A. Defenisi
Guided Imagery menurut National Safety Council merupakan suatu teknik untuk megkaji
kekuatan pikiran saat sadar maupun tidak sadar untuk menciptakan bayangan gambar yang
membawa ketenangan dan keheningan, serta merupakan obat penenang untuk situasi yang
sulit dalam kehidupan. Latihan guided imagery relaxation merupakan intervensi perilaku
untuk mengatasi kecemasan, stress dan nyeri (Yung et Al, 2001).
Guided imagery relaxation dapat mengurangi tekanan dan berpengaruh terhadap proses
fisiologi seperti menurunkan tekanan darah, nadi dan respirasi dan meningkatkan suhu
tubuh. Hal itu karena guided imagery relaxation dapat mengaktivasi sistem saraf
parasimpatis (Ackerman dan Turkoski, 2000, Tusek and Cwynar, 2000)
Guided imagery adalah metode relaksasi untuk mengkhayalkan tempat dan kejadian
berhubungan dengan rasa relaksasi yang menyenangkan. Khayalan tersebut
memungkinkan klien memasuki keadaan atau pengalaman relaksasi (Kaplan & Sadock,
2010). Guided imagery menggunakan imajinasi seseorang dalam suatu yang dirancang
secara khusus untuk mencapai efek positif tertentu (Smeltzer & Bare, 2002). Imajinasi
bersifat individu dimana individu menciptakan gambaran mental dirinya sendiri, atau
bersifat terbimbing. Banyak teknik imajinasi melibatkan imajinasi visual tapi teknik ini
juga menggunakan indera pendengaran, pengecap dan penciuman (Potter & Perry, 2009).
Guided imagery mempunyai elemen yang secara umum sama dengan relaksasi, yaitu
sama-sama membawa klien kearah relaksasi. Guided imagery menekankan bahwa klien
membayangkan hal-hal yang nyaman dan menenangkan. Penggunaan guided imagery
tidak dapat memusatkan perhatian pada banyak hal dalam satu waktu oleh karena itu klien
harus membayangkan satu imajinasi yang sangat kuat dan menyenangkan (Brannon &
Feist, 2000).
B. Tujuan
C. Manfaat
Guided imagery merupakan salah satu jenis teknik relaksasi sehingga manfaat dari teknik
ini pada umumnya sama dengan manfaat dari teknik relaksasi yang lain. Para ahli dalam
bidang teknik guided imagery berpendapat bahwa imajinasi merupakan penyembuh yang
efektif yang dapat mengurangi nyeri, mempercepat penyembuhan dan membantu tubuh
mengurangi berbagai macam penyakit seperti depresi, alergi, dan asma. Menurut Snyder
(2006), guided imagery telah menjadi terapi standar untuk mengurangi kecemasan dan
memberikan relaksasi pada orang dewasa atau anak-anak, dapat juga untuk mengurangi
nyeri kronis, tindakan procedural yang menimbulkan nyeri, susah tidur, mencegah reaksi
alergi, dan menurunkan tekanan darah (Snyder, 2006).
Olness dan Kohen (1996) menyatakan bahwa manfaat penggunaan imagery sebagai
pereda nyeri adalah mengurangi kecemasan, meningkatkan penguasaan dan harapan,
meningkatkan kerjasama serta mengurangi kecemasan keluarga dan petugas kesehatan
(Olness & Kohen, 1996 dalam Genders, 2006).
D. Prosedur Tindakan
a. Kaji suatu imajinasi keadaan yang membuat pasien senang dan rileks
seperti suasana keindahan pegunungan, deburan ombak di pantai, pesona
air terjun, dan kebersamaan dengan keluarga tercinta. Pilihlah
imajinasi yang menggunakan sedikitnya 2 panca indera.
b. Bimbing pasien untuk bernapas secara rileks.
c. Mulai bimbing pasien untuk melakukan relaksasi progresif.
d. Bimbing pasien untuk memasuki imajinasi yang telah disepakati di
awal dan secara perlahan mendeskripsikan mengalami imajinasi
tersebut.
e. Selesaikan terapi imajinasi ini dengan menghitung 1 sampai 3 dan bimbing
pasien untuk mengatakan “Saya rileks !” (terminasi ini digunakan untuk
menghindari pasien mengantuk dan tertidur yang akan menghilangkan
tujuan)
E. Fisiologi
Kaplan & Sadock. 2010. Sinopsis psikiatri ilmu pengetahuan perilaku klinis, jilid 2.
Tangerang: Bina Rupa Asara Publisher.
Brannon Linda & Feist, Jess. 2000. Health psychology: an introduction to behavior and
health. United States of America: Matrix Production Inc.