Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN PADA PASEN Sdr. R


DI RUANG CEMPAKA 1
RSUD dr. LOEKMONO HADI KUDUS

A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Nama : Sdr. R
Umur : 21 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Status perkawinan : Belum menikah
Alamat : Desa G RT 3 RW 5 Kec G Kab D
No. RM : 596808
Diagnosa medis : Skizofrenia Paranoid ( F. 20 )
Tanggal dirawat : 01 Pebruari 2016 jam 09.00 WIB
Tanggal pengkajian : 9 Pebruari 2016 jam 15.30 WIB
Pengkajian dilakukan dengan cara allo anamnesa dan auto anamnesa

2. Identitas penanggung jawab


Nama : Ny. S
Umur : 52 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : Jawa
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin
Alamat : Desa G RT 3 RW 5 Kec G Kab D
Hubungan : Ibu
3. Alasan Masuk
1 minggu pasien bicara sendiri, susah tidur
4. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien 1 minggu sebelum masuk rumah sakit ,dirumah tidak bisa tidur, bicara sendiri, sering
bingung, . Oleh keluarganya di bawa berobat ke klinik jiwa RSUD dr. Loekmono Hadi
tanggal 1 Pebruari 2016, dan diperintahkan untuk rawat inap.Pasien masuk di IGD tanggal
1 penruari 2016 jam 08 .00 WIB, kemudian dapat injeksi lodomer 2 ampul IM dan diazepam
1 amp IV , setelah tertidur pasien di kirim ke Cempaka 1 untuk perawatan selanjutnya.
5. Faktor predisposisi dan presipitasi
Pasien mengalami gangguan jiwa sejak 6 bulan yang lalu dan pernah opname di RSUD dr
Lokemno Hadi  1 bulan yang lalu.Pasien sudah kontrol di poliklinik.Keluarga tidak ada
yang menderita gangguan jiwa . Pasien selalu marasa tidak bisa menerima kenyataan saat
permintaannya ke orang tuanya belum bisa dipenuhi. Terutama saat minta dibelikan sepeda
motor kepada orang tuanya tapi tidak segera dibelikan.
Pemeriksaan Fisik
a. Tanda vital : TD : 110 / 70mmHg, N : 88x / menit, S : 36,3oC,
RR :18 x / mnt
b. Ukur : TB : 158 cm, BB : 55 kg
c. Pemeriksaan Fisik head to to
a) Kepala: bersih tidak ada lesi
b) Rambut : bersih, warna hitam, tidak mudah rontok
c) Mata: Pandangan mata kosong, kontak mata kurang saat diajak bicara oleh perawat,
d) Hidung: Bersih, tidak terdapat secret, tidak ada espiktaksis.
e) Mulut: Bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada caries, mukosa bibir lembab.
f) Telinga: Simetris kanan dan kiri, bersih tidak ada serumen
g) Dada
I : Simetris kanan dan kiri
Pa : Tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus sama kuat
Pe : Sonor
A : Vesikuler dikedua lapang paru
h) Jantung
I : Simetris kanan dan kiri
Pa : Ictus cordis teraba pada ICS KE 4-5 linea mid clavicula sinistra
Pe : pekak
A : Terdengar s1 s2 reguler
i) Abdomen
I : Simetris, tidak ada asites
A : Bising usus 12x/mnt
Pa : Tidak ada nyeri tekan
Pe : Timpani
Kulit : Warna Kulit sawo matang, kulit bersih,
j) Genetalia : Bersih tidak ada keluhan
k) Ekstremitas
Atas : Kuku tidak panjang, bersih
Bawah : Tampak bersih, kuku tidak panjang

