Anda di halaman 1dari 6

41

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Desain Penelitian

Desain penelitian adalah model atau metode yang digunakan


peneliti untuk melakukan suatu penelitian yang memberikan arah terhadap
jalannya penelitian. Desain penelitian ditetapkan berdasarkan tujuan dan
pertanyaan penelitian (Dharma, 2015). Dalam penelitian ini desain yang
digunakan adalah penelitian kualitatif (qualitative reseach). Salah satu
jenis penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian dengan
metode atau pendekatan studi kasus (case study). Penelitian diajukan
dengan menganalisis asuhan keperawatan keluarga pada pasien hipertensi.
Dalam mengumpulkan, mengungkapkan berbagai masalah dan tujuan
yang hendak dicapai, maka penelitian ini dilakukan dengan pendekatan
studi kasus (Dharma, 2011).

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara mendalam


pemberian asuhan keperawatan keluarga dengan cara mengumpulkan data
dari 2 keluarga. Penelitian tertarik menggunakan pendekatan studi kasus
karena studi kasus dapat menggambarkan pelaksanaan asuhan
keperawatan keluarga secara menyeluruh dan mendalam mulai dai
pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, intervensi/rencara
keperawatan, implementasi dan evaluasi.

B. Partisipan
1. Partisipan
Partisipan dalam penelitian ini adalah 2 keluarga yang mempunyai riwayat
hipertensi di Puskesmas Pajintan Singkawang Timur 1
2. Metode pengambilan kasus

Obseravsi adalah kegiatan pengumpulan data melalui pengamatan


langsung terhadap aktivitas responden atau partisipan yang terencana
dilakukan secara aktif dan sistematis. Menurut Dharma (2015) metode
observasi terdiri dari 2 jenis yaitu observasi sistematis dan observasi
partisipatif. Observasi sistematis adalah pengamatan yang dilakukan

41
37
42

menggunakan pedoman atau kerangka observasi yang berisi aspek


perilaku yang ingin diketahui. Sedangkan observasi partisipatif adalah
observasi yang dilakukan dengan cara masuk kedalam kehidupan
partisipatif atau subjek penelitian kemudian mengamati apa yang
dilakukan oleh subjek untuk mengidentifikasi suatu variabel.
3. Jumlah kasus
Jumlah kasus yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 2 pasien
yang mempunyai riwayat hipertensi di Puskesmas Singkawang TImur 1

C. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah keluarga di Daerah pajintan
Singkawang timur 2018.
2. Waktu Peneitian

Pembuatan karya tulis ilmiah ini dilaksanakan dimulai dari


pengajuan kasus, pembuatan proposal pada awal bulan september 2017
dengan meminta data awal Puskesmas panjintan Singkawang timur 1
tentang jumlah keluarga yg terkena hipertensi, sampai melakukan
penelitian yang akan dilaksanakan pada bulan januari hingga penyajian
hasil yang dilakukan pada Bulan mei 2018.

D. Metode Pengumpulan data

Pada bagian ini peneliti menjelaskan tentang metode yang


digunakan untuk mengumpulkan data. Metode pengumpulan data dalam
studi kasus ini terdiri dari Metode pengumpulan data primer dan Metode
pengumpulan data sekunder.

1. Metode Pengumpulan Data Primer


Data primer diperoleh langsung dari subjek penelitian. Adapun subjek
dalam penelitian ini adalah 2 keluarga hipertensi serta tenaga kesehatan
dengan menggunakan metode wawancara ( Indepth Interview).
2. Metode Pengambilan Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari melakukan observasi serta pemeriksaan fisik


terhadap 2 keluarga hipertensi dengan menggunakan alat pemeriksaan
fisik seperti Senter, Thermometer, Stetoskop, Tongs Patel, Timbangan
43

bayi, Pita ukur/metlin, Timer, Pengukur panjang badan serta


menggunakan format pengkajian Bayi Baru Lahir /Neonatus dan
lembar format evaluasi untuk mengetahui kondisi atau keadaan
partisipan yang dijadikan sampel penelitian. Selain itu sumber data
sekunder lainnya yang digunakan adalah catatan medis (Medical
Record) dan catatan keperawatan berupa lembar data yang telah
terdokumentasi.

E. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah penelitian yang akan di tempuh yaitu dengan cara :


1. Prosedur Administratif
a. Mengajukan permohonan izin kepada institusi prodi D. III.
Keperawatan Jurusan Keperawatan Singkawang Poltekkes
Kemenkes Pontianak
b. Mengirimkan permohonan izin yang diperoleh dari bagian rekam
medik Puskesmas pajintan singkawang timur 1.
c. Mendapatkan balasan surat izin yang diperoleh dari bagian rekam
medik Puskesmas pajintan singkawang timur 1.
d. Memohon izin kepada kepala ruang Puskesmas .
2. Prosedur tehnik
a. Menemui partisipan yang sudah sesuai dengan kriteria yang
ditentukan untuk dilakukannya penelitian.
b. Memperkenalkan diri dan menjelaskan pada calon partisipan dan
keluarga calon partisipan tentang tujuan dan manfaat penelitian.
c. Meminta kesediaan keluarga partisipan untuk ikut sebagai
responden penelitian yang bersedia dan yang ikut berpartisipasi
akan diminta untuk menandatangani lembar persetujuan penelitian.
d. Informed consent

e. Pengumpulan data
1) Identitas pasien
2) Penkajian keadaan umum pasien
f. Pengolahan data
Data yang diperoleh merupakan hasil dari analisa data untuk
melakukan langkah Asuhan Keperawatan Keluarga yang dilakukan
44

terhadap partisipan sebelum dan sesudah dilakukannya tindakan


keperawatan.
g. Melakukan pengolahan data yang sudah diperoleh.
h. Tahap penelitian laporan/penyusunan hasil penelitian.

F. Instrumen penelitian
Menurut Dharma (2015), Instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan oleh peneliti untuk mengobservasi, mengukur atau menilai
suatu fenomena. Data yang diperoleh dari suatu pengukuran kemudian di
analisis dan dijadikan sebagai bukti (evidence) dari suatu penelitian.
1. Jenis instrument
Jenis alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data meliputi :
a. Lembar format pengkajian keluarga
b. Lembar format evaluasi
c. Lembar data yang telah terdokumentasi
2. Sumber mendapatkan instrument
Instrument penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengatur atau
menilai variable pada subjek penelitian. Sumber instrument ini
merupakan hasil modifikasi menurut format pengkajian keperawatan
keluarga terkait hipertensi.

G. Etika penelitian

Pelaku penelitian atau peneliti dalam menjalankan tugas meneliti atau


melakukan penelitian hendaknya memegang teguh sikap ilmiah serta
berpegang teguh pada etika penelitian, meskipun mungkin penelitian yang
dilakukan tidak akan merugikan atau membahayakan bagi subjek penelitian
(Notoatmodjo, 2010). Secara umum, terdapat empat prinsip utama dalam
etika penelitian & keperawatan (Dharma, 2015) :
1. Menghormati hakekat dan martabat manusia (respect for human
dignity).
Penelitian ini harus dilaksanakan dengan menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia. Subjek memiliki hak asasi dan kebebasan untuk
menentukan pilihan ikut atau menolak penelitian (autonomy). Tidak
boleh ada paksaan atau penekanan tertentu agar subjek bersedia ikut
dalam penelitian. Sebagai ungkapan, peneliti menghormati harkat dan
45

martabat subjek penelitian, maka peneliti sebaiknya mempersiapkan


formulir persetujuan (inform concent) yang mencakup:

a. Penjelasan manfaat penelitian


b. Penjelasan manfaat yang didapat
c. Persetujuan subjek untuk menandatangani formulir informed
consent, jika ia menyetujui ikut serta dalam penelitian
d. Jaminan kerahasiaan terhadap identitas dan informasi yang
diberikan oleh partisipan.
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for
privacy an confidentiality)
Setiap orang memiliki privasi dan hak asasi untuk kerahasiaan informsi.
Oleh sebab itu, peneliti tidak boleh menampilkan informasi tentang
identitas dan kerahasiaan identitas subjek. Prinsip ini dapat diterapakan
dengan cara meniadakan identitas seperti nama dan alamat subjek
kemudian diganti dengan kode tertentu.
3. Menghomati keadilan dan inklusivitas atau keterbukaan (respect for
justice an inclusiveness).
Prinsip keterbukaan dalam penelitian mengandung makna bahwa penelitian
dilakukan secara jujur, tepat, cermat, hati-hati dan dilakukan secara
professional. Untuk itu, lingkungan peneliti perlu dikondisikan
sehingga memenuhi prinsip keterbukaan, yakni dengan menjelaskan
prosedur penelitian. Sedangkan prinsip keadilan menjamin bahwa
semua subjek penelitian memperoleh perlakukan dan keuntungan yang
sama, tanpa membedakan gender, agama, etnis dan sebagainya.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing


harms and benefits)
Prinsip ini mengandung makna bahwa setiap peneliti harus
mempertimbangkan manfaat yang sebesar-besanya bagi subjek
penelitian dan populasi dimana hasil penelitian akan diterapkan
(beneficience). Peneliti hendaknya berusaha meminimalisir dampak
yang merugikan bagi subjek. Oleh sebab itu, pelaksanaan penelitian
46

harus mencegah atau paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera, stres,
maupun kematian subjek penelitian.

H. Analisi Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis kualitatif
yang berupa data hasil wawancara, observasi partisipan, atau hasil diskusi
kelompok terarah yang berbentuk narasi atau pernyataan. Sehingga analisa
data kualitatif tidak memerlukan uji statistik sebagaimana halnya pada
penelitian kuantitatif (Dharma, 2015).

Analisis data yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini melalui


beberapa tahapan, yang pertama peneliti melakukan pengumpulan data
yang diperoleh dari hasil pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi,
serta evaluasi ke dalam bentuk tulisan selajutnya peneliti menemukan dari
setiap tahapan asuhan keperawatan yang kemudian peneliti menarik
kesimpulan dari masing-masing tahapan asuhan keperawatan untuk setiap
tahapnya dan selajutnya peneliti membandingkan hasil yang telah
didapatkan dalam melakukan asuhan keperawatan dengan teori yang ada.

Anda mungkin juga menyukai