Anda di halaman 1dari 14

SPESIFIKASI TEKNIS

URAIAN UMUM

Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus dibaca bersama-


sama dengan gambar-gambar yang keduanya menguraikan pekerjaan yang harus
dilaksanakan. Istilah pekerjaan mencakup suplai dari instalasi seluruh peralatan
dan material yang harus dipadukan dalam konstruksi-konstruksi, yang
diperlukan menurut dokumen-dokumen kontrak, serta semua tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk memasang dan menjalankan peralatan dan material tersebut.
Spesifikasi untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan dan material yang harus
disepakati, harus diterapkan baik pada bagian dimana spesifikasi tersebut
ditemukan maupun bagian-bagian lain dari pekerjaan dimana pekerjaan atau
material tersebut dijumpai

SITUASI

Ø Lokasi Pekerjaan yang akan dilaksanakan terletak Kota Kendari Provinsi


Sulawesi Tenggara.
Ø Lokasi pembangunan akan diserahkan kepada pelaksana, untuk itu calon
Kontraktor harus meneliti situasi medan, luasnya dan lain-lain yang
berpengaruh pada pembangunan tersebut.
Ø Kelalaian dan kekurang telitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan
untuk mengajukan Klaim di kemudian hari.

PERIJINAN

Setelah penyedia barang/jasa ditunjuk, bila pekerjaan ini memerlukan ijin


dari instansi lain yang berwenang, maka penyedia barang/jasa yang
bersangkutan harus menyelesaikan perijinan tersebut. Direksi, dalam batas-
batas kewenangannya, akan membantu untuk menyiapkan surat-surat resminya,
tetapi segala biaya yang diperlukan untuk perijinan tersebut merupakan
tanggung jawab penyedia barang/jasa. Pekerjaan di lapangan tidak
diperkenankan dimulai apabila perijinan yang diperlukan belum diperoleh.
Apabila pada saat melaksanakan pekerjaan terdapat suatu bangunan atau
material yang menghalangi pekerjaan, jika harus membongkar
bangunan/material tersebut akan memerlukan perijinan dan biaya tambahan,
maka hal tersebut terlebih dahulu harus didiskusikan dengan direksi untuk
mencari jalan keluarnya.

GAMBAR-GAMBAR KERJA

Gambar-gambar rencana untuk pekerjaan ini akan diberikan kepada


penyedia barang/jasa dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dan dokumen
kontrak. Gambar-gambar tersebut adalah gambar-gambar yang paling akhir
setelah diadakan perubahan-perubahan dan merupakan patokan bagi
pelaksanaan pekerjaan. Penyedia barang/jasa wajib melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan gambar atau perbedaan ketentuan antar gambar rencana dan
spesifikasi yang berhubungan dengan hal tersebut. Tidak dibenarkan untuk
menarik keuntungan dari kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan pada
gambar atau perbedaan ketentuan antar gambar rencana dan spesifikasi teknis.
Apabila ternyata terdapat kesalahan, kekurangan, perbedaan dan hal-hal
lain yang meragukan, penyedia barang/jasa harus mengajukannya kepada
direksi secara tertulis, dan direksi akan mengoreksi atau menjelaskan gambar-
gambar tersebut untuk kelengkapan yang telah disebutkan dalam spesifikasi
teknis. Koreksi akibat penyimpangan keadaan lapangan terhadap gambar
rencana akan ditentukan oleh direksi dan disampaikan secara tertulis kepada
penyedia barang/jasa. Paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan
pekerjaan, penyedia barang/jasa harus menyerahkan gambar kerja (shop
drawing) kepada pihak direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap, termasuk perhitungan-
perhitungan yang berhubungan dengan gambar tersebut.
Gambar kerja untuk semua pekerjaan harus senantiasa disimpan di
lapangan. Gambar-gambar tersebut harus berada dalam kondisi baik, dapat
dibaca dan merupakan hasil revisi terakhir. Penyedia barang/jasa juga harus
menyiapkan gambar-gambar yang menunjukan perbedaan antara gambar
rencana dan gambar kerja. Semua biaya untuk itu menjadi tanggung jawab
penyedia barang/jasa.
Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus
disediakan oleh penyedia barang/jasa. Sebelum suatu tahapan pekerjaan
dimulai, penyedia barang/jasa harus mempersiapkan seluruh peralatan yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan tahap pekerjaan tersebut. Penyediaan peralatan
di tempat pekerjaan, dan persiapan peralatan pekerjaan harus terlebih dahulu
mendapat penelitian dan persetujuan dan direksi. Tanpa persetujuan direksi,
penyedia barang/jasa tidak diperbolehkan untuk memindahkan peralatan yang
diperlukan dari lokasi pekerjaan. Kerusakan yang timbul pada sebagian atau
keseluruhan peralatan yang akan mengganggu kelancaran pelaksanaan
pekerjaan harus segera diperbaiki atau diganti hingga direksi menganggap
pekerjaan dapat dimulai.

