Bab IV
Sistem Penjaminan Mutu Internal
Pendidikan Akademik
Sehubungandenganitu, kepemilikanvisiperguruantinggi
oleh suatu perguruan tinggi merupakan persyaratan
mutlak, selain karena akan memberikan arah ke mana
perguruan tinggi akan dikembangkan, juga berfungsi
sebagai tolok ukur utama dalam menetapkan substansi/
isi dan jumlah Standar Dikti untuk Pendidikan Akademik
yang ditetapkan oleh perguruan tinggi.
Menurut Pasal 54 ayat (4) UU Dikti, struktur Standar
Dikti yang ditetapkan sendiri oleh perguruan tinggi
terdiri atas Kelompok Standar Bidang Akademik dan
Kelompok Standar Bidang Non Akademik.
a. Kelompok Standar Bidang Akademik untuk
Pendidikan Akademik antara lain dapat terdiri atas:
1) Standarpendidikan untuk Pendidikan Akademik
yang substansi/isi dan/atau jumlahnya
melampaui standar dalam Kelompok Standar
Nasional Pendidikan dalam SN Dikti;
2) Standar penelitian untuk Pendidikan Akademik
yang substansi/isi dan/atau jumlahnya
melampaui standar dalam Kelompok Standar
Nasional Penelitian dalam SN Dikti;
3) Standar pengabdian kepada masyarakat
untuk Pendidikan Akademik yang substansi/isi
dan/atau jumlahnya melampaui standar dalam
Kelompok Standar Nasional Pengabdian Kepada
Masyarakat dalam SN Dikti;
b. Kelompok Standar Bidang Non Akademik untuk
Pendidikan Akademik antara lain dapat terdiri
atas:
1) Standar pengelolaan untuk Pendidikan
Akademikyangsubstansi/isidan/atau jumlahnya
melampaui Standar Pengelolaan dalam SN Dikti;
64
2) Standar keuangan untuk Pendidikan Akademik
yang substansi/isi dan/atau jumlahnya
melampaui Standar Pendanaan dan Pembiayaan
dalam SN Dikti;
3) Standar ketenagaan untuk Pendidikan
Akademik yang substansi/isi dan/atau
jumlahnya melampaui Standar Dosen dan
Tenaga Kependidikan dalam SN Dikti;
4) Standar sarana prasarana untuk Pendidikan
Akademik yang substansi/isi dan/atau
jumlahnya melampaui Standar Sarana dan
Prasarana dalam SN Dikti;
5) Standar kemahasiswaan untuk Pendidikan
Akademik yang melampaui SN Dikti karena
tidak ada di dalam SN Dikti;
6) Standar kerjasama untuk Pendidikan Akademik
yang melampaui SN Dikti karena tidak ada di
dalam SN Dikti; dan
7) Standar lain yang diturunkan dari visi
perguruan tinggi untuk Pendidikan Akademik
yang melampaui SN Dikti karena tidak ada di
dalam SN Dikti.
Baik SN Dikti maupun Standar Dikti yang ditetapkan
oleh Perguruan Tinggi sendiri untuk Pendidikan
Akademik dapat diturunkan menjadi satu atau lebih
Standar Turunan.
2. Tahap Penetapan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) Untuk
Pendidikan Akademik
Penetapan Standar dalam SPMI (Standar Dikti) untuk
Pendidikan Akademik dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Internal
Pendidikan Akademik - Pendidikan Vokasi - Pendidikan Profesi - Pendidikan Jarak Jauh.
********