Anda di halaman 1dari 19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian deskriptif

korelasi. Metode penelitian deskriptif korelasi adalah penelitian atau penelaahan

hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek

(Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

hubungan fungsi kognitif dengan tingkat kemandirian pada lansia di Wilayah

Kerja UPT Puskesmas Puter Kota Bandung.

Metode penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan

pendekatan cross sectional. Survey cross sectional adalah suatu penelitian

untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dan efek,

dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada

suatu saat (point time approach). Artinya, tiap subjek penelitian hanya

diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau

variabel subjek pada saat pemeriksaan (Notoatmojo,2010).Penelitian ini akan

dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Puter KotaBandung.

3.2 Paradigma Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian, yaitu fungsi kognitif

sebagai variabel bebas (X), dan tingkat kemandirian sebagai variabel terikat (Y).

Perubahan-perubahan yang terjadi pada lanjut usia terdiri dari perubahan

fisik, spiritual, psikososial, penurunan fungsi dan potensi seksual, serta perubahan

26
kognitif. Perubahan-perubahan yang tejadi pada lansia tersebut berpengaruh

terhadap tingkat kemandirikan lansia yang dinilai dari aktifitas lansia sehari-hari

apakah lansia tersebut termasuk dalam kategori mandiri, ketergantungan ringan,

ketergantungan sedang, atau ketergantungan total.

Berdasarkan kerangka konseptual pada pembahasannya sebelumnya, maka

terdapat keterkaitan antara kedua variabel tersebut yang dapat digambarkan dalam

suatu paradigma sebagai berikut:

Bagan 2.1 Kerangka Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen

Perubahan-perubahan
Tingkat Kemandirian
Yang Terjadi Pada
Lansia
Lanjut Usia
1. Perubahan fisik 1. BAB 1. Mandiri
2. Perubahan Spiritual 2. BAK 2. Ketergantung
3.Perubahan Psikososial 3. Kebersihan Pribadi an Ringan
4. Penurunan fungsi dan 4. Menggunakan Toilet
3. Ketergantung
potensi seksual. 5. Makan
an Sedang
6. Tranfer
Perubahan 4. Ketergantung
5. 7. Mobilitas
Kognitif an Total
8. Berpakaian
9. Naik Turun Tangga
10. Mandi

(Lilik Ma’rifatul Azizah, 2011) (Depkes, 2017)

Keterangan :

: Variabel Tidak Diteliti

: Variabel Diteliti

26
3.3 Hipotesa Penelitian

Hipotesa yaitu jawaban sementara dari suatu penelitian, dimana hasil suatu

penelitian pada hakikatnya merupakan suatu jawaban terhadap pertanyaan

penelitian yang telah dirumuskan (Setiadi,2007). Terdapat dua jenis hipotesa

yaitu:

3.3.1 Hipotesa Nol (H0)

Hipotesa nol (H0) adalah hipotesa yang menyatakan tidak adanya hubungan

atau pengaruh antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y)

yang diteliti. H0 dalam penelitian ini yaitu:‘tidak ada hubungan antara fungsi

kognitif dengan tingkat kemandirian lansia di wilayah kerja UPT Puskesmas

Puter’.

3.3.2 Hipotesa Kerja (Ha)

Hipotesa kerja (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan

atau pengaruh antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y)

yang diteliti. Hasil perhitungan Ha tersebutdigunakan sebagai dasar pencarian

data penelitian.Ha dalam penelitian ini yaitu: ‘ada hubungan antara fungsi

kognitif dengan tingkat kemandirian lansia di wilayah kerja UPT Puskesmas

Puter’.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh

anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh

kelompok lain. Definisi lain mengatakan bahwa variabel adalah suatu yang

digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh

26
satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu, misalnya umur,

jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan,

pendapatan, penyakit, dan sebagainya. (Notoatmodjo, 2010).

Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Adapun jenis-

jenis variabel dalam penelitian ini terdiri atas:

3.4.1. Variabel bebas (variabel independen)

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab terjadinya perubahan atau timbulnya variabel dependen

(terikat).Variabel independen dalam penelitian ini yaitu: fungsi kognitif pada

lansia.

3.4.2 Variabel terikat (variabel dependen)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat dikarenakan adanya variabel bebas.Variabel dependen dalam

penelitian ini yaitu: tingkat kemandirian lansia.

3.5 Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

3.5.1 Definisi Konseptual

Definisi konseptual merupakan batasan terhadap masalah-masalah variabel

yang dijadikan pedoman dalam penelitian sehingga akan memudahkan dalam

mengoperasionalkannya di lapangan. Untuk memahami dan memudahkan dalam

menafsirkan banyak teori yang ada dalam penelitian ini, berikut beberapa definisi

konseptual yang berhubungan dengan variabel yang akan diteliti.

