Bab - A
PENGALAMAN PERUSAHAAN
Sedangkan lingkup wilayah yang menjadi prioritas dan orientasi perusahaan PPTT..
M
MUUAARRAA CCO
ONNSSUULLTT adalah wilayah Propinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Propinsi Banten, Propinsi
Pakanbaru, Propinsi Jambi Propinsi Riau Propinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Beberapa
Pulau di Propinsi Lain. Dasar pemilihan yang dilakukan oleh manajemen PPTT.. M
MUUAARRAA
CCO
ONNSSUULLTT untuk dijadikan sebagai sasaran prioritas atau wilayah orientasi, antara lain :
Hubungan atau relasi dengan patner kerjasama / kemitraan yang sudah mantap.
Peraturan perundang - undangan yang telah dibuat oleh lembaga legislatif dan
Selain sasaran lingkup wilayah dalam negeri, juga mempunyai peluang yang
memungkinkan untuk membidik sasaran lingkup wilayah di luar negeri.
PPTT.. M
MUUAARRAA CCO
ONNSSUULLTT Cakupan kegiatan atau pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh Sumber
daya manusia / tenaga - tenaga ahli dengan disiplin ilmu yang dimiliki PPTT.. M
MUUAARRAA CCO
ONNSSUULLTT
meliputi berbagai bidang kegiatan serta berbagai lingkungan Departemen. Berdasarkan
Departemen - Departemen / Dinas - Dinas yang ditanganinya, maka bidang - bidang, sektor
pekerjaan – pekerjaan / kegiatan yang secara teknis dapat dikerjakan oleh PPTT.. M
MUUAARRAA
CCO
ONNSSUULLTT secara profesional, antara sebagai berikut :
LINGKUP KONSULTANSI
Pelatihan , Meliputi :
Departemen Pertanian dan Kehutanan mencakup berbagai kegiatan atau pekerjaan yang
dapat dirinci berdasarkan sektor atau bidang, antara lain:
Sektor Kehutanan
Perencanaan umum, teknis dan manajemen serta pengembangan agribisnis
kehutanan.
Perwilayahan komoditas dan pemetaan
potensi komoditas kehutanan.
Sektor Perkebunan
Perencanaan umum, teknis dan
manajemen pengembangan agribisnis.
Perwilayahan komoditas dan pemetaan
potensi
komoditas perkebunan.
Sektor Peternakan
Perencanaan umum, teknis, infrastruktur dan
manajemen
dan pengembangan peternakan.
Badan/Lembaga Penelitian
Institusi/Instansi/Perguruan Tinggi
/instansi/perguruan tinggi.
D
DAATTA
A
A
ADDM
MIIN
NIISSTTR
RAASSII PPEER
RUUSSA
AHHA
AAAN
N
PPTT.. M
MUUA
ARRA
A CCO
ONNSSU
ULLTT
Telepon : 022-7805404
Faksimili : 022-7805404
E-mail : ptmuara_consult@yahoo.com
Nomor :4
Nomor : 02
5. Akte Perubahan/Pendirian PT
Nomor : 07
Nomor : 1-3273-005772-1-000266
Nomor : 01.910.250.8-429.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tahun 2005
1. Kuasa Penggunan Dep. 32111.1.031 19
Anggaran Badan Pusat Kab. Agama Jl. Statistik 16 Agustus Agustus 19 Agustus
Statistik Kabupaten Arsitektur Sumedang Propinsi No 13.750.000
2005 2005 2005
2. Sumedang Jawa
Pemerinta 40
Evaluasi Rencana Detail Tata Kota Barat
h Sumedang
Ruang Kota Pusat CBD di Tambilahan Kabupaten Kab. 03/PJK-
Arsitektur 20 Mei 18 Oktober
Kota Tambilahan Kabupaten Kab. Indragiri Indragiri Indragiri RDTR/V/20 189.853.000
2005 2005
Indragiri Hilir Hilir Hilir Badan Hilir 05
Perencanaa
3. n
Pembangun
Dinas
an Daerah 027.2/1542/DIS 19 30
Bantuan Manajemen Bandung Perumaha
Arsitektur Kab. Bandung PE R- Agustus Desember
Pengelolaan Asset Tanah Milik n 198.877.000
MPA/2005 2005 2005
4. Dep.
Kuasa Penggunan Anggaran Agama Jl. Statistik 19 19
Badan Pusat Statistik Kab. Propinsi No 32111.1.042 Septembe September
Arsitektur 9.341.000
Kabupaten Sumedang Sumedang Jawa 40 19 Juli 2005 r 2005 2005
Barat Sumedang
5. Kantor
Kuasa Penggunan Anggaran Penyuluhan Jl. Mayor
Kantor Penyuluhan dan Kab. & Abdurahma SPK- 01
Pengamatan Potensi Arsitektur Pengamatan 04/WPJ.09/15- 01 Februari
Sumedang n Februari
Perpajakan Kabupaten Potens 4.0/XII/20 25.013.000 2005
Sumedang 2005
Sumedang i 05
6. Kantor
Perpajaka 01 Januari
Kuasa Penggunan Anggaran Penyuluhan
n Jl. Mayor SPK-
2005
Kantor Penyuluhan dan Kab. &
Sumedan Abdurahma 13/WPJ.09/Pen. 19 19
Pengamatan Potensi Arsitektur Pengamatan
g 07/
Sumedang n Nopembe Nopember
Perpajakan Kabupaten Potens 200 16.501.000
Sumedang r 2005 2005
Sumedang i 5
7. Perpajaka 19 Agustus
Dinasn Tata 2005
03/SP/PSAB/ABT/
Perencanaan Teknis Kota
Sumedan Jl Cihanjuang
DISTAKOT
Pembangunan Pasar Atas Arsitektur Kota Cimahi Pemkab
g Blok Jati 24 Okt
Tgl 24 Oktober 247.500.000 24 Des 2005
Baru Kota Cimahi Cimahi Gedung C lt 2 2005
2005
8.
9. Kepolisia
n Jl. Prabu
Perncanaan Pembangunan Negara RI Geusan
Kab. Daerah Ulun No. SPK/09/III/2006 28 Maret 28 Maret
Mako Arsitektur 16.508.000
Sumedang Jawa Barat 02 14 Maret 2006 2006 2006
Polsek Conggeang
Resor Sumedan
Sumedang g
10. Kepolisian
Negara RI Jl. Prabu
Daerah Geusan SPK/12/IV/20
Pengawasan Pembangunan Kab. Jawa Ulun No. 06 28 April 28 April
Arsitektur 11.000..000
Mako Polsek Conggeang Sumedang Barat 02 11April 2006 2006
Resor Sumedan 2006
11. Kota Sumedan g
Pekerjaan Penertiban, Bandung,Kot a Pemerintah
g 01/SPMK/PINLA
Kota Jalan Tera No. K- 23
Pendataan dan Pemetaan Cimahi dan
Bandung 20 Asset/Disrum/20 25 Juli Desember
Asset Tanah Milik/dikuasai Arsitektur Kabuapten 180.163.000
Dinas Bandun 06 2006 2006
Pemerintah Kota Bandung Bandung
Perumahan g 25 Juli
12. 2006
Dinas Tata 602/06/XII/DTB
Kota dan Jl. Margonda /20 14 14
Penyusunan Juklak / Juknis
Bangunan Raya No. 54 06 Desember Desember
Perda Bangunan Kota Depok Arsitektur Kota Depok 48.000.000
Kota Depok Kota Depok 01 Desember 2006 2006
2006
13.
14. Dinas 602.1/04.
Pertambang B-
Perencanaan Pembangunan an Jl. Ir. Kontrak/KPA.OS
Umum,Perta Purnomosidi /I V/ 20 April 20 Juni
Sarana Perkotaan (Water Aristektur Kota Banjar 178.350.000
m bangan No.01 200 2007 2007
Park)
Dan Pataruman 7
15. Energi.Banja 20 April
Dinas
r 2007
Perencanaan Pembangunan
Permukima 03/II//IST/2007
Perumahan Karyawan PDAM Arsitektur Samarinda 125.000.000 27 Feb 2007 30 Mei 2007
n dan Tata tgl 27 Feb 2007
Samarinda
Wilayah
16.
Dinas Jl. Jenderal 037/01.Pws/
Rehabilitasi Sedang/Berat
Tersebar Di Pendidikan Achmad Yani PA- RHB/07 30 Juli
Ruang Kelas Sekolah Dinas
Arsitektur Kota Bandung Kota No239 Tgl. 14 Mei 23.718.000 2007 14 Mei 2007
Pendidikan Kota Bandung
Bandung Bandung 2007
17. Jalan KU.08.08/PTB
Kawaluyaan G- JB.09/PL-
Distarkim Indah No.