6. Psikososial
a. Genogram
21
Keterangan : th
: Laki-laki
pasien sdr R dengan
: Perempuan halusinasi pendengaran

: Pasien Sdr R dengan halusinasi pendengaran


21
th
: Orang yang tinggal serumah

b. Konsep diri
1) Citra tubuh
Pasien mengatakan bahwa dirinya menyukai semua anggota tubuhnya
2) Identitas diri
Pasien mampu menyebut identitasnya dengan baik, yaitu nama, umur, agama, alamat,
status perkawinan
3) Peran
Pasien berperan sebagai sebagai anak kedua dari 3 bersaudara. Pasien mengatakan di
rumah tidak suka bergaul dengan orang lain.Sedangkan di rumah sakit pasien
berperan sebagai pasien.
4) Ideal diri
Pasien ingin cepat sembuh serta berkumpul bersama keluarga.
5) Harga diri
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga dalam keadaan baik. Pasien
menyadari bahwa dirinya sakit.
c. Hubungan Sosial
Dalam kehidupan pasien orang yang paling dekat adalah kakaknya . Pasien mengatakan
di rumah tidak suka bergaul dengan orang lain, karena malu. Namun di tempat pasien
dirawat , pasien kadang masih menyendiri
d. Kehidupan Spiritual
Pasien menganut agama Islam. Selama dirawat pasien jarang solat.
7. Status Mental
a. Penampilan
Penampilan pasien rapi ,gigi bersih .
b. Pembicaraan
Saat pengkajian pasien bisa menjawab pertanyaan yang diajukan, pasien menjawab
dengan singkat
c. Aktivitas motorik
Aktivitas pasien sering jalan jalan , sering menyendiri
d. Alam perasaan
Bingung, karena pasien mendengar suara yang tidak nyata.
e. Afek pasien
Tidak ada gangguan
f. Interaksi selama wawancara
Pasien kooperatif, mendengar apa yang ditanyakan dan menjawabnya sesuai dengan
pertanyaan yang ditanyakan serta kontak mata belum fokus.
g. Gangguan persepsi
Saat pengkajian pasien mengalami halusinasi pendengaran dengan waktu selalu muncul
pada setiap saat. Frekuensi 1-2 jam, isinya adalah mendengar suara suara yang dibisikan
di telinganya ( suara setan ) dan suara itu tidak nyata.
h. Proses pikir
Proses pikir pasien sampai pada tujuan pembicaraan.
i. Tingkat kesadaran
Orientasi waktu, tempat dan orang baik
j. Memori
Gangguan pada memori jangka panjang
k. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien mudah beralih yaitu saat bertanya, pasien menjawab diluar pertanyaan
l. Kemampuan penilaian
Pasien mengalami gangguan kemampuan penilaian ringan, yaitu dapat mengambil
keputusan sederhana dengan bantuan orang lain.
m. Daya tilik diri
Pasien menyadari dengan penyakit yang dideritanya.

8. Kebutuhan Persiapan Pulang


a. Makan dan minum
Pasien makan 3x/hr, yaitu pagi, sore, dan malam secara mandiri
b. BAB/BAK
Pasien BAB 1x/hr, BAK ±4x/hr, secara mandiri
c. Mandi
Pasien mandi 2x/hr, yaitu pagi dan sore, hanya memakai sabun
d. Berpakain dan berhias
Pasien mampu berpakaian tanpa bantuan orang lain
e. Istirahat dan tidur
Tidur siang ±1 jam, tidur malam ± 8 jam, tidak mengalami gannguan tidur
f. Penggunaan obat
Pasien minum obat sesuai dengan dosis dan tidak putus
9. Mekanisme Koping
Asertif yaitu cerita dengan orang lain, yaitu sama kakaknya
10. Aspek Medis
a. Diagnosa medis : Skisofrenia
b. Terapis Medis : Triheksipenidile 2 X 2 Mg
CPZ 1 X 100 Mg
Amitripilin 1 X 25 Mg
Haloperidol 2 x 5 mg
Onzapin 2 x 5 mg

B. ANALISA DATA

NO DATA MASALAH
1. DS : Gangguan persepsi sensorik :
Pasien mengatakan mengatakan
halusinasi pendengaran
sering mendengar suara suara yang
tidak nyata.
DO :
 Pasien menderita gangguan jiwa
6 bulan yang lalu dan pernah
opname 1 bulan yang lalu .
 Pasien bingung
 Pasien sering jalan jalan
 Pandangan tidak fokus saat di
ajak bicara

C. POHON MASALAH

Isolasi Sosial

Perubahan Persepsi Sensori :