26
a. Fungsi Kognitif

Fungsi kognitif adalah kemampuan mental yang terdiri dari atensi,

kemampuan bahasa, daya ingat, kemampuan visuospasial, kemampuan membuat

konsep dan intelegensi (Kaplan dalam American Psychology Assosiation, 2007).

b. Tingkat Kemandirian Lansia

Kemandirian pada lansia dinilai dari kemampuannya untuk melakukan

aktivitas sehari–hari (Activities of Daily Living = ADL). Activity of daily

livingadalah suatu bentuk pengukuran kemampuan seseorang untuk melakukan

activity of daily living secara mandiri, sehingga dapat meminimalkan morbiditas

lansia (Maryam, dalam Sylviana 2011).

26
3.5.2 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

1 Independen Fungsi Kognitif adalah aktifitas Kuesioner Wawancara  Skor 0-10 : Ordinal
fungsi
(fungsi kognitif) berfikir, mengingat, belajar dan MMSE kognitif
global
menggunakan bahasa yang diukur buruk
dengan menggunakan instrumen  Skor 11-
20: fungsi
MMSE. kognitif
global
sedang
 Skor 21 –
30: fungsi
kognitif
global
masih
relatif baik

2 Dependen (Tingkat Kemampuan lansia dalam melakukan Kuesioner Wawancara Skor Barthel Ordinal
Index (Nilai
Kemandirian kegiatan sehari-hari baik dilakukan Barthel Index AKS / ADL):

Lansia) secara mandiri atau dengan bantuan 20 :


Mandiri
orang lain. 12 – 19 :
Ketergantunga
n ringan
9 – 11 :
Ketergantunga
n sedang
5–8 :
Ketergantunga
n berat
0–4 :
Ketergantunga
n total

26
3.5 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan berdasarkan kepentingan dalam

penelitian (Sugiyono, 2012). Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau

obyek yang diteliti (Notoatmodjo,2010). Populasi pada penelitian ini adalah

lansia yang ada di wilayah kerja Puskesmas Puter sebanyak 1104 orang lansia.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan subjek yang diteliti

dan dianggap mewakili dari seluruh populasi, dalam pengambilan sampel

peneliti (Notoatmojo, 2010). Sedangkan sampel adalah proses penyeleksi porsi

dari populasi untuk dapat mewakili populasi. Sampling adalah suatu cara yang

ditempuh dengan pengambilan sampel yang bener-benar sesuai dengan

keseluruhan objek penelitian (Nursalam, 2008).

Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini adalah Purposive

Sampling. Dengan kriteria inklusi sebagai berikut :

a. Dapat berkomunikasi,

b. Dapat membaca dan menulis.

Sedangkan kriteria ekslusi adalah :

a. Kecacatan ekstrimitas atas dominan karena stroke

b. Kelumpuhan

c. tuna netra atau tuna rungu

26
d. gangguan jiwa

e. lansia dengan penurunan kesadaran/tidak kooperatif.

Untuk menghitung penentuan jumlah sample dari populasi tertentu, maka

digunakan rumus Slovin sebagai berikut :

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

e = Margin eror

Banyaknya sampel yang akan dijadikan responden diambil dari populasi

yang berusia 60 - 69 tahun. Dengan kata lain populasinya berjumlah 1104 jiwa.

Berikut perhitungan penentuan jumlah sampel:

1104
𝑛=
1 + 1104 × 0,12

1104
𝑛=
1 + 11,04

𝑛 = 91,69435 ≈ 𝟗𝟐 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠

Berdasarkan perhitungan, maka sampel yang diperlukan sebagai responden

dalam penelitian ini berjumlah 92 orang dari jumlah populasi 1104 orang.

3.7 Pengumpulan Data Penelitian

3.7.1 Instrumen Penelitian

26
Intrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Alat yang digunakan dalam pengumpulan

data dalam penelitikan ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya atau hal yang ika ketahui (Arikunto, 2005). Fungsi

Kogniktif diukur dengan menggunakan kuesioner Mini Mental Status Examination

(MMSE) melalui penilaian terhadap beberapa pernyataan yang dianjurkan, yang

meliputi mengukur kemampuan orientasi, registrasi, perhatian, dan kalkulasi,

mengingat dan bahasa. Sedangkan untuk tingkat kemandirian lansia diukur aktifitas

sehari-hari lansia dengan menggunakan kuesioner Barthel Indeks melalui penilaian

terhadap beberapa pernyataan yang dikajukan, jenis pernyataan yang dibuat dengan

pilihan dengan bantuan atau mandiri.

3.7.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar

mengukur apa yang diukur. Pada variabel Fungsi Kognitif dan Tingkat

Kemandirian pada Lansia tidak dilakukan uji validitas karena instrumen yang

digunakan sesuai dengan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di

Pusat Kesehatan Masyarakat yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2015.

Reliabilitas adalah indeks yang menujukan sejauh mana alat pengukur

dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menujukan sejauh mana

hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas (ajeg). Reliabilitas adalah

kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi

26
diukur dan diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan (Sugiyono, 2014).

Penelitian ini tidak menggunakan uji validitas danreliabitias.

3.7.3 Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Tehnik pengumpulan data dengan cara pengisian kuesioner yang

dilakukan dengan wawancara. Adapun langkah-langkah pengumpulan data

adalah sebagai berikut :

a. Peneliti meminta ijin untuk melakukan penelitian sesuai judul

skripsi kepada STIKES Bhakti Kencana Bandung.

b. Peneliti mendatangi Puskesmas Puter sesuai dengan surat ijin

penelitian serta menyerahkan proposal sederhana.

c. Peneliti memberikan penjelasan singkat tentang maksud dan

tujuan penelitian kepada responden penelitian. Bila responden

setuju untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian

selanjutnya diberikan lembar persetujuan penelitian.

d. Setelah mendapatkan persetujuan dari responden, peneliti

memberikan kuesioner pada responden, kemudian memberikan

penjelasan tentang cara pengisisian kuesioner dan diminta untuk

memilih jawaban sesuai poin yang ada.

e. Pengisian kuesioner dilakukan dengan cara mendampingi

responden dengan membacakan dan menjelaskan dengan

bahasa yang mudah dimengerti oleh responden dengan

menghabiskan waktu kurang lebih 15-20menit.

f. Kuesioner yang telah diisi secara lengkap untuk selanjutnya

diserahkan kepada peneliti.

26
Pelaksanaan penelitian dilakukan di UPT Puskesmas Puter pada bulan Juli

– Agustus 2018 dengan cara peneliti melakukan inform concent kepada responden

untuk mengijinkan peneliti untuk melakukan wawancara pengisian kuesioner

MMSE dan Barthel Indekskepada lansia.

3.8 Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitian ini terdiri sebagai berikut:

3.8.1 Tahap Persiapan

a. Mencari fenomena berdasarkan masalah

b. Megajukan judul penelitian kepada pembimbing untuk melakukan

penelitian di Puskesmas Puter Kota Bandung

c. Meminta persetujuan dari pembimbing untuk melakukan stujdi

penelitian di Puskesmas Puter

d. Mengajukan surat permohonan ijin melakukan studi pendahuluan dari

Program S 1 keperawatan STIKES Bhakti Kencana

e. Mengajukan surat permohonan ijin melakukan studi pendahuluan di

Puskesmas Puter bandung dari Program Studi S1 Keperawatan STIKES

Bhakti Kencana.

f. Melakukan studi pendahuluan untuk mencari data.

g. Melakukan ujian proposal.

3.8.2 Tahap Pelaksanaan

a. Mendapat izin melakukan penelitikan dari Kesbangpol, Dinas

Kesehatan Kota Bandung, dan UPT Puskesmas Puter.

26
b. Menentukan Responden yang memenuhi kriterika inklusi sesuai dengan

teknik pengambilan sample

c. Mendapatkan izin untuk melakukan wawancara kuesioner pada lansia

d. Mengumpulkan hasil pengumpulan data untuk sel.anjutnya diolah dan

dianalisis.

3.8.3 Tahap Akhir

a. Penyusunan laporan dan pembahasan penelitian

b. Penyajian hasil penelitian.

3.9 Pengolahan dan Analisis Data

3.9.1 Teknik pengolahan data penelitian menggunakan lamgkah-langkah

sebagai berikut :

1. Editing

Hasil pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing)

terlebih dahulu. Secara umumeditingmerupakan kegiatan untuk

pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner.

2. Coding

Setelah semua hasil disunting, selanjutnya dilakukan pemberian

kode (coding) yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi

angka atau bilangan.

3. Entry data atauprocessing

Data yaitu hasil observasi setiap butir pernyataan dimasukan dalam

bentuk kode dimasukkan ke dalam program atau “software” komputer.

Kemudian peneliti membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan

membuat tabel kontingensi.

26
4. Cleaning

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan perlu di cek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan

adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya,

kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut

pembersihan data (Notoatmodjo, 2010).

3.9.2 Analisa Data

1. Univariat

Analisis univariat adalah analisis yang bertujuan untuk menjelaskan

atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Nursalam,

2013). Analisis Univariat dilakukan pada setiap variabel dari hasil

penelitian, untuk mengetahui distribusi frekuensi dari masing-masing

variabel. Variabel tersebut adalah fungsi kognitf pada lansia.

