Anda di halaman 1dari 3

DRAFT USULAN TAMBAHAN KESEPAKAN PADA SPK ANTARA PT SAL

DENGAN PT HKR

SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA

Untuk melaksanakan Paket Pekerjaan:


PELAKSANAAN PEMBANGUNAN FASILITAS KESEHATAN DAN
PERAWATAN LANJUT USIA BERBASIS WISATA EKOLOGI
(MEDICAL ECOTOURISM SENIOR LIVING)
DUSUN III KAMPUNG NAMBAH DADI KEC. TERBANGGI BESAR
KAB. LAMPUNG TENGAH PROPINSI LAMPUNG
TAHUN ANGGARAN 2020

Nomor : SAL.02.04.01/I/2020
Tanggal: ……………………..
Waktu Pelaksanaan: 365 ( Tiga Ratus Enam Puluh Lima ) Hari Kalender
Terhitung Mulai Tanggal:---------------------------------------------------

Presidium Badan Ketahanan Nasional Dan Internasional Republik Indonesia


(BKNI RI) berikut semua Lampirannya, didirikan berdasarkan Akta Pendirian
nomor .........., tanggal.............., Notaris ............, menunjuk PT SURYA ATAP LOGAM
yang didirikan berdasarkan Akta Pendirian nomor................., tanggal.....................
notaris..................., berdasarkan Surat Penunjukan ....... nomor ..... tanggal......, sebagai
Maincont Pembangunan FASILITAS KESEHATAN DAN PERAWATAN LANJUT
USIA BERBASIS WISATA ECOLOGI (MEDICAL ECOTOURISM SENIOR
LIVING).
Selanjutnya PT SURYA ATAP LOGAM menunjuk PT HASTA KARYA RAFA
sebagai Pelaksana Pembangunan Fasilitas Kesehatan tersebut diatas dan diterbitkan Surat
Perintah Kerja yang ditandatangani pada hari Jumat Tanggal Dua Puluh Empat Bulan
Januari Dua Ribu Dua Puluh antara RM. TRI HARSONO, yang bertindak untuk dan
atas nama PT SURYA ATAP LOGAM yang berkedudukan di Jl. Palem Lestari
Komplek Pertokoan 1000 Blok F25 Cengkareng Jakarta Barat, selanjutnya disebut
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan RATNA KARTIKA SARI, S.E.,M,
berdasarkan .Si. Jabatan DIREKTUR yang bertindak untuk dan atas nama PT HASTA
KARYA RAFA, Alamat: Jl. Imam Bonjol Gg. Bukit No. 14 Gedong Air Tanjung
Karang Barat Kota Bandar Lampung Propinsi Lampung kode pos 35151, berdasarkan
Akta Pendirian Perusahaan Nomor 03 Tanggal 27 Mei 2017 oleh Notaris DINI
ISABELLA, S.H.,M.Kn, dan Akta Perubahan Terakhir Nomor …………..Oleh Notaris
……….(bila ada) yang selanjutnya disebut Penyedia Jasa.
……………….dst ………..

12. Denda keterlambatan, apabila terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan akibat


dari kelalaian pihak penyedia, maka pihak penyedia dikenakan denda keterlambatan
sebesar 1/1000 (Satu Perseribu) dari sisa pekerjaan yang belum terselesaikan untuk
setiap hari keterlambatan.

13. Penyelesaian Perselisihan

1) Semua perselisihan yang timbul akibat pelaksanaan Perjanjian ini akan dilaksanakan
secara musyawarah dan mufakat.
2) Dalam hal tidak terdapat permufakatan dalam musyawarah sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) tersebut diatas, Para Pihak sepakat untuk memilih tempat kedudukan
(domisili) hukum di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
3) Atas sengketa yang terjadi, Pekerjaan akan terus berlangsung sampai adanya
keputusan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde).

14. Keadaan Memaksa/Force Majeure


1) Apabila salah satu Pihak tidak dapat melaksanakan kewajibannya sebagaimana
dimaksud Perjanjian ini sebagai akibat dari terjadinya keadaan memaksa atau
Force Majeure, Para Pihak akan memberitahukan secara tertulis.

2) Kejadian yang termasuk dalam pengertian Force Majeure antara lain:


a) Kejadian alam, seperti gempa bumi, angin ribut, badai, wabah dan kejadian-
kejadian lain yang serupa yang mengakibatkan tidak memungkinkan Para
Pihak untuk melakukan sebagian atau seluruh kewajiban sebagaimana diatur
dalam perjanjian ini.

b) Akibat perbuatan manusia, seperti perang, armed invasion, revolusi, reaksi


yang tidak dapat dipastikan, blockade, pemberontakan, civil disturbance,
serangan atau sebab serupa lainnya termasuk terjadinya national banking
moratorium, insolvensi, likuidasi atau pembubaran Pihak lainnya yang
mengakibatkan Para Pihak tidak mungkin untuk melaksanakan kewajiban
sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.

c) Sebab-sebab lain seperti peraturan Pemerintah Indonesia, keputusan atau


petunjuk yang mempengaruhi Para Pihak dalam melaksanakan kewajiban
sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.

3) Setiap Pihak berhak untuk menunda atau menghentikan Perjanjian ini dengan
pemberitahuan secara tertulis dalam waktu 15 (lima belas) Hari Kalender
sebelumnya kepada Pihak lainnya, dalam hal adanya force majeure sebagaimana
dimaksud ayat (1) Pasal ini antara lain bersifat natural causes seperti bencana
alam, human causes misalnya insolvensi, likuidasi atau pembubaran Pihak
lainnya, tindakan pemerintah (termasuk pemberlakuan dari hukum-hukum yang
mengatur lainnya), pemogokan atau aksi perburuhan yang mencegah atau yang
pada pokoknya membatasi pelaksanaan kewajiban-kewajiban Pihak tersebut
menurut Perjanjian ini.

4) Dalam jangka waktu 15 (lima belas) Hari Kerja sejak tanggal diterimanya
pemberitahuan dari salah satu Pihak perihal penundaan atau pengakhiran Perjanjian
ini, Pihak lainnya wajib memberikan tanggapan sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan berdasarkan Perjanjian.

5) Apabila dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, sebagaimana dimaksud Ayat (3)
dan Ayat (4) Pasal ini, Pihak lainnya tidak memberikan tanggapan, Pihak yang
mengajukan penundaan atau pengakhiran dapat menunda atau mengakhiri
Perjanjian.

16. Berlaku dan berakhirnya Perjanjian Kontrak Kerja

1) Perjanjian ini berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan, sampai dengan
seluruh hak dan kewajiban terpenuhi oleh para pihak, sebagaimana diatur dalam
syarat-syarat umum/khusus kontrak
2) Perjanjian ini berakhir apabila semua kewajiban dari kedua belah pihak telah selesai
dilaksanakan sesuai dengan yang menjadi Lampiran Surat Perjanjian Kontrak Kerja
ini.

Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak pada hari dan
tanggal tersebut di atas dalam rangkap 2 (dua) masing-masing bermeterai cukup dan
mempunyai kekuatan pembuktian yang sama untuk kepentingan Para Pihak.

Dengan demikian, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini
pada tanggal tersebut diatas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan di Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai