Anda di halaman 1dari 84

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

BAB III RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL & PLUMBING
I. SYARAT-SYARAT UMUM Spesifikasi teknis ini menjelaskan tentang uraian syarat-syarat teknis dalam hal penyediaan, pemasangan, dan pengetesan seluruh peralatan (material) dan instalasi yang ditunjukkan pada gambar perencanaan untuk pelaksanaan pekerjaan mekanikal dan elektrikal pada Proyek KEGIATAN PENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 BALIKPAPAN SEBAGAI SMK MODEL - KALIMANTAN TIMUR. Spesifikasi teknis ini meliputi uraian untuk pelaksanaan antara lain : 1. Pekerjaan Mekanikal Dan Plumbing, terdiri dari ; 1.1. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Plumbing. 1.2. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Pemadam Kebakaran. 2. Pekerjaan Elektrikal, terdiri dari ; 1.1. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Kelistrikan. 1.2. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Diesel Generator Set. 1.3. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Penyalur Petir. 1.4. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Telepon. 1.5. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Fire Alarm. 1.6. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Tata Suara (Sound System). 1.7. Syarat-syarat teknis Pekerjaan Security System dan CCTV. Spesifikasi Teknis, Gambar Perencanaan dan Bill Of Quantity ini merupakan dokumen penawaran yang tidak dapat dipisah-pisahkan atau satu kesatuan, dan apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau bahan atau peralatan yang diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan hanya dinyatakan dalam salah satu gambar perencanaan atau spesifikasi teknis atau bill of quantity saja, maka Pemborong harus tetap melaksanakannya sesuai dengan standard dan peraturan yang berlaku. a. Gambar - Gambar Gambar-gambar perencanan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua accessories dan fixture secara terperinci. Semua bagian tersebut walaupun tidak digambarkan atau disebutkan secara detail harus disediakan dan dipasang oleh Pemborong, sehingga sistem dapat bekerja dengan baik, benar
- 89 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

dan sesuai standar yang berlaku. Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan instalasi yang pemasangannya harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi lapangan. Gambar-gambar arsitektur dan struktur/sipil harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail "finishing" dari proyek. Sebelum pekerjaan dimulai, Pemborong harus mengajukan gambar-gambar kerja dan detail (shop drawing) sebanyak 3 (tiga) set yang harus diajukan kepada Direksi Pengawas Lapangan untuk mendapatkan persetujuan. Setiap shop drawing yang diajukan pemborong dan telah disetujui Direksi Pengawas Lapangan dianggap bahwa Pemborong telah memahami situasi serta telah berkonsultasi dengan pekerjaan instalasi lainnya. Pemborong harus membuat catatan yang cermat dari penyesuaian pelaksanaan pekerjaan di lapangan, catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set lengkap gambar (kalkir) dan 3 (tiga) set lengkap gambar blue print sebagai gambar - gambar sesuai pelaksanaan (as built drawings). As built drawings harus diserahkan kepada Direksi Pengawas Lapangan dan Pemberi Tugas (Owner) setelah selesai pekerjaan. Dalam hal ada keraguan yang ditimbulkan karena kemungkinan kesalahan penggambaran atau ketidak sesuaian lainnya, pemborong harus segera mengajukan pertanyaan tertulis kepada Direksi Pengawas Lapangan, Pemberi Tugas, dan Perencana untuk mendapatkan penjelasan masalah tersebut dalam pelaksanaan baik berupa jenis barang, pemasangan maupun pengujian atau pengetesan. b. Koordinasi Pemborong pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus bekerja sama dengan Pemborong bidang atau disiplin lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditentukan. Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang satu tidak menghalangi atau menghambat pekerjaan lainnya. c. Daftar Bahan dan Contoh Dalam waktu tidak lebih dari 14 (empat belas) hari setelah Pemborong menerima pemberitahuan meneruskan pekerjaan, kecuali apabila ditunjuk lain oleh Direksi Pengawas Lapangan, Pemborong diharuskan menyerahkan daftar dari bahan dan material yang akan digunakan. Daftar ini harus dibuat rangkap 3 (tiga) yang didalamnya tercantum nama dan alamat, katalog dan keterangan
- 90 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

lain yang dianggap perlu oleh Direksi Pengawas Lapangan. Persetujuan oleh Direksi Pengawas Lapangan akan diberikan atas dasar diatas. Pemborong harus menyerahkan contoh bahan dan material yang akan dipasang kepada Direksi Pengawas Lapangan. Semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan pengembalian contoh - contoh ini adalah menjadi tanggungan Pemborong. Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud didalam spesifikasi teknis ini, berstandar mutu dan keadaan baru. Pekerjaan haruslah dilakukan oleh tenaga ahli. Pemborong diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran dan kapasitas peralatan yang akan dipasang dan apabila terdapat keraguan, Pemborong harus segera menghubungi Direksi Pengawas Lapangan dan Perencana untuk berkonsultasi. Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas peralatan, yang sebelumnya tidak dikonsultasikan dengan Direksi Pengawas Lapangan dan Perencana, apabila terjadi kekeliruan maka hal tersebut menjadi tanggung jawab Pemborong. Untuk itu pemilihan peralatan dan material harus mendapatkan persetujuan dari Direksi Pengawas Lapangan, Pemberi Tugas Dan perencana. Penggantian merk bahan dan material dapat dilakukan dengan persetujuan dan ketentuan dari Direksi Pengawas Lapangan, Pemberi Tugas dan Perencana. d. Perlindungan Pemilik Atas penggunaan bahan dan material, sistem dan lain - lain oleh Pemborong, Pemberi Tugas (Pemilik) dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya. Hal ini Harus menjadi Perhatian dan tanggung jawab Pemborong. e. Pengetesan dan Persetujuan Pemborong harus melakukan semua pengetesan yang dipersyaratkan disini dan mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, disaksikan oleh Direksi Pengawas Lapangan dan Perencana. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu untuk percobaan tersebut, merupakan tanggung jawab Pemborong. Semua peralatan - peralatan yang sudah dikirim dan dipasang, harus memenuhi standar dan ketentuan pengetesan dengan benar, selanjutnya
- 91 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

pemborong harus melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari peralatan - peralatan yang terpasang, disaksikan oleh team Pemberi Tugas, Direksi Pengawas Lapangan dan Perencana. Hal ini termasuk pula peralatan khusus yang diperlukan untuk testing dari sistem ini seperti yang dianjurkan oleh pabrik pembuat, harus disediakan oleh Pemborong. Dan jika sudah ditest dan ternyata memenuhi fungsi - fungsinya sesuai dengan standar yang berlaku dan ketentuan dari kontrak, maka seluruh unit lengkap dengan peralatannya dapat diserahkan kepada Direksi Pengawas Lapangan untuk disetujui. f. Masa Garansi dan Serah Terima Pekerjaan Peralatan utama harus digaransikan selama 1 (satu) sampai 3 (tiga) tahun terhitung dari penyerahan kedua. Selama masa garansi, Pemborong diwajibkan untuk mengatasi segala kerusakan-kerusakan dari pada peralatan utama yang dipasangnya tanpa ada biaya tambahan. Selama masa garansi tersebut, Pemborong pekerjaan instalasi ini masih harus menyediakan tenaga ahli yang dapat dihubungi setiap saat.

Penyerahan pekerjaan pertama baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan bukti dari hasil pemeriksaan atas instalasi, dengan pernyataan benar dan baik yang ditandatangani bersama oleh instalatur yang melaksanakan pekerjaan tersebut, Direksi Pengawas Lapangan dan melampirkan sertifikat pengujian yang sudah disahkan oleh Badan Instansi yang berwenang. Jika pada masa garansi tersebut, Pemborong tidak melaksanakan atau tidak memenuhi teguran - teguran atas perbaikan, penggantian, kekurangan selama masa garansi, maka Direksi Pengawas Lapangan berhak menyerahkan pekerjaan perbaikan atau kekurangan tersebut pada pihak lain atas biaya dari Pemborong yang melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut. Sebelum penyerahan kedua (final acceptance), Pemborong harus mengadakan semacam pendidikan dan latihan selama periode tersebut kepada Tenaga calon-calon operator untuk setiap pekerjaan yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas (Owner). Training tentang pengoperasian dan perawatan tersebut harus lengkap dengan 3 (tiga) set operating maintenance and repair manual books, sehingga para petugas atau operator dapat mengoperasikan dan melaksanakan pemeliharaan. g. Laporan
- 92 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Pemborong wajib membuat "Laporan Harian, Mingguan Dan Bulanan" yang memberikan gambaran dari kegiatan - kegiatan yang dilakukan di lapangan secar jelas. Laporan tersebut dibuat dalam rangka 3 (tiga) meliputi : a. Kegiatan Fisik. Catatan dan perintah Direksi Pengawas Lapangan yang disampaikan baik secara lisan maupun tertulis. b. Hal-hal yang menyangkut masalah : Material (masuk atau ditolak) Jumlah tenaga kerja Keadaan cuaca Pekerjaan tambah / kurang. Berdasarkan laporan harian, dibuat laporan mingguan dimana laporan tersebut berisi ikhtisar dan catatan prestasi atas pekerjaan minggu lalu sehingga menjadi laporan selama 1 (satu) bulan dan rencana pekerjaan minggu depan dan satu bulan ke depan. Laporan ini harus ditandatangani oleh Manager Proyek dan diserahkan pada Direksi Pengawas Lapangan dan Pemberi Tugas untuk diketahui / disetujui. Pemborong harus menyerahkan Laporan Pengetesan kepada Direksi dalam rangkap 5 (lima) mengenai hal-hal sebagi berikut : a. Hasil pengetesan tahanan isolasi kabel dan pemberian tegangan. b. Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi. c. Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain. Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh Direksi Pengawas Lapangan pekerjaan ini. h. Penanggung Jawab Pelaksana Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan Pemborong harus menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman serta harus selalu berada di lapangan / site, yang bertindak selaku wakil dari Pemborong dan mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan teknis, bertanggung jawab penuh dalam menerima segala instruksi instruksi dari Direksi Pengawas Lapangan. Penanggung jawab tersebut harus berada ditempat pekerjaan selama jam kerja dan pada saat diperlukan dalam pelaksanaan, atau pada saat yang dikehendaki oleh Direksi Pengawas Lapangan di dalam pelaksanaan harus disampaikan langsung kepada pihak Pemborng melalui penanggung jawab Pemborong. i. Perubahan, Penambahan dan Pengurangan Pekerjaan
- 93 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari gambar - gambar rencana yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Direksi Pengawas Lapangan. Dalam merubah gambar rencana tersebut, Pemborong harus menyerahkan gambar perubahan yang dimaksud Direksi Pengawas Lapangan dalam rangkap 3 (tiga) untuk disetujui. Pengajuan perubahan material, gambar rencana dan lain sebagainya, harus diajukan oleh Pemborong kepada Direksi Pengawas Lapangan secara tertulis. Perubahan - perubahan material dan gambar rencana yang mengakibatkan pekerjaan tambah kurang harus disetujui secara tertulis oleh Direksi Pengawas Lapangan. j. Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran Pemborong tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang dilakukan dalam rangka pemasangan instalasi ini maupun pengembaliannya seperti keadaan semula adalah termasuk pekerjaan Pemborong instalasi ini. Pembobokan, pembongkaran, pengeboran dan sebagainya hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat izin tertulis dari Direksi Pengawas Lapangan. k. Masa Pemeliharaan Selama masa pemeliharaan, harus diselenggarakan kegiatan pemeliharaan berjangka dan pemeriksaan routine. Pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan routine tersebut, harus dilaksanakan tidak kurang dari dua minggu sekali. l. Kantor Pemborong, Gudang dan Los Kerja Pemborong diperbolehkan membuat ruang kantor, gudang dan los kerja di halaman tempat pekerjaan, untuk keperluan pelaksanaan tugas administrasi lapangan, penyimpanan barang / bahan serta peralatan kerja dan sebagai area / tempat kerja (peralatan pekerjaan kasar) dimana pelaksanaan tugas instalasi berlangsung, dapat dilaksanakan bila terlebih dahulu mendapatkan izin dari Pemberi Tugas dan Direksi Pengawas Lapangan

m. Penjagaan Dan Kebakaran Pemborong wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus menerus selama berlangsungnya pekerjaan atas bahan, peralatan, mesin dan alat-alat kerja yang disimpan di tempat kerja (gudang lapangan).

- 94 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Kehilangan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang - barang tersebut diatas, menjadi tanggung jawab Pemborong. Pemborong wajib menyediakan peralatan pemadam kebakaran (pemadam api ringan) yang diletakkan dalam kantor lapangan dan gudang. n. Penerangan dan Sumber Daya Pada kantor, los kerja, gudang dan tempat - tempat pelaksanaan pekerjaan yang dianggap perlu, harus diberi penerangan yang cukup. Daya listrik baik untuk keperluan penerangan maupun untuk sumber tenaga / daya kerja harus disediakan oleh Pemborong. o. Kebersihan dan Ketertiban Selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, kantor, gudang, los kerja dan tempat pekerjaan dilaksanakan dalam bangunan, harus selalu dalam keadaan bersih.Penimbunan / penyimpanan barang, bahan dan peralatan baik di dalam gudang maupun diluar (halaman), harus diatur sedemikian rupa agar memudahkan jalannya pemeriksaan dan tidak mengganggu pekerjaan dari bagian lain. Peraturan - peraturan yang lain tentang ketertiban akan di keluarkan oleh Direksi Pengawas Lapangan pada waktu pelaksanaan. p. Kecelakaan dan Peti PPPK Terjadinya kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini, maka Pemborong diwajibkan segera mengambil segala tindakan guna kepentingan si korban atau para korban, serta melaporkan kejadian tersebut kepada instansi dan departemen yang bersangkutan / berwenang (dalam hal ini polisi dan Departemen Tenaga Kerja) dan mempertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Peti PPPK dengan isinya yang selalu lengkap, guna keperluan pertolongan pertama pada kecelakaan harus selalu ada di tempat pekerjaan. q. Bagan Penyelenggara dari Pemborong Pimpinan harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh Pemborong harus diserahkan kepada penyelenggara dengan kwualifikasi ahli, berpengalaman dan mempunyai wewenang penuh untuk mengambil keputusan. Site Manager harus berada ditempat pekerjaan selama jam - jam kerja dan
- 95 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

setiap saat yang diperlukan Pemberi Tugas dan Direksi Pengawas Lapangan. Site Manager mewakili Pemborong ditempat pekerja dapat bertindak penuh kepada Direksi Pengawas Lapangan. Petunjuk dan perintah Direksi Pengawas Lapangan didalam pelaksanaan, disampaikan langsung kepada Site Manager wakil Pemborong, sebagai penanggung jawab di lapangan. Pemborong diwajibkan untuk menjalankan disiplin yang ketat terhadap semua pekerja (buruh) dan pegawainya, kepada mereka yang melanggar terhadap peraturan umum mengganggu ataupun merusak ketertiban, berlaku tidak wajar, melakukan perbuatan yang merugikan terhadap pelaksanaan pekerjaan, harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan atas perintah pengawas harian. Bila Pemborong lalai, maka akan dikenakan tindakan sesuai dengan yang dimaksud dalam pasal denda. r. Pengawasan Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan oleh Direksi Pengawas Lapangan dan Staff-nya. Pada setiap saat Direksi Pengawas Lapangan atau petugas petugas / staff harus dapat mengawasi, memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan serta Pemborong harus mengadakan fasilitas - fasilitas yang diperlukan. Bagian - bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan, tetapi luput dari pengamatan Direksi Pengawas Lapangan dan staf-nya adalah menjadi tanggung jawab Pemborong. Di tempat pekerjaan, Direksi Pengawas Lapangan menempatkan petugas petugas pengawasan yang bertugas setiap saat untuk mengawasi pekerjaan.

II. LINGKUP PEKERJAAN Spesifikasi teknis ini menjelaskan tentang uraian syarat-syarat teknis dalam hal penyediaan, pemasangan dan pengujian seluruh lingkup pekerjaan instalasi Mekanikal, Elektrikal Dan Plumbing yang terdiri dari ;

- 96 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

1.

Pekerjaan Mekanikal 1.1. Pekerjaan Plumbing


1.1.1. Pengurusan ijin dan penyambungan sumber air bersih dari PDAM 1.1.2.

1.1.3.

1.1.4.

1.1.5.

1.1.6.

1.1.7. 1.1.8.

daerah setempat. Pengurusan ijin dan penyambungan sumber air bersih dari sumur dalam maupun dangkal kepada pihak Badan yang berwenang pada daerah setempat. Pengadaan dan pemasangan pompa sumur dangkal (Jet Pump) dan Submersible Deep Well Pump air bersih serta pengeboran sumur dalam dan dangkal untuk sumber air bersih. Pengadaan dan pemasangan peralatan sistem pengolahan air kotor (Septic Tank) dengan Biotech System, sistem pengolahan air bekas (buangan) dari ruang cuci dengan Neutralizing Tank dan dari ruang dapur kotor dengan Grease Trap. Pengadaan dan pemasangan sistem penyaluran dan penampungan air hujan dengan sumur resapan dan saluran / drainase bangunan. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi air bersih, air kotor, air bekas, pipa vent dan air hujan lengkap dengan elbow, tee, reduser, klem, dan accessories lainnya. Pengadaan dan pemasangan peralatan-peralatan bantu bagi seluruh peralatan plambing. Pengetesan dan pengujian dari seluruh instalasi plambing yang terpasang.

1.2.

Pekerjaan Pemadam Kebakaran


1.2.1. Pengurusan

ijin penggunaan instalasi pemadam kebakaran

(hydrant). 1.2.2. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi pemadam kebakaran (hydrant) lengkap dengan pompa-pompa hydrant, fire hydrant box, hydrant pillar, fire brigade connection, dan accessories lainnya. 1.2.3. Pengadaan dan pemasangan instalasi pemadam api ringan (PAR) atau fire extinguiher. 1.2.4. Pengetesan dan pengujian dari seluruh instalasi pemadam kebakaran yang tepasang. 2. Pekerjaan Elektrikal
2.1. Pekerjaan Kelistrikan
- 97 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

2.1.1. Pengurusan dan penyambungan daya listrik PLN Sistem TM/TM

20 kVolt ke pihak PLN daerah setempat. 2.1.2. Pengurusan dan penyambungan daya listrik PLN Sistem TR/TR 400/230 Volt ke pihak PLN daerah setempat.
2.1.3. Pengadaan dan pemasangan panel utama tegangan menengah

(TM) lengkap dengan komponen-komponen panelnya. 2.1.4. Pengadaan dan pemasangan Transformator Stap-Up 20 kV/400 V, 50 Hz lengkap dengan komponen pengamanannya. 2.1.5. Pengadaan dan pemasangan seluruh type dan ukuran kabel tegangan menengah 20 kV. 2.1.6. Pengadaan dan pemasangan seluruh panel-panel tegangan rendah lengkap dengan komponen-komponen panelnya. 2.1.7. Pengadaan dan pemasangan seluruh type dan ukuran kabel tegangan rendah 400/230 V. 2.1.8. Pengadaan dan pemasangan sistem pembumian pengaman lengkap dengan bak kontrol dan elektroda pembumian. 2.1.9. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi penerangan dalam dan luar serta stop kontak lengkap dengan kabel instalasi, isolasi penyambungan kabel, pipa pelindung kabel, junction box, kotak saklar dan stop kontak, dan accessories lainnya. 2.1.10. Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis lampu penerangan, saklar, dan stop kontak. 2.1.11. Pengadaan dan pemasangan instalasi listrik untuk AC dan Fan. 2.1.12. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi kelistrikan yang terpasang.
2.2.

Pekerjaan Diesel Generator Set 2.2.1. Pengurusan dan penyambungan daya listrik dari sumber Diesel Generator Set Sistem tegangan rendah (TR/TR) 400/230 Volt, model silent (Mobile). 2.2.2. Pengadaan, pemasangan dan penyujian unit Diesel Generator Set lengkap dengan tanki mingguan dan harian.

2.2.3. Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem listrik tegangan rendah lengkap dengan komponen-komponen panel genset (AMF). 2.2.4. Pengadaan, pemasangan dan pengujian type dan ukuran kabel tegangan rendah 400 V dari Panel Genset (AMF) ke Panel Utama.

- 98 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

2.2.5. Pengadaan, pemasangan dan pengujian type dan ukuran kabel kontrol 24V-DC dari Panel Genset (AMF) ke Panel Utama. 2.2.6. Pengadaan, pemasangan dan pengujian seluruh sistem pembumian pengaman untuk Netral Genset & Body Genset lengkap dengan bak kontrol dan elektroda pembumian. 2.2.7. Pengadaan, pemasangan dan pengujian seluruh sistem pemipaan bahan bakar solar dari tanki mingguan ke tangki harian Diesel Genset lengkap dengan Pompa listrik dan manual, serta bak kontrol. 2.2.8. Pengadaan dan pemasangan seluruh pekerjaan kontruksi untuk unit Diesel Genset dan tanki mingguan lengkap dengan Pondasi, galian tanah, urugan tanah dan lainnya.
2.3.

Pekerjaan Penyalur Petir 2.3.1. Pengadaan dan pemasangan Unit Splizen (Air Terminal) penyalur petir sistem elektrostatis. 2.3.2. Pengadaan dan pemasangan tiang penyanggah air terminal penyalur petir. 2.3.3. Pengadaan dan pemasangan instalasi penyalur petir dan sistem pentanahan penangkal petir lengkap dengan bak kontrol, alat ukur dan elektroda pentanahan. 2.3.4. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi penyalur petir system elektrostatis dan sistem conventional (sangkar faraday).

2.4. Pekerjaan Telepon 2.4.1. 2.4.2. 2.4.3. 2.4.4.

2.4.5. 2.4.6.

Pengurusan dan penyambungan line telepon ke pihak PT.Telkom daerah setempat. Pengadaan dan pemasangan Unit peralatan utama PABX lengkap dengan terminal box utama (TBU-PABX). Pengadaan dan pemasangan terminal-terminal box telepon (TBT). Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi outlet telepon lengkap dengan jenis dan ukuran kabelnya, pipa pelindung kabel, kotak untuk outlet telepon, junction box, dan accessories lainnya. Pengadaan dan pemasangan jenis pesawat telepon digital dan analog. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi telepon yang terpasang.

2.5. Pekerjaan Fire Alarm (Penginderaan Kebakaran) 2.5.1.

Pengadaan dan pemasangan Unit peralatan utama Fire Alarm


- 99 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

2.5.2. 2.5.3.

2.5.4.

(MCFA) lengkap dengan terminal box utama (TBF-FA). Pengadaan dan pemasangan terminal-terminal box Fire Alarm (TBF). Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi unit detektor, alarm bell, lampu tanda, break glass switch, sirine, lengkap dengan jenis dan ukuran kabelnya, pipa pelindung kabel, junction box, dan accessories lainnya. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi Fire Alarm yang terpasang.

2.6. Pekerjaan Tata Suara

Pengadaan dan pemasangan Unit peralatan utama Tata Suara dan Car Call system lengkap dengan terminal box utama (TBSSS). 2.6.2. Pengadaan dan pemasangan terminal-terminal box Tata Suara (TBS). 2.6.3. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi, outlet microphone, antenna FM/AM, ceiling speaker, volume kontrol, selektor zone, horn speaker, lengkap dengan jenis dan ukuran kabelnya, pipa pelindung kabel, juntion box, dan accessories lainnya. 2.6.4. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi Tata Suara yang terpasang.
2.6.1. 2.7. Pekerjaan Instalasi Closed Camera Television (CCTV) Dan Security

System
2.7.1. 2.7.2. 2.7.3.

2.7.4.

Pengadaan dan pemasangan Unit peralatan utama CCTV dan Security System lengkap dengan terminal box utama (TBU-CS). Pengadaan dan pemasangan terminal-terminal box CS (TBT-CS). Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi CCTV & Security System lengkap dengan jenis dan ukuran kabelnya, pipa pelindung kabel, Unit Camera & Lenses, kotak untuk outlet TV + Unit Colour Monitor TV, Unit peralatan security System (Door Contak, Detector Gerak, Infra Rad Detector), juntion box, dan accessories lainnya. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi CCTV dan Security System yang terpasang.

2.8. Pekerjaan Instalasi Master Antenna Television (MATV) - Optional 2.8.1.

Pengadaan dan pemasangan Unit peralatan utama Indovision atau TV Cable lengkap dengan terminal box utama (TBU-TV).
- 100 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

2.8.2. 2.8.3.

2.8.4.

Pengadaan dan pemasangan terminal-terminal box TV (TBTV). Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi outlet TV lengkap dengan jenis dan ukuran kabelnya, pipa pelindung kabel, kotak untuk outlet TV, juntion box, dan accessories lainnya. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi televisi yang terpasang.

III. PESERTA PELELANGAN Peserta pelelangan adalah badan hukum yang bergerak dibidang pemborong bangunan rumah tinggal serta terdaftar dalam Daftar Rekanan Mampu Propinsi dan memiliki Tanda Daftar Rekanan Yang masih berlaku serta memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Pemberi Tugas, adapun persyaratan lainnya adalah ; 1. Berdomisili di wilayah setempat dan sekitarnya. 2. Mempunyai Pas Kerja PLN (Sikka Golongan A) dan Pas PAM-wilayah yang masih berlaku. 3. Mempunyai tenaga pelaksana yang berpengalaman. 4. Mempunyai pengalaman dalam pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing yang dinyatakan dengan referensi dan mampu berperan sebagai patner dari pemborong utama (pekerjaan Sipil). 5. Membuat Time Schedule pelaksanaan pekerjaan MEP. 6. Mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.

IV. PROSEDUR PELAKSANAAN Syarat-syarat pelaksanaan antara lain ; 1. Pemborong pekerjaan MEP dalam bangunan ini harus mempertanggung jawabkan pekerjaan secara teknis dan instalasi kepada pimpinan proyek. 2. Pemborong harus dapat menerima dan menyetujui gambar instalasi yang diberikan oleh perencana. 3. Pemborong harus menempatkan tenaga ahli di lapangan, agar setiap waktu dapat memberikan penjelasan dengan pimpinan proyek. 4. Pemborong harus membuat gambar kerja yang mengacu pada gambar perencanaan dan disetujui pemberi tugas serta disahkan pimpinan proyek. 5. Pemborong harus mengadakan pengujian seluruh pekerjaan instalasi Mekanikal dan Elektrikal yang disaksikan oleh pemberi tugas. 6. Pekerjaan instalasi MEP dinyatakan selesai bila pihak pemborong telah
- 101 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

menyatakan ; a. Surat hasil pengetesan dan pengujian instalasi. b. Telah mendapatkan surat keterangan dari pimpinan proyek, yang menyatakan bahwa pekerjaan telah selesai 100 %. c. Menyerahkan gambar As Buil Drawing sebanyak 3 (tiga) set yang telah diketahui Perencana, Pemberi Tugas dan disahkan Direksi Pengawas Lapangan. 7. Seluruh material pada Pekerjaan MEP harus mempunyai purna jual yang terjamin dan garansi minimal 9 (sembilan) Bulan sampai dengan 1 (satu) tahun. 8. Kerusakan material sebelum penyerahan kedua menjadi tanggung jawab pemborong. 9. Pemborong harus melaksanakan masa pemeliharaan selama 3 s/d 6 bulan.

V. SYARAT-SYARAT TEKNIS 5.1. Uraian Umum 1. Pemborong harus menyerahkan daftar dan contoh material kepada pemberi tugas dan pimpinan proyek untuk mendapatkan persetujuan. 2. Semua materail harus baru dan bila terjadi kerusakan pada materaial tersebut pada saat pelaksanaan pekerjaan, pemborong harus mengganti dengan yang baru. 3. Penggantian merk dari material dapat dilakukan dengan persetujuan dan ketentuan dari pemberi tugas dan pimpinan proyek. 4. Pengajuan gambar kerja dari pemborong harus dilakukan sebelum pekerjaan dilaksanakan. 5.2. Uraian Teknis Pekerjaan Mekanikal 5.2.1. Instalasi Plambing A. SISTEM A.1. Air Bersih Sumber air bersih untuk proyek ini berasal dari sumber air tanah atau Sumur dalam sebagai sumber air utama dan cadangan. Air bersih yang berasal dari sumur dalam dan sumur dangkal di sambungkan langsung ke Ground Water Reservoir Tank (GWR). Supply air bersih dari sumur dalam menggunakan Submersible Deep Well Pump (SDWP) dan dari sumur dangkal menggunakan Jet Pump. Pengontrolan penggunaan air bersih dari SDWP atau jet pump maupun PDAM dengan gate valve + pelampung (WLC, water level control) dan ditambah check valve. Selanjutnya dari Water Reservoir Tank, air bersih dengan pompa penguat (Booster Pump) secara sistem tangki tekanan (Hydrophor) otomatis disalurkan
- 102 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

ke seluruh Toilet yang ada pada lantai bangunan hingga siram taman. Supply air bersih dari pompa penguat (Booster Pump) sebelum dialirkan akan difilterisasi terlebih dahulu dengan Sand Filter dan Carbon Filter. Untuk menentukan kenyamanan bagi pemakainya, tekanan air pada seluruh unit fixture harus memenuhi syarat-syarat tekanan air yang ada dalam buku PPI Tahun 1979. Untuk sumber air tanah telah terjamin kualitas / mutu airnya yang harus dibuktikan dengan hasil pemeriksaan laboratorim PT.Sucofindo atau yang tunjuk oleh Direksi Pengawas Lapangan dan Pemberi Tugas (Owner). A.2. Air Kotor dan Air Bekas Buangan air dari wastafel atau lavatory dan floor drain disebut dengan air bekas dan buangan air dari water closed dan urinal disebut dengan air kotor. Air buangan dari wastafel dan floor drain dipisah dengan buangan air dari water closed, untuk itu digunakan 2 (dua) pipa tegak dan mendatar untuk melayani dan mengalirkan kedua jenis air buangan tersebut. Air bekas yang berasal dari wastafel dan floor drain akan dialirkan langsung ke drainage bangunan, sedangkan buangan air dari kitchen (dapur kotor) dan ruang cuci pakaian akan dialirkan masing-masing ke bak penampungan yaitu Grease Trap dan Neutralizing Tank untuk disaring atau difilter (jika diperlukan) yang selanjunya dialirkan ke drainage / saluran bangunan. Air kotor yang berasal dari water closed & urinal pada seluruh lantai bangunan akan dialirkan ke septic tank dengan pengolahan limbah Biotech System dan selanjutnya dapat dialirkan ke drainage bangunan. A.3. Air Hujan Air hujan yang berasal dari atap bangunan disalurkan melalui beberapa pipa tegak sampai dibawah lantai satu langsung disalurkan ke drainage bangunan dan sedangkan untuk atap bangunan lainnya, air hujan jatuh bebas langsung dialirkan ke drainage / saluran bangunan. Selanjutnya air buangan yang berada pada seluruh saluran bangunan sebelum dialirkan ke drainage / saluran kota terdekat, harus dialirkan ke sumur resapan, yakni untuk mengurangi limpahan yang sangat berlebihan atau banjir sekaligus untuk menambah potensi air tanah. Pemanfaatan air hujan dapat dilakukan, yaitu sebagian air hujan ditampung dalam tanki air hujan yang selanjutnya akan difilterisasi (disaring) dengan menggunakan pompa transfer melalui sand filter tank dan karbon filter untuk disalurkan ke Water Reservoir Tank (WRT). Sedangkan limpahan dari tanki air hujan akan dialirkan ke drainage bangunan terdekat. B. Persyaratan Bahan B.1. Pipa Air Bersih
- 103 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa pipa air bersih yang digunakan untuk pemipaan pompa utama air bersih dan pemipaan distribusi air bersih yaitu pipa baja galvanizer (Galvanized Steel pipe / GIP) medium yang tahan terhadap tekanan maksimum 50 Kg/Cm2, toleransi tebal (sedang) 10 %, toleransi diameter luar 1 % dan harus sesuai dengan standar BS 1387/67, SNI 07 003987, SNI 0161.81. Seluruh sambungan pipa GIP harus dilas metal dengan penguat yang berupa pelana kuda (Saddle). Produksi : Setara PPI, Bakrie, Bumi Kaya, KHI, Spindo. Semua peralatan bantu seperti fitting, elbow 90, reduser (type Concentric & type Eccentric), tee dan lainnya harus dari bahan yang sama dengan pipa yang digunakan (yaitu sesuai dengan standar BS 1387/67, SNI 07 0039-87, SNI 0161.81), yang mana sambungan pipa GIP dengan peralatan bantu harus dilas metal dengan penguat yang berupa pelana kuda (Saddle). Produksi : Setara PT. Gamako, PT. Cahaya Liguna, HE & T-G. Sambungan menggunakan flanges, untuk ujung pipa yang akan disambung dengan berbagai jenis katup berdiameter 2 (50 mm) harus dipasang flenges yang sesuai dengan ukuran diameter pipanya, yang mana sambungan pipa GIP dengan flanged harus dilas metal dengan penguat yang berupa pelana kuda (Saddle). Flenges yang dipergunakan jenis Blind flenge S/O dan flenge buta, bahan dari cast iron harus sesuai dengan standar Amerika, ANSI B.16.5 dan SNI 036570-2001, dimana ukuran yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.7 lanjutan, terlampir. Produksi : Setara PT. Gamako, PT. Cahaya Liguna, Ex-Amerika, Jepang. Gasket yang dipergunakan pada sambungan flanges yaitu jenis ring gasket dari bahan asbestos composition memiliki high pressure hingga 12 bar sesuai dengan standar Amerika, ASTM F104 112100, JIS R3453 Class III dan SNI 03-65702001, dimana ukuran yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan Tabel 4.5, terlampir. Produksi : Setara PT. Gamako, PT. Cahaya Liguna, Ex-Amerika, Jepang. Mur dan baut yang dipergunakan untuk memegang dan mengencangkan flenges dari jenis baut batang berulir seluruh panjangnya lengkap dengan dua mur, bahan dari baja stainless (stainless steel) sesuai dengan standar ASTM A 193 Gr.B 14, ASTM A 193-B7/A 194-2H dan SNI 03-6570-2001. Dimana jarak & ukuran lubang baut (holes) yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.7 lanjutan, Gambar 4.3 tipe 8 baut dan Gambar 4.4 tipe 12 baut, terlampir. Produksi : Setara Hilti, Fisher, Ex-Amerika, Jepang. B2. Pipa Air Bersih, Air Kotor, Air Bekas, Air Hujan Dan Vent Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa pipa air bersih pada pemipaan dari Water Reservoir Tank (WRT) ke toilet bangunan menuju unit fixture toilet dan dari Flow Meter PDAM, harus menggunakan pipa PVC AW yang tahan terhadap tekanan 10 Kg/cm2.

- 104 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa pipa air kotor, air bekas dan air hujan pada pemipaan dari seluruh toilet dan atap bangunan menuju septic tank (STP-Biotech System), saluran / drainage bangunan, harus menggunakan pipa PVC AW yang tahan terhadap tekanan 10 Kg/cm2. Sesuai dengan standard SNI-06-0084-1987 dan SII 0344-82. Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa pipa vent pada pemipaan dari seluruh water closed, urinal, wastafel / Lavatory & kitchen seluruh bangunan, harus menggunakan pipa PVC D yang tahan terhadap tekanan 8 Kg/cm2. Sesuai dengan standard JIS K 6741, SNI-06-0084-1987. Semua peralatan bantu pipa PVC-AW dan PVC-D seperti fitting, elbow 45, reduser (type Concentric), male adapter, tee 45 (Tee Y) dan lainnya harus dari bahan yang sama dengan pipa yang digunakan, yang mana sambungan pipa PVC AW berdiameter dibawah 4 digunakan perekat (lem) sedangkan yang berdiameter diatas 4 digunakan rubber ring joint. Bentuk dan bahan untuk peralatan unit fixture seperti ; kran air dinding, floor drain, clean out, roof drain, water closed, wastafel dan lain-lain, harus mengikuti desain dari interior ruang toilet. Produksi : Setara Rucika, Pralon, Wavin, Super Intilon, Super Swallow. B.3. Valves (katup-katup) Dinyatakan dalam gambar perencanaan, maka seluruh jenis katup (valves) seperti ; gate valve, foot valve, check valve, strainer, butterfly valve harus mempunyai rating 10 bar atau 145 psi, kecuali katup-katup pada sisi tekanan pompa mempunyai rating 12 bar atau 174 psi sesuai standard JIS B2011, JIS B2031, ASTM A216 WCB, API 600 dan SII. a. Gate Valve Flanged ends harus jenis Katup Pintu yang terbuat dari bahan antara lain ; - Body : Material besi tuang )Cast Iron). - Steam/ Pin : Material kuningan (Brass). - Disc : Material besi tuang (Cast Iron). - Seat : Material perunggu (Bronze). - Hand Wheel : Material baja (Steel) bentuk lingkaran. - Service conditions : 200 psi water non-shock & 125 psi saturated steam. - Ukuran : Diameter 2 (50 mm) + sepasang flange. Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz. b. Ball Valve harus jenis Katup Pintu yang terbuat dari bahan antara lain ; - Body : Material kuningan (Brass). - Steam : Material kuningan (Brass). - Seat : Material perunggu (Bronze).
- 105 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

- Hand Wheel : Material kuningan (Brass) bentuk tuas (MSS SP-110). - Service conditions : 600 psi WOG non-shock. - Ukuran : Diameter (15 mm) s/d 1 (40 mm). Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz. c. Check Valve flanged end harus jenis swing anti water hammer yang terbuat dari bahan antara lain ; - Body : Material besi tuang (Cast Iron). - Disc : Material besi tuang (Cast Iron). - Stem/ Shaft : Material kuningan (Brass). - Seat Packing : Material perunggu (Bronze). - Service conditions : 200 psi Water non-shock. - Ukuran : Diameter 2 (50 mm) + sepasang flange. Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz. d. Check Valve harus jenis swing anti water hammer yang terbuat dari bahan antara lain ; - Body : Material perunggu (Bronze). - Disc : Material perunggu (Cast Iron). - Stem/ Shaft : Material kuningan (Brass). - Seat Packing : Material perunggu (Bronze). - Service conditions : 200 psi Water non-shock. - Ukuran : Diameter (15 mm) s/d 1 (40 mm) . Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz. e. Strainer flanged ends harus jenis Y Pattern yang terbuat dari bahan antara lain ; - Body : Material besi tuang (Cast Iron). - Cover : Material besi tuang (Cast Iron). - Screen : Material baja stainless (Stainless Steel). - Cover bolt & nut : Material baja (Steel). - Gasket : Material Non asbestos sheet. - Service conditions : 200 psi Water non-shock. - Ukuran : Diameter 2 (50 mm) + sepasang flange. Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz. f. Strainer harus jenis Y Pattern yang terbuat dari bahan antara lain ; - Body : Material perunggu (Bronze). - Cover : Material perunggu (Bronze). - Screen : Material baja stainless (Stainless Steel).
- 106 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

- Cover bolt & nut : Material baja (Steel). - Gasket : Material Non asbestos sheet. - Service conditions : 200 psi Water non-shock. - Ukuran : Diameter (15 mm) s/d 1 (40 mm). Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz. g. Katup Kontrol Dan Katub Relief, terdiri dari ; - Pressure Safety Valve (PSV) disebut katub pengaman tekanan yang secara otomatis dapat menormalkan kembali tekanan pada pipa header, PSV type lever body dari bahan Alloy Stell (ASTM A-217) harus mempunyai rating 10 bar sesuai standard JIS-10 K, SNI 03-6570-2001. - Air Relief valve (ARV) untuk melepaskan udara yang terperangkap pada jaringan pelepasan dan penempatannya pada jaringan pelepasan tertinggi dan terjauh, type Double air valve dan dilengkapi Manometer harus mempunyai rating 10 K sesuai standard JIS-10 K, SNI 03-6570-2001. Produksi : Setara Viking, Hisec, Torcend, Kane dan Fip.

h. Pressure Gauge, suatu peralatan intrusmentasi bekerja berdasarkan hidrolik untuk pengukur tekanan pada sisi suction dan sisi discharge, bentuk Diaphragm Gauge dengan satuan Bar, ukuran dia.75 mm dengan sambungan socket tanpa flens, suhu operasi -10 s/d 50 C. Produksi : Setara Fanal, Condor, Nagano, Yamamoto. B.4. Flexible joint Flexible joint dugunakan untuk pengamanan pipa dari tekanan atau getaran yang ditimbulkan oleh kerjanya pompa air bersih, dimana bahan dari flexible joint harus menyerap getaran atau tekanan, mengurangi suara gaduh (reducer system noise), mengisolasi getaran (isolate vibration) dan tahan terhadap tekanan 16 kg/cm2 standard JIS-16 K, SNI 03-6570-2001. Flexible joint harus jenis Twin-sphere connectors dengan floating flanges yang terbuat bahan antara lain ; - Flanges : Material stainless steeel atau Ductile Iron. - Wire : Material baja karbon (Carbon Steel). - Elastomer : Material Spesialis Synthetic Rubber. - Reinforcing Fabric : Material Synthetic Fiber. Produksi : Setara Armflex, Tozen, Proco TM.

- 107 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

B.5. Flow Meter Flow meter atau flow measuring system yang dipergunakan jenis register yang terdiri dari roda gigi, counter secara sempurna terisolasi dari air (tertutup rapat) dan memiliki pelindung magnet serta memiliki ketelitian test meter, harus mempunyai pressure rating 10 kg/cm2 psi sesuai dengan standar, ISO 4064B dan SNI 03-6570-2001. Produksi : Setara Amico Waltman. I.A B.6. Pompa-Pompa air

a. Pompa Sumur Dalam Dinyatakan dalam gambar perencanaan, maka pompa sumur dalam harus dari jenis Submersible Deep Well Pump (SDWP) yang multistage, tahan karat, efisiensi tinggi, long life dan beroperasi secara otomatis. Motor penggerak harus dikopel langsung dengan poros pompa sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya dan harus sesuai standar 415/MENKES/PER/IX/1990, Dep. Energi & Pertambangan, ISO 9906, dan SNI. Data Submersible Pumps : Body : Baja Stainless (Steinless Steel) Liquid temp. : 55 C Putaran : 2850 rpm. Shaft : Baja Stainless (Steinless Steel) Impeller : Baja Stainless Closed Valve flap : seluruhnya Baja Stainless (Steinless Steel) Priming screw : seluruhnya Baja Stainless (Steinless Steel) Upper chamber with stop ring : Baja Stainless (Steinless Steel) Bearing : Baja Stainless (Steinless Steel) Strainer : Baja Stainless (Steinless Steel) Cable guard : Baja Stainless (Steinless Steel) Suction interconnector : Baja Stainless (Steinless Steel) Coupling for motor : Baja Stainless (Steinless Steel) Data Submersible Motors : Body : Baja Stainless (Steinless Steel) Liquid temp. : 60 C Putaran : 2850 rpm. Shaft : Baja Stainless (Steinless Steel) Shaft seal : Rubbel lip type

- 108 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Bering housing upper : Baja Stainless (Steinless Steel) Radial bearing : Ceramic / Carbon Motor sleeve : Baja Stainless (Steinless Steel) Bering housing lower : Baja Stainless (Steinless Steel) Motor cable : Submersible cable Axial bearing : Ceramic / Carbon Thrust bearing : Hardened Steel Rating voltage motor : 400/230 V, 3 phasa, 50 Hz Dilengkapi WLC (Water Level Control)

Controller Panel SDWP merupakan satu kesatuan yang dilengkapi dengan display module ; - Display Module. - Lampu Indikator. - Power On / Off. - Motor On / Off. - Temperatur Motor. - Earth Fault Relay. - Under and Over Voltage Relay. - Overload Relay. - Lightning Protection Relay Submersible Deep Well Pump diletakkan pada kedalamaan air tanah tidak lebih dari 78 meter dan dipasang sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuatnya. Produksi : Setara Grundfos, Landini, Lowara-ITT. b. Pompa Celup (Submersible Sump Pit Pump) Dinyatakan dalam gambar perencanaan pompa untuk menguras langsung air yang ada di dalam ruang pompa dan GWR (untuk pengurasan) langsung ke saluran drainage terdekat dan dapat pula digunakan untuk pompa celup (Submersible Sump Pit Pump). Dengan demikian pompa celup harus dari jenis submersible Pump yang multi stage, tahan karat, efisiensi tinggi, long life dan beroperasi secara otomatis. Motor penggerak harus dikopel langsung dengan poros pompa sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya dan standar ISO 2548, SNI. Data Submersible Sump Pit Pump : Body : Baja Stainless (Steinless Steel) Liquid temp. : 50 C Putaran : 2750 rpm. Shaft : Baja Stainless (Steinless Steel)
- 109 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Impeller : Baja Stainless Closed Valve flap : seluruhnya Baja Stainless (Steinless Steel) Priming screw : seluruhnya Baja Stainless (Steinless Steel) Suction connector : Baja Stainless (Steinless Steel) Bearing : Baja Stainless (Steinless Steel) Strainer : Baja Stainless (Steinless Steel) Cable guard : Baja Stainless (Steinless Steel) Rating voltage motor : 400/230 V, 3 phasa, 50 Hz Dilengkapi WLC (Water Level Control) Motor : Submersible motor Instalasi power : Submersible cable Pompa diletakkan pada kedalamaan air 0,8 sampai dengan 1 meter dan dipasang sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuatnya. Produksi : Setara Grundfos, Landini, Lowara-ITT, Pumpex.

c. Jet Pump (Optional) Dinyatakan dalam gambar perencanaan sumber air bersih dengan menggunakan Jet Pump untuk mendistribusikan air bersih ke ke Ground Water Reservoir Tank (GWR), digunakan jenis Vertical Multistage Centrifugal Pump, artinya pada suction (Hisap) dan discharge (pelepasan) dalam satu ruang vertical impeller tertutup. Motor penggerak harus dikopel langsung dengan copling connector pompa yang terpasang baik sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya standar SNI. Data Vertical Multistage Centrifugal Pump : Pump Body : Baja Stainless (Steinless Steel) Liquid temp. : - 15 C s/d 110 C Putaran : 2750 rpm. Shaft : Baja Stainless (Steinless Steel) Impeller : Baja Stainless Closed Frame copling connector : seluruhnya Baja Stainless (Steinless Steel) Priming screw : seluruhnya Baja Stainless (Steinless Steel) Suction Casing : besi tuang (Cast Iron) Discharge Casing : besi tuang (Cast Iron)
- 110 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Upper & Lower Bearing : Baja Stainless (Steinless Steel) Common Base : besi tuang (Cast Iron) Rating voltage motor : 400/230 V, 3 phasa, 50 Hz Motor : Multistage Centrifugal.

Seluruh dari group pompa-pompa harus dilengkapi dengan : Gate valve pada sisi section dan discharge pompa. Check Valve pada sisi section pompa. Pressure Tank. Pressure gauge (Pengukur tekanan) untuk sisi hisap (Suction) dan sisi dorong (discharge). Produksi : Setara Sanyo, Grundfos. d. Pompa Penguat (Booster Pump) Dinyatakan dalam gambar perencanaan pompa penguat untuk mendistribusikan air bersih dari tanki atas masing-masing bangunan digunakan jenis horizontal multistage centrifugal pump, vertical suction dan horizontal discharge centerline, atau multistage Pump. Motor penggerak harus dikopel langsung dengan poros pompa dengan menggunakan kopling flesible yang terpasang baik sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya. Impeller dari jenis closed radial flow dengan protective wearing pada lehernya, pompa dan motornya harus diletakkan pada satu alas, tahan karat, efisiensi tinggi, long life dan beroperasi secara otomatis sesuai dengan kebutuhan pemakaiannya dan sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya standar SNI. Data Vertical Multistage Centrifugal Pump : Pump Body : besi tuang (Cast Iron) Liquid temp. : 85 C Putaran : 2850 rpm. Shaft : Baja Stainless (Steinless Steel) Impeller : Baja Stainless Closed Frame copling connector : seluruhnya Baja Stainless (Steinless Steel) Priming screw : seluruhnya Baja Stainless (Steinless Steel) Suction Casing : besi tuang (Cast Iron) Discharge Casing : besi tuang (Cast Iron) Bearing : Baja Stainless (Steinless Steel) Common Base : Painted Steel Rating voltage motor : 400/230 V, 3 ph atau 230 Volt, 1 ph, 50 Hz
- 111 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Motor

: Multistage Centrifugal.

Seluruh dari group pompa-pompa harus dilengkapi dengan : Flexible Joint pada sisi section dan discharge pompa. Gate valve pada sisi section dan discharge pompa. Strainer pada sisi section pompa. Check Valve pada sisi section pompa. Peredam getaran untuk alas pompa. Pressure gauge (Pengukur tekanan) untuk suction dan discharge. Produksi : Setara Grundfos, Landini, Matra, Bombas Ideal, E.Qual. e. Pressure Tank Untuk mengatur tekanan air sesuai dengan kebutuhan sehingga pompa air dapat bekerja secara otomatis digunakan pressure tank type Diaphragma yang dilengkapi dengan peralatan seperti safety valve, pressure switch, pressure gauge, air vent, air injector, drain, gate valve dan lain-lainnya dan bahan harus terbuat dari stainless steel atau mild steel yang bagian dalam dicat dengan epoxy dan bagian luar dengan cat bakar serta tahan terhadap tekanan 10 kg/cm2. Produksi : Setara Varem, Vitallium. f. Sand Filter Dan Carbon Filter Dinyatakan dalam gambar perencanaan unit penyaring air akan digunakan Sand Filter dan Carbom Filter. - Sand filter ini adalah pressure sand filter dengan daya saring yang tinggi, tangki terbuat dari mild steel yang bagian dalam dicat dengan epoxy dan bagian luar dengan cat bakar dan dilengkapi dengan multiport valve, filter yang tidak perlu mengganti Cartridge adalah cara ekonomis untuk penyaringan air. - Carbon filter ini adalah pressure carbon filter dengan daya saring yang tinggi, tangki terbuat dari mild steel yang bagian dalam dicat dengan epoxy dan bagian luar dengan cat bakar dan dilengkapi dengan multiport valve, filter yang tidak perlu mengganti Cartridge adalah cara ekonomis untuk penyaringan air. Dengan demikian filter kotor dapat dibersikan dan menghilangkan karat bau, magnesium, seng, warna dan kapur dengan back wash atau memcuci kembali, dan beroperasi sesuai kapasitas pompa transfer secara fully automatic. Produksi : Setara Southern Chemicals, Yamaha, Filter Ruhaak. g. Tanki Atas - Optional

- 112 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Tanki atas merupakan bak penampungan air bersih yang berasal dari tangki air bersih, tangki terbuat dari fiberglass tahan terhadap cahaya matahari dengan pemasangan vertical storage tank yang dilengkapi dengan main hole, ventilasi (vent), inlet dan gate valve, outlet dan gate valve, drain dan gate valve dan sparing untuk WLC (Water Level Control) Relay. Produksi : Setara Roda Nurmala atau lokal. h. Septic Tank, Sumur Resapan, Grease Trap Dan Neutralizing Tank - Septic Tank , Sumur Resapan Septic Tank terbuat dari pasangan batu bata campuran 1 : 4 dan diplester dengan campuran 1 : 2 , sebagai penutup digunakan tutup dari beton bertulang campuran 1 : 2 : 3 dan untuk pembagian blok diberikan pipa saluran berukuran 2 , sebelum dilakukan pemasangan bata lokasi untuk pembuatan septic tank digali terlebih dahulu sesuai dengan gambar kerja yang telah disepakati bersama didalam kontrak dan tim pengawas harus diberitahu begitu juga dengan instansi yang terkait didalamnya . Sedangkan untuk pekerjan sumur resapan sama dengan Septic Tank tapi ada salah satu yang berbeda, sumur resapan tidak dibuat blok blok tapi satu kesatuan yang didalam sumur resapan tersebut berisi pasir, koral dan ojuk secukupnya disesuaikan dengan kapasitas sumur resapan tersebut

5.2.2. INSTALASI PEMADAM KEBAKARAN A. Sistem Sistem pemadam kebakaran yang akan digunakan terbagi menjadi dua bagian, yaitu ; A.1. Kombinasi Pillar System (Hydrant Halaman dan Fire Hose System (Hydrant Gedung) Komplek bangunan ini memiliki supply air pemadam pada fire hydrant system, menggunakan 3 (tiga) jenis pompa pemadam kebakaran, yakni ; Pompa utama kebakaran (Electric Hydrant Pump). Pompa kebakaran diesel (Diesel Hydrant Pump). Pompa pacu (Jockey Pump). A.2. Fire Extinguiser System (Pemadam Api Ringan / PAR) Fire extinguiser system (PAR) adalah jenis portable dalam mengatasi kebakaran yang harus disediakan pada areal atau ruang tertentu.

- 113 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

B. Persyaratan Bahan B.1. Pipa Air Pemadam Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa pipa pemadam kebakaran yang digunakan untuk seluruh pemipaan pompa utama hydrant dan pemipaan distribusi air pemadam kebakaran yaitu dengan pipa baja galvanizer (Galvanized Steel pipe / GIP) shedule 40 yang tahan terhadap tekanan maksimum 150 Kg/Cm2, sesuai dengan standar ASTM A.53 dan SNI 19-9002. Seluruh sambungan pipa GIP harus dilas dengan bahan baja carbon (Carbon Steel) dengan penguat yang berupa pelana kuda (Saddle). Produksi : Setara PPI, Bakrie, Bumi Kaya, KHI, Spindo. Semua peralatan bantu seperti fitting, elbow 90, reduser (type Concentric & type Eccentric), tee dan lainnya harus dari bahan yang sama dengan pipa yang digunakan, yang mana sambungan pipa GIP.SCH 40 dengan peralatan bantu harus dilas dengan bahan baja carbon (Carbon Steel) dengan penguat yang berupa pelana kuda (Saddle). Produksi : Setara PT. Gamako, PT. Cahaya Liguna, HE & T-G. Sambungan menggunakan flanges, untuk ujung pipa yang akan disambung dengan berbagai jenis katup berdiameter 2 (50 mm) harus dipasang flenges yang sesuai dengan ukuran diameter pipanya, yang mana sambungan pipa GIP.SCH 40 dengan flanged harus dilas dengan bahan baja carbon (Carbon Steel) dengan penguat yang berupa pelana kuda (Saddle). Flenges yang dipergunakan jenis Blind flenge S/O dan flenge buta, bahan dari Carbon Steel harus sesuai dengan standar Amerika, ANSI B.16.5, dan SNI 036570-2001, dimana ukuran yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.7 lanjutan, terlampir. Produksi : Setara PT. Gamako, PT. Cahaya Liguna, Ex-Amerika, Jepang. Gasket yang dipergunakan pada sambungan flanges yaitu jenis ring gasket dari bahan asbestos composition memiliki high pressure hingga 12 bar sesuai dengan standar Amerika, ASTM F 104 112100, JIS R3453 Class III, dan SNI 03-65702001, dimana ukuran yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan Tabel 4.5, terlampir. Produksi : Setara PT. Gamako, PT. Cahaya Liguna, Ex-Amerika, Jepang. Mur dan baut yang dipergunakan untuk memegang dan mengencangkan flenges dari jenis baut batang berulir seluruh panjangnya lengkap dengan dua mur, bahan dari baja stainless (stainless steel) sesuai dengan standar ASTM A 193 Gr.B 14, ASTM 193-B7/A 194-2K, ISO 9002, dan SNI 03-6570-2001. Dimana jarak & ukuran lubang baut (holes) yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.7 lanjutan, Gambar 4.3 tipe 8 baut dan Gambar 4.4 tipe 12 baut, terlampir. Produksi : Setara Hilti, Fisher, Ex-Amerika, Jepang. B.2. Valves (katub-katub)

- 114 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Dinyatakan dalam gambar perencanaan, maka seluruh jenis katup (valves) seperti ; gate valve, foot valve, check valve, strainer, butterfly valve harus mempunyai rating 16 bar atau 232 psi, kecuali katup-katup pada sisi tekanan pompa mempunyai rating 20 bar atau 290 psi sesuai standard JIS-16 K, SII 0344-82, ANSI B16.10, ANSI B16.5, ANSI B16.34 dan NFPA 20. a. Gate Valve Flanged ends harus jenis Katup Pintu yang terbuat dari bahan antara lain ; - Body : Material baja tuang (Cast Steel). - Steam/ Pin : Material baja stainless (Stainless Stell). - Disc - Seat - Bonnet - Gasket (Graphite). - Hand Wheel - Test Pressure : Material baja tuang (Cast Steel). : Material baja (Steel). : Material baja tuang (Cast Steel). : Material Spiral wound with inner ring : Material Ductile Iron bentuk lingkaran. : 56,3 bar for Seat.

- Ukuran : Diameter 2 (50 mm) + sepasang flange. Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz.

b. Check Valve flanged end harus jenis swing anti water hammer yang terbuat dari bahan antara lain ; - Body : Material baja tuang (Cast Steel). - Disc : Material baja tuang (Cast Steel). - Stem/ Shaft : Material baja stainless (Stainless Steel). - Seat Packing : Material baja (Steel). - Cover : Material baja stainless (Stainless Steel). - Gasket : Material Spiral wound with inner ring (Graphite). - Test Pressure : 56,3 bar for Seat. - Ukuran : Diameter 2 (50 mm) +sepasang flange. Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz. c. Strainer flanged ends harus jenis Y Pattern yang terbuat dari bahan : - Body : Material baja tuang (Cast Steel). - Cover : Material baja stainless (Stainless Steel). - Screen : Material baja stainless (Stainless Steel). - Cover bolt & nut : Material baja (Steel). - Gasket : Material Spiral wound with inner ring (Graphite). - Test Pressure : 56,3 bar for Seat.
- 115 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

- Ukuran flange.

: Diameter 2 (50 mm) + sepasang

Produksi : Setara Toyo, Mizu, Astam, Kitz.

d. Katup Kontrol Dan Katub Relief, terdiri dari ; Pressure Reducing Valve (PRV) disebut katub penurun tekanan yang dapat menurunkan tekanan berlebih pada riser pelepasan utama, PRV type Siro AP Piloted dilengkapi Manometer harus mempunyai rating test 20 bar atau 290 psi sesuai standard JIS-16 K, SII 0344-82, SNI 036570-2001, ANSI B16.10, ANSI B16.5, ANSI B16.34 dan NFPA 20.

Pressure Safety Valve (PSV) disebut katub pengaman tekanan yang secara otomatis dapat menormalkan kembali tekanan pada pipa header, PSV type lever body dari bahan Alloy Stell (ASTM A217) harus mempunyai rating test 20 bar atau 290 psi sesuai standard JIS-16 K, SII 0344-82, SNI 03-6570-2001, ANSI B16.10, ANSI B16.5, ANSI B16.34 dan NFPA 20. Air Relief valve (ARV) untuk melepaskan udara yang terperangkap pada jaringan pelepasan dan penempatannya pada jaringan pelepasan tertinggi dan terjauh, type Double air valve dan dilengkapi Manometer harus mempunyai rating test 20 bar atau 290 psi sesuai standard JIS-16 K, SII 0344-82, SNI 03-6570-2001, ANSI B16.10, ANSI B16.5, ANSI B16.34 dan NFPA 20. Bila kemudian pompa-pompa kebakaran dioperasikan, maka udara akan terperangkap pada tempat-tempat tertentu didalam jaringan pipa sehingga dapat mengganggu jalannya arus air. Untuk itu katub ini akan membuka dan mengeluarakan udara dari jaringan pipa bila kolom udara dalam pipa telah mencapai katub ini dan akan menutup bila udara telah tersalurkan keluar. Produksi : Setara Watts, Viking, Hisec, Torcend, Yositake, Kane, Fip.

e. Siamesse Connection (Sambungan Pemadam Kebakaran) Two Way Type (100x65x65), suatu terminal (peralatan) tempat dimana badan pemadam kebakaran memompakan air kedalam jaringan sistem hydrant sebagai supply tambahan atau cadangan. Pada sambungan kebakaran ini tidak diperkenankan terdapat katub-katub penutup (shut off valve) tapi sebaliknya suatu katub anti balik (check valve)

- 116 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

harus dipasang pada tempat sedekat mungkin dengan siamesse connection untuk mencegah air justru keluar dari jaringan sistem hydrant. Produksi : Setara Zeki, Perruno. f. Pressure Gauge, suatu peralatan intrusmentasi bekerja berdasarkan hidrolik untuk pengukur tekanan pada sisi suction dan sisi discharge, bentuk Diaphragm Gauge dengan satuan Bar, ukuran dia.75 mm dengan sambungan flens, suhu operasi -10 s/d 50 C. Produksi : Setara Fanal, Condor, Nagano, Yamamoto.

g. Vacum Gauge, suatu peralatan intrusmentasi bekerja berdasarkan hidrolik untuk pengukur tekanan negatif (Vacuum) pada sisi suction dan sisi discharge, bentuk Diaphragm Gauge dengan satuan in.hg, ukuran dia.75 mm dengan sambungan flens, suhu operasi -10 s/d 50 C. Produksi : Setara Fanal, Condor, Nagano, Yamamoto. B.3. Flow Meter Flow meter atau flow measuring system yang dipergunakan jenis Gerand dan atau Eagle Eye Meter atau Dieterich fire pump test meter, harus mempunyai pressure rating 175 psi sesuai dengan FM, SNI 03-6570-2001, dan NFPA 20. Produksi : Setara Dover, Blue White, Ex-USA (America). B.4. Hydrant Pillar Hydrant pillar harus memiliki working pressure 10 bar (Kg/Cm2), hydraulic pressure 20 bar, bahan cast iron yang di finis phthalic resin coating dengan perwarna anti corroive paint dan type two way (100 x 65 x 65). Produksi : Setara Zeki, Perruno. II.A B.5. Outdoor Hydrant Box Fire hydrant box dari jenis pemasangan didinding yang kontruksinya dari plat baja dengan tebal tidak kurang dari 2,3 mm dan dicat oven berwarna merah serta dilengkapi dengan sparing peralatan fire alarm seperti ; speaker (alarm bell), Break glass switch yang dilengkapi outelet emergency telepon, dan lampu tanda. Indoor type cabinet meliputi : - Bahan : Steel plat dicat merah lengkap dgn tulisan petunjuk, lubang pipa dia. 2 , dan 1 . - Ukuran : 125 x 80 x 20 cm - Hose rack : Cast iron dilapisi bronze. - Hose : Panjang 30 m, dia. 1, bahan linen / kanvas. - Hose nozzle : Dia. 1 bahan brass chroom plated, jenis
- 117 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

smooth bore. Outdoor hydrant box yang harus sesuai dengan standar SII dan NFPA. Produksi : Setara Zeki, Perruno. B.6. Fire Hydrant Box (Fire Hose) - Optional Fire hydrant box dari jenis pemasangan didinding yang kontruksinya dari plat baja dengan tebal tidak kurang dari 2,3 mm dan dicat oven berwarna merah serta dilengkapi dengan sparing peralatan fire alarm seperti ; speaker (alarm bell), Break glass switch yang dilengkapi outelet emergency telepon, dan lampu tanda. Indoor type cabinet meliputi : - Bahan : Steel plat dicat merah lengkap dgn tulisan petunjuk, lubang pipa dia. 2 , dan 1 . : 125 x 80 x 18 cm : Cast iron dilapisi bronze. : Panjang 30 m, dia. 1, bahan linen / kanvas. : Dia. 1 bahan brass chroom plated, jenis

- Ukuran - Hose rack - Hose - Hose nozzle smooth bore. - Angle valve / Landing Valve : Dia. 1 & 2 lengkap dengan coupling. Fire hydrant box yang harus sesuai dengan standar SII dan NFPA. Produksi : Setara Zeki, Perruno. B.7. Pemadam Api Ringan (PAR)

PAR yang harus digunakan dari bahan serbuk kimia multipurpose dry chemical (ABC Fire) yakni NH4H2PO4, tabung dari bahan iron stell, memiliki pressure 20 Kg/Cm2 dan ditempatkan dalam kotak panel terpasang didinding. Produksi : Setara Yamato, Appindo, Chuub. B.8. Pompa-Pompa Hydrant a. Pompa utama kebakaran (Electric Hydrant Pump) Electric Hydrant Pump dari jenis Horizontal Split Case atau pompa sentrifugal yang harus memiliki rancangan Impeller antara bantalan-bertingkat tunggalSplit Case Axial, dimana harus mempunyai kapasitas nominal dalam liter per menit (LPM) atau gallon per menit (GPM) dan harus pada tekanan nominal neto 2,7 bar (40 psi) atau lebih (untuk jelasnya lihat Tabel 2.3, terlampir). Pompa utama kebakaran yang dimaksud diatas harus sesuai dengan standar SNI 03-6570-2001, NFPA 20, dan bersertifikat UL-USA atau UL-Canada dan FM.

- 118 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Kinerja pompa harus mempunyai bentuk kurva Kapasitas-Head yang berbeda untuk nilai nominal yang diberikan, menunjukkan bentuk performance kurva ekstrim (yang landai). Sehingga memiliki kemampuan Head pada kondisi menutup akan mempunyai nilai rentang dari minimum 101 % sampai maksimum 140 % dari Head Nominal dan pada Kapasitas kondisi tidak kurang dari 150 % kapasitas nominalnya, kondisi Head harus mempunyai nilai rentang dari minimum 65 % sampai maksimum sedikit di bawah Head nominalnya. Data Horizontal Split Case Fire Pump : Liquid temp. : 85 C. Putaran : 2850 rpm. Body Pompa : Besi tuang (Cast Iron) - ASTM A48 Class 35A. Shaft : Baja Stainless (Steinless Steel) - SAE 4140. Impeller : Perunggu (Bronze) - ASTM B584 Alloy 875. Bearing : All besi tuang (Cast Iron) ASTM A48 Class 25A. Ball Bearing : seluruhnya Baja Hardened (Hardened Steel) Anti-Rotation Pins : Baja Stainless (Steinless Steel) 302. Coupling : Packed type (UL, Ulc). Deflector : Rubber Common Base : Painted Steel Standar SNI 03-6570-2001, NFPA 20, bersertifikat UL-USA atau UL-Canada dan FM. Produksi : Setara Fairbanks Morse, Patterson, SPP, ITT A-C Pump. Motor listrik sebagai penggerak pompa utama kebakaran harus memenuhi standar yang berlaku dan harus teruji secara khusus untuk melayani pompa kebakaran, antara lain ; Harus memenuhi besaran pada Tabel 6.5.1.1, terlampir. Semua motor listrik harus mampu (sesuai dengan rating) bekerja terus menerus. Transient motor listrik harus terkoordinasi dengan ketentuan Pemutus Tenaga (MCCB) untuk menjegah gangguan Tripping yang mengganggu dari alat proteksi kontrol motor listrik. Kapasitas motor listrik dalam daya kuda (HP) harus sedemikian sehingga arus motor listrik maksimum pada setiap phasa pada setiap kondisi beban pemompaan dan ketidak seimbangan tegangan harus tidak melebihi arus beban penuh motor dikalikan
- 119 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

dengan faktot kerja, artinya factor kerja maksimum untuk mana motor dipergunakan adalah 1,15. Harus sesuai dengan Standar SNI 03-6570-2001, SNI 04-02252000, PUIL 2000, NFPA 20, bersertifikat UL-USA atau ULCanada dan FM. Produksi bawaan pompa : Setara Fairbanks A-C Pump Morse, Patterson, SPP, ITT . b. Pompa Pacu (Jockey Pump) Pompa pacu yaitu pompa yang mempertahankan tekanan dibutuhkan untuk mempertahankan keseragaman tekanan pada sistem proteksi kebakaran. Pompa jockey harus mempunyai kemampuan dalam menambah laju kebocoran yang diijinkan di dalam 10 menit atau 3,8 lpm yang mana lebih besar, artinya kapasitas nominalnya harus pada rating 6 sampai dengan 10 % dari kapasitas nominal pompa utama kebakaran sebagaimana ditunjukkan oleh gambar perencanaan. Pompa jockey dari jenis Vertical In-Line atau pompa sentrifugal yang harus memiliki rancangan Impeller menggantung-bertingakatsatu disambung terpisah-in line-kopling fleksibel, dimana harus mempunyai kapasitas nominal dalam liter per menit (LPM) atau gallon per menit (GPM) dan harus pada tekanan nominal neto 2,7 bar (40 psi) atau lebih (untuk jelasnya lihat Tabel 2.3, terlampir). Kinerja pompa harus mempunyai bentuk kurva Kapasitas-Head yang berbeda untuk nilai nominal yang diberikan, menunjukkan bentuk performance kurva ekstrim (yang landai). Sehingga memiliki kemampuan Head pada kondisi menutup akan mempunyai nilai rentang dari minimum 101 % sampai maksimum 140 % dari Head Nominal dan pada Kapasitas kondisi tidak kurang dari 150 % kapasitas nominalnya, kondisi Head harus mempunyai nilai rentang dari minimum 65 % sampai maksimum sedikit di bawah Head nominalnya. Pompa jockey yang dimaksud diatas harus sesuai dengan standar SNI 036570-2001 dan NFPA 20. Data Vertical Multistage Centrifugal Fire Pump : Liquid temp. : 85 C. Putaran : 2850 rpm. Body Pompa : Besi tuang (Cast Iron) - ASTM A48 Class 30. Shaft : Baja Stainless (Steinless Steel) - SAE 4140. Impeller : Perunggu (Bronze) - ASTM B584 Alloy 875. Casing Wear Ring : Perunggu (Bronze) - ASTM B584 Alloy 875.. Coupling : Packed type (UL, Ulc)
- 120 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Common Base : Painted Steel Standar SNI 03-6570-2001, NFPA 20, bersertifikat UL-USA atau UL-Canada dan FM. Produksi : Setara Fairbanks Morse, Patterson, SPP, ITT Pump .
A-C

Motor listrik sebagai penggerak pompa jockey (Pacu) harus memenuhi standar yang berlaku dan harus teruji secara khusus untuk melayani pompa kebakaran, antara lain ; - Harus memenuhi besaran pada Tabel 6.5.1.1, terlampir. - Semua motor listrik harus mampu (sesuai dengan rating) bekerja terus menerus. - Transient motor listrik harus terkoordinasi dengan ketentuan Pemutus Tenaga (MCCB) untuk menjegah gangguan Tripping yang mengganggu dari alat proteksi kontrol motor listrik. - Kapasitas motor listrik dalam daya kuda (HP) harus sedemikian sehingga arus motor listrik maksimum pada setiap phasa pada setiap kondisi beban pemompaan dan ketidak seimbangan tegangan harus tidak melebihi arus beban penuh motor dikalikan dengan faktot kerja, artinya factor kerja maksimum untuk mana motor dipergunakan adalah 1,15. - Harus sesuai dengan Standar SNI 03-6570-2001, SNI 040225-2000, PUIL 2000, NFPA 20. Produksi bawaan pompa : Setara Fairbanks Morse, A-C Pump . Patterson, SPP, ITT c. Pompa kebakaran diesel (Diesel Hydrant Pump). Diesel Hydrant Pump dari jenis Horizontal Split Case atau pompa sentrifugal yang harus memiliki rancangan Impeller antara bantalan-bertingkat tunggal-Split Case Axial, dimana harus mempunyai kapasitas nominal dalam liter per menit (LPM) atau gallon per menit (GPM) dan harus pada tekanan nominal neto 2,7 bar (40 psi) atau lebih (untuk jelasnya lihat Tabel 2.3, terlampir). Pompa utama kebakaran yang dimaksud diatas harus sesuai dengan standar SNI 03-6570-2001, NFPA 20, UL-USA atau UL-Canada dan FM. Kinerja pompa harus mempunyai bentuk kurva Kapasitas-Head yang berbeda untuk nilai nominal yang diberikan, menunjukkan bentuk performance kurva ekstrim (yang landai). Sehingga memiliki kemampuan Head pada kondisi menutup akan mempunyai nilai rentang dari minimum 101 % sampai maksimum 140 % dari Head Nominal dan pada Kapasitas kondisi tidak kurang dari 150 % kapasitas nominalnya, kondisi Head harus mempunyai nilai rentang dari minimum 65 % sampai maksimum sedikit di bawah Head nominalnya.
- 121 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Data Horizontal Split Case Fire Pump : Liquid temp. : 85 C. Putaran : 2850 rpm. Body Pompa : Besi tuang (Cast Iron) - ASTM A48 Class 35A. Shaft : Baja Stainless (Steinless Steel) - SAE 4140. Impeller : Perunggu (Bronze) - ASTM B584 Alloy 875. Bearing : All besi tuang (Cast Iron) ASTM A48 Class 25A. Ball Bearing : seluruhnya Baja Hardened (Hardened Steel) Anti-Rotation Pins : Baja Stainless (Steinless Steel) 302. Coupling : Packed type (UL, Ulc). Deflector : Rubber Common Base : Painted Steel Standar SNI 03-6570-2001, NFPA 20, UL-USA atau ULCanada dan FM. Produksi : Setara Fairbanks Morse. Pompa ini digerakan dengan penggerak Diesel Engine, dimana motor bahan bakar yang menggunakan percikan nyala (Busi) tidak diperkenankan untuk digunakan. Diesel engine sebagai penggerak Pompa pemadam kebakaran harus diuji secara spesifik oleh Laboratorium penguji untuk melayani pompa kebakaran, antara lain ; - Nilai nominal motor bahan bakar harus berdasarkan kondisi standar Society Of Automotive Engineers (SAE), yaitu pada tekanan 752,1 mm kolom air raksa (29,61 inch Hg) dan temperatur udara 25 C pada ketinggian kurang lebih 91,4 m (300 ft) diatas permukaan laut, dilakukan lewat pengujian di Laboratorium yang diakui, yakni Underwriters Laboratories Inc. (UL, ULc). - Nilai nominal daya kuda teruji dari motor bahan bakar yang di uji di laboratorium penguji dengan kondisi standar SAE, harus dapat diterima. - Dalam hal khusus, motor bahan bakar yang berada di luar rentang daya dan tipe motor bahan bakar yang teruji, harus mempunyai kemampuan daya kuda untuk melayani gerakan pompa kebakaran tidak kurang dari 10 % lebih besar dari daya kuda rem maksimum dibutuhkan pompa
- 122 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

pada setiap kondisi beban pompa. Pengurangan sebanyak 3 % dari daya kuda nominal motor bahan bakar pada kondisi standar SAE harus dibuat untuk motor diesel yang dipasang pada ketinggian 305 m (1000 ft) diatas 91,4 m (300 ft). Untuk motor diesel yang berada pada temperatur udara luar diatas 25 C, maka untuk setiap kenaikan 5,6 C (10 F) menurut koreksi kondisi standar SAE, pengurangan daya kuda nominalnya sebesar 1 % harus dibuat. Motor diesel setelah dijalankan minimum 4 jam, harus mempunyai daya kuda nominal sama atau lebih besar dari daya kuda rem yang dibutuhkan untuk menggerakkan pompa pada kecepatan nominalnya dibawah setiap kondisi beban pompa.

Data Diesel Engine yang digunakan dari jenis In-line Construction, 4 Stroke Cycle dengan pendingin Water Coolent Pump (Tanpa Radiator) harus menyebutkan, antara lain ; a. Rating BHP/ kW : Menyebutkan FM, UL, ULc Approved. b. Engine Manufacture : (setara Detroit, CAT. Cummins). c. Ignition Type : Diesel (Compression). d. Number Of Cylinders : . e. Bore and Stroke in.(mm) : .. x . f. Displacement in3.(L) : .. g. Compression Ratio : 17,0 : 1 h. Valve per cylinder - intake & Exhaust : 1 & 1. i. Engine Type : In-line Construction, 4 Stroke Cycle. j. Aspiration : Turbocharged. k. Rotation : Clockwise (CW) standard. l. Engine Crankcase Vent System : Open. m. Installation Drawing : . n. Wiring Diagram : .. o. Air Cleaner : Direct mounted, Washable, Indoor service. p. Alternator : 12V-DC, 42 Amps, lengkap Belt guard. q. Exhaust Protection : Metal Guards on Manifolds & turbocharge.

- 123 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

r. Coupling : Falk coupling, Engine Half .. s. Flywheel Housing : S.A.E.#3. t. Flywheel Power Take Off : 11,5 SAE Industrial Fly-Wheel connection. u. Fuel Connections : Fire resistant flexible supply & return lines. Fuel Filter : Primary filter w/priming pump. Fuel Injection System : Stanadyne Direct Injection. Governor, Speed : Constant speed, Mechanical. Instrument Panel : English & Metric, Tachometer, Hourmeter, Water Temperature, Oil Pressure & two (2) Volmeter. Junction Box : Integral with instrument panel ; for DC wiring interconnection to Engine controller. Lube Oil Cooler : Engine water cooler plate type. Lube Oil Filter : Full flow w/By-pass valve. Lube Oil Pump : Gear drive, Gear type. Overspeed Control : Electronic w/reset & test on instrument panel. Raw Water Solenoid Operation : Automatic from engine controller & from instrument panel. Run-Stop Control : On instrument panel lengkap dengan ctrol position warning light. Run Solenoid : 12 V-DC Energized to run. Staters : Two (2) 12 V-DC. Throttle Control : Adjustable speed control tamper proof. Water Pump : Poly-Vee belt drive lengkap dengan guard. Lain-lain, Battery Charger dilengkapi dengan AMF (Automatic Mains Failure) Module. Harus sesuai dengan standar SNI 03-6570-2001, NFPA 20, bersertifikat UL-USA atau UL-Canada dan FM. Produksi : Setara Detrit Clarke, Caterpillar, Cummins. Seluruh dari group pompa hydrant harus dilengkapi dengan : - Flexible Joint pada sisi section dan discharge pompa. - Gate valve pada sisi section dan discharge pompa. - Strainer pada sisi section pompa. - Check Valve pada sisi section pompa.
- 124 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

- Peredam getaran untuk alas pompa. - Pressure gauge (Pengukur tekanan) untuk suction dan discharge. - Panel Power dan Kontrol sesuai dengan bawaan pompanya. Kelengkapan pada riser pelepasan system hydrant, sebagai berikut ; - Pressure Reducing Valve (PRV). - Pressure Safety Valve (PSV). - Air Relief valve (ARV). Kelengkapan pada riser pelepasan system kombinasi hydrantdan sprinkler, sebagai berikut ; - Pressure Reducing Valve (PRV). - Pressure Safety Valve (PSV). - Air Relief valve (ARV). 5.3. Uraian Teknis Pekerjaan Elektrikal 5.3.1. Instalasi Kelistrikan A. Sistem Sumber daya listrik berasal dari penyambungan sumber daya listrik utama PLN dengan sistem tegangan TM/TM 20 kV, 50 Hz dan sumber daya listrik cadangan diesel generator set dengan sistem tegangan rendah 400/230Volt, 50Hz. Sumber daya listrik tersebut untuk melayani kebutuhan beban listrik untuk bangunan utama, kelas, dormitory, mess perwira, klinik, kantin, sport hall, engine hall, Aula Pertemuan, bangunan gereja, bangunan masjid, pool dan bengkel, Pos Jaga, bangunan Utilitas MEP, dan Penerangan Jalan Komplek. Sumber listrik utama tegangan 20 kV dengan melalui Medium Voltage Distribution Panel (MVDP) akan di-proteksi (di-amankan) dengan unit Ligthning Arrester yang terdapat pada panel arrester, sehingga dapat menghindari loop pada jaringan listrik tegangan menengah 20 kV, selanjunya di transformasikan menjadi 400/230 Volt, 50 Hz dengan transformator (Trafo) Stap-Down 20 kV/400-230 V, 50 Hz. Seterusnya dengan sistem tegangan rendah 400/230 V, 50 Hz, sumber listrik utama dan cadangan (bilamana sumber PLN padam) akan beroperasi otomatis interlog atau automatic tranfer switch (ATS). Masing-masing sumber daya listrik dilengkapi dengan kWH-Meter, selanjutnya di distribusikan keseluruh jenis beban listrik melalui Panel distribusi yang dinamakan Panel Utama. Efek sambaran petir (Arus Petir) berupa kenaikan tegangan akibat medan
- 125 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

magnet dan medan listrik (Kuat Medan Elektrostatis) akan merusakkan jaringan sistem listrik dan peralatan listrik yang sensitif, maka sangat diperlukan pengamanan internal dengan menggunakan Lightning Arrester, Shielding & Equipotensialisasi untuk menghindari Loop pada jaringan sistem listrik. Sumber listrik utama tegangan 400/230 Volt dengan melalui Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) akan di-proteksi (di-amankan) dengan unit Ligthning Arrester, sehingga dapat menghindari loop pada jaringan listrik tegangan Rendah 400/230 Volt, 50 Hz. Sumber daya listrik berasal dari penyambungan sumber daya listrik utama PLN dengan sistem tegangan TR/TR 400/230 Volt, 50 Hz langsung di sambungkan ke unit-unit kWh-meter pada bangunan Rumah Dinas (Type-45, Type-54, Type70, Type-100 dan SchoolStaff), sumber daya listrik utama PLN dengan sistem tegangan TR/TR 400/230 Volt, 50 Hz distristribusikan melalui Sub Distribusi Panel (SDP) PLN disambungkan ke seluruh unit-unit kWh-meter Rumahnya. Sumber daya listrik cadangan diesel generator set dengan sistem tegangan rendah 380/220Volt, 50Hz tidak mem-back up kebutuhan daya listrik bangunanbangunan diatas. Berdasarkan uraian diatas, bahwa sistem kelistrikan yang dijelaskan diatas merupakan pendistribusian daya listrik dengan jaringan distribusinya sampai ke beban listrik menggunakan sistem radial yang mempunyai pengamanan dan keandalan yang bertingkat. B. Bahan Dan Material B.1. Transformator (Trafo) Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Transformator (Trafo) jenis stap-down dengan tegangan kerja 20 kV/400-230 V, 50 Hz, harus buatan pabrik dalam negeri, kelompok sektor Dyn5 (disesuaikan dengan PLN daerah setempat), dengan pendingin minyak shell Diala B (sesuai standar PLN), dan dilengkapi dengan RIS Protection Relay dan monitiring device, memiliki jenis pemasangan di dalam (in door) ruangan. III. Data Tansformator 20 kVolt/400-230 Volt, 50 Hz a. Kondisi kerja Trafo : Ketinggian maksimum 1000 meter diatas permukaan laut. Maksimum suhu keliling <= 40 C dengan suhu rata-rata 30 C. Betuk gelombang tegangan sinusoidal & simetris untuk supply 3 phasa. b. Kontruksi Trafo : Inti Trafo, terbuat dari colled rolled grain oriented silicon steel sheet
- 126 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

dengan rugi-rugi sangat rendah membentuk rangkaian magnetik tertutup, inti ini dijepit dengan kuat sehingga terjamin kekuatan mekanik dan mengurangi getaran serta tingkat kebisingan. Kumparan Trafo, yang terdiri dari primer dan sekunder terbuat dari PVF enamel kawat tembaga persegi berisolasi kertas atau lembaran foil winding. Setiap lapisan kumparan diberi isolasi dari kertas A (105 C) atau kelas yang lebih tinggi sehingga mempunyai kekuatan dielekrik dan mekanik yang kuat dan harus dapat menahan tegangan impuls (tegangan lebih). Inti Dan Kumparan Disatukan, dijepit menjadi satu yang disebut bagian aktif trafo harus dipanaskan dan dikeringkan dalam oven pengering vacuum sampai tahanan isolasinya melebihi 200 M.Ohm. Tanki, terbuat dari pelat baja tahan karat dan panas (mild steel plate) yang dilas dengan kuat agar dapat menahan gaya yang terjadi saat trafo dioperasikan. Kebocoran pengelasan harus dites denga tekanan 0,3 Bar selama 15 menit, yaitu sama dengan 3 s/d 10 kali tekanan lebih yang ditimbulkan dalam tangki dengan cairan yang digunakan adalah air dengan campuran serbuk fluerescent sehingga dapat langsung diketahui letak kebocoran dan dpat langsung di las kembali. Tangki ini diberi sirip pendingin (radiator) yang mengelilingi tangki dengan jarak yang sama. Tutup Tanki, dari type conservator diberi packing neoprene untuk menjamin kekedapan air dan udara luar seminimum mungkin. Perlengkapan Standar Trafo ; a) Name Plate (pelat nama) lengkap dengan diagram hubung belitan. b) Gelas penduga level minyak. c) Dial Thermometer dengan kotak. d) Lubang pengisian minyak yang diberi tutup. e) Kran penguras minyak. f) Kuping pengangkat. g) Bushing tegangan tinggi dari elastimod dan bushing tegangan rendah dengan kotak pengaman. h) Kommunitor (Tap Changer). i) Pengaman dengan DGPT-2 atau RIS dan Buchholz Relay. j) Roda yang dipasang pada alas Transformator. Karakteristik Trafo (harus sesuai SLI.019-1985/a.009 dan IEC-76) : - Tegangan Primer : 20 kV. - Tegangan Sekunder (No load) : 400/231 V. - Highest voltage of primary windings : 24 kV.

c.

- 127 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Impuls withstand of primary windings : 125 kV. Applied voltage test : 50 kV. Temperature insulation class : A 105 C. Max.temperature rise of windings : 65 C. Max.oil temperature rise at the top of the tank (hermatically sealed) : 60 C. Insulating medium : Oil. Cooling type : Sirip (Onan). Vector group : Dyn5 (sesuai dengan PLN Balikpapan). Voltage tappings : 2 % ; 5 %. Produksi : Setara Unindo, Trafindo.

B.2. Panel Tegangan Menengah (MVDP) Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Panel tegangan menengah 20 kVolt dan Panel Arrester 20 kVolt dari type metal enclosed switchgear dan controlgear untuk pemasangan di dalam (Indoor). a. Kondisi kerja MVDP : - Ketinggian maksimum 1000 meter diatas permukaan laut. - Suhu ruangan 16 s/d 40 C. - Kelembaban ruangan 80 s/d 100 %. - Indeks Proteksi (IP) 55. b. Kontruksi MVDP dan Panel Arrester : - Panel MVDP, terbuat dari stainless steel dengan tebal pelat tidak kurang dari 2.30 mm yang berukuran standar sehingga dapat ditukar-tukar bagian-bagiannya serta dapat diperluas dengan mudah dan masing-masing lemari terpisah satu sama lainnya dengan pelat pemisah serta di cat oven, IP 55. - Pintu dapat dibuka kekiri atau kekanan yang dilengkapi engsel yang tidak terlihat dari luar dan gasket polyurethane (freme karet penguat) serta sudut buka hingga 130 derajat. - Memiliki plinth untuk memberikan isolasi dengan bumi, tersedia accessories berbagai fungsi dan ukuran, diantaranya rel vertical, rel simetris horizontal, rel DIN simetris horizontal, isolator dan lainlain. - Pelindung komponen panel dengan plat transparan terbuat dari fiberglass. - Pemutus beban tidak dapat dimasukkan jika saklar pembumian tertutup atau saklar pembumian tidak dapat dimasukkan jika pemutus beban tertutup, dimana pengoperasian-nya dengan manual atau mekanik.
- 128 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Pintu lemari tidak dapat dibuka bila pemutus beban tertutup dan saklar pembumian terbuka dan atau pintu lemari tidak dapat ditutup bila pemutus beban terbuka dan saklar pembumian tertutup. Pengamatan untuk posisi pemutus beban dan saklar pembumian dapat dilakukan tanpa membuka pintu lemari panel MVDP, yakni dengan lampu tanda maupun indikator lainnya. Pengoperasian pemutus beban dan saklar pembumian dapat dilakukan se-sederhana mungkin dan beroperasi secara interlogmekanik. Panel MVDP terdiri dari 3 (tiga) lemari, yakni lemari pertama untuk penempatan 3 unit arrester 20 kV-1 phasa, lemari kedua untuk 1 unit Switch Disconector (saklar pemisah) type SF6-LBS tanpa fuse sebagai incoming dari PLN-20 kV yang dilengkapi dengan 1 unit saklar pembumian yang beroperasi secara interlog, dan lemari ketiga untuk 1 unit Circuit Breaker Disconector (pemutus beban) type SF6-LBS dengan fuse sebagai out-going ke sisi primer trafo yang dilengkapi dengan 1 unit saklar pembumian yang beroperasi secara interlog. Busbar harus di isolasi berwarna sesuai kode warna PUIL 2000 ; * Phasa : Merah, kuning dan hitam. * Netral : Biru. * Ground : Hijau - kuning. : 20/24 kV. : 50 Hz. : 125 kV. : 50 kV. : 50 kV DC. : 16 kA. : 145 kV. : 400 A. : 16 kV.

c. Karakteristik MVDP : - Tegangan kerja - Frekwensi kerja - Implus with stand voltage to earth and between poles, 50 Hz, 1 menit - Power frequency with stand voltage 1 menit - Voltage tests (50 Hz) 1 menit - Rated short-time with stand current 50 Hz, 1 detik - Implus with stand voltage across the isolating distance - Breaking capacity for active circuit (Cos = 0,7) and ring circuits - Breaking capacity for no-load trafo - Breaking capacity for no-load line

- 129 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

and cable : 25 kV. Making capacity : 40 kA. Besaran arus a) Bus bar : 630 A. b) Rating current switch : 400 A. Bila pengoperasian dengan motor penggerak, maka peralatan kontrol harus dilengkapi dengan back-up battrey jenis nicad free maintenance untuk pengoperasian seluruh panel MVDP dengan kemampuan bilamana terjadi kegagalan operasi sebanyak 3 (tiga) kali. Produksi : Setara Unindo, MG, AEG.

d. Komponen Panel MVDP 20 kVolt Dan Panel Arrester 20 kVolt - Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Unit Lightning Aresster mempunyai bagian-bagian antara lain ; Block Electrode Disconector height adjuster yang menghubungkan Earth Terminal bagian bawah dengan Line Terminal bagian atas dan block ini berbentuk selinder crystalline particles dan atau Alumina Porselain dari bahan Zinc Oxide (ZnO) yang menjamin kekuatan anti konduksi, daya tahan panas dan tidak dapat rusak kerena aliran voltasi (Impulse Voltage), guncangan (Vibration) dan lain-lain. Insulator Housing sebagai tempat beroperasinya block electrode disconector dari bahan syntactic rubber sehingga tertutup dengan sempurna. Insulator Porselain sebagai pembungkus insulator housing. Rating Voltage 2124 kVolt. Insulation withstand test voltage, 1 min.Dry test = 4270 kVrms. Insulation withstand test voltage, 10 sec.Wet test = 3660 kVrms. Insulation withstand test voltage, Power Hz = 31,536 kVrms. Sesuai dengan standar IEC 994-4 (1991), SNI dan LMK. Produksi : Setara Sorester, Unindo, Nihon Hiraiki Kogyo, Siemen. - Switch Disconector jenis SF6-LBS tanpa Fuse dan dengan Fuse sesuai item c diatas.

B.3. Kabel Tegangan Menengah Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Kabel distribusi tegangan menengah 20 kV adalah jenis N2XSEFGbY - 24 kVolt untuk pemasangan didalam tanah dan N2XSY - 24 kVolt untuk pemasangan di pit trench cable dan
- 130 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

di rak kabel (udara) harus telah memenuhi persyaratan, SPLN 43-5;1986, IEC 502-1983, PUIL-2000, LMK, PLN. Produksi : Setara Supreme, Kabelindo, Kabelmetal, Voksel. B.4. Panel Tegangan Rendah Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Box panel listrik ada 3 jenis, yaitu jenis pemasangan didinding (wall mounted enclosure), jenis pemasangan dilantai (standing mounted enclosed) yang kontruksinya dari plat baja dengan tebal plat 2 mm dan dicat oven, IP 55 dan jenis inbow waterproof (PVC High Impact) dengan pintu transparan, IP 54 serta memenuhi persyaratan PUIL-2000, LMK, PLN. Produksi : Setara Simetri, OniPanel, JapaPanel, SIER, Hager, Hansel. B.5. Kabel Tegangan Rendah Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Kabel distribusi tegangan rendah adalah jenis NYFGbY - 0.6/1 kVolt untuk pemasangan di-dalam tanah dan NYY - 0.6/1 kVolt untuk pemasangan di atas plafon (udara) harus telah memenuhi persyaratan SNI 04-2701-1992, SPLN 43-1 198, PUIL2000, LMK, PLN. Produksi : Setara Supreme, Kabelindo, Kabelmetal, Voksel. B.6. Rak Kabel Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Rak kabel yang dipakai untuk penempatan jalur kabel distribusi dan instalasi harus menggunakan jenis cable ladder yang terbuat dari Plat Mild Steel dengan finishing Hot Dip Galvanis dan telah dilapisi anti karat (zink chromate) dan sesuai persyaratan PUIL-2000. Produksi : Setara Metosu, OniRack, Nobi. B.7. Komponen Panel Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa komponen panel utama banyak ragamnya, antara lain ; a) Pemutus tenaga MCCB, 3 phasa, 45 kA, 36 kA, 25 kA, dan 18 kA, pemutus tenaga mini MCB, 3 phasa, 15 kA, 10 kA, dan 8 kA, MCB 1 phasa, 8 kA dan 5 kA yang telah memenuhi persyaratan SPLN 108/SLI 175/IEC 989, dan IEC 947-2, LMK, PLN. Produksi : Setara Terasaki, Merlin Gerin, AEG, ABB. b) Automatic Tranfer Switch (ATS) atau sistem tukar (Interloc).

- 131 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

c)

Satu pelat dudukan sehingga lebih menjamin aspek keamanan dan lebih mudah dalam pemasangan. Kedua pemutus tenaga (MCCB, 4 pole, 50 kA) dilengkapi mekanisme motor yang sama sehingga bisa beroperasi secara otomatis dan sistem interlok mekanis dan elektris mencegah kedua pemutus tenaga menutup secara serentak walaupun hanya sesaat, dan memenuhi standar LMK. Produksi : Setara Terasaki, Merlin, AEG, ABB Fuse Links dari jenis HRC Fuse/phasa, 100 kA dengan rating voltage 500/660 Volt lengkap dengan solid links (dudukan HRC fuse) dengan rating current 1 step diatas rating current HRC Fuse serta harus memeliki alat pencabut HRC Fuse (Fuse Handle) standard SFS 2371, dimana semuanya sesuai dengan standar IEC 269-1, IEC 32 B, PUIL2000, LMK. Produksi : Setara Stomberg, AEG, ABB, Littelfuse.

d) Kapasitor Bank Kapasitor harus dari jenis Self Healing Dry Type, yaitu jenis kering (Metallized Polypropylene Film) yang bias memperbaiki kerusakan sendiri dan memiliki ketentuan-ketentuan, antara lain ; Rating Voltage : 525 Volt, pada sistem 400 (NO Load). Sistem Koneksi : 3 phasa, Delta. Rating Frequency : 50 Hz. Toleransi kapasitas : - 5 % s/d + 10 %. Tingkat Insulasi : 3 kV (power frequency) & 15 kV (Impulse). Temperatur category : -40 C s/d 50 C. Discharge time to 50 V : < 60 detik. Losses at + 20 C : < 0,5 W/kVar. Protection class : IP 42. Continuous over Voltage : 10 % (1,1 x Un). Continuous over current : 30 % (1,3 x In). Harus memenuhi standar IEC 831-1, IEC 831-2 (1996), PUIL2000, LMK. Produksi : Setara Nokian. e) Blocking Reactor (Detuned Filter) Blocking reactor harus dari material kumparan tembaga jenis Polyeter Resin yang pencetakannya dalam keadaan Vakum dan tekanan tinggi dengan thermal resistance 150 C, digunakan untuk melindungi kapasitor bank dari kerusakan akibat kelebihan tegangan atau gelombang arus Harmonic yang terlalu tinggi dan dalam menghindari resonansi serta
- 132 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

menurunkan presentasi harmonic pada jaringan listrik. Ketentuanketentuan lainnya yang harus dipenuhi, antara lain ; Rating Voltage : 400 Volt. Rating Frequency : 50 Hz. Detuning factor : 7 %. Separate source test : 3 kV 1 min. Ambient temperature : 40 C. Inductance of the reactor : 3 % tuning accuracy. Protection class : IP 23. Harmonic load : UH3 = 0,5 & UH5 = UH7 = 5 % Based on Un. Insulation class : T 40. Harus memenuhi standar IEC 76/3, VDE 0532831-2, PUIL2000, LMK. Produksi : Setara Nokian. f) Automatic Power Factor Regulator (APFR) APFR untuk mengatur step kapasitor secara otomatis yang menggunakan teknologi digital (Microprocessor) yang dipasang langsung pada panel atau rel DIN, koneksi (penyambungan) antar phasa atau phasa netral yang memiliki ketentuan-ketentuan sebagai berikut ; Rating Voltage : 230/400 Volt. Rating Frequency : 50 Hz 2 % automatic selection. Current transformer (CT) : 5A, 0,7 VA. Accuracy class : 1,5 %. Ambient temperature : 0 C s/d 40 C. Protection class : IP 40 (pada panel) & IP 20 (pada rel DIN). Jumlah step automatic : 6 Step. Kontrol & Proteksi : 6 jenis alarm, yaitu factor daya rendah, factor daya terlalu kapasitif atau induktif, kelebihan atau kekurangan tegangan, kelebihan arus, temperatur terlalu tinggi, dan sebagainya. Operational sequence : 4 Program regulasi. Harus memenuhi standar EN 50082-2 & EN 50081-2 EMC, PUIL-2000, LMK. Produksi : Setara Nokian. g) Relay Pengaman yang digunakan antara lain :
- 133 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Earth Fault Relay (Rele arus bocor bumi), proteksi terhadap kontak langsung, tidak langsung dan api, tegangan kerja 220 V, 50 Hz, sensitivitas arus sebesar 0,003 s/d 0,3 A, tunda waktu selama 0 s/d 1 detik, suhu operasi sebesar -10 s/d 50 C. Short Circuit Relay (Rele arus hubung singkat), proteksi terhadap arus hubungan singkat atau akibat adanya variasi terhadap arus yang semestinya, tegangan kerja 220 V, 50 Hz, kontak keluaran 10 A (power faktor = 1), tunda waktu selama 0,2 detik, suhu operasi sebesar -10 s/d 50 C. Under and Over Voltage Relay (Rele turun dan naiknya tegangan), proteksi terhadap turunnya dan naiknya tegangan yang semestinya pada sistem tak stabil, tegangan kerja 220 V, 50Hz, sensitivitas tegangan sebesar 15 % dari tegangan kerja, tunda waktu selama 0,3 detik, suhu operasi sebesar -10 s/d 50 C. Fase Fault Relay (rele kesalahan phasa), proteksi terhadap kehilangan salah satu phasa, kesalahan urutan phasa dan ketidakseimbangan beban antar ketiga phasa terlalu besar, tegangan kerja 220 V, 50 Hz, kontak keluaran 10 A (power faktor = 1), tunda waktu 1 detik, suhu operasi sebesar -10 s/d 50 C. Relay Kontrol Tegangan, pengamanan peralatan pada instalasi terhadap tegangan yang semestinya pada sistem tak stabil, mengaktifkan pengisian batere bila tegangan jatuh di bawah ambang batas, tegangan kerja 220 V, 50 Hz, sensitivitas tegangan sebesar 10 % dari tegangan kerja, waktu tanggapan selama 200 mili detik, suhu operasi sebesar -5 s/d 55 C.

Relay Kontrol Arus, pengamanan peralatan pada instalasi listrik akibat adanya variasi terhadap arus yang semestinya, dipasang sebagai tambahan terhadap system kontrol dengan kontak keluaran 8 A (Cos = 1) 250 V, tegangan kerja 220 V, 50 Hz, sensitivitas tegangan sebesar 10 % dari tegangan kerja, waktu tanggapan selama 200 mili
- 134 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

detik, suhu operasi sebesar -5 s/d 55 C. Reverse Power Relay (Rele daya balik), proteksi terhadap adanya daya balik baik dari sumber utama (PLN) maupun sumber cadangan diesel genset sehingga kedua sumber tidak boleh terinterkoneksi walaupun sesaat. Relay-relay pengaman harus sesuai dengan standar PUIL2000, LMK dan IEC. Produksi : Setara Merlin Gerin, AEG, Omron. h) Peralatan Kontrol Kontrol Stater Motor, untuk kapasitas dibawah 5.000 Watt harus menggunakan sistem Direct On Line (DOL) yang terdiri dari tiga komponen, yakni Breaker, Contactor, Thermal Overload dengan sirkit kontrol tegangan 230 V, 50 Hz dan dilengkapi dengan tombol tekan ON-OFF, lampu tanda untuk start, stop dan fault/kesalahan. Kontrol Stater Motor, untuk kapasitas diatas 5.000 Watt harus menggunakan sistem Star Delta yang terdiri dari tiga komponen, yakni Breaker, Star Contactor, Delta Contactor, Line Contaktor lengkap dengan kontak blok tunda waktu, Thermal Overload dengan sirkit kontrol tegangan 230 V, 50 Hz dan dilengkapi dengan tombol tekan ON-OFF, lampu tanda untuk start, stop dan fault/kesalahan. Voltmeter Cam Switch (Saklar Voltmeter) 7 (tujuh) posisi dengan arus thermal 12 A, tegangan kerja 230 V, 50 Hz, Ammeter Cam Switch (Saklar Ammeter) 4 (empat) posisi dengan arus thermal 12 A, tegangan kerja 230 V, 50 Hz. Change Over Cam Switch (Saklar Alih) 3 (tiga) posisi (Manual, OFF, Outo) dengan arus thermal 20 A, tegangan kerja 230 V, 50 Hz. Pushbutton (Tombol Tekan) dengan bentuk bundar sring return, type flush dengan posisi NO, berwarna merah untuk stop dan berwarna hijau untuk start. Emergency Pushbutton dengan bentuk bundar latching key release dia.40 mm dengan posisi NC, berwarna merah. Lampu Tanda lengkap dengan lampu type protected Led, tegangan kerja 230 V, 50 Hz, dengan penutup plastik berwarna putih, Hijau, Merah, kuning dan biru. Peralatan kontrol harus sesuai dengan standar PUIL-2000, LMK dan IEC.

- 135 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Produksi : Setara Merlin Gerin, AEG, ABB, Siemens. i) Unit Lightning Arrester R,S,T - phase & Netral, 100 kA, 40kA dan 15kA, 400 V untuk tegangan rendah, harus memenuhi persyaratan DIN VDE 0675 part6 LMK, PLN. Produksi : Setara Phoenix Contect, OBO Bettermann, Merlin Gerin. j) Meter Pengukur Volt Meter (Pengukur tegangan listrik), kapasitas 1,2 x In continue, kelas 1,5, skala 0-500V, ukuran 144x144 atau 96x96, ketelitian 1,5 %, suhu operasi -10 s/d 50 C. Amper Meter (Pengukur arus listrik), kapasitas 1,2 x In continue, kelas 1,5, skala 0-500A, ukuran 144x144 atau 96x96, ketelitian 1,5%, suhu operasi -10 s/d 50 C. Frekwensi Meter, Cos Phi Meter, dan lainnya harus berukuran 144x144 atau 96x96, ketelitian 1,5 %, kelas 1,5, suhu operasi -10 s/d 50 C. Kilo Watt Meter (kWh-Meter) dari jenis 1 phase dan 3 phase harus sesuai dengan data teknis PLN dan LMK. Meter-meter pengukur sesuai dengan standar LMK, IEC 51. Produksi : Setara Schlumberge, AEG. k) Busbar dan sepatu kabel serta perekatnya (Mur dan Baut) adalah jenis tembaga dengan konduktifitasnya sebesar 99,99 % yang dilengkapi dengan warna phasa, netral dan pembumian sesuai persyaratan BS 1977, DIN 46235, LMK, PLN. Produksi : Setara Catu, Unibell, Voksel. B.8. Instalasi Listrik (Peneranga, Stop Kontak, Unit AC, Dan lain-lain) a) Kabel instalasi listrik adalah jenis NYM 3 core 500 Volt untuk 1 phasa yang telah memenuhi persyaratan SII 0209-78, VDE 0250, LMK, PLN. Produksi : Setara Supreme, Kabelindo, Kabelmetal, Voksel. b) Pipa & fleksibel conduite pelindung kabel instalasi listrik dan accessories lainnya adalah jenis PVC high impac yang telah memenuhi persyaratan BS 6099, BS 4607, LMK, PLN. Produksi : Setara EGA, Waler, Marshall Tuplex. B.9. Elektroda Pembumian Elektroda pembumian adalah dari bahan tembaga pejal dengan konduktifitasnya sebesar 99,99% yang telah memenuhi standard BS 1977, DIN 46235, LMK, PLN.
- 136 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Produksi : Setara Catu, Unibell. B.10. Saklar Dan Stop Kontak a) Saklar memiliki rating volatge 250 V, 10 A type rocker dengan jenis single gang, double gang maupun multiple gang. b) Stop kontak 1 phasa normal memiliki rating voltage 250 V, 16 A dan stop kontak 1 phasa khusus dilengkapi saklar dan lampu tanda memiliki rating voltage 250 V, 13 A. Saklar dan stop kontak tersebut diatas harus memenuhi persyaratan IEC, SPLN, LMK dan harus dilengkapi dengan box dari bahan metal anti karat atau mouled plastic. Produksi : Setara MK, Legrand. IV.A. B.11. Armatus Lampu dan Komponen Lampu a) Armatur lampu memiliki plate minimum 0.7 mm dicat dasar anti karat dan dicat oven warna putih untuk jenis recessed mounted TL 1 x 36 W atau 2 x 36 W type TKI maupun type balok, down light dengan lampu PLC 18 W, dan Down light halogen 50 W/12 V, dimana harus mempunyai terminal pembumian, ventilasi didalammnya cukup baik dan reflector terbuat dari bahan alumunium silicon alloy dengan derajat pemantulan yang sangat baik. Produksi : Setara Artolite, OniLigt, Phillips. b) Komponen lampu, yaitu Ballast dari type Low loss dan digunakan untuk satu lampu floerescent (Neon) yang terpasang kokoh pada armatur. c) Capasitor harus dari jenis metalized paper dengan maksimum temperatir 85 C, 250 V, 50 Hz, toleransi 10 % serta dilengkapi dengan Stater socket dari jenis polycarbonate dan Staternya dari jenis ES Porceliain lamp holders. Produksi : Setara Phillips, Atco, BJB.

5.3.2. Instalasi Diesel Generator Set A. Sistem Sumber daya listrik cadangan berasal dari sumber daya listrik diesel generator set dengan sistem tegangan rendah 400/230v, 50Hz yang akan melayani kebutuhan daya listrik bilamana sumber daya listrik utama PLN mengalami gangguan atau pemadaman. Sumber listrik utama dan cadangan akan beroperasi interlog otomatis secara mekanik maupun elektrik atau automatic tranfer switch (ATS) yang pendistribusian daya
- 137 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

listrik melalui Panel distribusi yang dinamakan Panel Utama (LVMDP). B. Bahan dan Material Dinyatakan dalam gambar perencanaan, bahwa Diesel Generator Set menggunakan jenis Silent mobile dengan pendingin radiator dan kecepatan putar generator 1500 rpm serta mempunyai tingkat kebisingan 55 db pada jarak 1 meter dari diesel genset dengan Kapasitas Continous Rating Power sesuai standar BS 5514 (1982), DIN 6271, ISO 8528, ISO 3046/1, AS 2789, SNI dan LMK. Generator set (Alternator) ini digerakan dengan penggerak Diesel Engine, dimana motor bahan bakar yang menggunakan percikan nyala (Busi) diperkenankan untuk digunakan. Diesel engine sebagai penggerak Genset (Alternator) harus diuji secara spesifik oleh Laboratorium penguji, antara lain ; 1. Nilai nominal motor bahan bakar harus berdasarkan kondisi standar Society Of Automotive Engineers (SAE), yaitu pada tekanan 746,25 mm Hg, temperatur udara masuk 29,4 C pada ketinggian kurang lebih 150 m diatas permukaan laut, dan tekanan uap ai 9,65 mm HG dilakukan lewat pengujian di Laboratorium yang diakui. 2. Nilai nominal daya kuda teruji dari motor bahan bakar yang di uji di laboratorium penguji dengan kondisi standar SAE, harus dapat diterima. 3. Dalam hal khusus, motor bahan bakar yang berada di luar rentang daya dan tipe motor bahan bakar yang teruji, harus mempunyai kemampuan daya kuda untuk melayani gerakan Genset (Alternator) tidak kurang dari 10 % lebih besar dari daya kuda rem maksimum dibutuhkan genset pada setiap kondisi beban genset. 4. Pengurangan sebanyak 2,5 % dari daya kuda nominal motor bahan bakar pada kondisi standar SAE harus dibuat untuk motor diesel yang dipasang pada ketinggian 300 m diatas 150 m. 5. Untuk motor diesel yang berada pada temperatur udara masuk diatas 30 C, maka untuk setiap kenaikan 5,6 C (10 F) menurut koreksi kondisi standar SAE, pengurangan daya kuda nominalnya sebesar 3 % harus dibuat. 6. Motor diesel setelah dijalankan minimum 24 jam, harus mempunyai daya kuda nominal sama atau lebih besar dari daya kuda rem yang dibutuhkan untuk menggerakkan Genset (Alternator) pada kecepatan nominalnya dibawah setiap kondisi beban genset.

