Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYAKIT REMATIK (ARTRITIS REMATOID)


DI WISMA AWF PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA NATAR
LAMPUNG SELATAN

Disusun Oleh :

ELDA WARINA, S.Kep


NPM. 17350032

PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
JURUSAN KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
T.A 2017/2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENYAKIT REMATIK (ARTRITIS REMATOID)
DI WISMA AWF PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA NATAR
LAMPUNG SELATAN

Disusun Oleh :

NI NYOMAN RIASIH, S.Kep


NPM. 17350077

PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
JURUSAN KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
T.A 2017/2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENYAKIT REMATIK (ARTRITIS REMATOID)
DI WISMA AWF PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA NATAR
LAMPUNG SELATAN

Disusun Oleh :

MANDA SURYANI, S.Kep


NPM. 17350067

PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
JURUSAN KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
T.A 2017/201
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG REMATIK

Pokok Bahasan : Asuhan Keperawatan Gerontik Dengan Rematik


Sub Pokok bahasan : Penyakit Rematik Dan Obat Tradisional
Hari / tanggal : Minggu, 26 November 2017
Pukul : 10.00 s/d 10.30 WIB
Peserta :
Tempat : Wisma AWF Panti Sosial Tresna Werdha Natar, Lampung Selatan
Waktu Kegiatan : 1 x 30 menit
Penyuluh : Manda Suryani, S.Kep

A. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit Peserta dapat merawat penyakit
reumatik dengan baik dan benar tanpa bantuan perawat.

b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 30 menit Peserta mampu :
 Menyebutkan kembali pengertian Reumatik
 Menyebutkan kembali penyebab penyakit Reumatik
 Menyebutkan kembali tanda dan gejala Reumatik
 Menyebutkan kembali perawatan Reumatik
 Menjelaskan kembali cara makanan yang boleh dan yang tidak boleh di makan bagi
penderita Reumatik.
 Mendemonstrasikan cara pembuatan obat tradisional untuk Reumatik.

B. Materi dan Sumber


Terlampir

C. Metode
Ceramah , Tanya jawab. Demonstrasi

D. Media
Leaflet, Lembar balik, Alat peraga
Alat dan Bahan :
 2 buah jahe
 Minyak sayur
 Parutan
 Wadah atau mangkok
E. Strategi Pelaksanaan
No Kegiatan Penyuluh Klien
1. Pembukaan  Mengucapkan Salam  Menjawab Salam
( 5 menit )  Memperkenalkan diri dan  Klien menerima dengan baik
menjelaskan tujuan

2. Kegiatan Inti  Appersepsi  Memperhatikan dan


( 20 menit )  Menjelaskan pengertian menyimak
Reumatik  Memperhatikan dengan baik
 Menjelaskan penyebab  Menyimak dengan baik
Reumatik  Memperhatikan dengan
 Menjelaskan Tanda dan Gejala seksama
Reumatik  Mengerti dan mema-hami
 Menjelaskan cara perawatan  Mengerti dan mema-hami
Reumatik
 Menjelaskan cara pengoba-tan  Klien mampu
tradisional pada penyakit meredemonstrasikan cara
reumatik membuat obat tradisional
 Memberi kesempatan pada untuk reumatik
Klien untuk mendemons-  Mengerti dengan jawa-ban
trasikan cara membuat obat yang di berikan
tradisional untuk rematik
 Menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh Klien dengan
benar

 Menyimpulkan bersama de-


3. Penutup
ngan Klien tentang materi  Klien dapat menyim-pulkan
( 5 menit )
yang telah disampaikan. materi yang telah diberikan.
 Evaluasi dengan memberi-kan  Klien bisa menjawab sesuai
pertanyaan secara lisan dengan penge-tahuannya.
 Mengucapkan salam.  Klien menjawab salam.
KONSEP DASAR REMATIK

A. Pengertian
Osteoartritis atau rematik adalah penyakit sendi degeneratif dimana terjadi kerusakan
tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan berhubungan dnegan usia lanjut, terutama pada
sendi-sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban.
Secara klinis osteoartritis ditandai dengan nyeri, deformitas, pembesaran sendi dan
hambatangerak pada sendi-sendi tangan dan sendi besar. Seringkali berhubungan dengan trauma
maupun mikrotrauma yang berulang-ulang, obesitas, stress oleh beban tubuh dan penyakit-
penyakit sendi lainnya.
Rematik yaitu suatau peradangan kronik pada sendi atau pegal-pegal yang disertai dengan
nyeri.

