Anda di halaman 1dari 11

Customs Bond

Share :

Dalam rangka meningkatkan kemudahan ekspor-impor maka simas customs bond


menjamin perusahaan (Principal) dalam penangguhan pembayaran bea-bea masuk, Ppn,
dll.

Dengan adanya simas customs bond ini maka perusahaan akan lebih mudah


melaksanakan proses ekspor maupun impor.

simas customs bond adalah penjamin atas suatu resiko yang diberikan oleh “Penjamin”
(Surety) yaitu Asuransi Sinar Mas kepada Perusahaan importir/eksportir (Principal) untuk
melaksanakan kewajibannya sesuai dengan fasilitas penangguhan atas pembebasan
pungutan negara yang diperolehnya dari Pemerintah, dalam hal ini Bea Cukai/KITE
(Kemudahan Impor Tujuan Ekspor) dan Direktorat Jendral Bea dan Cukai. Apabila Principal
tidak melaksanakan kewajibannya yaitu mengekspor kembali seluruh produk jadi yang telah
mendapat nilai tambah atas kegiatan impor yang dilakukannya, maka Obligee akan
mencairkan jaminan yang diberikan oleh Surety.

Manfaat simas customs bond


simas customs bond adalah suatu jaminan alternatif dari Bank Garansi, salah satu Syarat
yang ditentukan oleh Direktorat Jendral Bea Cukai untuk menangguhkan pembayaran Bea
Masuk, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak penghasilan, Pajak atas Penjualan Barang Mewah
dan Denda Administrasi atas barang yang diimpor untuk tujuan ekspor, sehingga
dengan simas customs bond perusahaan anda dalam melakukan ekspor impor akan
lancar dan cepat.

Keunggulan simas customs bond

1. Prinsipnya tidak mempersyaratkan setoran jaminan/maupun Collateral sehingga


likuiditas Perusahaan tidak terganggu.
2. Biaya jasa relatif murah.
3. Tidak mempengaruhi plafon kredit sehingga kredit yang ada dapat digunakan secara
optimal.
4. Meningkatkan efisiensi waktu yaitu prosedur pengajuannya  sederhana dan dapat
diperoleh setiap saat.

Fasilitas Impor yang Dijamin simas customs bond


 Pungutan negara untuk impor barang yang ada kaitannya dengan fasilitas KITE
(Kemudahan Impor Tujuan Ekspor) Direktorat Jendral Bea Cukai.
 Pungutan negara untuk barang yang diimpor sementara.
 Pungutan negara untuk impor barang yang diberikan ijin pengeluaran lebih dahulu
dengan penangguhan bea masuk dan pungutan impor lainnya.
 Pungutan negara yang kurang dibayar sebagai akibat penetapan oleh pejabat bea
cukai mengenai tarif dan/atau nilai pabean yang diajukan keberatan.
 Sanksi administrasi berupa denda yang ditetapkan oleh pejabat bea cukai yang
diajukan keberatan.
 Pungutan negara atas pengeluaran barang dari KABER (Kawasan Baerikat) maupun
EPTE (Enter Por Tujuan Ekspor), yaitu berupa sub-kontrak atau reparasi mesin dll.

Proses Penerbitan dan Penggunaan simas customs bond.

Keterangan:

1. Pengajuan Fasilitas Impor


2. Surat Keputusan Fasilitas Impor
3. Pengajuan Customs Bond
4. Customs Bond diserahkan
5. Serahkan Customs Bond
6. Surat Tanda Terima Jaminan
7. Ekspor ke Luar Negeri
8. Pencairan Customs Bond
Cara Memperoleh  simas customs bond
A. Pemohon mengisi Formulir Permohonan simas customs bond sambil menyertakan
dokumen-dokumen:

1. Copy akte Perusahaan dan perubahannya (bila ada).


2. Laporan keuangan 2 (dua) tahun terakhir yang sudah diaudit, kecuali bagi
Perusahaan Baru.
3. Surat Perjanjian Ganti Rugi/Indemnity Letter (formulir dari PT. Asuransi Sinar Mas)
yang telah ditandatangani dan disahkan di hadapan Notaris.
4. Dokumen pendukung dari Direktorat Jendral Bea & Cukai.
5. Company Profile

B. Membayar biaya jasa sesuai tarip yang telah ditentukan.

Cara Klaim simas customs bond


Klaim (pencairan) hanya bisa dilakukan oleh DIRJEN BEA CUKAI.

Cccccc

1. SOP ini menjelaskan proses pelayanan penerimaan jaminan Customs Bond yang dimulai dari
diterimanya Surat Permohonan Penyerahan Jaminan, dokumen pelengkap,      dan jaminan
Customs Bond sampai dengan diterbitkannya Bukti Penerimaan Jaminan (BPJ).
 
2.   Jaminan adalah garansi pembayaran pungutan negara dalam rangka kegiatan kepabeanan
dan/atau pemenuhan kewajiban yang disyaratkan dalam peraturan kepabeanan       yang
diserahkan kepada Kantor Pabean.
3.   Terjamin adalah pihak yang bertanggungjawab atas pungutan Negara dalam rangka kegiatan
kepabeanan dan/atau pihak yang dipersyaratkan untuk memenuhi kewajiban       menyerahkan
jaminan sesuai dengan peraturan kepabeanan kepada Kantor Pabean.
4.   Penjamin (surety) adalah pihak yang menerbitkan garansi untuk melakukan pembayaran
kepada Kantor Pabean apabila Terjamin cidera janji (wanprestasi).
5.   Jaminan yang disyaratkan menurut Undang-Undang Kepabeanan dapat berbentuk:
       a. Jaminan tunai;
       b. Jaminan bank (bank garansi);
       c. Jaminan dari perusahaan asuransi berupa Customs Bond;
       d. Jaminan Indonesia EximBank (Jaminan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia);
       e. Jaminan Perusahaan Penjaminan;
       f. Jaminan perusahaan (Corporate Guarantee); atau
       g. Jaminan tertulis.
6.   Jaminan Customs Bond dapat digunakan untuk beberapa kegiatan kepabeanan, antara lain:
       a. pengeluaran barang impor untuk dipakai;
       b. pembebasan impor tujuan ekspor;
       c. penundaan pembayaran yang ditetapkan secara berkala atau menunggu keputusan
pembebasan atau keringanan;
       d. pengeluaran barang dari tempat penimbunan berikat; dan
       e. pengajuan keberatan.
7.   Jaminan dalam bentuk Customs Bond merupakan Jaminan berupa sertifikat yang
memberikan Jaminan pembayaran kewajiban pungutan negara dalam rangka                    
kegiatan kepabeanan dan/atau pemenuhan kewajiban penyerahan Jaminan yang disyaratkan
dalam peraturan kepabeanan kepada obligee dalam hal principal gagal               memenuhi
kewajiban pembayaran sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang kepabeanan.
8.   Jaminan dari perusahaan asuransi berupa Customs Bond harus diterbitkan oleh Surety yang
termasuk dalam daftar perusahaan asuransi umum yang dapat                           memasarkan
produk Customs Bond berdasarkan keputusan Menteri.
9.   Jaminan Perusahaan Penjaminan harus diterbitkan oleh perusahaan penjaminan yang
termasuk dalam daftar perusahaan penjaminan yang dapat memasarka    produk           Jaminan
Perusahaan Penjaminan berdasarkan keputusan Menteri.
10. Direktur Jenderal meneruskan daftar perusahaan asuransi umum yang dapat menerbitkan
Customs Bond dan daftar perusahaan penjaminan yang dapat menerbitkan               Jaminan
Perusahaan Penjaminan dar Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan kepada
Kantor Pabean di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
11. Terhadap Customs Bond, Pejabat Bea dan Cukai melakukan konfirmasi penerbitan Jaminan
kepada kepada perusahaan asuransi penerbit Customs Bond (Surety) dengan cara:
       a. lisan, dalam hal Jaminan dalam bentuk Customs Bond yang diserahkan oleh principal
dengan profil importir risiko rendah, dan surety telah membuat kesepakatan                atau
pernyataan konfirmasi penerbitan Jaminan secara lisan dengan Kantor Pabean;
       b. tertulis, dalam hal pihak penerbit jaminan tidak termasuk dalam hal sebagaimana
dimaksud pada huruf a.
12. Unit Pelaksana SOP ini adalah Seksi Perbendaharaan.  
 FLOW CHART
 DASAR HUKUM
 PERSYARATAN
 BIAYA
 NORWA WAKTU LAYANAN
Customs Bond yang dapat diterima sebagai jaminan pembayaran pungutan negara adalah Customs
Bond yang diterbitkan oleh Surety KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 461/KMK.05/1997 TENTANG PENGGUNAAN CUSTOMS BOND SEBAGAI JAMINAN
PEMBAYARAN sebagai berikut : PUNGUTAN BEA MASUK, CUKAI,  DENDA ADMINISTRASI, DAN
PAJAK DALAM RANGKA IMPOR sebagai berikut :

a. PT. Asuransi AIU Indonesia;


b. PT. Asuransi Jasa Raharja Putera;
c. PT. Asuransi Astra Buana;
d. PT. Asuransi Binagriya Upakara;
e. Berdikari Insurance Company;
f. PT. Asuransi Bintang;
g. PT. Asuransi Jasa Indonesia;
h. PT. Asuransi Parolamas;
i. PT. Asuransi Ramayana;
j. PT. Tugu Pratama Indonesia;
k. PT. Asuransi Wahana Tata;
l. PT. Asuransi Central Asia;
m. PT. Asuransi Artarindo;
n. PT. Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI);
o. PT. Asuransi Sinar Mas Dipta;
p. PT. Asuransi Umum Bumi Putera Muda 1967;
q. PT. Asuransi Kredit Indonesia (ASKRINDO);
r. PT. Asuransi Inda Tamporok;
s. PT. Asuransi Tugu Kresna Pratama.

Jangka waktu berlakunya Customs Bond adalah :

a. untuk hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, huruf b, atau huruf c adalah selama
jangka waktu penangguhan ditambah 30 tiga puluh) hari,
b. untuk hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf d dan/atau huruf e adalah 90 (sembilan
puluh) hari.
Perpanjangan jangka waktu berlakunya Customs Bond hanya dapat dilakukan setelah ada persetujuan
dari :

a. Direktur Jenderal Bea dan Cukai atau Pejabat yang ditunjuknya, untuk hal-hal yang tidak ada
kaitannya dengan fasilitas Bapeksta Keuangan,
b. Kepala Bapeksta Keuangan atau Pejabat yang ditunjuknya untuk hal-hal yang ada kaitannya
dengan fasilitas Bapeksta Keuangan.

Pencairan

 Dalam hal pihak yang dijamin belum atau tidak memenuhi kewajibannya hingga tanggal
berakhirnya Customs Bond, maka Customs Bond dicairkan.
 Pencairan Customs Bond dilakukan dengan surat permintaan pencairan dari Direktur Jenderal
Bea dan Cukai atau Pejabat yang ditunjuknya dengan mempergunakan formulir sebagaimana
contoh dalam Lampiran II Keputusan ini atau Kepala Bapeksta Keuangan dengan
mempergunakan surat keputusan pencairan sebagaimana dimaksud Lampiran II Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 488/KMK.01/1986.
 Surety harus memindahbukukan jumlah sebagaimana diminta dalam surat permintaan
pencairan :

a. Untuk Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke rekening penerimaan Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai;
b. Untuk Bapeksta Keuangan ke rekening penerimaan Kas Negara.