Penyusunan Implementasi Kab. 18 12 Nop
Arsitektur Propinsi 4 20.384.000 11 Des 2007
Rencana Induk Kebakaran Purwakarta 12 Nop 2007
Jabar Bandun 2007
g
18.
19. Jasa Konsultansi Penyusunan
Rencana Tata Bangunan dan Dinas Tata Jl. KU.08.08/PTBG 05
Lingkungan Lokasi : Ruang dan Kawaluyaan - 05
Septembe
Kawasan KoridorIr. H Juanda Kota Permulima Indah JB.09/23h/VI/2 September
Arsitektur 326.744.000 r
(Dogo) Kota Bandung (Paket Bandung n Jawa No.4 008 2008
2008
PTBG-05) Barat Bandun Tgl 04 Juni
20. Dinas Tata g 2008
Jl. KU.08.08/PTB 05
Ruang dan
Kawaluyaan G- Septembe 05
Rencana Induk Kebakaran Kabupaten Permulima
Indah JB.09/23i/VI/2 r September
Kabupaten Subang Arsitektur Subang n Jawa 263.827.000
No.4 008 2008 2008
Barat
Bandun Tgl 04 Juni
21. Departeme g 2008
n 03/A10.8/D8/2
Renovasi Gedung Sarana Pendidikan Jl. Sumbawa No 008
Dan Prasarana Balai Kota Nasional 2 TGL 04 24 April 24 April
Arsitektur 17.301.000
Bahasa Bandung Bandung Pusat Bahasa Bandun April 2008 2008
Jawa g 200
Barat 8
26.
27. Perencanaan Kegiatan
Penyediaan Sarana Dan Dinas Jl. Soekarno 13/SPP/KegSar-
Prasarana Penunjang Pada Pendapatan Hatta Pra/BT/Perc/VII/
Kantor UPPD / Kantor No.52 20 30 Juli
Arsitektur Bandung Provinsi 29.000.000 30 Juli 2009
Bersama SAMSAT Bandung 8 09, 2009
Jawa Barat
Tengah Tlp.756619 1 Juli
7- 2009
756892
8
28. Jl.
Dinas Jenderal 027/347
Perencanaan Pembangunan Achmad Yani 6-
Kota Pendidikan 06 April
Ruang Kelas Baru (RKB) No. Sekr/200
Arsitektur Bandung Kota 86.226.000 2009 21 Mei 2009
SMPN Kota Bandung 239 9
Bandung
Telpon.022 06 April
29. Jl.720800
Gunung 2009
Dinas sahari
7
Kelautan dan Raya
Perencanaan Pembangunan Propinsi DKI Pertanian No.11 1991/077.821 08 Juni
Arsitektur 128.073.000 22 Juli 2009
Tanggul Rob (Muara Angke) Jakarta Pripinsi DKI Jakarta 08 Juni 2009 2009
Jakarata Pusat
30. SNVT Telpon.02 KU.0808/PTB
Penataa Jl.
1 G-
Penyusunan Rancangan n Kawaluyaan
600725 JB.09/PIL/23.b/
Kabupaten 13 Juli
Peraturan Daerah Bangunan Indah 1 No. IV
Arsitektur Kuningan 72.517.000 2009 13 Juli 2009
Bangunan Gedung dan 4 /2009 Tgl . 13
Lingkunga Bandun April
31. n g 200
Perencanaan dan DED Dinas 9
13/RUSUNAWA/DI
Jl. MT. Haryono
Rusunawa Kargo Kota Arsitektur Samarinda Perhubungan SHUB-KS/2009 295.000.000 27 Okt 2009 26/12/2009
Kota Samarinda
Samarinda Kota Samarinda Tgl 27 Okt 2009
32.
33.
Perencanaan Perbaikan
UNIVERSITA 0517/H40/LK/20
Gedung Islamic Tutorial Jl. Dr Setiabudhi
UPI Koat S 10 16 April 13 April
Centre Universitas No. 229
Arsitektur Bandung PENDIDIKAN Tgl 17 Maret 48.000.000 2010 2010
Pendidikan Indonesia Bandung
INDONESIA 2010
34. Balai
Perencanaan Pembuatan Pendidikan Jl. Raya Timur
Asrama Putri/Penambahan dan Pelatihan Sawala 5.19/DIPA/2010 14 Mei
Kapasitas, Renovasi Bengkel Kadipaten Tgl 14 Mei 2010
Arsitektur Kehutanan Kadipaten 87.505.000 2010
Besi dan Renovasi Tempat Majalangka 12 Maret
Kadipaten Majalengka
Peribadatan 2010
35. Dinas
Koperasi Jl. Jend 602/515.A/Disko
,UMKM Ahmad 3
p Umkm 3 Sept
Perencanaan pembangunan Kabupaten Perindustria Yani No. September
Arsitektur Perindag Tgl 2 96.735.000 2010
Gudang SRG Purwakarta n dan 170 2010
Agustus 2010
Perdaganga Purwakart
36. n a 800/1164/RSUD/
RSUD Kelas 10
Perencanaan Interior Rawat Tgl 22
Kabupaten B Kabupaten Jl Rumah Sakit 27 Mei
Inap Arsitektur Januari 36.000.000 27 Mei 2010
Cianjur Cianjur No. 1 Cianjur 2010
RSUD Kelas B Cianjur 201
0
37.
Perencanaan Pembangunan Kementeria
Jl. Jakarta W.8.PL.02.01.20
Lembaga Pemasyarakatan Arsitektur Bandung n Hukum & 16 Juli
No 27 10 Tgl 16 Juli 582.000.00 31 Des 2010
Anak Bandung HAM 2010
Bandung 2010 0
38. BMCK/KPBJ/660/
Desain Tugu Kadipaten 1
Jl. Adbul
Kegiatan Dinas 193 Tgl 27
Kabupaten halim 28 Juli
Penyusunan Rencana Tata Arsitektur Bina April 96.195.000 28 Juli 2010
Majalengka No. 99 2010
Ruang dan Bangunan Marga 201
Majalengka
0
39.
Jl. Batujajar Km
810/17.5/SP/KRBP
Perencanaan Rehabilitasi Kab Bandung Dinkes 3.5 No 46 12 Mar
Arsitektur L-KBB/DINKES 27.390.000 10 Apr 2010
Berat Puskesmas Lembang Barat bandung Barat Cangkorah 2010
Tgl 12 Maret 2010
Batujajar
40.
Jl. Batujajar Km
810/21.2/SP/KRSB
Perencanaan Rehabilitasi Kab Bandung Dinkes 3.5 No 46 19 Mar
Arsitektur P-KBB/DINKES 33.825.000 17 Apr 2010
Sedang/Berat Puskesmas Barat bandung Barat Cangkorah 2010
Tgl 19 Maret 2010
Batujajar
41.
42. Detail Engineering Desain
BH105100
(DED) Pembangunan Sekolah 20
PT. NEWMONT Jl. Sriwijaya 128, er tgl 20 20 Maret
Tinggi Pelayaran (STIP) di Aristektur Sumbawa 336.270.000 Desember
Nusa Tenggara Mataram Desember 2011
Sumbawa Besar, Kab. 2010
2010
Sumbawa
43.
Perencanaan Penambahan
Jl. Cilaki N0. 538.1/290E/BN
Gedung Kantor Sekretariat Sekretaria
51 P// 28 Juli 28 Juli
Badan Narkotika Propinsi t Badan
Sipil Jawa Barat Bandun 01/01/20 237.455.000 2011 2011
(BNP) Jawa Barat Narkotika
g 11
44. PERENCANAAN LANJUTAN KEMENTERIAN
PEMBANGUNAN GEDUNG Nomor :
PENDIDIKAN Jl. Willem
FAKULTAS 02596/UN33.17/SP 06 April
Arsitektur Kota Medan NASIONAL Iskandar Psr. V 357.000.000 11 Juni 2011
EKONOMI; 5.868,02; 1.00 PB/2011 2011
UNIVERSITAS Medan
PAKET Tgl 11 April 2011
NEGERI MEDAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
45.
Jl. D.I Pandjaitan
DED Pembangunan Gedung 19/HUB/SP/VII/20
Arsitektur Tanjung Pinang Dishub Kepri Komplek Bintan 384.000.000 08 Juli 2011 05 Des 2011
Parkir di Tanjung Pinang 11 tgl 08 Juli 2011
Center Blok E
46.
056/27/FS-
FS Rusunawa Kawasan Dinas Tata Jl. Cianjur 34 SLU/PPBJ-
Arsitektur Jawa Barat 324.022.500 11 Juli 2011 07 Des 2011
Cikapundung Ruang Bandung Distarcip/2011 tgl
11 Juli 2011
47.
