Anda di halaman 1dari 12

Pangkajene, 09 Maret 2021

Perihal: Eksepsi dan Jawaban


Perkara No: 4 /Pdt.G/2021/PN.Sdr

Kepada Yth:
Ketua Pengadilan Negeri Sidenreng Rappang
Cq. Majelis Hakim yang Memeriksa Perkara
4 /Pdt.G/2021/PN.Sdr
di,-
Pangkajene

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Yang bertanda tangan dibawah ini,

Hj. Male binti H. Tappu, NIK. 7314034107770148, Tempat Tanggal Lahir, Sidrap,
10 Oktober 1965, (usia ± 56 tahun), Agama Islam, Pekerjaan Mengurus rumah
tangga, Pendidikan terakhir SD, bertempat tinggal kediaman di Dusun III
Kandiawang, Desa Ajubissue, Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidenreng
Rappang, Selanjutnya disebut PEMBERI KUASA.---------------------------------------------

Dalam hal ini diwakili oleh kuasanya yaitu :

BRIJAYA, S.H.--------------------------------------------------------------------------------------------
ANDI TUNGKE, S.H.------------------------------------------------------------------------------------

Kesemuanya Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Advokat / Pengacara yang


berkantor pada Kantor Advokat/Pengacara: “ BRIJAYA, S.H. & REKAN” yang
beralamat Kantor di Jalan Korban 40.000 Jiwa No. 3, Kelurahan Majjelling,
Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidenreng Rappang Provinsi Sulawesi
Selatan, 91611, e-court MARI : panglimaadil2012@gmail.com Telp/HP: 085 397
700 220. Untuk selanjutnya disebut sebagai PENERIMA KUASA.-------------------------

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus yang telah didaftarkan di Kepaniteraan


Pengadilan Negeri Sidenreng Rappang, bersama ini dilampirkan dan merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari gugatan ini untuk selanjutnya disebut
sebagai TERGUGAT.-----------------------------------------------------------------------------------

1
Melawan
1. Massettuang bin H. Tappu, Tempat/tgl lahir, Sidrap, 31 Desember 1951, jenis
kelamin Lali-laki, agama Islam, Pekerjaan Petani, bertempat tinggal di UPT I
Betao, Desa Betao, Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidenreng Rappang,
selanjutnya disebut Penggugat.--------------------------------------------------------------

MENGENAI :

Sebidang tanah perumahan dengan ukuran 13 m x 25 m, Dusun III


Kandiawang, Desa Ajubissue, Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidenreng
Rappang, dahulu Desa Salobukkang, Kecamatan Dua Pitue, Kabupaten
Sidenreng Rappang dengan batas-batas sebaga berikut :

- Sebelah Utara : Tanah perumahan Hj. Male (tergugat)


- Sebelah Timur : Tanah perumahan Hj. Mari
- Sebelah Selatan : Jalan poros Dongi
- Sebelah Barat : Tanah perumahan Hj. Ende / Alm. H. Sise

Adapun Jawaban yang disertai dengan Eksepsi adalah terurai sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI :

---------Bahwa dengan ini Tergugat menyatakan secara tegas, bahwa Tergugat


membantah, menyangkali dan menolak secara keras atas keseluruhan dalih dan
dalil gugatan Penggugat kecuali apa yang diakui secara tegas dan nyata serta tidak
merugikan kepentingan kami selaku Tergugat .--------------------------------------------------

► Eksepsi tentang ketidak hadiran Penggugat selama proses mediasi :

----------Bahwa Seyogyanya Gugatan Penngugat dinyatakan tidak dapat diterima


(Niet Ontvankelijke Verklaad (NO), sebelum gugatan Penggugat dibacakan,
berdasarkan ketentuan Perma No. 1 Tahun 2016 Pasal 7 ayat (1) telah dilanggar
yaitu adanya kelalaian Penggugat (Massettuang bin H. Tappu) untuk memenuhi
persyaratan Mediasi 2 (dua) kali berturut-turut tidak dihadiri oleh principal, agenda
Mediasi I tanggal 16 Pebruari 2021 dan kemudian agenda mediasi II tertanggal 22
Pebruari 2021, berdasarkan Pasal 6

