Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENYULUHAN

PENYAKIT TONSILITIS

Disusun Oleh:

dr. Fitri Rodiyati.S

Kepala Puskesmas:

dr. Kristina Br. Ginting

Dokter Pendamping PIDI: Dokter Umum:

dr. Rani Sari Thaher dr. Naomi Christine Pakpahan

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


PUSKESMAS WANASARI
JAWA BARAT
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Tonsilitis merupakan penyakit dan masalah kesehatan yang paling

banyak di temukan pada populasi umum. Keluhan seperti nyeri tenggorokan,

infeksi saluran pernafasan bagian atas yang sering di sertai dengan masalah

pada telinga, adalah jumlah terbesar dari pasien yang datang berkunjung ke

pelayanan kesehatan terutama anak-anak.1

Tonsilitis adalah peradangan pada amandel di rongga faring, dapat di

sebabkan oleh salah satu bakteri (streptokokus) atau virus (adenovirus).

Kondisi ini sering dikaitkan dengan faringitis. Berdasarkan lamanya keluhan,

tonsillitis dapat diklasifikasikan sebagai akut dan kronis. Tonsilitis kronis

tanpa diragukan merupakan penyakit yang paling sering dari semua.

Gejala tonsilitis yang paling umum adalah sakit kepala, nyeri pada

daerah wajah, serta demam. Beberapa pasien akan merasakan sakit kepala

bertambah hebat bila kepala ditundukkan ke depan. Gejala tonsilitis lainnya

berupa wajah pucat, perubahan warna cairan hidung, hidung tersumbat, dan

batuk.3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1
1.1 Tonsilitis

1. Pengertian

Tonsilitis adalah suatu penyakit yang dapat sembuh sendiri

berlangsung sekitar lima hari dengan disertai disfagia dan demam.

Tonsilitis akut adalah radang akut yang disebabkan oleh kuman

Streptococcus beta hemolyticus, Streptococcus viridons dan streptococcus

pygenes, dapat juga disebabkan oleh virus.10

Tonsilitis adalah radang yang disebabkan oleh infeksi bakteri

kelompok A streptococcus beta hemolitik, namun dapat juga disebabkan

oleh bakteri jenis lain atau oleh infeksi virus. tonsilitis adalah suatu

peradangan pada hasil tonsil (amandel), yang sangat sering ditemukan,

terutama pada anak-anak. Tonsilitis adalah inflamasi dari tonsil yang

disebabkan oleh infeksi.12,13

2. Etiologi

Tonsillitis bakteri alissupuralis akut paling sering disebabkan oleh :1

a. Streptococcus beta hemolitik grup A

b. Pneumococcus

c. Staphylococcus

d. Haemophilus influenza

e. Kadang, Streptococcus non hemolitikus atau streptococcus viridans

Bakteri merupakan penyebab pada 50% kasus, yang terdiri dari :10

a. Streptococcus B hemoliticus grup A

b. Streptococcus viridans

2
c. Streptococcus pyogenes

d. Staphylococcus

e. Pneumococcus

Penyebabnya adalah infeksi bakteri Streptococcus atau infeksi virus.

Tonsil berfungsi membantu menyerang bakteri dan mikroorganisme

lainnya sebagai tindakan pencegahan terhadap infeksi. Tonsil bias

dikalahkan oleh bakteri maupun virus, sehingga membengkak dan

meradang, menyebabkan tonsillitis.12

3. Klasifikasi

Macam-macam tonsilitis :12,10

a. Tonsilitis akut

Disebabkan oleh Streptococcus beta hemoliticus, Streptococcus

viriadans, dan Streptococcus piogynes, dapat juga disebabkan oleh

virus.

b. Tonsilitis falikularis

Tonsil membengkak dan hiperemis, permukaanya diliputi eksudat

diliputi bercak putih yang mengisi kipti tonsil yang disebut detritus.

Detritus ini terdapat leukosit, epitel yang terlepas akibat peradangan dan

sisa-sisa makanan yang tersangkut.

c. Tonsilitis lakunaris Bila bercak yang berdekatan bersatu dan mengisi

lacuna (lekuk-lekuk) permukaan tonsil.

d. Tonsilitis membranosa (Septis Sore Throat)

3
Bila eksudat yang menutupi permukaan tonsil yang membengkak

tersebut menyerupai membrane. Membran ini biasanya mudah

diangkat atau dibuang dan berwarna putih kekuning-kuningan.

e. Tonsilitis kronik

Tonsilitis kronik adalah radang kronik pada tonsil palatina. Faktor

predisposisi timbulnya tonsillitis kronik ialah rangsangan yang

menahun dari rokok, beberapa jenis makanan, hygiene mulut yang

buruk, pengaruh cuaca, kelelahan fisik dan pengobatan tonsillitis

akut yang tidak adekuat.

4. Patofisiologi

Kuman menginfiltrasi lapisan epitel, bila epitel terkikis maka

jaringan limfoid superficialis mengadakan reaksi. Terdapat pembendungan

radang dengan infiltrasi leukosit poli morfonuklear. Proses ini secara

klinik tampak pada korpus tonsil yang berisi bercak kuning yang disebut

detritus. Detritus merupakan kumpulan leukosit, bakteri dan epitel yang

terlepas, suatu tonsilitis akut dengan detritus disebut tonsilitis lakunaris.12,10

Bila bercak melebar, lebih besar lagi sehingga terbentuk membran

semu (Pseudomembran), sedangkan pada tonsillitis kronik terjadi karena

proses radang berulang maka epitel mukosa dan jaringan limfoid terkikis.

Sehingga pada proses penyembuhan, jaringan limfoid diganti jaringan

parut. Jaringan ini akan mengkerut sehingga ruang antara kelompok

melebar (kriptus) yang akan diisi oleh detritus, proses ini meluas sehingga

menembus kapsul dan akhirnya timbul perlengkapan dengan jaringan

4
sekitar fasa tonsilar. Pada anak proses ini disertai dengan pembesaran

kelenjar limfe submandibularis.1

5. Manifestasi Klinik

Gejala tonsillitis dibagi menjadi :10

a. Gejala lokal, yang bervariasi dari rasa tidak enak di tenggorok,

sakit tenggorok, sulit dan sakit menelan.

b. Gejala sistemik, rasa tidak enak badan atau malaise, nyeri kepala,

demam subfebris, nyeri otot dan persendian.

c. Gejala klinis tonsil dengan depris di kriptanya (tonsillitis

folikularis kronis), udema atau hipertrofi tonsil (tonsillitis

parenkimatosakronis), tonsil fibrotik dan kecil (tonsillitis fibrotik

kronik), plika tonsilaris anterior hiperemis dan pembengkakan

kelenjar limfe regional. Berdasarkan region perbandingan tonsil

dengan orofaring dengan mengukur jarak antara kedua pilar

anterior dibandingkan dengan jarak permukaan media kedua tonsil,

maka gradasi pembesaran tonsil dapat dibagi menjadi

TO: tonsil berada di dalam fosa tonsilaris

T1:<25% volumetonsil dibandingkan dengan volume orofaring

T2:25-50% volumetonsil dibandingkan dengan volume orofaring

T3: 50-75% volumetonsil dibandingkan dengan volume orofaring

T4:>75% volume tonsil dibandingkan dengan volume orofaring

6. Diagnosa

a. Anamnesa

5
Untuk menegakan diagnosa Tonsilitis Akut dan Kronik, adapun yang

perlu menjadi fokus pengkajian dalam anamnesa yaitu:1

1) Apakah ada riwayat penyakit sebelumnya (tonsilitis) ?

2) Apakah pengobatan adekuat ?

3) Kapan gejala itu muncul ?

4) Apakah mempunyai kebiasaan merokok?

5) Bagaimana pola makannya ?

6) Apakah rutin / rajin membersihkan mulut

b. Pemeriksaan Fisik

Selain anamnesa untuk menegakkan diagnosa tonsilitis diperlukan juga

pemeriksaan fisik (pemeriksaan tonsil), hasil pemeriksaan fisik secara

umum didapat.1

1) Pembesaran tonsil dan hiperemis

2) Letargi

3) Kesulitan menelan

4) Demam

5) Nyeri tenggorokan

6) Kebersihan mulut buruk

c. Pemeriksaan Penunjang

Tes laboratorium digunakan untuk menentukan apakah bakteri

yang ada dalam tubuh pasien merupakan Streptococcus grup A, karena

grup ini disertai dengan demam rheumatik, dan glomerulonephritis.

Kultur dan uji resistensi bila diperlukan.11

6
d. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan tonsillitis secara umum, adalah :12

1) Jika penyebabnya bakteri, diberikan antibiotic peroral (melalui

mulut) selama 10 hari, jika mengalami kesulitan menelan, bisa

diberikan salam bentuk suntikan.

2) Pengangkatan tonsil (tonsilektomi) dilakukan jika :

a) Tonsilitis terjadi sebanyak 7 kali atau lebih / tahun

b) Tonsilitis terjadi sebanyak 5 kali atau lebih / tahun dalam

kurun waktu 2 tahun.

c) Tonsilitis terjadi sebanyak 3 kali atau lebih / tahun dalam

kurun waktu 3 tahun.

d) Tonsilitis tidak memberikan respon terhadap pemberian

antibiotik.

7. Indikasi relative

a. Terjadi 7 episode atau lebih infeksi tonsil pada tahun sebelumnya,

atau 5 episode atau lebih infeksi tonsil tiap tahun pada 2 tahun

sebelumnya atau 3 episode atau lebih infeksi tonsil tiap tahun

pada 3 tahun sebelumnya dengan terapi antibiotic adekuat.

b. Kejang demam berulang yang disertai tonsilitis

c. Halitosis akibat tonsilitis kronik yang tidak membaik dengan

pemberian terapi medis.

7
d. Tonsilitis kronik atau berulang pada karier streptococcus B-

hemolitikus yang tidak membaik dengan pemberian antibiotic

resisten β-laktamase.

8. Komplikasi

Komplikasi tonsillitis akut dan kronik adalah.13

a. Abses peritonsil

Terjadi diatas tonsil dalam jaringan pilar anterior dan palatum mole,

abses ini terjadi beberapa hari setelah infeksi akut dan biasanya

disebabkan oleh streptococcus group A.

b. Otitis media akut (Oma)

Infeksi dapat menyebar ke telinga tengah melalui tuba auditorius

(eustachius) dan dapat mengakibatkan otitis media yang dapat

mengarah pada ruptur spontan gendang telinga.

c. Mastoiditis akut

Ruptur spontan gendang telinga lebih jauh menyebarkan infeksi ke

dalam sel-sel mastoid.

8
PERTANYAAN

1. Apa Yang Di Maksud Dengan Dengan Tonsilitis ?

Jawaban : Tonsilitis Adalah Peradangan Pada Amandel Di Rongga

Faring (Mulut)

2. Apa Penyebab Amandel ?

Jawaban: Dapat Di Sebabkan Oleh Salah Satu Bakteri (Streptokokus)

Atau Virus (Adenovirus). Kondisi Ini Sering Dikaitkan Dengan Faringitis.

3. Apa Gejala Amandel ?

Jawaban : Gejala Lokal, Yang Bervariasi Dari Rasa Tidak Enak Di

Tenggorok, Sakit Tenggorok, Sulit Dan Sakit Menelan

4. Kategori Amandel Yang Harus Di Operasi?

Jawaban :

To: Tonsil Berada Di Dalam Fosa Tonsilaris

T1:<25% Volumetonsil Dibandingkan Dengan Volume Orofaring

T2:25-50% Volumetonsil Dibandingkan Dengan Volume Orofaring

T3: 50-75% Volumetonsil Dibandingkan Dengan Volume Orofaring

5. Pencegahan Untuk Amandel ?

Jawaban : Minum Air Hangat, Hindari Gorengan Dll

9
ABSENSI PENYULUHAN

1. 0000491159564 Mari

2. 0000492669944 Nina Nur'aini

3. 0001183628406 Solekhati

4. 0001468273162 Rojiyah

5. 0001768716459 Sura

6. 0001768713085 Lemah

7. 0001736428915 Wiwin Widaningsih

8. 0001734980951 M. Ali Gunawan

9. 0001725848741 Warsini

10. 0001648861885 Yulianti

11. 0003256665309 Anggi Wijaya

12. 0003256660372 Wahyudin

13. 0003110939291 Susiana

14. 0003075197152 Iyah

15. 0003058613638 Pd Tegar Priyo

16. 0002515929658 Nursanih

17. 0002515279961 Asmaroh

18. 0002515183918 Siti Nurhayati

19. 0002102845858 Hamjah

20. 0001768759042 Nesih

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Prof. Dr. Efiaty, Sp.THT (K), dkk. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telingan
Hidung Tenggorokan Kepala dan Leher. Edisi Keenam. Jakarta. FKUI. 2007

2. Lucente, E. Ilmu THT. Edisi Bahasa Indonesia. Edisi 5. Jakarta. EGC. 2011

3. Kurnia B. Pola Kuman aerob Penyebab Tonsilitis. Dalam Tesis Bagian THT-
KL FK USU.Medan. 2010

4. Brozek, JL. et al. Tonsilitis: 2010 Revision. In : Journal Clin Immunol. 2010

5. Adam, Boies, Higler. Buku Ajar Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan.


Edisi 6. EGC. Jakarta. 2013

11
DOKUMENTASI PENYULUHAN

Jadwal penyuluhan : 05-04-2022

Pukul : 07.00- selesai

12

Anda mungkin juga menyukai