Anda di halaman 1dari 12

Laporan Akhir

Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Sukawangi


Kabupaten Bekasi Tahun 2011
1
bab 1
perlu dilakukan peninjauan kembali terhadap RDTR Kecamatan yang sudah ada dengan
ditambahkan substansi mengenai peraturan zonasi. Kecamatan Sukawangi merupakan
kecamatan yang termasuk kedalam Wilayah Pengembangan (WP) III yang berfungsi sebagai

Pendahuluan kawasan pertanian lahan basah dan perumahan/permukiman dan juga termasuk kedalam
kota hirarki III yang berfungsi sebagai pusat produksi, koleksi dan distribusi dengan
pelayanan intraregional dan lokal.

Berdasarkan isu-isu strategis yang berkembang di Kecamatan Sukawangi saat ini yaitu :
1.1 LATAR BELAKANG a. Adanya rencana pemindahan kantor Pemerintahan Daerah Kabupaten Bekasi dari
Perkembangan suatu wilayah, secara faktual dapat berubah sesuai dengan kecepatan,
Cikarang ke Kecamatan Tambelang;
dinamika, atau pola perkembangan kegiatan masyarakat setempat (internal) dan atau
b. Adanya rencana alih fungsi lahan dari kawasan pertanian menjadi kawasan industri dan
pengaruh perkembangan wilayah sekitarnya (external), yang tentunya akan memberikan
perumahan/permukiman terutama di tiga desa yaitu Desa Sukaringin, Sukatenang dan
kontribusi terhadap upaya kegiatan penataan ruang, terutama pada aspek perencanaan
Sukamekar;
ruang, guna mengantisipasi segala bentuk kecenderungan perkembangan tersebut.
c. Adanya rencana pembangunan jalan tol Cikarang-Tanjung Priok yang melewati Desa
Sukamekar;
Pemberlakuan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang
d. Adanya rencana pembangunan jalan lintas Utara (Jalan Arteri Primer) yang
mengamanatkan kepada pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
menghubungkan antara Marunda-Tarumajaya-Cabangbungin-Batujaya (Karawang) yang
untuk melaksanakan penyusunan maupun penyesuaian dengan muatan dari undang-undang
akan melewati Desa Sukatenang dan Sukaringin;
penataan ruang yang baru. Pasal 78 ayat (4) antara lain mengamanatkan sebagai berikut :
e. Adanya jalur perpipaan gas pertamina dan titik pengeboran minyak yang terdapat di Desa
“Semua Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang rencana tata ruang wilayah
Sukaringin dan Desa Sukakerta;
Kabupaten/Kota disusun atau disesuaikan paling lambat 3 (tiga) tahun terhitung sejak
f. Banjir tahunan dan 5 tahunan yang terjadi di Desa Sukadaya, Sukabudi, Sukawangi dan
Undang-undang ini diberlakukan”.
Sukakerta;
g. Banjir luapan dari Sungai Bekasi, dan Sungai Cikarang yang mengapit Desa Sukamekar;
Dengan demikian maka RTR-RTR yang telah ada di Kabupaten Bekasi perlu ditinjau kembali
h. Kondisi jalan masih ada yang berupa jalan tanah dan jalan mac adam;
untuk disesuaikan dengan UU No 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
i. Kondisi jalan banyak yang rusak berat yang menghubungkan antar desa dan antar
kecamatan yang ada di sekitar Kecamatan Sukawangi;
Penyelenggaraan penataan ruang sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 26 Tahun
j. Sanitasi lingkungan masih kurang;
2007 (sebelumnya Undang-Undang No. 24 Tahun 1992) terdiri dari kegiatan perencanaan
k. Air bersih belum ada, sehingga untuk kebutuhan memasak penduduk yang ada di
tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Perencanaan tata
Kecamatan Sukawangi menggunakan air mineral isi ulang;
ruang meliputi rencana umum dan rencana rinci tata ruang.
l. Terjadinya instrusi air laut sehingga air sumur rasanya asin/payau;
m. Masih banyak masyarakat yang menggunakan air sungai untuk kebutuhan mencuci;
Seiring dengan disusun kembali RTRW Kabupaten Bekasi (saat ini sedang dalam proses
n. Masih minimnya sarana dan prasarana pendukung seperti puskesmas, bahkan belum
legalisasi), dan berlakunya Undang-undang No. 26 Tahun 2007 yang mengamanatkan
adanya pasar, kantor pos, kantor polsek dan kantor koramil;;
Peraturan Zonasi (Zoning Regulation) sebagai perangkat pengendalian pemanfaatan ruang,

