Anda di halaman 1dari 16

HUKUM ACARA PIDANA

PANDUAN PEMBUATAN
SURAT DAKWAAN DAN SURAT KEBERATAN/TANGKISAN

Oleh:
ZARISNOV ARAFAT, S.H., M.H.

PROGRAM STUDI HUKUM


FAKULTAS BISNIS DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
Ada beberapa hal yang harus dimuat pada surat dakwaan dalam Hukum
Acara Pidana. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan sebelum surat dakwaan
dibacakan di muka persidangan:

A. Syarat Formil
1. Diberi Tanggal

Tujuan dicantumkan tanggal dalam dalam surat dakwaan sangat


bermanfaat untuk mengantisipasi terjadinya pembuatan surat dakwaan
mendahului terjadinya suatu peristiwa pidana.

2. Ditandatangani oleh Penuntut Umum


Surat dakwaan harus ditandatangani oleh Penuntut Umum untuk
menunjukan identitas dari pihak yang bertanggung jawab atas surat
dakwaan dan merupakan penegasan tentang pihak yang berwenang.

3. Berisi Identitas Terdakwa/Para Terdakwa


Meliputi nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis
kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan terdakwa.
Identitas tersebut dimaksudkan agar orang yang didakwa dan diperiksa di
depan sidang pengadilan adalah benar-benar terdakwa yang sebenarnya
dan bukan orang lain (Error in Persona).
B. Syarat Materiil
1. Uraian Harus Cermat
Cermat yang dimaksud di sini adalah ketelitian Jaksa Penuntut Umum
dalam mempersiapkan surat dakwaan, dengan indikasi
a). Apa ada pengaduan dalam hal delik khusus atau tindak pidana umum?
b). Apa penerapan hukumnya sudah tepat?
c). Apa terdakwa dapat diminta pertanggungjawaban dalam suatu tindak
pidana?
d). Apakah tindak pidana tersebut belum atau sudah daluwarsa?
e). Apakah tindak pidana yang didakwakan itu tidak ne bis in idem?
2. Uraian Harus Jelas
Uraian yang jelas dan mudah dimengerti dengan cara menyusun redaksi
yang mempertemukan fakta-fakta (perbuatan material) terdakwa dengan
unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan, sehingga terdakwa atau
penasehat hukum yang mendengar atau membacanya akan mengerti dan
mendapatkan gambaran tentang:
a). Siapa yang melakukan tindak pidana?
b). Tindak pidana apa yang dilakukan?
c). Kapan dan dimana tindak pidana tersebut dilakukan?
d). Apa akibat yang ditimbulkan?
e). Mengapa terdakwa melakukan tindak pidana?

3. Uraian Harus Lengkap


Uraian harus lengkap adalah bahwa dalam menyusun surat dakwaan
uraian surat dakwaan harus mencakup semua unsur yang ditentukan secara
lengkap, jangan sampai terjadi ada unsur delik yang tidak dirumuskan
secara lengkap atau tidak diuraikan perbuatan materiilnya secara tegas
dalam dakwaan, sehingga berakibat perbuatan itu bukan merupakan tindak
pidana menurut undang-undang.

Berikut contoh form P-29 (Surat Dakwaan) dalam suatu perkara pidana:
KEJAKSAAN NEGERI ..........
“UNTUK KEADILAN”

(Logo Kejaksaan) P-29

SURAT DAKWAAN
NO. REG.PERKARA: ............./P.N. Karawang/IV/2019

I. TERDAKWA :
Nama Lengkap :
Tempat Lahir :
Umur / Tgl Lahir : .......... / ............
Jenis Kelamin :
Kewarganegaraan : WNI/WNA (pilih salah satu)
Tempat tinggal :
Agama :
Pekerjaan :
Pendidikan :

II. PENAHANAN :
Telah dilakukan penahanan (sebagaimana terlampir) : Jelaskan lamanya
penahanan di tingkat penyidikan dan penuntutan.

III. DAKWAAN
PERTAMA
Bahwa TERDAKWA ...........................................................................................,
setidak–tidaknya pada tanggal di bulan ......... tahun ........., bertempat di..........
atau setidak-tidaknya di tempat lain yang masih dalam daerah hukum Pengadilan
Negeri .............., secara ..................., sebagai orang yang melawan hukum dengan
(muat unsur Pasal yang didakwakan), yang dilakukan oleh TERDAKWA dengan
cara sebagai berikut :
- Bahwa TERDAKWA............................................................................................
- Bahwa TERDAKWA ...........................................................................................
- Bahwa TERDAKWA............................................................................................
(isi titik-titik tersebut dengan kronologi kejadian)

- Bahwa Perbuatan TERDAKWA tersebut di atas sebagaimana diatur dan


diancam pidana dalam Pasal ..........

KEDUA
Bahwa TERDAKWA ..........................................., setidak–tidaknya pada tanggal
di bulan ............ tahun .......... bertempat di .................., yang dengan sengaja
....................................... (jelaskan perbuatannya), yang dilakukan oleh
TERDAKWA dengan cara sebagai berikut:
- Bahwa TERDAKWA ..........................................................................................
- Bahwa TERDAKWA ..........................................................................................
(isi titik-titik tersebut dengan unsur-unsur delik dalam Pasal yang didakwakan)

- Bahwa Perbuatan TERDAKWA tersebut di atas sebagaimana diatur dan


diancam pidana dalam Pasal ...................

........................, 23 April 2019


Jaksa Penuntut Umum,

(Nama Jaksa Penuntut Umum)


Muat Matriks Verifikasi Surat Dakwaan

Matriks Verifikasi Surat Dakwaan


Nama Korban :
Nama Jaksa Penuntut Umum :
Nomor Perkara :
Syarat Syarat Materiil
Formil Alat Kualifikasi
Identitas Locus & Pasal Unsur Perbuatan Bukti Tindak
Terdakwa Tempus Delik Pasal Materiil Pidana
Delictie Delik

Berikut contoh Surat Keberatan/Tangkisan dalam menanggapi surat dakwaan


oleh Jaksa Penuntut Umum
UBP LAW FIRM
JL. ..................................................
Phone/Fax: .........................
Email: ...............................

NOTA KEBERATAN
(EKSEPSI)

Atas Surat Dakwaan Penuntut Umum Dalam Perkara Pidana


NO.: .......... /Karawang/IV/2019

Atas Nama Terdakwa


...............................

Diajukan oleh tim penasehat hukum:


ABDUL KHOLIQ, S.H., M.H.

Disampaikan pada
Sidang Pengadilan Negeri Karawang
Hari Senin tanggal 30 April 2019

Didakwa
 Dakwaan sebagaimana diatur dan diancam pidana
Pasal .............................................................................................................
I. PENDAHULUAN

Majelis Hakim Yang Terhormat,


Saudara Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati
Saudara Terdakwa dan hadirin yang kami hormati
Serta Sidang yang kami muliakan.

------------Terlebih dahulu perkenankan kami selaku Tim Penasehat Hukum


Terdakwa berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal ............(bulan).....(tahun)
bertindak untuk dan atas nama terdakwa .......................... pada kesempatan ini
memanjatkan segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmaNya. Selanjutnya kami selaku tim penasehat hukum terdakwa
menyampaikan terima kasih kepada majelis hakim atas kesempatan yang
diberikan untuk mengajukan nota keberatan (Eksepsi) terhadap Surat Dakwaan
Penuntut Umum dalam perkara atas nama terdakwa .............................................
Eksepsi ini kami ajukan dengan pertimbangan bahwa ada hal-hal yang prinsipil
yang perlu kami sampaikan berkaitan demi tegaknya hukum, kebenaran dan
keadilan dan demi memastikan terpenuhinya keadilan yang menjadi hak asasi tiap
manusia, sebagaimana tercantum dalam pasal 7 Deklarasi Universal HAM, pasal
14 ( 1 ) Konvenan Hak Sipil dan Politik yang telah diratifikasi menjadi Undang-
undang No. 12 Tahun 2005 tentang pengesahan Internasional Convenant on Civil
and Political Rights (Konvenan Internasional Tentang Hak-hak Sipil dan Politik) ,
Pasal 27 (1), Pasal 28 D (1) UUD 1945, Pasal 7 dan Pasal 8 TAP MPR No. XVII
Tahun 1998 Tentang HAM, Pasal 17 UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM,
dimana semua orang adalah sama di muka hukum dan tanpa diskriminasi
apapun serta berhak atas perlindungan hukum yang sama.-----------------------
--------------Pengajuan eksepsi atau keberatan ini juga didasarkan pada hak
Terdakwa sebagaimana diatur dalam pasal 156 ayat (1) KUHAP yang mengatur
sebagai berikut:
" Dalam hal Terdakwa atau penasihat hukum mengajukan keberatan bahwa
Pengadilan tidak berwenang mengadili perkara atau dakwaan tidak dapat
diterima atau surat dakwaan harus dibatalkan, maka setelah diberi kesempatan
oleh Jaksa Penuntut Umum untuk menyatakan pendapatnya Hakim
mempertimbangkan keberatan tersebut untuk selanjutnya mengambil
keputusan".----------------------------------------------------------------------------------

