Anda di halaman 1dari 73

CARA MEMBUAT

USULAN (PROPOSAL)
PENELITIAN
Oleh :
I Ketut Muliartha

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2013
• Proses penelitian itu garis besarnya
terdiri dari empat (4) tahap, yaitu :
1. Tahap Persiapan (Perencanaan)
2. Tahap Pelaksanaan (Pengumpulan Data)
3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data
4. Tahap Penulisan Hasil Penelitian
(Laporan)
• Tahap persiapan ini mencakup kegiatan
pemilihan (perumusan) masalah sampai
dengan penyusunan instrumen (alat
pengukur/pengumpulan data)
• Kegiatan yang dilakukan pada tahap
persiapan ini biasanya dirumuskan dalam
bentuk usulan atau proposal penelitian
• Usulan penelitian ini biasanya
dibedakan menjadi dua versi :
1. Usulan penelitian dimana hasil penelitian
nanti fokusnya diarahkan kepada
pemecahan masalah atau mencari
informasi yang akan digunakan untuk
memecahkan suatu masalah atau
keperluan program. Dengan kata lain,
usulan penelitian untuk kepentingan
program
2. Usulan penelitian, dimana hasilnya
difokuskan kepada kepentingan ilmu
pengetahuan atau karya ilmiah, misalnya
untuk membuat skripsi, thesis atau
disertasi dan sebagainya. Usulan ini lebih
terinci dan lebih rumit dibandingkan
dengan versi yang pertama
• Format kedua versi usulan penelitian ini
sedikit berbeda meskipun pada prinsipnya
adalah sama
Format / out line usulan penelitian
• Khususnya untuk kepentingan penulisan ilmiah :
1. Judul penelitian
2. Latar belakang masalah
3. Perumusan masalah
4. Tujuan penelitian :
a) Umum
b) Khusus
5. Manfaat Penelitian
6. Tinjauan Kepustakaan
7. Kerangka konsep hipotesis, dan definisi
operasional
8. Metode penelitian
a. Jenis penelitian
b. Populasi dan sampel
c. Cara pengumpullan data
d. Instrumen (alat pengumpulan data
e. Rencana pengolahan dan analisisis
data
9. Rencana kegiatan
10. Organisasi penelitian
11. Rencana biaya (anggaran)
12. Daftar kepustakaan

• Sedangkan usulan penelitian versi yang


pertama atau untuk program, format
biasanya sesuai dengan selera atau
aturan dari pihak pemberi dana
• Tiap pemberi dana (donor agencies)
biasanya menentukan sendiri format
usulan penelitiannya sendiri-sendiri.
• Namun demikian, masih mencakup pokok-
pokok seperti di bawah ini :
1) Judul penelitian
2) Latar belakang masalah
3) Perumusan masalah
4) Tujuan penelitian
5) Manfaat penelitian
6) Metode penelitian
a) Jenis penelitian
b) Populasi dan sampel
c) Cara pengumpulan data
d) Alat pengumpulan data
e) Rencana pengolahan
7) Rencana kegiatan
8) Organisasi penelitian
9) Rencana anggaran
Format usulan penelitian untuk
kepentingan penulisan skripsi,
thesis, dan disertasi
1. Judul Penelitian
• Judul penelitian merupakan pencerminan
dari tujuan penelitian
• Oleh karena tujuan penelitian itu
dirumuskan dari masalah penelitian
• Tujuan penelitian itu merupakan jawaban
sementara dari pertanyaan penelitian
• Maka judul penelitian mencerminkan
masalah penelitian
• Apabila suatu penelitian berjudul
Ketidaksinambungan Imunisasi Polio
pada Anak-anak Balita di Wilayah
Kabupaten Bogor, maka hal ini
mencerminkan bahwa masalah yang
dihadapi oleh Kabupaten Bogor pada saat
itu adalah bahwa angka “drop out” atau
ketidaksinambungan imunisasi polio
tersebut di Kab. Bogor.
• Penelitian ini secara implisit akan mencari
faktor-faktor yang berpengaruh atau
berhubungan dengan “drop out” atau
ketidaksinambungan imunisasi polio pada
anak balita
2. Latar Belakang Masalah
• Dalam latar belakang masalah penelitian,
akan diuraikan fakta-fakta, pengalaman-
pengalaman peneliti, hasil-hasil penelitian
dari orang lain, atau teori-teori yang
melatarbelakangi masalah yang ingin diteliti.
• Dengan uraian tersebut, maka orang lain
(pihak pemberi dana / pembimbing)
diyakinkan bahwa masalah yang akan
diajukan tersebut cukup penting dan cukup
“justified”
• Dalam latar belakang harus dengan jelas
diuraikan :
- Mengapa masalah tersebut dipilih ?
- Apa justifikasinya, mengapa penelitian itu
diadakan di wilayah tertentu?
• Apabila judul penelitian seperti pada
contoh di atas, maka latar belakang yang
harus diuraikan :
a) Peranan atau pentingnya imunisasi polio
bagi anak balita
b) Masalah polio di Indonesia dan program
imunisasi polio di Indonesia
c) Masalah drop out atau
ketidaksinambungan imunisasi polio
secara umum di Indonesia
d) Masalah drop out imunisasi polio di Kab.
Bogor
• Agar masalah yang akan diteliti cukup
“justified”, uraian latar belakang tersebut
harus didukung atau disertai dengan data
atau fakta-fakta empiris
3. Perumusan Masalah
• Sebelum diuraikan bagaimana
merumuskan masalah penelitian, terlebih
dahulu akan dibahasa apa yang dimaksud
dengan masalah
• Masalah adalah kesenjangan (gap) antara
harapan dengan kenyataan, antara apa
yang diinginkan atau yang dituju dengan
apa yang terjadi atau faktanya
• Kembali pada contoh judul penelitian,
bersumber pada masalah penelitian
• Yakni kesenjangan antara harapan
(imunisasi polio pada anak akan selalu
berkesinambungan memperoleh imunisasi
polio I, polio II, dan polio III)
• Tetapi kenyataannya atau yang terjadi
tidak demikian (sebagian besar dari anak
balita hanya memperoleh imunisasi polio I
saja)
• Contoh lain : penyuluhan dan kampanye
tentang Posyandu di Indonesia telah
meluas.
• Berbagai media dan cara telah dilakukan
baik oleh instansi kesehatan maupun di
luar kesehatan, baik oleh petugas maupun
oleh masyarakat sendiri.
• Dengan upaya tersebut, diharapkan
Posyandu menjadi milik masyarakat dan
dimanfaatkan, dikembangkan dan
dipelihara oleh masyarakat.
• Tetapi dari hasil penelitian Jurusan
Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
FKM-UI pada tahun 1990, baru sekitar 40%
masyarakat mengembangkan, memelihara,
dan memanfaatkan Posyandu.
• Disinilah adanya kesenjangan atau gap,
dan inilah masalah penelitian.
• Merumuskan masalah penelitian ini dapat
dilakukan dalam bentuk pernyataan
(problem statement), dan juga dalam
bentuk pertanyaan (research question)
• Contoh : Posyandu di wilayah Kabupaten
Bogor sudah merata, hampir tiap RW telah
memiliki Posyandu. Penyuluhan tentang
imunisasi telah berjalan dengan baik di
Posyandu-posyandu. Namun angka drop
out imunisasi polio masih tinggi, sekitar
75%.
• Hal ini berarti kesinambungan imunisasi
polio bagi anak balita di Kabupaten Bogor
tersebut rendah
• Dari pertanyaan penelitian ini kemudian
dapat dilanjutkan dengan pertanyaan
penelitian :
a) Mengapa kesinambungan imunisasi polio
bagi anak balita di Kabupaten Bogor
rendah (mengapa angka drop out
imunisasi polio tinggi)?
b) Faktor-faktor apa yang menyebabkan
atau mempengaruhi ketidaksinambungan
imunisasi polio bagi anak balita di
Kabupaten Bogor rendah ?
4. Tujuan Penelitian
• Tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke
arah mana, atau data (informasi) apa yang
akan dicari melalui penelitian itu.
• Tujuan penelitian dirumuskan dalam
bentuk pernyataan yang konkret dapat
diamati (observable) dan dapat dikuku
(measurable).
• Misal :
a) Memperoleh informasi (data) tentang
jumlah pemeriksaan ibu-ibu hamil di
Kecamatan “X” selama kehamilan.
b) Memperolah informasi tentang hubungan
antara frekuensi pemeriksaan kehamilah
dengan BBL (Berat Badan Bayi Lahir)
• Biasanya tujuan penelitian dibedakan
menjadi 2, yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus.
• Tujuan khusus :
1. Diketahuinya jenis sarana air bersih yang
digunakan oleh masyarakat Jakarta Pusat
2. Diketahuinya kondisi/kualitas fisik sarana
air bersih tersebut
3. Diketahuinya hubungan antara kualitas
fisik sarana air bersih dengan kualitas
airnya
4. Diketahui hubungan antara kualitas fisik
sarana air bersih dengan kejadian diare
• Tujuan khusus pada hakikatnya adalah
penjabaran dari tujuan umum,
• Contoh :
• Tujuan umum :
Diketahuinya hubungan antara kualitas
fisik sarana air bersih yang digunakan
dengan terjadinya diare di wilayah Kota
Jakarta Pusat.
• Apabila tujuan umum suatu penelitian
tidak dapat atau tidak perlu
dispesifikasikan lagi, maka tidak perlu
adanya tujuan umum dan khusus, cukup
dibuat “Tujuan Penelitian” saja
5. Manfaat Penelitian
• Yang dimaksud dengan manfaat penelitian
adalah kegunaan hasil penelitian nanti,
baik bagi kepentingan pengembangan
program maupun kepentingan ilmu
pengetahuan
• Oleh sebab itu dalam manfaat penelitian
ini harus diuraikan secara terinci manfaat
atau apa gunanya hasil penelitian nanti.
• Dengan kata lain, data (informasi) yang
akan diperoleh dari penelitian tersebut
akan dimanfaatkan untuk apa, dalam
rangka pengembangan program
kesehatan.
• Dari segi ilmu, data atau informasi yang
diperoleh dari penelitian tersebut
mempunyai kontribusi apa bagi
pengembangan ilmu pengetahuan
• Contoh :
1) Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk
masukan dalam rangka meningkatkan
upaya-upaya pencegahan diare
khususnya di wilayah Kota Jakarta Pusat
2) Hasil penelitian ini dapat menambah
wawasan ilmu pengetahuan kesehatan
masyarakat khususnya di bidang sanitasi
lingkungan (untuk ilmu)
• Beberapa peneliti (mahasiswa) kadang-
kadang manfaat penelitian ini juga dilihat
dari kepentingan pribadi peneliti, yakni
sebagai pengalaman proses belajar
mengajar, khususnya dalam bidang
Metodologi Penelitian.
• Tetapi menurut penulis hal ini tidak perlu
dimasukkan dalam manfaat penelitian
6. Tinjauan Kepustakaan
(Literature Review)
• Untuk mendukung permasalah yang
diungkapkan dalam usulan penelitian,
diperlukan tinjauan kepustakaan yang kuat.
• Tinjauan kepustakaan ini sangat penting
dalam mendasari penelitian yang akan
dilakukan
• Tinjauan kepustakaan ini biasanya
mencakup dua hal :
a) Tinjauan teori yang berkaitan dengan
permasalahan yang akan diteliti.
• Hal ini dimaksudkan agar para peneliti
mempunyai wawasan yang luas sebagai
dasar untuk mengembangkan atau
mengidentifikasi variabel-variabel yang
akan diteliti (diamati).
• Lebih dari itu dengan tinjauan teori ini,
dimaksudkan agar peneliti dapat
meletakkan atau mengidentifikasi masalah
yang ingin diteliti itu dalam konteks ilmu
pengetahuan yang sedang digeluti. Oleh
sebab itu sering di dalam tinjauan
kepustakaan ini diuraikan “kerangka teori”
sebagai dasar untuk mengembangkan
“kerangka konsep penelitian”
b) Tinjauan dari hasil-hasil penelitian lain
yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti.
