1. Survey primer
a. Pengkajian
A ( Airway )
Adanya sumbatan / obstruksi jalan nafas oleh adanya penumpukan secret akibat kelemahan reflex
batuk.
B ( Breathing )
Kelemahan menelan / batuk / melindungi jalan nafas, timbulnya pernafasan yang sulit dan atau tak
teratur, suara nafas terdengar ronchi/aspirasi.
C ( Circulation )
Kekuatan : lemah
Akral : dingin
Sianosis (+)
D ( Disability )
- GCS = 15 ( E = 4, m = 6, V = 5 )
- Kekuatan otot 4
E ( Exposure )
- Trauma : (+)
2. Pengkajian sekunder
a. Alasan masuk RS : nyeri pada daerah tibia dan fibula kanan pada saat kecelakaan
Keluhan utama : nyeri berat pada tibia kanan dan susah tidur
P : jika bergerak
Q : tajam
S : skala 8 ( berat )
T : 5-10 menit
b. Head to toe
· Ekstremitas atas
C . Pemeriksaan Penunjang
- Foto rontgen
· Klasifikasi Data
· Analisa Data
Data Anali
Ter
jaring
Per
tulan
Pel
kimia
Ran
medu
spina
Kor
Per
sekit
Per
tulan
De
Ga
Gang
Per
sekit
L
vena
Keru
REM
Gang
· Diagnosa Keperawatan
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan cedera jaringan sekitar fraktur, kerusakan
rangka neuromuskuler.
Diagnosa
NO Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Nyeri b/d spasme Nyeri dapat berkurang 1. Lakukan pendekatan pada 5. Hubungan yang bai
otot, pergeseran atau hilang dengan klien dan keluarga. membuat klien dan kelua
fragmen tulang kriteria hasil: kooperatif.
2. Kaji tingkat intensitas dan
- Nyeri frekuensi nyeri. 6. Tingkat intensitas n
hilang/berkurang dan frekuensi menunjukk
skala nyeri.
- Klien tampak tenang
7. Memberikan penjel
3. Jelaskan pada klien akan menambah pengeta
penyebab dari nyeri. klien tentang nyeri.
8. Untuk mengetahui
perkembangan klien.
9. Merupakan tindaka
dependent, perawat dim
analgesic berfungsi untuk
4. Observasi TTV
memblok stimulasi nyeri
1. Mengidentifikasi
5. Melakukan kolaborasi masalah, memudahkan
dengan tim medis dalam intervensi.
pemberian analgesic.
2. Mempengaruhi pen
terhadap kemampuan
aktivitas apakah
ketidakmampuan atau
ketidakmauan.
1. Kaji kebutuhan akan
Klien mampu pelayanan kesehatan dan 3. Mempertahankan/
menunjukkan tingkat kebutuhan akan peralatan. meningkatkan kekuatan
Gangguan mobilitas mobilitas optimal dengan 2. Tentukan tingkat motivasi ketahanan otot.
fisik b/d cedera kriteria : pasien dalam melakukan
jaringan sekitar 4. Sebagai suatu sumb
aktivitas.
- Penampilan yang untuk mengembangkan
2. fraktur.
seimbang. perencanaan dan
mempertahankan/
- Melakukan meningkatkan mobilitas
pergerakan dan
pasien.
perpindahan.
3. Ajarkan dan dukung pasien
dalam latihan ROM aktif dan 1. Mengetahui sejauh
pasif. perkembangan luka
mempermudah dalam
melakukan tindakan yang
4. Kolaborasi dengan tim tepat
terapi fisik atau okupasi.
Mencapai penyembuhan
luka pada waktu yang
Kerusakan sesuai dengan kriteria :
integritas jaringan
- Luka bersih
b/d bedah
perbaikan.
3.
Tid
4. Tehnik aseptik
membantu
mempercepat
penyembuhan luka
dan mencegah
4. Berikan perawatan luka dengan
terjadinya infeksi
tehnik aseptik.Balut luka dengan kassa
kering dan steril,gunakan polester
kertas.
5. Antibiotik
berguna untuk
mematikan
mikroorganisme
pathogen pada daerah
yang bereisiko terjadi
5. Kolaborasi pemberian antibiotik infeksi .
sesuai indikasi
1. Untuk
mengetahui sejauh
mana kebutuhan tidur
klien sehingga dapat
dijadikan acuan untuk
intervensi selanjutnya
2. Dapat
mempengaruhi tahap
tidur REM
1. Kaji tingkat keamanan dan
kebutuhan untuk tidur
3. Dapat
memperlambat pasien
untuk tidur
Klien dapat istirahat
dengan kriteria :
4. Obat dapat
-tidur/istirahat meningkatkan
Gangguan pola
diantara gangguan istirahat/tidur
tidur b/d nyeri
-melaporkan
peningkatan rasa
sehat dan merasa
dapat istirahat 3. Batasi masukan minuman yang
mengandung kafein
IMPLEMENTASI
NO. Hari/tgl/
Jumat
13/05/20
1.
21.20
21.27
22.00
21.45
22.15
2.
22.20
22.30
okupasi H/.
EVALUASI
masih dibantu.
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi