Anda di halaman 1dari 82

SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

BAB I

SPESIFIKASI TEKNIS UMUM

Spesifikasi teknis disusun oleh pokja pengadaan dan pemasangan berdasarkan jenis
pekerjaan yang akan dilelangkan dengan ketentuan :
1. Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan
digunakannya produksi dalam negeri.
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional.
3. Metode pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan.
4. Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metode pelaksanaan.
5. Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
6. Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
7. Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk.
8. Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output Performance) yang diinginkan.
9. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran

1.1. PENDAHULUAN
Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus dibaca bersama-sama dengan
gambar-gambar yang keduanya menguraikan pekerjaan yang harus dilaksanakan,
Istilah pekerjaan mencakup suplai dan instalasi seluruh peralatan dan material yang
harus dipadukan dalam konstruksi-konstruksi, yang diperlukan menurut dokumen-
dokumen kontrak, serta semua tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memasang dan
menjalankan peralatan dan material tersebut. Spesifikasi untuk pekerjaan yang harus
dilaksanakan dan material yang harus disepakati, harus diterapkan baik pada bagian
dimana spesifikasi tersebut ditemukan maupun bagian-bagian lain dari pekerjaan
dimana pekerjaan atau material tersebut dijumpai.

Page 1 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

1.2. LOKASI PEKERJAAN


Lokasi pekerjaan akan ditunjukkan oleh direksi dan dapat dilihat pada gambar-
gambar rencana terlampir.

1.3. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Ruang lingkup pekerjaan sesuai dengan yang setara pada daftar kuantitas (form
rencana anggaran biaya).

1.4. PERIJINAN
Setelah penyedia barang/jasa ditunjuk, bila pekerjaan ini memerlukan ijin dari
instansi lain yang berwenang, maka penyedia barang/jasa yang bersangkutan harus
menyelesaikan perijinan tersebut. Direksi, dalam batas-batas kewenangannya, akan
membantu untuk menyiapkan surat-surat resminya, tetapi segala biaya yang
diperlukan untuk perijinan tersebut merupakan tanggung jawab penyedia barang/jasa.
Pekerjaan di lapangan tidak diperkenankan dimulai apabiia perijinan yang diperlukan
belum diperoleh. Apabila pada saat melaksanakan pekerjaan terdapat suatu bangunan
atau material yang menghalangi pekerjaan, jika harus membongkar
bangunan/material tersebut akan memerlukan perijinan dan biaya tambahan, maka
hal tersebut terlebih dahulu harus didiskusikan dengan direksi untuk mencari jalan
keluamya.

1.5. PEKERJAAN-PEKERJAAN SEMENTARA


Jalan masuk ke lokasi, termasuk pada sarana perlengkapan lain seperti jembatan
darurat dan sebagainya, yang bersifat sementara harus disiapkan oleh penyedia
barang/jasa. Jika diperlukan jembatan - jembatan darurat, maka penyedia barang/jasa
harus merencanakannya dengan lebar minimal 3,50 meter dan kayu yang cukup kuat
untuk menahan muatan gandar 5 ton atau dengan perencanaan yang disetujui oleh
pihak direksi. Penyedia barang/jasa wajib memelihara sarana tersebut dan semua
biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan tersebut kalau tidak dipergunakan lagi
harus dibongkar, dirapihkan kembali seperti keadaan semula atau seperti yang
disyaratkan oleh direksi. Penyedia barang/jasa harus membuat saluran-saluran untuk
pembuangan semua air bekas dan sisa buangan dari pekerjaan-pekerjaan, termasuk
pekerjaan sementara, yang ditimbulkan dimana saja. Cara pembuangan harus tidak

Page 2 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

merusak lingkungan setempat dan tidak mengganggu pihak-pihak yang mempunyai


kepentingan terhadap tanah atau saluran/anak sungai dimana air bekas dan sisa
buangan akan dibuang.

1.6. PENYEDIAAN AIR, TENAGA LISTRIK DAN LAMPU PENERANGAN


Alat yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh penyedia
barang/jasa, termasuk peyediaan peralatan dan perpipaan sementara untuk
mengangkut air ke lokasi pekerjaan, sehingga tidak akan mempengaruhi kelancaran
pekerjaan. Biaya untuk keperiuan tersebut menjadi tanggung jawab penyedia
barang/jasa. Kualitas air yang diisyaratkan ditentukan pada bagian lain dari
spesifikasi teknis ini. Tenaga listrik yang diperlukan bagi pelaksanaan pekerjaan
harus disediakan sendiri oleh penyedia barang/jasa dengan jenis dan kapasitas yang
sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan dan harus ada persetujuan dari
direksi. Penyediaan tanaga listrik tersebut termasuk pula kabel-kabel, alat-alat
pengukur serta fasilitas pengaman yang diperlukan dan lampu-lampu penerangan
untuk menjamin lancamya pelaksanaan pekerjaan.

1.7. GAMBAR-GAMBAR KERJA


Gambar-gambar rencana untuk pekerjaan ini akan diberikan kepada penyedia
barang/jasa dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dokumen kontrak,
Gambar-gambar tersebut adalah gambar-gambar yang paling akhir setelah diadakan
perubahan-perubahan dan merupakan patokan bagi pelaksanaan pekerjaan. Penyedia
barang/jasa wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar atau perbedaan
ketentuan antar gambar rencana dan spesifikasi yang berhubungan dengan hal
tersebut. Tidak dibenarkan untuk menarik keuntungan dari kesalahan-kesalahan,
kekurangan-kekurangan pada gambar atau perbedaan ketentuan antar gambar rencana
dan spesifikasi teknis. Apabila ternyata terdapat kesalahan, kekurangan, perbedaan
dan hal-hal lain yang meragukan, penyedia barang/jasa harus mengajukannya kepada
direksi secara tertulis, dan direksi akan mengoreksi atau menjelaskan gambar-gambar
tersebut untuk kelengkapan yang telah disebutkan dalam spesifikasi teknis. Koreksi
akibat penyimpangan keadaan lapangan terhadap gambar rencana akan ditentukan
oleh direksi dan disampaikan secara tertulis kepada penyedia barang/jasa. Paling
lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan, penyedia barang/jasa harus

Page 3 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

menyerahkan gambar kerja (shop drawing) kepada pihak direksi sebanyak 3 (tiga)
rangkap, termasuk perhitungan-perhitungan yang berhubungan dengan gambar
tersebut. Gambar kerja untuk semua pekerjaan harus senantiasa disimpan di
lapangan. Gambar-gambar tersebut harus berada dalam kondisi baik, dapat dibaca
dan merupakan hasil revisi terakhir. Penyedia barang/jasa juga harus menyiapkan
gambar-gambar yang menunjukan perbedaan antara gambar rencana dan gambar
kerja. Semua biaya untuk itu menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa.

1.8. UKURAN-UKURAN
Ukuran-ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran sebenarnya dan gambar
tersebut adalah gambar berskala.Jika terdapat perbedaaan antara ukuran dan
gambamya, maka penyedia barang/jasa harus segera meminta pertimbangan dari para
ahli untuk menetapkan mana yang benar.

1.9. PERALATAN
Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan
oleh penyedia barang/jasa.Sebelum suatu tahapan pekerjaan dimulai, penyedia
barang/jasa harus mempersiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan tahap pekerjaan tersebut.
Penyediaan peralatan di tempat pekerjaan, dan persiapan peralatan pekerjaan harus
terlebih dahulu mendapat penelitian dan persetujuan dari direksi. Tanpa persetujuan
direksi, penyedia barang/jasa tidak diperbolehkan untuk memindahkan peralatan yang
diperlukan dan lokasi pekerjaan. Kerusakan yang timbul pada sebagian atau
keseluruhan peralatan yang akan mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan
harus segera diperbaiki atau diganti hingga direksi menganggap pekerjaan dapat
dimulai.

1.10. PENYEDIAAN MATERIAL


Penyedia barang/jasa harus menyediakan sendiri semua material seperti yang
disebutkan dalam daftar kuantitas (daftar rencana anggaran biaya) kecuali ditentukan
lain di dalam dokumen kontrak. Untuk material-material yang disediakan oleh
direksi, penyedia barang/jasa harus mengusahakan transportasi dari gudang yang
ditentukan ke lokasi pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus memeriksa dahulu

Page 4 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

material-material tersebut dan harus bertanggung jawab atas pengangkutan sampai di


lokasi pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus mengganti material yang rusak atau
kurang akibat oleh cara pengangkutan yang salah atau hilang akibat kelalaian
penyedia barang/jasa. Semua peralatan dan material yang disediakan dan pekerjaan
yang dilaksan akan harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam
dokumen kontrak. Nama produsen material dan peralatan yang digunakan, termasuk
cara kerja, kemampuan, laporan pengujian dan informasi penting lainnya mengenai
hal ini harus disediakan bila diminta untuk dipertimbangkan oleh direksi. Bila
menurut pendapat direksi hal-hal tersebut tidak memuaskan atau tidak sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak, maka harus diganti oleh
penyedia barang/jasa tanpa biaya tambahan. Semua peralatan dan material harus
disuplai dengan urutan dan waktu sedemikian rupa sehingga dapat menjamin
kelancaran pelaksanaan pekerjaan dengan memperhitungkan jadwal untuk pekerjaan
lainnya.

1.11. CONTOH CONTOH MATERIAL


Contoh-contoh material harus segera ditentukan dan diambil dengan cara
pengambilan contohmenurut Acuan Normatif yang disetujui Direksi. Contoh-contoh
harus menggambarkan secara nyata kualitas material yang akan dipakai pada
pelaksanaan pekerjaan. Contoh-contoh yang telah disetujui direksi harus disimpan
terpisah dan tidak tercampur atau terkotori yang dapat mengurangi kualitas material
tersebut. Penawaran penyedia barang/jasa harus sudah termasuk biaya yang
diperlukan untuk pengujian material. Jika dalam spesifikasi teknis ini tidak disebut
kan harus menggunakan material-material dari jenis atau merk tertentu, maka
penyedia barang/jasa harus meminta petunjuk direksi untuk menentukan jenis
material yang baik dan dapat diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini. Penyedia barang/jasa dapat mengganti dengan produk material yang
baik dan diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Penyedia
barang/jasa dapat mengganti dengan produk lain yang sekurang-kurangnya
mempunyai kualitas yang samadengan kualitas yang ditentukan oleh direksi.

Page 5 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

1.12. PERLINDUNGAN TERHADAP CUACA


Penyedia barang/jasa dengan tanggungan sendiri dan dengan persetujuan direksi
terlebih dahulu harus mengusahakan langkah-Iangkah dan peralatan yang diperlukan
untuk melindungi pekerjaan dan bahan-bahan serta peralatan yang digunakan agar
tidak rusak atau berkurang mutunya karena pengaruh cuaca.

1.13. PEMATOKAN
Penyedia barang/jasa harus mengerjakan pematokan untuk menentukan kedudukan
dan peil bangunan sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini seluruhnya harus
mendapat persetujuan direksi terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan
selanjutnya. Direksi dapat melakukan revisi pemasangan patok tersebut bila
dipandang perlu. Penyedia barang/jasa harus mengerjakan revisi tersebut sesuai
dengan petunjuk direksi. Sebelum memulai pekerjaan pemasangan patok, penyedia
barang/jasa harus memberitahukan kepada direksi sekurang-kurangnya 2 (dua) hari
sebelumnya, sehingga direksi dapat mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan
untuk melakukan pengawasan. Pekerjaan pematokan yang telah selesai, diukur oleh
penyedia barang/jasa untuk mendapatpersetujuan direksi. Hanya hasil pengukuran
yang telah disetujui direksi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pembayaran
pekerjaan. Penyedia barang/jasa wajib menyediakan alat-alat ukur dengan
perlengkapannya, juru ukur serta pekerjaan lain yang diperlukan oleh direksi untuk
melakukan pemeriksaan untuk melakukan pemeriksaan/pengujian hasil pengukuran.
Semua tanda-tanda dilapangan yang diberikan oleh direksi atau dipasang sendiri oleh
penyedia barang/jasa harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik oleh penyedia
barang/jasa. Apabila ada yang rusak harus segera diganti dengan yang baru dan
meminta kembali persetujuan dan direksi. Bila terdapat penyimpangan dari gambar
rencana, penyedia barang/jasa harus mengajukan 3 (tiga) rangkap gambar penampang
dari daerah yang dipatok tersebut. Direksi akan membubuhkan tanda tangan
persetujuan dari pendapat/revisi pada satu copy gambar tersebut dan
mengembalikannya kepada penyedia barang/jasa. Setelah diperbaiki, penyedia
barang/jasa harus mengajukan kembali gambar hasil revisinya. Gambar-gambar
tersebut harus dibuat pada kertas kalkir agar memungkinkan untuk diproduksi. Semua
gambar-gambar yang telah disetujui harus diserahkan kepada direksi dalam kalkir asli

Page 6 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

dan 2 (dua) copy hasil reproduksinya. Ukuran dan huruf yang digunakan pada
gambar tersebut harus sesuai dengan ketentuan direksi.

1.14. RAMBU-RAMBU
Di tempat-tempat yang dipandang periu, penyedia barang/jasa harus menyediakan
rambu-rambu untuk keperluan kelancaran lalu lintas. Tanda produk lain yang
sekurang-kurangnya mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas yang ditentukan
oleh direksi.

1.15. PROGRAM KERJA


Penyedia barang/jasa harus menyiapkan rencana kerja secara detail dan harus
diserahkan kepada direksi paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan suatu
tahapan pekerjaan dimulai. Rencana kerja tersebut harus mencakup :
1. Usulan waktu untuk pengadaan, pembuatan dan suplai berbagai bagian
pekerjaan.
2. Usulan waktu untuk pengadaan dan pengangkutan bagian-bagian lain ke
lapangan.
3. Usulan waktu dimulainya serta rencana selesainya setiap bagian pekerjaan
dan/ataupemasangan berbagai bagian pekerjaan termasuk pengujiannya.
4. Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga-tenaga yang disediakan oleh penyedia
barang/jasa.
5. Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan dengan disertai
latar belakang pendidikan, pengalaman serta penugasannya.
6. Jenis serta jumlah mesin-mesin dan peralatan yang akan dipakai pada
pelaksanaan pekerjaan.
7. Cara pelaksanaan pekerjaan.
Program kerja tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk Kurva-S beserta
lampiran penjelasan.

1.16. PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN


Penyedia barang/jasa diharuskan untuk memberikan penjelasan tertulis selengkapnya
apabila direksi memerlukan penjelasan tentang tempat-tempat asal mula material
yang didatangkan untuk suatu tahap pekerjaan sebelum mulai pelaksanaan tahapan

Page 7 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

tersebut Dalam keadaan apapun, penyedia barang/jasa tidak dibenarkan untuk


memulai pekerjaan yang sifatnya permanen tanpa mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari direksi.Pemberitahuan yang jelas dan lengkap harus terlebih dahulu
disampaikan kepada direksi sebelum memulai pekerjaan, agar direksi mempunyai
waktu yang cukup untuk mempertimbangkan persetujuannya. Pelaksanaan pekerjaan-
pekerjaan yang menurut direksi penting, harus dihadiri dan diawasi langsung oleh
direksi atau wakilnya. Pemberitahuan tentang akan dilaksanakannya pekerjaan -
pekerjaan tersebut harus sudah diterima oleh direksi selambat-lambatnya 2 (dua) hari
sebelum pekerjaan dilaksanakan.

1.17. RAPAT- RAPAT


Apabila dipandang perlu, direksi dan/atau penyedia barang/jasa dapat mengadakan
rapat-rapat dengan mengundang penyedia barang/jasa dan konsultan serta pihak-
pihak tertentu yang berkaitan dengan pembahasan dan permasalahan pelaksanaan
pekerjaan.Semua hasil/risalah rapat merupakan ketentuan yang bersifat mengikat bagi
penyedia barang/jasa.

1.18. PRESTASI KEMAJUAN PEKERJAAN


Prestasi kemajuan pekerjaan ditentukan dengan jumlah prosentasi pekerjaan yang
telah diselesaikan penyedia barang/jasa dan disetujui oleh direksi. Prosentase
pekerjaan ini dihitung dengan membandingkan nilai volume pekerjaan yang telah
diselesaikan terhadap nilai kontrak keseluruhan. Pembayaran akan dilakukan sesuai
dengan prestasi kemajuan pekerjaan berdasarkan harga satuan yang tercantum dalam
kontrak.

1.19. PENYELESAIAN PEKERJAAN


Pekerjaan hams mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun tidak diuraikan
secara khusus dalam spesifikasi teknis dan gambar-gambar, namun tetap diperlukan
agar hasil pelaksanaan pekerjaan dapat berfungsi dengan baik secara keseluruhan
sesuai dengan kontrak. Penyedia barang/jasa harus menguji hasil pekerjaan setiap
tahap dan/atau secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknisnya.
Apabila dari hasil pengujian terdapat bagian pekerjaan yang tidak memenuhi syarat,

Page 8 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

penyedia barang/jasa dengan biaya sendiri harus melaksanakan perbaikan sampai


dengan hasil pengujian ulang berhasil dan dapat diterima oleh direksi.

1.20. LAPORAN-LAPORAN
Selama periode pekerjaan di lapangan, penyedia barang/jasa harus membuat laporan
harian dan laporan mingguan yang menggambarkan kemajuan pekerjaan. Laporan
tersebut memuat sekurang-kurangnya informasi yang mencakup:
1. Uraian mengenai kemajuan kerja yang sesungguhnya dicapai menjelang akhir
minggu
2. Jumlah personil yang bertugas selama minggu tersebut.
3. Material dan barang-barang serta peralatan yang disediakan.
4. Kondisi cuaca.

Page 9 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

BAB II
SPESIFIKASI PEKERJAAN SIPIL

Spesifikasi Untuk Pekerjaan Sipil


Acuan normatif dari pekerjaan sipil adalah sebagai berikut:
SNI 07-0076-1987 : Tali kawat baja
SNI 03-0349-1989 : Bata beton untuk pasangan dinding
SNI 03-1727-1989 : Pedoman perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung.
Panduan pengujian CBR lapangan
SNI 03-1738-1989 : Metode pengujian kepadatan ringan untuk tanah
SNI 03-1742-1989 : Metode pengujian kepadatan berat untuk tanah
SNI 03-1743-1989 : Metode pengujian CBR laboratorium
SNI 03-1744-1989 : Baja profii I, C dan L
SNI 05-0820-1989 : Cara penentuan besar butir agregat untuk adukan dan beton
SNI 03-1749-1990 : Mutu dan cara uji agregat beton
Cara penentuan butir halus lebih kecil dari 70 mikron agregat kasar
untuk beton
SNI 03-1750-1990 : Cara penentuan butir halus lebih kecil dari 50 mikron agregat kasar
untuk beton
SNI 03-1753-1990 : Cara penentuan kadar zat organik agregat halus untuk beton
SNI 03-1754-1990 : Cara uji butiran pipih dan panjang agregat untuk beton
SNI 03-1756-1990 : Metode pengujian berat jenis tanah
SNI 03-1765-1990 : Metode pengujian kadar air tanah
SNi 03-1964-1990 : Metode pengujian batas plastis
SNI 03-1965-1990 : Metode pengujian batas cair dengan alat casagrande
SNI 03-1966-1990 : Metode pengujian tentang analisis saringan agregat halus dan kasar
SNI 03-1967-1990 : Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat kasar
: Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat halus
SNI 03-1968-1990 : Metode pengujian tentang kadar air agregat
SNI 03-1969-1990 : Metode pengujian slump beton
SNI 03-1970-1990 : Metode pengujian kuat tekan beton
SNI 03-1971-1990 : Metode pengujian keausan agregat dengan mesin los angeles

Page 10 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

SNI 03-1972-1990 : Metode pengujian laboratorium traxial A


SNI 03-1974-1990 : Metode pengambilan contoh untuk campuran beton segar
SNI 03-2417-1991 : Pembuatan dan perawatan benda uji beton di laboratorium
SNI 03-2455-1991 : Spesifikasi bahan tambahan untuk beton
SNI 03-2458-1991 : Metoda pengujian kehalusan Semen Portland
SNI 03-2493-1991 : Metode pengujian berat jenis Semen Portland
SNI 03-2495-1991 : Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung
SNI 15-2530-1991 : Metode pengujian geser langsung tanah terkonsolidasi dengan
drainase
SNI 15-2531-1991 : Metode pengujian laboratorium traxial B (benda uji tanah)
SNI 03-2647-1992 : Metode pengujian kotoran organik dalam pasir untuk
campuranmortar dan beton
SNI 03-2813-1992 : Metode pengukuran debit sungai dan saluran terbuka dengan alatukur
tipe baling-baling
SNI 03-2815-1992 : Metode pengujian kepadatan lapangan dengan alat konus pasir
SNI 03-2816-1992 : Metode pengujian untuk mendapatkan kepadatan tanah
maksimumdengan kadar air optimum.
SNI 03-2819-1992 : Spesifikasi beton bertulang kedap air
SNI 03-2828-1992 : Metode pengujian berat isi beton ringan struktural
Sifat kekekalan bentuk agregat terhadap larutan sodium sulfat.
SNI 03-2832-1992 : Metode pengujian batas susut tanah
SNI03-2914-1992: Metode pengujuan analisis ukuran butir tanah dengan alat hidrometer
SNI 03-3402-1994 : Semen Portland
SNI 03-3407-1994 : Tata cara pengadukan dan pengecoran beton
SNI 03-3422-1994 : Semen adukan pasangan
SNI 03-3423-1994: Metode pengujian jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan no.
200 (0,0075 mm)
SNM 5-2049-1994 : Metode pengujian lentur beton normal dengan 2 titik pembebanan
SNI 03-3976-1995 : Metode pengujian berat isi rongga udara dalam agregat.
SNM 5-3758-1 995 : Kawat boronjong
SNI 03-4142-1996 : Bata merah pejal untuk pasangan dinding
SNI 03-4431-1997 : Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal
SNI 03-804-1998 : Metode pengujian kuat lentur semen

Page 11 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

Metode penentuan nilai 10% kehalusan untuk agregat.


