TONSILEKTOMI
1. Pengertian
Tonsilitis adalah inflamasi pada tonsil yang disebabkan oleh infeksi virus
dan bakteri. Tonsillitis merupakan peradangan yang terjadi pada tonsil yang
disebabkan oleh virus dan bakteri sehingga tonsil menjadi bengkak merah,
melunak, dan memiliki bintik putih di permukaannya ( G. Z. Prasetya, 2018).
2. Etiologi
a. Golongan Virus
1) Adenovirus
2) Virus Echo
3) Virus Influenza
b. Golongan Bakteri
1) Streptococcus
2) Mycrococcus
3. Patofisiologi
Pada waktu anak lahir belum mempunyai folikal dan biasanya berukuran
kecil, dengan demikian habisnya material antibodi , maka secara berangsur
terjadi pembesaran tonsil. Pembesaran ini dapat melebihi normal, oleh karena
infeksi saluran pernafasan berat. Pembesaran tonsil yang sampai menimbulkan
gangguan serius biasanya terjadi pada anak berumur 3-5 tahun. Keadaan ini
ditandai dengan gangguan bernafas atau gangguan pemenuhan kebutuhan
nutrisi, karena usia tersebut mudah menderita infeksi saluran nafas atas,
Apabila satu atau dua tonsil meradang membesar sampai ketengah orofaring
maka sebaiknya dilakukan tindakan pengangkatan tonsil atau disebut
Tonsilektomi.
Derajat pembesaran tonsil :
a. Derajat I (Normal)
Tonsil berada dibelakang pilar tonsil (struktur lunak dipotong oleh palatina
lunak).
b. Derajat II
c. Derajat III
d. Derajat IV
Folikal
Maternal Antibody
Pembesaran Tonsil
Tonsilektomi
Post op
tonsilektomi
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Luka Insisi
pada tonsil
Nyeri akut
Resiko Infeksi
4. Tanda Dan Gejala
Tanda dan gejala dari tonsilitis terbagi atas tonsilitis akut dan kronis.
Kepekaan tonsil terhadap infeksi akut dapat meningkat apabila keadaan
organisme dari luar berlebihan.
c. Tonsil hyperemia.
5. Pemeriksaan Diagnostik
a. Infeksi mononuchosis
b. Angina Vinecent
c. Agranusitosis
Penyakit ini menimbulkan ulsurasi yang dirongga mulut dan faring. Selain
ulsurasi terjadi pengelupasan mukosa mulut, lidah dan tonsil, penderita
dapat membantu menegakkan diagnosa.
6. Pemeriksaan laboratorium
b. Kadar Hb.
7. Indikasi
a. Tonsilitis akut residivan yaitu tonsilitis akut yang berulang-ulang 4-5 kali
tiap tahun.
b. Tonsilitis kronis dengan eksasurbasi yaitu tonsilitis akut dengan keluhan
ringan tapi terus menerus.
i. Tonsil yang menunjukkan tanda maligna Indikasi ini sangat definitif dan
tonsilektomi harus dilakukan karena kalau tumor ganas masih bersifat
insitu, tonsilektomi akan memberi hasil yang memuaskan tetapi bila tumor
sudah menjalar ke daerah sekitar tonsil, maka tonsilektomi akan sia-sia,
bahkan pembesaran tonsil unilateral yang luar biasa harus dicurigai
kemungkinan terjadinya maligna (Lynda Juall Carpenito, 2000).
8. Kontra Indikasi
d. Tonsil besar tanpa gejala. Harus diingat bahwa tonsil cenderung membesar
sampai sekitar umur 10-12 tahun, dan kemudian berinvolusio mantap.
f. Demam reumatik dan nefritis bukan indikasi. kecuali bila terapi antibiotika
intensif gagal menghilangkan streptokokus hemolitikus.
9. Komplikasi
b. Menyebabkan hypertropi
c. Atelektase
d. Bronkhitis
e. Pneumonia
f. Abses paru
Smeltzer Suzanne C. (2008). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed.
8. Jakarta : EGC
Cody. D. dan Thane R. (2014). Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorokan. EGC:
Jakarta.
Efiaty Arsyad Soepardi & Nurbaiti Iskandar. (2015). Buku Ajar Ilmu Kesehatan :
Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Lynda Juall Carpenito. (2000). Diagnosa Keperawatan. Edisi VII. Jakarta : EGC
R. Sjamsuhidajat & Wim de jong. (2018). Buku Ajar ilmu Bedah. Edisi revisi.
Jakarta : EGC