- 138 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Data Diesel Engine yang digunakan dari jenis In-line Construction, 4 Stroke Cycle dengan pendingin Water Cooled (Radiator), Direct Injection, dan harus menyebutkan ; Model : (setara Caterpillar, Cummins, Komatsu). Rating BHP/ kW : .. Engine Manufacture : (setara Caterpillar, Cummins, Komatsu). Ignition Type : Diesel (Compression). Number Of Cylinders : .. Bore and Stroke in.(mm) : .. in (mm) x . In (mm) Displacement in3.(L) : .. in3 (Liter) Compression Ratio : 16,0 : 1 Valve per cylinder : .. Engine Type : In-line Construction, 4 Stroke Cycle. Aspiration : Turbocharged. Rotation : Clockwise (CW) standard. Engine Crankcase Vent System : Silent mobile. Installation Drawing : .. Wiring Diagram : .. Air Cleaner : Direct mounted, Washable, outdoor service. Alternator Starting : 24V-DC or 48 V-DC, . A, lengkap Belt guard. Exhaust Protection : Metal Guards on Manifolds & turbocharge. Coupling : (setara Caterpillar, Cummins, Komatsu). Flywheel Housing : S.A.E.#3. Flywheel Power Take Off : in SAE Industrial Fly-Wheel connection. Fuel Connections : (setara Caterpillar, Cummins, Komatsu). Fuel Filter : Primary filter w/priming genset (alternator). Fuel Injection System : Direct Injection. Governor, Speed : Integral EFC govenor, Constant speed. Instrument Panel : English & Metric, Tachometer, Hourmeter, Water Temperature, Oil Pressure & two (2) Volmeter. Junction Box : Integral with instrument panel ; for DC wiring
- 139 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

interconnection to Engine controller. Lube Oil Cooler : Engine water cooler plate type. Lube Oil Filter : Full flow w/By-pass valve. Lube Oil Required : Gear drive, Gear type. Overspeed Control : Electronic w/reset & test on instrument panel. Raw Water Solenoid Operation : Automatic from engine controller & from instrument panel. Run-Stop Control : On instrument panel, Circuit Breaker dengan Motor Mechanism lengkap dengan control position warning light. Run Solenoid : 24 V-DC or 48 V-DC Energized to run. Staters : Two (2) 24 V-DC or 48 V-DC. Throttle Control : Adjustable speed control tamper proof. Accessories lain, Battery Charger, AMF (Automatic Mains Failure) Module, Housing Engine dan sound proof, tanki harian dan lain-lain memenuhi standar spesialisasi Silent mobile.

Data Generator Set (Alternator) yang digunakan dari jenis Revolving filed, single bearing, atau Exciter tanpa sikat rotor berbentuk silinder, 4 Pole Y Vector, dan harus menyebutkan, antara lain ; Frequency : 50 Hz. Rating Voltage : 400/230 Volt. Automatic Frequency Regulator : Beban static 0 - 4%, Beban kejut 0 10 %. Automatic Voltage Regulator : Beban static 0 - 3%, Beban kejut 0 15 %, tanpa AVR 5 % (bilamana AVR tidak bekerja). Harus sesuai dengan standar BS 5000 Part 99, IEC 34-1, VDE 0530NEMA MG-1 22, LMK. Produksi : Setara Leroy Somer, AVK, Stanford.

Peralatan kontrol dan power panel diletakkan atau terpasang sedemikian rupa hingga muda untuk pengoperasian maupun perbaikkan serta dilengkapi dengan otomatis starting dan otomatis On-Load circuit breaker dalam 10 detik, bilamana sumber daya listrik utama PLN mengalami gangguan. Produksi : Setara Caterpillar, Cummins, MWM Deuzt, Mitshubisi, Komatsu.

- 140 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

5.3.3. Instalasi Penangkal Petir A. Sistem Sistem penangkal petir menggunakan sistem elektrostatis non radio aktif yang prinsip kerjanya adalah menarik energi medan listrik di atmosfir yang meningkat dengan cepat pada saat terjadi petir, pengumpulan energi ini terlebih dahulu diakumulasikan dan kemudian dibebaskan pada waktu yang telah ditentukan untuk menciptakan ionisasi dengan loncatan muatan disekitar batang penerima (Ait Terminal/ Splizen) penangkal petir. Pelepasan medan ionisasi keawan akan dapat (mampu) menimbulkan perbedaan potensial antara awan dan permukaan tanah (bumi), sehingga arus muatan pada tingkat yang paling rendah akan dapat mengalir secara terus menerus ke tanah melalui penghantar menuju elektroda pembumian yang tersendiri. Hal tersebut akan memungkinkan terjadinya sambaran petir berkurang dan daya tarik muatan terhadap muatan awan terkonsentrasi pada titik sambaran air terminal saja. B. Bahan dan Material B.1. Air Terminal (Splizen) Air terminal atau splizen untuk sistem elektrostatis adalah jenis Non Radio Aktif dan harus sesuai dengan standard IEC 1024-1, LMK, PLN. Produksi : Setara Prevectron, Ese Tech. Apollo, Zeus, Kurn.

B.2. Batang Peninggi (Penyanggah Air Terminal) Batang peninggi untuk air terminal adalah tiang tembaga pejal berdiameter 100 mm dengan tinggi 24 meter telah memenuhi standard BS 1977, LMK, PLN. Produksi : Setara PPI, Bakrie. B.3. Kabel Penghantar Kabel penghantar untuk instalasi penangkal petir adalah jenis NYY 0.6/1 kV yang telah memenuhi persyaratan LMK, PLN. Produksi : Setara Supreme, Kabelindo, Kabelmetal, Voksel.

- 141 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

B.4. Elektroda Pembumian Elektroda pembumian dari bahan tembaga pejal yang telah memenuhi standard BS 1977, DIN 46235, LMK, PLN. Produksi : Setara Catu, Unibell. 5.3.4. Instalasi Telepon A. Sistem Sistem telepon menggunakan sistem sambungan langsung ke line PTT PT.Telkom yang disebut Direct Line yang mana akan dipusatkan pada terminal box telepon sebelum disambungkan ke Peralatan Utama Telepon (PABX) sebagai pengontrol dan penghasil extention ke sambungan outlet telepon. B. Bahan Dan Material B.1. Peralatan Utama Telepon (PABX) Unit PABX menggunakan teknologi switching digital dengan moduler pulse code modulation (PCM) dan storage programmed pada satu paket sistem yang moduler seiring. Unit PABX dilengkapi dengan terminal blok utama, power supply 220 V-AC/ 48 V-AC dan battery charger (Nicad type) untuk maksimum 120 menit. Produksi : Setara Toshiba, Fujisu, Siemens, Panasonic. B.2. Kabel Telepon Kabel telepon adalah jenis Unshielded Twisted Pair (UTP CAT5 4 pairs) yang telah memenuhi standard ISO 11801 yang dapat menerima frekwensi hingga 200 MHz, temperatur kerja : - 20C s/d + 70C, dan impedance : 100 Ohm. Produksi : Setara BICC Brand-Rex, Avaya, AMP. Pipa & flexibel pelindung kabel adalah jenis PVC High Impact yang telah memenuhi standard LMK, PT.Telkom. Produksi : Setara EGA, Waller, Marshall Tuplex. B.3. Terminal Box Terminal box telepon adalah jenis Inbow water proof (PVC High Impact) dengan pintu transparan memiliki IP 54 yang telah memenuhi standard IEC, LMK. Produksi : Setara Hager, Hansel.

- 142 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

B.4. Outlet Telepon Outlet telepon jenis 4 kabel (2 pairs) sesuai standard yang telah memenuhi standar IEC, LMK dan harus dilengkapi dbox dari bahan metal antikarat atau mouled plastic. Produksi : Setara BICC Brand-Rex, Avaya, MK, Legrand. 5.3.5. Instalasi Fire Alarm (Penginderaan Kebakaran) A. Sistem Sistem Master Fire Alarm (MCFA) direncanakan akan menambah fasilitas tindakan pengamanan dini terhadap bahaya kebakaran. MCFA menggunakan sistem konventional akan membagi areal menjadi beberapa zoning, dimana setiap zone dapat menampung berbagai jenis detektor secara paralel sehingga areal pada satu lantai dapat dibagi menjadi beberapa zone pendeteksian yang pengecekan zone dapat dilakukan dari unit MCFA dan announciator (Duplikat MCFA). Adapun sistem MCFA yang akan digunakan antara lain ; 1. Unit Master Control Fire Alarm sebagai beralatan utama. 2. Unit Annunciator Aktif sebagai duplikat MCFA. 3. Break Glass Switch sebagai tombol tekan secara manual. 4. Lampu tanda sebagai indikator zoning kejadian. 5. Alarm bell sebagai indikator audio kejadian. 6. Berbagai jenis Detector sebagai alat pendeteksi suhu dan asap.

B. Material Dan Bahan III.A B.1. MCFA Merupakan panel kontrol yang terdiri dari power module, control module, alarm signal module, dan zone module dengan teknologi microprocessors control automatic yang dilengkapi dengan antara lain ; Main sounder berbunyi bila terjadi kebakaran. Pre signal dan zone sounder. General alarm. Power failure alarm. Disconection alarm. Alarm silencing or alarm disable
- 143 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Sistem test. Fire report. Circuit selection rotary switches berfungsi untuk memilih zone yang akan dioperasikan. Battery check. Signal emergency telepon dan handset telephone. Tegangan kerja : 220 V-AC, 50 Hz/ 48 - 24 V-DC.

I.

B.2. Annunciator Panel


Module contruction Dilengkapi dengan indikator lampu dengan nama lokasi. Tombol reset dan tombol disconect zone. Alarm bell. Emergency telepon outlet.

B.3. Break Glass Switch


Respousive and reliable Easy to operate Simple to reset. Modern, contoured design. Flush or surface mounting. Complete with emergency telephone outlet.

B.4. Alarm Bell


Vibration type. Pemasangan outbow. Ukuran diameter 6 Modern, contoured design. Minimum 90 dB pada jarak 1 meter.

IV.A B.5. Ionization Smoke Detector


Standby voltage : 18 - 50 volt. Temperatur kerja : 0 - 38 C. Humidity : 20 - 95 %. Dual chamber. Two wire low current design.
- 144 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Adjustable sensilivity. Sensilivity test points. Flashing LED for visual supervision. Functional test switch. Optional auxiliary relay. Modern, contoured design. Coverage area : 60 - 100 m2

B.6. Photo electric Smoke Detector (Optional)


Standby voltage : 18 - 50 volt. Temperatur kerja : 0 - 38 C. Humidity : 20 - 95 %. Sensilivity : 5 - 15 %/ m. Coverage area : 60 - 100 m2 Sensilivity terhadap black smoke.

V.A B.7. Rate Of Rise Heat Detector


Standby voltage : 18 - 50 volt. Temperatur kerja : - 10 - 50 C. Type operas : NC (normally-open). Coverage area : 60 - 90 m2 Kenaikan temperatur yang dideteksi 20 C menit.

VI.A B.8. Fixed Temperatur Heat Detector


Standby voltage : 18 - 50 volt. Temperatur kerja : 50 - 90 C. Type operasi : NC (normally-open). Coverage area : 60 - 70 m2 Kenaikan temperatur yang dideteksi 20 C menit.

Produksi : Setara National, Nittan, Nohmi. B.9. Power Supply Unit Peralatan utama MCFA harus di supply dari satu power supply unit dengan input voltage 230 V AC, output voltage 24 - 48 V DC dan di back up dengan battery charger (Nicad type) untuk maksimum 30 - 60 menit.

- 145 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Produksi : Yang direkomendasi oleh produk peralatan utama MCFA. B.10. Kabel Fire Alarm Kabel fire alarm adalah jenis NYMHY 3 core 500 Volt untuk 1 phasa yang telah memenuhi persyaratan SII 0209-78, VDE 0250, LMK, PLN dan atau jenis Unshielded Twisted Pair (UTP CAT5 4 pairs) yang telah memenuhi standard ISO 11801 yang dapat menerima frekwensi hingga 200 MHz, temperatur kerja : - 20C s/d + 70C, dan impedance : 100 Ohm. Produksi : Setara BICC Brand-Rex, Avaya. Pipa & flexibel pelindung kabel adalah jenis PVC High Impact yang telah memenuhi standard LMK. Produksi : Setara EGA, Waller, Marshall Tuplex. B.11. Terminal Box Terminal box tata suara adalah jenis Inbow water proof (PVC High Impact) dengan pintu transparan memiliki IP 54 yang telah memenuhi standard IEC, LMK. Produksi : Setara Hager, Hansel. B.12. Emergency Telephone Outlet Emergency telepon outlet, jenis 4 kabel (2 pairs) sesuai standard yang telah memenuhi standar IEC, LMK dan harus dilengkapi dbox dari bahan metal antikarat atau mouled plastic. Produksi : Setara BICC Brand-Rex, MK, Legrand.

5.3.6. Instalasi Tata Suara A. Sistem Sistem tata suara (sound system) dengan fungsi umum (pagging address) terdiri dari public address dan back ground music serta car call system. Peralatan sistem tata suara berupa master didalam ruang kontrol, dimana terletak Pre-Amplifier Mixer, Power Amplifier, Alarm (chime module) atau Emergency Panel, Tape Dect, Tunner Radio, dan Program selector serta volume Control. Untuk menjamin bahwa program-program yang diperdengarkan (diumumkan) sesuai dengan yang dikehendaki, maka diperlukan
- 146 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

master monitoring berupa Pagging Microphone yang terletak di ruang operator, sedangkan dalam keadaan darurat (emergency) semua program dapat di putuskan dan selanjutnya dapat disiarkan pengumuman atau signal dari fire alarm melalui emergency microphone (Auxilary Monitoring) dengan satu prioritas channel di ruang kantor pengelola. Untuk keperluan pemanggilan kepada pengemudi mobil dapat disiarkan melalui Car Call microphone yang terletak di areal teras depan atau pada ruang reception. Setiap interupsi didahului dengan suatu nada tertentu (Chime Signal) yang dibangkitkan dengan chime generator yang terpasang pada monitor dist (Sistem tata suara), selanjutnya program input sampai lound speaker sesuai dengan zoningnya. B. Bahan Dan Material B.1. Pre-Amplifier Mixer Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain ; Power : 1000 Watt. Sumber Tegangan : 220 V AC, 50 Hz, 24 V DC. Tanggapan Frekwensi : 30 - 18.000 Hz. Input : 3 Mic, Tape dack, Tunner radio, Aux. Mic. Output : 50/ 70/ 100 V/ 8 Ohm. Noise Level : 80 dB, Mic. : 65 dB, Music : 70 dB dibawah rated power. Produksi : Setara Phillips, TOA, EGi. B.2. Power Amplifier Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain ; Power : 60 dan 120 Watt. Sumber Tegangan : 220 V AC, 50 Hz, 24 V DC. Tanggapan Frekwensi : 30 - 20.000 Hz. Input : 1,23 V/ 15 Kohm bal/sys. Output : 70, 100 V/ 4, 8, 16 Ohm. Noise Level : < 90 dB. Produksi : Setara Phillips, TOA, EGi. B.3. Alarm/ Chime Module (Emergency Panel) Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain ;
- 147 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Output Chime : 1 Volt. Output Alarm : 1 Volt. Sumber Tegangan : 24 V DC. Chime : 4 macam dapat diprogram. Alarm : Jenis dapat diprogram, sesuai standar DIN 33404. Priority control, remote control. Produksi : Setara Phillips, TOA, EGi.

B.4. Pagging Microphone (Operator Mic.) Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain ; Output : bal/ sym + 6 dB. Power : 24 V DC. Type : Unidirectional electret microphone dengan 5 tombol, Led untuk 5 zone, all call, dan tombol alarm. Produksi : Setara Phillips, TOA, EGi. B.5. Emergency Microphone (Car Call Mic.) Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain ; Output : bal/ sym + 6 dB. Power : 24 V DC. Type : Electret condenser, unidirectional dengan 1 tombol bicara. Produksi : Setara Phillips, TOA, EGi.

B.6. Program Selector Dan Volume Control Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain ; Type : Double, program selector, volume control dengan kemampuan priority overide relay. Mounting : Flush type. Power : 24 V DC. Produksi : Setara Phillips, TOA, EGi. B.7. Ceiling Speaker Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain ; Output : 3 W.
- 148 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

SPL (1m) : 92 dB/ 1 W. Max. SPL : 99,5 dB NL. Tanggapan Frekwensi : 60 - 16.000 Hz. Impendansi : 8 Ohm. Radiation Angle : 180 deg. Mounting : Spring mounting. Bahan harus tahan terhadap kelembaban udara sekitarnya dan harus disertai kurva frekwensi. Produksi : Setara Phillips, TOA, EGi. B.8. Wall Speaker Unit peralatan ini harus memiliki data antara lain ; Output : 6 W. SPL (1m) : 100 dB/ 1 W. Max. SPL : 110 dB NL. Tanggapan Frekwensi : 100 - 20.000 Hz. Impendansi : 8 Ohm. Radiation Angle : 270 deg. Mounting : Aluminium bracket. Material : Aluminium, Corrosion resistant. Protection : IP 65 (Outdoor Version). Bahan harus tahan terhadap kelembaban udara sekitarnya dan harus disertai kurva frekwensi. Produksi : Setara Phillips, TOA, EGi. B.9. Power Supply Unit Peralatan utama tata suara harus di supply dari satu power supply unit dengan input voltage 230 V AC, output voltage 12 - 24 V DC dan di back up dengan battery charger (Nicad type) untuk maksimum 30 - 60 menit. Produksi : Yang direkomendasi oleh produk peralatan utama tata suara. B.10. Pengkabelan Tata Suara Kabel tata suara adalah jenis NYMHY 3 core 500 Volt untuk 1 phasa yang telah memenuhi persyaratan SII 0209-78, VDE 0250, LMK, PLN dan atau jenis Unshielded Twisted Pair (UTP CAT5 4 pairs) yang telah memenuhi standard ISO 11801 yang dapat menerima frekwensi hingga 200 MHz, temperatur kerja : - 20C s/d + 70C, dan impedance : 100 Ohm. Produksi : Setara BICC Brand-Rex, Avaya.

- 149 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Pipa & flexibel pelindung kabel adalah jenis PVC High Impact yang telah memenuhi standard LMK. Produksi : Setara EGA, Waller, Marshall Tuplex. B.11. Terminal Box Terminal box tata suara adalah jenis Inbow water proof (PVC High Impact) dengan pintu transparan memiliki IP 54 yang telah memenuhi standard IEC, LMK. Produksi : Setara Hager, Hansel. 5.3.7. Instalasi Security System Dan CCTV A. Sistem Security system dan closed circuit television (CCTV) dipergunakan untuk membantu pengawasan dengan cara mengamati kegiatan operasi bangunan siang hari maupun malam hari melalui signalsingnal dari magnetic door contact, sound detector, hold up switch, kamera kemudian akan mengaktifkan bell atau strobe light. Dimana peralatan security system memberikan input signal kepada peralatan CCTV untuk memonitor dan merekam kejadian-kejadian secara otomatis.

B. Material Dan Bahan B.1. Panel Kontrol Security System Unit peralatan utama ini merupakan konventional sistem harus memiliki data antara lain ; - Kapasitas Zone : Sesuai gambar perencanaan. - Teknologi : Microprocessor controlled. - Operation Modes : Home mode. - Arm/ disarm codes : Three-4 digit codes including master code, user codeand duress code. All codes can be changed by easy programming.

- Siren driver output : 12V DC, 1A (Remarks : Auxiliary output + siren driver output = 1,5 A). - Timing relay output : NO, NC 3 A, 30 V DC. - Latch relay output : NO, NC 3 A, 30 V DC. - Alarm Transistor output : Sink 100 mA. - Individual Zone output : NO relay, 500 mA, 100 VDC. - Transformer : 220/ 18 V AC, 40 VA rating.
- 150 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

- Operating temperature : - 20 s/d 50 C. Produksi : Setara C&K System. B.2. Hold Up Switch Peralatan ini adalah jenis tombol tekan yang dioperasikan dengan tangan dan dilengkapi dengan kunci reset dipasang pada tempat tertentu, sesuai dengan standar yang berlaku. Pengoperasian peralatan ini pada waktu siang dan malam hari (24 Jam). Produksi : Setara C&K System. B.3. Door Contact Peralatan ini adalah jenis tombol tekan yang dioperasikan dengan daun pintu maupun daun jendela dapat dipasang secara paralel dan dilengkapi dengan kunci reset, tahan terdapat tekanan mekanik dan temperatur luar sesuai dengan standar yang berlaku. Pengoperasian peralatan ini pada waktu malam hari hingga pagi hari. Produksi : Setara C&K System.

B.4. Sound Detector Alat ini mendeteksi suara bila terjadi usaha pembobolan, seperti mesin boor intan, palu tangan, burning bor attack dan lain-lain, dilengkapi dengan pengatur kepekaan serta lampu indikator, dan terpasang pada plafon pada ruangan tertentu harus sesuai dengan standar yang berlaku. Produksi : Setara C&K System. B.5. Switcher CCTV Unit peralatan utama ini harus memiliki data antara lain ; - Input number : Minimal 4 Kamera dan maksimal 8 kamera. - Sequential Interval : 2 - 45 detik, automatic switching. - Impendance : 75 Ohm. - Tegangan kerja : 220 V AC, 50 Hz. - Power : 15 Watt. - Control Select : Camera 1/2/3/4 or 1/2/3/4/5/6/7/8. - Teknologi : Automatic sequential switching (ASS). Produksi : Setara C&K System, Sanyo, Sony.

