BAB I
Spesifikasi teknis disusun oleh pokja pengadaan dan pemasangan berdasarkan jenis
pekerjaan yang akan dilelangkan dengan ketentuan :
1. Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan
digunakannya produksi dalam negeri.
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional.
3. Metode pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan.
4. Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metode pelaksanaan.
5. Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
6. Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan.
7. Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk.
8. Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output Performance) yang diinginkan.
9. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran
1.1. PENDAHULUAN
Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus dibaca bersama-sama dengan
gambar-gambar yang keduanya menguraikan pekerjaan yang harus dilaksanakan,
Istilah pekerjaan mencakup suplai dan instalasi seluruh peralatan dan material yang
harus dipadukan dalam konstruksi-konstruksi, yang diperlukan menurut dokumen-
dokumen kontrak, serta semua tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memasang dan
menjalankan peralatan dan material tersebut. Spesifikasi untuk pekerjaan yang harus
dilaksanakan dan material yang harus disepakati, harus diterapkan baik pada bagian
dimana spesifikasi tersebut ditemukan maupun bagian-bagian lain dari pekerjaan
dimana pekerjaan atau material tersebut dijumpai.
Page 1 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
1.4. PERIJINAN
Setelah penyedia barang/jasa ditunjuk, bila pekerjaan ini memerlukan ijin dari
instansi lain yang berwenang, maka penyedia barang/jasa yang bersangkutan harus
menyelesaikan perijinan tersebut. Direksi, dalam batas-batas kewenangannya, akan
membantu untuk menyiapkan surat-surat resminya, tetapi segala biaya yang
diperlukan untuk perijinan tersebut merupakan tanggung jawab penyedia barang/jasa.
Pekerjaan di lapangan tidak diperkenankan dimulai apabiia perijinan yang diperlukan
belum diperoleh. Apabila pada saat melaksanakan pekerjaan terdapat suatu bangunan
atau material yang menghalangi pekerjaan, jika harus membongkar
bangunan/material tersebut akan memerlukan perijinan dan biaya tambahan, maka
hal tersebut terlebih dahulu harus didiskusikan dengan direksi untuk mencari jalan
keluamya.
Page 2 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 3 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
menyerahkan gambar kerja (shop drawing) kepada pihak direksi sebanyak 3 (tiga)
rangkap, termasuk perhitungan-perhitungan yang berhubungan dengan gambar
tersebut. Gambar kerja untuk semua pekerjaan harus senantiasa disimpan di
lapangan. Gambar-gambar tersebut harus berada dalam kondisi baik, dapat dibaca
dan merupakan hasil revisi terakhir. Penyedia barang/jasa juga harus menyiapkan
gambar-gambar yang menunjukan perbedaan antara gambar rencana dan gambar
kerja. Semua biaya untuk itu menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa.
1.8. UKURAN-UKURAN
Ukuran-ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran sebenarnya dan gambar
tersebut adalah gambar berskala.Jika terdapat perbedaaan antara ukuran dan
gambamya, maka penyedia barang/jasa harus segera meminta pertimbangan dari para
ahli untuk menetapkan mana yang benar.
1.9. PERALATAN
Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan
oleh penyedia barang/jasa.Sebelum suatu tahapan pekerjaan dimulai, penyedia
barang/jasa harus mempersiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan tahap pekerjaan tersebut.
Penyediaan peralatan di tempat pekerjaan, dan persiapan peralatan pekerjaan harus
terlebih dahulu mendapat penelitian dan persetujuan dari direksi. Tanpa persetujuan
direksi, penyedia barang/jasa tidak diperbolehkan untuk memindahkan peralatan yang
diperlukan dan lokasi pekerjaan. Kerusakan yang timbul pada sebagian atau
keseluruhan peralatan yang akan mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan
harus segera diperbaiki atau diganti hingga direksi menganggap pekerjaan dapat
dimulai.
Page 4 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 5 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
1.13. PEMATOKAN
Penyedia barang/jasa harus mengerjakan pematokan untuk menentukan kedudukan
dan peil bangunan sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini seluruhnya harus
mendapat persetujuan direksi terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan
selanjutnya. Direksi dapat melakukan revisi pemasangan patok tersebut bila
dipandang perlu. Penyedia barang/jasa harus mengerjakan revisi tersebut sesuai
dengan petunjuk direksi. Sebelum memulai pekerjaan pemasangan patok, penyedia
barang/jasa harus memberitahukan kepada direksi sekurang-kurangnya 2 (dua) hari
sebelumnya, sehingga direksi dapat mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan
untuk melakukan pengawasan. Pekerjaan pematokan yang telah selesai, diukur oleh
penyedia barang/jasa untuk mendapatpersetujuan direksi. Hanya hasil pengukuran
yang telah disetujui direksi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pembayaran
pekerjaan. Penyedia barang/jasa wajib menyediakan alat-alat ukur dengan
perlengkapannya, juru ukur serta pekerjaan lain yang diperlukan oleh direksi untuk
melakukan pemeriksaan untuk melakukan pemeriksaan/pengujian hasil pengukuran.
Semua tanda-tanda dilapangan yang diberikan oleh direksi atau dipasang sendiri oleh
penyedia barang/jasa harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik oleh penyedia
barang/jasa. Apabila ada yang rusak harus segera diganti dengan yang baru dan
meminta kembali persetujuan dan direksi. Bila terdapat penyimpangan dari gambar
rencana, penyedia barang/jasa harus mengajukan 3 (tiga) rangkap gambar penampang
dari daerah yang dipatok tersebut. Direksi akan membubuhkan tanda tangan
persetujuan dari pendapat/revisi pada satu copy gambar tersebut dan
mengembalikannya kepada penyedia barang/jasa. Setelah diperbaiki, penyedia
barang/jasa harus mengajukan kembali gambar hasil revisinya. Gambar-gambar
tersebut harus dibuat pada kertas kalkir agar memungkinkan untuk diproduksi. Semua
gambar-gambar yang telah disetujui harus diserahkan kepada direksi dalam kalkir asli
Page 6 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
dan 2 (dua) copy hasil reproduksinya. Ukuran dan huruf yang digunakan pada
gambar tersebut harus sesuai dengan ketentuan direksi.
1.14. RAMBU-RAMBU
Di tempat-tempat yang dipandang periu, penyedia barang/jasa harus menyediakan
rambu-rambu untuk keperluan kelancaran lalu lintas. Tanda produk lain yang
sekurang-kurangnya mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas yang ditentukan
oleh direksi.
Page 7 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 8 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
1.20. LAPORAN-LAPORAN
Selama periode pekerjaan di lapangan, penyedia barang/jasa harus membuat laporan
harian dan laporan mingguan yang menggambarkan kemajuan pekerjaan. Laporan
tersebut memuat sekurang-kurangnya informasi yang mencakup:
1. Uraian mengenai kemajuan kerja yang sesungguhnya dicapai menjelang akhir
minggu
2. Jumlah personil yang bertugas selama minggu tersebut.
3. Material dan barang-barang serta peralatan yang disediakan.
4. Kondisi cuaca.
Page 9 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
BAB II
SPESIFIKASI PEKERJAAN SIPIL
Page 10 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 11 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 12 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 13 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 14 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
semacam itu, termasuk inspeksi untuk semua pekerjaan dalam air. Permukaan
tanah yang berdekatan dengan konstruksi ini tidak dibenarkan untuk diganggu
tanpa seijin dari Direksi. Galian dari pondasi pada batas-batas kemiringan dan
peil yang dicantumkan pada gambar rencana atau atas petunjuk Direksi,
galian tersebut harus mempunyai ukuran yang cukup, agar penempatan
konstruksi atau lantaipondasi dengan dimensi yang sesuai dengan gambar
rencana mudah dilaksanakan. Peil dasar lantai pondasi seperti yang tercantum
pada gambar rencana, tidak boleh dianggap bersifat pasti. Direksi dapat
menentukan perubahan dimensi peil dari lantai pondasi jika dipandang perlu,
agar pondasi tersebut dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya. Batu-batu
besar, kayu, serta rintangan-rintangan lain yang mungkin ditemui dalam
galian, harus dibuang. Sesudah galian selesai, Penyedia barang/jasa harus
memberitahukan Direksi akan hal ini, dan tidak diperkenankan untuk
melaksanakan penaikan tanah dasarpondasi dan melaksanakan lantai pondasi
sebelum Direksi setuju denganukuran dan kedalaman galian materialmaterial
pondasi serta konstruksi-konstruksi yang akan dipasang pada lubang galian
tersebut. Semua retakan atau celah-celah yang ada harus dibersihkan dan diisi
dengan spesi (injeksi), serta semua material lepas, batu-batuan lapuk, lapisan-
lapisan yang tipis harus dibuang.
4) Coffer Dam
Untuk galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah, harus
digunakan coffer dam. Sebelum dimulainya pekerjaan, Penyedia barang/jasa
harus memberikan gambar rencana coffer dam yang akan dikerjakan kepada
Direksi untuk disetujui. Coffer dam untuk galian pondasi harus dibuat cukup
dalam di bawah permukaan dasar pondasi yang cukup kedap air, dan
diperkuat dengan silang-silang penguat yang cukup kuat, agar keselamatan
kerja terjamin. Luas coffer dam harus direncanakan cukup untuk penempatan
perancah atau acuan pondasi serta besi untuk keperluan pemompaan air keluar
acuan beton. Coffer dam harus direncanakan sedemikian rupa agar cukup
memenuhi syarat untuk melindungi beton muda dari arus air deras atau erosi,
silang-silang penguat dan atau bagian-bagian lain dari coffer dam tidak
diperbolehkan masuk ke dalam dan menjadi bagian permanen dari pondasi
tanpa persetujuan Direksi, jadi harus dibongkar dengan hati-hati agar tidak
Page 15 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 16 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 17 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 18 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Harga tersebut harus telah mencakup semua pekerjaan yang perlu dan hal-hal lain
yang umum dikerjakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
Page 19 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
c. Semen
Semen harus berupa semen portland (PC) biasa yang sesuai dengan Acuan Normatif
SNI15-2049-1994.Semua semen yang berasal dari pabrikan yang sudah disetujui oleh
Direksi dan harusdikirim ke lapangan dalam kantong yang tertutup atau dalam tempat
lain dari pabrikanyang sudah disetujui.Bilamana dikehendaki oleh Direksi, Penyedia
barang/jasa harus memberikan padaDireksi, satu faktur untuk tiap pengiriman semen,
dimana tertera nama pabrikan, jenisdan jumlah semen yang dikirim, bersama dengan
sertifikat pengujian dari pabrikanyang menyatakan bahwa semen yang dikirim sudah
diuji dan dianalisa dalam segalahal sesuai dengan Acuan Normatif.Semua semen
harus diangkut dan disimpan dalam tempat yang tidak tembus air sertadilindungi dari
kelembaban sampai saat pemakaian, semen yang membatu ataumenggumpal atau
yang rusak kantongnya akan ditolak.Semen harus menjalani pengujian tambahan
yang sesuai dengan Acuan Normatif biladianggap perlu oleh Direksi. Direksi berhak
untuk menolak semen yang tidakmemuaskan, sekalipun sudah terdapat sertifikasi dari
pabrikan.Semua semen yang ditolak harus segera disingkirkan dari lapangan atas
biaya penyediabarang/jasa. Penyedia barang/jasa harus menyediakan semua contoh
pengujian danmemberikan bantuan yang mungkin diperlukan oleh Direksi untuk
melakukanpengujian.Penyedia barang/jasa harus menjamin agar setiap saat terdapat
persediaan semendalam jumlah yang cukup dilapangan sehingga kemajuan kerja
tidak terganggu danmemberikan waktu yang cukup untuk pelaksanaan
pengujian.Penyedia barang/jasa harus menyediakan dan mendirikan gudang-gudang
di tempatyang sesuai untuk menyimpan dan menangani semen, gudang-gudang
tersebut harusbenar-benar kering, berventilasi baik, tidak tembus air dan berkapasitas
cukup. Lantaigudang minimal harus X cm di atas tanah atau di atas air yang mungkin
tergenangdilantai. Ketika diangkut ke lapangan dengan lori/gerobak, semen harus
ditutupdengan terpal atau bahan penutup lain yang tidak tembus air, semen harus
sesegeramungkin digunakan setelah dikirim dan setiap semen yang menurut pendapat
Direksisudah rusak atau tidak sesuai lagi akibat penyerapan air dari udara atau dari
manapun,harus ditolak dan disingkirkan dari lapangan atas biaya Penyedia
barang/jasa.Semen-semen yang berlainan jenis harus disimpan dalam gudang
terpisah, semen -semen harus disimpan menurut pengiriman sedemikian sehingga
yang dikirim dahuludapat dipakai lebih dahulu.
Page 20 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
d. Agregat
Agregat harus sesuai dalam segala hal dengan PBI 1971, bagian 2 atau B.S No. 852
1965.Agregat kasar adalah agregat yang tertahan pada saringan 5 mm dan agregat
halus adalah agreghat yang lolos saringan 5 mm. Untuk struktur atas dan beton
tumbuk, agregat kasarnya harus bergradasi dari 25 mm sampai 5 mm. Pemakaian
agregat all - in (semua gradasi) tidak diperbolehkan. Untuk beton kurus harus
bergradasi dari 38 mm - 5 mm sebelum pembetonan dimulai, sejumlah contoh tiap
ukuran dan jenis agregat harus diserahkan kepada direksi untuk disetujui. Dari jumlah
tiap tersebut penyedia barang/jasa harus mengambil dua contoh yang representatif
dan mengadakan analisa gradasi serta pengujian lain sebagaimana diperintahkan oleh
Direksi. Semuanya harus sesuai dengan British standard No. 812 :1968 atau yang
setara. Bila agregat yang disetujui den Direksi sudah terpilih, penyedia barang/jasa
harus mengusahakan agar seluruh pemasukan untuk tiap bahan berasal dari satu
sumber yang disetujui untuk menjaga agar mutu gradasi dapat dipertahankan pada
seluruh pekerjaan. Pengujian lebih lanjut untuk menentukan variasi kemurnian atas
gradasi bahan harus dilakukan sekurang-kurangnya satu kali untuk tiap 25 ton yang
dipasok.Harus disediakan kapasitas penyimpanan yang mencukupi, baik disumber
pemasokan atau dilapangan untuk agregat halus dan kasar yang mutu serta gradasinya
sudah disetujui guna menjaga kesinambungan kerja
e. Unsur-Unsur Tambahan/Additif
Pada umumnya pemakaian aditif dalam beton diperbolehkan asalkan sudah
memperoleh persetujuan tertulis dari Direksi.Untuk beton kelas K 225 dianjurkan
pemakain super plasticizer, pada dasarnya untuk mengurangi rasio semen air guna
membatasi penyusutan. Penyedia barang/jasa harus memenuhi bahwa waktu
pengadukan yang sangat tepat sangat penting dan jika dipakai aditif ini, penyedia
barang/jasa harus memberikan usulan secara terinci.
f. Adukan Percobaan
Dari adukan yang diusulkan harus diambil kubus uji sebagai berikut;
1) Untuk tiap kelas beton harus dibuat 6 kubus.
2) Tiga kubus harus diuji pada umur 7 hari dan tiga kali pada umur 28 hari.
3) Pada tiap umur pengujian kekuatan kubus tidak ada boleh yang lebih rendah
dari 11/3 kali kekuatan kerja kubus uji yang disyaratkan, sebelum memulai
pekerjaan, detil lengkap mengenai pengujian ini bersama analisa gradasi dan
Page 21 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Kadar Semen
Mutu Ukuran Agregat Maks. Rasio Air / Semen
Min (Kg/m3
Beton (mm) Maks. (Terhadap Berat)
dari Campuran)
37 0.45 315
K - 350 25 0.45 335
19 0.45 365
37 0.45 300
K - 300 25 0.45 320
19 0.45 350
25 0.5 290
K - 250 19 0.5 310
37 0.5 340
K -175 - 0.57 300
K - 125 - 0.6 250
Sumber: SNI 2847 2013 -Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung
Perbandingan campuran yang diberikan di atas telah diperkirakan guna mencapai
kekuatan yang disyaratkan pada umur 28 hari setelah pengecoran, dengan ketentuan
bahwa yang dipakai bermutu baik dan pengawasan dilakukan dengan baik Beton
dinilai dengan pengertian bahwa kekuatan yang disyaratkan untuk kelas tertentu lebih
Page 22 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
menentukan dari pada perbandingan cam puran yang diperlihatkan. Jika temyata
persyaratan kekuatan tidak terpenuhi, Direksi berwenang untuk memperbaiki
perbandingan campuran atas biaya penyedia barang/jasa untuk mencapai kekuatan
rencana.
Tabel 2.2Mutu Beton
Kuat Tekan Karakteristik Min. (Kg/Cm2) SLUMP (mm)
Mutu Benda Uji Kubus 15 x Benda Uji Silinder 15 x Tidak
Digetarkan
Beton 15 x15 Cm3 30 Cm Digetarkan
7 Hari 28 Hari 7 Hari 28 Hari
K 250 250 350 210 290 20-50 50-100
K 300 215 300 180 250 20-50 50-100
K 250 180 250 150 210 20-50 50-100
K 225 150 225 125 190 20-50 50-100
K 175 115 175 95 145 20-50 50-100
K 125 80 125 70 105 20-50 50-100
Sumber: SNI 1972 2008 - Cara Uji Slump Beton
h. Pengujian Beton dan Bahan-Bahan Beton
Pada umumnya metoda pengujian sesuai dengan PB1 1971 bagian 4.7 dan dapat juga
mencakup pengujian slump dan kompresi. Jika beton tidak dapat memenuhi syarat
percobaan slump, adukan yang tidak disetujui tidak boleh dipakai dan harus
disingkirkan dari lapangan oleh penyedia barang/jasa. Jika pengujian tekan
(kompresi) gagal, harus diterapkan prosedur perbaikan sebagaimana diuraikan dalam
PBI1971. Percobaan kubus harus dilaksanakan menurut instruksi dari Direksi, tetapi
sekurang kurangnya 1 kubus untuk tiap 10 m3 atau 5 m3 minimal 3 kubus tiap hari.
Kubus-kubus tersebut harus ditempatkan dalam kondisi yang sama dengan kondisi
yang sebenarnya dan harus diuji setelah 7 atau 28 harus menurut keputusan Direksi.
Biaya percobaan ini akan dibebankan pada penyedia barang/jasa.
i. Pengontrolan Mutu Beton dan Pengujian Kekuatan di Lapangan
Penyedia barang/jasa bertanggung jawab sepenuhnya untuk menghasilkan beton yang
seragam yang memiliki kekuatan serta sifat-sifat lain sebagaimana ditetapkan. Untuk
ini Penyedia barang/jasa harus menyediakan dengan biaya sendiri serta menggunakan
alat penimbang yang akurat, sistem volumetrik yang akurat untuk mengukur air,
peralatan yang sesuai untuk mengaduk dan mengecor beton serta peralatan dan
fasilitas lain yang diperlukan untuk pengujian sebagaimana yang diuraikan di sini
atau menurut petunjuk direksi.
Page 23 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
j. Penolakan Beton
Jika pengujian kekuatan tekan dari suatu kelompok kubus uji gagal mencapai standar
yang ditetapkan, maka Direksi berwenang untuk menolak seluruh pekerjaan beton
darimana kubus-kubus tersebut diambil.Direksi juga berwenang untuk menolak beton
yang berongga, porous atau yang permukaan akhimya tidak baik. Dalam hal penyedia
barang/jasa harus menyingkirkan beton yang ditolak tersebut dan menggantinya
menurut instruksi dari Direksi sehingga hasilnya menurut penilaian Direksi sudah
memuaskan
k. Pengukuran Bahan-Bahan Beton
Semua bahan untuk beton harus ditetapkan proporsinya menurut berat, kecuali air
yang boleh diukur menurut volume. Agregat halus dan kasar harus diukur menurut
volume terpisah dengan alat penimbang yang disetujui, yang memenuhi ketepatan ± 1
%. Pengukuran volume dapat diijinkan asal disetujui oleh Direksi. Peralatan yang
dipakai untuk menimbang semua bahan dan mengukur air yang ditambahkan serta
metoda penentuan kadar air harus sudah disetujui oleh Direksi sebelum beton di cor.
l. Pengadukan Beton
Beton harus diaduk ditempat yang sedekat mungkin dengan tempat pengecor,
pengadukan harus menggunakan mixer yang digerakkan dengan daya yang kontinyu
serta mempunyai kapasitas minimal 1 m3jenisnya harus disetujui oleh Direksi dan
dijalankan dengan kecepatan sebagaimana dianjurkan oleh pabrikan. Pengadukan
beton dengan tangan tidak diijinkan, kecuali jika sudah disetujui oleh Direksi untuk
mutu beton tertentu. Pengadukan harus sedemikian sehingga beton tersebar merata ke
seluruh massa, tiap partikel terbungkus mortar dan mampu menghasilkan beton padat
yang homogeny tanpa adanya air yang berlebihan.
m. Pengangkutan dan Pengecoran Beton
Pengecoran beton di bagian manapun tidak boleh dimulai sebelum Direksi
memeriksa dan menyetujui bekisting, penulangan, angkur-angkur dan lainnya dimana
beton akan di cor. Isi pengaduk beton (mixer) harus dikeluarkan dalam satu operasi
menerus dan beton harus diangkut tanpa terjadi segregasi komponen-komponennya.
Beton harus diangkut dalam ember yang bersih dan tidak tembus air atau gerobak
dorong, metoda pengangkutan yang lain dapat dipakai asalkan sudah mendapat
persetujuan dari Direksi dan harus tepat mengikuti instruksi terinci yang diberikan
untuk maksud tersebut. Alat-alat yang dipakai untuk mengangkut dan mencor beton
Page 24 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
harus dibersihkan dan dicuci setiap hari setelah dipakai bekerja dan bila pengecoran
dihentikan selama lebih dari 30 menit. Semua beton yang diaduk di lapangan harus
ditempatkan pada posisi akhimya dan dipadatkan dalam waktu 40 menit setelah
ditambahkan dari dalam mixer. Pada umumnya beton tidak boleh dijatuhkan bebas
dari ketinggian lebih dari 1,5 metertetapi jika bagian pekerjaan tertentu memerlukan
agar beton dijatuhkan dari tempat tinggi maka dikerjakan sedemikian sehingga
mencegah segregasi dan harus dijaga agar aliran beton tidak terputus-putus. Seluruh
operasi ini harus mendapat persetujuan dari Direksi. Pengecoran suatu unit atau
bagian pekerjaan harus dilaksanakan dalam satu operasi menerus atau hingga
mencapai bagian yang ditentukan. Beton dan penulangan yang menonjol tidak boleh
diganggu dengan cara apapun sekurang-kurangnya 48 jam sesudah beton dicor,
kecuali jika diperoleh ijin tertuiis dari Direksi. Semua beton harus dicorkan pada
siang hari, pengocoran bagian manapun tidak boleh dimulai jika dapat diselesaikan
pada siang hari kecuali jika sudah diperoleh ijin dari Direksi untuk pengerjaan malam
hari, ijin demikian tidak akan diberikan jika penyedia barang/jasa tidak menyediakan
sistem penerimaan yang memadai, yang disetujui oleh Direksi. Penyedia barang/jasa
harus membuat catatan lengkap mengenai tanggal, waktu dan kondisi. Pengecoran
beton pada tiap bagian pekerjaan, catatan ini harus tersedia untuk diperiksa oleh
Direksi Pekerjaan.
n. Pemadatan Beton
Beton harus dipadatkan seluruhnya dengan memakai vibrator mekanis yang
dioperasikan oleh tenaga ahli, berpengalaman dan terlatih.Hasil pekerjaan beton
berupa masa yang seragam, bebas dari rongga, segregasi dan sarang lebah (Honey
Comb) memperlihatkan permukaan yang merata ketika bekisting dibuka dan
mempunyai kepadatan yang mendekati kepadatan uji kubus. Vibrator bertipe "Rotary
Out of Balance" (berputar di luar keseimbangan) dengan frekuensi tidak kurang dari
8000 putaran per menit dan mampu menghasilkan percepatan sebesar 69 pada beton
yang disentuhnya. Harus diperhatikan agar semua bagian beton terkena vibrasi tanpa
timbuf segregasi akibat vibrasi yang berlebihan. Vibrator tidak boleh langsung
mengenai penulangan terutama jika penulangan menerus pada beton yang sudah
mulai mengeras. Jumlah vibrator yang dipakai di dalam suatu pengecoran harus
sesuai dengan laju pengecoran. Penyedia barang/jasa harus juga menyediakan
sekurang-kurangnya 1 vibrator cadangan untuk dipakai bila terjadi kerusakan.
Page 25 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
o. Lantai Kerja
Beton bertulang tidak boleh diletakkan langsung dipermukaan tanah, kecuali jika
ditetapkan lain, maka harus dibuat lantai kerja minimal 5 cm (1:3:5) di atas tanah
sebelum tulangan beton ditempatkan.
p. Spesi Semen (Semen Mortar)
Spesi harus terdiri dari satu bagian semen sebanding sejumlah bagian agregat halus
yang ditetapkan dan ditambah air bersih sedemikian sehingga dihasilkan campuran
akhir yang konsistensinya plastisnya disetujui oleh Direksi. Spesi harus diaduk pada
satu landasan kayu atau logam dalam jumiah kecil menurut keperluan dan setiap spesi
yang sudah mulai mengeras atau telah dicampur dalam waktu lebih dari 30 menit
tidak boleh dipakai dalam pekerjaan. Spesi yang sudah mengeras sebagian tidak
boleh diolah lagi untuk dipakai.
q. Perlindungan dan Pengeringan Beton
Semua permukaan yang terbuka dilindungi dari matahari dan semua beton harus
dijaga tetap lembab dengan cara dibasahi sekurang-kurangnya setelah pengecoran.
Perlindungan diberikan menutupi dengan pasir basah sekurang-kurangnya setebal 5
cm, atau dengan kantong-kantong goni basah ataupun dari pengaruh lain yang dapat
merusak permukaan yang lunak sebelum terjadi pengerasan. Penyedia barang/jasa
harus menjaga agar pekerjaan beton baru selesai tidak diberi beban yang intansitasnya
dapat menimbulkan kerusakan. Setiap kerusakan yang timbul akibat pembebanan
yang terlalu dini atau pembebanan berlebih harus diperbaiki oleh penyedia
barang/jasa atas biaya sendiri hingga memuaskan Direksi.
Page 26 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
beton mulai mengeras, maka dianggap terdapat siar konstruksi. Pengecoran beton
harus dilaksanakan menerus dari satu siar ke siar berikutnya, tanpa memperhatikan
jam-jam makan. Siar-siar konstruksi pada permukaan yang terbuka harus sungguh
horizontal atau vertikal dan jika diperlukan dipasang juga beading di dalam dinding
bekisting pada permukaan yang terbuka untuk menjamin penampilan siar yang
memuaskan sebelum menempatkan beton baru pada beton yang sudah mengeras,
permukaan siar beton yang sudah dicor harus dibersihkan seluruhnya dari benda -
benda asing atau serpihan. Jika umur beton kurang dari 3 hari, permukaan tersebut
harus disiapkan dengan penyikatan seluruhnya, tetapi jika umumya sudah lebih dari 3
hari atau sudah terlalu keras, permukaan tersebut harus dicetak secara ringan atau
ditembus dengan pasir (Sand Blasted) untuk memperlihatkan agregat. Setelah
permukaan tersebut dibersihkan dan disetujui oleh Direksi bekisting akan diperiksa
dan dikencangkan. Siar-siar konstruksi harus dikerjakan sebagaimana ditetapkan pada
gambar atau spesifikasi.
t. Bekisting
Semua bekisting harus dirancang dan dibuat sehingga dinilai memuaskan oleh
Direksi.Penyedia barang/jasa harus menyerahkan rancangannya untuk menyetujui
dalam jangka waktu yang cukup sebelum pekerjaan dimulai. Semua bekisting harus
diperkuat dengan Idem dari balok kecil dan harus yang kuat serta cukup jumlahnya
untuk menjaga agar tidak terjadi distorsi ketika beton dicorkan, dipadatkan dan
mengeras. Bekisting dari kayu dan triplek harus dibuat dari kayu yang sudah diolah
dengan baik, semua sambungan harus cukup kencang agar tidak terjadikebocoran.
Pengikat baja untuk di dalam atau blok antara (spacer) yang sudah disetujui atau
dipakai, bagian dari pengikat atau pengantara yang ditanam permanen dalam beton
sekurang-kurangnya harus berjarak 5 cm dari permukaan akhir beton. Setiap lubang
dalam permukaan beton yang timbul akibat pengikat atau pengantara yang harus
tertutup dengan rapi segera setelah bekisting dibuka dengan spesi semen yang
campuran serta konsistensinya sama dengan mutu beton induknya. Semua permukaan
beton yang terbuka harus licin dan halus, maka bekisting harus dilapisi dengan triplek
bermutu tinggi yang sudah disetujui Pada umumnya bekisting, akan diperiksa oleh
Direksi lebih dari 3 kali sebelum memasang kayu bekisting, Direksi akan memilih
panil kayu yang boleh dipakai ulang, panil kayu lapis yang ditolak oleh Direksi harus
disingkirkan. Direksi sama sekali tidak bertanggung jawab atas mutu permukaan
Page 27 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
akhir setelah memberikan persetujuan atas bekisting. Semua sudut kolom dan balok
yang terbuka harus diberi alur (1,5 cm) kecuali jika ditetapkan lain oleh Direksi.
Kolom dan dinding harus diberi lubang agar kotoran, debu, dan benda lainnya dapat
disingkirkan sebelum beton dicorkan.
u. Penulangan
Semua baja tulangan harus bebas dari serpihak karat lepas, minyak, gemuk, cat, debu
atau zat lainnya yang dapat mengganggu perletakan yang sempurna antara tulangan
beton. Jika diinstruksikan oleh Direksi, baja harus disikat atau dibersihkan sebelum
dipakai. Beton tidak boleh dicorkan sebelum penulangan diperiksa dan disetujui oleh
Direksi.
1) Bahan-Bahan
Baja tulangan sedang harus BJTP 24 yang sesuai dengan Sll 0136 1984, British
Standard No. 785 atau yang setara untuk baja tulangan yang polos.Baja tulangan
bertegangan tinggi harus BJTP 40 yang sesuai dengan SII 0136-1984. British
Standard No. 4449 : 1969 atau yang setara untuk baja ulir yang bertegangan tinggi,
tegangan rendah baja tulangan bertegangan tinggi harus minimal 40.0 kg/cm2.
2) Penyimpangan
Bila baja tulangan harus disimpan di bawah atap yang tahan air dan diberialas kaki
dari muka tanah atau air yang tergenang serta harus diiindungi dari kemungkinan
kerusakan dan karat.
3) Penekukan
Pada tahap awal pekerjaan, penyedia barang/jasa harus mempersiapkan daftar
tekukan (Bending Schedule) untuk disetujui oleh Direksi. Semua baja tulangan
harus ditekuk secara tepat menurut bentuk dan dimensi yang memperlihatkan dalam
gambar dan sesuai dengan British Standard 4466 :1969 atau yang setara yang
dipasang pada posisi yang ditetapkan dapat dipenuhi semua tempat. Baja harus
ditekuk dengan alat yang sudah disetujui oleh Direksi. Tulangan tidak boleh ditekuk
atau diluruskan dengan cara yang dapat menimbulkan kerusakan, tulangan yang
mempunyai lengkungan atau tekukan yang tidak sesuai dengan gambar tidak boleh
dipakai. Bila diperlukan suatu radius untuk tekukan atau lengkungan maka
dikerjakan dengan sebuah per yang mempunyai diameter 4 kali lebih besar dengan
diameter batang yang ditekuk.
Page 28 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
4) Pemasangan
Tulangan harus dipasang dengan tepat sesuai posisi yang diperlihatkan pada gambar
dan harus ditahan jaraknya dari bekisting dengan memakai dudukan beton atau
gantungan logam menurut kebutuhan dan pada persilangan diikat dengan kawat baja
pada pilar dinding dengan diameter tidak kurang dari 2,6 mm, ujung-ujung kawat
harus diarahkan kebagian tubuh utama beton. Bila pengatur jarak dari spesi pracetak
untuk mengatur tebal beton deking sekurang-kurangnya harus mempunyai kekuatan
yang sama dengan kekuatan yang ditetapkan untuk beton yang sedang di cor dan
harus sekecil mungkin. Block-block ini harus dikencangkan dengan kawat yang
ditanam di dalamnya dan harus dicelupkan dalam air sebelum dipakai. Tulangan
yang untuk sementara dibiarkan menonjol keluar dari beton pada siar kontruksi atau
lainnya tidak boleh ditekuk selama pengecoran ditunda kecuali diperoleh
persetujuan dari Direksi. Sebelum pengecoran, seluruh tulangan harus dibersihkan
dengan teliti daribeton yang sudah mengering atau mengering sebagian yang
mungkin menempel dari pengecoran sebelumnya. Sebelum pengecoran tulangan
yang sudah dipasang pada tiap pekerjaan harus disetujui oleh Direksi.
Pemberitahuan kepada Direksi untuk melakukan pemeriksaan harus disampaikan
dalam tenggang waktu pekerjaan. Jarak minimal dari permukaan suatu batang
termasuk sengkang kepermukaan beton terdekat dengan gambar untuk tiap bagian
pekerjaan.
v. Toleransi untuk Beton yang Tidak Terbuka (Tidak Diekspos)
Posisi bagian-bagian struktur antara lain as-as balok/dinding/pelat harus tepat dalam
batas-batas toleransi 1 cm tetapi akumulasi toleransi tidak diperbolehkan. Ukuran
bagian antara lain pada potongan-potongan balok/pelat harus tepat dengan toleransi
0.3 cm sampai + 0.3 cm.
w. Toleransi dengan Muka Beton yang Halus (Fair Face)
Toleransi untuk beton dengan muka halus adalah 0.6 cm, posisi bagian struktur
maksimum 0.3 cm untuk bagian struktur, Pergeseran papan bekisting pada siar-siar
tidak boleh melebihi 0.1 cm dan perbedaan garis sepada (alignment) bagian struktur
harus dalam batas 0.1 % akumulasi toleransi tidak diperbolehkan.
Page 29 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 30 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
dapat meminta agar dilakukan uji kimiawi setiap saat dan biaya pengujian ini
dibebankan pada penyedia barang/jasa.
cc. Pengujian Struktur - Struktur Hidrolis
1) Umum
Pengujian struktur hidrolis, semua dinding harus bersih dari timbunan supaya
kebocoran pada dinding dapat diketahui dengan jelas.Setiap Konstruksi harus
diisi air bersih dalam pengujian ini dan dibiarkan terisi sekurang-kurangnya 48
jam ketinggian air selama waktu tersebut harus diamati dan tidak boleh terlihat
adanya penurunan muka air, penurunan maksimum yang diijinkan selama 24 jam
adalah 1 (satu) cm.
2) Perbaikan
Setiap kebocoran yang diketahui harus diperbaiki sampai tidak terlihat lagi
adanya kebocoran.Bila kebocoran melebihi nilai penurunan maksimum yang
diijinkan, penyedia barang/jasa harus mengadakan perbaikan secara umum atas
biaya sendiri, setelah perbaikan selesai, metoda pengujian hidrolis harus diulangi
sebagaimana diuraikan pada ayat ini.Pengujian tidak perlu diulangi jika:
a) Tidak terlihat adanya kebocoran dan
b) Penurunan taraf muka air tidak melebihi nilai yang ditetapkan yaitu 1 cm
Perbaikan tempat yang mengalami kebocoran harus dikerjakan misalnya
dengan sumber air dari luar atau produk lain yang disetujui Direksi. Semua
bahan harus dipakai dan diterapkan tepat sesuai dengan petunjuk pabrikan.
Page 31 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 32 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 33 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
3) Daftar Bahan
Page 34 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 35 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 36 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
BAB III
SPESIFIKASI TEKNIS
PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA
Page 37 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 38 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 39 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 40 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
(Kontrak), hasil dari inspeksi pabrik dibuatkan Berita Acara dan merupakan dokumen
yang mengikat.
- Seluruh biaya yang timbul atas pelaksanaan Inpeksi pabrik ditanggung oleh pihak
Penyedia Barang/Jasa.
Page 41 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Catatan :
Page 42 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
1
) Hanya kegagalan rapuh yang diperhitungkan pecah karena rapuh(britte failure) pada
kurang dari 165 jam adalah merupakan kegagalan. Jika pengujian dalaksanakan pada
165 jam ternyata gagal dalam bentuk kenyal (ductile), uji ulang supaya dilaksanakan
pada tegangan yang lebih rendah. Tegangan uji yang baru, dan waktu kegagalan
minimumyang baru supaya dipilih sebagaimana tabel dibawah
Tabel 5.12 Ketahanan Hidrostatik Pada Kekuatan Suhu 80°C Kebutuhan
PE 80 PE 100
Tegangan Waktu Kegagalan Min. Tegangan
Mpa (Jam) Mpa Waktu Kegagalan Min. (Jam)
4.6 165 5.5 165
4.6 219 5.4 233
4.4 283 5.3 332
4.3 394 5.2 476
4.2 533 5.1 688
4.1 727 5.0 1000
4.0 1000
2. Kuat Tarik
Nilai kuat tarik minimum harus 20 Mpa dan perpanjangan minimum harus 400 %, bila
diuji pada suhu 20°C
4.1.3.4 Sifat Fisik
1. Stabilitas Panas
Waktu induksi untuk pengujian contoh yang diambil dari pipa PE minimum harus 20
menit jika diuji pada suhu 200°C. Contoh yang diuji supaya diambil dari permukaan
sebelah dalam pipa
Nilai Perubahan Arah Panjang
Nilai perubahan arah panjang maksimum 3 %
4.1.3.5 Dimensi Pipa
1. Ketebalan Pipa
Ketebalan diameter luar pipa harus mengacu kepada SNI 06-4829-2005 tentang pipa
polietilena untuk air minum
2. Bahan Baku Pipa
Page 43 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Bahan baku yang digunakan untuk membuat pipa polietilena, harus merupakan bahan
baku yang menyatakan layak digunakan untuk air minum yang dikeluarkan oleh pemasok
bahan baku, hal tersebutdibuktikan dengan Certificate Badan Independen BODYCOTE.
4.1.3.6 Sambungan
Penyambungan pipa dapat dilakukan dengan cara pemanasan yaitu dengan
menggunakan Butt Fusion dan sambungan Elektrofusion, atau dengan Mechanical Joint.
Penyambungan dengan menggunakan Butt Fusion dilakukan untuk pipa dengan diameter
mulai dari 63 mm dengan ketebalan minimum 4,7 mm dengan SDR 13,6. Penyambungan
dengan Mechanical Joint direkomendasikan untuk pipa dengan diameter 20 - 110 mm.
Sedangkan dengan penyambungan dengan elektrofusion dapat digunakan untuk semua
ukuran pipa.
