Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan “Hasil Pengkajian Manajemen
Keperawatan Profesi Ners Universitas Faletehan di Ruang Flamboyan 1
RSUD Dr. Drajat Prawiranegara Serang Tahun 2022”. Dalam menyusun
laporan ini, penulis telah dibimbing dengan baik oleh para dosen pembimbing dan
mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu sebagai bentuk
rasa syukur, saya ucapkan terimakasih kepada:
|Universitas Faletehan
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna
peningkatan dan kesempurnaan penulisan ini. Besar harapan kami kegiatan dan
laporan yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi pengembangan dan peningkatan
ilmu keperawatan serta bagi peningkatan pelayanan keperawatan yang profesional
di masa yang akan datang.
Penulis
|Universitas Faletehan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan...........................................................................................3
C. Manfaat Penulisan.........................................................................................4
F. Peserta Praktek..............................................................................................5
D. Money (M-4)...............................................................................................46
E. Marketing (M-5).........................................................................................47
A. Analisa SWOT............................................................................................48
B. Perumusan Masalah....................................................................................53
C. Prioritas Masalah.........................................................................................53
D. Analisa Data................................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................55
|Universitas Faletehan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang RI no. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit dijelaskan bahwa
penyelenggaraan rumah sakit bertujuan memberi perlindungan terhadap keselamatan
pasien ( Pasien Safety), masyarakat, lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia
di Rumah Sakit, serta meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan
rumah sakit. Oleh sebab itu rumah sakit berkewajiban memberikan pelayanan kesehatan
yang aman, bermutu, anti diskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit termasuk di dalamnya pelayanan
keperawatan.
1|Universitas Faletehan
perawat senantiasa menemani pasien dalam 24 jam keberadaan nya di rumah sakit.
Dibandingkan dengan rasio jumlah pasien dengan tuntutan peran dan fungsinya itu,
beban kerja perawat tidak bisa dikatakn mudah. Maka hal ini menjadi dasar mengapa
seorang kepala ruangan harus mempunyai perencanaan yang optimal sehingga
pencapaian hasil dalam pelayanan bisa terukur dan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh
karena itu pemberi asuhan kepada paien akan optimal dengan keterbatasan sumber daya
yang ada.
Untuk mewujudkan pelayanan keperawatan yang berkualitas sesuai dengan visi dan
misi rumah sakit, tidak terlepas dari proses manajemen. Manajemen merupakan suatu
pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan diorganisasi.
Dalam organisasi keperawatan, pelaksanaaan manajemen dikenal sebagai manajemen
keperawatan. Manajemen keperawatan adalah suatu pengelolaan pelayanan professional
dimana tim keperawatan dikelola dengan pendekatan fungsi-fungsi menejemen, dimulai
dari planning, organizing, actuating, controlling, sehingga dapat dihasilkan asuhan
keperwatan yang berdaya guna dan berhasil guna (Nursalam,2014)
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dari tanggal 14-27 November tahun 2022
bahwa pengelolaan asuhan keperawatan diruang Flamboyan 1 RSUD dr. Dradjat
Prawiranegara menerapkan metode penugasan primer yang terdiri dari kepala ruangan,
wakil kepala ruangan, perawat primer serta perawat kolega. Terdapat 9 perawat dan 3
bidan di ruang flamboyan 1 RSUD dr. Dradjat Prawiranegara yang terdiri dari 1 perawat
sebagai kepala ruangan, 1 perawat sebagai wakil kepala ruangan, 2 perawat sebagai
perawat primer dan 7 perawat sebagai perawat kolega. Adapun kapasitas tempat tidur
yang tersedia di ruang flamboyan 1 adalah 12 tempat tidur pasien yang tersedia.
Berdasarkan hasil pengkajian mengenai standar asuhan keperawatan didapatkan data
bahwa SAK diruang Flamboyan 1 sudah memenuhi standar dan dapat diakses oleh
semua perawat, untuk SAK yang terbaru sudah terdapat juknis nya. Untuk penyusunan
SOP juga sudah memiliki nomor dokumen dan tanggal terbit. Berdasarkan data yang ada,
BOR ruangan flamboyan 1 pada bulan Agustus yaitu 92%, pada bulan September 84%
dan bulan Oktober 84,9%. Dari hasil nilai BOR tersebut menunjukan bahwa nilai
penggunaan tempat tidur di ruang Flamboyan 1.
2|Universitas Faletehan
Dari 20 sampel keluarga pasien yang diambil pada 3 bulan terakhir tahun 2022,
sebanyak 97% mengatakan bahwa pelayanan diruang Flamboyan 1 sudah baik, ramah
dan sopan, pelayanan yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan, dan memuaskan.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan konsep, teori, dan prinsip manajemen keperawatan
dalam pengelolaan pelayanan keperawatan dan pengelolaan manajemen asuhan
keperawatan pada klien ditingkat unit atau ruang rawat di suatu tatanan pelayanan
kesehatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan praktek kepemimpinan dan manajemen, mahasiswa
mampu :
a. Melakukan pengkajian dalam lingkup manajemen keperawatan dengan
menggunakan pendekatan pendekatan 5M (mean, method, material, money,
market).
b. Merumuskan permasalahan dalam lingkup manajemen keperawatan berdasarkan
data data hasil pengkajian.
c. Membuat Plan Of Action untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul di
ruang perawatan.
d. Melakukan kegiatan sesuai dengan Plan of Action dengan menekankan pada
peningkatan kemampuan pengelolaan ruang rawat dan pengelolaan pasien.
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Institusi Pendidikan
Peningkatan kualitas proses belajar secara nyata, dan untuk mengembangkan tekhnik
manajemen keperawatan di rumah sakit.
2. Bagi Rumah Sakit RSUD dr. Dradjat Prawiranegara
Memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan standar pedoman asuhan
keperawatan dan memberikan masukan yang berhubungan dengan analisa SWOT
sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di ruang flamboyan 1.
3|Universitas Faletehan
3. Bagi Mahasiswa / Peserta Didik
Diharapkan dapat memperluas wawasan dan menambah pengalaman mahasiswa
dalam mengaplikasikan ilmu manajemen keperawatan yang telah dipelajari dalam
proses akademik.
F. Peserta Praktek
Mahasiswa Program Profesi Ners Universitas Faletehan Serang Banten Tahun Ajaran
2022-2023 Reguler yang dinas di ruang flamboyan 1 dengan nama anggota yaitu :
1) Abud S, S.Kep
2) Agus Bahtiar, S.Kep
3) Aini Sabila, S.Kep
4) Alvi Eka Permana, S.Kep
5) Ayu Rahmadenty, S.Kep
6) Bambang Hermanto, S.Kep
7) Bara Vitaloka, S.Kep
8) Dewina Handriyani, S.Kep
9) Dwi Fitri Chairunnisa, S.Kep
10) Eep Nurholis, S.Kep
4|Universitas Faletehan
BAB II
TINJAUAN TEORI & PROFIL FLAMBOYAN 1
A. Unsur Manajemen
1. Unsur Man
Beberapa hal yang harus dikaji dalam unsur Man adalah :
a. Pasien : tentukan jumlah pasien dalam waktu 3 bulan terakhir, tentukan kasus
10 terbesar penyakit, tentukan daerah asal pasien hal ini menunjukkan RS
menjadi pilihan masyarakat sekitar RS.
b. Ketenagaan :
1) Kuantitas : tentukan jumlah tenaga keperawatan, kesesuaian jumlah tenaga
dengan kebutuhan (diperhitungkan pada tingkat BOR terendah atau
tertinggi), kesesuaian jumlah tenaga dengan standar.
2) Kualitas tenaga : kaji pendidikan masing-masing tenaga perawat yang berada
di ruangan, pelatihan yang pernah diikuti dan masa kerja, kesesuaian
pelatihan yang di jalani dengan kebutuhan perawatan.
