Anda di halaman 1dari 8

RAGANGAN SATUAN PENGAJARAN

Pokok Bahasan : Keperawatan Keluarga

Sub Pokok Bahasan :Terapi Komplementer Pisang ambon Pada Penderita


Dengan Hipertensi

Waktu : 1 x 30 menit

Hari/Tanggal : Rabu, 26 Febuari 2020

Tempat : Rumah Bpk. R

Sasaran : Keluarga Ibu E

Pengajar : Novia Kurnia Ningsih

1. Tujuan Pengajaran
a. TUM/TIU
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit keluarga
Bapak R mengetahui hipertensi dan mampu melakukan perawatan pada
hipertensi dengan menggunakan terapi pisang ambon dengan baik dan
benar secara mandiri.
b. TUK/TIK
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit keluarga
mampu:
1) Mengetahui yang dimaksud dengan terapi komplementer.
2) Menjelaskan pengertian dari hipertensi.
3) Menyebutkan penyebab dari hipertensi.
4) Menjelaskan gejala yang terjadi pada penderita hipertensi.
5) Mengetahui akibat lanjut dari hipertensi.
6) Mengetahui pencegahan dan perawatan pada hipertensi.
2. Mendemonstrasikan terapi komplementer dengan menggunakan Pisang
ambon

1
3. Metode dan Alat Pengajaran
a. Media atau Alat Bantu
1) Leaflet
2) Lembar Balik
3) Pisang ambon
4) Gelas berukuran 250 cc
b. Metoda
1) Ceramah
2) Tanya jawab
3) Demonstrasi
c. Materi dan Sumber (terlampir)
4. Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan Pengajar Audience
Pembuka(5menit) a) Mengucapkan a) Menjawab salam
salam
b) Memperkenalkan b) Memperhatikan
diri dan
pengalaman
c) Menjelaskan tujuan c) Memperhatikan
Inti (20 menit) a) Menggali a) Menjawab sesuai
appersepsi audien kemampuan
b) Menjelaskan b) Memperhatikan
tentang hipertensi
dan terapi
komplementer
dengan
menggunakan air
kelapa

c) Memberikan c) Memperhatikan

2
kesempatan
keluarga untuk
bertanya
d) Memberi d) Memberikan
kesempatan jawaban sesuai
keluarga untuk kemapuan
menjawab
e) Memberikan e) Memperhatikan
jawaban yang benar
f) Demonstrasi f) Memperhatikan
melakukan terapi
komplementer
dengan pisang
ambon g) Ikut serta
g) Memberikan
kesempatan audien
mendemonstrasikan
kembali
Penutup(5 menit) a) Menyimpulkan a) Memperhatikan
materi
b) Mengajukan b) Menjawab
pertanyaan sesuai pertanyaan
dengan materi
c) Membaca doa c) Memperhatikan
d) Memberikan salam d) Menjawab salam

5. Evaluasi (terlampir)
a. Prosedur Evaluasi
1) Lisan
b. Alat Evaluasi

3
Lampiran Materi dan Sumber

I. Terapi Komplementer
A. Definisi Terapi Komplementer
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terapi adalah usaha untuk
memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit,
perawatan penyakit. Komplementer adalah bersifat melengkapi, bersifat
menyempurnakan.Pengobatan komplementer dilakukan dengan tujuan
melengkapi pengobatan medis konvensional dan bersifat rasional yang
tidak bertentangan dengan nilai dan hukum kesehatan di Indonesia. Standar
praktek pengobatan komplementer telah diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia.

Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam - macam sistem


pengobatan dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang secara
umum tidak menjadi bagian dari pengobatan konvensional (Widyatuti,
2012).

Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan


dalam pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi
tradisional ke dalam pengobatan modern (Andrews et al., 1999). Pendapat
lain menyebutkan terapi komplementer dan alternatif sebagai sebuah
domain luas dalam sumber daya pengobatan yang meliputi sistem
kesehatan, modalitas, praktik dan ditandai dengan teori dan keyakinan,
dengan cara berbeda dari sistem pelayanan kesehatan yang umum di
masyarakat atau budaya yang ada (Complementary and alternative
medicine/CAM Research Methodology Conference, 1997 dalam Snyder &
Lindquis, 2002).

Definisi tersebut menunjukkan terapi komplemeter sebagai pengembangan


terapi tradisional dan ada yang diintegrasikan dengan terapi modern yang

4
mempengaruhi keharmonisan individu dari aspek biologis, psikologis, dan
spiritual. Hasil terapi yang telah terintegrasi tersebut ada yang telah lulus
uji klinis sehingga sudah disamakan dengan obat modern. Kondisi ini
sesuai dengan prinsip keperawatan yang memandang manusia sebagai
makhluk yang holistik (bio, psiko, sosial, dan spiritual).

II. Hipertensi
A. Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah sebagai pengingkatan tekanan darah sistolik sedikitnya
140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg (Sylvia, 2006).

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan


tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan angka kesakitan atau
morbiditas dan angka kematian atau mortalitas. Hipertensi merupakan
keadaan ketika seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas
normal atau kronis dalam waktu yang lama( Saraswati,2009).

B. Klasifikasi Hipertensi
Menurut Salma Elsanti (2009), klasifikasi penyakit hipertensi terdiri dari:
Kategori Stadium Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik
Stadium I (Hipertensi 140-159 mmHg 90-99 mmHg
Ringan)
Stadium II (Hipertensi 160-179 mmHg 100-109 mmHg
Sedang)
Stadium III (Hipertensi 180-209 110-119 Hg
Berat

C. Penyebab Hipertensi
1. Faktor keturunan
2. Faktor usia

5
3. Faktor makanan (tinggi garam, lemak dan alcohol)
4. Faktor emosi atau ketegangan (stress)

D. Tanda Dan Gejala Hipertensi


Hipertensi sulit disadari oleh seseorang karena hipertensi tidak memiliki
gejala khusus. Menurut Sutanto (2009), gejala-gejala yang mudah diamati
antara lain yaitu : gejala ringan seperti, pusing atau sakit kepala, sering
gelisah, wajah merah, tengkuk terasa pegal, mudah marah, telinga
berdengung, sukar tidur, sesak napas, rasa berat ditengkuk, mudah lelah,
mata berkunang-kunang.

E. Akibat Lanjut Dari Hipertensi


1. Gagal jantung
2. Stroke
3. Gagal ginjal
4. Gangguan penglihatan

F. Pencegahan dan Perawatan Hipertensi


1. Menurunkan BB bagi yang gemuk
2. Diit rendah garam dan lemak
3. Merubah gaya hidup yang tidak sehat dan olah raga teratur
4. Istirahat cukup dan menghindari kelelahan
5. Kurangi stress dan emosi
6. Rutin memeriksakan kesehatan ke pelayanan kesehatan

A. Terapi Komplementer pisang ambon


Kandungan pisang ambon
Pisang ambon adalah jenis pisang yang sangat disukai karena memiliki rasa
yang lebih manis, tekstur yang lebih enak dan aromanya lebih tajam serta
jika dibandingkan dengan jenis pisang yang dapat dimakan langsung
lainnya, pisang ambon telah biasa dikonsumsi masyarakat tanpa memiliki

6
efek samping. Selain itu, pisang ambon memiliki kandungan kalium lebih
tinggi dan natrium lebih rendah serta tinggi kandungan kalsium yang juga
berperan penting dalam mencegah hipertensi (Satuhu,2007:8-11).
B. Demonstrasi
1. Alat dan Bahan
2. Pisang ambon
3. Gelas ukur/ gelas ukuran sedang (250 ml).
4. blender
5. Cara
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Setelah semua siap, kupas buah pisang dan potong-potong masukan
ke blender. Trus tuangkan kedalam gelas (250 ml).
3. Kemudian minum jus pisang ,diberikan 2 kali sehari setiap pagi hari
dan sore hari.

7
Sumber:

https://sepatumerah87.wordpress.com/2011/05/20/hipertensi-dan-pisang/

Nurarif, A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan


diagnosa medis & nanda nic-noc. Yogjakarta: MediAction.

Snyder. M., & Lindquist. R. (2002). Complementary alternative therapies in


nursing. 4th Ed. New York : Springer Publishing Company, Inc.

Saraswati,S. (2009). Diet sehat untuk penyakit asam urat, diabetes, hipertensi dan
stroke. Yogjakarta : A plus Book.

Anda mungkin juga menyukai