- 151 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

B.6. Time Lapse Video (TLV) TLV merupakan peralatan perekam hasil gambar dari kamera secara otomatis dapat merekam lokasi yang terjadi gangguan alarm, harus disesuaikan dengan item e diatas dan sesuai standar yang berlaku. Produksi : Setara C&K System, Sanyo, Sony. B.7. Colour Camera Unit peralatan utama ini harus memiliki data antara lain ; - Type : Built in Digital Signal Processing circiut. - Scanning system : PAL standard. - Image size : 1/3 (4,8 mm x 3,6 mm). - Image sensor : Interline transfer method CCD. - Synchronizing System : Automatic Switching. - Video output level : 1.0 V(p-p) (75 Ohm, compositel). - Video S/N ratio : 50 dB. - Minimum Illumination :2 Lux (Normal), 0,9 Lux (Gain high), Imager : 0,3 Lux. - Tegangan kerja : 12 V DC. Harus dilengkapi dengan lensa zoom. Produksi : Setara C&K System, Sanyo, Sony. B.8. Pan Tilt Unit peralatan ini berfungsi untuk menggerakkan kamera secara horizontal dan vertikal yang harus memiliki data antara lain ; - Angular Travel : Pan = 350 derajat max. dan tilt = 90 derajat max. - Speed : 6 - 7 derajat/ detik. - Tegangan Kerja : 220 V AC, 50 Hz / 12 V DC. - Power : Max. 75 VA. Produksi : Setara C&K System, Sanyo, Sony. B.9. Power Supply Unit Peralatan utama security system dan CCTV harus di supply dari satu power supply unit dengan input voltage 230 V AC, output voltage 12 V DC dan di back up dengan battery charger (Nicad type) untuk maksimum 30 - 60 menit. Produksi : Yang direkomendasi oleh produk peralatan utama. B.10. Kabel Security System Dan CCTV Kabel tata suara adalah jenis NYMHY 3 core 500 Volt untuk 1 phasa yang telah memenuhi persyaratan SII 0209-78, VDE 0250, LMK, PLN untuk keperluan power dan jenis Unshielded
- 152 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Twisted Pair (UTP CAT5 4 pairs) yang telah memenuhi standard ISO 11801 yang dapat menerima frekwensi hingga 200 MHz, temperatur kerja : - 20C s/d + 70C, dan impedance : 100 Ohm untuk keperluan kontrol sedangkan untuk signal video dari jenis Coaxial Cable yang telah memenuhi standard SII, IEC, LMK. Produksi : Setara Jembo Cabel, BICC Brand-Rex, dan Avaya. Pipa & flexibel pelindung kabel adalah jenis PVC High Impact yang telah memenuhi standard LMK. Produksi : Setara EGA, Waller, Marshall Tuplex.

B.11. Terminal Box Terminal box tata suara adalah jenis Inbow water proof (PVC High Impact) dengan pintu transparan memiliki IP 54 yang telah memenuhi standard IEC, LMK. Produksi : setara Hager, Hansel. 5.3.8. Instalasi Master Antenna Television (MATV) - Optional A. Sistem Sistem Master Antenna TV yang direncanakan adalah sistem master antenna audio video, yaitu pendistribusian channel UHF dan VHF yang diterima antenna TV (Optional) atau Indovision (TV Cable) Owner Supply, diteruskan melalui active combineer menuju port tap off 2 way, dan 4 way sesuai gambar perencanaan sampai ke outlet TV. Adapun siaran audio dan video yang dapat diterima antara lain : A.1. Antenna Parabola 25 feet (Asiasat Dish) Optional : - Channel Prime-Sport. - Channel Star Plus. - Channel ZEE-TV. - Channel V-channel. - Channel PTV. - Channel dapat diusulkan lain oleh Pemberi Tugas. A.2. Antenna VHF : - Channel TVRI Pusat. - Channel TVRI Daerah. A.3. Antenna UHF : - Channel RCTI.
- 153 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

- Channel SCTV. - Channel TPI. - Channel Indosiar. - Channel TV7. - Channel ANTV. - Channel Metro-TV. - Channel Global TV. B. Material Dan Bahan B.1. Antena Yagi (UHF & VHF) Menerima siaran lokal televisi pada band dan channnel yang telah ditentukan dan harus memenuhi data, antara lain ; - Frequency : 180 - 240 MHz. - Return losses : > 9 dB. - Element : VHF = 14 elemen, UHF = 54 elemen. - Gain : VHF = 9 dB, UHF = 16,5 dB, FM = 6 dB. - Impendace : 75 Ohm (). Produksi : Setara Fagor, Ikusi.

B.2. Program System Between (Channel-Amplifier) Peralatan channel-amplifier merupakan penerima signal dari antena yagi (UHF & VHF), harus memiliki data, antara lain ; 1. Head End Amplifier & Combineer (Built-In) : - Number Of Input : 1 or 4 Input. - Frequency range : 47 - 862 MHz (Programable). - Gain : 33 -34 dB. - Gain Adjustment : 20 dB. - Output Level : 120 dB V. 2. Selective Programable Amplifier : - Band Coverage : B I - B II/ FM/ B IV - B V (Programable). - Inputs : 1 input B I - B III (VHF), 1 input FM, 2 input UHF (B IV - B V). - Output : 1 output. - Input/Output Impendance : 75 Ohm. - Min. Input Level : 40 dB V. - Max. Outpu Level 8 CH. : 100 dB V. - Isolation Between Input UHF/VHF/Low VHF : > 30 60 dB. - Supply Voltage : 220 V AC (Built In).

- 154 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

- Operating Temperatur 3. Directional Coupler : - Though Loss - Side Loss

: 0 - 50 C. : 0,5 - 8 dB. : 4 - 15 dB.

- Isolation : 24 - 35 dB. Produksi : Setara Fagor, Ikusi. B.3. Caracter Generator Berupa personal komputer yang dilengkapi dengan video output card dan software. Produksi : Setara Fagor, Ikusi. B.4. Black Burst Generator (Optional) Pembuat sinyal padam pada layar TV pada program musik sehingga layar TV gelap dan hanya tersaji sinyal audio saja. Produksi : Setara Fagor, Ikusi.

B.5. Distribution Amplifier (Booster Audio & Video) Peralatan ini merupakan penguat sinyal audio dan video yang akan disalurkan ke outlet TV yang jaraknya lebih dari 70 meter, harus memiliki data antara lain ; - Frequency : 47 - 860 MHz (Band I, FM, B III, B IV, B V). - Nominal Gain : 40 dB. - RF Output Level : 117 dB V. - Power Consumtion : 8 Watt. - Operating Voltage : 220 V AC, 50 Hz. - Noise Figure : 6 dB. Produksi : Setara Fagor, Ikusi.

B.6. Power Supply Unit Peralatan utama MATV harus di supply dari satu power supply unit dengan input voltage 230 V AC, output voltage 12 - 24 V DC dan di back up dengan battery charger (Nicad type) untuk maksimum 30 - 60 menit. Produksi : Yang direkomendasi oleh produk peralatan utama MATV. B.7. Kabel Televisi

- 155 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Kabel televisi adalah jenis coaxial cable yang telah memenuhi standard SII, IEC, LMK. Produksi : Setara BICC Brand-Rex, Avaya, Yuri. Pipa & flexibel pelindung kabel adalah jenis PVC High Impact yang telah memenuhi standard LMK. Produksi : EGA, Waller, Marshall Tuplex

B.8. Terminal Box Dan Connector 1. Terminal box (TBTV) Adalah jenis Inbow water proof (PVC High Impact) dengan pintu transparan memiliki IP 54 yang telah memenuhi standard IEC, LMK. Produksi : Setara Hager, Hansel. 2. Connector Yang digunakan memiliki data antara lain ; - Splitter : Rating frequency : 10 - 1450 MHz. No. Of Distribution : 2, 3, 4, 6, 8 way. Distribution Loss : 3,2 - 4,5 dB. Isolation : 20 - 38 dB - Tap Off : Rating frequency : 10 - 1450 MHz. No. Of Distribution : 2, 3, 4 way. Distribution Loss : 1,2 - 4,5 dB. Isolation : 20 - 25 dB. Produksi : Yang direkomendasi oleh produk peralatan utama MATV. B.9. Outlet Televisi Outlet televis harus memiliki through losses 5 dB, frekwensi 47 - 862 MHz, return losses > 9,5 dB, dan impendance 75 Ohm sesuai standard yang telah memenuhi standard IEC, LMK dan harus dilengkapi box dari bahan metal antikarat atau mouled plastic. Produksi : Setara MK, Legrand. VI. SYARAT PEMASANGAN DAN PENGETESAN Umum
- 156 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

Sebelum memulai pemasangan pekerjaan mekanikal dan elektrikal, pemborong harus membuat rencana kerja dengan jadwal yang disesuaikan dengan rencana kerja pemborong pekerjaan lain (sipil dan arsitektur) dan apabila terjadi suatu perubahan, pemborong wajib memberitahukan secara tertulis kepada pengawas dan mengajukan saran-saran perubahan jadwal pelaksanaan. Pemasangan harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat, maka pemborong harus membuat dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan pekerjaan mekanikal dan elektrikal kepada pengawas sebelum melaksanakan pekerjaan. Pemborong harus memahami pekerjaan yang telah dilakukan oleh pemborong lain, sehingga didalam pelaksanaan yang terkait dengan pekerjaan mekanikal dan elektrikal dapat terkodinir dengan baik dan tepat serta tidak menghambat pekerjaan keseluruhannya. Apabila terjadi kerusakan dari hasil pekerjaan pemborong lain, maka pemborong wajib bertanggung jawab untuk memperbaikinya. Pemborong harus meyerahkan contoh-contoh material dan brosur-brosur pekerjaan mekanikal dan elektrikal sesuai spesifikasi teknis untuk disetujui oleh pengawas, pemberi tugas dan perencana.

Pemasangan Pekerjaan Mekanikal a. Instalasi Plumbing 1. Mengurus perizinan pemakaian Deep Well (Sumur Dalam) ke Direktorat Geoligi dan instansi pemerintah yang berwenang memberikan izin pemakaian air sumur dalam di Daerah Banjarmasin menjadi tanggung jawab pemborong. 2. Pengeboran sumur dalam dilakukan dengan cara pengeboran casing untuk lubang jambangan (Bore Hole) berdiameter 8 inch sedalam 200 meter yang dipasang pipa Gip. diamter 6 inch dan selanjutnya disambung dengan reduser 6 inch x 4 inch lalu di grouting dan disambung dengan pipa berdiameter 4 inch sedalam 5 meter, yang mana pada pipa 4 inch diberi saringan dengan kerikil jagung dan ujung pipa harus di dop pada kedalaman 200 meter. Pemasangan submersible deep well pump didalam pipa Gip. 6 inch yang telah disambung dengan pipa riser pada posisi 1 s/d 1,5 dari reduser. Pemasangan pasir pasang diluar dari pipa Gip. 6 inch sampai posisi reduser dan diatas permukaan lubang dibuat pondasi sebesar 500x500x200 dengan sparing pipa riser diameter 2 inch menuju tangki air bersih.
- 157 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

3. 4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Pipa air bersih dari sumur dalam menuju tangki air bersih menggunakan jenis Gip. Medium putih diameter 2 inch. Semua pipa menggunakan jenis GIP Medium Putih harus diberi pelindung cat menie dan khusus untuk pemasangan di dalam tanah sedalam 60 Cm harus dilapisi aspal + goni + aspal dan pada sambungan pipa diberi dudukan dari beton untuk menghindari lendutan bila terkena beban mekanik serta harus tahan terhadap karat dan selanjutnya disekeliling pipa diberi pasir setebal 15 Cm kemudian diurug dengan tanah dan dipadatkan. Pipa air bersih yang keluar dari pompa distribusi menuju ke masing-masing bangunan menggunakan jenis Gip. Medium putih, sedangkan pada masing-masing bangunan instlasi menuju unit fixture atau kran air menggunakan jenis PVC AW terpasang diatas plafon dan di klem dengan kuat dan baik, sedangkan yang menuju tangki atas, bangunan lainnya terpasang dibawah tanah dan diberi pelindung terhadap tekanan mekanik dari permukaan tanah dan pipa-pipa yang terpasang harus tahan terhadap dorongan atau tekanan air bersih dari pompa. Khusus pipa menuju unit fuxture terpasang didalam dinding dan tidak mengganggu pekerjaan dinding dan keramik dinding. Seluruh pipa air kotor menggunakan pipa PVC AW diameter 4 inch yang terpasang dibawah lantai kamar mandi dan tidak mengganggu pondasi bangunan serta mempunyai kemiringan 2 % untuk menuju septictank. Seluruh pipa air bekas menggunakan pipa PVC AW diameter 4 inch yang terpasang dibawah lantai kamar mandi dan tidak mengganggu pondasi bangunan serta mempunyai kemiringan 1 % untuk menuju saluran drainase terdekat. Saluran pipa horizontal air hujan harus di klem pada penggantung yang dapat diatur (adjustable) dengan jarak antar penggantung tidak lebih dari 2 meter dan memiliki kemiringan 2 % untuk menuju pipa vertikal (tegak) air hujan. Saluran pipa tegak air hujan harus ditumpu dengan klem ke dinding dengan jarak antar klem tidak lebih dari 3 meter dan selanjutnya pipa dipasang dibawah teras sedalam 30 Cm atau bak kontrol dari beton untuk menuju saluran drainase terdekat. Peralatan plambing seperti kran dinding dan kran air leher angsa harus dipasang dengan baik dan diberi isolasi anti bocor pada ulir kran tersebut. Seluruh WC dan Wastafel harus terpasang pipa tegak didalam dinding (pipa Vent) menggunakan PVC AW diameter 1 dan 2 inch.
- 158 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

12.

13.

14.

15.

Penyambungan pipa PVC AW diameter 4 inch menggunakan cincin karet yang diberi perekat atau pelumas dan solvent cement joint dan sebelum dilakukan penyambungan, bagian luar dan dalam dan dibersikan dari kotoran. Galian untuk pipa yang terpasang didalam tanah harus dibuat dengan kedalaman 80 Cm dengan kemiringan yang sesuai air buangan atau air kotor, dimana sekeliling pipa harus diberi pasir dengan ketebalan 15 Cm. Semua sambungan yang menghubungkan pipa dengan diameter yang berbeda harus menggunakan redusing fttting, untuk belokan dari jenis elbow long radius dan seluruh sambungan harus tahan terhadap 1,5 kali tekanan kerja pipa yang digunakan. Pelaksanaan pekerjaan pemipaan harus berdasarkan dan memenuhi PPI tahun 1979.

b. Instalasi Pemadam Kebakaran 1. Mengurus perizinan pemakaian air bersih PDAM ke Dinas Pemadam Kebakaran dan instansi pemerintah yang berwenang memberikan izin pemakaian sistem hydrant di Daerah setempat menjadi tanggung jawab pemborong. 2. Semua pipa menggunakan jenis GIP Schedule 40 harus diberi pelindung cat menie dan khusus untuk pemasangan di dalam tanah sedalam 60 Cm harus dilapisi aspal + goni + aspal dan pada sambungan pipa diberi dudukan dari beton untuk menghindari lendutan bila terkena beban mekanik serta harus tahan terhadap karat dan selanjutnya disekeliling pipa diberi pasir setebal 15 Cm kemudian diurug dengan tanah dan dipadatkan. Pada penyambungan pipa dengan menggunakan flens perlu dilengkapi dengan ring type gasket untuk menjamin kekuatan sambungan dan terhadap kebocoran. Semua pipa baik yang tampak atau yang ditanam diharuskan diberi lapisan pelindung cat menie. Pipa yang ditanam ditanah diharuskan dilapisi lagi dengan Bituminuos sheet 2 mm. Untuk pipa yang tidak berada dalam tanah baik yang terikat maupun tidak, harus diberi lapisan cat finish dengan warna merah. Sambungan pipa diameter 2 inch ke bawah harus menggunakan ulir dan sambungan pipa diameter 2,5 inch ke atas harus di las. Semua sambungan yang menghubungkan pipa dengan diameter yang berbeda harus menggunakan redusing fttting, untuk belokan dari jenis elbow long radius dan seluruh sambungan harus tahan
- 159 -

3. 4.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

5.

6.

7. 8. 9.

10.

terhadap 1,5 kali tekanan kerja pipa yang digunakan. Instalasi pipa harus dilengkapi dengan penggantung pipa, support dengan jarak tertentu dan memenuhi syarat, sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar. Kedalaman pipa yang ditanam didalam tanah harus diperhitungkan terhadap jalur yang memotong jalan. Pipa yang memotong jalan harus ditanam sampai suatu kedalaman minimal 1.20 m dari permukaan jalan. Sebelum pekerjaan dimulai Pemborong wajib menyerahkan daftar dan brosur material/equipment yang akan dipasang. Pemasangan untuk seluruh peralatan instalasi pemadam mengikuti rekomendasi dari pabrik pembuatnya. Untuk pemasangan pemadam api ringan harus didalam box panel yang terbuat dari metal yang difinis anti karat dan pada sisi pintu harus ada kaca yang mudah dipecahkan menjadi butiran-butiran kaca, dimana diletakkan pada lokasi yang mudah terlihat dengan ketinggian pemasangan 150 Cm dari lantai. Pekerjaan listrik untuk instalasi hydrant antara lain : a. Instalasi dari pompa dan kelengkapannya sampai panel pompa. b. Instalasi dapat dibuat interconnect dengan system fire alarm. Daya listrik yang disediakan harus menjamin tenaga listrik yang dibutuhkan untuk menjalankan pompa setiap saat. Charger battery harus selalu dalam keadaan stand-by agar pompa diesel setiap saat dapat dijalankan.

11.

12.

13. 14.

Pompa dapat bekerja secara otomatis maupun manual dan dapat dimatikan secara manual. Setiap minggu dilakukan pengujian perlengkapan start otomatis pompa-pompa dijalanan selama minimal 15 menit. Pada panel-panel pompa kebakaran harus diberi tanda dengan jelas yang bertuliskan "POMPA KEBAKARAN JANGAN DIMATIKAN WAKTU KEBAKARAN". Lampu peringatan bahwa ada aliran listrik dipasang dengan pompa agar operator dapat dengan mudah melihat. Pompa diesel harus dapat mencapai kapasitas penuh dalam waktu 15 detik sejak start. Dapat bekerja terus-menerus pada beban penuh untuk waktu 6 jam. Tangki bahan bakar motor diesel harus dibuat dari baja yang dilas, letak dipasang lebih tinggi dari pompa bahan bakar. Volume bahan bakar didalam tanki harus cukup tersedia untuk waktu bekerja selama 6 jam. Harus disediakan suku cadang antara lain :
- 160 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

15.

2 (dua) set saringan bahan bakar. 1 (satu) set saringan minyak pelumas lengkap dengan seal. 2 (dua) set tali kipas (bila digunakan tali kipas). 1 (satu) set kopling lengkap, gasket-gasket dan slang-slang. 2 (dua) set pengabut bahan bakar. Commisioning dan testing dari peralatan yang terpasang wajib dilaksanakan untuk mengetahui bahwa pekerjaan pemasangan peralatan / equipment adalah baik dan benar.

C. Pemasangan Pekerjaan Elektrikal 1. Instalasi Listrik A. Kabel distribusi dari kWH-Meter PLN menuju panel utama harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan didinding maupun diatas plafon atau ceiling. Kabel distribusi dari panel utama menuju sub panel harus diletakkan pada rak kabel (besi siku) yang telah terpasang diatas plafon. Kabel distribusi yang tertanam didalam tanah sedalam 80 Cm harus dilindungi pasir setebal 10 Cm dan diberi tanda peringatan, untuk yang lewat dibawah jalan raya harus diberi pipa pelindung dari Galvanized dan kabel yang tertanam harus berjarak tidak kurang dari 30 Cm dari pipa air, pipa gas dan lain-lain. B. Panel utama, panel kapasitor dan sub distribusi panel listrik harus terpasang berdiri diatas lantai yang telah diberi lubang (pit) sebagai jalur penyambungan kabel, sedangkan sub-sub panel listrik dipasang inbow pada dinding dengan ketinggian 180 cm dari lantai. C. Seluruh instalasi penerangan dan stop kontak yang menggunakan jenis kabel NYM/ NYA harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan diatas plafon diberi klem dengan jarak tidak lebih dari 2 meter serta diberi tanda peruntukannya. D. Seluruh instalasi outlet untuk stop kontak, saklar, kabel-kabelnya harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan di dalam dinding bata maupun di dalam dinding partisi. Ketinggian pemasangan stop kontak dan saklar tersebut harus setinggi 30 cm dan 150 cm dari lantai dan sebelumnya harus dipasang box dari metal. E. Penyambungan kabel harus berada didalam junction box dari bahan PVC high impact yang menggunakan isolasi yang baik atau spring connector atau terminal blok. F. Pemasangan armatur lampu harus sudah lengkap didalamnya komponen-komponen lampu seperti tube, ballast, kapasitor, stater dan fitting serta pengkabelannya hak paten dari produksi jenis lampu yang
- 161 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

akan digunakan begitu pula dengan pemasangan outlet telepon dan outlet televisi. G. Distribusi kabel pembumian untuk kelistrikan harus diberi pelindung pipa PVC high impact sampai ke bak kontrol pembumian.