2
(1) Para Pihak wajib menghadiri secara langsung pertemuan Mediasi dengan
atau tanpa didampingi oleh kuasa hukum.
(2) dst.
(3) Ketidak hadiran Para Pihak secara langsung dalam proses Mediasi hanya
dapat dilakukan berdasarkan alasan sah.
(4) Alasan sah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi antara lain:
a. Kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan hadir dalam pertemuan
Mediasi berdasarkan surat keterangan dokter; b. dst.
----------Bahwa Penggugat hanya diwakili oleh kuasanya dengan alasan sakit dan
memperlihatkan Surat Rujukan dari Puskesmas dengan alasan sudah sore sehingga
tidak Penggugat tidak memperoleh Surat Keterangan sakit dan berjanji dihadapan
Hakim Mediator akan menyerahkan Surat Keterangan Sakit pada hari selasa tanggal
23 Pebruari 2021, namun pada saat agenda sidang Pembacaan Gugatan,
Penggugat tidak dapat memperlihatkan Surat Keterangan Sakit oleh Dokter
sehingga berdasarkan Perma No. 1 Tahun 2016 Tentang Mediasi, Pasal 7
(1) Para Pihak dan/atau kuasa hukumnya wajib menempuh Mediasi dengan
iktikad baik.
(2) Salah satu pihak atau Para Pihak dan/atau kuasa hukumnya dapat
dinyatakan tidak beriktikad baik oleh Mediator dalam hal yang
bersangkutan:
a. tidak hadir setelah dipanggil secara patut 2 (dua) kali berturut-turut
dalam pertemuan Mediasi tanpa alasan sah;
b. menghadiri pertemuan Mediasi pertama, tetapi tidak pernah hadir pada
pertemuan berikutnya meskipun telah dipanggil secara patut 2 (dua)
kali berturutturut tanpa alasan sah;
c. ketidakhadiran berulang-ulang yang mengganggu jadwal pertemuan
Mediasi tanpa alasan sah; d. Dst...

---------Bahwa berdasarkan Pasal 22

(1) Apabila penggugat dinyatakan tidak beriktikad baik dalam proses Mediasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2), gugatan dinyatakan tidak
dapat diterima oleh Hakim Pemeriksa Perkara.
(2) Penggugat yang dinyatakan tidak beriktikad baik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dikenai pula kewajiban pembayaran Biaya Mediasi.

3
► Exceptio Litis Pendentis

----------Bahwa dengan melihat, membaca dan mencermati serta menelaah


sepanjang gugatan Penggugat sangat jelas bahwa objek yang disengkatakan
merupakan warisan milik orang tua Penggugat dan Tergugat yang belum dibagi
waris, sementara perkara pembagian waris milik dari H. Tappu masih dalam proses
pemeriksaan perkara melalui Pengadilan Agama Sidenreng Rappang, sehingga
gugatan yang diajukan oleh Penggugat masih tergantung (aanhangig) atau masing
berlangsung atau sedang berjalan pemeriksaannya di pengadilan (under judicial
consideration, maka patut secara hukum gugatan Penggugat memenuhi unsur
gugatan obscuur Libel dan harus dinyatakan gugatan tidak dapat diterima atau
Niet Ontvankelijke Verklaad (NO).-----------------------------------------------------------------

► Tentang Gugatan terlalu dini (Exceptio dilatoria) :

----------Bahwa Gugatan Pembagian Warisan (malwaris) yang diajukan Para


Penggugat (Massettuang) serta ahli waris dari H. Tappu dan istrinya Hj. Bunga
Padang, saat ini masih dalam proses pemeriksaan perkara melalui Pengadilan
Agama Sidenreng Rappang, sehingga menyebabkan gugatan Penggugat belum
dapat diterima untuk diperiksa sengketanya di pengadilan, karena masih prematur,
dalam arti gugatan yang diajukan masih terlampau dini, maka patut secara hukum
gugatan Penggugat memenuhi unsur gugatan obscuur Libel dan harus dinyatakan
gugatan tidak dapat diterima atau Niet Ontvankelijke Verklaad (NO).-------------------

► Tentang Gugatan tidak jelas dan kabur (obscuur Libel):