SNI 03-6154-1999 : Spesifikasi kawat baja dengan proses kanal dingin untuk
tulanganbeton
SNI 03-2094-2000 : Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung
SNI 03-2834-2000 : Metode pengujian kuat tarik belah beton.
SNI 03-6451-2000 : Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah
SNI 03-6477-2000 : Tata cara perancangan campuran beton ringan dengan agregat ringan.
SNI 07-6401-2000 : Metode pengujian tiang pancang terhadap bahan lateral
SNI 03-1729-2002 : Metode pengujian untuk menentukan daya dukung
tanahdenganbeban statis pada pondasi dangkal
SNI 03-2491-2002 : Tata cara perhitungan beton tidak bertulang struktural
SNI 03-2835-2002 : Anyaman kawat baja polos yang dilas untuk tulangan beton
SNI 03-3449-2002 : Tata cara pelaksanaan sambungan mekanis untuk tulanganbeton
SNI 03-6762-2002 : Spesifikasi agregat halus untuk pekerjaan adukan dan
plesterandengan bahan dasar semen.
SNI 03-6796-2002 : Spesifikasi agregat ringan untuk batu cetak beton pasangandinding
SNI 03-6806-2002 : Metode pengujian kekuatan tekan mortar semen portland untuk
pekerjaan sipil
SNI 03-6812-2002 : Spesifikasi bahan bangunan bagian B (bahan bangunan dari
besi/baja)
SNI 03-6814-2002 : Spesifikasi beton struktural
SNI 03-6817-2002 : Spesifikasi motar untuk pekerjaan pasangan
SNI 03-6820-2002 : Tata cara pengambilan contoh agregat
SNI 03-6821-2002 : Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding
SNI 03-6825-2002 : Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding
SNI 03-6861.2-2002: Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding
SNI 03-6880-2002
SNI 03-6882-2002
SNI 03-6889-2002
SNI 03-6897-2002

Page 12 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

2.1. PEKERJAAN TANAH


a. Umum
Sebelum pekerjaan di lapangan dimulai, lokasi dari tempat pekerjaan harus ditinjau
dahulu oleh tenaga ahli.Kalau sekiranya tidak ada kesamaan antara keadaan lapangan
dan keadaan seperti yang ditunjukan dalam gambar, Penyedia barang/jasa harus
segera menyampaikan kepada Direksi secara tertulis untuk mendapatkan
penyelesaian lebih lanjut, juga Penyedia barang/jasa harus menentukan letak
bangunan pelengkap seperti Direksi Keet, Gudang dan sebagainya.
b. Pembersihan Tempat Pekerjaan
Seluruh pepohonan, semak belukar dan akar-akar pohon di dalam daerah batas
pekerjaan untuk seluruh panjang dari bangunan dan ditambah dengan jarak 1 km
pada kedua ujung dari bangunan harus dibersihkan dan ditebang, termasuk setiap
pohon di luar batas-batas ini yang diperkirakan dapat jatuh dan menghalangi
bangunan, kecuali ada pernyataan lain yang tertera di dalam syarat-syarat khusus dan
gambar rencana. Bagian atas tanah tanaman harus tersendiri digali sampai kira-kira
kedalaman 20 cm dan ditimbun di satu tempat yang layak, agar dapat digunakan lagi.
Pembersihan dan pengupasan di luar batas daerah pekerjaan tidak diberikan
pembayaran kepada Penyedia barang/jasa, kecuali pekerjaan tersebut atas permintaan
dari Direksi dan persetujuan dari pengguna barang/jasa.Bila dinyatakan syarat-syarat
khusus atau diperintahkan oleh Direksi bahwa pepohonan rindang dan tanaman
omamen tertentu akan dipertahankan, maka pepohonan/tanaman tersebut harus dijaga
betul dari kerusakan atas biaya Penyedia barang/jasa. Pepohonan yang harus
disingkirkan, harus ditebang sedemikian rupa dengan tidak merusak
pepohonan/tanaman lain yang dipertahankan, semua pohon, batang pohon, akar dan
sebagainya harus dibongkar dengan kedalaman minimal 20 cm di bawah permukaan
tanah asli dari permukaan akhir (ditentukan oleh permukaan mana yang lebih
rendah). Bersama-sama dengan seluruh jenis sampah dalam segala bentuknya harus
dibuang pada tempat yang tidak terlihat dari tempat pekerjaan menurut cara yang
praktis atau dikubur. Seluruh kerusakan termasuk pagar, yang terjadi pada saat
pembersihan, harus diperbaiki oleh Penyedia barang/jasa atas tanggungannya sendiri.
Bila akan dilakukan pembakaran hasil penebangan, Penyedia barang/jasa harus
memberitahukan kepada penghuni terhadap milik-milik yang berbatasan dengan
pekerjaan minimal 48 jam sebelumnya. Penyedia barang/jasa akan selalu bertindak

Page 13 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku mengenai pembakaran di tempat


terbuka. Pada pelaksanaan pembersihan, Penyedia barang/jasa harus berhati-hati
untuk tidak mengganggu setiap patok-patok pengukuran, pipa-pipa atau tanda-tanda
lainnya. Perhitungan pembiayaan untuk pekerjaan ini mencakup penyediaan
peralatan, tenaga dan pembuangan bahan-bahan sisa dibebankan kepada Penyedia
barang/jasa dan dikerjakan sesuai dengan petunjuk Direksi.
c. Galian Tanah
1) Umum
Galian tanah dilaksanakan pada :
a) Semua bagian dari bangunan yang masuk dalam tanah
b) Semua bagian dari tanah yang harus dibuang
Galian tanah harus dilaksanakan seperti yang tertera dalam gambar, baik
mengenai lebar, panjang, dalam, kemiringan dan sebagainya, dan benar-benar
waterpass. Kalau ternyata akan menimbulkan kesulitan-kesulitan
pelaksanaankalau dilaksanakan menurut gambar, Penyedia barang/jasa boleh
mengajukanusulan kepada Direksi mengenai cara pelaksanaannya.
2) Klasifikasi Galian
Galian akan diklasifikasikan dalam pengukuran dan pembiayaan sebagai
berikut:
a) Galian tanah biasa
b) Galian tanah sedang, misalnya : pasir, lempung, cadas muda, dan
sebagainya
c) Galian batu terdiri dari galian material yang umumnya menurut direksi
perlu menggunakan bor dan atau bahan peledak atau alat-alat khusus
lainnya.
d) Galian dimana timbul persoalan air tanah pada kedalaman lebih dari 20 cm
dari permukaan air konstan, dimana biasanya air tanah naik
padapenggalian pondasi.
3) Cara Pelaksanaan Pekerjaan
Penyedia barang/jasa harus memberitahukan kepada Direksi sebelum mulai
mengerjakan pekerjaan galian, sehingga penampang, peil, dan pengukurannya
dapat dilakukan pada keadaan tanah yang belum diganggu. Penyedia
barang/jasa harus menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk inspeksi

Page 14 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

semacam itu, termasuk inspeksi untuk semua pekerjaan dalam air. Permukaan
tanah yang berdekatan dengan konstruksi ini tidak dibenarkan untuk diganggu
tanpa seijin dari Direksi. Galian dari pondasi pada batas-batas kemiringan dan
peil yang dicantumkan pada gambar rencana atau atas petunjuk Direksi,
galian tersebut harus mempunyai ukuran yang cukup, agar penempatan
konstruksi atau lantaipondasi dengan dimensi yang sesuai dengan gambar
rencana mudah dilaksanakan. Peil dasar lantai pondasi seperti yang tercantum
pada gambar rencana, tidak boleh dianggap bersifat pasti. Direksi dapat
menentukan perubahan dimensi peil dari lantai pondasi jika dipandang perlu,
agar pondasi tersebut dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya. Batu-batu
besar, kayu, serta rintangan-rintangan lain yang mungkin ditemui dalam
galian, harus dibuang. Sesudah galian selesai, Penyedia barang/jasa harus
memberitahukan Direksi akan hal ini, dan tidak diperkenankan untuk
melaksanakan penaikan tanah dasarpondasi dan melaksanakan lantai pondasi
sebelum Direksi setuju denganukuran dan kedalaman galian materialmaterial
pondasi serta konstruksi-konstruksi yang akan dipasang pada lubang galian
tersebut. Semua retakan atau celah-celah yang ada harus dibersihkan dan diisi
dengan spesi (injeksi), serta semua material lepas, batu-batuan lapuk, lapisan-
lapisan yang tipis harus dibuang.
4) Coffer Dam
Untuk galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah, harus
digunakan coffer dam. Sebelum dimulainya pekerjaan, Penyedia barang/jasa
harus memberikan gambar rencana coffer dam yang akan dikerjakan kepada
Direksi untuk disetujui. Coffer dam untuk galian pondasi harus dibuat cukup
dalam di bawah permukaan dasar pondasi yang cukup kedap air, dan
diperkuat dengan silang-silang penguat yang cukup kuat, agar keselamatan
kerja terjamin. Luas coffer dam harus direncanakan cukup untuk penempatan
perancah atau acuan pondasi serta besi untuk keperluan pemompaan air keluar
acuan beton. Coffer dam harus direncanakan sedemikian rupa agar cukup
memenuhi syarat untuk melindungi beton muda dari arus air deras atau erosi,
silang-silang penguat dan atau bagian-bagian lain dari coffer dam tidak
diperbolehkan masuk ke dalam dan menjadi bagian permanen dari pondasi
tanpa persetujuan Direksi, jadi harus dibongkar dengan hati-hati agar tidak

Page 15 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

merusak konstruksi. Pohon-pohon yang ditebang, tidak diperkenankan jatuh


pada milik perorangan, tanpa ijin khusus dari pemiliknya, dan penyedia
barang/jasa atas tanggungannya menyingkirkan pohon-pohon tersebut atau
membiarkan di tempat semula asal ada persetujuan tertulis dari pemiliknya.
Seluruh kerusakan termasuk pagar, yang terjadi pada saat pembersihan, harus
diperbaiki oleh Penyedia barang/jasa atas tanggungannya sendiri. Dalam hal
akan dilakukan pembakaran, Penyedia barang/jasa akan memberitahukan
kepada penghuni terhadap milik-milik yang berbatasan dengan pekerjaan,
paling kurang 48 jam kurang, maksudnya untuk melakukan pembakaran,
Penyedia barang/jasa akan selalu bertindak sesuai dengan perturan-peraturan
Pemerintah yang beriaku mengenai pembakaran di tempat terbuka. Pada
pelaksanaan pembersihan, Penyedia barang/jasa harus berhati-hati untuk tidak
mengganggu setiap patok-patok pengukuran, pipa-pipa atautanda-tanda
lainnya. Perhitungan pembiayaan untuk pekerjaan ini mencakuppenyediaan
peralatan, tenaga dan pembuangan bahan-bahan sisa sedemikian sehingga
sesuai dengan petunjuk Direksi.
5) Genangan Air di Dalam Galian
Pada waktu pelaksanaan pekerjaan Penyedia barang/jasa harus menjaga, agar
lubang galian tidak digenangi air yang ditimbulkan oleh air hujan ataupun
yang keluar dari mata air. Kalau lubang galian digenangi air, maka Penyedia
barang/jasa harus mengeluarkan dengan jalan memompa, menimba, atau
mengalirkan lewat parit-parit pembuang. Bila terjadi keadaan dimana menurut
pandangan Direksi adalah tidak mungkin memompa air tanah yang cepat
sekali naik atau karena sebab-sebab lain sehubungan dengan adanya daya
angkat air, maka mungkin diperlukan suatu lantai pondasi beton seal dengan
dimensi cukup, agar penempatan besi/pengecoran beton untuk pondasi dapat
dikerjakan sebagaimana layaknya. Usaha pemompaan air ini tidak dari Coffer
dam hendaknya dilengkapi dan dikerjakan sedemikian agar beton muda atau
bagian-bagian daripadanya tidak ikut terbawa dalam proses pemompaan.
Pemompaan tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum lantai beton seal cukup
menjadi keras.

Page 16 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

6) Pemeriksaan Penggalian dan Pengisian


Penggalian dan pengisian harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi dan kalau
perlu oleh pengawas setempat sebelum dimulainya tahap konstruksi. Direksi
akan segera memberitahukan kalau pengisian selesai sehingga ia dapat
bersiap-siap untuk mengetes secara tepat kepadatannya. Setelah penggalian
disetujui, penyedia barang/jasa harus segera mulai dengan tahap konstruksi
berikutnya dan tidak boleh membiarkan parit penggalian ditinggal terbuka
dalam jangka waktu lama untuk hal-hal yang tidak perlu.
d. Urugan Tanah
1) Umum
Urugan dilaksanakan pada:
a) Semua bekas lubang pondasi
b) Semua bagian yang harus ditinggikan, dengan jalan menimbun dengan
urugan tanah harus dilaksanakan menurut gambar serta peil-peil yang telah
ditetapkan, juga termasuk perataan dan penyelesaian tanah halaman di
sekitarnya.
2) Penggunaan Material Bekas Galian
Penyedia barang/jasa harus menjamin bahwa semua material bekas galian
yang akan dipergunakan kembali ditempatkan secara terpisah dan dilindungi
dari segala pengotoran-pengotoran seperti bahan-bahan yang dapat merusak
beton, akar dari pohon, kayu dan sebagainya. Berbagai jenis material
sebaiknya diletakkan terpisah, misalnya material yang sifatnya keras
dipisahkan dari yang sifatnya lembek, seperti lempung dan sebagainya.
Penggunaan jenis-jenis material yang akan dipakai untuk keperluan
penggunaan harus ada persetujuan dari Direksi.
3) Urugan Tanah
Semua pekerjaan pengurugan harus dilaksanakan lapis demi lapis secara
horizontal dan dipadatkan.Tebal dari tiap lapis diambil 15 cm dan selama
proses pemadatan, harus dibasahi dengan air untuk mendapatkan hasil
pemadatan yang maksimum. Pemadatan harus dilakukan dengan alat pemadat
mekanis (compactor) dan untuk pekerjaan yang besar sifatnya, dapat dipakai
roller dan sebagainya, dengan kapasitas yang sesuai. Tanah harus dipisahkan
terlebih dahulu dari bahan-bahan yang dapat membahayakan, misalnya dapat

Page 17 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

merusak permukaan beton ataupun lapisan finishing yang lain. Pengurugan


dilaksanakan sampai mencapai peil yang ditetapkan dan diratakan sampai
nantinya tidak akan timbul cacat-cacat seperti turunnya permukaan,
bergelombang, dan sebagainya.
e. Lain-Lain
Pengurugan dengan bahan-bahan lain, misalnya dengan gravel, pecahan batu
merah, dan sebagainya harus dilaksanakan menurut gambar rencana. Bahan-bahan
tersebut harus bersih, bebas dari kotoran-kotoran, serta mempunyai gradasi yang
sesuai dengan yang diperuntukan.
f. Cara Pengukuran Hasil Kerja dan Dasar Pembiayaan
Jumlah yang akan dibayar, adalah jumlah kubikasi dalam m3 dari tanah galian
yang diukur dalam keadaan asli dengan cara luas ujung rata-rata atau kubikasi
dalam m3 dari tanah yang dipadatkan pada pekerjaan urugan. Volume tanah atau
batu-batuan yang diukur adalah volume dari prisma yang dibatasi bidang-bidang,
sebagai berikut :
1) Bidang atas, adalah bidang horizontal seluas bidang pondasi yang melewati
titik terendah dari pertokoan tanah asli. Di atas bidang horizontal ini galian
tanahdiperhitungkan sebagai galian tanah biasa yang sesuai dengan sifatnya.
2) Bidang bawah, adalah bidang yang sesuai dengan sifatnya
3) Bidang tegak, adalah bidang vertikal keliling
Pengukuran volume tidak diperhitungkan untuk galian yang dilakukan di bawah
bidang dasar pondasi atau di bawah bidang batas bawah yang ditentukan oleh
Direksi. Juga tidak diperhitungkan untuk galian yang diakibatkan oleh
pengembangan tanah, pemancangan, longsor, bergeser, runtuh atau karena sebab-
sebab lain. Kedudukan dasar pondasi yang tercantum pada gambar rencana, hanya
bersifat pendekatan dan perubahan-perubahan sesuai dengan ketentuan Direksi
dapat diadakan tanpa tambahan pembiayaan. Volume galian konstruksi untuk
tanah-tanah di bawah muka air tanah, akan dibayar tersendiri, yaitu untuk volume
tanah galian yang terletak minimum 20 cm di bawah muka air tanah konstan pada
lubang galian. Jumlah yang diukur dengan cara seperti tersebut di atas tanpa
mempertimbangkan cara dimana material tersebut akan dibuang, dibayar menurut
harga satuan sesuai dengan mata pembiayaan yang akan disebut dibawah ini.

Page 18 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

Harga tersebut harus telah mencakup semua pekerjaan yang perlu dan hal-hal lain
yang umum dikerjakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.

2.2. PEKERJAAN BETON


a. Umum
Beton harus merupakan campuran dari semen, agregat halus, agregat kasar dan air,
dengan perbandingan sedemikian sehingga dalam beton yang dihasilkan, jumlah
semenyang terdapat di dalamnya minimal sesuai dengan persyaratan dalam
spesifikasi. Hasil akhir pekerjaan harus berupa beton yang baik, padat dan tahan lama
serta memiliki kekuatan dan sifat-sifat lain sebagaimana disyaratkan. Perbandingan
antara agregat halus dan agregat kasar tergantung dari gradasi bahannya, tetapi
jumlah agregat halus selalu minimal dengan ketentuan bahwa bila dicampur dengan
semen akan menghasilkan adukan yang cukup untuk mengisi ruang-ruang rongga-
rongga di antara agregat kasar dan terdapat sedikit sisa untuk fini shing. Untuk
menjamin kekuatan dan ketahanan beton yang optimal, jumlah air yang dipakai
dalam adukan harus minimal sehingga menghasilkan kemudahan untuk dikerjakan
dan konsistensi yang sesuai dengan kondisi dan cara pengecoran beton. Semua bahan,
pengujian lain-lain yang diuraikan dalarn spesifikasi ini mengikuti Acuan Normatif
Indonesia yang telah diterapkan dengan tujuan menerapkan suatu Acuan Normatif
yang dapat diterima. Acuan Normatif lokal atau Acuan Normatif lainnya dapat pula
diterapkan asal sudah disetujui oleh direksi sebagai setara.
b. Bahan Bangunan Secara Umum
Semua bahan harus merupakan mutu terbaik yang tersedia dan sesuai dengan
"Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (NI - 3 )", British Standar yang relevan
atau yang setara. Penyedia barang/jasa harus menyediakan contoh dari semua bahan
yang dipakai untuk pekerjaan beton. Untuk memperoleh persetujuan dari Direksi dan
tidak boleh memesan bahan tersebut dalam jumlah besar sebelum diberikan
persetujuan untuk pemakaian bahan. Direksi akan menahan contoh-contoh bahan
yang sudah disetujui sebagai patokan, pengiriman-pengiriman bahan selanjutnya akan
dicek kesesuainnya dengan contoh tersebut. Penyedia barang/jasa tidak boleh
melakukan penyimpangan yang berarti terhadap contoh yang sudah disetujui, tanpa
persetujuan dari direksi. Semua bahan yang ditolak oleh direksi harus segera
disingkirkan dari lapangan atas biaya Penyedia barang/jasa.

Page 19 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

c. Semen
Semen harus berupa semen portland (PC) biasa yang sesuai dengan Acuan Normatif
SNI15-2049-1994.Semua semen yang berasal dari pabrikan yang sudah disetujui oleh
Direksi dan harusdikirim ke lapangan dalam kantong yang tertutup atau dalam tempat
lain dari pabrikanyang sudah disetujui.Bilamana dikehendaki oleh Direksi, Penyedia
barang/jasa harus memberikan padaDireksi, satu faktur untuk tiap pengiriman semen,
dimana tertera nama pabrikan, jenisdan jumlah semen yang dikirim, bersama dengan
sertifikat pengujian dari pabrikanyang menyatakan bahwa semen yang dikirim sudah
diuji dan dianalisa dalam segalahal sesuai dengan Acuan Normatif.Semua semen
harus diangkut dan disimpan dalam tempat yang tidak tembus air sertadilindungi dari
kelembaban sampai saat pemakaian, semen yang membatu ataumenggumpal atau
yang rusak kantongnya akan ditolak.Semen harus menjalani pengujian tambahan
yang sesuai dengan Acuan Normatif biladianggap perlu oleh Direksi. Direksi berhak
untuk menolak semen yang tidakmemuaskan, sekalipun sudah terdapat sertifikasi dari
pabrikan.Semua semen yang ditolak harus segera disingkirkan dari lapangan atas
biaya penyediabarang/jasa. Penyedia barang/jasa harus menyediakan semua contoh
pengujian danmemberikan bantuan yang mungkin diperlukan oleh Direksi untuk
melakukanpengujian.Penyedia barang/jasa harus menjamin agar setiap saat terdapat
persediaan semendalam jumlah yang cukup dilapangan sehingga kemajuan kerja
tidak terganggu danmemberikan waktu yang cukup untuk pelaksanaan
pengujian.Penyedia barang/jasa harus menyediakan dan mendirikan gudang-gudang
di tempatyang sesuai untuk menyimpan dan menangani semen, gudang-gudang
tersebut harusbenar-benar kering, berventilasi baik, tidak tembus air dan berkapasitas
cukup. Lantaigudang minimal harus X cm di atas tanah atau di atas air yang mungkin
tergenangdilantai. Ketika diangkut ke lapangan dengan lori/gerobak, semen harus
ditutupdengan terpal atau bahan penutup lain yang tidak tembus air, semen harus
sesegeramungkin digunakan setelah dikirim dan setiap semen yang menurut pendapat
Direksisudah rusak atau tidak sesuai lagi akibat penyerapan air dari udara atau dari
manapun,harus ditolak dan disingkirkan dari lapangan atas biaya Penyedia
barang/jasa.Semen-semen yang berlainan jenis harus disimpan dalam gudang
terpisah, semen -semen harus disimpan menurut pengiriman sedemikian sehingga
yang dikirim dahuludapat dipakai lebih dahulu.

Page 20 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

d. Agregat
Agregat harus sesuai dalam segala hal dengan PBI 1971, bagian 2 atau B.S No. 852
1965.Agregat kasar adalah agregat yang tertahan pada saringan 5 mm dan agregat
halus adalah agreghat yang lolos saringan 5 mm. Untuk struktur atas dan beton
tumbuk, agregat kasarnya harus bergradasi dari 25 mm sampai 5 mm. Pemakaian
agregat all - in (semua gradasi) tidak diperbolehkan. Untuk beton kurus harus
bergradasi dari 38 mm - 5 mm sebelum pembetonan dimulai, sejumlah contoh tiap
ukuran dan jenis agregat harus diserahkan kepada direksi untuk disetujui. Dari jumlah
tiap tersebut penyedia barang/jasa harus mengambil dua contoh yang representatif
dan mengadakan analisa gradasi serta pengujian lain sebagaimana diperintahkan oleh
Direksi. Semuanya harus sesuai dengan British standard No. 812 :1968 atau yang
setara. Bila agregat yang disetujui den Direksi sudah terpilih, penyedia barang/jasa
harus mengusahakan agar seluruh pemasukan untuk tiap bahan berasal dari satu
sumber yang disetujui untuk menjaga agar mutu gradasi dapat dipertahankan pada
seluruh pekerjaan. Pengujian lebih lanjut untuk menentukan variasi kemurnian atas
gradasi bahan harus dilakukan sekurang-kurangnya satu kali untuk tiap 25 ton yang
dipasok.Harus disediakan kapasitas penyimpanan yang mencukupi, baik disumber
pemasokan atau dilapangan untuk agregat halus dan kasar yang mutu serta gradasinya
sudah disetujui guna menjaga kesinambungan kerja
e. Unsur-Unsur Tambahan/Additif
Pada umumnya pemakaian aditif dalam beton diperbolehkan asalkan sudah
memperoleh persetujuan tertulis dari Direksi.Untuk beton kelas K 225 dianjurkan
pemakain super plasticizer, pada dasarnya untuk mengurangi rasio semen air guna
membatasi penyusutan. Penyedia barang/jasa harus memenuhi bahwa waktu
pengadukan yang sangat tepat sangat penting dan jika dipakai aditif ini, penyedia
barang/jasa harus memberikan usulan secara terinci.
f. Adukan Percobaan
Dari adukan yang diusulkan harus diambil kubus uji sebagai berikut;
1) Untuk tiap kelas beton harus dibuat 6 kubus.
2) Tiga kubus harus diuji pada umur 7 hari dan tiga kali pada umur 28 hari.
3) Pada tiap umur pengujian kekuatan kubus tidak ada boleh yang lebih rendah
dari 11/3 kali kekuatan kerja kubus uji yang disyaratkan, sebelum memulai
pekerjaan, detil lengkap mengenai pengujian ini bersama analisa gradasi dan

Page 21 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

4) perhitungan rencana campuran (mix design) penyedia barang/jasa tidak boleh


melakukan mengecoran bagian manapun sebelum rencana campurannya
disetujui oleh Direksi. Direksi berwenang untuk meminta agar penyedia
barang/jasa menyerahkan hasil pengujian pada tenggang waktu tertentu dari
beton yang di cor dalam pekerjaan penyedia barang/jasa harus sudah
memperhitungkan biayanya dalam nilai penyedia barang/jasa.
Sebelum memulai pekerjaan, penyedia barang/jasa harus menyediakan 6 kubus
beton dari tiap kelas, kubus harus diuji pada tiap kekuatan 28 hari setelah
dibuat. Penyedia barang/jasa harus menyerahkan pada Direksi detil lengkap
mengenai pengujian ini bersama dengan analisa gradasi dan perhitungan
rencana campuran, Penyedia barang/jasa tidak boleh melakukan pengecoran
sebelum Direksi menyetujui rencana campuran
g. Kelas Beton
Tabel 2.1Kelas Beton

Kadar Semen
Mutu Ukuran Agregat Maks. Rasio Air / Semen
Min (Kg/m3
Beton (mm) Maks. (Terhadap Berat)
dari Campuran)
37 0.45 315
K - 350 25 0.45 335
19 0.45 365
37 0.45 300
K - 300 25 0.45 320
19 0.45 350
25 0.5 290
K - 250 19 0.5 310
37 0.5 340
K -175 - 0.57 300
K - 125 - 0.6 250
Sumber: SNI 2847 2013 -Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung
Perbandingan campuran yang diberikan di atas telah diperkirakan guna mencapai
kekuatan yang disyaratkan pada umur 28 hari setelah pengecoran, dengan ketentuan
bahwa yang dipakai bermutu baik dan pengawasan dilakukan dengan baik Beton
dinilai dengan pengertian bahwa kekuatan yang disyaratkan untuk kelas tertentu lebih

Page 22 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

menentukan dari pada perbandingan cam puran yang diperlihatkan. Jika temyata
persyaratan kekuatan tidak terpenuhi, Direksi berwenang untuk memperbaiki
perbandingan campuran atas biaya penyedia barang/jasa untuk mencapai kekuatan
rencana.
Tabel 2.2Mutu Beton
Kuat Tekan Karakteristik Min. (Kg/Cm2) SLUMP (mm)
Mutu Benda Uji Kubus 15 x Benda Uji Silinder 15 x Tidak
Digetarkan
Beton 15 x15 Cm3 30 Cm Digetarkan
7 Hari 28 Hari 7 Hari 28 Hari
K 250 250 350 210 290 20-50 50-100
K 300 215 300 180 250 20-50 50-100
K 250 180 250 150 210 20-50 50-100
K 225 150 225 125 190 20-50 50-100
K 175 115 175 95 145 20-50 50-100
K 125 80 125 70 105 20-50 50-100
Sumber: SNI 1972 2008 - Cara Uji Slump Beton
h. Pengujian Beton dan Bahan-Bahan Beton
Pada umumnya metoda pengujian sesuai dengan PB1 1971 bagian 4.7 dan dapat juga
mencakup pengujian slump dan kompresi. Jika beton tidak dapat memenuhi syarat
percobaan slump, adukan yang tidak disetujui tidak boleh dipakai dan harus
disingkirkan dari lapangan oleh penyedia barang/jasa. Jika pengujian tekan
(kompresi) gagal, harus diterapkan prosedur perbaikan sebagaimana diuraikan dalam
PBI1971. Percobaan kubus harus dilaksanakan menurut instruksi dari Direksi, tetapi
sekurang kurangnya 1 kubus untuk tiap 10 m3 atau 5 m3 minimal 3 kubus tiap hari.
Kubus-kubus tersebut harus ditempatkan dalam kondisi yang sama dengan kondisi
yang sebenarnya dan harus diuji setelah 7 atau 28 harus menurut keputusan Direksi.
Biaya percobaan ini akan dibebankan pada penyedia barang/jasa.
i. Pengontrolan Mutu Beton dan Pengujian Kekuatan di Lapangan
Penyedia barang/jasa bertanggung jawab sepenuhnya untuk menghasilkan beton yang
seragam yang memiliki kekuatan serta sifat-sifat lain sebagaimana ditetapkan. Untuk
ini Penyedia barang/jasa harus menyediakan dengan biaya sendiri serta menggunakan
alat penimbang yang akurat, sistem volumetrik yang akurat untuk mengukur air,
peralatan yang sesuai untuk mengaduk dan mengecor beton serta peralatan dan
fasilitas lain yang diperlukan untuk pengujian sebagaimana yang diuraikan di sini
atau menurut petunjuk direksi.

Page 23 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

j. Penolakan Beton
Jika pengujian kekuatan tekan dari suatu kelompok kubus uji gagal mencapai standar
yang ditetapkan, maka Direksi berwenang untuk menolak seluruh pekerjaan beton
darimana kubus-kubus tersebut diambil.Direksi juga berwenang untuk menolak beton
yang berongga, porous atau yang permukaan akhimya tidak baik. Dalam hal penyedia
barang/jasa harus menyingkirkan beton yang ditolak tersebut dan menggantinya
menurut instruksi dari Direksi sehingga hasilnya menurut penilaian Direksi sudah
memuaskan
k. Pengukuran Bahan-Bahan Beton
Semua bahan untuk beton harus ditetapkan proporsinya menurut berat, kecuali air
yang boleh diukur menurut volume. Agregat halus dan kasar harus diukur menurut
volume terpisah dengan alat penimbang yang disetujui, yang memenuhi ketepatan ± 1
%. Pengukuran volume dapat diijinkan asal disetujui oleh Direksi. Peralatan yang
dipakai untuk menimbang semua bahan dan mengukur air yang ditambahkan serta
metoda penentuan kadar air harus sudah disetujui oleh Direksi sebelum beton di cor.
l. Pengadukan Beton
Beton harus diaduk ditempat yang sedekat mungkin dengan tempat pengecor,
pengadukan harus menggunakan mixer yang digerakkan dengan daya yang kontinyu
serta mempunyai kapasitas minimal 1 m3jenisnya harus disetujui oleh Direksi dan
dijalankan dengan kecepatan sebagaimana dianjurkan oleh pabrikan. Pengadukan
beton dengan tangan tidak diijinkan, kecuali jika sudah disetujui oleh Direksi untuk
mutu beton tertentu. Pengadukan harus sedemikian sehingga beton tersebar merata ke
seluruh massa, tiap partikel terbungkus mortar dan mampu menghasilkan beton padat
yang homogeny tanpa adanya air yang berlebihan.
m. Pengangkutan dan Pengecoran Beton
Pengecoran beton di bagian manapun tidak boleh dimulai sebelum Direksi
memeriksa dan menyetujui bekisting, penulangan, angkur-angkur dan lainnya dimana
beton akan di cor. Isi pengaduk beton (mixer) harus dikeluarkan dalam satu operasi
menerus dan beton harus diangkut tanpa terjadi segregasi komponen-komponennya.
Beton harus diangkut dalam ember yang bersih dan tidak tembus air atau gerobak
dorong, metoda pengangkutan yang lain dapat dipakai asalkan sudah mendapat
persetujuan dari Direksi dan harus tepat mengikuti instruksi terinci yang diberikan
untuk maksud tersebut. Alat-alat yang dipakai untuk mengangkut dan mencor beton

Page 24 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

harus dibersihkan dan dicuci setiap hari setelah dipakai bekerja dan bila pengecoran
dihentikan selama lebih dari 30 menit. Semua beton yang diaduk di lapangan harus
ditempatkan pada posisi akhimya dan dipadatkan dalam waktu 40 menit setelah
ditambahkan dari dalam mixer. Pada umumnya beton tidak boleh dijatuhkan bebas
dari ketinggian lebih dari 1,5 metertetapi jika bagian pekerjaan tertentu memerlukan
agar beton dijatuhkan dari tempat tinggi maka dikerjakan sedemikian sehingga
mencegah segregasi dan harus dijaga agar aliran beton tidak terputus-putus. Seluruh
operasi ini harus mendapat persetujuan dari Direksi. Pengecoran suatu unit atau
bagian pekerjaan harus dilaksanakan dalam satu operasi menerus atau hingga
mencapai bagian yang ditentukan. Beton dan penulangan yang menonjol tidak boleh
diganggu dengan cara apapun sekurang-kurangnya 48 jam sesudah beton dicor,
kecuali jika diperoleh ijin tertuiis dari Direksi. Semua beton harus dicorkan pada
siang hari, pengocoran bagian manapun tidak boleh dimulai jika dapat diselesaikan
pada siang hari kecuali jika sudah diperoleh ijin dari Direksi untuk pengerjaan malam
hari, ijin demikian tidak akan diberikan jika penyedia barang/jasa tidak menyediakan
sistem penerimaan yang memadai, yang disetujui oleh Direksi. Penyedia barang/jasa
harus membuat catatan lengkap mengenai tanggal, waktu dan kondisi. Pengecoran
beton pada tiap bagian pekerjaan, catatan ini harus tersedia untuk diperiksa oleh
Direksi Pekerjaan.
n. Pemadatan Beton
Beton harus dipadatkan seluruhnya dengan memakai vibrator mekanis yang
dioperasikan oleh tenaga ahli, berpengalaman dan terlatih.Hasil pekerjaan beton
berupa masa yang seragam, bebas dari rongga, segregasi dan sarang lebah (Honey
Comb) memperlihatkan permukaan yang merata ketika bekisting dibuka dan
mempunyai kepadatan yang mendekati kepadatan uji kubus. Vibrator bertipe "Rotary
Out of Balance" (berputar di luar keseimbangan) dengan frekuensi tidak kurang dari
8000 putaran per menit dan mampu menghasilkan percepatan sebesar 69 pada beton
yang disentuhnya. Harus diperhatikan agar semua bagian beton terkena vibrasi tanpa
timbuf segregasi akibat vibrasi yang berlebihan. Vibrator tidak boleh langsung
mengenai penulangan terutama jika penulangan menerus pada beton yang sudah
mulai mengeras. Jumlah vibrator yang dipakai di dalam suatu pengecoran harus
sesuai dengan laju pengecoran. Penyedia barang/jasa harus juga menyediakan
sekurang-kurangnya 1 vibrator cadangan untuk dipakai bila terjadi kerusakan.

Page 25 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

o. Lantai Kerja
Beton bertulang tidak boleh diletakkan langsung dipermukaan tanah, kecuali jika
ditetapkan lain, maka harus dibuat lantai kerja minimal 5 cm (1:3:5) di atas tanah
sebelum tulangan beton ditempatkan.
p. Spesi Semen (Semen Mortar)
Spesi harus terdiri dari satu bagian semen sebanding sejumlah bagian agregat halus
yang ditetapkan dan ditambah air bersih sedemikian sehingga dihasilkan campuran
akhir yang konsistensinya plastisnya disetujui oleh Direksi. Spesi harus diaduk pada
satu landasan kayu atau logam dalam jumiah kecil menurut keperluan dan setiap spesi
yang sudah mulai mengeras atau telah dicampur dalam waktu lebih dari 30 menit
tidak boleh dipakai dalam pekerjaan. Spesi yang sudah mengeras sebagian tidak
boleh diolah lagi untuk dipakai.
q. Perlindungan dan Pengeringan Beton
Semua permukaan yang terbuka dilindungi dari matahari dan semua beton harus
dijaga tetap lembab dengan cara dibasahi sekurang-kurangnya setelah pengecoran.
Perlindungan diberikan menutupi dengan pasir basah sekurang-kurangnya setebal 5
cm, atau dengan kantong-kantong goni basah ataupun dari pengaruh lain yang dapat
merusak permukaan yang lunak sebelum terjadi pengerasan. Penyedia barang/jasa
harus menjaga agar pekerjaan beton baru selesai tidak diberi beban yang intansitasnya
dapat menimbulkan kerusakan. Setiap kerusakan yang timbul akibat pembebanan
yang terlalu dini atau pembebanan berlebih harus diperbaiki oleh penyedia
barang/jasa atas biaya sendiri hingga memuaskan Direksi.

r. Pengerjaan Permukaan Beton dengan Sendok Semen


Bila dilaksanakan perataan permukaan atas dari beton yang dicor setempat,
permukaan yang dihasilkan harus datar dengan nilai akhir yang rata tetapi berstektur
kasar sebelum pengerasan pertama dimulai, permukaan tersebut harus diratakan lagi
dengan sendok dimana perlu untuk menutupi keretakan dan mencegah timbulnya
lelehan yangberlebihan pada permukaan beton yang terbuka.
s. Siar-Siar Konstruksi
Semua siar kontruksi beton harus dibentuk rata horizontal atau vertikal. Siar-siar
tersebut harus berakhir pada bekisting yang kokoh yang dipasang dengan baik, jika
perlu dibor guna melewati penulangan. Bila pengecoran ditunda sampai pengecoran

Page 26 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

beton mulai mengeras, maka dianggap terdapat siar konstruksi. Pengecoran beton
harus dilaksanakan menerus dari satu siar ke siar berikutnya, tanpa memperhatikan
jam-jam makan. Siar-siar konstruksi pada permukaan yang terbuka harus sungguh
horizontal atau vertikal dan jika diperlukan dipasang juga beading di dalam dinding
bekisting pada permukaan yang terbuka untuk menjamin penampilan siar yang
memuaskan sebelum menempatkan beton baru pada beton yang sudah mengeras,
permukaan siar beton yang sudah dicor harus dibersihkan seluruhnya dari benda -
benda asing atau serpihan. Jika umur beton kurang dari 3 hari, permukaan tersebut
harus disiapkan dengan penyikatan seluruhnya, tetapi jika umumya sudah lebih dari 3
hari atau sudah terlalu keras, permukaan tersebut harus dicetak secara ringan atau
ditembus dengan pasir (Sand Blasted) untuk memperlihatkan agregat. Setelah
permukaan tersebut dibersihkan dan disetujui oleh Direksi bekisting akan diperiksa
dan dikencangkan. Siar-siar konstruksi harus dikerjakan sebagaimana ditetapkan pada
gambar atau spesifikasi.
t. Bekisting
Semua bekisting harus dirancang dan dibuat sehingga dinilai memuaskan oleh
Direksi.Penyedia barang/jasa harus menyerahkan rancangannya untuk menyetujui
dalam jangka waktu yang cukup sebelum pekerjaan dimulai. Semua bekisting harus
diperkuat dengan Idem dari balok kecil dan harus yang kuat serta cukup jumlahnya
untuk menjaga agar tidak terjadi distorsi ketika beton dicorkan, dipadatkan dan
mengeras. Bekisting dari kayu dan triplek harus dibuat dari kayu yang sudah diolah
dengan baik, semua sambungan harus cukup kencang agar tidak terjadikebocoran.
Pengikat baja untuk di dalam atau blok antara (spacer) yang sudah disetujui atau
dipakai, bagian dari pengikat atau pengantara yang ditanam permanen dalam beton
sekurang-kurangnya harus berjarak 5 cm dari permukaan akhir beton. Setiap lubang
dalam permukaan beton yang timbul akibat pengikat atau pengantara yang harus
tertutup dengan rapi segera setelah bekisting dibuka dengan spesi semen yang
campuran serta konsistensinya sama dengan mutu beton induknya. Semua permukaan
beton yang terbuka harus licin dan halus, maka bekisting harus dilapisi dengan triplek
bermutu tinggi yang sudah disetujui Pada umumnya bekisting, akan diperiksa oleh
Direksi lebih dari 3 kali sebelum memasang kayu bekisting, Direksi akan memilih
panil kayu yang boleh dipakai ulang, panil kayu lapis yang ditolak oleh Direksi harus
disingkirkan. Direksi sama sekali tidak bertanggung jawab atas mutu permukaan

Page 27 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

akhir setelah memberikan persetujuan atas bekisting. Semua sudut kolom dan balok
yang terbuka harus diberi alur (1,5 cm) kecuali jika ditetapkan lain oleh Direksi.
Kolom dan dinding harus diberi lubang agar kotoran, debu, dan benda lainnya dapat
disingkirkan sebelum beton dicorkan.
u. Penulangan
Semua baja tulangan harus bebas dari serpihak karat lepas, minyak, gemuk, cat, debu
atau zat lainnya yang dapat mengganggu perletakan yang sempurna antara tulangan
beton. Jika diinstruksikan oleh Direksi, baja harus disikat atau dibersihkan sebelum
dipakai. Beton tidak boleh dicorkan sebelum penulangan diperiksa dan disetujui oleh
Direksi.
1) Bahan-Bahan
Baja tulangan sedang harus BJTP 24 yang sesuai dengan Sll 0136 1984, British
Standard No. 785 atau yang setara untuk baja tulangan yang polos.Baja tulangan
bertegangan tinggi harus BJTP 40 yang sesuai dengan SII 0136-1984. British
Standard No. 4449 : 1969 atau yang setara untuk baja ulir yang bertegangan tinggi,
tegangan rendah baja tulangan bertegangan tinggi harus minimal 40.0 kg/cm2.

2) Penyimpangan
Bila baja tulangan harus disimpan di bawah atap yang tahan air dan diberialas kaki
dari muka tanah atau air yang tergenang serta harus diiindungi dari kemungkinan
kerusakan dan karat.
3) Penekukan
Pada tahap awal pekerjaan, penyedia barang/jasa harus mempersiapkan daftar
tekukan (Bending Schedule) untuk disetujui oleh Direksi. Semua baja tulangan
harus ditekuk secara tepat menurut bentuk dan dimensi yang memperlihatkan dalam
gambar dan sesuai dengan British Standard 4466 :1969 atau yang setara yang
dipasang pada posisi yang ditetapkan dapat dipenuhi semua tempat. Baja harus
ditekuk dengan alat yang sudah disetujui oleh Direksi. Tulangan tidak boleh ditekuk
atau diluruskan dengan cara yang dapat menimbulkan kerusakan, tulangan yang
mempunyai lengkungan atau tekukan yang tidak sesuai dengan gambar tidak boleh
dipakai. Bila diperlukan suatu radius untuk tekukan atau lengkungan maka
dikerjakan dengan sebuah per yang mempunyai diameter 4 kali lebih besar dengan
diameter batang yang ditekuk.

Page 28 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

4) Pemasangan
Tulangan harus dipasang dengan tepat sesuai posisi yang diperlihatkan pada gambar
dan harus ditahan jaraknya dari bekisting dengan memakai dudukan beton atau
gantungan logam menurut kebutuhan dan pada persilangan diikat dengan kawat baja
pada pilar dinding dengan diameter tidak kurang dari 2,6 mm, ujung-ujung kawat
harus diarahkan kebagian tubuh utama beton. Bila pengatur jarak dari spesi pracetak
untuk mengatur tebal beton deking sekurang-kurangnya harus mempunyai kekuatan
yang sama dengan kekuatan yang ditetapkan untuk beton yang sedang di cor dan
harus sekecil mungkin. Block-block ini harus dikencangkan dengan kawat yang
ditanam di dalamnya dan harus dicelupkan dalam air sebelum dipakai. Tulangan
yang untuk sementara dibiarkan menonjol keluar dari beton pada siar kontruksi atau
lainnya tidak boleh ditekuk selama pengecoran ditunda kecuali diperoleh
persetujuan dari Direksi. Sebelum pengecoran, seluruh tulangan harus dibersihkan
dengan teliti daribeton yang sudah mengering atau mengering sebagian yang
mungkin menempel dari pengecoran sebelumnya. Sebelum pengecoran tulangan
yang sudah dipasang pada tiap pekerjaan harus disetujui oleh Direksi.
Pemberitahuan kepada Direksi untuk melakukan pemeriksaan harus disampaikan
dalam tenggang waktu pekerjaan. Jarak minimal dari permukaan suatu batang
termasuk sengkang kepermukaan beton terdekat dengan gambar untuk tiap bagian
pekerjaan.
v. Toleransi untuk Beton yang Tidak Terbuka (Tidak Diekspos)
Posisi bagian-bagian struktur antara lain as-as balok/dinding/pelat harus tepat dalam
batas-batas toleransi 1 cm tetapi akumulasi toleransi tidak diperbolehkan. Ukuran
bagian antara lain pada potongan-potongan balok/pelat harus tepat dengan toleransi
0.3 cm sampai + 0.3 cm.
w. Toleransi dengan Muka Beton yang Halus (Fair Face)
Toleransi untuk beton dengan muka halus adalah 0.6 cm, posisi bagian struktur
maksimum 0.3 cm untuk bagian struktur, Pergeseran papan bekisting pada siar-siar
tidak boleh melebihi 0.1 cm dan perbedaan garis sepada (alignment) bagian struktur
harus dalam batas 0.1 % akumulasi toleransi tidak diperbolehkan.

Page 29 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

x. Pemberian Lapisan Permukaan


Lantai permukaan sebagaimana ditunjukkan pada gambar harus merupakan master
cron, non metalicflorr Herdaner, Pemberian lapisan harus mengikuti pentunjuk dari
pabrikan.
y. Kemiringan Plat Lantai
Semua kemiringan plat lantai sebagaimana ditunjukan pada gambar harus dihitung
dari tebal pelat lantai yang diperlukan, bagian bawah yang diperlukan, bagian bawah
dari plat lantai ini baik miring maupun yang horizontal.
z. Cacat pada Beton
Walaupun hasil uji kubus sudah memuaskan, Direksi tetap berhak untuk menolak
yang ternyata memiliki salah satu atau lebih dari cacat berikut;
1) Beton tidak sesuai bentuk atau posisinya dengan yang diperlihatkan pada
gambar
2) Beton tidak tegak lurus atau datar menurut ketentuan
3) Beton mengandung kayu atau benda asing lainnya
Setiap permukaan yang terlihat bersarang lebah tetapi diterima oleh Direksi harus
diisi dengan spesi semen yang memakai perbandingan semen dan agregat halus yang
samaseperti beton yang harus dikerjakan hingga mencapai permukaan yang benar
dengan memakai kikir.
aa. Percobaan Bekisting untuk Finishing
Untuk menghasilkan akhir yang halus, penyedia barang/jasa harus melakukan
percobaan finishing untuk permukaan halus, percobaan ini akan dilakukan pada balok
pondasi dan kepala tiang menurut petunjuk Direksi. Jika percobaan ini tidak
memenuhi standar beton muka halus sebagaimana disebutkan dalam spesifikasi ini,
penyedia barang/jasa harus mengubah rencana campuran beton dan/atau rencana
bekisting dan selanjutnya melakukan percobaan lagi sampai dihasilkan standar beton
muka halus yang disetujui oleh Direksi. Rencana Penyedia barang/jasa untuk
percobaan ini diserahkan kepada Direksi dalamjangka waktu yang cukup lama
sebelum pekerjaan beton dimulai.
bb. Air
Air untuk mengaduk dan mengeringkan beton harus bersih dari unsur-unsur atau
kotoran yang berbahaya yang dapat mempengaruhi daya pengikat semen.Direksi

Page 30 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

dapat meminta agar dilakukan uji kimiawi setiap saat dan biaya pengujian ini
dibebankan pada penyedia barang/jasa.
cc. Pengujian Struktur - Struktur Hidrolis
1) Umum
Pengujian struktur hidrolis, semua dinding harus bersih dari timbunan supaya
kebocoran pada dinding dapat diketahui dengan jelas.Setiap Konstruksi harus
diisi air bersih dalam pengujian ini dan dibiarkan terisi sekurang-kurangnya 48
jam ketinggian air selama waktu tersebut harus diamati dan tidak boleh terlihat
adanya penurunan muka air, penurunan maksimum yang diijinkan selama 24 jam
adalah 1 (satu) cm.
2) Perbaikan
Setiap kebocoran yang diketahui harus diperbaiki sampai tidak terlihat lagi
adanya kebocoran.Bila kebocoran melebihi nilai penurunan maksimum yang
diijinkan, penyedia barang/jasa harus mengadakan perbaikan secara umum atas
biaya sendiri, setelah perbaikan selesai, metoda pengujian hidrolis harus diulangi
sebagaimana diuraikan pada ayat ini.Pengujian tidak perlu diulangi jika:
a) Tidak terlihat adanya kebocoran dan
b) Penurunan taraf muka air tidak melebihi nilai yang ditetapkan yaitu 1 cm
Perbaikan tempat yang mengalami kebocoran harus dikerjakan misalnya
dengan sumber air dari luar atau produk lain yang disetujui Direksi. Semua
bahan harus dipakai dan diterapkan tepat sesuai dengan petunjuk pabrikan.

