1.2.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan Kajian Kelayakan Kawasan Industri di Kecamatan Kota Bangun,
Kabupaten Kutai Kartanegara adalah:
1. Sebagai arah perwujudan rencana tata ruang khususnya pada kawasan peruntukan
industri;
2. Sebagai dasar memformulasikan kebijakan dan strategi penataan ruang kawasan
peruntukan industri;
3. Memberikan arah bagi penyusunan indikasi program pembangunan pada kawasan
peruntukan industri;
4. Sebagai dasar dalam penetapan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang pada
kawasan peruntukan industri;
5. Tersedianya rencana penyediaan dan pemanfaatan kawasan peruntukan industri di
Kabupaten Kutai Kartanegara;
6. Terciptanya kawasan industri yang berkembang dan benar• benar berhasil guna serta
berdaya guna dalam rangka menjawab peluang investasi industri; dan
7. Mengetahui kelayakan lokasi kawasan industri sesuai dengan kaidah penataan ruang
dan kaidah-kaidah lainnya untuk mendukung pembangunan yang efisien dan efektif
sehingga dapat mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif, berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan berdasarkan faktor ekonomi, sosial, budaya dan jenis industri
yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara.
1.2.3 Sasaran
Sasaran dari kegiatan Kajian Kelayakan Kawasan Industri di Kecamatan Kota Bangun,
Kabupaten Kutai Kartanegara adalah:
1. Mengidentifikasi potensi dan permasalahan kawasan industri;
2. Melakukan analisis kelayakan kawasan industri.
3. Memberikan arahan lokasi kawasan industri;
4. Menyusun rencana lokasi kawasan industri yang sesuai dengan standar dan
mempertimbangkan kondisi dan karakteristik lokal yang ada;
5. Menciptakan keselarasan, keserasian, keseimbangan antar lingkungan terhadap
kawasan peruntukan industri dengan peruntukan ruang lainnya;
6. Mewujudkan keterpaduan program pembangunan.
selesai dibangun. Pengembangan usaha dapat dikatakan layak dalam aspek teknis
jika secara teknis dan teknologi mampu menunjang pengembangan usaha
tersebut.
5. Analisa Ekologi/Lingkungan
Aspek ekologi dan lingkungan merupakan pengamatan pada kondisi sumberdaya
lingkungan (sumber air, lahan dan bahan baku) untuk mendukung keberlanjutan
usaha tersebut. Pengembangan usaha dikatakan layak pada aspek ekologi dan
lingkungan bila bisnis tidak memberikan dampak yang merugikan bagi lingkungan
dan pengelolaan limbah tidak mengganggu kehidupan masyarakat sekitar.
6. Analisa Sosial, Budaya dan kelembagaan
Aspek sosial budaya dan kelembagaan merupakan pengamatan pada aspek
manajemen, hukum dan dukungan aturan yang hidup di masyarakat untuk
menggambarkan apakah usaha tersebut dapat dikelola dengan baik.
Pengembangan usaha dikatakan layak pada aspek sosial, budaya dan
kelembagaan bila pengembangan usaha tidak bertentangan dengan peraturan
pemerintah dan budaya.
7. Analisa Finansial
Analisis kelayakan fnansial dilakukan dengan melakukan perhitungan secara
finansial untuk mengetahui kelayakan usaha secara privat, dalam hal ini kelayakan
yang dilihat dari sudut pandang individu atau pelaku usaha. Perhitungan secara
finansial ini menggunakan komponen biaya dan manfaat untuk memudahkan
pengelompokan kedua bagian tersebut dan juga menggunakan kriteria investasi
untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha secara kuantitatif.
8. Analisis Kelembagaan
Analisis terhadap kelayakan kelembagaan yang dilakukan terhadap kajian hukum
terhadap peraturan perundang undangan, struktur organisasi, dan sumber daya
manusia yang diperlukan (tingkat pendidikan dan kualitas).
D. Perumusan arahan lokasi kawasan industri
Adapun arahan lokasi Kawasan Industri dirumuskan dengan muatan sebagai berikut:
1. Kesesuaian kawasan industri dengan struktur dan pola ruang pada permukaan
bumi;
2. Arahan kawasan industri yang berisi usulan program utama, lokasi, besaran,
sumber pendanaan, instansi pelaksana, serat waktu dan tahapan pelaksanaan
kawasan industri;
3. Persyaratan kawasan industri yang berisi tentang jenis-jenis kegiatan yang
diperbolehkan, bersyarat secara terbatas, bersyarat tertentu dan kegiatan yang
tidak diperbolehkan;
E. Menyusun Konsep Rencana Kawasan Industri
Adapun konsep rencana kawasan industri ini berupa pembagian penggunaan lahan di
kawasan industri, dan ketentuan-ketentuan di area rencana kawasan industri.