Anda di halaman 1dari 13

PENGANTAR ILMU DAN TEKNOLOGI

KEBUMIAN

DISUSU OLEH

DHANI HARDIYANSAYA ISAMU(R1B121048)


Prinsip,objek dan
pendekan geografi

DOSEN : FITRA SALEH,S..Pi , M.Sc


Pengertian dan
perkembagan
geografi
Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala alam dan kehidupan
di muka bumi serta interaksi antar manusia dan lingkungannyadalam
kaitannya dengan hubungan dan kewilayahan.

Pada abad pertengahan bernadus veranus membagi geografi menjadi 2 yaitu:

1. Geografi Generalis, pembelajaran mengenai


fenomena,litosfer,hidrosfer,atmosfer,dan bentuk muka bumi.

2. Geografi Spesialis, pembelajaran mengenai masalah yang ada penduduk.


Sejarah gografi
Geografi berasal dari bahasa yunani yaitu geo(bumi) dan graphien(gambar/tulisan).
Pertama kali di perkenalkan oleh Eratosthenes dalam buku yang berjusul Geografika.
Pada awalnya geografi adalah sesuatu tentang muka bumi,baik tanah,iklim,laut,flora,fauna,maupun
manusia yang berdifat terbatas.
PRINSIP
GEOGRAFI

PRINSIP GEOGRAFI TERBAGI MENJADI 4


BAGIAN YAITU:
1. Prinsip Persebaran
Prinsip persebaran atau distribusi menyatakan suatu gejala dan fenomena yang tersebar secara tidak merata dan
tidak sama di permukaan bumi. Gejala atau fenomena tersebut dapat berupa fenomena fisik maupun fenomena
sosial. Fenomena geografi yang bisa diteliti misalnya bentang alam, tumbuhan, hewan, dan manusia.Prinsip
persebaran juga dipakai untuk memperkirakan keadaan mendatang. Contoh dari prinsip persebaran adalah
persebaran flora dan fauna di Indonesia, persebaran potensi air, dan persebaran penduduk transmigran di
Indonesia.
2. Prinsip Interelasi
Prinsip interelasi adalah hubungan yang saling terkait antara gejala yang satu dengan gejala geografi yang lain
di dalam suatu ruang. Hubungan yang saling terkait ini bisa terjadi antara fenomena fisik dan fenomena sosial.
Contoh dari prinsip ini adalah kekeringan yang terjadi akibat dampak fenomena La Nina, fenomena banjir yang
terjadi akibat penebangan hutan pada wilayah hulu, dan tsunami di suatu wilayah setelah ada gempa laut.

3. Prinsip Deskripsi
Prinsip geografi berikutnya adalah prinsip deskripsi. Prinsip ini digunakan untuk menjelaskan lebih jauh
tentang gejala-gejala di muka bumi yang dapat diamati. Persebaran dan hubungan dari gejala serta fenomena ini
biasanya disajikan dalam bentuk grafik, data, maupun peta.Contoh dari prinsip deskripsi adalah penggambaran
angka pengangguran pada provinsi Jawa Barat, grafik peta lempeng tektonik di dunia, peta wilayah lautan pada
kawasan Timur Tengah, dan peta penggunaan tanah untuk menganalisis wilayah dan kesesuaian lokasi.

/
4. Prinsip Korologi
Terakhir, ada prinsip korologi. Prinsip ini merupakan yang paling komprehensif karena merupakan perpaduan
ketiga prinsip sebelumnya. Tiap gejala atau fenomena geografi dikaji dengan memadukan prinsip persebaran,
interelasi, dan deskripsi. Prinsip korologi dapat menunjukkan perbedaan gejala, fenomena, dan fakta antar
wilayah.Contoh penggunaan prinsip ini misalnya untuk mengetahui masalah suhu udara, perlu penelitian
mengenai perbedaan suhu udara pada pedesaan dan perkotaan, penyebab timbulnya udara sejuk di pedesaan, dan
pengaruh banyaknya pepohonan di desa terhadap suhu udara sejuk di wilayah pedesaan dibanding perkotaan.
OBJEK GEOGRAFI
Objek geografi di bagi menjadi 2 yaitu:
1 2
Objek material Objek Formal
Ojek Material
Objek studi geografi adalah geosfer, yang meliputi letak dan gejala atau fenomena yang terjadi.
Sebuah fenomena yang ditinjau dari sudut pandang geografi selalu diintegrasikan dengan ilmu-ilmu
lainnya. Letak geografi terbagi menjadi dua, yaitu letak fisiografi dan letak sosiografi. Contoh dari
letak fisiografi adalah letak astronomis, maritim, klimatologi, dan geomorfologi. Sedangkan, contoh
letak sosiografi adalah letak sosial, ekonomi, politik, dan kultural. Objek material dalam studi geografi
yang disebut geosfer meliputi:
• Litosfer (lapisan keras), yaitu lapisan luar dari bumi atau biasa disebut kerak bumi dalam ilmu
geologi.
• Atmosfer (lapisan udara), cuaca dan iklim dikaji dalam klimatologi dan meteorologi, dll.
• Hidrosfer (lapisan air), berupa lautan, sungai, danau, dan air tanah.
• Biosfer (lapisan tempat hidup), terdiri atas hewan, tumbuhan, dan manusia sebagai suatu komunitas
bukan individu.
• Pedosfer (lapisan tanah), lapisan batuan yang telah mengalami pelapukan secara fisik, organik,
maupun kimia.
Objek Formal
Pengertian objek formal geografi adalah cara pandang dan cara berpikir terhadap objek material dari
sudut geografi. Yang menjadi objek bukanlah benda atau material, akan tetapi fenomena keruangan.
Dalam menelaah fenomena di bumi, studi geografi senantiasa menganalisis lokasi, persebarannya di
muka bumi, dan adanya keterkaitan antara suatu fenomena dengan fenomena lainnya. Objek studi dan
aspek geografi dari objek formal, meliputi:
• Aspek keruangan (spatial), objek formal ditinjau dari segi nilai suatu tempat dari berbagai
kepentingan. Dari hal tersebut bisa kita pelajari letak, jarak, keterjangkauan, dan lain-lain.
• Aspek kelingkungan (ekologi), mempelajari suatu tempat dalam kaitannya tentang keadaan suatu
tempat dan juga komponen-komponen yang ada di dalamnya dalam satu kesatuan wilayah.
• Aspek kewilayahan (regional), mempelajari kesamaan dan perbedaannya antar wilayah serta
wilayah dengan ciri khasnya.
• Aspek waktu (temporal), mempelajari segi perkembangan dari periode ke periode waktu atau
perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu.
Pendekatan geografi
1. Pendekatan Analisis Keruangan
Pendekatan keruangan adalah upaya dalam mengkaji rangkaian persamaan dari perbedaan fenomena geosfer
dalam ruang. Jenis pendekatan inilah yang membedakan geografi dengan ilmu-ilmu lainnya. Contohnya,
dalam perencanaan pembukaan lahan untuk daerah permukiman yang baru, hal yang harus diperhatikan adalah
segala aspek yang terkait dengan wilayah yang akan digunakan. Misalnya kondisi morfologi terkait dengan
banjir, longsor, air tanah. Hal itu diperlukan karena keadaan fisik lokasi dapat mempengaruhi tingkat adaptasi
manusia yang akan menempatinya
2. Pendekatan Analisis Ekologi
Pendekatan ekologi adalah upaya menkaji fenomena geosfer terhadap interaksi antara organisme hidup dan
lingkungannya. Di dalam organisme hidup, manusia merupakan satu komponen yag penting dalam proses
interaksi. Oleh karena itu, muncul istilah ekologi manusia yang mempelajari interaksi antarmanusia serta
antara manusia dan lingkungan. Contoh: Kemampuan manusia dalam memanfaatkan lingkungan untuk
beraktivitas adalah salah satu contohnya. Manusia yang tinggal di daerah pantai akan memiliki aktivitas
berbeda dengan manusia di daerah pegunungan.
3. Pendekatan Analisis Kompleks Wilayah
Pendekatan ini menkaji bahwa fenomena geografi yang terjadi di setiap wilayah berbeda-beda, sehingga
membentuk karakteristik wilayah. Perbedaan ini mengakibatkan munculnya interaksi antara suatu wilayah dan
wilayah lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Contohnya, perbedaan komoditas dan kebutuhan
antarwilayah melahirkan kegiatan perdagangan.
 
TERIMA KASIH…..

Anda mungkin juga menyukai