Anda di halaman 1dari 120

Usulan Teknis

DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Bab - A
PENGALAMAN PERUSAHAAN

Pada prinsipnya Secara sistematis, bagian


ini akan dibahas ke dalam 3 (tiga) sub
bagian utama meliputi:

1. Data Organisasi Perusahaan;


2. Daftar Pengalaman Kerja 10 thn terakhir; dan
3. Uraian pengalaman kerja 10 thn terakhir

A.1. DATA ORGANISASI PENYEDIA JASA

AA..11..11.. LLAATTAARR BBEELLAAKKAANNGG PPEERRUUSSAAH


HAAAANN
CCVV.. M
MUUAARRAA CCO
ONNSSUULLTT didirikan pada tanggal 15 Juli 1999 dengan No 4 oleh Notaris Tatty
Nurliana, SH serta telah terdaftar di Pengadilan Negeri Sumedang dengan Nomor :
22/C.V.P/99/PN.Smd dan Akte Notaris Perubahan Iin Abdul Jalil, SH, SpN tanggal 11
Desember 2006 Nomor : 02 serta telah terdaftar di pengadilan Negeri Bandung dengan
Nomor : 1143 tanggal 20 Desember 2006 dan berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT),
pada tanggal 11 Desember 2008 dengan No. 7 oleh Notaris Etic Srimartini,SH, kini hadir
dengan wacana baru untuk melanjutkan pembangunan di seluruh Persada Nusantara
khususnya dalam pelaksanaan di Bidang Jasa Konsultansi.

Sedangkan lingkup wilayah yang menjadi prioritas dan orientasi perusahaan PPTT..
M
MUUAARRAA CCO
ONNSSUULLTT adalah wilayah Propinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Propinsi Banten, Propinsi
Pakanbaru, Propinsi Jambi Propinsi Riau Propinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Beberapa
Pulau di Propinsi Lain. Dasar pemilihan yang dilakukan oleh manajemen PPTT.. M
MUUAARRAA
CCO
ONNSSUULLTT untuk dijadikan sebagai sasaran prioritas atau wilayah orientasi, antara lain :

Pertimbangan kondisi dan potensi sumber daya wilayah.

Jarak tempuh ekonomis untuk koordinasi antara pusat dan daerah.

Kondisi stabilitas politik dan keamanan wilayah.

Hubungan atau relasi dengan patner kerjasama / kemitraan yang sudah mantap.

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-1


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Peraturan perundang - undangan yang telah dibuat oleh lembaga legislatif dan

eksekutif pusat atau daerah.

Selain sasaran lingkup wilayah dalam negeri, juga mempunyai peluang yang
memungkinkan untuk membidik sasaran lingkup wilayah di luar negeri.

A.1.2. LINGKUP LAYANAN

PPTT.. M
MUUAARRAA CCO
ONNSSUULLTT Cakupan kegiatan atau pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh Sumber
daya manusia / tenaga - tenaga ahli dengan disiplin ilmu yang dimiliki PPTT.. M
MUUAARRAA CCO
ONNSSUULLTT
meliputi berbagai bidang kegiatan serta berbagai lingkungan Departemen. Berdasarkan
Departemen - Departemen / Dinas - Dinas yang ditanganinya, maka bidang - bidang, sektor
pekerjaan – pekerjaan / kegiatan yang secara teknis dapat dikerjakan oleh PPTT.. M
MUUAARRAA
CCO
ONNSSUULLTT secara profesional, antara sebagai berikut :

LINGKUP KONSULTANSI

Survey pengukuran dan penyelidikan , meliputi :


Pengukuran dan pemetaan Topografi
Penyelidikan tanah
Penyelidikan dan Pemetaan Geologi
Penyelidikan dan Pencarian Sumber Air Tanah dalam
Penyelidikan dengan Teknik Radio Isotop

Perancangan (Feasibility Study dan Masterplan), Meliputi :


Sistem Penyediaan Air minum dan Sistem Assaineering Kota
Sistem Drainase Kota
Perkembangan Kota dan Komplek Permukiman
Transportasi Wilayah
Sistem Irigasi
Penggunaan Tanah Pertanian

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-2


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Perencanaan Teknik (Detail Desain)

Sistem Penyediaan Air Minum


Sistem Drainase Kota
Sistem Penyediaan Tenaga Listrik
Sistem Transportasi
Sistem Pengolahan Air limbah
Domestik dan Indusrti
Perhitungan Konstruksi Teknik Sipil
Perencanaan Arsitek

Data Processing (Computerrized), meliputi :

System Data Base


Proyect Control System (PCS)
Perhitungan Keseimbangan Aliran Sistem Disribusi Air Suatu Kota

Pengelolaan Proyek (Supervisi), Meliputi :

Koordinasi seluruh Aktivitas pelaksanaan pekerjaan


Memonitoring Pelaksanaan Pekerjaan
Mengatur Pelaksanaan Pekerjaan
Mengontrol Kualitas dan Kuantitas bahan yang di gunakan maupun hasil
dari Pelaksanaan pekerjaan
Menyusun Administrasi Teknis, dan Pembuatan Sertifikat Pembayaran
yang diperlukan oleh Pelaksanan.

Pelatihan , Meliputi :

Pelatihan di Bidang Teknik


Pelatihan di Bidang Manajemen dan Operasional
Pelatihan di Bidang Air bersih
Pelatihan di Bidang Koperasi
Pelatihan di Bidang Manajemen Keuangan

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-3


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah

Kegiatan / proyek yang dapat ditangani oleh


PPTT.. M
MUUAARRAA CCO
ONNSSUULLTT, mencakup berbagai

perencanaan pembangunan dan kebijakan dalam


negeri, yang antara lain:

Perencanaan Umum, Perencanaan Teknis,


Teknologi Informasi, Monitoring dan Evaluasi, Studi
Kelayakan serta penelitian - penelitian dan lain-lain.

Departemen Pertanian dan Kehutanan.

Departemen Pertanian dan Kehutanan mencakup berbagai kegiatan atau pekerjaan yang
dapat dirinci berdasarkan sektor atau bidang, antara lain:

Sektor Pertanian (Tanaman Pangan dan Hortikultura)


Jenis kegiatan atau pekerjaan yang terdapat dalam sektor pertanian adalah sangat banyak,
antara lain :

 Perencanaan, umum, teknis dan manajem


serta pengembangan agribisnis tanaman

pangan dan hortikultura.

 Perwilayahan komoditas dan pemetaan potensi tanaman pangan dan hortikultura.


 Studi kelayakan dan AMDAL pengembangan agribisnis tanaman pangan dan hortikultura.
 Perencanaan program penghijauan dan konservasi lingkungan.
 Perencanaan rehabilitasi dan diversifikasi produksi tanaman pangan dan hortikultura.
 Perencanaan pegolahan dan pengelolaan produk tanaman pangan dan hortikultura dari
hulu hingga hilir.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan dan pengembangan tanaman pangan dan
hortikultura.

 Profil investasi dan promosi tanaman pangan dan hortikultura.


 Sistem informasi manajemen potensi tanaman pangan dan hortikultura.
 dll.

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-4


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Sektor Kehutanan
 Perencanaan umum, teknis dan manajemen serta pengembangan agribisnis
kehutanan.
 Perwilayahan komoditas dan pemetaan
potensi komoditas kehutanan.

 Studi kelayakan dan AMDAL pengembangan


agribisnis kehutanan.
 Perencanaan program penghijauan dan
konservasi lingkungan.

 Perencanaan rehabilitasi dan diversifikasi


produksi kehutanan
 Perencanaan pengolahan dan pengelolaan produk kehutanan dari hulu hingga hilir.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan dan pengembangan komoditas kehutanan.
 Profil investasi dan promosi komoditas kehutanan.
 Sistem informasi manajemen potensi komoditas kehutanan.
 Pengkajian potensi dan jaringan pasar komoditas kehutanan.
 dll.

Sektor Perkebunan
 Perencanaan umum, teknis dan
manajemen pengembangan agribisnis.
 Perwilayahan komoditas dan pemetaan
potensi
komoditas perkebunan.

 Studi kelayakan dan AMDAL


pengembangan
agribisnis komoditas perkebunan.

 Perencanaan program penghijauan dan


konservasi lingkungan.

 Perencanaan rehabilitasi dan diversifikasi dari


hulu hingga hilir.

 Monitoring dan evaluasi perencanaan dan pengembangan komoditas perkebunan.


 Profil investasi dan promosi komoditas perkebunan.

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-5


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

 Sistem informasi manajemen potensi komoditas perkebunan.


 Pengkajian potensi dan jaringan pasar
komoditas perkebunan.
 dll.

Sektor Peternakan
 Perencanaan umum, teknis, infrastruktur dan
manajemen
dan pengembangan peternakan.

 Perencanaan program konservasi dan pelestarian plasma nutfah.


 Perencanaan pengolahan dan pengelolaan produk
peternakan dari hulu hingga hilir.

 Perencanaan prasarana da sarana pengembangan


peternakan (BIB, RPH, pabrik pakan, pabrik pengolahan / pengalengan dll.).

 Perwilayahan komoditas dan pemetaan potensi komoditas peternakan.


 Studi kelayakan dan AMDAL pengembangan agribisnis peternakan.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan dan pengembangan peternakan.
 Profil investasi dan promosi komoditas peternakan.
 Sistem informasi manajemen potensi komoditas peternakan.
 Pengkajian potensi dan jaringan pasar komoditas peternakan.

Departemen Kelautan dan Perikanan.

 Perencanaan umum, teknis, infrastruktur dan manajemen serta pengembangan


perikanan.
 Perencanaan program konservasi dan pelestarian biota laut.
 Perencanaan prasarana dan sarana pengembangan perikanan (hacthery, pabrik
pakan dll, peralatan dan mesin tangkap).
 Perencanaan prasarana dan sarana pengolahan produk laut dari hulu hingga hilir
 Perwilayahan komoditas dan pemetaan potensi komoditas perikanan.
 Studi kelayakan dan AMDAL pengembangan agribisnis perikanan.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan dan pengembangan perikanan.
 Profil investasi dan promosi komoditas perikanan.
 Sistem informasi manajemen potensi komoditas perikanan.
 Pengkajian potensi dan jaringan pasar komoditas perikanan.

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-6


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Departemen Perhubungan dan Transportasi.

 Perencanaan umum, teknis, infrastruktur dan manajemen serta pengembangan


prasarana dan sarana perhubungan dan transportasi.
 Perwilayahan pemetaan inventarisasi prasarana dan sarana perhubungan dan
transporasi.
 Studi kelayakan dan AMDAL dalam pengembangan perhubungan dan transportasi.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan dan pengembangan prasarana dan sarana
perhubungan dan transportasi.
 Profil investasi dan promosi potensi pengembangan sarana dan prasarana
perhubungan dan transportasi.
 Sistem informasi manajemen perhubungan dan transportasi.
 Pengkajian potensi dan jaringan sarana dan prasarana perhubungan dan
transportasi.
 Pelatihan aparat departemen perhubungan dan transportasi.
 dll.

Departemen Pertambangan dan Energi.

 Perencanaan umum dan teknis serta manajemen pengembangan pertambangan


dan energi.
 Perencanaan detail dan rancang bangun pengembangan pertambangan dan energi.
 Perencanaan sistem informasi manajemen potensi pertambangan dan energi.
 Perencanaan konstruksi dan infrastruktur pengembangan pertambangan dan
energi.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan, implementasi pengembanagan pertambangan
dan energi.
 AMDAL usaha pertambangan dan konservasi lingkungan.
 Studi kelayakan usaha bidang pertambangan dan energi.
 Pra survey dan survey lapangan untuk pendataan potensi pertambangan dan energi.
 Survey Pendahuluan potensi panas bumi, energi baru terbarukan.
 Eksplorasi dan pengembangan pertambangan dan energi.

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-7


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi.

 Perencanaan umum, teknis, infrastruktur dan manajemen serta pengembangan


parpostel
 Pemetaan potensi prasarana dan sarana
 pengembagan Parpostel.

 Studi kelayakan dan AMDAL pengembangan


 sehubungan dengan pengembangan parpostel.

 Monitoring dan evaluasi perencanaan dan


 pengembangan parpostel.

 Profil investasi dan promosi pengembangan parpostel.


 Sistem informasi manajemen parpostel.
 Pengkajian potensi pengembagan parpostel.
 Pelatihan Pelatihan aparat departemen parpostel.
 dll.

Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial

 Perencanaan umum, teknis, infrastruktur dan manajemen kesehatan dan


kesejahteraan sosial.
 Pemetaan potensi penanganan kesehatan dan kesejahteraan sosial.
 Studi kelayakan dan AMDAL berkaitan dengan kesehatan dan sosial.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan kesehatan kesejahteraan sosial.
 Profil investasi dan promosi penanganan kesehatan dan kesejahteraan sosial.
 Sistem informasi manajemen kesehatan dan kesejahteraan sosial.
 Pengkajian potensi pengembangan prasarana dan sarana kesehatan serta
kesejahteraan sosial.
 Pelatihan aparat dan masyarakat tentang kesehatan dan kesejahteraan sosial.
 dll.

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi

 Perencanaan umum, teknis, infrastruktur dan manajemen tenaga kerja dan


transmigrasi.
 Perencanaan terpadu sehubungan dengan

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-8


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

 penanganan tenaga kerja dan transmigrasi.

 Pemetaan potensi sumber daya tenaga kerja dan transmigrasi.


 Studi kelayakan dan AMDAL pengembangan permukiman sumber daya tenaga
kerja dan transmigrasi.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan penanganan tenaga kerja dan transmigrasi.
 Profil investasi pengembangan prasarana dan sarana pengembangan sumber daya
tenaga kerja dan transmigrasi.
 Sistem informasi manajemen tenaga kerja dan transmigrasi.
 Pengkajian potensi dan jaringan pengembangan sumber daya tenaga kerja dan
transmigrasi.
 Pelatihan aparat departemen tenaga kerja dan transmigrasi.
 dll.

Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah

 Perencanaan umum, teknis dan manajemen serta pengembangan infrastruktur


permukiman dan prasarana wilayah.
 Perencanaan konservasi dan pelestarian sehubungan dengan dengan
pengembangan permukiman dan prasarana wilayah.
 Pemetaan potensi pegembangan permukiman dan prasarana wilayah
 Studi kelayakan dan AMDAL berkaitan dengan pengembangan permukiman dan
prasarana wilayah.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan serta pengembangan permukiman dan
prasarana wilayah.
 Profil investasi dan promosi untuk pengembangan permukiman dan prasarana
wilayah.
 Sistem informasi manajemen potensi pengembangan permukiman dan prasarana
wilayah.
 Pengkajian potensi pengembangan permukiman dan prasarana wilayah.
 Pelatihan aparat dan masyarakat berkaitan dengan pengembangan permukiman
dan prasarana wilayah.

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-9


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

 Perencanaan umum, teknis, infrastruktur dan manajemen serta pengembangan


keluarga berencana.
 Pemetaan potensi pengembangan keluarga berencana.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan serta pengembangan keluarga berencana.
 Profil investasi dan promosi keluarga berencana.
 Sistem informasi manajemen keluarga berencana.
 Pengkajian potensi penanganan keluarga berencana.
 Pelatihan aparat dan masyarakat berkaitan dengan keluarga berencana.
 dll.

Badan Penelitian dan Pengkajian Teknologi (BPPT)

 Perencanaan umum, teknis dan manajemen serta pengembangan berbagai penelitian


dan pengkajian teknologi.
 Perencanaan program konservasi dan pelestarian lingkungan berkaitan dengan
penelitian dan pengkajian teknologi.
 Studi kelayakan dan AMDAL berkaitan dengan penelitian dan pengkajian teknologi.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan serta pengembangan penelitian dan pengkajian
teknologi.
 Profil investasi dan promosi berkaitan tentang penelitian dan pengkajian teknologi.
 Sistem informasi manajemen penelitian dan pengkajian teknologi.
 Pengkajian potensi sumber daya berkaitan dengan penelitian dan pengkajian
teknologi.
 Pelatihan aparat berkaitan dengan penelitian dan pengkajian.

Badan/Lembaga Penelitian

 Perencanaan umum, teknis dan mana-jemen.


 Studi kelayakan dan AMDAL berkaitan dengan penelitan pengembangan aneka
sumber daya lingkungan.
 Monitoring dan evaluasi perencanaan serta pengembangan sumber daya.
 Sistem informasi manajemen penelitian dan pengembangan.

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-10


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

 Pengkajian potensi dan jaringan informasi penelitian dan pengembangan sumber


daya.
 Pelatihan aparat dan peneliti di lingkungan badan/lembaga penelitian.

Institusi/Instansi/Perguruan Tinggi

 Perencanaan umum, teknis dan


manajemen serta pengembangan institusi

/instansi/perguruan tinggi.

 Studi kelayakan dan AMDAL


berkaitan dengan pengembangan prasa

rana dan sarana pendidikan.

