Hukum
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Keputusan RUPS
Pasal 142 ayat 3 UU no 40 Tahun 2007
kepada RUPS
Keputusan RUPS tentang pembubaran PT sah
apabila diambil sesuai ketentuan
PT bubar saat ditetapkan dalam RUPS
Pembubaran PT diikuti dengan likuidasi oleh
likuidator
Penetapan Pengadilan
Pasal 142 ayat 2 UU no 40 Tahun 2007
likuidasi,
agar dinyatakan bubar
de facto
PT tidak dapat melakikan perbuatan hukum kecuali
untuk pemberesan utang.
Likuidasi
Pasal 147 ayat 1 UU no 40 Tahun 2007
Ditunjuk Likuidator
Kewajiban Likuidator :
30 hari setelah pembubaran memberitahukan:
Likuidasi
Pasal 149 ayat 1 UU no 40 Tahun 2007
Kepailitan
Secara etimologis, pailit (Failite, Failliet, to Fail)
Kepailitan
Pasal 1 UU no 37 Tahun 2004
Debitor yang mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak membayar
lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih,
dinyatakan pailit dengan putusan Pengadilan, baik atas permohonannya
sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih kreditornya.
Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat juga diajukan
oleh kejaksaan untuk kepentingan umum.
Dalam hal Debitor adalah bank, permohonan pernyataan pailit hanya
dapat diajukan oleh Bank Indonesia.
Dalam hal Debitor adalah Perusahaan Efek, Bursa Efek, Lembaga
Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian,
permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh Badan
Pengawas Pasar Modal.
Dalam hal Debitor adalah Perusahaan Asuransi, Perusahaan Reasuransi,
Dana Pensiun, atau Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang
kepentingan publik, permohonan pernyataan pailit hanya dapat
diajukan oleh Menteri Keuangan.
CHART = MKAS
MERGER
KONSOLIDASI
AKUISISI
PEMISAHAN
(Absolute Division or
Spin-off/Partial Division
with a hive off/Demerger or
Hybride Division)
B
__A__
B
C
AKTIVA
PASIVA
OWN
S
Merger (Penggabungan)
Merger (Penggabungan) :
Perbuatan hukum 1 PT/ lebih
(menggabungkan diri dengan PT lain) Aktiva
& Pasiva beralih karena hukum kepada PT
yang menerima penggabungan.
Status PT yang menggabungkan diri =
BERAKHIR karena hukum
Penjelasan langkah-langkah
Memenuhi syarat-syarat penggabungan
Syarat umum penggabungan ini diatur dalam Pasal
126 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (UUPT) yang menyatakan bahwa perbuatan
hukum Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, atau
Pemisahan wajib memperhatikan kepentingan:
1.
Konsolidasi (Peleburan)
Konsolidasi (Peleburan) :
Perbuatan hukum 2 PT/lebih, mendirikan PT
baru karena hukum.
PT yang baru menerima aktiva & pasiva PT
yang meleburkan diri dan statusnya berakhir
karena hukum.
Akuisisi (Pengambilalihan)
Akuisisi (Pengambilalihan) :
Perbuatan hukum badan hukum atau perorangan dengan cara
pengambilan alihan saham PT yang menyebabkan pengendalian
beralih ke PT tersebut.
Ciri-ciri Akuisisi :
Akuisisi bisa dilakukan terhadap saham atau asset milik perusahaan
target.
Akuisisi saham hanya dapat dilakukan terhadap perusahaan target
berbentuk PT sebab kepemilikannya diwujudkan dalam bentuk
saham.
Akuisisi asset dapat dilakukan terhadap perusahaan perseorangan
(UD dan PD), persekutuan (CV dan firma), badan hokum (PT dan
Koperasi).
Pihak pengakuisisi berbentuk perseroan terbatas sebelum
melakukan akuisisi harus lebih dahulu mendapat persetujuan dari
RUPS perusahaan pengakuisisi.
Pemisahan
Pemisahan :
Perbuatan hukum PT yang mengakibatkan
seluruh aktiva & pasiva PT beralih secara
hukum kepada 2 PT/lebih, atau sebagian
aktiva & pasiva PT beralih secara hukum ke 1
PT/lebih