2. Unsur Material
a. Fasilitas/alat : adakah daftar inventaris alat-alat, kesesuaian alat dengan daftar
inventaris yang ada, kesesuaian alat yang ada dengan standar yang ditetapkan
oleh Rumah Sakit, kesesuaian alat dengan kebutuhan ruangan, cara
pengelolaan alat termasuk pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang
inventaris. Penataan barang inventaris memperhatikan efisiensi kerja dan
estetika.
b. Obat : kebutuhan obat ruangan, sistem pengelolaan obat ( pencatatan,
penyimpanan)
3. Unsur Methode
a. Visi dan Misi
Visi
Visi yang dimaksudkan adalah perawat atau manager keperawatan harus
mempunyai suatu pandangan yang luas tentang manajemen dan proses
perubahan yang terjadi saat ini dan yang akan datang.
5|Universitas Faletehan
Misi
Misi diartikan sebagai suatu langkah-langkah nyata dari profesi
keperawatan dan melaksanakan visi yang telah ditetapkan.
6|Universitas Faletehan
2) SOP : merupakan suatu standar prosedur tindakan terhadap pasien yang
dilakukan oleh petugas dalam melakukan tindakan terhadap pasien. SOP
merupakan pedoman yang melindungi legalitas tindakan perawat sehingga
dapat melakukan tugas dan fungsinya dengan lebih bertanggung jawab.
Keberadaan SOP di ruangan dan kemudahan di akses oleh semua perawat
ruangan. SOP memuat seluruh tindakan-tindakan dan prosedur yang sering
di lakukan di ruangan. Dokumen SOP memuat: Cover mencantumkan RS,
edisi/tahun penerbitan. Terdapat lembar pengesahan/SK direktur, terdapat
tim penyusun dan mekanisme penyusunan SOP, jika merupakan edisi refisi
apakah diserati kronologis edisi refisi, memuat kata pengantar, memuat
daftar isi, memiliki halaman sehingga mudah di baca. SOP menggambarkan
pengelolaan universal precaution.
3) Pedoman dan dokumen-dokumen lain: keberadaan dan kemudahan diakses,
tempat penyimpanan mempertimbangkan aspek estetika dan keamanan
dokumen.
4) Proses Asuhan Keperawatan : dikaji bagaimana perawat melakukan
pengkajian apakah dilakukan atau tidak, jika dilakukan menyeluruh atau
tidak. Pada penegakan diagnosa dan penyusunan NCP dikaji bagaimana cara
perawat menegakan diagnosanya dan menyusun NCP, apakah menggunakan
panduan SAK atau tidak. Dalam dokumentasi setelah melakukan tahap-tahap
asuhan seperti melakukan dokumentasi pengkajian jika setelah melakukan
pengkajian, melakukan pendokumentasian implementasi dan evaluasi.
Dokumentasi tidak dilakukan sebelum melakukan kegiatan-kegiatan yang di
dokumentasikan.
7|Universitas Faletehan
2) Organizing/pengorganisasian pelayanan keperawatan/metode penugasan
yang ada menggambarkan dan mendukung terhadap pelaksanaan metode
penugasan yang digunakan. Metoda penugasan yang digunakan secara
konsisten digunakan dan benar-benar sesuai dengan perencanaan.
3) Actuating/menggerakkan : bagaiamana peran kepala ruangan dalam
menggerakkan roda manajemen yang ada di ruangan, apakah kepala ruangan
telah berfungsi sesuai dengan uraian tugas yang ada, apakah staff
keperawatan yang ada di ruangan telah melakukan fungsinya sesuai dengan
uraian tugas yang ada, adakah pertemuan rutin ruangan, bagaimanakah
pelaksanaan kegiatan penerimaan pasien baru, bagaimanakah pelaksanaan
kegiatan operan tugas jaga, bagaimanakah pelaksanaan kegiatan persiapan
pemulangan pasien, bagaimanakah pengelolaan pelaksanaan universal
precaution dan bagaimanakah upaya ruangan untuk dapat meningkatkan
dokumentasi asuhan keperawatan.
4) Controlling bagaimana kegiatan kontroling di ruangan, adakah instrumen
penilaian kinerja, bagaimana pendokumentasian hasil penilaian kinerja,
bagaimana feed back yang dilakukan kepada staff keperawatan setelah
penilaian kinerja. Bagaimana peran kepala ruangan dalam melakukan
kontroling terhadap kinerja perawat terutama pada shift sore dan malam.
4. Unsur money
Identifikasi pengelolaan dana bangsal. (sentralisasi dana/desentralisasi) dan
identifikasi sumber dana lain selain pasien. Biaya dapat dibedakan dengan
berbagai cara sesuai dengan jenis keputusan yang dihadapi oleh manager rumah
sakit, jika perhatian manager adalah tentang bagaimana mengalokasikan biaya
rumah sakit ke unit-unit atau instalasi, maka biaya harus dibedakan menjadi dua,
yaitu sebagai berikut:
a. Biaya langsung (direk cost), yaitu biaya-biaya yang dapat secara langsung
diberikan kepada pusat-pusat biaya tertentu (misalnya biaya untuk bahan-
bahan penyakit dalam dapat diberikan langsung kepad pusat biaya diunit
penyakit dalam).
b. Biaya tidak langsung (indirect cost), yaitu biaya-biaya yang tidak dapat secara
langsung diberikan kepada pusat biaya (misanya biaya pemakaian listrik tidak
8|Universitas Faletehan
mungkin diberikan kepada unit-unit atau instalasi berdasarkan jumlah KWH
yang digunakannya).
5. Unsur market
a. Sistem pemasaran ruangan.
b. Penataan ruangan menggambarkan ciri khas ruang perawatan dan sesuai
dengan motto RS. Penataan interior tampak nyaman dan mempertimbangkan
nilai-nilai estetika.
c. Kaji nilai BOR, LOS, BTO dan TOI hal ini untuk menggambarkan efisiensi
ruangan, bandingkan dengan standar depkes atau standar RS.
d. Adakah instrumen penilaian terhadap kepuasan pasien dan keberadaan kotak
saran atau adakah mekanisme di ruangan yang memungkinkan pasien
mengemukakan keluhan-keluhan yang dirasakan secara langsung maupun atau
tidak langsung. Bagaimana proses penilaian kepuasan apakah rutin atau hanya
sewaktu – waktu. Jika rutin setiap berapa lama. Bagaimana pengolahan data
dan feed back terhadap angket kepuasan tersebut.
e. Penilaian kepuasan kerja karyawan (instrumen terlampir, jika RS telah
memiliki instrumen maka yang digunakan adalah milik RS.
B. Ruang Flamboyan 1
Ruang Flamboyan 1 adalah ruangan perawatan anak kelas satu dimana kapasitas
tempat tidur terdiri dari 13 tempat tidur dengan luas ruangan 15x23 meter, terbagi antara
lain: 6 kamar pasien, 1 kamar khusus pasien infeksius seperti varicella, morbili, TB Paru
dan penyakit infeksi lainnya, 1 kamar ruang tindakan, spoelhook dan gudang.
Mutu keperawatan ditetapkan dengan menggunakan mutu indicator klinik
keperawatan yaitu : Keselamatan pasien ( Tidak ada kejadian pasien jatuh, decubitus,
phlebitis, restrain, dan kesalahan dalam pemberian obat). Assement pasienya dan
manajemennya, assement pasien cemas dan tindakan keperawatan untuk mengatasinya,
angka pemenuhan kebutuhan perawatan diri, angka kepuasan pasien, dan pendidikan
kesehatan untuk pasien dan keluarga.
Metode ruang perawatan flamboyant 1 sebagai unit pemberi layanan asuhan
keperawatan mempunyai peran yang sangat strategi dalam menunjukan kualitas layanan
dalam rumah sakit. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu manajemen strategi
9|Universitas Faletehan
untuk mengerjakan program-progman rumah sakit yang dibuat dalam program kerja
ruang flamboyan 1 seperti : pengembangan SDM perawat, sarana prasarana ataupun
metode penugasan diruangan dan lain sebagainnya yang membutuhkan perencanaan,
pengorganisasian, dan pelaksanaan serta kontrol juga evaluasi. Berdasarkan fenomena
yang terjadi dilapangan maka dibuat laporan dengan program kerja kepada ruang
flamboyan 1 tahun 2022 dan laporan hasil evaluasi kerja Berdasarkan laporan kegiatan
tiap tahun persemester yaitu :
Pengembangan SDM
Rapat dengan KABID Perawat dan KA IRI
Pembinaan kepada staff
Pengembangan indicator mutu
Pengembangan indikator PI
Pencengahan infeksi nosocomial dan kebersihan ruangan
Supervise monitoring PMK/RDK
Prasarana/Sarana/Perbaikan/Pemeliharaan.
