Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

RUANG PERAWATAN ANAK UJUNGGENTENG


RSU JAMPANGKULON PROVINSI JAWA BARAT

I. BIODATA
A. Identitas klien
1. Nama/ Nama Panggilan : An. D
2. Tempat Tanggal Lahir/ Usia : SUKABUMI 20-08-2017/ 3 thn
3. Jenis Kelamin : Peremuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan :-
6. Alamat : Kp.Tegallega, Ds.Tegallega,Kec.Cidolog
7. Tgl Masuk : 22 September 2020
8. Tgl Pengkajian : 23 September 2020
9. Diagnosa Medik : Observasi Febrish H+4
10. Rencana Terapi : Rawat Inap
B. Identitas Orangtua
1. Ibu
a. Nama : Ny. M
b. Usia : 37 thn
c. Pendidikan : S1
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Agama : Islam
f. Alamat : Kp.Tegallega, Ds.Tegallega,Kec.Cidolog
C. Identitas Saudara Kandung
No. NAMA USIA HUBUNGAN STATUS KESEHATAN
1. An. I 4 thn Kaka Kandung Sehat
2. An. A 2 thn Adik Kandung Sehat
II. RIWAYAT KESEHATAN
A. Keluhan Utama
Ibu mengatakan Anaknya mengalami demam-demam sudah 4 hari,awalnya takut ke RS
karena Covidtapi hari ke-4 kemarin mengalami mimisan pada pagi hari. Sehingga langsung
dibawa ke IGD
B. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ny.M mengatakan anaknya demam sudah 4 hari, anak sering menangis, panas, adapun baru
dibawa ke IGD karena suhu tubuh panas tidak menentu dan anak kadang tiba-tiba tertidur
dan nangis. Anak mengalami mimisan pada hari ke-4, anak belum BAB, Imunisasi Lengkap,
anak sulit untuk makan, hanya mampu minum. Anak hilang nafsu makan, kulitnya hangat.
C. Riwayat Kesehatan Lalu
1. Prenatal Care
Selama kehamilan, keluhan yang dialami ibu seperti mual dan sulit tidur itu normal,
keluhan lainnya pada saat kehamilan ibu tidak mengeluh apa-apa.
2. Natal
Ibu melahirkan An. D di Puskesmas, lahir normal spontan, dan ditolong oleh bidan.
Golongan darah ibu O dan Golongan darah Ayah B
3. Post Natal
Kondisi anak pada saat lahir adalah seberat 2100gram, APGAR : 10. Normal

III. Riwayat Genogram

------------ I----------I
I I I I
I I--------------------------------------------I I
I I
I I
Ket.

: Laki-laki
: Perempuan
: Klien

Ket. An. R tinggal dengan kedua orang tuanya, tinggal dengan ibu dan bapaknya serta kedua
saudara kandungnya, ibu bekerja sebagai guru SD,dan ayah sebagai wiraswasta, segala kebutuhan
ditanggung oleh ibu dan bapaknya.

IV. Riwayat Immunisasi

No. Jenis Immunisasi Waktu Pemberian Frekuensi Reaksi Frekuensi


1. BCG V - - -
2. DPT (I, II, III) V - - -
3. Polio (I, II, III, IV) V - - -
4. Campak V - - -
5. Hepatitis V - - -
V. Riwayat Tumbuh Kembang
A. Pertumbuhan
An. R memiliki berat badan saat lahir 1700 gram, berat badan sebelum sakit adalah 13 Kg,
BB saat sakit adalah 9.2 Kg, dan gigi sudah tumbuh tapi ada yang berlubang. Ayah klien
mengatakan klien tidak mengalami kelaparan dan kurus sebelum sakit, banyak makan. Akan
tetapi saat sakit untuk makan pun sangat sulit.
B. Perkembangan
Ibu An. S mengatakan sebelum sakit anak selalu bermain dengan teman-temannya, suka
makan, dan kata neneknya, An. S jarang sakit baru pertama kali sakit begini.
VI. Riwayat Nutrisi
Tn. B mengatakan bahwa anaknya An. R sudah makan makanan nasi, sayur-sayuran tidak ASI
lagi, kadang bubur juga
VII. Riwayat Psikososial
An. R tinggal bersama ibu dan ayahnya, kakak beserta adik dalam satu rumah, hubungan
keluarga dengan masyarakat lain baik tidak ada konflik yang sedang terjadi, hubungan antar
keluarga humoris, ibu klien terlihat sangat menyayangi anaknya.
VIII.Riwayat Spiritual
Pendukung keluarga saat ini adalah semangat ibu yang setiap hari kerja sebagai Guru SD, dan
ayah sebagai kerja di asuransi untuk keluarganya, keluarga beragama islam, dan setiap hari
kamis selalu mengikuti pengajian rutin.
IX. Reaksi Hospitalisasi
An. R pertama kali melakukan rawat inap di Rumah Sakit, perasaan orang tua cemas, orangtua
belum mengetahui tentang penyakit anaknya yang sedang dialami An. R.
X. Aktivitas Sehari-hari
A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Selera Makan
a. Jenis Nasi, Sayur-sayuran Bubur
b. Frekuensi 3x sehari 3x/8 jam sedikit 5 suap saja
B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman Air mineral, susu Air mineral 250 ml
2. Frekuensi Minum Sering 4-6x perhari
3. Kebutuhan Cairan - -
4. Cara Pemenuhan - -
C. Eliminasi BAB dan BAK
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
BAB 1x/ 2hari Pempers
BAK Sering Pempers
D. Istirahat Tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Siang 3 jam 2 jam
Malam 9 jam 4-5 jam

E. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
a. Cara Dibantu mama Dilap
b. Frekuensi 2x hari 1x1
c. Alat Sabun, washlap Washlap, Air hangat
2. Cuci Rambut 2x/ minggu -
3. Gunting Kuku 1x/2 minggu -
XI. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum
An. S dalam kesadaran penuh (Compos Mentis), terbaring di tempat tidur, mengigil, klien
tampak lemas.
2. Tanda-tanda Vital
Suhu : 38.2oC
3. Antropometri
BB : 11 Kg
Panjang Badan : 94cm Kg
IMT : 11/(0.94)2 = 12.4
4. Kepala
Warna Rambut hitam tipis, rambut merata, tidak rontok agak sedikit kusam, tidak ada luka
dan benjolan, rambut halus.
5. Wajah
Wajah simetris, warna kulit sawo matang, rambut, tidak ada luka dan benjolan disekitar luka.
Wajah kusam.
6. Mata
Mata simetris, kedua mata sama besar, kedua mata isokor, refleks pupil normal, tidak ada
lateralisasi, konjungtiva tidak anemis, gerakan mata sama, penutupan kelopak mata sama,
bulu mata sama merata, penglihatan normal, tidak ada luka pada mata dan sekitarnya.
7. Hidung
Posisi hidung simetris, tidak ada luka dan kelainan, ada keluaran secret, tidak ada luka dan
tidak ada polip.
8. Telinga
Telinga simetris, sama besar, daun telinga tidak ada luka dan benjolan, pendengaran anak
masih baik. tidak ada keluhan pendengaran. Anak tidak memakan alat bantu pendengaran.
9. Mulut
Mulut simetris, gigi baru tubuh beberapa bagian, gusi tidak berdarah, lidah tidak kotor. Tidak
ada luka dan benjolan diarea mulut
10. Tenggorokan
Warna mukosa bibir merah muda, tidak ada nyeri tekan pada tenggorokan, tidak ada
pembesaran vena dan kelenjar getah bening, tidak ada luka
11. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis, dan tidak ada
kaku kuduk.
12. Thorax atau pernafasan
Dada simetris, pengembangan paru simetris, vocal premitus terasa getaran, tidak ada suara
nafas tambahan.
13. Jantung
Tidak ada kelainan jantung
14. Abdomen
Abdomen tampak kurus, tidak ada luka dan benjolan diarea sekitar abdomen. Tidak ada
pembesaran limfa, dan tidak ada nyeri tekan pad area abdomen
15. Genitalia
Tidak ada luka pada daerah genitalia, tidak ada keluhan pada area genitalia.
16. Ekstremitas
Ekstremitas sama panjang dan sama besar, tidak ada luka, ada ruam-ruam kulit dan bitnik-
bintik merah, ada yang bernanah
XII. Diagnostik
A. Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Normal
Hemoglobin 11g/dl 11.5 – 13.5
Hematokrit 40% 34-40
Leukosit 11.900/µl 5-10.5/µl
Trombosit 130.000/ µl 150.000 – 450.000
MCV 65.4 fl 75-87 fl
Ureum 27mg/dL 8-25mg/dL
B. Farmakologi
No. Obat Cara Jumlah
1. Ranitidine Oral 2x12.5 g/ 8 jam
2. IUFD RL IV 1200cc/24 jam
3. Paracetamol Oral 15mg/kgBB / 6 jam
4. Amoxilin Oral 80 mg/Kg BB
XIII.Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1. Data Subjektif : Infeksius/ agent inflamasi Hipertermi
Tn. B mengatakan anaknya
demam sudah 4 hari, anak Makrogag berkompensasi
sering menangis, panas,
adapun baru dibawa ke IGD Produksi Pirogen sitokin
karena suhu tubuh panas
tidak menentu dan anak Persepsi Hypotalamus
kadang tiba-tiba tertidur dan
nangis. Anak mengalami Termoregulasi dalam tubuh
mimisan pada hari ke-4, anak
belum BAB, Imunisasi Peningkatan suhu tubuh
Lengkap, anak sulit untuk
makan, hanya mampu minum. Hipertermi
Anak hilang nafsu makan,
kulitnya hangat
Data Objektif :
Suhu : 38.2oC, Hb = 11g/dL,
Ureum : 27 mg/dL, Tb :
130.000.

2. Data Subjektif : Hipotermi Resiko


Tn. B mengatakan bahwa An. ketidakseimbangan
R makan aja jadi sedikit, Metabolisme basal meningkat nutrisi
bahkan hanya mampu 5 suap,
minum hanya 250ml perhari. Produksi asam laktat dalam tubuh
Data Objektif : meningkat
An. R makan 5 suap setiap
jam makan 8 jam sekali Lambung

Mual

Resiko ketidakseimbangan nutrisi


Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas
1. Hipertermi b.d proses penyakit
2. Resiko ketidakseimbangan nutrisi b.d mual dan metabolism basal meningkat

XIV. Intervensi Keperawatan


Diagnosa
No. Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Hipertermi b.d Setelah dilakukan 1. Monitor tanda- 1. Menentukan
proses penyakit tindakan tanda Vital Tndakan
keperawatan 3x 24 2. Berikan Obat keperawatan
jam Hipertermi Antipiretik selanjutnya
teratasi dengan 3. Selimuti Pasien 2. Mengurangi gejala
kriteria : 4. Monitor tanda- hipertermi
1. Suhu dalam tanda hipertermi 3. Mencegah hipertemi
batas normal 5. Tingkatkan semakin parah
(36.5 oC -37oC) intake cairan dan 4. Menentukan
2. Tidak ada nutrisi tindakan selanjutnya
perubahan 5. Mencegah
warna kulit kekuranga nutrisi
akibat hipertermi
2. Resiko Setelah dilakukan 1. Berikan informasi 1. Menghindari resiko
ketidakseimbangan tindakan tentang malnutrisi
Nutrisi b.d keperawatan 3x 24 kebutuhan nutrisi 2. Mengetahui
metabolisme basal jam Resiko 2. Kaji kemampuan keinginan pasien
meningkat ketidakseimbangan pasien untuk untuk nutrisi pasien
nutrisi tertasi mendapatkan 3. Mengetahui tindakan
dengan kriteria : nutrisi yang yang tepat untuk
1. Menunjukkan dibutuhkan memenuhi kebutuhan
peningkatkan 3. Kolaborasi nutiris pasien
menelan dan dengan ahli gizi
makan untuk
2. Tidak ada mual menentukan
3. Adanya nutirisi yang
peningkatakan dibutuhkan
berat badan
yang berarti

XV. Implementasi Keperawatan


Tanggal : 20 Maret 2020 (Shift Pagi – Siang)
Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Hipertermi b.d proses 1. Jam 10.30 memonitor tanda- S : . B mengkatakan mengerti
penyakit tanda vital tentang kebutuhan nutrisi
R/ Suhu 38.4oC, untuk anaknya
2. Jam 10.10 menyelimuti pasien O : Suhu 38.4oC, pasien
agar tetap hangat terselimuti dengan selimut,
R/ pasien terselimuti dengan Klien meminum obat
selimut antipiretik, pasien masih
3. Jam 11.00 Memberikan obat mengigil, dan sedikit
antipiretik berkeringat, pasien tidak mau
R/ Klien meminum obat antipiretik makan, an. R hanya ingin
4. Jam 11.15 monitor tanda-tanda minum saja untuk saat ini
hipertermi A : Masalah teratasi sebagian
R/ pasien masih mengigil, dan P : Intervensi dilanjutkan
sedikit berkeringat
5. Jam 13.00 Memberikan nutrisi
sesuai kolaborasi saat pertama
masuk ruangan
R/ pasien tidak mau makan

Resiko 1. Jam 14.30 memberikan informasi


ketidakseimbangan tentang keutuhan nutrisi klien
nutrisi b.d peningkatan R/ Tn. B mengkatakan mengerti
metabolism basal tentang kebutuhan nutrisi untuk
anaknya
2. Jam 15.00 Kaji kemampuan klien
untuk mendapatkan nutrisi untuk
klien
R/ an. R hanya ingin minum saja
untuk saat ini
3. Jam 14.00 kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan nutrisi
yang dibutuhkan klien
R/ Saran ahli gizi dapat diikuti
untuk dipakai dalam pemberian
nutrisi pada klien

Tanggal : 21 Maret 2020 (Shift Pagi)


Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Hipertermi b.d proses 1. Jam 8.30 memonitor tanda-tanda S : . Tn. B mengkatakan
penyakit vital anaknya masih sulit untuk
R/ Suhu 37.7oC, makan, hanya mampu
2. Jam 08.45 menyelimuti pasien beberapa suapan saja
agar tetap hangat O : Suhu 37.7oC, pasien
R/ pasien terselimuti dengan terselimuti dengan selimut,
selimut Klien meminum obat
3. Jam 09.00 Memberikan obat antipiretik, pasien masih
antipiretik mengigil, dan sedikit
R/ Klien meminum obat antipiretik berkeringat, an. R mampu
4. Jam 10.15 monitor tanda-tanda menghabiskan bubur 4 suap
hipertermi saja
R/ pasien masih mengigil A : Masalah teratasi sebagian
Resiko 1. Jam 11.00 memberikan informasi P : Intervensi dilanjutkan
ketidakseimbangan tentang keutuhan nutrisi klien
nutrisi b.d peningkatan R/ Tn. B mengkatakan anaknya
metabolism basal masih sulit untuk makan, hanya
mampu beberapa suapan saja
2. Jam 11.30 Kaji kemampuan klien
untuk mendapatkan nutrisi untuk
klien
R/ an. R mampu menghabiskan
bubur 4 suap saja
XVI. Catatan Perkembangan
Tanggal/ Waktu Catatan Perkembangan Nama dan TTd Perawat
20 Maret 2020 S : Tn.B mengatakan anaknya masih sulit untuk
makan, anak tidak mau makan, tn. B mengatakan
anaknya masih menggigil kedinginan walau sudah
diselimuti
O : Suhu 38.4oC, pasien terselimuti dengan selimut,
Klien meminum obat antipiretik, pasien masih
mengigil, dan sedikit berkeringat, pasien tidak mau
makan, an. R hanya ingin minum saja untuk saat ini
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
I:
1. Monitor TTV
2. Monitor suhu setiap 2 jam sekali
3. Monitor kemampuan klien terhadap nutiris yang
dibutuhkan klien
4. Pantau nutrisi klien
5. Pantau kejadian mual
6. Jelaskan situasi kondisi anak pada keluarga
E : Anak masih menggigil dan tidak mau makan
21 Maret 2020 S : Tn.B mengatakan anaknya masih sulit untuk
makan, hanya mampu menghabiskan 4 suap bubur
saja setiap jam makan, tn. B mengatakan anaknya
masih menggigil kedinginan walau sudah diselimuti
O : Suhu 37.7oC, pasien terselimuti dengan selimut,
Klien meminum obat antipiretik, pasien masih
mengigil, dan sedikit berkeringat, an. R mampu
menghabiskan bubur 4 suap saja
A : Masalah Klien teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
I : Monitor TTV
1. Monitor suhu setiap 2 jam sekali
2. Monitor kemampuan klien terhadap nutiris yang
dibutuhkan klien
3. Pantau nutrisi
4. Pantau kejadian mual muntah
5. Pendidikan kesehatan tentang kebersihan diri
6. Jelaskan situasi kondisi anak pada keluarga
E : anak masih hipertermi, anak R mampu
menghabiskan makan 4 suap bubur setiap jam
makan, dan minum 250cc air mineral

Anda mungkin juga menyukai