METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
penelitian ini bertujuan untuk melakukan penafsiran yang lebih kompleks tentang
fenomena yang dialami oleh subjek penelitian yang sulit diungkapkan oleh
2. Partisipan Penelitian
Jumlah partisispan pada penelitian ini adalah 5 orang (Polite & Hungler,
1999). Tiga partisispan berasal dari Rindu A dan dua partisispan dari Rindu B.
latar pendidikan S1 keperawaatan dan memiliki masa kerja lebih dari 2 tahun.
Perawat yang telah memiliki pengalaman kerja dua tahun atau lebih telah dapat
bahwa rumah sakit ini merupakan salah satu rumah sakit pendidikan yang
digunakan USU serta rumah sakit bertipe A ini sebagian besar perawatnya adalah
tentang keperawatan baik melalui hasil riset mahasiswa maupun pihak rumah
diperkirakan bahwa perawat di rumah sakit RSUP H. Adam Malik Medan ini
memiliki kemampuan kognitif yang cukup baik. Penelitian dilakukan mulai bulan
September 2011 sampai Juli 2012. Pengambilan data dikerjakan mulai Januari
4. Pertimbangan Etik
persetujuan dari Kepala Litbang Rindu A dan Rindu B, serta persetujuan dari
partisipan yang kriterianya sesuai dengan yang peneliti harapkan lalu setelah
terbina rasa saling percaya antara peneliti dan partisipan, kuesioner data
yaitu identitas partisipan dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data yang
5. Instrumen Penelitian
penelitian, digunakan (1) Kuesioner Data Demografi yang meliputi umur, jenis
kelamin, agama, suku, lama masa kerja, dan status perkawinan, (2) Panduan
dibuat oleh peneliti sendiri. Hal-hal yang ditanyakan berupa pengalaman dalam
pasien yang baru masuk dan pasien yang dirawat pada hari kedua, perasaan
setelah melakukan proses pengkajian keperawatan pada pasien, dan hal-hal yang
pengkajian keperawatan.
6. Pengumpulan Data
persetujuan dari kepala ruangan Rindu A neurologi, bedah saraf, dan penyakit
dikeluarkan oleh Litbang Rumah Sakit H. Adam Malik Medan ke Kepala Instalasi
2012 setelah mendapat persetujuan dari kepala ruangan Rindu B Onkologi dan
Digestif.
setting (kondisi yang alamiah). Pada tahap awal dilakukan prolonged engagement
WIB saat masa libur kuliah dan datang mulai pukul 15.00-20.00 WIB saat masa
diri peneliti terlebih dahulu dan sambil mempelajari budaya sehingga terbina rasa
saling percaya antara peneliti dan partisipan akhirnya semakin membantu dalam
proses pengumpulan data. Peneliti juga ikut dalam aktivitas yang dikerjakan calon
dalam dunia keperawatan maupun topik menarik lainnya. Setelah terbina rasa
respon jawaban partisipan namun tetap pada kebutuhan informasi yang peneliti
30 dalam 1-2 kali pertemuan dan direkam dengan menggunakan alat perekam.
Kemudian diketik dan dibuat transkrip datanya. Selain itu peneliti melakukan
sedang melakukan observasi. Observasi ini dilakukan agar data yang diperoleh
akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap
7. Analisa Data
Analisa data dilakukan bersamaan pada saat transkrip data dan dilakukan
fenomenologi yang membutuhkan validasi akhir dari hasil dengan kembali pada
partisipan( Polite & Hungler, 2001). Proses analisanya meliputi: (a) membaca
transkrip dan menarik pernyataan yang signifikan, (c) menguraikan arti dari setiap
untuk memvalidasi tema perhatikan perbedaan antara dan atau antara berbagai
selama ini sebagai langkah validasi akhir (Polite & Hungler, 2001).
selama dua minggu. Peneliti memeperkenalkan nama, ikut dalam aktivitas sehari-
terbuka, dan saling mempercayai. Member checking juga dilakukan yaitu dengan
pada partisispan satu dan partisispan dua. Dependability peneliti terapkan dengan
yang didapat dengan pembimbing setelah semua data terkumpul selama empat
kali agar data yang di peroleh dari hasil penelitian dapat lebih objektif (Sugiyono,
2005).
