RUANG OK : 5
LAPORAN PENDAHULUAN
I. TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
B. Klasifikasi
Macam-macam tonsillitis menurut Imam Megantara (2006)
1. Tonsillitis akut
2. Tonsilitis falikularis
3. Tonsilitis Lakunaris
5. Tonsilitis Kronik
Tonsillitis yang berluang, faktor predisposisi : rangsangan kronik (rokok,
makanan) pengaruh cuaca, pengobatan radang akut yang tidak adekuat
dan hygiene mulut yang buruk.
C. Etiologi
D. Manifestasi Klinis
Gejalanya berupa nyeri tenggorokan (yang semakin parah jika penderita
menelan) nyeri seringkali dirasakan ditelinga (karena tenggorokan dan
telinga memiliki persyarafan yang sama), gejala lain :
1. Demam, Sakit kepala
2. Muntah, Menurut Mans :
a) Pasien mengeluh ada penghalang di tenggorokan, Tenggorokan
terasa kering
b) Pada pemeriksaan tonsil membesar dengan permukaan tidak rata,
kriptus membesar dan terisi detritus
c) Tidak nafsu makan, Mudah lelah, Nyeri abdomen, Pucat, Nyeri
kepala, Disfagia (sakit saat menelan), Mual dan muntah
E. Patofisiologi
Kuman menginfiltrasi lapisan epitel, bila epitel terkikis maka
jaringan limfoid superficial mengadakan reaksi. Terdapat pembendungan
radang dengan infiltrasi leukosit poli morfonuklear. Proses ini secara
klinik tampak pada korpus tonsil yang berisi bercak kuning yang disebut
detritus. Detritus merupakan kumpulan leukosit, bakteri dan epitel yang
terlepas, suatu tonsillitis akut dengan detritus disebut tonsillitis lakunaris,
bila bercak detritus berdekatan menjadi satu maka terjadi tonsillitis
lakonaris.
Bila bercak melebar, lebih besar lagi sehingga terbentuk membran
semu (Pseudomembran), sedangkan pada tonsillitis kronik terjadi karena
proses radang berulang maka epitel mukosa dan jaringan limfoid terkikis.
Sehingga pada proses penyembuhan, jaringan limfoid diganti jaringan
parut. Jaringan ini akan mengkerut sehingga ruang antara kelompok
melebar (kriptus) yang akan diisi oleh detritus, proses ini meluas sehingga
menembus kapsul dan akhirnya timbul perlengkapan dengan jaringan
sekitar fosa tonsilaris. Pada anak proses ini disertai dengan pembesaran
kelenjar limfe submandibula.
F. Pemeriksaan Penunjang menurut Firman S (2006), yaitu :
1. Tes Laboratorium
Tes laboratorium ini digunakan untuk menentukan apakah bakteri yang
ada dalam tubuh pasien merupkan akteri gru A, karena grup ini disertai
dengan demam renmatik, glomerulnefritis, dan demam jengkering.
2. Pemeriksaan penunjang
Kultur dan uji resistensi bila diperlukan.
3. Terapi
Dengan menggunakan antibiotic spectrum lebar dan sulfonamide,
antipiretik, dan obat kumur yang mengandung desinfektan.
G. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan menurut Brunnes dan Suddart (2001), tujuan dari
penatalaksanaan tonsilitis adalah untuk membunuh kuman atau bakteri
yang menyerang tonsil dengan obat antibiotik diantaranya yaitu :
1. Antibiotik baik injeksi maupun otot seperti cefotaxim, penisilin,
amoksilin, eritromisin dan lain-lain.
2. Antiperetik untuk menurunkan demam seperti parasetamol, ibuprofen.
3. Apabila penyakit tonsil sudah kronis harus dilakukan tindakan operatif
(tonsilektomi) karena penyakit tonsilitis yang sudah kronis akan
terjadinya pembesaran pada tonsil sehingga dapat mengakibatkan
sesak nafas karena jalan nafas yang tidak efektif sehingga harus
dilakukan tindakan tonsilektomi.
1. Pengertian
Suatu cara untuk mengelola instrument selama proses operasi
Tonsilektomi mdengan metode diseksi
2. Tujuan
a. Mengatur alat secara sistematik dimeja instrument
b. Memperlancar handling instrument
c. Mempertahankan keseterilan alat instrument
3. Persiapan alat
a. Alat-alat steril
Set Tonsil
1) Davis Boyles/wonbek devis
2) Klem tonsil
3) Klem alis
4) klem bengkok
5) Tong spatel
6) Runder binder
7) Disektor
8) Sickle nes
9) Pilan hak/ hak tong
10) gunting benang
11) gunting jaringan
12) Suction Bengkok
13) Bipod Stand
1. Linen set
2. Handscoon steril bermacam-macam ukuran
3. Bitadin, Alkohol 70% dan NS 0.9%
4. Kanul suction
5. Kasa, tampon
6. Benang kromik 2/0
1. Plester lebar/hipafix
2. Gunting Verban/ Bandage scissors.
3. Lampu Operasi.
4. Meja Operasi.
5. Meja Mayo.
6. Meja Instrumen.
7. Standar Infus.
8. Suction
9. Tempat sampah
2. Persiapan pasien
a. Persetujuan operasi.
b. Alat-alat dan obat-obatan.
c. Puasa
d. Lavement
K. Evaluasi
1. Kelengkapan instrumen
2. Proses operasi
3. Bahan pemeriksaan
DAFTAR PUSTAKA