B. Penyebab (etiologi)
Etiologi penyakit ini tidak diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor resiko yang
diketahui berhubungan dengan penyakit ini, antara lain;

1. Usia lebih dari 40 tahun atau proses menua

Dari semua faktor resiko untuk timbulnya osteoartritis, faktor penuaan adalah yang terkuat.
Akan tetapi perlu diingat bahwa osteoartritis bukan akibat penuaan saja. Perubahan tulang rawan
sendi pada penuaan berbeda dengan eprubahan pada osteoartritis.

2. Jenis kelamin wanita lebih sering

Wanita lebih sering terkena osteosrtritis lutut dan sendi. Sedangkan laki-laki lebih sering terkena
osteoartritis paha, pergelangan tangan dan leher. Secara keseluruhan, dibawah 45 tahun,
frekuensi psteoartritis kurang lebih sama antara pada laki-laki dan wanita, tetapi diats usia 50
tahunh (setelah menopause) frekuensi osteoartritis lebih banyak pada wanita daripada pria. Hal
ini menunjukkan adanya peran hormonal pada patogenesis osteoartritis.

3. Suku bangsa

Nampak perbedaan prevalensi osteoartritis pada masingn-masing suku bangsa. Hal ini mungkin
berkaitan dnegan perbedaan pola hidup maupun perbedaan pada frekuensi kelainan kongenital
dan pertumbuhan tulang.
4. Cedera sendi, pekerjaan dan olahraga

Pekerjaan berat maupun dengan pemakaian satu sendi yang terus menerus berkaitan dengan
peningkatan resiko osteoartritis tertentu. Olahraga yang sering menimbulkan cedera sendi yang
berkaitan dengan resiko osteoartritis yang lebih tinggi.

5. Kepadatan tulang

Tingginya kepadatan tulang dikatakan dapat meningkatkan resiko timbulnya osteoartritis. Hal
ini mungkin timbul karena tulang yang lebih padat (keras) tidak membantu mengurangi
benturan beban yang diterima oleh tulang rawan sendi. Akibatnya tulang rawan sendi menjadi
lebih mudah robek.

C. Manifestasi klinik
Gejala utama dari osteoartritis adalah adanya nyeri pada sendi yang terkena, etrutama
waktu bergerak. Umumnya timbul secara perlahan-lahan. Mula-mula terasa kaku, kemudian
timbul rasa nyeri yang berkurang dnegan istirahat. Terdapat hambatan pada pergerakan sendi,
kaku pagi, krepitasi, pembesaran sendi dn perubahan gaya jalan. Lebih lanjut lagi terdapat
pembesaran sendi dan krepitasi.
Tanda-tanda peradangan pada sendi tidak emnonjol dan timbul belakangan, mungkin
dijumpai karena adanya sinovitis, terdiri dari nyeri tekan, gangguan gerak, rasa hangat yang
merata dan warna kemerahan, antara lain;

1. Nyeri sendi

Keluhan ini merupakan keluhan utama. Nyeri biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit
berkurang dengan istirahat. Beberapa gerakan tertentu kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri
yang lebih dibandingkan gerakan yang lain.

2. Hambatan gerakan sendi

Gangguan ini biasanya semakin bertambah berat dengan pelan-pelan sejalan dengan
bertambahnya rasa nyeri.

3. Kekauan

Pada beberapa pasien, nyeri sendi yang timbul setelah immobilisasi, seperti duduk dari kursi,
atau setelah bangun dari tidur.
4. Krepitasi

Rasa gemeretak (kadang-kadang dapat terdengar) pada sendi yang sakit.

5. Pembesaran sendi (deformitas)

Pasien mungkin menunjukkan bahwa salah satu sendinya (lutut atau tangan yang paling sering)
secara perlahan-lahan membesar.

6. Perubahan gaya berjalan ( mudah lelah )

Hampir semua pasien osteoartritis pergelangan kaki, tumit, lutut atau panggul berkembang
menjadi pincang. Gangguan berjalan dan gangguan fungsi sendi yang lain merupakan ancaman
yang besar untuk kemandirian pasien yang umumnya tua (lansia).

