Anda di halaman 1dari 6

NAMA : EKA DAMAYANTI

NPM : 02170200109 / S1 KESEHATAN MASYARAKAT

JUDUL : EVALUASI IMPLEMENTASI TATA KELOLA BADAN LAYANAN UMUM

DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA LEMDIKLAT POLRI

KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, PENJELASAN ISTILAH

A. Kerangka Teori
Berdasarkan tinjauan pustaka kerangka teori dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:

INPUT PROSES OUT PUT OUT COME

1. Persepsi Tata kelola BLU Implementasi Tata kelola


pimpinan berdasarkan PP No. tata kelola BLU yang
2. Budaya 23 tahun 2005 : BLU di baik
Kerja Rumah Sakit
1. Kelembagaan Bhayangkara
2. Pejabat pengelola Lemdiklat
3. Kepegawaian Polri
4. Renstra dan RBA
5. Sistem akuntansi
6. Tarif Layanan
7. Sistem
Remunerasi
8. Pengembangan
layanan
9. Pembinaan dan
Pengawasan
10. Tugas khusus pada
Polri

Berdasarkan proses evaluasi dari sistem yang dicetuskan oleh Dr. Donabedian, maka
sistem terdiri dari 3 komponen yaitu input, proses, dan output. Maka kerangka teori pada
penelitian ini mengambil unsur yang terdapat pada input yaitu persepsi pimpinan pada RS
Bhayangkara Lemdiklat Polri dan budaya kerja di RS Bhayangkara Lemdiklat Polri yang
dihubungkan dengan unsur-unsur yang terdapat di proses yaitu butir-butir yang terdapat
pada Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Bab VI Tata Kelola pasal 31 sampai dengan pasal 35, dan Peraturan
Kapolri No. 14 tahun 2013 yaitu kelembagaan, pejabat pengelola, kepegawaian, Renstra
dan RBA, tarif layanan, sistem akuntansi keuangan, sistem remunerasi, pengembangan
layanan, pembinaan dan pengawasan, dan tambahan tugas khusus pada Polri yang
membedakan rumah sakit Bhayangkara dengan rumah sakit lainnya. Dan pada output
yang ingin diketahui yaitu implementasi tata kelola Badan Layanan Umum tersebut di RS
Bhayangkara Polri, sehingga tercapai outcome tata kelola rumah sakit BLU yang baik.

B. Kerangka Konsep
Adapun berdasarkan kerangka teori tersebut diatas maka peneliti membuat kerangka konsep
penelitian sebagai berikut :

INPUT PROSES OUT PUT OUT COME

1. Persepsi Tata kelola BLU Implementasi Tata kelola


pimpinan berdasarkan PP No. tata kelola BLU yang
2. Budaya 23 tahun 2005 dan BLU di baik
Kerja PP No. 74 tahun Rumah Sakit
2012 : Bhayangkara
1. Kelembagaan Lemdiklat
2. Pejabat pengelola Polri
3. Kepegawaian
4. Renstra dan RBA
5. Sistem akuntansi
6. Tarif Layanan
7. Sistem
Remunerasi
8. Pengembangan
layanan
9. Pembinaan dan
Ruang
Pengawasan
10. Tugas khusus pada Lingkup
Polri Penelitian

Peneliti mengambil ruang lingkup penelitian diatas untuk melihat pelaksanaan hubungan unsur-unsur
pada input dan proses yang dilaksanakan oleh informan dalam melaksanakan tata kelola BLU dan
membandingkan sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada PP No. 23 tahun 2005 , Perkap No. 14
tahun 2013, PP No. 74 tahun 2012, PMK 92 /PMK.05/2011, PMK 220 tahun 2016, PMK Nomor 100
tahun 2016 dengan metode penelitian Kualitatif Deskriftif. Sehingga tercapai ouput mengenai
implementasi tata kelola Badan Layanan Umum di RS Bhayangkara Lemdiklat Polri.
C. Penjelasan Istilah

No. Variabel Penjelasan istilah Sumber data Cara ukur Alat ukur
1. Persepsi Pemahaman pimpinan rumah Wawancara Wawancara Alat tulis, perekam
pimpinan sakit Bhayangkara Polri PP No. 23 tahun 2005
terhadap pelaksanaan BLU di PP No. 74 tahun 2012
rumah sakit menurut PP No. Perkap No. 14 tahun 2013
23 tahun 2005 ,PP No. 74
tahun 2012 dan Perkap No.
14 tahun 2013
2. Budaya kerja Nilai (value) dari sebuah RS Wawancara Wawancara Alat tulis, perekam
Bhayangkara dalam PP No. 23 tahun 2005
menjalankan implementasi PP No. 74 tahun 2012
BLU. Apakah budaya kerja Perkap No. 14 tahun 2013
di tempat tersebut dapat
menjalankan unsur tata kelola
BLU sesuai dengan PP No.
23 tahun 2005 dan Perkap
No. 14 tahun 2013.
3. Kelembagaan Suatu satuan kerja instansi wawancara Dokumen, Alat tulis, perekam
pemerintah dapat diijinkan PP No. 23 tahun 2005 wawancara suara,
mengelola keuangan dengan PP No. 74 tahun 2012
PPK-BLU apabila memenuhi
persyaratan substantif, teknis
dan administratif.
4. Pejabat Pejabat yang ditunjuk wawancara Dokumen, Alat tulis, perekam
pengelola mengelola BLU bertanggung PP No. 23 tahun 2005 wawancara suara,
jawab atas pelaksanaan PP No. 74 tahun 2012
kegiatan pemberian layanan
umum yang didelegasikan
kepadanya oleh
menteri/pimpinan
lembaga/gubernur/bupati/
walikota.
(PP No 23 Tahun 2005 pasal
3)

5. Kepegawaian Pejabat pengelola BLU dan wawancara Dokumen, Alat tulis, perekam
pegawai BLU dapat terdiri PP No. 23 tahun 2005 wawancara suara,
dari pegawai negeri sipil PP No. 74 tahun 2012
dan/atau tenaga profesional
non-pegawai negeri sipil
sesuai dengan kebutuhan
BLU
(PP No 23 Tahun 2005 pasal
33)
6. Renstra BLU Suatu rencana strategis wawancara Dokumen, Alat tulis, perekam
jangka 5 tahunan yang PP No. 23 tahun 2005 wawancara suara,
mengacu pada rencana PP No. 74 tahun 2012
jangka panjang dan jangka Renstra RS
menengah RS BLU, berisikan
target yang terukur dan cara
mencapai tujuan sesuai
dengan urutan waktu yang
direncanakan

7. RBA (Rencana Dokumen perencanaan bisnis wawancara Dokumen, Alat tulis, perekam
Bisnis dan penganggaran yang berisi PP No 23 Tahun 2005 wawancara suara, kamera
Anggaran) program, kegiatan, target PP No. 74 tahun 2012
BLU kinerja, dan anggaran suatu PMK 92 /PMK.05/2011
BLU (PP No 23 Tahun 2005 RBA RS
pasal 1)
8. Sistem BLU menerapkan sistem Wawancara Dokumen, Alat tulis, perekam
akuntansi informasi manajemen PP No. 23 tahun 2005 wawancara suara,
keuangan sesuai dengan PP No. 74 tahun 2012
kebutuhan dan praktek bisnis PMK 220 tahun 2016
yang sehat. Setiap transaksi Perkap No. 14 tahun 2013
keuangan BLU harus Laporan keuangan RS
diakuntansikan dan dokumen
pendukungnya dikelola
secara tertib. Akuntansi dan
laporan keuangan BLU
diselenggarakan sesuai
dengan PMK 220 tahun 2016
dan
Perkap No. 14 tahun 2013

9. Tarif layanan Imbalan atas barang/jasa wawancara Dokumen, Alat tulis, perekam
layanan yang diberikan dan Usulan atau tarif layanan wawancara suara,
ditetapkan dalam bentuk tarif RS
yang disusun atas dasar PMK Nomor 100 tahun
perhitungan biaya per unit 2016
layanan atau hasil per
investasi dana.
(PP No 23 Tahun 2005 pasal
9)
10. Remunerasi Pejabat pengelola, dewan wawancara Dokumen, Alat tulis, perekam
pengawas, dan pegawai BLU PMK 176 tahun 2017 wawancara suara,
dapat diberikan remunerasi
berdasarkan tingkat tanggung
jawab dan tuntutan
profesionalisme yang
diperlukan. Remunerasi
tersebut ditetapkan
berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan atas
usulan pimpinan lembaga
sesuai dengan
kewenangannya.
(PP No 23 Tahun 2005 )
11. Pengembangan Segala bentuk usaha untuk Laporan Renstra RS, Dokumen, Alat tulis, perekam
layanan memperluas layanan yang wawancara wawancara suara,
membutuhkan investasi Laporan Dewas
modal dan menghasilkan
laba/keuntungan pendapatan
bagi RS nantinya

12. Pembinaan Pembinaan dilakukan oleh Laporan Dewas RS, Dokumen, Alat tulis, perekam
dan Pusdokkes Polri, dan dewan wawancara wawancara suara,
pengawasan Pengawas terdiri dari :
Kapusdokkes polri, Pejabat
Kementerian Keuangan, dan
Tenaga Ahli yang sesuai
dengan kegiatan BLU
(Perkap No 14 tahun 2013
pasal 13 &14)
13. Tugas khusus Segala bentuk kegiatan yang Wawancara Wawancara Alat tulis, perekam
pada Polri menunjang tugas Polri Laporan Kinerja BLU suara,
sebagai instansi pemerintah
di bidang penegakkan hukum
dalam rangka pelayanan
kesehatan kepada masyarakat
14. Implementasi Segala bentuk tolak ukur Wawancara Wawancara Alat tulis, perekam
BLU pada yang ditetapkan untuk Laporan Kinerja BLU suara,
Rumkit mencapai instansi BLU yang
Bhayangkara sesuai dengan PP No 23
Polri Tahun 2005 dan Perkap No.
14 Tahun 2013

Anda mungkin juga menyukai