Anda di halaman 1dari 110

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP

PENURUNAN SUHU TUBUH ANAK DEMAM USIA PRASEKOLAH

SELAMA DIRAWAT DI RUMAH SAKIT

KARYA TULIS

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk menyelesaikan program studi Diploma III Keperawatan

Oleh:

CHARISMA DEWINDRA PUTRI

NIM: 2018.1716

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGESTI WALUYO

TEMANGGUNG

2021
PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP

PENURUNAN SUHU TUBUH ANAK DEMAM USIA PRASEKOLAH

SELAMA DIRAWAT DI RUMAH SAKIT

KARYA TULIS

Diajukan sebagai salah satu syarat

untuk menyelesaikan program studi Diploma III Keperawatan

Oleh:

CHARISMA DEWINDRA PUTRI

NIM: 2018.1716

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGESTI WALUYO

TEMANGGUNG

2021
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Charisma Dewindra Putri

NIM : 20181716

Institusi : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngesti Waluyo Temanggung

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya tulis ilmiah yang saya tulis ini adalah

benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan pengambil alihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan penelitian ini adalah milik

orang lain atau hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut.

Temanggung, 1 januari 2021

Pembuat pernyataan,

Charisma Dewindra Putri

Mengetahui

Pembimbing

(C. Ermayani Putriyanti, A.M.Kes)

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

Karya tulis ilmiah dengan judul “PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES

HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH ANAK DEMAM USIA

PRASEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RUMAH SAKIT” Ini telah disetujui

oleh dosen pembimbing Stikes Ngesti Waluyo Temanggung.

Temanggung, 1 januari 2021

Pembimbing

(C.Ermayani Putriyanti, A.M.Kes)

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah dengan judul “PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES

HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH ANAK DEMAM USIA

PRASEKOLAH SELAMA DIRAWAT DI RUMAH SAKIT” ini telah disetujui

oleh Tim Penguji Sidang Stikes Ngesti Waluyo Temanggung, pada tanggal 1

januari 2021 dan telah diperbaiki dengan masukan dari tim penguji.

Penguji I

(Desak PKP, M.kep.,Ns.,Sp.Kep.An)

Penguji II

(C.Ermayani Putriyanti, A.M.Kes)

Mengetahui,

Kaprodi DIII Keperawatan

(Ganjar Unggul Pamenang, S.Kep.,Ns.,MAN)

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

kasih dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

dengan judul “PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP

PENURUNAN SUHU TUBUH ANAK DEMAM USIA PRASEKOLAH

SELAMA DIRAWAT DI RUMAH SAKIT” telah disetujui oleh Tim Penguji

Sidang Stikes Ngesti Waluyo Temanggung sebagai salah satu syarat dalam

menempuh ujian akhir program D III keperawatan di Stikes Ngesti Waluyo

Temanggung.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan bantuan dari banyak pihak, untuk itu penulis menyampaikan

penghargaan dan ucapan terimakasih kepada:

1. Tuhan yang maha esa yang telah memberikan semangat, inspirasi, pikiran,

kelancaran dan kemudahan dalam menyusuna Karya Tulis Ilmiah ini dapat

terselesaikan dengan baik.

2. Bapak Prihanto, S.Kep.,Ns.M.Kes selaku Direktur Stikes Ngesti Waluyo

Temanggung.

3. Ibu C. Ermayani Putriyanti, A.M.Kes selaku dosen pembimbing dan penguji 2

yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

4. ibu Desak PKP, M.kep.,Ns.,Sp.Kep.An sebagai penguji 1 Karya Tulis Ilmiah.

5. Staff dosen Stikes Ngesti Waluyo Temanggung yang telah memberikan ilmu,

fasilitas, referensi, dukungan yang ada untuk menyelesaikan penelitian ini.

v
6. Kedua orang tua yang saya sayangi dan saya cintai yang selalu memberikan

dorongan doa, moral dan materil kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. teman-teman mahasiswa angkatan XX yang telah berjuang bersama selama 3

tahun dalam memberikan bantuan, dukungan dan dorongan selama penulisan

penelitian ini.

8. Serta pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah turut serta

membantu dalam menyalesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis sangat menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun. Harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat

bagi kita semua.

Temanggung, 1 januari 2021

Penulis

(Charisma Dewindra Putri)

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL.....................................................................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... ix
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH.............................. x
ABSTRAK ............................................................................................................. xi
BAB 1 ..................................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 4
BAB III ................................................................................................................. 22
BAB IV ................................................................................................................. 27
BAB V................................................................................................................... 39

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pengukuran suhu tubuh melalui rektal (anus)

Tabel 2.2 Pengukuran suhu tubuh melalu axilla (ketiak)

Tabel 2.3 Pengukuran suhu tubuh melalui oral (mulut)

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Tabel 4.1 Rincian Hasil Jurnal Utama Literature Review dan Matriks Sintesis

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: jurnal Literature Review (pengaruh pemberian kompres hangat

terhadap penurunan suhu tubuh anak demam usia prasekolah selama dirawat di

rumah sakit)

Lampiran 2: Lembar Konsultasi KTI

ix
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH

WHO : World Health Organization

UNICEF : United Nations Childrens Find

Literature Review : Tinjauan Literature

SUPAS : Survei penduduk antar sensus

x
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngesti Waluyo
Program Studi D III Keperawatan
2021
ABSTRAK
Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak
Demam Usia Prasekolah Selama Dirawat Di Rumah Sakit
CHARISMA DEWINDRA PUTRI
Email: charismaputri.cp@gmail.com
Badan kesehatan dunia WHO (world health organization) mengemukakan bahwa
jumlah kasus demam pada anak usia balita di seluruh dunia mencapai 18-34 juta.
sebagian besar demam terjadi karena faktor infeksi. Dampak dari demam apabila
tidak ditangani akan menimbulkan komplikasi seperti hipertermia, kejang dan
penurunan kesadaran (Maharani, 2011). Salah satu cara yang dapat digunakan
untuk mengatasi demam yaitu dengan memberikan intervensi kompres hangat.
Penelitian ini menggunakan metode literature review, database yang digunakan
adalah ScienceDirect, Proquest, jurnal kesehatan dalam maupun negeri. Aplikasi
ini berisikan informasi mengenai data yang relevan pengaruh pemberian kompres
hangat terhadap penurunan suhu tubuh anak demam usia prasekolah selama dirawat
di rumah sakit. Dari beberapa penelitian yang sudah di review hasil menunjukan P
value <0,005 artinya signifikan, bahwa pemberian kompres hangat terhadap anak
yang mengalami demam efektif digunakan dengan adanya perubahan suhu tubuh
sebelum dan sesudah dilakukan intervensi.
Kata kunci: kompres hangat, suhu tubuh, demam, pra sekolah
Kepustakaan: 21, 2010-2020
Xiv + 110 halaman + 5 tabel + 2 lampiran

xi
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

masa usia prasekolah merupakan usia dimana aktivitas anak

meningkat. anak sedang dalam fase aktifnya bermain serta menyesuaikan

lingkungan. hal tersebut menyebabkan anak sering kelelahan akibat daya

tahan tubuh yang lemah sehingga anak rentan terserang penyakit. Badan

kesehatan dunia WHO(world health organization) mengemukakan bahwa

jumlah kasus demam pada anak usia balita di seluruh dunia mencapai 18-

34 juta. Anak merupakan yang paling rentan terkena demam walaupun

gejala yang dialami anak lebih ringan dari dewasa (wardiyah et al, 2016).

Demam adalah keadaan suhu tubuh diatas normal yaitu >37,5° C

akibat peningkatan pengatur suhu di hipotalamus (Anisa, 2019). faktor

penyebab terjadinya demam pada anak Biasanya disebabkan oleh infeksi

(bakteri, virus, jamur dan parasit). Demam bukan termasuk penyakit

melainkan adalah reaksi tubuh untuk melawan infeksi atau penyakit. Ketika

melawan penyakit, infeksi masuk ke dalam tubuh dan tubuh akan

mengeluarkan sejumlah panas ke kulit tubuh (hartini, 2015).

Demam dapat membahayakan tubuh apabila timbul demam tinggi.

Dampak yang ditimbulkan apabila demam tidak segera ditangani secara

tepat dan cepat maka akan menimbulkan beberapa komplikasi seperti

hipertermia, syok, kejang dan penurunan kesadaran (Maharani, 2011).

Intervensi yang dapat dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh anak demam

1
2

yaitu dengan kompres hangat. Kompres hangat adalah tindakan non

farmakologis dengan menggunakan kain atau handuk yang telah dicelupkan

pada air hangat kemudian ditempelkan pada bagian tubuh tertentu sehingga

dapat memberikan rasa nyaman, tenang dan menurunkan panas

(Wardaniyah, 2015).

Dalam jurnal penelitian yang dilakukan oleh Masruroh (2017),

diperoleh data bahwa ada perubahan signifikan akibat pengaruh pemberian

kompres hangat terhadap perubahan suhu tubuh anak demam. Sama halnya

dalam jurnal Rachmawati & Purwanto (2020), bahwa ada efektifitas

penurunan suhu tubuh anak yang diberikan kompres hangat di rumah sakit.

Dapat diartikan bahwa kompres hangat mempunyai manfaat yang baik

untuk menurunkan suhu tubuh anak yang mengalami demam.

Berdasarkan pengamatan dan latar belakang diatas, Maka penulis

tertarik untuk menerapkan review pada beberapa artikel ilmiah terkait

“pengaruh pemberian kompres hangat terhadap penurunan suhu tubuh anak

demam usia prasekolah selama di rawat di rumah sakit”.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan pengamatan dan latar belakang diatas penulis dapat

merumusan masalah penelitian “bagaimana pengaruh pemberian kompres

hangat terhadap penurunan suhu tubuh pasien demam selama dirawat di

rumah sakit?”.

C. Tujuan literature Review

1. Tujuan umum
3

a. Mengidentifikasi teori untuk penelitian pengaruh pemberian

kompres hangat terhadap penurunan suhu tubuh anak dema usia

prasekolah selama dirawat di rumah sakit.

b. Mengetahui pengaruh pemberian kompres hangat untuk

menurunkan suhu tubuh anak yang mengalami demam selama di

rawat di rumah sakit.

D. Manfaat literature review

1. Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan karya tulis ini yaitu:

Mengidentifikasi kesenjangan penelitian sebelumnya mengenai

pengaruh kompres hangat terhadap penurunan suhu tubuh anak demam.

2. Menghindari pembuangan ulang, sehingga dapat menghemat waktu dan

menghindara kesalahan yang pernah dilakukan pada penelitian.

3. Mengidentifikasi metode yang pernah dilakukan dan yang relevan

dengan penelitian pengaruh pemberian kompres hangat terhadap

penurunan suhu tubuh anak demam.

4. Meneruskan penelitian sebelumnya yang telah dicapai, sehingga

penelitian yang akan dilakukan dapat dibangun diatas platform

pengetahuan atau ide yang sudah ada.

5. Untuk mendapat informasi tentang orang lain yang melakukan

penelitian di area /fokus riset yang sama dan dapat mengetahui adakah

perbedaan spesifik tentang pengaruh pemberian kompres hangat

terhadap penurunan suhu tubuh anak demam (Swarjana,2012).


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Anak Prasekolah

1. Definisi

Anak prasekolah adalah anak yang berumur 60-72 bulan, pada

masa ini anak mengalami perkembangan secara kognitif, perkembangan

motorik, perkembangan personal sosial dan perkembangan bahasa.

Anak prasekolah merupakan anak yang berusia 3-6 tahun (Soetjiningsih,

2013). Pada usia prasekolah anak mulai mengembangkan kemampuan

memasuki dunia sekolah, perkembangan fisik pada periode ini lebih

lambat, relatif menetap dan keterampilan motorik seperti berjalan,

berlari melompat menjadi semakin lincah namun otot dan tulang belum

terbentuk sempurna (Supartini, 2012).

2. Karakteristik Anak Prasekolah

Anak prasekolah memiliki beberapa ciri khas yaitu meliputi:

a. Secara jasmani anak sangat aktif, senang berlari dan melompat, anak

berusia dini juga akan lebih banyak melakukan gerakan dan hal yang

terlalu sulit.

b. Secara mental daya konsentrasi anak pendek, rasa keingintahuan

yang besar dan imajinasi yang kuat.

4
5

c. Secara emosi anak memiliki sifat ketergantungan terhadap anak yang

besar, suka menentang, merasa egosentris dan mudah marah namun

mudah reda.

d. Secara sosial anak senang bermain dengan teman sebayanya, sifat

indifidual yang kuat, sering timbul pertengkaran saat bermain dan

sangat membutuhkan perhatian dari orang sekitarnya (Trianto, 2010).

3. Perkembangan Anak Prasekolah

Menurut fazrin et al, (2017) perkembangan anak dibagi menjadi 8 yaitu:

a. Perkembangan Psikososial

Pada perkembangan ini anak mengalami tahapan perkembangan

inisiatif, yaitu bertambahnya rasa keingintahuan tentang dirinya

sendiri serta lingkungan sekitarnya. Rasa ingin tahu akan

menjadikan anak semakin aktif dalam membangun keterampilan

baru.

b. Perkembangan psikoseksual

Pada perkembangan ini anak senang memegang alat genetalia. Pada

usia ini anak bisa membedakan antara laki-laki dan perempuan.

c. Perkembangan Moral

Pada perkembangan ini anak prasekolah memiliki motivasi untuk

menhindari hukuman untuk memperoleh hadiah dari orang tua.

Biasanya mereka berprilaku baik di tatanan sosial.

d. Perkembangan Kognitif
6

Belajar memecahkan masalah, dalam perkembangan ini anak lebih

kreatif mengembangkan ide gagasan mengenai pengetahuan

mereka. Anak prasekolah belajar melalui trial and eror Mampu

menyebutkan bilangan 1-10, menghitung uang koin, menggunakan

lambang bilangan untuk berhitung dan berfikir logis dalam

mengungkapkan inisiatif untuk memilih tema dalam permainan.

Kemampuan membaca juga berkembang dalam usia ini.

e. Perkembangan Motorik Halus

Anak mampu melakukan pergerakan otot kecil seperti menulis dan

menangkap bola.

f. Perkembangan Motorik Kasar

Anak dapat melakukan Pergerakan Otot besar seperti duduk dan

berdiri.

g. Perkembangan Bahasa

Dalam perkembangan bahasa anak prasekolah dapat memahami

bahasa dengan mengulang kalimat yang kompleks, mampu

mengungkapkan bahasa dengan menjawab pertanyaan. Dalam

aksara anak lebih menyebutkan simbol apa saja yang mereka

ketahui, membaca dan menulis nama mereka sendiri dan memahami

kata dalam cerita.

h. Perkembangan Sosialisasi Dan Kemandirian

Pada perkembangan ini anak dapat membereskan mainan sendiri

dan makan minum sendiri.


7

B. Konsep penyakit

1. Definisi

Demam (Pireksia) merupakan salah satu tanda tubuh diatas

normal yang terjadi pada tubuh manusia, dimana otak memberikan

sinyal peningkatan suhu >37,5° C (Anisa, 2019). Demam adalah suatu

keadaan suhu tubuh diatas normal akibat peningkatan pusat pengatur

pusat pengatur suhu di hipotalamus. Sebagian besar terjadinya demam

pada anak merupakan akibat dari perubahan pada pusat panas

(termoregulasi) di hipotalamus. Penyakit yang ditandai dengan demam

dapat menyerang sistem tubuh.

Termoregulasi adalah kemampuan manusia untuk menjaga agar

suhu tubuh berada pada kisaran suhu tertentu sekalipun berada

dilingkungan yang dingin dan panas agar proses kehidupan berjalan

dengan baik. Secara konseptual sistem termoregulasi terdiri atas tiga

komponen yaitu syaraf termosensoris aferen, pusat integrasi informasi

(pusat termoregulasi) dan syaraf aferen yang mempengaruhi

termoefektor (Sodikin, 2012).

2. Klasifikasi derajat demam

Dibawah ini merupakan pengukuran suhu tubuh anak melalui

rektal(anus), axilla (ketiak) dan oral (mulut). peningkatan suhu demam

berdasarkan derajat tingkatan temperatur dibedakan sebagai berikut:


8

Tabel 2.1 pengukuran suhu tubuh melalui rektal (anus)

Subfebril 37,5°-38° C
Demam ringan 38°-39° C
Demam sedang 39°-40° C
Demam tinggi 40°-41,1°C
Demam sangat tinggi/hipereksia >41,2° C

Tabel 2.2 pengukuran Suhu melalui axilla (ketiak)

Demam rendah 37,2°-38,3° C


Demam sedang 38,3°-39,5° C
Demam tinggi >39,5° C

Tabel 2.3 pengukuran Suhu melalui Oral (mulut)

Demam rendah 37,7°-38,8° C


Demam sedang 38,8°-40° C
Demam tinggi >40° C

3. Pengukuran suhu tubuh

Menurut Nurardiansyah (2011), pengukuran suhu tubuh

diberbagai bagian tubuh memiliki batasan nilai atau derajat demam yaitu

pada daerah axilla/ketiak >37,2° C, suhu oral/mulut >37,8° C, suhu

rektal/anus >38° C. Sedangkan bila demam tinggi suhu tubuh >39,5° C

dan hipereksia jika suhu >41,1° C.

