1/2 RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK
Tanggal terbit : Ditetapkan,
Direktur RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
drg. Yuliastuti Saripawan, M.Kes
NIP. 19710714 200012 2 002 Pengertian Permintaan persetujuan tindakan medis yang dilakukan oleh dokter kepada pasien/ wali. Tujuan 1. Meminta ijin kepada pasien atau keluarga pasien untuk dilakukannya suatu tindakan medis oleh dokter. 2. Aspek legalitas sebagai perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan Kebijakan 1. Undang-undang Republik Indonesia No.23 tahun 1992, tentang kesehatan. 2. Kitab Undang-undang Hukum Perdata 3. Undang-undang Republik Indonesia No.8 tahun 1999, tentang perlindungan Konsumen. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 585/ Men.Kes/ Per/ IX/ 1989, tentang Informed Consent. 6. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medis No. HK. 00.06.3.5.1866. Tanggal 21 April 1999, tentang Informed Consent. 7. Surat Edaran Dirjen Yan.Med DEPKES RI No : YN.02.04.3.5.2504. Tanggal 10 Juni 1997, tentang Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit. 8. Kode Etik Kedokteran Indonesia. Prosedur 1. Panggil pasien/ wali, saksi, untuk mendapakan penjelasan tentang informed consent. 2. Jelaskan informasi tentang tindakan medis yang akan dilakukan kepada pasien. 3. Jelaskan manfaat dan resiko yang dapat ditimbulkan jika tindakan tersebut dilakukan. 4. Berikan formulir informed consent untuk dibaca dan dimengerti 5. Tandatangani formulir informed consent oleh pasien/ wali, saksi. 6. Tanda tangan dokter, sebagai bukti sudah menjelaskan kepada pasien/ wali, saksi. 7. Tulis nama, alamat dan tanda tangan saksi
INFORMED CONSENT
No. Dokumen : No.Revisi : Halaman
2/2 RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK