Anda di halaman 1dari 104

Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat

(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

SPESIFIKASI TEKNIS (SPEKTEK)


PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL & PLUMBING
PEKERJAAN PERENCANAAN TEKNIS GEDUNG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT
PROVINSI LAMPUNG

BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM

Spesifikasi teknis ini menjelaskan tentang uraian syarat-syarat teknis dalam hal
penyediaan, pemasangan, dan pengetesan seluruh peralatan (material) dan instalasi
yang ditunjukkan pada gambar perencanaan untuk pelaksanaan pekerjaan mekanikal
dan elektrikal pada Proyek PEMBANGUNAN GEDUNG DEWAN PERWAKILAN
RAKYAT DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT.

Spesifikasi teknis ini meliputi uraian untuk pelaksanaan antara lain :


1. Pekerjaan Mekanikal Dan Plumbing, terdiri dari ;
1.1. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Plumbing.
1.2. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Pemadam Kebakaran.
1.3. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Tata Udara.
2. Pekerjaan Elektrikal, terdiri dari ;
1.1. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Kelistrikan.
1.2. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Diesel Generator Set.
1.3. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Penyalur Petir.
1.4. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Telepon.
1.5. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Fire Alarm.
1.6. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Tata Suara (Sound System).
1.7. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Security System dan CCTV.

Spesifikasi Teknis, Gambar Perencanaan dan Bill Of Quantity ini merupakan dokumen
penawaran yang tidak dapat dipisah-pisahkan atau satu kesatuan, dan apabila ada
sesuatu bagian pekerjaan atau bahan atau peralatan yang diperlukan agar instalasi ini
dapat bekerja dengan baik dan hanya dinyatakan dalam salah satu gambar
perencanaan atau spesifikasi teknis atau bill of quantity saja, maka Pemborong harus
tetap melaksanakannya sesuai dengan standard dan peraturan yang berlaku.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

1.1. Gambar - Gambar

Gambar-gambar perencanan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua


accessories dan fixture secara terperinci. Semua bagian tersebut walaupun tidak
digambarkan atau disebutkan secara detail harus disediakan dan dipasang oleh
Pemborong, sehingga sistem dapat bekerja dengan baik, benar dan sesuai
standar yang berlaku.

Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan


instalasi yang pemasangannya harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi
lapangan. Gambar-gambar arsitektur dan struktur/sipil harus dipakai sebagai
referensi untuk pelaksanaan dan detail "finishing" dari proyek.

Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar-gambar kerja


dan detail (shop drawing) sebanyak 3 (tiga) set yang harus diajukan kepada
Direksi Pengawas Lapangan untuk mendapatkan persetujuan. Setiap shop
drawing yang diajukan pemborong dan telah disetujui Direksi Pengawas
Lapangan dianggap bahwa Pemborong telah memahami situasi serta telah
berkonsultasi dengan pekerjaan instalasi lainnya.

Pemborong harus membuat catatan yang cermat dari penyesuaian pelaksanaan


pekerjaan di lapangan, catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set lengkap
gambar (kalkir) dan 3 (tiga) set lengkap gambar blue print sebagai gambar -
gambar sesuai pelaksanaan (as built drawings). As built drawings harus
diserahkan kepada Direksi Pengawas Lapangan dan Pemberi Tugas (Owner)
setelah selesai pekerjaan.

Dalam hal ada keraguan yang ditimbulkan karena kemungkinan kesalahan


penggambaran atau ketidak sesuaian lainnya, pemborong harus segera
mengajukan pertanyaan tertulis kepada Direksi Pengawas Lapangan, Pemberi
Tugas, dan Perencana untuk mendapatkan penjelasan masalah tersebut dalam
pelaksanaan baik berupa jenis barang, pemasangan maupun pengujian atau
pengetesan.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

1.2. Koordinasi

Pemborong pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus bekerja


sama dengan Pemborong bidang atau disiplin lainnya, agar seluruh pekerjaan
dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan.
Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang satu
tidak menghalangi atau menghambat pekerjaan lainnya.

1.3. Daftar Bahan dan Contoh

Dalam waktu tidak lebih dari 14 (empat belas) hari setelah Pemborong menerima
pemberitahuan meneruskan pekerjaan, kecuali apabila ditunjuk lain oleh Direksi
Pengawas Lapangan, Pemborong diharuskan menyerahkan daftar dari bahan dan
material yang akan digunakan. Daftar ini harus dibuat rangkap 3 (tiga) yang
didalamnya tercantum nama dan alamat, katalog dan keterangan lain yang
dianggap perlu oleh Direksi Pengawas Lapangan. Persetujuan oleh Direksi
Pengawas Lapangan akan diberikan atas dasar diatas.

Pemborong harus menyerahkan contoh bahan dan material yang akan dipasang
kepada Direksi Pengawas Lapangan. Semua biaya yang berkenaan dengan
penyerahan dan pengembalian contoh - contoh ini adalah menjadi tanggungan
Pemborong.

Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud didalam spesifikasi
teknis ini, berstandar mutu dan keadaan baru. Pekerjaan haruslah dilakukan oleh
tenaga ahli.

Pemborong diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran dan


kapasitas peralatan yang akan dipasang dan apabila terdapat keraguan,
Pemborong harus segera menghubungi Direksi Pengawas Lapangan dan
Perencana untuk berkonsultasi.

Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas peralatan, yang sebelumnya tidak


dikonsultasikan dengan Direksi Pengawas Lapangan dan Perencana, apabila
terjadi kekeliruan maka hal tersebut menjadi tanggung jawab Pemborong. Untuk
itu pemilihan peralatan dan material harus mendapatkan persetujuan dari Direksi
Pengawas Lapangan, Pemberi Tugas Dan perencana. Penggantian merk bahan
dan material dapat dilakukan dengan persetujuan dan ketentuan dari Direksi
Pengawas Lapangan, Pemberi Tugas dan Perencana.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

1.4. Perlindungan Pemilik

Atas penggunaan bahan dan material, sistem dan lain - lain oleh Pemborong,
Pemberi Tugas (Pemilik) dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun
tuntutan yuridis lainnya. Hal ini Harus menjadi Perhatian dan tanggung jawab
Pemborong.

1.5. Pengetesan dan Persetujuan

Pemborong harus melakukan semua pengetesan yang dipersyaratkan disini dan


mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, disaksikan oleh Direksi
Pengawas Lapangan dan Perencana. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan
yang perlu untuk percobaan tersebut, merupakan tanggung jawab Pemborong.

Semua peralatan - peralatan yang sudah dikirim dan dipasang, harus memenuhi
standar dan ketentuan pengetesan dengan benar, selanjutnya pemborong harus
melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari peralatan - peralatan yang
terpasang, disaksikan oleh team Pemberi Tugas, Direksi Pengawas Lapangan
dan Perencana.

Hal ini termasuk pula peralatan khusus yang diperlukan untuk testing dari sistem
ini seperti yang dianjurkan oleh pabrik pembuat, harus disediakan oleh
Pemborong. Dan jika sudah ditest dan ternyata memenuhi fungsi - fungsinya
sesuai dengan standar yang berlaku dan ketentuan dari kontrak, maka seluruh
unit lengkap dengan peralatannya dapat diserahkan kepada Direksi Pengawas
Lapangan untuk disetujui.

1.6. Masa Garansi dan Serah Terima Pekerjaan

Peralatan utama harus digaransikan selama 1 (satu) sampai 3 (tiga) tahun


terhitung dari penyerahan kedua. Selama masa garansi, Pemborong diwajibkan
untuk mengatasi segala kerusakan-kerusakan dari pada peralatan utama yang
dipasangnya tanpa ada biaya tambahan. Selama masa garansi tersebut,
Pemborong pekerjaan instalasi ini masih harus menyediakan tenaga ahli yang
dapat dihubungi setiap saat.

Penyerahan pekerjaan pertama baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan


bukti dari hasil pemeriksaan atas instalasi, dengan pernyataan benar dan baik
yang ditandatangani bersama oleh instalatur yang melaksanakan pekerjaan

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

tersebut, Direksi Pengawas Lapangan dan melampirkan sertifikat pengujian yang


sudah disahkan oleh Badan Instansi yang berwenang. Jika pada masa garansi
tersebut, Pemborong tidak melaksanakan atau tidak memenuhi teguran - teguran
atas perbaikan, penggantian, kekurangan selama masa garansi, maka Direksi
Pengawas Lapangan berhak menyerahkan pekerjaan perbaikan atau kekurangan
tersebut pada pihak lain atas biaya dari Pemborong yang melaksanakan
pekerjaan instalasi tersebut.

Sebelum penyerahan kedua (final acceptance), Pemborong harus mengadakan


semacam pendidikan dan latihan selama periode tersebut kepada Tenaga calon-
calon operator untuk setiap pekerjaan yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas (Owner).
Training tentang pengoperasian dan perawatan tersebut harus lengkap dengan 3
(tiga) set operating maintenance and repair manual books, sehingga para petugas
atau operator dapat mengoperasikan dan melaksanakan pemeliharaan.

1.7. Laporan

Pemborong wajib membuat "Laporan Harian, Mingguan Dan Bulanan" yang


memberikan gambaran dari kegiatan - kegiatan yang dilakukan di lapangan secar
jelas. Laporan tersebut dibuat dalam rangka 3 (tiga) meliputi :

a. Kegiatan Fisik.
Catatan dan perintah Direksi Pengawas Lapangan yang disampaikan baik
secara lisan maupun tertulis.
b. Hal-hal yang menyangkut masalah :
 Material (masuk atau ditolak)
 Jumlah tenaga kerja
 Keadaan cuaca
 Pekerjaan tambah / kurang.

Berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan dimana laporan tersebut


berisi ikhtisar dan catatan prestasi atas pekerjaan minggu lalu sehingga menjadi
laporan selama 1 (satu) bulan dan rencana pekerjaan minggu depan dan satu
bulan ke depan. Laporan ini harus ditandatangani oleh Manager Proyek dan
diserahkan pada Direksi Pengawas Lapangan dan Pemberi Tugas untuk diketahui
/ disetujui.

Pemborong harus menyerahkan Laporan Pengetesan kepada Direksi dalam

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

rangkap 5 (lima) mengenai hal-hal sebagi berikut :


a. Hasil pengetesan tahanan isolasi kabel dan pemberian tegangan.
b. Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi.
c. Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain.

Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh Direksi
Pengawas Lapangan pekerjaan ini.

1.8. Penanggung Jawab Pelaksana

Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan Pemborong harus menempatkan


seorang penanggung jawab pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman serta
harus selalu berada di lapangan / site, yang bertindak selaku wakil dari
Pemborong dan mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan teknis,
bertanggung jawab penuh dalam menerima segala instruksi - instruksi dari Direksi
Pengawas Lapangan.

Penanggung jawab tersebut harus berada ditempat pekerjaan selama jam kerja
dan pada saat diperlukan dalam pelaksanaan, atau pada saat yang dikehendaki
oleh Direksi Pengawas Lapangan di dalam pelaksanaan harus disampaikan
langsung kepada pihak Pemborng melalui penanggung jawab Pemborong.

1.9. Perubahan, Penambahan dan Pengurangan Pekerjaan

Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari gambar - gambar rencana yang


disesuaikan dengan kondisi di lapangan harus dikonsultasikan terlebih dahulu
dengan Direksi Pengawas Lapangan. Dalam merubah gambar rencana tersebut,
Pemborong harus menyerahkan gambar perubahan yang dimaksud Direksi
Pengawas Lapangan dalam rangkap 3 (tiga) untuk disetujui.
Pengajuan perubahan material, gambar rencana dan lain sebagainya, harus
diajukan oleh Pemborong kepada Direksi Pengawas Lapangan secara tertulis.
Perubahan-perubahan material dan gambar rencana yang mengakibatkan
pekerjaan tambah kurang harus disetujui secara tertulis oleh Direksi Pengawas
Lapangan.

1.10. Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

Pemborong tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang dilakukan dalam rangka
pemasangan instalasi ini maupun pengembaliannya seperti keadaan semula
adalah termasuk pekerjaan Pemborong instalasi ini. Pembobokan,
pembongkaran, pengeboran dan sebagainya hanya dapat dilaksanakan setelah
mendapat izin tertulis dari Direksi Pengawas Lapangan.

1.11. Masa Pemeliharaan

Selama masa pemeliharaan, harus diselenggarakan kegiatan pemeliharaan


berjangka dan pemeriksaan routine. Pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan
routine tersebut, harus dilaksanakan tidak kurang dari dua minggu sekali.

1.12. Kantor Pemborong, Gudang dan Los Kerja

Pemborong diperbolehkan untuk membuat ruang kantor, gudang dan los kerja di
halaman tempat pekerjaan, untuk keperluan pelaksanaan tugas administrasi
lapangan, penyimpanan barang / bahan serta peralatan kerja dan sebagai area /
tempat kerja (peralatan pekerjaan kasar) dimana pelaksanaan tugas instalasi
berlangsung, dapat dilaksanakan bila terlebih dahulu mendapatkan izin dari
Pemberi Tugas dan Direksi Pengawas Lapangan.

1.13. Penjagaan Dan Kebakaran

Pemborong wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus menerus


selama berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin dan alat-alat
kerja yang disimpan di tempat kerja (gudang lapangan). Kehilangan yang
diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang - barang tersebut diatas,
menjadi tanggung jawab Pemborong.

Pemborong wajib menyediakan peralatan pemadam kebakaran (pemadam api


ringan) yang diletakkan dalam kantor lapangan dan gudang.

1.14. Penerangan dan Sumber Daya

Pada kantor, los kerja, gudang dan tempat - tempat pelaksanaan pekerjaan yang
dianggap perlu, harus diberi penerangan yang cukup. Daya listrik baik untuk
keperluan penerangan maupun untuk sumber tenaga / daya kerja harus

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

disediakan oleh Pemborong.

1.15. Kebersihan dan Ketertiban

Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, kantor, gudang, los kerja dan


tempat pekerjaan dilaksanakan dalam bangunan, harus selalu dalam keadaan
bersih. Penimbunan / penyimpanan barang, bahan dan peralatan baik di dalam
gudang maupun diluar (halaman), harus diatur sedemikian rupa agar
memudahkan jalannya pemeriksaan dan tidak mengganggu pekerjaan dari
bagian lain. Peraturan - peraturan yang lain tentang ketertiban akan di keluarkan
oleh Direksi Pengawas Lapangan pada waktu pelaksanaan.

1.16. Kecelakaan dan Peti PPPK

Terjadinya kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini,


maka Pemborong diwajibkan segera mengambil segala tindakan guna
kepentingan si korban atau para korban, serta melaporkan kejadian tersebut
kepada instansi dan departemen yang bersangkutan / berwenang (dalam hal ini
polisi dan Departemen Tenaga Kerja) dan mempertanggungjawabkan sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Peti PPPK dengan isinya yang selalu lengkap,
guna keperluan pertolongan pertama pada kecelakaan harus selalu ada di
tempat pekerjaan.

1.17. Bagan Penyelenggara dari Pemborong

Pimpinan harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh Pemborong harus diserahkan


kepada penyelenggara dengan kwualifikasi ahli, berpengalaman dan mempunyai
wewenang penuh untuk mengambil keputusan.

Site Manager harus berada ditempat pekerjaan selama jam - jam kerja dan setiap
saat yang diperlukan Pemberi Tugas dan Direksi Pengawas Lapangan. Site
Manager mewakili Pemborong ditempat pekerja dapat bertindak penuh kepada
Direksi Pengawas Lapangan.

Petunjuk dan perintah Direksi Pengawas Lapangan didalam pelaksanaan,


disampaikan langsung kepada Site Manager wakil Pemborong, sebagai
penanggung jawab di lapangan.
Pemborong diwajibkan untuk menjalankan disiplin yang ketat terhadap semua

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

pekerja (buruh) dan pegawainya, kepada merka yang melanggar terhadap


peraturan umum mengganggu ataupun merusak ketertiban, berlaku tidak wajar,
melakukan perbuatan yang merugikan terhadap pelaksanaan pekerjaan, harus
segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan atas perintah pengawas harian. Bila
Pemborong lalai, maka akan dikenakan tindakan sesuai dengan yang dimaksud
dalam pasal denda.

1.18. Pengawasan

Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan oleh


Direksi Pengawas Lapangan dan Staff-nya. Pada setiap saat Direksi Pengawas
Lapangan atau petugas – petugas / staff harus dapat mengawasi, memeriksa
dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan serta Pemborong
harus mengadakan fasilitas - fasilitas yang diperlukan.

Bagian - bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan, tetapi luput dari pengamatan
Direksi Pengawas Lapangan dan staf-nya adalah menjadi tanggung jawab
Pemborong.

Di tempat pekerjaan, Direksi Pengawas Lapangan menempatkan petugas -


petugas pengawasan yang bertugas setiap saat untuk mengawasi pekerjaan.

BAB II
LINGKUP PEKERJAAN

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

Spesifikasi teknis ini menjelaskan tentang uraian syarat-syarat teknis dalam hal
penyediaan, pemasangan dan pengujian seluruh lingkup pekerjaan instalasi
Mekanikal, Elektrikal Dan Plumbing yang terdiri dari ;

1. Pekerjaan Mekanikal
1.1. Pekerjaan Plumbing
1.1.1. Pengurusan ijin dan penyambungan sumber air bersih dari PDAM
daerah setempat.
1.1.2. Pengurusan ijin dan penyambungan sumber air bersih dari sumur
dalam maupun dangkal kepada pihak Badan yang berwenang pada
daerah setempat.
1.1.3. Pengadaan dan pemasangan pompa sumur dangkal (Jet Pump) dan
Submersible Deep Well Pump air bersih serta pengeboran sumur
dalam dan dangkal untuk sumber air bersih.
1.1.4. Pengadaan dan pemasangan peralatan sistem pengolahan air kotor
(Septic Tank) dengan Biotech System, sistem pengolahan air bekas
(buangan) dari ruang cuci dengan Neutralizing Tank dan dari ruang
dapur kotor dengan Grease Trap.
1.1.5. Pengadaan dan pemasangan sistem penyaluran dan penampungan
air hujan dengan sumur resapan dan saluran / drainase bangunan.
1.1.6. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi air bersih, air kotor,
air bekas, pipa vent dan air hujan lengkap dengan elbow, tee,
reduser, klem, dan accessories lainnya.
1.1.7. Pengadaan dan pemasangan peralatan-peralatan bantu bagi
seluruh peralatan plambing.
1.1.8. Pengetesan dan pengujian dari seluruh instalasi plambing yang
terpasang.

1.2. Pekerjaan Pemadam Kebakaran


1.2.1. Pengurusan ijin penggunaan instalasi pemadam kebakaran
(hydrant).
1.2.2. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi pemadam kebakaran
(hydrant) lengkap dengan pompa-pompa hydrant, fire hydrant box,
hydrant pillar, fire brigade connection, dan accessories lainnya.
1.2.3. Pengadaan dan pemasangan instalasi pemadam api ringan (PAR)
atau fire extinguiher.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

1.2.4. Pengetesan dan pengujian dari seluruh instalasi pemadam


kebakaran yang tepasang.

1.3. Pekerjaan Tata Udara


1.3.1. Pengadaan dan pemasangan seluruh unit AC yang terdiri dari unit
indoor dan out-door, yang harus dilengkapi dengan pengamanan
terhadap pencurian pada unit outdoor.
1.3.2. Pengadaan dan pemasangan instalasi AC seperti ; pemipaan
refrigerant, penyaluran udara pendingin tanpa ducting, pemipaan
drain dan instalasi power listrik dan kontrolnya.
1.3.3. Pengadaan dan pemasangan seluruh unit Fan lengkap dengan
instalasinya seperti ; penyaluran udara (ducting) maupun tanpa
ducting dan instalasi power listriknya.
1.3.4. Pengetesan dan pengujian dari seluruh instalasi tata udara yang
tepasang.

2. Pekerjaan Elektrikal
2.1. Pekerjaan Kelistrikan
2.1.1. Pengurusan dan penyambungan daya listrik PLN Sistem TM/TM 20
kVolt ke pihak PLN daerah setempat (Optional).
2.1.2. Pengurusan dan penyambungan daya listrik PLN Sistem TR/TR
400/230 Volt ke pihak PLN daerah setempat.
2.1.3. Pengadaan dan pemasangan panel utama tegangan menengah
(TM) lengkap dengan komponen-komponen panelnya.
2.1.4. Pengadaan dan pemasangan Transformator Stap-Up 20 kV/400 V,
50 Hz lengkap dengan komponen pengamanannya.
2.1.5. Pengadaan dan pemasangan seluruh type dan ukuran kabel
tegangan menengah 20 kV.
2.1.6. Pengadaan dan pemasangan seluruh panel-panel tegangan rendah
lengkap dengan komponen-komponen panelnya.
2.1.7. Pengadaan dan pemasangan seluruh type dan ukuran kabel
tegangan rendah 400/230 V.
2.1.8. Pengadaan dan pemasangan sistem pembumian pengaman
lengkap dengan bak kontrol dan elektroda pembumian.
2.1.9. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi penerangan dalam
dan luar serta stop kontak lengkap dengan kabel instalasi, isolasi
penyambungan kabel, pipa pelindung kabel, junction box, kotak

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

saklar dan stop kontak, dan accessories lainnya.


2.1.10. Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis lampu penerangan,
saklar, dan stop kontak.
2.1.11. Pengadaan dan pemasangan instalasi listrik untuk AC dan Fan.
2.1.12. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi kelistrikan yang
terpasang.

2.2. Pekerjaan Diesel Generator Set


2.2.1. Pengurusan dan penyambungan daya listrik dari sumber Diesel
Generator Set Sistem tegangan rendah (TR/TR) 400/230 Volt,
model silent (Mobile).
2.2.2. Pengadaan, pemasangan dan penyujian unit Diesel Generator Set
lengkap dengan tanki mingguan dan harian.
2.2.3. Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem listrik tegangan
rendah lengkap dengan komponen-komponen panel genset (AMF).
2.2.4. Pengadaan, pemasangan dan pengujian type dan ukuran kabel
tegangan rendah 400 V dari Panel Genset (AMF) ke Panel Utama.
2.2.5. Pengadaan, pemasangan dan pengujian type dan ukuran kabel
kontrol 24V-DC dari Panel Genset (AMF) ke Panel Utama.
2.2.6. Pengadaan, pemasangan dan pengujian seluruh sistem pembumian
pengaman untuk Netral Genset & Body Genset lengkap dengan bak
kontrol dan elektroda pembumian.
2.2.7. Pengadaan, pemasangan dan pengujian seluruh sistem pemipaan
bahan bakar solar dari tanki mingguan ke tangki harian Diesel
Genset lengkap dengan Pompa listrik dan manual, serta bak kontrol.
2.2.8. Pengadaan dan pemasangan seluruh pekerjaan kontruksi untuk unit
Diesel Genset dan tanki mingguan lengkap dengan Pondasi, galian
tanah, urugan tanah dan lainnya.

2.3. Pekerjaan Penyalur Petir


2.3.1. Pengadaan dan pemasangan Unit Splizen (Air Terminal) penyalur
petir sistem elektrostatis.
2.3.2. Pengadaan dan pemasangan tiang penyanggah air terminal
penyalur petir.
2.3.3. Pengadaan dan pemasangan instalasi penyalur petir dan sistem
pentanahan penangkal petir lengkap dengan bak kontrol, alat ukur
dan elektroda pentanahan.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

2.3.4. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi penyalur petir system


elektrostatis dan sistem conventional (sangkar faraday).

2.4. Pekerjaan Telepon


2.4.1. Pengurusan dan penyambungan line telepon ke pihak PT.Telkom
daerah setempat.
2.4.2. Pengadaan dan pemasangan Unit peralatan utama PABX lengkap
dengan terminal box utama (TBU-PABX).
2.4.3. Pengadaan dan pemasangan terminal-terminal box telepon (TBT).
2.4.4. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi outlet telepon
lengkap dengan jenis dan ukuran kabelnya, pipa pelindung kabel,
kotak untuk outlet telepon, junction box, dan accessories lainnya.
2.4.5. Pengadaan dan pemasangan jenis pesawat telepon digital dan
analog.
2.4.6. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi telepon yang terpasang.

2.5. Pekerjaan Fire Alarm (Penginderaan Kebakaran)


2.5.1. Pengadaan dan pemasangan Unit peralatan utama Fire Alarm
(MCFA) lengkap dengan terminal box utama (TBF-FA).
2.5.2. Pengadaan dan pemasangan terminal-terminal box Fire Alarm
(TBF).
2.5.3. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi unit detektor, alarm
bell, lampu tanda, break glass switch, sirine, lengkap dengan jenis
dan ukuran kabelnya, pipa pelindung kabel, junction box, dan
accessories lainnya.
2.5.4. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi Fire Alarm yang
terpasang.

2.6. Pekerjaan Tata Suara


2.6.1. Pengadaan dan pemasangan Unit peralatan utama Tata Suara dan
Car Call system lengkap dengan terminal box utama (TBS-SS).
2.6.2. Pengadaan dan pemasangan terminal-terminal box Tata Suara
(TBS).
2.6.3. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi, outlet microphone,
antenna FM/AM, ceiling speaker, volume kontrol, selektor zone,
horn speaker, lengkap dengan jenis dan ukuran kabelnya, pipa
pelindung kabel, juntion box, dan accessories lainnya.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

2.6.4. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi Tata Suara yang


terpasang.

2.7. Pekerjaan Instalasi Closed Camera Television (CCTV) Dan Security


System
2.7.1. Pengadaan dan pemasangan Unit peralatan utama CCTV dan
Security System lengkap dengan terminal box utama (TBU-CS).
2.7.2. Pengadaan dan pemasangan terminal-terminal box CS (TBT-CS).
2.7.3. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi CCTV & Security
System lengkap dengan jenis dan ukuran kabelnya, pipa pelindung
kabel, Unit Camera & Lenses, kotak untuk outlet TV + Unit Colour
Monitor TV, Unit peralatan security System (Door Contak, Detector
Gerak, Infra Rad Detector), juntion box, dan accessories lainnya.
2.7.4. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi CCTV dan Security
System yang terpasang.

2.8. Pekerjaan Instalasi Master Antenna Television (MATV)


2.8.1. Pengadaan dan pemasangan Unit peralatan utama Indovision atau
TV Cable lengkap dengan terminal box utama (TBU-TV).
2.8.2. Pengadaan dan pemasangan terminal-terminal box TV (TBTV).
2.8.3. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi outlet TV lengkap
dengan jenis dan ukuran kabelnya, pipa pelindung kabel, kotak
untuk outlet TV, juntion box, dan accessories lainnya.
2.8.4. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi televisi yang terpasang.

BAB III
PESERTA PELELANGAN

Peserta pelelangan adalah badan hukum yang bergerak dibidang pemborong


bangunan rumah tinggal serta terdaftar dalam Daftar Rekanan Mampu Propinsi dan
memiliki Tanda Daftar Rekanan Yang masih berlaku serta memenuhi persyaratan yang
ditentukan oleh Pemberi Tugas, adapun persyaratan lainnya adalah ;

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

1. Berdomisili di wilayah setempat dan sekitarnya.


2. Mempunyai Pas Kerja PLN (Sikka Golongan A) dan Pas PAM-wilayah yang masih
berlaku.
3. Mempunyai tenaga pelaksana yang berpengalaman.
4. Mempunyai pengalaman dalam pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing yang
dinyatakan dengan referensi dan mampu berperan sebagai patner dari pemborong
utama (pekerjaan Sipil).
5. Membuat Time Schedule pelaksanaan pekerjaan MEP.
6. Mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.

BAB IV
PROSEDUR PELAKSANAAN

Syarat-syarat pelaksanaan antara lain ;


1. Pemborong pekerjaan MEP dalam bangunan ini harus mempertanggung jawabkan
pekerjaan secara teknis dan instalasi kepada pimpinan proyek.
2. Pemborong harus dapat menerima dan menyetujui gambar instalasi yang diberikan

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

oleh perencana.
3. Pemborong harus menempatkan tenaga ahli di lapangan, agar setiap waktu dapat
memberikan penjelasan dengan pimpinan proyek.
4. Pemborong harus membuat gambar kerja yang mengacu pada gambar
perencanaan dan disetujui pemberi tugas serta disahkan pimpinan proyek.
5. Pemborong harus mengadakan pengujian seluruh pekerjaan instalasi Mekanikal
dan Elektrikal yang disaksikan oleh pemberi tugas.
6. Pekerjaan instalasi MEP dinyatakan selesai bila pihak pemborong telah
menyatakan ;
a. Surat hasil pengetesan dan pengujian instalasi.
b. Telah mendapatkan surat keterangan dari pimpinan proyek, yang menyatakan
bahwa pekerjaan telah selesai 100 %.
c. Menyerahkan gambar As Buil Drawing sebanyak 3 (tiga) set yang telah
diketahui Perencana, Pemberi Tugas dan disahkan Direksi Pengawas
Lapangan.
7. Seluruh material pada Pekerjaan MEP harus mempunyai purna jual yang terjamin
dan garansi minimal 9 (sembilan) Bulan sampai dengan 1 (satu) tahun.
8. Kerusakan material sebelum penyerahan kedua menjadi tanggung jawab
pemborong.
9. Pemborong harus melaksanakan masa pemeliharaan selama 3 s/d 6 bulan.

BAB V
SYARAT-SYARAT TEKNIS

5.1. Uraian Umum


1. Pemborong harus menyerahkan daftar dan contoh material kepada pemberi
tugas dan pimpinan proyek untuk mendapatkan persetujuan.
2. Semua materail harus baru dan bila terjadi kerusakan pada materaial tersebut

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

pada saat pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus mengganti dengan yang


baru.
3. Penggantian merk dari material dapat dilakukan dengan persetujuan dan
ketentuan dari pemberi tugas dan pimpinan proyek.
4. Pengajuan gambar kerja dari pemborong harus dilakukan sebelum pekerjaan
dilaksanakan.

5.2. Uraian Teknis Pekerjaan Mekanikal


5.2.1. Instalasi Plambing
A. SISTEM
A.1. Air Bersih
Sumber air bersih untuk proyek ini berasal dari sumber air tanah
atau Sumur dalam sebagai sumber air utama dan cadangan. Air
bersih yang berasal dari sumur dalam dan sumur dangkal di
sambungkan langsung ke Ground Water Reservoir Tank (GWR).

Supply air bersih dari sumur dalam menggunakan Submersible


Deep Well Pump (SDWP) dan dari sumur dangkal menggunakan Jet
Pump.
Pengontrolan penggunaan air bersih dari SDWP atau jet pump
maupun PDAM dengan gate valve + pelampung (WLC, water level
control) dan ditambah check valve.

Selanjutnya dari Water Reservoir Tank, air bersih dengan pompa


transfer (Transfer Pump) secara sistem tangki tekanan (Hydrophor)
otomatis disalurkan ke seluruh Toilet yang ada pada lantai
bangunan hingga siram taman. Supply air bersih dari pompa
transfer sebelum dialirkan akan difilterisasi terlebih dahulu dengan
Sand Filter dan Carbon Filter.
Untuk menentukan kenyamanan bagi pemakainya, tekanan air pada
seluruh unit fixture harus memenuhi syarat-syarat tekanan air yang
ada dalam buku PPI Tahun 1979.

Untuk sumber air tanah telah terjamin kualitas / mutu airnya yang
harus dibuktikan dengan hasil pemeriksaan laboratorim
PT.Sucofindo atau yang tunjuk oleh Direksi Pengawas Lapangan

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

dan Pemberi Tugas (Owner).

A.2. Air Kotor dan Air Bekas


Buangan air dari wastafel atau lavatory dan floor drain disebut
dengan air bekas dan buangan air dari water closed dan urinal
disebut dengan air kotor.

Air buangan dari wastafel dan floor drain dipisah dengan buangan
air dari water closed untuk itu digunakan 2 (dua) pipa tegak dan
mendatar untuk melayani dan mengalirkan kedua jenis air buangan
tersebut.

Air bekas yang berasal dari wastafel dan floor drain akan dialirkan
langsung ke drainage bangunan, sedangkan buangan air dari
kitchen (dapur kotor) dan ruang cuci pakaian akan dialirkan masing-
masing ke bak penampungan yaitu Grease Trap dan Neutralizing
Tank untuk disaring atau difilter (jika diperlukan) yang selanjunya
dialirkan ke drainage / saluran bangunan.

Air kotor yang berasal dari water closed & urinal pada seluruh lantai
bangunan akan dialirkan ke septic tank dengan pengolahan limbah
Biotech System dan selanjutnya dapat dialirkan ke drainage
bangunan.

A.3. Air Hujan


Air hujan yang berasal dari atap bangunan disalurkan melalui
beberapa pipa tegak sampai dibawah lantai satu langsung
disalurkan ke drainage bangunan dan sedangkan untuk atap
bangunan lainnya, air hujan jatuh bebas langsung dialirkan ke
drainage/saluran bangunan.
Selanjutnya air buangan yang berada pada seluruh saluran
bangunan sebelum dialirkan ke drainage / saluran kota terdekat,
harus dialirkan ke sumur resapan, yakni untuk mengurangi limpahan
yang sangat berlebihan atau banjir sekaligus untuk menambah
potensi air tanah.
Pemanfaatan air hujan dapat dilakukan, yaitu sebagian air hujan
ditampung dalam tanki air hujan yang selanjutnya akan difilterisasi

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

(disaring) dengan menggunakan pompa transfer melalui sand filter


tank dan karbon filter untuk disalurkan ke Water Reservoir Tank
(WRT). Sedangkan limpahan dari tanki air hujan akan dialirkan ke
drainage bangunan terdekat.

B. Persyaratan Bahan
B.1. Pipa Air Bersih
Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa pipa air bersih yang
digunakan untuk pemipaan pompa utama air bersih dan pemipaan
distribusi air bersih yaitu pipa baja galvanizer (Galvanized Steel pipe
/ GIP) medium yang tahan terhadap tekanan maksimum 50 Kg/Cm2,
toleransi tebal (sedang) ± 10 %, toleransi diameter luar ± 1 % dan
harus sesuai dengan standar BS 1387/67, SNI 07 0039-87, SNI
0161.81. Seluruh sambungan pipa GIP harus dilas metal dengan
penguat yang berupa pelana kuda (Saddle).
Produksi : Setara PPI, Bakrie, Bumi Kaya, KHI, Spindo.

Semua peralatan bantu seperti fitting, elbow 90, reduser (type


Concentric & type Eccentric), tee dan lainnya harus dari bahan yang
sama dengan pipa yang digunakan (yaitu sesuai dengan standar BS
1387/67, SNI 07 0039-87, SNI 0161.81), yang mana sambungan
pipa GIP dengan peralatan bantu harus dilas metal dengan penguat
yang berupa pelana kuda (Saddle).
Produksi : Setara HE & T-G.

Sambungan menggunakan flanges, untuk ujung pipa yang akan


disambung dengan berbagai jenis katup berdiameter  2” (50 mm)
harus dipasang flenges yang sesuai dengan ukuran diameter
pipanya, yang mana sambungan pipa GIP dengan flanged harus
dilas metal dengan penguat yang berupa pelana kuda (Saddle).
Flenges yang dipergunakan jenis Blind flenge S/O dan flenge buta,
bahan dari cast iron harus sesuai dengan standar Amerika, ANSI
B.16.5 dan SNI 03-6570-2001, dimana ukuran yang digunakan
dapat dilihat pada Tabel 1.7 lanjutan, terlampir.
Produksi : Setara Ex-Amerika, Jepang.

Gasket yang dipergunakan pada sambungan flanges yaitu jenis ring

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

gasket dari bahan asbestos composition memiliki high pressure


hingga 12 bar sesuai dengan standar Amerika, ASTM F104 112100,
JIS R3453 Class III dan SNI 03-6570-2001, dimana ukuran yang
digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan Tabel 4.5, terlampir.
Produksi : Setara Combo, Ex-Amerika, Jepang.

Mur dan baut yang dipergunakan untuk memegang dan


mengencangkan flenges dari jenis baut batang berulir seluruh
panjangnya lengkap dengan dua mur, bahan dari baja stainless
(stainless steel) sesuai dengan standar ASTM A 193 Gr.B 14, ASTM
A 193-B7/A 194-2H dan SNI 03-6570-2001. Dimana jarak & ukuran
lubang baut (holes) yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.7
lanjutan, Gambar 4.3 tipe 8 baut dan Gambar 4.4 tipe 12 baut,
terlampir.
Produksi : Setara Hilti, Fisher, Ex-Amerika, Jepang.

B2. Pipa Air Bersih, Air Kotor, Air Bekas, Air Hujan Dan Vent
Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa pipa air bersih pada
pemipaan dari Water Reservoir Tank (WRT) ke toilet bangunan
menuju unit fixture toilet dan dari Flow Meter PDAM, harus
menggunakan pipa PVC AW yang tahan terhadap tekanan 10
Kg/cm.

Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa pipa air kotor, air


bekas dan air hujan pada pemipaan dari seluruh toilet dan atap
bangunan menuju septic tank (STP-Biotech System),
saluran/drainage bangunan, harus menggunakan pipa PVC AW
yang tahan terhadap tekanan 10 Kg/cm.

Sesuai dengan standard SNI-06-0084-1987 dan SII 0344-82.


Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa pipa vent pada
pemipaan dari seluruh water closed, urinal, wastafel / Lavatory &
kitchen seluruh bangunan, harus menggunakan pipa PVC D yang
tahan terhadap tekanan 8 Kg/cm. Sesuai dengan standard JIS K
6741, SNI-06-0084-1987.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

Semua peralatan bantu pipa PVC-AW dan PVC-D seperti fitting,


elbow 45, reduser (type Concentric), male adapter, tee 45 (Tee Y)
dan lainnya harus dari bahan yang sama dengan pipa yang
digunakan, yang mana sambungan pipa PVC AW berdiameter
dibawah 4 digunakan perekat (lem) sedangkan yang berdiameter
diatas 4 digunakan rubber ring joint.

Bentuk dan bahan untuk peralatan unit fixture seperti ; kran air
dinding, floor drain, clean out, roof drain, water closed, wastafel dan
lain-lain, harus mengikuti desain dari interior ruang toilet.
Produksi : Setara Rucika, Pralon, Wavin, Super Intilon, Super
Swallow.

B.3. Valves (katup-katup)


Dinyatakan dalam gambar perencanaan, maka seluruh jenis katup
(valves) seperti ; gate valve, foot valve, check valve, strainer,
butterfly valve harus mempunyai rating 10 bar atau 145 psi, kecuali
katup-katup pada sisi tekanan pompa mempunyai rating 12 bar atau
174 psi sesuai standard JIS B2011, JIS B2031, ASTM A216 WCB,
API 600 dan SII.

a. Gate Valve Flanged ends harus jenis Katup Pintu yang terbuat
dari bahan antara lain ;
- Body : Material besi tuang (Cast Iron).
- Steam/ Pin : Material kuningan (Brass).
- Disc : Material besi tuang (Cast Iron).
- Seat : Material perunggu (Bronze).
- Hand Wheel : Material baja (Steel) bentuk lingkaran.
- Service conditions : 200 psi water non-shock & 125 psi
saturated steam.
- Ukuran : Diameter  2” (50 mm) + sepasang flange.
Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz.

b. Ball Valve harus jenis Katup Pintu yang terbuat dari bahan
antara lain ;
- Body : Material kuningan (Brass).

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

- Steam : Material kuningan (Brass).


- Seat : Material perunggu (Bronze).
- Hand Wheel : Material kuningan (Brass) bentuk tuas (MSS SP-
110).
- Service conditions : 600 psi WOG non-shock.
- Ukuran : Diameter ½” (15 mm) s/d 1 ½” (40 mm).
Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz.

c. Check Valve flanged end harus jenis swing anti water hammer
yang terbuat dari bahan antara lain ;
- Body : Material besi tuang (Cast Iron).
- Disc : Material besi tuang (Cast Iron).
- Stem/ Shaft : Material kuningan (Brass).
- Seat Packing : Material perunggu (Bronze).
- Service conditions : 200 psi Water non-shock.
- Ukuran : Diameter  2” (50 mm) + sepasang
flange.
Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz.

d. Check Valve harus jenis swing anti water hammer yang terbuat
dari bahan antara lain ;
- Body : Material perunggu (Bronze).
- Disc : Material perunggu (Cast Iron).
- Stem/ Shaft : Material kuningan (Brass).
- Seat Packing : Material perunggu (Bronze).
- Service conditions : 200 psi Water non-shock.
- Ukuran : Diameter ½” (15 mm) s/d 1 ½” (40 mm) .
Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz.

e. Strainer flanged ends harus jenis Y Pattern yang terbuat dari


bahan antara lain ;
- Body : Material besi tuang (Cast Iron).
- Cover : Material besi tuang (Cast Iron).
- Screen : Material baja stainless (Stainless Steel).
- Cover bolt & nut : Material baja (Steel).
- Gasket : Material Non – asbestos sheet.
- Service conditions : 200 psi Water non-shock.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

- Ukuran : Diameter  2” (50 mm) + sepasang


flange.
Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz.

f. Strainer harus jenis Y Pattern yang terbuat dari bahan antara


lain ;
- Body : Material perunggu (Bronze).
- Cover : Material perunggu (Bronze).
- Screen : Material baja stainless (Stainless Steel).
- Cover bolt & nut : Material baja (Steel).
- Gasket : Material Non – asbestos sheet.
- Service conditions : 200 psi Water non-shock.
- Ukuran : Diameter ½” (15 mm) s/d 1 ½” (40 mm).
Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz.

g. Katup Kontrol Dan Katub Relief, terdiri dari ;


- Pressure Safety Valve (PSV) disebut katub pengaman
tekanan yang secara otomatis dapat menormalkan kembali
tekanan pada pipa header, PSV type lever body dari bahan
Alloy Stell (ASTM A-217) harus mempunyai rating 10 bar
sesuai standard JIS-10 K, SNI 03-6570-2001.
- Air Relief valve (ARV) untuk melepaskan udara yang
terperangkap pada jaringan pelepasan dan penempatannya
pada jaringan pelepasan tertinggi dan terjauh, type Double
air valve dan dilengkapi Manometer harus mempunyai rating
10 K sesuai standard JIS-10 K, SNI 03-6570-2001.
Produksi : Setara Viking, Hisec, Torcend, Kane dan Fip.

h. Pressure Gauge, suatu peralatan intrusmentasi bekerja


berdasarkan hidrolik untuk pengukur tekanan pada sisi suction
dan sisi discharge, bentuk Diaphragm Gauge dengan satuan
Bar, ukuran dia.75 mm dengan sambungan socket tanpa flens,
suhu operasi -10 s/d 50 C.
Produksi : Setara Fanal, Condor, Nagano, Yamamoto.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

B.4. Flexible joint


Flexible joint dugunakan untuk pengamanan pipa dari tekanan atau
getaran yang ditimbulkan oleh kerjanya pompa air bersih, dimana
bahan dari flexible joint harus menyerap getaran atau tekanan,
mengurangi suara gaduh (reducer system noise), mengisolasi
getaran (isolate vibration) dan tahan terhadap tekanan 16 kg/cm2
standard JIS-16 K, SNI 03-6570-2001.

Flexible joint harus jenis Twin-sphere connectors dengan floating


flanges yang terbuat bahan antara lain ;
- Flanges : Material stainless steeel atau Ductile
Iron.
- Wire : Material baja karbon (Carbon Steel).
- Elastomer : Material Spesialis Synthetic Rubber.
- Reinforcing Fabric : Material Synthetic Fiber.
Produksi : Setara Armflex, Tozen, Proco TM.

B.5. Flow Meter


Flow meter atau flow measuring system yang dipergunakan jenis
register yang terdiri dari roda gigi, counter secara sempurna
terisolasi dari air (tertutup rapat) dan memiliki pelindung magnet
serta memiliki ketelitian test meter, harus mempunyai pressure
rating 10 kg/cm2 psi sesuai dengan standar, ISO 4064B dan SNI 03-
6570-2001.
Produksi : Setara Amico Waltman.

B.6. Pompa-Pompa air


a. Pompa Sumur Dalam
Dinyatakan dalam gambar perencanaan, maka pompa sumur
dalam harus dari jenis Submersible Deep Well Pump (SDWP)
yang multistage, tahan karat, efisiensi tinggi, long life dan
beroperasi secara otomatis. Motor penggerak harus dikopel
langsung dengan poros pompa sesuai dengan petunjuk pabrik
pembuatnya dan harus sesuai standar
415/MENKES/PER/IX/1990, Dep. Energi & Pertambangan, ISO
9906, dan SNI.
Data Submersible Pumps :

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

 Body : Baja Stainless (Steinless Steel)


 Liquid temp. :  55 C
 Putaran :  2850 rpm.
 Shaft : Baja Stainless (Steinless Steel)
 Impeller : Baja Stainless Closed
 Valve flap : seluruhnya Baja Stainless
(Steinless Steel)
 Priming screw : seluruhnya Baja Stainless
(Steinless Steel)
 Upper chamber with stop ring : Baja Stainless (Steinless
Steel)
 Bearing : Baja Stainless (Steinless Steel)
 Strainer : Baja Stainless (Steinless Steel)
 Cable guard : Baja Stainless (Steinless Steel)
 Suction interconnector : Baja Stainless (Steinless
Steel)
 Coupling for motor : Baja Stainless (Steinless Steel)

Data Submersible Motors :


 Body : Baja Stainless (Steinless Steel)
 Liquid temp. :  60 C
 Putaran :  2850 rpm.
 Shaft : Baja Stainless (Steinless Steel)
 Shaft seal : Rubbel lip type
 Bering housing upper : Baja Stainless (Steinless Steel)
 Radial bearing : Ceramic / Carbon
 Motor sleeve : Baja Stainless (Steinless Steel)
 Bering housing lower : Baja Stainless (Steinless Steel)
 Motor cable : Submersible cable
 Axial bearing : Ceramic / Carbon
 Thrust bearing : Hardened Steel
 Rating voltage motor : 400/230 V, 3 phasa, 50 Hz
 Dilengkapi WLC (Water Level Control)

Controller Panel SDWP merupakan satu kesatuan yang

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

dilengkapi dengan display module ;


- Display Module.
- Lampu Indikator.
- Power On / Off.
- Motor On / Off.
- Temperatur Motor.
- Earth Fault Relay.
- Under and Over Voltage Relay.
- Overload Relay.
- Lightning Protection Relay

Submersible Deep Well Pump diletakkan pada kedalamaan air


tanah tidak lebih dari 78 meter dan dipasang sesuai dengan
rekomendasi dari pabrik pembuatnya.
Produksi : Setara Grundfos, Landini, Lowara-ITT.

b. Pompa Celup (Submersible Sump Pit Pump)


Dinyatakan dalam gambar perencanaan pompa untuk menguras
langsung air yang ada di dalam ruang pompa dan GWR (untuk
pengurasan) langsung ke saluran drainage terdekat dan dapat
pula digunakan untuk pompa celup (Submersible Sump Pit
Pump).

Dengan demikian pompa celup harus dari jenis submersible


Pump yang multi stage, tahan karat, efisiensi tinggi, long life dan
beroperasi secara otomatis. Motor penggerak harus dikopel
langsung dengan poros pompa sesuai dengan petunjuk pabrik
pembuatnya dan standar ISO 2548, SNI.

Data Submersible Sump Pit Pump :


 Body : Baja Stainless (Steinless Steel)
 Liquid temp. :  50 C
 Putaran :  2750 rpm.
 Shaft : Baja Stainless (Steinless Steel)
 Impeller : Baja Stainless Closed
 Valve flap : seluruhnya Baja Stainless

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

(Steinless Steel)
 Priming screw : seluruhnya Baja Stainless
(Steinless Steel)
 Suction connector : Baja Stainless (Steinless Steel)
 Bearing : Baja Stainless (Steinless Steel)
 Strainer : Baja Stainless (Steinless Steel)
 Cable guard : Baja Stainless (Steinless Steel)
 Rating voltage motor : 400/230 V, 3 phasa, 50 Hz
 Dilengkapi WLC (Water Level Control)
 Motor : Submersible motor
 Instalasi power : Submersible cable

Pompa diletakkan pada kedalamaan air 0,8 sampai dengan 1


meter dan dipasang sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pembuatnya.
Produksi : Setara Grundfos, Landini, Lowara-ITT, Pumpex.

c. Jet Pump (Optional)


Dinyatakan dalam gambar perencanaan sumber air bersih
dengan menggunakan Jet Pump untuk mendistribusikan air
bersih ke ke Ground Water Reservoir Tank (GWR), digunakan
jenis Vertical Multistage Centrifugal Pump, artinya pada suction
(Hisap) dan discharge (pelepasan) dalam satu ruang vertical
impeller tertutup. Motor penggerak harus dikopel langsung
dengan copling connector pompa yang terpasang baik sesuai
dengan petunjuk pabrik pembuatnya standar SNI.

Data Vertical Multistage Centrifugal Pump :


 Pump Body : Baja Stainless (Steinless Steel)
 Liquid temp. : - 15 C s/d  110 C
 Putaran :  2750 rpm.
 Shaft : Baja Stainless (Steinless Steel)
 Impeller : Baja Stainless Closed
 Frame copling connector : seluruhnya Baja Stainless
(Steinless Steel)
 Priming screw : seluruhnya Baja Stainless

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

(Steinless Steel)
 Suction Casing : besi tuang (Cast Iron)
 Discharge Casing : besi tuang (Cast Iron)
 Upper & Lower Bearing : Baja Stainless (Steinless
Steel)
 Common Base : besi tuang (Cast Iron)
 Rating voltage motor : 400/230 V, 3 phasa, 50 Hz
 Motor : Multistage Centrifugal.

Seluruh dari group pompa-pompa harus dilengkapi dengan :


 Gate valve pada sisi section dan discharge pompa.
 Check Valve pada sisi section pompa.
 Pressure Tank.
 Pressure gauge (Pengukur tekanan) untuk sisi hisap
(Suction) dan sisi dorong (discharge).
Produksi : Setara Sanyo, Grundfos.

d. Pompa Penguat (Booster Pump)


Dinyatakan dalam gambar perencanaan pompa penguat untuk
mendistribusikan air bersih dari tanki atas masing-masing
bangunan digunakan jenis horizontal multistage centrifugal
pump, vertical suction dan horizontal discharge centerline, atau
multistage Pump. Motor penggerak harus dikopel langsung
dengan poros pompa dengan menggunakan kopling flesible
yang terpasang baik sesuai dengan petunjuk pabrik
pembuatnya.

Impeller dari jenis closed radial flow dengan protective wearing


pada lehernya, pompa dan motornya harus diletakkan pada satu
alas, tahan karat, efisiensi tinggi, long life dan beroperasi secara
otomatis sesuai dengan kebutuhan pemakaiannya dan sesuai
dengan petunjuk pabrik pembuatnya standar SNI.

Data Vertical Multistage Centrifugal Pump :


 Pump Body : besi tuang (Cast Iron)
 Liquid temp. :  85 C

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

 Putaran :  2850 rpm.


 Shaft : Baja Stainless (Steinless Steel)
 Impeller : Baja Stainless Closed
 Frame copling connector : seluruhnya Baja Stainless
(Steinless Steel)
 Priming screw : seluruhnya Baja Stainless
(Steinless Steel)
 Suction Casing : besi tuang (Cast Iron)
 Discharge Casing : besi tuang (Cast Iron)
 Bearing : Baja Stainless (Steinless
Steel)
 Common Base : Painted Steel
 Rating voltage motor : 400/230 V, 3 ph atau 230 Volt, 1
ph, 50 Hz
 Motor : Multistage Centrifugal.

Seluruh dari group pompa-pompa harus dilengkapi dengan :


 Flexible Joint pada sisi section dan discharge pompa.
 Gate valve pada sisi section dan discharge pompa.
 Strainer pada sisi section pompa.
 Check Valve pada sisi section pompa.
 Peredam getaran untuk alas pompa.
 Pressure gauge (Pengukur tekanan) untuk suction dan
discharge.
Produksi : Setara Grundfos, Landini, Matra, Bombas Ideal,
E.Qual.

e. Pressure Tank
Untuk mengatur tekanan air sesuai dengan kebutuhan sehingga
pompa air dapat bekerja secara otomatis digunakan pressure
tank type Diaphragma yang dilengkapi dengan peralatan seperti
safety valve, pressure switch, pressure gauge, air vent, air
injector, drain, gate valve dan lain-lainnya dan bahan harus
terbuat dari stainless steel atau mild steel yang bagian dalam
dicat dengan epoxy dan bagian luar dengan cat bakar serta
tahan terhadap tekanan 10 kg/cm2.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

Produksi : Setara Varem, Vitallium.

f. Sand Filter Dan Carbon Filter


Dinyatakan dalam gambar perencanaan unit penyaring air akan
digunakan Sand Filter dan Carbom Filter.
- Sand filter ini adalah pressure sand filter dengan daya
saring yang tinggi, tangki terbuat dari mild steel yang bagian
dalam dicat dengan epoxy dan bagian luar dengan cat bakar
dan dilengkapi dengan multiport valve, filter yang tidak perlu
mengganti Cartridge adalah cara ekonomis untuk
penyaringan air.
- Carbon filter ini adalah pressure carbon filter dengan daya
saring yang tinggi, tangki terbuat dari mild steel yang bagian
dalam dicat dengan epoxy dan bagian luar dengan cat bakar
dan dilengkapi dengan multiport valve, filter yang tidak perlu
mengganti Cartridge adalah cara ekonomis untuk
penyaringan air.

Dengan demikian filter kotor dapat dibersikan dan


menghilangkan karat bau, magnesium, seng, warna dan kapur
dengan back wash atau memcuci kembali, dan beroperasi
sesuai kapasitas pompa transfer secara fully automatic.
Produksi : Setara Southern Chemicals, Yamaha, Filter
Ruhaak.

g. Tanki Atas
Tanki atas merupakan bak penampungan air bersih yang
berasal dari tangki air bersih, tangki terbuat dari fiberglass tahan
terhadap cahaya matahari dengan pemasangan vertical storage
tank yang dilengkapi dengan main hole, ventilasi (vent), inlet dan
gate valve, outlet dan gate valve, drain dan gate valve dan
sparing untuk WLC (Water Level Control) Relay.
Produksi : Setara Roda Nurmala atau lokal.

h. Septic Tank, Sumur Resapan, Grease Trap Dan Neutralizing


Tank
- Septic Tank (Pengolahan limbah dengan sistem Biotech)

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

Septic Tank terbuat dari fiber glass tank yang ditanam


didalam tanah, dan harus menggunakan Biotech system,
yaitu Mikroorganisme (Bakteri) berkembang-biak pada Fixed
Biological Contactor (media) memberikan pengolahan
yakni mengurai Zat-zat Organik menjadi Zat An-Organik
dengan bantuan Air Blower sehingga menghasilkan
pengolahan dengan tingkat efisiensi yang tinggi tanpa
adanya penumpukan lumpur (Sludge).

Fixed Biological Contactor (media) terdiri dari Y-shaper


nylon BCF multifilament yang berperan penting dalam
memperbesar area permukaan media sehingga dapat
menampung Mikroorganisme (Bakteri) dalam jumlah yang
besar dan membuatnya ideal bagi pengoperasian pada
tekanan yang tinggi dari macam-macam beban limbah
Organik, dan nylon monofilaments yang berperan
mempertahankan Void Volume secara optimal yakni
mencegah mikroorganisme (bakteri) terlepas dari media
karena gangguan bakteri model anaerobic lainnya.

Proses Kerja Pengolahan Limbah Biotech system


Untuk memudahkan proses di bak Aerasi, maka buangan
yang masuk kedalam bak aerasi terlebih dahulu disaring
didalam bak Solid Separation dan secara grafitasi akan
mengalir ke bak Aerasi.

Dalam bak Aerasi terdapat Fixed Biological Contactor


(media) sebagai tempat berkembang biaknya bakteri dengan
batuan Oxygen, selanjutnya mengalir secara grafitasi ke bak
oxidation yang juga terdapat Fixed Biological Contactor
(media). Dimana pemberian oksigen dengan bantuan unit
Blower.

Hasil pengolahan dari bak oxidation selanjutnya mengalir


secara grafitasi ke bak Clarifier (penjernihan) ke 1,
selanjunya mengalir secara grafitasi ke bak High Density
Contact Oxidation (HDCO) yang juga terdapat Fixed

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

Biological Contactor (media).


Hasil pengolahan dari bak HDCO selanjutnya mengalir
secara grafitasi ke bak Clarifier (penjernihan) ke 2,
selanjutnya mengalir ke bak Discharge (pelepasan) &
Disinfectant (bebas hama) untuk dialirkan ke drainage
(saluran) bangunan dengan bantuan submersible pump yang
ada didalam bak tersebut. Untuk memudahkan perawatan
terdapat transfer hole sebagai penghubung ke bak-bak
tersebut diatas.

Sebagai tambahan, bahwa hasil olahan harus berdasarkan


Tabel Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Yang Telah
Beroperasi, dari Surat Keputusan Menteri Negara KLH dan
Tabel Tengang Pengolahan Limbah Cair Domestik, dari
Peraturan Gubenur Propinsi DKI Jakarta.
Produksi : Setara Bio-Master, Bio-Primatec.

- Sumur Resapan Air Hujan - Optional


Terbuat dari beton bertulang berbentuk lingkaran dengan
diameter 80-100 cm dan kedalaman 200-350 cm,
selanjutnya lubang tersebut digali hingga mencapai air tanah
dan diisi dengan puing bata merah (yang sesuai dengan
gambar perencanaan).
Air luapan dari sumur resapan dialirkan melalui pipa outlet
menuju saluran drainage bangunan terdekat.
Produksi : Setara Lokal.

- Grease Trap
Terbuat dari beton bertulang kedap air tanah, dan pada
prinsipnya pipa inlet langsung diarahkan ke keranjang
lubang-lubang dari bahan stainless steel untuk menangkap
dan menyaring minyak ataupun benda-benda padat, dimana
keranjang tersebut dapat diangkat dan dibersihkan. Air
luapan dari keranjang disaring lagi dengan ijuk dan batu
bulat kecil (kerikil) yang selanjutnya disalurkan ke bak
pembuangan melalui pipa outlet menuju saluaran / drainage

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

bangunan terdekat.
Produksi : Setara Bio-Master, Bio-Primatec.

- Neutralizing Tank
Terbuat dari beton bertulang kedap air tanah, dan pada
prinsipnya pipa inlet langsung diarahkan ke bak penyaringan
yang dilengkapi dengan proses kimia untuk menetralkan
kondisi air sebelum dialirkan ke bak pembungan. Air luapan
dari bak pembuangan melalui pipa outlet menuju saluran /
drainage bangunan terdekat.
Produksi : Setara Bio-Master, Bio-Primatec.

5.2.2. INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN


A. Sistem
Sistem pemadam kebakaran yang akan digunakan terbagi menjadi dua
bagian, yaitu ;

A.1. Kombinasi Pillar System (Hydrant Halaman dan Fire Hose


System (Hydrant Gedung)
Komplek bangunan ini memiliki supply air pemadam pada fire
hydrant system, menggunakan 3 (tiga) jenis pompa pemadam
kebakaran, yakni ;
 Pompa utama kebakaran (Electric Hydrant Pump).
 Pompa kebakaran diesel (Diesel Hydrant Pump).
 Pompa pacu (Jockey Pump).
A.2. Fire Extinguiser System (Pemadam Api Ringan / PAR)
Fire extinguiser system (PAR) adalah jenis portable dalam
mengatasi kebakaran yang harus disediakan pada areal atau ruang
tertentu.

B. Persyaratan Bahan
B.1. Pipa Air Pemadam
Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa pipa pemadam
kebakaran yang digunakan untuk seluruh pemipaan pompa utama
hydrant dan pemipaan distribusi air pemadam kebakaran yaitu
dengan pipa baja galvanizer (Galvanized Steel pipe / GIP) shedule

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

40 yang tahan terhadap tekanan maksimum 150 Kg/Cm2, sesuai


dengan standar ASTM A.53 dan SNI 19-9002. Seluruh sambungan
pipa GIP harus dilas dengan bahan baja carbon (Carbon Steel)
dengan penguat yang berupa pelana kuda (Saddle).
Produksi : Setara PPI, Bakrie, Bumi Kaya, KHI, Spindo.

Semua peralatan bantu seperti fitting, elbow 90, reduser (type


Concentric & type Eccentric), tee dan lainnya harus dari bahan yang
sama dengan pipa yang digunakan, yang mana sambungan pipa
GIP.SCH 40 dengan peralatan bantu harus dilas dengan bahan baja
carbon (Carbon Steel) dengan penguat yang berupa pelana kuda
(Saddle).
Produksi : Setara HE & T-G.

Sambungan menggunakan flanges, untuk ujung pipa yang akan


disambung dengan berbagai jenis katup berdiameter  2” (50 mm)
harus dipasang flenges yang sesuai dengan ukuran diameter
pipanya, yang mana sambungan pipa GIP.SCH 40 dengan flanged
harus dilas dengan bahan baja carbon (Carbon Steel) dengan
penguat yang berupa pelana kuda (Saddle).

Flenges yang dipergunakan jenis Blind flenge S/O dan flenge buta,
bahan dari Carbon Steel harus sesuai dengan standar Amerika,
ANSI B.16.5, dan SNI 03-6570-2001, dimana ukuran yang
digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.7 lanjutan, terlampir.
Produksi : Setara Ex-Amerika, Jepang.

Gasket yang dipergunakan pada sambungan flanges yaitu jenis ring


gasket dari bahan asbestos composition memiliki high pressure
hingga 12 bar sesuai dengan standar Amerika, ASTM F 104
112100, JIS R3453 Class III, dan SNI 03-6570-2001, dimana ukuran
yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan Tabel 4.5,
terlampir.
Produksi : Setara Combo, Ex-Amerika, Jepang.

Mur dan baut yang dipergunakan untuk memegang dan

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

mengencangkan flenges dari jenis baut batang berulir seluruh


panjangnya lengkap dengan dua mur, bahan dari baja stainless
(stainless steel) sesuai dengan standar ASTM A 193 Gr.B 14, ASTM
193-B7/A 194-2K, ISO 9002, dan SNI 03-6570-2001. Dimana jarak
& ukuran lubang baut (holes) yang digunakan dapat dilihat pada
Tabel 1.7 lanjutan, Gambar 4.3 tipe 8 baut dan Gambar 4.4 tipe 12
baut, terlampir.
Produksi : Setara Hilti, Fisher, Ex-Amerika, Jepang.

B.2. Valves (katub-katub)


Dinyatakan dalam gambar perencanaan, maka seluruh jenis katup
(valves) seperti ; gate valve, foot valve, check valve, strainer,
butterfly valve harus mempunyai rating 16 bar atau 232 psi, kecuali
katup-katup pada sisi tekanan pompa mempunyai rating 20 bar atau
290 psi sesuai standard JIS-16 K, SII 0344-82, ANSI B16.10, ANSI
B16.5, ANSI B16.34 dan NFPA 20.

a. Gate Valve Flanged ends harus jenis Katup Pintu yang terbuat
dari bahan antara lain ;
- Body : Material baja tuang (Cast Steel).
- Steam/ Pin : Material baja stainless (Stainless Stell).
- Disc : Material baja tuang (Cast Steel).
- Seat : Material baja (Steel).
- Bonnet : Material baja tuang (Cast Steel).
- Gasket : Material Spiral wound with inner ring
(Graphite).
- Hand Wheel : Material Ductile Iron bentuk lingkaran.
- Test Pressure : 56,3 bar for Seat.
- Ukuran : Diameter  2” (50 mm) + sepasang
flange.
Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz.

b. Check Valve flanged end harus jenis swing anti water hammer
yang terbuat dari bahan antara lain ;
- Body : Material baja tuang (Cast Steel).
- Disc : Material baja tuang (Cast Steel).
- Stem/ Shaft : Material baja stainless (Stainless Steel).

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

- Seat Packing : Material baja (Steel).


- Cover : Material baja stainless (Stainless Steel).
- Gasket : Material Spiral wound with inner ring
(Graphite).
- Test Pressure : 56,3 bar for Seat.
- Ukuran : Diameter  2” (50 mm) + sepasang
flange.
Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz.

c. Strainer flanged ends harus jenis Y Pattern yang terbuat dari


bahan antara lain ;
- Body : Material baja tuang (Cast Steel).
- Cover : Material baja stainless (Stainless Steel).
- Screen : Material baja stainless (Stainless Steel).
- Cover bolt & nut : Material baja (Steel).
- Gasket : Material Spiral wound with inner ring
(Graphite).
- Test Pressure : 56,3 bar for Seat.
- Ukuran : Diameter  2” (50 mm) + sepasang
flange.
Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz.

d. Katup Kontrol Dan Katub Relief, terdiri dari ;


- Pressure Reducing Valve (PRV) disebut katub penurun
tekanan yang dapat menurunkan tekanan yang berlebih
pada riser pelepasan utama, PRV type Siro AP Piloted
dilengkapi Manometer harus mempunyai rating test 20 bar
atau 290 psi sesuai standard JIS-16 K, SII 0344-82, SNI 03-
6570-2001, ANSI B16.10, ANSI B16.5, ANSI B16.34 dan
NFPA 20.

- Pressure Safety Valve (PSV) disebut katub pengaman


tekanan yang secara otomatis dapat menormalkan kembali
tekanan pada pipa header, PSV type lever body dari bahan
Alloy Stell (ASTM A-217) harus mempunyai rating test 20 bar
atau 290 psi sesuai standard JIS-16 K, SII 0344-82, SNI 03-

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

6570-2001, ANSI B16.10, ANSI B16.5, ANSI B16.34 dan


NFPA 20.

- Air Relief valve (ARV) untuk melepaskan udara yang


terperangkap pada jaringan pelepasan dan penempatannya
pada jaringan pelepasan tertinggi dan terjauh, type Double
air valve dan dilengkapi Manometer harus mempunyai rating
test 20 bar atau 290 psi sesuai standard JIS-16 K, SII 0344-
82, SNI 03-6570-2001, ANSI B16.10, ANSI B16.5, ANSI
B16.34 dan NFPA 20. Bila kemudian pompa-pompa
kebakaran dioperasikan, maka udara akan terperangkap
pada tempat-tempat tertentu didalam jaringan pipa sehingga
dapat mengganggu jalannya arus air. Untuk itu katub ini
akan membuka dan mengeluarakan udara dari jaringan pipa
bila kolom udara dalam pipa telah mencapai katub ini dan
akan menutup bila udara telah tersalurkan keluar.
Produksi : Setara Watts, Viking, Hisec, Torcend, Yositake,
Kane, Fip.

e. Siamesse Connection (Sambungan Pemadam Kebakaran)


Two Way Type (100x65x65), suatu terminal (peralatan) tempat
dimana badan pemadam kebakaran memompakan air kedalam
jaringan sistem hydrant sebagai supply tambahan atau
cadangan.

Pada sambungan kebakaran ini tidak diperkenankan terdapat


katub-katub penutup (shut off valve) tapi sebaliknya suatu katub
anti balik (check valve) harus dipasang pada tempat sedekat
mungkin dengan siamesse connection untuk mencegah air justru
keluar dari jaringan sistem hydrant.
Produksi : Setara Zeki, Perruno.

f. Pressure Gauge, suatu peralatan intrusmentasi bekerja


berdasarkan hidrolik untuk pengukur tekanan pada sisi suction
dan sisi discharge, bentuk Diaphragm Gauge dengan satuan
Bar, ukuran dia.75 mm dengan sambungan flens, suhu operasi
-10 s/d 50 C.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

Produksi : Setara Fanal, Condor, Nagano, Yamamoto.

g. Vacum Gauge, suatu peralatan intrusmentasi bekerja


berdasarkan hidrolik untuk pengukur tekanan negatif (Vacuum)
pada sisi suction dan sisi discharge, bentuk Diaphragm Gauge
dengan satuan in.hg, ukuran dia.75 mm dengan sambungan
flens, suhu operasi -10 s/d 50 C.
Produksi : Setara Fanal, Condor, Nagano, Yamamoto.

B.3. Flow Meter


Flow meter atau flow measuring system yang dipergunakan jenis
Gerand dan atau Eagle Eye Meter atau Dieterich fire pump test
meter, harus mempunyai pressure rating 175 psi sesuai dengan FM,
SNI 03-6570-2001, dan NFPA 20.
Produksi : Setara Dover, Blue White, Ex-USA (America).

B.4. Sprinkler
Sprinkler adalah suatu alat yang dapat memancarkan sejumlah air
bertekanan secara otomatis dan merata seksemua arah.
Jenis sprinkler yang digunakan ada 2 macam yakni jenis pancaran
ke bawah dan jenis pancaran arah dinding.

Bahan Sprinkler Ceiling Type dan Wall Typedari material dari baja
Stainless (Stainless Steel).
 Tabung Gelas : berwarna Kuning (79 C).
 Tabung Gelas : berwarna Hijau (93 C).
 Tabung Gelas : berwarna Biru (141 C).
Produksi : Setara Viking, Perruno.

B.5. Hydrant Pillar


Hydrant pillar harus memiliki working pressure 10 bar (Kg/Cm2),
hydraulic pressure 20 bar, bahan cast iron yang di finis phthalic resin
coating dengan perwarna anti corroive paint dan type two way (100
x 65 x 65).
Produksi : Setara Zeki, Perruno.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

B.6. Outdoor Hydrant Box


Fire hydrant box dari jenis pemasangan didinding yang kontruksinya
dari plat baja dengan tebal tidak kurang dari 2,3 mm dan dicat oven
berwarna merah serta dilengkapi dengan sparing peralatan fire
alarm seperti ; speaker (alarm bell), Break glass switch yang
dilengkapi outelet emergency telepon, dan lampu tanda. Indoor type
cabinet meliputi :
- Bahan : Steel plat dicat merah lengkap dgn tulisan
petunjuk, lubang pipa dia. 2 ½”, dan 1 ½”.
- Ukuran : 125 x 80 x 20 cm
- Hose rack : Cast iron dilapisi bronze.
- Hose : Panjang 30 m, dia. 1½”, bahan linen / kanvas.
- Hose nozzle : Dia. 1½” bahan brass chroom plated jenis
smooth
bore.
Outdoor hydrant box yang harus sesuai dengan standar SII dan
NFPA.
Produksi : Setara Zeki, Perruno.

B.7. Fire Hydrant Box (Fire Hose)


Fire hydrant box dari jenis pemasangan didinding yang kontruksinya
dari plat baja dengan tebal tidak kurang dari 2,3 mm dan dicat oven
berwarna merah serta dilengkapi dengan sparing peralatan fire
alarm seperti ; speaker (alarm bell), Break glass switch yang
dilengkapi outelet emergency telepon, dan lampu tanda. Indoor type
cabinet meliputi :
- Bahan : Steel plat dicat merah lengkap dgn tulisan
petunjuk, lubang pipa dia. 2 ½”, dan 1 ½”.
- Ukuran : 125 x 80 x 18 cm
- Hose rack : Cast iron dilapisi bronze.
- Hose : Panjang 30 m, dia. 1½”, bahan linen / kanvas.
- Hose nozzle : Dia. 1½” bahan brass chroom plated, jenis
smooth
bore.
- Angle valve / Landing Valve : Dia. 1½” & 2½” lengkap dengan
coupling.
Fire hydrant box yang harus sesuai dengan standar SII dan NFPA.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

Produksi : Setara Zeki, Perruno.

B.8. Pemadam Api Ringan (PAR)


PAR yang harus digunakan dari bahan serbuk kimia multipurpose
dry chemical (ABC Fire) yakni NH4H2PO4, tabung dari bahan iron
stell, memiliki pressure 20 Kg/Cm2 dan ditempatkan dalam kotak
panel terpasang didinding.
Produksi : Setara Yamato, Appindo, Chuub.

B.9. Pompa-Pompa Hydrant


a. Pompa utama kebakaran (Electric Hydrant Pump)
Electric Hydrant Pump dari jenis Horizontal Split Case atau
pompa sentrifugal yang harus memiliki rancangan Impeller
antara bantalan-bertingkat tunggal-Split Case Axial, dimana
harus mempunyai kapasitas nominal dalam liter per menit (LPM)
atau gallon per menit (GPM) dan harus pada tekanan nominal
neto 2,7 bar (40 psi) atau lebih (untuk jelasnya lihat Tabel 2.3,
terlampir).
Pompa utama kebakaran yang dimaksud diatas harus sesuai
dengan standar SNI 03-6570-2001, NFPA 20, dan bersertifikat
UL-USA atau UL-Canada dan FM.

Kinerja pompa harus mempunyai bentuk kurva Kapasitas-Head


yang berbeda untuk nilai nominal yang diberikan, menunjukkan
bentuk performance kurva ekstrim (yang landai). Sehingga
memiliki kemampuan Head pada kondisi menutup akan
mempunyai nilai rentang dari minimum 101 % sampai
maksimum 140 % dari Head Nominal dan pada Kapasitas
kondisi tidak kurang dari 150 % kapasitas nominalnya, kondisi
Head harus mempunyai nilai rentang dari minimum 65 % sampai
maksimum sedikit di bawah Head nominalnya.

Data Horizontal Split Case Fire Pump :


 Liquid temp. :  85 C.
 Putaran :  2850 rpm.
 Body Pompa : Besi tuang (Cast Iron) - ASTM A48 Class

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

35A.
 Shaft : Baja Stainless (Steinless Steel) - SAE
4140.
 Impeller : Perunggu (Bronze) - ASTM B584
Alloy 875.
 Bearing : All besi tuang (Cast Iron) – ASTM
A48 Class
25A.
 Ball Bearing : seluruhnya Baja Hardened (Hardened
Steel)
 Anti-Rotation Pins : Baja Stainless (Steinless Steel) –
302.
 Coupling : Packed type (UL, Ulc).
 Deflector : Rubber
 Common Base : Painted Steel

Standar SNI 03-6570-2001, NFPA 20, bersertifikat UL-USA


atau UL-Canada dan FM.
A-C
Produksi : Setara Fairbanks Morse, Patterson, SPP, ITT
Pump
.

Motor listrik sebagai penggerak pompa utama kebakaran harus


memenuhi standar yang berlaku dan harus teruji secara khusus
untuk melayani pompa kebakaran, antara lain ;
- Harus memenuhi besaran pada Tabel 6.5.1.1, terlampir.
- Semua motor listrik harus mampu (sesuai dengan rating)
bekerja terus menerus.
- Transient motor listrik harus terkoordinasi dengan ketentuan
Pemutus Tenaga (MCCB) untuk menjegah gangguan Tripping
yang mengganggu dari alat proteksi kontrol motor listrik.
- Kapasitas motor listrik dalam daya kuda (HP) harus
sedemikian sehingga arus motor listrik maksimum pada setiap
phasa pada setiap kondisi beban pemompaan dan ketidak
seimbangan tegangan harus tidak melebihi arus beban penuh
motor dikalikan dengan faktot kerja, artinya factor kerja
maksimum untuk mana motor dipergunakan adalah 1,15.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

- Harus sesuai dengan Standar SNI 03-6570-2001, SNI 04-


0225-2000, PUIL 2000, NFPA 20, bersertifikat UL-USA atau
UL-Canada dan FM.
Produksi bawaan pompa : Setara Fairbanks Morse, Patterson,
SPP, ITT A-C Pump.

b. Pompa Pacu (Jockey Pump)


Pompa pacu yaitu pompa yang mempertahankan tekanan
dibutuhkan untuk mempertahankan keseragaman tekanan pada
sistem proteksi kebakaran. Pompa jockey harus mempunyai
kemampuan dalam menambah laju kebocoran yang diijinkan di
dalam 10 menit atau 3,8 lpm yang mana lebih besar, artinya
kapasitas nominalnya harus pada rating 6 sampai dengan 10 %
dari kapasitas nominal pompa utama kebakaran sebagaimana
ditunjukkan oleh gambar perencanaan.

Pompa jockey dari jenis Vertical In-Line atau pompa sentrifugal


yang harus memiliki rancangan Impeller menggantung-
bertingakatsatu disambung terpisah-in line-kopling fleksibel,
dimana harus mempunyai kapasitas nominal dalam liter per
menit (LPM) atau gallon per menit (GPM) dan harus pada
tekanan nominal neto 2,7 bar (40 psi) atau lebih (untuk jelasnya
lihat Tabel 2.3, terlampir).
Kinerja pompa harus mempunyai bentuk kurva Kapasitas-Head
yang berbeda untuk nilai nominal yang diberikan, menunjukkan
bentuk performance kurva ekstrim (yang landai). Sehingga
memiliki kemampuan Head pada kondisi menutup akan
mempunyai nilai rentang dari minimum 101 % sampai
maksimum 140 % dari Head Nominal dan pada Kapasitas
kondisi tidak kurang dari 150 % kapasitas nominalnya, kondisi
Head harus mempunyai nilai rentang dari minimum 65 % sampai
maksimum sedikit di bawah Head nominalnya.

Pompa jockey yang dimaksud diatas harus sesuai dengan


standar SNI 03-6570-2001 dan NFPA 20.

Data Vertical Multistage Centrifugal Fire Pump :

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

 Liquid temp. :  85 C.


 Putaran :  2850 rpm.
 Body Pompa : Besi tuang (Cast Iron) - ASTM A48 Class
30.
 Shaft : Baja Stainless (Steinless Steel) - SAE
4140.
 Impeller : Perunggu (Bronze) - ASTM B584
Alloy 875.
 Casing Wear Ring : Perunggu (Bronze) - ASTM B584
Alloy
875.
 Coupling : Packed type (UL, Ulc)
 Common Base : Painted Steel

Standar SNI 03-6570-2001, NFPA 20, bersertifikat UL-USA


atau UL-Canada dan FM.
A-C
Produksi : Setara Fairbanks Morse, Patterson, SPP, ITT
Pump
.

Motor listrik sebagai penggerak pompa jockey (Pacu) harus


memenuhi standar yang berlaku dan harus teruji secara khusus
untuk melayani pompa kebakaran, antara lain ;
- Harus memenuhi besaran pada Tabel 6.5.1.1, terlampir.
- Semua motor listrik harus mampu (sesuai dengan rating)
bekerja terus menerus.
- Transient motor listrik harus terkoordinasi dengan ketentuan
Pemutus Tenaga (MCCB) untuk menjegah gangguan Tripping
yang mengganggu dari alat proteksi kontrol motor listrik.
- Kapasitas motor listrik dalam daya kuda (HP) harus
sedemikian sehingga arus motor listrik maksimum pada setiap
phasa pada setiap kondisi beban pemompaan dan ketidak
seimbangan tegangan harus tidak melebihi arus beban penuh
motor dikalikan dengan faktot kerja, artinya factor kerja
maksimum untuk mana motor dipergunakan adalah 1,15.
- Harus sesuai dengan Standar SNI 03-6570-2001, SNI 04-
0225-2000, PUIL 2000, NFPA 20.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

Produksi bawaan pompa : Setara Fairbanks Morse, Patterson,


SPP, ITT A-C Pump.

c. Pompa kebakaran diesel (Diesel Hydrant Pump).


Diesel Hydrant Pump dari jenis Horizontal Split Case atau
pompa sentrifugal yang harus memiliki rancangan Impeller
antara bantalan-bertingkat tunggal-Split Case Axial, dimana
harus mempunyai kapasitas nominal dalam liter per menit (LPM)
atau gallon per menit (GPM) dan harus pada tekanan nominal
neto 2,7 bar (40 psi) atau lebih (untuk jelasnya lihat Tabel 2.3,
terlampir).
Pompa utama kebakaran yang dimaksud diatas harus sesuai
dengan standar SNI 03-6570-2001, NFPA 20, UL-USA atau UL-
Canada dan FM.

Kinerja pompa harus mempunyai bentuk kurva Kapasitas-Head


yang berbeda untuk nilai nominal yang diberikan, menunjukkan
bentuk performance kurva ekstrim (yang landai). Sehingga
memiliki kemampuan Head pada kondisi menutup akan
mempunyai nilai rentang dari minimum 101 % sampai
maksimum 140 % dari Head Nominal dan pada Kapasitas
kondisi tidak kurang dari 150 % kapasitas nominalnya, kondisi
Head harus mempunyai nilai rentang dari minimum 65 % sampai
maksimum sedikit di bawah Head nominalnya.

Data Horizontal Split Case Fire Pump :


 Liquid temp. :  85 C.
 Putaran :  2850 rpm.
 Body Pompa : Besi tuang (Cast Iron) - ASTM A48 Class
35A.
 Shaft : Baja Stainless (Steinless Steel) - SAE
4140.
 Impeller : Perunggu (Bronze) - ASTM B584
Alloy 875.
 Bearing : All besi tuang (Cast Iron) – ASTM

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

A48 Class
25A.
 Ball Bearing : seluruhnya Baja Hardened (Hardened
Steel)
 Anti-Rotation Pins : Baja Stainless (Steinless Steel) –
302.
 Coupling : Packed type (UL, Ulc).
 Deflector : Rubber
 Common Base : Painted Steel

Standar SNI 03-6570-2001, NFPA 20, UL-USA atau UL-Canada


dan FM.
Produksi : Setara Fairbanks Morse.

Pompa ini digerakan dengan penggerak Diesel Engine, dimana


motor bahan bakar yang menggunakan percikan nyala (Busi)
tidak diperkenankan untuk digunakan. Diesel engine sebagai
penggerak Pompa pemadam kebakaran harus diuji secara
spesifik oleh Laboratorium penguji untuk melayani pompa
kebakaran, antara lain ;
- Nilai nominal motor bahan bakar harus berdasarkan kondisi
standar Society Of Automotive Engineers (SAE), yaitu pada
tekanan 752,1 mm kolom air raksa (29,61 inch Hg) dan
temperatur udara 25 C pada ketinggian kurang lebih 91,4 m
(300 ft) diatas permukaan laut, dilakukan lewat pengujian di
Laboratorium yang diakui, yakni Underwriters Laboratories
Inc. (UL, ULc).
- Nilai nominal daya kuda teruji dari motor bahan bakar yang
di uji di laboratorium penguji dengan kondisi standar SAE,
harus dapat diterima.

- Dalam hal khusus, motor bahan bakar yang berada di luar


rentang daya dan tipe motor bahan bakar yang teruji, harus
mempunyai kemampuan daya kuda untuk melayani gerakan
pompa kebakaran tidak kurang dari 10 % lebih besar dari
daya kuda rem maksimum dibutuhkan pompa pada setiap
kondisi beban pompa.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

- Pengurangan sebanyak 3 % dari daya kuda nominal motor


bahan bakar pada kondisi standar SAE harus dibuat untuk
motor diesel yang dipasang pada ketinggian 305 m (1000 ft)
diatas 91,4 m (300 ft).

- Untuk motor diesel yang berada pada temperatur udara luar


diatas 25 C, maka untuk setiap kenaikan 5,6 C (10 F)
menurut koreksi kondisi standar SAE, pengurangan daya
kuda nominalnya sebesar 1 % harus dibuat.

- Motor diesel setelah dijalankan minimum 4 jam, harus


mempunyai daya kuda nominal sama atau lebih besar dari
daya kuda rem yang dibutuhkan untuk menggerakkan
pompa pada kecepatan nominalnya dibawah setiap kondisi
beban pompa.

Data Diesel Engine yang digunakan dari jenis In-line


Construction, 4 Stroke Cycle dengan pendingin Water Coolent
Pump (Tanpa Radiator) harus menyebutkan, antara lain ;

a. Rating BHP/ kW : Menyebutkan “FM, UL, ULc


Approved”.
b. Engine Manufacture : (setara Detroit, CAT. Cummins).
c. Ignition Type : Diesel (Compression).
d. Number Of Cylinders : ….
e. Bore and Stroke – in.(mm) : ….. x ….
f. Displacement – in3.(L) : …..
g. Compression Ratio : 17,0 : 1
h. Valve per cylinder - intake & Exhaust : 1 & 1.
i. Engine Type : In-line Construction, 4 Stroke
Cycle.
j. Aspiration : Turbocharged.
k. Rotation : Clockwise (CW) standard.
l. Engine Crankcase Vent System : Open.
m. Installation Drawing : ….
n. Wiring Diagram :.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

o. Air Cleaner : Direct mounted, Washable,


Indoor service.
p. Alternator : 12V-DC, 42 Amps, lengkap Belt
guard.
q. Exhaust Protection : Metal Guards on Manifolds &
turbocharge.
r. Coupling : Falk coupling, Engine Half
s. Flywheel Housing : S.A.E.#3.
t. Flywheel Power Take Off : 11, 5” SAE Industrial Fly-Wheel
connection.
u. Fuel Connections : Fire resistant flexible supply &
return lines.
 Fuel Filter : Primary filter w/priming pump.
 Fuel Injection System : Stanadyne Direct Injection.
 Governor, Speed : Constant speed, Mechanical.
 Instrument Panel : English & Metric, Tachometer,
Hourmeter, Water Temperature, Oil Pressure & two (2)
Volmeter.
 Junction Box : Integral with instrument panel ; for DC wiring
interconnection to Engine controller.
 Lube Oil Cooler : Engine water cooler plate type.
 Lube Oil Filter : Full flow w/By-pass valve.
 Lube Oil Pump : Gear drive, Gear type.
 Overspeed Control : Electronic w/reset & test on instrument
panel.
 Raw Water Solenoid Operation : Automatic from engine
controller & from instrument panel.
 Run-Stop Control : On instrument panel lengkap dengan ctrol
position warning light.
 Run Solenoid : 12 V-DC Energized to run.
 Staters : Two (2) 12 V-DC.
 Throttle Control : Adjustable speed control tamper
proof.
 Water Pump : Poly-Vee belt drive lengkap
dengan guard.
 Lain-lain, Battery Charger dilengkapi dengan AMF

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

(Automatic Mains Failure) Module.

Harus sesuai dengan standar SNI 03-6570-2001, NFPA 20,


bersertifikat UL-USA atau UL-Canada dan FM.
Produksi : Setara Detrit Clarke, Caterpillar, Cummins.

Seluruh dari group pompa hydrant harus dilengkapi dengan :


- Flexible Joint pada sisi section dan discharge pompa.
- Gate valve pada sisi section dan discharge pompa.
- Strainer pada sisi section pompa.
- Check Valve pada sisi section pompa.
- Peredam getaran untuk alas pompa.
- Pressure gauge (Pengukur tekanan) untuk suction dan
discharge.
- Panel Power dan Kontrol sesuai dengan bawaan pompanya.

Kelengkapan pada riser pelepasan system hydrant, sebagai berikut


;
- Pressure Reducing Valve (PRV).
- Pressure Safety Valve (PSV).
- Air Relief valve (ARV).

Kelengkapan pada riser pelepasan system kombinasi hydrantdan


sprinkler, sebagai berikut ;
- Pressure Reducing Valve (PRV).
- Pressure Safety Valve (PSV).
- Air Relief valve (ARV).
5.2.3. INSTALASI TATA UDARA
A. Sistem
A.1. Pengkondisian Udara (Air Conditioning)
Pengkondisian udara yang akan menggunakan unit AC single split
system tanpa saluran udara (ducting) maupun dengan saluran udara
(ducting) dan indoor unit type Wall mounted Dan Cassette type
dengan pengoperasian dengan wireless. Kondisi udara didalam
rungan harus mencapai 23C ( 2C) dengan kelembaban relative
50 % ( 5 %).

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

A.2. Ventilasi Mekanik (Exhaust Fan)


Ventilasi mekanik diperuntukan untuk Toilet, ruang ganti, gudang,
dan ruang utilitas M&E, yangmana akan menggunakan exhaust fan
tanpa saluran udara (ducting) type wall mounted.

B. Bahan Dan Material


B.1. Unit AC Split
a. Outdoor Unit
Dinyatakan dalam gambar perencanaan bahwa outdoor unit
ialah Condensing type air cooled terpasang dipabrik sesuai
standard ASHRAE 14-67 dari jenis rotary didinginkan oleh gas
refrigerant dandan motor terlindungi secara inherent, coil
condensor dari tembaga dan fan dari alumunium yang
direkatkan secara mekanik.
Coil condensor diuji terhadap kebocoran dan telah di dehidrated
dan diisi gas refrigerant sesuai tekanan yang ditentukan pabrik
pembuatnya.

Fan condensor jenis propeler yang dihubungkan langsung


dengan fan motor, fan motor jenis permanent split capasitor
yang terlindungi secara inherent dan mempunyai bantalan peluru
yang dilumasi secara tetap dan kokoh. Fan condensor telah di
balans secara statis dan dinamis yang ketentuannya ditetapkan
pabrik pembuatnya.

Housing dan rangka outdoor unit harus anti karat sesuai dengan
type pemasangannya.
Produksi : Setara Daikin, Hitachi, Carrier, LG.

b. Indoor Unit
Dinyatakan dalam gambar perencanaan bahwa indoor unit
adalah Evaporator Blower type wall mounted, cassette, duct type
dimana fan motor jenis centrifugal dan telah di balans secara
statis dan dinamis yang ketentuannya ditetapkan pabrik
pembuatnya.
Produksi : Setara Daikin, Hitachi, Carrier, LG.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

B.2. Instalasi Unit AC Split


Pipa gas refrigerant terbuat dari tembaga standard BS 5422 dengan
pembungkusnya adalah isolasi tersebut dari bahan polyethylene
foam mempunyai lapisan uap air pada lapisan luar dengan koefisien
perpindahan kalor = 0.023 Btu/ ft2 F dengan density sebesar 50
kg/m3.

Isolasi aluminium foil bagian depan phenolic laminate tahan api


dengan sangat sedikit asap yang dikeluarkan (K value 0.018 W/mk)
standard BS 1476 part 5 dan 6.
Produksi : Setara Koolthermatan atau disesuaikan merk unit AC
Split.

B.3. Unit Exhaust dan Intake Fan


Unit exhaust dan intake fan dari type ceiling dan wall mounted
propeller fan, motor fan jenis motor induksi type TEFC motor,
dengan centrifugal fan.

Centrifugal fan harus type low noise dengan putaran maksimum


1500 rpm tertumpu dengan kuat oleh bantalan peluru yang
mendapat pelumas secara scroll cabinet dan terbuat dari lempengan
baja yang digalvanis anti karat.

Dilengkapi dengan saklar On-Off untuk pengoperasiannya dan atau


dengan menarik tali saklar tersebut untuk type wall mounted.
Produksi : Setara KDK, Wood, Nicotra, National - Panasonic.

5.3. Uraian Teknis Pekerjaan Elektrikal


5.3.1. Instalasi Kelistrikan
A. Sistem
Sumber daya listrik berasal dari penyambungan sumber daya listrik
utama PLN dengan sistem tegangan TM/TM 20 kV, 50 Hz dan sumber
daya listrik cadangan diesel generator set dengan sistem tegangan
rendah 400/230Volt, 50Hz.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

Sumber daya listrik tersebut untuk melayani kebutuhan beban listrik


untuk bangunan utama, kelas, dormitory, mess perwira, klinik, kantin,
sport hall, engine hall, Aula Pertemuan, bangunan gereja, bangunan
masjid, pool dan bengkel, Pos Jaga, bangunan Utilitas MEP, dan
Penerangan Jalan Komplek.

Sumber listrik utama tegangan 20 kV dengan melalui Medium Voltage


Distribution Panel (MVDP) akan di-proteksi (di-amankan) dengan unit
Ligthning Arrester yang terdapat pada panel arrester, sehingga dapat
menghindari “loop” pada jaringan listrik tegangan menengah 20 kV,
selanjunya di transformasikan menjadi 400/230 Volt, 50 Hz dengan
transformator (Trafo) Stap-Down 20 kV/400-230 V, 50 Hz.

Seterusnya dengan sistem tegangan rendah 400/230 V, 50 Hz, sumber


listrik utama dan cadangan (bilamana sumber PLN padam) akan
beroperasi otomatis interlog atau automatic tranfer switch (ATS). Masing-
masing sumber daya listrik dilengkapi dengan kWH-Meter, selanjutnya di
distribusikan keseluruh jenis beban listrik melalui Panel distribusi yang
dinamakan Panel Utama.

Efek sambaran petir (Arus Petir) berupa kenaikan tegangan akibat


medan magnet dan medan listrik (Kuat Medan Elektrostatis) akan
merusakkan jaringan sistem listrik dan peralatan listrik yang sensitif,
maka sangat diperlukan pengamanan internal dengan menggunakan
Lightning Arrester, Shielding & Equipotensialisasi untuk menghindari
“Loop” pada jaringan sistem listrik. Sumber listrik utama tegangan
400/230 Volt dengan melalui Low Voltage Main Distribution Panel
(LVMDP) akan di-proteksi (di-amankan) dengan unit Ligthning Arrester,
sehingga dapat menghindari “loop” pada jaringan listrik tegangan
Rendah 400/230 Volt, 50 Hz.

Sumber daya listrik dengan sistem tegangan TR/TR 400/230 Volt, 50 Hz


dari Panel Utama distristribusikan Dari panel utama, sumber daya listrik
didistribusikan ke Sub Distribution Panel (SDP) ke unit-Power Panel
(PP), Lighting Panel (LP) dan Induvidual Panel (IP) pada masing-masing
bangunan untuk melayani beban-beban listrik seperti ; penerangan dan

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

stop kontak, unti alat Prektek, unit AC & Fan, Pompa Air bersih, Pompa
Pemadam Kebakaran, dan lain-lain.
Berdasarkan uraian diatas, bahwa sistem kelistrikan yang dijelaskan
diatas merupakan pendistribusian daya listrik dengan jaringan
distribusinya sampai ke beban listrik menggunakan sistem radial yang
mempunyai pengamanan dan keandalan yang bertingkat.

B. Bahan Dan Material


B.1. Transformator (Trafo)
Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Transformator
(Trafo) jenis stap-down dengan tegangan kerja 20 kV/400-230 V, 50
Hz, harus buatan pabrik dalam negeri, kelompok sektor Dyn5
(disesuaikan dengan PLN daerah setempat), dengan pendingin
minyak shell Diala B (sesuai standar PLN), dan dilengkapi dengan
RIS Protection Relay dan monitiring device, memiliki jenis
pemasangan di dalam (in door) ruangan.

Data Tansformator 20 kVolt/400-230 Volt, 50 Hz


a. Kondisi kerja Trafo :
- Ketinggian maksimum 1000 meter diatas permukaan laut.
- Maksimum suhu keliling <= 40 C dengan suhu rata-rata 30
C.
- Betuk gelombang tegangan sinusoidal & simetris untuk
supply 3 phasa.
b. Kontruksi Trafo :
- Inti Trafo, terbuat dari colled rolled grain oriented silicon steel
sheet dengan rugi-rugi sangat rendah membentuk rangkaian
magnetik tertutup, inti ini dijepit dengan kuat sehingga
terjamin kekuatan mekanik dan mengurangi getaran serta
tingkat kebisingan.
- Kumparan Trafo, yang terdiri dari primer dan sekunder
terbuat dari PVF enamel kawat tembaga persegi berisolasi
kertas atau lembaran foil winding. Setiap lapisan kumparan
diberi isolasi dari kertas A (105 C) atau kelas yang lebih
tinggi sehingga mempunyai kekuatan dielekrik dan mekanik
yang kuat dan harus dapat menahan tegangan impuls

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

(tegangan lebih).
- Inti Dan Kumparan Disatukan, dijepit menjadi satu yang
disebut bagian aktif trafo harus dipanaskan dan dikeringkan
dalam oven pengering vacuum sampai tahanan isolasinya
melebihi 200 M.Ohm.
- Tanki, terbuat dari pelat baja tahan karat dan panas (mild
steel plate) yang dilas dengan kuat agar dapat menahan
gaya yang terjadi saat trafo dioperasikan. Kebocoran
pengelasan harus dites denga tekanan 0,3 Bar selama 15
menit, yaitu sama dengan 3 s/d 10 kali tekanan lebih yang
ditimbulkan dalam tangki dengan cairan yang digunakan
adalah air dengan campuran serbuk fluerescent sehingga
dapat langsung diketahui letak kebocoran dan dpat langsung
di las kembali. Tangki ini diberi sirip pendingin (radiator) yang
mengelilingi tangki dengan jarak yang sama.
- Tutup Tanki, dari type conservator diberi packing neoprene
untuk menjamin kekedapan air dan udara luar seminimum
mungkin.
- Perlengkapan Standar Trafo ;
a) Name Plate (pelat nama) lengkap dengan diagram
hubung belitan.
b) Gelas penduga level minyak.
c) Dial Thermometer dengan kotak.
d) Lubang pengisian minyak yang diberi tutup.
e) Kran penguras minyak.
f) Kuping pengangkat.
g) Bushing tegangan tinggi dari elastimod dan bushing
tegangan rendah dengan kotak pengaman.
h) Kommunitor (Tap Changer).
i) Pengaman dengan DGPT-2 atau RIS dan Buchholz
Relay.
j) Roda yang dipasang pada alas Transformator.
c. Karakteristik Trafo (harus sesuai SLI.019-1985/a.009 dan IEC-
76) :
- Tegangan Primer : 20 kV.
- Tegangan Sekunder (No load) : 400/231 V.
- Highest voltage of primary windings : 24 kV.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

- Impuls withstand of primary windings : 125 kV.


- Applied voltage test : 50 kV.
- Temperature insulation class : A  105 C.
- Max.temperature rise of windings : 65 C.
- Max.oil temperature rise at the top of the tank (hermatically
sealed) : 60 C.
- Insulating medium : Oil.
- Cooling type : Sirip (Onan).
- Vector group : Dyn5 (sesuai dengan PLN
Lampung).
- Voltage tappings :  2 % ;  5 %.
Produksi : Setara Unindo, Trafindo.

B.2. Panel Tegangan Menengah (MVDP)


Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Panel tegangan
menengah 20 kVolt dan Panel Arrester 20 kVolt dari type metal
enclosed switchgear dan controlgear untuk pemasangan di dalam
(Indoor).
a. Kondisi kerja MVDP :
- Ketinggian maksimum 1000 meter diatas permukaan laut.
- Suhu ruangan 16 s/d 40 C.
- Kelembaban ruangan 80 s/d 100 %.
- Indeks Proteksi (IP) 55.
b. Kontruksi MVDP dan Panel
Arrester :
- Panel MVDP, terbuat dari stainless steel dengan tebal pelat
tidak kurang dari 2.30 mm yang berukuran standar sehingga
dapat ditukar-tukar bagian-bagiannya serta dapat diperluas
dengan mudah dan masing-masing lemari terpisah satu
sama lainnya dengan pelat pemisah serta di cat oven, IP 55.
- Pintu dapat dibuka kekiri atau kekanan yang dilengkapi
engsel yang tidak terlihat dari luar dan gasket polyurethane
(freme karet penguat) serta sudut buka hingga 130 derajat.
- Memiliki plinth untuk memberikan isolasi dengan bumi,
tersedia accessories berbagai fungsi dan ukuran,
diantaranya rel vertical, rel simetris horizontal, rel DIN

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

simetris horizontal, isolator dan lain-lain.


- Pelindung komponen panel dengan plat transparan terbuat
dari fiberglass.
- Pemutus beban tidak dapat dimasukkan jika saklar
pembumian tertutup atau saklar pembumian tidak dapat
dimasukkan jika pemutus beban tertutup, dimana
pengoperasian-nya dengan manual atau mekanik.
- Pintu lemari tidak dapat dibuka bila pemutus beban tertutup
dan saklar pembumian terbuka dan atau pintu lemari tidak
dapat ditutup bila pemutus beban terbuka dan saklar
pembumian tertutup.
- Pengamatan untuk posisi pemutus beban dan saklar
pembumian dapat dilakukan tanpa membuka pintu lemari
panel MVDP, yakni dengan lampu tanda maupun indikator
lainnya.
- Pengoperasian pemutus beban dan saklar pembumian dapat
dilakukan se-sederhana mungkin dan beroperasi secara
interlog-mekanik.
- Panel MVDP terdiri dari 3 (tiga) lemari, yakni lemari pertama
untuk penempatan 3 unit arrester 20 kV-1 phasa, lemari
kedua untuk 1 unit Switch Disconector (saklar pemisah) type
SF6-LBS tanpa fuse sebagai incoming dari PLN-20 kV yang
dilengkapi dengan 1 unit saklar pembumian yang beroperasi
secara interlog, dan lemari ketiga untuk 1 unit Circuit Breaker
Disconector (pemutus beban) type SF6-LBS dengan fuse
sebagai out-going ke sisi primer trafo yang dilengkapi
dengan 1 unit saklar pembumian yang beroperasi secara
interlog.
- Busbar harus di isolasi berwarna sesuai kode warna PUIL
2000 ;
* Phasa : Merah, kuning dan hitam.
* Netral : Biru.
* Ground (Pembumian) : Hijau - kuning.
c. Karakteristik MVDP :
- Tegangan kerja
:
20/24 kV.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

- Frekwensi kerja
: 50
Hz.
- Implus with stand voltage
to earth and
between poles, 50 Hz, 1 menit : 125 kV.
- Power frequency with
stand voltage
1 menit : 50 kV.
- Voltage tests (50 Hz) 1
menit : 50 kV DC.
- Rated short-time with
stand current
50 Hz, 1 detik : 16 kA.
- Implus with stand voltage
across the
isolating distance : 145 kV.
- Breaking capacity for
active circuit
(Cos  = 0,7) and ring circuits : 400 A.
- Breaking capacity for no-
load trafo : 16 kV.
- Breaking capacity for no-
load line
and cable : 25 kV.
- Making capacity
: 40
kA.
- Besaran arus
a) Bus bar : 630 A.
b) Rating current switch : 400 A.
- Bila pengoperasian dengan motor penggerak, maka
peralatan kontrol harus dilengkapi dengan back-up battrey
jenis nicad free maintenance untuk pengoperasian seluruh
panel MVDP dengan kemampuan bilamana terjadi
kegagalan operasi sebanyak 3 (tiga) kali.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

Produksi : Setara Unindo, MG, AEG.


d. Komponen Panel MVDP 20 kVolt
Dan Panel Arrester 20 kVolt
- Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Unit
Lightning Aresster mempunyai bagian-bagian antara lain ;
 Block Electrode Disconector height adjuster yang
menghubungkan Earth Terminal bagian bawah dengan
Line Terminal bagian atas dan block ini berbentuk
selinder crystalline particles dan atau Alumina Porselain
dari bahan Zinc Oxide (ZnO) yang menjamin kekuatan
anti konduksi, daya tahan panas dan tidak dapat rusak
kerena aliran voltasi (Impulse Voltage), guncangan
(Vibration) dan lain-lain.
 Insulator Housing sebagai tempat beroperasinya block
electrode disconector dari bahan syntactic rubber
sehingga tertutup dengan sempurna.
 Insulator Porselain sebagai pembungkus insulator
housing.
 Rating Voltage 2124 kVolt.
 Insulation withstand test voltage, 1 min.Dry test = 4270
kVrms.
 Insulation withstand test voltage, 10 sec.Wet test =
3660 kVrms.
 Insulation withstand test voltage, Power Hz = 31,536
kVrms.
Sesuai dengan standar IEC 994-4 (1991), SNI dan LMK.
Produksi : Setara Sorester, Unindo, Nihon Hiraiki Kogyo,
Siemen.
- Switch Disconector jenis SF6-LBS tanpa Fuse dan dengan
Fuse sesuai item c diatas.

B.3. Kabel Tegangan Menengah


Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Kabel distribusi
tegangan menengah 20 kV adalah jenis N2XSEFGbY - 24 kVolt
untuk pemasangan di-dalam tanah dan N2XSY - 24 kVolt untuk
pemasangan di pit trench cable dan di rak kabel (udara) harus telah

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

memenuhi persyaratan, SPLN 43-5;1986, IEC 502-1983, PUIL-


2000, LMK, PLN.
Produksi : Setara Supreme, Kabelindo, Kabelmetal, Voksel.

B.4. Panel Tegangan Rendah


Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Box panel listrik
ada 3 jenis, yaitu jenis pemasangan didinding (wall mounted
enclosure), jenis pemasangan dilantai (standing mounted enclosed)
yang kontruksinya dari plat baja dengan tebal plat 2 mm dan dicat
oven, IP 55 dan jenis inbow waterproof (PVC High Impact) dengan
pintu transparan, IP 54 serta memenuhi persyaratan PUIL-2000,
LMK, PLN.
Produksi : Setara Simetri, OniPanel, JapaPanel, SIER, Hager,
Hansel.

B.5. Kabel Tegangan Rendah


Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Kabel distribusi
tegangan rendah adalah jenis NYFGbY - 0.6/1 kVolt untuk
pemasangan di-dalam tanah dan NYY - 0.6/1 kVolt untuk
pemasangan di atas plafon (udara) harus telah memenuhi
persyaratan SNI 04-2701-1992, SPLN 43-1 198, PUIL-2000, LMK,
PLN.
Produksi : Setara Supreme, Kabelindo, Kabelmetal, Voksel.

B.6. Rak Kabel


Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Rak kabel yang
dipakai untuk penempatan jalur kabel distribusi dan instalasi harus
menggunakan jenis cable ladder yang terbuat dari Plat Mild Steel
dengan finishing Hot Dip Galvanis dan telah dilapisi anti karat (zink
chromate) dan sesuai persyaratan PUIL-2000.
Produksi : Setara Metosu, OniRack, Nobi.

B.7. Komponen Panel


Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa komponen panel
utama banyak ragamnya, antara lain ;
a) Pemutus tenaga MCCB, 3 phasa, 45 kA, 36 kA, 25 kA, dan 18
kA, pemutus tenaga mini MCB, 3 phasa, 15 kA, 10 kA, dan 8 kA,

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

MCB 1 phasa, 8 kA dan 5 kA yang telah memenuhi persyaratan


SPLN 108/SLI 175/IEC 989, dan IEC 947-2, LMK, PLN.
Produksi : Setara Terasaki, Merlin Gerin, AEG, ABB.
b) Automatic Tranfer Switch (ATS) atau sistem tukar (Interloc).
Sistem ini dilengkapi dengan interloking secara mekanis dan
elektris dalam satu pelat dudukan sehingga lebih menjamin
aspek keamanan dan lebih mudah dalam pemasangan.
Kedua pemutus tenaga (MCCB, 4 pole, 50 kA) dilengkapi
mekanisme motor yang sama sehingga bisa beroperasi secara
otomatis dan sistem interlok mekanis dan elektris mencegah
kedua pemutus tenaga menutup secara serentak walaupun
hanya sesaat, dan memenuhi standar LMK.
Produksi : Setara Terasaki, Merlin Gerin, AEG, ABB.
c) Fuse Links dari jenis HRC Fuse/phasa, 100 kA dengan rating
voltage 500/660 Volt lengkap dengan solid links (dudukan HRC
fuse) dengan rating current 1 step diatas rating current HRC
Fuse serta harus memeliki alat pencabut HRC Fuse (Fuse
Handle) standard SFS 2371, dimana semuanya sesuai dengan
standar IEC 269-1, IEC 32 B, PUIL-2000, LMK.
Produksi : Setara Stomberg, AEG, ABB, Littelfuse.
d) Kapasitor Bank
Kapasitor harus dari jenis Self Healing Dry Type, yaitu jenis
kering (Metallized Polypropylene Film) yang bias memperbaiki
kerusakan sendiri dan memiliki ketentuan-ketentuan, antara
lain ;
 Rating Voltage : 525 Volt, pada sistem 400 (NO
Load).
 Sistem Koneksi : 3 phasa, Delta.
 Rating Frequency : 50 Hz.
 Toleransi kapasitas : - 5 % s/d + 10 %.
 Tingkat Insulasi : 3 kV (power frequency) & 15 kV
(Impulse).
 Temperatur category : -40 C s/d 50 C.
 Discharge time to 50 V : < 60 detik.
 Losses at + 20 C : < 0,5 W/kVar.
 Protection class : IP 42.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

 Continuous over Voltage : 10 % (1,1 x Un).


 Continuous over current : 30 % (1,3 x In).
Harus memenuhi standar IEC 831-1, IEC 831-2 (1996), PUIL-
2000, LMK.
Produksi : Setara Nokian.
e) Blocking Reactor (Detuned Filter)
Blocking reactor harus dari material kumparan tembaga jenis
Polyeter Resin yang pencetakannya dalam keadaan Vakum dan
tekanan tinggi dengan thermal resistance 150 C, digunakan
untuk melindungi kapasitor bank dari kerusakan akibat kelebihan
tegangan atau gelombang arus Harmonic yang terlalu tinggi dan
dalam menghindari resonansi serta menurunkan presentasi
harmonic pada jaringan listrik. Ketentuan-ketentuan lainnya yang
harus dipenuhi, antara lain ;
 Rating Voltage : 400 Volt.
 Rating Frequency : 50 Hz.
 Detuning factor : 7 %.
 Separate source test : 3 kV – 1 min.
 Ambient temperature : 40 C.
 Inductance of the reactor :  3 % tuning accuracy.
 Protection class : IP 23.
 Harmonic load : UH3 = 0,5 & UH5 = UH7 = 5 % Based on
Un.
 Insulation class : T 40.
Harus memenuhi standar IEC 76/3, VDE 0532831-2, PUIL-2000,
LMK.
Produksi : Setara Nokian.
f) Automatic Power Factor Regulator (APFR)
APFR untuk mengatur step kapasitor secara otomatis yang
menggunakan teknologi digital (Microprocessor) yang dipasang
langsung pada panel atau rel DIN, koneksi (penyambungan)
antar phasa atau phasa – netral yang memiliki ketentuan-
ketentuan sebagai berikut ;
 Rating Voltage : 230/400 Volt.
 Rating Frequency : 50 Hz  2 % automatic selection.
 Current transformer (CT) : 5A, 0,7 VA.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

 Accuracy class : 1,5 %.


 Ambient temperature : 0 C s/d 40 C.
 Protection class : IP 40 (pada panel) & IP 20 (pada
rel DIN).
 Jumlah step automatic : 6 Step.
 Kontrol & Proteksi : 6 jenis alarm, yaitu factor daya
rendah, factor daya terlalu kapasitif atau induktif, kelebihan
atau kekurangan tegangan, kelebihan arus, temperatur
terlalu tinggi, dan sebagainya.
 Operational sequence : 4 Program regulasi.
Harus memenuhi standar EN 50082-2 & EN 50081-2 EMC,
PUIL-2000, LMK.
Produksi : Setara Nokian.
g) Relay Pengaman yang digunakan antara lain :
 Earth Fault Relay (Rele arus bocor bumi), proteksi terhadap
kontak langsung, tidak langsung dan api, tegangan kerja 220
V, 50 Hz, sensitivitas arus sebesar 0,003 s/d 0,3 A, tunda
waktu selama 0 s/d 1 detik, suhu operasi sebesar -10 s/d 50
C.
 Short Circuit Relay (Rele arus hubung singkat), proteksi
terhadap arus hubungan singkat atau akibat adanya variasi
terhadap arus yang semestinya, tegangan kerja 220 V, 50
Hz, kontak keluaran 10 A (power faktor = 1), tunda waktu
selama 0,2 detik, suhu operasi sebesar -10 s/d 50 C.
 Under and Over Voltage Relay (Rele turun dan naiknya
tegangan), proteksi terhadap turunnya dan naiknya tegangan
yang semestinya pada sistem tak stabil, tegangan kerja 220
V, 50Hz, sensitivitas tegangan sebesar  15 % dari tegangan
kerja, tunda waktu selama 0,3 detik, suhu operasi sebesar
-10 s/d 50 C.
 Fase Fault Relay (rele kesalahan phasa), proteksi terhadap
kehilangan salah satu phasa, kesalahan urutan phasa dan
ketidakseimbangan beban antar ketiga phasa terlalu besar,
tegangan kerja 220 V, 50 Hz, kontak keluaran 10 A (power
faktor = 1), tunda waktu 1 detik, suhu operasi sebesar -10 s/d
50 C.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

 Relay Kontrol Tegangan, pengamanan peralatan pada


instalasi terhadap tegangan yang semestinya pada sistem
tak stabil, mengaktifkan pengisian batere bila tegangan jatuh
di bawah ambang batas, tegangan kerja 220 V, 50 Hz,
sensitivitas tegangan sebesar  10 % dari tegangan kerja,
waktu tanggapan selama 200 mili detik, suhu operasi
sebesar -5 s/d 55 C.
 Relay Kontrol Arus, pengamanan peralatan pada instalasi
listrik akibat adanya variasi terhadap arus yang semestinya,
dipasang sebagai tambahan terhadap system kontrol dengan
kontak keluaran 8 A (Cos  = 1) 250 V, tegangan kerja 220
V, 50 Hz, sensitivitas tegangan sebesar  10 % dari
tegangan kerja, waktu tanggapan selama 200 mili detik, suhu
operasi sebesar -5 s/d 55 C.
 Reverse Power Relay (Rele daya balik), proteksi terhadap
adanya daya balik baik dari sumber utama (PLN) maupun
sumber cadangan diesel genset sehingga kedua sumber
tidak boleh terinterkoneksi walaupun sesaat.
Relay-relay pengaman harus sesuai dengan standar PUIL-2000,
LMK dan IEC.
Produksi : Setara Merlin Gerin, AEG, Omron.
h) Peralatan Kontrol
 Kontrol Stater Motor, untuk kapasitas dibawah 5.000 Watt
harus menggunakan sistem Direct On Line (DOL) yang
terdiri dari tiga komponen, yakni Breaker, Contactor, Thermal
Overload dengan sirkit kontrol tegangan 230 V, 50 Hz dan
dilengkapi dengan tombol tekan ON-OFF, lampu tanda untuk
start, stop dan fault/kesalahan.
 Kontrol Stater Motor, untuk kapasitas diatas 5.000 Watt
harus menggunakan sistem Star Delta yang terdiri dari tiga
komponen, yakni Breaker, Star Contactor, Delta Contactor,
Line Contaktor lengkap dengan kontak blok tunda waktu,
Thermal Overload dengan sirkit kontrol tegangan 230 V, 50
Hz dan dilengkapi dengan tombol tekan ON-OFF, lampu
tanda untuk start, stop dan fault/kesalahan.
 Voltmeter Cam Switch (Saklar Voltmeter) 7 (tujuh) posisi

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

dengan arus thermal 12 A, tegangan kerja 230 V, 50 Hz,


 Ammeter Cam Switch (Saklar Ammeter) 4 (empat) posisi
dengan arus thermal 12 A, tegangan kerja 230 V, 50 Hz.
 Change Over Cam Switch (Saklar Alih) 3 (tiga) posisi
(Manual, OFF, Outo) dengan arus thermal 20 A, tegangan
kerja 230 V, 50 Hz.
 Pushbutton (Tombol Tekan) dengan bentuk bundar sring
return, type flush dengan posisi NO, berwarna merah untuk
stop dan berwarna hijau untuk start.
 Emergency Pushbutton dengan bentuk bundar latching key
release dia.40 mm dengan posisi NC, berwarna merah.
 Lampu Tanda lengkap dengan lampu type protected Led,
tegangan kerja 230 V, 50 Hz, dengan penutup plastik
berwarna putih, Hijau, Merah, kuning dan biru.
Peralatan kontrol harus sesuai dengan standar PUIL-2000, LMK
dan IEC.
Produksi : Setara Merlin Gerin, AEG, ABB, Siemens.
i) Unit Lightning Arrester R,S,T - phase & Netral, 100 kA, 40kA
dan 15kA, 400 V untuk tegangan rendah, harus memenuhi
persyaratan DIN VDE 0675 part6 LMK, PLN.
Produksi : Setara Phoenix Contect, OBO Bettermann, Merlin
Gerin.

j) Meter Pengukur
 Volt Meter (Pengukur tegangan listrik), kapasitas 1,2 x In
continue, kelas 1,5, skala 0-500V, ukuran 144x144 atau
96x96, ketelitian 1,5 %, suhu operasi -10 s/d 50 C.
 Amper Meter (Pengukur arus listrik), kapasitas 1,2 x In
continue, kelas 1,5, skala 0-500A, ukuran 144x144 atau
96x96, ketelitian 1,5%, suhu operasi -10 s/d 50 C.
 Frekwensi Meter, Cos Phi Meter, dan lainnya harus
berukuran 144x144 atau 96x96, ketelitian 1,5 %, kelas 1,5,
suhu operasi -10 s/d 50 C.
 Kilo Watt Meter (kWh-Meter) dari jenis 1 phase dan 3 phase
harus sesuai dengan data teknis PLN dan LMK.
Meter-meter pengukur sesuai dengan standar LMK, IEC 51.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

Produksi : Setara Schlumberge, AEG.


k) Busbar dan sepatu kabel serta perekatnya (Mur dan Baut)
adalah jenis tembaga dengan konduktifitasnya sebesar 99,99 %
yang dilengkapi dengan warna phasa, netral dan pembumian
sesuai persyaratan BS 1977, DIN 46235, LMK, PLN.
Produksi : Setara Catu, Unibell, Voksel.

B.8. Instalasi Listrik (Peneranga, Stop Kontak, Unit AC, Dan lain-
lain)
a) Kabel instalasi listrik adalah jenis NYM 3 core 500 Volt untuk 1
phasa yang telah memenuhi persyaratan SII 0209-78, VDE
0250, LMK, PLN.
Produksi : Setara Supreme, Kabelindo, Kabelmetal, Voksel.
b) Pipa & fleksibel conduite pelindung kabel instalasi listrik dan
accessories lainnya adalah jenis PVC high impac yang telah
memenuhi persyaratan BS 6099, BS 4607, LMK, PLN.
Produksi : Setara EGA, Waler, Marshall Tuplex.

B.9. Elektroda Pembumian


Elektroda pembumian adalah dari bahan tembaga pejal dengan
konduktifitasnya sebesar 99,99% yang telah memenuhi standard BS
1977, DIN 46235, LMK, PLN.
Produksi : Setara Catu, Unibell.

B.10. Saklar Dan Stop Kontak


a) Saklar memiliki rating volatge 250 V, 10 A type rocker dengan
jenis single gang, double gang maupun multiple gang.
b) Stop kontak 1 phasa normal memiliki rating voltage 250 V, 16 A
dan stop kontak 1 phasa khusus dilengkapi saklar dan lampu
tanda memiliki rating voltage 250 V, 13 A.
Saklar dan stop kontak tersebut diatas harus memenuhi persyaratan
IEC, SPLN, LMK dan harus dilengkapi dengan box dari bahan metal
anti karat atau mouled plastic.
Produksi : Setara MK, Legrand.

B.11. Armatus Lampu dan Komponen Lampu


a) Armatur lampu memiliki plate minimum 0.7 mm dicat dasar anti

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

karat dan dicat oven warna putih untuk jenis recessed mounted
TL 1 x 36 W atau 2 x 36 W type TKI maupun type balok, down
light dengan lampu PLC 18 W, dan Down light halogen 50 W/12
V, dimana harus mempunyai terminal pembumian, ventilasi
didalammnya cukup baik dan reflector terbuat dari bahan
alumunium silicon alloy dengan derajat pemantulan yang sangat
baik.
Produksi : Setara Artolite, OniLigt, Phillips.
b) Komponen lampu, yaitu Ballast dari type Low loss dan
digunakan untuk satu lampu floerescent (Neon) yang terpasang
kokoh pada armatur.
c) Capasitor harus dari jenis metalized paper dengan maksimum
temperatir 85 C, 250 V, 50 Hz, toleransi  10 % serta dilengkapi
dengan Stater socket dari jenis polycarbonate dan Staternya dari
jenis ES Porceliain lamp holders.
Produksi : Setara Phillips, Atco, BJB.

5.3.2. Instalasi Diesel Generator Set


A. Sistem
Sumber daya listrik cadangan berasal dari sumber daya listrik diesel
generator set dengan sistem tegangan rendah 400/230v, 50Hz yang akan
melayani kebutuhan daya listrik bilamana sumber daya listrik utama PLN
mengalami gangguan atau pemadaman. Sumber listrik utama dan cadangan
akan beroperasi interlog otomatis secara mekanik maupun elektrik atau
automatic tranfer switch (ATS) yang pendistribusian daya listrik melalui Panel
distribusi yang dinamakan Panel Utama (LVMDP).

B. Bahan dan Material


Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Diesel Generator Set
menggunakan jenis Silent mobile dengan pendingin radiator dan kecepatan
putar generator 1500 rpm serta mempunyai tingkat kebisingan  55 db pada
jarak 1 meter dari diesel genset dengan Kapasitas Continous Rating Power
sesuai standar BS 5514 (1982), DIN 6271, ISO 8528, ISO 3046/1, AS 2789,
SNI dan LMK.

Generator set (Alternator) ini digerakan dengan penggerak Diesel Engine,

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

dimana motor bahan bakar yang menggunakan percikan nyala (Busi)


diperkenankan untuk digunakan. Diesel engine sebagai penggerak Genset
(Alternator) harus diuji secara spesifik oleh Laboratorium penguji, antara lain ;

1. Nilai nominal motor bahan bakar harus berdasarkan kondisi standar


Society Of Automotive Engineers (SAE), yaitu pada tekanan 746,25 mm
Hg, temperatur udara masuk 29,4 C pada ketinggian kurang lebih 150 m
diatas permukaan laut, dan tekanan uap ai 9,65 mm HG dilakukan lewat
pengujian di Laboratorium yang diakui.
2. Nilai nominal daya kuda teruji dari motor bahan bakar yang di uji di
laboratorium penguji dengan kondisi standar SAE, harus dapat diterima.
3. Dalam hal khusus, motor bahan bakar yang berada di luar rentang daya
dan tipe motor bahan bakar yang teruji, harus mempunyai kemampuan
daya kuda untuk melayani gerakan Genset (Alternator) tidak kurang dari
10 % lebih besar dari daya kuda rem maksimum dibutuhkan genset pada
setiap kondisi beban genset.
4. Pengurangan sebanyak 2,5 % dari daya kuda nominal motor bahan bakar
pada kondisi standar SAE harus dibuat untuk motor diesel yang dipasang
pada ketinggian 300 m diatas 150 m.
5. Untuk motor diesel yang berada pada temperatur udara masuk diatas 30
C, maka untuk setiap kenaikan 5,6 C (10 F) menurut koreksi kondisi
standar SAE, pengurangan daya kuda nominalnya sebesar 3 % harus
dibuat.
6. Motor diesel setelah dijalankan minimum 24 jam, harus mempunyai daya
kuda nominal sama atau lebih besar dari daya kuda rem yang dibutuhkan
untuk menggerakkan Genset (Alternator) pada kecepatan nominalnya
dibawah setiap kondisi beban genset.

Data Diesel Engine yang digunakan dari jenis In-line Construction, 4 Stroke
Cycle dengan pendingin Water Cooled (Radiator), Direct Injection, dan harus
menyebutkan ;
 Model : (setara Caterpillar,
Cummins, Komatsu).
 Rating BHP/ kW :
 Engine Manufacture : (setara Caterpillar, Cummins,
Komatsu).

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

 Ignition Type : Diesel (Compression).


 Number Of Cylinders :
 Bore and Stroke – in.(mm) : in (mm) x In (mm)
 Displacement – in3.(L) : in3 (Liter)
 Compression Ratio : 16,0 : 1
 Valve per cylinder :
 Engine Type : In-line Construction, 4
Stroke Cycle.
 Aspiration : Turbocharged.
 Rotation : Clockwise (CW)
standard.
 Engine Crankcase Vent System : Silent mobile.
 Installation Drawing :
 Wiring Diagram :
 Air Cleaner : Direct mounted,
Washable, outdoor service.
 Alternator Starting : 24V-DC or 48 V-DC, A, lengkap
Belt guard.
 Exhaust Protection : Metal Guards on Manifolds &
turbocharge.
 Coupling : (setara Caterpillar,
Cummins, Komatsu).
 Flywheel Housing : S.A.E.#3.
 Flywheel Power Take Off : in SAE Industrial Fly-Wheel connection.
 Fuel Connections : (setara Caterpillar, Cummins,
Komatsu).
 Fuel Filter : Primary filter w/priming
genset (alternator).
 Fuel Injection System : Direct Injection.
 Governor, Speed : Integral EFC govenor, Constant
speed.
 Instrument Panel : English & Metric, Tachometer, Hourmeter, Water
Temperature, Oil Pressure & two (2) Volmeter.
 Junction Box : Integral with instrument panel ; for DC wiring
interconnection to Engine controller.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

 Lube Oil Cooler : Engine water cooler plate


type.
 Lube Oil Filter : Full flow w/By-pass valve.
 Lube Oil Required : Gear drive, Gear type.
 Overspeed Control : Electronic w/reset & test on
instrument panel.
 Raw Water Solenoid Operation : Automatic from engine controller & from
instrument panel.
 Run-Stop Control : On instrument panel, Circuit Breaker dengan Motor
Mechanism lengkap dengan control position warning light.
 Run Solenoid : 24 V-DC or 48 V-DC
Energized to run.
 Staters : Two (2) 24 V-DC
or 48 V-DC.
 Throttle Control : Adjustable speed control
tamper proof.
 Accessories lain, Battery Charger, AMF (Automatic Mains Failure)
Module, Housing Engine dan sound proof, tanki harian dan lain-lain
memenuhi standar spesialisasi Silent mobile.

Data Generator Set (Alternator) yang digunakan dari jenis Revolving filed,
single bearing, atau Exciter tanpa sikat rotor berbentuk silinder, 4 Pole – Y
Vector, dan harus menyebutkan, antara lain ;

 Frequency : 50 Hz.
 Rating Voltage : 400/230 Volt.
 Automatic Frequency Regulator : Beban static 0 - 4%, Beban kejut
0 – 10 %.
 Automatic Voltage Regulator : Beban static 0 - 3%, Beban kejut
0 – 15 %, tanpa AVR  5 % (bilamana AVR tidak bekerja).

Harus sesuai dengan standar BS 5000 Part 99, IEC 34-1, VDE 0530NEMA
MG-1 22, LMK.
Produksi : Setara Leroy Somer, AVK, Stanford.

Peralatan kontrol dan power panel diletakkan atau terpasang sedemikian

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

rupa hingga muda untuk pengoperasian maupun perbaikkan serta dilengkapi


dengan otomatis starting dan otomatis On-Load circuit breaker dalam 10
detik, bilamana sumber daya listrik utama PLN mengalami gangguan.
Produksi : Setara Caterpillar, Cummins, MWM Deuzt, Mitshubisi,
Komatsu.

5.3.3. Instalasi Penangkal Petir


A. Sistem
Sistem penangkal petir menggunakan sistem elektrostatis non radio aktif
yang prinsip kerjanya adalah menarik energi medan listrik di atmosfir
yang meningkat dengan cepat pada saat terjadi petir, pengumpulan
energi ini terlebih dahulu diakumulasikan dan kemudian dibebaskan
pada waktu yang telah ditentukan untuk menciptakan ionisasi dengan
loncatan muatan disekitar batang penerima (Ait Terminal/ Splizen)
penangkal petir.

Pelepasan medan ionisasi keawan akan dapat (mampu) menimbulkan


perbedaan potensial antara awan dan permukaan tanah (bumi),
sehingga arus muatan pada tingkat yang paling rendah akan dapat
mengalir secara terus menerus ke tanah melalui penghantar menuju
elektroda pembumian yang tersendiri.

Hal tersebut akan memungkinkan terjadinya sambaran petir berkurang


dan daya tarik muatan terhadap muatan awan terkonsentrasi pada titik
sambaran air terminal saja.

B. Bahan dan Material


B.1. Air Terminal (Splizen)
Air terminal atau splizen untuk sistem elektrostatis adalah jenis Non
Radio Aktif dan harus sesuai dengan standard IEC 1024-1, LMK,
PLN.
Produksi : Setara Prevectron, Ese Tech. Apollo, Zeus, Kurn.

B.2. Batang Peninggi (Penyanggah Air Terminal)


Batang peninggi untuk air terminal adalah tiang tembaga pejal
berdiameter 100 mm dengan tinggi 24 meter telah memenuhi
standard BS 1977, LMK, PLN.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

Produksi : Setara PPI, Bakrie.

B.3. Kabel Penghantar


Kabel penghantar untuk instalasi penangkal petir adalah jenis NYY
0.6/1 kV yang telah memenuhi persyaratan LMK, PLN.
Produksi : Setara Supreme, Kabelindo, Kabelmetal, Voksel.

B.4. Elektroda Pembumian


Elektroda pembumian dari bahan tembaga pejal yang telah
memenuhi standard BS 1977, DIN 46235, LMK, PLN.
Produksi : Setara Catu, Unibell.

5.3.4. Instalasi Telepon


A. Sistem
Sistem telepon menggunakan sistem sambungan langsung ke line PTT
PT.Telkom yang disebut Direct Line yang mana akan dipusatkan pada
terminal box telepon sebelum disambungkan ke Peralatan Utama
Telepon (PABX) sebagai pengontrol dan penghasil extention ke
sambungan outlet telepon.

B. Bahan Dan Material


B.1. Peralatan Utama Telepon (PABX)
Unit PABX menggunakan teknologi switching digital dengan moduler
pulse code modulation (PCM) dan storage programmed pada satu
paket sistem yang moduler seiring.
Unit PABX dilengkapi dengan terminal blok utama, power supply
220 V-AC/ 48 V-AC dan battery charger (Nicad type) untuk
maksimum 120 menit.
Produksi : Setara Toshiba, Fujisu, Siemens, Panasonic.

B.2. Kabel Telepon


Kabel telepon adalah jenis Unshielded Twisted Pair (UTP CAT5 4
pairs) yang telah memenuhi standard ISO 11801 yang dapat
menerima frekwensi hingga 200 MHz, temperatur kerja : - 20C s/d
+ 70C, dan impedance : 100 Ohm.
Produksi : Setara BICC Brand-Rex, Avaya, AMP.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

Pipa & flexibel pelindung kabel adalah jenis PVC High Impact yang
telah memenuhi standard LMK, PT.Telkom.
Produksi : Setara EGA, Waller, Marshall Tuplex.

B.3. Terminal Box


Terminal box telepon adalah jenis Inbow water proof (PVC High
Impact) dengan pintu transparan memiliki IP 54 yang telah
memenuhi standard IEC, LMK.
Produksi : Setara Hager, Hansel.

B.4. Outlet Telepon


Outlet telepon jenis 4 kabel (2 pairs) sesuai standard yang telah
memenuhi standar IEC, LMK dan harus dilengkapi dbox dari bahan
metal antikarat atau mouled plastic.
Produksi : Setara BICC Brand-Rex, Avaya, MK, Legrand.

5.3.5. Instalasi Fire Alarm (Penginderaan Kebakaran)


A. Sistem
Sistem Master Fire Alarm (MCFA) direncanakan akan menambah
fasilitas tindakan pengamanan dini terhadap bahaya kebakaran.

MCFA menggunakan sistem konventional akan membagi areal menjadi


beberapa zoning, dimana setiap zone dapat menampung berbagai jenis
detektor secara paralel sehingga areal pada satu lantai dapat dibagi
menjadi beberapa zone pendeteksian yang pengecekan zone dapat
dilakukan dari unit MCFA dan announciator (Duplikat MCFA).

Adapun sistem MCFA yang akan digunakan antara lain ;


1. Unit Master Control Fire Alarm sebagai beralatan utama.
2. Unit Annunciator Aktif sebagai duplikat MCFA.
3. Break Glass Switch sebagai tombol tekan secara manual.
4. Lampu tanda sebagai indikator zoning kejadian.
5. Alarm bell sebagai indikator audio kejadian.
6. Berbagai jenis Detector sebagai alat pendeteksi suhu dan asap.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

B. Material Dan Bahan


B.1. MCFA
Merupakan panel kontrol yang terdiri dari power module, control
module, alarm signal module, dan zone module dengan teknologi
microprocessors control automatic yang dilengkapi dengan antara
lain ;
 Main sounder berbunyi bila terjadi kebakaran.
 Pre signal dan zone sounder.
 General alarm.
 Power failure alarm.
 Disconection alarm.
 Alarm silencing or alarm disable
 Sistem test.
 Fire report.
 Circuit selection rotary switches berfungsi untuk memilih zone
yang akan dioperasikan.
 Battery check.
 Signal emergency telepon dan handset telephone.
 Tegangan kerja : 220 V-AC, 50 Hz/ 48 - 24 V-DC.
B.2. Annunciator Panel
 Module contruction
 Dilengkapi dengan indikator lampu dengan nama lokasi.
 Tombol reset dan tombol disconect zone.
 Alarm bell.
 Emergency telepon outlet.
B.3. Break Glass Switch
 Respousive and reliable
 Easy to operate
 Simple to reset.
 Modern, contoured design.
 Flush or surface mounting.
 Complete with emergency telephone outlet.
B.4. Alarm Bell
 Vibration type.
 Pemasangan outbow.
 Ukuran diameter 6”
 Modern, contoured design.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

 Minimum 90 dB pada jarak 1 meter.


B.5. Ionization Smoke Detector
 Standby voltage : 18 - 50 volt.
 Temperatur kerja : 0 - 38 C.
 Humidity : 20 - 95 %.
 Dual chamber.
 Two wire low current design.
 Adjustable sensilivity.
 Sensilivity test points.
 Flashing LED for visual supervision.
 Functional test switch.
 Optional auxiliary relay.
 Modern, contoured design.
 Coverage area : 60 - 100 m2
B.6. Photo electric Smoke Detector (Optional)
 Standby voltage : 18 - 50 volt.
 Temperatur kerja : 0 - 38 C.
 Humidity : 20 - 95 %.
 Sensilivity : 5 - 15 %/ m.
 Coverage area : 60 - 100 m2
 Sensilivity terhadap black smoke.
B.7. Rate Of Rise Heat Detector
 Standby voltage : 18 - 50 volt.
 Temperatur kerja : - 10 - 50 C.
 Type operas : NC (normally-open).
 Coverage area : 60 - 90 m2
 Kenaikan temperatur yang dideteksi 20 C menit.
B.8. Fixed Temperatur Heat Detector
 Standby voltage : 18 - 50 volt.
 Temperatur kerja : 50 - 90 C.
 Type operasi : NC (normally-open).
 Coverage area : 60 - 70 m2
 Kenaikan temperatur yang dideteksi 20 C menit.
Produksi : Setara National, Nittan, Nohmi.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

B.9. Power Supply Unit


Peralatan utama MCFA harus di supply dari satu power supply unit
dengan input voltage 230 V AC, output voltage 24 - 48 V DC dan di
back up dengan battery charger (Nicad type) untuk maksimum 30 -
60 menit.
Produksi : Yang direkomendasi oleh produk peralatan utama MCFA.

B.10. Kabel Fire Alarm


Kabel fire alarm adalah jenis NYMHY 3 core 500 Volt untuk 1 phasa
yang telah memenuhi persyaratan SII 0209-78, VDE 0250, LMK,
PLN dan atau jenis Unshielded Twisted Pair (UTP CAT5 4 pairs)
yang telah memenuhi standard ISO 11801 yang dapat menerima
frekwensi hingga 200 MHz, temperatur kerja : - 20C s/d + 70C,
dan impedance : 100 Ohm.
Produksi : Setara BICC Brand-Rex, Avaya.
Pipa & flexibel pelindung kabel adalah jenis PVC High Impact yang
telah memenuhi standard LMK.
Produksi : Setara EGA, Waller, Marshall Tuplex.
B.11. Terminal Box
Terminal box tata suara adalah jenis Inbow water proof (PVC High
Impact) dengan pintu transparan memiliki IP 54 yang telah
memenuhi standard IEC, LMK.
Produksi : Setara Hager, Hansel.
B.12. Emergency Telephone Outlet
Emergency telepon outlet, jenis 4 kabel (2 pairs) sesuai standard
yang telah memenuhi standar IEC, LMK dan harus dilengkapi dbox
dari bahan metal antikarat atau mouled plastic.
Produksi : Setara BICC Brand-Rex, MK, Legrand.

5.3.6. Instalasi Tata Suara


A. Sistem
Sistem tata suara (sound system) dengan fungsi umum (pagging
address) terdiri dari public address dan back ground music serta car call
system.
Peralatan sistem tata suara berupa master didalam ruang kontrol,
dimana terletak Pre-Amplifier Mixer, Power Amplifier, Alarm (chime

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

module) atau Emergency Panel, Tape Dect, Tunner Radio, dan Program
selector serta volume Control.

Untuk menjamin bahwa program-program yang diperdengarkan


(diumumkan) sesuai dengan yang dikehendaki, maka diperlukan master
monitoring berupa Pagging Microphone yang terletak di ruang operator,
sedangkan dalam keadaan darurat (emergency) semua program dapat di
putuskan dan selanjutnya dapat disiarkan pengumuman atau signal dari
fire alarm melalui emergency microphone (Auxilary Monitoring) dengan
satu prioritas channel di ruang kantor pengelola. Untuk keperluan
pemanggilan kepada pengemudi mobil dapat disiarkan melalui Car Call
microphone yang terletak di areal teras depan atau pada ruang
reception.

Setiap interupsi didahului dengan suatu nada tertentu (Chime Signal)


yang dibangkitkan dengan chime generator yang terpasang pada monitor
dist (Sistem tata suara), selanjutnya program input sampai lound speaker
sesuai dengan zoningnya.

B. Bahan Dan Material


B.1. Pre-Amplifier Mixer
Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain ;
 Power : 1000 Watt.
 Sumber Tegangan : 220 V AC, 50 Hz, 24 V DC.
 Tanggapan Frekwensi : 30 - 18.000 Hz.
 Input : 3 Mic, Tape dack, Tunner radio, Aux.
Mic.
 Output : 50/ 70/ 100 V/ 8 Ohm.
 Noise Level : 80 dB, Mic. : 65 dB,
 Music : 70 dB dibawah rated power.
Produksi : Setara Phillips, TOA, EGi.

B.2. Power Amplifier


Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain ;
 Power : 60 dan 120 Watt.
 Sumber Tegangan : 220 V AC, 50 Hz, 24 V DC.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

 Tanggapan Frekwensi : 30 - 20.000 Hz.


 Input : 1,23 V/ 15 Kohm bal/sys.
 Output : 70, 100 V/ 4, 8, 16 Ohm.
 Noise Level :  90 dB.
Produksi : Setara Phillips, TOA, EGi.

B.3. Alarm/ Chime Module (Emergency Panel)


Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain ;
 Output Chime : 1 Volt.
 Output Alarm : 1 Volt.
 Sumber Tegangan : 24 V DC.
 Chime : 4 macam dapat diprogram.
 Alarm : Jenis dapat diprogram, sesuai standar
DIN 33404.
Priority control, remote control.
Produksi : Setara Phillips, TOA, EGi.

B.4. Pagging Microphone (Operator Mic.)


Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain ;
 Output : bal/ sym + 6 dB.
 Power : 24 V DC.
 Type : Unidirectional electret microphone
dengan 5 tombol, Led untuk 5 zone, all call, dan tombol alarm.
Produksi : Setara Phillips, TOA, EGi.

B.5. Emergency Microphone (Car Call Mic.)


Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain ;
 Output : bal/ sym + 6 dB.
 Power : 24 V DC.
 Type : Electret condenser, unidirectional dengan
1 tombol bicara.
Produksi : Setara Phillips, TOA, EGi.

B.6. Program Selector Dan Volume Control


Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain ;
 Type : Double, program selector, volume control

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

dengan kemampuan priority overide


relay.
 Mounting : Flush type.
 Power : 24 V DC.
Produksi : Setara Phillips, TOA, EGi.

B.7. Ceiling Speaker


Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain ;
 Output : 3 W.
 SPL (1m) : 92 dB/ 1 W.
 Max. SPL : 99,5 dB NL.
 Tanggapan Frekwensi : 60 - 16.000 Hz.
 Impendansi : 8 Ohm.
 Radiation Angle : 180 deg.
 Mounting : Spring mounting.
Bahan harus tahan terhadap kelembaban udara sekitarnya dan harus
disertai kurva frekwensi.
Produksi : Setara Phillips, TOA, EGi.

B.8. Wall Speaker


Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain ;
 Output : 6 W.
 SPL (1m) : 100 dB/ 1 W.
 Max. SPL : 110 dB NL.
 Tanggapan Frekwensi : 100 - 20.000 Hz.
 Impendansi : 8 Ohm.
 Radiation Angle : 270 deg.
 Mounting : Aluminium bracket.
 Material : Aluminium, Corrosion resistant.
 Protection : IP 65 (Outdoor Version).
Bahan harus tahan terhadap kelembaban udara sekitarnya dan harus
disertai kurva frekwensi.
Produksi : Setara Phillips, TOA, EGi.

B.9. Power Supply Unit

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

Peralatan utama tata suara harus di supply dari satu power supply unit
dengan input voltage 230 V AC, output voltage 12 - 24 V DC dan di
back up dengan battery charger (Nicad type) untuk maksimum 30 - 60
menit.
Produksi : Yang direkomendasi oleh produk peralatan utama tata
suara.

B.10. Pengkabelan Tata Suara


Kabel tata suara adalah jenis NYMHY 3 core 500 Volt untuk 1 phasa
yang telah memenuhi persyaratan SII 0209-78, VDE 0250, LMK, PLN
dan atau jenis Unshielded Twisted Pair (UTP CAT5 4 pairs) yang telah
memenuhi standard ISO 11801 yang dapat menerima frekwensi
hingga 200 MHz, temperatur kerja : - 20C s/d + 70C, dan impedance
: 100 Ohm.
Produksi : Setara BICC Brand-Rex, Avaya.
Pipa & flexibel pelindung kabel adalah jenis PVC High Impact yang
telah memenuhi standard LMK.
Produksi : Setara EGA, Waller, Marshall Tuplex.

B.11. Terminal Box


Terminal box tata suara adalah jenis Inbow water proof (PVC High
Impact) dengan pintu transparan memiliki IP 54 yang telah memenuhi
standard IEC, LMK.
Produksi : Setara Hager, Hansel.

5.3.7. Instalasi Security System Dan CCTV


A. Sistem
Security system dan closed circuit television (CCTV) dipergunakan untuk
membantu pengawasan dengan cara mengamati kegiatan operasi
bangunan siang hari maupun malam hari melalui signal-singnal dari
magnetic door contact, sound detector, hold up switch, kamera kemudian
akan mengaktifkan bell atau strobe light.

Dimana peralatan security system memberikan input signal kepada


peralatan CCTV untuk memonitor dan merkam kejadian-kejadian secara
otomatis.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

B. Material Dan Bahan


B.1. Panel Kontrol Security System
Unit peralatan utama ini merupakan konventional sistem harus
memiliki data antara lain ;
- Kapasitas Zone : Sesuai gambar perencanaan.
- Teknologi : Microprocessor controlled.
- Operation Modes : Home mode.
- Arm/ disarm codes : Three-4 digit codes including master
code,
User codeand duress code. All codes
can be changed by easy programming.
- Siren driver output : 12V DC, 1A (Remarks : Auxiliary output +
siren driver output = 1,5 A).
- Timing relay output : NO, NC 3 A, 30 V DC.
- Latch relay output : NO, NC 3 A, 30 V DC.
- Alarm Transistor output : Sink 100 mA.
- Individual Zone output : NO relay, 500 mA, 100 VDC.
- Transformer : 220/ 18 V AC, 40 VA rating.
- Operating temperature : - 20 s/d 50 C.
Produksi : Setara C&K System.

B.2. Hold Up Switch


Peralatan ini adalah jenis tombol tekan yang dioperasikan dengan
tangan dan dilengkapi dengan kunci reset dipasang pada tempat
tertentu, sesuai dengan standar yang berlaku.
Pengoperasian peralatan ini pada waktu siang dan malam hari (24
Jam).
Produksi : Setara C&K System.

B.3. Door Contact


Peralatan ini adalah jenis tombol tekan yang dioperasikan dengan
daun pintu maupun daun jendela dapat dipasang secara paralel dan
dilengkapi dengan kunci reset, tahan terdapat tekanan mekanik dan
temperatur luar sesuai dengan standar yang berlaku.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

Pengoperasian peralatan ini pada waktu malam hari hingga pagi


hari.
Produksi : Setara C&K System.

B.4. Sound Detector


Alat ini mendeteksi suara bila terjadi usaha pembobolan, seperti
mesin boor intan, palu tangan, burning bor attack dan lain-lain,
dilengkapi dengan pengatur kepekaan serta lampu indikator, dan
terpasang pada plafon pada ruangan tertentu harus sesuai dengan
standar yang berlaku.
Produksi : Setara C&K System.

B.5. Switcher CCTV


Unit peralatan utama ini harus memiliki data antara lain ;
- Input number : Minimal 4 Kamera dan maksimal 8
kamera.
- Sequential Interval : 2 - 45 detik, automatic switching.
- Impendance : 75 Ohm.
- Tegangan kerja : 220 V AC, 50 Hz.
- Power : 15 Watt.
- Control Select : Camera 1/2/3/4 or 1/2/3/4/5/6/7/8.
- Teknologi : Automatic sequential switching (ASS).
Produksi : Setara C&K System, Sanyo, Sony.

B.6. Time Lapse Video (TLV)


TLV merupakan peralatan perekam hasil gambar dari kamera
secara otomatis dapat merkam lokasi yang terjadi gangguan alarm,
harus disesuaikan dengan item e diatas dan sesuai standar yang
berlaku.
Produksi : Setara C&K System, Sanyo, Sony.

B.7. Colour Camera


Unit peralatan utama ini harus memiliki data antara lain ;
- Type : Built in Digital Signal Processing circiut.
- Scanning system : PAL standard.
- Image size : 1/3 “ (4,8 mm x 3,6 mm).
- Image sensor : Interline transfer method CCD.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

- Synchronizing System : Automatic Switching.


