Anda di halaman 1dari 10

2

Hukum Investasi
Dan Perbankan

Sahid Ramadian

1
Sumber Referensi
Hukum Investasi Hukum Pasar Modal Hukum Perbankan
▪ UU Nomor 25 Tahun 2007 ▪ UU Nomor 8 Tahun 1995 ▪ UU Nomor 7 Tahun 1992
Tentang Penanaman Modal, Tentang Pasar Modal, Tentang Perbankan
sebagaimana diubah oleh UU sebagaimana diubah oleh sebagaimana diubah dengan
11 Tahun 2020 Tentang Cipta Perpu 1 Tahun 2017 UU 10 Tahun 1998, UU 9
Kerja Tahun 2016, Perpu 1 Tahun
▪ UU Nomor 21 Tahun 2011
2017, dan UU 11 Tahun 2020
▪ PP Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Otoritas Jasa
Tentang Penyelenggaraan Keuangan ▪ UU Nomor 23 Tahun 1999
Perizinan Berusaha Berbasis Tentang Bank Indonesia
▪ PP 45 Tahun 1995 Tentang
Risiko sebagaimana diubah dengan
Penyelenggaraan Kegiatan Di
UU 3 Tahun 2004, Perpu 2
▪ Perpres Nomor 10 Tahun Bidang Pasar Modal,
Tahun 2008, UU 7 Tahun
2021 Tentang Bidang Usaha sebagaimana diubah oleh PP
2011, UU 9 Tahun 2016, dan
Penanaman Modal 12 Tahun 2004
Perpu 1 Tahun 2020

2
Sumber Referensi

3
Sumber Referensi
1. Hukum Investasi Penanaman Modal Asing
(PMA) Dan Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN), Erman Rajagukguk, Depok: Rajawali
Pers 2019
2. Hukum Investasi Dan Pasar Modal Sebuah
Kajian Kritis Terhadap Kemudahan Untuk
Berusaha, OK Saidin & Yessi Serena Rangkuti,
Jakarta: Kencana 2019
3. Hukum Perbankan Di Indonesia, Muhamad
Djumhana, Bandung: PT Citra Aditya Bakti 2018
4. Aspek Hukum Pasar Modal, Suratman dkk,
Malang: Setara Press 2020
5. Hukum Perbankan, Trisadini Usanti & Abd
Shomad, Jakarta: Kencana 2017

4
Investasi (Penanaman Modal)
Istilah Dalam UU PM
▪ Penanaman modal adalah segala bentuk ▪ Modal adalah aset dalam bentuk uang atau
kegiatan menanam modal, baik oleh bentuk lain yang bukan uang yang dimiliki
penanam modal dalam negeri maupun oleh penanam modal yang mempunyai nilai
penanam modal asing untuk melakukan ekonomis.
usaha di wilayah negara Republik Indonesia. ▪ Modal asing adalah modal yang dimiliki oleh
▪ Penanaman modal asing adalah kegiatan negara asing, perseorangan warga negara
menanam modal untuk melakukan usaha di asing, badan usaha asing, badan hukum
wilayah negara Republik Indonesia yang asing, dan/atau badan hukum Indonesia
dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang sebagian atau seluruh modalnya
yang menggunakan modal asing dimiliki oleh pihak asing.
sepenuhnya maupun yang berpatungan
dengan penanam modal dalam negeri

5
Investasi (Penanaman Modal)
Pasal 2 UU PM Latar Belakang:
Ketentuan dalam Undang-Undang Kepres Nomor 17 Tahun 1986 Tentang Persyaratan
ini berlaku dan menjadi acuan Pemilikan Saham Nasional Dalam Perusahaan Penanaman
utama bagi penanaman modal di Modal Asing Untuk Diberikan Perlakuan Yang Sama Seperti
semua sektor di wilayah Negara Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri:
Kesatuan Republik Indonesia.
a. minimal 75% (tujuh puluh lima persen) sahamnya dmiliki
Penjelasan Pasal 2 UU PM oleh Negara dan/atau swasta nasional, atau
Lingkup Penanaman Modal b. minimal 51% (lima puluh satu persen) sahamnya djual
sebagaimana dimaksud dalam melalui pasal modal, atau minimal 51% (lima puluh satu
Pasal ini tidak termasuk persen) sahamnya dimiliki oleh Negara dan/atau swasta
Penanaman Modal tidak langsung nasional dan yang dijual melalui pasar modal, dengan
atau portofolio. ketentuan bahwa saham yang ditawarkan untuk dijual
melalui pasar modal tersebut minimal sebesar 20% (dua
puluh persen).

6
Modal Asing?
Tujuan Modal Asing Datang Mengapa Indonesia Perlu Modal Asing?
1. Upah Buruh Murah 1. Penyediaan Lapangan Kerja
▪ Cultural factors 2. Mengembangkan Industri Substitusi
Impor
▪ Labor regulations
3. Mengembangkan Industri Barang Ekspor
2. Dekat Dengan Sumber Bahan Mentah
NonMigas
3. Menemukan Pasar Yang Baru
4. Pembangunan Daerah Tertinggal
▪ Market driven economy
5. Alih Teknologi
4. Royalti Dari Alih Teknologi
5. Insentif Lain (Tax)
6. Status Khusus Dalam Perdagangan
▪ General System of Preferences
7
Modal Asing?
Cara Menarik Modal Asing
1. Adanya Kesempatan Ekonomi 2. Stabilitas Politik

▪ ketersediaan bahan baku ▪ konflik kelompok masyarakat

▪ ketersediaan lokasi ▪ konflik elit politik

▪ ketersediaan tenaga kerja ▪ kredibilitas pemerintah

▪ ketersediaan pasar yang prospektif 3. Kepastian Hukum

▪ infrastuktur yang mendukung ▪ Susbtansi Hukum


▪ Aparatur Hukum
▪ Budaya Hukum

8
Tujuan Penyelenggaraan Investasi
Tujuan Penyelenggaraan Investasi
1. meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional;
2. menciptakan lapangan kerja;
3. meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan;
4. meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional;
5. meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional;
6. mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan;
7. mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil
dengan menggunakan dana yang berasal, baik dari dalam
negeri maupun dari luar negeri; dan
8. meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

9
Most Favoured Nation Principle
https://www.youtube.com/watch?v=lZZxArfeol8
Asas Penyelenggaraan Penanaman Modal:
Pasal 3 angka (1) huruf d: perlakuan yang sama dan tidak membedakan asal negara
Penjelasan: Yang dimaksud dengan “asas perlakuan yang sama dan tidak membedakan asal
negara” adalah asas perlakuan pelayanan nondiskriminasi berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan, baik antara penanam modal dalam negeri dan penanam modal asing maupun
antara penanam modal dari satu negara asing dan penanam modal dari negara asing lainnya.
The WTO provides the following exemptions from MFN provisions for the following:
• trade blocs, which are allowed to discriminate against imports from outside the bloc
• trade barriers in response to unfair competition
• for trade preferences extended to developing countries
• for trade in services, on a limited basis
10

Anda mungkin juga menyukai