4. Etiologi

1) Pirogen

Pirogen/penyakit infeksi adalah demam yang disebabkan oleh

masuknya patogen, misalnya kuman, bakteri, jamur, virus dan

binatang kecil lainnya ke dalam tubuh manusia dalam berbagai cara

misalnya melalui udara, makanan dan persentuhan tubuh. seperti:

a) Demam tipoid
9

b) Demam berdarah

c) Malaria

d) Bronkitis

e) Influenza

f) Tetanus

g) Tonsilitis (amandel)

h) Difteri

i) Sinusitis

2) Penyakit non infeksi

demam non infeksi adalah demam yang bukan disebabkan oleh

masuknya bibit penyakit (virus,jamur,bakteri) kedalam tubuh.

Demam ini jarang terjadi dalam kehidupan manusia sehari-hari.

Demam ini timbul karena adanya kelainan pada tubuh yang biasa

dibawa sejak lahir dan tidak ditangani dengan baik. Contoh demam

non infeksi antara lain:

a) Keganasan :

Limfoma

Karsinoma ginjal

b) Penyakit kolagen:

Demam rematik

Rematik artritis

c) Penyakit iatrogenik:

Vaksinasi
10

Demam obat (panas karena steroid)

d) Alergi (penyakit/zat):

Kerusakan susunan saraf pusat

Keracunan DDT

Penyinaran

Keracunan epinefrin

e) Penyakit hematologik (darah dan pembuluh darah):

Leukimia

5. Manifestasi Klinik

a. Suhu >37,5 C.

b. Pernafasan >60 kali/menit.

c. Kulit memerah.

d. Malas minum.

e. Rasa tidak enak badan.

f. Nafsu makan berkurang.

g. Menggigil/Kedinginan.

h. Rasa lelah/lemas.

i. Sakit kepala ringan.

j. Kejang (dapat terjadi pada anak usia 6 bulan-5 tahun jika suhu tubuh

anak terlalu panas/tinggi).

6. Patogenesis

Demam terjadi karena pengaruh pirogen dan eksogen. Kuman

menyebabkan infeksi dari zat hasil pemecahannya atau toksin yang


11

dihasilkannya adalah pemicu demam tersering. Molekul lain seperti

kompleks imun dan produk limfosit juga bisa menimbulkan respon

demam dan Inilah yang merupakan dasar terjadinya demam pada

keganasan, reaksi obat dan penyakit jaringan ikat.

7. Patofisiologi

Pirogen adalah suatu zat/substansi yang dapat menyebabkan

demam. Pirogen dibagi menjadi dua yaitu pirogen dari luar

tubuh(eksogen) dan pirogen dari dalam tubuh(endogen). Contoh pirogen

eksogen adalah mikroba(bakteri, virus, jamur). Produk-produk mikroba

dan toksin mikroba yang dihasilkan oleh agen tersebut misalnya

endotoksin. Pirogen eksogen dapat merangsang pelepasan pirogen

endogen. Pirogen endogen juga dapat dilepaskan pada penyakit non

infeksi seperti kerusakan jaringan seperti cedera tergencet, reaksi

peradangan akibat luka, penyakit vaskular-kolagen dan keadaan

hipersensitivitas akibat reaksi obat atau tranfusi darah.

ahli fisiologi mengungkapkan bahwa zat pirogen eksogen

mempunyai kerja langsung pada termostat dengan meningkatkan

setting. Sebagian besar pirogen mempengaruhi termostat hipothalamus

secara tidak langsung dengan cara pirogen eksogen berupa infeksi atau

non infeksi, akan merangsang sel makrofag, monosit, limfosit dan

endotel (komponen sistem kekebalan tubuh). Sel ini secara autokatalis

dihancurkan waktu mereka melakukan fagositosis jaringan. Untuk

melepaskan interleukin (IL)-1, interleukin (IL)-6, tumor necrosis factor


12

(TNF)- α dan interferon (IFN)- α selanjutnya disebut pirogen endogen

(PE) atau pirogen sitokin. Pirogen endogen ini setelah berikatan dengan

reseptornya di daerah preoptik hipothalamus, akan merangsang

hipothalamus untuk mengaktivasi fosfolipase-A2 yang selanjutnya akan

melepas asam arakhidonat dan membran fosfolipid kemudian oleh

enzim silooksigenase-2 (COX-2) akan diubah menjadi prostaglandin E2

(PGE2).

Rangsangan protaglandin ini baik secara langsung maupun

melalui pelepasan siklik AMP, mengatur termostat pada suhu yang lebih

tinggi. Hal ini merupakan awal dari berlangsungnya reaksi terpada saraf

otonom, sistem endokrin dan perubahan perilaku dalam terjadinya

demam/peningkatan suhu tubuh. Pusat panas di hipothalamus dan

batang otak kemudian akan mengirimkan sinyal agar terjadi peningkatan

produksi dan konservasi panas, sehingga suhu tubuh naik sampai tingkat

suhu baru ditetapkan.

Hal demikian dapat dicapai dengan vasokontriksi/penyempitan

pembuluh darah kulit. Sehingga darah yang menuju permukaan tubuh

berkurang dan panas tubuh yang terjadi di bagian inti tubuh tetap

memelihara suhu inti tubuh. Epinefrin yang dilepas akibat rangsangan

saraf simpatis akan meningkatkan metabolisme tubuh dan tonus otot.

Mungkin terjadi proses menggigil dam individu berusaha memakai

paiakan tebal serta melipat bagian tubuh tertentu untuk mengurangi

penguapan.
13

Selama demam, arginine vasopresin (AVP), alpha melanocyte-

stimulating hormone dan corticotropin releasing factor akan dilepas

oleh tubuh. zat ini dapat bekerja sebagai antipiretik endogen untuk

menurunkan reaksi demam, sehingga suhu tubuh tidak meningkat

berlebihan. Efek antipiretik inilah yang akan menjadi rangkaian umpan

balik terhadap hipotalamus. Arginine vasopresin (AVP) atau vasopresin

atau dikenal sebagai hormon antidiuresis yang diproduksi selama

demam, akan menimbulkan retensi air oleh ginjal dan inilah yang

berperan dalam pengaturan suhu tubuh saat demam.

8. Dampak

Demam dapat membahayakan tubuh apabila timbul demam

tinggi. Dampak yang terjadi apabila demam tidak segera ditangani

secara tepat maka akan menimbulkan beberapa komplikasi seperti

hipertermia, dehidrasi, syok, kejang dan penurunan kesadaran

(Maharani, 2011).

9. Pemeriksaan penunjang dan pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik yang saksama penting karena gejala tidak selalu

spesifik mengacu pada organ tertentu. Beberapa regio memerlukan

pemeriksaan yang lebih teliti.

Pemeriksaan penunjang:

a. Pemeriksaan darah lengkap: mengidentifikasi terjadinya resiko

infeksi

b. Pemeriksaan urine
14

c. Uji widal: suatu reaksi oglutinasi antara antigen dan antibody untuk

pasien typoid

d. Kultur darah dan urin

Jika pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang awal

belum berhasil menentukan penyebab lihat permasalahan lebih luas,

hentikan penggunaan obat yang tidak perlu. Kultur semua lokasi

yang mungkin terkena infeksi. Pertimbangkan penyebab demam

selain infeksi. Jangan berikan antibiotik empiris, kecuali pasien

dalam keadaan sakit berat, yang merupakan indikasi pemberian

antibiotik perenteral spektrum luas.

10. Penatalaksanaan

a) Non farmakologis:

1) Monitor kondisi anak

Jika suhu anak meningkat diatas normal, ukur lagi suhu anak 20-

30 menit untuk memastikan bukan hanya kasus peningkatan

suhu anak sementara. Pantau suhu tubuh setiap 4-6jam sekali dan

catat apakah suhu meningkat, menurun dan stabil.

2) Buka pakaian selimut yang berlebihan

Kenakan pakaian tipis dan nyaman yang dapat menyerap

keringat seperti katun dan kain linen yang memungkinkan

pelepasan panas yang baik. Jika anak menggigil jangan

menggunakan pakaian tebal tetap menggunakan pakaian tipis.

3) Perhatikan suhu kamar dan aliran udara didalam ruangan


15

Aturlah sirkulasi udara dalam kamar agar suhunya terasa

nyaman.