PENYEDIAAN MATERIAL

Penyedia barang/jasa harus menyediakan sendiri semua material seperti


yang disebutkan dalam daftar kuantitas (daftar rencana anggaran biaya) kecuali
ditentukan lain didalam dokumen kontrak.
Untuk material-material yang disediakan oleh direksi, penyedia barang/jasa
harus mengusahakan transpontasi dan gudang yang ditentukan ke lokasi
pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus memeriksa dahulu material-material
tersebut dan harus bertanggung jawab atas pengangkutan sampai di lokasi
pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus mengganti material yang rusak atau
kurang akibat oleh cara pengangkutan yang salah atau hilang akibat kelalaian
penyedia barang/jasa.
Semua peralatan dan material yang disediakan dan pekerjaan yang
dilaksanakan harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam
dokumen kontrak. Nama produsen material dan peralatan yang digunakan,
termasuk cara kerja, kemampuan, Laporan pengujian dan informasi penting
lainnya mengenai hal ini harus disediakan bila diminta untuk dipertimbangkan
oleh direksi. Bila menurut pendapat direksi hal-hal tersebut tidak memuaskan
atau tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen
kontrak, maka harus diganti oleh penyedia barang/jasa tanpa biaya tambahan.
Semua peralatan dan material harus disuplai dengan urutan dan waktu
sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan
dengan memperhitungkan jadwal untuk pekerjaan lainnya.

CONTOH CONTOH MATERIAL.

Contoh-contoh material harus segera ditentukan dan diambil dengan cara


pengambilan contoh menurut Acuan Normatif yang disetujui direksi. Contoh-
contoh harus menggambarkan secara nyata kualitas
material yang akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan. Contoh-contoh
yang telah disetujui direksi harus disimpan terpisah dan tidak tercampur atau
terkotori yang dapat mengurangi kualitas material tersebut.
Jika dalam spesifikasi teknis ini tidak disebutkan harus menggunakan
material-material dan jenis atau merk tertentu, maka penyedia barang/jasa
harus meminta petunjuk direksi untuk menentukan jenis atau merk material
yang baik dan dapat diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini. Penyedia barang/jasa dapat mengganti dengan produk atau merk
material yang baik dan diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini. Penyedia barang/jasa dapat mengganti dengan produk atau merk
lain yang sekurang-kurangnya mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas
yang ditentukan oleh direksi.

PERLINDUNGAN TERHADAP CUACA

Penyedia barang/jasa dengan tanggungan sendiri dan dengan persetujuan


direksi terlebih dahulu harus mengusahakan langkah-langkah dan peralatan yang
diperlukan untuk melindungi pekerjaan dan bahan-bahan serta peralatan yang
digunakan agar tidak rusak atau berkurang mutunya karena pengaruh cuaca.

UKURAN TINGGI DAN UKURAN PATOK

Ø Ukuran-ukuran pokok dan ukuran detail tertera dalam gambar


bestek/detail. Kontraktor hendaknya mentaati ukuran-ukuran tersebut dan
ikut menelitinya. Apabila ada perbedaan/ kekhilafan harus dipertimbangkan
bersama dengan Direksi/Pengawas Lapangan.
Ø Kontraktor bertanggung jawab penuh atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan
menurut peil-peil dan ukuran dalam gambar-gambar dan uraian-uraian serta
syarat-syarat pelaksanaan ini.
Ø Kontraktor diwajibkan memberitahukan kepada Direksi setiap kali suatu
bagian pekerjaan akan dimulai untuk dicek terlebih dahulu ketepatan peil-
peil dan ukurannya serta mendapat persetujuan secara tertulis.
Ø Mengingat setiap kesalahan baik peil maupun ukuran pada suatu bagian
pekerjaan akan selalu mempengaruhi bagian-bagian pekerjaan yang akan
dimulai selanjutnya, maka ketepatan peil-peil dan ukuran tersebut mutlak
perlu diperhatikan dengan sangat sungguh-sungguh.
Ø Semua pekerjaan dan pembuatan ukuran-ukuran pokok yang berkaitan
dengan pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor dan dilaksanakan
dengan peralatan waterpass dan Theodolit dimana biaya ditanggung oleh
Kontraktor sendiri.
Ø Ketinggian peil 0.00 m lantai pada pekerjaan bangunan ini diambil 60 cm
diatas peil permukaan tanah setelah permukaan tanah water pass/rata.

PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN

Penyedia barang/jasa diharuskan untuk memberikan penjelasan tertulis


selengkapnya apabila direksi memerlukan penjelasan tentang tempat-tempat
asal mula material yang didatangkan untuk suatu tahap pekerjaan sebelum
mulai pelaksanaan tahapan tersebut. Dalam keadaan apapun, penyedia
barang/jasa tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya permanen
tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dari direksi.
Pemberitahuan yang jelas dan lengkap harus terlebih dahulu disampaikan
kepada direksi sebelum memulai pekerjaan, agar direksi mempunyai waktu yang
cukup untuk mempertimbangkan persetujuannya. Pelaksanaan pekerjaan-
pekerjaan yang menurut direksi penting, harus dihadiri dan diawasi langsung
oleh direksi atau wakilnya. Pemberitahuan tentang akan dilaksanakannya
pekerjaan-pekerjaan tersebut harus sudah diterima oleh direksi selambat-
lambatnya 2 (dua) hari sebelum pekerjaan dilaksanakan.

RAPAT-RAPAT

Apabila dipandang perlu, direksi dan/atau penyedia barang/jasa dapat


mengadakan rapat-rapat dengan mengundang penyedia barang/jasa dan
konsultan serta pihak-pihak tertentu yang berkaitan dengan pembahasan dan
permasalahan pelaksanaan pekerjaan. Semua hasil/risalah rapat merupakan
ketentuan yang bersifat mengikat bagi penyedia barang/jasa.

PRESTASI KEMAJUAN PEKERJAAN

Prestasi kemajuan pekerjaan ditentukan dengan jumlah prosentasi


pekerjaan yang telah diselesaikan penyedia barang/jasa dan disetujui oleh
direksi. Prosentase pekerjaan ini dihitung dengan membandingkan nilai volume
pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap nilai kontrak keseluruhan.
Pembayaran akan dilakukan sesuai dengan prestasi kemajuan pekerjaan
berdasarkan harga satuan yang tercantum dalam kontrak.

PENYELESAIAN PEKERJAAN

Pekerjaan harus mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun tidak


diuraikan secara khusus dalam spesifikasi teknis dan gambar-gambar, namun
tetap diperlukan agar hasil pelaksanaan pekerjaan dapat berfungsi dengan baik
secara keseluruhan sesuai dengan kontrak. Penyedia barang/jasa harus menguji
hasil pekerjaan setiap tahap dan/atau secara keseluruhan sesuai dengan
ketentuan spesifikasi teknisnya. Apabila dari hasil pengujian terdapat bagian
pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, penyedia barang/jasa dengan biaya
sendiri harus melaksanakan perbaikan sampai dengan hasil pengujian ulang
berhasil dan dapat diterima oleh direksi.

LAPORAN-LAPORAN.

Selama periode pekerjaan di lapangan, penyedia barang/jasa harus


membuat laporan harian dan laporan mingguan yang menggambarkan kemajuan
pekerjaan. Laporan tersebut memuat sekurang-kurangnya informasi yang
mencakup :
ü Uraian mengenai kemajuan pekerjaan yang sesungguhnya dilapangan yang
dicapai menjelang akhir minggu.
ü Jumlah personil yang bertugas selama minggu tersebut.
ü Material dan barang-barang serta peralatan yang disediakan.
ü Kondisi cuaca.

PEKERJAAN PERSIAPAN / PENDAHULUAN

a) Administrasi dan Dokumentasi


Penyedia jasa wajib membuat laporan-laporan yang berkaitan dengan
dengan pekerjaan dan membuat dokumentasi pekerjaan mulai dari 0% -
hingga 100% (serah terima pekerjaan)
b) Pek. Pembongkaran
Yang dimaksud dalam lingkup pekerjaan ini adalah pembongkaran atap sisi
sebelah kiri gudang lama dalam rangka penyesuaian (konekting) dengan
dinding bangunan gudang baru serta pembongkaran tembok sisi kiri sebesar
2/3 dari luas keseluruhan sebagai konekting ruang gudang lama dengan
gudang yang baru
Seluruh pembersihan sisa bongkaran wajib dibersihkan oleh penyedia jasa
c) Papan Nama Proyek
Penyedia jasa wajib membuat papan nama proyek yang terbuat dari kayu
maupun bahan lainnya yang memuat seluruh informasi tentang pekerjaan
dan ditempatkan di lokasi yang mudah terlihat
d) Penerangan, Air Bersih dan P3K
Alat yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh
penyedia barang/jasa, termasuk penyediaan peralatan dan perpipaan
sementara untuk mengangkut air ke lokasi pekerjaan, sehingga tidak akan
mempengaruhi kelancaran pekerjaan. Biaya untuk keperluan tersebut
menjadi tanggung jawab penyedia. barang/jasa. Kualitas air yang
diisyaratkan ditentukan pada bagian lain dari spesifikasi teknis ini. Tenaga
listrik yang diperlukan bagi pelaksanaan pekerjaan harus disediakan sendiri
oleh penyedia barang/jasa dengan jenis dan kapasitas yang sesuai dengan
pekerjaan yang akan dilaksanakan dan harus ada persetujuan dari direksi.
Penyediaan tenaga listrik tersebut termasuk pula kabel-kabel, dan lampu-
lampu penerangan untuk lancarnya pekerjaan
e) Bangsal Kerja, Direksikeet dan Gudang
Pembuatan direksi Keet dilapangan berfungsi untuk sebagai pertemuan
dilapangan yang membahas kendala kendala yang ada dilapangan dan waktu
pertemuan disepakati bersama pelaksana, konsultan pengawas dan direksi
f) Pek. Bowplank dan Pengukuran
Untuk pekerjaan pengukuran dan pemasangan papan bowplank harus
dilakukan dengan hati-hati agar ketepatan ukuran didapat setepat mungkin
sesuai gambar kerja sehingga pekerjaan benar dan tepat serta harus
dilakukan atas sepengetahuan dan persetujuan dari Direksi/Pengawas
Lapangan.

PEKERJAAN TANAH DAN PASIR

a) Pekerjaan galian tanah dan urugan tanah untuk Pondasi.


Ø Sebelum dilaksanakan penggalian tanah, Kontraktor harus membuat
patok ukuran dan tinggi yang disesuaikan dengan Gambar kerja.
Ø Sebelum dilakukan penggalian, Kontraktor harus melaporkan kepada
direksi bahwa pekerjaan persiapan telah selesai dan dapat dilanjutkan.
Ø Galian tanah pondasi harus sesuai dengan ukuran pada bestek.
Ø Apabila diperlukan untuk mendapatkan daya dukung yang baik, dasar
galian harus dipadatkan dan ditumbuk.
Ø Jika galian melampaui batas kedalaman, Kontraktor harus menimbun
kembali dan dipadatkan.
Ø Tanah bekas galian hanya dapat dipakai untuk penimbunan jika disetujui
Direksi, sedangkan hasil yang tidak dapat dipergunakan harus
disingkirkan keluar site atau ke tempat lain yang disetujui Direksi.
Ø Pemadatan tanah timbunan/ urugan tanah dilakukan lapis demi lapis
agar didapatkan kepadatan yang maksimal.

b) Pekerjaan Urugan Tanah


Ø Sebelum dilakukannya proses pengurugan Tanah/penimbunan maka
lokasi penimbunan harus dipastikan bebas dari akar-akar pohon, bahan
organik dan sampah sehingga perlu mendapat persetujuan dari
Direksi/Pengawas Lapangan tentang keadaan lokasi yang akan ditimbun.
Ø Tanah urug/timbunan yang dipergunakan untuk material timbunan/
urugan harus dari bahan yang baik dan memenuhi syarat-syarat teknis,
bebas dari akar-akaran, bahan organik, sampah dan terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari Direksi..
Ø Untuk Pekerjaan urugan tanah/timbunan dilakukan lapis demi lapis atau
tahap demi tahap dengan lapis maksimal pemadatan 10 cm dengan
menggunakan alat pemadat jenis sederhana.

c) Pekerjaan Urugan Pasir.


Pasir yang digunakan harus dari bahan yang baik dan memenuhi syarat-syarat
teknis, bebas dari akar, bahan organik, sampah atau terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari Direksi. Ketebalan urugan pasir tiap-tiap
pekerjaan disesuaikan dengan gambar kerja, sedangkan proses
pemadatannya dilakukan dengan penyiraman air bersih.

PEKERJAAN PONDASI

Pondasi bangunan yang dipergunakan adalah pondasi beton bertulang


poerplat dengan spesifikasi sebagai berikut.

Jenis pondasi ini terbuat dari beton bertulang yang mana sebelum
pembuatan pondasi poerplat, pada alas pondasi diberi pasir urug dan lantai
kerja. Pembuatan poerplat harus sesuai gambar dan memenuhi spesifikasi
teknis mengenai beton bertulang sesuai SNI ataupun peraturan lainnya yang
masih berlaku.

PEKERJAAN PASANGAN DINDING DAN PLESTERAN

a) Lingkup pekerjaan.
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah:
Ø Pasangan Dinding Bata 1/2 Batu
Ø Plesteran Dinding Bata.
Ø Plesteran/Afwerking Permukaan Beton.
Ø Pekerjaan plasteran dan acian
b) Bahan yang dipergunakan.
Ø Bata Merah yang bermutu baik, pembakaran sempurna, minimum
belah menjadi 2 bagian yang diproduksi secara lokal dan memenuhi
persyaratan bahan PBBI 1980.
Ø Apabila dalam hal batu bata sulit untuk didapatkan Kontraktor
dengan izin tertulis dari Direksi dapat mempergunakan bahan alternatif
lain yang disetujui oleh Direksi.
Ø Pasir pasang yang dipergunakan harus bersih, tajam dan bebas dari
lumpur dan tanah liat, kotoran organik yang dapat merusak pasangan.
Ø Semen yang dipergunakan dari jenis portland Cement yang
memenuhi persyaratan SNI.
Ø Air yang digunakan harus bersih, tawar dan bebas dari asam organik,
asam alkali atau bahan kimia yang dapat merusak mutu pasangan /
plesteran
c) Adukan/ Campuran.
Ø Adukan 1 Pc : 3 Psr, dipergunakan untuk :
- Perekat pasangan seluruh dinding tembok batu bata diluar
pasangan trasram (sesuai dengan gambar kerja).
- Plesteran diluar plesteran Trasram dan plesteran Beton / pondasi.
- Ketebalan plesteran adalah 15 mm – 20 mm.
d) Cara Pelaksanaan
Ø Pekerjaan pasangan dinding/tembok transram dipasang merata
dengan ketinggian 25 – 35 cm diatas permukaan sloof (sesuai gambar
kerja).
Ø Pekerjaan pasangan tembok selanjutnya baik vertikal maupun ke arah
horizontal dan ketinggian pasangan bata setiap hari kerja harus tidak
boleh lebih dari 1 meter.
Ø Sebelum diplester maka perlu pasangan disiram, sehingga ikatan
didapat ikatan yang baik.
Ø Seluruh pekerjaan pasangan dan pleteran yang tidak lurus,
berombak dan retak harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya
Kontraktor dengan persetujuan Direksi.

PEKERJAAN BETON BERTULANG DAN TIDAK BERTULANG

a) Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
Ø Pekerjaan beton bertulang ini terdiri dari
- Pondasi Poer Plat
- Sloof
- Kolom
- Ringbalk
- Plat lantai

Ø Pekerjaan beton tak bertulang yang meliputi pekerjaan :


- Rabat beton / lantai kerja
- Neut beton di bawah kosen
- Tempat lain sesuai dengan gambar kerja.
b) Bahan dan Material
- Pasir beton yang dipergunakan disyaratkan pasir kasar untuk beton.
- Bahan pasir yang dipergunakan harus bebas dari bahan organis, lumpur
dan bahan lainnya yang dapat merusak baton dan memenuhi
persyaratan PBI-1971.
- Suplit yang digunakan adalah suplit yang mempunyai butiran 2 – 3 cm
dan bebas dari kotoran/lumpur.
- Air yang dipergunakan harus air tawar dan bersih dan bebas dari
garam atau zat kimia lain yang merusak beton.
- Tulangan yang dipergunakan harus bebas dari minyak, karat,
kotoran/ bahan perusak lain.
- Tulangan beton menggunakan tulangan baja U-24 ukuran Diameter
tulangan / pembesian harus sesuai dengan gambar kerja.
- Untuk bahan semen dipergunakan semen jenis portland cement,
yang memenuhi persyaratan pekerjaan bangunan sesuai peraturan
normalisasi dan Bahan Bangunan Indonesia ( PBI ) dan Peraturan
Beton Indonesia ( PBI-1971 ), setara semen PC Tonasa Kwalitet I.
- Semen yang membatu atau kwalitetnya menurun karena
penyimpangan yang kurang bagus, atau terlalu lama di simpan tidak
diperkenankan dipakai dan harus dikeluarkan dari lokasi.

c) Bekisting.
- Bahan bekisting dipakai dari papan kelas III jenis setara kayu
maranti dengan ketebalan minimal 2 cm atau dapat digantukan
dengan multipleks 15 mm, merata serta cukup kering dan keras
dan harus mendapat persetujuan Direksi.
- Pasangan bekisting harus rapi, kuat dan kokoh untuk menahan
getaran dan kejutan tanpa berubah bentuk.
- Celah antara papan harus rapat agar saat pengecoran air semen tidak
merembes keluar.
- Sebelum pengecoran, bagian dalam bekisting harus bersih dari segala
macam kotoran.

d) A d u k a n.
- Adukan untuk pasangan poerplat, sloof, kolom, ringbalk, dan segala
yang berupa beton bertulang dipergunakan adukan 1 Pc : 2 Psr : 3
Kerikil dan atau sesuai standart SNI pada analisa satuan pekerjaan di
masing-masing pekerjaan beton bertulang
- Adukan untuk pekerjaan lantai kerja dan rabat beton keliling
bangunan, dipergunakan adukan 1 Pc : 3 Psr : 5 Kerikil dan atau
sesuai standart SNI pada analisa satuan pekerjaan, dengan ketebalan
sesuai gambar kerja.
e) Pelaksanaan Pekerjaan.
- Semua tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat hingga tidak
dapat berubah atau bergeser pada waktu digetarkan dan bilamana
diperlukan maka perlu diberi tahu beton sesuai ketebalan selimut
Beton dengan ukuran 2 - 2,5 cm, untuk menjamin ketebalan selimut
beton.
- Penyetelan besi tulangan harus diperhitungkan dengan ketebalan
selimut beton terhadap ukuran yang ditentukan.
- Hubungan antara sloof dengan pondasi dan antara kolom dengan
tembok pasangan bata harus dipasang stek/angker pada jarak setiap
75 cm.
- Sebelum melaksanakan pengecoran bekisting harus dicek terhadap
kelurusan baik secara vertikal maupun secara horizontal.
- Bila tidak ditentukan lain sebaiknya pengecoran menggunakan mesin
pencampur (Molen).
- Pengadukan harus rata dan sama kentalnya untuk setiap kali
membuat adukan, sisa adukan yang mengeras tidak diperkenankan
untuk dipakai.
- Pembongkaran bekisting dapat diperbolehkan setelah beton
mengalami periode/ proses pengerasan sesuai dengan PBI 1971 atau
atau setelah ada izin Direksi.
- Sebelum pengecoran dilaksanakan sisi dalam papan bekisting harus
bebas dari kotoran dan harus disiram dengan air sampai merata.
- Pelaksanaan pengecoran Beton, harus dengan persetujuan Direksi
lapangan.
f) Pemeliharaan Pekerjaan Beton
Untuk menjamin umur dan kekuatan Beton bertulang, maka papan bekisting
baru boleh dilepas setelah beton berumur minimal 14 hari dan maksimal 28
hari. Selama 14 hari setelah pengecoran dilaksanakan maka permukaan
beton tersebut tetap harus senantiasa dibasahi. Perbaikan permukaan beton
harus segera diperbaiki dengan petunjuk dari Direksi.

PEKERJAAN LANTAI DAN TEGEL

a) Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini antara lain :
a. Pas. Lantai tegel granit 60 x 60 cm warna putih atau sesuai petunjuk
direksi
b. Pas. List/plint Dinding Granit 60 x 12 cm warna hitam atau sesuai
petunjuk direksi
b) Bahan / Material
Ø Tegel Granit yang dipakai untuk lantai ruangan adalah tegel Granit Warna
putih ukuran 60x60 cm tanpa nat dengan ketebalan 0,5 mm setara Roman
atau niro dan mempunyai sisi yang rata dan tegak lurus.
Ø List/plint Tegel yang dipakai adalah Tegel Plin Granit ukuran 60x10 cm
dengan ketebalan 0,5 mm dan mempunyai bentuk yang rata dengan
neut/lekukan permukaan yang seragam.
Ø Semua bahan yang akan dipakai dan dipergunakan harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan Direksi.

c) Perekat Pasangan / Adukan :


Adukan yang dipergunakan adalah :
Ø Adukan 1Pc : 3Ps untuk pemasangan lantai ruangan tegel Granit .
Ø Adukan 1Pc : 3Ps untuk pemasangan tegel plin Granit.
Ø Adukan 1Pc : 3Ps untuk pemasangan tegel Granit pada bidang horisontal
dan vertikal anak tangga/trap.
Ø Adukan 1Pc : 3Ps : 5Kr dipergunakan untuk pekerjaan lantai rabat beton
dengan ketebalan sesuai gambar kerja
Ø Ketebalan adukan / perekat tegel keramik adalah 3 – 4 cm.

d) Pelaksanaan Pekerjaan
Ø Pasangan Tegel Granit 60 x 60 cm :
- Dasar untuk pasangan lantai tegel keramik harus terdiri dari : lantai
kerja dari beton tumbuk 1 Pc : 3 Psr : 5 Kerikil dengan ketebalan 7 cm
dan lapisan pasir urug setebal 8 cm yang dipadatkan merata, setelah
lebih dahulu diteliti ketepatan terhadap peil yang telah ditentukan
sesuai gambar kerja.
- Sebelum pemasangan, tegel harus dibersihkan dari debu dan kotoran
bagian bawahnya.
- Pemasangan Tegel tidak menggunakan nat
- Kerataan dan penyikuan pasangan tegel harus benar-benar terjaga
sehingga hasil pekerjaan dapat maksimum.
Ø Pasangan List Tegel 60 x 10 cm :
- Sebelum melaksanakan pemasangan tegel, maka pasangan plesteran
trasram harus terlebih dahulu dikorek dan dibersihkan.
- Tegel yang terpasang harus benar-benar vertikal dan posisi tegel
terhadap bidang plesteran hanya muncul sebatas naat/lekukan tegel.
- Pemasangan tegel tersebut, sebaiknya dibantu dengan benang sehingga
ketebalan speci tegel tersebut merata.
Ø Pasangan Lantai Rabat Beton :
- Pasangan lantai rabat beton harus rata dengan memperhatikan
ketelitian peil lantai yang ada dalam gambar kerja.
- Sebelum pasangan lantai rabat terlebih dahulu diberi lapisan pasir urug
setebal 5 cm atau sesuai dengan gambar kerja.
- Permukaan pasangan lantai rabat harus rata dan halus dan tidak
terdapat lubang, meskipun butiran kerikilnya masih terlihat.

PEKERJAAN PENUTUP ATAP

1. PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN

Material rangka atap yang digunakan harus memenuhi spesifikasi yang


diuraikan pada sub bab ini. Satuan ukuran panjang yang digunakan sub bab
ini adalah millimeter (mm) dan ukuran ketebalan material baja yang
dimaksud adalah ketebalan baja terlapis (Total CoatingThickness/TCT).
Pekerjaan Rangka Atap Baja Ringan Galvalume adalah pekerjaan
pembuatan dan pemasangan struktur atap berupa rangka batang (truss) yang
telah dilapisi bahan galvalume untuk ketahanan terhadap karat. Rangka atap
yang digunakan harus merupakan produksi dari pabrik yang berkompeten
dalam penelitian dan teknologi.
Rangka atap berbentuk segitiga kaku yang terdiri dari rangka utama atas
(top Chord), rangka utama bawah (bottom chord), dan rangka pengisi (web).
Seluruh rangka tersebut disambung dengan menggunakan baut menakik
sendiri (self drilling screw) dengan jumlah yang cukup. Untuk meletakkan
material penutup atap/seng, dipasang rangka reng (batten) langsung diatas
struktur rangka atap utama dengan jarak yang disesuaikan dengan ukuran
seng. Pekerjaan ini meliputi pengiriman material ke lapangan, perangkaian
dan ereksi Pekerjaan rangka atap.

2. Material struktur rangka atap


a. Properti mekanikal baja
Baja mutu tinggi G550 (sertifikat bahan harus dilampirkan)
- Tegangan leleh minimum : 550 Mpa
- Modulus elastisitas : 2,1 x 10 5 MPa
- Modulus Geser : 8 x 10 4 MPa
b. Lapisan pelindung terhadap karat
Rangka batang harus memiliki lapisan tahan karat Seng Aluminium
(Galvalume), dengan komposisi sebagai berikut :
- 55 % Aluminium (Al)
- 43 % Seng (Zinc)
- 2 % Silicon (Si)
- Ketebalan pelapisan : ± 100 gram/m2
c. Geometri Profil Rangka Atap
- Rangka Atap
Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil kanal (channel)
C
ü C75.100 (tinggi profil 75 mm dan tebal 1,00 mm), digunakan
untuk rangka batang utama (top chord dan bottom chord).
ü C75.75 (tinggi profil 75 mm dan tebal 0,75 mm), digunakan untuk
rangka batang utama (top chord dan bottom chord) dan rangka
batang pengisi (web).
ü C75.65 (tinggi profil 75 mm dan tebal 0,65 mm), digunakan untuk
rangka batang utama (top chord dan bottom chord) dan rangka
batang pengisi (web).
- Reng (batten)
Profil yang digunakan untuk reng adalah profil U terbalik. 139 Standar
Dokumen Pengadaan Elektronik
ü Reng 27.45 (tinggi profil 27 mm dan tebal 0,45 mm).
ü Reng 27.50 (tinggi profil 27 mm dan tebal 0,50 mm).
- Alat sambung (screw)
Alat penyambung antar elemen rangka atap yang digunakan untuk
fabrikasi dan instalasi adalah baut menakik sendiri (self drilling
screw) dengan spesifikasi sebagai berikut :
ü Kelas ketahanan korosi minimum : Class 2
ü Ukuran baut untuk struktur rangka atap adalah type 12-14x20
dengan ketentuan sebagai berikut :
• Diameter ulir : 5,5 mm
• Jumlah ulir perinch : 14 TPI
• Panjang : 20 mm
• Ukuran kepala baut : 5/16”
• Material : AISI 1022 Heat treated carbon steel
• Kuat geser rata-rata : 8,8 kN
• Kuat tarik minimum : 15,3 kN
• Kuat torsi minimum : 13,2 kNm

ü Ukuran baut untuk struktur reng adalah type 10-16x16, dengan
ketentuan sebagai berikut :
• Diameter ulir : 4,87 mm
• Jumlah ulir perinch : 16 TPI
• Panjang : 16 mm
• Ukuran kepala baut : 5/16”
• Material : AISI 1022 Heat treated carbon steel
• Kuat geser rata-rata : 6,8 kN
• Kuat tarik minimum : 11,9 kN
• Kuat torsi minimum : 8,4 kNm

3. Pemasangan baut harus menggunakan alat bor listrik minimum 560 watt
dengan kemampuan putaran alat minimal 2000 rpm.
- Tumpuan ring balok Konektor yang digunakan adalah dari material
profil C75.65 atau C75.75 yang dibentuk mengikuti kebutuhan.
Konektor ini merupakan alat sambung antara rangka utama dengan
ring balok yang sudah diperhitungkan gaya hisapnya sesuai dengan
desain yang berlaku.
- - Ikatan angin/bracing
- Untuk menjamin stabilitas dan kekuatan struktur rangka atap, antara
rangka utama atap dipasang pengaku (bracing) atau ikatan angin.
Profil ikatan angin menggunakan profil reng.
4. Tata Cara Pelaksanaan dan Pemasangan
Persyaratan Desain Struktur Rangka Atap Baja Ringan
Struktur rangka atap baja ringan harus didesain oleh tenaga ahli yang
berkompeten. Desain harus mengikuti kaidah-kaidah teknis yang benar
sesuai karakter baja ringan yaitu dengan perancangan standar batas
desain struktur baja cetak dingin. Desain struktur rangka atap.

PEKERJAAN KAYU

1. Penjelasan/keterangan umum
Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan pembuatan dan pemasangan kusen,
daun pintu dan jendela dengan bahan-bahan dari kayu, termasuk menyediakan
bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini, meliputi seluruh pekerjaan
kusen, pintu dan jendela.
2. Bahan kayu
Bahan yang dipakai untuk kosen dan daun jendela secara umum adalah
menggunakan kayu dengan jenis sebagai nerikut :
1. Kusen pintu dan jendela : mengunakan kayu kelas II setara kalapi, bitti,
bayam
2. Daun pintu dan jendela : menggunakan kayu kelas I setara jati

3. Pelaksanaan
a. Semua pekerjaan pembuatan dan pemasangan kusen, pintu dan jendela kayu
kelas II harus dilakukan oleh ahlinya/pabrik penghasil dari bahan yang
dipergunakan dengan memperoleh persetujuan pengawas lapangan.
b. Semua bahan kusen, daun pintu dan jendela, boleh dibawa kelapangan/
halaman pekerjaan jikalau pekerjaan konstruksi benar-benar mencapai
tahap pemasangan kusen, pintu dan jendela.
c. Pemasangan sambungan harus tepat tanpa celah sedikitpun.
d. Semua detail pertemuan daun pintu dan jendela harus runcing (adu manis)
halus dan rata, serta bersih dari goresan-goresan serta cacat-cacat yang
mempengaruhi permukaan.
e. Detail Pertemuan Kusen Pintu dan Jendela harus lurus dan rata serta bersih
dari goresan-goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan.
f. Pemasangan harus sesuai dengan gambar rancangan pelaksanaan serta
persyaratan teknis yang benar.
g. Setiap sambungan atau pertemuan dengan dinding atau benda yang
berlainan sifatnya harus rapi.
h. Penyambungan harus tidak terlihat dari luar dengan pasak sedemikian rupa
sehingga terlihat rapih.
i. Ketika pelaksanaan pekerjaan plesteran, pengecatan dinding danbila kosen;
telah terpasang maka kosen tersebut harus tetap terlindungi agar kosentetap
terjamin kebersihannya

PEKERJAAN KACA
a. Kaca yang digunakan pada jendela dan pintu adalah jenis kaca riben/buram
b. Ketebalan kaca yang digunakan adalah 5 mm.

PEKERJAAN BESI/BAJA
a. Lingkup Pekerjaan
a. Pasangan besi/baja digunakan pada konstruksi kolom,sloef,ringbalk,
Pintu Besi, Teralis Jendala, Teralis Ventilasi, Relling tangga dan
Relling Balkon
b. Bahan dan Material
a. Jenis material yang digunakan untuk pasangan konstruksi rangka Baja
dari baja mutu U 24 atau sejenisnya yang tidak cacat dengan tidak
mengandung karat.
b. Ukuran besi atau baja yang digunakan adalah sesuai dengan gambar.
c. Sebelum pemasangan bahan diharuskan meberikan contoh material
kepada direksi dan dimintakan persetujuan.

PEKERJAAN CAT / FINISHING

a) Lingkup Pekerjaan
a. Cat Dinding dan Plafond
b) Cat Dinding
a. Bidang dinding/tembok Bangunan yang akan di cat, terlebih dahulu
diplamir untuk bagian dalam dan diaci untuk bagian luar sehingga
membentuk bidang yang rata, serta dihaluskan dengan amplas (dinding
siap di cat).
b. Pengecatan dilakukan sebanyak 2-3 kali hingga warna permukaan benar-
benar rata dengan cat tembok setara Dulux, Nipon Pain atau sejenisnya.
c) Cat Plafond
a. Pengecatan plafond dilakukan sama dengan cat tembok yaitu sebanyak
2-3 kali hingga warna permukaan benar-benar rata.
b. Cat plafond yang digunakan juga sama dengan cat tembok yaitu setara
Dulux, Nipon Pain atau sejenisnya.

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

a) Lingkup Pekerjaan
Seperti dalam Gambar Rencana, Pekerjaan Instalasi Listrik meliputi
Pengadaan Instalasi, pemasangan instalasi dan pengadaan daya listrik serta
semua bahan yang diperlukan dalam pekerjaan ini.

Adapun Lingkup pekerjaan ini adalah :


a. Pembuatan Shop Drawing
b. Pemasangan Instalasi Penerangan, Stop Kontak termasuk Armature
c. Panel penerangan dan instalasinya.
e. Pengujian dan Percobaan
f. Pembuatan As Buit Drawing dan segala pekerjaan yang termasuk
didalamnya.
b) Ketentuan Umum
a. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Instalatur yang sudah mempunyai
Izin yang disahkan oleh PLN setempat.
b. Semua Pemasangan Instalasi Listrik dipasang dengan kondisi baik dan
siap menyala, dengan daya listrik yang telah ditetapkan dalam kontrak
c) Material dan Pemasangan
a. Kwalitas Peralatan
Semua peralatan yang digunakan harus dalam keadaan baru dan termasuk
dalam Standar Industri Indonesia (SII) dan Standar Nasional Indonesia (SNI)
dan disetujui oleh Pemberi Tugas atau Pengawas Lapangan.
b. Kabel Instalasi Listrik.
- Kabel Instalasi penerangan dan stop kontak dipakai jenis NYA, NYM,
NYY dengan diameter 2,5 mm dan 1,5 mm atau disesuaikan dengan
fungsinya.
- Penyambungan kabel harus menggunakan terminal box dan harus
memasang Inbow.
c. Lighting Fixture
- SL (Energy Saver) buatan lokal yang bermutu baik sesuai gambar kerja.
- Warna SL adalah Putih (White)
- Capasitor Colder (Fitting) buatan lokal yang setara Philips.
- Lampu ini dipasang pada plafond bagian dalam dan luar sesuai
dengan gambar rencana.
d) Gambar Revisi
a. Setelah seluruh Instalasi dipasang dan disusun dengan baik, kontraktor
wajib membuat gambar revisi yang sesuai dengan keadaan terpasang.
b. Kontraktor diwajibkan membuat dalam 5 (Lima) set cetak biru ditambah 1
set cetak copy-an, untuk diserahkan kepada pemilik.
e) Pengujian
a. Kontraktor harus bertanggung jawab atas pengadaan alat dan
tenaga untuk pengujian.
b. Direksi lapangan berhak untuk memerintahkan kepada Kontraktor,
setiap saat melakukan pengujian bila merasa pekerjaan dapat diuji.
c. Bila terdapat hasil pengujian yang kurang baik, kontraktor harus
memperbaiki pekerjaannya dengan biaya sendiri.
d. Apabila pemasangan instalasi telah teruji melalui hasil percobaan dengan
kondisi baik maka kontraktor harus segera mengadakan daya dengan
kapasitas atas nama pemilik.

Direksi berhak memerintahkan untuk membongkar bagian-bagian yang


dianggap tidak layak pada saat pengujian dan biaya pembongkaran serta
perbaikan kembali ditanggung oleh Kontraktor.
PEKERJAAN LAIN-LAIN

a) Selain persyaratan Teknis yang tercantum diatas, Kontraktor diwajibkan


mengadakan pengurusan - pengurusan yang bersifat administratif ke
pemerintah setempat.

b) Jika pada pelaksanaan pekerjaan terdapat ukuran atau hal-hal yang keliru /
menyimpang, maka Kontraktor harus melaporkan kepada Direksi dan
menanyakan hal-hal yang belum dipahami untuk diberikan arahan.

c) Kontraktor tidak dibenarkan menginterpretasikan sendiri hal-hal yang belum


dimengerti, dan jika hal itu terjadi maka menjadi tanggung jawab/
kesalahan Kontraktor.

d) Sebelum penyerahan pertama pekerjaan, Kontraktor wajib meneliti semua


bagian pekerjaan yang belum sempurna dan harus memperbaikinya.

e) Selama masa pemeliharaan, Kontraktor wajib merawat, mengamankan dan


memperbaiki segala cacat yang timbul, sehingga apabila penyerahan kedua
dilaksanakan pekerjaan telah benar-benar sempurna.

f) Pembersihan Akhir dilakukan di sekitar lokasi pekerjaan dan Bekas-


Bekas Bongkaran serta sisa-sisa pekerjaan yang tidak terpakai harus dibuang
dan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan sesuai petunjuk Direksi

PENUTUP

Semua jenis pekerjaan yang menjadi bagian dari pekerjaan ini, meskipun tidak
terurai dalam rencana kerja dan syarat-syarat ini, namun mempunyai hubungan
serta terkait dengan pelaksanaan tetap harus dikerjakan oleh kontraktor dan
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan rencana kerja dan Syarat-
Syarat ini.

Anda mungkin juga menyukai