|Universitas Faletehan
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan “Hasil Pengkajian Manajemen
Keperawatan Profesi Ners Universitas Faletehan di Ruang Mina RSUD Dr.
Drajat Prawiranegara Serang Tahun 2022”. Dalam menyusun laporan ini,
penulis telah dibimbing dengan baik oleh para dosen pembimbing dan mendapat
banyak dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu sebagai bentuk rasa syukur,
saya ucapkan terimakasih kepada:
|Universitas Faletehan
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna
peningkatan dan kesempurnaan penulisan ini. Besar harapan kami kegiatan dan
laporan yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi pengembangan dan peningkatan
ilmu keperawatan serta bagi peningkatan pelayanan keperawatan yang profesional
di masa yang akan datang.
Penyusun
|Universitas Faletehan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Tujuan Penulisan.......................................................................................3
C. Manfaat Penulisan.....................................................................................4
D. Waktu dan Tempat Praktek.......................................................................4
E. Cara Pengumpulan Data................................................................................4
F. Peserta Praktek..............................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................6
A. Unsur Manajemen.....................................................................................6
B. Ruang Mina...............................................................................................9
C. Standar Ketenagakerjaan...........................................................................9
D. Lingkup Tugas.........................................................................................10
E. Uraian Tugas...............................................................................................10
F. Pengkajian dan Perawatan Pasien Mina.....................................................11
BAB III HASIL PENGKAJIAN.........................................................................14
A. Unsur Man (M-1)....................................................................................14
B. Unsur Material (M-2)..............................................................................22
C. Unsur Metode (M-3)...............................................................................29
D. Unsur Money (M-4)................................................................................46
E. Marketing (M-5).........................................................................................48
BAB IV MASALAH DAN RENCANA KEGIATAN.......................................51
A. ANALISA SWOT...................................................................................51
B. Perumusan Masalah.................................................................................62
C. Prioritas Masalah.....................................................................................63
D. Analisa Data............................................................................................63
|Universitas Faletehan
E. Perencanaan Kegiatan (POA).....................................................................64
BAB IV PENUTUP..............................................................................................66
A. Kesimpulan..............................................................................................66
B. Saran........................................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................67
|Universitas Faletehan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mutu pelayanan keperawatan juga ditentukan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Pelayanan keperawatan terutama diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan dasar
manusia (Kuntoro, 2010). Pelayanan keperawatan sebagai bentuk kegiatan utama dari
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat belum dapat diwujudkan sebagai
pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keadaan aktual pelayanan keperawatan
menunjukan bahwa banyak tenaga keperawatan lebih berkonsentrasi dan terlibat dengan
tindakan pengobatan dan penggunaan teknologi yang berorientasi medik untuk
mengatasi penyakit (Sitorus & Panjaitan, 2011).
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Dradjat Prawiranegara Serang merupakan salah satu
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mempunyai Misi yaitu Menyelenggarakan
pelayanan keperawatan prima yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
1|Universitas Faletehan
berdasarkan proses keperawatan untuk memenuhi kebutuhan biopsikososial dan spiritual,
meningkatkan kualitas SDM keperawatan, merencanakan dan menyediakan fasilitas
sarana prasarana keperawatan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi pelayanan
keperawatan. Agar dapat terlaksana misi tersebut maka rumah sakit perlu didukung
dengan adanya organisasi yang mantap dan management yang baik dengan berorientasi
pada mutu pelayanan bagi masyarakat.
Untuk mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas sesuai dengan visi dan misi
rumah sakit, tidak terlepas dari proses manajemen. Manajemen merupakan suatu
pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan diorganisasi.
Dalam organisasi keperawatan, pelaksanaaan manajemen dikenal sebagai manajemen
keperawatan. Manajemen keperawatan adalah suatu pengelolaan pelayanan professional
dimana tim keperawatan dikelola dengan pendekatan fungsi-fungsi menejemen, dimulai
dari planning, organizing, actuating, controlling, sehingga dapat dihasilkan asuhan
keperwatan yang berdaya guna dan berhasil guna (Nursalam,2014)
2|Universitas Faletehan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dari tanggal 20-23 Desember tahun 2022
bahwa pengelolaan asuhan keperawatan diruang Mina RSUD dr. Dradjat Prawiranegara
menerapkan metode penugasan primer yang terdiri dari 1 kepala ruangan, 1 wakil kepala
ruangan, 2 perawat primer serta 11 perawat kolega. Adapun kapasitas tempat tidur yang
tersedia di ruang Mina adalah 20 tempat tidur pasien yang tersedia. Berdasarkan hasil
pengkajian mengenai standar asuhan keperawatan didapatkan data bahwa SAK diruang
Mina sudah memenuhi standar dan dapat diakses oleh semua perawat, namun untuk SAK
yang terbaru belum terdapat juknis nya. Untuk penyusunan SOP, masih terdapat SOP
yang belum memiliki nomor dokumen dan tanggal terbit. Berdasarkan data yang ada,
BOR ruangan Mina pada bulan September yaitu 60%, pada bulan Oktober 71,9% dan
bulan November 71%. Dari hasil nilai BOR tersebut menunjukan bahwa nilai
penggunaan tempat tidur di ruang Mina sudah ideal.
Dari 10 sampel keluarga pasien yang diambil pada bulan Desember 2022, sebanyak 90%
mengatakan bahwa pelayanan diruang Mina sudah baik, ramah dan sopan.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan konsep, teori, dan prinsip manajemen keperawatan
dalam pengelolaan pelayanan keperawatan dan pengelolaan manajemen asuhan
keperawatan pada klien ditingkat unit atau ruang rawat di suatu tatanan pelayanan
kesehatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan praktek kepemimpinan dan manajemen, mahasiswa
mampu :
a. Melakukan pengkajian dalam lingkup manajemen keperawatan dengan
menggunakan pendekatan pendekatan 5M (man, method, material, money, market).
b. Merumuskan permasalahan dalam lingkup manajemen keperawatan berdasarkan
data data hasil pengkajian.
c. Membuat Plan Of Action untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul di
ruang perawatan.
3|Universitas Faletehan
d. Melakukan kegiatan sesuai dengan Plan of Action dengan menekankan pada
peningkatan kemampuan pengelolaan ruang rawat dan pengelolaan pasien.
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Institusi Pendidikan
Peningkatan kualitas proses belajar secara nyata, dan untuk mengembangkan tekhnik
manajemen keperawatan di rumah sakit.
2. Bagi Rumah Sakit RSUD dr. Dradjat Prawiranegara
Memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan standar pedoman asuhan
keperawatan dan memberikan masukan yang berhubungan dengan analisa SWOT
sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di ruang Mina.
3. Bagi Mahasiswa / Peserta Didik
Diharapkan dapat memperluas wawasan dan menambah pengalaman mahasiswa
dalam mengaplikasikan ilmu manajemen keperawatan yang telah dipelajari dalam
proses akademik.
F. Peserta Praktek
Mahasiswa Program Profesi Ners Universitas Faletehan Serang Banten Tahun Ajaran
2022-2023 Reguler yang dinas di ruang Mina dengan nama anggota yaitu :
1. Rudyat, S.Kep.
2. Rustini Apriani, S.Kep.
3. Sely Amalia Damayanti, S.Kep.
4|Universitas Faletehan
4. Siti Nuru Alfiah, S.Kep.
5. Siti Nuraviah Oktasari, S.Kep.
6. Siti Sonniya, S.Kep.
7. Soviyatunisa, S.Kep.
8. Titin Nasiatin, S.Kep.
9. Tuti Alawiyah Oktaviana, S.Kep.
10. Umi Oktaviyanti , S.Kep.
11. Windi Sriasih, S.Kep.
12. Yanuar Widystuti, S.Kep.
5|Universitas Faletehan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Unsur Manajemen
1. Unsur Man
Beberapa hal yang harus dikaji dalam unsur Man adalah :
a. Pasien : tentukan jumlah pasien dalam waktu 3 bulan terakhir, tentukan kasus 10
terbesar penyakit, tentukan daerah asal pasien hal ini menunjukkan RS menjadi
pilihan masyarakat sekitar RS.
b. Ketenagaan :
1) Kuantitas : tentukan jumlah tenaga keperawatan, kesesuaian jumlah tenaga
dengan kebutuhan (diperhitungkan pada tingkat BOR terendah atau
tertinggi), kesesuaian jumlah tenaga dengan standar.
2) Kualitas tenaga : kaji pendidikan masing-masing tenaga perawat yang berada
di ruangan, pelatihan yang pernah diikuti dan masa kerja, kesesuaian
pelatihan yang di jalani dengan kebutuhan perawatan.
2. Unsur Material
a. Fasilitas/alat : adakah daftar inventaris alat-alat, kesesuaian alat dengan daftar
inventaris yang ada, kesesuaian alat yang ada dengan standar yang ditetapkan
oleh Rumah Sakit, kesesuaian alat dengan kebutuhan ruangan, cara pengelolaan
alat termasuk pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang inventaris.
Penataan barang inventaris memperhatikan efisiensi kerja dan estetika.
b. Obat : kebutuhan obat ruangan, sistem pengelolaan obat ( pencatatan,
penyimpanan)
3. Unsur Methode
a. Visi, misi dan motto ruangan : keberadaan visi, misi dan motto ruangan (dalam
bentuk dokumen atau terpampang mudah untuk dibaca), kesinambungan antara
visi, misi dan motto institusi sampai dengan ruangan, pemahaman visi, misi dan
motto oleh perawat ruangan.
b. Struktur organisasi : keberadaan struktur organisasi dan mudah dibaca, struktur
organisasi menggambarkan pengorganisasian ruangan dan menggambarkan
sistem kerja ruangan, gambaran garis komando dan garis koordinasi tergambar
6|Universitas Faletehan
dengan jelas, struktur organisasi menggambarkan methoda penugasan yang
digunakan.
c. Keberadaan dokumen metode/standar/pedoman/prosedur tetap : keberadaaan
dokumen standar asuhan keperawatan 10 penyakit terbesar, buku
pedoman/standar/protap/ kebijakan lain di ruangan dan kesesuaian dengan
standar yang di tetapkan rumah sakit.
1) SAK : keberadaan SAK di ruangan dan kemudahan di akses oleh semua
perawat ruangan. SAK memuan 10 penyakit terbesar di ruangan. Dokumen
SAK memuat: Cover mencantumkan RS, edisi/tahun penerbitan. Terdapat
lembar pengesahan/SK direktur, terdapat tim penyusun dan mekanisme
penyusunan SAK, jika merupakan edisi refisi apakah disertai kronologis edisi
revisi, memuat kata pengantar, memuat daftar isi, memiliki halaman sehingga
mudah di baca.
2) SOP : keberadaan SOP di ruangan dan kemudahan di akses oleh semua
perawat ruangan. SOP memuat seluruh tindakan-tindakan dan prosedur yang
sering di lakukan di ruangan. Dokumen SOP memuat: Cover mencantumkan
RS, edisi/tahun penerbitan. Terdapat lembar pengesahan/SK direktur,
terdapat tim penyusun dan mekanisme penyusunan SOP, jika merupakan
edisi refisi apakah diserati kronologis edisi refisi, memuat kata pengantar,
memuat daftar isi, memiliki halaman sehingga mudah di baca. SOP
menggambarkan pengelolaan universal precaution.
3) Pedoman dan dokumen-dokumen lain: keberadaan dan kemudahan diakses,
tempat penyimpanan mempertimbangkan aspek estetika dan keamanan
dokumen.
4) Proses Asuhan Keperawatan : dikaji bagaimana perawat melakukan
pengkajian apakah dilakukan atau tidak, jika dilakukan menyeluruh atau
tidak. Pada penegakan diagnosa dan penyusunan NCP dikaji bagaimana cara
perawat menegakan diagnosanya dan menyusun NCP, apakah menggunakan
panduan SAK atau tidak. Dalam dokumentasi setelah melakukan tahap-tahap
asuhan seperti melakukan dokumentasi pengkajian jika setelah melakukan
pengkajian, melakukan pendokumentasian implementasi dan evaluasi.
Dokumentasi tidak dilakukan sebelum melakukan kegiatan-kegiatan yang di
dokumentasikan.
7|Universitas Faletehan
d. Proses manajemen pelayanan
1) Planning/perencanaan : kaji ruangan memiliki planning jangka panjang
(dalam kurun waktu satu tahun kedepan), menengah (dalam kurun waktu satu
tahun), dan jangka pendek (dalam kurun waktu mingguan atau bulanan).
Perencanaan terdokumen dengan baik. Apakah kepala ruangan memiliki
buku kerja sesuai dengan bidang-bidang garapan yang ada diruangan.
Apakah ruangan memiliki uraian tugas masing-masing personil yang ada di
ruangan.
2) Organizing/pengorganisasian pelayanan keperawatan/metode penugasan
yang ada menggambarkan dan mendukung terhadap pelaksanaan metode
penugasan yang digunakan. Metoda penugasan yang digunakan secara
konsisten digunakan dan benar-benar sesuai dengan perencanaan.
3) Actuating/menggerakkan : bagaiamana peran kepala ruangan dalam
menggerakkan roda manajemen yang ada di ruangan, apakah kepala ruangan
telah berfungsi sesuai dengan uraian tugas yang ada, apakah staff
keperawatan yang ada di ruangan telah melakukan fungsinya sesuai dengan
uraian tugas yang ada, adakah pertemuan rutin ruangan, bagaimanakah
pelaksanaan kegiatan penerimaan pasien baru, bagaimanakah pelaksanaan
kegiatan operan tugas jaga, bagaimanakah pelaksanaan kegiatan persiapan
pemulangan pasien, bagaimanakah pengelolaan pelaksanaan universal
precaution dan bagaimanakah upaya ruangan untuk dapat meningkatkan
dokumentasi asuhan keperawatan.
4) Controlling bagaimana kegiatan kontroling di ruangan, adakah instrumen
penilaian kinerja, bagaimana pendokumentasian hasil penilaian kinerja,
bagaimana feed back yang dilakukan kepada staff keperawatan setelah
penilaian kinerja. Bagaimana peran kepala ruangan dalam melakukan
kontroling terhadap kinerja perawat terutama pada shift sore dan malam.
4. Unsur money
Identifikasi pengelolaan dana bangsal. (sentralisasi dana/desentralisasi) dan
identifikasi sumber dana lain selain pasien. Biaya dapat dibedakan dengan berbagai
cara sesuai dengan jenis keputusan yang dihadapi oleh manager rumah sakit, jika
perhatian manager adalah tentang bagaimana mengalokasikan biaya rumah sakit ke
8|Universitas Faletehan
unit-unit atau instalasi, maka biaya harus dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai
berikut:
A. Biaya langsung (direk cost), yaitu biaya-biaya yang dapat secara langsung
diberikan kepada pusat-pusat biaya tertentu (misalnya biaya untuk bahan-bahan
penyakit dalam dapat diberikan langsung kepad pusat biaya diunit penyakit
dalam).
B. Biaya tidak langsung (indirect cost), yaitu biaya-biaya yang tidak dapat secara
langsung diberikan kepada pusat biaya (misanya biaya pemakaian listrik tidak
mungkin diberikan kepada unit-unit atau instalasi berdasarkan jumlah KWH yang
digunakannya).
5. Unsur market
a. Sistem pemasaran ruangan.
b. Penataan ruangan menggambarkan ciri khas ruang perawatan dan sesuai dengan
motto RS. Penataan interior tampak nyaman dan mempertimbangkan nilai-nilai
estetika.
c. Kaji nilai BOR, LOS, BTO dan TOI hal ini untuk menggambarkan efisiensi
ruangan, bandingkan dengan standar depkes atau standar RS.
d. Adakah instrumen penilaian terhadap kepuasan pasien dan keberadaan kotak
saran atau adakah mekanisme di ruangan yang memungkinkan pasien
mengemukakan keluhan-keluhan yang dirasakan secara langsung maupun atau
tidak langsung. Bagaimana proses penilaian kepuasan apakah rutin atau hanya
sewaktu – waktu. Jika rutin setiap berapa lama. Bagaimana pengolahan data dan
feed back terhadap angket kepuasan tersebut.
e. Penilaian kepuasan kerja karyawan (instrumen terlampir, jika RS telah memiliki
instrumen maka yang digunakan adalah milik RS.
B. Ruang Mina
Ruang Mina adalah ruangan yang sebelumnya adalah ruang paviliun yang beralih fungsi
menjadi ruang perawatan umum kelas 1 di RSUD Dr. Drajat Prawiranegara. Ruang mina
biasanya merawat beberapa penyakit seperti CKD, CHF, DM, Pneumonia, TB Paru,
Hipertensi, SNH, PPOK, Diare.
9|Universitas Faletehan
C. Standar Ketenagakerjaan
Menurut UU No. 38 Tahun 2014 tentang keperawatan. Jenis Perawat berdasarkan BAB II
pasal 4 adalah :
1. Jenis perawat terdiri atas :
a. Perawat profesi; dan
b. Perawat vokasi.
2. Perawat profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :
a. Ners; dan
b. Ners spesialis.
