vpiratory Distress
Newborn (RDN) di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Kendari
Disusun oleh:
CI INSTITUSI CILARAN
( )
I
PROGRAMSTUDIPROFESINERS
FAKUL TAS KESEHAT AN MASY ARA.KAT
2021
PENGKAJIAN
A. Data Bayi
1. Data Bayi
a. Nama bayi : By.Ny.H
b. Tanggal lahir : 25/10/2021
c. Tanggal MRS : 25/10//2021
d. Tanggal Pengkajian : 1/11/2021
e. Jenis kelamin : Perempuan
f. Nama orang tua : Ayah: Tn.O Ibu: Ny.H
g. Pendidikan : Ayah: SD
h. Pekerjaan : Ayah: Petani Ibu: IRT
i. Usia : Ayah: 31 tahun Ibu: 39 tahun
j. Diagnosa medis : BBLSC+BBLSR+Kelainan Kongenital + RDN
2. Riwayat Bayi
a. Riwayat masa lalu: Bayi lahir dari ibu dengan G5P4A0 dengan cara SC
lahir secara prematur, saat lahir langsung menangis, A/S 7/8, N: 130x/m dan
P:34x/m , bayi tampak kaku dan udeme anasarca.
b. Riwayat sekarang: Pada saat pengkajian bayi terlihat sesak nafas 68x/m,
menangis lemah dan tidak berlangsung lama.
3. Antropometri
a. BB : 1450 gr
b. PB : 37 cm
c. LK : 29 cm
d. LD : 26 cm
e. Lila atas : 13 cm
4. Riwayat Komplikasi Persalinan
a. KPD : ×
b. Aspirasi meconium : ×
c. DJJ : 148 x/m
d. Masalah lainnya : PEB
e. Prolaps tali pusat : ×
5. Riwayat Ibu
a. KU: lemah
b. Vital sign: N: 141x/m , S:36,7 ˚C, P: 68x/m
c. GCS pada bayi
Eye 4 Spontan
3 Membuka mata saat diberi suara √
2 Membuka mata saat dirangsang nyeri
3 Fleksi abnormal
2 Ekstensi abnormal
1 Tidak ada respon
Interprestasi: 13 (Apatis)
d. Riwayat APGAR score pada saat lahir
Tanda Nilai Hasil
0 1 2
Apperance Biru/pucat Tubuh Tubuh dan 1
kemerahan, ekstremitas
ekstremitas biru kemerahan
Pulse Tidak ada <100x/m >100x/m 2
Penilaian: 7 (AS)
e. Refleks:
• Rooting : Lemah
• Palmar Grasp (Menggenggam): Lemah
• Sucking (Menghisap) : Lemah
• Moro : Lemah
f. Tonus : Lemah
g. Kepala / leher
• Inspeksi : Kepala berbentuk normal, tidak ada cephal hematom dan caput
sucsedenum, fontanel anterior posterior lunak, batas dahi dan ujung
rambut jelas
• Palpasi : Teraba kepala lunak dan tidak ada benjolan
h. Wajah
Inspeksi : Kulit berwarna kuning kebiruan dan terdapat lanugo
Palpasi : Lunak
i. Mata
• Inspeksi : Kedua mata simetris dan pupil isokor
• Palpasi : Teraba lunak
j. Bibir
• Inspeksi : Bibir terlihat kering dan pucat
• Palpasi : Bibir teraba kering
k. Telinga dan hidung
• Inspeksi : Kedua telinga simetris, daun telinga lunak, kedua telinga
elastis, tidak ada secret, lubang hidung bersih, tidak ada secret,
pernafasan cuping hidung.
• Palpasi : Telinga dan hidung teraba lunak
l. Toraks
Inspeksi : Bentuk dada simetris, mamae simetris, px cekung, pengembangan
paru simetris, terdapat retraksi dinding dada, dada terlihat cekung, dan
kadang nafas terhenti selama 10 detik
Palpasi : teraba hangat dan lingkat dada 26 cm
Perkusi : Tidak dikaji
Auskultasi : Tidak ada bunyi nafas tambahan,
m. Ekstremitas: Sianosis (+)
n. Umbilicus : Telah terlepas
o. Genitalia : Berjenis kelamin perempuan, tidak ada kelainan dan klitoris
tampak menonjol.
p. Anus : Normal
q. Spina : Normal
r. Kulit : Ikhterus
s. Suhu : 36.5 ˚C
GEN I X X
X
GEN II ? ? ? 39 thn
31 thn ? ?
GEN III ? ? ? ?
P
?
Keterangan :
Perempuan X Meninggal
Laki-laki Tinggal serumah
Klien
B. Data Ibu
1. Tingkah Laku
IBU TINGKAH LAKU AYAH
√ Menyentuh
√ Memeluk
√ Berbicara
√ Berkunjung √
√ Memanggil Nama
√ Kontak Mata
Ds :
Do :
▪ KU: lemah
▪ GCS : 13
▪ Bayi lahir secara SC dengan premature + BBLR
▪ Terdapat retraksi dinding dada
▪ Bayi bernafas dengan bantuan diagfragma
▪ Bayi nampak sesak
▪ Riwayat Apgar skor: 7/8
▪ Terdapat pernafasan cuping hidung
▪ Antropometri:
BB : 1450 gr
PB : 37 cm
LK : 29 cm
LD : 26 cm
Lila atas : 13 cm
▪ Vital sign:
N: 141x/m , S:36,7 ˚C, P: 68x/m
D. Pathway (pkdm) berdasarkan masalah yang muncul
Ibu dengan PEB, Asites + HbsAg Faktor lain (Obat obatan ataupun riwayat ibu)
RDN
Kekurangan O2 dan kadar CO2 Suplai 02 ke paru menurun Suplai O2 dalam darah
Nafas cepat
Apneu
E. Analisa data
Senin, 1 1. Monitor kecepatan aliran oksigen Selasa, 2 Oktober 2021 Jam 10.30 WITA
November S:
Hasil: Kecepatan aliran O2 yang diberikan
2021 jam
08.30 WITA pada By. Ny. H adalah 1 lpm ▪ Bidan mengatakan bayi sudah tidak sesak
Jam 08.35 2. Monitor posisi alat terapi oksigen
O:
WITA
Hasil: Letak posisi alat O2 dekat dengan
▪ KU lemah
incubator bayi baik tabung maupun nasal
▪ Sudah tidak terpasang O2
kanul
▪ Masih terpasang OGT
Jam 08.38 3. Monitor aliran oksigen secara periodik
WITA ▪ Terjadi bilirubinemia dengan jumlah Bilirubin total 15.9
Hasil: Aliran O2 akan dicek setiap 2 jam
mg/dl dan bilirubin direk 1.30 mg/dl
Jam 08.40 4. Monitor efektifitas terapi oksigen
WITA ▪ Diberikan fototerapi 84 jam
Hasil: Terapi O2 yang diberikan sebesar 1
▪ Vital sign
lpm dan efektif membantu pola nafas pada
bayi
Jam 08.45 5. Monitor tanda-tanda hipoventilasi N: 120x/m, S: 36.5˚C, P: 40x/m
WITA
Hasil: Selama pemberian tidak ada
A : Pola nafas tidak efektif
indikasi hipoventilasi
Jam 08.50 P : Intervensi dihentikan sementara
6. Monitor tanda dan gejala toksikasi oksigen
WITA I : Fototerapi neonatus (I.03091)
Hasil: Selama pemberian tidak ada tanda
E : Bayi tidak sesak dan jaundice berkurang
maupun gejala toksikasi O2
R : Fototerapi tetap dilanjutkan
Jam 09.00 7. Bersihkan secret pada mulut,hidung dan
WITA
trakea
Hasil: Bayi terlihat bersih dan bebas dari
secret baik pada mulut maupun hidung
Jam 09.30 8. Pertahankan kepatenaan jalan nafas
WITA
Hasil: Jalan nafas paten
Jam 10.00 9. Kolaborasi penentuan dosis oksigen
WITA
Hasil: Dosis yang diberikan 1 lpm