1. Hasil Penelitian
merupakan perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik Medan
oleh rumah sakit. Berdasarkan format yang telah tersedia, data yang pada pasien
antara lain data saat masuk, data keparawatan, penilaian nyeri, penilaian
THT.
2. Memvalidasi 0
3. Mencatatan dan mendokumentasian informasi 5
Partisispan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah perawat yang
Terpadu RSUP H. Adam Malik Medan dengan pengalaman kerja lebih dari dua
bervariasi. Satu orang berumur 30 tahun, satu orang berumur 34 tahun, satu orang
berumur 38 tahun, satu orang berumur 39 tahun, dan satu orang berumur 46 tahun.
Kelima pertisipan ini berjenis kelamin perempuan. Kelima partisipan terdiri atas
agama Islam dan Kristen Protestan. Satu orang partisipan beragama Islam dan
Para partisipan terdiri dari beberapa suku, yaitu satu orang bersuku Karo,
dua orang bersuku Batak Simalungun dan dua orang bersuku Batak Toba. Lama
bervariasi, satu orang partisipan telah bekerja dua setengah tahun, satu orang
partisispan telah bekerja tiga tahun, satu orang partisispan telah bekerja lima
tahun, satu orang partisispan telah bekerja enam tahun dan satu orang lagi telah
bekerja selama empat tahun. Empat orang partisipan telah menikah dan satu orang
inap.
Karateristik Frekuensi
Umur
Mean 38
Jenis Kelamin
Perempuan 5
Agama
Islam 1
Kristen Protestan 4
Suku
Karo 1
Batak Simalungun 2
Batak Toba 2
Lama kerja
Partisipan 5 4.25
Status Pernikahan
Menikah 4
Belum Menikah 1
Sumatera tahun 2015”. Visi tersebut diwujudkan melalui misi yaitu (1)
Di RSUP H. Adam Malik Medan terdapat tiga bagian besar ruang rawat
inap yaitu Rawat Inap Terpadu A (Rindu A), Rawat Inap Terpadu B (Rindu B),
dan Rawat Inap CVCU. Instalasi Rawat Inap Terpadu A/ B adalah unit pelayanan
Dalam kurun lima tahun jumlah pasien yang dirawat di Instasi Rawat Inap Rindu
pertahun (113.8%) dan jumlah pasien juga mengalami peningkatan tiap tahunnya.
tahun 2012, audit medis, joint conference, pencegahan infeksi nosokomial, dan
Inap
meliputi (1) faktor pendorong perawat melakukan proses pengkajian; (2) metode
proses keperawatan yang harus dijalankan dan protap rumah sakit dalam
sebagai langkah awal dalam tindakan proses keperawatan. Hal ini sesuai dengan
pernyataan partisispan.
Dua dari partisipan menyatakan bahwa pengkajian pada pasien itu sudah
melihat data IGD, wawancara pasien dan keluarga, serta melakukan pemeriksaan
fisik pasien.
diketahui dengan mengobservasi pasien dan melihat catatan data observasi pasien
data yang dibutuhkan untuk melengkapi data pengkajian. Hal ini sesuai dengan
pernyataan partisispan.
c. Pemeriksaan fisik
juga dengan melakukan pemeriksaan fisik pasien tersebut. Hal ini sesuai dengan
pernyataan partisispan.
keperawatan, mereka merasakan kepuasan tersendiri dalam dirinya. Hal ini sesuai
b. Menambah pengetahuan
b. Enggan mengkaji
Hal ini tampak pernyataan kedua partisispan. Hal ini sesuai dengan penuturan
partisipan.