Halaman |Bab 1 - 1
Laporan Akhir
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Sukawangi
Kabupaten Bekasi Tahun 2011
1
o. Belum adanya sarana transportasi umum yang melayani penduduk di sekitar Kecamatan 4. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara Tahun 2004
Sukawangi; Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4444).
p. Banyaknya saluran irigasi yang rusak sehingga belum optimal dimanfaatkan untuk 5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara
pengairan lahan pertanian terutama pada saat musim kemarau karena debit airnya kecil. Tahun 1999 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3881).
q. Adanya peruntukan lahan untuk Tempat Pemakaman Umum (TPU) seluas 7 ha, yang 6. Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Tahun
dimiliki oleh 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Sukawangi, Kecamatan Tambelang dan 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3888).
Kecamatan Sukakarya tetapi tidak berfungsi. Lahan tersebut masih berstatus sawah 7. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Tahun
produktif 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3274).
r. Belum adanya saluran drainase, sehingga pada saat musim hujan banyak genangan air; 8. Undang-Undang 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran negara Republik
s. Belum mempunyai Rencana Tata Ruang; IndonesiaTahun 1985 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3317).
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dengan melihat beberapa isu yang terjadi di Kecamatan Sukawangi, maka perlu dilakukan (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699).
kegiatan penanganan dan penataan wilayah yang lebih serius melalui kegiatan perencanaan 10. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman (Lembaran
detail ruang guna memberi arahan terhadap kegiatan pemanfaatan ruang, terutama sarana Negara Tahun 1992 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3469).
dan prasarana, dalam rangka membuka peluang pilihan penyebaran alternatif aksebilitas 11. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya (Lembaran Negara
yang selanjutnya diikuti dengan arahan penyebaran pembangunan (dan atau relokasi) Tahun 1992 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3470).
berbagai sarana dan prasarana, termasuk dukungan utilitas serta fasilitas umum dan fasilitas 12. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1992 tentang Perkeretaapian (Lembaran Nagara
sosial-ekonomi lainnya. Tahun 1992 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3479).
13. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Lembaran
Melalui kegiatan Penyusunan RDTR Kecamatan Sukawangi, diharapkan dapat diwujudkan Negara Tahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480).
pemanfaatan ruang yang efisien dan optimal dengan memperhatikan daya dukung dan fungsi 14. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Tahun
lingkungan, sehingga dapat tersusun Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang beserta 1992 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3481).
program – program pelaksanaan pembangunan yang implementatif. 15. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Tahun
1990 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3427).

1.2 LANDASAN HUKUM 16. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan Ketentuan Pokok
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Sukawangi mendasarkan kepada aspek Pertambangan (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara
legalitas sebagai berikut : Nomor 2831).
1. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara 17. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725). (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5103).
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara 18. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan
Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4377). Perkotaan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nomor 5004).
Nasional.

Halaman |Bab 1 - 2
Laporan Akhir
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Sukawangi
Kabupaten Bekasi Tahun 2011
1
19. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 1. Menciptakan keselarasan, keserasian, keseimbangan antar lingkungan permukiman
Nasional (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Nomor dalam kawasan.
4833). 2. Mewujudkan keterpaduan program pembangunan antar kawasan maupun
20. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol (Tambahan Lembaran dalam kawasan.
Negara Nomor 4489). 3. Terkendalinya pembangunan kawasan strategis dan fungsi kota, baik yang dilakukan
21. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2003 tentang Penatagunaan Tanah (Lembaran pemerintah maupun masyarakat/swasta.
Negara Tahun 2004 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4385). 4. Mendorongnya investasi masyarakat di dalam kawasan.
22. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban, 5. Terkoordinasinya pembangunan kawasan antara pemerintah dan
Serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang (Lembaran masyarakat/swasta.
Negara Tahun 1996 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3660).
23. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal
di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara 1.4 RUANG LINGKUP
Nomor 3373). Pekerjaan penyusunan dokumen akademik RDTR Kecamatan Sukawangi ini merupakan

24. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1982 tentang Irigasi (Lembaran Negara Tahun penjabaran dari RTRW Kabupaten Bekasi. Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK), ruang

1982 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3226). lingkup pekerjaan ini dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :

25. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, 1. Lingkup Wilayah

Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur. 2. Lingkup Substansi

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2008 tentang Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Tata Ruang Daerah. 1.4.1 Lingkup Wilayah Perencanaan
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 01 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Ruang lingkup wilayah dalam penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan
Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan. Sukawangi ini mencakup seluruh wilayah Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi yang
memiliki luas wilayah sekitar 6.695 Ha. Kecamatan Sukawangi terdiri dari 7 desa yaitu Desa
1.3 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN Sukabudi, Desa Sukadaya, Desa Sukakerta, Desa Sukamekar, Desa Sukaringin, Desa
Maksud dari penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) adalah mewujudkan rencana
Sukatenang dan Desa Sukawangi.
detail tata ruang yang mendukung terciptanya kawasan strategis maupun kawasan fungsional
secara aman, produktif dan berkelanjutan.
Secara administratif Kecamatan Sukawangi mempunyai batasan sebagai berikut :
 Sebelah Barat : Kecamatan Babelan dan Kecamatan Tambelang
Adapun tujuannya adalah :
 Sebelah Timur : Kecamatan Sukakarya
1. Sebagai arahan bagi masyarakat dalam pengisian pembangunan fisik kawasan,
 Sebelah Utara : Kecamatan Cabang Bungin
2. Sebagai pedoman bagi instansi dalam menyusun zonasi, dan pemberian periijinan
 Sebelah Selatan : Kecamatan Tambun Utara
kesesuaian pemanfaatan bangunan dengan peruntukan lahan.

Untuk lebih jelas mengenai lingkup wilayah perencanaan sebagaimana diuraikan di atas,
Sasaran dari perencanaan ini adalah untuk :
maka dapat dilihat pada gambar 1.1. dan gambar 1.2.