4) Banyak minum dan makanan bergizi

Beri asupan cairan lebih banyak, lebih baik manis atau beri

tambahan gula seperti air mineral, jus dan minuman isotonik.

Banyak minum dapat memicu pembuangan panas lewat air

kencing.

5) Istirahat

Minta anak beristirahat dan mengurangi aktivitas fisiknya. Tidur

cukup agar metabolisme berkurang. Dengan istirahat cukup

tubuh akan kembali bugar.

6) Usahakan anak tidak stres

7) Memberikan kompres hangat di beberapa bagian tubuh seperti

ketiak, dahi, lipatan paha, leher bagian belakang. Usahakan

berikan kompres pada dekat dengan hipotalamus (hidayat,2014).

b) Farmakologis:

Pemberian antipiretik seperti:

1) Paracetamol

Paracetamol merupakan obat pilihan pertama yang

digunakan untuk menurunkan suhu tubuh anak yang mengalami

demam. Dosis yang diberikan yaitu antara 10-15 mg/kg BB.

Paracetamol tidak dianjurkan diberikan pada bayi < 2 bulan

karena alasan kenyamanan.


16

2) Ibu profen

Ibu profen merupakan obat penurun demam yang

memberikan efek anti peradangan. Ibu profen merupakan pilihan

kedua ketika anak demam yang memiliki alergi pada

paracetamol. Dosisnya dapat diberikan 5mg/kg BB.

11. Pencegahan

a. Mencuci tangan dengan menggunakan sabun sesudah dari toilet dan

sebelum makan.

b. Mengurangi kontak dengan kerumunan orang sakit.

c. Masak dan simpan makanan dengan baik untuk menghindari

terjadinya keracunan makanan.

d. Catat riwayat imunisasi.

e. Berkonsultasi dengan dokter.

C. Kompres hangat

1. Definisi

Kompres marupakan salah satu metode pemeliharaan suhu tubuh

dengan menggunakan cairan yang dapat menimbulkan suhu hangat atau

dingin pada tubuh yang memerlukan. Kompres hangat adalah tindakan

non farmakologis yang diberikan dengan cara menggunakan kain atau

handuk yang telah dicelupkan pada air hangat kemudian ditempelkan

pada bagian tubuh tertentu sehingga dapat memberikan rasa nyaman,

tenang dan menurunkan panas (Wardaniyah, 2015). Pemberian kompres


17

hangat dapat dilakukan pada beberapa daerah seperti axilla (ketiak),

temporal/frontal (dahi), leher (servikal) dan inguinal (lipatan paha)

(Potter & Perry, 2010).

Kompres hangat yang diletakan pada lipatan tubuh dapat membantu

proses evaporasi atau penguapan panas oleh tubuh (dewi,2016).

Pemberian kompres hangat di daerah axilla (ketiak) lebih efektif

dilakukan karena pada daerah tersebut banyak terdapat pembuluh darah

besar dan terdapat kelenjar keringat apokrin yang memiliki banyak

vaskuler sehingga akan memperluas daerah yang mengalami

vasodilatasi untuk mempercepat perpindahan panas dari tubuh ke kulit

hingga delapan kali lipat lebih banyak (ayu, 2015).

2. Mekanisme kompres hangat

kompres dapat memberikan reaksi fisiologis berupa vasodilatasi dari

pembuluh darah besar dan meningkatkan evaporasi panas di permukaan

kulit. Hipotalamus anterior memberikan sinyal kepada kelenjar keringat

untuk melepaskan keringat melalui saluran kecil pada permukaan kulit

dan mengalami evaporasi sehingga terjadi penurunan suhu tubuh (potter

& perry, 2010).

3. Jenis-Jenis Kompres

1) Kompres panas

a) Memperlancar sirkulasi darah.

b) Mengurangi rasa sakit .


18

c) Memberikan rasa hangat, tenang pada pasien.

d) Memperlancar pengeluaran exsudat.

e) Merangsang peristaltik usus.

2) Kompres dingin

a) Menurunkan suhu tubuh.

b) Mencegah peradangan meluas.

c) Mengurangi pendarahan setempat.

d) Mengurangi rasa sakit pada suatu daerah setempat.

4. Tujuan

Menurut cit mohammad (2011), tindakan pada pemberian kompres

hangat bertujuan menurunkan suhu tubuh melalui proses evaporasi,

yaitu hilangnya panas dengan proses keluarnya keringat dibagian kulit

tersebut menguap.

5. Manfaat

Kompres hangat telah diketahui mempunyai manfaat yang baik

dalam menurunkan suhu tubuh anak yang mengalami demam. Kompres

hangat juga dapat memberikan rasa nyaman (Wardaniyah, 2015). Selain

itu, kompres hangat juga dapat memberikan efek relaksasi distraksi yang

dikompreskan pada bagian tubuh yang sakit untuk menurunkan

intensitas nyeri.

6. Hal yang perlu diperhatikan saat mengompres

a. Tidak menggunakan alkohol dan air es


19

Yang digunakan untuk menurunkan suhu tubuh anak adalah

dengan menggunakan kompres hangat bukan air es, karena jika suhu

diluar tubuh terasa hangat, maka tubuh akan menginterpretasikan

bahwa suhu diluar cukup panas. Tubuh pun akan menurunkan kontrol

pengatur suhu tubuh lagi. Semakin tinggi demamnya, maka semakin

bertambah kehangatan airnya dan perbedaan antara suhu air dengan

suhu tubuh anak tidak terlalu besar. Jika kompres diberikan

menggunakan air dingin maka pembuluh darahnya akan mengecil,

sehingga panas pada kulit tubuh tidak keluar. Anak menjadi semakin

menggigil untuk mempertahankan keseimbangan suhu tubuhnya.

Sedangkan mengompres menggunakan alkohol tidak dianjurkan

karena memiliki resiko yang besar menimbulkan iritasi mata dan

kulit.

b. Makin tinggi suhu demamnya, makin hangat air kompres yang

diberikan

Yang dimaksud hangat adalah tidak lebih dari suhu tubuh anak. Suhu

air yang paling baik untuk kompres adalah 27°-34°C (hangat kuku).

7. Derajat suhu air yang bisa dipakai untuk kompres diklasifikasikan

sebagai berikut:

Dingin sekali : 15° C

Dingin : 15°-18° C

Sejuk/biasa : 18°-27° C
20

Hangat kuku : 27°-34° C

Hangat : 34°-37° C

Panas : 37°-42° C

Sangat panas : 41°-46° C

8. Cara mengkompres

a. Mengkompres pada tempat yang tepat

Lakukan kompres dengan handuk kecil yang telah dicelupkan pada

air hangat. Panas tubuh akan cepat keluar melalui pembuluh darah

besar yang dekat dengan kulit lokasi tersebut berada di daerah leher,

ketiak dan lipatan paha. Sebaiknya lakukan pemberian kompres di

sekitar pembuluh darah besar dalam waktu 15-30 menit sampai suhu

tubuh anak menurun.

b. Kompres sekali pakai

Boleh dipakai kembali tapi tidak direkomendasikan pada anak

dibawah 2 tahun, karena kulit bayi masih sensitif dan daerah yang

dikompres pun hanya sebagian kecil permukaan tubuh.

c. Mengompres dengan menyeka

Caranya yaitu celupkan 2/3 handuk kecil kedalam air hangat, lalu

usapkan pada kening muka, telinga, leher, lengan lipatan paha dan

kaki. Lakukan hal serupa selama 15-20 menit sampai suhu tubuh

anak turun.

d. Memandikan anak
21

Bila perlu, mandikan anak menggunakan air hangat dengan

temperatur 30-32 C. selain berfungsi untuk mengkompresnya,

mandi juga membersihkan tubuh anak dari kuman yang ada di

kulitnya. Jika anak sedang demam sebaiknya mandikan

menggunakan air hangat. Setelah mandi, keringkan tubuh anak

dengan handuk dan langsung berganti pakaian agar anak tidak

kedinginan.

e. Cek suhu setelah 30 menit kemudian bila sudah mengkompres.

9. Peranan kompres

a. Tindakan mengkompres akan melancarkan sirkulasi darah dan

membuka pori-pori kulit sehingga memberikan kesempatan panas

keluar dari tubuh ke lingkungan sekitarnya.

b. Bila suhu demam anak sampai diatas 39 C, maka sebaiknya lakukan

pengompresan untuk membantu menurunkan suhunya. Kompres juga

dilakukan jika anak dalama keadaan gelisah dan tidak nyaman.

Kompres bermanfaat menurunkan demam dalam waktu 15-30 menit.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Atau desain

Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan(literature review),

yaitu penelitian menggunakan metode pengumpulan data pustaka dengan

menggali objek penelitian dari berbagai sumber kepustakaan seperti (jurnal

ilmiah, buku yang memuat ragam kajian teori, majalah, koran, naskah, kisah

dan dokumen lainnya). Peneliti meninjau kembali penelitian sebelumnya

secara kritis dengan segala pengetahuan, gagasan maupun temuan yang

terdapat dalam literature serta merumuskan kontribusi teoritis dan

metodologi untuk menjadi suatu topik tertentu. Untuk menganalisis masalah

dan memecahkan pertanyaan yang dirumuskan, fokus pada kajian literature

review yaitu dengan merumuskan berbagai teori, hukum, prinsip dan

gagasan (swarjana, 2012). Literature review bersifat analisis deskriptif,

yaitu peneliti dapat menguraikan data yang diperoleh secara teratur,

sehingga dapat dipahami oleh pembaca dengan baik.

Tujuan dari literature review yaitu mencari dan mensintesis semua

sumber bacaan yang relevan dengan topik yang sama agar dapat

mengembangkan dan menjelaskan teori secara umum dengan menguraikan

pengertian dan hasil penelitian serta menghubungkan beberapa studi

pendahuluan dengan melihat persamaan dan perbedaan, pernyataan masalah

dan metodologi guna membentuk kerangka kerja teoritis penelitian (Siregar

& Harahap, 2015). Manfaat studi kepustakaan (literature review) adalah

22
23

dapat menggambarkan keterhubungan antara satu penelitian dengan

penelitian lainnya yang terkait point of interest kita, identifikasi cara lain

untuk menginterpretasikan dan mencari kesenjangan dan menjadi point

untuk review literature ini menjadi dasar kita untuk penelitian berikutnya.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan desain penelitian

literature review dengan fokus topik penelitian Pengaruh Pemberian

Kompres Hangat Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak Demam usia

prasekolah selama dirawat di rumah sakit.

B. Waktu Penelitian

Literature review ini dilakukan pada tanggal 18 november 2020-29

januari 2021.

C. Fokus Studi

Fokus studi pada penelitian ini adalah Pengaruh Pemberian

Kompres Hangat Terhadap Penurunan suhu tubuh anak Demam usia

prasekolah selama dirawat di rumah sakit.

D. Responden Studi Kasus

responden dalam penelitian ini adalah anak usia prasekolah (umur

3-5 tahun) yang mengalami demam di rumah sakit.

E. Definisi Operasional Fokus Studi

Untuk membatasi ruang lingkup subjek variabel yang diamati atau

diteliti, maka perlu variabel tersebut diberikan batasan atau definisi

operasional. Definisi operasional adalah batasan pengertian yang dijadikan

pedoman untuk melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan, misalnya


24

penelitian. Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih

mudah dicari hubungannya antara satu variabel dengan lainnya. Tanpa

operasionalisasi variabel, peneliti akan mengalami kesulitan dalam

menentukan hubungan antar variabel yang masih bersifat konseptual.

Berikut tabel yang menunjukan tentang definisi operasional dalam

penelitian ini:

Tabel 3.1 Desain Operasional

No Variabel Definisi Operasional


1. Kompres Hangat Kompres hangat adalah sebuah tindakan
terapi non farmakologis dengan cara
mencelupkan kain pada air hangat dan
ditempelkan pada bagian tubuh tertetu.
2. Demam. Demam adalah peningkatan suhu tubuh
diatas normal >37,5°C akibat kenaikan
thermostat dari pusat termoregulasi di
hipotalamus.

F. Metode Penelitian

Menurut (Swarjana, 2012) studi kepustakaan (literature review) ini

dilaksanakan dengan metode:

1. Membaca jurnal ilmiah terkait dengan topik “Pengaruh Pemberian

Kompres Hangat Terhadap penurunan Suhu tubuh Anak Demam Usia

Prasekolah Selama Dirawat Di Rumah Sakit”. Penulis mendapatkan

jurnal dan referensi tersebut dari beberapa sumber di

https://googlecendekia.com, https://garuda.ristekditi.go.id,

www.proquest.com dan www.E-journal.com dengan kriteria

pembatasan 5 tahun terakhir dan https://google.books.co.id dengan

membaca pada bagian abstrak Dengan kriteria pembatasan 10 tahun


25

terakhir, dan topik pencarian “Pengaruh Kompres Hangat Terhadap

Penurunan Suhu Tubuh Anak Demam Usia Prasekolah Selama Dirawat

Di Rumah Sakit”. Dengan pembatasan bahasa indonesia dan bahasa

inggris saja.

2. Mengevaluasi semua tulisan ilmiah yang dibaca

jurnal yang sudah didapatkan merupakan jurnal yang memiliki

kesesuaian topik yang dimiliki pada jurnal dalam Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Membuat ringkasan publikasi

Penulis mencari artikel jurnal dengan topik utama Pengaruh Pemberian

Kompres Hangat Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak Demam Usia

Prasekolah Selama Dirawat Di Rumah Sakit, membuat ringkasan

didalam tabel yang berisi metode yang digunakan, karakteristik sampel,

hasil dan persamaan maupun perbedaan artikel terkait.

Metode yang digunakan dalam menganalisis jurnal yaitu:

a. Tahap 1: Memperhatikan struktur dalam teks seperti daftar isi, abstrak,

heading dan subheading, untuk melihat apakah teks sesuai dengan

tujuan literature review.

b. Tahap 2: jika teks sesuai dengan tujuan maka baca lebih rinci untuk

mencari penelitian tertentu untuk mendukung literature review.

c. Membuat ringkasan publikasi seperti:

1) Apakah poin/teori/masalah utama yang diangkat dalam artikel jurnal

tersebut.

2) Merangkum poin utama.


26

3) Catat rincian halaman referensi yang dianggap sebagai bahan

literature review.

4) Pastikan dalam artikel terdapat nama penulis, tanggal dan tahun,

judul sumber, penerbit, halaman, tujuan penelitian, hipotesis,

metode penelitian, material, desain dan hasil penelitian.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Pada bagian ini penulis akan memaparkan hasil artikel jurnal yang

akan diteliti lebih lanjut sebagai bahan literature dengan topik pengaruh

pemberian kompres hangat terhadap penurunan suhu tubuh anak demam

usia prasekolah selama dirawat di rumah sakit hasil jurnal akan dipaparkan

beserta matriks sintesis.

27
28

Tabel 4.1 Rincian Hasil Jurnal Literature Review Dan Matriks Sintesis

Penulis Dan Judul Artikel Tujuan Metode Sampel Temuan Identitas Jurnal Kekuatan Kelemahan
Tahun

(Ratnawati Et Pemberian Penelitian ini Penelitian ini Sampel dalam Didapatkan hasil Jurnal kesehatan kekuatan jurnal 1: Kelemahan
al, 2016) Kompres Hangat dilakukan untuk menggunakan penelitian ini penelitian indra husada, isinya secara umum jurnal 1: pada
Dilipatan paha mengetahui metode quasi berjumlah 48 sebelum Volume 4, nomor memaparkan bagian abstrak
Lebih Efektif efektivitas eksperiment responden anak usia dilakukan 2, juli-desember hubungan antara tidak dicantumkan
menurunkan Suhu pemberian kompres dengan teknik ≥3 tahun dibagi kompres di dahi 2016, ISSN: keefektifan tujuan penelitian
Tubuh Anak Yang hangat di lipatan pretest-post test menjadi 2 suhu 38,30 C dan 2338-2597, kompres hangat dan tidak
Mengalami paha dan di dahi with control kelompok dan mengalami halaman 15-20 serta daerah yang dijelaskan secara
Demam untuk menurunkan group. masing-masing 24 penurunan sebesar http://www.ojs.st efektif untuk rinci waktu
Dibandingkan suhu tubuh anak responden di lokasi 0,25 C. Sebelum ikesindramayu.ac. menurunkan suhu pemberian
Pemberian demam. dahi dan 24 dilakukan id/index.php/JKIH tubuh, kompres hangat
Kompres Hangat responden lipatan kompres di /article/view/9 mengelompokan dilakukan.
Di Dahi paha dengan teknik lipatan paha suhu berdasarkan kriteria
purposive sampling. 38,22 C dan eklusi dan inklusi,
mengalami umur maupun jenis
penurunan sebesar kelamin secara
0,58 C. Dengan detail dan
selisih penurunan menggunakan
0,34 C. Maka Ada instrumen
perbedaan lokasi penelitian
kompres hangat di pemberian kompres
dahi dan lipatan hangat dan suhu
paha dengan tubuh dilengkapi
bagian lipatan menggunakan SOP
paha lebih efektif kompres hangat.
29

