URAIAN UMUM
SITUASI
PERIJINAN
GAMBAR-GAMBAR KERJA
PENYEDIAAN MATERIAL
RAPAT-RAPAT
PENYELESAIAN PEKERJAAN
LAPORAN-LAPORAN.
PEKERJAAN PONDASI
Jenis pondasi ini terbuat dari beton bertulang yang mana sebelum
pembuatan pondasi poerplat, pada alas pondasi diberi pasir urug dan lantai
kerja. Pembuatan poerplat harus sesuai gambar dan memenuhi spesifikasi
teknis mengenai beton bertulang sesuai SNI ataupun peraturan lainnya yang
masih berlaku.
a) Lingkup pekerjaan.
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah:
Ø Pasangan Dinding Bata 1/2 Batu
Ø Plesteran Dinding Bata.
Ø Plesteran/Afwerking Permukaan Beton.
Ø Pekerjaan plasteran dan acian
b) Bahan yang dipergunakan.
Ø Bata Merah yang bermutu baik, pembakaran sempurna, minimum
belah menjadi 2 bagian yang diproduksi secara lokal dan memenuhi
persyaratan bahan PBBI 1980.
Ø Apabila dalam hal batu bata sulit untuk didapatkan Kontraktor
dengan izin tertulis dari Direksi dapat mempergunakan bahan alternatif
lain yang disetujui oleh Direksi.
Ø Pasir pasang yang dipergunakan harus bersih, tajam dan bebas dari
lumpur dan tanah liat, kotoran organik yang dapat merusak pasangan.
Ø Semen yang dipergunakan dari jenis portland Cement yang
memenuhi persyaratan SNI.
Ø Air yang digunakan harus bersih, tawar dan bebas dari asam organik,
asam alkali atau bahan kimia yang dapat merusak mutu pasangan /
plesteran
c) Adukan/ Campuran.
Ø Adukan 1 Pc : 3 Psr, dipergunakan untuk :
- Perekat pasangan seluruh dinding tembok batu bata diluar
pasangan trasram (sesuai dengan gambar kerja).
- Plesteran diluar plesteran Trasram dan plesteran Beton / pondasi.
- Ketebalan plesteran adalah 15 mm – 20 mm.
d) Cara Pelaksanaan
Ø Pekerjaan pasangan dinding/tembok transram dipasang merata
dengan ketinggian 25 – 35 cm diatas permukaan sloof (sesuai gambar
kerja).
Ø Pekerjaan pasangan tembok selanjutnya baik vertikal maupun ke arah
horizontal dan ketinggian pasangan bata setiap hari kerja harus tidak
boleh lebih dari 1 meter.
Ø Sebelum diplester maka perlu pasangan disiram, sehingga ikatan
didapat ikatan yang baik.
Ø Seluruh pekerjaan pasangan dan pleteran yang tidak lurus,
berombak dan retak harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya
Kontraktor dengan persetujuan Direksi.
a) Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
Ø Pekerjaan beton bertulang ini terdiri dari
- Pondasi Poer Plat
- Sloof
- Kolom
- Ringbalk
- Plat lantai
c) Bekisting.
- Bahan bekisting dipakai dari papan kelas III jenis setara kayu
maranti dengan ketebalan minimal 2 cm atau dapat digantukan
dengan multipleks 15 mm, merata serta cukup kering dan keras
dan harus mendapat persetujuan Direksi.
- Pasangan bekisting harus rapi, kuat dan kokoh untuk menahan
getaran dan kejutan tanpa berubah bentuk.
- Celah antara papan harus rapat agar saat pengecoran air semen tidak
merembes keluar.
- Sebelum pengecoran, bagian dalam bekisting harus bersih dari segala
macam kotoran.
d) A d u k a n.
- Adukan untuk pasangan poerplat, sloof, kolom, ringbalk, dan segala
yang berupa beton bertulang dipergunakan adukan 1 Pc : 2 Psr : 3
Kerikil dan atau sesuai standart SNI pada analisa satuan pekerjaan di
masing-masing pekerjaan beton bertulang
- Adukan untuk pekerjaan lantai kerja dan rabat beton keliling
bangunan, dipergunakan adukan 1 Pc : 3 Psr : 5 Kerikil dan atau
sesuai standart SNI pada analisa satuan pekerjaan, dengan ketebalan
sesuai gambar kerja.
e) Pelaksanaan Pekerjaan.
- Semua tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat hingga tidak
dapat berubah atau bergeser pada waktu digetarkan dan bilamana
diperlukan maka perlu diberi tahu beton sesuai ketebalan selimut
Beton dengan ukuran 2 - 2,5 cm, untuk menjamin ketebalan selimut
beton.
- Penyetelan besi tulangan harus diperhitungkan dengan ketebalan
selimut beton terhadap ukuran yang ditentukan.
- Hubungan antara sloof dengan pondasi dan antara kolom dengan
tembok pasangan bata harus dipasang stek/angker pada jarak setiap
75 cm.
