ABSTRAK
Tonsilitis merupakan salah satu kondisi yang umum terjadi dan dapat terjadi
berulang pada anak-anak di segala usianya. Tatalaksana penyakit ini terbilang cukup
rumit dan harus secara keseluruhan, dimana berkaitan dengan penyebab, diagnosis,
dan tindakan pengobatan. Oleh karena itu, tujuan dari tinjauan ini adalah untuk
membahas secara khusus tentang tindakan diagnostik dan tatalaksana tonsilitis pada
anak-anak yang saat ini digunakan.
PENDAHULUAN
Tonsilitis yang disebut juga sebagai infeksi tenggorokan merupakan salah satu
masalah kesehatan yang paling sering terjadi di seluruh dunia. Tonsilitis adalah
infeksi tenggorokan intermiten yang parah dengan ditandai adanya > 5x episode
tonsilitis dalam setahun, dengan episode yang mengganggu serta mencegah fungsi
normalnya. Tonsilitis disebabkan oleh bakteri sebagai penyebab utamanya, dan yang
lain disebabkan oleh virus, dan mononukleosis infeksiosa. Diagnosis tonsilitis dapat
1
ditegakkan berdasarkan klinis atau laboratorium, walaupun terkadang sulit untuk
membedakan Antara tonsilitis yang disebabkan oleh virus atau bakteri.
Karena tes yang lebih akurat membutuhkan waktu yang lebih lama, maka
pengujian antigen secara cepat digunakan dalam diagnosis tonsilitis bakteri walaupun
dengan sensitivitas yang sangat rendah. Penyebab lain terjadinya tonsilitis adalah
infeksi mononukleosis dari infeksi Epstein Barr (EBV), cytomegalovirus (CMV),
human immunodeficiency virus (HIV), hepatitis A, rubella, dan toksoplasmosis.
Tonsilektomi masih menjadi salah satu prosedur bedah yang paling umum
digunakan untuk pengobatan tonsilitis pada anak-anak. Tonsilitis dan tonsilektomi
cenderung memiliki hubungan yang berlainan, di mana kejadian yang satu
mencerminkan yang lainnya. Sementara seluruh kejadian tonsilektomi dalam suatu
populasi mungkin lebih ekstrem dari total insiden tonsilitis, sehingga sistem
perawatan kesehatan harus mampu untuk meningkatkan tingkat perawatan bedah
tertentu ketika perawatan itu meningkat.
Tonsil
2
terutama ke bagian tonsil superior dan inferior, serta bagian pusat tonsil. Tonsil
memiliki kripta yang berfungsi untuk mempertahankan bagian luar organ sekuat
mungkin dan untuk menghasilkan antigen potensial di permukaan. Kripta-kripta dan
pusat-pusat germinal sekitar mereka dipisahkan antara satu dengan yang lain oleh
jaringan ikat halus.
Etiologi Tonsilitis
3
yang bekerja sama dengan mereka. Namun, lebih dari 100 bakteri dapat dideteksi
pada tonsil anak-anak dan orang dewasa dengan dan tanpa tonsil berulang. Selain itu,
sekitar 52 strain bakteri yang berbeda dapat diidentifikasi pada setiap pasien, baik
anak atau orang dewasa, untuk yang sakit ataupun yang sehat. Strain bakteri ini
mewakili 90% dari total beban patogen. Pada tonsilitis akut pada anak-anak,
streptococcus ditemukan hingga sebesar 30%, diikuti oleh Haemophilus influenzae
dan Neisseria. Namun, infeksi campuran dari bakteri dan virus, juga dapat
menunjukkan gambaran klinis yang serupa.
Jenis Tonsilitis
Ada beberapa jenis tonsilitis akut, tonsilitis rekuren, tonsilitis kronis, dan
abses peri-tonsilar.
Tonsilitis akut
Tonsilitis akut juga dikenal sebagai tonsilitis yang parah / radang tenggorokan
yang akut dimana hal ini merupakan sebuah radang tonsil yang disebabkan oleh
bakteri atau virus dengan disertai odinofagia. Kondisi ini ditandai dengan
pembengkakan dan kemerahan pada tonsil, mungkin disertai eksudat, limfadenopati
serviks, dan demam dengan suhu rektal > 38,3 ° C. Odinofagia selama 24 hingga 48
jam, menyerupai gejala flu biasa, terkecuali dari definisi tonsilitis akut.
Tonsilitis akut adalah proses inflamasi jaringan tonsil dan umumnya menular.
Ini adalah bagian dari spektrum faringitis yang bervariasi dari infeksi tonsil lokal
hingga infeksi faring yang meluas, dan biasanya menyerang orang dewasa muda yang
sehat. Radang tenggorokan sederhana yang disebabkan oleh faringitis karena virus
atau bakteri bersifat timbal balik dan umumnya tidak memerlukan perawatan di
4
rumah sakit atau pemberian antibiotik. Tatalaksana yang dibutuhkan biasanya hanya
seperti analgesia dan hidrasi yang memadai.
Tonsilitis Berulang
5
Tonsilitis Kronis
Jenis ini dikaitkan dengan sakit tenggorokan yang kronis, di mana infeksi
menyebabkan tonsilitis berulang. Jenis ini biasanya dikaitkan dengan bau mulut dan
nodus serviks tender persisten. Tonsilitis kronis menggambarkan lesi yang paling
umum yang terkandung oleh patologi inflamasi faring dengan beberapa komplikasi
baik lokal-regional (glomerulonefritis, rematik sendi, endokarditis, enteritis, dll).
Tonsilitis kronis dapat juga menjadi tempat beberapa infeksi spesifik seperti TBC dan
sifilis. Tonsilitis kronis biasanya menggambarkan tonsilitis fokal, tonsilitis kriptik
hipertrofi atau skleroatrofik sebagai tipe berulang, dan tonsilitis hipertrofik tipe lunak
pada anak-anak dan tipe keras pada orang dewasa.
Dalam sebagian besar kasus tonsilitis kronis yang keras, bentuk hipertrofik
terjadi pada orang dewasa dan anak yang lebih tua, yaitu ditemukan tonsil mengalami
hipertrofi, tersumbat, dengan berkurangnya fleksibilitas dalam ruang amigdalian
dengan kripta yang tampak mengeradikasi caseum secara spontan, tetapi juga tampak
ketika dipaksa oleh spatula pada bagian anterior.
6
Diagnosis Tonsilitis
7
Dosis antibodi anti-streptokokus Anti-streptolisin O (ASOT) tidak
direkomendasikan dalam diagnosis rutin faringitis streptokokus karena keberadaan
antibodi ini menunjukkan infeksi masa lalu dan bukan infeksi yang sedang
berlangsung. Pasien dengan peningkatan titer ASO dan episode tonsilitis berulang
dikenal memiliki risiko lebih besar untuk penyakit jantung rematik. Titer ASO yang
lebih tinggi dapat dideteksi pada berbagai kelainan klinis selain infeksi klasik pasca-
streptokokus. Dalam kasus seperti itu tidak penting untuk dikorelasikan dengan kultur
positif dan atau dengan parameter inflamasi.
8
virus herpes lainnya, sisa-sisa EBV dalam tubuh dapat dipicu lagi dan penyakit dapat
berulang lagi. Saat ini, masih belum ada vaksin yang disetujui untuk EBV, tetapi
sejumlah kelompok sedang melakukan penelitian dalam konteks ini.
Pengobatan Tonsilitis
Pengobatan Antibiotik
9
Analgesik
Steroid
Obat Kumur
10
Tonsilektomi
Tonsilektomi masih menjadi salah satu operasi tonsil yang paling umum
digunakan selama masa kanak-kanak. Tonsilektomi pada anak-anak sebelum usia 6
tahun hanya boleh dilakukan jika anak menderita tonsilitis bakteri akut berulang.
Dalam sebuah kasus lain seperti hiperplasia tonsil, tonsilektomi parsial risiko rendah
harus menjadi pengobatan lini pertama. Nyeri pasca operasi dan risiko perdarahan
lebih sedikit pada tonsilektomi parsial. Terlepas dari kenyataan bahwa tonsilotomi
dilakukan oleh laser, frekuensi radio, pencukur, koblasi, gunting bipolar, atau jarum
Colorado, jaringan kripta yang terbuka dan tonsil yang tertinggal harus juga
dipertimbangkan. Tonsilektomi ekstrakapsular total masih dipertimbangkan pada
anak-anak yang sangat parah, yaitu dengan infeksi tonsil berulang, alergi terhadap
antibiotik, sindrom PFAPA (demam periodik, stomatitis aphtosa, faringitis, dan
adenitis servikal) serta abses peritonsillar. Sehubungan dengan frekuensi dan
parahnya tonsilitis berulang, tanda untuk tonsilektomi pada anak-anak diperlukan jika
tujuh atau lebih episode infeksi tenggorokan yang ditemukan dengan baik, signifikan
secara klinis, dirawat dengan baik terjadi pada tahun lalu, atau lima atau lebih episode
tersebut terjadi pada masing-masing dari dua tahun sebelumnya. Perdarahan pasca
tonsilektomi dapat berlanjut sampai seluruh luka benar-benar sembuh, yang biasanya
hal ini terjadi dalam waktu tiga minggu. Perdarahan yang mengancam jiwa dapat
timbul setelah pendarahan ringan, yang secara spontan dapat menghentikan sebagian
besar kasus setelah tonsilektomi yang disebabkan oleh manajemen perdarahan yang
salah. Pada anak-anak yang lebih muda perdarahan dapat mengancam jiwa karena
volume darah yang lebih rendah dan bahaya aspirasi dengan asfiksia. Semua prosedur
"panas" dengan menggunakan laser, frekuensi radio, koblasi, forsep mono, atau
bipolar memiliki risiko lebih besar terjadinya perdarahan lanjut. Informasi pra operasi
tentang operasi harus dilakukan dengan anak dan orang tua dalam suasana yang
tenang dan obyektif dengan persetujuan tertulis. Tonsilektomi intrakapsular /
subkapsular / subtotal melibatkan pengangkatan jaringan limfatik aktif dari tonsil,
11
termasuk semua kripta dan folikel. Namun, tonsilektomi intrakapsular sebagian
berkaitan dengan tonsilotomi.
Kriptolisis
12