A USIA 24 TAHUN,
P1A0 DENGAN SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI GAGAL DRIP
DIRUANG KEBIDANAN RS DUSTIRA KOTA CIMAHI
Diajukan untuk memenuhi Tugas Keperawatan Maternitas
Koordinator Mata Kuliah : Monna Maharani Hidayat., M.Kep., Ns. Sp. Kep. Mat.
Dosen Pembimbing : Dr. Yayat Suryati, S.Kp., M.Kep.
Oleh:
Abeer Sultana D (214120026)
Pada saat dikaji Klien mengatahan Nyeri pada luka sectio caesarea, nyeri dirasakan seperti
ditarik-tarik dan perih, nyeri bertambah ketika klien melakukan aktivitas dan berkurang ketika
berbaring dan beristirahat, nyeri dirasakan hilang timbul, nyeri dirasakan hanya di area luka
operasi,dengan skala nyeri 7 (0-10). Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami
perawatan di rumah sakit, ketika sakit demam atau flu klien hanya memeriksakan diri ke klinik
dekat rumahnya. Klien mengatakan tidak ada penyakit keturunan seperti diabetes mellitus atau
hipertensi, jantungg atau DM dalam keluarganya.
Ny.A mengalami menarche pada usia 12 tahun, siklus 28 hari dan teratur, durasi haid 3 hari,
tidak pernah ada keluhan sakit selama haid. Klien mengatakan ini merupakan pernikahan
pertama dan sudah berlangsung selama 1 tahun. Klien mengatakan ini merupakan kehamilan
pertamanya dan merupakan kehamilan yang tidak direncanakan namun tidak ditunda juga. Pada
trimester I dan II Klien mengeluh merasakan flu dan kerontokan pada rambutnya, pada trimester
III flu dan rambut rontok sudah tidak dirasakan namun terjadi pembengkakan pada kedua kaki
namun tidak dilakukan pemeriksaan lebih lanjut karena keluarga mengatakan itu hal yang biasa.
Klien mengatakan janin bergerak aktif setiap hari dan dirasakan. Selama kehamilan Klien
melakukan pemeriksaan rutin kepada bidan dan melakukan USG sebanyak 3 kali, yaitu pada
trimester I, II, dan III di klinik dan tidak menunjukkan adanya masalah pada janin nya, sudah
mendapatkan vaksin Tetanus Toksoid (TT) sebanyak 2 kali yaitu pada saat diketahui hamil dan 4
minggu setelah vaksin pertama diberikan.
Usia kehamilan Ny.A 40 minggu, pada tanggal 8 Agutusi 2020 pukul 04.00 Ny.A.mengalami
mules/sakit perut, keluarganya kemudian membawa NY.A ke bidan, setelah dilakukan
observasi oleh bidan hasil pemeriksaan DJJ yaitu 0 x/menit dan pada pukul 06.00 bidan merujuk
Ny.A ke RSUD Cibabat dan ditangani oleh bidan dengan hasil pemeriksaan dalam ditemukaan
pembukaan 3 kontraksi terasa 20 detik tiap 10 menit dan diberi induksi sekitar pukul 6.20 untuk
merangsang kontraksi bertujuan agar persalinan bisa terjadi secara spontan. Pukul 09.40
dilakukan pemeriksaan dalam dan didapatkan hasil pembukaan 5, kemudian 09.55 dilakukan lagi
pemeriksaan dalam dan tidak ada kemajuan pembukaan padahal pemberian drip Oxitocin sudah
maksimal, akhirnya diputuskan harus segera dilakukan operasi sectio caesarea.erta langsung
dilakukan operasi sectio caesarea pada pukul 10.35 WIB dengan penolong bidan, dokter dan tim
medis lain, Ketuban dipecahkan dengan amniotomi dengan karakteristik keruh dan tidak berbau
busuk. Pada pukul 12.05 WIB Ny.A melahirkan anak pertamanya dengan nilai APGAR 6/7, bayi
menangis namun tidak terlalu kuat, BB 2750 gram, tinggi badan 50 cm.
Klien mengatakan pola ADL nya baik makan 3x sehari sebelau hami,l selama hamil dan setelah
melahirkan namun setalah melhirkan makanan sesusi menu RS. Tidak ada pantangan dan
keluhan, minum cukup kurang lebih , BAB 1x perhari sampai sebelu melahirkan, setelah
melahrkan belum BAB, sedangkan isitirahat tidur menurut Klien cukup, mandi dan gorok gigi 2x
perhari, aktifitas seperti biasa, namun setelah melahirkan merasa kurang karena sakit Luka,
aktifitas seksual klien mengetahui tidak boleh berhubungan badan sampai 40 hari/enam minggu.
Pada saat diilakukan pengkajian Fisik Klien tampak tidak bersemangat dan berbaring, sesekali
meringis dan tampak lemah. Kesadaran Composmentis E4M6V5. Tanda-tanda Vital : Tekanan
darah : 120/80 mmHg, Denyut nadi : 82 x/menit, Respirasi; 22 x/menit, suhu tubuh 37,0° C
Pemeriksaan Head to Toe di dapatkan, bentuk kepala simetris, rambut hitam dengan distribusi
merata dan tampak berminyak, tidak ada ketombe, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan.
Bentuk wajah simetris, tampak pucat, tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada nyeri tekan dan
benjolan. Bentuk mata simetris kiri dan kanan, tidak ada lesi, pupil isokor dan reflek terhadap
cahaya (+), konjungtiva merah muda, sclera putih dan tidak ada ikterik, penglihatan jelas, tidak
ada benjolan dan nyeri tekan. Bentuk hidung simetris, tidak ada sekret, tidak ada lesi, mukosa
hidung lembab, fungsi penciuman baik dengan menyebutkan aroma banyak telon, tidak terdapat
pernafasan cupping hidung, tidak terpasang alat ba nafas, tidak ada benjolan dan nyeri
tekan.Bentuk telinga simetris kiri dan kanan, fungsi pendengaran baik pasien mampu mendengar
ketika dilakukan test bisik, tidak ada benjolan dan nyeri tekan.Warna bibir pucat, mukosa mulut
lembab, keadaan mulut dan lidah kotor, gigi lengkap, tidak ada karies, tidak terdapat sariawan,
tidak ada pembesaran tonsil dan reflek menelan baik. Bentuk leher simetris, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening, nadi karotis teraba kuat, tidak terdapat
nyeri tekan, dan tidak terdapat peningkatan vena jugularis. Bentuk dada simetris, tidak ada
retraksi dinding dada, suara nafas vesikuler, suara paru terdengar sonor, bunyi jantung s1-s2 lup
dup reguler, tidak ada nyeri tekan, pada saat dilakukan taktil fremitus getaran antara dada kanan
dan kiri sama. Bentuk payudara kanan lebih besar dari pada payudara kiri, areola berwarna
coklat tua, keadaan kedua puting kurang menonjol, tidak terdapat lesi pada puting, terdapat nyeri
tekan dan teraba bendungan ASI, pengeluaran kolostrum hanya terdapat pada payudara kanan.
Terdapat luka operasi sectio caesarea vertikal tertutup perban, terdapat noda bekas rembesan
yang sudah kering, terdapat nyeri tekan, terlihat ada linea nigra, terdapat striae pada abdoen
bawah, bising usus 8x/menit terdengar di kuadran kiri atas, TFU 2 jari dibawah umbilikus pada
hari ke dua dan tidak terdapat distensi kandung kemih, diastasis recti 3 jari.tangan kiri dan kanan
simetris dan jari lengkap, kuku kotor dan panjang, warna kulit putih, turgor kulit baik, kulit
lengket, tidak ada oedema, CRT <3 detik, tidak ada nyeri tekan, reflek bisep dan trisep normal,
terpasang infus pada tangan kiri, kekuatan otot normal. Kaki kiri dan dan kanan simetris dan
jari lengkap, kuku kotor dan panjang, turgor kulit baik, warna kulit putih, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada oedema, CRT <3 detik, pemeriksaan homan sign negatif, tidak terdapat varises, reflek
patella normal dan kekuatan otot normal Keadaan vulva kotor, terdapat pengeluaran lochea
rubra berwarna merah segar, pasien menggunakan pembalut ukuran 30 cm yang bisa
menampung kurang lebih 110 cc darah, darah di pembalut penuh, Ny.D mengganti pembalut
sebanyak 3 kali, tercium bau khas darah, perineum utuh, terdapat kemerahan pada selangkangan
dan tidak ada nyeri tekan. Rektum Tampak kotor, terdapat lubang anus dan tidak terdapat
hemoroid.
Ny.A masih melakukan aktivitas dengan bantuan keluarga dan perawat dalam merubah posisi,
mendekatkan barang yang dibutuhkan, menggendong bayi dan menyusui. Mekanisme Koping
Acceptance: Ny.A menerima kondisi bayinya dan mengatakan mamemeriksakan ke dokter anak
terkait kondisi rahang dan telinga bayinya.
Ny.A mengatakan orang yang berarti baginya adalah bayi dan kelurganya.ran serta dalam
masyarakat. Ny.A mengatakan dirinya jarang ikut kegiatan dalam masyarakat dikarenakan harus
bekerja sebagai guru, tetapi interaksinya dengan tetangga sangat baik dan terjalin hubungan yang
cukup akrab.. Sehari-hari, Ny.A berkomunikasi secara verbal menggunakan bahasa Indonesia
dan bahasa jawa..
Ny.A mengatakan merasa bingung dan menuruti yang dikatakan oleh ibu mertuanya, karena saat
ingin memenuhi nutrisinya Ny.D tidak diperbolehkan memakan ikan karena dianggap akan
memperlama proses penyembukan luka dan membuat luka operasi terasa gatal.
Ny.A. mengatakan meski berbeda agama dengan suaminya, ia merasa bersyukur karena suami
dan keluarganya sangat menghargai ketika dirinya menjalankan ibadah.Merasa bersyukur kepada
Tuhan atas kelahiran bayinya Memiliki harapan penuh dan percaya kepada Tuhan bahwa
bayinya merupakan titipan yang sangat berharga.Ingin semakin mendekatkan diri kepada Tuhan
Tanda bahaya post partum Ny.A mengatakan ketika datang ke bidan ia sering diberitahu
mengetahui tanda bahaya post partum yang mungkin saja terjadi. Ny.A mengatakan belum
mengetahui tentang nutrisi yang harus dipenuhi sesudah melahirkan.. ASI ekskluif. Ny.A
mengatakan kurang begitu paham akan segala hal tentang ASI, cara menyusui, cara merawat
payudara dan cara agar ASI nya melimpah.
2. Status Kesehatan
1. Keluhan Utama : Nyeri pada luka sectio caesarea
2. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST) :
P: Luka operasi atau trauma pembedahan sectio caesarea
Q: seperti ditarik-tarik dan perih
R: nyeri dirasakan hanya di area luka operasi
S: skala nyeri 7 (0-10)
T: nyeri bertambah ketika klien melakukan aktivitas dan berkurang ketika berbaring
dan beristirahat, nyeri dirasakan hilang timbul
3. Riwayat Obstetri yang lalu
5. DATA PENGETAHUAN
17. Tanda bahaya post partum : Klien mengetahui tanda bahaya post partum
18. Pola hubungan seksual : Klien mengetahui di masa post partum tidak boleh
berhubungan badan sampai 40 hari/enam minggu
19. Kebutuhan Nutrisi : Klien belum mengetahui tentang nutrisi yang harus
dipenuhi sesudah melahirkan
20. Senam nifas : Tidak terkaji
21. Personal higyene : Tidak terkaji
22. Perawatan bayi : Tidak terkaji
23. Tekhnik Menyusui yang baik : Klien belum mengetahui cara menyusui
24. KB / kontrasepsi : Tidak terkaji
6. Data penunjang
7. Terapi/Obat-obatan
Data Tanggal 10 Agustus 2020
No Nama obat Dosis Cara Kegunaan
pemberian
1 Asam 3x1 Oral Meredakan rasa sakit
mefenamat (500 dan mengurangi
mg) peradangan
2 Cefadroxil 2x1 Oral Mengobati infeksi
(500 yang disebabkan oleh
mg) bakteri
3 Ferrous 1x1 Oral Suplemen zat besi
sulfate (1g untuk mencegah
) anemia
Nyeri saat
beraktivitas
Gangguan mobilitas
fisik
3 Ds: Klien mengatakan aktivitas Indikasi sectio Defisit perawatan diri
setelah melahirkan merasa kurang caesarea
dari biasanya karena sakit luka
post SC Terputusnya
Do: kontinuitas jaringan
-Lochea: rubra
-Keadaan vulva: kotor Nyeri insisi saat
-Rektum: tampak kotor bergerak
-klien menggunakan pembalut
ukuran 30cm yang bisa Ketidak mampuan
menampung kurang lebih 110 untuk melakukan
darah di pembalut penuh, aktivitas
mengganti sebanyak 3kali.
Defisit perawatan
diri
4 Ds: Klien mengatakan kurang Sectio caesarea Menyusui tidak efektif
begitu paham akan segala hal
tentang ASI, cara menyusui, cara Adaptasi post
merawat payudara dan cara agar partum
2. Diagnosa Keperawatan
a.Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur operasi) dibuktikan dengan
mengeluh nyeri
b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri dibuktikan dengan nyeri saat bergerak
c. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan dibuktikan dengan tidak mampu
melakukan perawatan diri
d. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan anomali payudara ibu dibuktikan dengan
nyeri tekan
e.Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekutan pertahanan tubuh primer
5. Catatan Perkembangan
No Dx. Waktu & Catatan Perkembangan TTD &
. Keperawatan Tanggal Nama
Perawat
1 Nyeri akut 13/08/ 2020 S: Kondisi klien tampak baik, sudah Abeer
berhubungan pulang ke rumah
dengan agen O: luka operasi sudah dilakukan
pencedera fisik perawatan, tertutup perban anti air, tidak
(prosedur ada rembesan pada perban.
