Anda di halaman 1dari 9

PERJANJIAN JUAL BELI MOBIL

Pada hari ini, Senin, tanggal sepuluh bulan April tahun dua ribu tujuh belas (10-04-2017),
bertempat di Tangerang, para pihak yang bertanda tangan dibawah ini:

I. PT. Sejaya Motor, berkedudukan dan berkantor di Jalan Kyai Gedhe no. 12, Kota
Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, yang dalam hal ini diwakili oleh Ary Patria Wisnu SH.,
Selaku Direktur Utama dari perseroan terbatas tersebut, berdasarkan pasal 12 Anggaran
Dasar Perseroan Terbatas tersebut sebagaimana diatur dalam Akta Pendirian Perseroan
Terbatas: PT. Sejaya Motor Nomor 21 tanggal 4 Januari 2010 yang dibuat oleh dan di
hadapan Avy Satyawati, SH., M.Kn., Notaris di Surakarta sebagaimana telah diubah
berkali-kali terakhir dengan Akta Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham
Perseroan Terbatas: PT. Sejaya Motor Nomor 58 tanggal 29 Maret 2012 yang dibuat oleh
dan di hadapan Avy Satyawati, SH., M.Kn., Notaris di Surakarta; serta berdasarkan
persetujuan Astry Bintang, SH., SE.Ak., selaku Komisaris Perseroan Terbatas tersebut
melalui suratnya Nomor 001/PT.SM/KOM/III/2012 tertanggal 23 Pebruari 2012; yang
bersangkutan sah bertindak untuk dan atas nama Perseroan Terbatas tersebut, yang untuk
selanjutnya disebut sebagai Pihak Penjual;

II. Dyama Sakti Kusuma Dewa, selaku pemegang kartu tanda penduduk provinsi Banten
nomor 3603231003980004, bertempat tinggal di Perum Griya Serpong Asri DH 18/10,
Kelurahan Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, yang
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PEMBELI;

serta yang untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut sebagai Para Pihak.

Para Pihak dengan ini menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:

- Bahwa Pihak Penjual berkehendak untuk menjual mobil operasional miliknya berupa
sebuah mobil sedan merek Audi tipe A8L Quattro (dengan warna hitam piano; Nomor
Rangka: WAUZZZ4E47N008877; Nomor Mesin: 08877; Tahun Pembuatan/Tahun
Pemakaian: 2015/2015) berikut segala kelengkapannya sehubungan dengan akan
dilakukannya penggantian mobil operasional tersebut, dan untuk itu Pihak Penjual telah
melakukan pelelangan sendiri atas mobil tersebut, dengan pengumuman atas pelelangan
berikut syarat-syarat, jadwal dan harga dasar pelelangannya (floor price) telah
diumumkan oleh Pihak Penjual di situs lelang harian OTOBid pada tanggal 13 Maret
2017;

- Bahwa Pihak Pembeli telah sah tercatat sebagai peserta pelelangan atas mobil operasional
tersebut yang diselenggarakan oleh Pihak Penjual, dengan Pihak Pembeli pada tanggal 15
Maret 2017 telah sepenuhnya menyerahkan uang jaminan pelelangan sebesar Rp.
5.000.000,00 (lima juta Rupiah) kepada dan yang sebagaimana disyaratkan oleh Pihak
Penjual (yang untuk selanjutnya disebut sebagai Uang Jaminan);

- Bahwa berdasarkan Berita Acara Pembukaan Amplop Penawaran tanggal 21 Maret 2017,
dari 10 (sepuluh) peserta pelelangan mobil operasional tersebut, ternyata Pihak Pembeli
adalah peserta pelelangan yang telah mengajukan penawaran harga pembelian tertinggi,
yaitu sebesar Rp 1.850.000.000,00 (satu miliar delapan ratus lima puluh juta Rupiah) diluar
Bea Balik Nama (BBN), sehingga Pihak Penjual menetapkan Pihak Pembeli sebagai
pemenang pelelangan dan berhak untuk membeli mobil dimaksud dengan harga yang
ditawarkannya tersebut;

- Bahwa Pihak Pembeli telah melihat dan meneliti kondisi mobil tersebut berikut segala
kelengkapannya maupun kesesuaiannya dengan seluruh buku-buku dan dokumen-
dokumen kepemilikannya, dan Pihak Pembeli berkesimpulan kesemuanya telah sesuai
dengan yang ditawarkan oleh Pihak Penjual, hal mana dituangkan secara lengkap dalam
Berita Acara Penelitian yang dibuat oleh Pihak Pembeli dan Pihak Penjual pada tanggal
15 Maret 2017 (yang untuk selanjutnya disebut sebagai Berita Acara Penelitian);

- Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Pihak Penjual selanjutnya berkehendak untuk
menjual mobil tersebut kepada Pihak Pembeli dan Pihak Pembeli berkehendak untuk
membeli mobil tersebut dari Pihak Penjual, karenanya, Para Pihak dengan ini sepakat dan
saling mengikatkan dirinya satu dengan lainnya untuk membuat, menandatangani dan
melaksanakan Perjanjian Jual Beli Mobil (yang untuk selanjutnya disebut sebagai
"Perjanjian"), dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur di dalam
Pasal-pasal berikut:

PASAL 1

JUAL BELI

(1) Pihak Penjual dengan ini menjual 1 (satu) buah mobil sedan merek merek Audi tipe A8L
Quattro (dengan warna hitam piano; Nomor Rangka: WAUZZZ4E47N008877; Nomor
Mesin: 08877; Tahun Pembuatan/Tahun Pemakaian: 2015/2015) kepada Pihak Pembeli
berikut segala kelengkapannya sebagaimana disebutkan dalam Lampiran 1 Perjanjian ini
yang menjadi satu kesatuan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian
ini, dan Pihak Pembeli dengan ini membeli mobil berikut segala kelengkapannya
tersebut.

(2) Penjualan atas mobil sebagaimana disebutkan dalam Ayat (1) Pasal ini berlaku efektif
setelah Pihak Pembeli melaksanakan kewajibannya untuk membayar harga pembeliannya
sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Perjanjian ini.
PASAL 2

HARGA JUAL BELI

(1) Pihak Pembeli berkewajiban untuk membayar harga pembelian mobil sebagaimana
disebutkan dalam Pasal 1 Ayat (1) Perjanjian ini sebesar Rp 1.850.000.000,00 (satu miliar
delapan ratus lima puluh juta Rupiah) diluar Bea Balik Nama (BBN) kepada Pihak
Penjual secara sekaligus, dengan cara melakukan pemindahbukuan atas sejumlah uang
senilai harga pembelian di atas dengan dikurangi nilai Uang Jaminan yang
keseluruhannya adalah sebesar Rp. 1.310.000.000,00 (satu miliar tiga ratus sepuluh juta
Rupiah) ke rekening bank Pihak Penjual pada Rekening Nomor A/C 123601001647506
di Bank Rakyat Indonesia, Kantor Cabang Utama Surakarta pada selambat-lambatnya 3
(tiga) hari kerja sejak ditandatanganinya Perjanjian ini.

(2) Dalam hal Pihak Pembeli telah melaksanakan kewajibannya sebagaimana disebutkan
dalam Ayat (1) Pasal ini dengan baik, maka Uang Jaminan yang berada pada Pihak
Penjual berubah statusnya menjadi bagian dari pemenuhan kewajiban pembayaran harga
pembelian oleh Pihak Pembeli, dan karenanya Pihak Pembeli telah melunasi keseluruhan
harga pembelian sebesar Rp. 1.360.000.000,00 (satu miliar tiga ratus enam puluh juta
Rupiah) kepada Pihak Penjual.

(3) Dalam hal Pihak Pembeli akan membayar harga pembelian sebagaimana disebutkan
dalam Ayat (1) Pasal ini dengan mata uang (denominasi) lain selain mata uang Rupiah,
maka Pihak Pembeli harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Pihak Penjual
atas dimungkinkannya hal tersebut, yang termasuk namun tidak terbatas pada jenis mata
uangnya maupun penyesuaian cara pembayarannya, pada selambat-lambatnya 2 (dua)
hari kerja sejak ditandatanganinya Perjanjian ini, dengan ketentuan kurs tengah mata
uang yang ditetapkan oleh Bank Indonesia lah yang berlaku bagi penentuan jumlah
ekuivalen mata uang asing tersebut.

