Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK

1771
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE
Jalan Komodor Yos Sudarso, Kode Pos 78113 Telp. (0561) 6783449, Fax. (0561) 6783038
E-mail : rsudssma@yahoo.co.id. Website : http//www.rsudkotapontianak.go.id

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE
KOTA PONTIANAK
NOMOR:

TENTANG

KEBIJAKAN PEMBERIAN PELAYANAN YANG TERINTEGRASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan


yang terintegrasi kepada pasien di Rumah Sakit Umum
Daerah Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota
Pontianak sesuai dengan undang-undang dan
peraturan yang berlaku diperlukan batasan yang jelas
mengenai Pelayanan Yang Terintegrasi di Rumah Sakit
Umum Daerah Sultan Syarif Mohamad;

b. bahwa untuk maksud tersebut pada butir a di atas


perlu diberlakukan Kebijakan Pelayanan yang
Terintegrasi di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan
Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak yang
ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Rumah
Sakit Umum Daerah Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
Kota Pontianak.
Mengingat : 1. Undang-UndangNomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4431);
2. Undang-UndangNomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-UndangNomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
512/MENKES/PER/IV/2007 Tentang Izin Praktik dan
Pelaksanaan Praktik Kedokteran;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK
TENTANG KEBIJAKAN PEMBERIAN PELAYANAN YANG
TERINTEGRASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN
SYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK;
KESATU : Memberlakukan Kebijakan Pemberian Pelayanan yang
Terintegrasi di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarif
Mohamad Alkadrie Kota Pontianak seperti tersebut dalam
lampiran surat keputusan ini;
KEDUA : Kebijakan Pemberian Pelayanan yang Terintegrasi di Rumah
Sakit Umum Daerah Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota
Pontianak untuk dapat dilaksanakan dan digunakan sebagai
acuan pelaksanaan kegiatan;
KETIGA : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Surat
Keputusan ini dibebankan pada anggaran biaya Rumah Sakit
Umum Daerah Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota
Pontianak;
KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal …………………
dengan ketentuan bahwa apabila di kemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan dalam penetapannya, akan dilakukan
perbaikan kembali sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Pontianak
Pada tanggal

Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah
Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
Kota Pontianak

drg. Yuliastuti Saripawan, M.Kes


NIP. 19710714 20012 2 002

Tembusan:
1. Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan.
2. Kepala Bidang Kepegawaian
3. Kepala Bidang Keuangan.
4. Kepala Seksi/Kepala Instalasi Terkait.
5. Pihak Terkait.
Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota
Pontianak.

Lampiran Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sultan


Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak

Nomor :
Tanggal :
Tentang : KEBIJAKAN PEMBERIAN PELAYANAN YANG TERINTEGRASI
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN SYARIF
MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

I. Pengertian :
1. Pelayanan terintegrasi adalah suatu proses untuk
mengintegrasi dan mengkoordinasikan pelayanan yang
diberikan kepada setiap pasien
2. Pemberi pelayanan pasien adalah semua profesi kesehatan
yang bekerja di Rumah Sakit yang memberi pelayanan
langsung kepada pasien yaitu dokter, perawat, ahli gizi, dan
profesi kesehatan lain.
3. Pemberian pelayanan adalah untuk semua pasien dengan
masalah kesehatan dan kebutuhan pelayanan yang sama
berhak mendapat kualitas asuhan yang sama di Rumah Sakit
setiap hari dalam seminggu dan pada setiap shift.
II. Tujuan :
Untuk menghasilkan proses-proses pelayanan yang efisien, dengan
asuhan pasien yang seragam, dikembangkan secara kolaboratif,
penggunaan sumber daya manusia dan lainnya yang efektif, serta
kemungkinan kondisi akhir pasien yang lebih baik.
III. Kebijakan :
1. Penanggung Jawab Pasien
a. Semua pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Sultan
Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak dilakukan
perawatan secara tim oleh berbagai profesi dan dokter
penanggung jawab pasien (DPJP) sebagai ketua tim.
Apabila dalam perjalanan proses pengobatan pasien
memerlukan dokter ahli tertentu lain maka DPJP dapat
meminta konsul penanganan lebih lanjut dengan surat
konsul untuk dilakukan rawat bersama.
2. Asesmen Pasien
Semua pasien yang dirawat inap dilakukan asesmen oleh
dokter dan perawat dalam 24 jam di formulir asesmen dokter
dan asesmen perawat.
3. Rencana Penatalaksanaan Terintegrasi
Setelah dilakukan asesmen pasien selanjutnya dibuat rencana
perawatan terintegrasi oleh semua pemberi pelayanan, dengan
tujuan yang terukur menggunakan formulir rencana
penatalaksanaan terintegrasi.
4. Catatan Perkembangan, Instruksi Tertulis dan Implementasi
Terintegrasi
a. Untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan
pelayanan di ruang rawat inap semua profesi/ pemberi
layanan wajib menuliskan semua bukti pelayanan,
pengamatan, pengobatan dan respon pasien terhadap
tindakan dalam catatan perkembangan terintegrasi
b. Catatan perkembangan pasien dan asesmen ulang pasien
dituliskan oleh semua pemberi layanan dan dituliskan
dalam catatan perkembangan terintegrasi menggunakan
kaidah SOP ( Subjective, Objective, Assesment, Planning).
 S (Subjective) adalah semua data yang dikeluhkan
pasien misalnya nyeri dan data yang bisa dilihat
misalnya bengkak, kemerahan di area tertentu,
keluar nanah dari luka.
 O (Objective) adalah semua hasil pemeriksaan yang
sudah jelas dan terukur misalnya hasil foto paru,
tekanan darah, hasil pengukuran suhu atau hasil
laboratorium.
 A (Assessment) adalah masalah pasien terkait data
yang ditemukan misalnya kejang, sepsis, pola nafas
tidak efektif, risiko nutrisi kurang,risiko jatuh.
 P (Planning) tuliskan rencana yang akan dilakukan
terkait masalah tersebut misalnya pemberian
antiobiotik, pemberian analgesik, rujuk ke internis,
manajemen airway, pasang kateter urin, dll.
c. Semua penulisan di catatan perkembangan terintegrasi
selalu mencantumkan tanggal, jam, nama petugas yang
melakukan tanda tangan.
d. Kesimpulan hasil pemerikasaan diagnostik dan tindakan
lain yang dilakukan, dicatat dalam kolom SOAP pasien
dan hasil pemeriksaan penunjang print out dibubuhi
tandatangan dan nama terang pemberi intruksi dan
dilampirkan pada rekam medis.
e. Semua instruksi ditulis pada daftar instruksi
ditandatangani oleh pembuat intruksi dan disetujui oleh
DPJP.
f. Pelaksanaan instruksi dituliskan di kolom implementasi
dengan menuliskan jam dan tanda tangan.
5. Pemberian perintah seperti pemeriksaan laboratorium,
pemberian obat, pelayanan keperawatan, terapi nutrisi,
prosedur diagnostik, operasi dan prosedur lain diperintahkan
oleh mereka yang kompeten dan dicatat dalam Catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi.
6. Penulisan permintaan laboratorium dan pemeriksaan
penunjang mencantumkan alasan dan indikasi klinis.
7. Evaluasi penatalaksanaan pasien
Evaluasi penatalaksanaan pasien dilakukan mengacu pada
tujuan terukur dari setiap masalah dan digunakan untuk
perencanaan ulang perawatan pasien. Apabila masalah teratasi
tuliskan kapan tanggal teratasi bubuhkan paraf dan nama
terang petugas yang mengevaluasi dan DJPJ, dan apabila
masalah belum teratasi tuliskan masalah berikutnya dengan
rencana dan tujuan terukur yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai