Anda di halaman 1dari 7

Sistem Penjaminan Mutu Internal untuk

Sekolah Model
13 october 2016 by mutudidik, posted in pendidikan, penjaminan mutu pendidikan
Sistem Penjaminan Mutu Internal untuk Sekolah Model Penjaminan Mutu Pendidikan.
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah adalah suatu kesatuan unsur yang
terdiri atas organisasi, kebijakan, dan proses terpadu yang mengatur segala kegiatan untuk
meningkatkan mutu Pendidikan Dasar dan Menengah secara sistematis, terencana dan
berkelanjutan.
Sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah bertujuan menjamin pemenuhan
standar pada satuan pendidikan dasar dan menengah secara sistemik, holistik, dan
berkelanjutan, sehingga tumbuh dan berkembang budaya mutu pada satuan pendidikan secara
mandiri.
Sistem penjaminan mutu pendidikan berfungsi sebagai pengendali penyelenggaraan
pendidikan oleh satuan pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu.
Komponen Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
Sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah terdiri atas dua komponen yaitu
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME).
1. Sistem Penjaminan Mutu Internal adalah sistem penjaminan mutu yang dilaksanakan dalam
satuan pendidikan dan dijalankan oleh seluruh komponen
satuan pendidikan;
2. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal yaitu sistem penjaminan mutu yang dilaksanakan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, lembaga akreditasi dan lembaga standarisasi pendidikan;
Dalam implementasinya sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah ditunjang
oleh Sistem Informasi Penjaminan Mutu pendidikan dasar dan menengah, seperti terlihat pada
Gambar 1.

Gambar 1. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah


Siklus Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

Dalam implementasinya, sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah mengikuti
siklus kegiatan sesuai dengan komponen masing masing. Siklus sistem penjaminan mutu
internal terdiri atas :
1) Pemetaan mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar
Nasional Pendidikan;
2) Pembuatan rencana peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana Kerja Sekolah;
3) Pelaksanaan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan satuan pendidikan maupun proses
pembelajaran;
4) Monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah dilakukan;
5) Penetapan standar baru dan penyusunan strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi.
Sistem Penjaminan Mutu Internal
1. Siklus SPMI di Sekolah
Sistem Penjaminan Mutu Internal seperti digambarkan pada Gambar 2., merupakan suatu
siklus yang kontinu yang dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan dalam menjamin peningkatan
mutu pendidikan berkelanjutan serta terbangunnya budaya mutu pendidikan di sekolah. Dalam
menjalankan penjaminan mutu pendidikan di setiap satuan pendidikan merupakan upaya
terpadu dan sistematis antara seluruh pemangku kepentingan di sekolah yang meliputi Kepala
Sekolah, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata Usaha, dan bekerja sama dengan komite
sekolah.
Sistem penjaminan mutu pendidikan di sekolah dibagi menjadi lima tahapan yaitu: i) pemetaan
mutu; penyusunan rencana peningkatan mutu; ii) implementasi rencana peningkatan mutu; iii)
evaluasi/audit internal; dan v) penetapan standar mutu pendidikan. Guna mengetahui capaian
sekolah dalam hal mutu pendidikan pada saat akan menjalankan SPMI yang pertama kali,
langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan pemetaan mutu dengan menggunakan
dokumen evaluasi diri yang di dalamnya termasuk instrumen evaluasi diri dengan mengacu
kepada Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai standar minimal dalam penyelenggaraan
pendidikan. Hasil pemetaan mutu selanjutnya dapat dijadikan acuan di dalam menetapkan visi,
misi dan kebijakan sekolah dalam melakukan peningkatan mutu pendidikan.

Gambar 2.Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)


Berdasarkan hasil pemetaan mutu pendidikan yang telah dicapai (sebagaibaseline) selanjutnya
dilakukan langkah kedua yaitu penyusunan rencana peningkatan mutu pendidikan yang
dituangkan dalam dokumen perencanaan, pengembangan sekolah dan rencana aksi.
Selanjutnya rencana pemenuhan tersebut dilanjutkan dengan langkah ketiga yaitu
implementasi rencana peningkatan mutu selama periode tertentu (semester atau tahun ajaran).
Setelah perencanaan dan pengembangan sekolah tersebut diimplementasikan selama periode
tertentu, dilakukan langkah keempat yaitu evaluasi/ audit secara internal untuk memastikan
bahwa pelaksanaan peningkatan mutu berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Laporan dari hasil evaluasi adalah; (i) pemenuhan 8 SNP, dan (ii) hasil implementasi dari

rencana aksi. Dari hasil evaluasi/audit kemudian dilakukan langkah kelima yaitu penetapan
standar mutu baru yang lebih tinggi apabila capaian sekolah telah memenuhi minimal sesuai
SNP. Dengan demikian penerapan sistem penjaminan mutu bukanlah hanya ditujukan untuk
meningkatkan mutu sesuai pada SNP namun mendorong terciptanya budaya mutu pendidikan
dimana semua komponen di sekolah memiliki jiwa pembelajar dan selalu mengembangkan diri
sesuai dengan perkembangan jaman. Siklus pemenuhan mutu pada setiap sekolah adalah
seperti disajikan pada Gambar.3.

Gambar 3. Siklus Pemenuhan Mutu Secara Berkelanjutan di Satuan Pendidikan


2. Pembagian Peranan dalam Pengembangan SPMI di Sekolah
Guna melaksanakan sistem penjaminan mutu internal, sekolah membentuk Tim Penjaminan
Mutu Pendidikan Sekolah. Secara organisasi, posisi dari Tim Penjaminan Mutu
Pendidikan Sekolah adalah seperti disajikan pada Gambar 4.

Gambar 4. Bagan Organisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal

Agar tidak terjadi tumpang-tindih peranan antara kelembagaan sekolah yang dipimpin oleh
Kepala Sekolah dengan kelembagaan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah, dilakukan
pembagian peranan sebagai berikut:
Tugas Sekolah :
a. Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengembangkan SPMI
b. Menyusun dokumen SPMI
c. Membuat perencanaan peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana Kerja Sekolah
d. Melaksanakan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan satuan pendidikan maupun proses
pembelajaran
e. Menetapkan standar baru dan menyusun strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi
f. Membentuk unit penjaminan mutu pada satuan pendidikan; dan
g. Mengelola data mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan
Tugas Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah :
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan penjaminan mutu di tingkat satuan pendidikan
b. Melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap pelaku
pendidikan di satuan pendidikan dalam pengembangan penjaminan mutu pendidikan;
c. Melaksanakan pemetaan mutu pendidikan berdasarkan data mutu pendidikan di satuan
pendidikan;
d. Melakukan monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah
dilakukan; dan
e. Memberikan rekomendasi strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil monitoring dan
evaluasi.
3. Hasil Sistem Penjaminan Mutu Internal
Hasil dari Sistem Penjaminan Mutu Internal adalah terjadinya peningkatan mutu pendidikan
pada level sekolah dari waktu ke waktu seperti yang terlihat pada Gambar 5. Skor tersebut
adalah untuk setiap standar dari 8 SNP yang telah ditetapkan. Keberhasilan SPMI di setiap
satuan pendidikan ditunjukkan oleh peningkatan skor dari setiap standar setiap kali dilakukan
penilaian. Namun demikian, dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah, tidak harus
dipaksakan menaikkan skor seluruh 8 standar pada periode yang sama.

Gambar 5. Hasil Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Setiap Satuan
Pendidikan
Untuk melakukan Sistem Penjaminan mutu Pendidikan internal Sekolah bisa melakukan
workshop dengan mengkaji

A. Standar Nasional Pendidikan


Tujuan pengkajian Standar Nasional Pendidikan adalah:
1) Menjelaskan tujan pendidikan nasional Indonesia sebagai akar dari standar nasional
pendidikan
2) menemukenali prinsip-prinsip dari penyelenggaraan pendidikan dari peraturan perundangundangan yang ada.
3) menggali mutu pendidikan sesuai standar nasional pendidikan.
4) menyepakati untuk mencapai pendidikan Indonesia yang bermutu diperlukan acuan yang
tepat
5) menguraikan komponen dan indikator standar nasional pendidikan di Indonesia
Bahan Bacaan Untuk Membahas Standar Nasional Pendidikan
1.

Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2.

Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 yang telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah No. 32 tahun 2013 dan diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 13 tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Standar
Nasional Pendidikan

3.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
Pendidikan Dasar dan Menengah

4.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 tahun 2006 tentang tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Pendidikan Dasar dan Menengah

5.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 tahun 2007 tentang Standar


Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

6.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 tahun 2007 tentang Standar Proses
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

7.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 54 tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;

8.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 67 tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

9.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 68 tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah

10.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 69 tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah

11.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 70 tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan

12.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 81 A tahun 2013 tentang


Implementasi Kurikulum

13.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 tahun 2013 tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Menengah

14.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 57 tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

15.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 58 tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah

16.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 59 tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 Sekolah Menengah Atas

17.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 60 tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 Sekolah Menengah Kejuruan

18.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 61 tahun 2014 tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Menengah

19.

Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar


dan Menengah, Badan Standar Nasional Pendidikan 2006

20.

Pedoman Umum Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah Bab 2
Angka 2.4 Acuan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah

B. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah


Tujuan pengkajian Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah adalah;
1) Menjelaskan cara untuk memenuhi standar nasional pendidikan melalui PMP.
2) Menjelaskan tentang pengertian, tujuan, fungsi, dan komponen PMP.
3) Menyebutkan pihak-pihak yang berperan dalam pemenuhan SNP.
4) Menyusun daftar peran para pihak dalam penjaminan mutu pendidikan
Bahan Bacaan Untuk Pembahasan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
adalah Pedoman Umum Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah Bab
2 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dan Bab 5 Sistem Informasi Penjaminan Mutu
Pendidikan
C. Sistem Penjaminan Mutu Internal Satuan Pendidikan
Dalam mengkaji Sistem Penjaminan Mutu Internal Satuan Pendidikan ada lima hal pokok yang
perlu dipelajari, yaitu:
1.

Konsep Sistem Penjaminan Mutu Internal ; bertujuan menggambarkan siklus


penjaminan mutu internal, menjelaskan tahapan dalam siklus SPMI dan menjelaskan
definisi dan tujuan masing-masing tahapan dalam siklus dengan benar. Bahan Bacaannya
adalah:

Pedoman Umum Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah Bab 3 Sistem
Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Dasar dan Menengah
Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Mutu oleh Satuan Pendidikan Bab 2 Angka 2.2 Sistem
Penjaminan Mutu oleh Satuan Pendidikan dan Angka 2.4 Ukuran Keberhasilan Penjaminan
Mutu pada Satuan Pendidikan
2.

Pemetaan Mutu Satuan Pendidikan; tujuan agar terampil melakukan Pemetaan


mutu/EDS. Bahan Bacaanya adalah: Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Mutu oleh Satuan
Pendidikan Bab 4 Pemetaan Mutu Pendidikan

3.

Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu; tujuan agar mampu menyusun rencana


pemenuhan mutu berdasarkan hasil EDS. bahan Bacaanya adalah: Petunjuk Pelaksanaan
Penjaminan Mutu oleh Satuan Pendidikan Bab 5 Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu

4.

Pelaksanaan Pemenuhan MutuBahan ; Tujuannya adalah menjelaskan mekanisme


pemenuhan mutu satuan pendidikan dan menggambarkan teknik dalam membangun
partisipasi dalam menyusun dokumen implementasi. Bahan Bacaannya adalah

Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Mutu oleh Satuan Pendidikan Bab 2 Angka 2.3 Tim
Penjaminan Mutu pada Satuan Pendidikan.
Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Mutu oleh Satuan Pendidikan Bab 6 Implementasi
Pemenuhan Mutu
Pedoman Umum Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah Bab 3 Angka 3.6
Organisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal
5. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pemenuhan Mutu/Audit Mutu; Tujuannya adalah
membuat dokumen rencana evaluasi dan menjelaskan mekanisme monitoring dan
evaluasi/audit pemenuhan dan peningkatan mutu sesuai rencana.Bahan bacaannya adalah:
Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Mutu oleh Satuan Pendidikan Bab 7 Evaluasi/Audit Mutu

Anda mungkin juga menyukai