- Sebelum melaksanakan pengecoran bekisting harus dicek terhadap
kelurusan baik secara vertikal maupun secara horizontal.
- Bila tidak ditentukan lain sebaiknya pengecoran menggunakan mesin
pencampur (Molen).
- Pengadukan harus rata dan sama kentalnya untuk setiap kali
membuat adukan, sisa adukan yang mengeras tidak diperkenankan
untuk dipakai.
- Pembongkaran bekisting dapat diperbolehkan setelah beton
mengalami periode/ proses pengerasan sesuai dengan PBI 1971 atau
atau setelah ada izin Direksi.
- Sebelum pengecoran dilaksanakan sisi dalam papan bekisting harus
bebas dari kotoran dan harus disiram dengan air sampai merata.
- Pelaksanaan pengecoran Beton, harus dengan persetujuan Direksi
lapangan.
f) Pemeliharaan Pekerjaan Beton
Untuk menjamin umur dan kekuatan Beton bertulang, maka papan bekisting
baru boleh dilepas setelah beton berumur minimal 14 hari dan maksimal 28
hari. Selama 14 hari setelah pengecoran dilaksanakan maka permukaan
beton tersebut tetap harus senantiasa dibasahi. Perbaikan permukaan beton
harus segera diperbaiki dengan petunjuk dari Direksi.
a) Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini antara lain :
a. Pas. Lantai tegel granit 60 x 60 cm warna putih atau sesuai petunjuk
direksi
b. Pas. List/plint Dinding Granit 60 x 12 cm warna hitam atau sesuai
petunjuk direksi
b) Bahan / Material
Ø Tegel Granit yang dipakai untuk lantai ruangan adalah tegel Granit Warna
putih ukuran 60x60 cm tanpa nat dengan ketebalan 0,5 mm setara Roman
atau niro dan mempunyai sisi yang rata dan tegak lurus.
Ø List/plint Tegel yang dipakai adalah Tegel Plin Granit ukuran 60x10 cm
dengan ketebalan 0,5 mm dan mempunyai bentuk yang rata dengan
neut/lekukan permukaan yang seragam.
Ø Semua bahan yang akan dipakai dan dipergunakan harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan Direksi.
d) Pelaksanaan Pekerjaan
Ø Pasangan Tegel Granit 60 x 60 cm :
- Dasar untuk pasangan lantai tegel keramik harus terdiri dari : lantai
kerja dari beton tumbuk 1 Pc : 3 Psr : 5 Kerikil dengan ketebalan 7 cm
dan lapisan pasir urug setebal 8 cm yang dipadatkan merata, setelah
lebih dahulu diteliti ketepatan terhadap peil yang telah ditentukan
sesuai gambar kerja.
- Sebelum pemasangan, tegel harus dibersihkan dari debu dan kotoran
bagian bawahnya.
- Pemasangan Tegel tidak menggunakan nat
- Kerataan dan penyikuan pasangan tegel harus benar-benar terjaga
sehingga hasil pekerjaan dapat maksimum.
Ø Pasangan List Tegel 60 x 10 cm :
- Sebelum melaksanakan pemasangan tegel, maka pasangan plesteran
trasram harus terlebih dahulu dikorek dan dibersihkan.
- Tegel yang terpasang harus benar-benar vertikal dan posisi tegel
terhadap bidang plesteran hanya muncul sebatas naat/lekukan tegel.
- Pemasangan tegel tersebut, sebaiknya dibantu dengan benang sehingga
ketebalan speci tegel tersebut merata.
Ø Pasangan Lantai Rabat Beton :
- Pasangan lantai rabat beton harus rata dengan memperhatikan
ketelitian peil lantai yang ada dalam gambar kerja.
- Sebelum pasangan lantai rabat terlebih dahulu diberi lapisan pasir urug
setebal 5 cm atau sesuai dengan gambar kerja.
- Permukaan pasangan lantai rabat harus rata dan halus dan tidak
terdapat lubang, meskipun butiran kerikilnya masih terlihat.
3. Pemasangan baut harus menggunakan alat bor listrik minimum 560 watt
dengan kemampuan putaran alat minimal 2000 rpm.
- Tumpuan ring balok Konektor yang digunakan adalah dari material
profil C75.65 atau C75.75 yang dibentuk mengikuti kebutuhan.
Konektor ini merupakan alat sambung antara rangka utama dengan
ring balok yang sudah diperhitungkan gaya hisapnya sesuai dengan
desain yang berlaku.
- - Ikatan angin/bracing
- Untuk menjamin stabilitas dan kekuatan struktur rangka atap, antara
rangka utama atap dipasang pengaku (bracing) atau ikatan angin.
Profil ikatan angin menggunakan profil reng.
4. Tata Cara Pelaksanaan dan Pemasangan
Persyaratan Desain Struktur Rangka Atap Baja Ringan
Struktur rangka atap baja ringan harus didesain oleh tenaga ahli yang
berkompeten. Desain harus mengikuti kaidah-kaidah teknis yang benar
sesuai karakter baja ringan yaitu dengan perancangan standar batas
desain struktur baja cetak dingin. Desain struktur rangka atap.
