DosenPengampu:
Dr. Faizah Betty Rahayuningsih A., S.Kep,.M.Kes
Disusun oleh:
Kharisma Muhsanatia L. J210190047
Andini Rahma Nidaul Izza J210190040
Dwi Ribkhi Azizah J210190098
Prima Aldiansa J210190121
Sellvinia Azulla J210190130
2021
1
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan...............................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................4
1.4 Manfaat..............................................................................................................5
1.5 Luaran................................................................................................................5
BAB III Pembahasan.............................................................................................6
2.1 Teknik Distraksi...............................................................................................6
a. Pengertian Teknik Distraksi.................................................................................6
b. Tujuan Teknik Distraksi.......................................................................................6
c. Prosedur Teknik Distraksi....................................................................................6
d. Manfaat Teknik Distraksi.....................................................................................6
2.2 Imajinasi Terbimbing......................................................................................6
a. Pengertian Imajinasi Terbimbing.........................................................................6
b. Tujuan Imajinasi Terbimbing...............................................................................7
c. Prosedur Imajinasi Terbimbing............................................................................7
d. Manfaat Imajinasi Terbimbing.............................................................................8
2.3 Latihan Penguatan Otot..................................................................................8
a. Pengertian Latihan Penguatan Otot......................................................................8
b. Tujuan Latihan Penguatan Otot...........................................................................8
c. Prosedur Latihan Penguatan Otot.........................................................................9
2.4 Latihan Penguatan Sendi................................................................................9
a. Pengertian Latihan Penguatan Sendi....................................................................9
b. Prosedur Latihan Penguatan Sendi.......................................................................9
c. Manfaat Latihan Penguatan Sendi........................................................................9
BAB III Penutup..................................................................................................10
3.1 Kesimpulan......................................................................................................10
3.2 Saran.................................................................................................................10
Daftar Pustaka......................................................................................................11
2
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Menurut pendekatan eksistensial (dalam Corey, 1996: 181), orang perlu ditolong
untuk bisa mengendalikan kecemasan, memilih untuk diri sendiri dan kemudian menerima
realitas bahwa mereka itu lebih dari sekedar korban dari kekuatan menentukan di luar diri
mereka sendiri.
Nyeri merupakan sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan bervariasi pada tiap
individu.Nyeri dapat mempengaruhi seluruh pikiran seseorang, mengatur aktivitasnya, dan
mengubah kehidupan orang tersebut.Nyeri merupakan faktor psikososial yang perlu diungkap
lewat komunikasi terapeutik, karena seorang perawat perlu mendapatkan data baik secara
subjektif maupun objektif untuk menilai seberapa besar pengaruh nyeri tersebut pada pasien
(Berman, Snyder, Kozier, & Erb, 2003).
3
mengosongkan pikiran dan memenuhi pikiran dengan bayangan untuk membuat damai dan
tenang (Rahmayati, 2010).
Fleksibilitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan dari sebuah sendi dan otot, serta
tali sendi di sekitarnya untuk bergerak dengan leluasa dan nyaman dalam ruang gerak
maksimal yang diharapkan. Fleksibiltas dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor
tersebut adalah otot, tendon, ligamen, usia, jenis kelamin, suhu tubuh dan struktur sendi.
Fleksibilitas yang kurang dapat menyebabkan gerakan lebih lamban dan rentan terhadapa
cedera otot, ligamen, dan jaringan lainnya. Dengan bertambahnya usia maka fleksibilitas
seseorang akan berkurang. Cara terbaik meningkatkan fleksibilitas adalah dengan latihan
peregangan (BadanPusatStatistik, 2009).
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian distrasi.
2. Mengetahui tujuan dari distraksi.
3. Mengetahui manfaat distraksi.
4. Mengetahui bagaimana prosedur teknik ditraksi.
5. Mengetahui pengertian imajinasi terbimbing.
6. Mengetahui tujuan dari imajinasi terbimbing.
7. Mengetahui bagaimana prosedur imajinasi terbimbing.
8. Mengetahui manfaat imajinasi terbimbing.
9. Mengetahui pengertian latihan penguatan otot.
10. Mengetahui tujuan dari latihan penguatan otot.
11. Mengetahui bagaimana prosedur latihan penguatan otot.
12. Mengetahui pengertian latihan penguatan otot sendi.
13. Mengetahui prosedur dari latihan penguatan otot sendi.
14. Mengetahui Manfaat prosedur latihan penguatan otot sendi.
4
1.4 Manfaat
a. Manfaat Teoritis
Hasil penulisan ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan bagi seluruh
pembaca dalam memahami apa itu Distraksi, Imajinasi Terbimbing, Latihan
Penguatan Otot, dan Latihan Penguatan Sendi.
b. Manfaat Praktis
Hasil penulisan ini diharapkan mampu menjadi acuan bagi seluruh pembaca dalam
menerapkan tips pengaplikasian teori Distraksi, Imajinasi Terbimbing, Latihan
Penguatan Otot, Latihan Penguatan Sendi.
1.5 Luaran
5
BAB II
Pembahasan
d. Manfaat distraksi
Manfaat penggunaan teknik ini, yaitu agar sescorang yang menerima teknik ini merasa lebih
nyaman, santai, dan merasa berada pada situasi yang lebih menyenangkan (Widyastuti, 2010).