2.3. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN


a. Umum
Semua ukuran dan pekerjaan pasangan harus mengikuti gambar rencana. Apabila
temyata ada kekurangan-kekurangan dalam gambar tersebut maka Penyedia
barang/jasa harus meminta persetujuan Direksi untuk menetapkannya. Untuk
dinding-dinding penahan tanah atau bangunan-bangunan lain seperti pasangan batu
dan lain sebagainya, harus diberi lubang drainase dengan diameter sekurang-
kurangnya 5,0 cm, kecuali dinyatakan lain dalam gambar rencana, maka lubang-
lubang drainase tersebut harus ditempatkan pada jarak yang merata, yakni berselang
1,5 m dan diletakkan sedikit di atas peil pembuangan air. Pekerjaan ini tidak
dibayarkan tersendiri tetapi merupakan bagian dari pekerjaan tembok atau beton atau

Page 31 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU


pasangan lain yang digunakan untuk bagian dari konstruksi tembok penahan tanah
atau pelindung-pelindung erosi.
b. Bahan - Bahan
1) Semen Portland
Semen yang dipakai disini adalah dari jenis kualitas seperti yang dipakai pada
beton dan secara umum harus memenuhi syarat-syarat yang tertera pada Peraturan
Semen Portland Indonesia NI-8
2) Pasir
Pasir untuk adukan pasangan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a) Butir-butir pasir harus tajam dan keras dan tidak dapat dihancurkan dengan
tangan
b) Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5 %
c) Wama larutan pada pengujian dengan 3 % natrium hidroksida, akibat adanya
zat-zat organik tidak boleh lebih tua dari larutan normal atau larutan teh yang
sedang kepekatannya.
d) Bagian yang hancur pada penggergajian dengan larutan jernih natrium sulfat
tidak boleh lebih dari 10 %
e) Jika dipergunakan untuk adukan dengan semen yang mengandung lebih dari
0,6 % alkali, dihitung sebagai natrium oksida pada pengujian tidak boleh
menunjukan sifat reaktif terhadap alkali.
f) Keteguhan adukan percobaan dibandingkan dengan adukan pembanding yaitu
yang menggunakan semen samadengan pasir normal tidak boleh kurang dari
65 % pada pengujian 7 hari.
g) Pasir laut untuk adukan tidak diperkenankan
h) Butir-butirnya harus dapat melalui ayakan berlubang 3 mm.
3) Batu Alam
Pada umumnya untuk pasangan batu bisa dipakai batu bulat (dari gunung), batu
belah atau batu karang asalkan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a) harus cukup keras, bersih, dan sesuai besarnya serta bentuknya
b) batu, bulat ataupun belah, tidak boleh memperlihatkan tanda-tanda lapuk
c) Batu karang harus sebagian besar berwarna putih atau kuning muda dan tidak
hitam, biru atau kecoklat-coklatan tanpa garis-garis kelapukan, mempunyai
keteguhan yang tinggi serta bidang patahnya harus mempunyai kepadatan dan
warna putih yang merata.

Page 32 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU


4) Air
Untuk keperiuan membuat adukan maka air yang disyaratkan dan boleh dipakai
semua seperti yang dipakai untuk pekerjaan beton
c. Adukan
1) Mencampur
Adukan dicampur di tempat tertentu yang bersih dari kotoran, mempunyai alas
yang rata dan keras, tidak menyerap air yang sebelumnya harus ada persetujuan
dari Direksi. Kalau tidak ditentukan lain, mencampur dan mengaduk boleh
dilakukan dengan tangan (dengan memakai cangkul dan sebagainya) sampai
diperlihatkan wama adukan yang merata.
2) Komposisi
Jenis adukan berikut harus dipakai dengan yang disebutkan dalam gambar atau
dalam uraian dan syarat-syarat ini.
Tabel 2.4 Komposisi Adukan
Jenis Spesi
Sumber: SNI 2847 2013 M1 1 Pc : 1 Kpr : 6 Psr -Persyaratan Beton
Struktural untuk Bangunan Gedung
atau 1 Pc : 3 Psr
M2 1 Pc : 3 Psr
d. Blok- Blok Beton
M3 1 Pc : 4 Psr
1) Tipe dari Blok-Blok
Karena tidak adanya kesamarataan produksi daerah yang satu dengan daerah
lainnya maka tidak diadakan penentuan mengenai ukuran asalkan tidak melampaui
batas dan disetujui oleh direksi. Blok-blok beton tersebut harus bersih, tidak
menunjukan tanda-tanda retak ataupun cacat lain yang dapat mengurangi mutu
dari blok-blok tersebut.
2) Campuran Adukan
Kalau blok-blok tersebut dibuat sendiri maka campurannya harus terdiri dari 1
bagian portland cement dan 5 bagian pasir dan batuan yang dihaluskan. Tegangan
tekan minimum dari blok beton tidak boleh lebih kecil dari 30 kg/cm2 pada umur
40 hari.

3) Perawatan Blok-Blok Beton

Page 33 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU


Blok-blok beton yang baru saja dibuat harus dilindungi dari matahari dan dirawat
untuk jangka waktu paling tidak 10 hari dengan jalan membasahi atau menutupi
dengan memakai karung basah.
e. Pasangan Batu
1) Umum
Batu-batu yang dipakai untuk pekerjaan pondasi dan sebagainya harus keras
dengan ukuran yang sesuai dan tidak menunjukkan pelapukan ataupun
retak.Pemasangan dari batu-batu tersebut harus rapi dan cocok sehingga dapat
menghasilkan pekerjaan yang sebaik-baiknya.
2) 2.3.6.2 Mortar
Campuran yang dipakai untuk pondasi dan sebagainya kalau disyaratkan laindapat
dipakai campuran M3. Kecuali kalau disyaratkan lain misalnya untuk bangunan
reservoir ataupun bangunan lain yang fungsinya hampir sama yang dipakai
campuran M2.

2.4. PEKERJAAN LAIN – LAIN


a. Pengecatan
1) Material, Ketentuan Umum
Semua jenis material harus dari merk terkenal baik (Danapaint, ICI atau sejenisnya
yang disetujui oleh Direksi).Semua cat penggunaannya harus sesuai dengan
pedoman yang diberikan oleh pabrik pembuatnya dengan tenaga ahli yang sesuai
dengan pekerjaan tersebut.
Isi daripada cat yang akan dipakai dikeluarkan dan ditempatkan pada tempat
tertentu serta diaduk sampai rata betul baik mengenai wama sertakekentalannya
sebelum dipakai serta pada selang waktu tertentu pada saat dipakai.
2) Ketentuan Khusus
Untuk pekerjaan kayu, cat yang digunakan dari jenis synthetic resin. Untuk
pekerjaan besi sebagai dasar digunakan dari jenis red oxide baru. Sedang untuk
finishing digunakan dari jenis synthetic resin dan yang khusus diperuntukkan bagi
jenis pekerjaan besi, untuk pekerjaan-pekerjaan besi pada reservoir-reservoir air
hot deep galvanishing, cat-cat yang dipergunakan untuk tembok baik untuk
sebelah luar atau dalam dari jenis emulsion paint yang terdiri dari alkyd resin.

3) Daftar Bahan

Page 34 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU


Penyedia barang/jasa melaksanakan sesuai dengan kontrak yaitu dua bulan
sebelum pekerjaan pengecatan dimulai mengajukan kepada Direksi Pekerjaan
semua material yang akan digunakan untuk pekerjaan pengecatan dan dikoreksi,
semua material tersebut harus disetujui oleh Direksi.
4) Pemilihan Warna
Semua wama ditentukan bersama-sama antara Direksi dengan Penyedia
barang/jasa dari contoh-contoh yang diberikan supplier.
5) Maksimum
Sebelum pengecatan dimulai, permukaan yang akan dicat harus dibersihkan dari
kotoran dan debu. Semua permukaan yang akan dicat harus sudah dihaluskan
terlebih dahulu dengan peralatan serta cara yang lazim dipergunakan. Persiapan
kerja untuk kayu retak celah lubang harus diperbaiki dengan cara memotong,
menambal, atau dengan cara lain yang disetujui. Lubang-lubang kecil harus
diperbaiki dengan dicat atau tempat untuk menutupnya. Untuk lubang yang lebih
besar harus ditutup dulu dengan kayu yang keras, dipotongdan diratakan dengan
permukaan di sekitamya sampai halus. Setelah pekerjaan pembersihan dari baja
dilaksanakan, semua permukaannya harus dicat dua lapis dari jenis red oxide
dengan tebal 30-35 mikron. Persiapan dari pekerjaan besi yang dicat dengan
epoxy-paint segera setelah pembersihan dari pekerjaan besi, 'Upox calcium
Plumbate Primer" dari merek yang disetujui, tebal dari setiap pengecatan adalah
50 micron dan diberikan dua lapis. Sebelum lapisan dicat tersebut diberikan,
permukaan besi harus diperiksa dan harus bersih dari segala kotoran dan debu.
Pengecatan harus diperiksa setelah 24 jam dari pengecatan pertama. Persiapan dari
pekerjaan pengecatan tembok adalah harus benar-benar kering dan pengecatan
tidak boleh dilaksanakan sebelum ada persetujuan dari Direksi. Semua cacat-cacat
harus diperbaiki seperti pada bagian yang menonjol harus diratakan sedangkan
bagian yang retak ataupun berlubang harus ditutup dengan plester dari jenis yang
sesuai. Pecah yang harus diperbaiki dengan memotong sekeliling bagian yang
pecah tersebut dan kemudian memboboknya sampai cacat tersebut tidak
menampakkan bekas.
6) Pengecatan Akhir
Pengecatan akhir harus terdiri dari:
a) Besi yang dilapisi dengan epoxy

Page 35 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU


Dua lapis dari "Opoxemuel" yang dicampur dulu dengan " upox
hardened”dengan perbandingan yang seperti diberikan pabrik pembuatnya
dengan masing-masing tebalnya 40 microns.
b) Besi Galvanized
Tanpa pengecatan akhir, tembok-tembok kolom dan sebagainya.Dua lapis cat
emulsion untuk sebelah dalam dari gedung dan tiga lapis untuk permukaan
sebelah luar.

Page 36 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

BAB III
SPESIFIKASI TEKNIS
PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA

4.1 PENGADAAN PIPA DAN PERLENGKAPANNYA


4.1.1 PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan :
1. Pipa Transmisi :adalah ruas pipa pembawa air dari sumber air sampai
reservoir/bak penampung.
2. Pipa Distribusi :adalah ruas pipa pembawa air dari reservoir/bak
penampung air sampai jaringan pipa pelayanan.
3. Pipa Eksisting :adalah pipa yang telah terpasang dan telah digunakan.
4. Pipa HDPE :adalah pipa yang terbuat dari bahan polyethylene
5. Pipa DCIP :adalah pipa yang terbuat dari ductile cast iron
6.Pipa GIP :adalah pipa yang terbuat dari bahan besi/baja yang
dilapisi/digalvanis.
7.Pengangkatan :adalah pekerjaan pemindahan pipa dari lokasi
penumpukkan kedalam kendaraan pengangkut, maupun
dari kendaraan pengangkut kelokasi pemasangan pipa.
8. Defleksi :adalah besar sudut pembelokkan yang diijinkan pada
pipa.
9. Samb. Push –On :adalah proses penyambungan pipa pada pipa dengan
tekanan air yang tinggi.
10. Samb. Mechanical Joint :adalah proses penyambungan pipa pada pipa yang
tidak mendapatkan tekanan air tinggi.
11. Pengelasan :adalah merupakan proses penyambungan pipa dan atau
accessories dengan dilakukan pemanasan dan
penambahanbahan penyambung.
12. Sambungan Flexible :adalah sambungan yang tidak statis.
13.Testing Pekerjaan Pipa adalah uji coba yang dilakukan pada pipa setelah
terpasang.

Page 37 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

14. Pekerjaan galian :adalah pekerjaan yang meliputi semua pemindahan


bahan-bahan dari dalam tanah , apapun yang dijumpai
termasuk rintangan alam yang terdapat dalam
pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan tersebut.
15. Pekerjaan perbaikan :adalah pekerjaan perbaikan kembali sarana yang
dirusak ketika dilakukan pekerjaan galian menjadi
keadaan semula.
16. Pek. Penggelontoran :adalah pekerjaan pembersihan pipa yang telah
dipasang.
17. Pekerjaan pengurugan :adalah pekerjaan perbaikan lapisan tanah galian
dandipadatkan setelah selesai pekerjaan pemasangan
pipa.
18. Beton :adalah bahan yang diperoleh dengan mencampur pasir,
kerikil, air dan semen Portland atau bahan penguat
hidrolis lain yang sejenis, dengan atau tanpa bahan
tambahan lainnya.
19. Bahan tambahan :adalah bahan lain yang ditambahkan kedalam
pembuatan beton, selain semen, pasir, kerikil dan air
yang tidak memberi pengaruh yang kurang baik pada
beton.
20. Pengujian beton :adalah proses yang dilakukan terhadap beton untuk
mengetahui kekuatan karakteristik beton, kadar air
yang dimiliki.
21. Bekisting :adalah cetakan beton.
22. Lantai kerja :adalah lantai yang terbuat dari beton dan terletak
paling bawah dari lapisan struktur pondasi.
23. Bahan pilihan :adalah merupakan tanah asli hasil penggalian yang
tidak mengandung batuan atau bahan padat lain yang
berukuran lebih besar dari 5 mm, mempunyai gradasi
yang baik dan tidak mengandung bahan organik seperti
rumput, akar tanaman atau bagian tumbuh-tumbuhan
lainnya yang bersifat mengembang.

Page 38 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

24. Reservoir (distribusi) :adalah bangunan penampung air bersih dari


instalasipengolahan air atau mata air untuk kemudian
didistribusikan kedaerah pelayanan melalui
jaringanperpipaan.
25. Muka air maksimum :adalah ketinggian muka air maksimum dalam
reservoir/bak
26. Muka air minimum :adalah ketinggian muka air minimum dalam
reservoir/bak dimana bagian air ini tidak boleh
diganggu untuk mencegah agar endapan pada dasar
reservoi/bak tidak terbawa keluar.
27. Manhole (lubang inspeksi) :adalah lubang untuk keluar masuk inspector pada
saatmelakukan pengoperasian, pemeriksaan atau
perbaikan terhadap perlengkapan didalam
reservoir/bak.
28. Pipa inlet :adalah pipa masuk dari jaringan kedalam reservoir/bak
29. Pipa outlet :adalah pipa keluaran untuk mengalirkan air dari
reservoir/bak ke system perpipaan.
30. Pipa by pass :adalah pipa yang dipasang pada pipa inlet dan
dihubungkandengan pipa outlet, dilengkapi dengan
valve, sehingga dapat terjadi sambungan langsung dari
system jaringan pipa masuk dan jaringan pipa keluar.
31. Pipa peluap :adalah pipa yang berfungsi untuk mengalirkan
kelebihan airdalam reservoir/bak.
32. Pipa penguras :adalah pipa yang berfungsi untuk mengeluarkan air
pencuci serta Lumpur-lumpur dan kotoran yang
mengendap didasarreservoir/bak.
33. Bak penguras :adalah bak yang didalamnya dilengkapi dengan
katup/valve untuk mengeluarkan/menguras kotoran
yang ada didalam jaringan pipa.
34. Bak Air Valve :adalah bak yang didalamnya terdapat katup
penguras/air valve yang bertujuan untuk mengeluarkan
udara yangterperangkap didalam pipa.

Page 39 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

35. Accessoris pipa :adalah perlengkapan/alat bantu yang bertujuan untuk


agarpengaliran air didalam pipa dapat berjalan lancar.

4.1.2 PERSYARATAN MATERIAL


4.1.2.1 Umum
a. Pipa dan accessories yang dipasok merupakan produksi dalam negeri sesuai dengan
standart yang berlaku (SNI/SII/ASTM atau standar lain yang ekuivalent dan harus
memenuhi Standart Internasional ISO, serta lebih diutamakan Pabrik yang memiliki ISO
9002
b. Barang yang dipasok (pipa) harus dilampirkan Sertifikat Jaminan Mutu/Garansi bermaterai
dari pabrik pembuat.
c. Harus disebutkan merk dan pabrik yang membuat dengan jelas pada setiap ujung pipa atau
body pipa yang dipasok.
d. Semua pipa dan peralatan yang dipasok harus dalam kondisi 100% (seratuspersen) baru
dan tidak cacat.
e. Barang/Material yang dipasok (pipa dan accessories) harus ada penjelasan spesifikasinya.
f. Material yang dipasok dilengkapi dengan brosur-brosur dan cara-cara pemasangannya
yang lengkap.
g. Semua pipa dan peralatannya harus cocok untuk dipasang di daerah tropis.
h. Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan semua pipa dan perlengkapannya (Accessories)
dalam jumlah yang sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya dan harus memenuhi
persyaratan teknis yang ditentukan dalam bestek ini, setiap perubahan jumlah maupun
spesifikasi harus disetujui atau atas permintaan dari pihak Pengguna Barang/Jasa
i. Semua barang akan diperiksa/ditest sesuai prosedur pihak pabrik dan diuji sesuai dengan
standart yang dipakai atas biaya Penyedia Barang/Jasa dan laporan pengujian /test
disampaikan kepada Pengguna Barang/Jasa
j. Inspeksi Pabrik
- Setelah sebagian/seluruh pipa diproduksi oleh pihak pabrik dan siap untuk dikirim ke
lokasi proyek, pihak Penyedia Barang/Jasa segera menyampaikan pemberitahuan
kepada Pengguna Barang/Jasa untuk pelaksanaan Pemeriksaan / Inspeksi Pabrik
/Barang.
- Inspeksi pabrik dilaksanakan untuk mengadakan penilaian teknis produkpipa yang akan
dipasok dengan membandingkan spesifikasi yang tercantum dalan Surat Perjanjian

Page 40 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

(Kontrak), hasil dari inspeksi pabrik dibuatkan Berita Acara dan merupakan dokumen
yang mengikat.
- Seluruh biaya yang timbul atas pelaksanaan Inpeksi pabrik ditanggung oleh pihak
Penyedia Barang/Jasa.

4.1.3 PENGADAAN PIPA POLYETHYLENE DAN PERLENGKAPANNYA


4.1.3.1 Umum
Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk menerima tekanan kerja
minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) kecuali ditentukan lain.ReferensiStandar lain
yang digunakan adalah :
- SNI 06-4829-2005 Pipa polietilena untuk air minum
- SNI 19-6779-2002 Metoda pengujian perubahan panjangpipa Polietilena
- SNI 06-4821-1998 Metode pengujian dimensi pipapolietilena untuk air minum
- IS0 4427 : 1996 Polyethylene pipes for water supplyspesifications
- ISO 6964-1986 Polyolefin pipes and fittings -Determination of carbon black contentby
calcinations pyrolysis - Test methodand basic specification
- ISO /TR 10837- 1991 Determination of the thermal stabilityof polyetilene for us in gas
pipes andfitting's
- ISO 11420 : 1996 Method for the assesment of the degreeof carbon black dispersion in
polyolefinpipes, fittings and compound's
- ISO 6259 71985 Pipe for polyethylene - Part 1 :Determination of tensile properties
- ISO 3126: 1974 Plastic pipe - measurement ofdimension
- ISO 1167: 1996 Thermoplastic pipes for the conveyanceof fluids resistance to internal
pressure
- Test Method
- ISO 1133 : 1991 Plastic - Determination of the meltmass - flow rate (MFR) and
meltvolume flow rate (MVR) ofthermoplastics
- ISO 2505 -1-1994 Thermoplastics pipe – Longitudinalreversion - part 1
determinationmethods
- ISO 3607: 19977/E Tolerances on outside diametersand wall thickenesses
- AS / NZS 4130 : 97 Polyethylene pipes for pressure application

Page 41 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

- ASTM D 3350 – 1999 Standard spesification polyethyleneplastics pipe and fittings


material
- JIS 6762 - 1998 Double wall polyethylene pipes forwater supply

4.1.3.2 Spesifikasi Teknis


1. Ovalitas
Ovalitas pipa di pabrik setelah ekstrusi namun sebelum digulung harus sesuai dengan
kelas N. Kelas N :
a. Untuk diameter luar nominal < 75, toleransi sama dengan (0,008dn
+ 1) mm, dibulatkan menjadi 0,1 mm, dengan angka minimum 1,2 mm
b. Untuk diameter luar nominal >75 tetapi < 250, toleransi sama dengan 0,02dn,
dibulatkan menjadi 0,1 mm
c. Untuk diameter luar nominal > 250, toleransi sama dengan 0,035dn, dibulatkan menjadi
0,1 mm Garis tengah minimum sebuah drum bagi pipa yang digulung harus 18 dn dan
pipa jangan sampai menjadi kaku. Bagi pipa yang digulung, diperlukan peralatan untuk
penggulungan ulang
2. Panjang Pipa
Panjang pipa bentuk batangan lurus atau gulungan tidak boleh kurang dari persetujuan
antara pemasok dan pengguna barang dengan toleransi ± 0,05 m. Diameter drum gulungan
minimum harus 18 x dn.
4.1.3.3 Sifat Mekanik
1. Ketahanan Hidrostatik
Pipa harus memenuhi persyaratan uji hidrostatik yang diberikan sebagaimana tabel
dibawah ini

Tabel 5.11 Ketahanan Hidrostatik Pipa


Tegangan uji (Mpa)
Jenis
100 Jam pada 20o 165 Jam1 ) pada
Bahan 100 Jam pada 80o C
C 80 C
o

PE 100 12.4 5.5 5.0


PE 80 9.0 4.6 4.0

Catatan :

Page 42 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

1
) Hanya kegagalan rapuh yang diperhitungkan pecah karena rapuh(britte failure) pada
kurang dari 165 jam adalah merupakan kegagalan. Jika pengujian dalaksanakan pada
165 jam ternyata gagal dalam bentuk kenyal (ductile), uji ulang supaya dilaksanakan
pada tegangan yang lebih rendah. Tegangan uji yang baru, dan waktu kegagalan
minimumyang baru supaya dipilih sebagaimana tabel dibawah
Tabel 5.12 Ketahanan Hidrostatik Pada Kekuatan Suhu 80°C Kebutuhan
PE 80 PE 100
Tegangan Waktu Kegagalan Min. Tegangan
Mpa (Jam) Mpa Waktu Kegagalan Min. (Jam)
4.6 165 5.5 165
4.6 219 5.4 233
4.4 283 5.3 332
4.3 394 5.2 476
4.2 533 5.1 688
4.1 727 5.0 1000
4.0 1000    

2. Kuat Tarik
Nilai kuat tarik minimum harus 20 Mpa dan perpanjangan minimum harus 400 %, bila
diuji pada suhu 20°C
4.1.3.4 Sifat Fisik
1. Stabilitas Panas
Waktu induksi untuk pengujian contoh yang diambil dari pipa PE minimum harus 20
menit jika diuji pada suhu 200°C. Contoh yang diuji supaya diambil dari permukaan
sebelah dalam pipa
Nilai Perubahan Arah Panjang
Nilai perubahan arah panjang maksimum 3 %
4.1.3.5 Dimensi Pipa
1. Ketebalan Pipa
Ketebalan diameter luar pipa harus mengacu kepada SNI 06-4829-2005 tentang pipa
polietilena untuk air minum
2. Bahan Baku Pipa

Page 43 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

Bahan baku yang digunakan untuk membuat pipa polietilena, harus merupakan bahan
baku yang menyatakan layak digunakan untuk air minum yang dikeluarkan oleh pemasok
bahan baku, hal tersebutdibuktikan dengan Certificate Badan Independen BODYCOTE.
4.1.3.6 Sambungan
Penyambungan pipa dapat dilakukan dengan cara pemanasan yaitu dengan
menggunakan Butt Fusion dan sambungan Elektrofusion, atau dengan Mechanical Joint.
Penyambungan dengan menggunakan Butt Fusion dilakukan untuk pipa dengan diameter
mulai dari 63 mm dengan ketebalan minimum 4,7 mm dengan SDR 13,6. Penyambungan
dengan Mechanical Joint direkomendasikan untuk pipa dengan diameter 20 - 110 mm.
Sedangkan dengan penyambungan dengan elektrofusion dapat digunakan untuk semua
ukuran pipa.
4.1.3.7 Pengujian Pipa
Acuan normatif untuk pengujian pipa polietilena adalah SNI 06-2552-1991 tentang
metoda pengambilan contoh uji pipa PVC untuk air minum dan SNI 06-4821-1998 tentang
metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air minum.
4.1.3.8 Penandaan Pipa
Penandaan pada batang pipa, sekurang-kurangnya mencantumkan :
- Nama pabrik pembuat atau merek dagang
- Dimensi luar pipa
- Tekanan kerja nominal
- Jenis material yang digunakan
- Seri pipa
- Tanggal produksi

Page 44 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

4.1.3.9 Spesifikasi Pipa Polyethylene (PE)


Diameter Pipa Nominal Tebal Pipa Panjang Pipa Roll/btg Tes Tekan
Standard Klas Pipa
ND (Inch) OD (mm) (mm) (mtr) (bar)
SDR - 11
1/2 20 2,30 100 10 SNI 06-4829-2005
S-8
SDR - 11
3/4 25 2,31 100 10 SNI 06-4829-2005
S-8
SDR - 11
1 32 3,00 100 10 SNI 06-4829-2005
S-8
SDR - 17
1½ 50 3,00 100 10 SNI 06-4829-2005
S-8
SDR - 17
2" 63 3,80 100 10 SNI 06-4829-2005
S-8
SDR - 17
2½ 75 4,50 50 10 SNI 06-4829-2005
S-8
SDR - 17
3" 90 5,40 50 10 SNI 06-4829-2005
S-8
SDR - 17
4" 110 6,60 6 10 SNI 06-4829-2005
S-8
SDR - 17
6" 160 9,50 6 10 SNI 06-4829-2005
S-8
SDR - 17
8" 200 11,90 6 10 SNI 06-4829-2005
S-8
SDR - 17
10" 250 14,80 6 10 SNI 06-4829-2005
S-8

4.1.3.10 Fitting Pipa


- Fitting yang digunakan adalah baru dan harus sesuai dengan jenis pipa yang diadakan tanpa
harus dimodifikasi/diubah terlebih dahulu dan merupakan proses fabrikasi/Hand Made
- Fitting yang tidak dibuat dari PE harus dibuat dari ductile iron sesuai dengan standar
ISO/DIS 2531 atau grey iron sesuai dengan standar ISO/R 13 atau standar lain yang
equivalent. Fiting-fiting ini harus dilapisi diluar dan di dalam untuk mencegah korosif
dengan bitumen (Bituminous Coating). Lapisan tersebut harus bebas dari bau, rasa, dan
tidak membahayakan kesehatan.

4.1.4 PENGADAAN PIPA GALVANIZED IRON PIPE DAN


PERLENGKAPANNYA
4.1.4.1 Umum
- Pipa Steel dibuat di Pabrik dengan system ERW (Electric Resistance Welded), untuk
menghindari turbelensi dalam pengalirannya.
- Pipa Gavanized Iron Pipe (GIP) dan Gavanized Steel Pipe (GSP) Dia. 13 mm – 150 mm
harus sesuai dengan standar SII. 0161-81/SNI. 0039-87 atau BS 1387/67 atau standar lain
yang ekuivalent sedangkan untuk pipa dengan Dia. 200 mm menggunakan standar ASTM

Page 45 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

A.53 (penggunaan air minum) dan harus memenuhi Standart Internasional ISO, serta lebih
diutamakan Pabrik yang memiliki ISO 9002
- Bahan pipa GIP/GSP tidak boleh menyebabkan air yang mengalir menjadi beracun atau
merugikan / membahayakan kesehatan dan tahan terhadap bahan-bahan kimia seperti
larutan asam, alkali, garam dan lain-lain juga tahan terhadap panas matahari.
- Panjang Pipa normal adalah 6 meter/batang kecuali ditentukan lain. Lapisan (Coating) pada
pipa dilakukan didalam dan diluar pipa dari bahan yang tidak merugikan/membahayakan
kesehatan (Galvanize) dan dapat mencegah terjadinya korosi pada pipa.
- Kelas pipa GIP/GSP yang digunakan adalah medium class dengan Hidrostatic Test Pressure
50 Kgf/cm2.
- Toleransi tebal untuk pipa GIP klas medium, untu positif (tambah) tidak terbatas, untuk
negatif (kurang) sesuai dengan yang tertulis dalam brosur yang diajukan oleh rekanan.
- Pada setiap batang pipa harus terlihat jelas ukuran pipa, klas, panjang, standart SNI atau
ekuivalent pipa serta pabrik pembuatnya.
- Untuk barang yang dikirim dan memenuhi syarat, segera dibuat Berita Acara oleh pihak
Proyek (Panitia Penerima Barang) dengan disetujui Kasatkaer,sedangkan untuk barang
yang tidak memenuhi syarat dan dinyatakan ditolak harus diganti dengan barang yang
baru dan sesuai dengan standart yang ditentuka didalam kontrak.

Page 46 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

4.1.4.2 Spesifikasi Pipa Galvanized Iron Pipe (GIP)/ASTM

Diameter Pipa Nominal Tebal Pipa Berat Pipa Tes Tekan


Standard Klas Pipa
Inch mm mm (Kg/m) (Kgf/Cm2)
1 15 2,65 1,22 50 SNI 0039-87-BS-1387/67 Pipa Medium

2 20 2,65 1,58 50 SNI 0039-87-BS-1387/67 Pipa Medium

3 25 3,25 2,44 50 SNI 0039-87-BS-1387/67 Pipa Medium

4 50 3,65 5,10 50 SNI 0039-87-BS-1387/67 Pipa Medium

5 75 4,05 8,47 50 SNI 0039-87-BS-1387/67 Pipa Medium

6 100 4,50 12,00 50 SNI 0039-87-BS-1387/67 Pipa Medium

7 150 4,85 19,20 50 SNI 0039-87-BS-1387/67 Pipa Medium

8 200 8,18 26,40 50 SNI 0039-87-BS-1387/67 schd.40

Keterangan :
- Standart Mutu dan Cara Uji Pipa Paja Lapis Seng diharu skan oleh Pabrik yang memiliki
SNI No. 07.0039.1987
- Galvanized Pipe (ASTM A.53) : Zinc coating = 550 gr/m2 (77µm) minimum
4.1.4.3 Sambungan Pipa
Sambungan-sambungan untuk pipa GIP dia. 0,5 – 6,0 inchs menggunakan jenis
sambungan socket ulir dalam (threath).
4.1.4.4 Fitting Pipa
- Fitting-fitting yang digunakan adalah baru dan harus sesuai dengan jenis pipa
yangdiadakan tanpa harus dimodifikasi/diubah terlebih dahulu dan merupakan
prosesfabrikasi/Home Industri
- Fitting yang dibuat dari bahan ductile iron sesuai dengan standar ISO/DIS 2531atau grey
iron sesuai dengan standar ISO/R 13 atau standar lain yang equivalent.Fiting-fiting ini
harus dilapisi diluar dan di dalam untuk mencegah korosif dengan bitumen (Bituminous
Coating). Lapisan tersebut harus bebas dari bau, rasa, dan tidak membahayakan
kesehatan.
- Cara penyambungan antara accessories pipa dan pipa yang menggunakan
flangediharuskan mempunyai jumlah dan ukuran lubang yang sama serta terletak
dalamsatu garis.

Page 47 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

1. Sluice Valve
a. Sluice Valve dengan Nominal diameter 3 inch atau lebih besar
- Body harus terbuat dari Cast Iron
- Gate dari sluice valve harus berbentuk baji
- Semua sluice valve harus dilengkapi dengan Non Rising Spindle, gland packing
dan Stuffing box.
-Material dari spindel harus terbuat dari stenless Steel atau Forged brass.
- Kedua ujung sluice valve adalah flange.
- Sluice Valve yang dipasang dibawah tanah harus dilengkapi dengan buried service
kit yang terdiri dari surface box, keycap, dustring, protecting pipe dan extended
spindle.
- Sluice valve yang dipasang diatas tanah atau yang menggunakan valve box
harus dilengkapi dengan handwheel yang terbuat dari cast atau melleable cost
iron.
- Valve harus dilindungi dibagian luar dengan zat pelindung epoxy.
b. Sluice Valve dengan Nominal diameter lebih kecil dari 3 inch
- Sluice valve harus terbuat dari bronze
- Sluice valve harus dilengkapi dengan gate yang berbentuk baji.
- Sluice Valve harus dilengkapi dengan non rising spindle, dengan glandpacking dan
stuffing box.
- Ujung Valve adalah socket dan dilengkapi dengan ulir.
- Sluice valve yang dipasang diatas tanah atau dalam valve box harus dilengkapi
dengan handwheel yang terbuat dari cast atau melleable cast iron.
- Sluice valve yang dipasang di bawah tanah harus dilengkapi dengan burred service
kit sama sperti yang disyaratkan untuk sluice valve dengan diameter 2 inc atau
lebih besar.
2. Air Valve
- Type air valve harus seperti yang ditujukan dalam gambar
- Body harus terbuat dari cast iron
- Semua peralatan yang bergerak harus dibuat dari stenless steel atau bronze.
- Pelampung terbuat dari karet atau stenless steel.
- Air valve dilengkapi dengan gunmetal plug cock.

Page 48 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU


- Tekanan pengujian dari air valve 14 kg f /cm².

3. Water Meter
- Water meter dengan diameter 15 MM harus memenuhi/sesuai dengan SNI 2547-
2008, ISO 4064-B atau standart setara
- Water meter dengan dia. 150 mm – 250 mm harus memenuhi persyaratan sbb :
(a)Jenis : Magnet drive
(b)Body : SII 0788-83
(c)Saringan : dari bahan anti karat
(d)Bahan : Cast iron all flange
(e)Tekanan kerja : Max. 50 bar atau Min. 20 bar
(f) Pembacaan : 7 (tujuh) digit register unit dengan ukuran
(g)Max. Flow rate 120 s/d 1200 m3/h
(h)Nominal Flow rate 40 s/d 400 m3/h
(i) Minimal Flaw rate 3,2 s/d 400 m3/h
(j) Water meter disuplai lengkap dengan conector (Gasket dan Nut) dengan cover glass
terbuat dari kaca dengan tebal 4 mm
4. Flange Steel
Semua Flange Steel dan perlengkapannya harus sesuai dengan ukuran dan standart ISO
– 2531 seperti yang ditunjukkan dalam Tabel C.4

Page 49 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU


Tabel C.4
Standar Flange
Diameter Pipa Nominal D C Jumlah Lubang Diameter Lubang Diamter Baut

2 50 165 125 4 19 16

3 75 200 160 8 19 16

4 100 3,25 180 8 19 16

6 150 220 240 8 23 20

8 200 285 295 12 23 20

10 250 340 355 12 23 20

Keterangan :
- DN/DN = Diameter nominal untuk pipa
-D = Flange OD
- d1 = Diameter lingkaran baut
-d = Diameter lubang baut
= Lubang baut harus sambung/tegak lurus pada garis tengah flange
= Lubang baut atara tee, bend, gate valve harus sama dengan lubangdan
diameternya.
5. Packing Flange
Bahan bakunya harus terbuat dari karet alam (chlorophere) dengan
ketebalannyapacking untuk flange yang tersembunyi harus menutupi seluruh
permukaan flangeyang tersembunyi minimal 5 mm.
6. Accessories Pipa
- Accessories lainnya disesuaikan dengan jumlah, jenis yang ada dalam
RencanaAnggaran Biaya dalam Kontrak
- Jumlah accessories yang diadakan harus ditambah kurang lebih (1-2) % darijumlah
accessories yan g diadakan untuk menjaga kerusakan yang ada.

Page 50 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

4.2 PERSIAPAN PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA


4.2.1 Lingkup Pekerjaan
Kontraktor harus menyediakan peralatan pekerjaan sementara, tenaga kerja, dan
bahanserta memobilisasikan yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan
dengancara yang baik, termasuk sambungan ke pipa induk yang ada, pengujian,
penggelontoran(flushing), desinfeksi jalur pipa dan semua pekerjaan yang diperlukan
untukpenyelesaian pemasangan pipa sesuai persyaratan yang ditetapkan dalam
spesifikasiteknis ini.Jika ada pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi teknis ini akan
dilakukansesuai dengan cara yang telah digunakan untuk bidang teknis yang besangkutan
diIndonesia dan menurut perintah direksi.Data hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan
untuk lokasi jembatan pipa ataudaerah sekitarnya disimpan oleh pemilik dan kontraktor akan
diijinkan dan menelitinyadi kantor proyek.Semua penjelasan dalam persayaratan teknis ini
khususnya yang bersifat teknis selaluberpedoman pada standar yang umum dipakai di
indonesia. Semua standar yangdigunakan, menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Dalam hal belum diaturdalam SNI, standar yang digunakan merujuk kepada :
AISI : American Iron and Steel Institute
ANSI : American National Standards Institute
API : American Petrolium Institute
ASTM : American Society of Testing Material
AWWA : American Water Works Association
DIN : Deutsche Institut fur Norming
IEC : International Electrotecnical Commision
ISO : International for Standardization Organization
JIS : Japanese Industrial Standard
KIWA : Dutch Institute for the Testing of Water Supply Material
NEMA : National Electrical Manufactures's Assosiation
PBI 71 : Peraturan Beton Indonesia tahun 1971
SNI : Standar Nasional Indonesia

4.2.2 Penyerahan Gambar Kerja dan Gambar Pelaksanaan


Jadwal pekerjaan dan gambar kerja harus diserahkan untuk disetujui oleh
direksisebelum pekerjaan dimulaiKontraktor harus membuat gambar pelaksanaan (as-built)

Page 51 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

yang digambar dengan skalayang sama dengan skala gambar perencanaan. Gambar
pelaksanaan tersebut harusdiserahkan selama pekerjaan berlangsung maupun setelah
penyelesaian pekerjaan.Gambar tersebut harus memperlihatkan semua perlengkapan pipa
(fitting/accessories)perubahan lain seperti pada arah jalur pipa, ruang valve (katup), lubang
kontrol(manholes) ukuran pipa atau sejenisnya. Kesemuanya harus diperlihatkan
denganadanya pengikatan terhadap muka tanah pada bangunan permanen.
4.2.3 Tanda Papan Nama
Kontraktor harus menyediakan memasang dan memelihara sejumlah tanda atau
papannama yang diperlukan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi.Tanda atau papan
nama tersebut nama pemilik dan kontraktor; nama proyek; dan jugalokasi yang menunjukan
jalur pemasangan pipa dengan perkiraan lama pekerjaan danjuga perubahan arus lalu lintas
dan sebagainya, semuanya dimaksud sebagai informasikepada masyarakat luas.Papan nama
harus dipasang di tempat yang telah ditentukan oleh direksi. Pada saatpenyelesaian pekerjaan
papan nama tersebut harus disingkirkan.
4.2.4 Rambu-Rambu Lalu Lintas
Dimana yang dipandang perlu, kontraktor harus menyediakan rambu-rambu (tanda-
tanda) untuk keperluan lalu lintas yang dilewati. Rambu-rambu tersebut harus jelasuntuk
menjamin keselamatan lalu lintas.Bila pekerjaan harus memotong/menyeberangi jalan yang
sibuk, kontraktor harusmelaksanakan secara bertahap dan apabila perlu dikerjakan pada
malam hari.Biaya yang diperlukan untuk keperluan-keperluan tersebut, diatas harus sudah
termasukdalam kontrak.
4.2.5 Sumber Tenaga dan Penerangan
Kontraktor harus menyediakan semua peralatan dan melakukan pengaturan
untukpemakaian tenaga listrik serta penerangan yang perlu bagi pelaksanaan pekerjaan.
Harustersedia cukup penerangan sehingga semua pekerjaan dapat dilakukan secara wajar
bilakeadaan kurang cukup sinar matahari atau/pada saat malam hari.
4.2.6 Trase dan Elevasi Pipa
4.2.6.1 Biaya Pemeriksaan Pekerjaan Pemasangan Pipa
Instansi yang berwenang atau direksi, akan memeriksa trase dan elevasi(ketinggian)
jalur pipa pada gambar dan akan mematok (stake out) trasetersebut di lapangan. Kontraktor
harus membayar sejumlah biaya untukpemeriksaan dan pematokan tersebut kepada instansi
yang berwenang.

Page 52 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

4.2.6.2 Tanggung Jawab Kontraktor


Kontraktor harus bertanggungb jawab agar persyaratan dasar untuk pipainduk
diletakan dan dipasang pada jalur dan ketinggian yang ditetapkan dandengan fitting, valve
dan saluran pembuang pada lokasi yang ditentukan.Untuk maksud ini, kontraktor harus
diminta membuat patok pekerjaan atautitik referensi atas biaya kontraktor sendiri.
4.2.6.3 Penyimpangan Akibat Bangunan Lain
Apabila ditemukan hambatan yang tidak terlihat dalam rencana danmempengaruhi
pekerjaan sedemikian rupa, sehingga diperlukan perubahanrencana, maka pemilik berhak
untuk merubah rencana tersebut. Jikamenurut direksi terjadi perubahan dalam rencana, yang
menyebabkanperubahan volume pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor, makaperubahan
volume pekerjaan tersebut akan dikerjakan sesuai dengan pasalyang berkaitan dengan hal
tersebut dalam persyaratan umum.
4.2.6.4 Kedalaman Pipa
Semua pipa harus dipasang pada kedalaman tanah sebagaimana yang telahditentukan
atau sebagaimana diminta direksi.
4.2.7 Jalan Sementara
4.2.7.1 Umum
Dalam hal jalan sementara harus dibuat sepanjang jalur pipa sesuai dengankontrak,
kontraktor harus melakukan tindakan sebagaimana penjelasandibawah ini. Kontraktor harus
menyelidiki keadaan tanah sepanjang jalur,pekerasan, jalan sementara dan mengumpulkan
data atau informasi tentangkondisi daerah tersebut pada musim kemarau dan musim
penghujan.Dengan dasar informasi yang diperoleh tersebut, kontraktor harus
memulaipengukuran topografi berdasarkan gambar perencanaan dan beradadibawah
pengarahan direksi.Pekerjaan pembuatan jalan sementara harus mencakup pekerjaan
sebagaiberikut:
a. Pengukuran topografi sepanjang bentang trase pipa yang melalui pipatersebut. Survey
ditujukan untuk menetapkan lokasi tepat trase jalurpipa. Kontraktor harus memperhatikan
saran dan arahan dari instansiyang berwenang atau direksi, karena trase mungkin telah
ditetapkanberdasarkan Rencana Tata Kota.
b. Pekerjaan persiapan seperti pelebaran jalan lokal yang ada,pembongkaran dinding,
pengamanan, kompensasi dan pekerjaan lainyang diperlukan harus dilaksanakan sebelum
dimulainya pekerjaanpemasangan pipa.Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja yang

Page 53 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

diperlukan, peralatan danbahan untuk membuat jatan sementara sebagaimana telah


ditentukan.
4.2.7.2 Pembuatan Jalan Sementara
Pembuatan jalan sementara apabila menurut direksi diperlukan, harusdilakukan atau diatur
dengan baik sebagai berikut:
a. Bila tidak ditetapkan lain oleh direksi, pengupasan muka tanah yangada dengan
kedalaman tidak kurang 0,3 m dan lebardisesuaikan dengan kebutuhan atau sesuai
petunjuk direksi.
b. Tanah bawah jalan (sub grade) terdiri dari lapisan tanah "tanah merahatau yang sejenis
sesuai persetujuan direksi" yang dipadatkandengan baik dengan ketebalan minimum 0,5
m.
c. Lapisan bawah dasar (sub base course) terdiri dari lapisan agregat yangdipadatkan dengan
baik dengan ketebalan minimum 0,2 m dan jugadiisi dengan kerikil.
d. Perkerasan permukaan yang terbuat dari kerikil pasir dengan ketebalanminimum tidak
kurang 0,1 m dipadatkan dan dirawat dengan baiksampai selesainya pekerjaan. Jika
diperlukan perbaikan, kontraktorharus bertanggung jawab terhadap biaya perbaikan
tersebut.
5.2.7.3 Pekerjaan Perbaikan Kembali
Setelah penyelesaian pemasangan pipa, bila diperintahkan oleh direksi,
jalansementara tersebut harus dibongkar dan dikembalikan seperti keadaan semula bahan
yang tersisa harus dibuang, lapisan tanah atas harusdikembalikan menutup lokasi pekerjaan
semulaSemua bangunan yang rusak dan utilitas yang ada harus diperbaiki secaramemadai,
sampai serupa keadaan semula.
4.2.8 Pembangunan Kantor Sementara dan Gudang Milik Kontraktor
Kontraktor harus menyediakan kantor sementara dan gudang yang akan digunakan
sendiri oleh kontraktor agar diperoleh kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan.
Kantor sementara digunakan untuk pengelolaan yang baik, membangun dan
mengawasi pekerjaan sesuai dengan kontrak dan gudang sementara kontraktor
untukpenyimpanan alat, mesin dan bahan lainnya menyangkup material penyambung
(jointing material). Kontraktor harus menempatkan dan memilih lokasi-lokasi untuk kantor
dan/atau gudang dan memberi tahu pemilik untuk persetujuannya. Kecuali ditetapkan lain
oleh direksi. Sebelum dimulainya pembangunan kantor sementara dan gudang
tersebut,kontraktor harus menyerahkan desain untuk memperoleh persetujuan direksi.

Page 54 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

4.2.8.1 Kantor Sementara Kontraktor


Kantor harus memiliki ruangan yang cukup dilengkapi dengan perabot kantor, ruang
rapat dan ruangan kerja untuk direksi dan stafnya. Kontraktor harus menyimpan paling
sedikit satu set dokumen kontrak, jadwal pelaksanaan dan data-data terkait dengan kontrak
dan gambar kerja dan/atau gambar pelaksanaan. Kantor harus dilengkapi dengan :
a. Fasilitas air bersih dan penerangan yang memadai
b. Kamar kecil dan tanki septik dengan bidang resapannya
4.2.8.2 Gudang sementara Kontraktor
Kontraktor harus mengatur gudang sementara dengan atap yang memadai untuk
melindunginya dari hujan dan dengan peralatan pengatur sirkulasi udara. Lantai gudang
harus bebas dari rembesan air tanah dan sekiling gudang dijaga dari kemungkinan pencurian
dan kerusakan selama periode pelaksanaan pembangunan.

4.3 PEKERJAAN TANAH DAN PERBAIKAN KEMBALI PERMUKAAN


4.3.1 Umum
Dalam bagian ini, kontraktor harus menyediakan peralatan, tenaga kerja, peralatan
dan bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan cara yang baik
untuk bangunan dan jalur pipa, yang mencakup kegiatan atau hal seperti pembongkaran;
penggalian; penimbunan; pembongkaran bahan pengurugan kembali; pemilihan bahan untuk
pengurugan dan pelapisan dasar; penurapan dan penopangan; peralatan, pemindahan pagar
dan perbaikan kembali; cara perlindungan lokasi; perbaikan permukaan; lubang pengujian
(test pit); akomodasi lalu lintas dan pemeliharaan perkerasan; perlindungan harta benda;
bangunan yang ada dan lansekap dan semua peralatan kerja sesuai dengan dokumen kontrak
dan memungkinkan diperintahkan oleh direksi
4.3.2 Pembersihan dan Pengupasan
Jalur pipa harus dibersihkan dan dikupas sebelum melakukan penggalian atau
melakukan pengurugan. Pembersihan dan pengupasan berupa memberihkan akar-akar,
tonggak, tumbuhan,perkerasan, jalur pejalan kaki dan hambatan apapun di permukaan yang
perlu disingkirkan secara permanen atau untuk sementara waktu dan semua itu terdapat di
area yang akan digali. Tidak boleh ada pohon yang ditebang, dirusak, atau diganggu oleh
kontraktor tanpa persetujuan direksi. Semua kotoran, buangan, tumbuhan dan bahan
bongkaran seluruhnya harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan dan dibuang oleh kontraktor
dengan cara yang baik, kecuali bagi bahan atau bangunan yang akan disingkirkan untuk

Page 55 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU


sementara waktu dan nantinya akan dipasang dan diperbaiki kembali seperti semula. Bahan
maupun bangunan yang disingkirkan untuk sementara waktu dan nantinya akan dipasang dan
diperbaiki kembali harus dijaga dan disimpan dengan baik.
4.3.3 Pengeringan (Dewatering)
Kontraktor harus menyediakan dan memelihara cara dan peralatan pengeringan serta
membuang air yang masuk ke lubang galian maupun pada bagian pekerjaan lainnya dengan
cara yang baik. Semua galian harus tetap dalam keadaan kering dan tidak ada bahan pondasi,
pipa atau beton yang diletakan dalam air kecuali dengan persetujuan direksi. Air harus
dibuang sedemikian rupa sehingga terhindar kerusakan harta benda dan gangguan terhadap
rnasyarakat luas dan lingkungan sekitarnya. Jika kontraktor memilih membuat saluran bawah
pembuang, hal ini harus mendapat persetujuan direksi terlebih dahulu. Pemasangan rambu-
rambu pengaman pada galian atau lokasi yang membahayakan atau yang lalu lintasnya padat
harus dipasang rambu-rambu pengaman yang mudah dilihat terbaca dengan jelas.
4.3.4 Penggalian Lapisan Bawah Permukaan (Sub Surface) dan Lubang Pengujian
(Test Pit)
Kontraktor harus memberi tanda pada galian dan parit persiapan sehingga lokasi tepat
bangunan bawah tanah dapat ditentukan.Kontraktor harus bertanggung jawab bagi perbaikan
bangunan tersebut bila pecah atau rusak karena kelalaiannya. Apabila, menurut pemikiran
direksi perlu mencari dan menggali untuk menetapkan bangunan bawah tanah yang ada,
kontraktor harus melakukan pencarian tersebut atas biayanya sendiri dan menurut petunjuk
direksi. Bila diperintahkan oleh direksi untuk tujuan penyelidikan keadaan tanah, kontraktor
harus menggali lubang pengujian setiap 50 m sepanjang jalur pipa, kecuali jika ditentukan
lain oleh direksi. Disamping itu kontraktor harus menggali lubang pengujian yang cukup
untuk menetapkan tempat utilitas bawah tanah bila hal itu memang diperlukan untuk
membuat konstruksi khusus dalam melintasi utilitas tersebut. Lubang pengujian ini akan
digali dengan tangan (manual) dan dalam jarak yang cukup di depan jalur pipa sehingga
kemajuan pemasangan pipa tidak terhambat.
4.3.5 Penggalian Permukaan dan Perbaikan
4.3.5.1 Umum
Sebelum penggalian, kontraktor harus menyingkirkan semua benda permukaan,
menyimpan, menjaga mencadangkan bahan tersebut dengan baik yang nantinya mungkin
diperlukan untuk perbaikan kembali daerah yang terkena pekerjaan. Dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari kalender atau segera setelah pengujian pipa sebagaimana yang diperintahkan oleh
direksi, semua permukaan yang terkena pekerjaan kontraktor pada alur penggalian dan pada

Page 56 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU


daerah kerja lainnya harus diperbaiki kembali seperti keadaan semula, atau dalam keadaan
yang lebih baik. Setelah perbaikan kembali, kontraktor harus memeriksa secara bulanan
cekungan yang terjadi sepanjang jalur penggalian akibat penurunan, dan hal ini harus
diperbaiki sampai pada ketinggian semula.
4.3.5.2 Daerah Lansekap / Pertamanan
Pada daerah lansekap yang ada, kontraktor harus menyingkirkan semua benda
pemukaan, menyimpan, menjaga dengan baik pohon kecil, pagar tanaman, semak belukar
atau bagian lansekap yang mungkin dapat rusak selama pemasangan jalur pipa, untuk
perbaikan kembali daerah tersebut nantinya.Pohon besar sebaiknya jangan ditebang selama
pemasangan pipa. Bila keadaan menuntut penebangan pohon untuk pemasangan pipa,
kontraktornya sebelumnya harus mendapatkan ijin pohon dari pemitik atau instansi terkait
yang memeliharanya dan melaoporkannya pada direksi. Semua biaya yang diperlukan untuk
penebangan pohon termasuk biaya kompensasi ditanggung oleh kontraktor sendiri.
4.3.5.3 Daerah Berumput
Lapisan atas atau lempung, bilamana ditemukan harus ditimbun secara terpisah dari
bahan galiannya, dan nantinya dikembalikan ke tempat semula pada kedalaman terpadatkan
yang sama dengan kondisi semula. Lempeng rumput di daerah berumput yang akan terkena
galian, atau yang akan rusak karena terkena peralatan, harus disingkirkan, dijaga/dipelihara
selama berlangsungnya pekerjaan konstruksi dan diletakan kembali setelah penyelesaian
urugan. Bilamana karena pekerjaan kontraktor, tenah berumput menjadi rusak untuk
diletakan kembali seperti semula, kontraktor harus menyediakan dan menempatkan tanah
berumput baru atau dengan cara lain, memupuk, menyiangi, dan memelihara area tersebut
sampai didapatkan tunas baru.
4.3.5.4 Daerah Berbatu
Pada daerah yang berbatu, kontraktor harus menyediakan peralatan yang sesuai untuk
menggalinya. Bila tidak mungkin untuk dilakukan penggalian, sedangkan bila dalam gambar
rencana ada pipa yang ditanam dibawah batu, maka apabila direksi mengijinkan dapat
dilakukan pemasangan pipa baja yang diletakan diatas tanah berbatu tersebut.

4.3.5.5 Jalan Batu dan Bahu Jalan


Perbaikan kembali permukaan jalan batu ataupun bahu jalan yang diperkeras harus
diganti dengan batu sebagaimana telah ditentukan.

Page 57 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

4.3.5.6 Jalan yang Diperkeras


Perbaikan kembali jalan yang diperkeras harus sebagaimana yang diperlihatkan
dalam gambar atau sesuai dengan ketentuan dinas pekerjaan umum setempat.
4.3.5.7 Jalur Pejalan Kaki
Jalur pejalan kaki harus diganti sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar.
4.3.6 PENGGALIAN
Bagian berikut yaitu "PENGGALIAN" harus digunakan bagi pekerjaan semua
pemasangan dan penyambungan semua jenis pipa.
4.3.6.1 Umum
Penggalian mencakup penyingkiran semua bahan apapun yang ditemui termasuk pula
semua hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan.
Penyingkiran bahan tersebut harus sesuai jalur dan kemiringan yang diperlihatkan dalam
gambar rencana ataupun yang diminta oleh direksi. Batu dan bahan galian lainnya yang
diklasifikasikan oleh direksi sebagai yang tidak sesuai untuk pengurugan harus disingkirkan
dari lokasi pekerjaan. Kontraktor harus menyediakan, memasang dan memelihara semua
pendukung dan penopang yang mungkin diperlukan untuk dinding sisi galian dan
semuapemompaan, pengeringan atau cara lain yang disetujui untuk penyingkiranatau
pengeringan air, termasuk penanganan terhadap air hujan dan air limbah yang berasal dari
berbagai sumber yang mencapai lokasi guna mencegah terjadinya kerusakan pada pekerjaan
maupun kepemilikan yang berada didekatnya. Dinding dan permukaan seluruh galian dimana
pekerja kemungkinan mengalami bahaya dari tanah yang tidak stabil harus distabilkan
terlebih dahulu dengan penurapan/penopangan, membuat sudut galian yang aman atau cara
lainnya. Kontraktor harus menyediakan, memasang dan menjaga turap, penopang dan lain-
lain, yang perlu untuk melindungi pekerja, mencegah pergerakan tanah yang dapat
menyebabkan musibah, tertundanya pekerjaan ataupun membahayakan bangunan yang ada
disekitarnya.
4.3.6.2 Perlindungan Terhadap Bangunan yang Ada
Bilamana perlu dapat dipakai cara penggalian yang sesuai guna melindungi
bangunan, utilitas, tiang listrik, pepohonan, perkerasan ataupun hambatan yang ada. Di
daerah di dekat fasilitas atau jalur pipa gas dan bahan bakar, kontraktor harus melakukan
tindakan pencegahan guna menghindari kemungkinan pecah, gangguan, atau menyebabkan
kerusakan pada fasilitas dan jalur tersebut. Lebih lanjut kontraktor harus menjaga dan

Page 58 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

memperhatikan pada kemungkinan adanya uap bahan bakar dan gas yang mungkin
merembes ke tanah atau telah terganggu selama penggalian dan pemasangan jalur pipa.
4.3.6.3 Penggalian Tanpa Ijin
Kontraktor tidak diperkenankan menggali di luar jalur dan ketinggian yang ditujukan
dalam gambar, kecuali diperintahkan oleh direksi. Penggalian tanpa ijin harus diurug
kembali dengan bahan yang sesuai sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi. Bilamana
menurut keputusan direksi, penggalian yang tidak diijinkan tersebut memerlukan
penggunaan beton tumbuk atau batu pecah, kontraktor harus menyediakan dan menempatkan
bahan tersebut dengan baik.
4.3.6.4 Galian Terbuka
1. Umum
Galian terbuka harus digali sehingga pipa dapat diletakan pada trase dan kedalaman yang
diminta, dan galian tersebut dilakukan sampai didepan perletakan pipa sebagaimana yang
diijinkan oleh direksi dan/atau persyaratan yang ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan
Umum. Galian terbuka tersebut harus dikeringkan dan dipelihara selama pekerjaan agar
pekerja dapat bekerja secara aman dan efisien.
2. Lebar Galian Terbuka
Lebar galian harus cukup agar memungkinkan pipa dapat diletakan dan disambung
dengan baik, dan pengurugan serta pemadatan dapat dilakukan sebagaimana yang telah
ditentukan. Bilamana diperlukan, lebar galian harus sedimikian rupa sehingga dapat
memberikan kemudahan dalam penempatan penopang kayu, turap dan penopang lainnya,
maupun penanganan khusus lainnya.

3. Lubang Galian Untuk Penyambungan


Lubang galian untuk penyambungan harus dibuat disetiap lokasi sambungan agar
penyambungan dapat dilakukan dengan baik.
4. Panjang Galian
Galian terbuka bagi suatu pemasangan pipa tidak boleh melebihi panjang yang diijinkan
direksi. Galian harus diselesaikan paling sedikit 10 (sepuluh) meter didepan perletakan
pipa terakhir. Bilamana diperlukan oleh direksi, penggalian dan pengurugan harus
dilakukan dalam 24 jam, atau galian harus diurug penuh di akhir hari kerja setiap hari atau
ditutupi dengan pelat baja yang ditopang dengan cukup aman serta mampu menahan
beban arus lalu lintas kendaraan.

Page 59 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

5. Galian Terbuka dan Jarak Pipa


Galian harus digali sampai kedalaman yang telah ditentukan sebagaimana yang
diperlihatkan dalam gambar standar agar memberikandukungan yang menerus dan
seragam dan menopang pipa pada tanah yang padat dan tak terganggu pada setiap titik
diantara lubang galian sambungan. Bagian dasar tanah yang digali melampaui kedalaman
yang ditentukan harus diurug kembali secara merata sebagaimana diperintahkan oleh
direksi sampai pada kedalaman yang ditetapkan dengan pasir atau bahan lain yang telah
disetujui serta dipadatkan. Muka akhir lapisan ini harus dilakukan dengan tepat dengan
memakai peralatan tangan (manual). Bongkahan batu dan batu besar, bilamana ditemukan
harus disingkirkan agar memberikan jarak bebas paling sedikit 15 cm dibawah dari setiap
sisi pipa dan fitting untuk pipa dengan diameter 600 mm atau lebih kecil dan 20 cm untuk
pipa dan fitting dengan diameter lebih besar 600 mm.
6. Penggalian di Tanah yang Kondisinya Buruk
Bilamana muka akhir dasar galian tidak stabil atau terdiri dari bahan yang kurang baik
seperti abu, bahan sampah dan lain-lain, dan atas keputusan direksi bahan tersebut harus
disingkirkan, kontraktor harus menggali dan menyingkirkan bahan tersebut.
7. Penopangan dan Penurapan
Galian tanah lebih dari 1 meter harus ditopang dan diturap sehingga galian tidak
gugur/runtuh, agar pekerja dapat bekerja secara aman dan menjaga permukaan jalan dan
bangunan lainnya sebagaimana ditunjukan dalam gambar kondisi tanah, lalu lintas atau
yang diperintahkan oleh direksi. Perhatian perlu diberikan untuk mencegah terjadinya
rongga di luar turap, tetapi jika terjadi rongga; rongga tersebut harus segera diisi dan
dipadatkan. Sebelum memasang penopang dan turap, kontraktor harus memberi tahu lokasi
galian dengan turap dan penopang beserta dengan jadwal pelaksanaannya untuk mendapat
persetujuan dari direksi. Kecuali ditentukan lain atau diperintahkan direksi, galian terbuka
diperkerasan sepanjang jalan utama dan atau jalan strategis harus dilakukan dengan
penurapan dan penopangan. Semua penopang dan turap yang tidak digunakan harus
dipindahkan dengan hati-hati tanpa membahayakan pemasangan yang baru dilakukan
utilitas yang ada, atau kepemilikan yang berada didekatnya.Semua rongga yang timbul
akibat dicabutnya turap harus segera diisikembali dengan pasir dan dipadatkan dengan cara
penumbukan menggunakan alat yang sesuai dengan membasahinya atau cara lain yang
diperintahkan. Direksi dapat memerintahkan kontraktor secara tertulis setiap saat selama
pekerjaan berlangsung untuk tidak mencabut semua turap, penopang dan lain-lain, untuk

Page 60 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

ditimbun pada saat pengurugan dengan tujuan mencegah kerusakan bangunan, utilitas dan
kepemilikan. Hak direksi memerintahkan semua turap dan penopang serta bahan lain
ditinggalkan/dibiarkan di tempatnya tidak boleh ditafsirkan sebagai kewajiban di pihak
direksi untuk mengeluarkan perintah seperti itu, dan kegagalan melaksanakan hak seperti
itu tidak mengurangi tanggung jawab kontraktor terhadap kerusakan yang terjadi pada
pihak ketiga yang diakibatkan oleh kepemilikan oleh kelalaian dalam pekejaan sebagai
akibat tidak ditinggalkannya penopang atau turap untuk mencegah longsor atau
bergeraknya tanah.
8. Penimbunan Bahan Galian
Kontraktor harus menyusun jadwal penggalian dan pemasangan pipa sehingga tidak terjadi
penimbunan bahan galian di jalan utama maupun jalan nasional. Bahan hasil galian dapat
ditimbun di bagian jalan lain dengan syarat menggunakan kotak penampung tanah galian
agar tidak menghambat arus lalu lintas. Bahan galian yang tidak dapat dipakai untuk urugan
harus ditimbun atau dibuang dengan cara yang disetujui direksi dan jauh dari jalan.
Bilamana diperlukan dan diperintahkan oleh direksi, kontraktor harus mengangkut bahan
galian untuk dibuang atas beban biaya sendiri.
4.3.6.5 Urugan
Bagian berikut mengenai "URUGAN" harus diterapkan untuk semua jenis pekerjaan
pemasangan dan penyambungan pipa.
4.3.6.6 Umum
Urugan mencakup menyediakan, menempatkan dan memadatkan semua bahan untuk
mengisi/mengurug galian pemasangan pipa dan galian untukbangunan lainnya. Urugan tidak
boleh dijatuhkan secara langsung pada pipaatau bangunan lainnya.
Kecuali ditentukan lain, bahan yang digunakan untuk pengurugan harus berupa bahan
yang terpilih. Jika urugan pasir atau kerikil tidak ditentukan dalam gambar, tetapi menurut
pendapat direksi harus digunakan di beberapa bagian pekerjaan, kontraktor harus
menyediakan dan mengurug dengan pasir atau kerikil sebagaimana ditentukan dan
diperintahkan oleh direksi. Urugan harus dikerjakan setelah semua pipa terpasang, diperiksa
dan disetujui direksi.
4.3.6.7 Bahan Urugan
Bilamana tidak disebutkan lain dalam spesifikasi dan gambar rencana, bahan untuk urugan
ditentukan sebagai berikut:
1. Bahan Terpilih

Page 61 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU


2.
Bahan terpilih adalah bahan yang telah diambil dengan penggalian atau diangkat yang
tidak mengandung batu atau benda padat yang ukurannya tidak lebih besar 5 cm dalam
bentuk apapun dan juga tidak mengandung bahan organik seperti rumput, akar, semak
atau tumbuhan lainnya, dan tidak bersifat mengembang (non exrisive nature).
2. Urugan Kerikil
Kerikil yang dipakai untuk urugan harus berupa kerikil alam, memilikipartikel yang kuat
berbutir halus sampai sedang dalam bentuk yang cukup seragam dan tidak mengandung
batu besar atau batu dengan ukuran lebih besar dari 5 cm. Bahan tersebut harus bebas dari
kotoran, abu, arang, bahan tak terpakai/buangan atau bahan yang tidak boleh ada atau
bahan buangan lainnya. Bahan tersebut tidak boleh mengandung tanah liat, lempung dan
tidak boleh bergumpal.
4.3.6.8 Urugan pada Galian
1. Lapisan Alas
Pipa harus didasari dan dialasi hingga kedalaman minimum sebagaimana diperlihatkan
dalam gambar. Bahan bagi lapisan alas ini harus pasir, ditempatkan dalam bentuk lapisan
dengan ketebalan tidak lebih dari 15 cm dan dipadatkandengan tongkat pemadat atau cara
lain yang disetujui direksi pada kepadatan kering maksimum 95%. Pemberian lapisan alas
pipa dengan memakai kerikil diperlukan sebagai pengganti pasir pada tempat yang
dianggap perlu dan yang diperintahkan untuk dilakukan oleh direksi.
2. Urugan di Bawah Pipa
Semua galian diurug kembali dengan pasir atau bahan lain yang disetujui, dengan tenaga
manusia mulai dari lapisan pasir alas hingga garis tengah pipa, diletakan secara berlapis
dengan ketebalan tidak lebih dari 15 cm dan dipadatkan dengan tongkat pemadat pada
ketebalan kering maksimum 95 %. Bahan urugan ditempatkan dalam galian secara penuh
selebar galian di masing-masing sisi pipa, dan perlengkapan lainnya secara menerus.
Dalam hal pipa Ductile Cast Iron, dari garis tengah pipa ke permukaan, dalam "Urugan
Sampai Permukaan" harus diterapkan bagi pengurugannya.
3. Urugan di Atas Pipa
Pada garis tengah pipa dan perlengkapannya sampai pada kedalaman 10 cm diatas pipa
baja (steel), galian harus diurug dengan peralatan tangan (manual) atau cara mekanis
lainnya yang telah disetujuinya. Bahan dan cara pengurugan harus sebagaimana yang
ditunjukan dalam gambar rencana, dan ditempatkan secara berlapis dengan ketebalan
tidak melebihi 20 cm dan dipadatkan dengan tongkat pemadat dengan ketebalan kering

Page 62 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

maksimum 95%. Dalam pipa Polyvinyl Chloride, galian harus diurug dengan
carakonvensional atau cara mekanis yang telah disetujui, pada kedalaman 30 cm diatas
puncak pipa PVC dan tidak rnerusak pipa.
4. Urugan Sampai Permukaan
Dari kedalaman 10 cm diatas pipa baja sampai permukaan, galian harus diurug dengan
peralatan tangan (manual) atau yang disetujui, ditempatkan berlapis dengan ketebalan
tidak melebihi 20 cm, dan dipadatkan dengan tongkat pemadat untuk mencegah
amblasnyapermukaan tanah setelah penyelesaian pekerjaan pengurugan.Dalam Pipa
Polyvinyl Chloride, galian harus diurug dengan tangan(manual) atau cara mekanis yang
telah disetujui, pada kedalaman 30 cm diatas pipa PVC dan tidak merusak pipa.
4.3.6.9 Pengujian Kepadatan di Lapangan
Dimana urugan perlu dipadatkan sampai pada kepadatan tertentu, pengujian
pemadatan dapat dilakukan oleh direksi, menggunakan prosedur pengujian yang ditetapkan
dalam ASTM D -1556. Referensi kepadatan tanah maksimum harus ditentukan
menggunakan standard compaction test. ASTM D-698. Pengujian dapat dilakukan dalam
zona pipa, dan diatas zona pipa.
4.3.6.10 Perlindungan Terhadap Lereng Sungai, Saluran dan Selokan
Dimana pipa menyeberang sungai, saluran atau selokan, dan juga pada titik buang
katup penguras (blow offs), pada bangunan ini harus diberikan perlindungan terhadap lereng
dengan menggunakan batu lapis lindung (riprap) atau cara lain yang telah disetujui guna
mencegah runtuhnya kemiringan tersebut. Batu lapis lindung yang ada atau perlindungan
kemiringan harus diperbaiki kembali sebagaimana yang ditetapkan dalam bagian "GALIAN
PERMUKAAN DAN PERBAIKAN". Pemasangan lapisan lindung secara umum harus
dimulai dari bahu hingga ke dasar kemiringan dan memenuhi sudut kemiringan yang ada dan
bentuk topografi daerah sekitarnya. Sebagaimana diputuskan direksi, pemasangan lapis
lindung dilakukan dari bahu hingga kedalaman tertentu untuk mencegah keruntuhan. Bahan
yang digunakan untuk pemasangan batu harus batu alam yang keras dan berbentuk bundar,
batu berbentuk pipih dan panjang tidak boleh digunakan. Ketebalan pasangan batu harus
sekitar 35 cm, kecuali ditetapkan dan diperintahkan lain oleh direksi. Ketebalan yang
disebutkan diatas, mungkin berbeda sesuai dengan lokasi pekerjaan, yaitu sudut kemiringan,
kedalaman atau bentuk topografis sungai, saluran dan selokan. Kontraktor harus
menyerahkan gambar kerja sebelum memasang pasangan batu untuk persetujuan direksi.
Rongga diantara batu harus diisi dengan beton tumbuk dan dipadatkan dengan baik atau

Page 63 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

dengan semen bila disetujui. Area dibawah lapisan batu harus diisi dengan kerikil
yangdipadatkan dengan ketebalan 20 cm.Pipa pengering harus dipasang bilamana menurut
anggapan direksi memang diperlukan. Pipa pengering ini harus berdiameter 50 mm dipasang
setiap (2 - 3) m2 pasangan batu. Dasar sungai, saluran atau selokan mungkin perlu dilindungi
sesuai dengan keadaan lapangan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi.