Halaman |Bab 1 - 3
Laporan Akhir
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Sukawangi
Kabupaten Bekasi Tahun 2011
1
 Aspek sistem jaringan transportasi
1.4.2 Lingkup Substansi  Aspek sarana dan prasarana kota
Adapun muatan RDTR kawasan meliputi struktur dan sistematika Rencana Detail Tata Ruang d. Perumusan penataan kecamatan hingga kedalam skala minimal 1 : 5000
Kota memuat langkah-langkah penentuan tujuan dan sasaran pembangunan kawasan  Analisis dan Rencana Blok Pemanfaatan Ruang, yang menggambarkan ukuran,
perencanaan, perumusan kebijakan dan strategi pengembangan kawasan, identifikasi potensi fungsi serta karakter kegiatan yang dituangkan dalam blok-blok peruntukkan.
dan masalah kawasan, analisis ruang makro dan mikro kawasan, perumusan kebutuhan  Analisis dan Rencana Pengembangan Penduduk, berupa arahan distribusi, jumlah
pengembangan dan penataan ruang kawasan, perumusan rencana detail tata ruang dan kepadatan penduduk tiap-tiap blok peruntukkan.
kawasan, pengaturan ketentuan amlop ruang, dan ketentuan pengendalian pemanfaatan  Analisis dan Rencana Struktur Pelayanan Kegiatan, berupa tata jenjang kapasitas
ruang, sebagaimana digambarkan dalam uraian berikut : dan intensitas menurut lokasi dan jenis pelayanan kegiatan dalam kawasan.
 Analisis dan Rencana Pemanfaatan Ruang Kawasan pada blok-blok peruntukkan,
1. Lingkup Materi berisi lokasi kegiatan atau peruntukkan dan luas lahan peruntukkan sampai akhir
Ruang lingkup substansi dalam Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) tahun rencana.
Kecamatan Sukawangi ini mencakup :  Analisis dan Rencana Sistem Jaringan Pergerakan, berupa pola sistem jaringan
a. Tinjauan Terhadap kebijaksanaan pengembangan Kabupaten Bekasi pergerakan dan infrastruktur penunjangnya disetiap blok peruntukkan.
Tinjauan terhadap kebijaksanaan pengembangan Kabupaten Bekasi ini meliputi  Analisis dan Rencana Fasilitas atau Sarana, berupa rencana lokasi, luas lahan,
tinjauan terhadap Rencana Strategis Kabupaten Bekasi, Rencana Umum jumlah dan sebaran fasilitas pada setiap blok-blok peruntukkan.
Pembangunan Tahunan Daerah dan Hasil Revisi RTRW Kabupaten Bekasi Tahun 2009  Analisis dan Rencana Sistem Jaringan Utilitas, berupa rencana lokasi dan sistem
- 2025. jaringan untuk seluruh jaringan telepon, listrik, gas, air bersih, air hujan (drainase),
b. Tinjauan eksternal kawasan perencanaan air limbah dan persampahan pada blok-blok peruntukkan.
Tinjauan ini dimaksudkan untuk melihat kondisi secara umum wilayah eksternal  Analisis dan Rencana Kepadatan Bangunan, Rencana Kepadatan berupa
kawasan perencanaan. Tinjauan ini dilakukan terhadap Kabupaten Bekasi sebagai perbandingan luas lahan yang tertutup bangunan dan bangunan-bangunan dalam
bagian dari Propinsi Jawa Barat dan Jabodetabek yang merupakan wilayah eksternal tiap pada petak peruntukkan dibandingkan dengan luas petak peruntukkan.
kawasan perencanaan yang terkait dengan tata ruang wilayah perencanaan, seperti  Analisis dan Rencana Ketinggian Bangunan, berupa rencana ketinggian maksimum
struktur dan pola pemanfaatan ruang, penggunaan lahan, sistem jaringan bangunan untuk setiap blok peruntukkan (koefisien lantai bangunan).
transportasi. Selain itu juga dilakukan peninjauan terhadap kedudukan, peran dan  Rencana Garis Sempadan, jarak antara as jalan dengan bangunan maupun dengan
fungsi dari wilayah perencanaan dalam wilayah eksternalnya. pagar halaman, dan jaringan bangunan dengan batas persil.
c. Tinjauan internal kawasan perencanaan  Rencana Penanganan blok-blok peruntukkan, berupa penanganan blok
Tinjauan internal ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi potensi dan masalah serta peruntukkan dan jaringan pergerakkan serta utilitas yang akan dilaksanakan dalam
perkembangan kawasan perencanaan di tinjau dari berbagai aspek, yaitu kawasan, baik kebutuhan akan konservasi, pengembangan baru, pemugaran atau
 Aspek fisik dasar penanganan khusus.
 Aspek penggunaan lahan e. Perumusan rencana pentahapan dan pengelolaan pembangunan Kota Perumusan
 Aspek kependudukan, sosial dan kebudayaan rencana tahapan pelaksanaan pembangunan jangka menengah merupakan
 Aspek perekonomian perumusan indikasi-indikasi program atau paket-paket program pembangunan yang

Halaman |Bab 1 - 4
Laporan Akhir
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Sukawangi
Kabupaten Bekasi Tahun 2011
1
akan dilaksanakan di wilayah perencanaan dalam kurun waktu 20 (dua puluh) tahun.
Materi dan kedalaman materi dari paket-paket program pembangunan yang diatur
adalah :
 Tahapan pelaksanaan yang mengatur prioritas pelaksanaan dan arahan
pembangunan untuk tiap periode lima tahun.
 Paket-paket indikasi program lima tahunan yang terdiri dari :
 Nama Program, Tujuan dan Sasaran Kegiatan
 Dimensi Waktu
 Lokasi
 Perumusan sumber-sumber pembiayaan pembangunan prasarana sosial dan
ekonomi
 Pengorganisasian aparatur pelaksana pembangunan yang menyangkut aspek
kelembagaan dari instansi-instansi yang berwenang menangani paket-paket
program tersebut diatas.

