Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN POSTNATAL PADA NY.

A USIA 24 TAHUN,
P1A0 DENGAN SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI GAGAL DRIP
DIRUANG KEBIDANAN RS DUSTIRA KOTA CIMAHI
Diajukan untuk memenuhi Tugas Keperawatan Maternitas

Koordinator Mata Kuliah : Monna Maharani Hidayat., M.Kep., Ns. Sp. Kep. Mat.
Dosen Pembimbing : Dr. Yayat Suryati, S.Kp., M.Kep.

Oleh:
Abeer Sultana D (214120026)

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
2020
Kasus
Identitas klien
Ny.A. usia 24 Tahun, seorang sarjana bekerja sebagai guru SD, alamat cibabat, dirawat di RS
dustira ruang Kebidanan sejak tanggal 8 Agustus 2020 dengan Diagnosa medis P1A0 dengan
dengan sectio caesarea atas indikasi gagal drip, Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Agustus
2020. Pananggung jawab Ny. A. adalah Tn. N (suami), usia 23 Tahun, pendidikan SMA,
pekerjaan buruh, alamat Cibabat

Pada saat dikaji Klien mengatahan Nyeri pada luka sectio caesarea, nyeri dirasakan seperti
ditarik-tarik dan perih, nyeri bertambah ketika klien melakukan aktivitas dan berkurang ketika
berbaring dan beristirahat, nyeri dirasakan hilang timbul, nyeri dirasakan hanya di area luka
operasi,dengan skala nyeri 7 (0-10). Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami
perawatan di rumah sakit, ketika sakit demam atau flu klien hanya memeriksakan diri ke klinik
dekat rumahnya. Klien mengatakan tidak ada penyakit keturunan seperti diabetes mellitus atau
hipertensi, jantungg atau DM dalam keluarganya.

Ny.A mengalami menarche pada usia 12 tahun, siklus 28 hari dan teratur, durasi haid 3 hari,
tidak pernah ada keluhan sakit selama haid. Klien mengatakan ini merupakan pernikahan
pertama dan sudah berlangsung selama 1 tahun. Klien mengatakan ini merupakan kehamilan
pertamanya dan merupakan kehamilan yang tidak direncanakan namun tidak ditunda juga. Pada
trimester I dan II Klien mengeluh merasakan flu dan kerontokan pada rambutnya, pada trimester
III flu dan rambut rontok sudah tidak dirasakan namun terjadi pembengkakan pada kedua kaki
namun tidak dilakukan pemeriksaan lebih lanjut karena keluarga mengatakan itu hal yang biasa.
Klien mengatakan janin bergerak aktif setiap hari dan dirasakan. Selama kehamilan Klien
melakukan pemeriksaan rutin kepada bidan dan melakukan USG sebanyak 3 kali, yaitu pada
trimester I, II, dan III di klinik dan tidak menunjukkan adanya masalah pada janin nya, sudah
mendapatkan vaksin Tetanus Toksoid (TT) sebanyak 2 kali yaitu pada saat diketahui hamil dan 4
minggu setelah vaksin pertama diberikan.

Usia kehamilan Ny.A 40 minggu, pada tanggal 8 Agutusi 2020 pukul 04.00 Ny.A.mengalami
mules/sakit perut, keluarganya kemudian membawa NY.A ke bidan, setelah dilakukan
observasi oleh bidan hasil pemeriksaan DJJ yaitu 0 x/menit dan pada pukul 06.00 bidan merujuk
Ny.A ke RSUD Cibabat dan ditangani oleh bidan dengan hasil pemeriksaan dalam ditemukaan
pembukaan 3 kontraksi terasa 20 detik tiap 10 menit dan diberi induksi sekitar pukul 6.20 untuk
merangsang kontraksi bertujuan agar persalinan bisa terjadi secara spontan. Pukul 09.40
dilakukan pemeriksaan dalam dan didapatkan hasil pembukaan 5, kemudian 09.55 dilakukan lagi
pemeriksaan dalam dan tidak ada kemajuan pembukaan padahal pemberian drip Oxitocin sudah
maksimal, akhirnya diputuskan harus segera dilakukan operasi sectio caesarea.erta langsung
dilakukan operasi sectio caesarea pada pukul 10.35 WIB dengan penolong bidan, dokter dan tim
medis lain, Ketuban dipecahkan dengan amniotomi dengan karakteristik keruh dan tidak berbau
busuk. Pada pukul 12.05 WIB Ny.A melahirkan anak pertamanya dengan nilai APGAR 6/7, bayi
menangis namun tidak terlalu kuat, BB 2750 gram, tinggi badan 50 cm.

Klien mengatakan pola ADL nya baik makan 3x sehari sebelau hami,l selama hamil dan setelah
melahirkan namun setalah melhirkan makanan sesusi menu RS. Tidak ada pantangan dan
keluhan, minum cukup kurang lebih , BAB 1x perhari sampai sebelu melahirkan, setelah
melahrkan belum BAB, sedangkan isitirahat tidur menurut Klien cukup, mandi dan gorok gigi 2x
perhari, aktifitas seperti biasa, namun setelah melahirkan merasa kurang karena sakit Luka,
aktifitas seksual klien mengetahui tidak boleh berhubungan badan sampai 40 hari/enam minggu.

Pada saat diilakukan pengkajian Fisik Klien tampak tidak bersemangat dan berbaring, sesekali
meringis dan tampak lemah. Kesadaran Composmentis E4M6V5. Tanda-tanda Vital : Tekanan
darah : 120/80 mmHg, Denyut nadi : 82 x/menit, Respirasi; 22 x/menit, suhu tubuh 37,0° C
Pemeriksaan Head to Toe di dapatkan, bentuk kepala simetris, rambut hitam dengan distribusi
merata dan tampak berminyak, tidak ada ketombe, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan.
Bentuk wajah simetris, tampak pucat, tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada nyeri tekan dan
benjolan. Bentuk mata simetris kiri dan kanan, tidak ada lesi, pupil isokor dan reflek terhadap
cahaya (+), konjungtiva merah muda, sclera putih dan tidak ada ikterik, penglihatan jelas, tidak
ada benjolan dan nyeri tekan. Bentuk hidung simetris, tidak ada sekret, tidak ada lesi, mukosa
hidung lembab, fungsi penciuman baik dengan menyebutkan aroma banyak telon, tidak terdapat
pernafasan cupping hidung, tidak terpasang alat ba nafas, tidak ada benjolan dan nyeri
tekan.Bentuk telinga simetris kiri dan kanan, fungsi pendengaran baik pasien mampu mendengar
ketika dilakukan test bisik, tidak ada benjolan dan nyeri tekan.Warna bibir pucat, mukosa mulut
lembab, keadaan mulut dan lidah kotor, gigi lengkap, tidak ada karies, tidak terdapat sariawan,
tidak ada pembesaran tonsil dan reflek menelan baik. Bentuk leher simetris, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening, nadi karotis teraba kuat, tidak terdapat
nyeri tekan, dan tidak terdapat peningkatan vena jugularis. Bentuk dada simetris, tidak ada
retraksi dinding dada, suara nafas vesikuler, suara paru terdengar sonor, bunyi jantung s1-s2 lup
dup reguler, tidak ada nyeri tekan, pada saat dilakukan taktil fremitus getaran antara dada kanan
dan kiri sama. Bentuk payudara kanan lebih besar dari pada payudara kiri, areola berwarna
coklat tua, keadaan kedua puting kurang menonjol, tidak terdapat lesi pada puting, terdapat nyeri
tekan dan teraba bendungan ASI, pengeluaran kolostrum hanya terdapat pada payudara kanan.
Terdapat luka operasi sectio caesarea vertikal tertutup perban, terdapat noda bekas rembesan
yang sudah kering, terdapat nyeri tekan, terlihat ada linea nigra, terdapat striae pada abdoen
bawah, bising usus 8x/menit terdengar di kuadran kiri atas, TFU 2 jari dibawah umbilikus pada
hari ke dua dan tidak terdapat distensi kandung kemih, diastasis recti 3 jari.tangan kiri dan kanan
simetris dan jari lengkap, kuku kotor dan panjang, warna kulit putih, turgor kulit baik, kulit
lengket, tidak ada oedema, CRT <3 detik, tidak ada nyeri tekan, reflek bisep dan trisep normal,
terpasang infus pada tangan kiri, kekuatan otot normal. Kaki kiri dan dan kanan simetris dan
jari lengkap, kuku kotor dan panjang, turgor kulit baik, warna kulit putih, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada oedema, CRT <3 detik, pemeriksaan homan sign negatif, tidak terdapat varises, reflek
patella normal dan kekuatan otot normal Keadaan vulva kotor, terdapat pengeluaran lochea
rubra berwarna merah segar, pasien menggunakan pembalut ukuran 30 cm yang bisa
menampung kurang lebih 110 cc darah, darah di pembalut penuh, Ny.D mengganti pembalut
sebanyak 3 kali, tercium bau khas darah, perineum utuh, terdapat kemerahan pada selangkangan
dan tidak ada nyeri tekan. Rektum Tampak kotor, terdapat lubang anus dan tidak terdapat
hemoroid.

Pemeriksaan penujang Tanggal 8 Agustus 2020

No Nama test Hasil Unit Nilai normal Interpretasi


1 Hematologi
Hemoglobin 9 g/dl 12,0-14,0 Rendah
Hematokrit 30 % 36-45 Rendah
Leukosit 11.300 /mm3 4.000-10.000 Meningkat
Trombosit Gol 218.000 /mm3 150.000-440.000 Normal
darah A/positif Terjadi
aglutinasi

1. Tanggal 9 Agustus 2020

No Nama test Hasil Unit Nilai normal Interpretasi


1 Hematologi
Hemoglobin 8,9 g/dl 12,0-14,0 Rendah

Data Tanggal 10 Agustus 2020


)
No Nama obat Dosis Cara Kegunaan
pemberian
1 Asam 3x1 Oral Meredakan rasa sakit dan
mefenamat (500 mg) mengurangi peradangan
2 Cefadroxil 2x1 Oral Mengobati infeksi yang
(500 mg) disebabkan oleh bakteri
3 Ferrous sulfate 1x1 Oral Suplemen zat besi untuk
(1g) mencegah anemia

Dan Tanggal 11-14 Agustus 2020


No Nama obat Dosis Cara Kegunaan
pemberian
1 Asam 3x1 Oral Meredakan rasa sakit dan
mefenamat (500 mg) mengurangi peradangan

2 Metoclopramide 3x1 Oral Meredakan mual dan


(10 mg) muntah
3 Vip albumin 2x1 Oral Suplemen makanan
(500 mg) yang meningkatkan
daya tahan tubuh dan
penambah nutrisi
4 Cefixime 2x1 Oral Mengobati infeksi yang
tryhydrate (100 mg) disebabkan oleh bakteri

Ny.A masih melakukan aktivitas dengan bantuan keluarga dan perawat dalam merubah posisi,
mendekatkan barang yang dibutuhkan, menggendong bayi dan menyusui. Mekanisme Koping
Acceptance: Ny.A menerima kondisi bayinya dan mengatakan mamemeriksakan ke dokter anak
terkait kondisi rahang dan telinga bayinya.
Ny.A mengatakan orang yang berarti baginya adalah bayi dan kelurganya.ran serta dalam
masyarakat. Ny.A mengatakan dirinya jarang ikut kegiatan dalam masyarakat dikarenakan harus
bekerja sebagai guru, tetapi interaksinya dengan tetangga sangat baik dan terjalin hubungan yang
cukup akrab.. Sehari-hari, Ny.A berkomunikasi secara verbal menggunakan bahasa Indonesia
dan bahasa jawa..
Ny.A mengatakan merasa bingung dan menuruti yang dikatakan oleh ibu mertuanya, karena saat
ingin memenuhi nutrisinya Ny.D tidak diperbolehkan memakan ikan karena dianggap akan
memperlama proses penyembukan luka dan membuat luka operasi terasa gatal.
Ny.A. mengatakan meski berbeda agama dengan suaminya, ia merasa bersyukur karena suami
dan keluarganya sangat menghargai ketika dirinya menjalankan ibadah.Merasa bersyukur kepada
Tuhan atas kelahiran bayinya Memiliki harapan penuh dan percaya kepada Tuhan bahwa
bayinya merupakan titipan yang sangat berharga.Ingin semakin mendekatkan diri kepada Tuhan
Tanda bahaya post partum Ny.A mengatakan ketika datang ke bidan ia sering diberitahu
mengetahui tanda bahaya post partum yang mungkin saja terjadi. Ny.A mengatakan belum
mengetahui tentang nutrisi yang harus dipenuhi sesudah melahirkan.. ASI ekskluif. Ny.A
mengatakan kurang begitu paham akan segala hal tentang ASI, cara menyusui, cara merawat
payudara dan cara agar ASI nya melimpah.

Tugas: 1. Buatlah Asuhan keperawatan berdasarkan kasus di atas


2. Lakukan pengkajian dan buat video nya
3.Tentukan intervensi utama yang akan dilakukan sesuai masalah yg ditemukan
I. PENGKAJIAN
1. Identitas :
Identitas klien : Penanggung jawab :
Nama : Ny. A Nama : Tn. N
Umur : 24 Tahun Umur : 23 Tahun
Pendidikan : S1 Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Guru SD Pekerjaan : Buruh
Alamat : Cibabat Alamat : Cibabat
Tgl masuk : 8 Agustus 2020 Hub. Dg klien : Suami
Tgl pengkajian : 10 Agustus 2020
No medrec : -
Diagnosa medis : P1A0 dengan dengan sectio caesarea atas indikasi gagal drip

2. Status Kesehatan
1. Keluhan Utama : Nyeri pada luka sectio caesarea
2. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST) :
P: Luka operasi atau trauma pembedahan sectio caesarea
Q: seperti ditarik-tarik dan perih
R: nyeri dirasakan hanya di area luka operasi
S: skala nyeri 7 (0-10)
T: nyeri bertambah ketika klien melakukan aktivitas dan berkurang ketika berbaring
dan beristirahat, nyeri dirasakan hilang timbul
3. Riwayat Obstetri yang lalu