(4) Pihak Pembeli berkewajiban untuk menanggung sepenuhnya Bea Balik Nama maupun
segala pajak/retribusi yang sepatutnya ditanggung oleh seorang pembeli dan pemilik baru
atas mobil sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 Ayat (1) Perjanjian ini berdasarkan
peraturan perundangundangan berikut peraturan-peraturan pelaksanaannya yang berlaku,
sejak berlaku efektifnya penjualan dan pengalihan kepemilikan mobil tersebut.

(5) Dalam hal Pihak Pembeli lalai atau sengaja melanggar kewajibannya sebagaimana diatur
dalam Ayat (1) Pasal ini, maka dengan suatu pemberitahuan tertulis untuk itu dari Pihak
Penjual kepada Pihak Pembeli, Pihak Penjual berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini
secara sepihak tanpa membutuhkan persetujuan Pihak Pembeli untuk itu, dan untuk
selanjutnya Pihak Penjual berhak untuk menawarkan dan menjual mobil sebagaimana
disebutkan dalam Pasal 1 Ayat (1) Perjanjian ini kepada pihak ketiga selain Pihak
Pembeli, serta Uang Jaminan yang telah disetorkan oleh Pihak Pembeli hangus dan
sepenuhnya sah menjadi miliknya Pihak Penjual karenanya.

PASAL 3

PENYERAHAN MOBIL

(1) Dalam hal Pihak Pembeli telah memenuhi kewajibannya sebagaimana disebutkan dalam
Pasal 2 Ayat (1) sampai dengan Pasal 2 Ayat (3) Perjanjian ini, maka Pihak Penjual
berkewajiban menyerahkan mobil sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 Ayat (1)
Perjanjian ini berikut seluruh buku-buku dan dokumen-dokumen kepemilikannya dalam
rangka pengalihan kepemilikannya kepada Pihak Pembeli pada selambatlambatnya 3
(tiga) hari kerja sejak uang harga pembelian diterima secara penuh pada rekening Pihak
Penjual (good fund).

(2) Dalam hal Pihak Pembeli telah memenuhi kewajibannya sebagaimana disebutkan dalam
Pasal 2 Ayat (1) sampai dengan Pasal 2 Ayat (3) Perjanjian ini dan Pihak Penjual belum
menyerahkan mobil sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 Ayat (1) Perjanjian ini berikut
seluruh buku-buku dan dokumen-dokumen kepemilikannya kepada Pihak Pembeli, maka
Pihak Penjual berkewajiban untuk menjaga dan merawat mobil tersebut agar tidak
berubah kondisinya seperti sebagaimana yang disebutkan dalam Berita Acara Penelitian
atas tanggungan biaya Pihak Penjual.

(3) Dalam hal Pihak Penjual lalai atau sengaja melanggar kewajibannya sebagaimana diatur
dalam Ayat (1) dan Ayat (2) Pasal ini, maka dengan suatu pemberitahuan tertulis untuk itu
dari Pihak Pembeli kepada Pihak Penjual, Pihak Pembeli berhak untuk mengakhiri
Perjanjian ini secara sepihak tanpa membutuhkan persetujuan Pihak Penjual untuk itu,
dan untuk selanjutnya Pihak Penjual berkewajiban untuk mengembalikan Uang Jaminan
kepada Pihak Pembeli maupun berkewajiban mengganti segala kerugian yang diderita
Pihak Pembeli yang diakibatkannya.

PASAL 4

JAMINAN PARA PIHAK

(1) Pihak Penjual menjamin bahwa pada saat mobil sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1
Ayat (1) dan Pasal 3 Ayat (1) Perjanjian ini dijual dan diserahkan kepada Pihak Penjual,
mobil tersebut adalah benar-benar miliknya Pihak Penjual sendiri yang sah, bukan yang
didapat dari atau alat untuk melakukan suatu tindak pidana, tidak sedang dalam keadaan
dibebani oleh suatu hak jaminan kebendaan, tidak sedang dalam keadaan disita oleh suatu
Pengadilan atau Instansi Pemerintah yang berwenang untuk itu, tidak sedang berada
dalam keadaan tersita berdasarkan suatu Sita Umum Kepailitan dan atau tidak sedang
dalam keadaan dilarang untuk dialihkan berdasarkan Putusan Sela/Putusan suatu
Pengadilan yang berwenang untuk itu, dengan ketentuan apabila hal-hal tersebut ternyata
tidak benar, maka Pihak Penjual harus membebaskan Pihak Pembeli dari segala risiko
dan akibat hukum yang timbul maupun menanggung segala kerugian yang diderita Pihak
Pembeli yang diakibatkannya.

(2) Pihak Pembeli menjamin bahwa uang yang digunakannya untuk membayar harga
pembelian sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2 Ayat (1) sampai dengan Ayat (3)
Perjanjian ini adalah benar-benar miliknya Pihak Pembeli sendiri yang sah, bukan yang
didapat dari atau alat untuk melakukan suatu tindak pidana, tidak sedang dalam keadaan
dibebani oleh suatu hak jaminan kebendaan, tidak sedang dalam keadaan disita oleh suatu
Pengadilan atau Instansi Pemerintah yang berwenang untuk itu, tidak sedang berada
dalam keadaan tersita berdasarkan suatu Sita Umum Kepailitan dan atau tidak sedang
dalam keadaan dilarang untuk dialihkan berdasarkan Putusan Sela/Putusan suatu
Pengadilan yang berwenang untuk itu, dengan ketentuan apabila hal-hal tersebut ternyata
tidak benar, maka Pihak Pembeli harus membebaskan Pihak Penjual dari segala risiko
dan akibat hukum yang timbul maupun menanggung segala kerugian yang diderita Pihak
Penjual yang diakibatkannya.

PASAL 5

KEWAJIBAN LAIN PARA PIHAK

(1) Pada saat mobil sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 Ayat (1) Perjanjian ini dialihkan
kepemilikannya oleh Pihak Penjual kepada Pihak Pembeli, Pihak Penjual berkewajiban
untuk memastikan telah terlunasinya atau melunasi segala pajak, retribusi dan kewajiban-
kewajiban apapun atas mobil tersebut sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan dan
Peraturan Daerah berikut Peraturan-peraturan Pelaksanaannya yang berlaku, dengan
ketentuan apabila Pihak Penjual lalai atau sengaja melanggarnya, maka Pihak Penjual
harus menanggung segala kerugian yang diderita Pihak Pembeli yang diakibatkannya.

(2) Pada saat mobil sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 Ayat (1) Perjanjian ini dialihkan
kepemilikannya dan atau diserahkan oleh Pihak Penjual kepada Pihak Pembeli, Pihak
Penjual berkewajiban untuk memastikan mobil tersebut beserta segala kelengkapannya
berfungsi dengan baik, dengan ketentuan apabila Pihak Penjual lalai atau sengaja
melanggarnya, maka Pihak Penjual harus menanggung segala kerugian yang diderita
Pihak Pembeli yang diakibatkannya.
PASAL 6

PEMBATALAN DAN PENGAKHIRAN PERJANJIAN

(1) Perjanjian ini dapat diakhiri sewaktu-waktu oleh Para Pihak berdasarkan suatu
kesepakatan tertulis untuk itu, namun dengan tanpa mengenyampingkan keberlakuan
aturan-aturan khusus mengenai sanksi pengakhiran sepihak sebagaimana diatur dalam
Pasal 2 Ayat (5) dan Pasal 3 Ayat (3) Perjanjian ini.

(2) Perjanjian ini dapat dibatalkan sewaktu-waktu oleh Para Pihak berdasarkan suatu
kesepakatan tertulis untuk itu.

(3) Untuk pembatalan Perjanjian ini sebagaimana disebutkan dalam Ayat (2) Pasal ini, Para
Pihak sepakat untuk mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 Ayat (2) dan Ayat (3) Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek).

PASAL 7

KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

(1) Dalam hal terjadinya keadaan memaksa (force majeure) yaitu peristiwaperistiwa yang
terjadi di luar kekuasaan Para Pihak yang menghalangi pelaksanaan kewajiban-kewajiban
Para Pihak sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini, yang termasuk namun tidak terbatas
pada terjadinya bencana-bencana alam berupa gempa bumi, tanah longsor, banjir besar
dan angin topan maupun terjadinya kebakaran serta peristiwa-peristiwa sosial berupa
pemogokan umum, huru-hara, pemberontakan dan perang, Para Pihak yang terhalang
untuk melaksanakan kewajiban-kewajibannya sama sekali tidak dapat dikualifikasikan
telah ingkar janji (wanprestatie).