---------Bahwa dengan melihat, membaca dan mencermati serta menelaah


sepanjang gugatan Penggugat tertanggal 02 Pebruari 2021 yang telah dilakukan
perubahan yaitu perubahan surat Gugatan tertanggal 02 Maret 2021 yang
diserahkan kepada majelis hakim dan kepada Tergugat ternyata terdapat kekeliruan
yang sangat mendasar yaitu adanya gugatan yang kabur atau tidak jelas sebagai
berikut

4
- Bahwa pada sidang sebelumnya Penggugat menyerahkan perbaikan gugatan
tertanggal 02 Maret 2021, yang telah merugikan kepentingan Tergugat
diantaranya :

Penggugat menambahkan Petitum Gugatannya :


- Menyatakan perbuatan Tergugat yang mengklaim sebagian Tanah
Perumahan yang telah ditempati Penggugat selama puluhan tahun dengan
ukuran 13 M x 25 m yang terletak di Dusun III Kandiawang, Desa Ajubissue,
Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidenreng Rappang, dengan batas-batas
sebagai berikut :
- Sebelah Barat : Tanah Perumahan Hj. ENDE / Alm. H. SISE
- Sebelah Timur : Tanah Perumahan HJ. MARI
- Sebelah Utara : Tanah Perumahan HJ. MALE (Tergugat)
- Sebelah Selatan : Jalan Poros Dongi

- Bahwa atas penambahan petitum tersebut, telah merugikan Tergugat dan


bertentangan ketentuan Pasal 127 Reglement of de Rechtvordering (Rv)
yang menyatakan : “Penggugat berhak untukmengubah dan mengurangi
tuntutannya aampai perkara putus tanpa boleh mengubah atau menambah
pokok gugatannya”.-----------------------------------------------------------------------------

Serta dari beberapa Yurisprudensi berikut ini :

- Putusan MA-RI No. 434.K/Sip/1970, tanggal 11 Maret 1971 : Perubahan


gugatan dapat dikabulkan asal tidak melampaui batas-batas materi pokok
yang dapat menimbulkan kerugian pada hak pembelaan para Tergugat.--------
- Putusan MA-RI No. 1043.K/Sip/1973, tanggal 13 Desember 1974 dan No.
823.K/Sip/1973, tanggal 29 Januari 1976 : Yurisprudensi mengizinkan
perubahan atau tambahan dari gugatan asal tidak mengakibatkan
perubahan posita dan Tergugat dirugikan haknya untuk membela diri (hak
pembelaan diri) atau pembuktian.-----------------------------------------------------------
- Putusan MA-RI No. 226. K/Sip/1973, tanggal 17 Desember 1975 :
Perubahan gugatan Penggugat-Terbanding pada persidangan 11 Pebruari
1969 adalah mengenai pokok gugatan maka perubahan itu harus ditolak.------

5
- Putusan MA-RI No. 334.K/Sip/1972, tanggal 11 Maret 1972, tanggal 4
Oktober 1972 : Judex-facti tidak boleh merubah dalil gugatan (Posita) dari
Penggugat (Pasal 189 ayat (3) Rbg / Pasal 178 ayat (3) HIR.-----------------------
- Putusan MA-RI No. 843.K/Sip/1984, tanggal 19 September 1985 :
Pengadilan Tinggi telah salah menerapkan Hukum Acara sebab Pihak
Tergugat asal tidak ternyata didengar dan menyetujui akan usul perubahan
gugatan yang diajukan oleh Penggugat/Penggugat asal dalam
persidangapada tanggal 20 April 1981, Maka usul perubahan tersebut harus
dianggap tidak pernah ada. Jumlah piutang yang daat dikabulkan hanya apa
yang disebut dalam surat Gugat Penggugat asal yakni sebesar Rp.
32.346.555.---------------------------------------------------------------------------------------
-
- Putusan MA-RI No. 943.K/Pdt/1981, tanggal 19 September 1985 :
Perubahan Gugatan selama Persidangan :

1. Sesuai Yurisprudensi perubahan gugatan/ tuntutan selama persidangan


memang diperbolehkan asalkan tidak menyimpang dari posita, dan tidak
menghambat acara pemeriksaan di sidang, meskipun Tergugat tidak
menyetujui perubahan tersebut. Perubahan gugatan diajukan pada
pemeriksaan tingkat pertama.
2. Pengadilan Tingkat Banding juga memeriksa fakta-fakta, oleh karena itu
perubahan gugatan dapat juga diajukan dalam tingkat banding asal saja
pihak Tergugat diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya
untuk membela diri. ------------------------------------------------------------------------

