KAWASAN INDUSTRI
DESA TANJUNG
KECAMATAN
CIPUNAGARA
KABUPATEN SUBANG
PROVINSI JAWA BARAT
PENGANTAR 3
PETA LOKASI KABUPATEN 5
PETA LOKASI JAWA BARAT 5
PENDAHULUAN 6
VISI DAN MISI 7
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 3 Tahun [2007], Wilayah Kabupaten
Subang terbagi menjadi 30 Kecamatan, yang dibagi lagi menjadi 245 Desa dan 8 Kelurahan.
Pusat pemerintahan di Kecamatan Subang.
Kabupaten ini dilintasi jalur pantura, namun ibukota Kabupaten Subang tidak terletak di jalur
ini. Jalur pantura di Kabupaten Subang merupakan salah satu yang paling sibuk di Pulau Jawa.
Kota kecamatan yang berada dijalur ini diantaranya Patokbeusi, Ciasem dan Pamanukan.
Selain dilintasi jalur Pantura, Kabupaten Subang dilintasi pula jalur jalan Alternatif Sadang
Cikamurang, yang melintas di tengah wilayah Kabupaten Subang dan menghubungkan Sadang
Kabupaten Purwakarta dengan Tomo Kabupaten Sumedang.
Wilayah Kabupaten Subang terbagi menjadi 3 bagian wilayah, yakni wilayah Selatan, wilayah
Tengah dan wilayah Utara. Bagian Selatan wilayah Kabupaten Subang terdiri atas dataran
tinggi / pegunungan, bagian tengah wilayah kabupaten Subang berupa dataran, sedangkan
bagian Utara merupakan dataran rendah yang mengarah langsung ke Laut Jawa. Sebagian besar
wilayah pada bagian selatan kabupaten Subang berupa Perkebunan, baik Perkebunan Negara
maupun Perkebunan Rakyat, Hutan dan lokasi Pariwisata.
Kabupaten Subang dilewati jalur utama pada wilayah Utaranya dan dimanfaatkan juga sebagai
jalur alternatif untuk ke Bandung, Cirebon atau Tasikmalaya. Lintas Subang – Bandung melalui
Kalijati semakin diminati para pengemudi karena jalannya yang halus dan bebas hambatan dan
dibukanya Gerbang Tol keluar di Kalijati dan Subang Tol Cikampek – Palimanan (CIPALI)
dengan melintasi Kabupaten Purwakarta – Kabupaten Subang – Kabupaten Majalengka – dan
Kabupaten Cirebon.
Persimpangan Jalancagak merupakan persimpangan strategis karena dari persimpangan
tersebut dapat menjangkau Bandung – Sumedang – Sadang melalui Wanayasa dan Kota Subang
sendiri.
Pada bagian tengah wilayah kabupaten Subang berkembang perkebunan karet, tebu dan buah-
buahan dibidang pertanian dan pabrik-pabrik dibidang Industri, selain perumahan dan pusat
pemerintahan. Kemudian pada bagian utara wilayah kabupaten Subang berupa sawah
berpengairan teknis dan tambak serta pantai.
Karena sebagian besar penduduknya masih berpenghasilan utama sebagai petani dan buruh,
maka itu kami untuk merencanakan dan melaksanakan PLOTING KAWASAN ZONA INDUSTRI
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor : 2 Tahun 2013 tentang Rencana Tata
Ruang Kabupaten Subang, dengan terlaksananya perencanaan ini sehingga perubahan kondisi
lahan, sosial dan ekonomi di wilayah setempat sangat segnifikan, maka untuk dalam
kesempatan ini membuka peluang bagi pihak-pihak terkait terutama bagi pelaku bisnis untuk
mendukung pendanaan demi terlaksananya program.
Kawasan Industri adalah suatu tempat pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan
prasarana dan sarana yang disediakan dan dikelola oleh perusahaan kawasan industri. Hal ini
berbeda dengan Zona Industri yang juga merupakan pemusatan industri tetapi tanpa dilengkapi
dengan prasarana dan sarana yang memadai.
Di Indonesia, pada awalnya kawasan industri hanya dikembangkan oleh pemerintah melalui
BUMN sebagai reaksi terhadap meningkatnya jumlah industri dengan dampak polusi lingkungan
yang diakibatkannya, keterbatasan infrastruktur, dan masalah perkembangan kawasan
permukiman yang berdekatan dengan lokasi industri. Namun seiring dengan meningkatnya
investasi baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri, maka pemerintah melalui Keppres No.
53 tanggal 27 Oktober tahun 1989 mengijinkan usaha kawasan industri dikembangkan oleh
pihak swasta. Bagi pihak swasta, kebijakan baru dibidang usaha kawasan industri ini merupakan
suatu peluang usaha baru yang cukup menguntungkan, sehingga berkembanganlah kawasan-
kawasan industri baru yang dikelola oleh pihak swasta di pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
regional.
Kami mencoba untuk member gambaran tentang pengembangan suatu kawasan industri pada
tahap pra konstruksi. Pada tahap pra konstruksi tahapan yang perlu disiapkan adalah studi
kelayakan, proses perijinan pembebasan tanah dan perencanaan. Namun dalam tulisan ini,
studi kelayakan yang membahas antara lain tentang studi pasar, pemilihan tapak, dan kelayakan
keuangan tidak dibahas secara inplisit pada Proposal ini.
Proposal ini diharapkan dapat membantu sebagai bahan informasi tentang langkah-langkah
awal TIM yang dibentuk secara Independen dalam rangka menyikapi dan menindaklanjuti
program yang sudah ditentukan dan akan dilaksanakan oleh kami.
VISI :
Membuka lapangan pekerjan dan meningkatan pendapatan masyarakat, yang
dapat memberikan suatu kontribusi kepada Bangsa dan Negara, sehingga
terwujudnya pembangunan moril maupun materil adalah sebuah KEBAHAGIAN
bagi kami.
MISI :
Memperkecil angka pengangguran serta meningkatkan pendapatan masyarakat
di wilayah setempat dan sekitarnya, maka kami sebagai pelaku pemanfaatan dan
pemberdayaan Sumber Daya Alam adalah bagian dari anugerah yang patut
dicermati dan disiasati secara positif dan profitable.
Membuka potensi yang ada, yang dapat dijadikan sebagai Area Kawasan Industri
yang menguntungkan bagi semua pihak, sehingga terciptanya kondisi
keseimbangan antara lingkungan hidup, masyarakat sekitar dan masyarakat
umumnya yang berdasarkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
1. Masyarakat pemilik tanah yang ingin melepas tanah mereka membuat suatu surat
pernyataan jual kepada pihak Perusahaan yang isinya menyatakan bahwa mereka
ingin menjual tanah miliknya tersebut kepada pihak Perusahaan beserta alasannya.
Dicantumkan juga luas tanah per pemilik beserta harga yang ingin diajukan.
2. Apabila pihak Perusahaan menyetujui surat pernyataan jual tersebut, maka proses
bisa dilanjutkan ke proses jual beli tanah antara warga masyarakat dengan pihak
Perusahaan. Pihak perusahaan akan membayar kepada pemilik tanah dan pemilik
tanah menyerahkan bukti kepemilikan tanah / Sertipikat (bagi tanah yang
bersertipikat) atau Surat Keterangan Penguasaan Fisik atau Surat Keterangan Tanah
(bagi tanah yang belum bersertipikat) kepada pihak perusahaan. Apabila pemilik
tanah tidak memiliki Surat Keterangan Penguasaan Fisik atau Surat Keterangan
Tanah dan dokumen tanah sejenis, maka secepatnya warga masyarakat pemilik
tanah harus segera membuatnya.
Catatan:
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, perusahaan tentu memiliki perhitungan yang matang
saat memutuskan akan membebaskan suatu bidang tanah untuk dan/atau dimanfaatkan.
Apakah bidang tanah tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Maka diharapkan
warga masyarakat pemilik tanah yang telah mengajukan petisi tersebut dapat mengizinkan
pihak Perusahaan apabila pihak Perusahaan berencana untuk melakukan pengecekan terlebih
dahulu sebelum dilakukan proses jual beli.
