Anda di halaman 1dari 27

HUKUM INVESTASI

Pembahasan Dilengkapi dengan UU No. 25 Tahun 2007


Tentang Penanaman Modal

Penulis : Dr. Sentosa Sembiring, S.H., M.H.

Diyanti Afifah
D5.3
01 PENDAHULUAN

02 PRANATA HUKUM
INVESTASI

03 PEMBARUAN HUKUM
INVESTASI
PENERAPAN PRINSIP GOOD
04 GOVERNANCE DALAM
PENGELOLAAN INVESTASI
PENDAHULUAN
Globalisasi
Globalisasi menjadikan
transformasi,
Keunggulan MNC untuk melakukan investasi
penetrasi, modernisasi
langsung luar negeri :
dan investasi tidak lagi
mengenal batas-batas 1. Memiliki keunggulan komparatif
teritorial dan keunggulan yang khas
yang dimiliki oleh suatu
perusahaan
2. Keunggulan lokasi
3. Internalisasi, termasuk
intangible assets
4. Jaringan kantor cabang dan
informasi tingkat internasional
5. Dukungan pemerintah
6. Konglomerat yang terintegrasi
secara vertical dan horizontal
dalam bisnis dan kelompok-
kelompok industri.
Teori Investasi

Neo Dependency The Middle


Classical Theory Path Theory
Economic
Theory

Dasar pertimbangan/kebijakan hukum investasi dari sisi kepentingan Negara penerima


(host country) menurut Muchammad Zaidun
Manfaat Investasi
Memberikan kesempatan kerja
bagi penduduk
Nilai Tambah
Mempunyai kekuatan untuk Perusahaan
penggandaan dalam ekonomi
lokal
Memberi risidu baik berupa
peralatan dan alih teknologi

Manfaat Faktor Suku Bunga


Memberi jalur pemasaran untuk Investasi Penentu
pengusaha lokal (jika ekspor) dan
penambahan devisa serta pajak

Lebih tahan terhadap fluktuasi


bunga dan valuta asing Jaminan keamanan, stabilitas
politik, penegakan hokum dan
Memberikan bantuan politik dan social budaya
keamanan wilayah
Persyaratan Investasi Diatur dalam Per-UU-an

Hukum investasi dalam konteks ini adalah serangkaian norma


yang mengatur tentang investasi, yang bersumber dari
ketentuan tertulis baik berupa perundang-undangan maupun
perjanjian internasional. Investor membutuhkan kepastian
hukum agar aktivitas investasinya dapat berjalan sesuai
persyaratan yang telah dipenuhinya. Tanpa adanya rasa aman,
perlindungan hukum dan kepastian hukum mustahil
penanaman modal mau menanamkan modalnya.
Faktor Pendorong Investor Menanamkan Modalnya

Risiko penanaman modal IBR. Supancana


(country risk) :
risiko politis, risiko Alih
keuangan risiko transaksi
dan risiko system. teknologi

Rentang Jaminan dan


birokrasi perlindungan - Ketenagakerjaan
investasi - Ketersediaan
infrastruktur
- Keberadaan SDA
Transparansi - Akses pasar
- Insentif pajak dan
dan nonpajak
kepastian - Mekanisme
penyelesaian
hukum sengketa
PRANATA HUKUM
INVESTASI
Terminologi Investasi
Investasi atau penanaman modal adalah kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang atau badan hukum, menyisihkan
sebagian pendapatannya agar dapat digunakan untuk
melakukan suatu usaha dengan harapan pada suatu waktu
tertentu akan mendapatkan hasil (keuntungan).

Investor Lokal

Investor Asing (Foreign Direct Investment, FDI)

Foreign Indirect Investment, FII


Peran Investasi
Perbedaan FDI dan FII

Foreign Direct Investment Foreign Indirect Investment


(Langsung) (Tidak Langsung)

Transfer asset dari satu Negara Perpindahan uang dengan


ke Negara lain tujuan membeli saham
Mendirikan perusahaan Tidak mendirikan perusahaan
Perusahaan dikendalikan Ada pemisahan antara pemilik
seluruh atau sebagian oleh dengan manajemen
pemilik saham Investasi setiap saat dapat
Investasi tidak dapat ditarik dipindahkan
setiap saat Tidak perlu hadir secara fisik
Membutuhkan kehadiran secara Landasan hukum UU No. 8
fisik tahun 1995
Landasan hukum UU No. 25 BAPEPAM – LK (DEPKEU RI)
tahun 2007
BKPM (PEMDA?)
Perizinan dalam Investasi

Pengertian
Izin merupakan suatu persetujuan dari penguasa
berdasarkan UU atau Peraturan Pemerintah
untuk dalam keadaan tertentu menyimpang dari
ketentuan larangan perundang-undangan.

Peraturan
1. PP 27/2012 tentang Izin Lingkungan
2. PerKaBKPM No. 14/2015 tentang Tata Cara
Izin Prinsip Penanaman Modal
3. PerKaBKPM No. 8/2016 tentang Perubahan
Kedua Atas PerKaBKPM No. 14/2015
PEMBARUAN HUKUM
INVESTASI
Pembaruan Hukum Investasi
Menurut Yusnan, UUPM 2007
bertujuan untuk :
UU No. 25 Tahun 2007 (UU PM)
1. Bentuk kepastian hukum terhadap
berbagai ketidakpastian yang
terkait dengan kegiatan investasi

UU No. 1/1967 tentang PMA 2. Untuk memperbaiki image


UU No. 6/1968 tentang PMDN investasi dalam negeri sehingga
menjadikan Indonesia tidak hanya
menjadi pasar bagi produk-produk
asing tetapi tempat yang layak
untuk melakukan investasi
Asas dan Tujuan
yang Mendasari UUPM

Asas Penanaman Modal Tujuan Penanaman Modal


(Pasal 3 ayat (1)) (Pasal 3 Ayat (2))

1. Asas Kepastian Hukum 1. Meningkatkan pertumbuhan


2. Asas Keterbukaan ekonomi nasional
3. Asas Akuntabilitas 2. Menciptakan lapangan kerja
4. Asas Perlakuan Sama yang 3. Meningkatkan pembangunan
Tidak Membedakan Asal ekonomi berkelanjutan
Negara 4. Meningkatkan kemampuan daya
5. Asas Kebersamaan saing dunia usaha nasional
6. Asas Efisiensi Berkeadilan 5. Meningkatkan kapasitas dan
7. Asas Berkelanjutan kemampuan teknologi nasional
8. Asas Berwawasan 6. Mendorong pengembangan ekonomi
Lingkungan kerakyatan
9. Asas Kemandirian 7. Mengolah ekonomi potensial
10.Asas keseimbangan menjadi kekuatan ekonomi riil
kemajuan dan kesatuan dengan menggunakan dana yang
ekonomi nasional UU No. 25 Tahun 2007 berasal dari dalam dan luar negeri.
8. Meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Daftar Negatif Investasi (DNI)

Peraturan Presiden (PerPres) No. 44 Pasal 1 angka 4


BIdang usaha yang terbuka
Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Usaha yang dengan persyaratan adalah
Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka bidang usaha tertentu yang
Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman dapat diusahakan untuk
Modal kegiatan penanaman modal
dengan persyaratan, yaitu
dicadangkan untuk
Pasal 1 angka 2
UKMKMK, Kemitraan,
Bidang usaha terbuka adalah bidang usaha yang
kepemilikan modal, lokasi
dilakukan tanpa persyaratan dalam rangka
tertentu, perizinan khusus
penanaman modal
dan penanaman modal dari
Negara ASEAN.
Pasal 1 angka 3
Bidang usaha yang tertutup adalah bidang usaha
yang dilarang diusahakan untuk kegiatan
penanaman modal.
Badan Koordinasi Penanaman Modal
Pasal 27 UUPM menyebutkan :

(2) Koordinasi pelaksanaan kebijakan


penanaman modal sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oelh
Badan Koordinasi Penanaman Modal

Peran BKPM

Melakukan koordinasi dengan berbagai


instansi terkait dengan investasi serta
memberikan pelayanan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Pasal 1 Angka 1
PTSP adalah pelayanan secara terintegrasi dalam satu kesatuan proses dimulai
dari tahap permohonan sampai dengan tahap penyelesaian produk pelayanan
melalui satu pintu

Pelayanan kepada investor dilakukan secara terpadu


01 satu pintu (Pasal 25 ayat (5))

02 Membantu penanam modal memperoleh kemudahan


pelayanan, fasilitas fiskal dan informasi mengenai
penanaman modal

03 PerPres No. 97/2014 tentang PTSP


PENERAPAN PRINSIP GOOD
GOVERNANCE DALAM
PENGELOLAAN INVESTASI
Perubahan Paradigma Pemerintahan
Rule Government (bersandar pada peraturan perundang-undangan)

Good Governance (Tata Kelola Pemerintahan yang Baik)

Pemerintah Swasta Masyarakat

Tiga Pilar Good Governance


Latar Belakang Munculnya Good Governance

1997
1997
1996 Good
1996 Dana Moneter Governance
Internasional The IMF’s Role
Berimbas ke (International
Indonesia Monetary Fund, IMF)
Krisis ekonomi mengeluarkan
dan moneter di petunjuk (guidance)
kawasan Asia tentang tata kelola
pemerintahan yang
baik
Menurut Soetandyo Wignjosoebroto :

“…… Clean Government artinya sebagai


Pengertian pemerintahan yang bersih (tidak korup)
sedangkan Good Governance sebagai seni
Good atau moral pemerintahan yang baik yaitu
manakala keputusan-keputusan politik atau
Governance hukum di badan legislatif dan eksekutif atau
bahkan badan-badan yudisial sekurang-
kurangnya memenuhi empat syarat :
a. Keputusan berdasar asas, sehingga bisa
diprediksikan (predictable)
b. Pembuat keputusan dapat dimintai
pertanggung jawaban (accountable)
c. Prosesnya tidak sembunyi-sembunyi
(transparent)
d. Proses terbuka untuk opini khalayak
ramai (participated)…”
Prinsip Utama Good Governance

Jaringan
Partisipasi Pengamanan
1 6 Sosial

Mardiasmo
Penegakan
Transparansi 2 5 Hukum

Pelestarian 3 4 Mekanisme
Lingkungan Hidup
Pasar Bebas
Norma Hukum Good Governance

1. Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara
(MENPAN) No. 81 Tahun 1993
tentang Pedoman Umum Tata
Laksana Pelayanan Umum
2. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998
tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas KKN
3. UU No. 28/1999 tentang
Penyelengga Negara yang Bersih
dan Bebas dari KKN
4. Inpres RI No. 7/1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
Good Investment Governance (GIG)

Good Investment Governance (GIG)

Adanya Good Investment Governance (GIG) untuk menarik


investor asing masuk ke Indonesia merupakan hal yang harus
segera dilaksanakan
Thank you

Anda mungkin juga menyukai