(2) Dalam hal terjadinya keadaan memaksa (force majeure) sebagaimana disebutkan dalam
Ayat (1) Pasal ini, masing-masing dari Para Pihak yang terhalang untuk memenuhi
kewajiban-kewajibannya harus memberitahukannya secara tertulis kepada Pihak yang
lainnya selambat lambatnya 3 (tiga) hari sejak terjadinya keadaan memaksa dengan
disertai dengan buktibuktinya untuk dapat disetujui oleh Pihak yang lainnya tersebut,
dengan ketentuan Pihak yang lainnya yang menerima pemberitahuan tersebut harus telah
memberikan persetujuannya atau menyatakan penolakannya pada selambat-lambatnya 3
(tiga) hari sejak diterimanya pemberitahuan tersebut.

(3) Apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) hari sejak diterimanya pemberitahuan telah
terjadinya keadaan memaksa (force majeure) dari Pihak yang terhalang ternyata Pihak
yang diberitahu belum juga memberikan persetujuannya atau menyatakan penolakannya,
maka adanya keadaan memaksa harus dianggap telah disepakati oleh Para Pihak, namun,
apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) hari sejak diterimanya pemberitahuan ternyata Pihak
yang diberitahu menyatakan penolakannya, maka keadaan memaksa harus dianggap tidak
terdapat dan Para Pihak menjadi tetap berkewajiban untuk memenuhi segala
kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini.

(4) Dalam hal terjadinya keadaan memaksa (force majeure) sebagaimana disebutkan dalam
Ayat (1) Pasal ini yang dinyatakan sah adanya berdasarkan tata cara sebagaimana diatur
dalam Ayat (2) dan Ayat (3) Pasal ini ternyata hanya menyebabkan tertundanya
pelaksanaan kewajiban Pihak yang terkena keadaan memaksa tersebut, maka Pihak yang
tadinya terkena keadaan memaksa tersebut harus memenuhi kewajibankewajibannya
yang telah dapat dilaksanakan seketika keadaan memaksa tersebut telah tidak terdapat
lagi.

(5) Dalam hal terjadinya keadaan memaksa (force majeure) sebagaimana disebutkan dalam
Ayat (1) Pasal ini yang dinyatakan sah adanya berdasarkan tata cara sebagaimana diatur
dalam Ayat (2) dan Ayat (3) Pasal ini ternyata menyebabkan tidak dapat dilaksanakannya
sama sekali kewajiban Pihak yang terkena keadaan memaksa tersebut, maka Perjanjian
ini menjadi batal dengan sendirinya.

(6) Dalam hal terjadinya keadaan memaksa (force majeure) yang mengakibatkan batalnya
Perjanjian ini sebagaimana disebutkan dalam Ayat (5) Pasal ini, masing-masing Pihak
berkewajiban untuk mengembalikan apa yang telah diterimanya dari dan kepada Pihak
yang lainnya, namun segala kerugian selebihnya yang diderita oleh Para Pihak yang
diakibatkan keadaan memaksa adalah menjadi tanggungannya masing-masing Pihak
sepenuhnya.

PASAL 8

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Setiap perselisihan yang terjadi di antara Para Pihak yang merupakan perselisihan hukum
mengenai keabsahan sebagian atau seluruh klausula dari Perjanjian ini dan atau
Lampiran-lampirannya ataupun yang merupakan perselisihan penafsiran atas sebagian
atau seluruh klausula dari Perjanjian ini dan atau Lampiran-lampirannya akan diupayakan
penyelesaiannya terlebih dahulu melalui musyawarah untuk mufakat oleh Para Pihak.

(2) Apabila upaya penyelesaian perselisihan-perselisihan tersebut melalui musyawarah untuk


mufakat oleh Para Pihak sebagaimana disebutkan dalam Ayat (1) Pasal ini tidak juga
berhasil dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja sejak timbulnya perselisihan,
maka upaya penyelesaiannya akan dilakukan oleh Para Pihak sesuai dengan yang
sebagaimana diatur dalam Ayat (3) Pasal ini.
(3) Apabila upaya penyelesaian perselisihan sebagaimana disebutkan dalam Ayat (1) Pasal
ini tidak juga berhasil dalam jangka waktu sebagaimana disebutkan dalam Ayat (2) Pasal
ini, maka seluruh perselisihan yang timbul dari Perjanjian ini akan diselesaikan dan
diputus oleh Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) menurut peraturan-peraturan
administrasi dan peraturan-peraturan prosedur yang berlaku pada BANI, yang
Putusannya mengikat Para Pihak yang bersengketa sebagai Putusan Tingkat Pertama dan
Terakhir.

PASAL 9

LAIN-LAIN

(1) Dalam hal sebagian klausula dalam Perjanjian ini harus dianggap batal demi hukum (null
and void) disebabkan oleh suatu peraturan perundangundangan berikut peraturan-
peraturan pelaksanaannya yang berlaku, sepanjang tidak menyangkut klausula-klausula
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1, Pasal 2 dan Pasal 3 Perjanjian ini, maka
ketidakberlakuan sebagian klausula tersebut tidak mengakibatkan batalnya keseluruhan
Perjanjian ini kecuali hanya terhadap klausula yang terkait, dan untuk itu, Para Pihak
sepakat untuk kemudian membuat perubahan atas Perjanjian ini guna menggantikan
klausula yang telah batal demi hukum tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan berikut peraturan-peraturan pelaksanaannya yang berlaku
tersebut.

(2) Para Pihak sepakat bahwa Perjanjian ini berikut Lampiran-lampirannya


mengenyampingkan seluruh penawaran-penawaran dan kesepakatankesepakatan yang
menyangkut obyek perjanjian sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 Perjanjian ini yang
pernah dibuat sebelumnya oleh Para Pihak, baik secara lisan maupun secara tertulis,
terkecuali dinyatakan secara tegas keberlakuannya oleh Perjanjian ini maupun
Lampiranlampirannya.

(3) Seluruh Lampiran yang disebutkan dalam Perjanjian ini ataupun yang akan ditambahkan
kemudian berdasarkan persetujuan tertulis Para Pihak adalah menjadi satu kesatuan dan
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

(4) Bahasa resmi yang berlaku bagi Perjanjian ini adalah Bahasa Indonesia, namun dalam hal
Para Pihak menghendaki adanya terjemahan dari Perjanjian ini dalam bahasa asing
lainnya, maka terjemahan tersebut harus dibuat oleh Penerjemah Bersumpah (Sworn
Translator) yang disepakati dan ditunjuk bersama oleh Para Pihak, dengan ketentuan
terjemahan bahasa asing lainnya tersebut tidak boleh bertentangan dengan isi dan
penafsiran Perjanjian ini dalam bahasa resminya.
(5) Perjanjian ini tunduk pada hukum dan peraturan perundang-undangan berikut peraturan-
peraturan pelaksanaannya yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

(6) Surat menyurat diantara Para Pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan Perjanjian ini
dapat dikirimkan secara langsung atau melalui surat elektronik (e-mail) atau melalui
faksimili ke alamat kedudukan atau alamat surat elektronik atau nomor faksimili sebagai
berikut:

Pihak Penjual : PT. Sejaya Motor


Jalan Kyai Gedhe no.12
Surakarta 57155
E-mail: management@sejayamotor.co.id Faksimili: (0271) 646450
Up.: Ary Patria Wisnu., SH., MH., Direktur Utama
Pihak Pembeli : Perum Griya Serpong Asri 18/10
Tangerang, 15343
E-mail: dskd@programmer.net Faksimili: (62-21) 93671465
Up.: Dyama Sakti Kusuma Dewa.

dengan ketentuan apabila terjadi perubahan atau penggantian dari alamatalamat dan atau
nomor-nomor faksimili tersebut di atas, masing-masing Pihak tersebut wajib
memberitahukannya segera secara tertulis kepada Pihak lainnya.

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak pada tempat dan
tanggal sebagaimana tercantum pada awal Perjanjian ini, dengan disaksikan oleh Saksi-
saksi; dibuat dalam 2 (dua) rangkap yang sama isinya serta masing-masing bermeterai
cukup dan berkekuatan hukum sama untuk kepentingan Para Pihak.

Pihak Penjual, Pihak Pembeli

PT. SEJAYA MOTOR

Ary Patria Wisnu, SH., MH. Dyama Sakti Kusuma Dewa

Direktur Utama

Saksi I, Saksi II,

.............................. ..............................

Anda mungkin juga menyukai