4.4 PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA


4.4.1 Umum
4.4.1.1 Lingkup Pekerjaan
Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan pemasangan pipa berupaperletakan pipa dan
penyambungan, dengan cara yang memuaskan direksi dengan spesifikasi ini dan
sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambarkerja.
4.4.1.2 Penanganan Bahan Pipa, Perkakas dan Peralatannya
Perhatian perlu diberikan dalam menangani semua bahan pipa yang disediakan oleh
pemilik untuk menghindari kerusakan pada bahan tersebut selama pengangkutan, penurunan,
pemasangan dan penyambungan sampai pada penyelesaian pada pekerjaan. Kerusakan pada
bahan pipa yang disebutkan tadi harus diperbaiki hingga memuaskan direksi atas beban
biaya kontraktor. Kontraktor juga harus menangani perkakas dan peralatan yang disediakan
oleh pemilik sedemikian rupa guna menghindari kerusakan pada peralatan tersebut. Semua
perkakas dan peralatan harus dijaga kebersihannya dan dipelihara dengan baik sehingga
selalu siap digunakan dalam kondisi yang baik. Kerusakan yang terjadi pada perkakas dan
peralatan tersebut harus diperbaiki hingga memuaskan direksi atas biaya beban kontraktor.
Dalam hal perkakas dan peralatan tidak dapat diperbaiki atau hilang, kontraktor harus
memberi kompensasi kepada pemilik.
4.4.2 Pekerjaan Pemasangan Pipa "Polyethyline"
4.4.2.1 Umum
Dalam spesifikasi dan dokumen ataupun gambar, Pipa 'POLYETHYLINE" disingkat
dengan nama "PE" termasuk jenis thermoplastik. Untuk air minum spesifikasi pipanya
adalah Presure Nominal (PN 16) yang diproduksi dari jenis HOPE atau MDPE. Kontraktor
harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan baik perkakas dan peralatan yang sesuai
bagi penanganan dan pemasangan pipa "Valve" dan "Fitting". Cara pemasangan pipa dan
penggunaan perkakas serta peralatan harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau
mengikuti pengarahan dari Direksi.

Page 64 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

4.4.2.2 Pemasangan Pipa


1. Penurunan Pipa Kedalam Galian
Perkakas, peralatan yang baik, dan fasilitas yang memuaskan Direksi harus disediakan
dan digunakan oleh kontraktor bagi keamanan kelancaran pekerjaan. Pipa HDPE diameter
kecil diproduksi dalam bentuk roll. Penurunankedalam galiannya dapat dengan 2 cara :
baik dilepas dulu dari gulungannya baru diturunkan atau diturunkan dulu kedalam galian
dalam bentuk roll baru dilepas. Pipa PE diameter besar diproduksi dalam bentuk batang.
Semua pipa, "Fitting" dan "Valve" harus diturunkan kedalam galian satu persatu, dengan
menggunakan derek, tali/tambang, atau dengan perkakas atau peralatan lainnya yang
sesuai sedemikian rupa untuk mencegah kerusakan pada bahan tersebut maupun lapisan
pelindung luar dan dalamnnya. Bahan tersebut dengan alasan apapun tidak boleh
dijatuhkan atau dilemparkan ke dalam galian. Jika terjadi kerusakan pada pipa, "Fitting",
"Valve" atau perlengkapan lain dalam penangannannya kerusakan tersebut harus segera
diberitahukan kepada Direksi. Direksi harus menetapkan perbaikan atau penolakan bahan
yang rusak tersebut.
2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan.
Pipa, "Valve" dan "Fitting" harus diperiksa dengan seksama dari kerusakan pada saat
pemasangannya. Bahan yang rusak yang ditemukan sebelum, selama atau sesudah
pemasangan pada kedududkan akhir, pipa harus diperiksa secara seksama dari retakan dan
kerusakan. Pipa atau "Fitting" yang rusak harus diletakkan terpisah untuk pemeriksaan
Direksi.
4.4.2.3 Penyambungan Pipa
Jenis sambungan pipa Polyetheline adalah sebagai berikut:
a. Sambungan mekanis:
- Mechanical-join: sambungan plastik, injection (20 mm - 63 mm) imulded, tipe push-in
dengan 0-ring dan ulir
- Sambungan dari metal
b. Welding (heat fusion):
- But welding ( 63 mm - 250 mm)
- Socket welding (20 mm - 125 m)
- Saddle welding
c. Electro welding (25 mm - 125 mm)

Page 65 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

- Las otomatis dari fitting PE yang sudah ada kumparan pemanas.Cairan pembersih serta
peralatan penyambungan harus disediakan oleh kontraktor. Kontraktor harus
menyerahkan data teknis dan contoh untuk persetujuan Direksi.
1. Penyambungan dengan Sambungan Mekanis
Pipa dimasukkan kedalam sambungan lalu mur penekannya dikencangkan.
Penyambungan sistem mekanik lainnya juga sama seperti halnya penyambungan-
penyambungan yang biasa dilakukan.
2. Penyambungan Pipa dengan Welding (Heat fusion)
- Butt weldding
Pipa diklem pada alat penekan. Kedua permukaan pipa harus dibersihkan dan
diratakan dengan pengetap. Setelah alat pengetap dilepaskan, plat pemanas dijepit
diantara kedua permukaan pipa dengan sedikit tekanan untuk beberapa detik.
Kemudlan plat pemanas dilepaskan. Tekan kedua pipa dengan tekanan tertentu
sampai mendapatkan lebar yang dikehendaki dari bagian yang menyatu. Hilangkan
tekanan untuk beberapa saat, setelah dingin klem dapat dibuka.
- Socket welding
Pipa dipotong tegak lurus dengan sumbunya. Permukaan luar pipa dan bagian dalam
socket harus dibersihkan dengan cairan pembersih khusus. Jepit bagian ujung pipa
yang sebelumnya telah diukur dengan mall yang sudah ditentukan. Masukkan ujung
pipa dalam socket pemanas dan socket sambungan ke dalam spigot pemanas untuk
beberapa detik. Keluarkan alat pemanas dan bagian pipa harus segera dimasukkan
kedalam socket sambungan. Biarkan beberapa saat sampai dingin.
- Sudle Welding
Mula-mula kedua permukaan yang akan di las harus dibersihkan dengan cairan
pembersih. Taruh piringan pemanas diantara pipa sudle dengan tekanan tertentu
untukbeberapa saat. Lepaskanpiringan pemanas dan sambung segera pipa dengan
sudle tersebut dengan tekanan tertentu untuk beberapa saat. Setelah sambungan
dingin baru pipa dilubangi dengan alat yang biasanya sudah ada pada
sambungannya.
3. Penyambungan dengan Elektro Welding
Kontraktor harus menyediakan KONTROL BOX khusus dengan tegangan yang
harus sama dengan tegangan dari spesifikasi sambungan yang ditentukan oleh
produsen sambungan tersebut. Mula-mula kedua permukaan yang akan disambung

Page 66 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

harus dibersihkan dengan cairan pembersih. Sambung pipa dengan sambungan yang
akan dilas. Kemudian kabel dari kontrol box disambung kedalam sambungan yang
tersedia. Hidupkan kontrol box dan secara otomatis akan berhenti sendiri bila proses
penyambungan selesai. Sebagai kontrol, material dari dalam akan keluar dari lubang
indikator pada sambungan.
4.4.3 Pemasangan Galvanized Iron Pipe (GIP)
4.4.3.1 Umum
Singkatan GIP yang digunakan dalam spesifikasi dan dokumen ataupun gambar
berarti Galvanized Iron Pipe. Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan
baik perkakas peralatan yang sesuai bagi pengamanan dan pemasangan pipa, valve dan
fitting. Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta peralatan harus sesuai dan
memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti pengarahan direksi.
4.4.3.2 Pemasangan Pipa
1. Penurunan Pipa ke Dalam Galian
Peralatan, perkakas, dan fasilitas yang memuaskan direksi harus disediakan dan
digunakan oleh kontraktor untuk keamanan dan kenyamanan pekerjaan. Semua pipa,
fitting dan valve harus diturunkan secara hati-hati kedalam galian, satu persatu dengan
batasan diameter memakai crane, derek, tali atau dengan mesin perkakas atau peralatan
lainnya yang sesuai dengan cara sedemikian rupa agar mencegahkerusakan terhadap
bahan lapisan pelindung luar (protective coating)serta lapisan pelindung dalam (lining).
Bahan tersebut sama sekali tidak diperkenankan dijatuhkan atau dilemparkan kedalam
galian.
2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan
Semua pipa dan fitting harus diperiksa secara hati-hati dari kemungkinan kerusakan pada
saat berada diatas bagian sesaat sebelum dipasang pada posisi akhir. Setiap ujung pipa
harus diperiksa dengan secara khusus, karena daerah ini paling mudah mengalami
kerusakan dalam penanganannya. Pipa atau fitting yang rusak/cacat harus diletakan
terpisah untuk pemeriksaan oleh direksi yang menentukan perbaikan yang diperlukan
ataupun menolaknya.
3. Pembersihan Pipa dan Fitting
Bagian luar dan dalam ujung pipa harus dibersihkan dengan kain kering dan bersih,
dikeringkan dan bebas dari minyak, lemak sebelum dipasang. Bila ada profil pengaku

Page 67 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

badan (stiffeners) guna melindungi pipa, semua profit pengaku tersebut harus disingkirkan
sampai bersih demikian pula benda asing lainnya dalam pipa.
4. Perletakan Pipa
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing masuk kedalam pipa
pada saat pipa diletakan pada jalur. Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada
kotoran, perkakas, kain, ataupun benda-benda lainnya ditempatkan dalam pipa. Saat
satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus dipasang berhadapan dengan
pipa yang sebelumnya, pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dan ketinggian yang
benar. Pipa dimantapkan ditempatkan dengan bahan urugan yang telah disetujui dan
dipadatkan dengan ketinggian yang sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan pencegahan
perlu dilakukan untuk mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk ke sambungan. Setiap
saat bila pemasangan pipa sedang berlangsung, ujung pipa harus ditutup/disumbat dengan
bahan yang memadai dan dengan cara yang disetujui oleh direksi.
5. Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk menyisipkan "Tee", "Bend" atau "Valve" atau tujuan lainnya,
harus dilakukan dengan mesin potong yang sesuai dengan cara yang rapih dan baik, tanpa
menyebabkan kerusakan pada pipa maupun lapisan pelindung dalamnya dan
menghasilkan ujung yang halus pada sudut yang tepat terhadap sumbu pipa. Pemotongan
pipa besi harus dikerjakan dengan mesin pemotong yang sesuai menghasilkan potongan
yang halus pada sudut yang benar atau sudut yang diminta terhadap sumbu pipa.
Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan pelindung luar maupun
lapisan pelindung pipa dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong tersebut, harus
dipotong serong (Beveled) dengan ukuran yang sama sebagaimana yang ditentukan dalam
spesifikasi. Tidak boleh ada "fitting" seperti "Bend", "Tee", dan "flange dan spigot"
dipotong untuk pekerjaan pemasangan pipa, sejauh tidak ada instruksi tertulis yang
diberikan kepada kontraktor dari direksi.
4.4.3.3 Penyambungan Pipa Galvanized
Penyambungan pipa galvanized dilakukan dengan memakai sok seperti yang
ditentukan sebelum pipa disambung, maka bagian ulir dari sok atau ujung-ujung pipa harus
dibersihkan dari kotoran-kotoran. Setelah itu pada ulir pipa dipasang serat nanas dan baru
dimasukan secara hati-hati pada sok dan diputar sampai kencang betul.

Page 68 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

4.4.3.4 Penyambungan dengan Pengelasan


1. Umum
Pengelasan pipa galvanized di lapangan harus disesuaikan dengan persyaratan yang
ditentukan berikut ini. Hal-hal yang ttdak dijelaskan dalam spesifikasi ini, mengacu pada
standar ataupun pedoman (code) berikut ini.
a. Codes of Japanese Waterworks Steel Pipes Manufactures' Association (WSP)
b. Codes of Welding Engineering Standard (WES), Japan
Bila pengelasan dilakukan dalam galian, galian harus dilebarkan dan dibuat lebih dalam
agar memungkinkan pengelasan sebagaimana diminta. Jumlah pipa yang akan menjadi
satu, dengan panjang yang sesuai yang dilakukan diatas permukaan tanah, serta cara
perletakannya ke posisiyang sesuai, harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi. Untuk
jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh pinggiran setiap sambungan, dengan cara
pengujian radiografi kecuali ditentukan lain. Penyambungan dengan pengelasan harus
dilakukan baik dengan sambungan dengan las tumpul tunggal (singgle-welded butt joint)
atau las-tumpul ganda (double-welded butt joint) sesuai yang ditentukan
2. Juru Las (welder)
Kontraktor harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi juru las yang diusulkan untuk
persetujuan Direksi. Juru las tersebut harus memiliki pengalaman dan kualifikasi yang
cukup bagi pekerjaan pengelasan, dan memegang sertifikat atau ijazah yang dikeluarkan
oleh badan yang berwenang.
3. Batang Las dan Mesin Las
Batang las harus sesuai persyaratan yang ditentukan dalam JIS Z 3211 dan 3212 atau yang
memiliki kuat tarik yang setara atau lebih baik dari logam dasar bahan pipa. Batang las
yang menyerap lengas (moisture) tidak boleh digunakan dan tingkat lengas harus lebih
kecil dari 2,5 % untuk batang yang diiluminasi (illuminated rod) dan 0,5 % untuk batang
yang hydrogennya rendah (low hydrogenous rod) Mesin las, harus mesin pengelasan
busur nyala (Arc Welding Machine) dengan arus AC atau pengelasan busur nyala DC,
sebagaimana yang ditentukan dalam JI5 C 9301 atau pada standar yang telah diterima
oleh Direksi.
4. Penyiapan Ujung Pipa
Ujung pipa seluruhnya harus mempunyai alur menyudut/serong (bewel) yang sesuai
sebelum pengelasan. Kecuali ditentukan lain atau disetujui oleh Direksi, alur tersebut
harus dibuat pada bagian permukaan luar (exterior) untuk pipa dengan diameter 700 mm

Page 69 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

dan yang lebih kecil dan pada permukaan dalam (interior) untuk pipa dengan diameter
800 mm dan yang lebih besar. Pipa yang mempunyai ketebalan dinding 16 mm atau lebih,
harus alur dikedua sisi pipa agar dapat dilakkan sambungan las tumpul ganda(double
welded butt joint). Bentuk dan ukuran celah yang terbentukoleh alur menyudut tersebut,
harus sesuai dengan JIS G-3443 atausebagaimana yang disetujui oleh Direksi.
5. Pengelasan
Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus dibersihkan dan debu, tanah dan
karat dengan menyikat dan mengasah (grinding). Bila pipa akan dipotong di lapangan,
lapisan pelindung dalam maupun lapisan pelindung luar pada kedua ujung pipa, harus
dikupas minimum 10 cm, kemudian ujung pipa dibuat alur sebagaimana yang ditentukan.
"Fitting" tidak boleh dipotong di lapangan. Kualitas pengelasan dan kecepatan harus
dijaga selama pekerjaan pengelasan, harus terus menerus (berlanjut) dari bagian dasar ke
bagian atas pinggiran pipa. Bila pengelasan dilakukan di lapangan, Kontraktor harus
memperhatikan keadaan cuaca seperti hujan, temperatur, kelembaban dan angin.
Pekerjaan tidak boleh dilakukan dalam kondisi cuaca seperti yang telah disebutkan tanpa
perlindungan atau persetujuan dari Direksi. Permukaan hasil pengelasan harus seragam
tanpa ada sempalan yang bertebihan, tumpang tindih dan ketidak rataan.
4.4.3.5 Pengujian Tanpa Merusak pada Pipa dengan Sambungan Pengelasan
diLapangan.
1. Umum
Bagian ini dipakai untuk pengujian tanpa merusak sambungan dengan pengelasan setelah
pemasangan pipa. Bagian pipa baja bawah tanah, semua pengelasan di lapangan harus
diuji dengan cara uji cairan penembus dengan pewarna (dye penetrant test). Pengujian
harus dilakukan oleh Lembaga Pemeriksa yang independen yang memiliki sertifikat dari
badan yang berwenang. Kontraktor harus memberikan keterangan mengenai lembaga
pemeriksa yang diusulkan beserta pengalamannya, bersama dengan kualifikasi kepala
pengawas yang disebutkan untuk persetujuan Direksi. Kontraktor harus menyediakan
semua tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk pengujian tanpa merusak pada sambungan
dengan pengelasan di lapangan. Semua pengujian harus dilakukan dengan dihadiri Direksi
atauwakilnya, kecuali disetujui lain oleh Direksi.
Kontraktor harus menunjuk kepala pengawas yang mampu, yang bertanggung jawab
dalam mengawasi prosedur pengujian sambungan dengan pengelasan. Kontraktor harus
menyusun dan menyerahkan laporan mengenai hasil pengujian sambungan dengan

Page 70 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

pengelasan yang dilakukan dilapangan kepada Direksi. Laporan harus berisi analisa dari
pengujian, film, rekaman fotografi dan sebagainya; yang ditandatangani oleh pengawas
dan diserahkan sebanyak 5 (lima) copy kepada Direksi.

2. Pemeriksaan dengan Pengamatan Mata (visual inspection)


Pengelasan alur dan pengelasan kedua harus diperiksa secara amatan. Kerusakan berikut
ini dapat menyebabkan ditolaknya hasil pengelasan dan Kontraktor harus mengelas dan
menguji kembali atas biayanya sendiri.
- Adanya lubang (pit) di permukaan
- Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman 1 mmatau lebih
- Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman lebihdari 0,5 mm dan
kurang dari 1,0 mm dan lebih dari ketebalandinding.
- Adanya tumpang tindih (overlap)
- Adanya penguatan berlebihan
Tabel 5.20 Maximum Reinforcement Berdasarkan Ketebalan Dinding
Ketebalan Dinding (mm) Maximum
Reinforcement
12,1 atau lebih kecil 3,2
Lebih besar dari 12,7 4,8

- Butiran yang tidak merata (unven beads), dan


- Adanya kerusakan akibat nyala (are strike)
3. Uji Cairan Penembus Dengan Warna
Penetrasi warna harus dipakai pada pengelasan terakhir dan prosedur pelaksanaan harus
memenuhi rekomendasi pabrik.Adanya retakan dan/atau lubang harus diperbaiki dan diuji
ulang atas biaya kontraktor sendiri. Direksi dapat meniadakan uji cairan penembus dengan
warna, bila kemampuan pengelasan kontraktor dapat diterima atas dasar pengujian yang
diserahkan oleh perusahaan pemeriksa yang independen
4.4.3.6 Lapisan Pelindung Luar (Protective Coating) dan Lapisan Pelindung Dalam
(Linning)
1. Umum
Bilamana perlu atau ditetapkan semua sambungan pipa baja dan "fitting" termasuk
"coupling"; sambungan "flexible" harus dilindungi sesuai dengan persyaratan yang

Page 71 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

dicantumkan dalam spesifikasi ini. Bahan pelindung yang dipakai untuk pekerjaan, harus
produk pabrik yang menghasilkan produksi bahan tersebut dalam jumlah besar.
Pengarahan petunjuk dan penjelasan teknis dan pabrik, yang diperlukan oleh Pemilik,
harus disediakan/diberikan terlebih dahulu. Warna dan lainnya, bila tidak ditentukan akan
dipilih oleh Direksi. Pelapisan Pipa Baja dan "Fitting"
2. Pipa Baja yang Terekspos
Seluruh permukaan pipa baja dan "fitting" yang terekspos udara, harus diberi tiga lapisan
cair sebagai tambahan pada lapisan primer dan lapisan pertama dari pabrik, dan dilakukan
setelah pembersihan dan pengeringan permukaan lapisan tersebut. Jika ditemui kerusakan
sebelum pelapisan di lapangan, kerusakan tersebut harus diperbaiki sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi. Pelapisan tersebut harus dilakukan sesuai dengan urutan
sebagai berikut :
- Lapisan Pertama Meni besi, total minimum ketebalan lapisankering, 35 microns.
- Lapisan Kedua Cat dasar, total minimum ketebalan lapisankering 25 microns.
- Lapisan Ketiga Dua lapis cat akhir, masing-masing 20 microns.
Lapisan pertama harus memenuhi "JIS K5622, Red-Lead Anticorrosive Paint. Class 2"
atau "JIS K5523 Lead Suboxide Anticorrosive Paint. Class2" atau yang setara.Lapisan
pertama, kedua dan ketiga, jika dimungkinkan haruslah produk dari pabrik yang sama
sebagaimana pula lapisan primer dan lapisan pertama dari pabrik. Produk tersebut
haruslah produk terdaftar. Semua penopang, angker dan perlengkapan lainnya harus
dicat sebagaimana ditentukan untuk pipa dan "fitting".
3. Pipa Baja yang Terendam
Lapisan pelindung digunakan pada pipa baja yang akan dipendam, dalam proyek terdiri
dari :
(a) "Head-Shrinkable Sleeve" atau "Sheet System" (untuk sambungan dengan
pengelasan)
(b) "Epoxy Lining" atau "Coal Tar Epoxy Lining System" (untuk "Sleeve Coupling”),
dan
(c) Petrolatum Corrosin Protective Tape S- Nsteni" (untuk sambungan expansi)
(expansion joints).
Spesifikasi ini hanya mencakup hal-hal yang bersifat dasar dan hal-hal yang tak dapat
dihindarkan. Semua rincian cara pemasangan mengikuti sebagaimana yang
ditunjukkan/direkomendasikan oleh pabrik.

