Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KDTK(S)

PENYAKIT BERI-BERI

NAMA KELOMPOK :
1. AKBAR ALWI ALAMSYAH
2. HALIMATUS SA’DIYAH
3. MOHAMMAD FAHRI
4. PUTRI WANDIRA D
5. RAHMA YAASIINTA F

KELAS XII.1
SMK KESEHATAN MULIA KARYA HUSADA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, November 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Daftar isi
Halaman Judul……………………………………………………………………. I
Kata Pengantar……………………………………………………………………. II
Daftar Isi………………………………………………………………………….. III

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… VI
A. Latar Belakang………………………………………………………………… 4
B. Tujuan Penulisan………………………………………………………………. 4

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………. V
A. Pengertian penyakit beri-beri………………………………………..………… 5
B. Tanda & Gejala penyakt beri-beri…………………………………………….. 5
C. Fungsi atau Manfaat vitamin B1……………………………………………… 5
D. Makanan yang mengandung sumber vitamin B1…………………………….. 6
E. Sayuran yang mengandung sumber vitamin B1……………………………… 7
F. Buah-buahhan yang mengandung sumber vitamin B1……………………….. 8
G. Komplikasi penyait beri-beri…………………………………………………………. 8
H. Pengobatan penakit beri-beri....................................................................................... 9

BAB III PENUTUP……………………………………………………………… IV


KESIMPULAN………………………………………………………………….. 11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Beri-beri adalah penyakit yang sekarang sudah hampir tidak ditemukanlagi di Indonesia.
Dokter-dokter generasi muda mungkin sekali hanya mengenal beri-beri dari Text Books dan
belum pernah memeriksa sendiri penderita beri- beri. Keadaan sangat berlainan dengan pada
abad ke-19, waktu beri-beri merajarela di dunia. Di Indie, pada abad ke-19, selama
pemerintah kolonial Belanda dan Inggris beri-beri tercatat sebagai penyakit dengan kesakitan
dan kematian yang paling tinggi. Beri-beri dianggap sebagai penyakit yang paling merugikan
pemerintah kolonial Belanda. Pekerjaan di pemerintahan, di perkebunan, dan di tentara,

terutama di perang Aceh sangat terganggu. Selain itu, penyebab dan patogenesis beri-beri
belum diketahui oleh ilmu kedokteran sehingga beri-beri merupakan penyakit yang misterius
serta menakutkan.

Penyakit yang mematikan ini pernah mewabah di Indonesia, pada abad ke-19. Keganasan
penyakit beri-beri setidaknya mengganggu pemerintah Belanda waktu itu. Umumnya,
penyakit beri-beri banyak menyerang masyarakat dengan makanan pokoknya beras giling
seperti di Indonesia, India, China, Jepang, Malaysia, dan lainnya. Pemerintah Belanda
membuat tim khusus yang menangani penyakit tersebut, di dalam sebuah penelitian yang di
komandai Cornelis Adrianus Pakelharing (1848 – 1922) sebagai ahli biokimia dan Cornelis
Winkler (1855 – 1941) merupakan ahli penyakit syaraf, sedangkan Eijkman mengajukan diri
mengikuti penelitian tersebut dan kemudian menjadi asisten Palhering – Winkle.

Atas saran commissie beri-beri, pada 1888 didirikan Laboratoriumvoor Pathologische


Anatomie en Bacteriologie (Laboratorium Patologi Anatomi dan Bakteriologi) di bangsal
rumah sakit pusat militer di Waltevraden (Menteng) yang kemudian menjadi Geneeskundig
Laboratorium (Laboratorium Kesehatan) pada 1901. Untuk menghormati Eijkman, atas izin
keluarganya pada 1938 nama Laboratorium resmi diganti menjadi Eijkman Instituut. Centraal
Laboratorium van den Dienst Volksgezondheid (Lembaga Eijkman Laboratorium Pusat
Dinas Kesehatan Masyarakat).

1.2 Tujuan
1. Mengetahui pengertian penyakit beri-beri.
2. Mengetahui penyebab penyakit beri-beri.
3. Mengetahui tanda dan gejala penyakit beri-beri.
4. Mengetahui fungsi atau manfaat Vitamin B1.
5. Mengetahui makanan yang mengandung sumber Vitamin B1.
6. Mengetahui sayuran yang mengandung sumber Vitamin B1.
7. Mengetahui buah-buahan yang mengandung sumber Vitamin B1.
8. Mengetahui komplikasi penyakit beri-beri.
9. Mengetahui pengobatan penyakit beri-beri.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Penyakit Beri-Beri

Penyakit beri-beri yaitu penyakit yang di sebabkan kekurangan vitamin B1(tiamin).


Akibat yang di timbulkan bengkak-bengkak dan pembesaran pada betis, penyakit beri- beri
ini bias mengenai siapapun namun seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi
di zaman sekarang ini sudah jarang di temui penderita beri-beri karena semakin berkurangnya
penduduk yang kekurangan gizi.
Ternyata penyakit beri-beri tidak hanya menyerang orang dewasa tetapi juga menyerang
bayi yang menyusui melalui pada ibu yang kekurangan vitamin B1, atau pada bayi yang
hanya diberikan susu formula yang kadar B1 nya tidak memadai. Penyakit beri-beri ini walau
jarang terjadi ternyata penyakit ini bisa di tularkan melalui warisan. Beri-beri akibat warisan
atau keturunan akan menurunkan kemampuan tubuh dalam menyerap dan menggunakan
vitamin B1.

2. Penyebab Penyakit Beri-Beri

Penyakit beri-beri diakibatkan sebab kurangnya asupan vitamin B1 atau vitamin yang
mengakibatkan ketidakmampuan tubuh atau kurangnya komsumsi vitamin. Ketidak
mampuan tersebut dapat diakibatkan karena konsumsi obat-obatan serta konsumsi alkohol
yang berlebih. Penyebab lain terjangkitnya penyakit ini yaitu dapat terjadi kelainan herediter.

3. Tanda dan Gejala Penyakit Beri-Beri

Tanda dan Gejala beri-beri dapat timbul pada kurun waktu sesekali ataupun setiap hari,
diantaranya :

 Apabila gejala ini muncul maka penderita akan kesulitan berjalan.


 Saat terserang penyakit ini dapat mengakibatkan kelumpuhan.
 Kehilangan koordinasi masa kerja otot.
 Timbulnya masalah neurologi seperti merasa kebinguan, hilangnya ingatan atau
memori dan terjadi radang otak akut.
 Kekurangan vitamin ini dapat mengakibatkan rasa mual.
 Terjadinya gangguan pada lidah (cadel).
 Terjadinya nistagimus (gerakan mata yang tidak terkendali).
 Menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa.
 Menyebabkan kesemutan.

4. Fungsi atau Manfaat Vitamin B1.

Manfaat vitamin B1 yang paling penting adalah membantu mencegah komplikasi pada
organ tubuh, terutama pada sistem saraf, otak, jantung, lambung, dan usus. Pasalnya, vitamin
B1 ini akan diserap oleh elektrolit untuk menjaga fungsi sel-sel otot dan saraf tubuh.
5. Makanan yang Mengandung sumber Vitamin B1

Beragam makanan sumber vitamin B1 meliputi:

 Daging.

 Telur.

 Kacang-kacangan seperti kacang kedelai dan lentil.

 Gandum utuh yang diperkaya vitamin B1 seperti sereal, roti, dan pasta.
 Nasi.

 Sayur dan buah-buahan seperti kembang kol, jeruk, dan kentang.

