Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PENYULUHAN KESEHATAN HIPERTENSI DAN


BAHAYA MEROKOK

Disusun Oleh :
TirtaYenti, SKM, M.M
Gita Fitri Andini
Joni Iskandar

STIKES ICHSAN MEDICAL CENTRE BINTARO


TANGERANG SELATAN
2019
KONTRAK PENGABDIAN MASYARAKAT

1. Judul Pengabdian Masyarakat :


Penyuluhan Kesehatan Tentang hipertensi dan
bahaya merokok
2. Bidang Pengabdian Masyarakat : Kesehatan
3. Ketua Pelaksana
Nama : Tirta Yenti, SKM, M.Kes
Jenis Kelamin : Perempuan
NIK/NIDN : 0406027002
Disiplin Ilmu : Keperawatan
Jabatan : Dosen
Alamat : Jln. Raya Jombang No.56 Ciputat,
Tanggerang Selatan
No. Tlp : 08129290519
E-mail :
4. Anggota Pelaksana : 1. Gita Fitri Andini
2. Joni Iskanda
5. Lokasi Pengabdian Masyarakat : Kelurahan Pondok Pucung
6. Biaya Pengabdian Masyarakat :

Menyetujuai Tanggerang Selatan 01 Juli 2019


PJS. LPPM Ketua Pelaksana

(Hadi Nugroho, SKM, M.EPID) (Tirta Yenti, SKM, M.M)

Mengetahui
Wakil Ketua 1

HALAMAN PENGESAHAN
(Ns. Royani, M.Kep.)
USULAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

1 Judul Penyuluhan kesehatan tentang hipertensi dan


bahaya merokok
2 Ketua Pelaksana Tirta Yenti, SKM, M.M
3 NIK 0406027002
4 Pangkat/Golongan -
5 Program Studi S-1 Keperawatan
6 Institusi STIKes IMC Bintaro
7 Bidang Ilmu Keperawatan
8 Alamat Jl. Raya Jombang No. 56, Ciputat, Tangerang
Selatan
9 No Telp

10 Anggota 1. Gita Fitri Andini


2. Joni Iskandar
11 Jangka waktu kegiatan 1 hari
12 Bentuk kegiatan Penyuluhan kesehatan
13 Sifat kegiatan Pengabdian Masyarakat
14 Keterangan lain - Bentuk kerjasama antara LPPM dan Bagian
Kemahasiswaan
- Tempat : Kelurahan Pondok Pucung
- Sumber dana : STIKes IMC

Menyetujuai Tanggerang selatan 01 Juli 2019


PJS. LPPM Ketua Pelaksana

(Hadi Nugroho, SKM, M.M) (Tirta Yenti, SKM, M.M)

