Anda di halaman 1dari 10

KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN

ANALISA PROSEDUR RESUSITASI JANTUNG PARU

PADA BAYI, ANAK, DAN DEWASA

(Dosen: Ns. Puji Astuti, M.Kep, Sp.Kep.MB)

Disusun Oleh:

Kelompok 7

Dini Herlina Mutiara (04329570317016)


Ega Ogiyan Putri (04329570317020)
Putri Maulida Duana (04329570317048)
Syifa Fauziyah (04329570317060)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH

Jl. R.A Kartini No. 66 Kota Bekasi 17113 Telp (021) 8834 5064

April , 2020
1. SOP atau daftar tilik prosedur resusitasi jantung paru pada bayi,anak dan dewasa

TATA CARA BANTUAN HIDUP


DASAR BAYI
(RESUSITASI DASAR)
PENGERTIAN Tindakan yang dilakukan untuk
mengembalikAn fungsi pernapasan dan
sirkulasi darah pada henti napas dan
jantung
TUJUAN 1. Mencegah berhentinya sirkulasi atau
berhentinya pernafasan.
2. Memberikan bantuan eksternal
terhadap sirkulasi dan ventilasi dari
pasien yang mengalami henti
jantung atau henti nafas melalui
resusitasi jantung paru (RJP)
KEBIJAKAN TATA CARA PELAKSANAANNYA

1. Pastikan keamanan penolong dan


keamanan pasien
2. Segera setelah aman :
 Hati-hati kemungkinan trauma
leher
 Jangan pindahkan atau mobilisasi
pasien bila tidak perlu
3. Memeriksa kesadaran dengan cara
Goyangkan mereka dengan lembut di
bahu dan tanyakan kepada mereka
dengan keras, “Apakah kamu baik-
baik saja?” jika tidak ada respons,
Anda perlu berteriak minta tolong
karena bantuan apa pun akan
membantu. Hubungi 911 jika tidak
ada respon
4. Memangil bantuan yang ada di
sekitar penolong
5. Mengatur posisi terlentang dengan
kepala tengadah
6. Periksa nadi arteri carotis pada leher
pasien.pada bayi dilakukan nadi
brachialis/lengan atas rjp 3:1 oleh 1
atau 2 penolong
7. Periksa pernapasan pasien dengan
teknik lihat, rasakan, dengarkan suara
napasdengarkan suara pernapasan
normal dan cobalah rasakan napas
mereka di wajah Anda. lakukan ini
tidak lebih dari 10 detik. Jika tidak
ada tanda-tanda pernapasan, atau jika
mereka bernapas dengan cara yang
tidak biasa dan berisik, kita perlu
memulai CPR
8. Sedangkan bila pasien tidak bernafas,
bersihkan jalan nafas dari
lendir/sumbatan
9. Bila tidak ada denyut nadi maka
lakukan teknik kombinasi antara
nafas buatan dengan pijat jantung
luar:
 Buka baju pada bayi
 Tentukan titik kompresi dengan
tepat yaitu di bawah garis
putting. Titik kompresi pada
garis yang menghubungkan
kedua papilla Letakkan satu
tangan pada dahi anak untuk
membuka jalan napas.Untuk
pijat jantung gunakan
penekanan dua atau tiga jari.
Bisa menggunakan ibu jari
tangan kanan dan kiri menekan
dada dengan kedua tangan
melingkari punggung dan dada
bayi. Bisa juga dengan
menggunakan jari telunjuk, jari
tengah dan atau jari manis
langsung menekan dada.
 Berikan kompresi dada
sebanyak 30 kali dengan
menggunakan kedua jari untuk
menekan dengan kedalaman
sekitar 3 cm, gerakan kompresi
harus halus. Beri tekanan 100-
120 kali per menit. Kompresi
ritmik 5 pijatan / 3 detik Untuk
bayi, tekan ke bawah sekitar 1,5
(+4 cm) inci, sekitar 1/3 sampai
1/2 kedalaman dada. Pastikan
untuk tidak menekan di ujung
tulang dada.
 Letakkan 1 tangan pada
bayi dahi, tekan dengan
telapak tangan sehingga
kepala menjungkit
kebelakang. Letakkan jari
tangan yang diletakan lagi
dibawah tulang rahang
bawah dekat dagu,angkat
rahang dan dagu kedepan
 Letakan tangan penolongdi
msing-masing sisi kepala,
letakkan siku anak, raih
sudut rahang bawah dang
angkat kedua tangan,
regangkan buka dengan ibu
jari kedua tangan
 Gunakan kekuatan otot pipi
untuk meniupkan udara
secara perlahan ke mulut
bayi. Perhatikan, jika dada
bayi terangkat, maka
berikan bantuan napas
kedua. Namun bila tidak
terangkat, lakukan atau
ulangi pembebasan jalan
napas dan berikan bantuan
napas.Buka jalan napas dan
berikan dua kali tiupan
bantuan napas dengan
menutup hidung dan mulut
bayi dengan mulut
penolong. Setiap tiupan
napas selama 1 detik dan
dada harus terlihat
terangkat.

Bantuan napas dan pijat
jantung di hentikan bila
- Ada respon pernapasan.
- Penolong kelelehan
- Bantuan datang
- Terdapat tanda tanda
kematian secara
biologis.
KEBIJAKAN KAPAN BANTUHAN HIDUP DASAR
DI LAKUKAN

Bila diketemukan pasien tidak sadar


mendadak

TATA CARA BANTUAN HIDUP DASAR


ANAK
(RESUSITASI DASAR)
PENGERTIAN Tindakan yang dilakukan untuk
mengembalikAn fungsi pernapasan dan
sirkulasi darah pada henti napas dan jantung
TUJUAN 1. Mencegah berhentinya sirkulasi atau
berhentinya pernafasan
2. Memberikan bantuan eksternal
terhadap sirkulasi dan ventilasi dari
pasien yang mengalami henti jantung
atau henti nafas melalui resusitasi
jantung paru (RJP)
KEBIJAKAN TATA CARA PELAKSANAANYA

1. Pastikan keamanan penolong dan


keamanan pasien
2. Segera setelah aman :
 Hati-hati kemungkinan trauma
leher
 Jangan pindahkan atau mobilisasi
pasien bila tidak perlu
3. Memeriksa kesadaran dengan cara
Goyangkan mereka dengan lembut di
bahu dan tanyakan kepada mereka
dengan keras, “Apakah kamu baik-baik
saja?” jika tidak ada respons, Anda
perlu berteriak minta tolong karena
bantuan apa pun akan membantu.
Hubungi 911 jika tidak ada respon
4. Memangil bantuan yang ada di sekitar
penolong
5. Mengatur posisi terlentang dengan
kepala tengadah
6. Periksa nadi arteri carotis pada leher
pasien
7. Periksa pernapasan pasien dengan
teknik lihat, rasakan, dengarkan suara
napasdengarkan suara pernapasan
normal dan cobalah rasakan napas
mereka di wajah Anda. lakukan ini
tidak lebih dari 10 detik. Jika tidak ada
tanda-tanda pernapasan, atau jika
mereka bernapas dengan cara yang
tidak biasa dan berisik, kita perlu
memulai CPR
8. Sedangkan bila pasien tidak bernafas,
bersihkan jalan nafas dari
lendir/sumbatan
9. Bila tidak ada denyut nadi maka
lakukan teknik kombinasi antara nafas
buatan dengan pijat jantung luar,pada
anak denyut nadi karotis /lipat paha rjp
15:2 2 penolong . (hpc) 1penolong 30:
2
10. Cek breathing dengan cara melihat
pergerakan dada/perut,mendengarkan
suara keluar masuk udara dari
hidung,merasakan udara dari
mulut/hidung/punggung tangan
11. Pijat jantung dengan menggunakan
satu tangan dengan bertumpu pada
telapak tangan di atas tulang dada, di
tengah sternum.
12. Penekanan tulang dada dilakukan
sampai turun 1/3 cm dengan frekuensi
100 -200 kali/menit. Untuk anak, tekan
ke bawah sekitar 2 inci (+5cm).
13. Letakkan 1 tangan pada anak dahi,
tekan dengan telapak tangan sehingga
kepala menjungkit kebelakang.letakkan
jari tangan yang diletakan lagi dibawah
tulang rahang bawah dekat dagu,angkat
rahang dan dagu kedepan
14. Letakan tang penolongdi msing-masing
sisi kepala,letakkan siku anak ,raih
sudut rahang bawah dang angkat kedua
tangan,regangkan buka dengan ibu jari
kedua tangan
15. Sambil tetap melakukan chin lift,
gunakan tangan yg tadi digunakan
untuk head tilt untuk menutup hidung
pasien (agar udara yg diberikan tidak
terbuang lewat hidung). Mata
memperhatikan dada pasien
16. Tutupilah seluruh mulut korban dengan
mulut penolong menggunakan teknik
mouth-to-mouth maka lakukan
pemberian bantuan napas sebanyak 12
hingga 20 kali napas/menit, sekali
napas buatan 3 sampai 5 detik hingga
korban bernapas dengan spontan, napas
yang efektif akan tampak dada korban
akan mengembang. Kompresi ritmik 5
pijatan.
17. Bila pasien sadar posisikan pasien atur
pasien pada posisi mantap pemulihan
tidur miring ke kanan, tangan kiri
sebagai alas kepala , kaki kanan di
tekuk, kaki kiri lurus , tangan lurus di
belakang tubuh penderita

18. Bantuan napas dan pijat jantung di


hentikan bila
- Ada respon pernapasan.
- Penolong kelelehan
- Bantuan datang
- Terdapat tanda tanda kematian
secara biologis.

