Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN

PELAYANAN RAWAT INAP

RUMAH SAKIT SURYA ASIH


TAHUN 2018
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT SURYA ASIH
NOMOR: ..........................................

TENTANG
PELAYANAN PASIEN RAWAT INAP

Menimbang :
a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RS Surya Asih, maka
diperlukan penyelenggaraan pelayanan pasien rawat inap yang bermutu
tinggi.
b. bahwa agar pelayanan pasien rawat inap di RS Surya Asih dapat terlaksana
dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur RS Surya Asih sebagai
landasan bagi penyelenggaraan pelayanan pasien rawat inap di RS Surya
Asih.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b,
perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur RS Surya Asih.

Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/Menkes/Per/III/2008 tentang
Rekam Medis .

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RS SURYA ASIH TENTANG


PEMBERLAKUAN PANDUAN PELAYANAN PASIEN
RAWAT INAP.

Pertama : Pemberlakuan panduan pelayanan pasien rawat inap RS Surya


Asih sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Kedua : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan unit
pendaftaran pasien rawat inap RS Surya Asih dilaksanakan
oleh Direktur Pelayanan Medis RS Surya Asih.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila


di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Pringsewu
Pada tanggal
DIREKTUR RS SURYA ASIH

dr. Hetti Frawati Br. Simamora


NIK: 01.43052013
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………..


SK PEMBERLAKUAN ……………………………………………
DAFTAR ISI ...................................................................
KATA PENGANTAR ...................................................................

BAB I DEFINISI ...................................................................


BAB II RUANG LINGKUP ...................................................................
BAB III TATA LAKSANA ...................................................................
BAB IV DOKUMENTASI ...................................................................
KATA PENGANTAR

Berkat rahmat Allah SWT, dengan ini kami mengucapkan puji syukur atas
selesainya panduan tentang pelayanan pasien rawat inap di RS Surya Asih.
Kami berharap dengan tersusunnya panduan pelayanan pasien rawat inap ini
dapat sedikit memberikan wawasan terhadap pembaca dan kami sadar bahwa
panduan ini tidaklah sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
BAB I
DEFINISI

Rumah Sakit Surya Asih harus menyediakan skrining medis yang sesuai
untuk setiap orang yang datang ke rumah sakit yang meminta pemeriksaan atau
pengobatan untuk suatu kondisi medis. Skrining medis harus dapat digunakan
untuk menentukan apakah pasien mempunyai kondisi medis yang emergensi.
Suatu kondisi medis yang emergensi berarti pasien dengan gejala akut yang cukup
berat dan tanpa perhatian medis yang segera dapat diperkirakan akan
mengakibatkan kesehatan pasien dalam bahaya yang serius, gangguan fungsi
tubuh yang serius, atau disfungsi yang serius dari organ tubuh.
Pasien bukan emergensi akan mendapat perawatan yang kontinyu sesuai
dengan status klinisnya dan sumber daya yang tersedia. Untuk pasien yang
membutuhkan pelayanan di luar dari yang tersedia di Rumah Sakit Surya Asih,
mereka akan dipindahkan/ dirujuk ke fasilitas perawatan kesehatan yang sesuai.
Rumah Sakit Surya Asih mempunyai perjanjian dan hubungan dengan organisasi/
fasilitas agar dapat memberikan pasien perawatan yang sesuai jika sumber daya
yang dibutuhkan tidak tersedia di Rumah Sakit Surya Asih.
Dokumen ini berlaku untuk semua petugas kesehatan yang bekerja di
Rumah Sakit Surya Asih, termasuk para manajer, bidan, perawat, dokter, dan
petugas kesehatan yang berhubungan atau siapa pun yang membuat kontak
pertama dengan pasien dan melakukan penilaian mengenai kebutuhan pasien
tersebut