-------------Pengajuan eksepsi yang kami buat tidak sama sekali mengurangi rasa
hormat kami kepada Penuntut Umum yang sedang melaksanakan fungsi dan juga
pekerjaanya, serta juga pengajuan eksepsi ini tidak semata-mata mencari
kesalahan dari dakwaan penuntut umum ataupun menyanggah secara apriori dari
materi ataupun formal dakwaan yang dibuat oleh penuntut umum. Namun ada hal
yang sangat fundamental untuk dapat diketahui Majelis Hakim dan saudara
Penuntut Umum demi tegaknya keadilan sebagaimana semboyan yang kita selalu
kita elu-elukan bersama dan kita junjung bersama selaku penegak hukum yakni
fiat justitia ruat caelum--------------------------------------------------------------------

--------------Dalam hal ini maka Penuntut Umum selaku penyusun Surat Dakwaan
harus mengetahui dan memahami benar kronologi peristiwa yang menjadi fakta
bagi dakwaan, apakah sudah cukup berdasar untuk dapat dilanjutkan ke tahap
pengadilan ataukah fakta tersebut tidak seharusnya diteruskan karena memang
secara materiil bukan merupakan tindak pidana. Salah satu fungsi hukum adalah
menjamin agar tugas Negara untuk menjamin kesejahteraan rakyat bisa
terlaksana dengan baik. Adalah suatu paradoks dan kerugian hakiki ketika
penegakan hukum justru menyebabkan Negara tidak bisa menjalankan tugas
sebagaimana mestinya. Melalui uraian ini kami mengajak majelis hakim yang
terhormat dan penunutut umum bisa melihat permasalahan secara menyeluruh
(komprehensif) dan tidak terburu-buru serta bijak, agar dapat sepenuhnya menilai
ulang dalam mendudukan saudara ............... sebagai terdakwa dalam perkara ini.

II. KEBERATAN TERHADAP SURAT DAKWAAN PENUNTUT


UMUM

Majelis Hakim yang terhormat,


Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati,
Terdakwa serta hadirin sidang yang kami hormati,
Serta sidang yang kami muliakan.

----------------M. Yahya Harahap mengatakan bahwa “pada dasarnya alasan yang


dapat dijadikan dasar hukum mengajukan keberatan agar surat dakwaan
dibatalkan, apabila surat dakwaan tidak memenuhi ketentuan pasal 143 atau
melanggar ketentuan pasal 144 ayat (2) dan (3) KUHAP”. (Pembahasan dan
penerapan KUHAP, pustaka Kartini, Jakarta, 1985, hlm. 663-664)-----------------

---------------Berdasarkan Surat Dakwaan yang disusun oleh Penuntut Umum


maka menurut hemat kami ada beberapa hal yang perlu ditanggapi secara
seksama mengingat di dalam Surat dakwaan tersebut terdapat berbagai
kejanggalan dan ketidakjelasan yang menyebabkan kami mengajukan keberatan.

---------------Berdasarkan uraian di atas kami selaku Penasehat Hukum Terdakwa


ingin mengajukan keberatan terhadap Surat Dakwaan yang telah didakwakan
oleh Penuntut Umum dengan alasan sebagai berikut :---------------------------------
SURAT DAKWAAN OBSCUUR LIBEL (DAKWAAN KABUR)

------------Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP,
diatur surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum haruslah memenuhi syarat-syarat
antara lain: ----------------------------------------------------------------------------------

a. Syarat formal yaitu :--------------------------------------------------------------------


bahwa surat dakwaan harus menyebutkan identitas lengkap Terdakwa
/Tersangka serta bahwa surat dakwaan harus diberi tanggal dan ditandatangani
oleh Jaksa Penuntut Umum.-----------------------------------------------------------

b. Syarat materiil :-------------------------------------------------------------------------


bahwa surat dakwaan harus memuat dan menyebutkan waktu, tempat delik
dilakukan. Kemudian surat dakwaan haruslah disusun secara cermat, jelas dan
lengkap tentang tindak pidana yang didakwakan.----------------------------------