Kelahiran : Komplikasi Umur


Keadaan
abortus, Tindaka kehamilan, anak &
No Tahun Penolong anak
Preterm, n persalinan, dan Janis
sekarang
aterm, mati nifas kelamin
1 2020 Aterm Dokter SC Tidak ada Baik 3 hr

1. Riwayat Kehamilan ini


HPHT : Tidak terkaji
Kehamilan yang ke- : 1
HPL : Tidak terkaji
Keluhan-keluhan
Trimester I : flu dan kerontokan pada rambut
Trimester II : flu dan kerontokan pada rambut
Trimester III : pembengkakan pada kedua kaki
Pergerakan anak : Kapan : setiap hari
Berapa kali : tidak terkaji
2. Riwayat persalinan sekarang
a. Tempat melahirkan : RS Cibabat
b. Jenis persalinan : SC
c. Ditolong oleh : bidan, dokter dan tim medis lain
d. Komplikasi/ kelainan dalam persalinan
Partus lama : Tidak terkaji
Plasenta : Spontan, Lama nya setelah bayi keluar
Lengkap: Lengkap
Ukuran: Tidak terkaji
Berat: Tidak terkaji
Sisa plasenta: Tidak ada
Kelainan: Tidak ada
Perineum: Utuh : utuh
Robekan: Tidak ada robekan
Episiotomy: Tidak ada
Anestesi: Spinal
e. Perdarahan : Tidak ada
f. Lama Persalinan
Kala I : tidak terkaji
Kala II : tidak terkaji
Kala III : tidak terkaji
g. Ketuban pecah : dipecahkan dengan amniotomy
Warna : keruh
Bau/ tidak : tidak berbau busuk
Jumlah : tidak terkaji
h. Komplikasi Kala I : Tidak ada
Kala II: Tidak ada
i. Keadaan bayi : Lahir tanggal 8 Agustus 2020 Jam 12.05 WIB
BB 2750 gram
Nilai Apgar 6/7
Cacat bawaaan: Tidak ada
Masa gestasi 40 minggu
Bayi menangis namun tidak terlalu kuat
Riwayat penyakit sistemik yang pernah diderita: Klien mengatakan tidak ada penyakit
sistemik.
Riwayat penyakit keluarga: Klien mengatakan tidak ada penyakit keturunan seperti
diabetes mellitus atau hipertensi, jantungg atau DM dalam keluarganya.
3. Riwayat menstruasi
a. Menarche umur: 12 tahun
b. Siklus : 28 hari, teratur
c. Lamanya : 3 hari
d. Keluhan dismenorrhoe: tidak pernah ada keluhan sakit selama haid
e. Keluhan keputihan: tidak ada keluhan keputihan
9. Kontrasepsi yang pernah digunakan: Tidak ada
10. Riwayat social
Kehamilan ini: kehamilan yang tidak direncanakan namun tidak ditunda.
Perasaan tentang kehamilan ini
Status perkawinan: 1 kawin, 1 kali
Kawin I: Umur: 24 tahun, Anak: 1 orang

4. Keadaan Post Partum


4. Keadaan Umum: Lemas
5. Tanda-Tanda Vital
a. Tekanan darah : 120/80 mmHg
b. Denyut nadi : 82 x/menit
c. Respirasi : 22 x/menit
d. Temperatur : 37,0°C
6. Kepala
a. Rambut : bentuk kepala simetris, rambut
hitam dengan distribusi merata dan tampak berminyak, tidak ada ketombe, tidak ada
nyeri tekan dan tidak ada benjolan
b. Muka : Bentuk wajah simetris, tampak pucat,
tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada nyeri tekan dan benjolan
c. Mata : Bentuk mata simetris kiri dan kanan,
tidak ada lesi, pupil isokor dan reflek terhadap cahaya (+), konjungtiva merah
muda, sclera putih dan tidak ada ikterik, penglihatan jelas, tidak ada benjolan dan
nyeri tekan
d. Hidung : Bentuk hidung simetris, tidak
ada sekret, tidak ada lesi, mukosa hidung lembab, fungsi penciuman baik dengan
menyebutkan aroma banyak telon, tidak terdapat pernafasan cupping hidung, tidak
terpasang alat ba nafas, tidak ada benjolan dan nyeri tekan
e. Bibir : Warna bibir pucat, mukosa mulut
lembab, keadaan mulut dan lidah kotor, gigi lengkap, tidak ada karies, tidak
terdapat sariawan, tidak ada pembesaran tonsil dan reflek menelan baik.
f. Leher : Bentuk leher simetris, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening, nadi karotis teraba kuat, tidak
terdapat nyeri tekan, dan tidak terdapat peningkatan vena jugularis
g. Telinga : Bentuk telinga simetris kiri dan
kanan, fungsi pendengaran baik pasien mampu mendengar ketika dilakukan test
bisik, tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
h. Dada : Bentuk dada simetris, tidak ada retraksi
dinding dada, suara nafas vesikuler, suara paru terdengar sonor, bunyi jantung s1-s2
lup dup reguler, tidak ada nyeri tekan, pada saat dilakukan taktil fremitus getaran
antara dada kanan dan kiri sama.
7. Payudara
a. Keadaan putting susu : kurang menonjol
b. Areola : berwarna coklat tua
c. Luka : Tidak ada
d. Pembengkakan : teraba bendungan ASI
e. Laktasi : Dilakukan setelah bayi dikeluarkans
f. Colostrum : hanya terdapat pada payudara kanan
g. Kebersihan : Bersih
h. Kelainan : Tidak Ada
8. Abdomen
a. Striae : terdapat striae pada abdomen bawah
b. Linea : terlihat ada linea nigra
c. Bising usus : 8x/menit terdengar di kuadran kiri atas
d. Tinggi Fundus Uteri : 2 jari dibawah umbilikus pada hari ke dua
e. Konsistensi uterus : tidak terdapat distensi kandung kemih
f. Kontraksi uterus : 3 kontraksi terasa 20 detik tiap 10 menit
g. Diastasis rectus abdominalis: 3 jari tangan kiri dan kanan simetris dan jari lengkap
h. Kandung kencing : Kosong
i. Adanya luka post operasi SC : Terdapat luka SC
j. Keadaan luka : luka operasi sectio caesarea vertikal tertutup perban,
terdapat noda bekas rembesan yang sudah kering
k. Terdapat nyeri tekan
9. Vagina
a. Lochea : rubra
b. Jumlah : 110 cc
c. Bau : Amis
d. Warna : merah segar
e. Adanya rasa gatal : Tidak Ada
f. Kelainan : Tidak Ada
10. Vulva
a. Keadaan Vulva : Kotor
b. Kebersihan : Bersih
c. Perineum
Episiotomi: Tidak dilakukan
Jenis : Tidak Ada
Panjang : Tidak Ada
Jahitan : Tidak Ada
Tanda-tanda infeksi : (REEDA)
Perineum: Utuh
R : Kemerahan: terdapat kemerahan pada selangkangan
E : tidak ada
E : echimosis : tidak ada
D : discharge : tidak ada
A : approximate : baik
Kebersihan : Bersih
d. Rectum : Tampak kotor
e. Haemoroid: tidak terdapat hemoroid
11. Ekstremitas atas :
a. Oedema : tidak ada oedema
b. CRT : CRT <3 detik
c. Kuku : Kotor dan panjang
d. Warna Kulit : Putih
e. Turgor kulit : Baik
f. Kulit : Lengkat
g. Tidak ada nyeri tekan
h. Refleks bisep dan trisep normal
i. Terpasang infus pada tangan kiri
j. Kekuatan otot normal

12. Ekstremitas bawah


a. Kaki kiri dan kanan simestris, jari lengkap
b. Kuku : kotor dan panjang
c. Turgor kulit : baik
d. Warna kulit : putih
e. Tidak ada nyeri tekan
f. Tidak terdapat varises
g. Reflek patella :normal
h. Kekuatan otot :normal
i. Kaji tromboflebitis atau tanda houman : pemeriksaan homan sign negatif
j. Oedema : tidak ada oedema
k. Varises : tidak terdapat varises
l. Refleks patella : normal
m. CRT : CRT <3 detik
13. Pola eliminasi :
a. BAK pertama setelah melahirkan: Tidak terkaji
Frekuensi: Tidak terkaji
Warna: Tidak terkaji
Distensi kandung kemih: tidak terdapat distensi kandung kemih
Kesulitan: Tidak terkaji
Cara mengatasi: Tidak terkaji
b. BAB pertama setelah melahirkan: Belum BAB
Konsistensi: Tidak terkaji
Warna: Tidak terkaji
Frekuensi: Tidak terkaji
Kesulitan: Tidak terkaji
Cara mengatasi: Tidak terkaji
14. Satus emosional : Tidak ada tanda-tanda post partum blues, depresi
15. Kemampuan perawatan sendiri
a. Perawatan buah dada: Klien belum mengetahui tentang perawatan payudara
b. Perawatan perineum: Tidak terkaji
c. Vulva hygiene: Tidak tekaji
d. Lain-lain
16. Pola kebutuhan sehari-hari
No Pola sehari-hari Sebelum hamil Setelah hamil Setelah
melahirkan
1 Pola nutrisi
Makan
Frekuwensi 3x sehari 3x sehari 3x sehari
Jenis makanan Nasi, sayur, Nasi, sayur, Sesuai menu RS
Ikan, daging daging Ikan
Pantangan Tidak Ada Ikan Nyeri
Keluhan Tidak Ada Tidak Ada
Minum Air Benih
Jenis minum Air bening Air bening cukup kurang
Frekuensi cukup kurang cukup kurang lebih
Keluhan lebih lebih Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
2 Eliminasi
BAK
Frekuensi Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
Warna Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
Keluhan Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
BAB
Frekuensi 1x perhari 1x perhari Belum BAB
Konsistensi Padat Padat Belum BAB
Warna Tidak terkaji Tidak terkaji Belum BAB
Keluhan Tidak ada Tidak ada Belum BAB
3 Pola istirahat dan
tidur
Siang 2 jam/hari 2 jam/hari 2jam/hari
Malam 6-8 jam/hari 6-8jam/hari 5-6 jam/hari
Keluhan Tidak ada Tidak ada Nyeri pada luka
sectio caesarea
4 Personal hygiene
Mandi 2x perhari 2x perhari 2x perhari
Gosok gigi 2x perhari 2x perhari 2x perhari
Keramas Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
Gunting kuku Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
Keluhan Tidak ada Tidak ada Nyeri pada luka
sectio caesarea
5 Pola aktifitas
Mandiri Mandiri - -
Dibantu sebagian - - Dibantu sebagian
-
Tergantung penuh - - -
Keluhan Tidak ada Tidak ada Nyeri pada luka
sectio caesarea
6 Pola Seksual
Frekuensi - - -
Keluhan Tidak ada Tidak ada Nyeri pada luka
sectio caesarea

14. Data Psikologis


1). Status Emosi
a. Perasaan hari ini : senang
b. Ekspresi Emosi : stabil selama interaksi
c. Afek : sesuai
2). Konsep Diri
a. Gambaran Diri : Klien tampak sabar dalam menerima kondisinya
b. Identitas : Klien berjenis kelamin perempuan
c. Peran : Klien menerima perannya sebagai ibu
d. Ideal diri : Klien dapat berinteraksi dengan perawat, dokter
e. Harga diri : Klien menerima kondisi bayinya dan mengatakan
memeriksakan ke dokter anak terkait kondisi rahang dan telinga bayinya.

15. Data Sosial


1). Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti: Ny.A mengatakan orang yang berarti baginya adalah bayi dan
kelurganya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : jarang ikut kegiatan dalam
masyarakat dikarenakan harus bekerja sebagai guru.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Tidak ada hambatan
2). Cara Komunikasi : berkomunikasi secara verbal
menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa jawa
3). Faktor Sosial Budaya : interaksinya dengan
tetangga sangat baik dan terjalin hubungan yang cukup akrab

16. Data Spiritual


1). Nilai dan Keyakinan : Yakin (Klien berdoa)
2). Kegiatan Ibadah : Tidak terkaji
3). Hambatan/Kesulitan dalam kegiatan spiritual : Tidak ada hambatan

5. DATA PENGETAHUAN
17. Tanda bahaya post partum : Klien mengetahui tanda bahaya post partum
18. Pola hubungan seksual : Klien mengetahui di masa post partum tidak boleh
berhubungan badan sampai 40 hari/enam minggu
19. Kebutuhan Nutrisi : Klien belum mengetahui tentang nutrisi yang harus
dipenuhi sesudah melahirkan
20. Senam nifas : Tidak terkaji
21. Personal higyene : Tidak terkaji
22. Perawatan bayi : Tidak terkaji
23. Tekhnik Menyusui yang baik : Klien belum mengetahui cara menyusui
24. KB / kontrasepsi : Tidak terkaji

6. Data penunjang

Pemeriksaan penujang Tanggal 8 Agustus 2020

No Nama test Hasil Unit Nilai normal Interpretasi


1 Hematologi
Hemoglobi 9 g/dl 12,0-14,0 Rendah
n 30 % 36-45 Rendah
Hematokrit 11.300 /mm3 4.000-10.000 Meningk
Leukosit 218.00 /mm3 150.000- at
Trombosit 0 440.000 Normal
Gol darah A/posit Terjadi
if aglutinasi

Tanggal 9 Agustus 2020

No Nama test Hasil Unit Nilai normal Interpretasi


1 Hematologi
Hemoglobi 8,9 g/dl 12,0-14,0 Rendah
n

7. Terapi/Obat-obatan
Data Tanggal 10 Agustus 2020
No Nama obat Dosis Cara Kegunaan
pemberian
1 Asam 3x1 Oral Meredakan rasa sakit
mefenamat (500 dan mengurangi
mg) peradangan
2 Cefadroxil 2x1 Oral Mengobati infeksi
(500 yang disebabkan oleh
mg) bakteri
3 Ferrous 1x1 Oral Suplemen zat besi
sulfate (1g untuk mencegah
) anemia

Dan Tanggal 11-14 Agustus 2020


No Nama obat Dosis Cara Kegunaan
pemberian
1 Asam 3x1 Oral Meredakan rasa sakit
mefenamat (500 dan mengurangi
mg) peradangan
2 Metoclopramid 3x1 Oral Meredakan mual dan
e (10 mg) muntah
3 Vip albumin 2x1 Oral Suplemen makanan
(500 yang meningkatkan
mg) daya tahan tubuh
dan penambah
nutrisi
4 Cefixime 2x1 Oral Mengobati infeksi
tryhydrate (100 yang disebabkan oleh
mg) bakteri