• Hal ini penting, disamping akan
memperluas pandangan dan pengetahuan
peneliti, juga peneliti dapat menghindari
“pengulangan” dari penelitian-penelitian
yang telah dilakukan oleh orang lain
(menjaga originalitas penelitian)
• Dalam tinjauan kepustakaan ini, peneliti
(calon peneliti) hanya mencoba meninjau
atau “review” terhadap teori-teori dan
hasil-hasil penelitian orang lain, apa
adanya saja
• Hal ini berarti bahwa pemikiran dan
pendapat-pendapat pembuat proposal
penelitian tidak seyogyanya dimaksudkan
ke dalam “tinjauan kepustakaan” tersebut
7. Kerangka Konsep dan Hipotesis
1. Kerangka konsep-konsep
• Dari hasil tinjauan kepustakaan serta
kerangka teori tersebut serta masalah
penelitian yang telah dirmuskan tersebut,
maka dikembangkan suatu “kerangka
konsep penelitian”.
• Yaitu suatu hubungan atau ikatan antara
konsep satu terhadap konsep yang
lainnya dari masalah yang ingin diteliti.
• Konsep adalah suatu abstraksi yang
dibentuk dengan menggeneralisasikan
suatu pengertian
• Oleh sebab itu konsep tidak dapat diukur
dan diamati secara langsung
• Agar dapat diamati dan dapat diukur,
maka konsep tersebut harus dijabarkan ke
dalam variabel-variabel.
• Dari variabel itulah kosep dapat diamati
dan diukur
• Contoh :
• Ekonomi keluarga adalah suatu konsep,
untuk mengukur konsep ekonomi, dapat
melalui variabel pendapatan atau
pengeluaran keluarga.
• Tingkat sosial adalah merupakan konsep,
maka untuk mengukur tingkat sosial
seseorang dapat melalui variabel-variabel,
dan pekerjaan misalnya
Kerangka Konsep Penelitian
Pendidikan Perilaku

Kualitas Fisik Kejadian


Sarana Air
Kualitas
Bersih Air bersih Diare

Status Status
Ekonomi Sosial
• Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksud “kerangka konsep”
penelitian adalah suatu hubungan atau
kaitan antara konsep-konsep atau
variabel-variabel yang akan diamati
(diukur) melalui penelitian yang dimaksud.
• Konsep-konsep (variabel-variabel) yang
akan diamati berdasarkan contoh tersebut
adalah : pendidikan, perilaku, status sosial
ekonomi konsumen, dan kualitas sarana
air bersih, kualitas air bersih sebagai
independent variables (variabel bebas)
dan kejadian diare sebagai dependent
variabel (variabel terikat)
• Sekaligus penelitian ini akan membuktikan
pengaruh dari tiap-tiap variabel bebas
terhadap variabel terikat (kejadian diare).
• Namun demikian kualitas air bersih
sebagai variabel dependen untuk variabel-
variabel bebas : pendidikan, kualitas
sarana air bersih, status ekonomi dan
sebagainya.
2. Hipotesis
• Hipotesis adalah suatu jawaban
sementara dari pertanyaan penelitian
• Biasanya hipotesis ini dirumuskan dalam
bentuk hubungan antara dua variabel,
variabel bebas dan variabel terikat.
• Hipotesis berfungsi untuk menentukan ke
arah pembuktian, artinya hipotesis ini
merupakan pernyataan yang harus
dibuktikan.
• Kalau hipotesis tersebut terbukti, maka
menjadi “thesis”
• Lebih dari itu rumusan hipotesis itu sudah
akan tercermin variabel-variabel yang
akan diamati atau diukur, dan bentuk
hubungan antara variabel-variabel yang
akan dihipotesiskan.
• Oleh sebab itu hipotesis seyogianya :
spesifik, konkret, dan “observable” (dapat
diamati/diukur
• Kadang-kadang hipotesis tersebut dapat
dijabarkan ke dalam hipotesis-hipotesis
yang lebih spesifik lagi (subhipotesis)
• Beberapa orang sering emmbedakan
adanya hipotesis mayor dan hipotesis
minor
• Hipotesis mayor masih lebih bersifat
umum, sedangkan hipotesis minor
merupakan penjabaran hipotesis mayor
• Oleh sebab itu, lebih bersifat khusus
(spesifik)
• Contoh : Hipotesis (hipotesis mayor)
• Kualitas air bersih ditentukan oleh kualitas
saran air bersih, perilaku, pendidikan dan
sosial ekonomi keluarga
• Sub hipotesis (hipotesis minor)
a. Makin tinggi pendidikan makin baik
kualitas air bersihnya
b. Makin baik kualitas sarana air bersih,
makin baik kualitas air bersih
b. Makin baik perilaku, makin baik kualitas
air bersih
c. Makin tinggi tingkat ekonomi, makin
baik kualitas air bersih
• Apabila suatu hipotesis sudah spesifik,
dan sudah tidak perlu dijabarkan lagi,
maka hipotesis minor (sub hipotesis) tidak
perlu disusun lagi.
3. Definisi Operasional Variabel
• Untuk membatasi ruang lingkup atau
pengertian variabel-variabel diamati/diteliti,
perlu sekali variabel-variabel tersebut
diberi batasan atau “definisi operasional”
• Definisi operasional ini juga bermanfaat
untuk mengarahkan kepada pengukuran
atau pengamatan terhadap variabel-
variabel yang bersangkutan serta
pengembangan instrumen (alat ukur)
• Contoh :
1. Sarana air bersih
Bangunan atau alat yang digunakan untuk
medapat air bersih, berupa sumur pompa
tangan, sumur gali, PAM dsb.
2. Diare
Gangguan/penyakit perut yang ditandai
dengan mencret/berak encer > 3 kali/hari
3. Anemia ibu hamil
Keadaan kadar hemoglobin di dalam darah
ibu hamil yang lebih rendah daripada nilai
normal, yaitu 11 gram %
• Pada waktu menyusun DO (Definisi
Operasional Variabel) biasanya sekaligus
diidentifikasi skala pengukuran variabel
yang digunakan, apakah nominal, ordinal,
interval atau radio
• Misalnya variabel air bersih tersebut
menggunakan skala pengukuran ordinal
(baik, sedang, kurang) dsb.
8. Metode Penelitian
• Mencerminkan langkah-langkah teknis
dan operasional penelitian.
• Beberapa penliti menggunakan istilah
“desain penelitian” (research design),
karena dari situ akan tampak rancangan
penelitian yang akan dilaksanakan.
• Beberapa peneliti lain menggunakan
istilah “bahan dan cara” (material and
method)
• Istilah ini hanya cocok untuk penelitian
yang berkaitan dan menggunakan bahan
atau materi, seperti mikroskop, object
glass, bahan-bahan kimia, dan
sebagainya pada penelitian di
laboratorium
• Dalam uraian metode penelitian atau
“bahan dan cara” ini mencakup :
a) Jenis penelitian
• Menjelaskan termasuk ke dalam jenis
pendekatan atau metode yang mana,
penelitian yang diusulkan tersebut.
• Misal : penelitian itu menggunakan
metode sruvei, dengan pendekatan
“Cross Sectional” dimana data yang
menyangkut variabel bebas atau risiko
dan variabel terikat atau variabel akibat,
akan dikumpulkan dalam waktu yang
bersama
b) Populasi dan sampel
• Dalam bagian ini diuraikan populasi
penelitian dan sampel.
• Dalam populasi dijelaskan secara spesifik
tentang siapa atau golongan mana yang
menjadi sasaran penelitian tersebut.
(1) misal : populasi dalam penelitian adalh ibu-
ibu yang berdomisili di Kec. Jatinegara
Jaktim
(2) Populasi dalam penelitian ini adalah remaja
yang berumur antara 12 – 18 tahun, yang
tinggal di DKI Jakarta, dsb.
• Sedangkan sampel, harus disebutkan
teknis pengambilan sampel, apakah
random, dan random yang mana
• Disamping teknis pengambilan sampel,
maka perlu dijelaskan juga besarnya
sampel, beserta rumusannya (bila ada)
c) Cara pengumpulan data
• Dijelaskan cara atau metode yang
digunakan untuk pengumpulan data
• Dalam suatu penelitian kadang-kadang
tidak hanya menggunakan satu cara
pengumpulan data
• Misal : disamping melakukan wawancara
(interview), kadang-kadang perlu
dilengkapi dengan observasi
(pengamatan), atau sebaliknya.
• Metode angket juga kadang-kadang perlu
dilengkapi dengan wawancara dsb
• Pengumpulan data kadang tidak dilakukan
oleh peneliti, tetapi menggunakan orang
lain yang disebut “surveyor” atau
“interviewer”
• Untuk mencegah adanya data yang “bias”,
maka para petugas pengumpulan data
tersebut diberikan pelatihan terlebih
dahulu oleh peneliti
• Dalam penelitian ini disamping diberikan
teknik-teknik pengumpulan data
(wawancara, obserview dsb) juga
diberikan penjelasan tentang cara-cara
pengisian instrumen (kuesioner), editing,
coding dsb.
d) Instrumen penelitian
• Yang dimaksud instrumen penelitian
adalah alat-alat yang akan digunakan
untuk pengumpulan data
• Instrumen penelitian ini dapat berupa :
kuesioner (daftar pertanyaan), formulir
observasi, formulir lain yang berkairan
dengan pencatatan data dsb.
• Apabila data yang akan dikumpulkan itu
adalah data yang menyangkut
pemeriksaan fisik maka instrumen
penelitian ini dapat berupa : stetoskop,
tensimeter, timbangan, meteran, atau alat
antropometrik lainnya untuk mengukur
status gizi dsb.
• Agar instrumen “valid” dan “reliable” maka
sebelum digunakan perlu diuji coba
(pretest) terlebih dahulu.
• Valid adalah bahwa instrumen sebagai
alat ukur itu benar-benar mengukur apa
yang diukur
• Reliable adalah instrumen sebagai alat
ukur dapat memperoleh “hasil ukur” yang
ajeg (consistant) atau tetap asas
• Uji instrumen kuesioner ini dapat
menggunakan rumus korelasi “product
moment”
e) Rencana pengelolaan dan analisis data
• Dalam bagian ini harus diuraikan rencana
yang akan dilakukan untuk mengolah dan
analisis data
• Dijelaskan proses pengolahan datanya
dari editing, coding dsb sampai dengan
“data entry” (apabila pengolahan dilakukan
dengan komputer)
9. Jadwal Kegiatan
• Dalam bagian ini diuraikan langkah-
langkah kegiatan dari mulai menyusun
proposal penelitian sampai dengan
penulisan laporan penelitian, beserta
waktu berjalannya atau berlangsungnya
tiap kegiatan tersebut.
• Biasanya jadwal kegiatan ini disusun
dalam suatu “gant’s chart”
• Contoh sederhana :
Kegunaan Bulan Ke
1 2 3 4 5 6
1. Penyusunan proposal x
2. Penyusunan Instrumen x
3. Persiapan lapangan xx
4. Uji Coba Instrumen xx
5. Pengumpulan dara xx xx xx
6. Pengolahan data xx
7. Analisis Data x xx
8. Penyusunan Laporan x
10. Organisasi
• Dalam bagian ini diurutkan susunan atau
organisasi penelitian tersebut
• Lazimnya organisasi penelitian terdiri dari :
1) Peneliti Utama (Principal Investigator),
2) Peneliti (Anggota Peneliti),
3) Surveyor, (Petugas Pengumpulan Data),
4) Sekretariat
• Kadang-kadang ditambah penasihat dan
konsultan.
11. Rencana Biaya (Anggaran)
• Diuraikan besarnya biaya per kegiatan,
serta jumlah keseluruhan biaya penelitian
tersebut
• Kegiatan yang dapat dibiayai oleh suatu
kegiatan penelitian dimulai dari rapat-rapat
penyusunan proposal, instrumen dsb
sampai dengan penulisan hasil penelitian,
bahkan sampai dengan biaya seminar
hasil penelitian.
12. Daftar Kepustakaan
• Adalah semua literatur atau bacaan yang
digunakan untuk mendukung dalam
menyusun proposal tersebut.
• Literatur ini umumnya terdiri dari buku-
buku teks, majalah atau jurnal ilmiah,
makalah ilmiah, skripsi, thesis atau
disertasi.
• Telah diuraikan teknik penyusunan
proposal atau usulan penelitian
• Khususnya untuk kepentingan penelitian
yang hasilnya akan digunakan untuk
pembuatan skripsi (S1), Thesis (S2), atau
Disertasi (S3)
• Pedoman ini juga dapat digunakan untuk
penyusunan proposal yang berkaitan
dengan proyek atau kepentingan program,
dengan catatan dan uraian tentang
“Tinjauan Kepustakaan” dan “Kerangka
Konsep dan Hipotesis”, biasanya tidak
dimasukkan.

Anda mungkin juga menyukai