H. Elektroda pembumian yang terbuat dari tembaga berdiameter 25 mm

harus telah disiapkan klem dan terminal penyambungan kabel pembumian yang kokoh, dimana elektroda pembumian untuk kelistrikan ditanam sedalam 24 m sama halnya untuk pembumian instalasi penangkal petir dan untuk elektronik ditanam sedalam 6 m yang posisi titik penancapan ditengah-tengah bak kontrol. I. Pelaksanan pekerjaan instalasi elektrikal harus berdasarkan dan memenuhi PUIL 2000. 2. Instalasi Telepon A. Kabel distribusi dari Terminal box PT.Telkom menuju terminal box utama telepon harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan didinding maupun diatas plafon atau ceiling. Kabel distribusi dari terminal box utama telepon menuju sub terminal box telepon harus diletakkan pada rak kabel (besi siku) yang telah terpasang diatas plafon. Kabel distribusi yang tertanam didalam tanah sedalam 60 Cm harus dilindungi pasir setebal 10 Cm dan diberi tanda peringatan, untuk yang lewat dibawah jalan raya harus diberi pipa pelindung dari Galvanized dan kabel yang tertanam harus berjarak tidak kurang dari 30 Cm dari pipa air, pipa gas dan lain-lain. B. Terminal box telepon harus dipasang inbow pada dinding dengan ketinggian 150 cm dari lantai. C. Seluruh instalasi telepon yang menggunakan jenis kabel UTP CAT5 harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan diatas plafon diberi klem dengan jarak tidak lebih dari 2 meter serta diberi tanda peruntukannya. D. Seluruh instalasi outlet telepon, kabel-kabelnya harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan di dalam dinding bata maupun di dalam dinding partisi. Ketinggian pemasangan outlet telepon harus setinggi 120 cm dari lantai dan sebelumnya harus dipasang box dari metal untuk tempat outlet telepon. E. Penyambungan kabel harus berada didalam junction box dari bahan PVC high impact yang menggunakan isolasi yang baik atau spring

- 162 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

connector atau terminal blok. F. Distribusi kabel pembumian dari unit PABX harus diberi pelindung pipa PVC high impact sampai ke bak kontrol pembumian. G. Elektroda pembumian yang terbuat dari tembaga berdiameter 20 mm harus telah disiapkan klem dan terminal penyambungan kabel pembumian yang kokoh, dimana elektroda pembumian untuk unit utama telepon ditanam sedalam 6 m yang posisi titik penancapan ditengahtengah bak kontrol. H. Pelaksanaan pekerjaan instalasi telepon harus berdasarkan dan memenuhi standar yang berlaku. 3. Instalasi Fire Alarm A. Kabel distribusi dari Terminal box utama fire alarm menuju terminal box fire alarm harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan didinding maupun diatas plafon atau ceiling. Kabel distribusi dari terminal box utama fire alarm menuju sub terminal box harus diletakkan pada rak kabel (besi siku) yang telah terpasang diatas plafon. Kabel distribusi yang tertanam didalam tanah sedalam 60 Cm harus dilindungi pasir setebal 10 Cm dan diberi tanda peringatan, untuk yang lewat dibawah jalan raya harus diberi pipa pelindung dari Galvanized dan kabel yang tertanam harus berjarak tidak kurang dari 30 Cm dari pipa air, pipa gas dan lain-lain. B. Terminal box fire alarm harus dipasang inbow pada dinding dengan ketinggian 150 cm dari lantai. C. Seluruh instalasi fire alarm yang menggunakan jenis MYMHY D. Unshielded Twisted Pair (UTP CAT5 4 pairs) harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan diatas plafon diberi klem dengan jarak tidak lebih dari 2 meter serta diberi tanda peruntukannya.

- 163 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

E. Seluruh instalasi fire alarm, kabel-kabelnya harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan di dalam dinding bata maupun di dalam dinding partisi. Ketinggian pemasangan outlet televisi harus setinggi 120 cm dari lantai dan sebelumnya harus dipasang box dari metal untuk tempat outlet televisi. F. Penyambungan kabel harus berada didalam junction box dari bahan PVC high impact yang menggunakan terminal blok dan penutup rangkaian harus diberi terminator. G. Distribusi kabel pembumian dari unit MCFA harus diberi pelindung pipa PVC high impact sampai ke bak kontrol pembumian. H. Elektroda pembumian yang terbuat dari tembaga berdiameter 20 mm harus telah disiapkan klem dan terminal penyambungan kabel pembumian yang kokoh, dimana elektroda pembumian untuk unit MCFA dan menara parabola sedalam 6 m yang posisi titik penancapan ditengah-tengah bak kontrol secara terpisah. I. Pelaksanan pekerjaan instalasi fire alarm harus berdasarkan dan memenuhi standar yang berlaku. 4. Instalasi Tata Suara A. Kabel distribusi dari Terminal box utama tata suara menuju terminal box tata suara harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan didinding maupun diatas plafon atau ceiling. Kabel distribusi dari terminal box utama telepon menuju sub terminal box telepon harus diletakkan pada rak kabel (besi siku) yang telah terpasang diatas plafon. Kabel distribusi yang tertanam didalam tanah sedalam 60 Cm harus dilindungi pasir setebal 10 Cm dan diberi tanda peringatan, untuk yang lewat dibawah jalan raya harus diberi pipa pelindung dari Galvanized dan kabel yang tertanam harus berjarak tidak kurang dari 30 Cm dari pipa air, pipa gas dan lain-lain. B. Terminal box tata suara harus dipasang inbow pada dinding dengan ketinggian 150 cm dari lantai. C. Seluruh instalasi tata suara yang menggunakan jenis MYMHY dan atau Unshielded Twisted Pair (UTP CAT5 4 pairs) harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan diatas plafon diberi klem dengan jarak tidak lebih dari 2 meter serta diberi tanda peruntukannya.

- 164 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

D. Seluruh instalasi speaker, kabel-kabelnya harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan di plafon dan di dinding bata. Ketinggian pemasangan speaker type dinding harus setinggi 250 cm dari lantai dan ketinggian untuk volume control atau attenuator harus setinggi 150 cm. E. Penyambungan kabel harus berada didalam junction box dari bahan PVC high impact yang menggunakan isolasi yang baik atau spring connector atau terminal blok. F. Distribusi kabel pembumian dari unit tata suara harus diberi pelindung pipa PVC high impact sampai ke bak kontrol pembumian Elektronik. G. Pelaksanaan pekerjaan instalasi telepon harus berdasarkan dan memenuhi standar yang berlaku. 5. Instalasi Security System Dan CCTV
A. Kabel instalasi dari peralatan utama security system dan CCTV menuju

peralatan sensor security dan kamera CCTV harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan didinding maupun diatas plafon atau ceiling. Kabel instalasi tersebut harus diletakkan pada rak kabel (besi siku) yang telah terpasang diatas plafon.
B. Seluruh

instalasi menggunakan jenis NYMHY untuk power dan Unshielded Twisted Pair (UTP CAT5 4 pairs) untuk control serta coaxial cable C7/2V (RG-11) untuk sinyal video harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan diatas plafon diberi klem dengan jarak tidak lebih dari 1,5 meter serta diberi tanda peruntukannya.

C. Seluruh instalasi sensor contact, indikator lampu, kamera kabel-kabelnya

harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan di plafon dan di dinding bata. Ketinggian pemasangan kamera type ceiling harus bebas berputar dan peletakan sensor contact harus tersembunyi (hanya diketahui oleh pemilik saja).
D. Penyambungan kabel harus berada didalam junction box dari bahan

PVC high impact yang menggunakan isolasi yang baik atau spring connector atau terminal blok dan tap off untuk sinyal video.
E. Distribusi kabel pembumian dari unit utama ini harus diberi pelindung

pipa PVC high impact sampai ke bak kontrol pembumian. F. Elektroda pembumian yang terbuat dari tembaga berdiameter 16 mm harus telah disiapkan klem dan terminal penyambungan kabel pembumian yang kokoh, dimana elektroda pembumian untuk unit utama
- 165 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

ini sedalam 3 m yang posisi titik penancapan ditengah-tengah bak kontrol secara terpisah. G. Pelaksanan pekerjaan instalasi harus berdasarkan dan memenuhi standar yang berlaku. 6. Instalasi Master Antenna Television (MATV) A. Kabel instalasi dari peralatan utama MATV menuju unit connector dan outlet television harus diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan didinding maupun diatas plafon atau ceiling. Kabel instalasi tersebut harus diletakkan pada rak kabel (besi siku) yang telah terpasang diatas plafon.
B. Seluruh instalasi menggunakan jenis coaxial cable C7/2V (RG-11) harus

C.

D. E.

F.

diberi pelindung pipa PVC high impact untuk pemasangan diatas plafon diberi klem dengan jarak tidak lebih dari 1,5 meter serta diberi tanda peruntukannya. Penyambungan kabel harus berada didalam junction box dari bahan PVC high impact yang menggunakan isolasi yang baik atau connector atau spliter dan tap off. Distribusi kabel pembumian dari unit utama ini harus diberi pelindung pipa PVC high impact sampai ke bak kontrol pembumian. Elektroda pembumian yang terbuat dari tembaga berdiameter 16 mm harus telah disiapkan klem dan terminal penyambungan kabel pembumian yang kokoh, dimana elektroda pembumian untuk unit utama ini sedalam 3 m yang posisi titik penancapan ditengah-tengah bak kontrol secara terpisah. Pelaksanan pekerjaan instalasi MATV harus berdasarkan dan memenuhi standar yang berlaku.

7. Pengetesan Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal Dan Plumbing


A.

B.

Sebelum pengujian atau pengetesan, seluruh instalasi plambing supaya dibilas terlebih dahulu dari semua endapan, kotoran atau sisa-sisa pengerjaan pemipaan. Pembilasan dilakukan dengan menekan pipa-pipa dengan air secukupnya dan dibuang, demikian diulangi sampai didapat hasil buangan pembilasan bebas dari kotoran yang mungkin ada didalam pipa air bersih tersebut. Setelah pembilasan dilakukan pengujian atau pengetesan secara water pressure, yaitu menekan seluruh instalasi pemipaan dengan air yang mempunyai tekanan sebesar 1,5 s/d 2 kali tekanan kerja. Tekanan yang terjadi dipertahankan selama 24 jam, apabila jarum manometer menunjukkan angka yang konstan atau tetap berarti hasil pemasangan
- 166 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

C.

D.

E.

instalasi pemipaan dinyatakan baik. Pengujian atau pengetesan dilakukan 2 (dua) tahap, yaitu : a) Sebelum penyambungan dengan sanitair (dengan tekanan testing) b) Setelah penyambungan dengan sanitair (pengecekan fungsi) Seluruh instalasi plambing harus dibuktikan dengan water test, antara lain : a) Kran air : 3 mka (meter kolom air). b) Shower : 7 mka (meter kolom air). c) Urinal Flush valve : 4 mka. d) Water Closet Flush Balve : 10 mka. Setelah selesai pemasangan instalasi pipa seluruh sistem distribusi air untuk pemadam kebakaran harus diuji dengan tekanan air sebesar 1,5 s/d 2 (dua) kali tekanan kerjanya (working pressure) dan dibiarkan dalam kondisi ini selama paling kurang 12 (dua belas) jam tanpa mengalami kebocoran dalam hal ini tekanan kerjanya adalah 25 kg/cm dan apabila sesuatu bagian dari instalasi akan tertutup oleh konstruksi bangunan lain (ceiling) maka bagian dari instalasi tersebut harus diuji dengan cara yang sama seperti diatas setelah ditutup dengan kontruksi bangunan tersebut (ceiling). a) Hydrant Pump Sistem kerja : automatic, manual., terdiri dari 3 buah pompa : Fungsi jockey pump. Untuk menstabilkan tekanan air didalam instalasi pipa, akibat perubahan suhu udara atau keadaan lain. Fungsi electric pump. Pompa utama, untuk mengatasi kebakaran, sumber daya dari PLN. Pompa-pompa secara otomatis tidak bekerja apabila air didalam reservoir dalam keadaan minimal (kosong). b) Test Prosedure Sebelum perlengkapan hydrant dicoba, maka terlebih dahulu pipa instalasi hydrant ditest dulu mengenai kebocorannya. Dengan sistem mengisi air ke instalasi dengan pompa (motor pompa atau pompa tangan). Sampai tekanan yang diharuskan minimal 25 kg/cm dan tidak ada penurunan selama 12 jam. Pengecekan pompa. - Diperiksa koupling dan poros pompa dengan electro motor, dalam keadaan satu garis atau tidak. - Kedudukan pompa pada engine mounting / base harus water pass dan baut-bautnya harus terpasang kuat. - Oli sebagai bahan pelumas untuk pompa harus telah terisi.
- 167 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

- Secara mekanik impeller (baling-baling) pompa harus dapat diputar dengan ringan dengan tangan. - Power yang masuk ke terminal pompa dari panel pompa dicheck. - Setelah itu pompa dialirkan tegangan dan dilihat putaran balingbaling dari pompa. Arah putaran harus clock wise (searah jarum jam). - Pengecekan RPM, pompa dijalanan semua kran-kran ditutup. - Kran-kran dibuka perlahan-lahan dan dicheck ampernya dan amper akan naik sampai titik maksimal (full capasity sesuai besar kilo watt daripada electro motor). - Sudah diketahui besar arus listrik (amper), pengecekan pompa pada pressure gauge pada masing-masing pompa dan di hydrofor. Jockey Pump, Posisi kran dibuka air dibuang, maka secara otomatis tekanan air akan berkurang, dan jockey pump bekerja, dan pada tekanan tertentu pompa akan berhenti. Electric pump Posisi kran pada hydrant dibuka, tekanan drop, electric pump akan bekerja. Seluruh sistem instalasi AC harus dilakukan pengetesan (test) balancing dan adjusting, sehingga persyaratan-persyaratan pengkondisian udara yang telah ditentukan dapat dicapai. Dan instalasi power listrik untuk unit AC maupun exhaust fan harus ditest ketahanan isolasi kabel dengan pengukuran diatas 1000 Mohm. Pengujian temperatur ruangan yang dikondisikan harus ditentukan secara kontinue minimal selama 2 x 24 Jam. Pengetesan ketahanan isolasi kabel seluruh instalasi kelistrikan harus diatas 1000 MOhm, sedangkan untuk instalasi elektronik harus sebesar 750 MOhm 1000 Mohm. Pengetesan tahanan pembumian untuk kelistrikan dan penangkal petir harus lebih kecil dari 2 Ohm dan begitu pula untuk instalasi elektronik. Menyerahkan berita acara hasil test, surat pernyataan jaminan instalasi mekanikal dan elektrikal, surat kwitansi penyambungan daya listrik PLN, line telepon PT.Telkom, air PDAM dan penggunaan air tanah sumur dalam.

F.

G. H.

I. J.

VII. OUTLINE PLUMBING

SPECK

PEKERJAAN

MEKANIKAL,

ELEKTRIKAL

DAN

- 168 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

1. Pekerjaan Mekanikal Dan Plumbing A. Instalasi Plumbing (Produk / Merek harus Setara) 1. Pengolahan limbah air kotor : Bio-Master, Bio-Primatec. 2. Pompa air bersih : Grundfos, Landini, Matra, Bombas Ideal, E.Qual. 3. Pompa sumur dalam (Deep Well) : Grundfos, Landini, Lowara-ITT. 4. Pompa sumur dangkal (Jet Pump) : Grundfos, Sanyo. 5. Pompa terendam : Grundfos, Landini, Lowara-ITT, Pumpex. 6. Pipa utama di ruang pompa : PPI, Bakrie, Bumi Kaya, KHI, Spindo. 7. Pipa Plumbing : Rucika, Pralon, Wavin, Super Intilon, Super Swallow. 8. Peralatan pengaturan air bersih (10 bar) : Toyo, Mizu, Astam, Kitz. 9. Peredam getaran pompa : Proco TM, Tozen, Armflex. 10. Pressure Tank air bersih : Varem, Vitallium. 11. Filterisasi : Southern Chemicals, Yamaha, Filter Ruhaak. B. Instalasi Pemadam Kebakaran (Produk / Merek harus Setara) 1. Pompa pemadam ; A-C Pump . a. NFPA 20 Listen : Fairbanks Morse, Patterson, SPP, ITT b. NFPA 20 Non- Listen : Fairbanks Morse, Patterson, SPP, ITT A-C Pump . 2. Pipa air pemadam kebakaran : PPI, Bakrie, Bumi Kaya, KHI, Spindo. 3. Peralatan pengaturan air (16 bar) : Toyo, Mizu, Astam, Kitz. 4. Peredam getaran pompa : Proco TM, Tozen, Armflex. 5. Pressure Tank air : Varem, Vitallium. 6. Alat instalasi pemadam : Zeki, Perruno. 7. Pemadam api ringan (PAR) : Yamato, Appindo, Chuub. 2. Pekerjaan Elektrikal A. Instalasi Listrik (Arus Kuat) (Produk / Merek harus Setara) 1. Panel Tegangan Menengah : Unindo, MG, AEG. 2. Transformator (Trafo) : Unindo, Trafindo. 3. Kabel 20 kVolt : Supreme, Jembo Cable, Kabelindo, Kabelmetal, Voksel. 4. Panel tegangan rendah : Simetri, OniPanel, JapaPanel, Hager, Hansel. 5. Kabel 1 kVolt : Supreme, Jembo Cable, Kabelindo, Kabelmetal, Voksel.
- 169 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.

Rak kabel : OniRack, Metosu, Nobi. Komponen Panel TR : Terasaki, Merlin Gerin, AEG, ABB. Relay Pengaman : Merlin Gerin, AEG, Omron. Lightning arrester : OBO B., Phonic Contec, MG. Unit Instrument : Schlumberge, AEG, Crompton, Fuji Electric, Circutor, unibell. Peralatan pembumian pengaman : Catu, Unibell. Pipa pelindung kabel : EGA, Waler, Marshall Tuplex. Unit saklar & stop kontak : MK, Legrand. Armatur lampu : OniLight, Metosu, Phillips. Unit alat lampu : Phillips, Atco, BJB. Kapasitor bank : Nokian, Merlin Gerin. Kabel kontrol : BICC Brand-Rex, Avaya.

B. Instalasi Telepon (Arus Lemah) (Produk / Merek harus Setara) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. C. Peralatan utama (PABX) : Toshiba, Fujisu, Siemens, Panasonic. Kabel instalasi telepon : BICC Brand-Rex, Avaya. Outlet telepon : BICC Brand-Rex, MK, Legrand. Lightning arrester : OBO Bettermann, Phonic Contec, MG. Peralatan pembumian pengaman : Catu, Unibell. Pipa pelindung kabel : EGA, Waler, Marshall Tuplex. Terminal box : Hager, Hansel.

Instalasi Fire Alarm (Arus Lemah) (Produk / Merek harus Setara) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Peralatan utama (MCFA) : National, Nittan, Nohmi. Unit pendeteksi & indicator : National, Nittan, Nohmi. Kabel instalasi fire alarm : BICC Brand-Rex, Avaya. Lightning arrester : OBO Bettermann, Phonic Contec, MG. Peralatan pembumian pengaman : Catu, Unibell. Pipa pelindung kabel : EGA, Waler, Marshall Tuplex. Terminal box : Hager, Hansel.

D.

Instalasi Tata Suara (Arus Lemah) (Produk / Merek harus Setara) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Peralatan utama : TOA, Egi, National, Phillips. Unit speaker & volume control : TOA, Egi, National, Phillips. Kabel instalasi tata suara : BICC Brand-Rex, Avaya. Lightning arrester : OBO Bettermann, Phonic Contec, MG. Peralatan pembumian pengaman : Catu, Unibell. Pipa pelindung kabel : EGA, Waler, Marshall Tuplex. Terminal box : Hager, Hansel.

E.

Instalasi MATV (Arus Lemah) (Produk / Merek harus Setara)


- 170 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. F.

Peralatan utama (MATV) : Fagor, Ikusi. Unit penyambungan (Tap-off) : Fagor, Ikusi. Outlet television : BICC Brand-Rex, MK, Legrand. Kabel instalasi television : BICC Brand-Rex, Avaya, Yuri. Lightning arrester : OBO Bettermann, Phonic Contec, MG. Peralatan pembumian pengaman : Catu, Unibell. Pipa pelindung kabel : EGA, Waler, Marshall Tuplex. Terminal box : Hager, Hansel.

Instalasi Security System & CCTV (Arus Lemah) (Produk / Merek harus Setara) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Peralatan utama security system : C&K System. Peralatan utama CCTV system : C&K System, Sanyo, Sony. Unit peralatan security system : C&K System. Unit peralatan CCTV system : C&K System, Sanyo, Sony. Kabel instalasi kontrol & video : BICC Brand-Rex, Avaya, Yuri. Kabel instalasi power : Supreme, Jembo Cable, Kabelindo, Kabelmetal, Voksel. Lightning arrester : OBO Bettermann, Phonic Contec, MG. Peralatan pembumian pengaman : Catu, Unibell. Pipa pelindung kabel : EGA, Waler, Marshall Tuplex. Terminal box : Hager, Hansel.

G. Pekerjaan Instalasi Diesel Generator Set (Produk / Merek harus Setara) 1. Mesin Diesel / Engine : Caterpillar, MWM-Denztm Cummins, Komatsu. 2. Alternator / Generator : Leroy Somer, Stanford, AVK. 3. Panel Genset / AMF : Sama item 7.2.A.4 diatas atau disesuaikan merek unit Genset. 4. Komponen Panel : Sama item 7.2.A.7 s/d A.10 diatas atau disesuaikan merek unit Genset. 5. Relay Pengaman : Sama item 7.2.A.8 diatas atau disesuaikan merek unit Genset. 6. Tanki BBM / Oli : Lokal. 7. Pipa Instalasi BBM / Oli : PPI, Bakrie, Bumi Kaya, KHI, Spindo. 8. Pompa BBM / Oli Electric : AEG, Teco. 9. Pompa BBM / Oli Manual : Lokal. 10. Peredam suara : Keumkang atau disesuaikan merek unit Genset.
- 171 -

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan SMK Negeri 1 Balikpapan

11. Kabel 1 kVolt Kabelmetal, Voksel. 12. Rak kabel

: Supreme, Jembo Cable, Kabelindo, : OniRack, Metosu, Nobi.

H. Pekerjaan Instalasi Penyalur Petir (Produk / Merek harus Setara) 1. Air terminal system elektrostatis : Prevectron, Ese Tech. Apollo, Zeus, Kurn. 2. Kabel 1 kVolt : Supreme, Jembo Cable, Kabelindo, Kabelmetal, Voksel. 3. Lightning counter : Prevectron, OBO Bettermann, Phonic Contec. 4. Peralatan pembumian pengaman : Catu, Unibell. 5. Pipa pelindung kabel : EGA, Waler, Marshall Tuplex.

- 172 -

Anda mungkin juga menyukai