𝑓
𝑃 = 𝑛 𝑥 100% (Heavey, 2014)

Keterangan :

P : Preseentase

F : Frekuensi Distribusi

n : Jumlah responden/sampel

Selanjutnya hasil perhitungan diinterpretasikan dengan menggunakan skala

kategori (Arikunto, 2010)

0-25 % = sebagian kecil responden

26%-49% = Hampir sebagian dari responden

50 % = Setengah/sebagian dari responden

51%-75% = Lebih dari sebagian responden

26
76 %-99% = sebagian besar responden

100% = Seluruh responden

2. Bivariat

Sebelum melakukan analisa bivaiat, penguji akan melakukan uji normalitas

data dengan menggunakan rumus Kolmogorof Smirnov. Jika hasil uji

normalitas data berdistribusi normal, maka peneliti menggunakan rumus

rank Spearman, jika data tidak berdistribusi normal maka peneliti

menggunakan rumus Pearson.

Analisis bivariate adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel

yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Nursalam, 2013). Analisis

bivariat yang digunakan pada penelitikan ini adalah Spearman Rank yaiu

teknik statistik yang digunakan untuk menghitung hubungan antara variabel

bila datanya berbentuk ordinal dengan rumus (Sugiyono, 2010) dengan Ho

6 ∑ 𝑑2
𝑟𝑠 = 1 −
𝑛(𝑛2 − 1)

Keterangan :

rs : Koefisien korelasi Spearmen Rank

∑ 𝑑 2 : Total kuadrat selisih antar rangking

n : Jumlah sampel penelitian

Hasil perhitungan statistik antara variabel fungsi kognitif dengan tingkat

kemandirian dalam pemenuhan aktifitas dasar sehari-hari adalah sebagai berikut :

a. Apabila r hitung > dari r tabel maka, Ho ditolak artinya ada hubungan yang

signifikan antara fungsi kognitif dengan tingkat kemandirian pada lansia.

26
b. Antara r hitung < r tabel maka Ho diterima artinya tidak ada hubungan yang

signifikan antara fungsi kognitif dengan tingkat kemandirian pada lansia.

Adapun dalam penelitian ini perhitungan korelasi Rank Spearman

menggunakan software SPSS versi 20.0 sehingga kriteria pengambilan

keputusan :

a. Apabila p value < 0.05 maka Ho ditolak artinya ada hubungan antara

fungsi kognitif dengan tingkat kemandirian lansia.

b. Apabila p value > 0.05 maka Ho diterima artinya tidak ada hubungan

antara fungsi kognitif dengan tingkat kemandirian lansia.

Untuk dapat menginterpretasikan apakah antara kedua variabelyang

diuji dengan tes statistik tersebut kuat atau lemah, maka ditetapkan

kriteria menurut Sugiono (2010) yaitu sebagai berikut:

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

26
Rumus pearson :

a. Nilai koefisien 0 = Tidak ada hubungan sama sekali (jarang terjadi),

b. Nilai koefisien 1 = Hubungan sempurna (jarang terjadi),

c. Nilai koefisien > 0 sd < 0,2 = Hubungan sangat rendah atau sangat lemah,

d. Nilai koefisien 0,2 sd < 0,4 = Hubungan rendah atau lemah,

e. Nilai koefisien 0,4 sd < 0,6 = Hubungan cukup besar atau cukup kuat,

f. Nilai koefisien 0,6 sd < 0,8 = Hubungan besar atau kuat,

g. Nilai koefisien 0,8 sd < 1 = Hubungan sangat besar atau sangat kuat.

h. Nilai negatif berarti menentukan arah hubungan

3.10 Etika Penelitian

Sebelum dilakukan penelitian, peneliti mengajukan surat ijin permohonan

penelitian kepada Dinas Kesehatan Kota Bandung dan UPT Puskesmas Puter

dengan memperhatikan etika penelitian, yang meliputi (Hidayat, 2007):

1. Informed consent

Pengertian Informed consent adalah bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Lembar informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan agar subjek

mengerti dan memahami maksud dan tujuan dari penelitian sehingga subjek

26
bersedia menjadi responden. Peneliti harus menghormati keputusan subjek

bila subjek tidak bersedia atau menyetujui sebagai responden.

2. Anonymity (tanpa nama)

Didalam penelitian penggunaan subjek atau sampel dilakukan dengan tidak

mencantumkan atau memberikan nama jelas responden hanya dicantumkan

kode atau inisial saja pada lembar kuisioner/pengumpulan data atau hasil

penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Jaminan kerahasiaan harus dijunjung tinggi peneliti, baik informasi ataupun

masalah-masalah lainnya yang berkaitan dengan responden. Bila diperlukan

hanya kepada pihak tertentu saja data tersebut diberikan.

3.11 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Puter yaitu di

Wilayah Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung Provinsi

Jawa Barat. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan

Agustus 2018.

26
26
26

Anda mungkin juga menyukai