3. Surat Keterangan Penguasaan Fisik atau Surat Keterangan Tanah dibuat oleh pemilik
tanah sendiri yang diketahui oleh Kepala Desa setempat dan dihadiri oleh minimal 2
(dua) orang saksi.
4. Pihak perusahaan sebagai pembeli harus melakukan verifikasi terkait dengan kondisi
fisik tanah (luasan dan bentuk tanah), status hukum tanah dan status hukum
pemilik tanah tersebut.
5. Surat dan dokumen yang harus diserahkan oleh warga masyarakat pemilik tanah
antara lain :
5.1 Bukti Kepemilikan Berupa sertipikat atau bukan sertipikat (Surat
Keterangan Penguasaan Fisik atau Surat Keterangan Tanah).
5.2 Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) yang masih berlaku.
5.3 Surat Persetujuan Pasangan untuk yang telah berkeluarga.
5.4. Bukti Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan tahun terakhir.
5.5. Surat Pernyataan dari pemilik tanah bahwa tanah miliknya tidak berada dalam
Sengketa.
6. Proses pelaksanaan jual beli tanah dan pembuatan Akta Jual Beli tanah dilakukan
didepan Pejabat Pembuat Akta Tanah (“PPAT”). Namun, apabila dalam wilayah anda
belum banyak terdapat PPAT atau formasi PPAT di wilayah Kabupaten atau Kotamadya
Pengembangan Kawasan Industri di Kabupaten Subang – Jawa Barat wilayah Desa Tanjung
Kecamatan Cipunagara menjadi incaran investor dalam menanamkan modalnya dibidang
industri.
Oleh karena itu untuk segera melakukan penataan wilayah Kawasan Industri dengan system
PLOTING AREA KAWASAN INDUSTRI terpadu dengan baik, supaya kegiatan industri bisa pro
rakyat
Subang merupakan wilayah strategis salah satunya Desa Tanjung Kecamatan Cipunagara
karena wilayah Karawang, Purwakarta dan Jabodetabek dinilai telah padat oleh industri.
Maka wilayah Subang merupakan peluang pengembangan KAWASAN INDUSTRI yang sangat
strtegis. Peluang ini didukung oleh rencana pembangunan jalan tol dan pembangunan
pelabuhan internasional di Patimban Kecamatan Pusakanagara Kabupaten Subang serta
dibuatkan master plan akses jalan Pelabuhan melintasi Kecamatan Pusakanagara, Kecamatan
Compreng, Desa Tanjung Kecamatan Cipunagara dan Kecamatan Cibogo sampai ke ruas
Tol CIPALI serta pengembangan Stasiun Kerta Api Pagaden dan Stasiun Cipunagara.
Pemerintah melalui Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3I) menekankan pengembangan ekonomi nasional dengan strategi utamanya yaitu
pengembangan dan penguatan enam koridor ekonomi.
A. Pemanfaatan ruang bagi semua kepentingan secara terpadu, berdaya guna dan berhasil
guna, serasi, selaras, seimbang dan berkelanjutan.
3. Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya
buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia.
7. Mengatur struktur dan pola tata ruang yang sesuai dengan daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup.
Bila kita melihat dengan maraknya pembangunan kawasan industri di wilayah Jabodetabek
disaat ini kondisi arealnya semakin terbatas, maka pelaksanaan ploting kawasan industri di
DESA TANJUNG KECAMATAN CIPUNAGARA Kabupaten Subang sangat strategis
berpeluang besar untuk dijadikan kawasan industri karena didukung oleh tersedianya areal
yang luas SUNGAI CIPUNAGARA batas antara Kabupaten Subang dengan Kabupaten
Indramayu.
Paragraf 6
Kawasan Peruntukan Industri
Lokasi pengembangan industri terdiri atas 3 jenis yaitu zona industri seluas 11.250 hektar,
kawasan industri 100 hektar dan industri non zona / kawasan.
Pasal 43
Pengembangan zona industri, kawasan industri dan industri non zona / kawasan sebagaimana
dimaksud Pasal 43 Peraturan Daerah ini adalah sebagai berikut :
b. Kegiatan industri yang dikembangkan pada zona dan kawasan diprioritaskan pada
industri tanpa polusi dengan nilai tambah tinggi, padat karya dan mempunyai
ketertarikan dengan bidang pertanian;
f. Kegiatan industri non zona / kawasan yang menghasilkan limbah cair dan padat
dikelola secara setempat dengan penyediaan instalasi pengolah limbah setempat.
Organisasi Tim kami adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terikat
dalam hubungan formal untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Organisasi
hanya merupakan alat bagi manajemen, sedangkan manajemen merupakan sebuah proses yang
khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
Struktur organisasi yang direncanakan akan dipakai adalah “TIM PELAKSANA” untuk
pelaksanaan pengadaan / pembebasan lahan, dibantu oleh Koordinator lapangan disesuaikan
kebutuhan di lapangan / berdasarkan struktur organisasi tersebut.
Untuk mendukung pelaksanaan Proyek, membentuk Tim Pelaksana dan menunjuk seorang
diantaranya sebagai ketua dan wakil ketua serta lainnya sebagai anggota dengan susunan
sebagai berikut :
Pengawas Internal
Pimpinan Project
Wakil Pimpinan Project
Manager
Administrasi
Koordinator Lapangan
Anggota
TUJUAN PERUSAHAAN
Tujuan perusahaan adalah untuk segera melakukan penataan wilayah Kawasan Industri Zona II
wilayah Timur Kabupaten Subang untuk Tahap Awal adalah Kecamatan CIPUNAGARA Desa
TANJUNG dengan luas 300 Ha dengan system PLOTING AREA KAWASAN INDUSTRI terpadu,
bisa memberikan yang terbaik kepada semua pihak yang terkait, yang bermanfaat bagi
lingkungan, agar kegiatan industri bisa pro rakyat.
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, maka TIM Manajemen akan menciptakan daya tarik
bagi pihak yang akan berinvestasi di kawasan industri ini, dengan dukungan oleh berbagai
aspek demi kelangsungan bisnis disaat sekarang hingga masa yang akan datang. Pembangunan
areal industri ini dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan sesuai dengan pangsa pasar yang
memohon berinvestasi.
Untuk mencapai tujuan utama tersebut di atas maka TIM MANAJAMEN pengadaan lahan akan
menjadikan Area Kawasan Industri Aman, Nyaman didukung oleh strategis lokasi.
Secara umum tujuan mengikuti peraturan yang berlaku pengelolaan Kawasan Industri yang di
berikan oleh TIM MANAJAMEN akan terbagi beberapa progres :
2. Berdasarkan Hasil Keputusan Rapat Klasifikasi antar TIM PELAKSANA telah dicapai
kesepakatan antara lain :
B. Lingkup Pekerjaan :
C. Kelengkapan Perijinan :
Data BPS menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2014 bila
dibandingkan triwulan III-2013 tercatat sebesar 6,17% (yoy) dan secara kumulatif mencapai
sebesar 6,29% bila dibandingkan periode yang sama tahun 2013 (ctc). Besaran PDB atas dasar
harga berlaku secara kumulatif pada triwulan III-2014 mencapai sebesar Rp. 6.151,6 triliun.
Bank Indonesia memperkirakan bahwa pertumbuhan pada triwulan IV-2014 akan mencapai
6,2%, sehingga pertumbuhan untuk keseluruhan tahun 2014 akan mencapai sekitar 6,3%.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan trend yang terus meningkat dibandingkan
triwulan sebelumnya. Bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak triwulan II-2014
merupakan pertumbuhan terbesar kedua di Dunia setelah China yang meskipun mencatat
angka 7,7% namun trendnya menurun dibandingkan triwulan sebelumnya (Firmanzah, 2014).
Dengan demikian tingkat pertumbuhan Indonesia kembali berada di atas rata-rata tingkat
pertumbuhan dunia yang pada tahun 2014 diprediksi sebesar 3,5%.