Mengetahui
Wakil Ketua 1
RINGKASAN
BAB I PENDAHULUAN

(Ns. Royani,
BABM.Kep.)
I
PENDAHULUAN

A. JUDUL
Penyuluhan kesehatan tentang hipertensi dan bahaya merokok

B. ANALISIS SITUASI
Merokok menjadi salah satu penyebab tingginya angka kesakitan dan kematian
terbesar di United Kingdom. Angka kematiannya bisa mencapai puluhan ribu per tahun
dan kesakitannya lebih dari 50 penyakit kronis (NHS UK, 2018). Hal ini terjadi tidak
hanya pada perokok pasif tapi juga perokok aktif. Selain itu, efek asap rokok dapat juga
dirasakan dan berpengaruh pada kesehatan janin sampai dengan lansia (CDC, 2018).
Tidak jauh berbeda dengan UK, angka kematian dan kesakitan akibat merokok juga
tinggi di Indonesia. Menurut Kemenkes RI, (2019). Tercatat lebih dari 200 ribu kematian
pertahun disebabkan oleh kebiasaan merokok. Angka kejadian penyakit kanker paru yang
penyebab utamanya adalah merokok, menempati urutan pertama dibandingkan dengan
penyakit lain di RS umum Persahabatan Jakarta. Yang menghawatirkan, prevalensi
kebiasan merokok usia remaja telah mengalami peningkatan hampir 10%.
Kejadian kesakitan pada perokok menyerang pada organ-organ penting seperti pada
sistem pencernaan, pernafasan dan kardiovaskuler. Pada organ pencernaan, kebiasaan
merokok dapat meyebabkan penyakit pada mulut, tenggorokan dan pita suara. Pada
sistem pernafasan dapat menyebabkan penyakit paru obstruksi kronis (PPOK), bronkhitis
dan emfisema. Sedangkan pada sistem kardiovaskuler, merokok dapat mengganggu organ
jantung dan sistem peredaran darah (CDC, 2018).
Khusus pada sistem peredaran darah, CDC menjelaskan bahwa merokok dapat
menyebabkan kerusakan pembuluh darah. Hal ini disebabkan karena kondisi pembuluh
darah menjadi menebal dan bertambah sempit. Sehingga denyut nadi menjadi cepat serta
tekanan darah menjadi meningkat. Virdis, Giannarelli, Neves, Taddei, dan Ghiodani
(2018) menjelaskan bahwa tidak ditemukan adanya perbaikan berupa penurunan tekanan
darah pada perokok meskipun telah berhenti merokok. Merokok telah mengakibatkan
kekakuan pada arteri pembuluh darah dan efek merugikan pada tekanan darah pusat akibat
percepatan terjadinya aterosklerosis.
Dengan demikian, perlu diadakannya pengabdian masyarakat terkait penyakit
hipertensi berfokus pada kebiasaan merokok dengan melakukan penyuluhan kesehatan di
Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren.

C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penentuan prioritas masalah di pondok pucung diperoleh masalah yang
menjadi prioritas adalah rendahnya penderita hipertensi yang melakukan pengobatan
secara teratur. Prioritas masalah yang kedua adalah tingginya jumlah perokok.
Berdasarkan hasil tersebut maka dilakukan intervensi berupa promosi kesehatan
penyuluhan hipertensi dan rokok.

D. TUJUAN KEGIATAN
Hipertensi merupakan penyakit yang tidak menular tetapi kenyataannya penyakit ini
banyak terjadi di masyarakatpondok pucung. Pemahaman tentang penyakit hipertensi dan
faktor faktor yang menyebabkan terjaidinya hipertensi masih minim dimiliki oleh warga.
Pengabdian kepada masyarakat dalm bentuk penyuluhan ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan warga tentang hipertensi dan bahaya kebiasaan merokok.

E. MANFAAT KEGIATAN
Rendahnya pemahaman terhadap hipertensi sehingga dilakukan upaya pengabdian
masyarakat berupa promosi kesehatan tentang hipertensi dan rokok. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan pemahaman masyarakat sekitar,terhadap apa itu penyakit hipertensi,
faktor risiko apa saja yang menyebabkan hipertensi, mengenalkan upaya upaya preventif
terhadap hipertensi. Selain itu adanya materi rokok diharapkan dapat memberikan
pemahaman warga terhadap bahaya rokok.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau yang sering disebut dengan tekanan darah tinggi merupakan
salah satu penyakit pada sistem peredaran darah dimana pada kondisi cukup istirahat
dan tenang tekanan darah sistol lebih dari 140 mmHg, tekanan darah diastol lebih
dari 90 mmHg yang diukur 2 kali dengan selang waktu 5 menit (Kemenkes RI,
2018).
Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang tidak menular tetapi
keberadaannya merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di beberapa kota
di Indonesia

B. Klasifikasi hipertensi
Menurut Pudiastuti, (2017), hipertensi dibedakan berdasarkan etiologinya yakni
sebagai berikut. 11
a. Hipertensi primer
Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya penyakit hipertensi primer
terdiri dari faktor keturunan serta faktor lingkungan. Faktor keturunan diketahui
berdasarkan riwayat penyakit kardiovaskuler dalam keluarga yaitu adanya
sensitivitas natrium, stress, peningkatan reaktivitas vaskuler (terhadap
vasokonstriktor) dan resistensi insulin. Penggunaan garam atau natrium
berlebihan, stress dan obesitas diyakini sebagai faktor lingkungan.
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah keadaan ketika seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah akibat menderita penyakit lain. Beberapa penyakit
yang menyebabkan hipertensi yaitu gagal jantung, gagal ginjal, dan kerusakan
sistem hormon tubuh. Menurut Join National Comitten on Detection Evolution
and Treatment of High Blood Pressure VIII dalam Bell, Twiggs, and Olin (2017).

C. Penyebab hipertensi
Penyebab hipertensi dapat dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu
hipertensi primer (essensial) dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer merupakan
hipertensi yang belum diketahui penyebabnya dialami pada 90% penderita hipertensi
sedangkan 10% sisanya disebabkan karena hipertensi sekunder dimana hipertensi
sekunder merupakan hipertensi yang terjadi akibat penyebab yang jelas (Udjanti,
2017). Meskipun hipertensi primer penyebabnya belum diketahui namun
diperkirakan hipertensi primer disebabkan karena faktor keturunan, ciri
perseorangan, dan kebiasaan hidup. Hipertensi sekunder disebabkan karena penyakit
ginjal seperti stenosis arteri renalis, gangguan hormonal seperti feokromositoma,
obat-obatan seperti kontrasepsi oral, dan penyebab lain seperti kehamilan, luka bakar,
tumor otak dll (Aspiani, 2016).
D. Faktor risiko hipertensi
Faktor risiko hipertensi dapat digolongkan sebgai berikut:
a. Idiopati
b. Genetik
c. Usia
d. Jenis kelamin
e. Ras
f. Pola hidup

E. Dampak rokok bagi kesehatan


Rokok merusak hampir seluruh organ manusia, oleh karena itu merokok dapat
menimbulkan berbagai macam dampak, yaitu:
a. Kanker paru – paru
Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam
jaringan paru–paru. Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus
kanker paru–paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok
yang dihisap semakin besar risiko menderita kanker paru (Andriyani, 2017)
b. Gangguan sistem pernafasan
Penurunan fungsi paru-paru paling banyak dijumpai akibat kebanyakan
mengonsumsi rokok. Paru-paru bekerja kurang maksimal pada penyakit ini
(Andriyani, 2017).
c. Komplikasi kehamilan
Seseorang yang hamil hendaknya menjaga kesehatan dirinya agar terhindar
dari berbagai macam penyakit termasuk mencegah masuknya zat-zat berbahaya
pada rokok. Nikotin dalam rokok akan menyebabkan pembuluh darah pada tali
pusat dan uterus menyempit sehingga akan menurunkan jumlah oksigen yang
diterima bayi. Nikotin juga menurunkan jumlah darah dalam aliran darah bayi
sehingga dapat berakibat berat lahir bayi menjadi rendah. Asap rokok dapat 28
menyebabkan komplikasi kehamilan bahkan mengakibatkan ibu melahirkan bayi
premature atau bayi dengan berat rendah (Andriyani, 2016).
d. Penyakit Jantung
Kematian akibat penyakit jantung terdapat dua kali lebih banyak pada
orangorang perokok dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Nikotin
dari rokok dapat menyebabkan denyutan jantung tidak teratur, selain itu karbon
monoksida pada rokok menghalangi masuknya oksigen pada jantung yang dapat
mengakibatkan serangan jantung tiba-tiba (Nainggolan, 2017).
BAB III
MATERI DAN METODE PELAKSANAAN

A. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH


Dalam melakukan kegiatan kami menggunakan pendekatan promotive dan preventif
yaitu dengan cara meningkatkan pengetahuan peserta melalui penyuluhan dan
melakukan pencegahan penularan.

B. REALISASI PEMECAHAN MASALAH


Dalam rangka mendukung kegiatan “Penyuluhan Kesehatan tentang Hipertensi
dan Bahaya Merokok“, kami STIKes IMC Bintaro turut serta mendukung
kegiatan tersebut, dengan perincian jadwal sebagai berikut :
Tanggal Waktu Tempat Pelaksana
Senin, 22 Juli 2019 09.00 – 12.00 WIB Kelurahan Pondok TIM
Pucung

C. SASARAN
Sasaran dalam kegiatan ini adalah mayarakat kelompok beresiko ( Dewasa dan Lansia )
kelurahan Pondok Pucung

D. METODE KEGIATAN
Teknik yang digunakan dalam Penyuluhan Kesehatan tentang hipertensi dan bahaya
merokok yaitu menggunakan metode ceramah interaktif.
SUSUNAN ACARA
Senin, 22 Juli 2019
No Waktu Kegiatan Pembicara/Pendamping
1 09.00 – 12.00  Pembukaan TIM dari STIKes IMC
WIB  Perkenalan diri
 Pemeriksaan Tekanan darah
 Penyampaian materi tentang
hipertensi dan bahaya
merokok
 Tanya jawab
 Penutupan

E. ORGANISASI PELAKSANA

1. Ketua Pelaksana
a. Nama : Tirta Yenti, SKM, M.M
b. NIK : 0406027002
c. Jabatan : Dosen
d. Institusi : STIKes IMC Bintaro
2. Anggota Pelaksana
a. Gita Fitri Andini
b. Joni Iskandar
F. Rencana Anggaran
No Nama Kegiatan Biaya Jumlah Satuan Total Biaya
1 Honor Pembicara Rp. 250.000 1 Orang Rp. 250.000
2 Konsumsi Rp. 20.000 25 Orang Rp. 500.000
3 Air mineral gelas Rp. 20.000 2 Dus Rp. 40.000
4 Doorprise Rp. 10.000 5 Orang Rp. 50.000
Total Biaya Rp. 840.000
PENILAIAN PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
TAHUN ANGGARAN 2019
STIKES IMC BINTARO

Proposal pengabdian pada masyarakat diseleksi berdasarkan pada kriteria berikut:

NILAI
No. KRITERIA
(0 – 100)
1. Materi Masalah yang ditangani 80
Tujuan dan Manfaat
Metode pendekatan
Fisibilitas kegiatan yang diusulkan
2. Dampak positif pada pengembangan institusi 75
3. Relevansi ruang lingkup kegiatan dan inovasi yang diusulkan 80
dengan bidang/unsur kesehatan
4 Keunggulan inovasi Iptek yang diusulkan 75
5 Keterkaitan dengan Pemberdayaan Masyarakat di Lokasi PBL / 80
unggulan Jurusan

Nilai rata-rata (tanpa pembobotan) 78


*) Passing Grade ≥ 70
Catatan / Saran:
Pelaksanaan kegiatan bisa dilanjutkan dengan dana yang disetujui sebesar 80% dari
anggaran yang diajukan. Untuk kedepannya bisa diajukan kembali proposal yang lebih
menarik dan mengandung Inovasi Iptek.

Tanggerang Selatan, 23 Juli 2019


Penilai

(Hadi Nugroho, SKM, M.EPID)

EVALUASI HASIL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


TAHUN ANGGARAN 2019

Program Studi : S.1 Keperawatan


Nama Ketua Pelaksana : Tirta Yenti, SKM, M.M

I. LAPORAN
NILAI
NO. KRITERIA
(0 – 100)
1. Kesesuaian format laporan 85
2. Kesesuaian isi laporan dengan pelaksanaan pengabdian kepada 80
masyarakat, masalah yang ditangani, tujuan dan manfaat, serta
metode pendekatan)
3. Bukti Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat: 80
a. Berita acara dari tempat kegiatan
b. Foto-foto kegiatan
c. Daftar hadir peserta kegiatan
d. Contoh modul pelatihan/teknologi/kuisioner
4. Pemahaman tim pelaksana 80
5. Dampak positif pada pengembangan institusi 80
6. Keterkaitan dengan kesehatan 85
7. Dampak pengabdian pada penerapan Iptek 80
8. Keterkaitan dengan Pemberdayaan Masyarakat di Lokasi PBL / 80
unggulan Jurusan
Nilai rata- rata (tanpa pembobotan) 81,25
PRESENTASI
NILAI
NO KRITERIA
(0 – 100)
1. Daya tarik presentasi 80
2. Sistematika presentasi dan Bahasa Indonesia 85
Nilai rata- rata (tanpa pembobotan) 82,5

Tanggerang selatan, 23 Juli 2019


Penilai

(Hadi Nugroho, SKM, M.EPID)

Anda mungkin juga menyukai