D. Penatalaksanaan/ perawatan Osteoartritis, antara lain;


1. Medikamentosa
2. Tidak ada pengobatan medikamentosa yang spesifik, hanya bersifat simtomatik. Obat
antiinflamasi nonsteroid (OAINS) bekerja hanya sebagai analgesik dan mengurangi
peradangan, tidak mampu menghentikan proses patologis
3. Istirahatkan sendi yang sakit, dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit.
4. Mandi dengan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri
5. Lingkungan yang aman untuk melindungi dari cedera
6. Dukungan psikososial
7. Fisioterapi dengan pemakaian panas dan dingin, serta program latihan yang tepat
8. Diet untuk emnurunkan berat badan dapat mengurangi timbulnya keluhan

DIET RENDAH PURIN:


Penderita Reumatik tidak memerlukan diet khusus. Ada sejumlah cara pemberian diet dengan
variasi yang bermacam-macam, tetapi kesemuanya belum terbukti kebenarannya. Prinsip umum
untuk memperoleh diet seimbang adalah penting.
Pasien di anjurkan untuk makan buah :
a. Diet buah dan sayuran paling utama atasi makanan yang berminyak
b. Hindari makan kacang-kacangan dan jeroan
c. Minum sari kunyit dan jahe untuk mengurangi sakit.
E. Pengobatan Tradisional
 2 buah jahe
 Lalu parut jahe hingga halus
 Ramuan dicampur dengan minyak sayur
 Lalu dioleskan pada bagian tubuh yang sakit.
DAFTAR PUSTAKA

Darmojo. 1999. Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.


Mansjoer, Arif, 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aaesccuaple.
Marlynn, Doegoens. 2000. Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC
Sudoyo, Aru. 2006. Ilmu Penyakit dalam Edisi IV. Jakarta: FKUI.
Suratun. 2008. Asuhan Keperawatan pada Klien Muskuluslektal. Jakarta: EGC
PERTANYAAN YANG DIAJUKAN

1. Jelaskan pengertian Reumatik ?


2. Apa penyebab Reumatik?
3. Sebutkan tanda dan gejala Reumatik?
4. Bagaimana cara mencegah Reumatik?
5. Penatalaksanaan pada penyakit Reumatik?
6. Diet untuk penderita Reumatik?
7. Bagaimana cara pengobatan tradisional untuk rematik.?

Jawaban

1. Pengertian Reumatik

Rematik yaitu suatau peradangan kronik pada sendi atau pegal-pegal yang disertai dengan nyeri.

2. Penyebab Reumatik
Sampai saat ini tidak semua penyakit rematik bisa dijelaskan sebabnya. Beberapa penyakit
rematik sudah diketahui penyebabnya : gout (karena asam urat), kelelahan, cedera mendadak
.Kelompok penyakit otoimun → Diduga ada kaitan antara genetik, lingkungan dan infeksi.

3. Tanda & Gejala Reumatik


 Nyeri
 Pembengkakan sendi
 Gerakan yang terbatas
 Kekakuan, kelemahan
 Perasaan mudah lelah

5. Penatalaksanaan Pada Penyakit Reumatik

 Kompres dengan air hangat bila tidak ada bengkak /nyeri


 Kompres dengan air dingin bila ada bengkak dan nyeri
 Hindari penekanan
 Makan makanan rendah protein nabati
 Konsumsi vit. C, zat besi
 Istirahat yang cukup
 Latihan pergerakan
 Hindari kerja berat
6. Diet untuk penderita Reumatik
Penderita Reumatik tidak memerlukan diet khusus. Ada sejumlah cara pemberian diet dengan
variasi yang bermacam-macam, tetapi kesemuanya belum terbukti kebenarannya. Prinsip umum
untuk memperoleh diet seimbang adalah penting.

Pasien di anjurkan untuk makan buah :


 Diet buah dan sayuran paling utama atasi makanan yang berminyak
 Hindari makan kacang-kacangan dan jeroan
 Minum sari kunyit dan jahe untuk mengurangi sakit.
 Terapi jusnya:
 Jus wortel
200 gr wortel bersih,diiris lalu diblender untuk sekali minum,dosis: dua kali sehari.
 Jus avokad
100 gr avokad matang tambah air atau susu kedelai secukupnya.lalu blender,diminum 1x
sehari.

7. Pengobatan Tradisional
 2 buah jahe Lalu parut jahe hingga halus
 Ramuan dicampur dengan minyak sayur
 Lalu dioleskan pada bagian tubuh yang sakit.

Anda mungkin juga menyukai