6. Sayuran yang Mengandung sumber Vitamin B1

1. Asparagus
Kandungan vitamin B1 pada sayuran asparagus 100 gram adalah 0,143 mcg.
Asparagus ini bisa di jadikan berbagai macam makanan seperti sup, dimakan
langsung, salad, krim, atau sayuran pelengkap daging. Manfaat sayuran ini adalah
dapat menjaga sistem pencernaan pada perut dan menurunkan berat badan.
2. Bayam
Kandungan vitamin B1 pada bayam 100 gram adalah 0,08 mcg. Sedangkan bayam
sendiri memiliki manfaat seperti anti-inflamasi, mencegah resiko kardiovaskular, dan
menurunkan tekanan darah tinggi. Selain itu bayam juga bermanfaat untuk mencegah
terjadinya osteoporosis dan diabetes. Sayuran ini berdaun hijau dan banyak ditanam di
daerah-daerah di Indonesia.
3. Terong
Kandungan vitamin B1 pada terong 100 gram adalah 0,039 mcg. Terong ditanam di
Indonesia tanpa mengenal musim. Bisa dimusim kemarau ataupun penghujan.
Buahnya berwarna keunguan. Terong ini bermanfaat untuk menurunkan kolesterol,
mencegah kanker, memperlancar membuangan urin. Selain itu juga bermanfaat untuk
menyembuhkan masalah pencernaan dan batuk.
4. Paprika
Bagaimana kandungan vitamin B1 pada paprika 100 gram? Kandungan vitamin B1-
nya adalah 22,0 mcg. Paprika ini buah yang seperti lonceng dengan beragam warna
(jenis). Buah ini tidak memiliki pedas cabe, tapi pedas manis. Karena biji paprika
tidak ikut termakan seperti cabe pada bumbu olahan masakan. Manfaat paprika
sendiri meningkatkan imunitas tubuh, mencegah penyakit mata, meningkatkan jumlah
sperma pada pria, dan dan sumber antioksidan yang baik.
5. Brokoli
Kandungan vitamin B1 pada brokoli 100 gram adalah 10 mcg. Brokoli adalah sayuran
yang unik dengan bentuk daun seperti jamur (tapi bukan jamur) yang berpangkal pada
batang. Pohonnya kecil tapi kaya akan gizi. Brokoli bermanfaat untuk melawan
berbagai jenis kanker seperti kanker payudara, kanker prostat, kanker paru-paru,
kanker usus besar dan kanker lainnya.
7. Buah-buahan yang Mengandung sumber Vitamin B1

1. Nanas
Buah nanas dikenal buah yang hidup didataran tinggi telah banyak ditanam di
Indonesia. Buahnya yang punya ciri khas berwarna kuning bersisik dan kecut.
Banyak ditanam di daerah jawa barat, jawa timur, dan sumatera utara. Kandungan
vitamin B1 pada nanas ini per 100 gram ini adalah 0,08 mcg. Buah ini bermanfaat
untuk mencegah stress pada otak.
2. Jeruk
Untuk buah jeruk sendiri kandungan vitamin B1 ini tergantung dari macam-macam
buah jeruk itu sendiri. Kandungan vitamin B1 pada jeruk nipis per 100 gram adalah
0,04 mcg. Kandungan vitamin B1 pada jeruk manis per 100 gram adalah 0,08 mcg.
Kandungan vitamin B1 pada jeruk keprok per 100 gram adalah 0,07 mcg. Kandungan
vitamin b1 pada jeruk bali per 100 gram adalah 0,04.
3. Anggur
Kandungan vitamin B1 pada buah anggur per 100 gram adalah 0,05 mcg. Buah ini
bermanfaat untuk untuk mengobati kelelahan dan hiploglikemi dimana mengandung
gula alami yaitu fruktosa dan glukosa. Selain itu juga mencegah penyakit jantung
koroner sampai 50%. Selain itu buah anggur juga mencegah penyerapan kolesterol
pada darah karena mengandung saponin.
4. Semangka
Kandungan vitamin B1 pada buah semangka 100 gram adalah 0,033 mcg. Buah
semangka ini memiliki manfaat untuk memperlancar peredaran darah, meningkatkan
metabolisme, serta mencegah terjadinya kerusakan syaraf. Buah ini khas. Dimana
kulit buahnya keras berwarna hijau, dengan garis-garis hijau tua. Buahnya berawarna
merah banyak mengandung air dan biji.

8. Komplikasi Penyakit Beri-Beri

1. Anafilaktik atau reaksi alergi berat.

komplikasi penyakit beri beri yang pertama adalah Anafilaktik, Anafilaktik adalah
reaksi alergi yang tergolong berat karena dapat mengancam nyawa penderitanya. Reaksi
alergi ini dapat berkembang dengan cepat. Kondisi ini diawali dengan gejala-gejala
umum, seperti mual, muntah, dan rasa sakit di daerah perut.

2. Gangguan psikotik.

Penderita yang mengalami kondisi ini akan memandang kenyataan secara tidak normal
dan gangguan ini merupakan masalah mental serius yang ditandai dengan kemunculan
gejala utama berupa delusi dan halusinasi.
3. Gagal jantung kongestif.

Kondisi kelainan jantung dalam memompa pasokan darah yang dibutuhkan tubuh. Hal
ini terjadi karena kelainan pada otot-otot jantung sehingga tidak bisa bekerja secara
normal.

4. Koma.

Penyakit beri beri dalam level akut memang menyerang organ tubuh vital manusia
seperti otak,ginjal dan jantung maka tidak aneh apabila penanganan nya kurang tepat
apalagi terlambat akan terjadi komplikasi penyakit beri beri yang satu ini yaitu koma.
Koma adalah situasi darurat medis ketika seseorang mengalami keadaan tidak sadar
dalam jangka waktu tertentu entah itu lama maupun sebentar. Ketidaksadaran ini
disebabkan oleh menurunnya aktivitas di dalam otak yang dipicu oleh beberapa kondisi.

5. Kematian.

komplikasi penyakit beri beri yang paling berbahaya dan merenggut nyawa adalah
komplikasi yang satu ini. Karena pada umumnya beri beri menyerang organ tubuh vital
manusia juga saraf nya maka kematian bisa terjadi apabila beri beri sudah tidak dapat
disembuhkan karena beri beri sudah melumpuhkan seluruh organ vital dan saraf penting
ditubuh kita.

9. Pengobatan Penyakit Beri-Beri

Penderita penyakit beri-beri umumnya memiliki kemampuan bekerja yang terbatas,


dikarenakan pasokan tenaga di dalam tubuh tidak seimbang. Selain itu, tidak mudah bagi
penderita untuk pulih dari penyakit ini jika telah memasuki tahap kritis. Kondisi seperti
hilang ingatan permanen dan gagal jantung adalah sebagian dari risiko besar yang
mungkin terjadi jika penyakit beri-beri tidak ditangani secara dini.

Penyakit beri-beri secara umum dapat disembuhkan menggunakan suplemen tiamin,


baik yang diminum secara oral atau melalui suntikan untuk mengganti kandungan tiamin
yang kurang dalam tubuh. Selain itu, dokter mungkin akan meresepkan vitamin atau obat-
obatan lain sesuai kondisi yang dialami. Selama pengobatan, pasien akan disarankan
untuk melakukan tes darah secara rutin untuk memonitor efek pengobatan yang diberikan.
BAB III
PENUTUP

2.1 Kesimpulan
Beri-beri adalah suatu penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin B1, akibat yang
ditimbulkan biasanya berupa bengkak-bengkak dan pembesaran pada betis. Beri-beri ada 3
jenis, yaitu:

Beri-beri kering: Beri-beri kering memiliki gejala kaki terasa tebal dan kesemutan
pada anggota badan. Otot lelah dan kekuatannya berkurang. Tahap akhir, anggota badan
layuh dan penderita berjalan seperti ayam. Sering sesak napas dan jantung berdebar-debar
bila sedikit berkegiatan. Beri-beri merupakan penyakit yang mengerikan karenanya penderita
penyakit ini bisa meninggal dunia.

Beri-beri basah: Beri-beri basah memiliki ciri adanya pembengkakan dari kaki,
tungkai bawah, lalu muka, dan bagian tubuh lain. Bila betis yang bengkak ditekan, terbentuk
cekungan yang tak segera hilang dan terasa sakit.

Beri-beri jantung: Sedangkan, beri-beri jantung ditandai rasa tekanan di ulu hati,
sesak napas, dan berdebar-debar dalam menjalankan kegiatannya. Kelamaan, gejala ini
muncul tanpa ada kegiatan, mendadak, dan langsung berat dan penderita bisa meninggal
dalam waktu singkat

DAFTAR PUSTAKA
https://manfaatnyasehat.blogspot.com/2013/08/sumber-vitamin-b1-thiamin.html
http://jenis2-penyakit.blogspot.com/2016/04/pengertian-penyakit-beri-beri-gejala.html
https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/manfaat-vitamin-b1-dan-sumber-makanannya/
https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-b-
ab&ei=uLrnW47GGsrHvgTdlouYAQ&q=komplikasi+penyakit+beri-
beri&oq=komplikasi+penyakit+beri-beri&gs_l=psy-
ab.3...2200.15420.0.16456.69.32.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1c.1.64.psy-ab..69.0.0....0.gkdzdcIooio
https://www.medkes.com/2014/06/gejala-penyebab-pengobatan-penyakit-beri-beri.html

Anda mungkin juga menyukai