PEKERJAAN KAYU
1. Penjelasan/keterangan umum
Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan pembuatan dan pemasangan kusen,
daun pintu dan jendela dengan bahan-bahan dari kayu, termasuk menyediakan
bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini, meliputi seluruh pekerjaan
kusen, pintu dan jendela.
2. Bahan kayu
Bahan yang dipakai untuk kosen dan daun jendela secara umum adalah
menggunakan kayu dengan jenis sebagai nerikut :
1. Kusen pintu dan jendela : mengunakan kayu kelas II setara kalapi, bitti,
bayam
2. Daun pintu dan jendela : menggunakan kayu kelas I setara jati
3. Pelaksanaan
a. Semua pekerjaan pembuatan dan pemasangan kusen, pintu dan jendela kayu
kelas II harus dilakukan oleh ahlinya/pabrik penghasil dari bahan yang
dipergunakan dengan memperoleh persetujuan pengawas lapangan.
b. Semua bahan kusen, daun pintu dan jendela, boleh dibawa kelapangan/
halaman pekerjaan jikalau pekerjaan konstruksi benar-benar mencapai
tahap pemasangan kusen, pintu dan jendela.
c. Pemasangan sambungan harus tepat tanpa celah sedikitpun.
d. Semua detail pertemuan daun pintu dan jendela harus runcing (adu manis)
halus dan rata, serta bersih dari goresan-goresan serta cacat-cacat yang
mempengaruhi permukaan.
e. Detail Pertemuan Kusen Pintu dan Jendela harus lurus dan rata serta bersih
dari goresan-goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan.
f. Pemasangan harus sesuai dengan gambar rancangan pelaksanaan serta
persyaratan teknis yang benar.
g. Setiap sambungan atau pertemuan dengan dinding atau benda yang
berlainan sifatnya harus rapi.
h. Penyambungan harus tidak terlihat dari luar dengan pasak sedemikian rupa
sehingga terlihat rapih.
i. Ketika pelaksanaan pekerjaan plesteran, pengecatan dinding danbila kosen;
telah terpasang maka kosen tersebut harus tetap terlindungi agar kosentetap
terjamin kebersihannya
PEKERJAAN KACA
a. Kaca yang digunakan pada jendela dan pintu adalah jenis kaca riben/buram
b. Ketebalan kaca yang digunakan adalah 5 mm.
PEKERJAAN BESI/BAJA
a. Lingkup Pekerjaan
a. Pasangan besi/baja digunakan pada konstruksi kolom,sloef,ringbalk,
Pintu Besi, Teralis Jendala, Teralis Ventilasi, Relling tangga dan
Relling Balkon
b. Bahan dan Material
a. Jenis material yang digunakan untuk pasangan konstruksi rangka Baja
dari baja mutu U 24 atau sejenisnya yang tidak cacat dengan tidak
mengandung karat.
b. Ukuran besi atau baja yang digunakan adalah sesuai dengan gambar.
c. Sebelum pemasangan bahan diharuskan meberikan contoh material
kepada direksi dan dimintakan persetujuan.
a) Lingkup Pekerjaan
a. Cat Dinding dan Plafond
b) Cat Dinding
a. Bidang dinding/tembok Bangunan yang akan di cat, terlebih dahulu
diplamir untuk bagian dalam dan diaci untuk bagian luar sehingga
membentuk bidang yang rata, serta dihaluskan dengan amplas (dinding
siap di cat).
b. Pengecatan dilakukan sebanyak 2-3 kali hingga warna permukaan benar-
benar rata dengan cat tembok setara Dulux, Nipon Pain atau sejenisnya.
c) Cat Plafond
a. Pengecatan plafond dilakukan sama dengan cat tembok yaitu sebanyak
2-3 kali hingga warna permukaan benar-benar rata.
b. Cat plafond yang digunakan juga sama dengan cat tembok yaitu setara
Dulux, Nipon Pain atau sejenisnya.
a) Lingkup Pekerjaan
Seperti dalam Gambar Rencana, Pekerjaan Instalasi Listrik meliputi
Pengadaan Instalasi, pemasangan instalasi dan pengadaan daya listrik serta
semua bahan yang diperlukan dalam pekerjaan ini.
b) Jika pada pelaksanaan pekerjaan terdapat ukuran atau hal-hal yang keliru /
menyimpang, maka Kontraktor harus melaporkan kepada Direksi dan
menanyakan hal-hal yang belum dipahami untuk diberikan arahan.
PENUTUP
Semua jenis pekerjaan yang menjadi bagian dari pekerjaan ini, meskipun tidak
terurai dalam rencana kerja dan syarat-syarat ini, namun mempunyai hubungan
serta terkait dengan pelaksanaan tetap harus dikerjakan oleh kontraktor dan
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan rencana kerja dan Syarat-
Syarat ini.