Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

INTERAKSI SOSIAL

MATA AJAR : Interaksi sosial


POKOK BAHASAN : Meningkatkan interaksi sosial
WAKTU : 30 menit
HARI/TANGGAL : Kamis, 5 Februari 2015
TEMPAT : Rumah Tn. Sadi
SASARAN : Warga masyarakat Rt 01/02 Rw 01 desa blembem.
TARGET : Warga masyarakat Rt 01/02 Rw 01 desa blembem
PENYULUH : Mahasiswa KH

I. LATARBELAKANG
Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang
dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara
individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu
dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu.
Apabila dua orang bertemu, interaksi sosial dimulai pada saaat itu. Mereka
saling menegur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan mungkin
berkelahi. Aktivitas seperti inilah yang disebut interaksi sosila. Walaupun
orang-orang bertemu muka tersebut tidak saling berbicara atau tidak saling
menukar tanda-tanda, namun interaksi sosial pada dasarnya telah terjadi.
Alasannya, karena masing-masing sadar adanya pihak lain yang menyebabkan
perubahan-perubahan perasaan maupun syaraf, yang bisa jadi disebabkan
oleh bau keringat, minyak wangi, dan suara berjalan.
Dari hasil pendataan yang dilakukan di Rt 01/02 didapatkan data bahwa
interaksi social warga terhadap warga lain kurang efektif hal itu disebabkan
karena padatnya aktivitas warga Rt 01/ 02 yang mayoritas pekerjaannya
adalah pedagang yang tuntutan pekerjaannya dimulai dari pagi hari sampai
malam hari.
Berdasarkan uraian diatas interaksi social sangat penting terhadap
hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu
yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan
kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu.
II TUJUAN PENYULUHAN UMUM
Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang interkasi sosial selama
1x30 menit warga Rt 01/02 mampu meningkatkan interaksi sosial.

III TUJUAN PENYULUHAN KHUSUS

Setelah diberikan penyuluhan, warga Rt 01/02 dapat menjelaskan:


a. Pengertian interkasi social
b. Bentuk - bentuk interaksi social

IV MATERI
Terlampir

V METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi dengan warga

VI MEDIA DAN ALAT


Leaflet
LCD, Laptop, TOA, Microfon
VII KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
N KEGIATAN
O WAKT
PENYULUH PESERTA
U
1. 5 Menit Pembukaan
a. Salam pembukaan - Menjawab salam
b. Apersepsi - Berpartisipasi aktif
c. Mengkomunikasikan tujuan - Memperhatikan

2. 20 Menit Kegiatan inti penyuluhan - Memperhatikan dan


d. Menjelaskan dan menguraikan mencatat penjelasan
materi tentang: penyuluh dengan
 Pengertian interkasi social cermat
- Menanyakan hal-hal
 Ciri – ciri interaksi social yang belum jelas.
 Syarat - syarat interaksi - memperhatikan
jawaban dari
social penyuluh.
 Factor - faktr interaksi
social - Memperhatikan
5 Menit  Bentuk- bentuk interaksi keterangan
kesimpulan dari
social materi penyuluhan
yang telah
e. Memberikan kesempatan disampaikan.
kepada Klien untuk bertanya - Menjawab
f. Menjawab pertanyaan klien pertanyaan yang
yang berkaitan dengan materi telah diajukan oleh
yang belum jelas. penyuluh.
- Menjawab salam
Penutup
g. Menyimpulkan materi yang
telah disampaikan.
h. Melakukan evaluasi
penyuluhan dengan pertanyaan
secara lisan.
i. Mengakhiri kegiatan
penyuluhan.
VIII SUMBER.
Gerungan, W. A. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.
Soekanto, Soerjono. 2005. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.

IX KRITERIA EVALUASI
1. Struktur
a. Planing Of Action (POA) dibuat 3 hari sebelum pendidikan kesehatan
b. Preplaning dibuat 2 hari sebelum pendidikan kesehatan
c. Undangan disebarkan 1 hari sebelum pendidikan kesehatan
2. Proses
a. Masyarakat Desa Blembem RT 01 dan 02 RW 01 antusias dalam
mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan
b. Masyarakat kooperatif dalam menuangkan pendapatnya.
c. Acara berjalan sesuai preplanning yang sudah dibuat.
3. Hasil
a. Masyarakat dapat memahami data yang disajikan.
b. Dapat diambil intervensi yang akan dilakukan dengan mufakat
bersama.
c. Dapat meningkatkan interaksi social antar masyarakat dukuh blembem
khususnya Rt 01/ 02.

LAMPIRAN MATERI
1. PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social
interaction yang berarti saling bertindak. Interaksi sosial merupakan
hubungan sosial yang dinamis, bersifat timbal balik antarindividu,
antarkelompok, dan antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial
terjadi apabila satu individu melakukan tindakan sehingga menimbulkan
reaksi bagi individu-individu lain. Interaksi sosial tidak hanya berupa
tindakan yang berupa kerja sama, tetapi juga bisa berupa persaingan dan
pertikaian.
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok
dalam masyarakat.

2. BENTUK BENTUK INTERAKSI SOSIAL


Hubungan yang terjadi antar warga masyarakat berlangsung
sepanjang waktu. Rentang waktu yang panjang serta banyaknya warga
yang terlibat dalam hubungan antar warga melahirkan berbagai bentuk
interaksi social. Di mana pun dan kapan pun kehidupan sosial selalu
diwarnai oleh dua kecenderungan yang saling bertolak belakang. Di satu
sisi manusia berinteraksi untuk saling bekerja sama, menghargai,
menghormati, hidup rukun, dan bergotong royong. Di sisi lain, manusia
berinteraksi dalam bentuk pertikaian, peperangan, tidak adanya rasa saling
memiliki, dan lain-lain. Dengan demikian interaksi sosial mempunyai dua
bentuk, yakni interaksi sosial yang mengarah pada bentuk penyatuan
(proses asosiatif) dan mengarah pada bentuk pemisahan (proses disosiatif).
a. Proses asosiatif
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang
menghasilkan kerja sama. Ada beberapa bentuk interaksi sosial
asosiatif, antara lain sebagai berikut.
1) Kerja Sama (Cooperation)
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang
perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau
beberapa tujuan bersama. Kerja sama timbul apabila orang
menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan
yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup
pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk
memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan
adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya
organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja sama
yang berguna.

2) Akomodasi (Accomodation)

Akomodasi adalah suatu proses di mana orang perorangan


atau kelompok-kelompok manusia yang mula-mula saling
bertentangan, saling mengadakan penyesuaian diri untuk
mengatasi ketegangan-ketegangan.

b. Proses Disosiatif

Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang


menghasilkan sebuah perpecahan. Ada beberapa bentuk interaksi sosial
disosiatif, antara lain sebagai berikut:
1) Persaingan (competition) adalah proses sosial yang ditandai
dengan adanya saling berlomba atau bersaing antar individu atau
antar kelompok tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan untuk
mengejar suatu nilai tertentu supaya lebih maju, lebih baik, atau
lebih kuat.m Contoh persaingan adalah saat siswa bersaing untuk
mendapatkan peringkat pertama atau pada saat berlangsungnya
suatu pertandingan.
2) Kontravensi (contravention) adalah suatu bentuk proses sosial
yang berada di antara persaingan dan konflik.
3) Konflik adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan atau
kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuan dengan jalan
menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau
kekerasan
3. MANFAAT INTERAKSI SOSIAL
a. Saling akrab dan bersahabat antara individu satu dengan
yang lainnya.
b. Memiliki banyak teman untuk berkeluh kesah saat ada
masalah dan tidak merasa kesepian
c. Meningkatkan semangat gotong royong
d. Meminimalisir terjadinya konflik antar indivi atau
kelompok
e. Mempererat hubungan antar individu yang sau ke individu
yang lain atau kelompok satu ke kelompok lain.

Anda mungkin juga menyukai