Disusun Oleh :
Ns. Lisna Agustina, M.Kep
Maya Anggraini
Amelia Zahra
HALAMAN PENGESAHAN
(Ns. Royani, M.Kep.)
USULAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
Mengetahui
Wakil Ketua 1
RINGKASAN
BAB I PENDAHULUAN
(Ns. Royani,
BAB M.Kep.)
I
BAB I
PENDAHULUAN
A. JUDUL
Proposal Kegiatan Pengabdian Masyarakat Pemberian Asuhan Keperawatan Luka Pada
Pasien dengan Gangren di RSU Kota Tangerang Selatan
B. ANALISIS SITUASI
Salah satu permasalahan kedokteran yang detrmukan pada dewasa ini adalah penyakit
degeneratif diantaranya diabetes Mellitus. Hal ini atas dasar bahwa sistem metabolik
memegang peran penting dalam kelangsungan hidup manusia terutama dalam hal pencukupan
kadar glukosa dalam darah/suplai insulin dalam tubuh manusia.
Penyakit gangguan metabolik merupakan penyakit yang menahun dengan komplikasi
yang baru akan terlihat setelah 15 – 20 tahun kemudian. Dan gejala yang akan timbul dari
penyakit diabetes mellitus ini mudah terkena infeksi. Keadaan ini yang ditandai dengan
terjadinya perluasan selulitis sehingga menimbulkan vesikula/gula yang hemoragit sehingga
dengan cepat jaringan kulit menutup mengalami nikrosis dan dalam beberapa hari kemudian
proses tersebut akan cepat meluas.
Data WHO menunjukkan bahwa angka kejadian penyakit tidak menular pada tahun 2004
yang mencapai 48,30% sedikit lebih besar dari angka kejadian penyakit menular, yaitu
sebesar 47,50%. Bahkan penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian nomor satu di
dunia (63,50%). bagian dari agenda untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030, negara
anggota telah menetapkan target untuk mengurangi angka kematian akibat penyakit tidak
menular (termasuk diabetes), menjadi sepertiganya, agar dapat mencapai Universal Health
Coverage (UHC) dan menyediakan akses terhadap obat-obatan esensial yang terjangkau pada
tahun 2030. Secara global, diperkirakan 422 juta orang dewasa hidup dengan diabetes pada
tahun 2014, dibandingkan dengan 108 juta pada tahun 1980. Prevalensi diabetes di dunia
(dengan usia yang distandarisasi) telah meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 1980,
meningkat dari 4,7% menjadi 8,5% pada populasi orang dewasa. Hal ini mencerminkan
peningkatan faktor risiko terkait seperti kelebihan berat badan atau obesitas. Selama beberapa
dekade terakhir, prevalensi diabetes meningkat lebih cepat di negara berpenghasilan rendah
dan menengah daripada di negara berpenghasilan tinggi.
Diabetes menyebabkan 1,5 juta kematian pada tahun 2012. Gula darah yang lebih tinggi
dari batas maksimum mengakibatkan tambahan 2,2 juta kematian, dengan meningkatkan
risiko penyakit kardiovaskular dan lainnya. Empat puluh tiga persen (43%) dari 3,7 juta
kematian ini terjadi sebelum usia 70 tahun. Persentase kematian yang disebabkan oleh
diabetes yang terjadi sebelum usia 70 tahun lebih tinggi di negaranegara berpenghasilan
rendah dan menengah daripada di negara-negara berpenghasilan tinggi. (WHO Global
Report, 2016).
Prevalensi DM semua umur di Indonesia pada Riskesdas 2018 sedikit lebih rendah
dibandingkan prevalensi DM pada usia ≥15 tahun, yaitu sebesar 1,5%. Sedangkan provinsi
dengan prevalensi DM tertinggi semua umur berdasarkan diagnosis dokter juga masih di DKI
Jakarta dan terendah di NTT.
C. RUMUSAN MASALAH
Hipertensi merupakan penyakit yang tidak menular tetapi kenyataannya penyakit ini
banyak terjadi di masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pemberian
Asuhan Keperawatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat dan pihak medis dalam
perawatan luka gangren.
D. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah untuk meningkatkan rasa
kepedulian dan meningkatkan kemapuan asuhan keperawatan
E. MANFAAT KEGIATAN
Diharapkan dengan memberikannya asuhan keperawatan luka pada pasien dengan
gangren ini dapat mengurangi angka kesakitan pada pasien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Diabetes mellitus dalah keadaan hipoglikemi kronik disertai berbagai kelainan metabolik
akibat hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf,
dan pembuluh darah disertai lesi pada membran bsalir dalam pemeriksaan dengan
microscope elektron.
B. Etiologi
Insulin Defenden Diabetes Mellitus (IDDM)/Diabetes Mellitus Tergantung Insulin
(DMTI) disebabkan oleh distruksi sel b pulau langerhans akibat proses autoimun sedangkan
Non Insulin Defenden Diabetes Mellitus (NIDDM)/Diabetes Mellitus Tidak Tergantung
Insulin (DMTTI)disebabkan kegagalan relatif sel bdan resistensi insulin. Resistensi insulin
adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan
perifer untuk memperlambat produksi glukosa dalam hati. Sel b tidak mengembang,
resistensi insulin ini sepenuhnya artinya terjadi defisiensi relatif insulin, ketidak mampuan
ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa maupun pada
rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. Berarti sel b mengalami
desensitifitas terhadap glukosa.
C. Fatofisiologi
Diabete mellitus tipe I dan dapat pula timbul paa klien dengan diabetes tipe II dapat
diperlihatkan rentang gejala dan ringan, gejala tidak spesifik sampai koma. Semua ini
ditandai pucat piloereksi takikardi kususfilus semutan sekitar mulut diplopia sakit kepala
koma. semua ini dapat mengakibatkan hipoglikemi.
Individu umumnya tidak rentan terhadap perkembangan kefoasidosis diabetik tetapi
beresiko terhadap hipoglikemi, hiperasmolar non kefosis terjadi tanda-tanda klasik :
a. Poli uria
b. Poli dipsia
c. Poli fagia
D. Manifestasi Klinis
Diagnosa diabetes mellitus awalnya difikirkan dengan adanya gejala khas berupa poli
fagia, poli uria, polidipsia, lemas dan berat badan menurun gejala lain yang mungkin
dikeluhkan pasien adalah kesemutan, gatal, mata kabur danimpotensi pada pria serta pruritas
vulva pada wanita.
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada klp dengan resiko tinggi untuk diabetes
mellitus , yaitu klp dengan usia dewasa tua (>40 tahun), obesitas, tekanan darah tinggi,
riwayat keluarga diabetes mellitus, riwayat kehamilan dengan berat badan bayi > 4000 gr
riwayat diabetes mellitus pada kehamilan disepidemia
F. Komplikasi
1. Akut
a. Koma hipoglikemi
b. Keto asidosis
c. Koma hiper esmolar non ketosik
2. Kronik
a. Makro angiopati, mengenai pembuluh darah besar, pembuluh darah jantung,
pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak
b. Mikroangiopati, mengenai pembuluh darah kecil, retronopati
c. Neuropati diabetic
d. Rentan infeksi, seperti tuberkullosis paru, genggipins dan infeksi saluran kemih
e. Kaki diabetic
f.
G. Penatalaksanaan
Dalam jangka pendek pelaksanaan diabetes mellitus bertujuan untuk menghilangkan
keluhan gejala diabetes mellitus. Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk
mencegah kadar glukosa lipid dan insulin. Untuk mempermudahkan tercapainya tujuan
tersebut kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pengelolaan pasien secara holistik dan
mengajarkan kegiatan mandiri, untuk pasien berumur 60 tahun keatas sasaran glukosa
darah lebih tinggi dari biasa (puasa < 150 mg/dl dan sesudah makan < 200 mg/dl).
Kerangka ukuran pelaksanaan diabetes mellitus adalah perencanaan makan, latihan
jasmani, obat hipoglikemik dan penyuluhan.
C. SASARAN
Sasaran dalam kegiatan ini adalah Pasien RSU Kota Tangerang Selatan.
D. METODE KEGIATAN
Teknik yang digunakan dalam Pemberian Asuhan Keperawatan Luka pada Pasien dengan
Gangren yaitu Perawatan Luka.
E. ORGANISASI PELAKSANA
1. Ketua Pelaksana
a. Nama : Ns. Lisna Agustina, M.Kep
b. NIK : 0404088405
c. Jabatan : Dosen
d. Institusi : STIKes IMC Bintaro
2. Anggota Pelaksana
a. Maya Anggraini
b. Amelia Zahra
PENILAIAN PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
TAHUN ANGGARAN 2018/2019
STIKES IMC BINTARO
NILAI
No. KRITERIA
(0 – 100)
1. Materi Masalah yang ditangani 80
Tujuan dan Manfaat
Metode pendekatan
Fisibilitas kegiatan yang diusulkan
2. Dampak positif pada pengembangan institusi 75
3. Relevansi ruang lingkup kegiatan dan inovasi yang diusulkan 80
dengan bidang/unsur kesehatan
4 Keunggulan inovasi Iptek yang diusulkan 75
5 Keterkaitan dengan Pemberdayaan Masyarakat di Lokasi PBL / 80
unggulan Jurusan
I. LAPORAN
NILAI
NO. KRITERIA
(0 – 100)
1. Kesesuaian format laporan 85
2. Kesesuaian isi laporan dengan pelaksanaan pengabdian kepada 80
masyarakat, masalah yang ditangani, tujuan dan manfaat, serta
metode pendekatan)
3. Bukti Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat: 80
a. Berita acara dari tempat kegiatan
b. Foto-foto kegiatan
c. Daftar hadir peserta kegiatan
d. Contoh modul pelatihan/teknologi/kuisioner
4. Pemahaman tim pelaksana 80
5. Dampak positif pada pengembangan institusi 80
6. Keterkaitan dengan kesehatan 85
7. Dampak pengabdian pada penerapan Iptek 80
8. Keterkaitan dengan Pemberdayaan Masyarakat di Lokasi PBL / 80
unggulan Jurusan
Nilai rata- rata (tanpa pembobotan) 81,25
PRESENTASI
NILAI
NO KRITERIA
(0 – 100)
1. Daya tarik presentasi 80
2. Sistematika presentasi dan Bahasa Indonesia 85
Nilai rata- rata (tanpa pembobotan) 82,5