Angka perkembangan industri di Indonesia secara global setiap tahun semakin meningkat sesuai
dengan permintaan areal pabrik disejumlah kawasan industri di Jawa Barat khususnya. Hal itu
menyusul semakin banyaknya investor asing yang masuk dan menanamkan investasinya ke
Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Subang. Perekonomian Provinsi Jawa Barat yang stabil
berdampak positif bagi dunia usaha. Kestabilan ekonomi membuat para pelaku industri
memiliki kesempatan untuk meningkatkan usahanya di provinsi yang cukup potensial ini.
Maka selayaknya di bentuk Kawasan Zona Industri di Kabupaten Subang ini untuk segera
dilaksanakan karena wilayah Karawang, Purwakarta dan Jabodetabek dinilai telah padat oleh
industri. Maka Wilayah Subang merupakan peluang pengembangan KAWASAN INDUSTRI yang
sangat strtegis dan yang UMR masih dibawah wilayah Jabodetabek.
HARGA JUMLAH
NO URAIAN VOLUME SATUAN SATUAN HARGA
( Rp ) ( Rp )
A Biaya Persiapan :
1 Biodata Area Ploting Lahan 1,00 desa 7.000.000,00 7.000.000,00
2 Sewa Kantor 1,00 tahun 50.000.000,00 50.000.000,00
3 Perlengkapan Kantor :
Laptop 4,00 unit 6.000.000,00 24.000.000,00
Komputer 2,00 unit 5.000.000,00 10.000.000,00
Printer 2,00 unit 2.500.000,00 5.000.000,00
Meja Tulis 5,00 unit 1.000.000,00 5.000.000,00
Kursi Kerja 15,00 unit 500.000,00 7.500.000,00
Sofa Tamu 1,00 unit 5.000.000,00 5.000.000,00
Meja Meeting 1,00 unit 5.000.000,00 5.000.000,00
Lemari Data 3,00 unit 1.000.000,00 3.000.000,00
Papan Tulis 1,00 unit 1.500.000,00 1.500.000,00
Mekanikal/Elektrikal 1,00 ls 3.000.000,00 3.000.000,00
Pek. Pengecatan 1,00 ls 5.000.000,00 5.000.000,00
Pasang AC 4,00 unit 5.000.000,00 20.000.000,00
4 Kendaraan Operasional :
Mobil Toyota RUSH 4,00 unit 250.000.000,00 1.000.000.000,00
Motor Kawasaki KLX 4,00 unit 35.000.000,00 140.000.000,00
F. Biaya Overhead :
1 Gaji Karyawan 3.000.000,00 250,00 750.000.000,00
2 Biaya Operasional 3.000.000,00 500,00 1.500.000.000,00
3 Biaya ATK dan Administrasi 3.000.000,00 250,00 750.000.000,00
SUB TOTAL BIAYA OVERHEAD 1.000,00 3.000.000.000,00
TIME SCEDHULE
PERSIAPAN, PELAKSANAAN & PEMBANGUNAN
KAWASAN INDUSTRI TANJUNG - CIPUNAGARA - SUBANG
YUDI AGUSTIA
STRUKTUR PELAKSANAAN
PEMBEBASAN KAWASAN INDUSTRI
KABUPATEN SUBANG PROVINSI JAWA BARAT
KOORDINATOR LAPANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
Selain hasil kajian dari berbagai aspek akan terwujudnya program ini, harapan
utama adalah dukungan kuat dari pihak INVESTOR bahwa Kawasan Industri di
Kabupaten Subang merupakan bagian tuntutan social masyarakat sekitarnya
sebagai impian lapangan kerja baru yang sangat dinantikan-nantikan, demi
terwujudnya kehidupan sejahtera.
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, tercapainya suatu kesuksesan kami
berkomitmen dengan terciptanya kerjasama yang baik, suasana yang harmonis,
mental sehat, manajemen professional, serta sinergi yang positif dengan berbagai
pihak.
Aamiin YRA.
Subang, @ 2018
Penyusun,
YUDI AGUSTIA