C. Standar Ketenagakerjaan
Menurut UU No. 38 Tahun 2014 tentang keperawatan. Jenis Perawat berdasarkan BAB II
pasal 4 adalah :
1. Jenis perawat terdiri atas :
a. Perawat profesi; dan
b. Perawat vokasi.
11 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
2. Perawat profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :
a. Ners; dan
b. Ners spesialis.
Untuk memenuhi pelayanan yang optimal di Rumah Sakit perawat harus memiliki standar
ketenagakerjaan yang layak sesuai aturan yang ada. Menurut UU No.38 tahun 2014 tentang
keperawatan :
1. Perawat wajib memiliki STR yang berlaku
2. Memiliki Ijazah pendidikan tinggi Keperawatan
3. Memiliki Sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi
4. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental
5. Memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji profesi
6. Membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi
7. Harus memiliki SIPP
D. Lingkup Tugas
1. Bertanggung jawab atas seluruh pasien
2. Bertanggung jawab penuh (24 jam/hari) terhadap mutu pelayanan keperawatan
3. Memberikan pelayanan atau alternatif melaksanakan proses pelayanan keperawatan
4. Mengevaluasi sumber daya peralatan, SDM dan metode
E. Uraian Tugas
1. Merencanakan tenaga dan membuat jadwal kerja sesuai jumlah dan kualitas kebutuhan
layanan asuhan keperawatan sehingga layanan dapat terlaksana secara optimal
2. Memonitor dan membagi tugas tentang memelihara peralatan, mesin alkes dan obat
inventaris ruangan agar jumlah dan kualitasnya siap pakai dan sesuai standar
3. Melaksanalan evaluasi dan membuat laporan hasil kerja dan kualitas sumber daya
manusia
12 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
4. Melakukan penyelidikan bila ditemukan suatu masalah dalam pelaksanaan pelayanan
kepada pasien
b) Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan objektif untuk
membuat diagnose keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan proses
berpikir komplek tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam
medic, dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain.
13 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) 2017 mendefinisikan diagnose
keperawatan semacam keputusan klinik yang mencakup klien, keluarga, dan
respon komunitas terhadap sesuatu yang berpotensi sebagai masalah kesehatan
dalam proses kehidupan :
Dalam membuat diagnose keperawatan dibutuhkan keterampilan klinik yang
baik, mencakup proses diagnose keperawatan dan perumusan dalam
pembuatan pernyataan keperawatan.
Proses diagnose keperawatan dibagi menjadi kelompok interpretasi dan
menjamin keakuratan diagnose dari proses keperawatan itu sendiri. Perumusan
pernyataan diagnose keperawatan memiliki beberapa syarat yaitu mempunyai
pengetahuan yang dapat membedakan antara sesuatu yang actual, risiko, dan
potensial dalam diagnose keperawatan.
d) Evaluasi
Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini
perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapt berhasil
atau gagal. ( Alfaro – Le Fevre, 1994 )
Perawat menemukan reaksi klien terhadap intervensi keperawatan yang telah
diberikan dan menetapkan apa yang menjadi sasaran dari rencana keperawatan
dapat diterima. Perencanaan merupakan dasar yang mendukung suatu evaluasi.
14 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
B. Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi keperawatan mnerupakan bagian dari pelaksanaan asuhan
keperawatan yang menggunakan pendekatan proses keperawatan yang memiliki nilai
hukum yang sangat penting. Tanpa dokumentasi keperawatan yang telah dilaksanakan
oleh perawat tidak mempunyai makna dalamhal tanggung jawab dan taqnggung
gugat.
Dokumentasi keperawatan dapat dikatakan sebagai “pegangan“ bagi perawat
dalam mempertanggung jawabkan dan membuktikan pekerjaannya. Oleh karena itu
ada berbagai aturan dan kaidah yang harus ditaati oleh setiap perawat dalam
melakukan pendokumentasian keperawatan.dokumentasi keperawatan merupakan
bukti otentik yang dituliskan dalam format yang telah disediakan dan harus disertai
dengan pemberian “ tanda tangan “ dan nama perawat serta harus menyatu dengan
status / rekam medic pasien.
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien, setiap langkah dari
proses keperawatan memerlukan pendokumentasian mulai dari tahap pengkajian,
penentuan diagnose keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawtan
harus didokumentasikan. Untuk itu pada makalah ini akan dibahas tentang
dokumentasi Asuhan Keperawatan.
15 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
dan malam pelaksanaan pendokumentasian pengkajian serta implementasi dan
evaluasi didokumentasikan oleh perawat pelaksana.
16 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
BAB III
HASIL PENGKAJIAN
Tabel 3.1
Jumlah Pasien Bulan Agustus – Oktober 2022
Ruang Flamboyan 1 RS Drajat Prawiranegara
17 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Tabel 3.2
Jumlah 10 Penyakit Terbesar Agustus – Oktober 2022
Ruang Flamboyan 1 RS Drajat Prawiranegara
Berdasarkan Tabel 3.2 didapatkan hasil jumlah terbesar penyakit pada bulan Agustus
- Oktober tahun 2022 di Ruang Flamboyan 1 RS Drajat Prawiranegara adalah kasus
ISPA dengan jumlah kasus 54.
Tabel 3.3
Daerah Asal Pasien Bulan Agustus – Oktober 2022
Ruang Flamboyan 1 RS Drajat Prawiranegara
18 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
8 Pandeglang 5
9 Kramatwatu 3
10 Bojonegara 1
11 Cikeusal 2
12 Tangerang 2
13 Anyer 1
14 Gunung Sari 2
15 Lebak 3
Jumlah 275
Berdasarkan Tabel 3.3 didapatkan hasil mengenai daerah asal pasien terbanyak
pada bulan Agustus – Oktober 2022 yang dirawat diruang Flamboyan 1 RS
Drajat Prawiranegara adalah daerah Serang yaitu sebanyak 157 orang.
c. Ketenagaan
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 14 - 27 November 2022 didapatkan
data jumlah tenaga perawat yang terdapat diruang Flamboyan 1 RS Drajat
Prawiranegara adalah sebagai berikut.
Tabel 3.4
Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan diruang flamboyan 1 pada tanggal
14 November 2022
19 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Keterangan :
Total tenaga perawat
Pagi : 4 orang
Sore : 3 orang
Malam : 2 orang +
9 orang
Perawat yang libur = ((jumlah hari minggu per tahun + jumlah cuti dalam 1 tahun
x total tenaga perawat) / jumlah hari kerja efektif = ((96+12x11) / 286 =
(108x11) / 286 = 4,1 (4 orang perawat).
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari ruang flamboyan 1
adalah : 4 orang perawat.
Tabel 3.5
Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan diruang flamboyan 1 pada tanggal
15 November 2022
Keterangan
Total tenaga perawat
Pagi : 4 orang
Sore : 3 orang
20 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Malam : 2 orang +
9 orang
Perawat yang libur = ((jumlah hari minggu per tahun + jumlah cuti dalam 1 tahun
x total tenaga perawat) / jumlah hari kerja efektif = ((96+12x10) / 286 = (60x10) /
286 = 3,77 (4 orang perawat).
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari ruang flamboyan 1
adalah : 4 orang perawat.
Tabel 3.6
Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan diruang flamboyan 1 pada tanggal
16 November 2022
Keterangan
Total tenaga perawat
Pagi : 3 orang
Sore : 3 orang
Malam : 2 orang +
8 orang
Perawat yang libur = ((jumlah hari minggu per tahun + jumlah cuti dalam 1 tahun
x total tenaga perawat) / jumlah hari kerja efektif = ((96+12x9) / 286 = (108x9) /
286 = 3,3 (3 orang perawat).
21 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari ruang flamboyan 1
adalah : 3 orang perawat.
22 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
DAFTAR KETENAGAAN PERAWAT DAN ADMINISTRASI
1|Universitas Faletehan
NO NAMA STATUS PK PENDIDIKAN PELATIHAN TMT RUANGAN
PEGAWAI YANG
DIIKUTI
1 Sutiarsih, S.Kep PNS PM S1 Ners BHD, APAR,PPI 1998 November
Ners Dasar & 2021
Hygiene, Flamboyan 1
Komunikasi
Efektif,Sasaran
Keselamatan
Pasien
2 Ira Mutiara, S.Kep PNS III S1 Ners BHD, EWS, 2000 Oktober
Ners APAR, PPI 2020
Flamboyan 1
Perawat Primer
3 Ety Nurgiyati, PNS III S1 Ners BHD,EWS, 2000 Februari
S.Kep Ners APAR,PPI Dasar 2011
& Hygiene, Flamboyan 1
Komunikasi
Efektif,Sasaran
Keselamatan
Pasien
4 Bina Hospita, PNS III D3 BHD, APAR, 1993 Juli 2019
Amd.Kep Keperawatan PPI Flamboyan 1
5 Hj. Maimunah, PNS III D3 BHD,EWS, 2000 Juni 2021
AMK Keperawatan APAR,PPI Dasar Flamboyan 1
& Hygiene,
2|Universitas Faletehan
Komunikasi
Efektif,Sasaran
Keselamatan
Analisa Data
1. Alat Medis
Hasil Pengkajian
Tabel 2.5
Daftar Alat-Alat Kesehatan Ruang Flamboyan 1 RSUD
Dr. Dradjat Prawiranegara Serang Banten bulan
November tahun 2022
Kondisi
No Alat Persediaan Keterangan
Baik Rusak
1 Infus pump B.Brain 2
2 Tensi manual 1
3 Thermometer omron 1
4 Sterilant dot 1
5 Box Lab 1
6 Stetoskop hitam 2
7 Infus pump terumo 1
8 Box cool darah 2
9 Tourniquet 1
10 Kursi roda 1
11 Accu cek 1
1|Universitas Faletehan
12 Timbangan bayi 1
13 Syringe pump 1
14 Alat suction 1
15 Box emergency 2
16 Tabung + dorongan O2 1
17 Bed Tindakan 1
18 Manometer fl 2
19 Troly Tindakan 2
20 Nebulizer 1
21 Lampu sorot 1
22 Pen light 1
23 Box dekontaminasi 2
24 Timbangan dewasa 1
25 Thermometer tembak 1
26 Senter 1
28 Laryngoscope 1
29 Ambubag anak 1
30 Pulse oximetri 1
31 Reflek hammer 1
32 Pispot 9
33 Urinal -
34 Buli-buli 1
35 Troli 2
36 Bak instrument 2
37 Bengkok 2
38 Lampu pembaca Ro 1
39 Tiang infus 16
2|Universitas Faletehan
40 Tounge spatel 1
41 Handrub 5
42 Pengukur tinggi badan 1
Analisa data
Berdasarkan hasil observasi dan pengumpulan data dari segi inventaris alat
kesehatan sudah ada daftar inventaris alat yang disimpan oleh kepala ruangan
dalam fail tertentu. Terdapat kesesuaian data antara barang dengan barang
yang ada diruangan. Alat-alat kesehatan yang ada diruang Flamboyan 1 sudah
cukup lengkap sesuai dengan standar di rumah sakit. Berdasarkan hasil
observasi dan pengumpulan data, proses pengadaan barang ruang Flamboyan
1 berkolaborasi dengan unit-unit terkait seperti logistik, rumah tangga dan
apotik. Dalam hal pemeliharaan alat ruang Flamboyan 1 berkoordinasi
dengan unit terkait operan alat dan pengecekan alat berjalan dengan baik.
3|Universitas Faletehan
2. Alat Rumah Tangga
Tabel 2.6
Daftar Inventaris alat Rumah Tangga Flamboyan 1
RSUD Dr. Drajat Prawiranegara Bulan November Tahun
2022
14 Komputer set 1 √
15 Lemari laken 1 √
16 Apar 1 √
17 Bantal 20 √
18 Baskom stainless 2 √
19 Troli pispot 1 √
20 Lemari gorden 1 √
21 Instrument trolley 3 √
22 Gelas ukur -
23 Loker 1 √
24 Jam dinding 7 √
25 Tempat sampah
1 √
Ampul
26 Handscrub 6 √
27 Tempat sampah
2 √
medis kecil
28 Lemari alat 1 √
4|Universitas Faletehan
39 Lemari buku 2 √
5|Universitas Faletehan
Analisa Data
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data bahwa alat inventaris alat
rumah tangga di ruang Flamboyan 1 sesuai dengan standar kebutuhan
rumah sakit.
3. Alat Tenun
Tabel 2.7
Daftar Inventaris Alat Tenun ruang Flamboyan 1
RSUD dr Drajat Prawiranegara Bulan Juni 2022
Kondisi
No Alat Persediaan Keterangan
Baik Rusak
Setiap 1 tempat tidur
terdapat 3 laken terdiri
1 Laken 1/3 √ dari yang dipakai,
sediaan, cadangan, dan
dicuci
Setiap 1 tempat tidur
2 Stick Laken 1/3 √
terdapat 3 stick laken
Setiap 1 tempat tidur
terdapat 3 selimut terdiri
3 Selimut 1/3 √
dari yang dipakai,
cadangan, dan dicuci
Setiap 1 tempat tidur
terdapat sarung bantal
4 Sarung bantal 1/3 √
terdiri dari yang dipakai,
cadangan, dan dicuci
5 Baju pasien - - Tidak ada
Paket mandi terdiri
6 dari : 3 √
- Washlap
7 Perlak 10 √
8 Restrain 5 √
9 Apron 10 √
Setiap tempat tidur
10 Gorden ½ √
terdapat gorden 1-2
Analisa Data
Berdas
6|Universitas Faletehan
Berdasarkan hasil pengkajian melalui observasi dan wawancara
didapatkan data bahwa penyediaan alat tenun di Ruang Flamboyan
1 berdasarkan jumlah, jenis, dan spesifik melaului sentralisasi
laundry, dimana setiap hari kebutuhan akan kelengkapan alat tenun
dipenuhi berdasarkan permintaan dari ruangan kemudian laundry
akan mendistribusikan (mengantar) kelengkapan alat tenun sesuai
yang dibutuhkan.
4. Pengelolaan obat
Tabel 2.8
Sentralisasi Pemberian Obat
Flamboyan 1 RSUD dr
Drajat Prawiranegara Juni
2022
No Pernyataan Ya Tidak
1 Format kontrol dan pemeriksaan obat √
2 Buku serah terima obat √
3 Lemari obat √
Analisa Data
Dari hasil wawancara mengenai sentralisasi pemberian obat
didapatkan bahwa perawat menerima resep dari dokter sesuai dengan
kebutuhan pasien, kemudian petugas farmasi datang mengambil
resep obat dan kemudian petugas farmasi mengantarkan obat ke
perawat ruangan, selanjutnya obat disimpan diloker obat masing-
masing pasien dan diberikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Untuk format control untuk pemakaian obat dan pengolaan
sentralisasi obat sudah tersedia. Berdasarkan hasil pengkajian dan
studi dokumentasi pada tanggal 2-9 Juni 2022 didapatkan data daftar
7|Universitas Faletehan
inventaris alat kesehatan di Ruang Flamboyan 1 RSUD dr Drajat
Prawiranegara Serang Banten bulan Mei tahun 2022.
8|Universitas Faletehan
Unsur Metode (M-3)
Hasil Pengkajian
1. Unsur Methode
a) Visi, Misi RSUD Dr. Prawiranegera Kota Serang.
Pelayanan RSUD Dr. Dradjat Prawiranegara saat ini cenderung ke arah
pengembangan manajemen yang mantap dan berorientasi kepada pelanggan tanpa
mengabaikan kualitas pelayanan yang efektif, efisien, aman, nyaman dan
manusiawi.
Hal ini sesuai dengan visi dan misi RSUD Dr. Dradjat Prawiranegara sebagai
berikut:
Visi Keperawatan :
“Menuju pelayanan keperawatan yang terbaik, professional dan
berkualitas.”
Misi Keperawatan :
1. Menyelenggarakan pelayanan keperawatan prima yang terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat berdasarkan proses keperawatan untuk
memenuhi kebutuhan biopsikososial dan spiritual.
2. Meningkatkan kualitas SDM keperawatan
3. Merencanakan dan menyediakan fasilitas sarana prasarana keperawatan.
4. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelayanan keperawatan.
9|Universitas Faletehan
Menggembangkan komunikasi teraupetik.
Analisa Data :
Keberadaan Visi dan Misi di Ruang Flamboyan 1 sudah ada, dan dapat di
lihat jelas oleh semua perawat, dengan susunan yang rapih. Berdasarkan
hasil wawancara dengan kepala ruangan Flamboyan 1, bahwa Visi dan
Misi Ruang Flamboyan 1 sudah sesuai.
1. Struktur organisasi
KABID KEPERAWATAN
Isdiyanti, S.Kep.Ners
KEPALA RUANGAN
Sutiarsih, S. Kep, Ners
11 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
DENAH RUANG Flamboyan 1 RSUD Dr. DRAJAT PRAWIRANEGARA SERANG
Pintu Masuk
KAMAR 1
Ruang Tindakan
T
E KAMAR 2
Ruang Dokter
R KORIDOR
A KAMAR 3
Kamar 8
S
Kantor Perawat
GUDANG
KAMAR 4
KAMAR 5
KAMAR 6
12 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
ANALISA :
1. Dokumen
Keberadaan dokumen sesuai dengan daftar standar diagnosa dan perencanaan
keperawatan serta standar petunjuk pengisian diagnosa dan perencanaan
keperawatan di Ruang Flamboyan 1 Rumah Sakit dr. Drajat Prawiranegara serang.
1). SAK ( Panduan Asuhan Keperawatan )
13 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
SAK disusun oleh Tim Asuhan keperawatan yang ditetapkan . SAK disusun
berdasarkan 10 besar penyakit di 3 bulan terakhir yang disesuaikan dengan kebutuhan
ruangan dan sewaktu – waktu dapat direvisi sesuai dengan kebutuhan. Literatur yang
digunakan sudah sesuai SDKI, SLKI, dan SIKI.
Agustus - Oktober
1 ISPA 54 Pasien
2 PNEUMONIA 37 Pasien
4 FEBRIS 38 Pasien
5 DHF 30 Pasien
6 KDK 19 Pasien
8 ANEMIA 5 Pasien
9 BRONCOPNEUMONIA 7 Pasien
10 DIARE 8 Pasien
Analisa Data
Berdasarkan hasil pengkajian memngenai standar asuhan keperawatan didapatkan
data:
1. Bahwa SAK diruang Flamboyan 1 sudah ada dan dapat diakses oleh semua
perawat
2. Dokumen SAK belum terdapat cover yang mencantumkan RS, belum terdapat
tahun penerbitan, dokumen masih berupa tulisan tangan hasil rekapan dalam
buku besar
14 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
3. Tidak terdapat tim penyusun dan mekanisme penyusunan SAK, belum
memuat kata pengantar, dan belum memiliki daftar isi dan halaman
SAK
Standar Asuhan Keperawatan terdiri dari :
1. Pengkajian Awal Keperawatan
- Riwayat Alergi
- Resiko Jatuh
- Resiko Nyeri
- Penilaian Nyeri
- Anamnesa
- Keluhan Utama
- Riwayat Kesehatan Sekarang
- Riwayat Kesehatan Dahulu
- Riwayat Psikososial
- Menilai Nilai Psikologis
- Pemeriksaan Fisik
- Screening Gizi
- Kebutuhan Edukasi
- Perencanaan Pasien Pulang
- Masalah Keperawatan
2. Pengkajian Tambahan Keperawatan Anak
- Skrining Nyeri Anak : FLACC Score
- Riwayat Imunisasi
- Riwayat Tumbuh Kembang
- Skrining Gizi
- Grafik Tanda-tanda Vital
- Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT)
- Catatan Pemberian Obat
- Daftar Infus
- Hasil Laboraturium
- Pengkajian Luka Dekubitus
15 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
2). Standar Prosedur Operasional (SOP)
16 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Mengukur Cairan Yang
17/SPO.IRI.KMB/ 20 Agustus
15 Masuk Dan Keluar (Intake 2
RSUD/VIII/2018 2018
Dan Output)
Mengukur Suhu Tubuh
18/SPO.IRI.KMB/
16 Dengan Termometer Infra 23 April 2018 -
RSUD/IV/2018
Red
19/SPO.IRI.KMB/ 21 Agustus
17 Menyuapi Pasien 1
RSUD/VIII/2018 2018
Mengganti Alat Tenun
21/SPO.IRI.KMB/ 21 Agustus
18 Kotor Dengan Pasien 2
RSUD/VIII/2018 2018
Diatasnya
Melaksanakan Ambulasi 21/SPO.IRI.KMB/ 21 Agustus
19 1
Dini RSUD/VIII/2018 2018
Memberikan Oksigen (O2) 22/SPO.IRI.KMB/
20 Febuari 2018 2
Dengan Masker RSUD/II/2018
Persiapan tindakan operasi 23/SPO.IRI.KMB/ 21 Agustus
21 1
diruang rawat inap RSUD/VIII/2018 2018
24/SPO.IRI.KMB/
22 Memasang dower kateter Febuari 2018 2
RSUD/II/2018
26/SPO.IRI.KMB/
22 Memasang bidai Febuari 2018 2
RSUD/II/2018
Mengganti balutan luka 28/SPO.IRI.KMB/
23 Febuari 2018 2
kotor RSUD/II/2018
29/SPO.IRI.KMB/
24 Pemasangan gips Febuari 2018 2
RSUD/II/2018
Tabel 3.14
Daftar Standar Prosedur Operasional (SPO) IRI Umum
Di Ruang Perinatologi RSUD dr. Dradjat Prawiranegara
No.
No Uraian Tanggal Terbit Revisi
Dokumen
KEP/91-IRI
1 Identifikasi pasien 17 Mei 2020 2
/RSUD/V/2020
Konsul dokter melalui KEP/S92-IRI
2 24 Mei 2020 3
telepon /RSUD/V/2020
KEP/108-IRI/
3. Melakukan bilas lambung 03 Mei 2020 3
RSUD/V/2020
4. Melakukan Water Shell KEP/115-IRI/ 04 Mei 2020 3
17 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Drainage RSUD/V/2020
Memandikan pasien KEP/107-IRI/
5. 04 Mei 2020 4
ditempat tidur RSUD/V/2020
Mencuci Area Yang Akan
Di Operasi Arthroscopy,
KEP/113-IRI/
6. Hemi Arthroplasty Dan 04 Mei 2020 2
RSUD/V/2020
Penggantian Sendi Lutut
(TKR)
KEP/117-IRI/
7. Mengganti balutan luka 04 Mei 2020 4
RSUD/V/2020
Menghitung nadi dan KEP/191-IRI/
8. 04 Mei 2020 4
pernapasan RSUD/V/2020
Mengukur Suhu Tubuh
KEP/110-IRI/
9. Dengan Termometer Infra 03 Mei 2020 1
RSUD/V/2020
Red
KEP/103-IRI/
10. Mengukur Tekanan Darah 24 Mei 2020 4
RSUD/V/2020
Pelaksanaan timbang
terima antar shift dinas
KEP/104-IRI/
11. bagi perawat atau bidan di 03 Mei 2020 2
RSUD/V/2020
RSUD dr Dradjat
prawiranegara
Pemasangan gelang KEP/93-IRI/
12. 03 Mei 2020 3
identitas pasien RSUD/V/2020
Pemasangan Intravena KEP/101-IRI/
13. 03 Mei 2020 3
Kateter RSUD/V/2020
Pemasangan klip kuning
KEP/95-IRI/
14. identifikasi pasien resiko 05 Mei 2020 2
RSUD/V/2020
jatuh di rawat inap
Pemasangan klip merah KEP/94-IRI/
15. 03 Mei 2020 2
identifikasi pasien alergi RSUD/V/2020
KEP/109-IRI/
16. Pemasangan Transfusi 17 Mei 2020 4
RSUD/V/2020
Pemberian obat suntik KEP/111-IRI/
17. 17 Mei 2020 3
intravena RSUD/V/2020
Pemberian obat melalui KEP/102-IRI/
18. 24 Mei 2020 4
suntikan intra muskuler RSUD/V/2020
Pencegahan jatuh pada KEP/96-IRI/
19. 17 Mei 2020 3
pasien beresiko RSUD/V/2020
KEP/118-IRI/
20. Perawatan luka bakar 04 Mei 2020 4
RSUD/V/2020
Spoeling pada Dower
KEP/116-IRI/
21. Cateter (DC) Post 04 Mei 2020 3
RSUD/V/2020
Prostatectomy
18 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Penatalaksanaan 29/SPO.IRJ.AN/ 18 Desember
23. 2
pemberian vaksin PPD RSUD/ XII /2017 2017
Identifikasi pasien
39/SPO.IRI /RSUD/
24. sebelum melakukan - -
XI /2018
tindakan medis
Identifikasi pasien 37/SPO.IRI /RSUD/
25. - -
meninggal XI /2018
Serah terima petugas lab 46/SPO.IRI /RSUD/
26. - -
antar shift XI /2018
Identifikasi pasien
42/SPO.IRI /RSUD/
27. sebelum pengambilan - -
XI /2018
pemberian diet
Identifikasi pasien
55/SPO.IRI /RSUD/
28. sebelum pengambilan - -
XI /2018
sampel darah
Tabel 3.15
Daftar Standar Operasional Prosedur (SOP) PPI Di Ruang Perinatologi RSUD dr.
Dradjat Prawiranegara
No.
No Uraian Tanggal Terbit Revisi
Dokumen
03/SPO.KPPI/RSDP/
2 Etika batuk Juli 2017 -
VII/ 2017
Perawatan 04/SPO.KPPI/RSDP/
3 September 2018 -
humidifier XI/ 2018
Pembersihan
12/SPO.KPPI/RSDP/
4 gorden/ tirai di September 2018 -
XI/ 2018
ruangan
19 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
(droflet)
Langkah-langkah
17/SPO.KPPI/RSDP/
6 memakai alat Agustus 2018 -
VIII/ 2018
pelindung (APD)
Langkah-langkah
18/SPO.KPPI/
7 melepas alat Agustus 2018 -
RSDP/VIII/ 2018
pelindung (APD)
Cara pembuatan
22/SPO.KPPI/
10 larutan chlorin Agustus 2018 2
RSDP/VIII/ 2018
0,5% dan 0,05%
Kewaspadaan
terhadap penularan 21/SPO.KPPI/RSDP/
12 Agustus 2018 -
melalui udara VIII/ 2018
(Airborne)
DekontaPerinatolog 04/SPO.RSDP/III/
13 1 Maret 2013 -
i si 2018
Universal 12/SPO.KPPI/RSDP/
14 1 Maret 2013 1
precaution III/ 2013
Pemisahan dan
pewadahan limbah
15 - - -
medis dan non
medis
Pencegahan dan
pengendalian
16 - 3 Desember 2009 -
infeksi aliran darah
(IAD)
20 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
larutan chlorin X/ 2018
Penerimaan dan
pengeluaran barang 22/SPO.KPPI/RSDP/
18 - -
steril untuk kamar X/ 2018
operasi
Penggunaan 23/SPO.KPPI/RSDP/
19 - -
antibiotic rasional X/ 2018
Pemeriksaan
24/SPO.KPPI/RSDP/
20 kesehatan khusus - -
X/ 2018
bagi karyawan
Penatalaksanaan
26/SPO.KPPI/RSDP/
22 tertusuk jarum atau - -
X/ 2018
benda tajam
21 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
disimpan tertata dengan rapi. Sedangkan untuk keamanan dokumen,
dokumen tersimpan aman pada tempatnya.
Analisa Data
Berdasarkan hasil pengkajian bahwa keberadaan SPO diruang Flamboyan 1, disimpan dimeja
penyimpanan dokumen, dan susunannya sudah rapih. Terdapat hard cover, tetapi masih
terdapat ketidak lengkapan dalam tanggal terbit dan nomor revisi, daftar isi dan halaman
dengan tulisan tangan, sudah terdapat kata pengantar. SPO sudah terdapat pengesahan
direktur RSDP. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan Flamboyan 1 untuk
SPO yang ada sudah direvisi.
Tabel 2.11
Proses Asuhan Keperawatan di Ruang
Flamboyan 1 RSUD Dr. Dradjat Prawiranegara
Pengkajian
22 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
pedoman pengkajian
2. Dikelompokkan bio-psiko-
sosios-piritual
3. Data dikaji sejak pasien masuk
sampai pulang
4. Rumusan masalah
Diagnosa Keperawatan
1. Berdasarkan rumusan masalah
2. Mencerminkan PE/PES
3. Diagnosa Keperawatan Aktual
dan Potensial
Perencanaan
1. Berdasarkan diagnosa
keperawatan
2. Prioritas masalah
3. Berisi pasien/subyek,
perubahan, perilaku, kondisi
pasien atau kriteria waktu
4. Mengacu pada tujuan
5. Keterlibatan pasien atau
keluarga
23 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Tindakan
keperawatan
2. Mengobservasi respon pasien
3. Revisi tindakan berdasarkan
hasil evaluasi
4. Dokumentasi tindakan yang
dilaksanakan
Evaluasi
24 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
nama jelas, tanggal dan jam
5. Penyimpanan berkas catatan
keperawatan
1. Ronde Keperawatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan Flamboyan 1, bahwa ronde
keperawatan belum pernah dilaksanakan. Hal ini dikarenakan kendala waktu dan
kesempatan yang belum sesuai yang diharapkan.
2. Timbang terima
25 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Tabel 2.12
26 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Menginformasikan kepada pasien /keluarga,
11 nama perawat shift berikutnya pada akhir √
tugas
Memberi salam kepada pasien, keluarga serta
mengobservasi, menginspeksi keadaan
12 √
pasien, menanyakan keluhan pasien (dalam
rangka klarifikasi)
Jumlah 12 0
Prosentase 100% 0%
Keterangan
Tinggi : jika nilai ≥60
Rendah : jika nilai ≤60
Analisa Data
Dari hasil pengamatan didapatkan hasil bahwa proses timbang terima
selama berdinas di ruang Flamboyan selalu dilakukan, dan proses
timbang terima sudah sesuai SPO yang telah dibuat.
27 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
penanggung jawab inventaris alat, evaluasi program, dilakukan
setiap satu bulan, uraian tugas untuk Ka Ruangan, Katim dan PA
sesuai dengan standar Depkes.
1. Actuating/menggerakan
Peran kepala ruangan dalam menggerakan organisasi diruangan dengan cara adanya
komunikasi antara kepala ruangan dan staff. Mengkoordinir ruangan, memotivasi staf,
mengadakan operan dan pre confrence. Kegiatan perawat MPKP antara lain :
a) Orientasi Pasien Baru
Orientasi pasien baru merupakan kontrak antara perawat dengan klien/keluarga
dimana terdapat kesepakatan antara perawat dengan klien/keluarganya dalam
memberikan Asuhan keperawatan. Kontrak ini diperlukan agar hubungan saling
percaya antara perawat dan klien / keluarga dapat terbina (Trust).
b) Conference
Konferensi merupakan pertemuan tim yang dilakukan setiap hari. Konferensi
dilakukan setelah melakukan operan dinas pagi, sore atau malam sesuai dengan
jadwal dinas PP. konferensi sebaiknya dilakukan di tempat tersendiri sehingga
dapat mengurangi gangguan dari luar.
c) Timbang Terima (Shift)
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif
antar perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk
komunikasi yang harus ditingkatkan efektifitasnya adalah saat pergantian shift
(timbang terima pasien).
28 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan
dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang
terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara
singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang
sudah dilakukan atau belum dan perkembangan pasien saat itu. Informasi yang
disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan
dengan sempurna. Timbang terima dilakukan oleh perawat primer keperawatan kepada
perawat primer (penanggungjawab) dinas sore atau dinas malam secara tertulis dan lisan.
2. Controling
Kepala ruangan melakukan observasi langsung dengan menggunkan instrument
penilaian kinerja standar Depkes.
29 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
1) Umum
Pembayaran tidak diberikan langsung pada ruangan, tetapi kebagian
administrasi rumah sakit (loket keuangan rumah sakit)
2) BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)
Dengan persyaratan kartu BPJS, surat rujukan, fotocopy KTP dan KK. BPJS
terdiri dari :
a. BPJS Umum
c. BPJS Dinas
3. Gaji perawat
Gaji pegawai diberikan setiap 1 bulan sekali dan diperoleh dari Rumah Sakit, gaji
disesuaikan dengan status kepegawaian baik PNS, TKK, TKS, selain dari rumah
sakit pegawai mendapatkan uang jasa medis yang diperoleh dari jasa pelayanan
medis PNS ada tambahan penghasilan TPP. Adapun penghasilan tambahan lainya
ini bersifat uang intensif, uang untuk jaga hari raya besar dan hari libur nasional
untuk ditahun ini.
Analisa Data:
E. Marketing (M-5)
1. Hasil Pengkajian
a. Kajian Data
Dari hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruangan bahwa ruangan
Flamboyan 1 telah melakukan kegiatan promosi. Promosi semua dilakukan
oleh bagian informasi kepada keluarga klien yang akan dirawat kemudian
pihak informasi akan mengkonfirmasi kepada ruangan Flamboyan 1
mengenai tersedia atau tidaknya kamar yang bisa digunakan untuk pasien di
ruang Flamboyan 1.
b. Penataan Ruangan
Ruang Flamboyan 1 merupakan ruang rawat inap Anak yang terdapat7 kamar
perawatan terdiri dari 13 Tempat Tidur, 2 tempat tidur di setiap ruangan nya,
khusus Kamar 6 terdapat 1 termpat tidur khusus untuk ruang Isolasi. Setiap
kamar perawatan pasienterpasang AC.
31 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
yaitu botol cairan infus, handscoon, infus set dan vial bekas obat injeksi, dll.
Untuk sampah jarum suntik dan ampul bekas obat injeksi dimasukkan ke
dalam safety box berwarna kuning.
2. LOS
LOS (Length of Stay = Rata-rata lama pasien dirawat) adalah rata-rata
lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan
gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan mutu pelayanan
apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat diamati lebih
lanjut.Secara umum nilai LOS yang ideal menurut Depkes (2005) adalah
antara 6-9 hari. Berdasarkan hasil dari data yang ada, nilai LOS diruang
peri pada bulan Januari yaitu 5 hari, pada bulan agustus 6 hari, september
4 hari, dan oktober 4 hari.
Dari hasil nilai LOS tersebut menunjukan bahwa nilai rata-rata lama
rawat seorang pasien di ruang flamboyant 1 pada bulan
agustus,September, dan oktober sudah ideal.
3. TOI
TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran) adalah rata-rata dimana
tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi saat terisi berikutnya.
Indicator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat
32 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
tidur.Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi menurut Depkes (2005)
adalah kisaran 1-3 hari. Berdasarkan hasil dari data yang diperoleh, nilai
TOI di ruang flamboyant 1 pada bulan agustus yaitu 0 hari, pada bulan
september yaitu 1hari, dan oktober 1 hari. Dari hasil nilai TOI tersebut
bahwa nilai tenggang perputaran diruang flamboyant 1 sudah ideal.
4. BTO
BTO (Bed Turn Over = angka perputaran tempat tidur) adalah frekuensi
pemakaian tempat tidur pada suatu periode, berapa kali tempat tidur
dipakai dalam satuan waktu, menunjukan tingkat efisiensi pemakaian
tempat tidur. Nilai ideal menurut Depkes (2005) adalah antara 40-50
kali/tahun. Berdasarkan hasil data yang diperoleh diruang flamboyan 1
pada bulan agustus 6 kali, bulan september7 kali, dan bulan oktober7 kali.
Dari hasil nilai BTO tersebut bahwa angka perputaran tempat tidur
diruang peri belum ideal
A. Data Umum
Nama:
Pasien Baru/lama:
Tanggal:
Pendidikan trakhir:
Pekerjaan :
Ruangan :
34 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
setiap kotor
15 Apakah perawat pernah memberikan penjelaskan akibat
dari : kurang bergerak,berbaring terlalu lama
16 Selama anda/keluarga dalam perawatan apakah perawat :
memanggilnama dengan benar
17 Selama anda/keluarga anda dalam perawatan apakah
perawat mengawasi keadaan anda secara teratur pada
pagi, sore maupun malam
18 Selama anda/keluarga anda dalam perawatan apakah
perawat segera bantuan bila diperlukan
19 Apakah perawat bersikap : sopan, ramah
20 Apakah anda/keluarga anda mengetahui perawat yang
bertanggung jawab setiap kali pergantian dinas
21 Apakah perawat selalu member penjelasan sebelum
melakukan tindakan perawatan/pengobatan
22 Apakah perawat selalu bersedia mendengarkan dan
memperhatikan setiap keluhan anda/keluarga
23 Dalam hal memberikan obat apakah perawat membantu
menyiapkan/meminum obat
24 Selama anda/keluarga anda dirawat apakah diberikan
penjelasan tentang perawatan/pengobatan/pemeriksaan
lanjutan setelah anda/keluarga anda diperbolehkan pulang
25 Selama anda/keluarga anda dirawat apakah perawat selalu
menganjurkan/memsang penghalang atau pengaman bila
akan tidur/istirahat
26 Sebelum memberikan obat (bila pasien diberikan
pengobatan) apakah petugas menanyakan nama lengkap
dan tanggal lahir pasien
27 Sebelum memberikan tranfusi (bila pasien dilakukan
transfusi) apakah petuga menanyakan nama lengkap dan
tanggal lahir pasien
28 Sebelum melaksanakan tindakan terhadap pasien, apakah
petugas menanyakan nama lengkap dan tanggal lahir
35 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
psien
29 Sebelum melaksankan pengambilan sampel
(darah/urin/feses) apakah petugas menanyakan nama
lengkap dan tanggal lahir pasien
36 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
diagnose keperawatan pada kelompok
6 Lamanya penyelesaian analisa data untuk waktu 6 bulan
merumuskan diagnosa keperawatan pada kelompok
7 Jumlah rencana tindakan sederhana pada kelompok kuantitas 340-400
tindakan
8 Kualitas dokumen asuhan merencanakan tindakan Kualitas 90-100 %
sederhana pada kelompok
9 Lamanya penyelesaian dokumen waktu 6 bulan
untukmerencanakan tindakan sederhana pada
kelompok
10 Jumlah pasien untuk asuhan keperawatan dasar kuantitas 297-350
kategori II pasien
11 Kualitas asuhan keperawatan dasar kategori II Kualitas 90-100 %
12 Lamanya asuhan keperawatan dasar kategori II waktu 6 bulan
37 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
38 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
BAB IV
MASALAH DAN RENCANA KEGIATAN
A. Analisa SWOT
1. Man ( M-1 )
1. Ketenagaan Kepala ruangan : Semua perawat Adanya komunikasi Adanya tuntutan tinggi
1 orang ruangan flamboyan 1 melalui status pasien dari masyarakat
Wakil Kepala belum mendapatkan sebagai penghubung berhubungan dengan
Ruangan : 1 refresh ilmu terkait profesi lain, misalnya pelayanan yang diberikan
Perawat primer : 3 keperawatan anak dokter. oleh perawat. belum ada
orang Adanya kerja kesesuaian pelatihan maka
39 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
yang mengalami berpengalaman
kesulitan bekerja
dalam melakukan
tugas
Sebagaian
besar perawat
Flamboyan 1
memiliki sertfikat
BHD, EWS dan
PPI
2 Tenaga non Tenaga administrasi : 1 Petugas bertanggung jawab
keperawatan orang terhadap tugas masing-
masing
3 Status tenaga Status tenaga : Status tenaga Ada kesempatan bagi perawat
perawat - PNS : 7 kerja kontrak masih non PNS untuk meningkatkan
- CPNS: 3 ada 3 orang statusnya
- TKS : 3
4 Tingkat S1 keperawatan Ners : 5 Belum meratanya Kesempatan Kualitas asuhan
40 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
pendidikan dan DIII Keperawatan : 4 kesempatan perawat untuk memperoleh dan keperawatan yang
pelatihan DIII Kebidanan : 3 dalam mengikuti melanjutkan pendidikan harus sesuai dengan
pendidikan dan yang lebih tinggi teori keperawatan
pelatihan Adanya kesempatan Adanya tuntutan yang
Sebagian besar untuk mengikuti lebih tinggi dari
perawat flamboyan 1 pelatihan khususnya pada masyarakat untuk
belum mengikuti anak mendapatkan
pelatihan SKP Dengan semakin pelayanan yang lebih
banyaknya diberikan profesional
kesempatan untuk
mengikuti pelatihan
maka pengetahuan dan
keterampilan perawat
akan bertambah
41 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
2. Material ( M-2 )
42 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
alat tenun
3. Method
3. a. Metode - Memiliki visi dan misi Sudah terpasangnya Visi dan misi ruangan Adanya tuntutan yang
yang telah di sepakati oleh uraian visi misi di untuk mewujudkan lebih tinggi dari
setiap anggota ruangan dan dalam ruangan nurse pelayanan kesehatan yang masyarakat untuk
menjadi suatu komitmen station optimal baik segi kualitas mendapatkan pelayanan
dalam memberikan asuhan maupun kuantitas yang profesional
keperawatan
- Metode penugasan
menggunakan metode
keperawatan primer
b. Keberadaan Standar asuhan Penyusunan SAK dan Berkembang nya Adanya tuntutan yang
Dokumen keperawatan didapatkan SOP susunannya indikator, standar dan lebih tinggi dari
Metode / data bahwa SAK di ruang belum rapih. No kriteria terhadap berbagai masyarakat untuk
Standar / Flamboyan 1 sudah ada dokumen, tanggal system pelayanan di RS mewujudkan pelayanan
Pedoman. SAK dan dapat diakses oleh terbit masih ada yang dan ruangan yang profesional
43 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
dan SOP semua perawat. kosong
SOP diruang Flamboyan 1
memuat seluruh tindakan-
tindakan dan prosedur
yang sering dilakukan
diruangan
c. Proses - Memiliki Standar Setelah dilakukan Meningkatnya kepuasan Adanya tuntutan yang
Asuhan Operasional Prosedur observasi selama 1 pasien terhadap asuhan lebih tinggi dari
Keperawatan (SOP) Minggu pelayanan keperawatan masyarakat untuk
- Memiliki Standar Asuhan asuhan keperawatan mendapatkan pelayanan
Keperawatan (SAK) yang diberikan kurang yang profesional.
- Format pengkajian yang maksimal,
mudah di pahami dikarenakan
- Pengisian pengkajian keterbatasan tenaga
pasien dan diagnose kerja dengan
keperawatan menggunakan banyaknya jumlah
metode checklist pasien yang dirawat.
3. Money ( M-4 )
44 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
No Analisa Strength Weakness Opportunity Threatened
4 Money b) Adanya pemberian Sistem keuangan Adanya kesempatan Adanya tuntutan yang
uang jasa untuk masih dikelola untuk menggunakan lebih tinggi dari
semua karyawan sepenuhnya oleh instrument medis masyarakat untuk
c) Pemberian gaji pihak rumah sakit dengan re-use mendapatkan
perawat diberikan Tidak semua sehingga menghemat pelayanan kesehatan
setiap bulan kebutuhan ruangan pengeluaran. yang lebih professional
d) Pendanaan ruangan yang diajukan di Pengeluaran sebagian sehingga
sebagian besar di setujui besar di biayai oleh membutuhkam
atur oleh pihak Sistem pengelolaan institusi Rumah Sakit pendanaan yang lebih
rumah sakit keuangan ruangan besar untuk mendanai
e) Semua kebutuhan masih sangat kurang sarana dan prasarana.
ruangan dikelola efisien dan masih Tidak terealisasinya
oleh Rumah Sakit bergantung dengan kebutuhan permintaan
banyaknya jumlah dan kebutuhan ruangan
f) RSUD Dr.Drajat
pasien. sehingga secara tidak
Prawiranegaramener
langsung dapat
ima klien dengan
mempengaruhi
BPJS dan Umum
45 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
pelayanan keperawatan
secara optimal.
4. Marketing ( M-5 )
46 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
5 Marketing System marketing Didalam ruang tindakan Adanya kerja sama Banyaknya
pemasaran kurangnya modifikasi dengan intitusi Rumah
diruangan untuk mengalihkan rasa Pendidikan dan Sakit baru
Flamboyan 1 sakit ketika dilakukan perusahaan tertentu swasta yang
dilakukan dengan tindakan oleh perawat Adanya kebijakan semakin
cara pelayanan yang Didalam ruangan anak rumah sakit untuk marak
bermutu sehingga kurangnya modifikasi memperbaharui Adanya
pasient dan keluarga yang mendefinisikan tata tertib persaingan
dapat mempercayai ruang perawatan anak pengunjung pasien rumah sakit
RSUD Dr. Drajat seperti : terdapat gambar yang jelas swasta dan
Prawiranegara, disetiap rungan, dan Adanya kebijakan rumah sakit
menggunakan leaflet kamar pasien, ruang metode umpan RSUD yang
dan poster tentang therapy bermain, mainan balik berakreditas
penyakit tertentu untuk anak untuk Menerima rujukan i tipe B.
atau sarana lain meminimalkan RS lain Adanya
RSUD dr. Drajat hospitalisasi dan belum Letak RSUD yang tuntutan
Prawiranegara adanya edukasi untuk berada di tengah yang tinggi
merupakan rumah orangtua pasien kota dan saran
sakit tertua didaerah Intensive yang kurang Tarif RS yang dari pasien
banten sehingga seimbang dengan prestasi menggunakan non untuk
masyarakat sudah atau riwerd kinerja BPJS terbilang pelayanan
tahu dengan perawat terjangkau dari yang lebih
terakreditasi tipe B pada Rumah sakit profesional
dengan RSDP swasta sehingga sehingga
Jumlah BOR, LOS, pasien lebih pasien akan
TOI, BTO … banyak memilih ke merasa
Adanya instansi RSUD dr. Drajat aman dan
Pendidikan Prawiranegara nyaman
47 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
keperawatan yang Letak RSUD Dr.
melakukan praktek Drajat
lapangan perawat Prawiranegara
professional sesuai serang yang berada
dengan jenjang di tengah- tengah
pendidikanya. kota serang,
Hasil observasi sehingga
kepuasan pasien memudahkan
didapatkan bahwa pasien untuk
pasien puas terhadap datang berobat ke
pelayanan perawatan RS
di dalam Ruangan
Flamboyan 1 .
48 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n
B. Identifikasi Masalah
1. Perlunya ditingkatkan kembali bagi perawat Ruangan Flamboyan 1 untuk
direncankan mengikuti pelatihan kembali karena masa berlakunya sertifikat
pelatihan sudah habis
2. Kurang tersedianya tempat untuk pencucian alat-alat
3. Dalam penyususnan SAK dan SOP susunan masih belum rapih, No dokumen,
tanggal terbit yang amsih kosong
4. Sistem pengelolaan keuangan ruangan masih sangat kurang efisien dan masih
bergantung dengan banyaknya jumlah pasien.
5. Didalam ruangan tindakan kurangnya modifikasi untuk mengalihkan rasa sakit
ketika dilakukan tindakan oleh perawat
6. Didalam ruangan anak kurangnya modifikasi yang mendefinisikan ruang
perawatan anak seperti : terdapat gambar disetiap ruangan, dan kamar pasien,
ruang therapy bermain, mainan untuk anak untuk meminimalkan hospitalisasi
7. Intensive yang kurang seimbang dengan prestasi atau reward kinerja perawat
8. Tidak adanya kotak saran untuk pasien
9. Tidak adanya mushola untuk pasien
10. Tidak adanya ruang pertemuan untuk rapat
49 | U n i v e r s i t a s F a l e t e h a n