Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN INSTEK

PRAKTEK KEPERAWATAN PERIOPERATIF III DENGAN TONSILECTOMY PADA


AN. A DI INSTALASI BEDAH RS WAVA HUSADA KEPANJEN

Laporan Ini Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perioperatif III

Disusun Oleh:
Awalia Sukma Puspitasari
P17211193094

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN MALANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN MALANG
2023
A. PENDAHULUAN
1. Pengertian
Tonsil atau amandel merupakan sepasang jaringan limfoid yang berada di
belakang tenggorokan yang berfungsi sebagai lini pertama dalam pertahanan
terhadap bakteri dan virus. Komponen dasar sel B pada pusat germinal tonsil akan
aktif ketika terdapat pathogen. Tonsil merupakan bagian penting dari sistem
pertahanan organisme terhadap pathogen yang menyerang saluran pernafasan bagian
atas (Bitar et al., 2015).
Tonsilektomi merupakan suatu prosedur pengangkatan kelenjar limfoid pada leher
yang paling banyak dilakukan oleh anak-anak dan remaja menurut (Ramos et al,
2013) dalam (Aprilia, 2018). Tonsilektomi dilakukan ketika terjadi tonsillitis akut,
sleep disordered breathing yang biasanya ditandai dengan mendengkur, serta infeksi
telinga bagian tengah (Subramanyam et al., 2013).
2. Indikasi
1) Sumbatan hidung yang menetap oleh adenoid
2) Sumbatan rongga mulut oleh tonsil yang membesar
3) Cor pulmonal
4) Peritonsil yang berulang
5) Infeksi kelenjar limfe leher berulang
6) Kecurigaan tumor tonsil
7) Sindrom “sleep apnea”
8) Tonsil sebagai fokal infeksi dari organ penting lainnya.
3. Tujuan
Tonsilektomi bertujuan untuk mengangkat jaringan tonsil sehingga
menghilangkan patologi yang terjadi pada jaringan tersebut. Pada infeksi tonsil
kronis, tonsilektomi bertujuan untuk menyelesaikan masalah infeksi.
B. TEKNIK INSTRUMENTASI
1. Pengkajian
1) Identitas
Nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, suku, bangsa pendidikan, pekerjaan,
tgl. MRS, diagnose medis, no registrasi.
2) Keluhan Utama
Nyeri telan
3) Riwayat Penyakit Sekarang
Nyeri telan sudah 1 minggu, suara terasa serik
2. Persiapan pasien dan lingkungan
1) Persetujuan operasi.
2) Alat-alat dan obat-obatan.
3) Puasa
4) Setelah penderita dilakukan anaesthesi mengatur posisi terlentang
5) Memasang plat diatermi di bawah paha penderita
6) Surat Persetujuan Operasi dari dokter bedah dan anesthesia
7) Penandaan Operasi (Site Marking)
8) Puasa 6-8 jam sebelum operasi
9) Sign In di Ruang Premedikasi, cek kelengkapan pasien (Foto rontgen, obat
profilaksis)
10) Menanggalkan semua perhiasan yang berbahan logam
3. Persiapan alat
1) Set dasar :
a. Desinfeksi klem : 1 buah
b. Duk klem : 4 buah
c. Mess tonsil : 1 buah
d. Gunting Metzenboum : 1 buah
e. Gunting benang : 1 buah
f. Needle holder : 1 buah
2) Set tambahan :
a. Klem 30 : 2 buah
b. Klem 30 manis : 1 buah
c. Klem 90 : 2 buah
d. Klem 90 manis : 1 buah
e. Raspatorium : 1 buah
f. Snare tonsil : 1 buah
g. Mouth gage no 2 (sesuai ukuran) : 1 buah
h. Canule suction : 1 buah
i. Spatula lidah : 1 buah
j. Tampon tang : 1 buah
3) Set penunjang steril :
a. Bengkok /kom berisi betadin : 2/2 buah
b. Selang suction : 1 buah
c. Instrumen tonsil : 1 set
4) Set penunjang on steril :
a. Mesin couter : 1 buah
b. Mesin suction : 1 buah
c. Lampu operasi : 2 buah
d. Meja operasi + penunjang pengamanan : 1 buah
e. Meja instrument : 1 buah
f. Meja mayo : 1 buah
g. Troli waskom : 1 buah
h. Tempat sampah : 1 buah
5) Persiapan linen :
a. Gaun operasi : 3 buah
b. Duk tebal : 2 buah
c. Duk sedang : 4 buah
d. Duk lubang : 1 buah
e. Duk kecil : 4 buah
f. Handuk kecil : 3 buah
g. Sarung meja mayo : 1 buah
6) Bahan habis pakai :
a. Handscoen steril uk. 7 : 3 pasang
b. Under pad on : 1 buah
c. Kassa : 10 buah
d. Deppers besar / sedang/ kecil : 10 / 10 / 30 buah
e. Catgut plain 2/0 : 2 buah
f. Betadin : seperlunya
g. Jarum round kecil : 2 buah
h. NS 0,9 % 1 Liter : 1 buah (500cc)
i. Suction Catheter no 10 : 1 buah
4. Persiapan instek
1) Menulis identitas pasien di buku register dan buku kegiatan
2) Bantu memindahkan pasien ke meja operasi yang sudah diberi under on dibawah
kepala.
3) Tim anasthesi melakukan pembiusan dengan general anestesi.
4) Tim mengatur posisi pasien dengan posisi supinasi dengan kepala hiperextensi
dengan bahu di ganjal, kepala di fiksasi bantal donat, berikan under pad di
bawah kepala pasien.
5) Perawat instrumen melakukan Scrubing, Gowning, Gloving kemudian
membantu operator dan asisten gowning dan gloving.
6) Berikan desinfeksi klem, deppers dan betadhine dalam cucing pada operator 
untuk melakukan desinfeksi pada area operasi.
7) Lakukan drapping dengan menggunakan: - Duk keci Duk kecil 2 buah di
selipkan di bawah kepala dan di fixasi dengan 2 duk klem - Duk lubang untuk
menutupi bagian kepala sampai bawah - Duk sedang 1 lagi untuk menutup
sampai extremitas bawah
8) Dekatkan meja mayo dan linen lalu pasang selang suction dan fiksasi dengan
duk klem. Cek kelayakan fungsi suction
9) Perawat sirkuler melakukan time out
10) Berikan spatula untuk mendorong lidah agar tidak jatuh
11) Berikan mouth gage no 2 untuk membuka mulut kemudian suction
12) Tonsil kiri di klem dengan klem tonsil
13) Berikan stealdeppers kecil untuk membersihkan area yang akan dilakukan insisi
14) Beri mess tonsil untuk insisi plica tringualis, assisten membantu membersihkan
darah di sekitar area operasi
15) Beri tampon tang untuk memperluas daerah insisi lalu berikan gunting
metzembaum. Tampak kapsul tonsil, pindah klem tonsil lebih masuk  kedalam
jaringan tonsil agar pegangan lebih kuat
16) Lepaskan pole atas tonsil dari fosa tonsilaris den silaris dengan bantuan deppers
kecil yang dipegang dengan klem 30°
17) Jaringan tonsil diprepare dengan deppers yang lebih besar sampai jaringan tonsil
dapat dilepas dari fosa tonsilaris. Berikan snar tonsil untuk memotong  bagian
pole bawah tonsil.
18) Setelah tonsil terlepas, berikan still deppers + pean 90” untuk rawat  perdarahan,
lalu berikan catgut plain no 2-0 untuk menjahit dengan cara: - Berikan klem 30°
manis untuk menjepit ujung perdarahan - kemudian di double dibawah klem 30°
dengan menggunakan klem 90° manis dan dilakukan penjahitan
19) Kemudian opera operasi di lanjutkan ke tonsil kanan dengan proses yang sama,
sebelumnya anasthesi memindahkan ETT ke bagian kiri yang sudah di operasi
20) Evaluasi perdarahan dengan - Tampon di ambil - Di lakukan suction dari hidung
dengan suction hidung no 10 - Kepala di angkat ( fleksi ) untuk melihat adanya
perdarahan.
21) Perawat sirkuler melakukan sign out
22) Bila perdarahan tidak ada mouth gage di lepas, operasi selesai
23) Bersihkan alat sambil inventarisasi, lalu alat di set ulang dan diberi keterangan
dan indikator sterilitas
24) Rapikan pasien, bersihkan kamar operasi.
25) Jaringan tonsil ditempatkan pada wadahnya lalu diberi etiket dan diserahkan
pada keluarga.
26) Operasi selesai
C. REFERENSI

Aprilia, A. (2018). Efek Jangka Panjang Tonsilektomi dan Adenoidektomi pada Anak: Article
Review. Farmaka, 16(2).

Bitar, M. A., Dowli, A., & Mourad, M. (2015). The effect of tonsillectomy on the immune
system: A systematic review and meta-analysis. International Journal of Pediatric
Otorhinolaryngology, 79(8), 1184–1191.

Subramanyam, R., Varughese, A., Willging, J. P., & Sadhasivam, S. (2013). Future of pediatric
tonsillectomy and perioperative outcomes. International Journal of Pediatric
Otorhinolaryngology, 77(2), 194–199.

Anda mungkin juga menyukai