Untuk memenuhi pelayanan yang optimal di Rumah Sakit perawat harus memiliki
standar ketenagakerjaan yang layak sesuai aturan yang ada. Menurut UU No.38 tahun
2014 tentang keperawatan :
1. Perawat wajib memiliki STR yang berlaku
2. Memiliki Ijazah pendidikan tinggi Keperawatan
3. Memiliki Sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi
4. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental
5. Memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji profesi
6. Membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi
7. Harus memiliki SIPP
D. Lingkup Tugas
1. Bertanggung jawab atas seluruh pasien
2. Bertanggung jawab penuh (24 jam/hari) terhadap mutu pelayanan keperawatan
3. Memberikan pelayanan atau alternatif melaksanakan proses pelayanan keperawatan
4. Mengevaluasi sumber daya peralatan, SDM dan metode
10 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
E. Uraian Tugas
1. Merencanakan tenaga dan membuat jadwal kerja sesuai jumlah dan kualitas kebutuhan
layanan asuhan keperawatan sehingga layanan dapat terlaksana secara optimal
2. Memonitor dan membagi tugas tentang memelihara peralatan, mesin alkes dan obat
inventaris ruangan agar jumlah dan kualitasnya siap pakai dan sesuai standar
3. Melaksanalan evaluasi dan membuat laporan hasil kerja dan kualitas sumber daya
manusia
4. Melakukan penyelidikan bila ditemukan suatu masalah dalam pelaksanaan pelayanan
kepada pasien
11 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
b) Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan objektif untuk
membuat diagnose keperawatan. Diagnose keperawatan melibatkan proses
berpikir komplek tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam
medic, dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain.
The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA, 2002)
mendefinisikan diagnose keperawatan semacam keputusan klinik yang mencakup
klien, keluarga, dan respon komunitas terhadap sesuatu yang berpotensi sebagai
masalah kesehatan dalam proses kehidupan :
- Dalam membuat diagnose keperawatan dibutuhkan ketrampilan klinik yang
baik, mencakup proses diagnose keperawatan dan perumusan dalam
pembuatan pernyataan keperawatan.
- Proses diagnose keperawatan dibagi menjadi kelompok interpretasi dan
menjamin keakuratan diagnose dari proses keperawatan itu sendiri. Perumusan
pernyataan diagnose keperawatan memiliki beberapa syarat yaitu mempunyai
pengetahuan yang dapat membedakan antara sesuatu yang actual, risiko, dan
potensial dalam diagnose keperawatan.
c) Intervensi
Intervensi keperawata adalah preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan
dari pasien dan/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi
dilakukan untuk membantu pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan.
Intervensi keperawatan harus spesifik dan dinyatakan dengan jelas.
Pengkualifikasian seperti bagaimana, kapan, di mana, frekuensi, dan besarnya
memberikan isi dari aktivitas yang direncakan. Intervensi keperawatan dapat
dibagi menjadi dua yaitu mandiri yaitu dilakukan oleh perawat dan kolaboratif
yaitu yang dilakukan oleh pemberi perawatan lainnya.
d) Evaluasi
Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini
perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapt berhasil
atau gagal. ( Alfaro – Le Fevre, 1994 )
12 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Perawat menemukan reaksi klien terhadap intervensi keperawatan yang telah
diberikan dan menetapkan apa yang menjadi sasaran dari rencana keperawatan
dapat diterima. Perencanaan merupakan dasar yang mendukung suatu evaluasi.
B. Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi keperawatan mnerupakan bagian dari pelaksanaan asuhan keperawatan
yang menggunakan pendekatan proses keperawatan yang memiliki nilai hokum yang
sangat penting. Tanpa dokumentasi keperawatan yang telah dilaksanakan oleh
perawat tidak mempunyai makna dalamhal tanggung jawab dan taqnggung gugat.
Dokumentasi keperawatan dapat dikatakan sebagai “pegangan“ bagi perawat dalam
mempertanggung jawabkan dan membuktikan pekerjaannya. Oleh karena itu ada
berbagai aturan dan kaidah yang harus ditaati oleh setiap perawat dalam melakukan
pendokumentasian keperawatan.dokumentasi keperawatan merupakan bukti otentik
yang dituliskan dalam format yang telah disediakan dan harus disertai dengan
pemberian “ tanda tangan “ dan nama perawat serta harus menyatu dengan status /
rekam medic pasien. Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien, setiap
langkah dari proses keperawatan memerlukan pendokumentasian mulai dari tahap
pengkajian, penentuan diagnose keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi
keperawtan harus didokumentasikan. Untuk itu pada makalah ini akan dibahas
tentang dokumentasi Asuhan Keperawatan.
13 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
sore dan malam pelaksanaan pendokumentasian pengkajian serta implementasi
dan evaluasi didokumentasikan oleh perawat pelaksana.
BAB III
HASIL PENGKAJIAN
Tabel 3.1
Jumlah Pasien Bulan September – November 2022.
Ruang Mina RS Drajat Prawiranegara
Bulan Jumlah Pasien
September 52
Oktober 71
November 59
Total 182
Tabel 3.2
14 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Jumlah 10 Penyakit Terbesar September – November 2022
Ruang Mina RS Drajat Prawiranegara
No Jenis Penyakit Jumlah Kasus
1 CHF 21
2 Diabetes Melitus 31
3 SNH 18
4 CKD 28
5 DHF 15
6 Pneumonia 14
7 TB Paru 16
8 PPOK 5
9 Hipertensi 5
10 Diare 15
Total 170
Berdasarkan Tabel 3.2 didapatkan hasil jumlah terbesar penyakit pada bulan
September – November tahun 2022 di Ruang Mina RS Drajat Prawiranegara adalah
kasus DM dengan jumlah kasus 31.
Tabel 3.3
Daerah Asal Pasien Bulan September – November 2022
Ruang Mina RS Drajat Prawiranegara
No Daerah Asal Jumlah
1 Serang 93
2 Cipocok 29
3 Kragilan 7
4 Kramatwatu 17
5 Cilegon 2
6 Carenang 4
7 Walantaka 14
8 Pandeglang 20
9 Padarincang 2
10 Ciruas 10
15 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
11 Cikande 18
12 Jawilan 1
13 Tangerang 3
14 Cikeusal 4
15 Petir 2
16 Baros 3
17 Pamarayan 3
18 waringinkurung 3
19 Cadasari 1
20 Taktakan 27
21 Tunjung teja 2
22 Kasemen 12
23 Majasari 3
24 Mancak 1
25 Kibin 7
26 Curug 6
27 Tirtayasa 2
28 Ciomas 2
29 Blitar 1
30 Lampung 1
31 Rangkas 1
32 Anyer 1
Total 300
Berdasarkan Tabel 3.3 didapatkan hasil mengenai daerah asal pasien terbanyak
pada bulan September – November 2022 yang dirawat diruang Mina RS Drajat
Prawiranegara adalah daerah Serang yaitu sebanyak 93 orang.
c. Ketenagaan
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 20 – 22 Desember 2022 didapatkan
data jumlah tenaga perawat yang terdapat diruang Mina RS Drajat Prawiranegara
adalah sebagai berikut:
16 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Tabel 3.4
Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan diruang mina pada tanggal 20
Desember 2022
Tingkat ketergantungan
Jam Jumlah jam
Tk. Ktg Jml. Pasien
perawatan/hari perawatan/hari
hari ke-1
Jumlah 15 4 60
Total 15 4 60
Keterangan:
Jumlah jam perawatan di ruangan per hari = 60 jam
Jumlah jam kerja perawatan per shift = 8 jam
60
Maka kebutuhan tenaga perawat ¿ =7,5=7 orang
8
(52+12+18 ×15)
Loss Day=
365−82
1.230
¿
283
¿ 4.34=4 Orang
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari ruang mina adalah :
15 orang + 1 orang kepala ruangan + 1 wakaru + 2 PP + 4 orang libur = 23 orang
Jadi jumlah rata-rata perawat yang dibutuhkan ruang mina menurut douglas
adalah 23 orang
17 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Tabel 3.5
Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan diruang mina pada tanggal 21
Desember 2022
Tingkat ketergantungan
Jam Jumlah jam
Tk. Ktg Jml. Pasien
perawatan/hari perawatan/hari
hari ke-2
Jumlah 8 4 32
Total 8 4 32
Keterangan:
Jumlah jam perawatan di ruangan per hari = 32 jam
Jumlah jam kerja perawatan per shift = 8 jam
32
Maka kebutuhan tenaga perawat ¿ =4 orang
8
(52+12+18 ×15)
Loss Day=
365−82
1.230
¿
283
¿ 4.34=4 Orang
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari ruang mina adalah :
15 orang + 1 orang kepala ruangan + 1 wakaru + 2 PP + 4 orang libur = 23 orang
Jadi jumlah rata-rata perawat yang dibutuhkan ruang mina menurut douglas
adalah 23 orang
18 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Tabel 3.6
Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan diruang mina pada tanggal 22
Desember 2022
Tingkat ketergantungan
Jam Jumlah jam
Tk. Ktg Jml. Pasien
perawatan/hari perawatan/hari
hari ke-3
Jumlah 3 4 12
Total 3 4 12
Keterangan:
Jumlah jam perawatan di ruangan per hari = 12 jam
Jumlah jam kerja perawatan per shift = 8 jam
12
Maka kebutuhan tenaga perawat ¿ =1 orang
8
(52+12+18 ×15)
Loss Day=
365−82
1.230
¿
283
¿ 4.34=4 Orang
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari ruang mina adalah :
15 orang + 1 orang kepala ruangan + 1 wakaru + 2 PP + 4 orang libur = 23 orang
Jadi jumlah rata-rata perawat yang dibutuhkan ruang mina menurut douglas
adalah 23 orang
19 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
DAFTAR KETENAGAAN PERAWAT DAN ADMINISTRASI
RUANG MINA TAHUN 2022
Status Tahun Mulai
No Nama Pendidikan Jabatan Pelatihan yang Diikuti
Kepegawaian Kerja
Siti Khodijah, Manajemen unit ruang
1 Ners PNS 1999 Kepala Ruangan
S.Kep., Ners perawat, BHD, dan EWS.
Nining Annisa, Wakil Kepala
2 Ners PNS 2003 BTCLS, BHD, dan EWS.
S.Kep., Ners Ruangan
Irawanty, S.Kep.,
3 Ners PNS 2009 Perawat Primer 1 BTCLS, BHD, dan EWS.
Ners
Nidiya Anggiawati, D3
4 PNS 2010 Perawat Primer 2 BHD dan EWS
A.Md.Kep Keperawatan
5 Yoga Nirmala ADM TKS 2019 Administrasi -
Bangkit Subagja, S1
6 TKS 2013 Perawat Kolega BHD dan EWS
S.Kep Keperawatan
Dede Sunandar,
7 Ners TKS 2016 Perawat Kolega BHD dan EWS
S.Kep.Ners
8 Devia Elisawati, D3 TKS 2014 Perawat Kolega BHD dan EWS
20 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Amd,Kep Keperawatan
Diah Pitaloka, Amd. D3
9 TKS 2018 Perawat Kolega BTCLS, BHD, dan EWS
Kep. Keperawatan
Dwi Rusmini, D3
10 TKS 2013 Perawat Kolega BHD dan EWS
Amd,Kep Keperawatan
D3
11 Iip, Amd. Kep. TKS 2018 Perawat Kolega BHD dan EWS
Keperawatan
Ita Soleha, Amd. D3
12 2013 Perawat Kolega BHD dan EWS
Kep Keperawatan
D3
13 Munip, Amd. Kep. TKS 2018 Perawat Kolega BHD dan EWS
Keperawatan
Mustopa, D3
14 TKS 2016 Perawat Kolega BHD dan EWS
S.Kep.Ners Keperawatan
Risky Eka Sofyan, D3
15 TKS 2014 Perawat Kolega BTCLS, BHD dan EWS
Amd.Kep Keperawatan
Rusdiyanti, Amd.
16 D3 Kebidanan TKS 2013 Perawat Kolega BHD dan EWS
Kep.
21 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Analisa Data
Berdasarkan hasil tabel diatas, didapatkan bahwa jumlah perawat di ruang Mina sebanyak 15
perawat yang terdiri dari 1 kepala ruangan, 1 wakil kepala ruangan, 2 ketua tim (tim 1 dan
tim 2), 11 perawat pelaksana. Rata-rata tingkat pendidikan yaitu S1 Keperawatan + Ners dan
D3 Keperawatan. Rata-rata perawat yang bekerja sudah mendapatkan pelatihan BHD.
Tabel 3.9
Daftar Inventaris Alat Kesehatan Ruang Mina RSUD Dr Drajat Prawiranegara Bulan
Desember Tahun 2022
Kondisi
Nama Alat Persediaan
No
Baik Rusak
1 AC 13 √
2 Alat Nebulizer 3 √
4 Ala Suction 2 √
6 Bell Psien 1 √
9 Box Laboratorium 2 √
11 Box Dekontaminasi 2 √
22 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
13 Dorongan Oksigen Kecil 1 √
14 Infus Pump 2 √
15 Kursi Roda 3 √
16 Laci Shinpo
18 Lemari Obat 2 √
24 Rak Pispot/Urinal 1 √
26 Senter 1 √
27 Troli EKG 1 √
28 Bantal Pasien 10 √
29 Ember Besar 12 √
30 Gayung 12 √
31 Kasur Pasien 20 √
32 Kursi Chitos 6 √
33 Kursi Putar 2 √
35 Lemari Arsip 2 √
36 Meja Administrasi 2 √
38 Spin Board 2 √
23 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
39 Standar Infus Standing 10 √
40 Standar Memandikan 6 √
41 Stetoskop Dewasa 2
42 Syring Pump 4 √ √
50 Thermometer Tembak 2 √
Timbangan Berat
52 1 √
Badan+Tinggi
53 Torniquet 2 √
54 Troly Belanja 1 √
55 Troly Emergency 1 √
56 Troly Tindakan 3 √
57 Urinal 16 √
58 Kulkas Besar 12 √
59 Box Dekontaminasi 2 √
24 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
61 Computer 1 Set 2 √
62 Alat Damkar 2 √
64 Alat CCTV 1 √
68 TV 13 √
69 Sofa 7 √ √
70 Rak Sepatu 1 √
72 Meja Besar 2 √
73 Loker Perawat 1 √
74 Remot AC 13 √ √
75 Remot TV 5 √
76 Kipas Angin 1 √
77 Dispenser Standing 13 √
78 Kulkas Kecil 1 √
80 Pesawat Telepon 1 √
81 Tempat Leaflet 1 √
83 Gunting Verban
25 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
87 Water Heater 12 √
89 Papan PPI 1 √
91 Pispot 5 √
Analisa data
Berdasarkan hasil observasi dan pengumpulan data dari segi inventaris alat kesehatan sudah
ada daftar inventaris alat yang disimpan oleh kepala ruangan dalam fail tertentu. Terdapat
kesesuaian data antara barang dengan barang yang ada di ruangan. Alat-alat kesehatan yang
ada di ruang Mina cukup lengkap sesuai dengan standar di rumah sakit,. Berdasarkan hasil
observasi dan pengumpulan data, proses pengadaan barang ruang Mina berkolaborasi dengan
unit-unit terkait seperti logistik, rumah tangga dan apotik. Dalam hal pemeliharaan alat ruang
Mina berkoordinasi dengan unit terkait operan alat dan pengecekan alat berjalan dengan baik.
Baik Rusak
1 AC 11 √
2 Bed 50 √
3 TV 1 - 1
4 Lemari Buku 2 √
5 Lemari Obat 3 √
6 Dispenser 2 √
7 Telepon 1 √
26 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
9 Tempat sampah medis 5 √
10 Gorden 9 √
11 Meja 5 √
12 Kursi 17 √
13 Jam Dinding 6 √
14 Kipas Angin 2 √
15 Kulkas 3 √
17 Rak Sepatu 2 √
18 Baskom 36 √
19 Gayung 5 √
20 Troli memandikan 5 √
21 Tempat Chlorin 1 √
22 Tempat Detergen 1 √
23 Ember Besar 4 √
24 Apar 1 √
27 Komputer set 1 √
28 Lemari laken 1 √
29 Komputer set 1 √
30 Instrument trolley 4 √
Analisa Data
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data bahwa alat inventaris alat rumah tangga di
ruang Mina sesuai dengan standar kebutuhan rumah sakit, namun dalam hal peningkatan
informasi bidang kesehatan dan perkembangan teknologi yang begitu massif harus
berbanding lurus dengan tersedianya media informasi yang akurat dan actual yaitu seperti
televisi yang berfungsi dengan baik dan dapat menjadi media hiburan di kala kejenuhan.
27 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
c. Pengelolaan obat
Tabel 3.11
Sentralisasi Pemberian Obat Mina
RSUD dr Drajat Prawiranegara April 2022
No Pernyataan Ya Tidak
3 Lemari obat √
Analisa Data
Dari hasil wawancara mengenai sentralisasi pemberian obat didapatkan bahwa perawat
menerima resep dari dokter sesuai dengan kebutuhan pasien, kemudian petugas farmasi
datang mengambil resep obat dan kemudian petugas farmasi mengantarkan obat ke perawat
ruangan, selanjutnya obat disimpan di loker obat masing-masing pasien dan diberikan sesuai
jadwal yang telah ditetapkan. Untuk format kontrol untuk pemakaian obat dan pengolaan
sentralisasi obat sudah tersedia.
INSTRUMEN EVALUASI
PENGADAAN KELENGKAPAN UNIVERSAL PRECAUTION
No Komponen Ya Tdk
28 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
pakai tersedia
Total 14
Prosentase Tinggi
29 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
3. Meningkatkan sarana dan prasaraa yang berkualitas dalam rangka
menunjang pelayanan kesehatan
4. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi tanpa mengurangi standar pelayanan
kepada masyarakat
5. Meningkatkan dan menumbuhkan budaya organisasi yang kuat,
berkomitmen tinggi serta bertanggung jawab
6. Memberikan perlindungan hukum dan meningkatkan kesejahteraan SDM
Rumah Sakit
3. Strukur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI RUANG MINA
RSUD dr. DRAJAT PRAWIRANEGARA KABUPATEN SERANG
DIREKTUR PELAYANAN
dr. Rachmat setiadi, MARS, MH.Kes.
MPP
WAKIL DIREKTUR
dr. H. Rahmat Fitriadi. M.Kes. MH
CM
KABID KEPERAWATAN
30 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Hj. Neneng Nurhasanah
KEPALA RUANGAN
Siti Khodijah, S.Kep.Ners
PERAWAT KOLEGA
1. Bangkit Subagja D, S. Kep. 6. Iip, Amd. Kep
2. Dede Sunandar, S. Kep. Ners 7. Ita Solehah., Amd.Kep.
3. Devia Elisawati, Amd.Kep. 8. Munip, Amd.Kep.
4. Diah Pitaloka, Amd.Kep. 9. Mustofa, S. Kep. Ners.
5. Dwi Rusmina, Amd.Kep. 10. Rizky Eka S, Amd. kep
11. Rusdiyanti, Amd.Keb.
Administrasi
Yoga Nirmala
4. Keberadaan Dokumen
Daftar standar diagnosa dan perencanaan keperawatan serta standar petunjuk
pengisian diagnosa dan perencanaan keperawatan di Ruang Mina Rumah Sakit
dr. Drajat Prawiranegara serang.
31 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
a. SAK (Standar Asuhan Keperawatan)
Tabel 3.12
Daftar Standar Diagnosa Keperawatan dan Asuhan Keperawatan
Memuat 10 Penyakit Terbesar Di Ruang Mina RSUD Dr. Drajat
Prawiranegara
2. Resiko Infeksi
3. Intoleransi Aktivitas
4. Nyeri Akut
6. Resiko Trauma
8. Hipervolemia
9. Kecemasan
15. Diare
32 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
17. Mual
20. Hipovolemia
21. Hipertermi
Analisa Data
Berdasarkan hasil pengkajian mengenai standar asuhan keperawatan
didapatkan data:
1. Bahwa SAK di ruang Mina sudah ada dan dapat diakses oleh semua
perawat
2. Dokumen SAK belum terdapat cover yang mencantumkan RS,
dokumen masih berupa tulisan tangan hasil rekapan dalam buku besar
3. Tidak terdapat tim penyusun dan mekanisme penyusunan SAK, belum
memuat kata pengantar, dan belum memiliki daftar isi dan halaman
Tabel 3.13
Daftar Standar Operasional Prosedur (SOP) IRI KMB Di Ruang Mina RSUD
Dr. Drajat Prawiranegara
No. Tanggal
No Uraian Revisi
Dokumen Terbit
Mengganti Balutan Luka 01/SPO.IRI.KMB/ 24 Oktober
1 3
Operasi Bersih RSUD/X/2017 2017
Spoeling Pada Dower
Cateter (DC) Post 02/SPO.IRI.KMB/ 24 Oktober
2 2
Prostatectomy Dengan RSUD/X/2017 2017
Systotomy
03/SPO.IRI.KMB/ 24 Oktober
3 Melepas WSD 2
RSUD/X/2017 2017
4 Mencuci Area Yang 04/SPO.IRI.KMB/ 24 Oktober 1
33 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Akan Di Operasi
Arthroscopy, Hemi
Arthroplasty Dan RSUD/X/2017 2017
Penggantian Sendi Lutut
(TKR)
05/SPO.IRI.KMB/ 24 Oktober
5 Perawatan Luka Bakar 3
RSUD/VII/2017 2017
06/SPO.IRI.KMB/ 24 Oktober
6 Bladder Training 2
RSUD/VII/2017 2017
Memandikan Pasien 10/SPO.IRI.KMB/ 24 Oktober
7 3
Ditempat Tidur RSUD/X/2017 2017
Menghitung Nadi Dan 08/SPO.IRI.KMB/ 24 Oktober
8 3
Pernafasan RSUD/X/2017 2017
Mengukur Suhu Tubuh
09/SPO.IRI.KMB/ 24 Agustus
9 Menggunakan 3
RSUD/VIII/2018 2018
Thermometer Digital
Memberi Obat Suntikan
10/SPO.IRI.KMB/ 24 Oktober
10 Secara Intravena Melalui 3
RSUD/ X/2017 2017
Infus
Pemeriksaan Gula Darah 13/SPO.IRI.KMB/ 24 Oktober
11 2
Dengan Glukometer RSUD/X/2017 2017
Memberi Obat Melalui
14/SPO.IRI.KMB/ 24 Oktober
12 Suntikan Secara 3
RSUD/X/2017 2017
Intramuskuler
15/SPO.IRI.KMB/ 20 Agustus
13 Perawatan WSD 2
RSUD/VIII/2018 2018
Memberikan Kompres 16/SPO.IRI.KMB/ 20 Agustus
14 2
Hangat RSUD/VIII/2018 2018
Mengukur Cairan Yang
17/SPO.IRI.KMB/ 20 Agustus
15 Masuk Dan Keluar 2
RSUD/VIII/2018 2018
(Intake Dan Output)
Mengukur Suhu Tubuh
18/SPO.IRI.KMB/
16 Dengan Termometer 23 April 2018 -
RSUD/IV/2018
Infra Red
19/SPO.IRI.KMB/ 21 Agustus
17 Menyuapi Pasien 1
RSUD/VIII/2018 2018
Mengganti Alat Tenun
21/SPO.IRI.KMB/ 21 Agustus
18 Kotor Dengan Pasien 2
RSUD/VIII/2018 2018
Diatasnya
Melaksanakan Ambulasi 21/SPO.IRI.KMB/ 21 Agustus
19 1
Dini RSUD/VIII/2018 2018
Memberikan Oksigen 22/SPO.IRI.KMB/
20 Febuari 2018 2
(O2) Dengan Masker RSUD/II/2018
34 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Persiapan tindakan
23/SPO.IRI.KMB/ 21 Agustus
21 operasi diruang rawat 1
RSUD/VIII/2018 2018
inap
24/SPO.IRI.KMB/
22 Memasang dower kateter Febuari 2018 2
RSUD/II/2018
26/SPO.IRI.KMB/
22 Memasang bidai Febuari 2018 2
RSUD/II/2018
Mengganti balutan luka 28/SPO.IRI.KMB/
23 Febuari 2018 2
kotor RSUD/II/2018
29/SPO.IRI.KMB/
24 Pemasangan gips Febuari 2018 2
RSUD/II/2018
Tabel 3.14
Daftar Standar Prosedur Operasional (SPO) IRI Umum
Di Ruang Mina RSUD dr. Dradjat Prawiranegara
No.
No Uraian Tanggal Terbit Revisi
Dokumen
01/SPO.IRI 8 Desember
1 Identifikasi pasien 1
/RSUD/XII/2017 2017
Konsul dokter melalui 02/SPO.IRI 8 Desember
2 2
telepon /RSUD/XII/2017 2017
Pemasangan gelang/ 03/SPO.IRI 8 Desember
3 2
klip identitas pasien /RSUD/XII/2017 2017
Pemasangan gelang/ 04/SPO.IRI 8 Desember
4 1
klip alergi /RSUD/XII/2017 2017
Pemasangan gelang/
klip kuning identifikasi 05/SPO.IRI 8 Desember
5 1
pasien resiko jatuh di /RSUD/ XII /2017 2017
rawat inap
Pencegahan jatuh pada 06/SPO.IRI/ 8 Desember
6 2
pasien beresiko RSUD/ XII /2017 2017
Identifikasi pasien
39/SPO.IRI
8 sebelum melakukan - -
/RSUD/ XI /2018
tindakan medis
Identifikasi pasien 37/SPO.IRI
9 - -
meninggal /RSUD/ XI /2018
10 Serah terima petugas lab 46/SPO.IRI - -
35 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
antar shift /RSUD/ XI /2018
Identifikasi pasien
42/SPO.IRI
11 sebelum pengambilan - -
/RSUD/ XI /2018
pemberian diet
Identifikasi pasien
55/SPO.IRI
12 sebelum pengambilan - -
/RSUD/ XI /2018
sampel darah
Pelaksanaan timbang
terima antar shift dinas
65/SPO.IRI 10 November
13 bagi perawat di RSUD 2
/RSUD/XI/2019 2019
dr Dradjat
prawiranegara
Tabel 3.15
Daftar Standar Operasional Prosedur (SOP) PPI Di Ruang Mina RSUD dr.
Dradjat Prawiranegara
No.
No Uraian Tanggal Terbit Revisi
Dokumen
Praktek
18/SPO.KPPI/
1 menyuntik yang Juli 2017 1
RSDP/VII/ 2018
aman
03/SPO.KPPI/
2 Etika batuk Juli 2017 -
RSDP/VII/ 2017
Perawatan 04/SPO.KPPI/
3 September 2018 -
humidifier RSDP/XI/ 2018
Pembersihan
12/SPO.KPPI/
4 gorden/ tirai di September 2018 -
RSDP/XI/ 2018
ruangan
Kewaspadaan
terhadap 16/SPO.KPPI/
5 Agustus 2018 -
penularan melalui RSDP/ VIII / 2018
percikan (droflet)
36 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Langkah-langkah
17/SPO.KPPI/
6 memakai alat Agustus 2018 -
RSDP/VIII/ 2018
pelindung (APD)
Langkah-langkah
18/SPO.KPPI/
7 melepas alat Agustus 2018 -
RSDP/VIII/ 2018
pelindung (APD)
Cara pembuatan
22/SPO.KPPI/
10 larutan chlorin Agustus 2018 2
RSDP/VIII/ 2018
0,5% dan 0,05%
Penanganan
20/SPO.KPPI/
11 pasien diruang - -
RSDP/X/ 2018
isolasi
Kewaspadaan
terhadap 21/SPO.KPPI/
12 Agustus 2018 -
penularan melalui RSDP/VIII/ 2018
udara (Airborne)
04/SPO.RSDP/III/
13 Dekontasi Mina 1 Maret 2013 -
2018
Universal 12/SPO.KPPI/
14 1 Maret 2013 1
precaution RSDP/III/ 2013
Pemisahan dan
pewadahan
15 - - -
limbah medis dan
non medis
infeksi aliran
37 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
darah (IAD)
Penerimaan dan
pengeluaran
22/SPO.KPPI/
18 barang steril - -
RSDP/X/ 2018
untuk kamar
operasi
Penggunaan 23/SPO.KPPI/
19 - -
antibiotic rasional RSDP/X/ 2018
Pemeriksaan
24/SPO.KPPI/
20 kesehatan khusus - -
RSDP/X/ 2018
bagi karyawan
Pengelolaan
25/SPO.KPPI/
21 limbah benda - -
RSDP/X/ 2018
tajam
Penatalaksanaan
26/SPO.KPPI/
22 tertusuk jarum - -
RSDP/X/ 2018
atau benda tajam
Pengendalian
27/SPO.KPPI/
23 KLB Rumah - -
RSDP/X/ 2018
Sakit
Pengendalian
28/SPO.KPPI/
24 KLB infeksi - -
RSDP/X/ 2018
nosocomial
38 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
c. Proses Asuhan Keperawatan
Tabel 3.16
Proses Asuhan Keperawatan Di Ruang Mina RSUD Dr. Drajat
Prawiranegara
Aspek yang dinilai Ya Tidak
Pengkajian
pedoman pengkajian
✔
2. Dikelompokkan bio-psiko-
sosios-piritual ✔
3. Data dikaji sejak pasien masuk
✔
sampai pulang
4. Rumusan masalah
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
1. Berdasarkan diagnosa ✔
keperawatan
2. Prioritas masalah ✔
3. Berisi pasien/subyek,
✔
perubahan, perilaku, kondisi
pasien atau kriteria waktu ✔
4. Mengacu pada tujuan
5. Keterlibatan pasien atau
39 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
keluarga ✔
6. Kolaborasi dengan tim
Kesehatan ✔
Tindakan
keperawatan
2. Mengobservasi respon pasien
3. Revisi tindakan berdasarkan ✔
hasil evaluasi
✔
4. Dokumentasi tindakan yang
dilaksanakan ✔
Evaluasi
✔
1. Mengacu pada tujuan
2. Hasil evaluasi dicatat
✔
40 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
5. Penyimpanan berkas catatan
✔
keperawatan
1) Pengkajian
Dilakukan saat pasien masuk ke ruang mina, dilakukan verifikasi dari mulai
identitas, pemeriksaan fisik maupun medis, diagnosa medis dan intervensi
keperawatan yang akan dilakukan kepada pasien selama perawatan di ruang
Mina.
2) Diagnosa Keperawatan
Penetapan diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan kondisi faktual dan
aktual saat pasien dibawa ke ruang Mina serta mencantumkan permalasahan
yang terjadi pada pasien saat itu.
3) Perencanaan
Perenanaan yang dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan, perawat melakukan
tindakan berdasarkan prirotias masalah yang ada dan mengacu pada tujuan
pemulihan pasien. Penyusunan rencana melibatkan keluarga dan berkolaborasi
dengan tim kesehatan lain seperti dokter dan lab.
4) Tindakan/Implementasi
Tindakan yang dilakukan berdasarkan rencana keperawatan yang telah disusun,
perawat melakukan observasi respon pasien setelah dilakukan tindakan
keperawatan pendokumentasian dibuat di format yang telah baku.
5) Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat setelah tindakan diberikan dan sesuai dengan tujuan yang
dituju dan hasil dicatat dalam laporan pasien.
a. Ronde Keperawatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan Mina, bahwa ronde
keperawatan belum pernah dilaksanakan. Hal ini dikarenakan kendala waktu
dan kesempatan yang belum sesuai yang diharapkan
41 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
b. Timbang Terima
Instrumen Evaluasi
Pelaksanaan Orientasi Pasien Baru
Pelaksanaan
Tahap Kegiatan
Ya Tdk
Persiapan 1. Menyiapkan tempat ✔
2. Menyiapkan buku pedoman ✔
orientasi pasien baru
Pelaksanaan 3. Mempersilakan pasien/keluarga ✔
duduk pada tempat yang telah
disediakan
4. Menjelaskan petugas yang merawat ✔
5. Menjelaskan jadwal konsultasi ✔
dokter dan perawat.
6. Menjelaskan hak dan kewajiban ✔
pasien/ keluarga
7. Menjelaskan ruangan dan fasilitas ✔
8. Menjelaskan peraturan rumah sakit ✔
9. Menjelaskan pengurusan ✔
administrasi
10. Memberikan kesempatan ✔
pasien/keluarga bertanya hal-hal
yang belum jelas
Penutup 11. Mengakhiri kegiatan dengan cara ✔
yang baik
12. Meminta keluarga menandatangani ✔
tanda bukti orientasi pasien baru.
Pendokumentasian 13. Mencatat di rekam keperawatan ✔
Total Skor 13
42 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Instrumen Evaluasi
Pelaksanaan Serah Terima Tugas Jaga (operan)
Keterangan:
43 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Instrumen Evaluasi
Jumlah 6
Total % 100%
Keterangan:
Analisa Data
Dari hasil observasi didapatkan hasil bahwa proses timbang terima selama berdinas
di ruang Mina selalu dilakukan dengan baik, dan timbang terima sudah dilakukan
44 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
sesuai dengan SOP yang telah dibuat, namun ada beberapa variabel yang dinilai
tidak dilakukan karena mengingat Mina merupakan ruang perawatan untuk umum
baru lahir dan ada beberapa variabel yang perlu dilakukan dengan pasien namun
tidak dilakukan.
2) Organizing
Berdasarkan hasil pengkajian mengenai perorganisasian di Ruang Mina
didapatkan data bahwa metode penugasan keperawatan yang dilaksanakan adalah
metode primer. Dan metode primer ini belum sesuai dengan standar, karena
jumlah tenaga perawat belum optimal. Tugas dari kepala ruangan di delegasikan
kepada perawat primer (PP) untuk merumuskan dan membagi tugas kepada
perawat asosiet masing-masing. Secara umum, uraian tugas yang ada telah
mendukung dan menggambarkan terhadap pelaksanaan metode asuhan
keperawatan profesional (MAKP) kasus yang digunakan seperti halnya
pendelegasian tugas pelaksanaan proses keperawatan kepada perawat
asosiet/pelaksana sudah berjalan dengan baik. perawat di Mina melaksanakan
perawatan secara holistik kepada pasien.
3) Actuating
45 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Peran kepala ruangan dalam menggerakkan roda manajemen yang ada di Mina
telah berjalan dengan baik. Pelaksanaan pertemuaan rutin ruangan setiap hari di
laksanakan seperti kegiatan operan tugas jaga. Kepala ruangan dan staff sudah
melakukan fungsinya sesuai dengan uraian tugas yang ada. Kegiatan penerimaan
pasien baru sudah berjalan dengan baik. Pasien baru masuk dari ruang IGD ke
ruang Mina untuk dilakukan perawatan lebih lanjut. Proses pemulangan pasien
dari Mina berdasarkan instruksi dari dokter, apabila sudah stabil maka pasien di
pulangkan yang tentunya diberikan pembekalan berupa himbauan atau pendidikan
kesehatan.
4) Controlling
Controlling dilakukan oleh kepala ruangan dan terdapat instrument penilaian
kinerja perawat, kepala ruangan yang melakukan penilaian pada staff
keperawatan. Dalam pendokumentasian tersimpan rapih di dalam arsip dan
sifatnya rahasia. Penilaian untuk kinerja perawat terbagi menjadi dua, yg pertama
SKP yaitu khusus untuk pegawai PNS, dan yg kedua EKP yaitu untuk semua
pegawai rumah sakit. Adapun sub penilaiannya untuk SKP yakni orientasi
pelayanan, integritas, disiplin, kerjasama dan komitmen. Dan untuk sub penilaian
EKP yakni sikap kerja, kinerja pelayanan, mutu pelanyanan. Untuk sift sore dan
malam yg melakukan kontroling terhadap kinerja perawat yaitu Pengawas Umum
(PU).
46 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
anggaran atau perencanaan kebutuhan ruangan untuk kepala ruangan dan ruangan
perawat tidak ikut dilibatkan. Keutuhan ruangan yang diajukan tersebut diberikan
dalam bentuk barang atau alat habis pakai. Sumber dana operasional Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) dr. Dradjat Prawiranegara Serang dikelola dari dana
APBD. Kebutuhan rungan yang diajukan ke bagian perencanaan dan anggaran
berasal dari pemerintah secara tidak langsung. Untuk realisasi barang habis pakai
ruangan langsung ditanggapi oleh bidang logistic.
3. Gaji perawat
Gaji pegawai diberikan setiap 1 bulan sekali dan diperoleh dari Rumah Sakit, gaji
disesuaikan dengan status kepegawaian baik PNS, TKS, selain dari rumah skait
pegawai mendapatkan uang jasa medis yang diperoleh dari BPJS, dan PNS ada
tambahan penghasilan TPP. Adapun penghasilan tambhan lainya ini bersifat uang
intensif, uang untuk jaga hari raya besar dan hari libur nasional untuk ditahun ini.
47 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
dari tempat kerja. Perawat hanya bisa mengeikuti aturan yang sudah ditetepkan oleh
pihak Rumah Sakit dan menjalankan pekerjaa seperti biasanya secara professional.
Analisa Data:
Berdasarkan data-data dari hasil wawancara, kelompok menganalisa bahwa ruangan
tidak melaksanakan manajemen keuangan,karena untuk pengadaan alat atau alokasi
alat dana, sperti alat-alat medis maupun non medis lainya diberikan oleh pihak
Rumah Sakit. Tetapi ruangan juga diberikan kekuasaan untuk pengajuan dana alat-
alat yang diperlukan dirungan kepada bagain keuangan Rumah Sakit. Dana untuk
pengajuan tergantung dari kebijakan oleh keuangan dari pihak Rumah Sakit
dr.Dradjat Prawiranegara serang.
Untuk intensif uang jaga pada hari besar, untuk uang THR, uang jaga lebaran sudah
diadakan kembali setelah pandemic ditahun yang lalu dan akan kembali normal.
Berdasarkan wawancara dengan kepala ruangan, uang intensif tersebut rencananya
akan dimuali bualn-bulan ini. Untuk kebijakan Ruangan punya anggaran berupa kas
tetapi itu diluar Rumah Sakit, untuk Takjiah, menengok karyawan yang sakit, atau
untuk nikahan.
E. Marketing (M-5)
1) Sistem pemasaran ruangan
Dari hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruangan bahwa ruangan mina telah
melakukan kegiatan promosi. Promosi semua dilakukan oleh bagian informasi kepada
keluarga klien yang akan dirawat kemudian pihak informasi akan mengkonfirmasi
kepada ruangan mina mengenai tersedia atau tidaknya kamar yang bisa digunakan
untuk pasien.
2) Penataan ruangan
Ruang mina merupakan ruang rawat inap kelas 1 yang terdiri dari 12 kamar dengan
kapasitas 20 tempat tidur. Kamar 1 sampai 4 terdapat satu tempat tidur di setiap
kamarnya, sedangkan kamar 5 sampai 12 terdapat dua tempat tidur disetiap kamarnya.
Setiap kamar terdapat AC, TV, Kulkas, dispenser, sofa, loker, serta kamar mandi.
Hasil pengamatan lainnya Nurse station yang berada diruang mina terletak di antara
kamar 4 dan kamar 5. Diruang mina terdapat ruangan tindakan diantara kamar 3 dan
48 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
4, di samping kamar 9 terdapat ruang spoul hock, kamar mandi laki laki dan kamar
mandi perempuan serta musholah, sebelah kiri kamar 10 ada ruang laken, ruang
mahasiswa dan ruangan casemix & RPM. Terdapat wastafel sabagai sarana mencuci
tangan bagi perawat dan dokter serta handrub terdapat di masing masing ruangan
pasien. Obat-obatan pasien diserahkan kepada perawat untuk disimpan di lemari
khusus obat. Terdapat 3 tempat sampah di ruang mina sampah medis infeksius
berwarna kuning, sampah plabot infus berwarna kuning dan sampah non medis,
sampah isi sampah infeksius yaitu handscoon, infus set, blood set, kasa atau kapas
bekas cairan tubuh pasien, dan lain-lain. Untuk sampah jarum suntik, vial dan ampul
bekas obat injeksi dimasukkan ke dalam safety box berwarna kuning. Terdapat 1
trolly untuk mengoplos obat. 1 bed pasien untuk tindakan, 1 lemari di pakai khusus
cairan infus.
3) Efisiensi ruangan
BOR
(Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur) adalah prosentase
pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan
gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai
parameter BOR yang ideal menurut Depkes (2005) adalah antara 60-85%.
Berdasarkan data yang ada, BOR ruangan mina pada bulan September yaitu 60%,
pada bulan Oktober 71,9% dan November 71 %. Dari hasil nilai BOR tersebut
menunjukan bahwa nilai penggunaan tempat tidur di ruang mina sudah ideal pada
bulan September Oktober November.
LOS
LOS (Length of Stay = Rata-rata lama pasien dirawat) adalah rata-rata lama rawat
seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga
dapat memberikan mutu pelayanan apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat
diamati lebih lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal menurut Depkes (2005)
adalah antara 6-9 hari. Berdasarkan hasil dari data yang ada, nilai LOS diruang mina
pada bulan September yaitu hari 4 hari, pada bulan Oktober 4 hari, November 4 hari.
Dari hasil nilai LOS tersebut menunjukan bahwa nilai rata-rata lama rawat seorang
pasien di ruang mina pada bulan September Oktober November sudah ideal.
49 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
TOI
TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran) adalah rata-rata dimana tempat tidur
tidak ditempati dari telah diisi saat terisi berikutnya. Indicator inin memberikan
gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong
tidak terisi menurut Depkes (2005) adalah kisaran 1-3 hari. Berdasarkan hasil dari
data yang diperoleh, nilai TOI di ruang mina pada bulan September yaitu 3 hari, pada
bulan Oktober yaitu 2 hari, dan November 2 hari. Dari hasil nilai TOI tersebut bahwa
nilai tenggang perputaran diruang mina sudah ideal.
BTO
BTO (Bed Turn Over = angka perputaran tempat tidur) adalah frekuensi pemakaian
tempat tidur pada suatu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satuan waktu,
menunjukan tingkat efisiensi pemakaian tempat tidur. Nilai ideal menurut Depkes
(2005) adalah antara 40-50 kali/tahun. Berdasarkan hasil data yang diperoleh diruang
mina pada bulan September 5 kali, bulan Oktober 4 kali, dan November 4 kali. Dari
hasil nilai BTO tersebut bahwa angka perputaran tempat tidur diruang mina belum
ideal.
50 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
BAB IV
MASALAH DAN RENCANA KEGIATAN
A. ANALISA SWOT
1. Man (M-1)
51 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
wakaru, dan belakang
perawat pendidikan D3
membina Keperawataan
mahasiswa yang
mengalami
kesulitan dalam
melakukan
tugas.
Seluruh perawat
memiliki sertifikat
BHD (Bantuan
Hidup Dasar). dan
juga ada yang
memiliki sertifikat
BTCLS.
b. Tenaga non Tenaga Petugas yang
keperawatan administrasi : 1 bertanggung jawab
orang penginputan data pasien
c. Status tenaga Status tenaga Ada kesempatan bagi
perawat PNS : 4 perawat non PNS untuk
TKS : 11 meningkatkan statusnya
52 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
d. Tingkat 1. D3 Kep : 9 orang Belum meratanya Kesempatan untuk Kualitas asuhan
pendidikan S.Kep : 6 orang kesempatan memperoleh dan keperawatan yang
dan pelatihan NERS : 4 orang perawat dalam melanjutkan pendidikan harus sesuai
mengikuti yang lebih tinggi dengan teori
2. Yang mempunyai pendidikan dan Adanya kesempatan keperawatan
sertifikat pelatihan. untuk mengikuti Adanya tuntutan
BTCLS : 4 orang program pelatihan yang lebih tinggi
Yang mempunyai BTCLS dari masyarakat
sertifikat Dengan semakin untuk
BHD dan EWS : banyaknya diberikan mendapatkan
16 orang kesempatan untuk pelayanan yang
mengikuti pelatihan lebih profesional
maka pengetahuan dan
keterampilan perawat
akan bertambah
2. Material ( M-2 )
No Analisa Strength Weakness Opportunity Threatened
2 a. Alat-alat Ada buku daftar Alat-alat yang Instrument yang cukup Adanya tuntutan tinggi
inventaris alat-alat tersedia masih memadai bisa dari masyarakat untuk
Alat-alat tindakan kurang memadai memberikan pelayanan pelayanan yang lebih
tersimpan dalam misalnya, kursi yang sesuai dengan professional
53 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
lemari di ruang roda standar.
Tindakan. Peningkatan pelayanan
Sudah tersedia Keperawatan.
tempat sampah
medis/non medis
dan safety box
Mempunyai sarana
dan prasarana
untuk pasien dan
tenaga kesehatan
Tersedia tempat
pencucian alat
b. obat- obatan Obat-obatan Peningkatan pelayanan Kesalahanan informasi
tersedia dan keperawatan bisa terjadi bila
layak pakai informasi mengenai
tersimpan pada pasien kurang jelas
tempat khusus
Tersedianya
buku obat
Obat emergency
tersimpan di
54 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
troly emergency
pengambilan
obat dilakukan
oleh petugas
farmasi yang
mengantarkan
obatnya
langsung
kepada perawat
ruangan
Pemberian obat
sudah sesuai
dengan order
dokter
55 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
3. Metode (M-3)
3 a. Visi Misi Memiliki visi misi Struktur organisasi Visi dan misi rumah Adanya persaingan
dan Struktur yang telah sudah di sediakan di sakit untuk antara RS baik RS
Organisasi disepakati oleh nurse stasion. mewujudkan pelayanan negeri maupun swasta.
setiap anggota kesehatan yang optimal Adanya tuntutan yang
ruangan dan menjadi baik segi kualitas lebih tinggi dari
56 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
suatu komitmen maupun kuantitas masyarakat untuk
dalam memberikan mendapatkan
asuhan keperawatan. pelayanan yang
Metode penugasan profesional.
menggunakan
metode perawat
primer
Ruang Mina telah
memiliki visi misi
ruangan tersendiri
b. Keberadaan Standar asuhan SPO yang ada di Berkembangnya adanya tuntutan yang
Dokumen keperawatan ruangan Mina masih indikator, standar dan lebih tinggi dari
Metode/ didapatkan data menyatu antara SPO kriteria terhadap masyarakat untuk
Standar/ bahwa SAK diruang Mina dan RS berbagai system mendapatkan
Pedoman. Mina sudah ada dan pelayanan di RS dan pelayanan yang
SAK & SOP dapat diakses oleh ruangan professional
semua perawat
SOP di ruang Mina
memuat seluruh
tindakan-tindakan
dan prosedur yang
57 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
sering dilakukan di
ruangan
c. Proses Memiliki Standar Perawat belum Meningkatnya Adanya tuntutan yang
Asuhan Prosedur semuanya kepuasan pasien lebih tinggi dari
Keperawatan Operasional (SPO) mengerti terhadap asuhan masyarakat untuk
Memiliki Standar penerapan asuhan keperawatan mendapatkan
Asuhan keperawatan pelayanan yang
Keperawatan (SAK) menggunakan professional
Format pengkajian SDKI, SIKI dan
yang mudah SLKI
dipahami
Pengisian
pengkajian pasien
dan diagnosa
keperawatan
menggunakan
metode checklist
d. Proses Adanya planning Metode yang Adanya koordinasi Adanya tuntutan yang
Manajemen jangka panjang dan digunakan yaitu yang baik antara lebih tinggi dari
Pelayanan pendek yang metode perawat mahasiswa dengan masyarakat untuk
terdokumentasi primer perawat ruangan mendapatkan
58 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Adanya timbang Adanya kemajuan pelayanan yang
terima, dan pasien atau keluarga professional
timbang terima mengikuti anjuran
dilakukan di nurse perawat
station
Pengambilan
keputusan secara
individu
Pelaksanaan serah
terima tugas jaga
atau operan sudah
sesuai dengan
standar
Pengelolaan
persiapan pasien
emergency harus
di informed
concent
Pelaksanaan
universal
precaution sudah
59 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
sesuai dengan
langkah-langkah
pencegahan resiko
nasokomial
4. Money (M-4)
60 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
4 Money Adanya pemberian Sistem keuangan Adanya kesempatan Adanya tuntutan yang
uang jasa untuk masih dikelola untuk menggunakan lebih tinggi
semua karyawan sepenuhnya oleh pihak instrument medis dari masyarakat
Pemberian gaji rumah sakit dengan re-use untuk mendapatkan
perawat diberikan Tidak semua sehingga menghemat pelayanan kesehatan
setiap bulan kebutuhan ruangan pengeluaran. yang lebih
Pendanaan ruangan yang diajukan di professional sehingga
sebagian besar di atur setujui Pengeluaran sebagian membutuhkan
oleh pihak rumah besar di biayai oleh pendanaan yang lebih
sakit institusi Rumah Sakit besar untuk mendanai
Semua kebutuhan sarana dan prasarana.
ruangan dikelola oleh
Rumah Sakit RSUD
Dr.Drajat
5. Market (M-5)
61 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Kota Serang sehingga
memudahkan pasien
untuk datang
62 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
B. Perumusan Masalah
Dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu, wewenang dan kemampuan
mahasiswa maka alternatif penyelesaian masalah akan difokuskan pada 5 masalah,
teknik yang digunakan untuk memprioritaskan masalah menggunakan pembobotan
dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut :
1. Magnitude (Mg) : kecenderungan besar seringnya kejadian masalah
2. Servery (Sv) : besarnya kerugian yang ditimbulkan
3. Managealibility (Mn) : bisa dipecahkan
4. Nursing concern (Nr) : berfokus pada keperawatan
5. Affordability : ketersediaan sumber manusia
Mg Sv Mn Nr Afd
1 Belum optimalnya
perawat mengenai
Aplikasi 3 S
3 3 4 3 4 17 1
(SDKI,SLKI,SIKI)
pada Perawat di
Ruang mina
2 Keterbatasan alat
perawatan luka 4 2 3 4 4 17 2
diruang Mina
63 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
C. Prioritas Masalah
Berdasarkan kajian data yang dilakukan selama tanggal 18-22 April 2022 dapat
diidentifikasi permasalahan dalam lingkup manajemen keperawatan di Ruang Mina
RSUD Dr Dradjat Prawiranegara sebagai berikut:
1. Belum optimalnya perawat mengenai Aplikasi 3 S (SDKI,SLKI,SIKI) pada
Perawat di Ruang Mina
2. Keterbatasan alat perawatan luka diruang Mina.
D. Analisa Data
Symptoms Etiologi Problem
DO:
DO: -
64 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
E. Perencanaan Kegiatan (POA)
Masalah Yang Rencana Strategi Penanggung
No Tujuan Sasaran Alat Waktu Tempat
Muncul Kegiatan Pelaksanaan jawab
2 Keterbatasan Menyediak Meningkatka Perawat Menyediaka Surat Jum’at, Ruang Bangkit Subagja
alat perawatan an alat n kualitas ruang Mina n alat permohona 13.00 Mina Diputra, S.kep
luka untuk perawatan perawatan n WIB
perawatan luka serta luka yang pengajuan Dede Sunandar,
pasien mencegah memadai alat
S.kep.Ners
infeksi
nasokomial
Devia Elisawati,
antar pasien
Amd.Kep
Diah Pitaloka,.
65 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Amd.Kep
Dwi Rusmini,
Amd.Kep
Iip, Amd.Kep
Ita Soleha,
Amd.Kep
Munip, Amd.Kep
Mustopa,
S.kep.Ners
Rusdiyanti,
Amd.Kep
66 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sudah dilakukan diskusi mengenai permasalahan mengaplikasikan 3 S (SDKI, SLKI,
SIKI) pada perawat ruang Mina.
2. Sudah dilakukan diskusi masalah tentang perawatan luka di ruang Mina.
B. Saran
Sebagai upaya lanjutan dalam mengatasi permasalahan dalam pelaksanaan manajemen
keperawatan, maka perlu adanya usaha-usaha sebagai berikut :
67 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2001. Kebutuhan Alat Medis dan Rumah Tangga Di Ruang Rawat
Inap. Jakarta : Depkes RI.
Depkes RI. 2005. Kebutuhan Tenaga Perawat Di Ruang Rawat Inap. Jakarta :
Depkes RI.
Douglas, Laura Mae. 1992. The Effective Nurse : Leader and Manager.,4Th. Ed.
Mosby-year book.Inc.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2010. Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka.
68 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n