Dalam jangka waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak tanggal berakhirnya Customs
Bond.
Latar Belakang adanya Produck Customs Bond
Pemerintah Indonesia pada tahun 1995 melalui SK Menteri Keuangan No. 108/KMK.01/1995
tanggal 13-03-1995 serta SKB tanggal 20-07-1995 antara Dirjen Lembaga Keuangan, Dirjen
Bea Cukai dan Dirjen Bapeksta keuangan, menetapkan Undang-undang No. 10 / 95 yang
melegalisasi seluruh barang impor yang tujuannya ekspor dapat menggunakan fasilitas
impor sementara dengan beberapa alternatif sbb :
1. Uang Tunai
2. Jaminan Bank (Bank Garansi)
3. Jaminan Perusahaan Asuransi (Customs Bond)
4. Jaminan SSB (Surat Sanggup Bayar)

Para pihak dalam perjanjian Customs Bond 


Suatu Perjanjian antara 3 pihak yang saling terkait yaitu :
1. Pihak Pertama disebut sebagai Penjamin (Surety Company) dalam perusahaan Asuransi
atauBank.
2. Pihak Kedua disebut sebagai Terjamin (Prinsipal) dalam hal ini adalah perusahaan
penerima fasilitas impor dari pemerintah
3. Pihak Ketiga disebut sebagai Penerima Jaminan (Obligee) dalam hal ini adalah Bapeksta
Keuangan atau DitJen Bea Cukai
Keterangan :
• Bapeksta Keuangan menyetujui pemberian fasilitas pembebasan / penangguhan pungutan
negara kepada Prinsipal
• Prinsipal mengajukan permohonan dan memperoleh Customs Bond dari Surety Company
• Prinsipal menyampaikan Customs Bond dan kemudian Laporan Realisasi Ekspornya ke
Bapeksta Keuangan
• Jika Prinsipal gagal merealisasi ekspor dalam masa 12 bulan maka Bapeksta Keuangan
akan menyampaikan SK Pencairan kepada Surety Company  custom bond bea cukaiDefinisi
Custum Bond (CB) 
• Custom Bond adalah jenis jaminan untuk pembebasan / penangguhan pungutan negara
yang diberikan oleh Perusahaan Asuransi sebagai Penjamin (Surety Company), untuk
kepentingan pihak Terjamin (Principal) yang terikat untuk memenuhi suatu kewajiban
kepada pihak lain yakni Penerima Jaminan/Bea Cukai (Obligee) berdasarkan izin/fasilitas Bea
Cukai berkaitan dengan kewajiban-kewajiban yang timbul dari ketentuan-ketentuan Bea
Cukai atau custom bond asuransi  Regulations, dalam hal ini adalah :
1. Bea Masuk (BM),
2. Bea Masuk Tambahan (BMT),
3. Pajak Pertambahan Nilai (PPN),
4. Pajak Pertambahan nilai Barang Mewah (Ppn BM),
5. Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22
6. Biaya Administrasi yang diperhitungkan sejak tanggal Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
• Pembebasan / Penangguhan yang tercantum dalam keputusan pemberian fasilitas
ditambah dengan masa tenggang waktu selama 30 (tiga puluh) hari.
• CB KITE pungutan Negara atas Impor bahan baku untuk diolah menjadi barang jadi
kemudian di ekspor tidak dijual di dalam negeri , Wanprestasi apabila Principal tidak
memperpanjang Customs Bond, tidak mengekspor, hasil produksi di jual di dalam negeri.
• CB Subkontrak Management Principal yang berada dalam Kawasan Berikut (KB) untuk
melakukan pekerjaan sub-kontrak ke luar dan harus kembali lagi ke Principal, mereparasi
mesin dan peralatan pabrik. Dalam KB mendapat pengawasan langsung dari Bea dan Cukai
Wanprestasi terjadi apabila barang yang di subkontrakan tidak kembali ke Principal.
Manfaat Customs Bond

Sebagai suatu jaminan alternatif dari Bank Garansi yang merupakan salah satu syarat yang
harus dipenuhi oleh perusahaan dalam memperoleh fasilitas impor dari pemerintah.
Jenis-jenis Produck Custom bond atau Fasilitas Bea dan Cukai yang dapat dijamin dengan
Customs Bond:
1. KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor).
Impor bahan baku untuk diolah, dirakit atau dipasang pada barang lain dengan tujuan
untuk diekspor yang impornya mendapat pembebasan atau pengembalian Bea Masuk atau
Cukai serta Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah tidak
dipungut. Misal: Benang, Kulit, Garment, dll.
2. ORDONANSI BEA PASAL 23 (OB.23) Atau IMPOR  SEMENTARA.
Impor barang ke dalam daerah pabean yang bertujuan untuk diekspor kembali dalam
jangka waktu tertentu. Misal: Barang-barang untuk keperluan pameran, kegiatan seminar,
keperluan perlombaan, keperluan proyek, dll
3. VOORUITSLAG (IJIN PENGELUARAN LEBIH DAHULU).
Pengeluaran barang dari pelabuhan/KPBC dengan penangguhan pembayaran Bea Masuk,
Cukai dan Pajak. Misal: Barang yang mendapat kemudahan pembayaran berkala/PIB
Berkala, Barang Impor untuk proyek yang mendesak, Barang Impor untuk keperluan
penanggulangan keadaan darurat/bencana alam.
4. KAWASAN BERIKAT (KABER) / EPTE.
Suatu tempat atau kawasan dengan batas-batas tertentu yang didalamnya dilakukan
kegiatan usaha industri pengolahan barang dan bahan, kegiatan rancang bangun,
perekayasaan, penyortiran, pemeriksaan awal, pemeriksaan akhir dan pengepakan atas
barang dan bahan asal Impor atau barang dan bahan dari dalam daerah pabean Indonesia
lainnya yang hasilnya terutama untuk tujuan Ekspor.
5. PENGUSAHA PENGURUSAN JASA KEPABEANAN (PPJK).
Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) untuk dapat melakukan kegiatan di Kantor
Pelayanan Bea Cukai (KPBC) wajib memiliki Nomor Pokok PPJK yang dikeluarkan oleh
Kepala Kantor Pelayanan BC setempat. Untuk mendapatkan Nomor Pokok  tersebut, PPJK
mengajukan permohonan kepada Kepala Kantor Pelayanan BC. Salah satu syaratnya adalah
menyerahkan jaminan senilai: di Tanjung Priok minimum Rp. 150 juta, di Belawan, Soekarno
Hatta, Tanjung Emas, Tanjung Perak minimum Rp. 100 juta, di Polonia minimum Rp. 50 juta,
dan di tempat lain minimum Rp. 5 juta.
6. SPKPBM (SURAT PEMBERITAHUAN KEKURANGAN PEMBAYARAN BEA MASUK) 
ATAU NOTA PEMBETULAN (NOTUL) 
Pungutan negara yang tertera dalam Surat Pemberitahuan Kekurangan Pembayaran Bea
Masuk, yang disingkat SPKPBM, dalam hal penagihan Bea Cukai kepada Importir/PPJK yang
salah dalam memberitahukan Nilai Pabean, Jenis dan/atau jumlah barang dalam PIB yang
mengakibatkan kekurangan pembayaran Bea Masuk.
a.  Importir dapat mengajukan keberatan atas SPKPBM yang diterima dengan syarat:
1. Mengajukan surat keberatan
2. Pengajuan keberatan dalam waktu 30 hari sejak diterbitkannya SPKPBM
3. Menyerahkan Jaminan sebesar Jumlah tagihan dalam SPKPBM
4. Alasan keberatan
5. Bukti-bukti pendukung.
b. Pengangkutan Lanjut Barang Impor atau Barang Ekspor
Barang-barang impor atau ekspor yang diangkut dengan sarana pengangkutan melalui
suatu kantor Pelayanan Bea dan Cukai ke kantor Pelayanan Bea dan cukai lain dengan
dilakukan pembongkaran terlebih dahulu di suatu tempat penimbunan sementara (TPS)
Dan dihilangkan saja informasi perihal :
Importir dapat mengajukan keberatan atas SPKPBM yang diterima dengan syarat …. (ini
penjela

Proses Penerbitan Dan Penggunaan Customs Bond :


1. Prinsipal mengajukan permohonan untuk memperoleh fasilitas impor kepada Bapeksta
Keuangan/Ditjen Bea Cukai (Obligee)
2. Obligee menerbitkan surat keputusan pemberian fasilitas impor dan disampaikan kepada
Prinsipal
3. Prinsipal mengajukan permohonan penerbitan Customs Bond kepada Surety Company
dengan melampirkan PIB dan SK Pembebasan
4. Surety Company menerbitkan sertifikat Customs Bond dan diserahkan kepada Prinsipal.
5. Prinsipal menyerahkan sertifikat Customs Bond bersama PIB yang telah ditanda sahkan
oleh Bank Devisa kepada Obligee
6. Obligee menerbitkan Surat Tanda Terima Jaminan dan diserahkan kepada Prinsipal
7. Prinsipal menyerahkan PIB, SK Pembebasan dan STTJ kepada petugas bea cukai
dilapangan untuk proses pengeluaran barang dari pelabuhan
8. Prinsipal melaksanakan kewajibannya selama jangka waktu penjaminan (maksimal 12
bulan)

SKEMA PROSES PENERBITAN & PENGUNAAN CUSTOM BOND SERTA PERBEDAAN


ANTARA CUSTOM BOND > < BANK GARANSI > < ASURANSI 
Customs Bond Bank Garansi 

1. Prinsipnya tanpa Collateral 1. Setor jaminan


2. Jangka waktu sesuai PIB 2. Maksimum 1 (satu) tahun
3. Service Charge 3. Provisi
4. Conditional 4. Unconditional
5. Perikatan tanggung renteng 5. Perikatan pertanggungan sepihak
6. Surety punya hak tuntut kepada Prinsipal 6. Bank mencairkan setoran jaminan
7. Re-asuransi 7. Ditahan sendiri

Customs Bond  Asuransi 

1. Kegagalan Prinsipal 1. Accident Risks


2. Perjanjian 3 pihak 2. Perjanjian 2 pihak
3. Tidak berpegang pada hukum bilangan banyak 3. Berpegang pada hukum bilangan banyak
4. Premi sebagai service charge 4. Premi sebagai dana pembayaran ganti rugi
5. Prinsip tidak dapat dibatalkan 5. Dapat dibatalkan oleh satu pihak
6. False fact, tidak mempengaruhi Obligee 6. alse fact, menyebabkan kontrak batal
Persyarantan untuk permohonan menjadi nasabah Customs Bond adalah
menyerahkan:
• Mengisi surat formulir permohonan penerbitan Custom Bond
• Company Profile Perusahaan
• Akte Pendirian Perusahaan awal s/d terakhir.
• Laporan  Keuangan 2 tahun terakhir yang diaudit.
• Copy Rekening Koran dua bulan terakhir. (khusus untuk perusahaan yang baru berdiri).
• Copy surat izin yang dimiliki dan masih berlaku seperti; SIUP/SIUJK, NPWP, Surat
Keterangan Domisili Perusahaan
• Copy KTP/KITAS/Paspor masing-masing Direksi/Pengurus yang masih berlaku.
• Siklus produksi atas barang impor atau sales kontrak
• Surat keputusan Bea Cukai Kawasan Berikat (KITE) / SKEP Fasilitas Bea Cukai
• Bersedia memberikan Perjanjian Ganti Rugi yang dilegalisir oleh notaris (apabila
permohonan menjadi nasabah Custom Bond disetujui)
• Dan dukumen pendukung lainya yang diperlukan

Contoh :

Anda mungkin juga menyukai