II. ASUHAN KEPERAWATAN


1. Analisa Data
N Data Menyimpang Etiologi Masalah
o. (Pathway)
1. DS: Luka post Operasi
-Klien mengatakan nyeri pada Nyeri Akut
luka sectio caesarea Jaringan terputus
-Klien mengatakan nyeri seperti
ditarik-tarik dan perih Merangsang reseptor
-Klien mengatakan nyeri nyeri
bertambah ketika klien
melakukan aktivitas dan Nyeri Akut
berkurang ketika berbaring dan
beristirahat
DO:
-Klien tampak meringis
-Klien tampak lemah dan pucat
- Skala nyeri 7 (0-10)
-terdapat luka sayatan post
operasi sectio caesarea
- TD: 120/80 mmHg, N: 82
x/menit, R: 22 x/menit, T: 37,0°C
2 Ds: Klien mengatakan aktivitas Sectio caesarea Gangguan mobilitas fisik
setelah melahirkan merasa kurang
dari biasanya karena sakit luka Insisi jaringan
post SC
Do: Terputusnya
-Klien tampak lemah kontinuitas jaringan
-Klien masih di bantu keluarga
dan perawat dalam merubah Pengeluaran
posisi, mendekatkan barang yang mediator nyeri
dibutuhkan, menggendong bayi
dan menyusui Merangsang neuro
reseptor

Nyeri saat
beraktivitas

Gangguan mobilitas
fisik
3 Ds: Klien mengatakan aktivitas Indikasi sectio Defisit perawatan diri
setelah melahirkan merasa kurang caesarea
dari biasanya karena sakit luka
post SC Terputusnya
Do: kontinuitas jaringan
-Lochea: rubra
-Keadaan vulva: kotor Nyeri insisi saat
-Rektum: tampak kotor bergerak
-klien menggunakan pembalut
ukuran 30cm yang bisa Ketidak mampuan
menampung kurang lebih 110 untuk melakukan
darah di pembalut penuh, aktivitas
mengganti sebanyak 3kali.
Defisit perawatan
diri
4 Ds: Klien mengatakan kurang Sectio caesarea Menyusui tidak efektif
begitu paham akan segala hal
tentang ASI, cara menyusui, cara Adaptasi post
merawat payudara dan cara agar partum
2. Diagnosa Keperawatan
a.Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur operasi) dibuktikan dengan
mengeluh nyeri
b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri dibuktikan dengan nyeri saat bergerak
c. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan dibuktikan dengan tidak mampu
melakukan perawatan diri
d. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan anomali payudara ibu dibuktikan dengan
nyeri tekan
e.Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekutan pertahanan tubuh primer