-------------Dalam eksepsi kami ini, yang kami ajukan keberatan adalah


menyangkut isi Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum, oleh karena itu berkaitan
dengan persyaratan materiil sebagaimana diharuskan pasal 143 ayat (2) KUHAP,
khususnya yang mensyaratkan bahwa dakwaan haruslah disusun secara cermat,
jelas dan lengkap tentang tindak pidana yang didakwakan.-------------------------

------------Berkenaan dengan maksud ketentuan Pasal 143 ayat (2) itu, ijinkan
kami mengutip dari buku Pedoman Pembuatan Surat Dakwaan, terbitan
Kejaksaan Agung R.I tahun 1985 : hal 14 – 16, dirumuskan pengertian cermat,
jelas dan lengkap adalah sebagai berikut :-----------------------------------------------
Yang dimaksud dengan cermat adalah :---------------------------------------------
------------Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, terbitan Departemen
Pendidikan Nasional dan Balai Pustaka, tahun 2001, halaman 211, mengartikan
kata cermat dengan: saksama, teliti. Kata teliti diartikan dengan meneliti. Oleh
karena itu kata cermat tidak lain adalah tindakan untuk meneliti.-------------------

-----------Berdasarkan Pedoman Pembuatan Surat Dakwaan, terbitan Kejaksaan


Agung Republik Indonesia tahun 1985 halaman 14 menyatakan yang dimaksud
dengan cermat adalah:----------------------------------------------------------------------

“Ketelitian Jaksa Penuntut Umum dalam mempersiapkan surat dakwaan yang


didasarkan kepada Undang-undang yang berlaku bagi terdakwa, serta tidak
terdapat kekurangan dan atau kekeliruan yang dapat mengakibatkan batalnya
surat dakwaan atau tidak dapat dibuktikan, antara lain misalnya : apakah ada
pengaduan dalam hal delik aduan, apakah penerapan hukum/ketentuan pidananya
sudah tepat, apakah terdakwa dapat dipertanggung jawabkan, dalam melakukan
perbuatan tersebut, apakah tindak pidana tersebut belum atau sudah kadaluarsa,
apakah tindak pidana yang didakwakan itu tidak ne bis in idem. Pada pokoknya
kepada Jaksa Penuntut Umum dituntut untuk bersikap teliti dan waspada dalam
semua hal yang berhubungan dengan keberhasilan penuntutan perkara dimuka
sidang pengadilan”.-------------------------------------------------------------------------

-----------Surat dakwaan yang dibuat oleh penuntut umum tidak cermat sebab
tidak mengutarakan unsur-unsur perbuatan pidana yang didakwakan sesuai
dengan yang ditentukan dalam Undang-undang atau pasal-pasal yang
bersangkutan. Bahkan Jaksa Penuntut Umum justru menguraikan fakta-fakta
perbuatan yang tidak sesuai dengan unsur-unsur dari pasal yang dilanggar.------

-----------Tidak disebutkannya tempat perbuatan atau locus delicti dalam


kronologis dilakukannya perbuatan secara lengkap di dalam surat dakwaan
penuntut umum, sehingga sangat kentara dan terang benderang sekali terjadi
mising link isi materiil surat dakwaan tersebut.-----------------------------------------
Yang dimaksud dengan jelas adalah :-------------------------------------------------
------------Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, terbitan Departemen
Pendidikan Nasional dan Balai Pustaka, Tahun 2001, halaman 465 mengartikan
kata jelas sebagai berikut: terang, nyata atau gamblang, tegas, tidak ragu-ragu
atau tidak bimbang--------------------------------------------------------------------------

------------Kejaksaan Agung Republik Indonesia dalam Pedoman Pembuatan


Surat Dakwaan, terbitan Kejaksaan Agung Republik Indonesia tahun 1985
halaman 15 menyatakan:-------------------------------------------------------------------

Jelas adalah Jaksa Penuntut Umum harus mampu merumuskan unsur-


unsur delik yang didakwakan sekaligus mempadukan dengan uraian
perbuatan materiil (fakta) yang dilakukan oleh terdakwa dalam surat
dakwaan.-----------------------------------------------------------------------------

------------Ketidakjelasan dari dakwaan Tim penuntut umum ini berawal dari


ketidakceramatan dari penelitian perkara dan sampai perumusan isi dakwaan
tersebut. Dalam dakwaan tersebut terdapat ketidakjelasan mengenai unsur-unsur
dari delik yang didakwakan yang kemudian dipadukan dengan uraian perbuatan
material/fakta perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa. Beberapa hal yang tidak
diuraikan secara jelas oleh penuntut umum di dalam surat dakwaannya, antara
lain sebagai berikut:------------------------------------------------------------------------

A. ..................
B. ..................

Yang dimaksud dengan lengkap adalah:


----------Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Departemen
Pendidikan Nasional dan Balai Pustaka, Tahun 2001, halaman 660 menguraikan
kata lengkap diartikan sebagai komplit, genap tidak ada kekurangannya.
Kejaksaan Agung Republik Indonesia dalam Pedoman Pembuatan Surat
Dakwaan terbitan Kejaksaan Agung Republik Indonesia Tahun 1985 halaman 16
menyatakan bahwa: Lengkap adalah bahwa Surat Dakwaan harus mencakup
semua unsur-unsur yang ditentukan undang-undang secara lengkap. Jangan
sampai terjadi ada unsur delik yang tidak dirumuskan secara lengkap atau tidak
diuraikan perbuatan materiilnya secara tegas dalam Dakwaan, sehingga berakibat
perbuatan itu bukan merupakan tindak pidana menurut undang-undang. Surat
Dakwaan .NO. REG. ..............................................................................
tertanggal 23 April 2019, unsur-unsur delik tidak diuraikan secara komprehensif.
Jaksa Penuntut Umum hanya menguraikan beberapa unsur sedangkan unsur yang
lain tidak disebutkan. Dalam Dakwaan Penuntut Umum dituliskan fakta-fakta
yang tidak relevan dengan unsur yang didakwakan sedangkan hal-hal yang
bersifat substantif tidak diuraikan.-------------------------------------------------------

- Dalam Dakwaan Penuntut Umum, kami melihat adanya unsur delik yang
tidak dirumuskan secara lengkap atau tidak diuraikan perbuatan
materiilnya secara tegas dalam Dakwaan. Hal tersebut terlihat dalam
dakwaan. Dalam dakwaan, dimana pasal yang didakwakan tersebut
mengatakan “...............................................”. Dalam dakwaan tidak
dijelaskan bahwa .........................................................................................
- Dalam Dakwaan Penuntut Umum juga tidak terdapat fakta-fakta yang
secara spesifik menjelaskan peristiwa atau proses terjadinya tindak pidana.
Majelis Hakim Yang Terhormat,
Saudara Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati
Saudara Terdakwa dan hadirin yang kami hormati
Serta Sidang yang kami muliakan.

------------Atas pendapat yang kami uraikan di atas mengenai surat dakwaan


penuntut umum kami berpendapat bahwa sebagaimana diatur dalam Pasal 143
ayat (2) huruf b KUHAP bahwa syarat materiil dari dakwaan harus dibuat
secara cermat, lengkap, jelas, yang dimana dalam dakwaan tidak tercermin hal-
hal seperti itu atau obscuurlibel maka sudah sepatutnya surat dakwaan dari
penuntut umum dinyatakan batal demi hukum.----------------------------------------

------------Bahwa berdasarkan apa yang telah diuraikan di atas, bersama ini saya
penasihat hukum terdakwa mengajukan permohonan agar yang terhormat majelis
hakim Pengadilan Negeri Karawang yang memeriksa perkara ini agar
menjatuhkan putusan sela dengan amar sebagai berikut : ----------------------------

PRIMAIR
1. Menerima dan mengabulkan segala eksepsi atau keberatan dari
terdakwa .................................................................... untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak cermat,
tidak jelas, dan tidak lengkap, oleh karena itu dakwaan dari penutut
umum tidak dapat diterima (obsscuurlibel) ;
3. Memerintahkan Jaksa Penuntut Umum untuk mengeluarkan
Terdakwa dari tahanan;
4. Membebankan biaya perkara kepada negara;
SUBSIDAIR
-----------atau apabila majelis hakim berpendapat lain, agar diberikan
putusan yang seadil – adilnya, demi tegaknya keadilan berdasarkan hukum
yang berlaku dan berdasarkan ketuhanan yang maha esa (ex acqueo et
bono).----------------------------------------------------------------------------------------

----------Demikianlah eksepsi/nota keberatan kami, atas perhatian majelis dan


kearifan majelis yang terhormat saya ucapkan terima kasih.-------------------------

Karawang, 30 April 2019


Hormat kami

Penasihat Hukum TERDAKWA

ABDUL KHOLIQ, S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai