KEPAILITAN
Oleh:
Disampaikan Pada Pendidikan Calon Kurator dan Pengurus Diselenggarakan oleh AKPI
Oktober, 2018
2
KEPAILITAN BISA BERAKHIR:
Karena tidak ada atau harta pailit sangat kecil,
sehingga tidak cukup utk membayar biaya-biaya
kepailitan.
Karena terjadi perdamaian
Karena pemberesan harta pailit telah selesai.
3
PENGERTIAN PERDAMAIAN
Suatu Perdamaian dalam kepailitan pada dasarnya
adalah suatu kesepakatan antara debitur dan kreditor utk
merestrukturisasi utang secara paksa (terhadap kreditur
konkuren yang kalah suara).
Penyelesaian utang-piutang secara damai diluar
kepailitan, hanya dapat dicapai jika debitor dan kreditor
telah sama-sama sepakat atas syarat-syarat dan
ketentuan perjanjian perdamaian. Kreditor tidak dapat
dipaksa untuk menyetujui suatu syarat-syarat
perdamaian, demikian sebaliknya.
Salah satu cara mengakhiri pailit
4
PERDAMAIAN DAPAT TERJADI
Pada waktu Debitor Telah Dinyatakan Dalam Pailit (Diatur
Dalam Bab II, Pasal 144 s/d 177, UU Kepailitan.
5
MENGAJUKAN PERDAMAIAN
OLEH DEBITUR PAILIT
Merupakan suatu hak Debitor pailit (Pasal 144
UU Kepailitan).
Bertujuan Menjaga “Business Going
Concern” Debitur Pailit, agar nilai perusahaan
lebih tinggi.
Bertujuan mengakhiri status pailit.
6
BERBAGAI SKEMA
RETRUKTURISASI UTANG
Penjadwalan Kembali Utang (rescheduling);
Pengkondisian Kembali Utang (reconditioning), antara lain,
dengan penurunan bunga, penghapusan pokok, penghapusan
bunga dan sebagian pokok.
Konversi utang menjadi modal (debt to equity swap)
Penambahan Modal
Memasukkan investor baru
Gabungan dari salah satu atau gabungan dari skema
RESTRUKTURISASI UTANG di atas.
7
DOKUMEN PENDUKUNG
USULAN PERDAMAIAN
Asumsi-asumsi keuangan dan operational sehingga perusahaan
dapat menjadi going concern
Laporan keuangan perusahaan (in house dan audited)
Share valuation dan assets appraisal
Proyeksi keuangan perusahaan setelah perdamaian (termasuk
cash flow)
Dokumen pendukung usulan perdamaian lainnya
8
TATACARA PENGAJUAN RENCANA
PERDAMAIAN
Debitur mengajukan rencana perdamaian kepada para kreditur, melalui
Hakim Pengawas, Paling lambat 8 hari sebelum rapat pencocokan
piutang. rencana perdamaian tersebut disediakan di kepaniteraan
pengadilan agar dapat dilihat oleh setiap orang yang berkepentingan;
Salinannya dikirimkan kepada Kurator dan masing-masing Kreditur atau
kepada panitia kreditur sementara (jika telah terbentuk). (Pasal 145 UU
Kepailitan.
Rencana perdamaian wajib dibahas dan diputus segera setelah selesainya
pencocokan piutang.
Kurator dan Kreditur (panitia kreditur) wajib memberikan pendapat
tertulis ttg Rencana Perdamaian dalam Rapat pencocokan Piutang,
mendukung atau tidak mendukung.(Pasal 146 UU Kepailitan)
9
TATACARA PENGAJUAN RENCANA
PERDAMAIAN (Lanjutan)
Rapat kreditur untuk membicarakan dan memutus
Rencana Perdamaian dapat diperpanjang oleh Hakim
Pengawas 21 hari setelah selesainya rapat pencocokan
piutang;
Kurator wajib membuat ringkasan rencana
perdamaian, dan dalam waktu 7 hari sejak tanggal
rapat terakhir, mengirimkan ringkasan tersebut kepada
kreditur yang tidak hadir pada rapat pencocokan
piutang terakhir.
Debitur pailit berhak memberi keterangan dan
membelanya serta berhak mengubah syarat-syarat
rencana perdamaian selama perundingan berlangsung.
10
KAPAN RENCANA PERDAMAIAN DIBAHAS
DAN DIPUTUS OLEH KREDITUR?
Segera setelah selesainya pencocokan piutang..(Pasal 145 ay
1 UU Kepailitan).
Prinsipnya agar tidak ada hak suara kreditur yang dirugikan,jika rencana
perdamaian diputus sebelum selesainya pencocokan piutang.
11
KAPAN SELESAI
PENCOCOKAN PIUTANG?
Tidak diatur
Dalam praktek, Rencana Perdamaian sudah dibahas, sembari
menyelesaikan pencocokan piutang (tidak menunggu
selesainya pencocokan piutang)
Akan tetapi voting terhadap rencana perdamaian seharusnya
di lakukan setelah pencocokan piutang selesai agar tdk ada
hak suara kreditur yg dirugikan.
12
Kedudukan Kurator Dalam Proses Rencana
Perdamaian
13
PERLUNYA PANITIA KREDITUR
DALAM KEPAILITAN
Apabila Piutang Bersifat Rumit (mis Jumlah
Besar, Multi Currencies, Berbagai Jenis
Transaksi);
Apabila Jumlah Kreditur Banyak (antar negara)
Dikehendaki oleh Kreditur yang mewakili lebih
dari 50% dari Seluruh Tagihan (Pasal 231).
14
TUGAS DAN WEWENANG PANITIA
KREDITUR
Memberikan Nasehat Kepada Kurator (Pasal 79 Jo 82 UU
Kepailitan);
15
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KREDITUR MELALUI VOTING
Voting adalah suatu proses pengambilan keputusan dalam
rapat kreditur atau dalam Sidang Majelis Hakim terhadap
rencana perdamaian yang ditawarkan (apakah disetujui atau
ditolak kreditur) melalui pemungutan suara.
Voting Tidak Diperlukan Jika Semua Kreditur Menyetujui
Rencana Perdamaian.
Panitera Pengganti Wajib Membuat Berita Acara Rapat
Kreditur yang ditandatangani oleh Penitera Pengganti dan
Hakim Pengawas.
16
TATACARA VOTING
Memeriksa daftar hadir dan wewenang dari wakil/kuasa kreditur
konkuren dan kreditur separatis yang hadir dalam rapat.
Mempersiapkan daftar kreditur konkuren dan separatis hasil
pencocokan piutang (telah ditandatangani oleh masing-masing
kreditur, kurator dan hakim pengawas).
Mempersiapkan format pengambilan suara yang memuat tentang
jumlah kreditur yang hadir, jumlah tagihan dan suara serta
perhitungan prosentasi setuju atau yang menolak rencana
perdamaian;
17
Voting Kreditur Terhadap Rencana Perdamaian
Yang Diajukan Oleh Debitur Pailit
Voting (pengambilan Suara) hanya untuk Kreditur Konkuren. (Pasal 151
UU Kepailitan).
Kreditur Separatis dan PreferenTidak Berhak Ikut Dalam Voting, Kecuali
Kreditur Separatis dan Kreditur Preferen tsb telah melepaskan haknya
menjadi Kreditur Konkuren.
Kreditur Separatis dan Preferen yang melepaskan haknya menjadi Kreditur
Konkuren, maka seterusnya menjadi Kreditur konkuren meskipun Rencana
Perdamaian tidak diterima (Pasal 149 UU Kepailitan).
CATATAN: meskipun voting hanya untuk kreditur konkuren, diperlukan
dukungan dari kreditur konkuren dan Preferen agr rencana perdamaian
lebih terjamin pelaksanaannya.
18
Voting Kreditur (lanjutan)
Rencana perdamaian diterima apabila disetujui oleh
setengah dari jumlah kreditur konkuren yang hadir atau
kuasanya dan mewakili 2/3 atau lebih hutang konkuren.
(Pasal 151 UU Kepailitan)
Pengambilan Suara Bersifat Terbuka.
Kreditur yang hadir tetapi tidak memberikan suara, hak
suaranya dihitung sebagai suara tidak setuju. ( Pasal 87
ayat 2 UU Kepailitan).
19
PENUNDAAN WAKTU
VOTING
Bila lebih dari ½ jumlah kreditur yang hadir dalam rapat
dan mewakili paling sedikit ½ dari jumlah piutang
kreditur (tetapi tidak sampai 2/3 dari jumlah Piutang),
maka voting ditunda paling lama 8 hari kemudian;
Pada Pemungutan suara yang kedua, Kreditur tidak
terikat pada suara yang dikeluarkan pada pemungutan
suara yang pertama (Pasal 152 Jo 153 UU Kepailitan)
20
PEMBATALAN
PERDAMAIAN
Suatu perdamaian yang telah disetujui melalui voting dapat
dibatalkan sebelum homologasi jika terdapat alasan-alasan
yang kuat dari kreditur yang menghendaki pembatalan.(157
dan 158 UUKepailitan)
Majelis Hakim wajib menolak pengesahan perdamaian jika
terdapat alasan sebagaimana diatur dalam Pasal 159 ay 2)
21
HOMOLOGASI
Hasil perdamaian harus dihomologasi (disahkan oleh majelis hakim)
terlebih dahulu barulah memiliki kekuatan mengikat secara hukum
22
Hasil Perdamaian Yang Telah
Dihomologasi
Mengikat semua kreditur konkuren termasuk kredtur konkuren yg diakui
debitur meskipun tidak mendaftarkan diri dan tidak ikut dalam rapat.
Jika Tidak ada upaya kasasi terhadap homologasi dalam waktu 8 hari,
maka Kepailitan berakhir (ps 166 ay 1) dan tugas Kurator juga berakhir.
23
Rencana Perdamaian Dalam PKPU
Tujuan dan Prinsip-prinsipnya sama dengan Ketentuan yang
berlaku dalam proses Rencana Perdamaian setelah Debitur
Pailit.
Tugas dan Peran Pengurus, Hakim Pengawas, Panitia
Kreditur, dalam Rencana Perdamaian yang ditawarkan oleh
Debitur Pailit, pada prinsipnya berlaku dalam Rencana
Perdamaian yang ditawarkan oleh Debitur dalam PKPU.
Jika perdamaian disetujui terjadi hubungan hukum baru
antara debitur dan kreditur-kreditur. Jika tidak disetujui,
debitur lgsg pailit.
24
Perbedaan Rencana Perdamaian Dalam Hal Debitur
Pailit Dengan Debitur Dalam PKPU
Debitur Dalam Pailit Debitur Dalam PKPU
25
Perbedaan Rencana Perdamaian Dalam Hal
Debitur Pailit Dengan Debitur Dalam PKPU
(lanjutan)
Debitur Dalam Pailit Debitur Dalam PKPU
26
Perbedaan Rencana Perdamaian Dalam Hal
Debitur Pailit Dengan Debitur Dalam PKPU
(lanjutan)
27
Perbedaan Rencana Perdamaian Dalam Hal
Debitur Pailit Dengan Debitur Dalam PKPU
(lanjutan)
28
Perbedaan Rencana Perdamaian Dalam Hal
Debitur Pailit Dengan Debitur Dalam PKPU
(lanjutan)
Debitur Dalam Pailit Debitur Dalam PKPU
29
Dr. Andrey Sitanggang, SH.MH.SE
Andrey Sitanggang & Partners
Jl. Pramuka Raya No 53 Jkt Pusat10440
Telp 62-21-3923236
Website: http//www.andreysitanggang.com
Email: aslaw@andreysitanggang.com
30