KEBIJAKAN KAPAN BANTUHAN HIDUP DASAR DI


LAKUKAN

Bila diketemukan pasien tidak sadar


mendadak

TATA CARA BANTUAN HIDUP DASAR


DEWASA
(RESUSITASI DASAR)
PENGERTIAN Tindakan yang dilakukan untuk
mengembalikAn fungsi pernapasan dan
sirkulasi darah pada henti napas dan jantung
TUJUAN 1. Mencegah berhentinya sirkulasi atau
berhentinya pernafasan
2. Memberikan bantuan eksternal terhadap
sirkulasi dan ventilasi dari pasien yang
mengalami henti jantung atau henti nafas
melalui resusitasi jantung paru (RJP)
TATA CARA PELAKSANAANYA
KEBIJAKAN
1. Pastikan keamanan penolong dan
keamanan pasien
2. Segera setelah aman :
 Hati-hati kemungkinan trauma leher
 Jangan pindahkan atau mobilisasi
pasien bila tidak perlu
3. Memeriksa kesadaran dengan cara
Goyangkan mereka dengan lembut di
bahu dan tanyakan kepada mereka
dengan keras, “Apakah kamu baik-baik
saja?” jika tidak ada respons, Anda perlu
berteriak minta tolong karena bantuan
apa pun akan membantu. Hubungi 911
jika tidak ada respon
4. Memangil bantuan yang ada di sekitar
penolong
5. Mengatur posisi terlentang dengan
kepala tengadah
6. Periksa nadi arteri carotis pada leher
pasien
7. Periksa pernapasan pasien dengan teknik
lihat, rasakan, dengarkan suara
napasdengarkan suara pernapasan
normal dan cobalah rasakan napas
mereka di wajah Anda. lakukan ini tidak
lebih dari 10 detik. Jika tidak ada tanda-
tanda pernapasan, atau jika mereka
bernapas dengan cara yang tidak biasa
dan berisik, kita perlu memulai CPR
8. Sedangkan bila pasien tidak bernafas,
bersihkan jalan nafas dari
lendir/sumbatan
9. Bila tidak ada denyut nadi maka lakukan
teknik kombinasi antara nafas buatan
dengan pijat jantung luar:
 Satu/Dua penolong : 30 pijat
jantung : 2 ventilasi buatan
 Kecepatan minimal 100x/menit
 Kedalaman 5cm
 Minimal interupsi
 Recoil dinding dada sempurna
 RJP dilakukan selama 5 siklus
 Dilakukan dengan rasio30:2 oleh 2
orang penolong
10. Lakukan nafas buatan (dari mulut ke
mulut, dari mulut ke hidung atau dari
mulut ke alat ambu-bag)
11. Bila pasien sadar posisikan pasien atur
pasien pada posisi mantap pemulihan
tidur miring ke kanan, tangan kiri
sebagai alas kepala , kaki kanan di tekuk,
kaki kiri lurus , tangan lurus di belakang
tubuh penderita
12.

13. Bantuan napas dan pijat jantung di


hentikan bila
- Ada respon pernapasan.
- Penolong kelelehan
- Bantuan datang
- Terdapat tanda tanda kematian secara
biologis.

KEBIJAKAN KAPAN BANTUHAN HIDUP DASAR DI


LAKUKAN

Bila diketemukan pasien tidak sadar


mendadak

2. Buatlah analisa persamaan dan perbedaan melakukan RJP/CPR pada bayi,anak, dewasa
bandingkan dengan SOP dari AHA
Persamaan Perbedaan

1. Pada anak dan bayi. Pemberian CPR 1. apabila kedalaman kompresi pada
pada anak hampir sama dengan dewasa sebesar 5-6 cm, pada anak
pemberian CPR dengan orang dewasa kompresi dilakukan dengan tekanan
yaitu dengan memberikan kompresi hanya 5 cm.
dada 30 kali lalu pemberian napas 2 2. Melakukan kompresi pada bayi yaitu
kali tiupan, pada bayi, anak, dewasa dengan menggunakan 2-3 jari,pada
penekannya yaitu 100-200x/mnt. anak menggunakan satu tangan dengan
2. 1 nafas setiap 6-8 detik 8-10 bertumpu pada telapak tangan di atas
nafas/menit kompresi dada kira-kira 1 tulang dada, di tengah sternum
detik/1 kali pernafasan sampai terlihat 3. Teknik bantuan napas pada bayi dan
dinding dada terangkat anak berbeda, hal ini dapat dilakukan
3. Kecepatan komresi sekurang kurangnya dengan dan tanpa alat yaitu: pada bayi
100x/menit dilakukan teknik : mouth-to-mouth-
4. Pemberian CPR atau RJP, darah yang and-nose dan pada anak menggunakan
mengandung oksigen bisa kembali teknik mouth-to-mouth
mengalir ke otak dan seluruh tubuh. 4. Rasio kompresi pada dewasa 30: 2 atau
Jika tidak ditangani dengan segera, hal 2 penolong pada anak dan bayi 3:2 1
ini bisa memicu kerusakan otak yang penolong 15: 2 2 petugas terlatih
dapat mengakibatkan seseorang 5. Kompresi dada harus dilakukan sedikit
meninggal dalam hitungan menit. berbeda untuk anak-anak atau bayi.
Langkah ini juga biasanya diperlukan Untuk anak di atas satu, gunakan hanya
untuk menolong orang yang pingsan. satu tangan untuk melakukan kompresi
dada. Untuk bayi di bawah satu tahun,
gunakan dua jari untuk melakukan
kompresi dada.

Anda mungkin juga menyukai