operasi) A: Nyeri akut berhubungan dengan agen
dibuktikan pencedera fisik (prosedur operasi) tujuan
dengan mengeluh tercapai
nyeri P: Intervensi dihentikan
I: -
E: -
R: Intervensi dihentikan klien pulang
2 Gangguan 13/08/ 2020 S: Kondisi klien tampak baik, sudah Abeer
mobilitas fisik pulang ke rumah
berhubungan O: luka operasi sudah dilakukan
dengan nyeri perawatan
dibuktikan A: Gangguan mobilitas fisik
dengan nyeri saat berhubungan dengan nyeri tujuan
bergerak tercapai
P: Intervensi dihentikan
I: -
E: -
R: Intervensi dihentikan klien pulang
3 Defisit perawatan 13/08/ 2020 S: Kondisi klien tampak baik, sudah Abeer
diri berhubungan pulang ke rumah
dengan O: Perawatan area perineum sudah
kelemahan dilakukan
dibuktikan A: Defisit perawatan diri berhubungan
dengan tidak dengan kelemahan tujuan tercapai
mampu P: Intervensi dihentikan
melakukan I: -
perawatan diri E: -
R: Intervensi dihentikan klien pulang
4 Menyusui tidak 13/08/ 2020 S: - Klien mengatakan ASI yang keluar Abeer
efektif banyak, sehingga payudara mudah
berhubungan bengkak dan sakit.
dengan anomali - klien tidak tahu cara mengeluarkan ASI
payudara ibu - klien tidak tahu cara menyimpan ASI
dibuktikan agar tidak basi
dengan nyeri -klien tidak tahu cara memberikan ASI
tekan O: Payudara mudah bengkak
A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi di lanjutkan
I:
Edukasi Menyusui
Mengajarkan perawatan post partum
(mis. memerah ASI, pijat payudara, pijat
oksitosin)
E:
1. Tetesan/pancaran ASI Meningkat (1)
2. Suplai ASI adekuat Meningkat (1)
R: Pendampingan Proses Menyusui
Observasi
1. Monitor kemampuan ibu untuk
menyusui
2. Monitor kemampuan bayi menyusu
Terapeutik
1. Dampingi ibu selama kegiatan
menyusui berlangsung
2. Dukung ibu meningkatkan
kepercayaan diri untuk menyusui dengan
menggunakan boneka saat membantu ibu
memposisikan bayinya
3. Dampingi ibu memposisikan bayi
dengan benar untuk menyusu pertama
kali
4. Berikan ibu pujian, informasi dan
saran terhadap perilaku positif dalam
menyusui
5. Diskusikan masalah selama menyusui
(mis. nyeri, bengkak pada payudara, lecet
pada putting dan mencari solusinya)
Edukasi
1. Ajarkan ibu mengenali tanda-tanda
bayi siap menyusu (mis. bayi mencari
putting, keluar saliva, memasukkan jari
ke dalam mulutnya dan bayi menangis)
2. Ajarkan ibu mengeluarkan ASI untuk
mengolesi pada puting sebelum dan
sesudah menyusui.
3. Ajarkan ibu mengarahkan mulut bayi
dari arah bawah ke arah putting ibu
4. Ajarkan posisi menyusui (mis. cross
credle, cradle, foot ball dan posisi
berbaring yang diikuti dengan perlekatan
yang benar)
5. Ajarkan perlekatan yang benar, perut
ibu dan bayi berhadapan, tangan kaki
bayi satu garis lurus, mulut bayi terbuka
lebar dan dagu bayi menempel pada
payudara ibu untuk menghindari lecet
pada putting payudara.
6. Ajarkan memerah ASI dengan posisi
jari jam 12-6 dan 9-3
7. Informasikan ibu untuk menyusui pada
satu payudara sampai bayi melepas
sendiri putting ibu
8. Informasikan ibu untuk selalu
mengosongkan payudara pada payudara
yang belum disusui dengan memerah ASI
5 Resiko infeksi 13/08/ 2020 S: Kondisi klien tampak baik, sudah Abeer
berhubungan pulang ke rumah
dengan O: luka operasi sudah dilakukan
ketidakadekutan perawatan, tertutup perban anti air, tidak
pertahanan tubuh ada rembesan pada perban.
primer A: Resiko infeksi berhubungan dengan
ketidakadekutan pertahanan tubuh primer
tujuan tercapai
P: Intervensi dihentikan
I: -
E: -
R: Intervensi dihentikan klien pulang