3. Rencana Tindakan Keperawatan


N Diagnosa Perencanaan Tindakan Keperawatan
o. Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan Manajemen Nyeri Manajemen
dengan agen pencedera tindakan Observasi Nyeri
fisik (prosedur operasi) keperawatan, 1. Identifikasi skala Observasi
dibuktikan dengan dengan kriteria nyeri 1. untuk
mengerluh nyeri hasil: 2. Identifikasi mengetahui
a. Keluhan nyeri respons nyeri non kualitas nyeri
Menurun (5) verbal yang dirasakan
b. Meringis 3. Monitor efek klien dan
Menurun (5) samping penggunaan ketidaknyamanan
c. Frekuensi nadi analgesik pada klien
Membaik (5) Terapeutik 2. untuk
d. Pola napas (5) 1. Berikan teknik non mengetahui skala
e. Tekanan darah farmakologis nyeri
Membaik (5) 2. Kontrol Terapeutik
f. Nafsu makan lingkungan yang 1. untuk
Membaik (5) memperberat rasa mengurangi rasa
nyeri nyeri
3. Fasilitasi istirahat 2. untuk
dan tidur memberikan
Edukasi kenyamanan
1. Jelaskan strategi pada klien
meredakan nyeri Edukasi
2. Anjurkan 1. untuk
menggunakan meredakan nyeri
analgetik secara tepat ketika timbul
2. untuk
mengurangi
nyeri yang
dirasakan klien
2 Gangguan mobilitas Setelah dilakukan Dukungan Dukungan
fisik berhubungan tindakan Ambulansi Ambulansi
dengan nyeri dibuktikan keperawatan, Observasi Observasi
dengan nyeri saat dengan kriteria 1. Identifikasi adanya 1. untuk
bergerak hasil: nyeri mengetahui
a. Nyeri Menurun 2. Identifikasi adanya nyeri
(5) toleransi fisik 2. untuk
b. Kelemahan fisik melakukan ambulansi mengetahui
Menurun (5) 3. Monitor frekuensi kemampuan
jantung dan tekanan klien dalam
darah sebelum melakukan
memulai ambulansi ambulansi
4. Monitor kondisi 3. untuk
umum sebelum memonitor
memulai ambulansi frekuensi jantung
Terapeutik dan TD sebelum
1. Fasilitasi aktivitas ambulansi
ambulansi dengan 4. untuk
alat bantu (misal. memonitor
Tongkat atau kruk) kondisi umum
2. Fasilitasi sebelum
melakukan mobilitas ambulansi
fisik, jika perlu Terapeutik
3. Libatkan keluarga 1. untuk
dalam meningkatkan membantu klien
ambulansi. berjalan dari
tempat tidurnya
2. untuk
membantu klien
mobilitas fisik
3. untuk
mempercepat
proses
penyembuhan
luka atau
jaringan baru.
3 Defisit perawatan diri Setelah dilakukan Perawatan Perawatan
berhubungan dengan tindakan Perineum Perineum
kelemahan dibuktikan keperawatan, Observasi Observasi
dengan tidak mampu dengan kriteria 1. Inspeksi insisi atau 1. untuk
melakukan perawatan hasil: robekan perineum mengkaji luka
diri a. Verbalisasi (mis. episiotomi) insisi atau
keinginan Terapeutik robekan
melakukan 1. Fasilitasi dalam perineum
perawatan diri membersihkan Terapeutik
Meningkat (5) perineum 1. untuk menjaga
b. 2. Pertahankan agar luka tidak
Mempertahankan perineum tetap kering terjadi robekan
kebersihan diri 3. Berikan posisi dan
Meningkat (5) nyaman mempercepat
4. Berikan kompres penyembuhan
es, jika perlu luka atau jaitan
5. Bersihkan area baru
perineum secara 2. agar tidak
teratur terjadi infeksi
6. Berikan pembalut 3. untuk
yang menyerap cairan memberikan
Edukasi kenyamanan
1. Ajarkan pasien dan pada klien
keluarga 4. untuk
mengobservasi tanda mengurangi
abnormal pada perdarahan ke
perineum (mis. dalam jaringan
infeksi, kemerahan, dan nyeri yang
pengeluaran cairan ditimbulkan
yang abnormal) 5. agar perineum
Kolaborasi tidak terjadi
1. Kolaborasi infeksi dan tetap
pemberian bersih
antiinflamasi, jika Edukasi
perlu 1. agar klien dan
2. Kolaborasi keluarga
pemberian analgesik, mendeteksi dini
jika perlu tanda-tanda
bahaya perineum
Kolaborasi
1. untuk
mengurangi
radang
2. untuk
meredakan atau
mengurangi
nyeri.
4 Menyusui tidak efektif Setelah dilakukan Edukasi Menyusui Edukasi
berhubungan dengan tindakan Observasi Menyusui
anomali payudara ibu keperawatan, 1. Identifikasi tujuan Observasi
dibuktikan dengan nyeri dengan kriteria dan keinginan 1. untuk
tekan hasil: menyusui mengetahui
a. Kemampuan ibu Terapeutik tujuan dan
memposisikan 1. Dukung ibu keinginan
bayi dengan benar meningkatkan menyusui ibu
Meningkat (1) kepercayaan diri Terapeutik
b. Suplai ASI dalam menyusui 1. Agar ibu dapat
adekuat 2. Libatkan sistem mengeluarkan
Meningkat (1) pendukung: suami, ASI secara
c. Payudara ibu keluarga, tenaga optimal
kosong setelah kesehatan dan 2. untuk
menyusui masyarakat mendukung ibu
Meningkat (1) Edukasi dalam
1. Berikan konseling meningkatkan
menyusui kepercayaan diri
2. Jelaskan manfaat dalam
menyusui bagi ibu memproduksi
dan bayi ASI
3. Ajarkan 4 (empat) Edukasi
posisi menyusui dan 1. untuk
perlekatan (lacth on) memberikan
dengan benar bimbingan teknik
4. Ajarkan perawatan menyusui yang
payudara antepartum tepat dalam
dengan mengkompres pemberian
dengan kapas yang makanan bayi
telah diberikan 2. untuk
minyak kelapa memberikan
5. Ajarkan perawatan bimbingan
post partum (mis. tentang manfaat
memerah ASI, pijat menyusui
payudara, pijat 3. agar ibu dapat
oksitosin) melakukan
teknik menyusui
yang tepat
4, agar saluran
ASI yang
tersumbat dapat
terbuka dan
lancar
5. untuk
melancarkan ASI
5 Resiko infeksi Setelah dilakukan Perawatan Pasca Perawatan
berhubungan dengan tindakan Persalinan Pasca
ketidakadekutan keperawatan, Observasi Persalinan
pertahanan tubuh dengan kriteria 1. Monitor TTV Observasi
primer hasil: 2. Monitor keadaan 1. untuk
a. Kemerahan lochea mengetahui
Menurun (5) 3. Periksa perineum keadaan umum
b. Nyeri Menurun atau robekan klien
(5) 4. Monitor nyeri 2. untuk
b. Kadar sel darah 5. Monitor status memonitor
putih Membaik (5) pencernaan tanda-tanda
c.Kultur urine 6. Monitor tanda infeksi
Membaik (5) homan sign 3. untuk
d. Kultur area luka 7. Identifikasi menentukan jenis
Membaik (5) masalah adaptasi skala dan tempat
psikologis ibu post rasa nyeri
partum 4. untuk
Terapeutik mengetahui
1. Kosongkan kualitas nyeri
kandung kemih yang menggangu
sebelum pemeriksaan ketidaknyamanan
2. Massase fundus klien
sampai kontraksi 5. untuk
kuat, Jika perlu mengetahui
3. Dukung ibu kecukupan
melakukan ambulansi nutrisi
dini 6. untuk
4. Berikan mengetahui
kenyamanan pada ibu adanya nyeri
5. Fasilitasi ibu betis pada saat
berkemih secara dorsofleksi kaki
normal dengan lutut
6. Fasilitasi ikatan tali lurus
kasih ibu dan bayi 7. untuk
secara optimal mengetahui
7. Diskusikan adaptasi yang ibu
sekskualitas masa rasakan
post partum Terapeutik
8. Diskusikan 1. untuk
penggunaan alat mengosongkan
kontrasepsi sistem saluran
kencing
2, untuk
merangsang
uterus
berkontraksi baik
dan kuat
3. untuk
mengantisipasi
terjadinya
kekakuan otot
dan membantu
proses
penyembuhan
luka atau
jaringan baru
4. untuk
memberikan
kenyamanan
pada klien
5. untuk
memfasilitasi ibu
berkemih
6. agar
mendorong
ikatan emosional
ibu untuk
memberikan
kasih sayang,
pengasuhan pada
bayi
7. agar klien
mengetahui
seksualitas masa
post partum tidak
dianjurkan
sebelum 40hari
8. untuk
pengaturan
fertilitas dan
mencegah
kehamilan

4. Implementasi dan Evaluasi


Har Dx. Waktu & Implementasi Evaluasi TTD &
i Keperawatan Tanggal Nama
Ke- Perawat
1 Nyeri akut 10/08/ 2020 Manajemen Nyeri S: Abeer
berhubungan Jam 09.00 Observasi -Klien
dengan agen 1. Mengidentifikasi mengatakan
pencedera fisik skala nyeri nyeri pada luka
(prosedur 2. Mengidentifikasi sectio caesarea
operasi) respons nyeri non -Klien
dibuktikan verbal mengatakan
dengan mengeluh 3. Memonitor efek nyeri seperti
nyeri samping penggunaan ditarik-tarik dan
analgesik perih
R: Memberikan obat -Klien
Asam mefenamat mengatakan
500mg oral, nyeri bertambah
cefadroxil 500mg ketika klien
oral, dan ferrous melakukan
sulfate 1g oral. aktivitas dan
Terapeutik berkurang ketika
1. Memberikan berbaring dan
teknik non beristirahat
farmakologis O:
2. Mengontrol -Klien tampak
lingkungan yang meringis
memperberat rasa -Klien tampak
nyeri lemah dan pucat
3. Memfasilitasi - Skala nyeri 7
istirahat dan tidur (0-10)
Edukasi -terdapat luka
1. Menjelaskan sayatan post
strategi meredakan operasi sectio
nyeri caesarea
2. Menganjurkan - TD: 120/80
menggunakan mmHg, N: 82
analgetik secara tepat
x/menit, R: 22
x/menit, T:
37,0°C
A: Masalah
belum teratasi
P: Intervensi di
lanjutkan
Gangguan 10/08/ 2020 Dukungan S: Klien Abeer
mobilitas fisik Jam 10.00 Ambulansi mengatakan
berhubungan Observasi aktivitas setelah
dengan nyeri 1. Mengidentifikasi melahirkan
dibuktikan adanya nyeri merasa kurang
dengan nyeri saat 2. Mengidentifikasi dari biasanya
bergerak toleransi fisik karena sakit luka
melakukan post SC
ambulansi O: -Klien
3. Memonitor tampak lemah
frekuensi jantung dan -Klien masih di
tekanan darah bantu keluarga
sebelum memulai dan perawat
ambulansi dalam merubah
4. Memonitor kondisi posisi,
umum sebelum mendekatkan
memulai ambulansi barang yang
Terapeutik dibutuhkan,
1. Memfasilitasi menggendong
aktivitas ambulansi bayi dan
dengan alat bantu menyusui
(misal. Tongkat atau A: Masalah
kruk) belum teratasi
2. Memfasilitasi P: Intervensi di
melakukan mobilitas lanjutkan
fisik, jika perlu
3. Melibatkan
keluarga dalam
meningkatkan
ambulansi.
Defisit perawatan 10/08/ 2020 Perawatan S:Klien Abeer
diri berhubungan Jam 10.40 Perineum mengatakan
dengan Observasi aktivitas setelah
kelemahan 1. Menginspeksi melahirkan
dibuktikan insisi atau robekan merasa kurang
dengan tidak perineum (mis. dari biasanya
mampu episiotomi) karena sakit luka
melakukan Terapeutik post SC
perawatan diri 1. Memfasilitasi O:
dalam membersihkan -Lochea: rubra
perineum -Keadaan vulva:
2. Mempertahankan kotor
perineum tetap -Rektum:
kering tampak kotor
3. Memberikan posisi - klien
nyaman menggunakan
4. Bersihkan area pembalut ukuran
perineum secara 30cm yang bisa
teratur menampung
5. Berikan pembalut kurang lebih 110
yang menyerap darah di
cairan pembalut penuh,
Edukasi mengganti
1. Mengajarkan sebanyak 3kali
pasien dan keluarga A: Masalah
mengobservasi tanda belum teratasi
abnormal pada P: Intervensi di
perineum (mis. lanjutkan
infeksi, kemerahan,
pengeluaran cairan
yang abnormal)
Menyusui tidak 10/08/ 2020 Edukasi Menyusui S:Klien Abeer
efektif Jam 11.00 1. Memberikan mengatakan
berhubungan konseling menyusui kurang begitu
dengan anomali 2. Menjelaskan paham akan
payudara ibu manfaat menyusui segala hal
dibuktikan bagi ibu dan bayi tentang ASI,
dengan nyeri 3. Mengajarkan 4 cara menyusui,
tekan (empat) posisi cara merawat
menyusui dan payudara dan
perlekatan (lacth on) cara agar ASI
dengan benar nya melimpah.
4. Mengajarkan O:
perawatan payudara -Bentuk
antepartum dengan payudara kanan
mengkompres lebih besar dari
dengan kapas yang pada payudara
telah diberikan kiri
minyak kelapa - keadaan kedua
5. Mengajarkan puting kurang
perawatan post menonjol
partum (mis. - terdapat nyeri
memerah ASI, pijat tekan
payudara, pijat - teraba
oksitosin) bendungan ASI
- pengeluaran
kolostrum hanya
terdapat pada
payudara kanan
A: Masalah
belum teratasi
P: Intervensi di
lanjutkan
Resiko infeksi 10/08/ 2020 Perawatan Pasca S: Klien Abeer
berhubungan Jam 11.27 Persalinan mengatakan
dengan Observasi nyeri seperti
ketidakadekutan 1. Memonitor TTV ditarik-tarik dan
pertahanan tubuh 2. Memonitor perih
primer keadaan lochea O: -terdapat luka
3. Memeriksa sayatan post SC
perineum atau -Ht: 30%,
robekan Leukosit:
4. Memonitor nyeri 11.300,
5. Memonitor status Hemoglobin: 8,9
pencernaan d/dL
6. Memonitor tanda -TD: 120/80
homan sign mmHg, N: 82
7. Mengidentifikasi x/menit, R: 22
masalah adaptasi x/menit, T:
psikologis ibu post 37,0°C
partum -terdapat
Terapeutik kemerahan pada
1. Mengosongkan selangkangan
kandung kemih A: Masalah
sebelum pemeriksaan belum teratasi
2. Mendukung ibu P: Intervensi di
melakukan lanjutkan
ambulansi dini
4. Memberikan
kenyamanan pada ibu
5. Memfasilitasi ibu
berkemih secara
normal
6. Memfasilitasi
ikatan tali kasih ibu
dan bayi secara
optimal
7. Mendiskusikan
seksualitas masa post
partum
8. Mendiskusikan
penggunaan alat
kontrasepsi
2 Nyeri akut 11/08/ 2020 Manajemen Nyeri S: - Abeer
berhubungan Jam 09.00 Observasi O:
dengan agen 1. Mengidentifikasi -Skala nyeri 4
pencedera fisik skala nyeri (0-10)
(prosedur 2. Mengidentifikasi -terdapat luka
operasi) respons nyeri non sayatan post
dibuktikan verbal operasi sectio
dengan mengeluh 3. Memonitor efek caesarea
nyeri samping penggunaan A: Masalah
analgesik teratasi sebagian
R: Memberikan obat P: Intervensi di
Asam mefenamat lanjutkan
500mg oral,
metoclopramide
10mg oral, Vip
albumin 500 mg oral
Terapeutik
1. Memberikan
teknik non
farmakologis
2. Mengontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri
3. Memfasilitasi
istirahat dan tidur
Gangguan 11/08/ 2020 Dukungan S: - Abeer
mobilitas fisik Jam 10.00 Ambulansi O: -Klien masih
berhubungan Observasi di bantu
dengan nyeri 1. Mengidentifikasi keluarga
dibuktikan toleransi fisik -TD: 120/80
dengan nyeri saat melakukan mmHg
bergerak ambulansi -composmentis
2. Memonitor A: Masalah
frekuensi jantung dan teratasi sebagian
tekanan darah P: Intervensi di
sebelum memulai lanjutkan
ambulansi
3. Memonitor kondisi
umum sebelum
memulai ambulansi
Terapeutik
1. Melibatkan
keluarga dalam
meningkatkan
ambulansi.
Defisit perawatan 11/08/ 2020 Perawatan S:- Abeer
diri berhubungan Jam 10.40 Perineum O: Keadaan
dengan 1. Memfasilitasi vulva: kotor
kelemahan dalam membersihkan A: Masalah
dibuktikan perineum teratasi sebagian
dengan tidak 2. Mempertahankan P: Intervensi di
mampu perineum tetap lanjutkan
melakukan kering
perawatan diri 3. Memberikan posisi
nyaman
4. Bersihkan area
perineum secara
teratur
5. Berikan pembalut
yang menyerap
cairan

Menyusui tidak 11/08/ 2020 Edukasi Menyusui S:-


efektif Jam 11.00 1. Mengajarkan O:keadaan
berhubungan perawatan payudara kedua puting
dengan anomali antepartum dengan kurang menonjol
payudara ibu mengkompres A: Masalah
dibuktikan dengan kapas yang teratasi sebagian
dengan nyeri telah diberikan P: Intervensi di
tekan minyak kelapa lanjutkan
2. Mengajarkan
perawatan post
partum (mis.
memerah ASI, pijat
payudara, pijat
oksitosin)
Resiko infeksi 11/08/ 2020 Perawatan Pasca S: - Abeer
berhubungan Jam 11.27 Persalinan O:
dengan Observasi -TD: 120/80
ketidakadekutan 1. Memonitor TTV mmHg, N: 82
pertahanan tubuh 2. Memonitor x/menit, R: 22
primer keadaan lochea x/menit, T:
3. Memeriksa 37,0°C
perineum atau -skala nyeri 4 (0-
robekan 10)
4. Memonitor nyeri A: Masalah
Terapeutik teratasi sebagian
1. Mendukung ibu P: Intervensi di
melakukan lanjutkan
ambulansi dini
2. Memberikan
kenyamanan pada ibu
3. Memfasilitasi ibu
berkemih secara
normal
3 Nyeri akut 12/08/ 2020 Manajemen Nyeri S: - Abeer
berhubungan Jam 09.00 Observasi O:
dengan agen 1. Mengidentifikasi -Skala nyeri 3
pencedera fisik skala nyeri (0-10)
(prosedur 2. Memonitor efek A: Masalah
operasi) samping penggunaan teratasi
dibuktikan analgesik P: Intervensi di
dengan mengeluh R: Memberikan obat hentikan
nyeri Asam mefenamat
500mg oral,
metoclopramide
10mg oral, Vip
albumin 500 mg oral