4.1.3.7 Pengujian Pipa
Acuan normatif untuk pengujian pipa polietilena adalah SNI 06-2552-1991 tentang
metoda pengambilan contoh uji pipa PVC untuk air minum dan SNI 06-4821-1998 tentang
metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air minum.
4.1.3.8 Penandaan Pipa
Penandaan pada batang pipa, sekurang-kurangnya mencantumkan :
- Nama pabrik pembuat atau merek dagang
- Dimensi luar pipa
- Tekanan kerja nominal
- Jenis material yang digunakan
- Seri pipa
- Tanggal produksi
Page 44 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 45 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
A.53 (penggunaan air minum) dan harus memenuhi Standart Internasional ISO, serta lebih
diutamakan Pabrik yang memiliki ISO 9002
- Bahan pipa GIP/GSP tidak boleh menyebabkan air yang mengalir menjadi beracun atau
merugikan / membahayakan kesehatan dan tahan terhadap bahan-bahan kimia seperti
larutan asam, alkali, garam dan lain-lain juga tahan terhadap panas matahari.
- Panjang Pipa normal adalah 6 meter/batang kecuali ditentukan lain. Lapisan (Coating) pada
pipa dilakukan didalam dan diluar pipa dari bahan yang tidak merugikan/membahayakan
kesehatan (Galvanize) dan dapat mencegah terjadinya korosi pada pipa.
- Kelas pipa GIP/GSP yang digunakan adalah medium class dengan Hidrostatic Test Pressure
50 Kgf/cm2.
- Toleransi tebal untuk pipa GIP klas medium, untu positif (tambah) tidak terbatas, untuk
negatif (kurang) sesuai dengan yang tertulis dalam brosur yang diajukan oleh rekanan.
- Pada setiap batang pipa harus terlihat jelas ukuran pipa, klas, panjang, standart SNI atau
ekuivalent pipa serta pabrik pembuatnya.
- Untuk barang yang dikirim dan memenuhi syarat, segera dibuat Berita Acara oleh pihak
Proyek (Panitia Penerima Barang) dengan disetujui Kasatkaer,sedangkan untuk barang
yang tidak memenuhi syarat dan dinyatakan ditolak harus diganti dengan barang yang
baru dan sesuai dengan standart yang ditentuka didalam kontrak.
Page 46 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Keterangan :
- Standart Mutu dan Cara Uji Pipa Paja Lapis Seng diharu skan oleh Pabrik yang memiliki
SNI No. 07.0039.1987
- Galvanized Pipe (ASTM A.53) : Zinc coating = 550 gr/m2 (77µm) minimum
4.1.4.3 Sambungan Pipa
Sambungan-sambungan untuk pipa GIP dia. 0,5 – 6,0 inchs menggunakan jenis
sambungan socket ulir dalam (threath).
4.1.4.4 Fitting Pipa
- Fitting-fitting yang digunakan adalah baru dan harus sesuai dengan jenis pipa
yangdiadakan tanpa harus dimodifikasi/diubah terlebih dahulu dan merupakan
prosesfabrikasi/Home Industri
- Fitting yang dibuat dari bahan ductile iron sesuai dengan standar ISO/DIS 2531atau grey
iron sesuai dengan standar ISO/R 13 atau standar lain yang equivalent.Fiting-fiting ini
harus dilapisi diluar dan di dalam untuk mencegah korosif dengan bitumen (Bituminous
Coating). Lapisan tersebut harus bebas dari bau, rasa, dan tidak membahayakan
kesehatan.
- Cara penyambungan antara accessories pipa dan pipa yang menggunakan
flangediharuskan mempunyai jumlah dan ukuran lubang yang sama serta terletak
dalamsatu garis.
Page 47 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
1. Sluice Valve
a. Sluice Valve dengan Nominal diameter 3 inch atau lebih besar
- Body harus terbuat dari Cast Iron
- Gate dari sluice valve harus berbentuk baji
- Semua sluice valve harus dilengkapi dengan Non Rising Spindle, gland packing
dan Stuffing box.
-Material dari spindel harus terbuat dari stenless Steel atau Forged brass.
- Kedua ujung sluice valve adalah flange.
- Sluice Valve yang dipasang dibawah tanah harus dilengkapi dengan buried service
kit yang terdiri dari surface box, keycap, dustring, protecting pipe dan extended
spindle.
- Sluice valve yang dipasang diatas tanah atau yang menggunakan valve box
harus dilengkapi dengan handwheel yang terbuat dari cast atau melleable cost
iron.
- Valve harus dilindungi dibagian luar dengan zat pelindung epoxy.
b. Sluice Valve dengan Nominal diameter lebih kecil dari 3 inch
- Sluice valve harus terbuat dari bronze
- Sluice valve harus dilengkapi dengan gate yang berbentuk baji.
- Sluice Valve harus dilengkapi dengan non rising spindle, dengan glandpacking dan
stuffing box.
- Ujung Valve adalah socket dan dilengkapi dengan ulir.
- Sluice valve yang dipasang diatas tanah atau dalam valve box harus dilengkapi
dengan handwheel yang terbuat dari cast atau melleable cast iron.
- Sluice valve yang dipasang di bawah tanah harus dilengkapi dengan burred service
kit sama sperti yang disyaratkan untuk sluice valve dengan diameter 2 inc atau
lebih besar.
2. Air Valve
- Type air valve harus seperti yang ditujukan dalam gambar
- Body harus terbuat dari cast iron
- Semua peralatan yang bergerak harus dibuat dari stenless steel atau bronze.
- Pelampung terbuat dari karet atau stenless steel.
- Air valve dilengkapi dengan gunmetal plug cock.
Page 48 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
3. Water Meter
- Water meter dengan diameter 15 MM harus memenuhi/sesuai dengan SNI 2547-
2008, ISO 4064-B atau standart setara
- Water meter dengan dia. 150 mm – 250 mm harus memenuhi persyaratan sbb :
(a)Jenis : Magnet drive
(b)Body : SII 0788-83
(c)Saringan : dari bahan anti karat
(d)Bahan : Cast iron all flange
(e)Tekanan kerja : Max. 50 bar atau Min. 20 bar
(f) Pembacaan : 7 (tujuh) digit register unit dengan ukuran
(g)Max. Flow rate 120 s/d 1200 m3/h
(h)Nominal Flow rate 40 s/d 400 m3/h
(i) Minimal Flaw rate 3,2 s/d 400 m3/h
(j) Water meter disuplai lengkap dengan conector (Gasket dan Nut) dengan cover glass
terbuat dari kaca dengan tebal 4 mm
4. Flange Steel
Semua Flange Steel dan perlengkapannya harus sesuai dengan ukuran dan standart ISO
– 2531 seperti yang ditunjukkan dalam Tabel C.4
Page 49 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
2 50 165 125 4 19 16
3 75 200 160 8 19 16
Keterangan :
- DN/DN = Diameter nominal untuk pipa
-D = Flange OD
- d1 = Diameter lingkaran baut
-d = Diameter lubang baut
= Lubang baut harus sambung/tegak lurus pada garis tengah flange
= Lubang baut atara tee, bend, gate valve harus sama dengan lubangdan
diameternya.
5. Packing Flange
Bahan bakunya harus terbuat dari karet alam (chlorophere) dengan
ketebalannyapacking untuk flange yang tersembunyi harus menutupi seluruh
permukaan flangeyang tersembunyi minimal 5 mm.
6. Accessories Pipa
- Accessories lainnya disesuaikan dengan jumlah, jenis yang ada dalam
RencanaAnggaran Biaya dalam Kontrak
- Jumlah accessories yang diadakan harus ditambah kurang lebih (1-2) % darijumlah
accessories yan g diadakan untuk menjaga kerusakan yang ada.
Page 50 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 51 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
yang digambar dengan skalayang sama dengan skala gambar perencanaan. Gambar
pelaksanaan tersebut harusdiserahkan selama pekerjaan berlangsung maupun setelah
penyelesaian pekerjaan.Gambar tersebut harus memperlihatkan semua perlengkapan pipa
(fitting/accessories)perubahan lain seperti pada arah jalur pipa, ruang valve (katup), lubang
kontrol(manholes) ukuran pipa atau sejenisnya. Kesemuanya harus diperlihatkan
denganadanya pengikatan terhadap muka tanah pada bangunan permanen.
4.2.3 Tanda Papan Nama
Kontraktor harus menyediakan memasang dan memelihara sejumlah tanda atau
papannama yang diperlukan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi.Tanda atau papan
nama tersebut nama pemilik dan kontraktor; nama proyek; dan jugalokasi yang menunjukan
jalur pemasangan pipa dengan perkiraan lama pekerjaan danjuga perubahan arus lalu lintas
dan sebagainya, semuanya dimaksud sebagai informasikepada masyarakat luas.Papan nama
harus dipasang di tempat yang telah ditentukan oleh direksi. Pada saatpenyelesaian pekerjaan
papan nama tersebut harus disingkirkan.
4.2.4 Rambu-Rambu Lalu Lintas
Dimana yang dipandang perlu, kontraktor harus menyediakan rambu-rambu (tanda-
tanda) untuk keperluan lalu lintas yang dilewati. Rambu-rambu tersebut harus jelasuntuk
menjamin keselamatan lalu lintas.Bila pekerjaan harus memotong/menyeberangi jalan yang
sibuk, kontraktor harusmelaksanakan secara bertahap dan apabila perlu dikerjakan pada
malam hari.Biaya yang diperlukan untuk keperluan-keperluan tersebut, diatas harus sudah
termasukdalam kontrak.
4.2.5 Sumber Tenaga dan Penerangan
Kontraktor harus menyediakan semua peralatan dan melakukan pengaturan
untukpemakaian tenaga listrik serta penerangan yang perlu bagi pelaksanaan pekerjaan.
Harustersedia cukup penerangan sehingga semua pekerjaan dapat dilakukan secara wajar
bilakeadaan kurang cukup sinar matahari atau/pada saat malam hari.
4.2.6 Trase dan Elevasi Pipa
4.2.6.1 Biaya Pemeriksaan Pekerjaan Pemasangan Pipa
Instansi yang berwenang atau direksi, akan memeriksa trase dan elevasi(ketinggian)
jalur pipa pada gambar dan akan mematok (stake out) trasetersebut di lapangan. Kontraktor
harus membayar sejumlah biaya untukpemeriksaan dan pematokan tersebut kepada instansi
yang berwenang.
Page 52 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 53 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 54 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 55 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 56 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 57 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 58 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
memperhatikan pada kemungkinan adanya uap bahan bakar dan gas yang mungkin
merembes ke tanah atau telah terganggu selama penggalian dan pemasangan jalur pipa.
4.3.6.3 Penggalian Tanpa Ijin
Kontraktor tidak diperkenankan menggali di luar jalur dan ketinggian yang ditujukan
dalam gambar, kecuali diperintahkan oleh direksi. Penggalian tanpa ijin harus diurug
kembali dengan bahan yang sesuai sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi. Bilamana
menurut keputusan direksi, penggalian yang tidak diijinkan tersebut memerlukan
penggunaan beton tumbuk atau batu pecah, kontraktor harus menyediakan dan menempatkan
bahan tersebut dengan baik.
4.3.6.4 Galian Terbuka
1. Umum
Galian terbuka harus digali sehingga pipa dapat diletakan pada trase dan kedalaman yang
diminta, dan galian tersebut dilakukan sampai didepan perletakan pipa sebagaimana yang
diijinkan oleh direksi dan/atau persyaratan yang ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan
Umum. Galian terbuka tersebut harus dikeringkan dan dipelihara selama pekerjaan agar
pekerja dapat bekerja secara aman dan efisien.
2. Lebar Galian Terbuka
Lebar galian harus cukup agar memungkinkan pipa dapat diletakan dan disambung
dengan baik, dan pengurugan serta pemadatan dapat dilakukan sebagaimana yang telah
ditentukan. Bilamana diperlukan, lebar galian harus sedimikian rupa sehingga dapat
memberikan kemudahan dalam penempatan penopang kayu, turap dan penopang lainnya,
maupun penanganan khusus lainnya.
Page 59 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 60 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
ditimbun pada saat pengurugan dengan tujuan mencegah kerusakan bangunan, utilitas dan
kepemilikan. Hak direksi memerintahkan semua turap dan penopang serta bahan lain
ditinggalkan/dibiarkan di tempatnya tidak boleh ditafsirkan sebagai kewajiban di pihak
direksi untuk mengeluarkan perintah seperti itu, dan kegagalan melaksanakan hak seperti
itu tidak mengurangi tanggung jawab kontraktor terhadap kerusakan yang terjadi pada
pihak ketiga yang diakibatkan oleh kepemilikan oleh kelalaian dalam pekejaan sebagai
akibat tidak ditinggalkannya penopang atau turap untuk mencegah longsor atau
bergeraknya tanah.
8. Penimbunan Bahan Galian
Kontraktor harus menyusun jadwal penggalian dan pemasangan pipa sehingga tidak terjadi
penimbunan bahan galian di jalan utama maupun jalan nasional. Bahan hasil galian dapat
ditimbun di bagian jalan lain dengan syarat menggunakan kotak penampung tanah galian
agar tidak menghambat arus lalu lintas. Bahan galian yang tidak dapat dipakai untuk urugan
harus ditimbun atau dibuang dengan cara yang disetujui direksi dan jauh dari jalan.
Bilamana diperlukan dan diperintahkan oleh direksi, kontraktor harus mengangkut bahan
galian untuk dibuang atas beban biaya sendiri.
4.3.6.5 Urugan
Bagian berikut mengenai "URUGAN" harus diterapkan untuk semua jenis pekerjaan
pemasangan dan penyambungan pipa.
4.3.6.6 Umum
Urugan mencakup menyediakan, menempatkan dan memadatkan semua bahan untuk
mengisi/mengurug galian pemasangan pipa dan galian untukbangunan lainnya. Urugan tidak
boleh dijatuhkan secara langsung pada pipaatau bangunan lainnya.
Kecuali ditentukan lain, bahan yang digunakan untuk pengurugan harus berupa bahan
yang terpilih. Jika urugan pasir atau kerikil tidak ditentukan dalam gambar, tetapi menurut
pendapat direksi harus digunakan di beberapa bagian pekerjaan, kontraktor harus
menyediakan dan mengurug dengan pasir atau kerikil sebagaimana ditentukan dan
diperintahkan oleh direksi. Urugan harus dikerjakan setelah semua pipa terpasang, diperiksa
dan disetujui direksi.
4.3.6.7 Bahan Urugan
Bilamana tidak disebutkan lain dalam spesifikasi dan gambar rencana, bahan untuk urugan
ditentukan sebagai berikut:
1. Bahan Terpilih
Page 61 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 62 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
maksimum 95%. Dalam pipa Polyvinyl Chloride, galian harus diurug dengan
carakonvensional atau cara mekanis yang telah disetujui, pada kedalaman 30 cm diatas
puncak pipa PVC dan tidak rnerusak pipa.
4. Urugan Sampai Permukaan
Dari kedalaman 10 cm diatas pipa baja sampai permukaan, galian harus diurug dengan
peralatan tangan (manual) atau yang disetujui, ditempatkan berlapis dengan ketebalan
tidak melebihi 20 cm, dan dipadatkan dengan tongkat pemadat untuk mencegah
amblasnyapermukaan tanah setelah penyelesaian pekerjaan pengurugan.Dalam Pipa
Polyvinyl Chloride, galian harus diurug dengan tangan(manual) atau cara mekanis yang
telah disetujui, pada kedalaman 30 cm diatas pipa PVC dan tidak merusak pipa.
4.3.6.9 Pengujian Kepadatan di Lapangan
Dimana urugan perlu dipadatkan sampai pada kepadatan tertentu, pengujian
pemadatan dapat dilakukan oleh direksi, menggunakan prosedur pengujian yang ditetapkan
dalam ASTM D -1556. Referensi kepadatan tanah maksimum harus ditentukan
menggunakan standard compaction test. ASTM D-698. Pengujian dapat dilakukan dalam
zona pipa, dan diatas zona pipa.
4.3.6.10 Perlindungan Terhadap Lereng Sungai, Saluran dan Selokan
Dimana pipa menyeberang sungai, saluran atau selokan, dan juga pada titik buang
katup penguras (blow offs), pada bangunan ini harus diberikan perlindungan terhadap lereng
dengan menggunakan batu lapis lindung (riprap) atau cara lain yang telah disetujui guna
mencegah runtuhnya kemiringan tersebut. Batu lapis lindung yang ada atau perlindungan
kemiringan harus diperbaiki kembali sebagaimana yang ditetapkan dalam bagian "GALIAN
PERMUKAAN DAN PERBAIKAN". Pemasangan lapisan lindung secara umum harus
dimulai dari bahu hingga ke dasar kemiringan dan memenuhi sudut kemiringan yang ada dan
bentuk topografi daerah sekitarnya. Sebagaimana diputuskan direksi, pemasangan lapis
lindung dilakukan dari bahu hingga kedalaman tertentu untuk mencegah keruntuhan. Bahan
yang digunakan untuk pemasangan batu harus batu alam yang keras dan berbentuk bundar,
batu berbentuk pipih dan panjang tidak boleh digunakan. Ketebalan pasangan batu harus
sekitar 35 cm, kecuali ditetapkan dan diperintahkan lain oleh direksi. Ketebalan yang
disebutkan diatas, mungkin berbeda sesuai dengan lokasi pekerjaan, yaitu sudut kemiringan,
kedalaman atau bentuk topografis sungai, saluran dan selokan. Kontraktor harus
menyerahkan gambar kerja sebelum memasang pasangan batu untuk persetujuan direksi.
Rongga diantara batu harus diisi dengan beton tumbuk dan dipadatkan dengan baik atau
Page 63 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
dengan semen bila disetujui. Area dibawah lapisan batu harus diisi dengan kerikil
yangdipadatkan dengan ketebalan 20 cm.Pipa pengering harus dipasang bilamana menurut
anggapan direksi memang diperlukan. Pipa pengering ini harus berdiameter 50 mm dipasang
setiap (2 - 3) m2 pasangan batu. Dasar sungai, saluran atau selokan mungkin perlu dilindungi
sesuai dengan keadaan lapangan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi.
Page 64 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 65 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
- Las otomatis dari fitting PE yang sudah ada kumparan pemanas.Cairan pembersih serta
peralatan penyambungan harus disediakan oleh kontraktor. Kontraktor harus
menyerahkan data teknis dan contoh untuk persetujuan Direksi.
1. Penyambungan dengan Sambungan Mekanis
Pipa dimasukkan kedalam sambungan lalu mur penekannya dikencangkan.
Penyambungan sistem mekanik lainnya juga sama seperti halnya penyambungan-
penyambungan yang biasa dilakukan.
2. Penyambungan Pipa dengan Welding (Heat fusion)
- Butt weldding
Pipa diklem pada alat penekan. Kedua permukaan pipa harus dibersihkan dan
diratakan dengan pengetap. Setelah alat pengetap dilepaskan, plat pemanas dijepit
diantara kedua permukaan pipa dengan sedikit tekanan untuk beberapa detik.
Kemudlan plat pemanas dilepaskan. Tekan kedua pipa dengan tekanan tertentu
sampai mendapatkan lebar yang dikehendaki dari bagian yang menyatu. Hilangkan
tekanan untuk beberapa saat, setelah dingin klem dapat dibuka.
- Socket welding
Pipa dipotong tegak lurus dengan sumbunya. Permukaan luar pipa dan bagian dalam
socket harus dibersihkan dengan cairan pembersih khusus. Jepit bagian ujung pipa
yang sebelumnya telah diukur dengan mall yang sudah ditentukan. Masukkan ujung
pipa dalam socket pemanas dan socket sambungan ke dalam spigot pemanas untuk
beberapa detik. Keluarkan alat pemanas dan bagian pipa harus segera dimasukkan
kedalam socket sambungan. Biarkan beberapa saat sampai dingin.
- Sudle Welding
Mula-mula kedua permukaan yang akan di las harus dibersihkan dengan cairan
pembersih. Taruh piringan pemanas diantara pipa sudle dengan tekanan tertentu
untukbeberapa saat. Lepaskanpiringan pemanas dan sambung segera pipa dengan
sudle tersebut dengan tekanan tertentu untuk beberapa saat. Setelah sambungan
dingin baru pipa dilubangi dengan alat yang biasanya sudah ada pada
sambungannya.
3. Penyambungan dengan Elektro Welding
Kontraktor harus menyediakan KONTROL BOX khusus dengan tegangan yang
harus sama dengan tegangan dari spesifikasi sambungan yang ditentukan oleh
produsen sambungan tersebut. Mula-mula kedua permukaan yang akan disambung
Page 66 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
harus dibersihkan dengan cairan pembersih. Sambung pipa dengan sambungan yang
akan dilas. Kemudian kabel dari kontrol box disambung kedalam sambungan yang
tersedia. Hidupkan kontrol box dan secara otomatis akan berhenti sendiri bila proses
penyambungan selesai. Sebagai kontrol, material dari dalam akan keluar dari lubang
indikator pada sambungan.
4.4.3 Pemasangan Galvanized Iron Pipe (GIP)
4.4.3.1 Umum
Singkatan GIP yang digunakan dalam spesifikasi dan dokumen ataupun gambar
berarti Galvanized Iron Pipe. Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan
baik perkakas peralatan yang sesuai bagi pengamanan dan pemasangan pipa, valve dan
fitting. Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta peralatan harus sesuai dan
memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti pengarahan direksi.
4.4.3.2 Pemasangan Pipa
1. Penurunan Pipa ke Dalam Galian
Peralatan, perkakas, dan fasilitas yang memuaskan direksi harus disediakan dan
digunakan oleh kontraktor untuk keamanan dan kenyamanan pekerjaan. Semua pipa,
fitting dan valve harus diturunkan secara hati-hati kedalam galian, satu persatu dengan
batasan diameter memakai crane, derek, tali atau dengan mesin perkakas atau peralatan
lainnya yang sesuai dengan cara sedemikian rupa agar mencegahkerusakan terhadap
bahan lapisan pelindung luar (protective coating)serta lapisan pelindung dalam (lining).
Bahan tersebut sama sekali tidak diperkenankan dijatuhkan atau dilemparkan kedalam
galian.
2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan
Semua pipa dan fitting harus diperiksa secara hati-hati dari kemungkinan kerusakan pada
saat berada diatas bagian sesaat sebelum dipasang pada posisi akhir. Setiap ujung pipa
harus diperiksa dengan secara khusus, karena daerah ini paling mudah mengalami
kerusakan dalam penanganannya. Pipa atau fitting yang rusak/cacat harus diletakan
terpisah untuk pemeriksaan oleh direksi yang menentukan perbaikan yang diperlukan
ataupun menolaknya.
3. Pembersihan Pipa dan Fitting
Bagian luar dan dalam ujung pipa harus dibersihkan dengan kain kering dan bersih,
dikeringkan dan bebas dari minyak, lemak sebelum dipasang. Bila ada profil pengaku
Page 67 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
badan (stiffeners) guna melindungi pipa, semua profit pengaku tersebut harus disingkirkan
sampai bersih demikian pula benda asing lainnya dalam pipa.
4. Perletakan Pipa
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing masuk kedalam pipa
pada saat pipa diletakan pada jalur. Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada
kotoran, perkakas, kain, ataupun benda-benda lainnya ditempatkan dalam pipa. Saat
satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus dipasang berhadapan dengan
pipa yang sebelumnya, pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dan ketinggian yang
benar. Pipa dimantapkan ditempatkan dengan bahan urugan yang telah disetujui dan
dipadatkan dengan ketinggian yang sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan pencegahan
perlu dilakukan untuk mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk ke sambungan. Setiap
saat bila pemasangan pipa sedang berlangsung, ujung pipa harus ditutup/disumbat dengan
bahan yang memadai dan dengan cara yang disetujui oleh direksi.
5. Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk menyisipkan "Tee", "Bend" atau "Valve" atau tujuan lainnya,
harus dilakukan dengan mesin potong yang sesuai dengan cara yang rapih dan baik, tanpa
menyebabkan kerusakan pada pipa maupun lapisan pelindung dalamnya dan
menghasilkan ujung yang halus pada sudut yang tepat terhadap sumbu pipa. Pemotongan
pipa besi harus dikerjakan dengan mesin pemotong yang sesuai menghasilkan potongan
yang halus pada sudut yang benar atau sudut yang diminta terhadap sumbu pipa.
Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan pelindung luar maupun
lapisan pelindung pipa dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong tersebut, harus
dipotong serong (Beveled) dengan ukuran yang sama sebagaimana yang ditentukan dalam
spesifikasi. Tidak boleh ada "fitting" seperti "Bend", "Tee", dan "flange dan spigot"
dipotong untuk pekerjaan pemasangan pipa, sejauh tidak ada instruksi tertulis yang
diberikan kepada kontraktor dari direksi.
4.4.3.3 Penyambungan Pipa Galvanized
Penyambungan pipa galvanized dilakukan dengan memakai sok seperti yang
ditentukan sebelum pipa disambung, maka bagian ulir dari sok atau ujung-ujung pipa harus
dibersihkan dari kotoran-kotoran. Setelah itu pada ulir pipa dipasang serat nanas dan baru
dimasukan secara hati-hati pada sok dan diputar sampai kencang betul.
Page 68 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 69 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
dan yang lebih kecil dan pada permukaan dalam (interior) untuk pipa dengan diameter
800 mm dan yang lebih besar. Pipa yang mempunyai ketebalan dinding 16 mm atau lebih,
harus alur dikedua sisi pipa agar dapat dilakkan sambungan las tumpul ganda(double
welded butt joint). Bentuk dan ukuran celah yang terbentukoleh alur menyudut tersebut,
harus sesuai dengan JIS G-3443 atausebagaimana yang disetujui oleh Direksi.
5. Pengelasan
Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus dibersihkan dan debu, tanah dan
karat dengan menyikat dan mengasah (grinding). Bila pipa akan dipotong di lapangan,
lapisan pelindung dalam maupun lapisan pelindung luar pada kedua ujung pipa, harus
dikupas minimum 10 cm, kemudian ujung pipa dibuat alur sebagaimana yang ditentukan.
"Fitting" tidak boleh dipotong di lapangan. Kualitas pengelasan dan kecepatan harus
dijaga selama pekerjaan pengelasan, harus terus menerus (berlanjut) dari bagian dasar ke
bagian atas pinggiran pipa. Bila pengelasan dilakukan di lapangan, Kontraktor harus
memperhatikan keadaan cuaca seperti hujan, temperatur, kelembaban dan angin.
Pekerjaan tidak boleh dilakukan dalam kondisi cuaca seperti yang telah disebutkan tanpa
perlindungan atau persetujuan dari Direksi. Permukaan hasil pengelasan harus seragam
tanpa ada sempalan yang bertebihan, tumpang tindih dan ketidak rataan.
4.4.3.5 Pengujian Tanpa Merusak pada Pipa dengan Sambungan Pengelasan
diLapangan.
1. Umum
Bagian ini dipakai untuk pengujian tanpa merusak sambungan dengan pengelasan setelah
pemasangan pipa. Bagian pipa baja bawah tanah, semua pengelasan di lapangan harus
diuji dengan cara uji cairan penembus dengan pewarna (dye penetrant test). Pengujian
harus dilakukan oleh Lembaga Pemeriksa yang independen yang memiliki sertifikat dari
badan yang berwenang. Kontraktor harus memberikan keterangan mengenai lembaga
pemeriksa yang diusulkan beserta pengalamannya, bersama dengan kualifikasi kepala
pengawas yang disebutkan untuk persetujuan Direksi. Kontraktor harus menyediakan
semua tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk pengujian tanpa merusak pada sambungan
dengan pengelasan di lapangan. Semua pengujian harus dilakukan dengan dihadiri Direksi
atauwakilnya, kecuali disetujui lain oleh Direksi.
Kontraktor harus menunjuk kepala pengawas yang mampu, yang bertanggung jawab
dalam mengawasi prosedur pengujian sambungan dengan pengelasan. Kontraktor harus
menyusun dan menyerahkan laporan mengenai hasil pengujian sambungan dengan
Page 70 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
pengelasan yang dilakukan dilapangan kepada Direksi. Laporan harus berisi analisa dari
pengujian, film, rekaman fotografi dan sebagainya; yang ditandatangani oleh pengawas
dan diserahkan sebanyak 5 (lima) copy kepada Direksi.
Page 71 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
dicantumkan dalam spesifikasi ini. Bahan pelindung yang dipakai untuk pekerjaan, harus
produk pabrik yang menghasilkan produksi bahan tersebut dalam jumlah besar.
Pengarahan petunjuk dan penjelasan teknis dan pabrik, yang diperlukan oleh Pemilik,
harus disediakan/diberikan terlebih dahulu. Warna dan lainnya, bila tidak ditentukan akan
dipilih oleh Direksi. Pelapisan Pipa Baja dan "Fitting"
2. Pipa Baja yang Terekspos
Seluruh permukaan pipa baja dan "fitting" yang terekspos udara, harus diberi tiga lapisan
cair sebagai tambahan pada lapisan primer dan lapisan pertama dari pabrik, dan dilakukan
setelah pembersihan dan pengeringan permukaan lapisan tersebut. Jika ditemui kerusakan
sebelum pelapisan di lapangan, kerusakan tersebut harus diperbaiki sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi. Pelapisan tersebut harus dilakukan sesuai dengan urutan
sebagai berikut :
- Lapisan Pertama Meni besi, total minimum ketebalan lapisankering, 35 microns.
- Lapisan Kedua Cat dasar, total minimum ketebalan lapisankering 25 microns.
- Lapisan Ketiga Dua lapis cat akhir, masing-masing 20 microns.
Lapisan pertama harus memenuhi "JIS K5622, Red-Lead Anticorrosive Paint. Class 2"
atau "JIS K5523 Lead Suboxide Anticorrosive Paint. Class2" atau yang setara.Lapisan
pertama, kedua dan ketiga, jika dimungkinkan haruslah produk dari pabrik yang sama
sebagaimana pula lapisan primer dan lapisan pertama dari pabrik. Produk tersebut
haruslah produk terdaftar. Semua penopang, angker dan perlengkapan lainnya harus
dicat sebagaimana ditentukan untuk pipa dan "fitting".
3. Pipa Baja yang Terendam
Lapisan pelindung digunakan pada pipa baja yang akan dipendam, dalam proyek terdiri
dari :
(a) "Head-Shrinkable Sleeve" atau "Sheet System" (untuk sambungan dengan
pengelasan)
(b) "Epoxy Lining" atau "Coal Tar Epoxy Lining System" (untuk "Sleeve Coupling”),
dan
(c) Petrolatum Corrosin Protective Tape S- Nsteni" (untuk sambungan expansi)
(expansion joints).
Spesifikasi ini hanya mencakup hal-hal yang bersifat dasar dan hal-hal yang tak dapat
dihindarkan. Semua rincian cara pemasangan mengikuti sebagaimana yang
ditunjukkan/direkomendasikan oleh pabrik.
Page 72 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 73 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
lebih darl 50 mm, dan tumpang tindih untuk "sheet" itu sendiri harus lebih dari 100
mm. Pemanasan dan Pengerutan "Sheet" Setelah melakukan "sheet" pada pipa, "sheet"
tersebut harus dikerutkan dengan pembakar, secara merata, dan udara yang berada
diantara “sheet" dan pipa harus disingkirkan seluruhnya secara perlahan tapi pasti.
Pengerutan harus dilanjutkan sampai bahan perekatnya timbul dari "sheet".
4. Pelapisan "Epoxy" atau Pelapisan "Coat Tar Epoxy"
"Sleeve coupling" yang disediakan oleh Pemilik harus dilindungi denganbahan khusus.
Kontraktor harus menangani bahan tersebut dengansangat hati-hati jangan sampai
merusak ataupun menggores permukaan bahan pelapis. Semua bagian yang rusak atau
tergores dan bagian sekitarnya pada permukaan lapisan pelindung "sleeve coupling" harus
diberi lapisan kembali sebagaimana berikut ini. Semua biaya bagi bahan pelapisan
"epoxy” atau pelapisan "coal tar epoxy", tenaga kerja, peralatan dan perkakas harus
ditanggung oleh Kontraktor. Kontraktor harus memasukan data teknis dan contoh
(sample) bahan pelapisan tersebut untuk persetujuan Direksi.
a. Pelapisan "Epoxy"
- Satu (1) lapisan dari cairan epoxy primer.
- Satu (I) atau lebih lapisan cairan finish coat.
b. Pelapisan "Coal Tar Epoxy"
- Satu (1) lapisan "epoxy primer',
- Dua (2) lapisan "epoxy finish coat"
Page 74 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Pasta tersebut dan bahan pengisi harus produk yang disuplai oleh pabrik, pita pelindung
korosi "petrolatum". Pita pelindung korosi "petrolatum" harus ditarik dengan tegangan
yang cukup agar cukup merenggangkan pita tersebut. Paling sedikit 150 mm permukaan
pita harus ditekan dengan tangan agar dapat mengikatnya dengan baik dan mantap. Dalam
hal pita yang disediakan pemilik habis, Kontraktor harus menyediakan pita yang sama
atau setara yang disetujui Direksi atasbiaya Kontraktor sendiri.
Page 75 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
1. Tidak boleh lebih kecil dan 1,25 kali tekanan kerja pada tekanan tertinggi selama
pengujian
2. Tidak melebihi tekanan yang direncanakan
3. Paling sedikit dilaksanakan selama 2 jam
4. Tidak bervariasi > ± 5 psi (0,35 bar) untuk selama pengujian
5. Tekanan yang diberikan tidak boleh melebihi 2 kali tekanan yang diijinkan untuk katup
atau hidran bila batas tekanan pengujian termasuk pada gate valves atau hidran.
Catatan :
Katup tidak boleh dioperasikan pada saat tekanan menyebar ke semua arah melebihi
tekanan yang diijinkan
6. Tidak boleh melebihi tekanan katup yang diijinkan bila batas tekanan bagian yang diuji
dan bagian uji termasuk pada saat katup tertutup, baik untuk gate valves atau katup
buterfly.
4.5.4 Tekanan Udara
Setiap bagian pipa yang dipasang katup harus diisi dengan air perlahan-lahan dan
ditentukan uji tekan, berdasarkan evaluasi dari titik terendah dari jalur pipa atau bagian yang
diuji dan dikoreksi terhadap evaluasi alat ukur pengujian, harus dilakukan dengan cara
menyambungkan pompa ke pipa. Katup-katup tidak boleh dioperasikan baik dalam keadaan
tertutup pada tekanan differensial melebihi tekanan yang diijinkan. Cara ini berguna untuk
menstabilkan uji tekan sebelum uji kebocoran.
4.5.5 Pelepasan Udara
Sebelum pelaksanaan uji tekan ditentukan, udara harus dibuang seluruhnya dari katup
dan hidran. Apabila ventilasi udara tidak dipasang pada semua titik tertinggi, kontraktor
harus memasang katup cock pada titik tersebut di atassehingga udara dapat dikeluarkan
bersamaan pada saat pipa diisi air, Setelahsemua udara dikeluarkan, katup cock harus ditutup
dan uji tekan dilaksanakan. Pada akhir uji tekan cock harus dilepas dan disumbat atau
tinggalkan ditempat sesuai dengan perm intaan pemilik.
4.5.6 Pemeriksaan
Setiap pipa, fitting, hidran dan sambungan-sambungan yang terlihat harus diperiksa
secara cermat selama pengujian. Setiap pipa, fitting, hidran yang rusak atau cacat ditemukan
pada saat uji tekan harus diperbaiki atau diganti dengan bahan yang baik, dan pengujian akan
diulangi sampai memuaskan pemilik.
Page 76 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 77 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
1. Kebocoran yang diijinkan, dengan variasi tekanan ditunjukan pada table 11.
2. Pada pengujian terhadap dudukan katup tertutup, penambahan kebocoran sebesar 0,0012
It/jam dari ukuran katup nominal dapat diijinkan
3. Bila hidran pada bagian uji pengujian harus dilakukan pada hidran tertutup.
Tabel 5.21 Bocoran Yang Diijinkan Untuk Setiap 1000 ft (305 M) Panjang Pipa
Sumber: IS0 4427 : 1996 - Polyethylene pipes for water supply spesifications
Page 78 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Page 79 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
5. PEKERJAAN LAIN-LAIN
a. Apabila ternyata terdapat ketidak sesuaian antara gambar dan RKS, maka
diambil gambar detail sebagai pedoman dan bila juga tidak sesuai atau
kurang jelas, maka berlaku apa yang tercantum dalam RKS atau meminta
petunjuk Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan PTP. Dinas
Pendidikan Pemuda Dan Olah Raga setempat.
b. Pembuatan administrasi/dokumentasi, biaya keamanan/jaga malam,
obat-obatan/P3K, papan nama proyek, dan Direksi keet lengkap.
c. Sebelum pekerjaan diserah terimakan, Panitia diwajibkan membersihkan
bahan-bahan bangunan, kotoran-kotoran bekas yang ada dalam lokasi
bangunan, sehingga pada saat serah terima dilaksanakan, bangunan
dalam keadaan bersih dan rapi.
d. Pada waktu diadakan serah terima pertama pekerjaan, maka Panitia
harus menyerahkan :
Surat Tanda good keer pemasangan instalasi listrik dan berikut akan
gambar pemasangan instalasi dari pihak PLN setempat.
Bukti setoran bahan galian C
e. Penjelasan masing-masing lingkup proyek ini telah dijabarkan pada
masing-masing pasal di atas, kecuali :
Administrasi/dokumentasi dimaksudkan kegiatan Panitia untuk
membuat segalah administrasi proyek, yaitu membuat buku laporan
harian, mingguan, bulanan, dan as built drawing, foto-foto proyek
dan lain-lain yang dibutuhkan untuk kelancaran pekerjaan. Obat-
obatan/P3K minimum disediakan dilapangan untuk 20 orang
pekerja.
As built drawing adalah gambar-gambar yang sesuai dengan
pelaksanaan dilapangan dan harus diserahkan selambat-lambatnya
4 minggu setelah serah terima pertama pekerjaan. As built drawing
harus dalam bentuk kalkir.
Panitia diwajibkan membuat foto kemajuan pekerjaan dari 0 %
sampai 100 % yang dapat dilihat dari semua arah bangunan.
Page 80 of 82
SPESIFIKASI TEKNIS
Apabila ada pekerjaan yang tidak disebutkan dalam uraian ini, yang ternyata
pekerjaan tersebut harus ada agar mendapatkan hasil akhir yang sempurna, maka
pekerjaan tersebut harus dilaksanakan oleh Panitia atas petunjuk Konsultan Pengawas
dan PTP. Dinas Pendidikan Pemuda Dan OLah Raga setempat yang didasari atas
gambar rencana serta Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Rencana kerja dan syarat-syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaati oleh
Panitia Dana DAK 2019 dalam melaksanakan Pekerjaan ini.
Larantuka,…………………..……… 2023
MENGETAHUI
DIBUAT OLEH:
Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Pekerjaan Konsultan Perencanaan
Umun dan Penataan Ruang PT.Dipta Perkasa Konsultan
Kab. Flores Timur
Page 81 of 82
Page 82 of 82