Disusun Oleh :
TirtaYenti, SKM, M.M
Gita Fitri Andini
Joni Iskandar
Mengetahui
Wakil Ketua 1
HALAMAN PENGESAHAN
(Ns. Royani, M.Kep.)
USULAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
Mengetahui
Wakil Ketua 1
RINGKASAN
BAB I PENDAHULUAN
(Ns. Royani,
BABM.Kep.)
I
PENDAHULUAN
A. JUDUL
Penyuluhan kesehatan tentang hipertensi dan bahaya merokok
B. ANALISIS SITUASI
Merokok menjadi salah satu penyebab tingginya angka kesakitan dan kematian
terbesar di United Kingdom. Angka kematiannya bisa mencapai puluhan ribu per tahun
dan kesakitannya lebih dari 50 penyakit kronis (NHS UK, 2018). Hal ini terjadi tidak
hanya pada perokok pasif tapi juga perokok aktif. Selain itu, efek asap rokok dapat juga
dirasakan dan berpengaruh pada kesehatan janin sampai dengan lansia (CDC, 2018).
Tidak jauh berbeda dengan UK, angka kematian dan kesakitan akibat merokok juga
tinggi di Indonesia. Menurut Kemenkes RI, (2019). Tercatat lebih dari 200 ribu kematian
pertahun disebabkan oleh kebiasaan merokok. Angka kejadian penyakit kanker paru yang
penyebab utamanya adalah merokok, menempati urutan pertama dibandingkan dengan
penyakit lain di RS umum Persahabatan Jakarta. Yang menghawatirkan, prevalensi
kebiasan merokok usia remaja telah mengalami peningkatan hampir 10%.
Kejadian kesakitan pada perokok menyerang pada organ-organ penting seperti pada
sistem pencernaan, pernafasan dan kardiovaskuler. Pada organ pencernaan, kebiasaan
merokok dapat meyebabkan penyakit pada mulut, tenggorokan dan pita suara. Pada
sistem pernafasan dapat menyebabkan penyakit paru obstruksi kronis (PPOK), bronkhitis
dan emfisema. Sedangkan pada sistem kardiovaskuler, merokok dapat mengganggu organ
jantung dan sistem peredaran darah (CDC, 2018).
Khusus pada sistem peredaran darah, CDC menjelaskan bahwa merokok dapat
menyebabkan kerusakan pembuluh darah. Hal ini disebabkan karena kondisi pembuluh
darah menjadi menebal dan bertambah sempit. Sehingga denyut nadi menjadi cepat serta
tekanan darah menjadi meningkat. Virdis, Giannarelli, Neves, Taddei, dan Ghiodani
(2018) menjelaskan bahwa tidak ditemukan adanya perbaikan berupa penurunan tekanan
darah pada perokok meskipun telah berhenti merokok. Merokok telah mengakibatkan
kekakuan pada arteri pembuluh darah dan efek merugikan pada tekanan darah pusat akibat
percepatan terjadinya aterosklerosis.
Dengan demikian, perlu diadakannya pengabdian masyarakat terkait penyakit
hipertensi berfokus pada kebiasaan merokok dengan melakukan penyuluhan kesehatan di
Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penentuan prioritas masalah di pondok pucung diperoleh masalah yang
menjadi prioritas adalah rendahnya penderita hipertensi yang melakukan pengobatan
secara teratur. Prioritas masalah yang kedua adalah tingginya jumlah perokok.
Berdasarkan hasil tersebut maka dilakukan intervensi berupa promosi kesehatan
penyuluhan hipertensi dan rokok.
D. TUJUAN KEGIATAN
Hipertensi merupakan penyakit yang tidak menular tetapi kenyataannya penyakit ini
banyak terjadi di masyarakatpondok pucung. Pemahaman tentang penyakit hipertensi dan
faktor faktor yang menyebabkan terjaidinya hipertensi masih minim dimiliki oleh warga.
Pengabdian kepada masyarakat dalm bentuk penyuluhan ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan warga tentang hipertensi dan bahaya kebiasaan merokok.
E. MANFAAT KEGIATAN
Rendahnya pemahaman terhadap hipertensi sehingga dilakukan upaya pengabdian
masyarakat berupa promosi kesehatan tentang hipertensi dan rokok. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan pemahaman masyarakat sekitar,terhadap apa itu penyakit hipertensi,
faktor risiko apa saja yang menyebabkan hipertensi, mengenalkan upaya upaya preventif
terhadap hipertensi. Selain itu adanya materi rokok diharapkan dapat memberikan
pemahaman warga terhadap bahaya rokok.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau yang sering disebut dengan tekanan darah tinggi merupakan
salah satu penyakit pada sistem peredaran darah dimana pada kondisi cukup istirahat
dan tenang tekanan darah sistol lebih dari 140 mmHg, tekanan darah diastol lebih
dari 90 mmHg yang diukur 2 kali dengan selang waktu 5 menit (Kemenkes RI,
2018).
Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang tidak menular tetapi
keberadaannya merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di beberapa kota
di Indonesia
B. Klasifikasi hipertensi
Menurut Pudiastuti, (2017), hipertensi dibedakan berdasarkan etiologinya yakni
sebagai berikut. 11
a. Hipertensi primer
Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya penyakit hipertensi primer
terdiri dari faktor keturunan serta faktor lingkungan. Faktor keturunan diketahui
berdasarkan riwayat penyakit kardiovaskuler dalam keluarga yaitu adanya
sensitivitas natrium, stress, peningkatan reaktivitas vaskuler (terhadap
vasokonstriktor) dan resistensi insulin. Penggunaan garam atau natrium
berlebihan, stress dan obesitas diyakini sebagai faktor lingkungan.
b. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah keadaan ketika seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah akibat menderita penyakit lain. Beberapa penyakit
yang menyebabkan hipertensi yaitu gagal jantung, gagal ginjal, dan kerusakan
sistem hormon tubuh. Menurut Join National Comitten on Detection Evolution
and Treatment of High Blood Pressure VIII dalam Bell, Twiggs, and Olin (2017).
C. Penyebab hipertensi
Penyebab hipertensi dapat dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu
hipertensi primer (essensial) dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer merupakan
hipertensi yang belum diketahui penyebabnya dialami pada 90% penderita hipertensi
sedangkan 10% sisanya disebabkan karena hipertensi sekunder dimana hipertensi
sekunder merupakan hipertensi yang terjadi akibat penyebab yang jelas (Udjanti,
2017). Meskipun hipertensi primer penyebabnya belum diketahui namun
diperkirakan hipertensi primer disebabkan karena faktor keturunan, ciri
perseorangan, dan kebiasaan hidup. Hipertensi sekunder disebabkan karena penyakit
ginjal seperti stenosis arteri renalis, gangguan hormonal seperti feokromositoma,
obat-obatan seperti kontrasepsi oral, dan penyebab lain seperti kehamilan, luka bakar,
tumor otak dll (Aspiani, 2016).
D. Faktor risiko hipertensi
Faktor risiko hipertensi dapat digolongkan sebgai berikut:
a. Idiopati
b. Genetik
c. Usia
d. Jenis kelamin
e. Ras
f. Pola hidup
C. SASARAN
Sasaran dalam kegiatan ini adalah mayarakat kelompok beresiko ( Dewasa dan Lansia )
kelurahan Pondok Pucung
D. METODE KEGIATAN
Teknik yang digunakan dalam Penyuluhan Kesehatan tentang hipertensi dan bahaya
merokok yaitu menggunakan metode ceramah interaktif.
SUSUNAN ACARA
Senin, 22 Juli 2019
No Waktu Kegiatan Pembicara/Pendamping
1 09.00 – 12.00 Pembukaan TIM dari STIKes IMC
WIB Perkenalan diri
Pemeriksaan Tekanan darah
Penyampaian materi tentang
hipertensi dan bahaya
merokok
Tanya jawab
Penutupan
E. ORGANISASI PELAKSANA
1. Ketua Pelaksana
a. Nama : Tirta Yenti, SKM, M.M
b. NIK : 0406027002
c. Jabatan : Dosen
d. Institusi : STIKes IMC Bintaro
2. Anggota Pelaksana
a. Gita Fitri Andini
b. Joni Iskandar
F. Rencana Anggaran
No Nama Kegiatan Biaya Jumlah Satuan Total Biaya
1 Honor Pembicara Rp. 250.000 1 Orang Rp. 250.000
2 Konsumsi Rp. 20.000 25 Orang Rp. 500.000
3 Air mineral gelas Rp. 20.000 2 Dus Rp. 40.000
4 Doorprise Rp. 10.000 5 Orang Rp. 50.000
Total Biaya Rp. 840.000
PENILAIAN PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
TAHUN ANGGARAN 2019
STIKES IMC BINTARO
NILAI
No. KRITERIA
(0 – 100)
1. Materi Masalah yang ditangani 80
Tujuan dan Manfaat
Metode pendekatan
Fisibilitas kegiatan yang diusulkan
2. Dampak positif pada pengembangan institusi 75
3. Relevansi ruang lingkup kegiatan dan inovasi yang diusulkan 80
dengan bidang/unsur kesehatan
4 Keunggulan inovasi Iptek yang diusulkan 75
5 Keterkaitan dengan Pemberdayaan Masyarakat di Lokasi PBL / 80
unggulan Jurusan
I. LAPORAN
NILAI
NO. KRITERIA
(0 – 100)
1. Kesesuaian format laporan 85
2. Kesesuaian isi laporan dengan pelaksanaan pengabdian kepada 80
masyarakat, masalah yang ditangani, tujuan dan manfaat, serta
metode pendekatan)
3. Bukti Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat: 80
a. Berita acara dari tempat kegiatan
b. Foto-foto kegiatan
c. Daftar hadir peserta kegiatan
d. Contoh modul pelatihan/teknologi/kuisioner
4. Pemahaman tim pelaksana 80
5. Dampak positif pada pengembangan institusi 80
6. Keterkaitan dengan kesehatan 85
7. Dampak pengabdian pada penerapan Iptek 80
8. Keterkaitan dengan Pemberdayaan Masyarakat di Lokasi PBL / 80
unggulan Jurusan
Nilai rata- rata (tanpa pembobotan) 81,25
PRESENTASI
NILAI
NO KRITERIA
(0 – 100)
1. Daya tarik presentasi 80
2. Sistematika presentasi dan Bahasa Indonesia 85
Nilai rata- rata (tanpa pembobotan) 82,5