Page 72 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

a. "Head-Shrinkabie Sleeve" atau "Sheet"


Semua sambungan yang dilas yang dipendam di bawah tanah harus dilindungi
dengan "Head-shrinkable sleeve" atau "sheet". Bahan tersebut akan disediakan oleh
Pemilik. Kontraktor dalam melakukan pekerjaan pemasangan, harus dibawah
petunjuk instruktur yang ditugaskan oleh pemasok bahan tersebut. Nama pemasok
bahan akan diberitahukan kepada Kontraktor oleh Pemilik, dan semua biaya bagi
penugasan Instruktur tersebut menjadi beban Kontraktor.
b. "Head-Shrinkable Sleeve":
Pemasangan "Sleeve"
Panjang tumpang tindih (overlapping) antara lapisan dari pabrik dan lapisan yang
dipasang di lapangan harus lebih dari 50 mm pada keduasisinya. Sebelum pekerjaan
pengelasan sambungan, sejumlah sleeveyang diperlukan harus dipotong dengan
panjang yang sesuai, dan disisipkan ke pipa sebelum ditempatkan dalam galian.
"Sleeve" tersebut harus berada di tempat yang tidak terpengaruh oleh panas
pengelasan. Penanganan Pendahuluan Permukaan Pipa Semua percikan, butiran dan
lain sebagainya yang timbul di daerah pengelasan harus disingkirkan dengan alat
pembersih yang memadai, dan setiap permukaan pipa yang akan ditutup dengan
"sleeve" harus dihaluskan terlebih dahulu. Pemanasan Pendahuluan pada Pipa Area
yang akan ditutupi dengan "wrapping", harus dipanasi dahulu dengan pembakar
(burner) sampai kurang lebih 60 derajat, dan "wrapping" harus diletakkan
ditempatnya untuk menutupi daerah sam -bungan, setelah menyingkirkan lapisan
pemisah dari "wrapping". Panjang tumpang tindih antara lapisan dari pabrik dan
lapisan yang dipasang di lapangan harus lebih besar dari 50 mm. Pemanasan dan
Pengerutan "Sleeve" Pemanasan "sleeve" harus dilakukan dengan pembakar yang
disetujui oleh Direksi dan dilakukan mulai dari bagian tengah "sleeve". Udara yang
berada di antara "sleeve" dan pipa, harus disingkirkan seluruh secara perlahan dan
pasti. Pengerutan akan berlanjut secara merata, sampai sifat adhesive "sleeve" timbul.
c. "Head- Shrinkable Sheet"
Penanganan Pendahuluan Permukaan Pipa
Penanganan komponen terdahulu (a) dan 1) "Head-Shrinkable Sleeve". kata "Sleeve"
harus dibaca "sheet", Pemanasan Pendahuluan Pipa Bagian yang akan ditutup dengan
"sheet", harus dipanaskan dahulu dengan pembakar sampai kurang lebih 60 derajat.
Panjang tumpang tindih antara pelapisan dari pabrik dan pelapisan di lapangan harus

Page 73 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

lebih darl 50 mm, dan tumpang tindih untuk "sheet" itu sendiri harus lebih dari 100
mm. Pemanasan dan Pengerutan "Sheet" Setelah melakukan "sheet" pada pipa, "sheet"
tersebut harus dikerutkan dengan pembakar, secara merata, dan udara yang berada
diantara “sheet" dan pipa harus disingkirkan seluruhnya secara perlahan tapi pasti.
Pengerutan harus dilanjutkan sampai bahan perekatnya timbul dari "sheet".
4. Pelapisan "Epoxy" atau Pelapisan "Coat Tar Epoxy"
"Sleeve coupling" yang disediakan oleh Pemilik harus dilindungi denganbahan khusus.
Kontraktor harus menangani bahan tersebut dengansangat hati-hati jangan sampai
merusak ataupun menggores permukaan bahan pelapis. Semua bagian yang rusak atau
tergores dan bagian sekitarnya pada permukaan lapisan pelindung "sleeve coupling" harus
diberi lapisan kembali sebagaimana berikut ini. Semua biaya bagi bahan pelapisan
"epoxy” atau pelapisan "coal tar epoxy", tenaga kerja, peralatan dan perkakas harus
ditanggung oleh Kontraktor. Kontraktor harus memasukan data teknis dan contoh
(sample) bahan pelapisan tersebut untuk persetujuan Direksi.
a. Pelapisan "Epoxy"
- Satu (1) lapisan dari cairan epoxy primer.
- Satu (I) atau lebih lapisan cairan finish coat.
b. Pelapisan "Coal Tar Epoxy"
- Satu (1) lapisan "epoxy primer',
- Dua (2) lapisan "epoxy finish coat"

5. Pipa Pelindung Korosi "Petrolatum"


Semua sambungan "expansion" harus dilindungi dengan pelindung korosi "petrolatum"
Bahan harus disediakan oleh Kontraktor. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan
pemasangan di bawah pengawasan instruktur yang ditugaskan oleh pemasok bahan.
Kontraktor harus memasukan data teknis dan contoh (sample) bahan tersebut dengan data
pengalaman instruktur yang akan ditugaskan oleh pabrik, untuk persetujuan Direksi.
Pembungkusan pita pelindung oleh bahan tersebut, harus dilanjutkan ke bagian beton
tidak kurang dari 15 cm sesuai dengan petunjuk dari pabrik. Permukaan yang akan dilapisi
dengan pelindung korosi "petrolatum" harus dibersihkan. Karat, kotoran dan debu, air,
minyak dan lemak harus disingkirkan seluruhnya dari permukaan yang akan dilapisi.
Setelah membersihkan permukaan, permukaan tersebut harus ditutup dengan pasta.
Cekungan harus diisi dengan bahan pengisi (fifter) sampai permukaan rata dan halus.

Page 74 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

Pasta tersebut dan bahan pengisi harus produk yang disuplai oleh pabrik, pita pelindung
korosi "petrolatum". Pita pelindung korosi "petrolatum" harus ditarik dengan tegangan
yang cukup agar cukup merenggangkan pita tersebut. Paling sedikit 150 mm permukaan
pita harus ditekan dengan tangan agar dapat mengikatnya dengan baik dan mantap. Dalam
hal pita yang disediakan pemilik habis, Kontraktor harus menyediakan pita yang sama
atau setara yang disetujui Direksi atasbiaya Kontraktor sendiri.

4.5 PENGUJIAN HIDROSTATIS DAN DESINFEKSI


4.5.1 Umum
Setetah pemasangan jalur pipa, termasuk pipa induk, "valve", bangunan khusus,
penembusan pipa (pipe driving), perlintasan pipa dan perlengkapan lainnya, harus dilakukan
pengujian pada jalur pipa tersebut sesuai dengan spesifikasi ini. Pengujian tekanan air
(hydrostatic-pressure test) pada jalur pipa dilakukan dengan tujuan untuk
meyakinkan/menjamin bahwa sambungan pipa dan perlengkapannya dalam keadaan baik,
kuat dan tidak bocor serta blok-blok penahan (thrus block permanen) sanggup menahan
tekanan sesuai dengan tekanan kerja pipa. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja,
peralatan dan bahan untuk pengulian tekanan air dan pengujian kebocoran. Peralatan meter
yang diperlukan un tuk penguatan tekanan dan kebocoran harus disediakan oleh Kontraktor.
Bagian jaringan pipa yang akan diuji diisi penuh dengan air. Pemborong dapat menggunakan
sumber air yang ada tanpa biaya atau menyediakan sumber air tersendiri dengan biaya
sendiri. Pengisian air ini dilakukan dengan pemompaan (electric piston type test pump) yang
dilengkapi meteran air, harus dicegah terjadinya gelombang-gelombang tekanan, semua
udara di dalam pipa harus dilepas, dan sebuah manometer dengan kran penutupnya harus
dihubungkan pada cabang jaringan pipa yang diuji. Apabila bagian pipa yang diuji ini tidak
terdapat katup udara maka cara pengeluaran udara akan ditentukan oleh Tenaga Ahli.
1 Air untuk pengujian akan disediakan oleh Pemilik atas beban biaya Kontraktor.
2 Seluruh pekerjaan pengujian harus dilakukan dengan disaksikan oleh Direksi atau wakilnya
4.5.2 Uji Tekan
Setelah pipa dipasang, semua pipa baru yang dipasang atau setiap bagian pipa baru
yang dipasang katup harus bertekanan hidrostatis minimal 1,5 kali tekanan kerja pada
saatpengujian.
4.5.3 Batasan Tekanan
Pengujian tekanan harus sebagai berikut:

Page 75 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

1. Tidak boleh lebih kecil dan 1,25 kali tekanan kerja pada tekanan tertinggi selama
pengujian
2. Tidak melebihi tekanan yang direncanakan
3. Paling sedikit dilaksanakan selama 2 jam
4. Tidak bervariasi > ± 5 psi (0,35 bar) untuk selama pengujian
5. Tekanan yang diberikan tidak boleh melebihi 2 kali tekanan yang diijinkan untuk katup
atau hidran bila batas tekanan pengujian termasuk pada gate valves atau hidran.
Catatan :
Katup tidak boleh dioperasikan pada saat tekanan menyebar ke semua arah melebihi
tekanan yang diijinkan
6. Tidak boleh melebihi tekanan katup yang diijinkan bila batas tekanan bagian yang diuji
dan bagian uji termasuk pada saat katup tertutup, baik untuk gate valves atau katup
buterfly.
4.5.4 Tekanan Udara
Setiap bagian pipa yang dipasang katup harus diisi dengan air perlahan-lahan dan
ditentukan uji tekan, berdasarkan evaluasi dari titik terendah dari jalur pipa atau bagian yang
diuji dan dikoreksi terhadap evaluasi alat ukur pengujian, harus dilakukan dengan cara
menyambungkan pompa ke pipa. Katup-katup tidak boleh dioperasikan baik dalam keadaan
tertutup pada tekanan differensial melebihi tekanan yang diijinkan. Cara ini berguna untuk
menstabilkan uji tekan sebelum uji kebocoran.
4.5.5 Pelepasan Udara
Sebelum pelaksanaan uji tekan ditentukan, udara harus dibuang seluruhnya dari katup
dan hidran. Apabila ventilasi udara tidak dipasang pada semua titik tertinggi, kontraktor
harus memasang katup cock pada titik tersebut di atassehingga udara dapat dikeluarkan
bersamaan pada saat pipa diisi air, Setelahsemua udara dikeluarkan, katup cock harus ditutup
dan uji tekan dilaksanakan. Pada akhir uji tekan cock harus dilepas dan disumbat atau
tinggalkan ditempat sesuai dengan perm intaan pemilik.
4.5.6 Pemeriksaan
Setiap pipa, fitting, hidran dan sambungan-sambungan yang terlihat harus diperiksa
secara cermat selama pengujian. Setiap pipa, fitting, hidran yang rusak atau cacat ditemukan
pada saat uji tekan harus diperbaiki atau diganti dengan bahan yang baik, dan pengujian akan
diulangi sampai memuaskan pemilik.

Page 76 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

4.5.7 Uji Kebocoran


Uji kebocoran harus dilakukan segera setelah uji tekan
4.5.7.1 Definisi Kebocoran
Kebocoran harus diartikan sebagai sejumlah air yang harus disuply kedalam pipa
yang baru dipasang atau setiap bagian yang baru dipasang katup, untuk menjaga tekanan
pada 5 psi (0,35 bar) sebagai tekanan uji yang ditentukan sesudah udara pada jalur pipa
sudah dihilangkan dan pipa telah diisi dengan air. Kebocoran tidak boleh diukur dalam
keadaan tekanan turun pada saat pengujian melebihi periode waktu pengujian yang
ditentukan.

4.5.7.2 Kebocoran yang diijinkan


Pemasangan pipa dianggap gagal apabila tingkat kebocoran melebihi dari yang
ditentukan dalam persamaan berikut:
SD √ P
L=
133200
Dimana :
L : Kebocoran yang diijinkan, dalam liter/jam
S : Panjang pipa uji, dalam meter
D : Diameter pipa nominal, dalam inch
P : Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam bar
Dalam satuan metrik :
SD √ P
L=
2816
Dimana :
Lm : Kebocoran yang diijinkan, dalam liter/jam
S : Panjang pipa uji, dalam meter
D : Diameter pipa nominal, dalam inch
P : Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam bar
Formula berdasar pada kebocoran yang diijinkan dari 11,65 gpd per mil, dengan diameter
nominal D = 1 inch dan tekanan P = 150 psi

Page 77 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

1. Kebocoran yang diijinkan, dengan variasi tekanan ditunjukan pada table 11.
2. Pada pengujian terhadap dudukan katup tertutup, penambahan kebocoran sebesar 0,0012
It/jam dari ukuran katup nominal dapat diijinkan
3. Bila hidran pada bagian uji pengujian harus dilakukan pada hidran tertutup.

Tabel 5.21 Bocoran Yang Diijinkan Untuk Setiap 1000 ft (305 M) Panjang Pipa

Diameter Nominal Pipa (inch)


Tekanan uji rata-rata psi (bar)
3 4 6 8 10 12 14 16 18 20 24 30 36 42 48 54
450 (31) 0.48 0.64 0.95 1.27 1.59 1.91 2.23 2.55 2.87 3.18 3.82 4.78 5.73 6.69 7.64 8.00
400 (28) 0.45 0.64 0.90 1.20 1.50 1.80 2.10 2.40 2.70 3.00 3.60 4.50 5.41 6.31 7.21 8.11
350 (24) 0.42 0.60 0.84 1.12 1.40 1.69 1.97 2.22 2.53 2.81 3.37 4.21 5.06 5.90 6.74 7.58
300 (21) 0.39 0.56 0.78 1.04 1.03 1.56 1.82 2.08 2.34 2.60 3.12 3.90 4.68 4.46 6.24 7.02
275 (19) 0.37 0.52 0.75 1.00 1.24 1.49 1.74 1.99 2.24 2.49 2.99 3.73 4.48 5.23 5.98 6.72
250 (17) 0.36 0.50 0.71 1.95 1.19 1.43 1.66 1.90 2.14 2.37 2.85 3.56 4.27 4.99 5.70 6.41
225 (16) 0.34 0.47 0.68 1.90 1.13 1.35 1.58 1.80 2.03 2.25 2.70 3.38 4.05 4.73 5.41 6.03
200 (14) 0.32 0.45 0.64 1.85 1.06 1.28 1.48 1.70 1.91 2.12 2.55 3.19 3.82 4.46 5.09 5.73
275 (12) 0.30 0.59 0.59 1.80 0.99 1.19 1.39 1.59 1.79 1.98 2.38 2.98 3.58 4.17 4.77 5.36
150 (10) 0.28 0.55 0.55 1.74 0.92 1.10 1.29 1.47 1.66 1.84 2.21 2.76 3.31 3.86 4.41 4.97
125 (9) 0.25 0.50 0.50 1.67 0.84 1.01 1.18 1.34 1.51 1.68 2.01 2.52 3.02 3.53 4.03 4.53
100 (7) 0.23 0.45 0.45 1.60 0.75 1.90 1.05 1.20 1.35 1.50 1.80 2.25 2.70 3.15 3.60 4.05

Sumber: IS0 4427 : 1996 - Polyethylene pipes for water supply spesifications

- Semua bagian jaringan yang diuji, dengan berbagai diameter, kebocoran


yangdiijinkan akan merupakan jumlahkebocoran dari setiap pipa
- Untuk memperoleh kebocoran dalam liter/jam. Kalikan dengan 3,785
4.5.7.3 Penerimaan Hasil Pemasangan
Penerimaan harus ditentukan sesuai dengan tingkat kebocoran yang diijinkan. Bila
pada suatu uji pipa ternyata mengeluarkan bocoran yang lebih besar dari pada yang
disyaratkan pada butir 10.3.3., kontraktor akan menentukan lokasi kebocoran dan melakukan
perbaikan seperlunya sampai kebocoran sesuai persyaratan yang diijinkan, dan atas biaya
sendiri. Semua kebocoran yang kelihatan harus diperbaiki.
4.5.8 Penggelontoran Pipa
Air untuk penggelontoran akan disediakan oleh Pemilik atas beban biaya Kontraktor
dan Kontraktor harus membersihkan semua pipa yang terpasang dengan Penggelontoran
memakai air bersih sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi. Penggelontoran dilakukan
dengan membuka/menguras cabang pembuang (drainase branch), mulai dari hulu dan secara
bertahap ke arah hilir. Jangka waktu pengurasan cabang pembuang akan diperintahkan oleh

Page 78 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU


Direksi. Kontraktor harus dengan segera menentukan lokasi dan memperbaiki apabila
ditemukan kebocoran selama penggelontoran, sebagaimana diperintahkan Direksi, walaupun
hasil pengujian yang disebutkan di atas disetujui oleh Direksi.
4.5.9 Desinfeksi
Sebelum berfungsi dalam sistem layanan dan sebelum dinyatakan selesai oleh
Direksi, semua pipa induk baru, perluasan atau sambungan ke sistem yang ada, atau "valve"
yang ada dalam jaringan perluasan harus didesinfeksi dengan Chlorine sesuai dengan
prosedur berikut ini, atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.
1 Desinfeksi harus dilakukan dengan mengisi jalur pipa dengan air bersih yang telah diolah
yang mengandung paling sedikit 10 mg/liter sisa Chlorine.
2 Setelah 24 jam, sisa Chlorine harus diperiksa dan jika lebih dari 5 mg/lt hal tersebut dapat
dianggap desinfeksi telah dicapai dengan memuaskan.
3 Walaupun demikian, jika sisa Chlorine memperlihatkan kurang dari 5 mg/liter, harus
ditambah Chlorine, diikuti dengan tambahan periode kontak selama 24 jam.

Desinfeksi termasuk pengukuran sisa Chlorine merupakan tanggung jawabKontraktor, tetapi


air dan bahan kimia akan disediakan oleh Pemilik atas beban biaya Kontraktor. Pekerjaan
akan mencakup pemasangan pipa sementara atau pengambilan sesuai kebutuhan bagi injeksi
air Chlorine dan pengambilan contoh air untuk pengujian di bawah pengarahan Direksi.
Pekerjaan yang dilakukan di atas harus dilakukan setelah penyelesaian dan diterimanya
pengujian kebocoran dan tekanan yang disyaratkan.
4.6 Keterangan Gambar
Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan harus ditetapkan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) secara terinci, lengkap dan jelas, antara lain :
1. Peta Lokasi
2. Lay out
3. Potongan memanjang
4. Potongan melintang
5. Detail-detail

Page 79 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

4.7 Spesifikasi Pompa

CAPACITY : 45 LPM @ HEAD 100 M


DIAMETER PUMP : 4”
POWER :1,5 KW/2HP/1 PHASE /DOL
DIAMETER MOTOR : 4”
IN OUT PIPE : 2”
TYPE : CONTROL PANEL
POWER : 1,5 KW/2HP/1 PHASE /DOL

5. PEKERJAAN LAIN-LAIN

a. Apabila ternyata terdapat ketidak sesuaian antara gambar dan RKS, maka
diambil gambar detail sebagai pedoman dan bila juga tidak sesuai atau
kurang jelas, maka berlaku apa yang tercantum dalam RKS atau meminta
petunjuk Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan PTP. Dinas
Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga setempat.
b. Pembuatan administrasi/dokumentasi, biaya keamanan/jaga malam,
obat-obatan/P3K, papan nama proyek, dan Direksi keet lengkap.
c. Sebelum pekerjaan diserah terimakan, Panitia diwajibkan membersihkan
bahan-bahan bangunan, kotoran-kotoran bekas yang ada dalam lokasi
bangunan, sehingga pada saat serah terima dilaksanakan, bangunan
dalam keadaan bersih dan rapi.
d. Pada waktu diadakan serah terima pertama pekerjaan, maka Panitia
harus menyerahkan :
 Surat Tanda good keer pemasangan instalasi listrik dan berikut akan
gambar pemasangan instalasi dari pihak PLN setempat.
 Bukti setoran bahan galian C
e. Penjelasan masing-masing lingkup proyek ini telah dijabarkan pada
masing-masing pasal di atas, kecuali :
 Administrasi/dokumentasi dimaksudkan kegiatan Panitia untuk
membuat segalah administrasi proyek, yaitu membuat buku laporan
harian, mingguan, bulanan, dan as built drawing, foto-foto proyek
dan lain-lain yang dibutuhkan untuk kelancaran pekerjaan. Obat-
obatan/P3K minimum disediakan dilapangan untuk 20 orang
pekerja.
 As built drawing adalah gambar-gambar yang sesuai dengan
pelaksanaan dilapangan dan harus diserahkan selambat-lambatnya
4 minggu setelah serah terima pertama pekerjaan. As built drawing
harus dalam bentuk kalkir.
 Panitia diwajibkan membuat foto kemajuan pekerjaan dari 0 %
sampai 100 % yang dapat dilihat dari semua arah bangunan.

Page 80 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS

PEMBANGUAN JARINGAN PERPIPAAN DI DESA MUDAKEPUTU

 Pengulangan foto harus dilakukan pada sisi yang sama secara


berurutan sehingga akan jelas terlihat sisi tersebut dari permulaan
sampai akhir pekerjaan.
 Pembayaran pekerjaan lain-lain ini didasarkan pada unit taksiran
penawaran Panitia. Harga taksiran ini sudah mencakup semua
kebutuhan Panitia sehingga bagian pekerjaan ini berjalan dengan
baik dan sempurna.

Apabila ada pekerjaan yang tidak disebutkan dalam uraian ini, yang ternyata
pekerjaan tersebut harus ada agar mendapatkan hasil akhir yang sempurna, maka
pekerjaan tersebut harus dilaksanakan oleh Panitia atas petunjuk Konsultan Pengawas
dan PTP. Dinas Pendidikan Pemuda Dan OLah Raga setempat yang didasari atas
gambar rencana serta Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Rencana kerja dan syarat-syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaati oleh
Panitia Dana DAK 2019 dalam melaksanakan Pekerjaan ini.

Larantuka,…………………..……… 2023

MENGETAHUI
DIBUAT OLEH:
Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Pekerjaan Konsultan Perencanaan
Umun dan Penataan Ruang PT.Dipta Perkasa Konsultan
Kab. Flores Timur

ADE MARYANI AFEN PAH, ST HENDRIKUS HURAT HURINT,SST


NIP.19810911 200803 2 002 Kuasa Direktu

Page 81 of 82
Page 82 of 82

Anda mungkin juga menyukai