A. Tujuan
1. Untuk membangun repons yang sesuai oleh unit emergensi dalam
menerima, menyaring, dan menstabilkan pasien yang datang dengan
kondisi klinis darurat.
2. Untuk memastikan standarisasi penerimaan pasien rawat inap.
3. Untuk memberikan pedoman bagi semua staf petugas kesehatan dalam
memberikan perawatan untuk proses akses bagi pasien untuk mendapat
perawatan dan kontinuitas perawatan.
B. Tanggung Jawab
1. Direktur bertanggung jawab untuk memastikan bahwa mekanisme/
protokol yang dijelaskan dalam kebijakan ini dan dokumen yang terkait
tersedia untuk implementasi, monitoring, dan revisi kebijakan ini secara
keseluruhan serta dapat diakses dan dimengerti oleh semua staf terkait.
2. Direktur yang terlibat dalam ruang lingkup kebijakan ini bertanggung
jawab untuk memastikan bahwa semua Kepala Unit/ Ruangan:
a. Menyebarkan kebijakan ini di wilayah yang menjadi tanggung jawab
mereka
b. Mengimplementasikan kebijakan ini di dalam wilayah yang menjadi
tanggung jawab mereka
c. Mengidentifikasi dan mengalokasikan sumber daya yang tepat untuk
terpenuhinya kebijakan ini
d. Memastikan bahwa semua staf di bawah pengawasan mereka
mengetahui kebijakan ini dan mengikuti pelatihan untuk kebijakan ini
1) Semua Kepala Unit juga bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa audit internal dilaksanakan.
2) Kepala Unit yang terlibat dalam ruang lingkup ini bertanggung
jawab untuk implementasi kebijakan ini di bagian yang mereka
kelola dan harus memastikan bahwa:
 Semua staf baru dan lama mempunyai akses dan tahu
mengenai kebijakan ini serta kebijakan, SPO, dan formulir lain
yang terkait.
 Adanya SPO tertulis yang mendukung dan patuh pada
kebijakan ini dan dipantau untuk kepatuhannya.
3) Semua staf yang terlibat dalam ruang lingkup kebijakan ini
bertanggung jawab untuk mengimplementasikan kebijakan ini dan
harus memastikan bahwa:
 Mereka mengerti dan mematuhi kebijakan ini.
 Akan menggunakan kebijakan ini dalam hubungannya dengan
semua kebijakan dan SPO lainnya.
 Ketidakpatuhan pada kebijakan ini dapat mengakibatkan
tindakan indisiplin.
 Setiap anggota staf dapat mengisi laporan kejadian bila
ditemukan ketidakpatuhan.
BAB II
RUANG LINGKUP

Pasien dapat mengakses layanan perawatan di Unit Emergensi/ Gawat


darurat dan VK 24 jam/hari, 7 hari/minggu, 52 minggu/tahun. Pasien akan di
triase dan dikategorikan untuk penilaian dan perawatan dapat dilakukan pada saat
yang bersamaan.
Pasien dapat melakukan akses untuk mendapat perawatan:
a. Unit Gawat Darurat/ Emergensi
b. Unit VK
c. Pendaftaran langsung (Direct Admission) ke unit rawat inap (booked
admission) sebagaimana diterangkan pada point 7.1 kebijakan ini.
Pasien hanya dapat dilayani di Rumah Sakit Surya Asih jika tersedia jenis
layanan yang dibutuhkan. Apabila layanan yang dibutuhkan penuh maka
dilakukan penundaan tranfer ke Unit Rawat Inap dengan diobservasi di ruang
UGD dan jika tidak memadai atau tidak ada, maka pasien harus dirujuk ke rumah
sakit lain yang memiliki kebutuhan jenis layanan yang dibutuhkan pasien saat itu
dengan sebelumnya dilakukan tes pemeriksaan penunjang sebagai dasar
pengambilan keputusan sesuai standar pelayanan medis.
Pasien akan dipindahkan ke rumah sakit lain, untuk mendapatkan pelayanan
yang sesuai, ketika tidak tersedianya pelayanan tersebut di Rumah Sakit Surya
Asih atau jika pasien ingin untuk dipindahkan ke rumah sakit dikarenakan
asuransi atau masalah lainnya (merujuk kepada kebijakan transfer pasien).
Pada pasien dengan hambatan/ keterbatasan/ kendala fisik/ komunikasi/
bahasa/ budaya, Rumah Sakit Surya Asih memfasilitasi untuk menyelesaikan
kendala tersebut.
BAB III
TATA LAKSANA

Semua pasien yang mendapatkan pelayanan perawatan kesehatan atau yang


akan mendapatkan pelayanan kesehatan, harus diregistrasikan di dalam data
pasien dan mendapatkan nomor rekam medis. Ini meliputi pasien rawat inap
(termasuk bayi baru lahir) dan pasien yang hanya memeriksakan spesimen
(contoh: sample darah) atau radiologi diregisterkan sebagai pasien. Keberhasilan
mengidentifikasi pasien menurunkan angka duplikasi registrasi. Jika pasien tidak
mempunyai satu identitas unik dan spesifik maka hal ini dapat mengganggu
pelayanan pasien.

A. Proses Penerimaan Pasien Rawat Inap


Pasien dapat didaftarkan masuk ke rumah sakit oleh dokter spesialis
yang memiliki Surat Ijin Praktik di Rumah Sakit Surya Asih Pringsewu.
Dokter spesialis akan menjabarkan kondisi pasien dan diagnosis sementara
kepada admission dalam SPR (Surat Perintah Rawat). SPR tersebut berlaku
tidak lebih dari 24 jam. Jika lebih dari masa berlaku tersebut, pasien harus
dikaji ulang. Penerimaan pasien non emergensi atau pasien rujukan ke Rumah
Sakit Surya asih harus dilakukan verfikasi terlebih dahulu mengenai
kelayakan pasien serta kesediaan unit pelayanan sesuai kebutuhan pasien
untuk dirawat di Rumah Sakit Surya Asih.
Semua admission memerlukan kelengkapan lembar kerja admission
dari dokter spesialis atau dokter umum, yaitu:
1. Lembar admission (Surat Pengantar Rawat )
2. Diagnosis saat datang

Jenis-Jenis Pendaftaran
a. Pendaftaran yang direncanakan (elektif): pendaftaran yang sudah
direncanakan merupakan pendaftaran rawat inap dari pasien yang sudah
direncanakan sebagai tindak lanjut untuk mendapatkan pelayanan rawat
inap. Semua data penunjang dikumpulkan oleh pasien sebelum tanggal
yang sudah ditentukan. Pasien diinstruksikan untuk melapor ke bagian
pendaftaran.
b. Pendaftaran dari pasien rawat jalan: pasien mendaftar secara langsung
dari poliklinik Rumah Sakit Surya Asih. Dokumen yang diperlukan
dibawa ke bagian pendaftaran dan pasien akan mendapatkan kamar
perawatan yang sesuai dan tersedia di unit rawat inap.
c. Pendaftaran dari Unit Gawat Darurat/ Emergensi: Pasien dari UGD
memerlukan pendaftaran rawat inap, keluarga pasien langsung ke bagian
pendaftaran dan pasien akan diberikan kamar rawat yang tersedia di
ruang rawat inap.
d. Pendaftaran pasien observasi: pasien dapat diobservasi di ruang UGD
dan VK maksimal 2 jam sejak pasien masuk rumah sakit, selanjutnya
dokter harus memutuskan apakah pasien masuk dalam perawatan rumah
sakit atau rujuk ke rumah sakit lain atau pasien dipulangkan dan
diinformasikan kepada pasien atau keluarga. Selama observasi pasien
dimonitor secara berkala. Ketika pasien diobservasi dan diputuskan oleh
dokter memerlukan perawatan rawat inap, keluarga pasien langsung ke
bagian pendaftaran dan pasien akan diberikan kamar rawat yang tersedia
di ruang rawat inap.
e. Pasien transfer dari rumah sakit lain: ketika permintaan transfer
diterima oleh bagian pendaftaran, selanjutnya dialihkan kepada dokter
umum di UGD. Kemudian UGD akan mengkoordinasikan transfer pasien
dengan bagian admission dan mengumpulkan data yang diperlukan.

Merujuk kepada prosedur di bawah ini:


a. Pendaftaran pasien - Pemesanan Kamar Rawat
b. Pendaftaran pasien - Rawat Jalan dan Unit Emergensi
c. Pendaftaran pasien - Rawat Inap
d. Penerimaan pelayanan di Unit Emergensi
e. Menerima pasien rujukan dari fasilitas kesehatan lain untuk perawatan
f. Observasi pasien di Unit Emergensi
g. Observasi pasien di VK

Proses Penerimaan Pasien Rawat Inap


1. Pasien datang di bagian admisi dan diterima oleh petugas admisi
2. Petugas menyerahkan Surat Pengantar Rawat (SPR) yang berasal dari
poliklinik, rujukan dari dokter swasta, atau rumah sakit lain.
3. Petugas mengisi berkas rekam medis dengan melakukan wawancara
kepada pasien mengenai tempat/ fasilitas dan jaminan kesehatan yang
diinginkan.
4. Petugas mengecek/ mencarikan tempat/ fasilitas yang diinginkan.
5. Petugas menanyakan apakah pasien meminta fasilitas atau perawatan yang
lain:
a. Jika pasien/ keluarga pasien meminta fasilitas/ perawatan yang lain
sesuai permintaan pasien tersebut, maka pasien diminta untuk mengisi
form persetujuan.
b. Jika pasien tidak meminta fasilitas yang lain, maka petugas mendaftar
pasien berdasarkan identifikasi data sosial pasien.
6. Petugas menanyakan apakah pasien setuju dengan fasilitas dan tindakan
yang akan dilakukan yang sesuai dengan permintaan pasien.
a. Jika setuju, maka pasien mengisi formulir persetujuan.
b. Jika tidak setuju, maka petugas menanyakan apakah pasien memilih
tempat yang lain selama tempat yang diinginkan belum ada.
c. Jika setuju, maka petugas mengisi formulir persetujuan sesuai tempat
yang diinginkan pasien.
d. Jika tidak setuju, maka petugas merujuk pasien ke rumah sakit lain
sesuai permintaan pasien.
e. Petugas mendaftar pasien berdasarkan identifikasi data sosial pasien.
7. Petugas memberitahukan ke pihak ruangan rawat inap akan ada pasien
baru.
a. Petugas memberikan informasi kepada pasien bahwa tempat sudah
disiapkan.
b. Petugas mengantarkan pasien untuk diantar ke ruangan rawat inap.
8. Petugas medis di Unit Rawat Inap memberikan pelayanan kesehatan bagi
pasien sesuai instruksi dokter DPJP atau dokter jaga ruangan.
9. Petugas Unit Rawat Inap menanyakan kepada dokter apakah pasien sudah
diperbolehkan untuk pulang.
a. Jika diperbolehkan untuk pulang, maka petugas menginformasikan
kepada pihak pendaftaran ada pasien yang keluar/ discharge.
b. Petugas mempersilahkan pasien untuk menyelesaikan administrasi
pembayaran di bagian kasir.
c. Petugas mempersilahkan pasien untuk pulang.
d. Jika tidak diperbolehkan untuk pulang, maka pasien tetap mendapatkan
pelayanan kesehatan rawat inap.
Jika prosedur diatas tidak diindahkan oleh petugas Unit Rawat Inap, maka
petugas yang bersangkutan mendapatkan sanksi oleh pihak manajemen
maupun Direktur Rumah Sakit Surya Asih.