Perencanaan Pembangunan 726/640/DPU/XI/2
DPU Kab Kutai Jl. Jend. Ahmad 17 Nop
Rumah Sakit Umum Kota Arsitektur Tenggarong 011 293.205.000 31 Des 2011
Kartanegara Yani Tenggarong 2011
Bangun Tgl 17 Nop 2011
48.
49.
Sekolah Tinggi Jl. AUP Pasar 25.2/PL.440/PAST
Perencanaan Konstruksi
Arsitektur Jakarta Perikanan Minggu Jakarta P/II/2012 tgl 07 467.362.500 07 Feb 2012 06 April 2012
Gedung Teaching Factory
Jakarta Selatan Feb 2012
51.
Perencanaan DED dan 01.SU/SP-
Jl. Semen
Landskap Gedung Dinas PU PRC/PGK/DPU- 19 Juli 31 Agustus
Arsitektur Kab. Anambas Panjang No. 12 Lt 435.193.000
Perkantoran Pemerintah Kab. Anambas CK/VII/2012 2012 2012
3 Tarempa
Anambas Tgl 19 juli 2012
52.
24/DISKES/KONSU
Peningkatan Puskesmas Dinkes Kab. Jl. Batusisir Bukit 18 Sept
Arsitektur Natuna LTAN/IX/2012 tgl 55.430.000 18 Okt 2012
Pembantu Menjadi Puskesmas Natuna Arai 2012
18 Sept 2012
53.
Lembaga
Perencanaan Pembangunan Jl. Raya LAPAN 01/S.Perjan/SU/PT
Penerbangan 14 Juni
Gedung Laboratorium Arsitektur Bogor Rumpin, P/VI/2012 313.731.000 28 Juli 2012
dan Antariksa 2012
Teknologi Penerbangan Sukamulya Bogor Tgl 14 Juni 2012
Nasional
54. Dinas
Sosial Jl. Gatot 027/1099.c/Kons
Studi Kelayakan Tenaga ult/ X/2012 03 03
Kabupaten Subroto No. 1
Pembangunan Kerja dan tgl.19 Desember Desember
Arsitektur Indramayu Kab 47.080.000
Balai Latihan Kerja (BLK) Transmigra Oktober 2012 2012
Indaramayu
si 2012
55.
56. 425/546-
Jl. MT Haryono SPK/PENGAWA
Pengawasan Teknis S 23 23
Pengawasa Dinas Sindang
Rehabilitasi Kabupaten AN.RE/DIKMEN/ September Desember
n Pendidika Indramayu Telp. 41.855.000
Ruang Kelas Sekolah untuk Gedung Indramayu 2 2013 2012
n 0234 274190
SMA 013 Tgl
23
September
2013
67. 55.04/01/SP
Jl. Diponegoro K-
N0 Peren 02 02
Perencanaan Rumah Jaga di Perencanaa
Sekda 22 c Agustus Sepember
OPD Propinsi Jawa Barat n Jawa Barat 21.898.500
Propinsi Telp. RJ/VIII/2013 2013 2013
Gedung
02242324 Tgl
68. Jl. 48
Raya 2Agustus
Gantung Dusun 02/SPK/
2013DED
Kabupaten mengerawang SDN 13 13
Perencanaa Dinas
Penyusunan DED SDN 2 Belitung Desa Padang 2 MGR/APBD— November Desember
n Pendidika 29.800.000
Manggar Timur Manggar P/2013 Tgl 2013 2013
Gedung n
3351 13
69. Jl. Raya
1 November
Gantung 02/SPK/
2013DED
Kabupaten Dusu SDN 13 13
Penyusunan DED SDN Perencanaa Dinas
Belitung n 17 MGR/APBD— November Desember
17 n Pendidika 29.800.000
Timur mengerawang P/2013 Tgl 2013 2013
Manggar Gedung n
Desa 13
70. Jl. Ragunan
Padang No 3722.18/PL.220/
November
Badan 29
Manggar I.1/
2013 31
Pengawas Pembangunan Pengawasa Pasar
3351 8/2013 Tgl
Litbang 1 Agustus Desember
gedung n Jakarta Minggu-
1 1 179.675.000
Pertania 2013 2013
Laboratorium Terpadu Balittri Gedung Jakart Agustus
n
a 2013
71. Bada
n STKS Bandung, 1072/PPK-
Perencanaan Perbaikan Perencanaa Pendidikan Jl, Ir. H. Juanda BJ/STKS/06/20
Kota dan No 13 24 Juni
Bocoran n 14.710.000 30 Juni 2013
Bandung Penelitian 367 Tgl 24 Juni 2013
Aula Lantai 3 ( Tiga) Gedung
Kesejahtera Bandung 2013
an Sosial
c. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader Ahli Arsitektur 3
b. Tenaga Ahli Ahli Sruktur 2
c. Tenaga Ahli Ahli Arsitek 3
d. Tenaga Ahli Ahli Mekanikal Elektrikal 2
e. Tenaga Ahli Ahli Geodesi 2
10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan
b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Fakta dan Analisa
d. Penyusunan Laporan Draft Akhir
e. Penyusunan Laporan Akhir
f. Mempresentasikan
c. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader Ahli Arsitektur 5
b. Tenaga Ahli Ahli Sruktur 5
c. Tenaga Ahli Ahli Arsitek 4
d. Tenaga Ahli Ahli Mekanikal Elektrikal 3
e. Tenaga Ahli Ahli Geodesi 3
10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan
b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Fakta dan Analisa
d. Penyusunan Laporan Draft Akhir
e. Penyusunan Laporan Akhir
f. Mempresentasikan
c. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader Ahli Arsitektur 1
b. Tenaga Ahli Ahli Sruktur 1
c. Tenaga Ahli Ahli Arsitek 1
d. Tenaga Ahli Ahli Mekanikal Elektrikal 1
e. Tenaga Ahli Ahli Geodesi 1
10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan
b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Fakta dan Analisa
d. Penyusunan Laporan Draft Akhir
e. Penyusunan Laporan Akhir
f. Mempresentasikan
c. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader Ahli Arsitektur 4
b. Tenaga Ahli Ahli Planologi 4
c. Tenaga Ahli Ahli Teknik Lingkungan 4
d. Tenaga Ahli Ahli Teknik Sipil 4
e. Tenaga Ahli Ahli Geodesi 3
f. Tenaga Ahli Ahli Sosial 3
10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan
b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Fakta dan Analisa
d. Penyusunan Laporan Draft Akhir
e. Penyusunan Laporan Akhir
f. Mempresentasikan
c. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader Ahli Planologi 6
b. Tenaga Ahli Ahli Arsitektur 6
c. Tenaga Ahli Ahli Teknik Lingkungan 6
d. Tenaga Ahli Ahli Teknik Sipil 5
e. Tenaga Ahli Ahli Geodesi 5
f. Tenaga Ahli Ahli Hukum 5
c. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader Ahli Arsitektur 4
b. Tenaga Ahli Ahli Planologi 4
c. Tenaga Ahli Ahli Teknik Lingkungan 4
d. Tenaga Ahli Ahli Teknik Sipil 4
e. Tenaga Ahli Ahli Geodesi 4
f. Tenaga Ahli Ahli Hukum 4
10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan
b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Fakta dan Analisa
d. Penyusunan Laporan Draft Akhir
e. Penyusunan Laporan Akhir
f. Mempresentasikan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Ada
Tidak ada / Belum ada
BAB - B
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Secara garis besar Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang disampaikan oleh pemberi kerja sudah
cukup jelas menggambarkan lingkup tugas yang harus dikerjakan oleh konsultan dalam
rangka pelaksanaan Kegiatan Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota
Serang.
Hal-hal yang kurang jelas, telah dibicarakan dalam acara penjelasan pekerjaan Secara rinci
penjelasan telah tercakup dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan. Atas kesempatan yang
diberikan kepada PPTT.. M
MUUA
ARRA
A CCO
ONNSSU
ULLTT untuk mengikuti pelelangan jasa konsultan pada
pekerjaan ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih.
Dalam Pelaksanaan Suatu Pekerjaan Perencanaan Proyek, Kerangka Acuan Kerja ( KAK )
sangat diperlukan, yaitu sebagai bahan acuan atau Pedoman Pelaksanaan di Lapangan.
Secara Umum KAK / Term of Reference ( TOR ) adalah suatu dokumen yang berisi
penjelasan / keterangan mengenai kegiatan yang direncanakan untuk dianggarkan
dalam bentuk RAB yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari unsur perkiraan
biayanya. Dalam PerPres 54 Tahun 2010 disebutkan bahwa KAK adalah salah satu
dokumen Pemilihan Jasa Konsultasi yang wajib disusun dan dipersiapkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen ( PPK ) yang disetujui dan di syahkan oleh Kuasa Pengguna
Anggaran ( KPA ).
Di dalam KAK Pekerjaan Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang,
Telah dijelaskan maksud dan tujuan, sasaran, ruang lingkup penugasan, Pendekatan
dan Metodologi yang harus dilaksanakan, tenaga ahli yang dibutuhkan, anggaran biaya
yang disediakan, jangka waktu penyelesaian pekerjaan serta keluaran yang harus
dihasilkan oleh Penyedia Jasa Konsultasi Perencanaan.
KAK juga sebagai informasi dan acuan bagi Penyedia Jasa Konsultasi Perencanaan dalam
rangka menyiapkan persyaratan untuk mengikuti seleksi umum, seperti
Kelengkapan administrasi, usulan teknis, dan usulan biaya demikian pula
berguna bagi PPK / Panitia Pengadaan Jasa Konsultasi dalam melakukan evaluasi
penawaran, klarifikasi, dan atau negosiasi dengan Konsultan Perencana yang dipilih
melalui seleksi umum, termasuk menjadi dasar pembuatan surat perjanjian/kontrak dan
evaluasi hasil kerja Konsultan Perencana.
Sebagai respon atas pemahaman kami terhadap KAK / TOR ada beberapa hal yang perlu
kami sampaikan baik berupa tanggapan maupun masukan yang cukup penting baik
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan perencanan maupun untuk mendapat hasil
perencanaan yang maksimal, Tanggapan terhadap Kerangka Acuan Tugas ( Term of
Refference ) ini dimaksudkan untuk memberikan koreksi dan untuk mengetahui tingkat
kedalaman pemahaman terhadap Kerangka Acuan Tugas oleh Konsultan sehingga dalam
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan oleh pemberi pekerjaan dan
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Tugas Konsultan Perencana Teknis dalam setiap Kegiatan, dalam hal Pembangunan
Gedung, memegang peranan yang sangat penting. Karena di dalam Konsultan
Perencana tersebut berlangsung proses Koordinasi, Komunikasi, dan Kontrol /
Pengendalian baik terhadap kerekayasaan, waktu, mutu maupun biaya.
Atas dasar persepsi yang baik terhadap Kerangka Acuan Tugas Tersebut, maka
Konsultan menawarkan Jasa Konsultasi yang Handal, baik segi Metodologi, maupun
Kualifikasi personil yang akan dilibatkan.
Mengingat pentingnya peran Konsultan Perencana sebagai yang tersebut di atas, maka
selaku kandidat Konsultan kami telah melakukan interpretasi terhadap rencana
Pekerjaan yang akan dilaksanakan dari sumber informasi pihak pemberi pekerjaan, data
sekunder, serta kunjungan lapangan ke lokasi. Semua hal ini dilakukan agar
menciptakan suatu karya perancangan teknis yang sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2. Penyusunan Detail Engineering Design, secara lebih rinci, penjelasan dari setiap
tahapan kegiatan adalah sebagai berikut 1 Survey dan Pengumpulan Data Survey
data instansi terkait
Survey dan Pengumpulan data survey data instansi terkait
Survey keadaan eksisting kantoran layanan
Survey lapangan untuk dapat mengkompilasikan data
Proses seleksi data, tabulasi dan pengelompokan data yang disajikan secara
sitematik baik secara skala makro dan mikro
Skala makro (Wilayah) diantaranya Aspek kebijakan regional, aspek
kependudukan, aspek perekonomian serta aspek sumber daya alam
Skala Mikro (Kawasan Study) diantaranya Aspek social, Ekonomi, fisik dasar,
tata guna tanah, fasilitas dll
depan
3. Analisis System kebutuhan ruang, yaitu menilai hubungan ketergantungan
antara sub-sistem atau antar Pokja
4. Analisis kemampuan pengelolaan, pengawasan dan personalia baik pada saat
sekarang maupun dimasa depan
Tujuan Kegiatan ini diharapkan menjadi rumusan dasar rumusan kebijakan yang
dijabarkan dalam bentuk rekomendasi dan konsep-konsep pengembangan meliputi:
Konsep dasar Pengembangan di masa depan yang memberikan gambaran sketsa lokasi
elemen-elemen primer.Konsep Pengembangan Objek khusus, merupakan konsep yang
lebih mendalam, baik teknis maupun Programnya.Pemilihan areal pengembangan
Analisis Tapak Pengembangan.Lingkup Kegiatan tersebut telah dipahami oleh Konsultan,
maka Pengembangan dari Lingkup pekerjaan tersebut, kami selaku Konsultan Penyedia
jasa Konsultansi dalam Pekerjaan ini akan mengusulkan Lingkup Kegiatan sebagai
berikut :
Melaksanakan survey kondisi eksisting atas lokasi yang direncanakan, baik aspek teknis
maupun non-teknis Melakukan pemetaan berdasarkan survey yang telah dilaksanakan,
pemetaan dilakukan terhadap kondisi eksisting tanah, drainage, akses jalan, dan hal lain
yang berkaitan dengan rencana pelaksanaan Pekerjaan ini
3. Analisis Data
Berdasarkan data yang diperoleh maka dilakukan analisa terhadap semua aspek baik
teknis maupun non teknis Analisis dilakukan terhadap kebutuhan ruang yang dapat
menampung aktifitas organisasi yang ada berdasarkan kaidah-kaidah arsitektur yang
berlaku, termasuk pembagian zona berdasarkan fungsi dan urutan organisasi yang ada
Melakukan analisis terhadap bentuk masa bangunan yang direncanakan serta fasade
bangunan berdasarkan konsep Design yang berkaitan dengan Bangunan.
Hasil analisa maka didapatkan konsep pra design, sebagai bahan diskusi untuk
mendapatkan rujukan atas rencana bangunan dari semua aspek yang dibutuhkan
dalam proses perencanaan, seperti kebutuhan ruang, luas ruang, fasilitas dan utilitas
yang dibutuhkan Konsep pra design harus mengacu pada peraturan-peraturan
standar bangunan yang berlaku, baik yang menyangkut teknis bangunan maupun
perizinan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pembangunan gedung itu sendiri
5 Pengembangan Design
Organisasi merupakan salah satu fungsi manajemen atau alat untuk mencapai tujuan
Agar pekerjaan ini dapat berjalan lancar, terarah, terkoordinasi maka perlu adanya
organisasi kerja yang baik yang merupakan Team Work, untuk itu menyusun organisasi
kerja yang sesuai dengan keterlibatan berbagai disiplin ilmu dengan satu koordinasi
sangat besar peranannya dalam keberhasilan pelaksanaan pekerjaan ini.
Mengingat Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang ini cukup spesifik
permasalahannya, maka di dalam Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) telah tercantum kualitas
dan kuatitas yang dibutuhkan.
Sebagai penyedia Jasa Konsultasi Perencanaan yang telah berpengalaman dalam Pekerjaan
yang sama, maka kami akan melibatkan Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung yang sesuai
dengan criteria yang diminta dalam Kerangka Acuan Kerja tersebut, dengan tidak
mengurangi kualitas yang baik dan pengalaman yang memadai dari masing – masing
personil.
Berikut Kuantitas dan Kualitas Tenaga ahli dan Tenaga Pendukung yang tercantum dalam
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) :
1. Team Leader / Arsitek
pemberi tugas.
Mengorganisasi personil dan manajemen tim tenaga ahli dan staf penunjang
dalan setiap aktivitas pekerjaan.
Mempunyai Sertifikat Keahlian sebagai Ahli Arsitektur dengan jumlah Orang Bulan
sebesar 3 (tiga) OB.
Ahli Arsitektur disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik, Strata Satu (S1), Jurusan
Tugas dan tanggung jawab Ahli Mekanikal Elektrikal, adalah sebagai berikut:
Membuat rencana pemasangan instalasi listrik dan mekanikal gedung.
Bersama-sama dengan tenaga ahli lain menyusun rekomendasi teknis.
Membantu Team Leader dalam menyusun laporan.
Memberikan saran serta pertimbangan tata letak bangunan dan lansekap gedung.
Bersama-sama dengan tenaga ahli lain menyusun rencana tata letak lenskap
pada bangunan dan RAB/BOQ.
Membantu Team Leader dalam menyusun laporan
Mempunyai Sertifikat Keahlian sebagai Ahli Teknik Bangunan Gedung dengan jumlah
Orang Bulan sebesar 4 (empat) OB.
Asisten Ahli Teknik Struktur disyaratkan sekurang- kurangnya seorang Sarjana Teknik,
Strata Satu (S1), Jurusan Teknik Sipil lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau
Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus Ujian Negara atau
Perguruan Tinggi Luar Negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan Perencanaan Bangunan Gedung sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun.
Tugas dan tanggung jawab Asisten Ahli Struktur, adalah sebagai berikut:
Membantu ahli struktur dalam analisa perhitungan terhadap desain
Membantu ahli struktur dalam menyusun laporan.
Jenis Kualifikasi
No Pengalaman
Personil pendidikan
Surveyor
1 D3 Sipil/Geodesi 3 Tahun
Topografi
Cost
2 D3 Sipil 3 Tahun
Estimator
Operator
3 D3 Sipil 3 Tahun
CAD
N. PROGRAM KERJA
Agar proses pekerjaan bisa berjalan dengan efisien, komprehensif dan terkoordinasi
dengan baik maka perlu dibuat program kerja untuk masingmasing tahapan
pekerjaan.
Dalam penyusunan program kerja tersebut banyak factor yang harus diperhatikan
dan dipertimbangkan :
Tujuan
Harus diproyeksikan dengan cermat maksud, tujuan dan sasaran setiap
pekerjaan.
Metode
Metode masing-masing tahapan pekerjaan harus dibuat dengan cermat dan
tepat.
Tenaga
Estimasi kebutuhan yang dilibatkan untuk setiap tahap pekerjaan harus
dilakukan dengan cermat agar pelaksanaan tahap – tahap pekerjaan tersebut
bisa berjalan dengan efektif.
Waktu
Harus dialokasikan waktu yang tepat dan sesuai dengan tiap-tiap tahapan
pekerjaan sehingga waktu yang disediakan untuk Pekerjaan Perencanaan
tersebut harus betul-betul bisa dimanfaatkan dengan baik sehingga pekerjaan
bisa selesai tepat waktu dengan kualitas yang maksimal.
Perhitungan kebutuhan Tenaga dihitung berdasarkan orang bulan Man Month (MM)
sangatlah penting, selain untuk kepentingan menghitung biaya langsung personil dalam
menghitung Usulan Biaya Pekerjaan juga sangat berguna dalam mengendalikan
penugasan personil yang sangat menentukan keberhasilan pekerjaan dimana
pengendalian waktu dan mutu yang tidak bisa terpisahkan.
Pada Pekerjaan Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang
mengetahui kondisi eksisting pekerjaan adalah hal yang utama. Terutama pada pekerjaan
ini yang merupakan tahapan Detail Engineering Desain, yang secara spesifikasi
membutuhan data-data yang berhubungan dengan keadaan Eksisting.
Dalam Membuat sebuah Pekerjaan, terlebih dahulu dipahami Poin-poin yang terdapat
dalam Kerangka Acuan Kerja, sebagaimana yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK) Pekerjaan Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang .
mengelola Sumber Daya Air di Provinsi Banten. Atas dasar tersebut Balai Besar Wilayah
Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian, melalui PPK Perencanaan dan Program melaksanakan
kegiatan “DED Gedung BBWS C-3 Di Kota Serang”.
Untuk merencanakan penyelesaian Pekerjaan Detail Engineering Design Gedung BBWS
C-3 di kota Serang ini konsultan harus mengikuti proses dan lingkup tugas yang harus
dilaksanakan dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku, salah satunya yaitu
Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara, yang dapat meliputi tugas-tugas
Master Plan dan yang terdiri dari :
1. Persiapan perencanaan dengan mengumpulkan data dan informasi lapangan
termasuk melaksanakan pengukuran site plan, melaksanakan presentasi secara garis
besar terhadap pokok-pokok kegiatan KAK, yang diantaranya :
• Persiapan Administrasi ;
• Mebilisasi Personil,
• Persiapan survey
2. Menganalisa data tentang kondisi eksisting lahan Science and technology park (STP)
saat ini, kendala dan kekurangan yang ada serta kebutuhan selanjutnya sebagai
dasar dalam merencanakan kebuuhan kedepan.
Materi dari tahap ini adalah setelah adanya pemenang lelang yang pertama dilaksanakan
adalah persiapan pelaksanaan survey ke lokasi. Tahap ini diawali dengan diskusi
pembahasan antara Tim Pembina dengan tim teknis, sekaligus untuk membahas laporan
pendahuluan serta persiapan survey ke lokasi.
Survey kegiatan ini meliputi kunjungan lapangan untuk mengetahui keadaan fisik dan
lingkungan lokasi wilayah perencanaan.
Pelaksanaan survey awal ini diharapkan dapat memperoleh gambaran yang akurat, focus
dan informative, apabila pelaksana survey telah siap dan disetujui substansinya, team akan
ke lapangan untuk mengumpulkan data – data yang dibutuhkan, tahapan pelaksanaan
Tahap ini dilaksanakan secara paralel dengan tahap survey, dimana data-data yang sudah
diperoleh langsung diolah/analisis Maksud pelaksanaan secara parallel adalah untuk lebih
mengefektifkan waktu pelaksanaan pekerjaan Proses kompilasi data direncanakan akan
berlangsung selama 2 minggu Tahapan pelaksanaan pekerjaan ini akan menghasilkan :
1. Terwujudnya analisis
2. Konsep dan gambar serta draft rancangan
3. Peta dasar/pengukuran lapangan
4. Identifikasi pengembangan dan permasalahan.
Untuk merencanakan penyelesaian Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota
Serang ini, Konsultan perencana harus dapat mengikuti proses dan lingkup tugas yang
harus dilaksanakan yang terdiri dari :
a. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan yang
ada termasuk melakukan pengukuran terhadap site, penyelidikan tanah, dan
Kegiatan pokok proyek ini yang selanjutnya adalah merancang mulai dari tahap Gambar
Kerja, Sistem Kerja (RKS), serta Menghitung (RAB dan Laporan Perhitungan) Dalam tahap
awal (penyusunan spesifkasi teknis) akan dilibatkan adalah pemberi kerja untuk asistensi,
kemudian user, untuk mewujudkan perpaduan bahan yang optimal baik dari segi fungsi
maupun bentuk serta mutu Keterlibatan ini dilakukan dengan angket ataupun interview
secara langsung
1. Pendekatan Operasional.
Konsultan diharapkan mampu memberikan jasa-jasa teknis secara efisien dan efektif
dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan ini, yaitu Organisasi dan staffing yaitu
konsultan wajib mengajukan tim yang merupakan tenaga ahli yang berkualitas sesuai
spesialisasi yang diperlukan sistem komunikasi, yaitu team leader bertanggung jawab
terhadap aktivitas perencanaan dan hasil pekerjaan secara keseluruhan serta dalam
melaksanakan tugas tetap mengacu pada standar kerja jasa konsultansi.
Dalam pendekatan teknis ini beberapa langkah yang harus dilakukan oleh
konsultan perencana, yaitu :
a. Standar yang digunakan dalam perencanaan pekerjaan dan pengujian material yang
digunakan untuk semua jenis pekerjaan mengacu pada Standard Nasional Indonesia.
b. Sistem Management Project
c. Sistem Management Project Konsultan harus melaksanakan suatu system
manajemen proyek yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan proyek yang meliputi
pengendalian jadwal, kualitas, dan biaya pelaksanaan konstruksi.
BBWS C-3
SERANG BANTEN
PRESENTASI KE-1
LATAR BELAKANG
PERMASALAHAN
BANGUNAN SITE
MAKSUD DAN TUJUAN
SURVEY PENDAHULUAN
LITERATUR
LAPORAN PENDAHULUAN
ANALISA DATA
PREVIEW 1
KONSEP DESAIN
DRAFT FINAL
LAPORAN DRAFT FINAL
PREVIEW 3
ARSITEKTUR
Secara garis besar, kriteria perencanaan dan desain ini mencakup 3 parameter utama, yaitu
tapak, bangunan dan aspek pemeliharaan kelak.
- Kriteria Tapak:
Mengikuti Peraturan Pemda Setempat
Mengikuti Master Plan Kota
Sirkulasi pencapaian Mudah di capai
Memperhatikan Lingkungan Binaan
Memperhatikan Sistim Drainase Lingkungan yang ada
Memperhatikan Kondisi Topografi
Memperhatikan Pasang Surut
Memperhatikan Potensi Lingkungan
Memperhatikan Klimatologi
Memperhatikan dampak timbal balik kulit bumi dengan alam
Memperhatikan tata landscape
Memperhatikan tata Massa dan Ruang dari aspek green architecture
- Kriteria Bangunan :
Menata ruang sesuai dengan kebutuhan organisasi dan kegiatan
Memperhatikan sirkulasi vertikal dan horizontal dan aspek standar keamanan
Memperhatikan kekuatan sistim struktur dari aspek beban internal dan
eksternal.
menggunakan bahan bangunan yang mudah didapat di lingkungan
pembangunan.
memperhatikan unsur konfigurasi bangunan, tinggi rendah dan penataan
bidang fasade dan estetika bangunan.
memperhatikan aspek-aspek klimatologi.
memperhatikan aspek hemat energi.
memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan di dalam bangunan.
memperhatikan dari aspek kemudahan pemeliharaan bangunan.
Memperhatikan dari aspek sistim membangun
Data Primer
a. Data Regulasi Pemerintah Kota
b. Data Peta Perkotaan
c. Data Peta Lokasi
d. Data Struktur Organisasi TPKP
e. Data laboratorium
f. Data Workshop
g. Data Standarisasi Ruang
h. Data Foto Lingkungan
i. Data Foto Lingkungan Arsitektur.
Data Sekunder
a. Data Topografi
b. Data Geologi
c. Data Blologi lingkungan
d. data utility lingkungan
e. data M.E lingkungan
f. Data Arsitektur Lingkungan
g. Data Ruang Luar Sekitar
h. Data Sistem Sirkulasi
i. Data Klimatologi
Pemasangan Bench Mark (BM) besar/kecil dan patok kayu, mengikuti ketetapan sebagai
berikut :
Ukuran BM adalah 20 x 20 x 100 cm dan ditimbun tanah, dengan tinggi patok yang
muncul di atas permukaan adalah 20 cm
Ukuran CP tanda azimuth, adalah 10 x 10 x 100 cm
Pen kuningan
Ø6 cm
25
Nomor titik
10
100
65
Dicor beton
75
20
Beton 1:2:3
15
10
20
Pasir dipadatkan
20
40
BM dipasang pada setiap jarak 2000 meter sepanjang jalur poligon utama
dan cabang, atau setiap luas areal ± 500 ha serta di setiap titik simpul
CP dipasang diantara 2 buah BM besar dan juga pada setiap bangunan
BM dipasang sebelum pelaksanaan pengukuran detail, dan ditempatkan pada
lokasi yang aman, tanah dasar yang kokoh dan stabil, serta mudah dicari
Setiap Bench Mark (BM) dan patok diberi nomor yang teratur, dibuat
deskripsinya, yang dilengkapi dengan foto berwarna serta sketsa lokasi.
Patok CP dibuat dari kayu dengan ukuran 5 x 7 x 60 cm, dan ditanam 30 cm
kedalam tanah.
Untuk mengoreksi absis dan ordinat digunakan jarak sebanding dengan jarak
yang bersangkutan atau :
Koreksi = f. x / D x (Dij),
dimana :
D = jumlah jarak
Di = jarak yang ke i
Koreksi sudut antara dua kontrol azimuth 20 "
Koreksi setiap titik poligon maksimum 8 "
Salah penutup ukuran poligon utama (kesalahan liniernya) 1 : 2.000
Jarak tiap sisi poligon diukur dengan ketelitian 1 : 5.000
maksimum 10 cm. Ketelitian pada jalur ray eksisting adalah 20 mm D (D = panjang seksi
dalam km).
2. PENGUJIAN SPT
Pada saat pengeboran, dilakukan pengujian SPT untuk memperoleh harga "N" dari
contoh terganggu yang representatif dari lapisan tanah. Harga 'N" dipakai untuk
membuat prakiraan kondisi lapisan tanah bawah.
Harga "N" didefinisikan sebagai jumlah pukulan dengan palu seberat 63,5 kg yang
jatuh bebas dari ketinggian 75 cm, untuk memasukan alat pengambil contok sedalam
30 cm kedalam tanah. Test ini dilakukan dengan interval kedalaman 2 meter dari
atau di tiap tiap ada perubahan lapisan tanah atau minimal 5 (lima) kali.
Peralatan yang dipergunakan : Drive Hammer Assembly, batang bor diameter 40,5
mm atau 42 mm, alat pengambil contoh Split Spoon diameter luar "2" dari diameter
dalam 1 3/8", alat pengambil contoh transparan yang kedap udara, lembar data dan
lain lain.
Agar data-data parameter dari sifat-sifat tanahnya masih dapat digunakan, maka
pengambilan contoh tanah harus dilakukan dengan hati-hati. Pengangkutan dari
penyimpanan contoh-contoh tanah ini harus memenuhi persyaratan tertentu, agar :
Struktur tanahnya tidak terlalu terganggu atau berubah sehingga mendekati
keadaan yang sama dengan keadaan lapangan.
Kadar air aslinya masih dapat dianggap sesuai dengan keadaan lapangan.
Pengambilan contoh tidak terganggu dari sumuran uji, paritan uji, harus
dilakukan dengan menggunakan tabung baja berdiameter sekitar 6,8 cm
dengan panjang minimum 50 cm, dan peti penyimpanan contoh berukuran
sekitar 20 x 30 x 20 cm yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Sebelum pengambilan contoh tanah dilakukan, dinding tabung sebelah dalam
diberi pelumas (oli) agar gangguan terhadap conloh tanah dapat diperkecil,
terutama pada waktu mengeluarkan contoh tanah ini.
Segera setelah pengambilan contoh selesai, kedua ujung alat pengambil contoh
harus ditutup dengan menyegel ruang kosong antara contoh dari alat pengambilan
contoh dengan paraffin atau bahan lain guna melindunginya dari getaran.
Pada tabung atau peti penyimpan contoh harus dipasang label yang
mencantumkan nama proyek, nomor lubang bor, sumuran uji atau paritan
uji, nomor contoh, kedalaman contoh dari deskripsi tanah.
Contoh yang telah disegel harus bebas dari getaran, terik matahari serta
perubahan temperatur secara radikal.
Pada waktu mengambil contoh, harus diberikan tekanan sentries agar
struktur tanah tetap serupa dengan kondisinya di lapangan. Contoh tanah
diambil pada setiap lapisan atau kedalaman tertentu.
Selama pengangkutan, contoh tanah harus bebas dari getaran dari contoh
tanah tidak boleh disimpan pada suhu tinggi.
Contoh asli dapat diambil dengan memakai tabung-tabung contoh (sample tube),
core barrels atau dengan mengambilnya secara langsung dengan tangan, sebagai
contoh dalam bentuk bongkah-bongkah (block sample).
Water Content
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air tanah. Kadar air
tanah adalah perbandingan antara berat air yang terkandung dalam tanah
dengan berat kering dari tanah tersebut (dinyatakan dalam %).
Percobaan ini untuk mendapatkan berat volume tanah baik pada kondisi basah
maupun kering. Hasil dari pada pengamatan ini mempunyai satuan yang sama
yaitu kg/cm.
Untuk contoh tanah yang berbutir kasar hingga diameter butir 0.075 mm
(tertahan pada ayakan no. 200). Cara penentuan distribusi butirnya dilakukan
dengan Sieves Analysis, sedangkan pada tanah berbutir halus 0.075 mm)
ditentukan dengan Hydrometer analysys.
Hasil dari pengujian ini digambar pada sumbu mendatar merupakan skala
logaritma dari butir dalam mm dan sumbu tegak adalah skala mm merupakan
prosentase kehalusan butir. Prosedur pengujian mengacu pada ASTM D 421-85
dan D 422-72, AASHO T. 87 dan T. 88, PB 0107-76.
Nilai berat jenis tanah ditentukan dengan menggunakan botol piezometer dan
perlengkapannya.
Batas cair/Liquid Limit ini adalah kadar air yang dinyatakan dalam prosen dari
contoh tanah yang dikeringkan dalam oven pada batas antara keadaan cair
dan keadaan plastis.
Nilai batas cair ini ditentukan dengan cara menentukan nilai kadar air pada
contoh tanah yang mempunyai jumlah ketukan sebanyak 25 kali dijatuhkan
setinggi 1 cm, pada kecepatan ketukan 2 kali setiap detiknya, dan panjang
lereng torehan percobaan ini adalah 12,7 mm.
Batas plastis ini adalah nilai kadar air pada batas bawah daerah plastis. Kadar air
ini ditentukan dengan menggiling-giling tanah yang melewati ayakan no. 40
(0.425 mm) pada alat kaca sehingga membentuk 3,2 mm dan
memperlihatkan retak-retak.
Index Plasticity adalah selisih nilai kadar air dari batas cair ke batas plastis.
Percobaan ini ditujukan untuk memperoleh nilai kekuatan geser dari jenis tanah
lempung, baik dalam keadaan asli maupun keadaan terganggu (remolded
speciment). Kecepatan gerakan perubahan tinggi pada arah vertikal adalah 1%
per menit.
Percobaan ini dimaksudkan untuk memperoleh nilai kekuatan geser serta sifat-
sifat tanah akibat pembebanan untuk mendapatkan hasil yang cukup baik, pada
setiap sample perlu disiapkan 3 (tiga) contoh tanah dengan pembebanan atau
tekanan cell yang berlainan disesuaikan dengan rencana pembebanan bangunan
yang ada.
Soil and Their Measurement by BOWLES, AASHO T.234, ASTM D. 2850-87 dan
D. 4767-88.
Percobaan triaxial disyaratkan dengan metode Back Pressure, hal ini adalah
untuk menjamin bahwa tanah contoh tanah tersebut pada kondisi saturated 100
%. Metode Back Pressure adalah metode cepat agar contoh tanah tersebut
mencapai nilai saturasinya 100 % yaitu dengan cara mengalirkan/ memasukan
air kedalam pori - pori butiran tanah. Pengaliran air ini pada umumnya melalui
bagian top cap dari contoh dengan alat Constant Pressure System.
Consolidation Test
Dengan demikian maka perkiraan besar penurunan yang terjadi pada lapisan ini
dapat diketahui.
3. SISTEM STRUKTUR
Jarak antar kolom merupakan kelipatan modul dasar tersebut diatas menjadi
2,40 m, 3.60 m, 4.80 dst. Jarak antar kolom melintang dan memanjang dapat
sama seperti : 7.20 x 7.2 dapat berbeda namun tetap merupakan kelipatan
modul dasar seperti : 7,20 x 10.80 m
- penggunaan bahan
6. STRUKTUR PONDASI
data tanah (physical dan mechanical properties dari tanah, letak muka air
tanah ,dll.)
7. ASPEK KEGEMPAAN
Seperti telah diketahui bersama bahwa daerah Sumatera merupakan jalur rawan
gempa. Untuk itu setiap perencanaan di lokasi ini harus memperhitungkan faktor
kegempaan secara dominan.
ad = b1 (ac x z)b2
k = ad /g
Dengan :
A. DASAR PERANCANGAN
1. Sesuai Kebutuhan Pemilik
a. Efisien
b. Mudah dalam pemeliharaan
c. Teknologi terkini
2. Peraturan dan standard-standar yang berlaku di Indonesia serta standard-
standard negara lain seperti BS, VDE, JIS yang setara, sejauh tidak
bertentangan dengan peraturan yang ada di Indonesia.
B. BEBAN LISTRIK
Beban – beban listrik yang diperhitungkan dalam bangunan ini terdiri atas :
Lampu Penerangan di dalam dan diluar bangunan
Stop kontak
Pengkondisian udara dan ventilasi mekanik
Peralatan Praktikum dan Laboratorium
Pompa distribusi air bersih
Pompa buangan dan air kotor
Pompa pemadam kebakaran
Sistem sekuriti dan tata suara
Peralatan kendali dan lain-lain
Melihat luasan Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang
Jakarta dapat diperkirakan besarnya kapasitas daya yang dibutuhkan lebih
besar dari persyaratan maksimum sambungan tegangan rendah jika sumber
daya berasal dari PLN, maka level tegangan ekonomis adalah dengan
mencatu daya dari jaringan dengan sistem tegangan 20kV.
Dengan adanya sumber daya listrik cadangan dari Diesel Generator Set selain
sumber daya utama PLN maka dapat dilakukan pengaturan operasi yang ikut
memanfaatkan adanya Diesel Generator Set ini mengikuti mode operasi
sebagai berikut :
Full PLN, 100% beban dilayani
Full Diesel Genset, hanya 80 % dari beban puncak dilayani (apabila PLN
mati).
Sistem intelock antara catu daya dari PLN dengan catu daya dari Diesel
Genset.
Uraian sistem catu daya dan operasi kerjanya secara garis besar dapat diuraikan
sebagai berikut (lihat one line diagram elektrikal).
Daya di catu dari PLN melalui jaringan Tengangan Menengah 20 kV yang
terdiri dari satu Incoming feeder, satu outgoing feeder dan lightning
Arester.
Tegangan diturunkan dari 20 kV ke 0.4 kVmelalui Transformer 20kV/0.4 kV.
Juga catu daya cadangan diusahakan ke tingkat tegangan 380V/220V.
Circuit Breaker yang menghubungkan Transformer ke LVMDP dengan Circuit
Breaker yang menghubungkan Genset panel le LVMDP, saling interlock.
Catu daya untuk UPS (yang berkapasitas kecil) bersumber dari Panel Power.
Menekan biaya inventasi peralatan dan operasi.
Menekan kapasitas sistem (coincidence factor).
Memuaskan operator dan kemudahan perawatan.
Konsep sistem Pelayanan Catu Daya untuk seluruh gedung Hotel dapat dilihat
pada gambar one line diagram elektrikal.
Beban listrik dalam tiap bangunan dilihat dari karakteristik kerja akan
digolongkan pada dua katagori beban, yaitu :
Beban yang bersifat statis, yaitu beban yang tidak terlalu mengganggu
kualitas pelayanan saat dioperasikan. Yang termasuk dalam golongan ini
adalah :
a) Beban penerangan
b) Beban stop kontak biasa (< 16 Ampere)
c) Beban kendali peralatan
d) Beban tata suara, fire alarm, telepon system dan komputer.
Beban yang bersifat dinamis yaitu beban listrik yang berkapasitas besar dan
biasanya mengganggu kualitas pelayanan saat mulai dioperasikan. Beban
seperti ini akan dilayani melalui PPM (Power Panel Mekanikal) agar kwalitas
pelayanan tetap memuaskan. Beban listrik yang termasuk kategori ini antara
lain :
a. Motor-motor listrik
b. Pengkondisian uara (AC)
c. Pompa pemadam kebakaran
d. Pompa air bersih
E. SISTEM PROTEKSI
Perlu diadakan sistim proteksi untuk mengamankan sistim instalasi listrik dan
peralatan-peralatan yang dihubungkan dengan sumber listrik. Sistim proteksi
yang digunakan meliputi:
1. Sistem proteksi bertingkat
2. Sistem proteksi hubung singkat
3. Sistem proteksi beban lebih
4. Sistem pentanahan sisi sekunder trafo
5. Sistem pengaman terhadap tegangan sentuh.
F. SISTEM PENERANGAN
Jenis armatur dan lampu dirancang yang dapat menghemat energi listrik dengan
tipe flourescent (TL), flourescent (TL) tipe standard untuk ruang gudang dan
utilitas, lampu down light PL untuk ruang entrance/lobby dan lampu mercuri
serta flood light untuk penerangan luar/taman disesuaikan dengan rancangan
arsitektur.
4. Dari terminal box bangunan yang ada pada setiap gedung di teruskan ke titik
socket outlet dimana akan dihubungkan dengan pesawat telepon, faximile,
data atau telepon umum.
5. Menggunakan fully electronic switching time division/fully digital PABX .
Untuk mendukung sistem tersebut maka pada gedung iniakan dipasang Server
sebagai pusat informasi data yang kemudian akan disebarkan secara bintang
pada setiap bangunan yang ada dan diteruskan pada setiap titik outlet melalui
switch atau HUB terdekat.
Instalasi yang digunakan adalah kabel UTP CAT 6 untuk menunjang teknologi
informasi saat ini.
A. SISTEM INSTALASI
A. DASAR PERENCANAAN
a. Dengan suasana ruang yang cukup tenang diperkirakan tingkat kebisingan
(noise level) berkisar antara 70 sampai 75 dB. Agar panggilan, pengumuman,
musik atau signal tanda keadaan darurat jelas terdengar maka tingkat
kekuatan suara dibuat 6 – 15 dB diatas noise level. Batas maximum kekuatan
suara tidak boleh mengganggu kenyamanan karyawan atau tamu.
b. Kekuatan suara speaker untuk panggilan supir (car call) harus cukup jelas
untuk para supir tapi tidak mengganggu ketenangan lingkungan.
Pemasangan horn ditempat parkir dekat ruang tunggu supir.
c. Jika diperlukan pada ruang khusus seperti serbaguana, meeting besar dapat
dilengkapi tata suara khusus sesuai keperluan.
B. URAIAN SYSTEM
pertama dari sistem tata suara guna memberikan signal suara alarm (sirene)
ke seluruh gedung.
C. SISTEM SEKURITI
Usulan sistem ini diperlukan guna mengamankan gedung ataupun bagian dari
gedung dari tindakan kriminal/melanggar hukum. Sistem sekuriti/keamanan yang
diusulkan adalah dengan pemasangann closed circuit television (CCTV).
System ini dikendalikan dari ruang kendali yang bekerja selama 24 jam dan di rekam
dalam hard disk melalui moveable camera dan fix camera serta infra red.
Penangkal Petir Luar berfungsi untuk mengamankan bangunan bagian luar dan
sekelilingnya akibat sambaran petir langsung. Peralatan ini menggunakan sistim
non konvensional Electric Field lightning control yang dapat memproteksi
minimal sampai radius 100 m, dengan memasang air terminal pada bagian atap
bangunan atau menara, disalurkan ke tanah melalui kabel double shielded
50mm2 sebagai down conductor ke elektroda pentanahan yang dilengkapi bak
kontrol. Nilai tahan pentanahan maksimal 2 ohm.
A. DASAR PERANCANGAN
Air bersih disediakan untuk melayani kebutuhan pengguna gedung serta untuk
kebutuhan pemadam kebakaran. Untuk memenuhi hal tersebut perlu dibuatkan
system dengan mengacu pada:
Sesuai Kebutuhan Pemilik
Effisien
Mudah dalam pemeliharaan
Teknologi terkini
Peraturan dan standard-standar yang berlaku di Indonesia serta standard-
standard negara lain yang setara, sejauh tidak bertentangan dengan
peraturan yang ada di Indonesia.
Untuk memenuhi kebuhan akan air bersih pada Detail Engineering Design Gedung
BBWS C-3 di kota Serang ini maka sumber air dapat diperoleh dari dua sumber yaitu
PDAM jika ada atau sistem sumur dalam artesis. Jika sumur dalam yang dipilih maka
untuk memenuhi kualitas standard baku mutu air bersih yang disyaratkan
departemen kesehatan maka diperlukan unit pengolahan air bersih sebelum air
tersebut didistribusikan.
Limbah padat adalah sampah yang terkumpul dari sisa kegiatan yang
dilakukan oleh pengguna bangunan dan dikumpulkan pada suatu tempat
pada setiap bangunan dan kemudian dikumpulkan pada satu tempat tertentu
untuk seluruh komplek yang mengikuti peraturan pemerintah setempat.
Untuk mengatasi limbah khusus yang harus diproses ditempat dengan cara
pembakaran akan disediakan incinerator.
Limbah cair yang dimaksud disini adalah limbah yang berasar dari closet atau
toilet yang ada pada Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota
Serang
Limbah akan terkumpulkan dimasukan pada bak pengumpul yang dalam hal
ini akan digunakan BIOtect sebagai sarana pengumpul sebelum air limbah
yang telah memenuhi ambang air buangan yang diijinkan dikeluarkan.
Untuk memenuhi standar keamanan yang disyaratkan maka pada komplek ini
akan disediakan sistem penanggulangan bahaya kebakaran manual berupa
hydrat.
Alat utama system hydrant terdiri atas:
Ground reservoir yang menyatu dengan sistem air bersih
Pompa Hydrant utama dan Jockey pump.
Diesel pump
Untuk ruang tertentu yang memerlukan sistem pengamanan yang lebih maka
akan disediakan fire extinguisher. Pemilihan jenis akan desesuaikan dengan
fungsi ruang.
Lingkungan kerja yang bervariasi ditinjau dari nilai herarki ataupun untuk
meningkatkan dorongan kerja yang telah tinggi/baik, dan tidak
membosankan, akan dapat diciptakan dengan/estetika tinggi, dan
menambahkan elemen-elemen estetika yang tepat untuk setiap ruangan.
B. 2 Program Kerja.
Data Primer
j. Data Regulasi Pemerintah Kota
k. Data Peta Perkotaan
l. Data Peta Lokasi
m. Data Struktur Organisasi BBWS C-3
n. Data laboratorium
o. Data Workshop
p. Data Standarisasi Ruang
q. Data Foto Lingkungan
Data Sekunder
j. Data Topografi
k. data utility lingkungan
l. data M.E lingkungan
m. Data Arsitektur Lingkungan
n. Data Ruang Luar Sekitar
o. Data Sistem Sirkulasi
p. Data Klimatologi
meliputi :
Pencapaian ke lokasi
Sirkulasi dan Parkir
Regulasi
Lingkungan Binaan
Topografi
Geologi
View dan Orientasi
klimatologi
Potensi Lingkungan
Utility yang ada
mekanikal dan Elektrikal
Plumbing (saluran terbuka dan tertutup)
Sistem Pengolahan limbah padat dan cair
dampak timbal balik kulit bumi dan alam
landscape
meliputi :
Programming Ruang dalam
Sirkulasi vertikal dan horizontal
struktur dan konstruksi bangunan
building configuration
Fasade bangunan
klimatologi
Orientasi bangungan
Geneologi
Mekanikal, Elektrikal
plumbing dan sampah
Keamanan didalam bangunan (pencurian dan kebakaran)
Analisa bangunan untuk mendapatkan sistim tata ruang, sistim struktur dan
konstruksi, sistim mekanikal dan elektrikal serta bentuk dan penampilan
bangunan.
Survey topografi
Survey geoteknik
konsep dan analisa desain
Desain Skematik
Diskusi Ke-1
Laporan pendahuluan
Laporan Bulanan Ke-1
Sesuai dengan ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), Detail Engineering
Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang ini akan dilaksanakan selama 120 (seratus
dua Puluh) hari kalender.
Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule) adalah Mengatur rencana kerja dari satu bagian
atau unit pekerjaan. Jadwal Pekerjaan (Time Schedule) Meliputi kegiatan antara lain sebagai
berikut :
Kebutuhan Material/Bahan
Kebutuhan Waktu
Dan Transportasi/Pengangkutan.
Dari Time Schedule/rencana kerja, kita akan mendapatkan gambaran lama pekerjaan dapat
terselesaikan, serta bagian-bagian pekerjaan yang saling terkait antara satu dengan lainnya.
Sebelum menyusun rencana kerja, harus diperhatikan bagian-bagian pekerjaan yang terkait
satu sama lain tersebut, serta pekerjaan yang dapat dimulai tanpa menunggu pakerjaan
yang lain selesai.
Organisasi secara umum dapat diartikan dua orang atau lebih yang melaksanakan suatu
ruang lingkup pekerjaan secara bersama –sama dengan kemampuan dan keahlianya
masing – masing untuk mencapai suatu tujuan sesuai yang direncanakan.
Dengan adanya organisasi kerja yang baik diharapkan akan memberikan hasil efisien,
tepat waktu serta dengan kualitas tinggi.
Suatu proyek konstruksi yaitu proyek fisik yang dicapai dengan kegiatan konstruksi
merupakan suatu sistem. Sedangkan sistemitu sendiri secara konseptual berpengertian
adanya perangkat atau kelompok yang menyangkut beberapa usur yang saling berinteraksi
untuk mencapai tujuan bersama.
Proyek konstruksi yang mempunyai tujuan menghasilkan suatu bangunan fisik yang
memenuhi dan persyaratan melalui suatu ruang lingkup pekerjaan tertentu yang dilakukan
beberapa orang atau beberapa kelompok orang.
Keberhasilan Pekerjaan Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang
dalam hal ini salah satu faktor yang menentukan antara lain ditentukan oleh
keberhasilan dari pengerahan tenaga personil dengan kualifikasi seperti yang telah
ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja.
Penjelasan mengenai rencana pengerahan tenaga personil, dibawah ini diutarakan
mengenai kebutuhan personil pelaksana.Struktur organisasi Perencanaan, uraian tugas
masing-masing tenaga ahli dan Tenaga Pendukung.
TENAGA AHLI
PT. Muara Ahli Sipil Membantu penanggung jawab di perhitungan detail konstruksi
Rofi Henindia, ST Lokal 1 ORG 4 BLN
Consult Struktur bangunan dan perencanaan struktur .
Sistem pelaksanaan pekerjaan mencakup sistem pengerahan dan keterlibatan tenaga ahli
dalam pelaksanaan Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang dan
waktu penyelesaian pekerjaannya. Keterlibatan dan jadwal penugasan tenaga ahli dalam
pekerjaan ini seperti terlihat pada Tabel berikut ini.
Tabel B.1
JADWAL KEGIATAN PERSONIL
PERENCANAAN DETAIL ENGINEERING DESIGN GEEDUNG BBWS C3 SERANG
DI KOTA SERANG BANTEN
B u l a n
Orang
No. Nama Orang I II III IV Keterangan
Bulan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I TENAGA AHLI
1 Ketua Tim 1 4,00
2 Ahli Struktur 1 4,00
3 Ahli Arsitektur 1 3,00
5 Ahli (ME) 1 3,00
6 Ahli Lansekap 1 2,00