 Monitoring dan evaluasi perencanaan serta


pengembangan institusi/ instansi/ perguruan tinggi

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-11


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

D
DAATTA
A

A
ADDM
MIIN
NIISSTTR
RAASSII PPEER
RUUSSA
AHHA
AAAN
N

PPTT.. M
MUUA
ARRA
A CCO
ONNSSU
ULLTT

DATA LEGALITAS PERUSAHAAN

1. Nama Peruhaaan : PPTT.. M


MUUAARRAA CCO
ONNSSUULLTT

2. Alamat Perusahaan : Komplek bumi Pasundan No. 28 Bandung

Telepon : 022-7805404

Faksimili : 022-7805404

E-mail : ptmuara_consult@yahoo.com

3. Akte Pendirian Perusahaan

Notaris : Tatty Nurliana, SH

Nomor :4

Tanggal : 15 Juli 1999

4. Akte Perubahan Perusahaan

Notaris : Iin Abdul Jalil, SH, SpN

Nomor : 02

Tanggal : 11 Desember 2006

5. Akte Perubahan/Pendirian PT

Notaris : Etic Srimartini,SH

Nomor : 07

Tanggal : 11 Desember 2008

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-12


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

7. Surat Izin Usaha Jasa Konsultan Konstruksi (IUJK)

Nomor : 1-3273-005772-1-000266

Tanggal Terbit : 25 Maret 2013

Tanggal Berlaku : 22 Maret 2016

8. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Nomor : 01.910.250.8-429.000

Tanggal : 09 Januari 2009

9. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)


Nomor : 510/2-2276-BPPT

Tanggal Terbit : 01 April 2013

Tanggal Berlaku : 01 April 2016

10. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)


Nomor : 101111714581

Tanggal Terbit : 01 April 2013

Tanggal Berlaku : 19 Juni 2014

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-13


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

A.2. DAFTAR PENGALAMAN KERJA 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR


Pengalaman perusahaan PT. MUARA CONSULT dibidang Jasa Konsultan terutama yang
sejenis yang tercakup dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir serta pengalaman
bidang-bidang sub bidang lainnya dapat digambarkan pada halaman berikut :

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-14


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

DAFTAR PENGALAMAN PERUSAHAAN

PT. MUARA CONSULT

Pemberi Tugas/Pejabat Pembuat Tanggal Selesai menurut


Bidang/Sub Komitmen Kontrak*)
No Nama Paket Pekerjaan Bidang Lokasi
Nama Alamat / Telepon No./Tanggal Nilai Kontrak BA Serah
Pekerjaan
Terima

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tahun 2005
1. Kuasa Penggunan Dep. 32111.1.031 19
Anggaran Badan Pusat Kab. Agama Jl. Statistik 16 Agustus Agustus 19 Agustus
Statistik Kabupaten Arsitektur Sumedang Propinsi No 13.750.000
2005 2005 2005
2. Sumedang Jawa
Pemerinta 40
Evaluasi Rencana Detail Tata Kota Barat
h Sumedang
Ruang Kota Pusat CBD di Tambilahan Kabupaten Kab. 03/PJK-
Arsitektur 20 Mei 18 Oktober
Kota Tambilahan Kabupaten Kab. Indragiri Indragiri Indragiri RDTR/V/20 189.853.000
2005 2005
Indragiri Hilir Hilir Hilir Badan Hilir 05
Perencanaa
3. n
Pembangun
Dinas
an Daerah 027.2/1542/DIS 19 30
Bantuan Manajemen Bandung Perumaha
Arsitektur Kab. Bandung PE R- Agustus Desember
Pengelolaan Asset Tanah Milik n 198.877.000
MPA/2005 2005 2005

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-15


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

4. Dep.
Kuasa Penggunan Anggaran Agama Jl. Statistik 19 19
Badan Pusat Statistik Kab. Propinsi No 32111.1.042 Septembe September
Arsitektur 9.341.000
Kabupaten Sumedang Sumedang Jawa 40 19 Juli 2005 r 2005 2005
Barat Sumedang
5. Kantor
Kuasa Penggunan Anggaran Penyuluhan Jl. Mayor
Kantor Penyuluhan dan Kab. & Abdurahma SPK- 01
Pengamatan Potensi Arsitektur Pengamatan 04/WPJ.09/15- 01 Februari
Sumedang n Februari
Perpajakan Kabupaten Potens 4.0/XII/20 25.013.000 2005
Sumedang 2005
Sumedang i 05
6. Kantor
Perpajaka 01 Januari
Kuasa Penggunan Anggaran Penyuluhan
n Jl. Mayor SPK-
2005
Kantor Penyuluhan dan Kab. &
Sumedan Abdurahma 13/WPJ.09/Pen. 19 19
Pengamatan Potensi Arsitektur Pengamatan
g 07/
Sumedang n Nopembe Nopember
Perpajakan Kabupaten Potens 200 16.501.000
Sumedang r 2005 2005
Sumedang i 5
7. Perpajaka 19 Agustus
Dinasn Tata 2005
03/SP/PSAB/ABT/
Perencanaan Teknis Kota
Sumedan Jl Cihanjuang
DISTAKOT
Pembangunan Pasar Atas Arsitektur Kota Cimahi Pemkab
g Blok Jati 24 Okt
Tgl 24 Oktober 247.500.000 24 Des 2005
Baru Kota Cimahi Cimahi Gedung C lt 2 2005
2005
8.
9. Kepolisia
n Jl. Prabu
Perncanaan Pembangunan Negara RI Geusan
Kab. Daerah Ulun No. SPK/09/III/2006 28 Maret 28 Maret
Mako Arsitektur 16.508.000
Sumedang Jawa Barat 02 14 Maret 2006 2006 2006
Polsek Conggeang
Resor Sumedan
Sumedang g

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-16


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

10. Kepolisian
Negara RI Jl. Prabu
Daerah Geusan SPK/12/IV/20
Pengawasan Pembangunan Kab. Jawa Ulun No. 06 28 April 28 April
Arsitektur 11.000..000
Mako Polsek Conggeang Sumedang Barat 02 11April 2006 2006
Resor Sumedan 2006
11. Kota Sumedan g
Pekerjaan Penertiban, Bandung,Kot a Pemerintah
g 01/SPMK/PINLA
Kota Jalan Tera No. K- 23
Pendataan dan Pemetaan Cimahi dan
Bandung 20 Asset/Disrum/20 25 Juli Desember
Asset Tanah Milik/dikuasai Arsitektur Kabuapten 180.163.000
Dinas Bandun 06 2006 2006
Pemerintah Kota Bandung Bandung
Perumahan g 25 Juli
12. 2006
Dinas Tata 602/06/XII/DTB
Kota dan Jl. Margonda /20 14 14
Penyusunan Juklak / Juknis
Bangunan Raya No. 54 06 Desember Desember
Perda Bangunan Kota Depok Arsitektur Kota Depok 48.000.000
Kota Depok Kota Depok 01 Desember 2006 2006
2006
13.
14. Dinas 602.1/04.
Pertambang B-
Perencanaan Pembangunan an Jl. Ir. Kontrak/KPA.OS
Umum,Perta Purnomosidi /I V/ 20 April 20 Juni
Sarana Perkotaan (Water Aristektur Kota Banjar 178.350.000
m bangan No.01 200 2007 2007
Park)
Dan Pataruman 7
15. Energi.Banja 20 April
Dinas
r 2007
Perencanaan Pembangunan
Permukima 03/II//IST/2007
Perumahan Karyawan PDAM Arsitektur Samarinda 125.000.000 27 Feb 2007 30 Mei 2007
n dan Tata tgl 27 Feb 2007
Samarinda
Wilayah

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-17


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

16.
Dinas Jl. Jenderal 037/01.Pws/
Rehabilitasi Sedang/Berat
Tersebar Di Pendidikan Achmad Yani PA- RHB/07 30 Juli
Ruang Kelas Sekolah Dinas
Arsitektur Kota Bandung Kota No239 Tgl. 14 Mei 23.718.000 2007 14 Mei 2007
Pendidikan Kota Bandung
Bandung Bandung 2007
17. Jalan KU.08.08/PTB
Kawaluyaan G- JB.09/PL-
Distarkim Indah No.
Penyusunan Implementasi Kab. 18 12 Nop
Arsitektur Propinsi 4 20.384.000 11 Des 2007
Rencana Induk Kebakaran Purwakarta 12 Nop 2007
Jabar Bandun 2007
g
18.
19. Jasa Konsultansi Penyusunan
Rencana Tata Bangunan dan Dinas Tata Jl. KU.08.08/PTBG 05
Lingkungan Lokasi : Ruang dan Kawaluyaan - 05
Septembe
Kawasan KoridorIr. H Juanda Kota Permulima Indah JB.09/23h/VI/2 September
Arsitektur 326.744.000 r
(Dogo) Kota Bandung (Paket Bandung n Jawa No.4 008 2008
2008
PTBG-05) Barat Bandun Tgl 04 Juni
20. Dinas Tata g 2008
Jl. KU.08.08/PTB 05
Ruang dan
Kawaluyaan G- Septembe 05
Rencana Induk Kebakaran Kabupaten Permulima
Indah JB.09/23i/VI/2 r September
Kabupaten Subang Arsitektur Subang n Jawa 263.827.000
No.4 008 2008 2008
Barat
Bandun Tgl 04 Juni
21. Departeme g 2008
n 03/A10.8/D8/2
Renovasi Gedung Sarana Pendidikan Jl. Sumbawa No 008
Dan Prasarana Balai Kota Nasional 2 TGL 04 24 April 24 April
Arsitektur 17.301.000
Bahasa Bandung Bandung Pusat Bahasa Bandun April 2008 2008
Jawa g 200
Barat 8

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-18


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

22. Survey Teknis Topografi, D.039/PP-


Penyelidikan Tanah Dalam Propinsi Pusdiklat Medan Merdeka NAD/DIKLA 30
Rangka Pembangunan Balai 30 September
Arsitektur Nangroe Aceh Perhubungan Timur No. 5 T/08 257.066.400 September
Diklat (Rating School) 2008
Darussalam Laut Jakarta Pusat tgl 30 Mei 2008
Perhubungan Laut di 2008
Malahayati Propinsi Nangroe
23. Aceh Darussalam Rumah
Penyusunan Master Sakit Jl. Kadur 04/KPA-
Umum MP/APBD/IV.07/ 18 18
Rumah Sakit Umum Dalam
Kab. Bangka Daerah 20 Desember Desember
Daerah Sejiran Setason Arsitektur Muntok- 238.474.500
Barat Sejiran 08 Tgl. 2008 2008
Kabupaten Bangka Barat Bangka Barat
Setason 18
24. Lokasi Kabupaten September
Yayasan Bina Bangka Barat 2008
Jasa Konsultansi bahtera Kota
Perencanaan dan Bandung, Dinas Tata Jl. KU.08.08/PTB
Pengawasan Pembuatan Arsitektur dan Yayasan Ruang dan Kawaluyaan G- 19.000.000 29 Juni 29 Juni
Aksesibilitas Bangunan Beringin Bhakti Permulima Indah JB.09/9.j/III/2 2008 2008
25. Gedung dan Lingkungan Kab n Jawa No.4 008
Kegiatan PTBG SNVT PBL Cirebon Barat Bandun 050/DISKES/200
Tgl 19 Maret
Jl. Raya Lintas
Jabar Dinkes g KM. 7 8,
2008 15 Oktober
DED Pembangunan RSUD Kota Sumatera 15 Mei
Arsitektur Kab OKU 15 Mei 196.995.000 2008
Type C Kabupaten OKU Timur OKU Timur Martapura 2008
Timur 2008

26.
27. Perencanaan Kegiatan
Penyediaan Sarana Dan Dinas Jl. Soekarno 13/SPP/KegSar-
Prasarana Penunjang Pada Pendapatan Hatta Pra/BT/Perc/VII/
Kantor UPPD / Kantor No.52 20 30 Juli
Arsitektur Bandung Provinsi 29.000.000 30 Juli 2009
Bersama SAMSAT Bandung 8 09, 2009
Jawa Barat
Tengah Tlp.756619 1 Juli
7- 2009
756892
8

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-19


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

28. Jl.
Dinas Jenderal 027/347
Perencanaan Pembangunan Achmad Yani 6-
Kota Pendidikan 06 April
Ruang Kelas Baru (RKB) No. Sekr/200
Arsitektur Bandung Kota 86.226.000 2009 21 Mei 2009
SMPN Kota Bandung 239 9
Bandung
Telpon.022 06 April
29. Jl.720800
Gunung 2009
Dinas sahari
7
Kelautan dan Raya
Perencanaan Pembangunan Propinsi DKI Pertanian No.11 1991/077.821 08 Juni
Arsitektur 128.073.000 22 Juli 2009
Tanggul Rob (Muara Angke) Jakarta Pripinsi DKI Jakarta 08 Juni 2009 2009
Jakarata Pusat
30. SNVT Telpon.02 KU.0808/PTB
Penataa Jl.
1 G-
Penyusunan Rancangan n Kawaluyaan
600725 JB.09/PIL/23.b/
Kabupaten 13 Juli
Peraturan Daerah Bangunan Indah 1 No. IV
Arsitektur Kuningan 72.517.000 2009 13 Juli 2009
Bangunan Gedung dan 4 /2009 Tgl . 13
Lingkunga Bandun April
31. n g 200
Perencanaan dan DED Dinas 9
13/RUSUNAWA/DI
Jl. MT. Haryono
Rusunawa Kargo Kota Arsitektur Samarinda Perhubungan SHUB-KS/2009 295.000.000 27 Okt 2009 26/12/2009
Kota Samarinda
Samarinda Kota Samarinda Tgl 27 Okt 2009

32.
33.
Perencanaan Perbaikan
UNIVERSITA 0517/H40/LK/20
Gedung Islamic Tutorial Jl. Dr Setiabudhi
UPI Koat S 10 16 April 13 April
Centre Universitas No. 229
Arsitektur Bandung PENDIDIKAN Tgl 17 Maret 48.000.000 2010 2010
Pendidikan Indonesia Bandung
INDONESIA 2010

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-20


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

34. Balai
Perencanaan Pembuatan Pendidikan Jl. Raya Timur
Asrama Putri/Penambahan dan Pelatihan Sawala 5.19/DIPA/2010 14 Mei
Kapasitas, Renovasi Bengkel Kadipaten Tgl 14 Mei 2010
Arsitektur Kehutanan Kadipaten 87.505.000 2010
Besi dan Renovasi Tempat Majalangka 12 Maret
Kadipaten Majalengka
Peribadatan 2010
35. Dinas
Koperasi Jl. Jend 602/515.A/Disko
,UMKM Ahmad 3
p Umkm 3 Sept
Perencanaan pembangunan Kabupaten Perindustria Yani No. September
Arsitektur Perindag Tgl 2 96.735.000 2010
Gudang SRG Purwakarta n dan 170 2010
Agustus 2010
Perdaganga Purwakart
36. n a 800/1164/RSUD/
RSUD Kelas 10
Perencanaan Interior Rawat Tgl 22
Kabupaten B Kabupaten Jl Rumah Sakit 27 Mei
Inap Arsitektur Januari 36.000.000 27 Mei 2010
Cianjur Cianjur No. 1 Cianjur 2010
RSUD Kelas B Cianjur 201
0
37.
Perencanaan Pembangunan Kementeria
Jl. Jakarta W.8.PL.02.01.20
Lembaga Pemasyarakatan Arsitektur Bandung n Hukum & 16 Juli
No 27 10 Tgl 16 Juli 582.000.00 31 Des 2010
Anak Bandung HAM 2010
Bandung 2010 0

38. BMCK/KPBJ/660/
Desain Tugu Kadipaten 1
Jl. Adbul
Kegiatan Dinas 193 Tgl 27
Kabupaten halim 28 Juli
Penyusunan Rencana Tata Arsitektur Bina April 96.195.000 28 Juli 2010
Majalengka No. 99 2010
Ruang dan Bangunan Marga 201
Majalengka
0

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-21


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

39.
Jl. Batujajar Km
810/17.5/SP/KRBP
Perencanaan Rehabilitasi Kab Bandung Dinkes 3.5 No 46 12 Mar
Arsitektur L-KBB/DINKES 27.390.000 10 Apr 2010
Berat Puskesmas Lembang Barat bandung Barat Cangkorah 2010
Tgl 12 Maret 2010
Batujajar

40.
Jl. Batujajar Km
810/21.2/SP/KRSB
Perencanaan Rehabilitasi Kab Bandung Dinkes 3.5 No 46 19 Mar
Arsitektur P-KBB/DINKES 33.825.000 17 Apr 2010
Sedang/Berat Puskesmas Barat bandung Barat Cangkorah 2010
Tgl 19 Maret 2010
Batujajar

41.
42. Detail Engineering Desain
BH105100
(DED) Pembangunan Sekolah 20
PT. NEWMONT Jl. Sriwijaya 128, er tgl 20 20 Maret
Tinggi Pelayaran (STIP) di Aristektur Sumbawa 336.270.000 Desember
Nusa Tenggara Mataram Desember 2011
Sumbawa Besar, Kab. 2010
2010
Sumbawa
43.
Perencanaan Penambahan
Jl. Cilaki N0. 538.1/290E/BN
Gedung Kantor Sekretariat Sekretaria
51 P// 28 Juli 28 Juli
Badan Narkotika Propinsi t Badan
Sipil Jawa Barat Bandun 01/01/20 237.455.000 2011 2011
(BNP) Jawa Barat Narkotika
g 11
44. PERENCANAAN LANJUTAN KEMENTERIAN
PEMBANGUNAN GEDUNG Nomor :
PENDIDIKAN Jl. Willem
FAKULTAS 02596/UN33.17/SP 06 April
Arsitektur Kota Medan NASIONAL Iskandar Psr. V 357.000.000 11 Juni 2011
EKONOMI; 5.868,02; 1.00 PB/2011 2011
UNIVERSITAS Medan
PAKET Tgl 11 April 2011
NEGERI MEDAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-22


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

45.
Jl. D.I Pandjaitan
DED Pembangunan Gedung 19/HUB/SP/VII/20
Arsitektur Tanjung Pinang Dishub Kepri Komplek Bintan 384.000.000 08 Juli 2011 05 Des 2011
Parkir di Tanjung Pinang 11 tgl 08 Juli 2011
Center Blok E

46.
056/27/FS-
FS Rusunawa Kawasan Dinas Tata Jl. Cianjur 34 SLU/PPBJ-
Arsitektur Jawa Barat 324.022.500 11 Juli 2011 07 Des 2011
Cikapundung Ruang Bandung Distarcip/2011 tgl
11 Juli 2011

47.
Perencanaan Pembangunan 726/640/DPU/XI/2
DPU Kab Kutai Jl. Jend. Ahmad 17 Nop
Rumah Sakit Umum Kota Arsitektur Tenggarong 011 293.205.000 31 Des 2011
Kartanegara Yani Tenggarong 2011
Bangun Tgl 17 Nop 2011

48.
49.
Sekolah Tinggi Jl. AUP Pasar 25.2/PL.440/PAST
Perencanaan Konstruksi
Arsitektur Jakarta Perikanan Minggu Jakarta P/II/2012 tgl 07 467.362.500 07 Feb 2012 06 April 2012
Gedung Teaching Factory
Jakarta Selatan Feb 2012

50. Perencanaan Koridor Lantai I Pusat


Penambangan, Program Penelitian 26.c/A/91.01/I/04I
Penelitian & Pengembangan Arsitektur dan Jl. Jend. Sudirman /P2K- 27 April
Bandung 42.073.900 27 Mei 2012
Kementerian ASDM, Kegiatan Pengembang 623 Bandung tekMIRA/2012 2012
Penelitian dan Pengembangan an Teknologi Tgl 27 April 2012
Teknologi Mineral dan Mineral dan
Batubara, Output Gedung/ Batubara
Bangunan, Sub output/
Renovasi Restorasi Gedung
Perkantoran
(020.11.01.1912.998.001.011.
Bab A – Pengalaman Perusahaan A-23
533121)
Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

51.
Perencanaan DED dan 01.SU/SP-
Jl. Semen
Landskap Gedung Dinas PU PRC/PGK/DPU- 19 Juli 31 Agustus
Arsitektur Kab. Anambas Panjang No. 12 Lt 435.193.000
Perkantoran Pemerintah Kab. Anambas CK/VII/2012 2012 2012
3 Tarempa
Anambas Tgl 19 juli 2012

52.
24/DISKES/KONSU
Peningkatan Puskesmas Dinkes Kab. Jl. Batusisir Bukit 18 Sept
Arsitektur Natuna LTAN/IX/2012 tgl 55.430.000 18 Okt 2012
Pembantu Menjadi Puskesmas Natuna Arai 2012
18 Sept 2012

53.
Lembaga
Perencanaan Pembangunan Jl. Raya LAPAN 01/S.Perjan/SU/PT
Penerbangan 14 Juni
Gedung Laboratorium Arsitektur Bogor Rumpin, P/VI/2012 313.731.000 28 Juli 2012
dan Antariksa 2012
Teknologi Penerbangan Sukamulya Bogor Tgl 14 Juni 2012
Nasional

54. Dinas
Sosial Jl. Gatot 027/1099.c/Kons
Studi Kelayakan Tenaga ult/ X/2012 03 03
Kabupaten Subroto No. 1
Pembangunan Kerja dan tgl.19 Desember Desember
Arsitektur Indramayu Kab 47.080.000
Balai Latihan Kerja (BLK) Transmigra Oktober 2012 2012
Indaramayu
si 2012
55.
56. 425/546-
Jl. MT Haryono SPK/PENGAWA
Pengawasan Teknis S 23 23
Pengawasa Dinas Sindang
Rehabilitasi Kabupaten AN.RE/DIKMEN/ September Desember
n Pendidika Indramayu Telp. 41.855.000
Ruang Kelas Sekolah untuk Gedung Indramayu 2 2013 2012
n 0234 274190
SMA 013 Tgl
23
September
2013

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-24


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

57. SMK SPK.64/DIPA/PP


Kehutan Jl. Raya K/ PBJ/2013 Tgl.
Pengawasan Renovasi Pengawasa
Kabupaten an Timur 06 . 06 Mei 26 Agustus
Bengkel n 11.990.000
Kadipaten Kadipate Sawala Mei 2013 2013
Besi Menjadi Ruang Kelas Gedung
n Kadipaten 2013
58. Depnakertra
ns Dirjen Jl. Raya Print
Pembinaan Lembang 710/BBPPK/II/20 27
Perencanaan Renovasi Pengawasa
Lembang Penetapan No. 222 Telp. 13 Februari 27 Maret
Workshop n 29.290.000
Bandung Tenaga 022 Tgl 27 2013 2013
Processing hasil Pertanian Gedung
Kerja 278605 Februari
59. Pemerinta 3 027/550/BAP/P
2013
h WS.
Kabupate Jl. Tanah KANOPI.RMH.DN 11 23
Pengawsan Pemasangan Pengawasa
n Abang S.SEKDA/KTT/XI Desember Desember
Kanopi n Tidung Pale 5.720.000
Tanah N0.01 Tidung I 2013 2013
Rumah Jabatan Sekda Gedung
Tidung Pale /2013 Tgl.
60. Pemerinta
Sekretaris 027/550/SPK/P
23
h
Daerah WS.
Desember
Kabupate Jl. Tanah KANOPI.RMH.D
2013 11 23
Pengawsan Pemasangan Pengawasa
n Abang N Desember Desember
Kanopi n Tidung Pale 5.720.000
Tanah N0.01 Tidung S.SEKDA/KTT/XI 2013 2013
Rumah Jabatan Sekda Gedung
Tidung Pale I
61. Pemerint
Sekretaris 027/32/SPK/PW
/2013 Tgl.
Pengawsan Semenisasi ah
Daerah Jl Borneo S.S
11
Tidung Pale Kabupate RT.01 EMENNISASI/KE
Desember 12 17
Depan Posyandu Desa Buong Pengawasa
Kecamatan n Tanah Desa Buong C-BTY/XII/2013
2013 Desember Desember
Baru dan Semenisasi Depan n 4.840.000
Betayau Kecamata baru Tgl. 12 2013 2013
Kantor Desa Buong Baru Gedung
n 77155 Desember
Betaya 2 201
u 3

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-25


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

62. Pemerinta 027/32/BAP/PWS


Pengawsan Semenisasi h Jl Borneo .S
Tidung Pale Kabupate RT.01 EMENNISASI/K 12 17
Depan Kantor Desa Buong Pengawasa
Kecamatan n Tanah Desa Buong E C- Desember Desember
baru dan Semenisasi Depan n 4.840.000
Betayau Kecamat baru BTY/XII/2013 2013 2013
Posyandu Desa Buong Baru Gedung
an 77155 Tgl. 18
63. Jasa Suypervisi Betayau Komplek
2 Desember
05/SUPERVISI/
Pembangunan Dinas Perkantoran 201
M UARA-
Kabupaten Terpadu 3 11
2013 Pada Kegiatan Pengawasa Kelaurtan CONSULT/2013 15 April
Belitung Pemkab Desember
Pembangunan n dan Tgl 15 April 39.962.000 2013
Timur Belitung 2013
Prasarana Nelayan Gedung Perikanan 2013
Timur
64. Komple 07/SUPERVISI/
Pengawasan Pada Dinas k M
Kabupaten Perkantoran UARA- 11
Kegiatan Pengawasa Kelaurtan 15 April
Belitung Terpadu CONSULT/201 Desember
Pendayagunaan Pulau-Pulau n dan 39.962.000 2013
Timur Pemkab 3 2013
Kecil Gedung Perikanan
Belitung Tgl 15 April
65. Timur 602.2/501/SPP/A
2013
Perencanaa Komplek B
DED Pembangunan SMAN T/BN/Disbang/2 Tgl 13 27
n Kabupaten Pemerintahan
1 Dinas 013 November Desemder
Gedung Bekasi kabupaten 179.380.000
Pebayuran Bangunan Tgl 13 2013 2013
Bekasi
November
66. 027/861-
201
Perencanaan Gedung Jl. Dr Rajiman SPMK/Prc/GH
3
Perencanaa Dinas No. -
/Bangunan Green House SPP Kabupaten 15 Mei
n Pendidika 6. Tjs/RSP-
Negeri Tanjungsari Sumedang 36.960.000 2013 13 Juni 2013
Gedung n Telp SMK/2013
Sumedang
02242648 Tgl 15 Mei
81 2013

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-26


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

67. 55.04/01/SP
Jl. Diponegoro K-
N0 Peren 02 02
Perencanaan Rumah Jaga di Perencanaa
Sekda 22 c Agustus Sepember
OPD Propinsi Jawa Barat n Jawa Barat 21.898.500
Propinsi Telp. RJ/VIII/2013 2013 2013
Gedung
02242324 Tgl
68. Jl. 48
Raya 2Agustus
Gantung Dusun 02/SPK/
2013DED
Kabupaten mengerawang SDN 13 13
Perencanaa Dinas
Penyusunan DED SDN 2 Belitung Desa Padang 2 MGR/APBD— November Desember
n Pendidika 29.800.000
Manggar Timur Manggar P/2013 Tgl 2013 2013
Gedung n
3351 13
69. Jl. Raya
1 November
Gantung 02/SPK/
2013DED
Kabupaten Dusu SDN 13 13
Penyusunan DED SDN Perencanaa Dinas
Belitung n 17 MGR/APBD— November Desember
17 n Pendidika 29.800.000
Timur mengerawang P/2013 Tgl 2013 2013
Manggar Gedung n
Desa 13
70. Jl. Ragunan
Padang No 3722.18/PL.220/
November
Badan 29
Manggar I.1/
2013 31
Pengawas Pembangunan Pengawasa Pasar
3351 8/2013 Tgl
Litbang 1 Agustus Desember
gedung n Jakarta Minggu-
1 1 179.675.000
Pertania 2013 2013
Laboratorium Terpadu Balittri Gedung Jakart Agustus
n
a 2013
71. Bada
n STKS Bandung, 1072/PPK-
Perencanaan Perbaikan Perencanaa Pendidikan Jl, Ir. H. Juanda BJ/STKS/06/20
Kota dan No 13 24 Juni
Bocoran n 14.710.000 30 Juni 2013
Bandung Penelitian 367 Tgl 24 Juni 2013
Aula Lantai 3 ( Tiga) Gedung
Kesejahtera Bandung 2013
an Sosial

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-27


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

72. Dinas 550/01/SPP/PR


Perencanaan Pekerjaan Arsitektur Perhubung Jl Raya Lintas C-
Interior Dan Exterior Interior an Halmahera INT/DPKI/MU/20 11 Maret
Terminal Baru Bandara dan Maluku Utara Komunikas Gosale Puncak 1 150.117.000 2013 9 April 2013
Sultan Babullah Ternate Exterior i Sofifi 3 Tgl 11
Informatik Maret
73. Dinas
a 201
Pendapatan 602.1/18//SPPP/D
3
DED Gedung Kantor Cabang Jl. KH. Abdul
Kab. Daerah Provinsi ED_DISPENDA/MJ
Pelayanan Dispenda Provinsi Arsitektur Halim No. 88 341.399.000 21 Okt 2013 19 Des 2013
Majalengka Wilayah LK/X/2013
Wilayah Majalengka Majalengka
Kabupaten Tgl. 21 Okt 2013
Majalengka
74.
303/UN6.IDB/TU/2
Pengadaan Jasa Konsultan Universitas Jl. Dipatiukur No
Arsitektur Kota Bandung 013 tgl 7 Juni 565.200.000 7 juni 2013 6 Des 2013
Detail/ Desain Padjadjaran 35 Bandung
2013

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-28


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

A.3. URAIAN PENGALAMAN KERJA 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR


Uraian pengalaman kerja perusahaan PT. MUARA CONSULT dibidang Jasa Konsultan
terutama yang sejenis yang tercakup dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir serta
pengalaman bidang-bidang sub bidang lainnya dapat digambarkan pada halaman berikut :

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-29


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Nama Pekerjaan : Perencanaan Penambahan Gedung Kantor Sekretariat Badan


Narkotika Prov. Jawa Barat
2. Pengguna Jasa : Sekretariat Badan Narkotika
3. Lokasi Proyek : Kota Bandung
4. Nilai Proyek : Rp. 160.278.000
5. No. Kontrak : 538.1/290E/BNP/2011

6. Periode : 13 Juni 2011 – 28 September 2011


7. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
: Tenaga Ahli Indonesia 12 Orang Bulan
9. Perusahaan Mitra Kerja : Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
b. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan

c. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader Ahli Arsitektur 3
b. Tenaga Ahli Ahli Sruktur 2
c. Tenaga Ahli Ahli Arsitek 3
d. Tenaga Ahli Ahli Mekanikal Elektrikal 2
e. Tenaga Ahli Ahli Geodesi 2
10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan
b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Fakta dan Analisa
d. Penyusunan Laporan Draft Akhir
e. Penyusunan Laporan Akhir
f. Mempresentasikan

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-30


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-31


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-32


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-33


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Nama Pekerjaan : Perencanaan Pembangunan Lembaga Pemasyarakatan Anak


Bandung
2. Pengguna Jasa : Kementerian Hukum & HAM
3. Lokasi Proyek : Kota Bandung
4. Nilai Proyek : Rp. 528.000.000
5. No. Kontrak : W.8.PL.02.01.2010

6. Periode : 16 Juli 2010 – 31 Desember 2010


7. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
: Tenaga Ahli Indonesia 20 Orang Bulan
9. Perusahaan Mitra Kerja : Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
b. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan

c. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader Ahli Arsitektur 5
b. Tenaga Ahli Ahli Sruktur 5
c. Tenaga Ahli Ahli Arsitek 4
d. Tenaga Ahli Ahli Mekanikal Elektrikal 3
e. Tenaga Ahli Ahli Geodesi 3
10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan
b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Fakta dan Analisa
d. Penyusunan Laporan Draft Akhir
e. Penyusunan Laporan Akhir
f. Mempresentasikan

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-34


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-35


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-36


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-37


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-38


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Nama Pekerjaan : Jasa Desain Interior Gedung Unit Pelayanan Pemeliharaan


Wilayah Barat
2. Pengguna Jasa : PT.Pembangkit Jawa BaliUnit Pemeliharaan Wilayah Barat
General Manajer
3. Lokasi Proyek : Jakarta
4. Nilai Proyek : Rp. 110.914.650
5. No. Kontrak : 207.SPK/061/UPHB/2011

6. Periode : 07 November 2011 – 07 Desember 2011


7. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
: Tenaga Ahli Indonesia 05 Orang Bulan
9. Perusahaan Mitra Kerja : Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
b. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan

c. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader Ahli Arsitektur 1
b. Tenaga Ahli Ahli Sruktur 1
c. Tenaga Ahli Ahli Arsitek 1
d. Tenaga Ahli Ahli Mekanikal Elektrikal 1
e. Tenaga Ahli Ahli Geodesi 1
10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan
b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Fakta dan Analisa
d. Penyusunan Laporan Draft Akhir
e. Penyusunan Laporan Akhir
f. Mempresentasikan

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-39


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-40


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-41


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-42


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-43


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Nama Pekerjaan : Penyusunan DED Pasar Tagog Padalarang


2. Pengguna Jasa : Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Dan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah
3. Lokasi Proyek : Kab. Bandung Barat
4. Nilai Proyek : Rp. 180.000.000
5. No. Kontrak : 602.01/KONTR-DED-Pastag/Indagkopumkm/10

6. Periode : 13 Agustus 2010 – 12 Desember 2010


7. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
: Tenaga Ahli Indonesia 24 Orang Bulan
9. Perusahaan Mitra Kerja : Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
b. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan

c. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader Ahli Arsitektur 4
b. Tenaga Ahli Ahli Planologi 4
c. Tenaga Ahli Ahli Teknik Lingkungan 4
d. Tenaga Ahli Ahli Teknik Sipil 4
e. Tenaga Ahli Ahli Geodesi 3
f. Tenaga Ahli Ahli Sosial 3
10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan
b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Fakta dan Analisa
d. Penyusunan Laporan Draft Akhir
e. Penyusunan Laporan Akhir
f. Mempresentasikan

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-44


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-45


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-46


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-47


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-48


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Nama Pekerjaan : Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan


Bangunan Gedung SNVT Penataan Bangunan Lingkungan
Jawa Barat
2. Pengguna Jasa : Dinas Tata Ruang dan Permuliman Jawa Barat
3. Lokasi Proyek : Kota Bandung
4. Nilai Proyek : Rp. 326.744.000
5. No. Kontrak : KU.08.08/PTBG-JB.09/23h/VI/2008

6. Periode : 04 Juni 2008 – 05 September 2008


7. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
: Tenaga Ahli Indonesia 38 Orang Bulan
9. Perusahaan Mitra Kerja : Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
b. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan

c. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader Ahli Planologi 6
b. Tenaga Ahli Ahli Arsitektur 6
c. Tenaga Ahli Ahli Teknik Lingkungan 6
d. Tenaga Ahli Ahli Teknik Sipil 5
e. Tenaga Ahli Ahli Geodesi 5
f. Tenaga Ahli Ahli Hukum 5

10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan


b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Fakta dan Analisa
d. Penyusunan Laporan Draft Akhir
e. Penyusunan Laporan Akhir
f. Mempresentasikan

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-49


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-50


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-51


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-52


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-53


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-54


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

PENGALAMAN PERUSAHAAN 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

1. Nama Pekerjaan : Penyusunan Tata Bangunan dan Lingkungan Pusat Sekunder


Lokasi Sekunder Karees
2. Pengguna Jasa : Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya
3. Lokasi Proyek : Kota Bandung
4. Nilai Proyek : Rp. 308.370.000
5. No. Kontrak : 900/3945 DISTARCIP/2009

6. Periode : 31 Juli 2009 – 30 Nop 2009


7. Nama Pemimpin Kemitraan (jika ada) : -
Alamat : -
Negara Asal : Indonesia
8. Jumlah tenaga ahli : Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan
: Tenaga Ahli Indonesia 38 Orang Bulan
9. Perusahaan Mitra Kerja : Jumlah Tenaga Ahli
Asing Indonesia
a. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan
b. (nama perusahaan) - Orang Bulan - Orang Bulan

c. dst
Tenaga ahli tetap yang terlibat :
Posisi Keahlian Jumlah Orang Bulan
a. Leader Ahli Arsitektur 4
b. Tenaga Ahli Ahli Planologi 4
c. Tenaga Ahli Ahli Teknik Lingkungan 4
d. Tenaga Ahli Ahli Teknik Sipil 4
e. Tenaga Ahli Ahli Geodesi 4
f. Tenaga Ahli Ahli Hukum 4
10. Uraian Pekerjaann : a. Persiapan
b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
c. Penyusunan Laporan Fakta dan Analisa
d. Penyusunan Laporan Draft Akhir
e. Penyusunan Laporan Akhir
f. Mempresentasikan

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-55


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-56


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-57


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-58


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-59


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

A.4. URAIAN DATA PEKERJAAN YANG SEDANG DILAKSANAKAN


Uraian data pekerjaan perusahaan PT. MUARA CONSULT dibidang Jasa Konsultan dalam
tahun 2013 yang sedang dilaksanakan dapat digambarkan pada halaman berikut :

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-60


Usulan Teknis
DED Gedung BBWSC3 Di Kota Serang

. URAIAN DATA PEKERJAAN YANG SEDANG DILAKSANAKAN

Pengguna Jasa Kontrak Progres Terakhir


No. Bidang Pekerjaan Sub Bidang Lokasi Alamat/ Nilai Prestasi Kerja
Nama No / Tanggal Tanggal
Pekerjaan No. Telepon (Rp.) (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak Ada
Tidak ada / Belum ada

Bab A – Pengalaman Perusahaan A-61


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

BAB - B
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Pada prinsipnya Secara sistematis, bagian ini


akan dibahas ke dalam 5 (lima) sub bagian
utama meliputi:

1. Tanggapan dan Saran Terhadap Kerangka Acuan Kerja;


2. Uraian Pendekatan, Metodologi, dan Program Kerja;
3. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan;
4. Komposisi Tim dan Penugasan; dan
5. Jadwal Penugasan Tenaga Ahli.

B. 1 Tanggapan dan Saran Terhadap Kerangka Acuan Kerja.

Secara garis besar Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang disampaikan oleh pemberi kerja sudah
cukup jelas menggambarkan lingkup tugas yang harus dikerjakan oleh konsultan dalam
rangka pelaksanaan Kegiatan Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota
Serang.

Hal-hal yang kurang jelas, telah dibicarakan dalam acara penjelasan pekerjaan Secara rinci
penjelasan telah tercakup dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan. Atas kesempatan yang
diberikan kepada PPTT.. M
MUUA
ARRA
A CCO
ONNSSU
ULLTT untuk mengikuti pelelangan jasa konsultan pada
pekerjaan ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih.

Perincian pemahaman terhadap Kerangka Acuan Kerja diuraikan berikut ini :

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-62


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

A. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

Dalam Pelaksanaan Suatu Pekerjaan Perencanaan Proyek, Kerangka Acuan Kerja ( KAK )
sangat diperlukan, yaitu sebagai bahan acuan atau Pedoman Pelaksanaan di Lapangan.
Secara Umum KAK / Term of Reference ( TOR ) adalah suatu dokumen yang berisi
penjelasan / keterangan mengenai kegiatan yang direncanakan untuk dianggarkan
dalam bentuk RAB yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari unsur perkiraan
biayanya. Dalam PerPres 54 Tahun 2010 disebutkan bahwa KAK adalah salah satu
dokumen Pemilihan Jasa Konsultasi yang wajib disusun dan dipersiapkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen ( PPK ) yang disetujui dan di syahkan oleh Kuasa Pengguna
Anggaran ( KPA ).
Di dalam KAK Pekerjaan Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang,
Telah dijelaskan maksud dan tujuan, sasaran, ruang lingkup penugasan, Pendekatan
dan Metodologi yang harus dilaksanakan, tenaga ahli yang dibutuhkan, anggaran biaya
yang disediakan, jangka waktu penyelesaian pekerjaan serta keluaran yang harus
dihasilkan oleh Penyedia Jasa Konsultasi Perencanaan.

KAK juga sebagai informasi dan acuan bagi Penyedia Jasa Konsultasi Perencanaan dalam
rangka menyiapkan persyaratan untuk mengikuti seleksi umum, seperti
Kelengkapan administrasi, usulan teknis, dan usulan biaya demikian pula
berguna bagi PPK / Panitia Pengadaan Jasa Konsultasi dalam melakukan evaluasi
penawaran, klarifikasi, dan atau negosiasi dengan Konsultan Perencana yang dipilih
melalui seleksi umum, termasuk menjadi dasar pembuatan surat perjanjian/kontrak dan
evaluasi hasil kerja Konsultan Perencana.

Sebagai respon atas pemahaman kami terhadap KAK / TOR ada beberapa hal yang perlu
kami sampaikan baik berupa tanggapan maupun masukan yang cukup penting baik
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan perencanan maupun untuk mendapat hasil
perencanaan yang maksimal, Tanggapan terhadap Kerangka Acuan Tugas ( Term of
Refference ) ini dimaksudkan untuk memberikan koreksi dan untuk mengetahui tingkat
kedalaman pemahaman terhadap Kerangka Acuan Tugas oleh Konsultan sehingga dalam
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan oleh pemberi pekerjaan dan
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-63


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

Tugas Konsultan Perencana Teknis dalam setiap Kegiatan, dalam hal Pembangunan
Gedung, memegang peranan yang sangat penting. Karena di dalam Konsultan
Perencana tersebut berlangsung proses Koordinasi, Komunikasi, dan Kontrol /
Pengendalian baik terhadap kerekayasaan, waktu, mutu maupun biaya.

Dengan Perencanaan dan koordinasi yang terpadu dan berkesinambungan, diharapkan


proyek tersebut berjalan sesuai dengan ketentuan semua ketentuan yang telah
digariskan dan mencapai hasil akhir sebagaimana yang telah di targetkan, baik segi
kualitas, waktu, biaya, maupun aspek – aspek lain yang berkenaan dengan proyek
tersebut. Hal tersebut diatas sudah diisyaratkan secara jelas dalam Kerangka Acuan
Tugas, dengan penguraiannya secara mendetail segala sesuatu yang harus dipenuhi
Konsultan Perencana. Konsultan telah memahami setiap permasalahan yang diuraikan
di dalam Kerangka Acuan Tugas.

Atas dasar persepsi yang baik terhadap Kerangka Acuan Tugas Tersebut, maka
Konsultan menawarkan Jasa Konsultasi yang Handal, baik segi Metodologi, maupun
Kualifikasi personil yang akan dilibatkan.

Mengingat pentingnya peran Konsultan Perencana sebagai yang tersebut di atas, maka
selaku kandidat Konsultan kami telah melakukan interpretasi terhadap rencana
Pekerjaan yang akan dilaksanakan dari sumber informasi pihak pemberi pekerjaan, data
sekunder, serta kunjungan lapangan ke lokasi. Semua hal ini dilakukan agar
menciptakan suatu karya perancangan teknis yang sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

Berikut Pemahaman Kami terhadap Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) :


A. Mengenai Latar Belakang Pekerjaan Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di
kota Serang yang Representatif sehingga Diperolehnya hasil desain Gedung BBWS
C3 sehingga diharapkan terbagunnya Gedung/Kantor untuk menunjang kegiatan
Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian .
B. Mengenai Maksud dan Tujuan dalam KAK menjelaskan bahwa dalam pekerjaan ini
pihak konsultan perencana diharapkan dapat mengakomodasi segala batasan yang
terdapat dalam KAK di dalam proses perencanaan nantinya. Yaitu untuk
mendapatkan suatu Detail Engineering Design yang nantinya dapat dipergunakan

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-64


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

dalam pelaksanaan Perencanaan Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di


kota Serang.
C. Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) telah menjelaskan dengan jelas bahwa dalam
Pekerjaan Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang perlu
ditangani secara professional oleh Konsultan Perencana mengingat pembangunan
tersebut membutuhkan dana yang cukup besar.
D. Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) telah menggambarkan secara umum hubungan
structural antara Konsultan Perencana, Tim Teknis dan Pejabat Pengguna Anggaran,
karena selanjutnya akan menjadi dasar utama dalam hubungan kerja di lapangan.
Dengan berpedoman kepada hubungan structural ini kedua belah pihak dapat
membangun koordinasi yang serasi untuk pencapaian sasaran secara optimal.
E. Mengingat terhadap penjelasan KAK yang cukup singkat maka pihak konsultan
berupaya untuk dapat lebih mendalami maksud KAK dengan mencari literature yang
mendukung dan dari pengalaman konsultan dalam menjalani proses pekerjaan
sejenis
F. Mengenai jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang 120 hari kalender, adalah
waktu yang cukup ideal untuk melaksanakan perencanaan Untuk itu maka pihak
konsultan harus memanfaatkan waktu yang ada secara efisien dan efektif.
G. Melihat kompleksitas pekerjaan dengan waktu yang terbatas maka rencana Tenaga
ahli untuk lebih koordinasi untuk menciptakan integritas pekerjaan menjadi lebih
solid dan kompak.
H. Mengenai tenaga ahli yang terlibat dalam Detail Engineering Design Gedung BBWS
C-3 di kota Serang ,namun usulan bilamana ditambahkan ahli lansekap dikarenakan
ada penataan taman dan ahli mesin karena ada overhead crane, workshop maka
pihak konsultan akan lebih menganggap sudah sangat memadai.
I. Mengenai sistematika pelaporan dan pembahasan Pekerjaan Detail Engineering
Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang , dari segi substansi yang harus masuk
dalam setiap laporan sudah diuraikan dengan jelas dalam KAK
J. Seperti yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), Lingkup Kegiatan yang
harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana berpedoman pada ketentuan yang
berlaku, salah satunya yaitu Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor 45/PRT/M/2007
tanggal 27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara, yang dapat meliputi tugas-tugas Detail Engineering Design Gedung
BBWS C-3 di kota Serang yang terdiri dari :

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-65


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

1. Persiapan Perencanaan dengan mengumpulkan data dan informasi lapangan


termasuk melaksanakan pengukuran site plan, melaksanakan presentasi secara
garis besar terhadap pokok-pokok kegiatan KAK, yang diantaranya :
 Persiapan Administrasi ;
 Mobilisasi Personil,
 Pengumpulan data-data literature terkait ;
 Pengumpulan data awal
 Penjadwalan rencana kerja dan penugasan personil,
 Persiapan survey

2. Penyusunan Detail Engineering Design, secara lebih rinci, penjelasan dari setiap
tahapan kegiatan adalah sebagai berikut 1 Survey dan Pengumpulan Data Survey
data instansi terkait
 Survey dan Pengumpulan data survey data instansi terkait
 Survey keadaan eksisting kantoran layanan
 Survey lapangan untuk dapat mengkompilasikan data
Proses seleksi data, tabulasi dan pengelompokan data yang disajikan secara
sitematik baik secara skala makro dan mikro
Skala makro (Wilayah) diantaranya Aspek kebijakan regional, aspek
kependudukan, aspek perekonomian serta aspek sumber daya alam
Skala Mikro (Kawasan Study) diantaranya Aspek social, Ekonomi, fisik dasar,
tata guna tanah, fasilitas dll

3. Kegiatan Analisis Merupakan penilaian terhadap keadaan yang berdasarkan pada


prinsip-prinsip pendekatan teknis analisis study yang dapat
dipertanggungjawabkan baik secara ilmiah maupun secara praktis Berhubung
kegiatan analisis ini merupakan salah satu kunci keberhasilan penyusunan study,
maka sebelum langkah kegiatan ini dimulai, hendaknya prinsip-prinsip
pendekatan dan metode serta teknis analisis dapat dikonsultasikan terlebih
dahulu dengan tim teknis Didalam analisis pada prinsipnya terdapat 4 jenis
penilaian,yaitu:
1. Analisis keadaan dasar adalah menilai kondisi pada saat sekarang
2. Analisis kecenderungan perkembangan yaitu menilai kecenderungan masa
lalu sampai dengan sekarang dan kemungkinan-kemungkinannya di masa

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-66


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

depan
3. Analisis System kebutuhan ruang, yaitu menilai hubungan ketergantungan
antara sub-sistem atau antar Pokja
4. Analisis kemampuan pengelolaan, pengawasan dan personalia baik pada saat
sekarang maupun dimasa depan

Tujuan Kegiatan ini diharapkan menjadi rumusan dasar rumusan kebijakan yang
dijabarkan dalam bentuk rekomendasi dan konsep-konsep pengembangan meliputi:

Konsep dasar Pengembangan di masa depan yang memberikan gambaran sketsa lokasi
elemen-elemen primer.Konsep Pengembangan Objek khusus, merupakan konsep yang
lebih mendalam, baik teknis maupun Programnya.Pemilihan areal pengembangan
Analisis Tapak Pengembangan.Lingkup Kegiatan tersebut telah dipahami oleh Konsultan,
maka Pengembangan dari Lingkup pekerjaan tersebut, kami selaku Konsultan Penyedia
jasa Konsultansi dalam Pekerjaan ini akan mengusulkan Lingkup Kegiatan sebagai
berikut :

1. Survey dan Pemetaan

Melaksanakan survey kondisi eksisting atas lokasi yang direncanakan, baik aspek teknis
maupun non-teknis Melakukan pemetaan berdasarkan survey yang telah dilaksanakan,
pemetaan dilakukan terhadap kondisi eksisting tanah, drainage, akses jalan, dan hal lain
yang berkaitan dengan rencana pelaksanaan Pekerjaan ini

2. Input data perencanaan

Melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan dalam proses perencana bangunan


Pengumpulan dilaksanakan terhadap internal ruang lingkup Bangunan yang menyangkut,
struktur organisasi, jumlah personil, rencana pengembangan organisasi untuk 5 (lima)
sampai 10 (sepuluh) tahun kedepan

3. Analisis Data

Berdasarkan data yang diperoleh maka dilakukan analisa terhadap semua aspek baik
teknis maupun non teknis Analisis dilakukan terhadap kebutuhan ruang yang dapat
menampung aktifitas organisasi yang ada berdasarkan kaidah-kaidah arsitektur yang

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-67


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

berlaku, termasuk pembagian zona berdasarkan fungsi dan urutan organisasi yang ada
Melakukan analisis terhadap bentuk masa bangunan yang direncanakan serta fasade
bangunan berdasarkan konsep Design yang berkaitan dengan Bangunan.

4 . Konsep Pra Design

Hasil analisa maka didapatkan konsep pra design, sebagai bahan diskusi untuk
mendapatkan rujukan atas rencana bangunan dari semua aspek yang dibutuhkan
dalam proses perencanaan, seperti kebutuhan ruang, luas ruang, fasilitas dan utilitas
yang dibutuhkan Konsep pra design harus mengacu pada peraturan-peraturan
standar bangunan yang berlaku, baik yang menyangkut teknis bangunan maupun
perizinan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pembangunan gedung itu sendiri

5 Pengembangan Design

Melakukan pengembangan design berdasarkan hasil diskusi dan masukanmasukan


yang ada pada saat konsep pra design dipresentasikan Hasil pengembangan ini
menjadi dasar untuk melakukan Detail Engineering Design bangunan yang
direncanakan

K. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Meskipun jangka waktu yang sangat pendek yaitu 120 ( seratus dua puluh ) hari
kalender, kami sangat optimis bahwa Pekerjaan Detail Engineering Design Gedung
BBWS C-3 di kota Serang ini dapat kami selesaikan dengan hasil yang maksimal. Hal
tersebut tentunya harus dengan kerja keras mengerahkan segala sumber daya yang ada
serta pengalaman kami mengerjakan sejenis tentunya akan sangat besar sekali
pengaruhnya terhadap kelancaran pekerjan tersebut.

L. ORGANISASI DAN KEBUTUHAN TENAGA AHLI DAN PENDUKUNG


ORGANISASI

Organisasi merupakan salah satu fungsi manajemen atau alat untuk mencapai tujuan
Agar pekerjaan ini dapat berjalan lancar, terarah, terkoordinasi maka perlu adanya
organisasi kerja yang baik yang merupakan Team Work, untuk itu menyusun organisasi
kerja yang sesuai dengan keterlibatan berbagai disiplin ilmu dengan satu koordinasi
sangat besar peranannya dalam keberhasilan pelaksanaan pekerjaan ini.

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-68


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

M. KEBUTUHAN TENAGA AHLI DAN TENAGA PENDUKUNG

Mengingat Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang ini cukup spesifik
permasalahannya, maka di dalam Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) telah tercantum kualitas
dan kuatitas yang dibutuhkan.

Sebagai penyedia Jasa Konsultasi Perencanaan yang telah berpengalaman dalam Pekerjaan
yang sama, maka kami akan melibatkan Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung yang sesuai
dengan criteria yang diminta dalam Kerangka Acuan Kerja tersebut, dengan tidak
mengurangi kualitas yang baik dan pengalaman yang memadai dari masing – masing
personil.

Berikut Kuantitas dan Kualitas Tenaga ahli dan Tenaga Pendukung yang tercantum dalam
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) :
1. Team Leader / Arsitek

Mempunyai Sertifikat Keahlian sebagai Ahli Teknik Bangunan Gedung


dengan jumlah Orang Bulan sebesar 4 (empat) OB.

Ketua Tim disyaratkan sekurang-kurangnya seorang Sarjana Teknik, Strata Satu


(S1), Jurusan Teknik Sipil lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau
Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus Ujian Negara
atau Perguruan Tinggi Luar Negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan di bidang Perencanaan Bangunan Gedung sekurang-
kurangnya 6 (enam) tahun. Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai
ketua tim.

Tugas dan tanggung jawab Ketua Tim, adalah sebagai berikut:

 Bertanggung jawab untuk keseluruhan manajemen proyek,


hubungan dengan pemberi tugas, dan semua wewenang mengenai hal-hal
yang berhubungan dengan pekerjaan perencanaan ini serta melaporkan
kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan.

 Bertanggung jawab untuk pengumpulan data dan informasi yang


diperlukan, penentuan kebutuhan survei, organisasi personil, dan
penyampaian serta pembahasan laporan untuk mendapatkan persetujuan

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-69


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

pemberi tugas.

 Mengorganisasi personil dan manajemen tim tenaga ahli dan staf penunjang
dalan setiap aktivitas pekerjaan.

 Bertanggung jawab dalam penyusunan semua laporan pekerjaan dan


pembuatan rekomendasi desain.

 Bertanggung jawab penuh atas penyelesaian pekerjaan.

2. Tenaga Ahli Struktur


Mempunyai Sertifikat Keahlian sebagai Ahli Teknik Bangunan Gedung dengan
jumlah Orang Bulan sebesar 4 (empat) OB.
Ahli Teknik Struktur disyaratkan sekurang-kurangnya seorang Sarjana Teknik,
Strata Satu (S1), Jurusan Teknik Sipil lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri
atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus Ujian
Negara atau Perguruan Tinggi Luar Negeri yang telah diakreditasi dan
berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan Perencanaan Bangunan Gedung
sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun. Diutamakan yang telah mempunyai
pengalaman sebagai ahli Struktur Bangunan Gedung.

Tugas dan tanggung jawab Ahli Struktur, adalah sebagai berikut:


 Melakukan analisa perhitungan terhadap desain yang dipilih untuk
perencanaan.
 Memberikan saran dan masukan tentang kondisi gedung eksisting yang ada.
 Bersama-sama dengan tenaga ahli lain menyusun hasil desain.
 Menghitung volume pekerjaan (BOQ) dan menghitung biaya pekerjaan
(RAB).
 Membuat spesifikasi teknis dan metode pelaksanaan.
 Membantu Team Leader dalam menyusun laporan.

3. Tenaga Ahli Arsitektur

Mempunyai Sertifikat Keahlian sebagai Ahli Arsitektur dengan jumlah Orang Bulan
sebesar 3 (tiga) OB.
Ahli Arsitektur disyaratkan minimal seorang Sarjana Teknik, Strata Satu (S1), Jurusan

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-70


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

Teknik Arsitektur lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi


Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus Ujian Negara atau Perguruan Tinggi
Luar Negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
di bidang Arsitektur sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun. Diutamakan yang telah
mempunyai pengalaman sebagai ahli arsitektur.

Tugas dan tanggung jawab Ahli Arsitektur, adalah sebagai berikut:


 Membantu Ahli struktur dalam menghitung dan menganalisis rencana
bangunan.
 Merekomendasikan arsitektural gedung.
 Membantu Team Leader dalam menyusun laporan

4. Ahli Mekanikal Elektrikal (ME)


Mempunyai Sertifikat Keahlian sebagai Ahli Teknik Mekanikal dengan jumlah Orang
Bulan sebesar 3 (tiga) OB.
Ahli Mekanikal Elektrikal disyaratkan seorang Sarjana Teknik, Strata Satu (S1), Jurusan
Teknik Mesin lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta
yang telah diakreditasi atau yang telah lulus Ujian Negara atau Perguruan Tinggi Luar
Negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan di
bidang bangunan gedung sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun. Diutamakan yang telah
mempunyai pengalaman sebagai ahli Mekanikal Elektrikal.

Tugas dan tanggung jawab Ahli Mekanikal Elektrikal, adalah sebagai berikut:
 Membuat rencana pemasangan instalasi listrik dan mekanikal gedung.
 Bersama-sama dengan tenaga ahli lain menyusun rekomendasi teknis.
 Membantu Team Leader dalam menyusun laporan.

5. Tenaga Ahli Lansekap


Mempunyai Sertifikat Keahlian sebagai Ahli Arsitektur Lansekap dengan jumlah
Orang Bulan sebesar 2 (dua) OB.
Ahli Lansekap disyaratkan sekurang-kurangnya seorang Sarjana Teknik, Strata Satu (S1),
Jurusan Teknik Arsitektur, lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan
Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus Ujian Negara atau Perguruan
Tinggi Luar Negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan
pekerjaan di bidang arsitektur lansekap sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun. Diutamakan
yang telah mempunyai pengalaman sebagai ahli lansekap.
Tugas dan tanggung jawab Ahli Lansekap, adalah sebagai berikut:

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-71


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

 Memberikan saran serta pertimbangan tata letak bangunan dan lansekap gedung.
 Bersama-sama dengan tenaga ahli lain menyusun rencana tata letak lenskap
pada bangunan dan RAB/BOQ.
 Membantu Team Leader dalam menyusun laporan

6. Asisten Ahli Struktur

Mempunyai Sertifikat Keahlian sebagai Ahli Teknik Bangunan Gedung dengan jumlah
Orang Bulan sebesar 4 (empat) OB.

Asisten Ahli Teknik Struktur disyaratkan sekurang- kurangnya seorang Sarjana Teknik,
Strata Satu (S1), Jurusan Teknik Sipil lulusan Universitas/Perguruan Tinggi Negeri atau
Perguruan Tinggi Swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus Ujian Negara atau
Perguruan Tinggi Luar Negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan Perencanaan Bangunan Gedung sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun.

Tugas dan tanggung jawab Asisten Ahli Struktur, adalah sebagai berikut:
 Membantu ahli struktur dalam analisa perhitungan terhadap desain
 Membantu ahli struktur dalam menyusun laporan.

7. Tenaga Sub Profesional dan Pendukung/Supporting Staff


Kebutuhan tenaga sub profesional dan pendukung dijelaskan sebagai berikut :

Jenis Kualifikasi
No Pengalaman
Personil pendidikan
Surveyor
1 D3 Sipil/Geodesi 3 Tahun
Topografi
Cost
2 D3 Sipil 3 Tahun
Estimator
Operator
3 D3 Sipil 3 Tahun
CAD

4 Operator SMA/Sederajat 2 Tahun


Komputer
Administrasi dan
5 Keuangan SMA/Sederajat 2 Tahun

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-72


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

N. PROGRAM KERJA

Agar proses pekerjaan bisa berjalan dengan efisien, komprehensif dan terkoordinasi
dengan baik maka perlu dibuat program kerja untuk masingmasing tahapan
pekerjaan.

Dalam penyusunan program kerja tersebut banyak factor yang harus diperhatikan
dan dipertimbangkan :
 Tujuan
Harus diproyeksikan dengan cermat maksud, tujuan dan sasaran setiap
pekerjaan.
 Metode
Metode masing-masing tahapan pekerjaan harus dibuat dengan cermat dan
tepat.
 Tenaga
Estimasi kebutuhan yang dilibatkan untuk setiap tahap pekerjaan harus
dilakukan dengan cermat agar pelaksanaan tahap – tahap pekerjaan tersebut
bisa berjalan dengan efektif.
 Waktu

Harus dialokasikan waktu yang tepat dan sesuai dengan tiap-tiap tahapan
pekerjaan sehingga waktu yang disediakan untuk Pekerjaan Perencanaan
tersebut harus betul-betul bisa dimanfaatkan dengan baik sehingga pekerjaan
bisa selesai tepat waktu dengan kualitas yang maksimal.

O. KEBUTUHAN TENAGA ( MAN POWER )

Perhitungan kebutuhan Tenaga dihitung berdasarkan orang bulan Man Month (MM)
sangatlah penting, selain untuk kepentingan menghitung biaya langsung personil dalam
menghitung Usulan Biaya Pekerjaan juga sangat berguna dalam mengendalikan
penugasan personil yang sangat menentukan keberhasilan pekerjaan dimana
pengendalian waktu dan mutu yang tidak bisa terpisahkan.

P. KEBUTUHAN FASILITAS PENDUKUNG

Untuk pelaksanaan pekerjaan perencanaan, fasilitas sangatlah diperlukan yang


berbentuk soft ware ,maupun hard ware yang disesuaikan dengan pekerjaan apa dan

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-73


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

alat/fasilitas apa saja yang diperlukan.

Keberhasilan suatu pelaksanaan pekerjaan umumnya bergantung kepada beberapa


factor yang sebagian besar telah diuraikan di atas dan yang tidak kalah pentingnya
adalah adanya fasilitas pendukung yang memadai.

B. GAMBARAN TERHADAP KONDISI EKSISTING LAHAN

Pada Pekerjaan Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang
mengetahui kondisi eksisting pekerjaan adalah hal yang utama. Terutama pada pekerjaan
ini yang merupakan tahapan Detail Engineering Desain, yang secara spesifikasi
membutuhan data-data yang berhubungan dengan keadaan Eksisting.

Dengan mengetahui kondisi eksisting, sebagai konsultan perencana selanjutnya dapat


merancang tahapan pekerjaan, baik dari segi Struktur yang mana data survey ini sangatlah
diperlukan diantaranya mengetahui kondisi eksisting lahan.

B. 2 Uraian Pendekatan, Metodologi, dan Program Kerja.

Dalam Membuat sebuah Pekerjaan, terlebih dahulu dipahami Poin-poin yang terdapat
dalam Kerangka Acuan Kerja, sebagaimana yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK) Pekerjaan Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang .

2.1. LINGKUP KEGIATAN

Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian merupakan Kantor Pemerintah Pusat


dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang melayani aktifitas
perencanaan, pelaksanaaan dan pemeliharaan bidang Sumber Daya Air yang berada di
Provinsi Banten
Kantor Utama BBWS C-3, saat ini kondisinya dipandang kurang mendukung dalam
menunjang aktifitas untuk menjalankan tugas tugas pemerintahan seperti permasalahan
areal parkir, kapasitas ruangan dengan pegawai dan lain-lain
Untuk mengatasi permasalahan diatas perlu adanya Renovasi dan Pembangunan baru
gedung kantor BBWS C-3 untuk meningkatkan kinerja para pegawai dalam rangka

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-74


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

mengelola Sumber Daya Air di Provinsi Banten. Atas dasar tersebut Balai Besar Wilayah
Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian, melalui PPK Perencanaan dan Program melaksanakan
kegiatan “DED Gedung BBWS C-3 Di Kota Serang”.
Untuk merencanakan penyelesaian Pekerjaan Detail Engineering Design Gedung BBWS
C-3 di kota Serang ini konsultan harus mengikuti proses dan lingkup tugas yang harus
dilaksanakan dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku, salah satunya yaitu
Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara, yang dapat meliputi tugas-tugas
Master Plan dan yang terdiri dari :
1. Persiapan perencanaan dengan mengumpulkan data dan informasi lapangan
termasuk melaksanakan pengukuran site plan, melaksanakan presentasi secara garis
besar terhadap pokok-pokok kegiatan KAK, yang diantaranya :
• Persiapan Administrasi ;

• Mebilisasi Personil,

• Pengumpulan data-data literature terkait ;

• Pengumpulan data awal

• Penjadwalan rencana kerja dan penugasan personil,

• Persiapan survey

2. Menganalisa data tentang kondisi eksisting lahan Science and technology park (STP)
saat ini, kendala dan kekurangan yang ada serta kebutuhan selanjutnya sebagai
dasar dalam merencanakan kebuuhan kedepan.

2.2. PENENTUAN PEMBANGUNAN

Materi dari tahap ini adalah setelah adanya pemenang lelang yang pertama dilaksanakan
adalah persiapan pelaksanaan survey ke lokasi. Tahap ini diawali dengan diskusi
pembahasan antara Tim Pembina dengan tim teknis, sekaligus untuk membahas laporan
pendahuluan serta persiapan survey ke lokasi.
Survey kegiatan ini meliputi kunjungan lapangan untuk mengetahui keadaan fisik dan
lingkungan lokasi wilayah perencanaan.
Pelaksanaan survey awal ini diharapkan dapat memperoleh gambaran yang akurat, focus
dan informative, apabila pelaksana survey telah siap dan disetujui substansinya, team akan
ke lapangan untuk mengumpulkan data – data yang dibutuhkan, tahapan pelaksanaan

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-75


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

pekerjaan ini akan menghasilkan :


 Tersepakatinya design dan rencana kerja.
 Tersusunnya rencana pelaksanaan survey
 Terpahaminya gambaran awal permasalahan dan issue fisik kawasan serta
keterkaitannya dengan pokja layananan.
 Tersepakatinya batasan dan luasan tata ruang perencanaan.
 Tersepakatinya arah Perencanaan.
 Diperolehnya hasil desain Gedung BBWS C3 sehingga diharapkan terbagunnya
Gedung/Kantor untuk menunjang kegiatan Balai Besar Wilayah Sungai
Cidanau-Ciujung-Cidurian

2.3. PERUMUSAN DRAFT RENCANA DAN PERKIRAAN KEBUTUHAN


PELAKSANAAN PEMBANGUNAN

Tahap ini dilaksanakan secara paralel dengan tahap survey, dimana data-data yang sudah
diperoleh langsung diolah/analisis Maksud pelaksanaan secara parallel adalah untuk lebih
mengefektifkan waktu pelaksanaan pekerjaan Proses kompilasi data direncanakan akan
berlangsung selama 2 minggu Tahapan pelaksanaan pekerjaan ini akan menghasilkan :
1. Terwujudnya analisis
2. Konsep dan gambar serta draft rancangan
3. Peta dasar/pengukuran lapangan
4. Identifikasi pengembangan dan permasalahan.

2.4. PEKERJAAN TEKNIS


 Membuat perencanaan umum dan mengadakan koordinasi evaluasi administrasi
kepada Penanggung Jawab Kegiatan.
 Menyusun Perencanaan Detail.

2.5. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Untuk merencanakan penyelesaian Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota
Serang ini, Konsultan perencana harus dapat mengikuti proses dan lingkup tugas yang
harus dilaksanakan yang terdiri dari :
a. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan yang
ada termasuk melakukan pengukuran terhadap site, penyelidikan tanah, dan

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-76


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

material serta membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK.


b. Penyusunan Konsepsi Design termasuk program bangunan dan lingkungan serta di
detailkan kedalam program ruang setiap bangunan yang direncanakan.
c. Tahap pra perancangan yang lebih mendetailkan secara terukur terhadap hal-hal
yang sudah di konsepsikan.
d. Tahap pengembangan penyusunan rencana.
e. Tahap penyusunan Rencana Detail
f. Tahap pengadaan Jasa Konstruksi / pemborongan, konsultan berkewajiban
membantu panitia pengadaan jasa konstruksi / pemborongan dalam kegiatan
penjelasan aanwijzing.

PERTIMBANGAN –PERTIMBANGAN UMUM :


Dalam melakukan pelaksanaan pekerjaan perencanaan bangunan – bangunan / proyek ini
perlu diberikan pertimbangan – pertimbangan atas aspek – aspek umum sebagai berikut :
 Manajemen Team Konsultan
 Hubungan dengan Pemberi Tugas dan Pihak Terkait lainnya.
 Sebagaimana terlihat dalam gambar tersebut diatas, Master Plan ini adalah salah
satu bagian yang terpenting dari Proses Perancangan, dan tercakup didalamya aspek
aspek lain yang telah dan akan dilaksanakanKegiatan pokok proyek ini yang pertama
dilakukan adalah melakukan inventarisir jenis bahan yang akan digunakan
(spesifikasi teknis) Pengumpulan data ini adalah dengan melihat master plan yang
telah dibuat serta konsep -konsep perancangan kawasan yang juga tercakup dalam
master plan.

Kegiatan pokok proyek ini yang selanjutnya adalah merancang mulai dari tahap Gambar
Kerja, Sistem Kerja (RKS), serta Menghitung (RAB dan Laporan Perhitungan) Dalam tahap
awal (penyusunan spesifkasi teknis) akan dilibatkan adalah pemberi kerja untuk asistensi,
kemudian user, untuk mewujudkan perpaduan bahan yang optimal baik dari segi fungsi
maupun bentuk serta mutu Keterlibatan ini dilakukan dengan angket ataupun interview
secara langsung

Dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan diperlukan metode pelaksanaan yang baik,


akurat dan terarah sehingga kegiatan pelaksanaan tugas perkantoran seharihari dapat
berjalan dengan optimal Langkah- angkah yang diterapkan untuk pelaksanaan pekerjaan
tersebut adalah sebagai berikut :

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-77


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

1. Pendekatan Operasional.
Konsultan diharapkan mampu memberikan jasa-jasa teknis secara efisien dan efektif
dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan ini, yaitu Organisasi dan staffing yaitu
konsultan wajib mengajukan tim yang merupakan tenaga ahli yang berkualitas sesuai
spesialisasi yang diperlukan sistem komunikasi, yaitu team leader bertanggung jawab
terhadap aktivitas perencanaan dan hasil pekerjaan secara keseluruhan serta dalam
melaksanakan tugas tetap mengacu pada standar kerja jasa konsultansi.
Dalam pendekatan teknis ini beberapa langkah yang harus dilakukan oleh
konsultan perencana, yaitu :
a. Standar yang digunakan dalam perencanaan pekerjaan dan pengujian material yang
digunakan untuk semua jenis pekerjaan mengacu pada Standard Nasional Indonesia.
b. Sistem Management Project
c. Sistem Management Project Konsultan harus melaksanakan suatu system
manajemen proyek yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan proyek yang meliputi
pengendalian jadwal, kualitas, dan biaya pelaksanaan konstruksi.

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-78


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

BBWS C-3

SERANG BANTEN
PRESENTASI KE-1
LATAR BELAKANG

PERMASALAHAN

BANGUNAN SITE
MAKSUD DAN TUJUAN

SURVEY PENDAHULUAN

LITERATUR

DATA SEKUNDER BANK DATA DATA PRIMER

LAPORAN PENDAHULUAN
ANALISA DATA
PREVIEW 1

KONSEP DESAIN

SITEPLAN SOLUSI DESAIN BANGUNAN

LAPORAN ANTARA/ INTERIM


DESAIN SKEMATIK
PREVIEW 2
PRELIMINARY DESAIN

DRAFT FINAL
LAPORAN DRAFT FINAL

PREVIEW 3
ARSITEKTUR

DED STRUKTUR DED MEKANIKAL,


DETAIL ARSITEKTUR

PERHITUNGAN STRUKTUR SITEPLAN , BLOKPLAN DED ELEKTRIKAL

DRAFT RKS DAN RAB DED PLUMBING

FINAL REPORT : GAMBAR ARSITEKTUR, GAMBAR STRUKTUR, GAMBAR MEP, PERHITUNGAN


STRUKTUR, RKS, RAB, 3DIMENSI, ANIMASI, MAKET, EXECUTIVE SUMMARY,CD SOFT COPY

1.1. DIAGRAM ALUR PERENCANAAN

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-79


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

2.6. KRITERIA PERENCANAAN & DESAIN

Secara garis besar, kriteria perencanaan dan desain ini mencakup 3 parameter utama, yaitu
tapak, bangunan dan aspek pemeliharaan kelak.

- Kriteria Tapak:
 Mengikuti Peraturan Pemda Setempat
 Mengikuti Master Plan Kota
 Sirkulasi pencapaian Mudah di capai
 Memperhatikan Lingkungan Binaan
 Memperhatikan Sistim Drainase Lingkungan yang ada
 Memperhatikan Kondisi Topografi
 Memperhatikan Pasang Surut
 Memperhatikan Potensi Lingkungan
 Memperhatikan Klimatologi
 Memperhatikan dampak timbal balik kulit bumi dengan alam
 Memperhatikan tata landscape
 Memperhatikan tata Massa dan Ruang dari aspek green architecture

- Kriteria Bangunan :
 Menata ruang sesuai dengan kebutuhan organisasi dan kegiatan
 Memperhatikan sirkulasi vertikal dan horizontal dan aspek standar keamanan
 Memperhatikan kekuatan sistim struktur dari aspek beban internal dan
eksternal.
 menggunakan bahan bangunan yang mudah didapat di lingkungan
pembangunan.
 memperhatikan unsur konfigurasi bangunan, tinggi rendah dan penataan
bidang fasade dan estetika bangunan.
 memperhatikan aspek-aspek klimatologi.
 memperhatikan aspek hemat energi.
 memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan di dalam bangunan.
 memperhatikan dari aspek kemudahan pemeliharaan bangunan.
 Memperhatikan dari aspek sistim membangun

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-80


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

2.7. KONDISI UTILITAS YANG ADA


 melihat kondisi jaringan PLN, serta sistem dan jaringan-jaringannya yang ada
 melihat kondisi jaringan PDAM, serta sistem dan jaringan-jaringannya yang
ada
 melihat kondisi jaringan riol kota, serta sistem dan jaringan-jaringannya
melihat kondisi Kemampuan Pemadam Kebakaran Kota

2.8. TAHAPAN PENGUMPULAN DATA


meliputi:

Data Primer
a. Data Regulasi Pemerintah Kota
b. Data Peta Perkotaan
c. Data Peta Lokasi
d. Data Struktur Organisasi TPKP
e. Data laboratorium
f. Data Workshop
g. Data Standarisasi Ruang
h. Data Foto Lingkungan
i. Data Foto Lingkungan Arsitektur.

Data Sekunder
a. Data Topografi
b. Data Geologi
c. Data Blologi lingkungan
d. data utility lingkungan
e. data M.E lingkungan
f. Data Arsitektur Lingkungan
g. Data Ruang Luar Sekitar
h. Data Sistem Sirkulasi
i. Data Klimatologi

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-81


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

2.9. TAHAPAN ANALISA SITE

Meliputi fisik tapak :


 Sirkulasi & parkir
 View dan Orientasi c. Landsekap
 Analisa Geoteknik
 Tata Massa Bangunan
 Site Planning

Analisa diatas adalah untuk mendapatkan Zoning Tata masa bangunan


BlockPlan dan Siteplan.

2.10. PROSES PEKERJAAN PENGUKURAN TOPOGRAFI


1. INSTALASI BM DAN CP
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk menginventarisasikan BM yang lama, memeriksa apakah
masih memenuhi persyaratan sesuai dengan KAK (posisi, bentuk dan jarak antar BM)
penggantian dengan atau pembuatan BM yang baru agar sesuai dengan KAK dan membuat
descripsi setiap BM yang ada sesuai dengan format standar. Kerangka penyebaran BM
sebanyak satu buah mewakili 0,5 km dan untuk kondisi khusus dimana merupakan lokasi
rencana bangunan dapat dipasang satu BM.

Pemasangan Bench Mark (BM) besar/kecil dan patok kayu, mengikuti ketetapan sebagai
berikut :
 Ukuran BM adalah 20 x 20 x 100 cm dan ditimbun tanah, dengan tinggi patok yang
muncul di atas permukaan adalah 20 cm
 Ukuran CP tanda azimuth, adalah 10 x 10 x 100 cm

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-82


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

Pen kuningan
Ø6 cm

20 Pipa pralon PVC Ø6 cm


Pelat marmer 12 x 12

25
Nomor titik

Tulangan tiang Ø10


Dicor beton
Sengkang Ø5-15

10
100

65

Dicor beton

75
20
Beton 1:2:3
15

10

20

Pasir dipadatkan
20

40

Gambar. Tampak Benchmark (kiri) dan Control Point (kanan)


Benchmark Control Point

 BM dipasang pada setiap jarak 2000 meter sepanjang jalur poligon utama
dan cabang, atau setiap luas areal ± 500 ha serta di setiap titik simpul
 CP dipasang diantara 2 buah BM besar dan juga pada setiap bangunan
 BM dipasang sebelum pelaksanaan pengukuran detail, dan ditempatkan pada
lokasi yang aman, tanah dasar yang kokoh dan stabil, serta mudah dicari
 Setiap Bench Mark (BM) dan patok diberi nomor yang teratur, dibuat
deskripsinya, yang dilengkapi dengan foto berwarna serta sketsa lokasi.
 Patok CP dibuat dari kayu dengan ukuran 5 x 7 x 60 cm, dan ditanam 30 cm
kedalam tanah.

Pembuatan BM beton harus mengikuti spesifikasi yang dituangkan dalam Standar


Perencanaan. Pemberian tanda pengenal pada BM harus mendapat persetujuan tertulis dan
Direksi Pekerjaan. Konsultan harus bertanggung jawab terhadap pemasangan BM baru.

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-83


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

2. PROSES KERANGKA DASAR PEMETAAN


Kerangka dasar merupakan jalur patok dasar pengukuran (BM) yang akan digunakan
sebagai pengikatan titik awal atau akhir pengukuran selanjutnya, seperti ray situasi, trace.
Kerangka ini ditempatkan pada batas areal pengukuran agar dapat berfungsi sebagai batas
areal pengukuran.
1. Kerangka Dasar Horizontal
 Poligon utama diukur dengan metode kring dimana harus dipenuhi syarat
geometrisnya (pada batas toleransi yang diberikan), dan dikontrol dengan
pengamatan matahari.
 Pengukuran jarak dengan menggunakan alat ukur jarak meetband.
 Alat ukur sudut yang akan digunakan adalah Theodolit T2,atau alat lainnya
yang sederajat
 Pengukuran sudut dibaca satu seri ganda

Untuk mengoreksi sudut digunakan :


a. Metode Dell (perataan biasa)
b. Metode Bersyarat

Koreksi setiap sudut : f.(N-1), dimana :

f. = salah penutup sudut

N = jumlah titik poligon

Untuk mengoreksi absis dan ordinat digunakan jarak sebanding dengan jarak
yang bersangkutan atau :

Koreksi = f. x / D x (Dij),

dimana :

f.x. = salah penutup absis/ordinat

D = jumlah jarak

Di = jarak yang ke i
 Koreksi sudut antara dua kontrol azimuth 20 "
 Koreksi setiap titik poligon maksimum 8 "
 Salah penutup ukuran poligon utama (kesalahan liniernya) 1 : 2.000
 Jarak tiap sisi poligon diukur dengan ketelitian 1 : 5.000

2. Kerangka Dasar Vertikal

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-84


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

 Sistem pengukuran dengan cara pengukuran sipat datar;


 Alat ukur yang akan digunakan adalah sifat datar otomatis Levelling
Horisontal; Ni.2 atau sederajat.
 Rambu ukur dilengkapi dengan NIVO kotak
 Pengukuran dilaksanakan per seksi (tiap seksi tidak lebih dari 3 km) diukur
pulang-pergi dengan setiap selang pengukuran dilakukan pengamatan
double stand.
Pembacaan benang dibaca tiga benang dengan urutan pembacaan benang
adalah (bt-ba-bb) dan memenuhi 2 bt = ba + bb.

Tiap seksi diukur pergi pulang dengan ketelitian 13 mm D (D = panjang


seksi dalam km).

3. PROSES PENGUKURAN SITUASI DETAIL


Pengukuran ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran topografi daerah yang disurvey
dengan sasaran tinggi dan posisi detail lapangan. Pelaksanaan pengukuran akan dilakukan
oleh beberapa team pengukuran yang akan bekerja secara simultan sesuai dengan jangka
waktu pelaksanaan yang tersedia.
Titik detail ditentukan dengan pengukuran ray dan rincikan, dimana ujung-ujung ray
diikatkan pada kerangka dasar (BM). Route pengukuran akan disesuaikan dengan keadaan
medan yang pada umumnya sejajar dengan arah Sungai sekunder.
Alat yang akan digunakan adalah Theodolit T-0. Ketelitian titik detail diukur dengan toleransi

maksimum 10 cm. Ketelitian pada jalur ray eksisting adalah 20 mm D (D = panjang seksi
dalam km).

2.11. PROSES PEKERJAAN SURVEY PENYELIDIKAN TANAH


1. BORING INTI
Pengeboran inti dimaksudkan agar secara langsung dapat mengetahui karakteristik
geologi dibawah permukaan tanah dengan cara pengambilan contoh contoh tanah dari
batuan yang terdapat pada kedalaman tertentu dibawah permukaan tanah, kemudian
diadakan penelitian pada contoh contoh tanah dari batuan tersebut, penganalisaan
pada kecepatan pelaksanaan pengeboran, penelitian kemampuan daya dukung pada
tiap tiap lapisan, pengecekan tingkat permeabilitas dan lain lain.
Penentuan lokasi titik bor dari kedalaman pemboran pada lokasi terlebih dahulu harus
mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan.
Alat yang digunakan adalah mesin bor putar (rotary tipe drilling machine) yang

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-85


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

operasinya dilakukan secar hidrolis.


Bor yang akan dipergunakan adalah bor ukuran "NX" berdasarkan DCDMA (diamond
Core drilling manufactures association) dengan: diameter teras (core) 547 mm dari
diameter lubang 75,7 mm.
Mata bor yang dipakai tergantung keadaan batuannya, tetapi umumnya akan dipakai
mata bor lungsten atau mata bor intan.
Pembuatan lubang bor dilakukan dengan pemboran inti bermesin untuk memperoleh
contoh dari inti. Pusaran air Lumpur tidak boleh terjadi selama pemboran berlangsung
guna mencegah agar dinding lubang bor tidak runtuh, dipakai pipa lindung (casing).
Pelaksana Pekerjaan harus memuat catatan kemajuan pemboran dalam buku
lapangan dengan formal seperti yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Catatan
tersebut akan menunjukan antara lain tipe dari ukuran mata bor, tabung penginti dan
alat pengambil contoh, air tanah, elevasi dimana dijumpai air dengan tekanan sangat
besar, tebal lapisan, kedalaman pemboran pengujian yang dilakukan.
Pada waktu membor formasi batuan, harus dipakai reaming shell guna mencegah
menyempitnya diameter lubang. Untuk lapisan endapan, harus dipakai pipa lindung
baja guna mencegah agar dinding lubang tidak runtuh.
Hanya bahan yang diambil dari tabung penginti saja yang boleh dianggap sebagai
contoh inti. Bahan bahan lain seperti lendir (slime), potongan potongan tanah atau
bahan yang jatuh dari dinding lubang tidak boleh dianggap sebagai contoh. Untuk
mengatasi hal ini harus digunakan metoda pemboran kering. Pada formasi batuan
harus diambil contoh menerus (continues core). Pelaksana Pekerjaan harus berusaha
keras untuk memperbanyak ratio perolehan inti.
Setiap kali pemboran selesai, lubang bor harus ditandai dan tanda ini harus diplot
pada gambar. Lokasi dari elevasi lubang bor yang telah selesai harus diukur oleh
Pelaksanaan Pekerjaan.
Hasil pengeboran berupa inti berbentuk batang (core), disyaratkan menggunakan
tabung penginti rangkap (double tube core barrel) atau untuk hal¬-hal khusus dapat
dipergunakan tabung penginti rangkap tiga (triple tube core barrel) dimasukan ke
dalam peti kayu serta disusun sesuai dengan urusan kemajuan pemboran.
Tiap peti contoh untuk menyimpan contoh tiap tiap 5 meter kemajuan pemboran dari
5 jalur. Tiap jalur panjangnya 1 meter. Pada tutup dari bagian depan peti
penyimpanan contoh, data data berikut harus dicantumkan dengan jelas :
 Nama Proyek
 Nama Lokasi

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-86


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

 Jumlah lubang bor


 Inisial dari kedalaman terakhir dimana inti dari contoh diambil.
Ahli mekanika tanah dari pelaksana pekerjaan harus memeriksa semua inti yang
diperoleh, membuat deskripsi mengenai sifat sifat litologi dari mekanika dari contoh
tersebut, serta membuat log bor yang dihimpun dari hasil hasil uji ditempat, dan
menyerahkan semua informasi yang diperoleh selama pemboran kepada Direksi
Pekerjaan. Deskripsi contoh contoh batuan hasil pemboran harus dimasukan kedalam
kolom tertentu dan memuat tanggal, elevasi, deskripsi, satuan batuan, perolehan inti,
RQD, koefisien permeabilitas, SPT, air pembilas dan lain-lain.
 Bor inti dilakukan dengan kedalaman total 300m, lengkap dengan N SPT.
 Pelaksanaan pemboran ini termasuk pengambilan undisturbed sampling.
 Lubang bor yang sudah selesai, diberi tanda dengan patok beton.
 Lokasi titik bor yang ditandai dengan patok beton harus difoto dan diplot
pada peta situasi rencana bangunan dan dibuat diskripsi hasil pemboran dari
muka air tanah.

2. PENGUJIAN SPT
Pada saat pengeboran, dilakukan pengujian SPT untuk memperoleh harga "N" dari
contoh terganggu yang representatif dari lapisan tanah. Harga 'N" dipakai untuk
membuat prakiraan kondisi lapisan tanah bawah.

Harga "N" didefinisikan sebagai jumlah pukulan dengan palu seberat 63,5 kg yang
jatuh bebas dari ketinggian 75 cm, untuk memasukan alat pengambil contok sedalam
30 cm kedalam tanah. Test ini dilakukan dengan interval kedalaman 2 meter dari
atau di tiap tiap ada perubahan lapisan tanah atau minimal 5 (lima) kali.
Peralatan yang dipergunakan : Drive Hammer Assembly, batang bor diameter 40,5

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-87


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

mm atau 42 mm, alat pengambil contoh Split Spoon diameter luar "2" dari diameter
dalam 1 3/8", alat pengambil contoh transparan yang kedap udara, lembar data dan
lain lain.

3. PENGAMBILAN CONTOH TANAH TIDAK TERGANGGU (UNDISTURBED


SAMPLE)

Agar data-data parameter dari sifat-sifat tanahnya masih dapat digunakan, maka
pengambilan contoh tanah harus dilakukan dengan hati-hati. Pengangkutan dari
penyimpanan contoh-contoh tanah ini harus memenuhi persyaratan tertentu, agar :
 Struktur tanahnya tidak terlalu terganggu atau berubah sehingga mendekati
keadaan yang sama dengan keadaan lapangan.
 Kadar air aslinya masih dapat dianggap sesuai dengan keadaan lapangan.
 Pengambilan contoh tidak terganggu dari sumuran uji, paritan uji, harus
dilakukan dengan menggunakan tabung baja berdiameter sekitar 6,8 cm
dengan panjang minimum 50 cm, dan peti penyimpanan contoh berukuran
sekitar 20 x 30 x 20 cm yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
 Sebelum pengambilan contoh tanah dilakukan, dinding tabung sebelah dalam
diberi pelumas (oli) agar gangguan terhadap conloh tanah dapat diperkecil,
terutama pada waktu mengeluarkan contoh tanah ini.

Segera setelah pengambilan contoh selesai, kedua ujung alat pengambil contoh
harus ditutup dengan menyegel ruang kosong antara contoh dari alat pengambilan
contoh dengan paraffin atau bahan lain guna melindunginya dari getaran.
 Pada tabung atau peti penyimpan contoh harus dipasang label yang
mencantumkan nama proyek, nomor lubang bor, sumuran uji atau paritan
uji, nomor contoh, kedalaman contoh dari deskripsi tanah.
 Contoh yang telah disegel harus bebas dari getaran, terik matahari serta
perubahan temperatur secara radikal.
 Pada waktu mengambil contoh, harus diberikan tekanan sentries agar
struktur tanah tetap serupa dengan kondisinya di lapangan. Contoh tanah
diambil pada setiap lapisan atau kedalaman tertentu.
 Selama pengangkutan, contoh tanah harus bebas dari getaran dari contoh
tanah tidak boleh disimpan pada suhu tinggi.

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-88


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

Contoh asli dapat diambil dengan memakai tabung-tabung contoh (sample tube),
core barrels atau dengan mengambilnya secara langsung dengan tangan, sebagai
contoh dalam bentuk bongkah-bongkah (block sample).

4. ANALISA LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


Pada contoh tanah tidak terganggu (Undisturbed Sample) dilakukan test
laboratorium sebanyak 10 sample untuk mendapatkan besaran :
1. Berat Jenis (Gs)
2. Berat Volume ()
3. Kadar air asli (Wn)
4. Angka Pori (e)
5. Atterberg limit (WI,Wp,lp)
6. Gradasi Butiran/Hidrometer (G,S,M,C)
7. Permeability (k)
8. Triaxial UU & CU
9. Konsolidasi (CV,CC)
10. Direct Shear (c)
Apabila sampel tanah US tidak diperoleh, maka akan dilakukan pengambilan sampel
DS. Untuk sampel tanah DS jenis lab mekanika tanah yang dilakukan meliputi :
1. Berat Jenis (Gs)
2. Berat Volume ()
3. Atterberg limit (WI,Wp,lp)
4. Gradasi Butiran/Hidrometer (G,S,M,C)
Untuk contoh tanah terganggu (disturbed sample) dari hasil test pit (borrow area)
dilakukan test laboratorium sebanyak 3 sample, untuk mendapatkan besaran :
1. Berat Jenis (G5)
2. Batas Atterberg (WI, Wp, lp)
3. Gradasi Butiran/hidrometer (G, S, M, C)
4. Compaction/Proctor Standar

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-89


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

Water Content

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air tanah. Kadar air
tanah adalah perbandingan antara berat air yang terkandung dalam tanah
dengan berat kering dari tanah tersebut (dinyatakan dalam %).

Prosedur mengikuti cara ASTM D. 2216-7l, PB 0117 - 76.

Bulk and Dry Density

Percobaan ini untuk mendapatkan berat volume tanah baik pada kondisi basah
maupun kering. Hasil dari pada pengamatan ini mempunyai satuan yang sama
yaitu kg/cm.

Prosedur percobaan untuk disturbed dan undisturbed sample adalah ASTM D.


423-66 dan ASTM D. 424-59

Grain Size Distribution and Hydrometer Analysis

Untuk contoh tanah yang berbutir kasar hingga diameter butir 0.075 mm
(tertahan pada ayakan no. 200). Cara penentuan distribusi  butirnya dilakukan
dengan Sieves Analysis, sedangkan pada tanah berbutir halus 0.075 mm)
ditentukan dengan Hydrometer analysys.

Hasil dari pengujian ini digambar pada sumbu mendatar merupakan skala
logaritma dari  butir dalam mm dan sumbu tegak adalah skala mm merupakan
prosentase kehalusan butir. Prosedur pengujian mengacu pada ASTM D 421-85
dan D 422-72, AASHO T. 87 dan T. 88, PB 0107-76.

Klasifikasi tanah berdasarkan ukuran butirannya menurut standar ASTM adalah


sebagai berikut :
 Kerikil > 4.75 mm
 Pasir 4.75 - 0.074 mm
 Lanau 0.074 - 0.002 mm
 Lempung < 0.002 mm

Klasifikasi tanah berbutir kasar, yaitu


 GW : kerikil dengan gradasi baik, sedikit butiran halus

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-90


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

 GP : kerikil dengan gradasi buruk, sedikit butiran halus


 GM : kerikil dengan campuran lanau
 GC : kerikil dengan campuran lempung
 SW : pasir dengan gradasi baik, sedikit butiran halus
 SP : pasir dengan gradasi buruk, sedikit butiran halus ,
 SM : pasir dengan campuran lanau
 SC : pasir dengan campuran lempung

Specific Gravity (Gs)

Nilai berat jenis tanah ditentukan dengan menggunakan botol piezometer dan
perlengkapannya.

Prosedur mengacu pada ASTM D 854-83 atau AASHO T.100, PB 0108-76.

Atterberg Limit (WI, Wp, Ip)

Prosedur pengujian mengikuti ASTM D. 854-7, D 43 18-84, AASHO T. 89, PB 0


109 - 76.
 Liquid Limit (WL1)

Batas cair/Liquid Limit ini adalah kadar air yang dinyatakan dalam prosen dari
contoh tanah yang dikeringkan dalam oven pada batas antara keadaan cair
dan keadaan plastis.

Nilai batas cair ini ditentukan dengan cara menentukan nilai kadar air pada
contoh tanah yang mempunyai jumlah ketukan sebanyak 25 kali dijatuhkan
setinggi 1 cm, pada kecepatan ketukan 2 kali setiap detiknya, dan panjang
lereng torehan percobaan ini adalah 12,7 mm.

 Plastic Limit (WP)

Batas plastis ini adalah nilai kadar air pada batas bawah daerah plastis. Kadar air
ini ditentukan dengan menggiling-giling tanah yang melewati ayakan no. 40
(0.425 mm) pada alat kaca sehingga membentuk  3,2 mm dan
memperlihatkan retak-retak.

 Index Plasticity (PL)

Index Plasticity adalah selisih nilai kadar air dari batas cair ke batas plastis.

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-91


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

Klasifikasi tanah berbutir halus, yaitu


a) Untuk tanah dengan batas cair lebih dari 50 %
 MH : Lanau anorganik dengan plastisitas tinggi
 OH : Lempung organik dengan plastisitas tinggi
 H : Lempung anorganik dengan lastisitas tinnggi

b) Untuk tanah dengan nilai batas cair kurang dari 50 %.


 ML : Lanau anorganik dengan plastisitas rendah.
 OL : Lanau organik dengan plastisitas rendah
 CL : Lempung anorganik dengan plastisitas rendah

Klasifikasi tanah mengikuti prosedur ASTM D 2487-85

Unconfined Compressive Test

Percobaan ini ditujukan untuk memperoleh nilai kekuatan geser dari jenis tanah
lempung, baik dalam keadaan asli maupun keadaan terganggu (remolded
speciment). Kecepatan gerakan perubahan tinggi pada arah vertikal adalah 1%
per menit.

Hasilnya merupakan gambar yang memberikan hubungan antara besar tegangan


dengan perbandingan perubahan tinggi contoh tanah.

Prosedur mengikuti : ASTM D. 2166 - 85, AASHO T. 208, PB 0144-76.

Triaxial Comppression Test

Percobaan ini dimaksudkan untuk memperoleh nilai kekuatan geser serta sifat-
sifat tanah akibat pembebanan untuk mendapatkan hasil yang cukup baik, pada
setiap sample perlu disiapkan 3 (tiga) contoh tanah dengan pembebanan atau
tekanan cell yang berlainan disesuaikan dengan rencana pembebanan bangunan
yang ada.

Kecepatan perubahan tinggi contoh tanah agar disesuaikan dengan macam


percobaan dari sifat dari pada jenis tanahnya.

Prosedur mengikuti literatur : The Measurement of Soil Properties in the Triaxial


test by BISHOP & HENKEL, USBR EARTH MANUAL dan Engineering Properties of

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-92


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

Soil and Their Measurement by BOWLES, AASHO T.234, ASTM D. 2850-87 dan
D. 4767-88.

Percobaan triaxial disyaratkan dengan metode Back Pressure, hal ini adalah
untuk menjamin bahwa tanah contoh tanah tersebut pada kondisi saturated 100
%. Metode Back Pressure adalah metode cepat agar contoh tanah tersebut
mencapai nilai saturasinya 100 % yaitu dengan cara mengalirkan/ memasukan
air kedalam pori - pori butiran tanah. Pengaliran air ini pada umumnya melalui
bagian top cap dari contoh dengan alat Constant Pressure System.

Consolidation Test

Percobaan ini dimaksudkan untuk mengetahui sifat-sifat tanah sehubungan


dengan pembebanan yang telah dilakukan.

Dengan demikian maka perkiraan besar penurunan yang terjadi pada lapisan ini
dapat diketahui.

Besarnya increment ratio adalah 1, dengan nilai pembebanan adalah :¼, ½, 1,


2, 4, 8 /cm setiap 24 jam, dan dengan pengurangan pembebanan 2 dan 114
kg/cm2 pada setiap 12 jam.

Data - data parameter seperti nilai Compression Index Cc dan Coeffisien of


Consolidation Cv diperlukan untuk perhitungan penurunan fondasi.

Prosedur pengujian konsolidasi mengikuti ASTM D. 2435-80

Direct Shear Test

Bertujuannya untuk memperoleh nilai kuat geser tanah, dengan melakukan


percobaan geseran langsung. Dengan merubah-rubah tegangan aksial pada
beberapa contoh tanah (minimal 4 macam pembeban pada setiap contoh
tanah), maka akan diperoleh tegangan gesernya.

Kecepatan perubahan pergerakan ditentukan 1% x diameter /menit sehingga


contoh tanah akan longsor. Dengan diperolehnya garis yang memberikan
hubungan antara tegangan geser dan tegangan aksial, maka nilai kohesi dan
sudut gesernya dapat diketahui.

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-93


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

Prosedur mengikuti ASTM D. 3080, AASHO T. 236, PB 01 16 – 76.

Standard Compaction Test

Pemadatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan nilai-nilai :


 Kadar air optimum (OMC)

 Kepadatan tanah maksimum (d maks)

Parameter OMC dan d maks diperlukan untuk menetapkan persyaratan -


persyaratan tanah untuk tanggul penutup/tanggul sungai.
Metode yang digunakan adalah metode "standar proctor".

2.12. PENDEKATAN PERENCANAAN STRUKTUR

1. STRUKTUR UTAMA BANGUNAN KANTOR

Diusulkan struktur kerangka baja dengan :


 Pelat Lantai Beton Bertulang / Bondek
 Sebagian Struktur Beton Bertulang
 Mutu baja tulangan U – 39 > 13 mm
 Mutu baja tulangan U – 24 < 12 mm
 Mutu baja prategang Low Relaxation Strand + ½” (12,7 mm) Grade 270,
ASTM A416
 Mutu baja profil ST – 37

2. PERATURAN YANG DIGUNAKAN

 Peraturan pembebanan Indonesia untuk gedung 1983


 Peraturan beton bertulang Indonesia 1991
 Peraturan perencanaan ketahanan gempa untuk rumah dan gedung 1987.

3. SISTEM STRUKTUR

Elemen-elemen struktur direncanakan membentuk sistem struktur yang effisien


dan memenuhi persyaratan untuk suatu bangunan utama yang terdiri dari

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-94


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

sistem struktur bangunan utama sekolah berlantai 3 serta sistem struktur


bangunan pendukung berlantai 2.

Untuk bangunan Rumah Tinggal dibuat tidak bertingkat.

Berdasarkan persyaratan kebutuhan ruang, maka dibuat system portal dengan


modul dasar 1,20 meter,

4. TATA LETAK KOLOM

Jarak antar kolom merupakan kelipatan modul dasar tersebut diatas menjadi
2,40 m, 3.60 m, 4.80 dst. Jarak antar kolom melintang dan memanjang dapat
sama seperti : 7.20 x 7.2 dapat berbeda namun tetap merupakan kelipatan
modul dasar seperti : 7,20 x 10.80 m

5. STRUKTUR LANTAI BERTINGKAT

Pertimbangan-pertimbangan dalam perencanaan sistim struktur lantai tingkat :


 Berfungsi dengan baik dalam mendukung beban-beban gravitasi serta
meneruskannya ke elemen-elemen pendukung vertical (Kolom/dinding
geser/core).
 Berfungsi sebagai diafragma horizontal yang mengikat elemen-elemen
pendukung vertical dalam menerima beban-beban lateral (angin/gempa)
 Cukup ekonomis : - fungsi konstruksi yang minimum.

- penggunaan bahan

- relatif mudah dalam pelaksanaan

- Mendukung perencanaan arsitektur maupun perencanaan mekanikal +


elektrikal.

6. STRUKTUR PONDASI

Direncanakan untuk menjamin kestabilan bangunan terhadap :


 guling
 geser
 penurunan / settlement

Faktor yang menentukan jenis maupun dimensi pondasi :


 beban kolom (bangunan)

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-95


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

 data tanah (physical dan mechanical properties dari tanah, letak muka air
tanah ,dll.)

7. ASPEK KEGEMPAAN

Seperti telah diketahui bersama bahwa daerah Sumatera merupakan jalur rawan
gempa. Untuk itu setiap perencanaan di lokasi ini harus memperhitungkan faktor
kegempaan secara dominan.

Intensitas gempa akibat pergerakan dan percepatan gempa dihitung dengan


persamaan Cornell dan Kawasumi. Maksimum percepatan gempa adalah 47 gall
dengan metode ini. Percepatan untuk periode ulang 100 dan 200 tahun adalah
68 gall dan 116 gall.

Koefisien gempa dihitung berdasarkan ketentuan Standar Irigasi sebagai berikut :

ad = b1 (ac x z)b2

k = ad /g

Dengan :

ad = percepatan gempa rencana, cm/det2

b1,b2 = koefisien jenis tanah

ac = percepatan kejut dasar, cm/det

z = koefisien getaran daerah gempa (geografis)

g = percepatan gravitasi, cm/det2

Peta gempa ditampilkan pada akhir bab ini.

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-96


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

2.13. PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN MEKANIKAL

1. KONSEP PERANCANGAN SISTEM ELEKTRIKAL

Lingkup pekerjaan perencanaan elektrikal pada Detail Engineering Design


Gedung BBWS C-3 di kota Serang adalah sebagai berikut :
 Sistem Daya Listrik.
 Sistem Telkomunikasi dan Data Komputer.
 Sistem Pengindra Kebakaran.
 Sistem Tata Suara
 Sistem Sekuriti.
 Sistem Master Antene Television
 Sistem Penangkal Petir

2. SISTEM DAYA LISTRIK

A. DASAR PERANCANGAN
1. Sesuai Kebutuhan Pemilik
a. Efisien
b. Mudah dalam pemeliharaan
c. Teknologi terkini
2. Peraturan dan standard-standar yang berlaku di Indonesia serta standard-
standard negara lain seperti BS, VDE, JIS yang setara, sejauh tidak
bertentangan dengan peraturan yang ada di Indonesia.

B. BEBAN LISTRIK

Beban – beban listrik yang diperhitungkan dalam bangunan ini terdiri atas :
 Lampu Penerangan di dalam dan diluar bangunan
 Stop kontak
 Pengkondisian udara dan ventilasi mekanik
 Peralatan Praktikum dan Laboratorium
 Pompa distribusi air bersih
 Pompa buangan dan air kotor
 Pompa pemadam kebakaran
 Sistem sekuriti dan tata suara
 Peralatan kendali dan lain-lain

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-97


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

C. SISTEM CATU DAYA

Melihat luasan Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang
Jakarta dapat diperkirakan besarnya kapasitas daya yang dibutuhkan lebih
besar dari persyaratan maksimum sambungan tegangan rendah jika sumber
daya berasal dari PLN, maka level tegangan ekonomis adalah dengan
mencatu daya dari jaringan dengan sistem tegangan 20kV.

Tuntutan akan jaminan kontinuitas pelayanan memerlukan sumber daya


cadangan yang berasal dari pembangkit sendiri (Diesel Generator Set).

Dengan adanya sumber daya listrik cadangan dari Diesel Generator Set selain
sumber daya utama PLN maka dapat dilakukan pengaturan operasi yang ikut
memanfaatkan adanya Diesel Generator Set ini mengikuti mode operasi
sebagai berikut :
 Full PLN, 100% beban dilayani
 Full Diesel Genset, hanya 80 % dari beban puncak dilayani (apabila PLN
mati).
 Sistem intelock antara catu daya dari PLN dengan catu daya dari Diesel
Genset.

Sekiranya kemampuan PLN menyediakan daya saat ini memungkinkan, maka


kapasitas dari pembangkit sendiri dapat ditekan lebih kecil dari kebutuhan
seperti tersebut diatas dengan jalan pembangkit sediri Diesel Genset sebagai
back-up saja.

Pada perencanaan elektrikal yang optimal, biasanya beban kelistrikan


dikelompokan atas 3 bagian :
 Beban non prioritas, yaitu beban kelistrikan yang dilayani bila catu daya dari
PLN tersedia.
 Beban prioritas, yaitu beban kelistrikan yang mendapat back-up dari Diesel
Genset apabila catu daya PLN mati.
 Beban Teknik (full emergency), yaitu beban kelistrikan yang membutuhkan
kesinambungan pelayanan dimana catu daya daruratnya bersumber dari UPS
(Uninterupted Power Supply) untuk komputer dan power kontrol.

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-98


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

Uraian sistem catu daya dan operasi kerjanya secara garis besar dapat diuraikan
sebagai berikut (lihat one line diagram elektrikal).
 Daya di catu dari PLN melalui jaringan Tengangan Menengah 20 kV yang
terdiri dari satu Incoming feeder, satu outgoing feeder dan lightning
Arester.
 Tegangan diturunkan dari 20 kV ke 0.4 kVmelalui Transformer 20kV/0.4 kV.
 Juga catu daya cadangan diusahakan ke tingkat tegangan 380V/220V.
 Circuit Breaker yang menghubungkan Transformer ke LVMDP dengan Circuit
Breaker yang menghubungkan Genset panel le LVMDP, saling interlock.
 Catu daya untuk UPS (yang berkapasitas kecil) bersumber dari Panel Power.
 Menekan biaya inventasi peralatan dan operasi.
 Menekan kapasitas sistem (coincidence factor).
 Memuaskan operator dan kemudahan perawatan.

Konsep sistem Pelayanan Catu Daya untuk seluruh gedung Hotel dapat dilihat
pada gambar one line diagram elektrikal.

D. BEBAN LISTRIK DAN SISTEM DISTRIBUSI

Beban listrik dalam tiap bangunan dilihat dari karakteristik kerja akan
digolongkan pada dua katagori beban, yaitu :
 Beban yang bersifat statis, yaitu beban yang tidak terlalu mengganggu
kualitas pelayanan saat dioperasikan. Yang termasuk dalam golongan ini
adalah :
a) Beban penerangan
b) Beban stop kontak biasa (< 16 Ampere)
c) Beban kendali peralatan
d) Beban tata suara, fire alarm, telepon system dan komputer.

Beban ini akan dilayani melalui LP (lighting Panel)

Beban yang bersifat dinamis yaitu beban listrik yang berkapasitas besar dan
biasanya mengganggu kualitas pelayanan saat mulai dioperasikan. Beban
seperti ini akan dilayani melalui PPM (Power Panel Mekanikal) agar kwalitas

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-99


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

pelayanan tetap memuaskan. Beban listrik yang termasuk kategori ini antara
lain :
a. Motor-motor listrik
b. Pengkondisian uara (AC)
c. Pompa pemadam kebakaran
d. Pompa air bersih

Sistem distribusi menggunakan system radial, dari MVMDP panel tegangan


menegah disalurkan dengan kabel tegangan menengah lewat Trenching ke
Trafo distribusi 20 kV / 0,4 kV. Dari Transformer tersebut disalurkan ke
LVMDP (panel pembagi tegangan rendah) dengan kabel NYY melalui
Trenching, di panel LVMDP interlock system antara catu daya dari PLN
dengan Diesel Genset. Dari panel LVMDP catu daya didistribusikan kesetiap
SDP (sub distribusi panel), LP (penerangan), PP (power panel), AC
(Pengkondisian Udara), Pompa, kemudian didistribusikan ke masing masing
beban.

E. SISTEM PROTEKSI

Perlu diadakan sistim proteksi untuk mengamankan sistim instalasi listrik dan
peralatan-peralatan yang dihubungkan dengan sumber listrik. Sistim proteksi
yang digunakan meliputi:
1. Sistem proteksi bertingkat
2. Sistem proteksi hubung singkat
3. Sistem proteksi beban lebih
4. Sistem pentanahan sisi sekunder trafo
5. Sistem pengaman terhadap tegangan sentuh.

Untuk memberikan jaminan kesinambungan pelayanan Daya Listrik akibat power


factor (cos phi) yang kurang baik, maka perlu dipasang peralatan Capasitor
Bank.

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-100


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

F. SISTEM PENERANGAN

Intensitas penerangan mengacu pada Standard Penerangan Buatan di Dalam


Gedung-Gedung (sumber Dep. PU) dan disesuaikan dengan ruang-ruang
yang diberi penerangan.

Intensitas penerangan yang dirancang sebagai berikut :


 Ruang Kerja : 300 lux
 Ruang Kelas : 300 lux
 Ruang Administrasi : 300 lux
 Ruang Rapat : 300 lux
 Ruang Masuk (Entrance Hall) : 150 lux
 Ruang makan : 200 lux
 Kamar tidur, kamar mandi
 Umum : 100 lux
 Lokal : 300 lux
 Corridor : 100 lux
 Toilet : 150 lux
 Gudang Umum : 200 lux
 Pantry : 200 lux
 Ruang genset dan pompa dsb : 200 lux
 Tempat parkir : 30 lux
 Taman : 20 lux

Jenis armatur dan lampu dirancang yang dapat menghemat energi listrik dengan
tipe flourescent (TL), flourescent (TL) tipe standard untuk ruang gudang dan
utilitas, lampu down light PL untuk ruang entrance/lobby dan lampu mercuri
serta flood light untuk penerangan luar/taman disesuaikan dengan rancangan
arsitektur.

Untuk penerangan dalam keadaan darurat/emergency digunakan emergency


lighting yang dilengkapi dengan battery charger dan battery unit.

Instalasi penerangan di ruang auditorium, dirancang khusus menggunakan stage


lighting untuk memberikan penerangan yang artistik pada panggung sesuai
rancangan arsitektur

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-101


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

3. SISTEM TELEKOMUNIKASI DAN DATA KOMPUTER

Yang menjadi lingkup pekerjaan, terdapat 4 item yaitu :


 Komunikasi didalam bangunan
 Komunikasi eksternal
 Hubungan dengan fasilitas sistem elektronik yang lain
 Sistem Komunikasi Data

Acuan dan Kriteria Desain yang menjadi pedoman adalah :


 Peraturan Perumtel no.5, 1977 dan no.1, 1979
 Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL).2000
 Petunjuk perencanaan jaringan kabel telepon lokal Bandung 1984

Kondisi yang akan diadopsi oleh bangunan kompleks ini adalah :


 Gedung ini harus dilengkapi dengan system PABX dan jika diperlukan dapat
dilengkapi dengan billing sistem.
 Sistem distribusi radial dengan menggunakan kabel 2 pair
 Dilengkapi line extention dan direct line.
 Hubungan komunikasi dalam komplek Balai Diklat secara intercom.

Fasilitas untuk PABX mempunyai kelengkapan seperti :


 Automatic wake up
 Do not distrub
 Message waiting
 Conference system
 Room service
 Station number
 Lock out

Sistem Instalasi dan Peralatan


1. Jaringan sambungan dari Main Distribution Frame (MDF) masuk PABX di
ruang kendali.
2. Sistem PABX juga dapat diintegrasikan dengan jaringan data (LAN),
3. Dari PABX dihubungkan ke MDF (Main Distribution Frame) kemudian dibagi
ke TB (Terminal Box) yang terpasang pada tiap-tiap bangunan.

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-102


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

4. Dari terminal box bangunan yang ada pada setiap gedung di teruskan ke titik
socket outlet dimana akan dihubungkan dengan pesawat telepon, faximile,
data atau telepon umum.
5. Menggunakan fully electronic switching time division/fully digital PABX .

Untuk menunjang sistem pendidikan dan administrasi Detail Engineering Design


Gedung BBWS C-3 di kota Serang ini maka sistem data komputer merupakan
kelengkapan yang mutlak diperlukan.

Untuk mendukung sistem tersebut maka pada gedung iniakan dipasang Server
sebagai pusat informasi data yang kemudian akan disebarkan secara bintang
pada setiap bangunan yang ada dan diteruskan pada setiap titik outlet melalui
switch atau HUB terdekat.

Instalasi yang digunakan adalah kabel UTP CAT 6 untuk menunjang teknologi
informasi saat ini.

4. SISTEM PENGINDERA KEBAKARAN

Sistem pengindera kebakaran berfungsi untuk pemberitahuan secara otomatis


dan cepat adanya kebakaran dengan tanda bunyi bell dan nyala lampu indikator
pada panel zone indikator yang ada pada sentral sistim pengindera kebakaran.

Yang menjadi dasar perancangan adalah Peraturan Sistim Deteksi dan


Pengindera Kebakaran Pada Gedung oleh Departemen Pekerjaan Umum (DPU).

A. SISTEM INSTALASI

Sistim instalasi pengindera kebakaran menggunakan master control fire alarm


(MCFA) dengan type addressable dimana kapasitas disesuaikan dengan zone
proteksi dan diharuskan diletakan di ruang operator atau atau ruang keamanan
yang bekerja 24 jam. Sedangkan panel annunciator diletakan di ruangan lain
sebagai yang dapat memeberikan informasi yang cepat kepada setiap yang
melihat.

MCFA disambung ke main distribution frame, kemudian dihubungkan ke terminal


box di tiap-tiap ruangan/lantai. Sementara, dari terminal box di hubungkan ke
masing-masing detector.

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-103


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

5. SISTEM TATA SUARA

A. DASAR PERENCANAAN
a. Dengan suasana ruang yang cukup tenang diperkirakan tingkat kebisingan
(noise level) berkisar antara 70 sampai 75 dB. Agar panggilan, pengumuman,
musik atau signal tanda keadaan darurat jelas terdengar maka tingkat
kekuatan suara dibuat 6 – 15 dB diatas noise level. Batas maximum kekuatan
suara tidak boleh mengganggu kenyamanan karyawan atau tamu.
b. Kekuatan suara speaker untuk panggilan supir (car call) harus cukup jelas
untuk para supir tapi tidak mengganggu ketenangan lingkungan.
Pemasangan horn ditempat parkir dekat ruang tunggu supir.
c. Jika diperlukan pada ruang khusus seperti serbaguana, meeting besar dapat
dilengkapi tata suara khusus sesuai keperluan.

B. URAIAN SYSTEM

Sistem tata suara direncanakan sebagai berikut :


1. Sistem tata suara untuk area lobby dan corridor yang dapat digunakan
sebagai sarana :
- Pemberitahuan keadaan bahaya (emergency)/evakuasi
- Promosi/iklan
- Panggilan (selective paging)
- Musik
2. Sistem tata suara untuk area kantor hanya digunakan untuk sarana
pemberitahuan keadaan bahaya (emergency)/evakuasi saja atau
pengumuman
3. Sistem tata suara pada area parkir dipakai sebagai sarana car call
ditempatkan dekat ruang tunggu supir.
4. Pada keadaan darurat sistem tata suara dipergunakan hanya pada saat
terjadi kebakaran yang bertujuan untuk membantu pengunjung/pekerja
dalam hal peyelamatan diri (evakuasi) dari bahaya kebakaran.
5. Car call microphone beserta selective paging microphone (remote mic) di
tempatkan bersama-sama di ruang reseptionist.
6. Sistem tata suara diintegrasikan dengan sistem fire alarm sehingga bila
terjadi kebakaran dalam gedung maka sistem fire alarm mendapat prioritas

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-104


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

pertama dari sistem tata suara guna memberikan signal suara alarm (sirene)
ke seluruh gedung.

