USULAN (PROPOSAL)
PENELITIAN
Oleh :
I Ketut Muliartha
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2013
• Proses penelitian itu garis besarnya
terdiri dari empat (4) tahap, yaitu :
1. Tahap Persiapan (Perencanaan)
2. Tahap Pelaksanaan (Pengumpulan Data)
3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data
4. Tahap Penulisan Hasil Penelitian
(Laporan)
• Tahap persiapan ini mencakup kegiatan
pemilihan (perumusan) masalah sampai
dengan penyusunan instrumen (alat
pengukur/pengumpulan data)
• Kegiatan yang dilakukan pada tahap
persiapan ini biasanya dirumuskan dalam
bentuk usulan atau proposal penelitian
• Usulan penelitian ini biasanya
dibedakan menjadi dua versi :
1. Usulan penelitian dimana hasil penelitian
nanti fokusnya diarahkan kepada
pemecahan masalah atau mencari
informasi yang akan digunakan untuk
memecahkan suatu masalah atau
keperluan program. Dengan kata lain,
usulan penelitian untuk kepentingan
program
2. Usulan penelitian, dimana hasilnya
difokuskan kepada kepentingan ilmu
pengetahuan atau karya ilmiah, misalnya
untuk membuat skripsi, thesis atau
disertasi dan sebagainya. Usulan ini lebih
terinci dan lebih rumit dibandingkan
dengan versi yang pertama
• Format kedua versi usulan penelitian ini
sedikit berbeda meskipun pada prinsipnya
adalah sama
Format / out line usulan penelitian
• Khususnya untuk kepentingan penulisan ilmiah :
1. Judul penelitian
2. Latar belakang masalah
3. Perumusan masalah
4. Tujuan penelitian :
a) Umum
b) Khusus
5. Manfaat Penelitian
6. Tinjauan Kepustakaan
7. Kerangka konsep hipotesis, dan definisi
operasional
8. Metode penelitian
a. Jenis penelitian
b. Populasi dan sampel
c. Cara pengumpullan data
d. Instrumen (alat pengumpulan data
e. Rencana pengolahan dan analisisis
data
9. Rencana kegiatan
10. Organisasi penelitian
11. Rencana biaya (anggaran)
12. Daftar kepustakaan
Status Status
Ekonomi Sosial
• Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksud “kerangka konsep”
penelitian adalah suatu hubungan atau
kaitan antara konsep-konsep atau
variabel-variabel yang akan diamati
(diukur) melalui penelitian yang dimaksud.
• Konsep-konsep (variabel-variabel) yang
akan diamati berdasarkan contoh tersebut
adalah : pendidikan, perilaku, status sosial
ekonomi konsumen, dan kualitas sarana
air bersih, kualitas air bersih sebagai
independent variables (variabel bebas)
dan kejadian diare sebagai dependent
variabel (variabel terikat)
• Sekaligus penelitian ini akan membuktikan
pengaruh dari tiap-tiap variabel bebas
terhadap variabel terikat (kejadian diare).
• Namun demikian kualitas air bersih
sebagai variabel dependen untuk variabel-
variabel bebas : pendidikan, kualitas
sarana air bersih, status ekonomi dan
sebagainya.
2. Hipotesis
• Hipotesis adalah suatu jawaban
sementara dari pertanyaan penelitian
• Biasanya hipotesis ini dirumuskan dalam
bentuk hubungan antara dua variabel,
variabel bebas dan variabel terikat.
• Hipotesis berfungsi untuk menentukan ke
arah pembuktian, artinya hipotesis ini
merupakan pernyataan yang harus
dibuktikan.
• Kalau hipotesis tersebut terbukti, maka
menjadi “thesis”
• Lebih dari itu rumusan hipotesis itu sudah
akan tercermin variabel-variabel yang
akan diamati atau diukur, dan bentuk
hubungan antara variabel-variabel yang
akan dihipotesiskan.
• Oleh sebab itu hipotesis seyogianya :
spesifik, konkret, dan “observable” (dapat
diamati/diukur
• Kadang-kadang hipotesis tersebut dapat
dijabarkan ke dalam hipotesis-hipotesis
yang lebih spesifik lagi (subhipotesis)
• Beberapa orang sering emmbedakan
adanya hipotesis mayor dan hipotesis
minor
• Hipotesis mayor masih lebih bersifat
umum, sedangkan hipotesis minor
merupakan penjabaran hipotesis mayor
• Oleh sebab itu, lebih bersifat khusus
(spesifik)
• Contoh : Hipotesis (hipotesis mayor)
• Kualitas air bersih ditentukan oleh kualitas
saran air bersih, perilaku, pendidikan dan
sosial ekonomi keluarga
• Sub hipotesis (hipotesis minor)
a. Makin tinggi pendidikan makin baik
kualitas air bersihnya
b. Makin baik kualitas sarana air bersih,
makin baik kualitas air bersih
b. Makin baik perilaku, makin baik kualitas
air bersih
c. Makin tinggi tingkat ekonomi, makin
baik kualitas air bersih
• Apabila suatu hipotesis sudah spesifik,
dan sudah tidak perlu dijabarkan lagi,
maka hipotesis minor (sub hipotesis) tidak
perlu disusun lagi.
3. Definisi Operasional Variabel
• Untuk membatasi ruang lingkup atau
pengertian variabel-variabel diamati/diteliti,
perlu sekali variabel-variabel tersebut
diberi batasan atau “definisi operasional”
• Definisi operasional ini juga bermanfaat
untuk mengarahkan kepada pengukuran
atau pengamatan terhadap variabel-
variabel yang bersangkutan serta
pengembangan instrumen (alat ukur)
• Contoh :
1. Sarana air bersih
Bangunan atau alat yang digunakan untuk
medapat air bersih, berupa sumur pompa
tangan, sumur gali, PAM dsb.
2. Diare
Gangguan/penyakit perut yang ditandai
dengan mencret/berak encer > 3 kali/hari
3. Anemia ibu hamil
Keadaan kadar hemoglobin di dalam darah
ibu hamil yang lebih rendah daripada nilai
normal, yaitu 11 gram %
• Pada waktu menyusun DO (Definisi
Operasional Variabel) biasanya sekaligus
diidentifikasi skala pengukuran variabel
yang digunakan, apakah nominal, ordinal,
interval atau radio
• Misalnya variabel air bersih tersebut
menggunakan skala pengukuran ordinal
(baik, sedang, kurang) dsb.
8. Metode Penelitian
• Mencerminkan langkah-langkah teknis
dan operasional penelitian.
• Beberapa penliti menggunakan istilah
“desain penelitian” (research design),
karena dari situ akan tampak rancangan
penelitian yang akan dilaksanakan.
• Beberapa peneliti lain menggunakan
istilah “bahan dan cara” (material and
method)
• Istilah ini hanya cocok untuk penelitian
yang berkaitan dan menggunakan bahan
atau materi, seperti mikroskop, object
glass, bahan-bahan kimia, dan
sebagainya pada penelitian di
laboratorium
• Dalam uraian metode penelitian atau
“bahan dan cara” ini mencakup :
a) Jenis penelitian
• Menjelaskan termasuk ke dalam jenis
pendekatan atau metode yang mana,
penelitian yang diusulkan tersebut.
• Misal : penelitian itu menggunakan
metode sruvei, dengan pendekatan
“Cross Sectional” dimana data yang
menyangkut variabel bebas atau risiko
dan variabel terikat atau variabel akibat,
akan dikumpulkan dalam waktu yang
bersama
b) Populasi dan sampel
• Dalam bagian ini diuraikan populasi
penelitian dan sampel.
• Dalam populasi dijelaskan secara spesifik
tentang siapa atau golongan mana yang
menjadi sasaran penelitian tersebut.
(1) misal : populasi dalam penelitian adalh ibu-
ibu yang berdomisili di Kec. Jatinegara
Jaktim
(2) Populasi dalam penelitian ini adalah remaja
yang berumur antara 12 – 18 tahun, yang
tinggal di DKI Jakarta, dsb.
• Sedangkan sampel, harus disebutkan
teknis pengambilan sampel, apakah
random, dan random yang mana
• Disamping teknis pengambilan sampel,
maka perlu dijelaskan juga besarnya
sampel, beserta rumusannya (bila ada)
c) Cara pengumpulan data
• Dijelaskan cara atau metode yang
digunakan untuk pengumpulan data
• Dalam suatu penelitian kadang-kadang
tidak hanya menggunakan satu cara
pengumpulan data
• Misal : disamping melakukan wawancara
(interview), kadang-kadang perlu
dilengkapi dengan observasi
(pengamatan), atau sebaliknya.
• Metode angket juga kadang-kadang perlu
dilengkapi dengan wawancara dsb
• Pengumpulan data kadang tidak dilakukan
oleh peneliti, tetapi menggunakan orang
lain yang disebut “surveyor” atau
“interviewer”
• Untuk mencegah adanya data yang “bias”,
maka para petugas pengumpulan data
tersebut diberikan pelatihan terlebih
dahulu oleh peneliti
• Dalam penelitian ini disamping diberikan
teknik-teknik pengumpulan data
(wawancara, obserview dsb) juga
diberikan penjelasan tentang cara-cara
pengisian instrumen (kuesioner), editing,
coding dsb.
d) Instrumen penelitian
• Yang dimaksud instrumen penelitian
adalah alat-alat yang akan digunakan
untuk pengumpulan data
• Instrumen penelitian ini dapat berupa :
kuesioner (daftar pertanyaan), formulir
observasi, formulir lain yang berkairan
dengan pencatatan data dsb.
• Apabila data yang akan dikumpulkan itu
adalah data yang menyangkut
pemeriksaan fisik maka instrumen
penelitian ini dapat berupa : stetoskop,
tensimeter, timbangan, meteran, atau alat
antropometrik lainnya untuk mengukur
status gizi dsb.
• Agar instrumen “valid” dan “reliable” maka
sebelum digunakan perlu diuji coba
(pretest) terlebih dahulu.
• Valid adalah bahwa instrumen sebagai
alat ukur itu benar-benar mengukur apa
yang diukur
• Reliable adalah instrumen sebagai alat
ukur dapat memperoleh “hasil ukur” yang
ajeg (consistant) atau tetap asas
• Uji instrumen kuesioner ini dapat
menggunakan rumus korelasi “product
moment”
e) Rencana pengelolaan dan analisis data
• Dalam bagian ini harus diuraikan rencana
yang akan dilakukan untuk mengolah dan
analisis data
• Dijelaskan proses pengolahan datanya
dari editing, coding dsb sampai dengan
“data entry” (apabila pengolahan dilakukan
dengan komputer)
9. Jadwal Kegiatan
• Dalam bagian ini diuraikan langkah-
langkah kegiatan dari mulai menyusun
proposal penelitian sampai dengan
penulisan laporan penelitian, beserta
waktu berjalannya atau berlangsungnya
tiap kegiatan tersebut.
• Biasanya jadwal kegiatan ini disusun
dalam suatu “gant’s chart”
• Contoh sederhana :
Kegunaan Bulan Ke
1 2 3 4 5 6
1. Penyusunan proposal x
2. Penyusunan Instrumen x
3. Persiapan lapangan xx
4. Uji Coba Instrumen xx
5. Pengumpulan dara xx xx xx
6. Pengolahan data xx
7. Analisis Data x xx
8. Penyusunan Laporan x
10. Organisasi
• Dalam bagian ini diurutkan susunan atau
organisasi penelitian tersebut
• Lazimnya organisasi penelitian terdiri dari :
1) Peneliti Utama (Principal Investigator),
2) Peneliti (Anggota Peneliti),
3) Surveyor, (Petugas Pengumpulan Data),
4) Sekretariat
• Kadang-kadang ditambah penasihat dan
konsultan.
11. Rencana Biaya (Anggaran)
• Diuraikan besarnya biaya per kegiatan,
serta jumlah keseluruhan biaya penelitian
tersebut
• Kegiatan yang dapat dibiayai oleh suatu
kegiatan penelitian dimulai dari rapat-rapat
penyusunan proposal, instrumen dsb
sampai dengan penulisan hasil penelitian,
bahkan sampai dengan biaya seminar
hasil penelitian.
12. Daftar Kepustakaan
• Adalah semua literatur atau bacaan yang
digunakan untuk mendukung dalam
menyusun proposal tersebut.
• Literatur ini umumnya terdiri dari buku-
buku teks, majalah atau jurnal ilmiah,
makalah ilmiah, skripsi, thesis atau
disertasi.
• Telah diuraikan teknik penyusunan
proposal atau usulan penelitian
• Khususnya untuk kepentingan penelitian
yang hasilnya akan digunakan untuk
pembuatan skripsi (S1), Thesis (S2), atau
Disertasi (S3)
• Pedoman ini juga dapat digunakan untuk
penyusunan proposal yang berkaitan
dengan proyek atau kepentingan program,
dengan catatan dan uraian tentang
“Tinjauan Kepustakaan” dan “Kerangka
Konsep dan Hipotesis”, biasanya tidak
dimasukkan.