2 Pembahasan
medis, keunikan dari fokus pengkajian keperawatan adalah pada respon klien baik
bahwa yang penting dari proses pengkajian itu adalah apa yang perawat dapat
lakukan, tidak hanya apa yang perawat tahu tentang melakukan proses pengkajian
(Readman,1999).
pengkajian di Ruang Rawat Inap Terpadu RSUP H. Adam Malik Medan antara
lain: (1) faktor pendorong perawat melakukan proses pengkajian; (2) metode
antara lain: tahap proses keperawatan yang harus dijalankan dan prosedur tetap
berfikir kristis dan menemukan data yang dibutuhkan untuk mengetahui masalah
Faktor kedua adalah prosedur tetap rumah sakit dalam menerima pasien
kepatuhan terhadap prosedur tetap semata. Hal ini juga didukung oleh Takase,
organisasi.
catatan dari IGD, mewawancarai pasien dan keluarganya, dan memeriksa fisik
pengkajian fisik. Observasi dimulai ketika perawat kontak dengan pasien ataupun
pengorganisasian.
Perawat juga mengobservasi catatan IGD, dari catatan itu perawat dapat
mengisi format pengkajian yang telah disediakan rumah sakit. Dari catatan IGD
perawat mendapatkan data antara lain: identitas indivisu, alasan masuk rumah
sakit, alasan dirawat di rumah sakit, riwayat pengobatan, serta data tentang
wawancara kepada pasien dan kelurganya atau orang terdekat. Pasien adalah
perawat juga dapat memperoleh data yang dibutuhkan serta memvalidasi data
pendekatan head to toe ataupun menggunakan pola fungsi sistem tubuh dengan
1995). Hasil observasi dan wawancara, peneliti mendapatkan adanya format yang
telah disediakan oleh rumah sakit. Berdasarkan format yang telah tersedia, data
yang akan dikaji pada pasien antara lain data saat masuk, data keparawatan,
mendapatkan beberapa manfaat antara lain: perawat merasa puas telah dapat
bahasa Indonesia (1999) kepuasan adalah perasaan senang gembira, lega karena
produktivitas.
secara terus menerus dapat melatih kemahiran perawat untuk melakukan proses
keakuratan dan kelengkapan data atau informasi (Kozier et al., 1995; Sand-Jecklin
et al., 2010)
motivasi diri, beban kerja yang tinggi, dan pengkajian yang memakan waktu.
informansi tentang pasien (Kozier et al., 1995). Data tersebut didapatkan dengan
fisik, mampu memahami data serta semua hal yang mempengaruhi kualitas
interpretasi data (Puntillo et al., 2003). Jadi, penting artinya bagi perawat untuk
belajar berpikir secara kritis tentang apa yang hatrus dikaji. Penilaian mandiri
jam istirahat perawat tidak bersedia melakukan Askep sebesar 27.3%, diikuti
dengan saat jam kerja perawat menggunakan waktu untuk keperluan lain 21.6 %.
tugasnya. Menurut Davis (2000 dikutip oleh Adiono 2002), faktor yang
kelengkapan data. Beban kerja dipengaruhi salah satunya oleh kapasitas kerja.
keperawatan.
1. KESIMPULAN
proses keperawatan yang harus dijalankan dan protap rumah sakit dalam
penerimaan pasien baru. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam proses
pengkajian ada tiga, yaitu observasi baik pasien maupun catatan dari IGD,
mewawancarai pasien dan keluarga atau orang terdekat, dan pemeriksaan fisik
dari kepala sampai ujung kaki. Manfaat malakukan proses pengkajian antara lain:
mengumpulkan data yang komperhensif, malas, beban kerja yang tinggi, dan
Penelitian ini dilakukan pada keseluruhan ruang rawat inap, padahal setiap
layanan yang prima melalui asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.
keperawatan di ruang rawat inap ini dapat menjadi bahan masukan untuk
Melalui informasi yang didapat dari penelitian ini maka disarankan untuk