B. Pengaturan Kamar Rawat


Alokasi kamar di Rumah Sakit Surya Asih dibedakan berdasarkan:
1. Lantai 1 untuk perawatan pasien, yang terdiri dari:
1. Kamar VIP, VVIP
2. Bangsal Anak - Perinatologi
3. Bangsal Kandungan dan Kebidanan
2. Lantai 2 untuk perawatan pasien, yang terdiri dari:
1. Bangsal (Dewasa/ Bedah) Kamar Kelas 1, 2, 3
2. Kamar Isolasi
Pengalokasian kamar dikendalikan oleh bagian pendaftaran. Pasien
diperbolehkan untuk memilih kelas ruangan yang diinginkan, terkecuali
pasien dengan kebutuhan ruang isolasi atau pelayanan intensif setelah dikaji/
asesmen oleh dokter.
Kelas ruangan meliputi:
1. VIP, VVIP
2. Kelas satu
3. Kelas dua
4. Kelas tiga
Jika kelas kamar yang diminta tidak ada akan ditawarkan kelas yang tersedia.
Jika pasien tetap menolak, permintaan pasien akan ditindak lanjuti. Pasien
yang sudah tidak ada indikasi rawat disegerakan untuk dipulangkan dari RS
untuk berobat jalan.
Box neonatus yaitu neonatus dengan ibu kelas 3, maka tarif kamar bayi yang
berlaku adalah kamar bayi kelas 3 tetapi jika ibu dirawat di kelas 2, kelas 1,
VIP dan VVIP maka tarif kamar bayi disesuaikan dengan kamar ibu.
Pasien dengan suspek atau penyakit menular:
a. Di dalam kebijakan rumah sakit, pasien yang diketahui atau diperkirakan
dengan penyakit menular harus (ketika dalam praktiknya) dirawat di satu
ruangan dengan tanda isolasi.
b. Semua kasus menular yang baru di dalam rumah sakit harus dilaporkan
kepada tim infection control (PPI) secepatnya.
c. Jika jumlah pasien dengan diare dan muntah-muntah meningkat di dalam
satu area bangsal, pertama-tama harus dilaporkan ke tim infection control
(PPI) dan dilakukan rapat tentang terjangkitnya penyakit tersebut
mungkin diperlukan.
BAB IV
DOKUMENTASI

Pelayanan pasien rawat inap merupakan bagian dari penyelenggaraan proses


kesehatan yang harus dilakukan dengan baik sehingga pelayanan kepada pasien
dapat berjalan dengan baik. Panduan pelayanan pasien rawat inap ini diharapkan
menjadi acuan dalam melakukan pelayanan di Rumah Sakit Surya Asih.
Kami ucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang ikut serta
berpartisipasi sehingga Panduan Pelayanan Rawat Inap ini dapat diselesaikan.
Demi kesempurnaan Panduan Pelayanan Rawat Inap ini di masa mendatang,
sangat diharapkan masukan dan saran serta solusi dari berbagai pihak yang
berkepentingan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Surya
Asih.
Lampiran Daftar Rumah Sakit/ Instansi Rujukan

NO NO.
RUMAH SAKIT ALAMAT RADIUS FAX KET
TELP
1 RSUD Pringsewu Pringsewu Km
2 RS Mitra Husada
Pringsewu Km
Pringsewu
3 RSUD Abdul
Bandar Lampung Km
Moeloek
4 RS Urip Sumoharjo Bandar Lampung Km
5 RS Pertamina
Bandar Lampung Km
Bintang Amin
6 RS Bumi Waras Bandar Lampung Km

Anda mungkin juga menyukai