dalam penurunan
suhu (p=0,000).
(Mariana Et al, Efektivitas Penilitian ini Penelitian ini Sampel dalam Perbedaan Suhu e-journal Kekuatan jurnal Kelemahan
2017) Kompres Air dilakukan untuk menggunakan penelitian ini adalah tubuh sebelum keperawatan, 2: penelitian ini jurnal 2: tidak
Suhu Hangat mengetahui metode quasi usia prasekolah diberikan Volume 5, nomor mengelompokan dicantumkan
Dengan Kompres perbedaan antara eksperimen sebanyak 34 anak kompres hangat 2, november berdasarkan umur, waktu kapan dan
Plester Terhadap kompres air hangat equivalent dengan responden dibagi yaitu 38,2 C dan 2017, ISSN: jenis kelamin dan berapa lama
Penurunan Suhu dan kompres plester pendekatan menjadi 2 kelompok setelah diberikan 2302-1152 (media diagnosa pemberian
Tubuh Anak terhadap penurunan pretest posttest masing-masing 17 kompres hangat cetak), keperawatan anak kompres hangat
Demam Usia suhu tubuh anak two control group. responden dengan mengalami https://ejournal.un yang mengalami dilakukan
Prasekolah Di demam usia kompres air suhu penurunan suhu srat.ac.id/index.ph demam, penelitian
Ruang Anak RS prasekolah di ruang hangat dan 17 tubuh rata-rata p/jkp/article/view/ ini menggunakan
Bethesda GMIM anak paulus RS responden dengan sebesar 0,8 17872. instrumen SOP
Tomohon Bethesda Kota kompres plester sedangkan penurunan kompres
Tomohon. dengan sebelum diberikan air suhu hangat dan
menggunakan kompres plester SOP kompres
teknik acidental suhu tubuh anak plester,
sampling. sebesar 38,1 C thermometer air
dan mengalami raksa.
penurunan rata-
rata 0.4 uji Pooled
t-test dengan
tingkat
kemaknaan 95%
(α = ,005),
diperoleh nilai p-
value sebesar
0.001.
Nilai p – value
0.001 < ,005.
rata-rata
penurunan suhu
tubuh anak
setelah dilakukan
30

kompres hangat
lebih efektif
dibanding
kompres plester.
(Masruroh Et al, Efektivitas Penelitian ini Penelitian ini Sampel dalam Didapatkan hasil Jurnal ilmu Kekuatan jurnal Kelamahan
2017) Kompres Air dilakukan untuk menggunakan penelitian ini penelitian keperawatan dan 3: terdapat korelasi jurnal 3:
Hangat Di Axilla mengetahui metode berjumlah 76 anak perbedaan suhu kebidanan, yang signifikan Dalam penulisan
Dan Di Femoral efektivitas eksperiment usia prasekolah sebelum diberikan volume 3, nomor antara keefektivan bagian abstrak
Terhadap pemberian kompres murni (true yang masing- kompres hangat di 2, desember 2017, pemberian kompres tidak diberikan
Penurunan Suhu hangat di axilla dan eksperiment) masing dibagi 2 axilla dan ISSN: 2252-6854, hangat serta lokasi sub-subab untuk
Tubuh Pada Anak femoral usia dengan teknik kelompok 38 femorral suhu http://182.253.197 yang efektif untuk memudahkan
Demam Usia prasekolah. pretest dan responden tubuh rata-rata .100/e- menurunkan suhu pembaca, tidak
Prasekolah Di postest. pemberian kompres 37,8 C dan rata- journal/index.php/ tubuh anak, dijelaskan berapa
RSUD Ambarawa hangat di axilla dan rata mengalami ilmukeperawatan/ penelitian ini lama waktu
38 responden di penurunan suhu article/view/484. dilakukan pemberian
femoral dengan sebesar 1,3 C di observasi/pengamat kompres hangat.
teknik purposive daerah axilla dan an terlebih dahulu
sampling. 0,7 C di daerah pada pasien dan
femoral. Ada menggunakan
perbedaan instrument berupa
signifikan suhu lembar observasi,
tubuh sebelum panduan
dan sesudah pengamatan
pemberian observasi atau
kompres hangat di lembar cheklist,
axilla dan femoral hasil yang
dengan p value didapatkan benar-
0,000. Maka benar signifikan
kompres hangat di efektif menurunkan
axilla lebih efektif suhu tubuh pada
dibandingkan di bagian axilla
femoral. sebesar 1,3 C.
(Fadli & Hasan, Pengaruh Penelitian ini Penelitian ini Sampel dalam Perbedaan suhu Jurnal ilmiah Kekuatan jurnal Kelemahan
2018) Kompres Hangat dilakukan untuk menggunakan penelitian ini tubuh sebelum kesehatan 4: dilakukan jurnal 4: dalam
31

Terhadap mengetahui metode kuantitatif berjumlah 17 anak diberikan pencerah, Volume observasi suhu penulisan bagian
Perubahan Suhu pengaruh kompres dengan quasi yaitu berusia 2-3 kompres hangat 7, nomor 2, terlebih dahulu, abstrak tidak
Tubuh Pada hangat terhadap eksperimen tahun sebanyak 6 38,1 C dan rata- desember 2018, mampu terdapat sub-
Pasien Febris perubahan suhu rancangan pretest anak, 4-5 tahun rata suhu tubuh ISSN: 2089-9394, menurunkan suhu subab untuk
tubuh pada pasien postest design. sebanyak 6 anak, 6- sesudah diberikan https://stikesmu- tubuh anak demam memudahkan
febris. 7 tahun berjumlah 3 kompres hangat sidrap.e- sebesar 0,65 C pembaca, dalam
anak dan >8 tahun 37,5 C. journal.id/JIKP/ar dalam sehari dan pengambilan
berjumlah 2 anak Hasil penelitian ticle/view/32. waktu 20 menit sampel secara
dengan teknik uji kolmogorov- saja. kebetulan dan
purposive sampling. smirnov Z tidak dijelaskan
didapatkan nilai dimana lokasi
pre p=0,62 dan pemberian
untuk post kompres hangat
p=0,54. Dengan tersebut.
tingkat
kemaknaan p >α
(0,05) Yang
dimana p >α
(0,05) berarti uji
normalitas data
berdistribusi
normal maka dari
itu dilakukan uji
Paired T test,
dengan hasil
p=0,0001 dengan
tingkat
kemaknaan p <α
(0,05) yang
dimana
0,0001<0,05.
Maka
Adanya pengaruh
kompres hangat
32

terhadap
perubahan suhu
tubuh pasien
febris di ruang
instalasi gawat
darurat
(Rahmawati & Efektivitas Penelitian ini Penelitian ini Sampel dalam Perubahan suhu Jurnal ilmiah ilmu Kekuatan jurnal Kelemahan
Purwanto, 2020) Kompres Hangat dilakuan untuk menggunakan penelitian ini tubuh anak kesehatan, 6: mengelompokan jurnal 6: pada
Dan Dingin mempelajari metode quasi- berjumlah 30 orang sebelum diberikan Volume 8, nomor berdasarkan usia, bagian abstrak
Terhadap efektivitas eksperimental masing-masing kompres hangat 2, ISSN: 2527- umur, jenis kelamin tidak terdapat
Perubahan Suhu pemberian kompres dengan rancangan berusia ≤5 tahun yaitu 38,56 C dan 8487, halaman serta diagnosa kesimpulan, tidak
Tubuh Pada Anak hangat dan dingin two grup pretest sebanyak 15 setelah diberikan 246-255, keperawatan pasien. dijelaskan berapa
Di RSUD Dr. M. terhadap perubahan postest design responden dan ≥5 kompres hangat https://jurnal.unitr lama waktu
Yunus Bengkulu suhu tubuh anak di tahun sebanyak 15 suhu tubuh i.ac.id/index.php/c pemberian
ruang Edelweis responden dengan menurun menjadi are/article/view/1 kompres hangat
RSUD Dr. M. menggunakan 37,76 C 665.
Yunus Bengkulu. teknik acidental sedangkan suhu
sampling. tubuh anak
sebelum diberikan
kompres dingin
38,87 C dan
sesudah diberikan
kompres dingin
suhu menurun
menjadi 38,83 C.
Uji normalitas
kompres hangat
didapatkan nilai
P= 0,052 > 0,05.
Uji normalitas
kompres dingin
didapatkan nilai P
= 0,050 = 0,05
yang artinya
33

semua data
berdistribusi
normal. Hasil uji t
dua sampel
didapatkan nilai t
= -2,030
dihargamutlakan
menjadi t = 2,030
dengan P-Value =
0,029 < 0,05 yang
berarti signifikan.
maka terdapat
efektifitas
pemberian
kompres hangat
dan dingin
terhadap suhu
tubuh pada anak
di ruang edelweis
RSUD Dr. M.
Yunus Bengkulu,
dengan kompres
hangat lebih
efektif untuk
menurunkan suhu
tubuh anak.
34

B. Pembahasan

Demam adalah keadaan suhu tubuh diatas normal yaitu 37,5 C

akibat peningkatan pengatur suhu di hipotalamus (Anisa, 2019). Kompres

hangat adalah tindakan non farmakologis dengan menggunakan kain atau

handuk yang telah dicelupkan pada air hangat kemudian ditempelkan pada

bagian tubuh tertentu sehingga dapat memberikan rasa nyaman, tenang dan

menurunkan panas (Wardaniyah, 2015).

Untuk mendukung asuhan tersebut sehingga dapat mencapai tujuan

dari literature review penulis membuat sintesis topik Pengaruh Pemberian

Kompres Hangat Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak Demam Usia

Prasekolah Selama Dirawat Di Rumah Sakit. Dari kelima jurnal yang telah

dianalisa sebelumnya, semua jurnal mengatakan bahwa penerapan kompres

hangat efektif dapat menurunkan suhu tubuh pada anak yang mengalami

demam. hasil penelitian menunjukan bahwa P value <0,005. Ha diterima

dan Ho ditolak yang artinya signifikan. Terdapat pengaruh kompres hangat

terhadap penurunan suhu tubuh anak yang mengalami demam.

Anak usia prasekolah merupakan usia yang sangat rentan

mengalami peningkatan suhu tubuh atau demam karena fisik anak yang

belum berkembang secara sempurna dan daya tahan tubuh anak yang lemah.

Pemberian kompres hangat merupakan teknik sederhana yang dapat

dilakukan untuk membantu menurunkan suhu tubuh anak demam dengan

cara menyelupkan kain/lap pada air hangat dan ditempelkan pada bagian

tubuh tertentu. kompres dapat menurunkan suhu tubuh karena memberikan


35

reaksi fisiologis berupa vasodilatasi dari pembuluh darah besar dan

meningkatkan evaporasi panas di permukaan kulit. Hipotalamus anterior

memberikan sinyal kepada kelenjar keringat untuk melepaskan keringat

melalui saluran kecil pada permukaan kulit mengalami evaporasi sehingga

terjadi penurunan suhu tubuh (potter & perry, 2010).

Kali ini penulis akan memberikan argumen artikel jurnal yang paling

efektif untuk dilakukan seperti jurnal ketiga yang berjudul Efektivitas

Pemberian Kompres Hangat Di Axilla Dan Femoral Terhadap Penurunan

Suhu Tubuh Anak Demam Usia Prasekolah Di RSUD Ambarawa. dirasa

lebih efektif dilakukan, karena pada jurnal ini hasil yang didapatkan benar-

benar signifikan. Penelitian ini dilakukan di RSUD Ambarawa pada bulan

desember 2017. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 76 anak usia

prasekolah, yang masing-masing diberi perlakuan berbeda. 38 responden

Diberikan kompres pada bagian axilla dan 38 responden pada bagian dahi.

Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen murni (true

eksperiment) dengan pendekatan pre test postest. Teknik analisa data yang

digunakan uji wilcoxon dan mann whitney.

Hasil yang didapatkan yaitu tingkat penurunan suhu tubuh anak

yang mengalami demam ketika dilakukan pretest di daerah axilla dan

femoral pada responden didapatkan hasil sebesar 37,85°C. setelah

dilakukan postest di daerah axilla suhu menurun drastis menjadi 36,50° C

dan di daerah femoral sebesar 37,09° C ada perbedaan bermakna suhu


36

sebelum dan sesudah pemberian kompres hangat di axilla dan femoral

dengan P value 0,000 yang artinya signifikan.

Penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa penurunan suhu tubuh

di axilla lenih efektif mengalami penurunan sebesar 1,3° C sedangkan pada

daerah femoral hanya mengalami penurunan sebesar 0,76° C. intervensi

kompres hangat dilakukan dengan cara mengobservasi atau mengamati

dengan mengelompokan kriteria inklusi pada anak demam (suhu 37,6°-

39°C dan tidak hipereksia) sedangkan kriteria eksklusi yaitu pada anak yang

mengalami hipereksia. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan untuk

membuktikan hasil yang benar-benar efektif. Setelah diberikan intervensi

peneliti mengevaluasi perubahan suhu yang terjadi pada anak tersebut.

metode yang digunakan dalam jurnal ini sudah tepat karena Metode

eksperimen murni (True eksperiment) merupakan salah satu metode yang

paling mengikuti prosedur dan memenuhi syarat-syarat eksperimen.

Dengan dilakukannya pretest dan postest dapat diketahui sejauh mana

perubahan suhu sebelum diberikan perlakuan dan sesudah perlakuan.

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 76 responden. Sudah mewakili

jumlah sampel yang tepat karena lebih dari 30 dan kurang dari 500

responden. Teknik analisa data yang digunakan cukup baik yaitu uji

wilcoxon dan mann whitney dimana kedua teknik ini digunakan untuk

pengujian 2 sampel berpasangan agar diketahui apakah sampel berasal dari

populasi yang sama. jurnal ini memiliki kelemahan seperti tidak


37

dicantumkan berapa lama waktu pemberian kompres hangat untuk

mempermudah pembaca maupun peneliti selanjutnya.

Penelitian ini sejalan oleh beberapa peneliti yaitu Burhan, 2020

“Effectiveness Of Giving Compress Againts Reduction Of Body

Temperature In Children: Systematic Review” didapatkan hasil yang

signifikan bahwa pemberian kompres hangat pada bagian axilla mampu

menurunkan suhu tubuh anak sebesar 40% dengan waktu pemberian

kompres selama 30 menit dan Eny Et al, 2015 “Kompres Air Hangat Pada

Daerah Aksila dan Dahi Terhadap Penurunan suhu Tubuh Pada Pasien

Demam di PKU Muhammaddiyah Purworejo” juga mendapatkan hasil

yang signifikan dalam pemberian kompres hangat di daerah axilla

merupakan daerah dengan yang paling efektif dalam menurunkan suhu

tubuh anak yang mengalami demam.

Dalam memberikan kompres hangat pada anak agar lebih efektif

diusahakan melakukan kompres pada daerah yang dekat dengan pembuluh

darah besar seperti di daerah axilla/ketiak. pemberian kompres hangat di

daerah axilla/ketiak dinilai paling efektif menurunkan suhu tubuh anak

karena daerah dengan letak pembuluh darah besar, Terdapat vena besar

yang memiliki kemampuan proses vasodilatasi yang sangat baik dalam

menurunkan suhu tubuh, bagian yang sangat dekat dengan otak dan

merupakan pusat dari pengendalian suhu tubuh yaitu hipotalamus (Tamsuri,

2010). Mengkompres dapat dilakukan dalam waktu kurang lebih 30 menit


38

saat suhu anak meningkat sampai suhu tubuh anak menurun agar diperoleh

hasil yang optimal.

Berdasarkan hal ini, analisa penulis terhadap penelitian literature

review ini adalah ditemukan adanya pengaruh pemberian kompres hangat

terhadap penurunan suhu tubuh anak usia prasekolah yang mengalami

demam selama di rumah sakit. Selain dapat menurunkan suhu tubuh anak

yang mengalami demam, kompres hangat juga dapat memberikan rasa

nyaman dan tenang (Masruroh, 2017).


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada tahap ini penulis akan menyimpulkan hasil literature review

jurnal ilmiah yang telah dianalisa sebelumnya. Berdasarkan hasil literature

review tersebut menunjukan bahwa dari kelima jurnal yang telah penulis

analisa semua mengatakan ada pengaruh pemberian kompres hangat

terhadap penurunan suhu tubuh anak prasekolah yang mengalami demam.

dengan P value <0,005 yang artinya signifikan. Pada usia prasekolah anak

rentan terkena penyakit karena daya tahan tubuh yang masih lemah dan

belum berkembang sepenuhnya. Kompres hangat merupakan salah satu

tindakan sederhana yang dapat dilakukan orang tua dirumah maupun

tindakan non farmakologis yang dapat diterapkan di rumah sakit untuk

membantu menurunkan suhu tubuh anak. Selain itu kompres hangat juga

dapat memberikan rasa nyaman dan tenang.

B. Saran

1. Bagi tenaga kesehatan agar dapat menerapkan kompres hangat kepada

pasien yang mengalami demam karena terbukti dalam penelitian ini

kompres hangat mampu menurunkan suhu tubuh anak Selain itu

kompres juga mudah dilakukan.

2. bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mengembangkan penelitian

tentang pengaruh pemberian kompres hangat terhadap penurunan suhu

tubuh anak yang mengalami demam.

39
40

3. Bagi masyarat Penulis merekomendasikan kompres hangat agar bisa

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai tindakan yang dapat

dilakukan saat anak mengalami demam Guna untuk membantu

menurunkan suhu tubuh anak.

4. Bagi institusi pendidikan agar dapat dijadikan sebagai dasar kompetensi

belajar mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA

Anisa oktiawati, S.kep., M. ke., & Erna Julianti, S.kep., M.kep., S. K. A. (2019).
Buku Ajar Konsep Dan Aplikasi Keperawatan Anak (edisi 1).

Anisa, K. (2019). Efektifitas Kompres Hangat Untuk Menurunkan Suhu Tubuh


Pada an.D Dengan Hipertermia. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan
Kesehatan, 5(2), 122–127. https://doi.org/10.33485/jiik-wk.v5i2.112

Ayu, E. I., & Irwanti, W. (2015). Kompres Air Hangat pada Daerah Aksila dan
Dahi Terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada Pasien Demam di PKU
Muhammadiyah Kutoarjo. 3(1), 10–14.

Bengkulu, U., & Indonesia, B. (2018). EFEKTIFITAS PEMBERIAN KOMPRES


HANGAT TERHADAP SUHU TUBUH PADA ANAK DENGAN
PENINGKATAN SUHU TUBUH DI RUANG EDELWEIS RSUD DR. M.
YUNUS BENGKULU Esti Sorena, Samwilson Slamet, Benny Sihombing. 17–
24.

Burhan, N. Z., Arbianingsih, Rauf, S., & Huriati. (2020). Effectiveness of Giving
Compress Against Reduction of Body Temperature In Children: Systematic
Review. Journal Of Nursing Practice, 3(2), 226–232.
https://doi.org/10.30994/jnp.v3i2.91

Chairulfatah, A. (2017). Demam Pada Anak: Patogenesis Dan Aplikasi Klinis


(edisi 1). ikatan dokter anak indonesia.

Handy, Dr. fransisca, S. (2016). A-Z penyakit langganan anak ( dwi fajar Ratri,
Zariyal, C. Ana, & F. Istiqlal (eds.)).

Hasan, A. (2018). Pengaruh kompres hangat terhadap perubahan suhu tubuh


pada pasien febris. 7, 1–6.

Hermawan, I. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan (1st ed.). hidayatul quran


kuningan.

Kapti, R. E., & Azizah, N. (2017). PERAWATAN ANAK SAKIT di RUMAH (1st
ed., pp. 29–57). UBPress. http:/www.ubpress.ub.ac.id

Lusia. (2015). mengenal demam dan perawatannya pada anak (1st ed.). airlangga
univercity press.

Masruroh, R., A, S. H. M., Astuti, R., & Demam, A. (n.d.). Efektivitas pemberian
kompres hangat di axilla dan di femoral terhadap penurunan suhu tubuh
pada anak demam usia prasekolah di rsud ambarawa.

41
Ns. Anisa Oktiawati, M. ke., Ns. Khodijah, M. ke., Ns. Ikawati Setyaningrum, M.
ke., & Ns. Riski Sintya Dewi, S. ke. (2017). Teori Dan Konsep Keperawatan
Pediatrik (A. W. Arrasyid (ed.); edisi 1). cv. trans info media.

Prihaningtyas, D. R. A. (2012). Deteksi Dini Dan Cepat Obati 30+Penyakit Yang


Sering Menyerang Anak (Rudy (ed.)). Media Pressindo.

Rahmawati, I., & Purwanto, D. (2020). Efektifitas Perbedaan Kompres Hangat


Dan Dingin Terhadap Perubahan Suhu Tubuh Pada Anak Di Rsud Dr. M.
Yunus Bengkulu. Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 8(2), 246.
https://doi.org/10.33366/jc.v8i2.1665

Ratnawati, D. S., Hidayatin, T., & Hangat, K. (2016). C dan pemberian kompres
di lipatan paha 38.22. 4(2), 15–20.

Santoso, S. (2010). STATISTIK NONPARAMETRIK Konsep Dan Aplikasi Dengan


SPSS. PT Elex Media Komputindo.

Santoso, S. (2016). Panduan Lengkap SPSS Versi 23. PT Elex Media


Komputindo.

Sodikin, M. ke. (2012). Prinsip Perawatan Demam Pada Anak (M. ke. Sujono
Riyadi, S, kep (ed.); edisi 1). pustaka belajar.

Sutini, T. (2018). Modul Ajar Konsep Keperawatan Anak (Y. Supartini (ed.)).
asosiasi institusi pendidikan vokasi keperawatan indonesia.

Wowor, M. S., Katuuk, M. E., & Kallo, V. D. (2017). EFEKTIVITAS KOMPRES


AIR SUHU HANGAT DENGAN KOMPRES PLESTER TERHADAP
PENURUNAN SUHU TUBUH ANAK DEMAM USIA PRA-SEKOLAH DI
RUANG ANAK RS BETHESDA GMIM TOMOHON. 5(November).
LAMPIRAN

Lampiran 1

LEMBAR BUKTI KONSULTASI

PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

Nama Mahasiswa: Charisma Dewindra Putri

Nama Pembimbing:

1. C. Ermayani Putriyanti, A.M.Kes

2.

No Tanggal Email/Tatap Rekomendasi Tanda Tangan


Muka Pembimbing Pembimbing
1. 18-11- Zoom Mencari jurnal
20 Meeting terbaru yang saling
berkaitan
2. 19-11- Email Mengirimkan 7 jurnal
20 yang saling berkaitan
3. 20-11- Whatsapp ACC judul karya tulis
20 (pengaruh pemberian
kompres hangat
terhadap penurunan
suhu tubuh anak
demam usia
prasekolah selama
dirawat di rumah
sakit).
4. 20-11- Email Mengirimkan matriks
20 sintesis
5. 23-11- Zoom Mengerjakan bab 1
20 Meeting dan 2
6. 27-11- Email Mengirimkan bab 1
20 dan 2
7. 29-11- Whatsapp Membuat bab 3
20
8. 30-11- Schoology Mengirimkan semua
20 aktivitas yang sudah
dikerjakan (jurnal,
matriks sintesis, bab
1, bab 2 dan bab 3)
9. 8-12-20 Voice call Konsul bab 1 dan 2=
memperbaiki pada
urutan penulisan Bab
1, menambahkan
materi konsep anak
dan menghapus
materi yang tidak
diperlukan pada bab
2.
10 . 12-11- schoology Mengirimkan revisi
20 bab 1 dan 2.
11. 17-12- Zoom Konsul bab 3:
20 Meeting memperbaiki bagian
metode dan lanjut
membuat bab 4
12. 19-12- schoology Mengirimkan revisi
20 bab 3
13. 22-12- Zoom Penjelasan cara
20 Meeting membuat bab 4 dan
menulis bab 4
14. 6-01-21 Voice call Mengirimkan bab 4
dan Konsul bab 4:
memperbaiki matriks,
menambahkan jurnal
inggris.
15. 18-01- Voice call Konsul bab 4 ke 2:
21 memperbaiki sampel
pada matriks,
menambahkan jurnal
inggris,
mencantumkan
kekuatan dan
kelemahan jurnal
pada bagian
pembahasan
16. 26-01- Zoom Konsul bab 1-4: teliti
21 Meeting ulang, plagiarisme
dan tata urutan
penulisan kalimat
17. 27-01- Schoology Mengirimkan revisi
21 bab 1-4 dan
mengirimkan bab 5
18. 28-01- Voice call Revisi bab 1,3 dan 4:
21 menghapus kalimat
yang tidak perlu pada
bab 1, memperbaiki
variabel pada bab 3,
berikan komentar
pada jurnal yang
efektif menurut
sumber buku pada
bab 4
19. 29-01- Schoology Mengirimkan revisi
21 bab 5
20. 30-01- Voice call Konsultasi bab 1,4,5
21 Memperbaiki kalimat
pada bab 1,
menambahkan hasil
pada kelima jurnal
dan memperbaiki
kesimpulan dan saran
21. 31-01- Whatsapp Finishing bab 1-5 dan
21 dikirim word
22. 01-02- Link ACC KTI dan
2021 mengirimkan PDF ke
link yang sudah
disediakan.

Anda mungkin juga menyukai