C. SISTEM SEKURITI

Usulan sistem ini diperlukan guna mengamankan gedung ataupun bagian dari
gedung dari tindakan kriminal/melanggar hukum. Sistem sekuriti/keamanan yang
diusulkan adalah dengan pemasangann closed circuit television (CCTV).

Sistem ini disesuaikan dengan fungsi ruang yang akan diamankan.

System ini dikendalikan dari ruang kendali yang bekerja selama 24 jam dan di rekam
dalam hard disk melalui moveable camera dan fix camera serta infra red.

6. SISTEM PENANGKAL PETIR

Sebagai pedoman dasar perancangan sistim penangkal petir mengacu pada


Standard Pedoman Perencanaan Penangkal Petir yang dikeluarkan oleh
Departemen Pekerjaan Umum (DPU), PUIL 1987 dan Brosure Penangkal Petir.

Penangkal Petir Luar berfungsi untuk mengamankan bangunan bagian luar dan
sekelilingnya akibat sambaran petir langsung. Peralatan ini menggunakan sistim
non konvensional Electric Field lightning control yang dapat memproteksi
minimal sampai radius 100 m, dengan memasang air terminal pada bagian atap
bangunan atau menara, disalurkan ke tanah melalui kabel double shielded
50mm2 sebagai down conductor ke elektroda pentanahan yang dilengkapi bak
kontrol. Nilai tahan pentanahan maksimal 2 ohm.

2.14. PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN MEKANIKAL

Lingkup pekerjaan perencanaan elektrikal pada Detail Engineering Design


Gedung BBWS C-3 di kota Serang adalah sebagai berikut :
 Sistem Distribusi Air Bersih
 Sistem Air Kotor.
 Sistem Pemadam Kebakaran
 Sistem Pengkondisian Udara.

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-105


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

2.15. SISTEM AIR BERSIH

A. DASAR PERANCANGAN

Air bersih disediakan untuk melayani kebutuhan pengguna gedung serta untuk
kebutuhan pemadam kebakaran. Untuk memenuhi hal tersebut perlu dibuatkan
system dengan mengacu pada:
 Sesuai Kebutuhan Pemilik
 Effisien
 Mudah dalam pemeliharaan
 Teknologi terkini
 Peraturan dan standard-standar yang berlaku di Indonesia serta standard-
standard negara lain yang setara, sejauh tidak bertentangan dengan
peraturan yang ada di Indonesia.

B. SUMBER AIR BERSIH DAN SISTEM DISTRIBUSI

Untuk memenuhi kebuhan akan air bersih pada Detail Engineering Design Gedung
BBWS C-3 di kota Serang ini maka sumber air dapat diperoleh dari dua sumber yaitu
PDAM jika ada atau sistem sumur dalam artesis. Jika sumur dalam yang dipilih maka
untuk memenuhi kualitas standard baku mutu air bersih yang disyaratkan
departemen kesehatan maka diperlukan unit pengolahan air bersih sebelum air
tersebut didistribusikan.

Sistem terdiri atas:


a. Sumber air PDAM atau sumur dalam
b. Sistem Pengolahan Air Bersih.
c. Ground reservoir dengan daya tampung sebesar kebutuhan air bersih harian
dan kebutuhan air pemadam kebakaran.
d. Pompa Distribusi dan Tangki tekan

2.16. SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH PADAT

Sistem pengolahan limbah terdiri atas 2 yaitu:

1. Pengolahan limbah padat

Limbah padat adalah sampah yang terkumpul dari sisa kegiatan yang
dilakukan oleh pengguna bangunan dan dikumpulkan pada suatu tempat

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-106


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

pada setiap bangunan dan kemudian dikumpulkan pada satu tempat tertentu
untuk seluruh komplek yang mengikuti peraturan pemerintah setempat.

Untuk mengatasi limbah khusus yang harus diproses ditempat dengan cara
pembakaran akan disediakan incinerator.

2. Pengolahan limbah cair

Limbah cair yang dimaksud disini adalah limbah yang berasar dari closet atau
toilet yang ada pada Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota
Serang

Limbah akan terkumpulkan dimasukan pada bak pengumpul yang dalam hal
ini akan digunakan BIOtect sebagai sarana pengumpul sebelum air limbah
yang telah memenuhi ambang air buangan yang diijinkan dikeluarkan.

2.17. SISTEM PEMADAM KEBAKARAN

Untuk memenuhi standar keamanan yang disyaratkan maka pada komplek ini
akan disediakan sistem penanggulangan bahaya kebakaran manual berupa
hydrat.
 Alat utama system hydrant terdiri atas:
 Ground reservoir yang menyatu dengan sistem air bersih
 Pompa Hydrant utama dan Jockey pump.
 Diesel pump

Sistem distribusi air pemadam kebakaran.

Untuk ruang tertentu yang memerlukan sistem pengamanan yang lebih maka
akan disediakan fire extinguisher. Pemilihan jenis akan desesuaikan dengan
fungsi ruang.

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-107


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

2.18. PENDEKATAN KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

Pengolahan perancang arsitek interior hanya terbatas pada tata letak


furniture untuk meperjelas ruang dan sirkulasi namun tetap berpegang pada
kesatuan dengan konsep-konsep/gagasan-gagasan arsitektur yang dipilih
serta beritegrasi dengan seluruh disiplin-disiplin lainnya (termasuk M & E)
baik dalam dimensi & bentuk ruang, warna, dan bahan yang dipakai nanti.

Hal di atas ini mencakup tuntutan Perancangan (kelayakan, keamanan,


perkembangan) azas-azas & kriteria perancangan dan mengarah ke tujuan
perancangan yang ingin dicapai.

Kesatuan dalam keanekaragaman furniture dan equipment secara utuh akan


tampak harmonis dalam lingkungan teknologi yang diwarnai kecanggihan.

Hubungan yang tepat antara arsitektur bangunan dengan


penyelesaian/pemilihan dan pengembangan desain furniture akan
menghasilkan perpaduan yang tidak berlebihan, akan tetapi fungsional,
ergonomis dan indah.

Lingkungan kerja yang bervariasi ditinjau dari nilai herarki ataupun untuk
meningkatkan dorongan kerja yang telah tinggi/baik, dan tidak
membosankan, akan dapat diciptakan dengan/estetika tinggi, dan
menambahkan elemen-elemen estetika yang tepat untuk setiap ruangan.

Sehingga manusia yang berkerja di dalamnya akan merasakan lebih


manusiawi dengan suasana yang sangat menyenangkan

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-108


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

B. 2 Program Kerja.

2.1 Tahapan Pengumpulan Data


meliputi:

Data Primer
j. Data Regulasi Pemerintah Kota
k. Data Peta Perkotaan
l. Data Peta Lokasi
m. Data Struktur Organisasi BBWS C-3
n. Data laboratorium
o. Data Workshop
p. Data Standarisasi Ruang
q. Data Foto Lingkungan

Data Sekunder
j. Data Topografi
k. data utility lingkungan
l. data M.E lingkungan
m. Data Arsitektur Lingkungan
n. Data Ruang Luar Sekitar
o. Data Sistem Sirkulasi
p. Data Klimatologi

2.2 Tahapan Analisa Site

meliputi :
 Pencapaian ke lokasi
 Sirkulasi dan Parkir
 Regulasi
 Lingkungan Binaan
 Topografi
 Geologi
 View dan Orientasi
 klimatologi

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-109


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

 Potensi Lingkungan
 Utility yang ada
 mekanikal dan Elektrikal
 Plumbing (saluran terbuka dan tertutup)
 Sistem Pengolahan limbah padat dan cair
 dampak timbal balik kulit bumi dan alam
 landscape

Analisa diatas adalah untuk mendapatkan Zoning Tata masa bangunan

BlockPlan dan Siteplan.

2.3 Tahapan Analisa Bangunan

meliputi :
 Programming Ruang dalam
 Sirkulasi vertikal dan horizontal
 struktur dan konstruksi bangunan
 building configuration
 Fasade bangunan
 klimatologi
 Orientasi bangungan
 Geneologi
 Mekanikal, Elektrikal
 plumbing dan sampah
 Keamanan didalam bangunan (pencurian dan kebakaran)

Analisa bangunan untuk mendapatkan sistim tata ruang, sistim struktur dan
konstruksi, sistim mekanikal dan elektrikal serta bentuk dan penampilan
bangunan.

2.4 Laporan Pendahuluan

Laporan pendahuluan berisikan ide dan gagasan perencanaan hasil survey


lapangan dan analisa,
 rencana kerja diskusi awal
 pengumpulan data tata ruang
 pengumpulan data konsep BBWS C-3
 pengumpulan data eksisting Lingkungan
 pengumpulan data harga bahan dan upah
 pengumpulan data jaringan MEP

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-110


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

 Survey topografi
 Survey geoteknik
 konsep dan analisa desain
 Desain Skematik
 Diskusi Ke-1
 Laporan pendahuluan
 Laporan Bulanan Ke-1

2.7 Preliminary Desain terdiri dari


a. Gambar siteplan
b. Gambar BlokPlan
c. Gambar Arsitektur
d. Detail Arsitektur
e. Diskusi- ke-2
f. Laporan Interim
g. Laporan bulanan ke-2

2.8 Draft Final

Pra rancangan yang dihasilkan dikembangkan ke dalam :


 Gambar arsitektur
 Perhitungan Struktur
 Draft Detail Struktur
 Draft Detail Mekanikal
 Draft Detail Elektrikal
 Draft Detail Plumbing
 Draft RKS
 Draft RAB
 Diskusi Ke-3
 Laporan Bulanan ke-3

2.9 Final Design

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-111


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

Laporan ini berisikan hasil-hasil penyempurnaan dari laporan sebelumnya (Draft


Final Report), Laporan ini disampaikan 120 hari setelah penandatangan kontrak
meliputi :
 Gambar arsitektur
 DED Struktur
 DED Mekanikal
 DED Elektrikal
 DED Plumbing
 RKS
 RAB
 Maket
 3d Dan Animasi
 Executive Summary
 Duplikasi Dokumen
 Penyerahan Dokumen

Gambar-gambar tersebut akan dipersiapkan sebagai Dokumen lelang (Tender


Document) yang terdiri atas :
1. Undangan untuk mengikuti Pelelangan
2. Petunjuk-petunjuk bagi peserta lelang
3. Bentuk/Form pelelangan
4. Form Jaminan Lelang
5. Syarat-syarat Umum Kontrak
6. Syarat-syarat Khusus Kontrak
7. Spesifikasi (RKS) Administrasi
8. Spesifikasi (RKS) Teknis
9. Gambar-gambar Lelang
10. BQ (Bill of Quantities)
11. Form Jaminan Pelaksanaan
12. Form Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-112


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

B. 3 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.

Sesuai dengan ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), Detail Engineering
Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang ini akan dilaksanakan selama 120 (seratus
dua Puluh) hari kalender.

Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule) adalah Mengatur rencana kerja dari satu bagian
atau unit pekerjaan. Jadwal Pekerjaan (Time Schedule) Meliputi kegiatan antara lain sebagai
berikut :

 Kebutuhan Tenaga Kerja

 Kebutuhan Material/Bahan

 Kebutuhan Waktu

 Dan Transportasi/Pengangkutan.

Dari Time Schedule/rencana kerja, kita akan mendapatkan gambaran lama pekerjaan dapat
terselesaikan, serta bagian-bagian pekerjaan yang saling terkait antara satu dengan lainnya.

Sebelum menyusun rencana kerja, harus diperhatikan bagian-bagian pekerjaan yang terkait
satu sama lain tersebut, serta pekerjaan yang dapat dimulai tanpa menunggu pakerjaan
yang lain selesai.

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-113


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-114


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

JADWAL PENGGUNAAN PERALATAN


PERENCANAAN DETAIL ENGINEERING DESIGN GEDUNG BBWS C3
DI SERANG BANTEN
Bulan
No Kegiatan Satuan Volume I II III IV Keterangan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Komputer +printer Buah 2
2 Alat Tulis Kantor Ls 1
3 Patok Benchmark Buah 1
4 Patok Control Point Buah 1
5 Patok Kayu Buah 25
6 Cat kg 1
7 Alat Tulis Lapangan Ls 1
8 Roll Meter Buah 1
9 Obat-Obatan Ls 1
10 water Pass Buah 1
11 Teodolit Buah 1

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-115


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

B. 4 Komposisi Tim dan Penugasan

A. STRUKTUR ORGANISASI PERENCANAAN

Organisasi secara umum dapat diartikan dua orang atau lebih yang melaksanakan suatu
ruang lingkup pekerjaan secara bersama –sama dengan kemampuan dan keahlianya
masing – masing untuk mencapai suatu tujuan sesuai yang direncanakan.
Dengan adanya organisasi kerja yang baik diharapkan akan memberikan hasil efisien,
tepat waktu serta dengan kualitas tinggi.

Suatu proyek konstruksi yaitu proyek fisik yang dicapai dengan kegiatan konstruksi
merupakan suatu sistem. Sedangkan sistemitu sendiri secara konseptual berpengertian
adanya perangkat atau kelompok yang menyangkut beberapa usur yang saling berinteraksi
untuk mencapai tujuan bersama.

Proyek konstruksi yang mempunyai tujuan menghasilkan suatu bangunan fisik yang
memenuhi dan persyaratan melalui suatu ruang lingkup pekerjaan tertentu yang dilakukan
beberapa orang atau beberapa kelompok orang.

PENGERAHAN TENAGA AHLI

Keberhasilan Pekerjaan Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang
dalam hal ini salah satu faktor yang menentukan antara lain ditentukan oleh
keberhasilan dari pengerahan tenaga personil dengan kualifikasi seperti yang telah
ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja.
Penjelasan mengenai rencana pengerahan tenaga personil, dibawah ini diutarakan
mengenai kebutuhan personil pelaksana.Struktur organisasi Perencanaan, uraian tugas
masing-masing tenaga ahli dan Tenaga Pendukung.

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-116


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

TENAGA AHLI

Tenaga Ahli Lingkup Jumlah


Nama Personil Perusahaan Uraian Pekerjaan
Lokal/Asing Keahlian Orang/Bulan

Team Leader akan bertanggung jawab atas kelancaran


jalannya proyek secara keseluruhan, termasuk mengurus
kontrak, mengadakan negosiasi dan mengawasi bertanggung
Team jawab atas proses pengendalian tim, menyusun struktur
PT. Muara Leader/ organisasi dan menyiapkan program kerja konsultan,
Ir. Sumargo, MT Lokal 1 ORG 4 BLN
Consult Sipil berkoordinasi dengna semua anggota tim yang terlibat dalam
Struktur menyelesaikan pekerjaan, menjaga kemajuan pekerjaan
perencanaan sesuai dengan jadwal rencana, melakukan
komunikasi secara aktif dengan pemberi kerja dan melakukan
penjelasan teknis dan pengawasan secara berkala

PT. Muara Ahli Sipil Membantu penanggung jawab di perhitungan detail konstruksi
Rofi Henindia, ST Lokal 1 ORG 4 BLN
Consult Struktur bangunan dan perencanaan struktur .

Membantu Ahli struktur dalam menghitung dan


H.RM. Patiunus, PT. Muara Ahli
Lokal menganalisis rencana bangunan dan Merekomendasikan 1 ORG 3 BLN
Ir. MT. Consult Arsitektur
arsitektural gedung
Ahli
PT. Muara Bertugas Membuat rencana pemasangan instalasi listrik
Ir. Toni Prahasto Lokal Mekanikal 1 ORG 3 BLN
Consult dan mekanikal gedung.
Elektrikal
Bertugas Memberikan saran serta pertimbangan tata letak
PT. Muara Ahli bangunan dan lansekap gedung serta Bersama-sama dengan
Ir. JS. Nangkah Lokal 1 ORG 2 BLN
Consult Lansekap tenaga ahli lain menyusun rencana tata letak lenskap pada
bangunan dan RAB/BOQ

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-117


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

TENAGA SUB PROFESIONAL

Perusah Tenaga Ahli Lingkup Jumlah


Nama Personil Uraian Pekerjaan
aan Lokal/Asing Keahlian Orang/Bulan

PT. Muara Asisten Ahli


A.Zulpanani, ST., MT Lokal 1 ORG 4 BLN
Consult Struktur
PT. Muara Cost
Marlieza Yulianto, ST Lokal 1 ORG 3 BLN
Consult Estimator
Tugas surveyor adalah melakukan survey topografi,
Surveyor mengumpulkan data penunjang untuk proses
PT. Muara
Roni Hidayat, ST Lokal Topografi / perencanaan proyek dan menganalisa data yang 1 ORG 1 BLN
Consult
Pengukuran diperoleh dari hasil survey pendahuluan dan primer
di lapangan.

bertugas untuk membuat gambar pelaksanaan (shop


drawing), menyesuaikan gambar perencana dengan
kondisi nyata di lapangan, membuat gambar akhir
1. Erisa Novianty, ST PT. Muara Operator
Lokal pekerjaan Detail Engineering Design dan 2 ORG 2 BLN
2. Cahyo Baskoro, Amd Consult Auto Cad
mendokumentasikan gambar-gambar kerja
tersebut.dari hasil survey pendahuluan dan primer di
lapangan.

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-118


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

B. 5 Jadwal Penugasan Tenaga Ahli.

Sistem pelaksanaan pekerjaan mencakup sistem pengerahan dan keterlibatan tenaga ahli
dalam pelaksanaan Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang dan
waktu penyelesaian pekerjaannya. Keterlibatan dan jadwal penugasan tenaga ahli dalam
pekerjaan ini seperti terlihat pada Tabel berikut ini.

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-119


Usulan Teknis
Detail Engineering Design Gedung BBWS C-3 di kota Serang

Tabel B.1
JADWAL KEGIATAN PERSONIL
PERENCANAAN DETAIL ENGINEERING DESIGN GEEDUNG BBWS C3 SERANG
DI KOTA SERANG BANTEN

B u l a n
Orang
No. Nama Orang I II III IV Keterangan
Bulan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

I TENAGA AHLI
1 Ketua Tim 1 4,00
2 Ahli Struktur 1 4,00
3 Ahli Arsitektur 1 3,00
5 Ahli (ME) 1 3,00
6 Ahli Lansekap 1 2,00

II STAF SUB PROFESIONAL


1 Asisten Ahli Struktur 1 4,00
2 Cost Estimator 1 3,00
3 Survey Topografi 1 1,00
4 Operator Cad 2 2,00

III STAF PENDUKUNG


1 operator Komputer 1 4,00
2 Administrasi Keuangan 1 4,00
3 Pesuruh Kantor 1 4,00

Keterangan: Jangka waktu pelaksanaan adalah 120 hari kalender

Bab B – Pendekatan dan Metodologi B-120

Anda mungkin juga menyukai