6
Metode non farmakologi yang terbukti efektif dalam meringankan nyeri adalah
imajinasi terpimpin. Menurut Potter and Perry (2006) imajinasi terpimpin merupakan teknik
relaksasi yang dapat memberikan kontrol kepada pasien sehingga memberikan kenyamanan
fisik dan mental (Wulandari, 2015).
Seperti dalam Academic for Guided Imagery (2010) Istilah Guided Imagery
menunjuk pada berbagai teknik visualisasi sederhana, saran menggunakan imajinasi langsung,
metafora dan bercerita, eksplorasi fantasi dan berimajinasi yang aktif untuk
menampilkansebagai gambaran yang dapat berkomunikasi dengan pikiran sadar (Fiani,
2016).
Dari definisi tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa guided imagery merupakan
salah satu tindakan komplementer dengan teknik untuk menuntun seseorang dalam
membayangkan atau berimajinasi dengan panca indera untuk membayangkan apa yang dilihat
dirasakan, didengar, dicium, dan disentuh atau membayangakan pengalaman yang
menyenangkan untuk membawa respon fisik yang diinginkan (menurunkan intensitas nyeri)
Tindakan
Observasi
- Identifikasi masalah yang dialami
- Monitor respons perubahan emosional
Terapeutik
- Sediakan ruangan yang tenang dan nyaman
Edukasi
7
- Anjurka nmembayangkan suatu tempat yang sangat menyenangkan yang
pernah atau yang ingin dikunjungi (mis. gunung, pantai)
d. Manfaat ImajinasiTerbimbing
Imajinasi terbimbing sejak lama dikenal manusia dalammeningkatkan relaksasi
terhadap gangguan fisik maupun mental (Johnson JY, 2005). Menurut Perry and Potter
(2006) imajinasi terpimpin memiliki efek relaksasi yang bermanfaat terhadap kesehatan
seseorang antara lain:
a. Menurunkan nadi, tekanan darah danpernapasan.
b. Menurunkan keteganganotot.
c. Meningkatkan kesadaranglobal.
d. Mengurangi perhatian terhadap stimuluslingkungan.
e. Membuat tidak adanya perubahan posisi yangvolunter.
f. Meningkatkan perasaan damai dansejahtera.
g. Menjadikan periode kewaspadaan yang santai, terjaga dandalam.
Para ahli dalam bidang guided imagery menjelaskan bahwa imajinasi merupakan
pengobatan yang efektif dalam mengurangi nyeri, kecemasan, menurunkan tekanan
darah, mempercepat penyembuhan dan membantu tubuh dalam mencegah berbagai
macam penyakit. Guided imaery telah menjadi standar terapi untuk mengurangi
kecemasan dan memberikan tindakan relaksasi pada orang dewasa atau anak – anak,
dapat juga untuk menurunkan sensasi nyeri, susah tidur, dan menurunkan tekanan darah
(Fiani, 2016)
8
2. Latihan penguatan juga mampu mencegah penurunan massa tulang,
meningkatkan metabolisme, dan dalam jangka panjang menurunkan tekanan
darah.
3. Memberikan pengaruh baik pada proses remodeling jaringan
4. Mengurangi stress pada persendian.
5. Peningkatan keseimbangan gerak
Latihan gerak sendi terdiri dari 7 bagian gerakan. Bagian tersebut berfokus pada
sendi-sendi yang paling sering mengalami nyeri sendi seperti lutut, panggul, siku,
lengan, dan pergelangan tangan serta kaki.
9
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas kami simpulkan bahwa Distraksi adalah mengalihkan perhatian
klien ke hal yang lain schingga dapat menurunkan kewaspadaan terhadap nyeri, bahkan
meningkatkan toleransi terhadap nyeri. Imajinasi terbimbing (Guided Imagery) adalah
menggunakan imajinasi seseorang dalm suatu cara yang dirancang secara khusus untuk mencapai
efek positif tertentu. Latihan Penguatan otot adalah latihan yang digunakan untuk meningkatkan
fungsi otot dan ketahanan otot. Penguatan otot dilakukan dengan memberikan pembebanan
kepada otot-otot tertentu untuk memelihara dan mencegah penurunan masa otot. Latihan gerak
sendi merupakan aktifitas fisik yang dilakukan secara teratur dengan berfokus pada
penguatan otot dan sendi-sendi tubuh. Terapi ini efektif diberikan pada lansia yang
berisiko mengalami osteoarthritis/ nyeri sendi. Empat teknik diatas dilakukan untuk
membantu pasien dalam proses perawatan, mulai dari mengurangi kecemasan, nyeri sendi
dan otot. Tindakan tersebut juga dapat dilakukan mandiri dirumah dengan bantuan
perawat Homecare.
2. Saran
a. Bagi perawat
Perawat yang menjalankan perawatan home care hendaknya sudah memiliki SIP, harus
kompeten dalam bidangnya, bertanggung jawab terhadap tugasnya.
b. Bagi pasien dan keluarga
Hendaknya pasien dan keluarga dapat bersifat terbuka terhadap perawat home care,
mengikuti arahan perawat, membantu dalam proses tindakan keperawatan, dan dapat
bersifat kooperatif dalam menerima informasi dari perawat.
3.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
Bedah RSUD Prof. dr. W. Z. Johannes Kupang. 2017. CHMK Applied Scientific Journal, 1
(1), 27-31.
12