Gambar 1.1 Peta Orientasi Kecamatan Sukawangi

Halaman |Bab 1 - 5
Laporan Akhir
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Sukawangi
Kabupaten Bekasi Tahun 2011
1

Gambar 1.2 Peta administrasi Kecamatan Sukawangi

Halaman |Bab 1 - 6
Laporan Akhir
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Sukawangi
Kabupaten Bekasi Tahun 2011
1
2. Lingkup Kegiatan - Mempersiapkan perlengkapan dan peralatan survey, seperti kuesioner, checklist data,

Lingkup kegiatan dalam penyusunan Rencana Detail Tata Ruang secara umum adalah memuat dan peta dasar, peralatan survey seperti alat tulis, alat hitung, pencatat waktu,
langkahlangkah penentuan tujuan dan sasaran pembangunan kawasan perencanaan, perumusan kendaraan bermotor, papan berjalan, dll

kebijakan dan strategi pengembangan kawasan, identifikasi potensi dan masalah kawasan, b. Desk Studi, adalah kegiatan pengkajian berbagai kebijakan makro yang terkait dengan wilayah
analisis ruang makro dan mikro kawasan, perumusan kebutuhan pengembangan dan penataan perencanaan dalam rangka memperoleh isu permasalahan, hipotesa dan sintesa awal.

ruang kawasan, perumusan rencana detail tata ruang kawasan, pengaturan ketentuan amlop
ruang, dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang, sebagaimana digambarkan dalam uraian 3. Produk Rencana dan Batas Waktu
berikut. Keluaran yang diharapkan dari Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
a. Persiapanan penyusunan RDTR; Kecamatan Sukawangi adalah tersusunnya suatu dokumen Rencana Detail Tata Ruang
b. Pengumpulan dan pengolahan data; dengan kedalaman infomasi wilayah skala 1 : 5.000 dengan jangka waktu berlaku
 Inventarisasi
selama 20 tahun yang berisi panduan dan rencana pengembangan dan penataan
 Elaborasi
kawasan yang meliputi :
c. Analisis kawasan perencanaan
a. Rencana pengembangan bagian wilayah kota dengan menciptakan keserasian dan
 Analisis struktur kawasan perencanaan
keseimbangan fungsi melalui pengaturan intensitas ruang,
 Analisis peruntukkan blok rencana
 Analisis prsarana transportasi
b. Rencana sistem kota yang menyangkut sistem pelayanan, jaringan jalan dan jaringan

 Analisis Fasilitas Umum infrastruktur kota,

 Analisis utilitas umum c. Peruntukan lahan makro dan mikro (zonasi kawasan),
 Analisis amplop ruang d. Pola intensitas penggunaan ruang kota (KDB, KLB, ketinggian, dll),
 Analisis kelembagaan dan peran serta masyarakat e. Sistem ruang terbuka dan tata hijau,
d. Perumusan dan ketentuan teknis rencana detail f. Penetapan prioritas pengembangan kota dan kawasan-kawasan tertentu yang harus
 Konsep rencana disiapkan RTBL, dan
 Produk rencana detail tata ruang
g. Program pengembangan fisik bagian wilayah kota.

Tahap awal penyusunan Rencana Detail Tata Ruang adalah mempersiapkan seluruh sumber daya
dan sumber dana serta urgensi dari kegiatan RDTR bagi pembangunan daerah. Beberapa
kegiatan persiapan yang dapat dilakukan meliputi :
a. Persiapan dasar, merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mempertajam serta mendudukan
rencana serta metoda pelaksanaan pekerjaan yang riil akan dilaksanakan. Kegiatan persiapan
dasar ini lebih ditekankan pada koordinasi intern dengan pemberi kerja untuk memperoleh
kesepatan tentang:
 Metoda dan rencana kerja
 Persiapan pelaksanaan survei
- Mempersiapkan tenaga pelaksana survey; terdiri dari tenaga teknis/surveyor dan tenaga
ahli,

Halaman |Bab 1 - 7
Laporan Akhir
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Sukawangi
Kabupaten Bekasi Tahun 2011
1

Gambar 1.3 Metodologi Penyusunan RDTR Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi

Halaman |Bab 1 - 8
Laporan Akhir
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Sukawangi
Kabupaten Bekasi Tahun 2011
1
1.5 KEDUDUKAN RDTR DALAM HIRARKI RENCANA TATA RUANG
Untuk memahami lebih lanjut tentang konsep Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
menurut Undang-Undang No. 26 Tahun 2007, perlu terlebih dahulu dibahas tentang
kedudukan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota dalam konteks perencanaan ruang di
Indonesia. Selain itu, perlu juga dijelaskan tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam
memahami karakteristik suatu Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota.

Dalam hirarki perencanaan tata ruang, rencana tata ruang yang akan disusun, harus mengacu
pada rencana tata ruang di atasnya. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota harus
mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi, dan Rencana Tata Ruang Wilayah
Propinsi harus mengacu pada Rencana Tata Ruang Nasional. Hierarki rencana tata ruang
wilayah dapat dilihat pada Gambar 1.4.

Rencana Tata Ruang Wilayah Kota merupakan penjabaran dari Rencana Tata Ruang Propinsi
ke dalam strategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/kota dan merupakan
pedoman untuk penyusunan Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan. Rencana Rinci Tata Ruang
Kawasan ini pun dapat dijabarkan lagi ke dalam Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan
Perkotaan, Kawasan Perdesaan dan Kawasan Tertentu.

Dalam jenjang perencanaan tata ruang, Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten merupakan
Gambar 1.4 Kedudukan Rencana Detail Tata Ruang Dalam Penataan Ruang Kabupaten/Kota
produk rencana untuk :
a. Rencana operasional arahan pembangunan kawasan (operasional action plan);
1.6 PRINSIP DASAR DAN AZAS PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG
b. Rencana pengembangan dan peruntukan kawasan (area development plan);
Beberapa prinsip dasar penyusunan Rencana Tata Ruang adalah sebagai berikut :
c. Panduan untuk rencana aksi dan panduan rancang bangun (urban design guidelines).
1. Harus Memepertimbangkan tiga aspek pokok, yaitu aspek strategis, aspek teknis dan
aspek pengelolahan. Aspek tersebut sangat menentukan di dalam menetapkan kebijakan
Rencana, aturan, ketentuan dan mekanisme penyusunan RDTR Kabupaten harus merujuk
dasar pengembangan kawasan yang dapat di gambarkan sebagai berikut :
pada pranata rencana lebih tinggi, baik pada lingkup kawasan maupun daerah.
a. Mempertimbangkan aspek strategis, yaitu kebijakan dasar penentu fungsi kawasan
pengembangan fungsi kegiatan yang merupakan penjabaran atau mengisi rencana-
rencana pembangunan Nasional dan Daerah dalam jangka panjang
b. Mempertimbangkan aspek teknis, yaitu kebijakan dasar yang di tunjukan untuk
membuat keserasian dan mengoptimalkan pola tata ruang dengan menetapkan fungsi
kawasan, sehingga dapat memisahkan antara satu fungsi dengan fungsi lainnya secara
jelas.

Halaman |Bab 1 - 9
Laporan Akhir
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Sukawangi
Kabupaten Bekasi Tahun 2011
1
c. Mempertimbangkan aspek pegelolahan pembangunan, meliputi kebijakan dasar BAB 2 PERUMUSAN KONSEP RENCANA DETAIL TATA RUANG
perencanaan dan memepertimbangkan aspek hukum dan perundangan serta Bab ini memuat uraian tentang konsep rencana detail mengenai karakter/cirri khas
administrasi agar rencana dapat dilaksanakan sesuai dengan prioritas serta pemerataan kawasan, konsep struktur ruang kawasan, konsep peruntukan lahan dan unit
pembagunan. kegiatan dan konsep program peningkatan pembangunan kawasan.
2. Penyusunan rencana tata ruang harus selalu mempertimbangkan asas pemerataan, BAB 3 RENCANA DETAIL TATA RUANG KECAMATAN
keseimbangan pertumbuhan, serta kelestarian lingkungan maupun hubungan antar Bab ini memuat uraian tentang tujuan pengembangan, rencana struktur ruang,
wilayah dengan daerah sekitarnya. rencana fasilitas umum, rencana peruntukan Blok, rencana penataan bangunan dan
a. Keadilan bagi akses pemanfaatan ruang ; pemanfaatan ruang berorientasi lingkungan dan indikasi program.
membuka peluang bagi seluruh anggota masyarkat dan sektor pembangunan secara BAB 4 PENGENDALIAN RENCANA DETAIL
proporsional dalam memenfaatkan sumberdaya alam dan prasarana pembangunan, Bab ini memuat uraian tentang peraturan zonasi, peraturan insentif dan disentif,
dengan sejauh mungkin menciptakan sinergi diantara pemerintah, swasta dan perizinan dalam pemanfaatan ruang dan pengawasan penataan ruang.
masyarakat. BAB 5 KELEMBAGAAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT
b. Pelestarian lingkungan dan keberlajutan pemanfaatan sumber daya alam; Bab ini memuat uraian tentang kelembagaan dan peran serta masyarakat.
pemanfaatan ruang dilandasi pertimbangan untuk memprioritaskan fungsi perlindungan
lingkungan pada skala setempat regional, maupun nasional melalui penegakan batas-
batas kawasan dan aktifitas yang telah di tetapkan berfungsi lindung.
c. Keseuainan pengembangan aktivitas dengan daya dukung lingkungan dan
sumber daya alam; kegiatan budidaya dikembangkan sesuai dengan kemampuan
sumber daya alam dan lingkungan sekitar untuk mendukungnya. Terutama kesesuai
antara kegiatan sektoral yang berfungsi produksi dengan sektor yang berfungsi
pelinudngan dan pelestarian.
d. Penetapan prioritas pengembangan; menetapkan prioritas pengembangan
disesuaikan dengan potensi wilayah serta optimasi proses pertumbuhan wilayah secara
agregatif. Beberapa bagian wilayah diharapkan dapat diharapkan sebagai simpul
pergerakan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi kabupaten secara luas.

1.7 SISTEMATIKA LAPORAN


BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi uraian tentang latar belakang, landasan hukum, maksud, tujuan, sasaran dan
fungsi, ruang lingkup pekerjaan penyusunan RDTR Kecamatan Sukawangi,
kedudukan RDTR dalam hirarki rencana tata ruang, prinsip dasar dan azas
penyusunan rencana tata ruang.

Halaman |Bab 1 - 10
Laporan Akhir
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Sukawangi
Kabupaten Bekasi Tahun 2011
1
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................................................................1
1.2 LANDASAN HUKUM....................................................................................................................................2
1.3 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN..............................................................................................................3
1.4 RUANG LINGKUP.........................................................................................................................................3
1.4.1 Lingkup Wilayah Perencanaan............................................................................................................3
1.4.2 Lingkup Substansi................................................................................................................................3
1.5 KEDUDUKAN RDTR DALAM HIRARKI RENCANA TATA RUANG....................................................................9
1.6 PRINSIP DASAR DAN AZAS PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG............................................................9
1.7 SISTEMATIKA LAPORAN............................................................................................................................10

Halaman |Bab 1 - 11
Laporan Akhir
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Sukawangi
Kabupaten Bekasi Tahun 2011
1
Gambar 1.1 Peta Orientasi Kecamatan Sukawangi.................................................................................................5
Gambar 1.2 Peta administrasi Kecamatan Sukawangi............................................................................................6
Gambar 1.3 Metodologi Penyusunan RDTR Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi..........................................8
Gambar 1.4 Kedudukan Rencana Detail Tata Ruang Dalam Penataan Ruang Kabupaten/Kota..............................9

Halaman |Bab 1 - 12

Anda mungkin juga menyukai