Halusinasi Pendengaran
Harga Diri rendah

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
DX JAM, HARI/ IMPLEMENTASI EVALUASI
TANGGAL
1. Selasa tanggal 9 SP 1
pebruari 2016 Bina hubungan saling percaya dengan 16.10
Jam 16.00 pasien S : Pasien mengatakan
Fase Orientasi mengerti cara
P : Selamat sore menghardik
PS : Selamat sore bu halusinasi
P : Kenalkan nama saya Erni Handayani,
bisa di panggil Erni adalah mahasiswa O : Pasien dalam
Keperawatan Cendekia Utama yang melakukan tehnik
praktek di RS. Nama anda ? dan menghardik masih
senang dipanggil apa ? dengan bantuan,
PS: Nama saya Sdr R, dipanggil R pasien masih
P : Bagaimana perasaan Sdr R saat ini ?
bingung,.belum
PS : Baik bu
P : Apakah Sdr. R ada keluhan ? karena fokus
saya disini ingin membantu Sdr R
A : halusinasi belum
untuk memberikan solusi dari
teratasi
masalah Sdr R P : latihan menghardik
PS : iya bu, saya sering mendengar suara
suara setan di telinga saya halusinasi 2x sehari
P : Oh, bagaimana kalau kita berbincang-
bincang sebentar ? Sdr. R mau ?
PS : mau bu
P ; Sdr. R mau berincang bincangnya
didalam atau diluar ?
PS : di dalam bu
P : baiklah, kita akan berbicang-binang
tentang halusinasi pendengaran yang
Sdr. R alami. Maunya berapa lama ?
PS : 10 menit bu

Fase Kerja
P : baiklah, Sdr. R, yang Sdr. R dengar itu
adalah halusinasi. Sdr. R tau apa itu
halusinasi ?
PS : tidak pak
P : Halusinasi itu adalah sesuatu yang Sdr.
R dengar tapi tidak nyata. Halusinasi
ada 5 macam, pendengaran,
penglihatan, perabaan, penciuman,
pengecapan. Yang Sdr. R alami saat ini
adalah halusinasi pendengaran. Tapi
saya akan memberikan Sdr. R cara
untuk mengatasinya agar sembuh. Sdr.
R maukan ?
PS : mau bu
P : Ada 4 cara untuk mengatasinya dan
saya akan mengajarkan cara yang
pertama yaitu dengan menghardik.
Kalau Sdr. R mendengar suara itu lagi,
Sdr. R harus mengatakan “Pergi, kamu
tidak nyata” sambil menutup telimga.
Apa Sdr. R sudah mengerti ?
PS : iya, saya mengerti bu
P : kalau begitu coba ulangi yang saya
katakan tadi sambil mempragakannya
PS : “pergi, kamu tidak nyata” (sambil
menutup telinga)
P : Bagus, sekarang Sdr. R sudah mengerti
cara menghardik jika suara suara itu
datang lagi. Bagaimana perasaan Sdr. R
sekarang setelah mengetahui bagaimana
cara menghardik halusinasi?
PS : saya senang bu
P : kalau begitu Sdr. R bisa
mempraktekkannya dalam jadwal
kegiatan Sdr. R yang akan di buat oleh
perawat
PS : Iya bu
Fase Terminasi
P : Sepertinya waktu kita sudah habis yah,
besuk kita lanjutkan sebentar dan saya
akan mengajarkan Sdr. R cara untuk
menghilangkan halusinasi. Sdr. R bisa
jam 16.00 ?
PS : iya pak
P : maunya dimana diluar atau di dalam
sini ?
PS : disini saja bu
P : baiklah kalau begitu kita ketemuan
ditempat ini besuk pada jam 16.00.
Rabu tanggal 10
Sampai ketemu
pebruari 2016
Jam 16.00 16.10
S : Pasien mengatakan
mengerti cara
SP 1 menghardik
Bina hubungan saling percaya dengan halusinasi
pasien
Fase Orientasi O : Pasien dalam
P : selamat sore Sdr , R melakukan tehnik
PS : selamat sore bu menghardik masih
P : bagaimana perasaan hari ini ? dengan bantuan,
PS : baik bu pasien masih
P : apakah Sdr. R masih mendengar suara
1 bingung,.belum
suara lagi ?
fokus
PS , masih bu
P : Sesuai dengan janji kita kemarin, kita
A : halusinasi belum
akan berbincang-bincang sedikit .
teratasi
Mau Sdr. R ? P : latihan menghardik
PS :,mau bu
halusinasi 2x sehari
P : maunya berapa lama
PS :10 menit
P : maunya dimana ? disini saja atau di
tempat lain?
PS : diluar aja bu
Fase Kerja
P : cara untuk mengontrol halusinasi
kemarin yaitu dengan dengan
menghardik .coba ulangi cara
menghilangkan halusinasi dengan
menghardik.
PS :pergi , kamu dekat jauh ( sambil
menutup telinga )
P : sudah bagus tapi ada yang masih
kurang, cara menghardikyang benar
adalah kalau Sdr. R mendengar suara
itu lagi, Sdr. R harus mengatakan
“Pergi, kamu tidak nyata” sambil
menutup telinga. Apa Sdr. R sudah
mengerti
P : kalau begitu coba ulangi yang saya i
katakan tadi sambil diperagakannya
PS : “pergi, kamu tidak nyata” (sambil
menutup telinga)
P : Bagus, sekarang Sdr. R sudah mengerti
cara menghardik jika suara suara itu
datang lagi. Bagaimana perasaan Sdr. R
sekarang setelah mengetahui bagaimana
cara menghardik halusinasi?
PS : saya senang bu
P : kalau begitu Sdr. R bisa
mempraktekkannya dalam jadwal
kegiatan Sdr. R yang akan di buat
oleh perawat
PS : Iya bu
Fase Terminasi
P : Sepertinya waktu kita sudah habis yah,
besuk kita lanjutkan lagi dan saya akan
mengajarkan Sdr. R cara untuk
menghilangkan halusinasi. Sdr. R bisa
jam 16.00 ?
PS : iya bu
P : maunya dimana diluar atau di dalam
kamis tanggal 11 sini ?
PS : disini saja bu
pebruari 2016
P : baiklah kalau begitu kita ketemuan
Jam 16.00
ditempat ini besuk pada jam 16.00. 16.10
Sampai ketemu S : Pasien mengatakan
mengerti cara
menghardik
halusinasi

O : Pasien tahu tehnik


SP 1
Bina hubungan saling percaya dengan menghardik mampu
melakukan apa
pasien
Fase Orientasi yang diajarkan ,
P : selamat sore Tn. S A : halusinasi mulai
PS : selamat sore pak teratasi
P : bagaimana perasaan hari ini ?? P : latihan menghardik
PS : baik bu halusinasi 2x sehari
P : apakah Sdr. R masih mendengar suara
suara lagi ?
PS , masih bu
P : Sesuai dengan janji kita kemarin, kita
akan berbincang-bincang sedikit .
Mau Sdr. R ?
1 PS :,mau bu
P : maunya berapa lama
PS :10 menit
P : maunya dimana ? disini saja atau di
tempat lain?
PS : diluar aja bu
Fase Kerja
P : cara untuk mengontrol halusinasi
kemarin yaitu dengan dengan
menghardik .coba ulangi cara
menhilangkan halusinasi dengan
menhardik.
PS :pergi , kamu , aku takut. ( sambil
menutup telinga )
P : sudah bagus tapi ada yang masih
kurang, cara menghardikyang benar
adalah kalau Sdr. R mendengar suara
itu lagi, Sdr. R harus mengatakan
“Pergi, kamu tidak nyata” sambil
menutup telinga.tidak usah bilang
takut.kalau kamu takut nanti kamu
pergi lagi dan tidak bisa tidur lagi. Apa
Sdr. R sudah mengerti
PS : mengerti bu
P : kalau begitu coba ulangi yang saya lagi
ajarkan tadi dan diperagakan
PS : “pergi, kamu tidak nyata” (sambil
menutup telinga)
P : Bagus, sekarang Sdr. R sudah mengerti
cara menghardik yang benar jika suara
suara itu datang lagi. Bagaimana
perasaan Sdr. R sekarang setelah
mengetahui bagaimana cara menghardik
halusinasi?
PS : saya senang pak
P : kalau begitu Sdr. R bisa
mempraktekkannya dalam jadwal
kegiatan Sdr. R yang akan di buat
oleh perawat
PS : Iya pak
Fase Terminasi
P : Sepertinya waktu kita sudah habis yah,
besuk kita lanjutkan sebentar dan saya
akan mengajarkan Sdr. R cara untuk
menghilangkan halusinasi. Sdr. R bisa
jam 16.00 ?
PS : iya bu
P : maunya dimana diluar atau di dalam
sini ?
PS : disini saja bu
P : baiklah kalau begitu kita ketemuan
ditempat ini besuk pada jam 16.00.
Sampai ketemu

Anda mungkin juga menyukai