- Video output level : 1.0 V(p-p) (75 Ohm, compositel).
- Video S/N ratio : 50 dB.
- Minimum Illumination :2 Lux (Normal), 0,9 Lux (Gain high),
Imager : 0,3 Lux.
- Tegangan kerja : 12 V DC.
Harus dilengkapi dengan lensa zoom.
Produksi : Setara C&K System, Sanyo, Sony.

B.8. Pan Tilt


Unit peralatan ini berfungsi untuk menggerakkan kamera secara
horizontal dan vertikal yang harus memiliki data antara lain ;
- Angular Travel : Pan = 350 derajat max. dan tilt = 90
derajat max.
- Speed : 6 - 7 derajat/ detik.
- Tegangan Kerja : 220 V AC, 50 Hz / 12 V DC.
- Power : Max. 75 VA.
Produksi : Setara C&K System, Sanyo, Sony.

B.9. Power Supply Unit


Peralatan utama security system dan CCTV harus di supply dari
satu power supply unit dengan input voltage 230 V AC, output
voltage 12 V DC dan di back up dengan battery charger (Nicad type)
untuk maksimum 30 - 60 menit.
Produksi : Yang direkomendasi oleh produk peralatan utama.

B.10. Kabel Security System Dan CCTV


Kabel tata suara adalah jenis NYMHY 3 core 500 Volt untuk 1
phasa yang telah memenuhi persyaratan SII 0209-78, VDE
0250, LMK, PLN untuk keperluan power dan jenis Unshielded
Twisted Pair (UTP CAT5 4 pairs) yang telah memenuhi standard
ISO 11801 yang dapat menerima frekwensi hingga 200 MHz,
temperatur kerja : - 20C s/d + 70C, dan impedance : 100 Ohm
untuk keperluan kontrol sedangkan untuk signal video dari jenis
Coaxial Cable yang telah memenuhi standard SII, IEC, LMK.
Produksi : Setara Jembo Cabel, BICC Brand-Rex, dan Avaya.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

Pipa & flexibel pelindung kabel adalah jenis PVC High Impact
yang telah memenuhi standard LMK.
Produksi : Setara EGA, Waller, Marshall Tuplex.

B.11. Terminal Box


Terminal box tata suara adalah jenis Inbow water proof (PVC
High Impact) dengan pintu transparan memiliki IP 54 yang telah
memenuhi standard IEC, LMK.
Produksi : setara Hager, Hansel.

5.3.8. Instalasi Master Antenna Television (MATV)


A. Sistem
Sistem Master Antenna TV yang direncanakan adalah sistem master
antenna audio video, yaitu pendistribusian channel UHF dan VHF yang
diterima antenna TV (Optional) atau Indovision (TV Cable) - Owner
Supply, diteruskan melalui active combineer menuju port tap off 2 way,
dan 4 way sesuai gambar perencanaan sampai ke outlet TV.
Adapun siaran audio dan video yang dapat diterima antara lain :
A.1. Antenna Parabola 25 feet (Asiasat Dish) – Optional :
- Channel Prime-Sport.
- Channel Star Plus.
- Channel ZEE-TV.
- Channel V-channel.
- Channel PTV.
- Channel dapat diusulkan lain oleh Pemberi Tugas.
A.2. Antenna VHF :
- Channel TVRI Pusat.
- Channel TVRI Daerah.
A.3. Antenna UHF :
- Channel RCTI.
- Channel SCTV.
- Channel TPI.
- Channel Indosiar.
- Channel TV7.
- Channel ANTV.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

- Channel Metro-TV.
- Channel Global TV.

B. Material Dan Bahan


B.1. Antena Yagi (UHF & VHF)
Menerima siaran lokal televisi pada band dan channnel yang telah
ditentukan dan harus memenuhi data, antara lain ;
- Frequency : 180 - 240 MHz.
- Return losses :  9 dB.
- Element : VHF = 14 elemen, UHF = 54 elemen.
- Gain : VHF = 9 dB, UHF = 16,5 dB, FM = 6 dB.
- Impendace : 75 Ohm ().
Produksi : Setara Fagor, Ikusi.

B.2. Program System Between (Channel-Amplifier)


Peralatan channel-amplifier merupakan penerima signal dari antena
yagi (UHF & VHF), harus memiliki data, antara lain ;
1. Head End Amplifier & Combineer (Built-In) :
- Number Of Input : 1 or 4 Input.
- Frequency range : 47 - 862 MHz (Programable).
- Gain : 33 -34 dB.
- Gain Adjustment : 20 dB.
- Output Level : 120 dB V.
2. Selective Programable Amplifier :
- Band Coverage : B I - B II/ FM/ B IV - B V (Programable).
- Inputs : 1 input B I - B III (VHF), 1 input FM, 2 input UHF (B IV -
B V).
- Output : 1 output.
- Input/Output Impendance : 75 Ohm.
- Min. Input Level : 40 dB V.
- Max. Outpu Level 8 CH. : 100 dB V.
- Isolation Between Input UHF/VHF/Low VHF :  30 – 60 dB.
- Supply Voltage : 220 V AC (Built In).
- Operating Temperatur : 0 - 50 C.
3. Directional Coupler :
- Though Loss : 0,5 - 8 dB.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

- Side Loss : 4 - 15 dB.


- Isolation : 24 - 35 dB.
Produksi : Setara Fagor, Ikusi.

B.3. Caracter Generator


Berupa personal komputer yang dilengkapi dengan video output
card dan software.
Produksi : Setara Fagor, Ikusi.

B.4. Black Burst Generator (Optional)


Pembuat sinyal padam pada layar TV pada program musik sehingga
layar TV gelap dan hanya tersaji sinyal audio saja.
Produksi : Setara Fagor, Ikusi.

B.5. Distribution Amplifier (Booster Audio & Video)


Peralatan ini merupakan penguat sinyal audio dan video yang akan
disalurkan ke outlet TV yang jaraknya lebih dari 70 meter, harus
memiliki data antara lain ;
- Frequency : 47 - 860 MHz (Band I, FM, B III, B IV, B
V).
- Nominal Gain : 40 dB.
- RF Output Level : 117 dB V.
- Power Consumtion : 8 Watt.
- Operating Voltage : 220 V AC, 50 Hz.
- Noise Figure : 6 dB.
Produksi : Setara Fagor, Ikusi.

B.6. Power Supply Unit


Peralatan utama MATV harus di supply dari satu power supply unit
dengan input voltage 230 V AC, output voltage 12 - 24 V DC dan di
back up dengan battery charger (Nicad type) untuk maksimum 30 -
60 menit.
Produksi : Yang direkomendasi oleh produk peralatan utama MATV.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

B.7. Kabel Televisi


Kabel televisi adalah jenis coaxial cable yang telah memenuhi
standard SII, IEC, LMK.
Produksi : Setara BICC Brand-Rex, Avaya, Yuri.
Pipa & flexibel pelindung kabel adalah jenis PVC High Impact
yang telah memenuhi standard LMK.
Produksi : EGA, Waller, Marshall Tuplex.

B.8. Terminal Box Dan Connector


1. Terminal box (TBTV)
Adalah jenis Inbow water proof (PVC High Impact) dengan
pintu transparan memiliki IP 54 yang telah memenuhi
standard IEC, LMK.
Produksi : Setara Hager, Hansel.
2. Connector
Yang digunakan memiliki data antara lain ;
- Splitter :
Rating frequency : 10 - 1450 MHz.
No. Of Distribution : 2, 3, 4, 6, 8 way.
Distribution Loss : 3,2 - 4,5 dB.
Isolation : 20 - 38 dB
- Tap Off :
Rating frequency : 10 - 1450 MHz.
No. Of Distribution : 2, 3, 4 way.
Distribution Loss : 1,2 - 4,5 dB.
Isolation : 20 - 25 dB.
Produksi : Yang direkomendasi oleh produk peralatan utama MATV.

B.9. Outlet Televisi


Outlet televis harus memiliki through losses  5 dB, frekwensi
47 - 862 MHz, return losses  9,5 dB, dan impendance 75 Ohm
sesuai standard yang telah memenuhi standard IEC, LMK dan
harus dilengkapi box dari bahan metal antikarat. Produksi :
Setara MK, Legrand.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

BAB VI
SYARAT PEMASANGAN DAN PENGETESAN

6.1. Umum
1.1. Sebelum memulai pemasangan pekerjaan mekanikal dan elektrikal,
pemborong harus membuat rencana kerja dengan jadwal yang disesuaikan
dengan rencana kerja pemborong pekerjaan lain (sipil dan arsitektur) dan
apabila terjadi suatu perubahan, pemborong wajib memberitahukan secara
tertulis kepada pengawas dan mengajukan saran-saran perubahan jadwal
pelaksanaan.
1.2. Pemasangan harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat, maka
pemborong harus membuat dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan
pekerjaan mekanikal dan elektrikal kepada pengawas sebelum
melaksanakan pekerjaan.
1.3. Pemborong harus memahami pekerjaan yang telah dilakukan oleh
pemborong lain, sehingga didalam pelaksanaan yang terkait dengan
pekerjaan mekanikal dan elektrikal dapat terkodinir dengan baik dan tepat
serta tidak menghambat pekerjaan keseluruhannya.
Apabila terjadi kerusakan dari hasil pekerjaan pemborong lain, maka
pemborong wajib bertanggung jawab untuk memperbaikinya.
1.1. Pemborong harus meyerahkan contoh-contoh material dan brosur-brosur
pekerjaan mekanikal dan elektrikal sesuai spesifikasi teknis untuk disetujui
oleh pengawas, pemberi tugas dan perencana.

6.2. Pemasangan Pekerjaan Mekanikal

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

2.1. Instalasi Plumbing


2.1.1. Mengurus perizinan pemakaian Deep Well (Sumur Dalam) ke
Direktorat Geoligi dan instansi pemerintah yang berwenang
memberikan izin pemakaian air sumur dalam di Daerah Banjarmasin
menjadi tanggung jawab pemborong.
2.1.2. Pengeboran sumur dalam dilakukan dengan cara pengeboran casing
untuk lubang jambangan (Bore Hole) berdiameter 8 inch sedalam
200 meter yang dipasang pipa Gip. diamter 6 inch dan selanjutnya
disambung dengan reduser 6 inch x 4 inch lalu di grouting dan
disambung dengan pipa berdiameter 4 inch sedalam 5 meter, yang
mana pada pipa 4 inch diberi saringan dengan kerikil jagung dan
ujung pipa harus di dop pada kedalaman 200 meter.
Pemasangan submersible deep well pump didalam pipa Gip. 6 inch
yang telah disambung dengan pipa riser pada posisi 1 s/d 1,5 dari
reduser.
Pemasangan pasir pasang diluar dari pipa Gip. 6 inch sampai posisi
reduser dan diatas permukaan lubang dibuat pondasi sebesar
500x500x200 dengan sparing pipa riser diameter 2 inch menuju
tangki air bersih.
2.1.3. Pipa air bersih dari sumur dalam menuju tangki air bersih
menggunakan jenis Gip. Medium putih diameter 2 inch.
2.1.4. Semua pipa menggunakan jenis GIP Medium Putih harus diberi
pelindung cat menie dan khusus untuk pemasangan di dalam tanah
sedalam 60 Cm harus dilapisi aspal + goni + aspal dan pada
sambungan pipa diberi dudukan dari beton untuk menghindari
lendutan bila terkena beban mekanik serta harus tahan terhadap
karat dan selanjutnya disekeliling pipa diberi pasir setebal 15 Cm
kemudian diurug dengan tanah dan dipadatkan.
2.1.5. Pipa air bersih yang keluar dari pompa distribusi menuju ke masing-
masing bangunan menggunakan jenis Gip. Medium putih, sedangkan
pada masing-masing bangunan instlasi menuju unit fixture atau kran
air menggunakan jenis PVC AW terpasang diatas plafon dan di klem
dengan kuat dan baik, sedangkan yang menuju tangki atas,
bangunan lainnya terpasang dibawah tanah dan diberi pelindung
terhadap tekanan mekanik dari permukaan tanah dan pipa-pipa yang
terpasang harus tahan terhadap dorongan atau tekanan air bersih
dari pompa. Khusus pipa menuju unit fuxture terpasang didalam

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

dinding dan tidak mengganggu pekerjaan dinding dan keramik


dinding.
2.1.6. Seluruh pipa air kotor menggunakan pipa PVC AW diameter 4 inch
yang terpasang dibawah lantai kamar mandi dan tidak mengganggu
pondasi bangunan serta mempunyai kemiringan 2 % untuk menuju
septictank.
2.1.7. Seluruh pipa air bekas menggunakan pipa PVC AW diameter 4 inch
yang terpasang dibawah lantai kamar mandi dan tidak mengganggu
pondasi bangunan serta mempunyai kemiringan 1 % untuk menuju
saluran drainase terdekat.
2.1.8. Saluran pipa horizontal air hujan harus di klem pada penggantung
yang dapat diatur (adjustable) dengan jarak antar penggantung tidak
lebih dari 2 meter dan memiliki kemiringan 2 % untuk menuju pipa
vertikal (tegak) air hujan.
2.1.9. Saluran pipa tegak air hujan harus ditumpu dengan klem ke dinding
dengan jarak antar klem tidak lebih dari 3 meter dan selanjutnya pipa
dipasang dibawah teras sedalam 30 Cm atau bak kontrol dari beton
untuk menuju saluran drainase terdekat.
2.1.10. Peralatan plambing seperti kran dinding dan kran air leher angsa
harus dipasang dengan baik dan diberi isolasi anti bocor pada ulir
kran tersebut.
2.1.11. Seluruh WC dan Wastafel harus terpasang pipa tegak didalam
dinding (pipa Vent) menggunakan PVC AW diameter 1 dan 2 inch.
2.1.12. Penyambungan pipa PVC AW diameter 4 inch menggunakan
cincin karet yang diberi perekat atau pelumas dan solvent cement
joint dan sebelum dilakukan penyambungan, bagian luar dan dalam
dan dibersikan dari kotoran.
2.1.13. Galian untuk pipa yang terpasang didalam tanah harus dibuat
dengan kedalaman 80 Cm dengan kemiringan yang sesuai air
buangan atau air kotor, dimana sekeliling pipa harus diberi pasir
dengan ketebalan 15 Cm.
2.1.14. Semua sambungan yang menghubungkan pipa dengan diameter
yang berbeda harus menggunakan redusing fttting, untuk belokan
dari jenis elbow long radius dan seluruh sambungan harus tahan
terhadap 1,5 kali tekanan kerja pipa yang digunakan.
2.1.15. Pelaksanaan pekerjaan pemipaan harus berdasarkan dan
memenuhi PPI tahun 1979.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

2.2. Instalasi Pemadam Kebakaran


2.2.1. Mengurus perizinan pemakaian air bersih PDAM ke Dinas Pemadam
Kebakaran dan instansi pemerintah yang berwenang memberikan
izin pemakaian sistem hydrant di Daerah setempat menjadi tanggung
jawab pemborong.
2.2.2. Semua pipa menggunakan jenis GIP Schedule 40 harus diberi
pelindung cat menie dan khusus untuk pemasangan di dalam tanah
sedalam 60 Cm harus dilapisi aspal + goni + aspal dan pada
sambungan pipa diberi dudukan dari beton untuk menghindari
lendutan bila terkena beban mekanik serta harus tahan terhadap
karat dan selanjutnya disekeliling pipa diberi pasir setebal 15 Cm
kemudian diurug dengan tanah dan dipadatkan.
Pada penyambungan pipa dengan menggunakan flens perlu
dilengkapi dengan ring type gasket untuk menjamin kekuatan
sambungan dan terhadap kebocoran. Semua pipa baik yang tampak
atau yang ditanam diharuskan diberi lapisan pelindung cat menie.
Pipa yang ditanam ditanah diharuskan dilapisi lagi dengan
Bituminuos sheet 2 mm.
Untuk pipa yang tidak berada dalam tanah baik yang terikat maupun
tidak, harus diberi lapisan cat finish dengan warna merah.
2.2.3. Sambungan pipa diameter 2 inch ke bawah harus menggunakan ulir
dan sambungan pipa diameter 2,5 inch ke atas harus di las.
2.2.4. Semua sambungan yang menghubungkan pipa dengan diameter
yang berbeda harus menggunakan redusing fttting, untuk belokan
dari jenis elbow long radius dan seluruh sambungan harus tahan
terhadap 1,5 kali tekanan kerja pipa yang digunakan.
2.2.5. Instalasi pipa harus dilengkapi dengan penggantung pipa, support
dengan jarak tertentu dan memenuhi syarat, sebagaimana yang
ditunjukkan dalam gambar.
2.2.6. Kedalaman pipa yang ditanam didalam tanah harus diperhitungkan
terhadap jalur yang memotong jalan. Pipa yang memotong jalan
harus ditanam sampai suatu kedalaman minimal 1.20 m dari
permukaan jalan.
2.2.7. Sebelum pekerjaan dimulai Pemborong wajib menyerahkan daftar
dan brosur material/equipment yang akan dipasang.
2.2.8. Pemasangan untuk seluruh peralatan instalasi pemadam mengikuti

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

rekomendasi dari pabrik pembuatnya.


2.2.9. Untuk pemasangan pemadam api ringan harus didalam box panel
yang terbuat dari metal yang difinis anti karat dan pada sisi pintu
harus ada kaca yang mudah dipecahkan menjadi butiran-butiran
kaca, dimana diletakkan pada lokasi yang mudah terlihat dengan
ketinggian pemasangan 150 Cm dari lantai.
2.2.10. Pekerjaan listrik untuk instalasi hydrant antara lain :
a. Instalasi dari pompa dan kelengkapannya sampai panel pompa.
b. Instalasi dapat dibuat interconnect dengan system fire alarm.
Daya listrik yang disediakan harus menjamin tenaga listrik yang
dibutuhkan untuk menjalankan pompa setiap saat. Charger battery
harus selalu dalam keadaan stand-by agar pompa diesel setiap saat
dapat dijalankan.
2.2.11. Pompa dapat bekerja secara otomatis maupun manual dan dapat
dimatikan secara manual. Setiap minggu dilakukan pengujian
perlengkapan start otomatis pompa-pompa dijalanan selama minimal
15 menit.
2.2.12. Pada panel-panel pompa kebakaran harus diberi tanda dengan jelas
yang bertuliskan "POMPA KEBAKARAN JANGAN DIMATIKAN
WAKTU KEBAKARAN".
2.2.13. Lampu peringatan bahwa ada aliran listrik dipasang dengan pompa
agar operator dapat dengan mudah melihat.
2.2.14. Pompa diesel harus dapat mencapai kapasitas penuh dalam waktu
15 detik sejak start. Dapat bekerja terus-menerus pada beban penuh
untuk waktu 6 jam. Tangki bahan bakar motor diesel harus dibuat
dari baja yang dilas, letak dipasang lebih tinggi dari pompa bahan
bakar. Volume bahan bakar didalam tanki harus cukup tersedia untuk
waktu bekerja selama 6 jam. Harus disediakan suku cadang antara
lain :
 2 (dua) set saringan bahan bakar.
 1 (satu) set saringan minyak pelumas lengkap dengan seal.
 2 (dua) set tali kipas (bila digunakan tali kipas).
 1 (satu) set kopling lengkap, gasket-gasket dan slang-slang.
 2 (dua) set pengabut bahan bakar.
2.2.15. Commisioning dan testing dari peralatan yang terpasang wajib
dilaksanakan untuk mengetahui bahwa pekerjaan pemasangan

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

peralatan / equipment adalah baik dan benar.

2.3. Instalasi Tata Udara


2.3.1. Pemasangan unit Outdoor AC harus sedemikian rupa tidak
mengganggu estetika tampak bangunan dan harus tidak boleh
melebih 20 meter dari unit indoornya serta harus aman dari tindakan
pencurian.
2.3.2. Pemasangan unit Indoor AC harus setinggi 2,4 meter dari lantai
ruangan dan peletakannya sebaiknya mengikuti perencanaan dari
tata ruangan (Interior).
2.3.3. Pipa refrigerant harus diberi lapisan isolasi dari polythylene foam dan
selanjutnya diisolasi dengan aluminium foil dan dikokohkan dengan
lapisan chilglass membrane yang telah diberi isolasi aluminium foil,
sehingga benar-benar kedap air. Instalasi listrik dari indoor ke unit
outdoor harus menggunakan jenis kabel NYM/NYY yang diberi
pelindung flexible counduite dan diisolasi menjadi satu dengan
instalasi pipa refrigerant.
Saluran horizontal instalasi tersebut harus diklem pada penggantung
dengan jarak antar penggantung tidak lebih dari 1,5 meter,
sedangkan saluran vertikal instalasi tersebut harus ditumpu dengan
klem ke dinding dengan jarak tidak lebih dari 1,5 meter.
2.3.4. Instalasi yang berada atau dipasang ditempat terbuka dan ditempat
yang terkena sinar matahari harus diberi lapisan luar atau jacket dari
stainless steel setebal 0,3 mm. Seluruh instalasi AC yang sudah
terpasang harus sudah diberi lapisan isolasi getaran.
2.3.5. Pipa pembuangan air atau air kondensasi harus dipasang dari
mesin-mesin AC sampai ke pembuangan terdekat dengan
menggunakan pipa PVC AW dengan kemiringan 0,5 % sampai
dengan 1 %.
2.3.6. Exhaust fan yang terpasang didinding harus diberi Wooden rame
sehingga kokoh terpasang, sedangkan exhaust fan type ceiling
mounted harus diberi grill yang terpasang di ceiling dengan terlebih
dahulu digantung pada rangka plafon yang dapat diatur (adjustable).
Exhaust fan yang sudah terpasang harus sudah diberi lapisan isolasi
getaran.

6.3. Pemasangan Pekerjaan Elektrikal

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

3.1. Instalasi Listrik


3.1.1. Kabel distribusi dari kWH-Meter PLN menuju panel utama harus
diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan didinding
maupun diatas plafon atau ceiling. Kabel distribusi dari panel utama
menuju sub panel harus diletakkan pada rak kabel (besi siku) yang
telah terpasang diatas plafon.
Kabel distribusi yang tertanam didalam tanah sedalam 80 Cm harus
dilindungi pasir setebal 10 Cm dan diberi tanda peringatan, untuk
yang lewat dibawah jalan raya harus diberi pipa pelindung dari
Galvanized dan kabel yang tertanam harus berjarak tidak kurang dari
30 Cm dari pipa air, pipa gas dan lain-lain.
3.1.2. Panel utama, panel kapasitor dan sub distribusi panel listrik harus
terpasang berdiri diatas lantai yang telah diberi lubang (pit) sebagai
jalur penyambungan kabel, sedangkan sub-sub panel listrik dipasang
inbow pada dinding dengan ketinggian 180 cm dari lantai.
3.1.3. Seluruh instalasi penerangan dan stop kontak yang menggunakan
jenis kabel NYM/ NYA harus diberi pelindung pipa PVC high impact
untuk pemasangan diatas plafon diberi klem dengan jarak tidak lebih
dari 2 meter serta diberi tanda peruntukannya.
3.1.4. Seluruh instalasi outlet untuk stop kontak, saklar, kabel-kabelnya
harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan di
dalam dinding bata maupun di dalam dinding partisi. Ketinggian
pemasangan stop kontak dan saklar tersebut harus setinggi 30 cm
dan 150 cm dari lantai dan sebelumnya harus dipasang box dari
metal.
3.1.5. Penyambungan kabel harus berada didalam junction box dari bahan
PVC high impact yang menggunakan isolasi yang baik atau spring
connector atau terminal blok.
3.1.6. Pemasangan armatur lampu harus sudah lengkap didalamnya
komponen-komponen lampu seperti tube, ballast, kapasitor, stater
dan fitting serta pengkabelannya hak paten dari produksi jenis lampu
yang akan digunakan begitu pula dengan pemasangan outlet telepon
dan outlet televisi.
3.1.7. Distribusi kabel pembumian untuk kelistrikan harus diberi pelindung
pipa PVC high impact sampai ke bak kontrol pembumian.
3.1.8. Elektroda pembumian yang terbuat dari tembaga berdiameter 25 mm
harus telah disiapkan klem dan terminal penyambungan kabel

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

pembumian yang kokoh, dimana elektroda pembumian untuk


kelistrikan ditanam sedalam 24 m sama halnya untuk pembumian
instalasi penangkal petir dan untuk elektronik ditanam sedalam 6 m
yang posisi titik penancapan ditengah-tengah bak kontrol.
3.1.9. Pelaksanan pekerjaan instalasi elektrikal harus berdasarkan dan
memenuhi PUIL 2000.
3.2. Instalasi Telepon
3.2.1. Kabel distribusi dari Terminal box PT.Telkom menuju terminal box
utama telepon harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk
pemasangan didinding maupun diatas plafon atau ceiling. Kabel
distribusi dari terminal box utama telepon menuju sub terminal box
telepon harus diletakkan pada rak kabel (besi siku) yang telah
terpasang diatas plafon.
Kabel distribusi yang tertanam didalam tanah sedalam 60 Cm harus
dilindungi pasir setebal 10 Cm dan diberi tanda peringatan, untuk
yang lewat dibawah jalan raya harus diberi pipa pelindung dari
Galvanized dan kabel yang tertanam harus berjarak tidak kurang dari
30 Cm dari pipa air, pipa gas dan lain-lain.
3.2.2. Terminal box telepon harus dipasang inbow pada dinding dengan
ketinggian 150 cm dari lantai.
3.2.3. Seluruh instalasi telepon yang menggunakan jenis kabel UTP CAT5
harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan
diatas plafon diberi klem dengan jarak tidak lebih dari 2 meter serta
diberi tanda peruntukannya.
3.2.4. Seluruh instalasi outlet telepon, kabel-kabelnya harus diberi
pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan di dalam dinding
bata maupun di dalam dinding partisi. Ketinggian pemasangan outlet
telepon harus setinggi 120 cm dari lantai dan sebelumnya harus
dipasang box dari metal untuk tempat outlet telepon.
3.2.5. Penyambungan kabel harus berada didalam junction box dari bahan
PVC high impact yang menggunakan isolasi yang baik atau spring
connector atau terminal blok.
3.2.6. Distribusi kabel pembumian dari unit PABX harus diberi pelindung
pipa PVC high impact sampai ke bak kontrol pembumian.
3.2.7. Elektroda pembumian yang terbuat dari tembaga berdiameter 20 mm
harus telah disiapkan klem dan terminal penyambungan kabel
pembumian yang kokoh, dimana elektroda pembumian untuk unit

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

utama telepon ditanam sedalam 6 m yang posisi titik penancapan


ditengah-tengah bak kontrol.
3.2.8. Pelaksanaan pekerjaan instalasi telepon harus berdasarkan dan
memenuhi standar yang berlaku.

3.3. Instalasi Fire Alarm


3.3.1. Kabel distribusi dari Terminal box utama fire alarm menuju terminal
box fire alarm harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk
pemasangan didinding maupun diatas plafon atau ceiling. Kabel
distribusi dari terminal box utama fire alarm menuju sub terminal box
harus diletakkan pada rak kabel (besi siku) yang telah terpasang
diatas plafon.
Kabel distribusi yang tertanam didalam tanah sedalam 60 Cm harus
dilindungi pasir setebal 10 Cm dan diberi tanda peringatan, untuk
yang lewat dibawah jalan raya harus diberi pipa pelindung dari
Galvanized dan kabel yang tertanam harus berjarak tidak kurang dari
30 Cm dari pipa air, pipa gas dan lain-lain.
3.3.2. Terminal box fire alarm harus dipasang inbow pada dinding dengan
ketinggian 150 cm dari lantai.
3.3.3. Seluruh instalasi fire alarm yang menggunakan jenis MYMHY dan
atau Unshielded Twisted Pair (UTP CAT5 4 pairs) harus diberi
pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan diatas plafon
diberi klem dengan jarak tidak lebih dari 2 meter serta diberi tanda
peruntukannya.
3.3.4. Seluruh instalasi fire alarm, kabel-kabelnya harus diberi pelindung
pipa PVC high impact untuk pemasangan di dalam dinding bata
maupun di dalam dinding partisi. Ketinggian pemasangan outlet
televisi harus setinggi 120 cm dari lantai dan sebelumnya harus
dipasang box dari metal untuk tempat outlet televisi.
3.3.5. Penyambungan kabel harus berada didalam junction box dari bahan
PVC high impact yang menggunakan terminal blok dan penutup
rangkaian harus diberi terminator.
3.3.6. Distribusi kabel pembumian dari unit MCFA harus diberi pelindung
pipa PVC high impact sampai ke bak kontrol pembumian.
3.3.7. Elektroda pembumian yang terbuat dari tembaga berdiameter 20 mm
harus telah disiapkan klem dan terminal penyambungan kabel
pembumian yang kokoh, dimana elektroda pembumian untuk unit

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

MCFA dan menara parabola sedalam 6 m yang posisi titik


penancapan ditengah-tengah bak kontrol secara terpisah.
3.3.8. Pelaksanan pekerjaan instalasi fire alarm harus berdasarkan dan
memenuhi standar yang berlaku.
3.4. Instalasi Tata Suara
3.4.1. Kabel distribusi dari Terminal box utama tata suara menuju terminal
box tata suara harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk
pemasangan didinding maupun diatas plafon atau ceiling. Kabel
distribusi dari terminal box utama telepon menuju sub terminal box
telepon harus diletakkan pada rak kabel (besi siku) yang telah
terpasang diatas plafon.
Kabel distribusi yang tertanam didalam tanah sedalam 60 Cm harus
dilindungi pasir setebal 10 Cm dan diberi tanda peringatan, untuk
yang lewat dibawah jalan raya harus diberi pipa pelindung dari
Galvanized dan kabel yang tertanam harus berjarak tidak kurang dari
30 Cm dari pipa air, pipa gas dan lain-lain.
3.4.2. Terminal box tata suara harus dipasang inbow pada dinding dengan
ketinggian 150 cm dari lantai.
3.4.3. Seluruh instalasi tata suara yang menggunakan jenis MYMHY dan
atau Unshielded Twisted Pair (UTP CAT5 4 pairs) harus diberi
pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan diatas plafon
diberi klem dengan jarak tidak lebih dari 2 meter serta diberi tanda
peruntukannya.
3.4.4. Seluruh instalasi speaker, kabel-kabelnya harus diberi pelindung pipa
PVC high impact untuk pemasangan di plafon dan di dinding bata.
Ketinggian pemasangan speaker type dinding harus setinggi 250 cm
dari lantai dan ketinggian untuk volume control atau attenuator harus
setinggi 150 cm.
3.4.5. Penyambungan kabel harus berada didalam junction box dari bahan
PVC high impact yang menggunakan isolasi yang baik atau spring
connector atau terminal blok.
3.4.6. Distribusi kabel pembumian dari unit tata suara harus diberi
pelindung pipa PVC high impact sampai ke bak kontrol pembumian
Elektronik.
3.4.7. Pelaksanaan pekerjaan instalasi telepon harus berdasarkan dan
memenuhi standar yang berlaku.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

3.5. Instalasi Security System Dan CCTV


3.5.1. Kabel instalasi dari peralatan utama security system dan CCTV
menuju peralatan sensor security dan kamera CCTV harus diberi
pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan didinding
maupun diatas plafon atau ceiling. Kabel instalasi tersebut harus
diletakkan pada rak kabel (besi siku) yang telah terpasang diatas
plafon.
3.5.2. Seluruh instalasi menggunakan jenis NYMHY untuk power dan
Unshielded Twisted Pair (UTP CAT5 4 pairs) untuk control serta
coaxial cable C7/2V (RG-11) untuk sinyal video harus diberi
pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan diatas plafon
diberi klem dengan jarak tidak lebih dari 1,5 meter serta diberi tanda
peruntukannya.
3.5.3. Seluruh instalasi sensor contact, indikator lampu, kamera kabel-
kabelnya harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk
pemasangan di plafon dan di dinding bata. Ketinggian pemasangan
kamera type ceiling harus bebas berputar dan peletakan sensor
contact harus tersembunyi (hanya diketahui oleh pemilik saja).
3.5.4. Penyambungan kabel harus berada didalam junction box dari bahan
PVC high impact yang menggunakan isolasi yang baik atau spring
connector atau terminal blok dan tap off untuk sinyal video.
3.5.5. Distribusi kabel pembumian dari unit utama ini harus diberi pelindung
pipa PVC high impact sampai ke bak kontrol pembumian.
3.5.6. Elektroda pembumian yang terbuat dari tembaga berdiameter 16 mm
harus telah disiapkan klem dan terminal penyambungan kabel
pembumian yang kokoh, dimana elektroda pembumian untuk unit
utama ini sedalam 3 m yang posisi titik penancapan ditengah-tengah
bak kontrol secara terpisah.
3.5.7. Pelaksanan pekerjaan instalasi harus berdasarkan dan memenuhi
standar yang berlaku.

3.6. Instalasi Master Antenna Television (MATV)


3.6.1. Kabel instalasi dari peralatan utama MATV menuju unit connector
dan outlet television harus diberi pelindung pipa PVC high impact
untuk pemasangan didinding maupun diatas plafon atau ceiling.
Kabel instalasi tersebut harus diletakkan pada rak kabel (besi siku)
yang telah terpasang diatas plafon.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

3.6.2. Seluruh instalasi menggunakan jenis coaxial cable C7/2V (RG-11)


harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan
diatas plafon diberi klem dengan jarak tidak lebih dari 1,5 meter serta
diberi tanda peruntukannya.
3.6.3. Penyambungan kabel harus berada didalam junction box dari bahan
PVC high impact yang menggunakan isolasi yang baik atau
connector atau spliter dan tap off.
3.6.4. Distribusi kabel pembumian dari unit utama ini harus diberi pelindung
pipa PVC high impact sampai ke bak kontrol pembumian.
3.6.5. Elektroda pembumian yang terbuat dari tembaga berdiameter 16 mm
harus telah disiapkan klem dan terminal penyambungan kabel
pembumian yang kokoh, dimana elektroda pembumian untuk unit
utama ini sedalam 3 m yang posisi titik penancapan ditengah-tengah
bak kontrol secara terpisah.
3.6.6. Pelaksanan pekerjaan instalasi MATV harus berdasarkan dan
memenuhi standar yang berlaku.

6.4. Pengetesan Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal Dan Plumbing


4.1. Sebelum pengujian atau pengetesan, seluruh instalasi plambing supaya
dibilas terlebih dahulu dari semua endapan, kotoran atau sisa-sisa
pengerjaan pemipaan. Pembilasan dilakukan dengan menekan pipa-pipa
dengan air secukupnya dan dibuang, demikian diulangi sampai didapat hasil
buangan pembilasan bebas dari kotoran yang mungkin ada didalam pipa air
bersih tersebut.
4.2. Setelah pembilasan dilakukan pengujian atau pengetesan secara water
pressure, yaitu menekan seluruh instalasi pemipaan dengan air yang
mempunyai tekanan sebesar 1,5 s/d 2 kali tekanan kerja. Tekanan yang
terjadi dipertahankan selama 24 jam, apabila jarum manometer
menunjukkan angka yang konstan atau tetap berarti hasil pemasangan
instalasi pemipaan dinyatakan baik.
4.3. Pengujian atau pengetesan dilakukan 2 (dua) tahap, yaitu :
a) Sebelum penyambungan dengan sanitair (dengan tekanan testing)
b) Setelah penyambungan dengan sanitair (pengecekan fungsi)
4.4. Seluruh instalasi plambing harus dibuktikan bahwa water tesst, antara lain ;
a) Kran air : 3 mka (meter kolom air).
b) Shower : 7 mka (meter kolom air).
c) Urinal Flush valve : 4 mka.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

d) Water Closet Flush Balve : 10 mka.


4.5. Setelah selesai pemasangan instalasi pipa seluruh sistem distribusi air untuk
pemadam kebakaran harus diuji dengan tekanan air sebesar 1,5 s/d 2 (dua)
kali tekanan kerjanya (working pressure) dan dibiarkan dalam kondisi ini
selama paling kurang 12 (dua belas) jam tanpa mengalami kebocoran dalam
hal ini tekanan kerjanya adalah 25 kg/cm² dan apabila sesuatu bagian dari
instalasi akan tertutup oleh konstruksi bangunan lain (ceiling) maka bagian
dari instalasi tersebut harus diuji dengan cara yang sama seperti diatas
setelah ditutup dengan kontruksi bangunan tersebut (ceiling).
a) Hydrant Pump
Sistem kerja : automatic, manual., terdiri dari 3 buah pompa :
 Fungsi jockey pump.
Untuk menstabilkan tekanan air didalam instalasi pipa, akibat
perubahan suhu udara atau keadaan lain.
 Fungsi electric pump.
Pompa utama, untuk mengatasi kebakaran, sumber daya dari PLN.
 Pompa-pompa secara otomatis tidak bekerja apabila air didalam
reservoir dalam keadaan minimal (kosong).
a) Test Prosedure
 Sebelum perlengkapan hydrant dicoba, maka terlebih dahulu pipa
instalasi hydrant ditest dulu mengenai kebocorannya.
Dengan sistem mengisi air ke instalasi dengan pompa (motor pompa
atau pompa tangan). Sampai tekanan yang diharuskan minimal 25
kg/cm² dan tidak ada penurunan selama 12 jam.
 Pengecekan pompa.
1. Diperiksa koupling dan poros pompa dengan electro
motor, dalam keadaan satu garis atau tidak.
2. Kedudukan pompa pada engine mounting / base harus water
pass dan baut-bautnya harus terpasang kuat.
3. Oli sebagai bahan pelumas untuk pompa harus telah terisi.
4. Secara mekanik impeller (baling-baling) pompa harus dapat
diputar dengan ringan dengan tangan.
5. Power yang masuk ke terminal pompa dari panel pompa
dicheck.
6. Setelah itu pompa dialirkan tegangan dan dilihat putaran baling-
baling dari pompa. Arah putaran harus clock wise (searah jarum

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

jam).
7. Pengecekan RPM, pompa dijalanan semua kran-kran ditutup.
8. Kran-kran dibuka perlahan-lahan dan dicheck ampernya dan
amper akan naik sampai titik maksimal (full capasity sesuai besar
kilo watt daripada electro motor).
9. Sudah diketahui besar arus listrik (amper), pengecekan pompa
pada pressure gauge pada masing-masing pompa dan di
hydrofor.
 Jockey Pump, Posisi kran dibuka air dibuang, maka secara otomatis
tekanan air akan berkurang, dan jockey pump bekerja, dan pada
tekanan tertentu pompa akan berhenti.
 Electric pump Posisi kran pada hydrant dibuka, tekanan drop, electric
pump akan bekerja.
4.6. Seluruh sistem instalasi AC harus dilakukan pengetesan (test) balancing dan
adjusting, sehingga persyaratan-persyaratan pengkondisian udara yang
telah ditentukan dapat dicapai. Dan instalasi power listrik untuk unit AC
maupun exhaust fan harus ditest ketahanan isolasi kabel dengan
pengukuran diatas 1000 Mohm.
4.7. Pengujian temperatur ruangan yang dikondisikan harus ditentukan secara
kontinue minimal selama 2 x 24 Jam.
4.8. Pengetesan ketahanan isolasi kabel seluruh instalasi kelistrikan harus diatas
1000 MOhm, sedangkan untuk instalasi elektronik harus sebesar 750 MOhm
– 1000 Mohm.
4.9. Pengetesan tahanan pembumian untuk kelistrikan dan penangkal petir harus
lebih kecil dari 2 Ohm dan begitu pula untuk instalasi elektronik.
4.10. Menyerahkan berita acara hasil test, surat pernyataan jaminan instalasi
mekanikal dan elektrikal, surat kwitansi penyambungan daya listrik PLN, line
telepon PT.Telkom, air PDAM dan penggunaan air tanah sumur dalam.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

BAB VII
OUTLINE SPECK PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL DAN PLUMBING

7.1. Pekerjaan Mekanikal Dan Plumbing


A. Instalasi Plumbing – (Produk / Merk harus Setara)
1. Pengolahan limbah air kotor : Bio-Master, Bio-Primatec.
2. Pompa air bersih : Grundfos, Landini, Matra,
Bombas
Ideal, E.Qual.
3. Pompa sumur dalam (Deep Well) : Grundfos, Landini, Lowara-ITT.
4. Pompa sumur dangkal (Jet Pump) : Grundfos, Sanyo.
5. Pompa terendam : Grundfos, Landini, Lowara-ITT,
Pumpex.
6. Pipa utama di ruang pompa : PPI, Bakrie, Bumi Kaya, KHI,
Spindo.
7. Pipa Plumbing : Rucika, Pralon, Wavin, Super
Intilon,
Super Swallow.
8. Peralatan pengaturan air bersih (10 bar) : Toyo, Mizu, Astam, Kitz.
9. Peredam getaran pompa : Proco TM, Tozen, Armflex.
10. Pressure Tank air bersih : Varem, Vitallium.
11. Filterisasi : Southern Chemicals, Yamaha,
Filter Ruhaak.

B. Instalasi Pemadam Kebakaran – (Produk / Merk harus Setara)


1. Pompa pemadam ;
a. NFPA 20 Listen : Fairbanks Morse, Patterson, SPP,
ITT A-C Pump.
b. NFPA 20 Non- Listen : Fairbanks Morse, Patterson, SPP,
ITT A-C Pump.
2. Pipa air pemadam kebakaran : PPI, Bakrie, Bumi Kaya, KHI, Spindo.
3. Peralatan pengaturan air (16 bar) : Toyo, Mizu, Astam, Kitz.
4. Peredam getaran pompa : Proco TM, Tozen, Armflex.
5. Pressure Tank air : Varem, Vitallium.
6. Alat instalasi pemadam : Zeki, Perruno.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

7. Pemadam api ringan (PAR) : Yamato, Appindo, Chuub.


C. Instalasi Tata Udara – (Produk / Merk harus Setara)
1. Unit pendingin ruang (AC) : Daikin, Carrier, Hitachi dan National –
Panasonic.
2. Pipa refrigerant AC : Koolthermatan atau disesuaikan merk
unit
AC Split.
3. Pipa drain AC : Rucika, Pralon, Wavin, Super Intilon,
Super
Swallow.
4. Exhaust dan intake fan : KDK, Wood, Nicotra, National –
Panasonic.
5. Diffuser, Grille dan Register : Bradflo (Airtekindo).

7.2. Pekerjaan Elektrikal


A. Instalasi Listrik (Arus Kuat) – (Produk / Merk harus Setara)
1. Panel Tegangan Menengah : Unindo, MG, AEG.
2. Transformator (Trafo) : Unindo, Trafindo.
3. Kabel 20 kVolt : Supreme, Jembo Cable, Kabelindo, Kabelmetal, Voksel.
4. Panel tegangan rendah : Simetri, OniPanel, JapaPanel, Hager,
Hansel.
5. Kabel 1 kVolt : Supreme, Jembo Cable, Kabelindo, Kabelmetal, Voksel.
6. Rak kabel : OniRack, Metosu, Nobi.
7. Komponen Panel TR : Terasaki, Merlin Gerin, AEG, ABB.
8. Relay Pengaman : Merlin Gerin, AEG, Omron.
9. Lightning arrester : OBO B., Phonic Contec, MG.
10. Unit Instrument : Schlumberge, AEG, Crompton, Fuji Electric, Circutor,
unibell.
11. Peralatan pembumian pengaman : Catu, Unibell.
12. Pipa pelindung kabel : EGA, Waler, Marshall Tuplex.
13. Unit saklar & stop kontak : MK, Legrand.
14. Armatur lampu : OniLight, Metosu, Phillips.
15. Unit alat lampu : Phillips, Atco, BJB.
16. Kapasitor bank : Nokian, Merlin Gerin.
17. Kabel kontrol : BICC Brand-Rex, Avaya.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

B. Instalasi Telepon (Arus Lemah) – (Produk / Merk harus Setara)


1. Peralatan utama (PABX) : Toshiba, Fujisu, Siemens, Panasonic.
2. Kabel instalasi telepon : BICC Brand-Rex, Avaya.
3. Outlet telepon : BICC Brand-Rex, MK, Legrand.
4. Lightning arrester : OBO Bettermann, Phonic Contec, MG.
5. Peralatan pembumian pengaman : Catu, Unibell.
6. Pipa pelindung kabel : EGA, Waler, Marshall Tuplex.
7. Terminal box : Hager, Hansel.

C. Instalasi Fire Alarm (Arus Lemah) – (Produk / Merk harus Setara)


1. Peralatan utama (MCFA) : National, Nittan, Nohmi.
2. Unit pendeteksi & indicator : National, Nittan, Nohmi.
3. Kabel instalasi fire alarm : BICC Brand-Rex, Avaya.
4. Lightning arrester : OBO Bettermann, Phonic Contec, MG.
5. Peralatan pembumian pengaman : Catu, Unibell.
6. Pipa pelindung kabel : EGA, Waler, Marshall Tuplex.
7. Terminal box : Hager, Hansel.

D. Instalasi Tata Suara (Arus Lemah) – (Produk / Merk harus Setara)


1. Peralatan utama : TOA, Egi, National, Phillips.
2. Unit speaker & volume control : TOA, Egi, National, Phillips.
3. Kabel instalasi tata suara : BICC Brand-Rex, Avaya.
4. Lightning arrester : OBO Bettermann, Phonic Contec, MG.
5. Peralatan pembumian pengaman : Catu, Unibell.
6. Pipa pelindung kabel : EGA, Waler, Marshall Tuplex.
7. Terminal box : Hager, Hansel.

E. Instalasi MATV (Arus Lemah) – (Produk / Merk harus Setara)


1. Peralatan utama (MATV) : Fagor, Ikusi.
2. Unit penyambungan (Tap-off) : Fagor, Ikusi.
3. Outlet television : BICC Brand-Rex, MK, Legrand.
4. Kabel instalasi television : BICC Brand-Rex, Avaya, Yuri.
5. Lightning arrester : OBO Bettermann, Phonic Contec, MG.
6. Peralatan pembumian pengaman : Catu, Unibell.
7. Pipa pelindung kabel : EGA, Waler, Marshall Tuplex.
8. Terminal box : Hager, Hansel.
F. Instalasi Security System & CCTV (Arus Lemah) – (Produk / Merk harus

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

Setara)
1. Peralatan utama security system : C&K System.
2. Peralatan utama CCTV system : C&K System, Sanyo, Sony.
3. Unit peralatan security system : C&K System.
4. Unit peralatan CCTV system : C&K System, Sanyo, Sony.
5. Kabel instalasi kontrol & video : BICC Brand-Rex, Avaya, Yuri.
6. Kabel instalasi power : Supreme, Jembo Cable, Kabelindo,
Kabelmetal, Voksel.
7. Lightning arrester : OBO Bettermann, Phonic Contec,
MG.
8. Peralatan pembumian pengaman : Catu, Unibell.
9. Pipa pelindung kabel : EGA, Waler, Marshall Tuplex.
10. Terminal box : Hager, Hansel.

G. Pekerjaan Instalasi Diesel Generator Set – (Produk / Merk harus Setara)


1. Mesin Diesel / Engine : Caterpillar, MWM-Denztm Cummins,
Komatsu.
2. Alternator / Generator : Leroy Somer, Stanford, AVK.
3. Panel Genset / AMF : Sama item 7.2.A.4 diatas (sesuai merk
Genset).
4. Komponen Panel : Sama item 7.2.A.7 s/d A.10 diatas
(sesuai merk Genset)
5. Relay Pengaman : Sama item 7.2.A.8 diatas (sesuai merk
unit Genset).
6. Tanki BBM / Oli : Lokal.
7. Pipa Instalasi BBM / Oli : PPI, Bakrie, Bumi Kaya, KHI, Spindo.
8. Pompa BBM / Oli Electric : AEG, Teco.
9. Pompa BBM / Oli Manual : Lokal.
10. Peredam suara : Keumkang atau disesuaikan merk unit
Genset.
11. Kabel 1 kVolt : Supreme, Jembo Cable, Kabelindo,
Kabelmetal, Voksel.
12. Rak kabel : OniRack, Metosu, Nobi.

H. Pekerjaan Instalasi Penyalur Petir – (Produk / Merk harus Setara)


1. Air terminal system elektrostatis : Prevectron,
Ese Tech. Apollo, Zeus, Kurn.

Spesifikasi Teknis
Spesialisasi Rancang Bangun : Dokumen Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat
(Spesifikasi Teknis) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

2. Kabel 1 kVolt : Supreme, Jembo Cable, Kabelindo,


Kabelmetal, Voksel.
3. Lightning counter : Prevectron, OBO Bettermann,
Phonic Contec.
4. Peralatan pembumian pengaman : Catu, Unibell.
5. Pipa pelindung kabel : EGA, Waler, Marshall Tuplex.

Spesifikasi Teknis

Anda mungkin juga menyukai