-----Bahwa oleh karena perbaikan surat gugatan Penggugat telah tidak


memenuhi prosedur hukum acara yang berlaku, maka seluruh dalih atau
alasan yang termuat didalamnya harus dikesampingkan. Dengan demikian
yang berlaku adalah gugatan yang pertama atau setidak tidaknya gugatan
Penggugat yang telah diubah dintakan ditolak atau dinyatakan tidak dapat
diterima atau Niet Ontvankelijke Verklaad (NO).---------------------------------------------

► Tentang Gugatan tidak jelas dan kabur (obscuur Libel):

6
----------Bahwa gugatan Para Penggugat begitu rancu karena permasalahan antara
posita dan petitum tidak rinci dijabarkan dan permasalahannya antara Postita
wanprestasi atau perbuatan melawan hukum. Gugatan Penggugat tidak terang atau
isinya tidak jelas, contohnya tidak jelas dasar hukumnya, tidak jelas objek
sengketanya, karena Penggugat menguasai objek yang digugat. maka patut secara
hukum gugatan Penggugat memenuhi unsur gugatan obscuur Libel dan harus
dinyatakan gugatan tidak dapat diterima atau Niet Ontvankelijke Verklaad (NO).---

► Tentang Gugatan Error in objekto :

Bahwa Obyek sengketa a quo berupa sebidang tanah perumahan milik orang tua
penggugat yang dibagi ke 2 (dua) orang anaknya Massettuang (penggugat) seluas
6 x 35 meter, dan Hj. Male (tergugat) juga mendapatkan bagian seluas 6 x 35 meter,
Penggugat bahkan telah menguasai sebagian tanah milik Tergugat dan kini
mengajukan gugatan melalui Pengadilan Negeri Sidenreng Rappang untuk
menguasai bagian Tergugat yang masih tersisa, Seharusnya bangunan rumah milik
Penggugat memanjang dari arah Selatan ke Utara, akan tetapi oleh Penggugat
mendirikan rumah memanjang dari arah Timur ke Barat, sehingga bagian rumah
bagian Barat milik Penggugat, mengambil sebagian tanah milik Tergugat sehingga
Tergugat tidak lagi memiliki akses menuju tanah perumahan miliknya. maka patut
secara hukum gugatan Penggugat mengandung unsur error in objecto dan harus
dinyatakan gugatan tidak dapat diterima atau Niet Ontvankelijke Verklaad (NO).---

Bahwa berdasarkan uraian dalil eksepsi Tergugat tersebut diatas, wajar dan patut/
cukup beralasan hukum bilamana Tergugat Mohon kepada Ketua/Cq. Majelis hakim
Perkara No.: 4/P.dt.G/2021/PN.SIDRAP yang memeriksa dan mengadili perkara ini ,
kiranya berkenan mempertimbangkan dan memutuskan eksepsi dari Tergugat
sebelum memeriksa pokok perkara ini dengan menyatakan sebagai berikut : ---------

1. Mengabulkan Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya.-------------------------------------


2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk
Verklaard).----------------------------------------------------------------------------------------

7
3. Menghukum Penggugat untuk membayar segala biaya perkara yang timbul
dalam perkara
ini.--------------------------------------------------------------------------------

DALAM POKOK PERKARA :

1. Bahwa dengan ini Tergugat menyatakan secara tegas, bahwa Tergugat


menyangkali, membantah dan menolak sekeras-kerasnya atas keseluruhan
dalih dan dalil gugatan Penggugat kecuali apa yang diakui secara tegas dan
nyata serta tidak merugikan kepentingan Tergugat.--------------------------------------
2. Bahwa apa yang diuraikan oleh Tergugat pada bagian eksepsi tersebut di atas
adalah merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat terpisahkan
dengan Jawaban dalam Pokok Perkara ini sepanjang ada hubungan atau
keterkaitannya (relevansinya), karena apa yang diuraikan pada bagian eksepsi
di atas adalah kiranya dianggap terulang atau berguna kembali dalam jawaban
pokok perkara ini sepanjang tidak merugikan kepentingan Tergugat.---------------
3. Bahwa terhadap gugatan Penggugat pada poin 1 (satu) adalah dalih dan dalil
yang tidak benar, yang benar adalah sebidang tanah perumahan dengan
ukuran 13 M x 25 M yang harus dibagi 2 (dua) bagian menjadi 6 x 35 Meter
milik Penggugat dan 6 x 35 Meter milik Tergugat, yang terletak di Dusun III
Kandiawang, Desa Ajubissue, Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidenreng
Rappang, dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Tanah perumahan milik Lapide
- Sebelah Timur : Tanah perumahan Hj. Mari
- Sebelah Selatan : Jalan poros Dongi
- Sebelah Barat : Tanah Perumahan milik H. Male (tergugat)

-----Bahwa tanah perumahan seluas ± 6 (enam) are tersebut awalnya milik


orang tua Penggugat dan Tergugat namun telah diserahkan kepemilikannya
kepada 2 (dua) orang anaknya berdasarkan Surat Keterangan Pernyataan
Penyerahan yang ditanda tangani oleh H. Tappu sebagai pemilik objek
sengketa a quo.------------------------------------------------------------------------------------

8
-----Bahwa H. Tappu telah menyerahkan tanah perumahan miliknya kepada
Massettuang (penggugat) seluas ± 210 are atau 6 M X 35 M, sementara Hj.
Male (tergugat) mendapatkan bagian yang sama seluas ± 210 are atau 6 M X
35 M.--------------------------------------------------------------------------------------------------
-----Bahwa jika Penggugat mendalilkan jika tanah perumahan tersebut dikuasai
sejak tahun 1981, berarti status kepemilikan adalah masih milik orang tua
Penggugat dan Tergugat dan ditempati Penggugat tanpa hak karena H. Tappu
menyerahkan kepemilikan kepada ke 2 (dua) anaknya pda tahun 2004.-----------
4. Bahwa terhadap gugatan Penggugat pada poin 2 (dua) adalah dalih dan dalil
yang tidak benar, seharusnya Penggugat menjelaskan lebih rinci tentang tanah
yang ditempati selama ± 40 tahun perolehannya seperti apa.-------------------------
5. Bahwa terhadap gugatan Penggugat pada poin 3 (tiga) dan 4 (empat) adalah
dalih dan dalil yang tidak benar pula adanya, yang benar adalah orang tua
Penggugat dan Tergugat membagikan objek sengketa a quo, seharusnya
memanjang dari sisi selatan ke utara atau menghadap kejalan poros dongi,
akan tetapi Penggugat melakukan hal yang merugikan Tergugat dengan
mengambil dan menguasai tanah objek sengketa a quo memanjang dari arah
timur ke barat sehingga mengambil sebagian tanah milik Tergugat, selain
itupula kini Tergugat tidak mempunyai akses jalan masuk ke tanah milik
Tergugat, karena tidak ada akses menuju kerumahnya sehingga Tergugat
menjual rumah miliknya.-------------------------------------------------------------------------
6. Bahwa terhadap gugatan Penggugat pada poin 5 (lima) adalah dalih dan dalil
yang tidak benar, yang benar adalah justru Penggugat mendirikan rumah yang
terlalu memanjang sehingga yang mengambil tanah milik Tergugat.----------------
7. Bahwa terhadap gugatan Penggugat pada poin 6 (enam) adalah dalih dan dalil
yang tidak benar, yang benar adalah peralihan atas obyek hanya dapat terjadi
sebagaimana yang diatur oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Pokok-pokok Agraria pasal 26 UUPA yang menetapkan penguasaan
tanah dengan alas hak milik dapat terjadi dengan cara 1. Jual beli, 2.
Penukaran Penghibahan, 3. Pemberian dengan wasiat pemberian menurut
adat dan perbuatan lain. Sedangkan hak milik dapat hapus karena
penghapusan hak, penyerahan sukarela, penelantaran pengasingan tanah
(lihat pasal 21 (B) dan pasal 26 (2) berdasarkan hal-hal tersebut diatas sebab

9
kepemilikan karena kadaluwarsa tidak termasuk cara penguasaan hak milik
tanah menurut hukum Nasional Indonesia.

“Menimbang, bahwa demikian juga pelepasan hak tanah dikarenakan


lamanya waktu tidak dikuasainya tanah hak milik juga tidak dikenal dalam
hukum pertanahan nasional, pelepasan hak dikenal dalam hal pembebasan
tanah dimana pelepasan hak milik hak atas tanah menjadi tanah negara
dengan ganti rugi inilah yang lazim dilakukan di Indonesia.
Menimbang, bahwa dengan demikian berdasarkan pertimbangan tersebut
diatas terhadap tanah objek perkara dapat dimungkinkan diperoleh Terbanding
semula Tergugat apabila tanah objek perkara ditelantarkan oleh Pembanding
semula Penggugat.
Menimbang, bahwa apakah tanah objek perkara oleh Pembanding semula
Penggugat telah ditelantarkan ???. (Vide Putusan Pengadilan Tinggi Nomor
72/PDT/2018/PT.MKS)”

-----Bahwa jika Penggugat mendalilkan jika perolehan terhadap objek sengketa


berdasarkan pemberian secara lisan / hibah oleh orang tuanya, berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai peralihan harta tidak
bergerak pada pasal 37 ayat (1) PP no. 24 tahun 1997 tentang pendaftaran
tanah “ peralihan hak atas tanah dan hak milik atas satuan rumah susun
melalui jual beli, tukar menukar, HIBAH, pemasukan dalam perusahaan dan
perbuatan hukum pemindahan hak lainnya, kecuali pemindahan hak melalui
lelang hanya dapat didaftarkan jika dibuktikan dengan akta yang dibuat oleh
PPAT yang berwenang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.---------------------------------------------------------------------------------------
-----Pasal 163 HIR/ 283 RBG / 1865 KUH.Perdata telah menegaskan bahwa
“Maka setiap orang mendalilkan bahwa ia mempunyai hak atau guna
meneguhkan haknya sendiri, atau membantah suatu hak orang lain menunjuk
suatu peristiwa diwajibkan membuktikan adanya hak atau peristiwa
tersebut”,---
8. Bahwa terhadap gugatan Penggugat pada poin 7 (tujuh) dan 8 (delapan)
adalah dalih dan dalil yang tidak benar Tergugat sangat keberatan atas dalil
Penggugat yang menerangkan jika Tergugat melakukan Perbuatan Melawan
Hukum yang merugikan Penggugat, Justru Penggugat yang menguasai
sebagian Tanah Perumahan Milik Tergugat.-----------------------------------------------

10
Bahwa berdasarkan alasan-alasan sebagaimana yang termuat tersebut di atas,
Tergugat memohon kepada Yang Mulia Ketua Pengadilan Negeri Sidenreng
Rappang Cq. Majelis hakim yang memeriksa perkara ini agar menjatuhkan putusan
sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI :

1. Mengabulkan Eksepsi dari Tergugat.--------------------------------------------------------


2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk
Verklaard).-----------------------------------------------------------------------------------------
3. Menghukum Penggugat untuk membayar segala biaya perkara yang timbul
dalam perkara ini.---------------------------------------------------------------------------------

DALAM POKOK PERKARA

1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya, atau setidak-tidaknya


dinyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima.---------------------------------
2. Menyatakan menurut hukum bahwa tanah obyek sengketa seluas 6 x 35 M
adalah milik Tergugat.--------------------------------------------------------------------------
3. Menghukum Penggugat untuk membayar semua biaya yang timbul dalam
perkara ini.

Dan atau apabila Ketua Pengadilan Negeri Sidenreng Rappang Cq.Yang Mulia
Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini berpendapat lain maka
mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Auquo Et Bono) dan menurut Peradilan
yang baik.

Demikian Jawaban gugatan yang disertai dengan Eksepsi ini kami ajukan, atas
Perhatian dan Penerimaan serta Putusannya yang adil menurut Hukum, kami
haturkan banyak terima kasih.

Hormat Kami
Kuasa Hukum Tergugat

11
BRIJAYA, S.H. ANDI TUNGKE, S.H.

12

Anda mungkin juga menyukai