Gangguan 12/08/ 2020 Dukungan S: - Abeer


mobilitas fisik Jam 10.00 Ambulansi O: Klien dapat
berhubungan 1. Mengidentifikasi melakukan
dengan nyeri toleransi fisik aktivitas mandiri
dibuktikan melakukan A: Masalah
dengan nyeri saat ambulansi teratasi
bergerak P: Intervensi di
hentikan
Defisit perawatan 12/08/ 2020 Perawatan S:- Abeer
diri berhubungan Jam 10.40 Perineum O: Keadaan
dengan 1. Bersihkan area vulva: bersih
kelemahan perineum secara A: Masalah
dibuktikan teratur teratasi
dengan tidak 2. Berikan pembalut P: Intervensi di
mampu yang menyerap dihentikan
melakukan cairan
perawatan diri

Menyusui tidak 12/08/ 2020 Edukasi Menyusui S:-


efektif Jam 11.00 1. Mengajarkan O:keadaan
berhubungan perawatan post kedua puting
dengan anomali partum (mis. kurang menonjol
payudara ibu memerah ASI, pijat A: Masalah
dibuktikan payudara, pijat teratasi sebagian
dengan nyeri oksitosin) P: Intervensi di
tekan lanjutkan
Resiko infeksi 12/08/ 2020 Perawatan Pasca S: - Abeer
berhubungan Jam 11.27 Persalinan O: -terdapat luka
dengan Observasi post SC
ketidakadekutan 1. Memonitor nyeri -tidak terdapat
pertahanan tubuh tanda-tanda
primer infeksi
-skala nyeri 3 (0-
10)
A: Masalah
teratasi
P: Intervensi di
hentikan

5. Catatan Perkembangan
No Dx. Waktu & Catatan Perkembangan TTD &
. Keperawatan Tanggal Nama
Perawat
1 Nyeri akut 13/08/ 2020 S: Kondisi klien tampak baik, sudah Abeer
berhubungan pulang ke rumah
dengan agen O: luka operasi sudah dilakukan
pencedera fisik perawatan, tertutup perban anti air, tidak
(prosedur ada rembesan pada perban.
operasi) A: Nyeri akut berhubungan dengan agen
dibuktikan pencedera fisik (prosedur operasi) tujuan
dengan mengeluh tercapai
nyeri P: Intervensi dihentikan
I: -
E: -
R: Intervensi dihentikan klien pulang
2 Gangguan 13/08/ 2020 S: Kondisi klien tampak baik, sudah Abeer
mobilitas fisik pulang ke rumah
berhubungan O: luka operasi sudah dilakukan
dengan nyeri perawatan
dibuktikan A: Gangguan mobilitas fisik
dengan nyeri saat berhubungan dengan nyeri tujuan
bergerak tercapai
P: Intervensi dihentikan
I: -
E: -
R: Intervensi dihentikan klien pulang
3 Defisit perawatan 13/08/ 2020 S: Kondisi klien tampak baik, sudah Abeer
diri berhubungan pulang ke rumah
dengan O: Perawatan area perineum sudah
kelemahan dilakukan
dibuktikan A: Defisit perawatan diri berhubungan
dengan tidak dengan kelemahan tujuan tercapai
mampu P: Intervensi dihentikan
melakukan I: -
perawatan diri E: -
R: Intervensi dihentikan klien pulang

4 Menyusui tidak 13/08/ 2020 S: - Klien mengatakan ASI yang keluar Abeer
efektif banyak, sehingga payudara mudah
berhubungan bengkak dan sakit.
dengan anomali - klien tidak tahu cara mengeluarkan ASI
payudara ibu - klien tidak tahu cara menyimpan ASI
dibuktikan agar tidak basi
dengan nyeri -klien tidak tahu cara memberikan ASI
tekan O: Payudara mudah bengkak
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi di lanjutkan
I:
Edukasi Menyusui
Mengajarkan perawatan post partum
(mis. memerah ASI, pijat payudara, pijat
oksitosin)
E:
1. Tetesan/pancaran ASI Meningkat (1)
2. Suplai ASI adekuat Meningkat (1)
R: Pendampingan Proses Menyusui
Observasi
1. Monitor kemampuan ibu untuk
menyusui
2. Monitor kemampuan bayi menyusu
Terapeutik
1. Dampingi ibu selama kegiatan
menyusui berlangsung
2. Dukung ibu meningkatkan
kepercayaan diri untuk menyusui dengan
menggunakan boneka saat membantu ibu
memposisikan bayinya
3. Dampingi ibu memposisikan bayi
dengan benar untuk menyusu pertama
kali
4. Berikan ibu pujian, informasi dan
saran terhadap perilaku positif dalam
menyusui
5. Diskusikan masalah selama menyusui
(mis. nyeri, bengkak pada payudara, lecet
pada putting dan mencari solusinya)
Edukasi
1. Ajarkan ibu mengenali tanda-tanda
bayi siap menyusu (mis. bayi mencari
putting, keluar saliva, memasukkan jari
ke dalam mulutnya dan bayi menangis)
2. Ajarkan ibu mengeluarkan ASI untuk
mengolesi pada puting sebelum dan
sesudah menyusui.
3. Ajarkan ibu mengarahkan mulut bayi
dari arah bawah ke arah putting ibu
4. Ajarkan posisi menyusui (mis. cross
credle, cradle, foot ball dan posisi
berbaring yang diikuti dengan perlekatan
yang benar)
5. Ajarkan perlekatan yang benar, perut
ibu dan bayi berhadapan, tangan kaki
bayi satu garis lurus, mulut bayi terbuka
lebar dan dagu bayi menempel pada
payudara ibu untuk menghindari lecet
pada putting payudara.
6. Ajarkan memerah ASI dengan posisi
jari jam 12-6 dan 9-3
7. Informasikan ibu untuk menyusui pada
satu payudara sampai bayi melepas
sendiri putting ibu
8. Informasikan ibu untuk selalu
mengosongkan payudara pada payudara
yang belum disusui dengan memerah ASI

5 Resiko infeksi 13/08/ 2020 S: Kondisi klien tampak baik, sudah Abeer
berhubungan pulang ke rumah
dengan O: luka operasi sudah dilakukan
ketidakadekutan perawatan, tertutup perban anti air, tidak
pertahanan tubuh ada rembesan pada perban.
primer A: Resiko infeksi berhubungan dengan
ketidakadekutan pertahanan tubuh primer
tujuan tercapai
P: Intervensi dihentikan
I: -
E: -
R: Intervensi dihentikan klien pulang

Anda mungkin juga menyukai